• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Akupresur terhadap Penurunan Mual dan Muntah pada Ibu Hamil Trimester Pertama Kehamilan di Kelurahan Jati Karya Kota Binjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Efektivitas Akupresur terhadap Penurunan Mual dan Muntah pada Ibu Hamil Trimester Pertama Kehamilan di Kelurahan Jati Karya Kota Binjai"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS AKUPRESUR TERHADAP

PENURUNAN MUAL DAN MUNTAH

PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI

KELURAHAN JATI KARYA KECAMATAN BINJAI UTARA

KOTA BINJAI

SKRIPSI

Oleh :

Purnama Anggi 061101052

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Judul : Efektivitas Akupresur terhadap Penurunan Mual dan Muntah pada Ibu Hamil Trimester Pertama Kehamilan di Kelurahan Jati Karya Kota Binjai

Nama : Purnama Anggi

NIM : 061101052

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Tahun : 2010

Tanggal lulus: 25 Juni 2010

Pembimbing Penguji I

Nur Asiah, S.Kep, Ns Siti Saidah Nst,S.Kp,M.Kep,Sp.Mat NIP. 19780409 200312 2 004 NIP. 19750327 200112 2 001

Penguji II

Ellyta Aizar, S.Kp

NIP. 19741013 200012 2 001

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara telah menyetujui Skripsi ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan Sarjana Keperawatan (S.Kep).

Medan, 30 Juni 2010

Pembantu Dekan I

Erniyati, S.Kp, MNS

(3)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian

ini dengan baik dan tepat waktu. Skripsi ini berjudul ”Efektivitas Akupresur

Terhadap Penurunan Mual dan Muntah pada Ibu Hamil Trimester Pertama di

Kelurahan Jati Karya Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai”. Adapun tujuan

penulisan skripsi ini adalah guna memenuhi tugas akhir sekaligus menambah

informasi dan daftar referensi bagi para pembaca.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah

memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan dalam proses penyelesaian

skripsi, sebagai berikut :

1. Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dr. Dedi

Ardinata, M.Kes

2. Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Ibu

Erniyati, S.Kp, MNS

3. Ibu Nur Asiah, S.Kep, Ns selaku dosen pembimbing yang telah begitu

banyak memberi masukan serta dorongan.

4. Ibu Siti Saidah Nasution S.Kp, M.Kep, Sp. Mat dan Ibu Ellyta Aizar S.Kp

selaku dosen penguji.

5. Seluruh dosen dan staf administrasi Fakultas Keperawatan Universitas

(4)

6. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada kedua orang tua, bapak

Muhammad Yusni dan Ibu Nurziah, kepada kedua saudara perempuan

penulis, kak Mayang Wulan Dari dan Cempaka Adisti.

7. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Amri Amir, Sp.

AK, Sp.F (K), DFM, SH yang telah membantu penulis dalam validasi

8. Terima kasih penulis sampaikan kepada Lurah Jati Karya, Bapak

Nizwansyah, S.Sos

9. Selain itu, ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kepala

Puskesmas Kelurahan Jati Karya

10.Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah

membantu dan memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

Untuk sahabat-sahabatku, Astika, Elis, Firda, Arvin, Sidiq dan Aljanri

Panjaitan, terima kasih untuk segalanya.

Semoga segenap bantuan, bimbingan, arahan dan semangat yang yang telah

diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menerima saran dan kritik

yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Medan, Juni 2010

Penulis

(5)

DAFTAR ISI 1. Latar Belakang ...1

2. Perumusan Masalah ...4

3. Pertanyaan Penelitian ...5

4. Hipotesis ...5

5. Tujuan Penelitian ...5

6. Manfaat Penelitian ...6

BAB 2 Tinjauan Pustaka 1. Konsep Kehamilan ...7

1.1 Pengertian Kehamilan ...7

1.2 Proses Kehamilan ...7

1.3 Mual dan Muntah selama Kehamilan ...9

1.4 Penyebab Mual dan Muntah ...10

1.5 Pengukuran Mual danMuntah ...14

1.6 Penanganan Mual dan Muntah dengan Teknik Akupresur ...15

2. Konsep Akupresur ...16

2.1 Tujuan Akupresur ...16

2.2 Manfaat Akupresur ...16

2.3 Teori Dasar Akupresur ...17

2.4 Akupresur Untuk Mual dan Muntah ...18

2.5 Syarat Tindakan Akupresur ...25

BAB 3 Kerangka Penelitian 1. Kerangka Konseptual ...24

2. Defenisi Operasional ...25

BAB 4 Metodologi Penelitian 1. Desain Penelitian ...27

2. Populasi dan Sampel ...27

2.1 Populasi ...27

2.2 Sampel ...28

(6)

4. Pertimbangan Etik ...29

5. Instrumen Penelitian dan Uji Validitas...30

6. Pengumpulan Data ...31

7. Analisa Data ...32

BAB 5 Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian ...34

2. Pembahasan ...38

BAB 6 Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan ...43

2. Saran ...44

Daftar Pustaka ...46

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Responden...50

2. Jadwal Penelitian ...51

3. Taksasi Dana Prosedur Tindakan ...52

4. Instrumen Penelitian ...53

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Definisi Operasional ...25

Tabel 2.Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden...35

Tabel 3. Rata-rata Mual dan Muntah Sebelum dan Sesudah Akupresur ...36

(8)

DAFTAR SKEMA

(9)

DAFTAR GRAFIK

(10)

Judul : Efektivitas Akupresur Terhadap Penurunan Mual dan Muntah pada Ibu Hamil Trimester Pertama di Kelurahan Jati Karya Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai Nama mahasiswa : Purnama Anggi

NIM : 061101052

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep) Tahun : 2010

Abstrak

Mual muntah selama kehamilan merupakan hal yang bersifat subjektif. Hal ini menyebabkan dampak mual dan muntah yang terjadi berbeda antara satu wanita dengan lainnya. Salah satu metode non farmakologi yang ditawarkan untuk mengatasi mual dan muntah selama kehamilan adalah akupresur yang dilakukan pada titik perikardium 6. Akupresur merupakan salah satu teknik yang dipergunakan dalam pengobatan tradisional China yang bermanfaat untuk mengurangi mual muntah selama kehamilan dengan cara mengeluarkan endorphin, sesuai dengan teori neurotransmitter. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas akupresur terhadap penurunan mual dan muntah pada ibu hamil trimester pertama di Kelurahan Jati Karya Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperiment dengan teknik total

sampling pada 11 responden yang dilaksanakan pada bulan Februari sampai

dengan bulan April 2010. Seluruh responden diajarkan tindakan akupresur yang dilakukan secara teratur selama 30 detik hingga dua menit tiap kali mual muncul selama 2 hari berturut-turut. Sebelum dan setelah tindakan akupresur dilakukan pengukuran frekuensi mual dan muntah, durasi mual dan muntah juga intensitas mual dan muntah. Rentang waktu dalam pengukuran indikator tersebut adalah sekitar ±24 jam. Selanjutnya data ini dianalisa dengan uji statistik deskriptif dan inferensial. Hasil uji analisa data dengan paired sample t-test dan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat perbedaan frekuensi mual dan muntah, durasi dan intensitas mual dan muntah sebelum dan sesudah dilakukan tindakan akupresur (frekuensi mual : p=0.000, frekuensi muntah : p=0.001, durasi mual : p=0.026, durasi muntah : p=0.011, intensitas mual : p=0.011 dan intensitas muntah : p=0.007). Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa akupresur efektif terhadap penurunan mual dan muntah pada ibu hamil trimester pertama.

(11)

Judul : Efektivitas Akupresur Terhadap Penurunan Mual dan Muntah pada Ibu Hamil Trimester Pertama di Kelurahan Jati Karya Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai Nama mahasiswa : Purnama Anggi

NIM : 061101052

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep) Tahun : 2010

Abstrak

Mual muntah selama kehamilan merupakan hal yang bersifat subjektif. Hal ini menyebabkan dampak mual dan muntah yang terjadi berbeda antara satu wanita dengan lainnya. Salah satu metode non farmakologi yang ditawarkan untuk mengatasi mual dan muntah selama kehamilan adalah akupresur yang dilakukan pada titik perikardium 6. Akupresur merupakan salah satu teknik yang dipergunakan dalam pengobatan tradisional China yang bermanfaat untuk mengurangi mual muntah selama kehamilan dengan cara mengeluarkan endorphin, sesuai dengan teori neurotransmitter. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas akupresur terhadap penurunan mual dan muntah pada ibu hamil trimester pertama di Kelurahan Jati Karya Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperiment dengan teknik total

sampling pada 11 responden yang dilaksanakan pada bulan Februari sampai

dengan bulan April 2010. Seluruh responden diajarkan tindakan akupresur yang dilakukan secara teratur selama 30 detik hingga dua menit tiap kali mual muncul selama 2 hari berturut-turut. Sebelum dan setelah tindakan akupresur dilakukan pengukuran frekuensi mual dan muntah, durasi mual dan muntah juga intensitas mual dan muntah. Rentang waktu dalam pengukuran indikator tersebut adalah sekitar ±24 jam. Selanjutnya data ini dianalisa dengan uji statistik deskriptif dan inferensial. Hasil uji analisa data dengan paired sample t-test dan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat perbedaan frekuensi mual dan muntah, durasi dan intensitas mual dan muntah sebelum dan sesudah dilakukan tindakan akupresur (frekuensi mual : p=0.000, frekuensi muntah : p=0.001, durasi mual : p=0.026, durasi muntah : p=0.011, intensitas mual : p=0.011 dan intensitas muntah : p=0.007). Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa akupresur efektif terhadap penurunan mual dan muntah pada ibu hamil trimester pertama.

(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang menimbulkan banyak

perubahan, baik fisik, emosi, dan peran. Sebagian besar wanita merasakan

kegembiraan tertentu setelah dinyatakan benar hamil sementara sebagian lagi

merasa syok dan menyangkal. Adapun tanda dan gejala dari kehamilan adalah

antara lain mual dengan atau tanpa muntah, gangguan pada buang air kecil, dan

letih (Cunningham, MacDonald, Gant., 1995).

Mual muntah sering kali diabaikan karena dianggap sebagai sebuah

konsekuensi normal di awal kehamilan tanpa mengakui dampak hebat yang

ditimbulkannya pada wanita dan keluarga mereka. Akibat meremehkan rasa mual

dan muntah yang dirasakan wanita hamil terbukti mampu meningkatkan

ketegangan emosional dan stres psikologis (Munch, 2000 dalam Tiran, 2008).

Oleh karena itu tenaga kesehatan harus mengenali bahwa meskipun mual dan

muntah bersifat fisiologis, mual muntah bukanlah suatu gangguan ringan bagi ibu

hamil.

Mual dan muntah adalah gejala yang paling umum dialami oleh wanita

hamil pada trimester pertama, gejala ini dialami oleh 70-85% wanita (British

Medical Journal, 2004 dalam Nordqvist, 2008). Emelianova et al (1999)

menemukan frekuensi mual sebesar 67% dan 22% insidensi muntah dalam

(13)

menyatakan bahwa sampai dengan 90% wanita mengalami beberapa bentuk mual

dan muntah selama kehamilan dapat berkisar dari gejala mual ringan yang khas

sampai sedang yang dapat sembuh dengan sendirinya dengan atau tanpa disertai

muntah sampai kondisi berat yaitu hiperemesis gravidarum (Tiran, 2008). Antara

50%-90% wanita hamil mengalami mual dan muntah pada kehamilan yang

biasanya terjadi pada trimester pertama meskipun 20% wanita mengalaminya

selama gestasi (Coad & Dunstall, 2001). Mual dan muntah selama kehamilan ini

bisa dikontrol dengan beberapa tindakan antara lain perubahan dalam diet,

pengobatan komplementer seperti homeopati, aromaterapi, osteopati, refleksologi

maupun dengan akupresur pada titik perikardium 6.

Akupresur adalah sebuah ilmu penyembuhan dengan cara menekan,

memijat, megurut bagian dari tubuh dengan maksud mengaktifkan kembali

peredaran energi vital atau Chi (Sukanta, 2001). Akupresur adalah salah satu

pengobatan tradisional Cina yang sudah lama dikenal keberadaanya, bahkan

dikatakan bahwa akupresur merupakan asal dari akupuntur (Rahmat, Adiningsih,

Meliana, 1995).

Dari pengalaman dan penelitian ternyata akupresur mempunyai hasil yang

cukup baik. Selain itu penelitian tentang akupresur untuk mual dan muntah

dilakukan oleh beberapa peneliti, misalnya penelitian yang dilakukan De Aloysio

dan Penacchioni (1992) melakukan uji silang dengan menggunakan akupresur

unilateral, bilateral dan plasebo (melakukan akupresur tidak tepat pada titik P6),

masing-masing selama tiga hari dan diemukan pengurangan mual dan muntah

(14)

pengurangan sebesar 29-31% pada kelompok yang menggunakan plasebo (Tiran,

2008).

Masyarakat China beranggapan bahwa terjadi ketidakseimbangan energi

dalam tubuh ibu karena tubuhnya beradaptasi dengan perubahan yang terjadi saat

kehamilan. Dengan akupresur pada terutama titik perikardium 6 maka

ketidakseimbangan dalam tubuh ibu dapat di atasi (Tiran, 2008).

Teknik akupresur ini merupakan teknik yang aman bagi ibu maupun calon

bayinya. Dalam bukunya Musbikin, (2005) menyatakan bahwa pijat adalah salah

satu cara untuk mengatasi ketidaknyamanan selama kehamilan. Terapi pijat ini

mencakup beberapa teknik seperti pijatan yang ringan dan dalam, teknik

myofascial (muka), acccupressure, refleksologi.

Akupresur merupakan salah satu pengobatan rakyat yang terus

dikembangkan secara turun-temurun. Perawatan kesehatan transkultural ini

berdampingan dengan sistem perawatan kesehatan asli dan sistem perawatan

kesehatan profesional. Sistem perawatan kesehatan asli mengacu pada metode

perawatan kesehatan rakyat tradisional, seperti pengobatan rakyat dan terapi di

rumah lainnya. Sistem asli merupakan sistem yang lebih tua dibandingkan sistem

profesional dan memberikan perawatan kesehatan jauh sebelum sistem

profesional memasuki budaya tersebut (Leininger,1993 dalam Blais, Hayes,

Kozier, Erb.,2006).

Tujuan umum dari model keperawatan transkultural adalah memfokuskan

perhatian perawat dalam aspek budaya yang secara langsung terhadap kesehatan

(15)

tidaknya hal-hal yang menonjol bagi perawat untuk mengeksplorasi bidang yang

sesuai (Basford & Slevin, 2006).

Saat ini telah banyak minat dan penelitian mengenai efektivitas metode

penyembuhan rakyat dan pengobatan herba. Praktik penyembuhan ini dianggap

sebagai komplemen atau alternatif terhadap pengobatan barat atau ilmiah. Selain

itu perawat juga dituntut untuk mempunyai pengetahuan, pemahaman,

pengalaman dan kompetensi yang dalam rentang terapi ortodoks ataupun

pelengkap. Pengenalan terapi pelengkap ini sangat penting dalam praktik

keperawatan, sehingga penelitian keperawatan yang terkait dengan efektivitas dari

terapi pelengkap ini sangat dibutuhkan (Basford & Slevin, 2006).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Kelurahan Jati Karya

Kota Binjai diperoleh informasi bahwa banyak ibu hamil yang belum mengetahui

bahwa akupresur merupakan salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk

mengurangi mual dan muntahnya. Tindakan yang biasa dilakukan masyarakat

untuk mengurangi mual dan muntahnya adalah beristirahat, misalnya tidur. Selain

itu, kelurahan Jati Karya dekat dengan tempat tinggal peneliti.

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang efektivitas akupresur dalam mengurangi mual dan

muntah pada ibu hamil trimester pertama.

2. Perumusan Masalah

Untuk mengidentifikasi efektivitas akupresur dalam menurunkan mual dan

(16)

3. Pertanyaan Penelitian

Bagaimana efektivitas teknik akupresur untuk mengurangi mual dan

muntah pada ibu hamil trimester pertama?

4. Hipotesis

Ada pengaruh akupresur terhadap penurunan mual dan muntah pada ibu

hamil trimester pertama di Kelurahan Jati Karya, Kecamatan Binjai Utara, Kota

Binjai.

5. Tujuan Penelitian

5.1 Tujuan Umum

Mengetahui sejauh mana efektivitas teknik akupresur dalam menurunkan

mual dan muntah pada ibu hamil trimester pertama.

5.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui frekuensi mual sebelum intervensi pada ibu hamil

2. Mengetahui intensitas mual sebelum intervensi pada ibu hamil

3. Mengetahui durasi mual sebelum intervensi pada ibu hamil

4. Mengetahui frekuensi muntah sebelum intervensi pada ibu hamil

5. Mengetahui durasi muntah sebelum intervensi pada ibu hamil

6. Mengetahui intensitas muntah sebelum intervensi pada ibu hamil

(17)

8. Mengetahui intensitas mual setelah intervensi pada ibu hamil

9. Mengetahui durasi mual setelah intervensi pada ibu hamil

10.Mengetahui frekuensi muntah setelah intervensi pada ibu hamil

11.Mengetahui durasi muntah setelah intervensi pada ibu hamil

12.Mengetahui intensitas muntah setelah intervensi pada ibu hamil

6 . Manfaat Penelitian

6.1 Pelayanan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bentuk tindakan

keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi mual dan muntah pada ibu

hamil.

6.2 Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan tambahan

pengetahuan dalam mata kuliah maternitas. Penelitian ini diharapkan dapat

menjadi salah satu intervensi yang dapat diterapkan pada asuhan keperawatan di

klinis.

6.3 Penelitian Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar untuk penelitian

selanjutnya. Selain itu, penelitian ini juga menambah referensi tentang cara

(18)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

1. Konsep Kehamilan

1.1 Definisi Kehamilan

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua adalah 15 minggu (minggu ke 13 hingga ke 27), dan trimester ketiga adalah 13 minggu (minggu ke 28 hingga ke 40) ( Adriaans, 2008).

1.2 Proses Kehamilan

Fertilisasi ovum manusia oleh sebuah spermatozoa terjadi di Tuba Falopii

dalam waktu singkat (beberapa menit hingga beberapa jam) setelah ovulasi. Enam

hari setelah fertilisasi, blastokista mulai menanamkan diri di dalam endometrium

uterus dan kehamilan telah dimulai.

Produksi hCG pada blastokista dimulai sangat dini, bahkan mendahului

nidasi. Setelah implantasi, kadar hCG dalam plasma dan urin ibu meninggi sangat

cepat. Produksi hCG oleh trofoblas janin sangat penting. Hal ini dikarenakan

(19)

sebagai tempat pembentukan progesteron yang utama pada kehamilan 6-8 minggu

pertama. Dengan uji radio imunoassai, hormon kehamilan tersebut dapat

ditemukan 8 hingga 9 minggu setelah ovulasi. Kadar hCG dalam darah dan urin

meningkat dari hari terjadinya implantasi sampai usia kehamilan 60-70 hari

(Cunningham, Donald, Gant., 1995).

Selama kehamilan terjadi perubahan pada sistem gastrointestinal ibu

hamil. Tingginya kadar progesteron mengganggu keseimbangan cairan tubuh,

meningkatkan kolesterol darah. Selain itu sekresi saliva menjadi lebih asam, lebih

banyak dan asam lambung menurun.

Dapat terjadi penurunan tonus dan motilitas saluran gastrointestinal yang

menimbulkan pemanjangan waktu pengosongan lambung dan transit usus. Ini

mungkin akibat jumlah progesteron tinggi selama kehamilan, menurunnya kadar

motalin yang merupakan suatu peptida yang diketahui mempunyai efek terhadap

perangsangan otot-otot halus. Perbesaran uterus menekan diafragma, lambung dan

intestine.

Menurunnya gerakan peristaltik tidak hanya menyebabkan mual tetapi

juga konstipasi. Konstipasi juga disebabkan oleh tekanan uterus pada usus bagian

bawah pada awal kehamilan dan kembali pada masa akhir kehamilan.

Perubahan gastrointestinal lainnya adalah pirosis. Pirosis mungkin

disebabkan refluks asam esofagus bagian bawah, selain itu posisi lambung yang

berubah mungkin ikut menyumbang terjadinya pirosis. Tonus esofagus dan

(20)

rendah dan tekanan lambung menjadi lebih tinggi, maka akan memicu terjadinya

refluks esofageal (Cunningham, Donald, Gant., 1995)

1.3 Mual dan Muntah selama Kehamilan

Mual dan muntah selama kehamilan biasa terjadi di pagi hari ataupun

kapan saja. Tanda biasa muncul segera setelah implantasi dan bersamaan saat

produksi hCG mencapai puncaknya, diduga bahwa hormon plasenta inilah yang

memicu mual dan muntah dengan bekerja pada chemoreseptor trigger zone pada

pusat muntah (Sherwood, 2001).

Mual merupakan suatu rasa yang tidak menyenangkan yang biasanya

menyebar ke bagian belakang tenggorokan, epigastrium atau keduanya dan

memuncak pada muntah. Rasa mual sering disertai dengan gejala vasomotor

perangsangan otonom seperti saliva yang meningkat, berkeringat, pingsan,

vertigo, takikardia (Sodeman, 1995).

Muntah diartikan sebagai pengeluaran secara paksa isi lambung dan usus

melalui mulut. Sebelum muntah terjadi takipnea, salivasi yang banyak, dilatasi

pupil, berkeringat, pucat dan denyut jantung yang cepat sebagai tanda

perangsangan otonom yang menyebar luas (Sodeman, 1995).

Sebagian besar wanita hamil mengalami mual dan muntah pada berbagai

tingkatan yang berbeda dan dapat terjadi setiap saat, terutama pagi hari. Keadaan

ini biasanya akan berakhir pada minggu ke 16 (bulan ke 4) pada kehamilan,

meskipun pada beberapa kasus keadaan ini dapat berlangsung lebih lama.

(21)

Pada mual muntah derajat sedang wanita merasa aktivitasnya terganggu karena

kondisi mual dan muntah ini. Setengah dari wanita yang bekerja merasa

pekerjaannya terganggu karena kondisi ini dan 25% wanita membutuhkan waktu

untuk tidak bekerja (Golberg, 2006).

Satu dari dua puluh wanita mengalami penurunan berat badan, dehidrasi

dan gangguan elektrolit. Mual muntah yang berlebihan dapat menyebabkan

dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, gangguan metabolik dan defisiensi gizi

yang dikenal sebagai hiperemesis gravidarum (Coad & Dunstall, 2001).

Hiperemesis gravidarum merupakan muntah persisten dan parah. Tanpa

pengobatan hiperemesis akan menyebabkan banyak komplikasi, diantaranya

kegagalan hati dan kegagalan ginjal.

1.4 Penyebab Mual dan Muntah

Terdapat beberapa teori mengenai penyebab mual dan muntah pada

kehamilan. hCG serum memuncak pada trimester ketiga, tetapi hubungan antara

mual muntah dan sekresi hCG belum dapat dipastikan. Selain itu efek progestron

pada tonus otot polos lambung, terutama efek pada motilitas saluran

gastrointestinal bagian atas, kepatenan sfingter esofagus bagian bawah. Selain itu,

perlambatan pengosongan lambung mengisyaratkan kemungkinan peran hormon

steroid (Coad & Dunstall, 2001). Dalam Sherwood (2008), muntah secara umum

disebabkan oleh motilitas lambung yang abnormal, muntah tidak ditimbulkan oleh

(22)

datang dari kontraksi otot pernafasan yaitu diafragma (otot inspirasi utama) dan

otot abdomen (otot ekspirasi aktif).

Hal ini sesuai pendapat Lacasse et al, 2009, bahwa etiologi mual dan

muntah selama kehamilan sering kali sulit dimengerti tetapi mual dan muntah

selama kehamilan ini dapat dipertimbangkan sebagai akibat dari masalah

multifaktor. Beberapa teori yang diusulkan terkait dengan mual dan muntah ini

adalah hormonal, sistem vestibular, sistem gastrointestinal, psikologi,

hyperolfaction, genetik dan faktor lainya.

Selain karena proses kehamilan, mual dan muntah juga sering kali

menyertai penyakit lain, diantaranya yaitu gastritis akut, penyebab sentral,

penyakit yang berhubungan dengan lambung, akibat obat-obatan maupun

pengobatan medis, dan obstruksi saluran cerna (Wedro, 2009). Mual mungkin

disebabkan oleh penyakit lambung atau pankreas, obstruksi pilorus dan usus,

gangguan emosi, perangsangan visual, penciuman ataupun pengecapan yang tidak

menyenangkan, kelainan biokimia yang berkaitan dengan gangguan metabolik

ataupun rasa nyeri yang hebat (Sodeman, 1995).

Mual dan muntah merupakan gejala dan tanda yang sering menyertai

gangguan gastrointestinal, demikian juga dengan penyakit-penyakit lain. Mual

dan muntah dapat dianggap sebagai suatu fenomena yang terjadi dalam tiga

stadium yaitu mual, retching (sebelum muntah) dan muntah.

Stadium pertama, mual dapat dijelaskan sebagai perasaan yang sangat

tidak enak di belakang tenggorokan dan epigastrium sering menyebabkan muntah.

(23)

meningkatnya saliva, menurunnya tonus lambung dan peristaltik. Peningkatan

tonus duodenum dan jejenum menyebabkan terjadinya refluks isi duodenum ke

lambung. Namun demikian, tidak terdapat bukti yang menyatakan bahwa hal ini

menyebabkan mual, gejala dan tanda mual.

Stadium kedua, retching merupakan suatu usaha involunter untuk muntah,

sering kali menyertai mual dan terjadi sebelum muntah, terdiri atas gerakan

pernafasan spasmodik melawan glotis dan gerakan inspirasi dinding dada dan

diafragma. Kontraksi otot abdomen saat ekspirasi mengendalikan gerakan

inspirasi. Pilorus dan antrum distal berkontraksi saat fundus relaksasi.

Stadium ketiga, muntah merupakan suatu refleks yang menyebabkan

dorongan ekspirasi isi lambung/usus atau keduanya ke mulut. Pusat muntah

menerima masukan dari korteks serebral, organ vestibular, daerah pemicu

kemoreseptor (Chemoreceptor Trigger Zone, CTZ) dan serabut aferen termasuk

dari sistem gastrointestinal. Muntah terjadi akibat perangsangan pada pusat

muntah yang terletak di daerah postrema medula oblongata di dasar ventrikel ke

empat. Muntah dapat dirangsang melalui jalur saraf aferen oleh rangsangan nervus

vagus dan simpatis atau oleh rangsangan emetik yang menimbulkan muntah

dengan aktivasi chemoreceptor trigger zone. Jalur eferen menerima sinyal yang

menyebabkan terjadinya gerakan ekspulsif otot abdomen, gastrointestinal dan

pernafasan yang terkoordinasi dengan epifenomena emetik yang menyertai. Pusat

muntah secara anatomis berada di dekat pusat salivasi dan pernafasan sehingga

pada waktu muntah sering terjadi hipersalivasi dan gerakan pernafasan (Price &

(24)

Kolcaba dan Steiner dalam Tiran (2008) menyatakan bahwa kenyamanan

optimal dalam kehamilan bukan hanya kenyamanan fisik, tetapi juga kenyamanan

psiko-emosional dan spiritual. Kolcaba dan Wilson dalam Tiran (2008)

mengemukakan bahwa terdapat empat elemen kenyamanan, yaitu elemen fisik

(fisiologis), psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan. Adapun model

kenyamanan ini telah diadaptasikan dan dijadikan sebagai pendekatan holistik

terhadap penyebab, faktor predisposisi dan pemburuk mual dan muntah dalam

kehamilan.

Mual dan muntah dalam kehamilan merupakan sebuah gejala fisiologis

karena terjadinya berbagai perubahan di dalam tubuh wanita yang hamil. Mual

dan muntah semasa kehamilan ini bisa disebabkan oleh perubahan dalam sistem

endokrin, efek aparatus vestibular, adaptasi saluran gastrointestinal, infeksi

Helicobacter pylori.

Masalah psikologis dapat mempredisposisi beberapa wanita untuk

mengalami mual dan muntah dalam kehamilan, atau memperburuk gejala yang

sudah ada ataupun mengurangi kemampuan untuk mengatasi gejala yang normal.

Kehamilan yang tidak direncanakan, tidak nyaman atau tidak diinginkan, beban

pekerjaan akan menyebabkan penderitaan batin dan konflik (Tiran, 2008).

Perasaan bersalah, marah, ketakutan dan cemas dapat menambah gejala fisik.

Kurang pengetahuan, informasi dan komunikasi yang buruk antara wanita dan

pemberi asuhannya turut mempengaruhi persepsi wanita tentang keparahan gejala

(25)

Masalah sosiokultural turut ambil bagian dalam mencetuskan terjadinya

mual dan muntah. Adanya isu finansial /okupasional dan harapan sosial menuntut

wanita untuk bekerja. Banyak pasangan memerlukan dua sumber penghasilan

untuk memberikan standar kehidupan yang dapat diterima. Kecemasan terhadap

situasi keuangan dapat menimbulkan kekhawatiran tambahan yang membuat

wanita merasa tidak sehat.

Wanita sering terpapar dengan bau/aroma, zat kimia di lingkungan sekitar

mereka yang dapat menambah rasa mual mereka dan menyebabkan muntah.

Perjalanan ke tempat kerja membuat mereka bertemu banyak orang dan dikelilingi

oleh berbagai macam bau sehingga dapat mempengaruhi keparahan mualnya

(Tiran, 2008).

Kemampuan koping wanita yang mengalami mual dan muntah selama

kehamilan sangat beragam yang akan dipengaruhi oleh kepribadian dan sikapnya

terhadap penyakit, komitmen keluarga, pekerjaan, kesehatan umum dan

ketersediaan mekanisme pendukung. Seorang ibu dapat mengalami gejala yang

berat, meskipun hanya muntah dua sampai tiga kali. Persepsi ibu mengenai

keparahan gejala merupakan hal yang penting (Tiran, 2008).

1.5 Pengukuran Mual dan Muntah

Banyak instrumen yang tersedia dan telah digunakan untuk mengukur

berbagai aspek dari mual, tetapi semuanya itu belum cukup valid dan memiliki

standar. Frekuensi, intensitas dan durasi mual adalah karakteristik yang paling

(26)

Pengukuran frekuensi bisa dilakukan dengan cara yang sederhana,

berdasarkan jawaban ya/ tidak untuk pertanyaan spesifik dari pasien yang

berkaitan dengan munculnya mual atau bisa berdasarkan 4 atau lebih skala poin.

Durasi mual merupakan fenomena intermitten sehingga dalam pengkajiannya

dapat mengalami kesulitan dan membutuhkan evaluasi yang sering. Responden

diberikan pertanyaan seperi berapa menit mereka mengalami mual selama periode

waktu sebelumnya. Sedangkan intensitas merupakan seringnya dimensi mual. Dua

tipe skala yang biasa digunakan adalah analogue scales dan descriptive ordinal

scales (DS) (Favero et al, 1992). Berikut merupakan visual analog scale,

merupakan skala sederhana untuk mengukur keparahan mual dan muntah (Tiran,

2008)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1.6 Penanganan Mual dan Muntah dengan Teknik Akupresur

Mual dan muntah pada kehamilan biasanya diterapi secara konservatif

dengan istirahat dan pemberian keyakinan serta nasehat untuk mengkonsumsi

makanan yang kaya karbohidrat, mudah dicerna dan rendah lemak dengan jumlah

yang sedikit tetapi sering. Daging dan bau yang keras dapat memperparah mual

dan muntah (Coad & Dunstall, 2001).

Mual di trimester pertama kehamilan tidak memerlukan terapi obat. Pada

situasi yang jarang terjadi jika muntah bersifat berat, suatu antihistamin misal

(27)

24-48 jam, minta opini dari dokter spesialis (Tiran, 2008). Terapai

non-farmakologis yang dapat dilakukan untuk mengatasi mual dan muntah pada

kehamilan adalah melalui perubahan pada diet, pengobatan herbal, aromaterapi,

akupresur, refleksologi, osteopati, homeopati dan hipnoterapi.

Menurut Sukanta (2008), pijat akupuntur atau akupresur adalah cara pijat

berdasarkan ilmu akupuntur atau bisa juga disebut akupuntur tanpa jarum. Teori

akupuntur menjadi dasar praktek akupresur. Akupuntur menggunakan jarum

sebagai alat bantu praktek, sedangkan akupresur menggunakan jari, tangan,

bagian tubuh lainnya atau alat tumpul sebagai pengganti jarum. Pemijatan

dilakukan pada titik akupuntur dibagian tertentu tubuh untuk menghilangkan

keluhan atau penyakit yang diderita.

2. Konsep Akupresur

2.1 Tujuan Akupresur

Pemijatan ditujukan untuk mengembalikan keseimbangan yang ada di

dalam tubuh, dengan memberikan rangsangan agar aliran energi kehidupan dapat

mengalir dengan lancar (DEPKES, 1996).

2.2 Manfaat Akupresur

Dalam Sukanta (2001) dikatakan bahwa akupresur bermanfaat untuk

(28)

2.3 Teori Dasar Akupresur

Adapun teori yang mendasari tindakan akupresur adalah adalah teori Yin

dan Yang. Yin dan Yang merupakan dua aspek yang saling mempengaruhi, saling

bertentangan dan membentuk satu kesatuan yang utuh dalam suatu keseimbangan

yang dinamis. Terganggunya keseimbangan akan mengakibatkan suatu keadaan

yang abnormal. Dalam ilmu akupresur keadaan ini disebut sebagai suatu kelainan

yang menyebabkan orang merasa sakit. Tugas pemijat adalah mengembalikan

keseimbangan Yin dan Yang tadi (DEPKES, 1996)

Cara kerja akupresur maupun akupuntur pada titik saluran energi tidak

dipahami sepenuhnya. Bagi banyak praktisi pengobatan ortodoks barat, konsep

saluran energi ini tampak tidak beralasan meskipun berbagai eksperimen untuk

menegaskan keadaan meridian ini telah dilakukan. Zhang et al (1982) dalam Tiran

(2008) menganalisis 324 titik akupuntur dan menemukan bahwa 304 sesuai

dengan nervus superfisialis, 155 sesuai dengan nervus kutaneus profunda dan 137

titik disuplai oleh nervus superfisialis dan nervus kutaneus. Litscher et al., 2002

dalam Tiran (2008) melakukan studi silang acak yang dikendalikan plasebo untuk

menunjukkan perbedaan secara statistik antara perfusi kulit di ujung jari setelah

akupuntur di titik Neiguan (Perikardium 6) dan titik plasebo (kosong) dengan

(29)

2.4 Akupresur Untuk Mual dan Muntah

Titik perikardium 6 (Nei Guan)

Nei berarti medial sedangkan Guan berarti (pass) melewati. Titik ini

merupakan lokasi yang penting pada bagian lengan bawah. Stimulasi titik

perikardium ini dilakukan pada posisi telapak tangan menghadap ke atas. Titik ini

berada pada garis tengah lengan bawah, dua ibu jari menuju siku dari lipatan

pergelangan tangan (Albana, 2009). Titik perikardium 6 berda pada 2 inchi China

(5 cm) dari distal lipatan pergelangan tangan, antara tendon flexi karpi radialis dan

palmaris longus (Dundee, 1990).

Akupresur berbeda dari akupuntur karena pada akupresur dilakukan

penekanan secara konstan pada akunpuntur point dan tidak menusuk kulit.

Akupresur point disebut juga potent point yang terdapat pada kulit (Hickman,

Bell, Preston., 2005 ). Sedangkan menurut World Health Organization (WHO)

definisi akupuntur secara luas adalah stimulasi point tertentu pada tubuh

(akupuntur poit) menggunakan jarum, moksibusi, elektris, laser ataupun akupresur

untuk tujuan terapeutik (Shang, 2007). Berdasarkan pernyataan tersebut dapat

dikatakan akupresur merupakan bagian dari akupuntur sehingga prinsip kerja

akupresur dan akupuntur adalah sama.

Titik Neigua n (titik pericardium 6) digunakan dalam akupuntur untuk

mencegah mual dan muntah yang berlokasi diantara tendon yaitu flexor carpi

radialis dan otot palmaris longus, kira-kira 3 jari diatas lipatan tangan. Akupuntur

dengan jarum, akupresur maupun akustimulasi bisa digunakan untuk

(30)

dipahami sepenuhnya, tetapi stimulasi pada titik tersebut diyakini mampu

meningkatkan pelepasan beta-endorphin di hipofise dan ACTH sepanjang

chemoreceptor trigger zone (CTZ) menghambat pusat muntah (Tarcin dkk, 1992).

Stimulasi pada titik akupuntur mengaktifkan tiga pusat yaitu spinal cord,

midbrain dan pituitari untuk melepaskan neurokimia seperti endorphin, serotonin

dan norepinehrin yang mampu memblok pesan nyeri. Selain endorphin, stimulasi

pada titik akupuntur juga terjadi pelepasan adrenocorticotropin hormone

(ACTH) dari pituitari. ACTH menstimulasi adrenal untuk memproduksi kortisol

(Pearl, 1999). Dibawah ini adalah teori sterkait mekanisme kerja akupuntur/

akupresur.

1. Teori neurotransmitter. Akupuntur mempengaruhi area otak, menstimulilasi sekresi beta-endorphin dan enkepalin pada otak dan spinal

cord. Pelepasan neurotransmitter mempengaruhi sistem imun dan sistem

antinoceptive.

2. Teori sistem syaraf otonom. Akupuntur menstimulasi pelepasan

norepinephrin, acetylcholine dan beberapa tipe opoid, menormalkan

sistem syaraf otonom dan mengurangi nyeri.

3. Teori gate control. Akupuntur mengaktifkan reseptor antinoceptive yang

menghambat transmisi sinyal nociceptive pada dorsal horn.

4. Teori vascular-interstisial akupuntur memanipulasi sistem elektris tubuh

dengan menciptakan atau meningkatkan transpor sirkuit tertutup pada

(31)

material dan energi elektris diantara jaringan yang normal dan jaringan

yang terluka.

5. Teori kimia darah. Akupuntur mempengaruhi konsentrasi trigliserida,

kolesterol dan phospholipid dalam darah, oleh karena itu akupuntur bisa

menaikkan dan menurunkan komponen darah di perifer, dengan cara

demikian akupuntur mengatur tubuh menuju homeostasis (National

(32)

Pemijatan dilakukan dengan cara membuat lingkaran yang lembut pada

titik tersebut. Pada awalnya tidak dianjurkan untuk tidak menekan terlalu keras

karena bisa menyebabkan muntah menjadi lebih buruk. Bila merasa nyaman,

maka tekanan dapat dilakukan lebih keras. Gosokan ini dilakukan selama 30 detik

sampai dua menit. Akupresur bekerja dengan cukup cepat, biasanya satu sampai

dua menit, bagi penderita yang mengalami gangguan pencernaan (Albana, 2009).

Menurut pengobatan tradisional China titik perikardium 6 terhubung

dengan internal pathways yang mengalirkan energi melalui tubuh, sehingga

stimulasi pada titik ini mampu meningkatkan kesehatan seseorang dengan cara

memperlancar aliran energi (chi). Kedokteran modern mulai memahami konsep

ini, mereka berpendapat bahwa akupuntur bekerja dengan cara mengubah jalan

sinyal sel saraf satu dengan yang lainnya sehingga berpengaruh pada sistem saraf

pusat, dan memicu sistem saraf pusat untuk melepaskan suatu zat kimia tertentu

ke tubuh (Mortin, 2009).

Stimulasi pada median nerve di P6 atau titik akupuntur Nei Guan banyak

dilakukan dengan melakukan penekan pada lokasi tersebut (akupresur) telah

banyak dipelajari untuk tujuan mengetahui keefektivan stimulasi titik tersebut

dalam menurunkan mual dan muntah (Rosen dkk., 2009). Dundee, Sourial, Ghaly,

Bell (1988) dalam JRSM (2009), melakukan sebuah studio prospektif yang

didesain untuk mengetahui kemanjuran penekanan titik perikardium 6 dalam

mencegah mual dan muntah selama kehamilan. Wanita yang mengalami mual dan

(33)

keparahan dan frekuensi mual dan muntah yang terjadi selama 4 hari secara

berurutan mendapat penekanan pada titik perikardium 6. Penekanan dilakukan

pada titik dekat siku kanan dan tanpa pengobatan apapun. Terjadi pengurangan

mual dan muntah pada kelompok intervensi maupun kelompok plasebo ketika

dibandingkan dengan kelompok kontrol. Ketika data diproses, hanya kelompok

dengan penekanan titik perikardium 6 yang menunjukkan penurunan mual dan

muntah secara signifikan. Tidak ada efek samping yang terjadi pada kelompok

lain. Penekanan pada titik perikardium 6 tampaknya memiliki efek terapeutik

yang spesifik.

Studi lain yang dilakukan oleh Shin, Seong, Soe (2007) dalam BMJ

(2009), pada wanita hamil yang dirawat di rumah sakit baik mengalami mual dan

muntah yang berat maupun ringan, wanita hamil melakukan akupresur pada pada

titik perikardium 6 kemudian dibandingkan dengan wanita hamil lain yang tidak

melakukan tindakan akupresur. Wanita dalam studi ini melakukan akupresur pada

titik perikardium 6, tiga kali dalam sehari selama 10 menit. Hasilnya

menunjukkan bahwa akupresur dapat menurunkan keparahan mual dan muntah.

Di luar negeri misalnya di kota London, telah tersedia gelang tangan ’sea

sickness’ yang menggunakan prinsip akupresur/akupuntur, khususnya pada titik

akupuntur perikardium 6 di pergelangan tangan bagian dalam. Gelang ini dapat

dibeli di toko farmasi atau toko makanan sehat. Toko-toko tersebut juga

menyediakan magnet akupresur kecil, dilekatkan pada pergelangan tangan dengan

menggunakan plester, meski gulungan ini lebih mahal dibanding gelang, biasanya

(34)

Menurut Shin, Seong, Soe (2007, dalam BMJ, 2009) bahwa akupunturis

meyakini bahwa perangsangan pada titik perikardium 6 ini sangat berguna uuntuk

mencegah semua jenis mual dan muntah, termasuk mual dan muntah selama

kehamilan dan mual dan muntah dalam perjalanan. Manset yang bisa diletakkan

pada pergelangan tangan seperti sea band biasanya digunakan untuk mencegah

mual dan muntah selama perjalanan.

2.5 Syarat Tindakan Akupresur

Adapun beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam melakukan tindakan

akupresur antara lain :

Persiapan responden :

1. Pasien sebaiknya dalam keadaan berbaring, duduk atau dalam posisi yang

nyaman

2. Pasien dalam keadaan rileks, tidak emosional (marah, takut, terlalu

gembira, atau sedih), terlalu lapar atau terlalu kenyang.

Persiapan akupresuris :

1. Sebelum memijat tangan dicuci bersih, kuku jari tidak boleh panjang dan

tajam

2. Pemijat dalam keadaan bebas bergerak dengan posisi yang nyaman

sehingga bisa melakukan pemijatan dengan bebas dan tepat.

3. Menggunakan alat bantu pijat tidak tajam, tidak menyakitkan dan bersih

dalam hal ini peneliti melakukan pemijatan dengan menggunakan ibu jari

4. Tidak memijat daerah luka atau bengkak

Persiapan lingkungan :

1. Ruangan tempat pemijatan hendaknya tidak pengap dan mempunyai

sirkulasi yang baik

(35)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka Konsep

Untuk mengetahui efektivitas akupresur dalam menurunkan mual dan

muntah maka dalam penelitian ini digunakan rancangan “one group

pretest-postest”. Penelitian ini hanya melibatkan satu kelompok subjek yaitu kelompok

intervensi tanpa ada kelompok kontrol.

Skema1. Skema kerangka konsep

Keterangan : = variabel yang akan diteliti

= variabel yang tidak diteliti Faktor-faktor yang dan muntah pada ibu hamil

Frekuensi (kali/hari), intensitas, durasi mual dan muntah pada ibu hamil

(36)

2. DEFINISI OPERASIONAL

Tabel 1. Definisi Operasional

(37)

Tabel 1. Lanjutan

No Variabel Definisi

(38)

BAB 4

METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan desain Quasi Experiment, dimana peneliti

terlibat dalam melakukan manipulasi terhadap variabel untuk mengetahui

efektivitas akupresur terhadap penurunan mual dan muntah pada ibu hamil

trimester pertama.

Pretes Perlakuan Postes

01 X 02

Keterangan :

01 : Menghitung frekuensi mual dan muntah, durasi mual dan muntah, intensitas

mual dan muntah sebelum perlakuan

02 : Menghitung frekuensi mual dan muntah, durasi mual dan muntah, intensitas

mual dan muntah setelah perlakuan

X : Melakukan tindakan akupresur

2.Populasi dan Sampel

2.1 Populasi

Populasi (universe) adalah keseluruhan unit analisis yang karakteristiknya

akan diduga (Sabri dan Hastono, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu

hamil trimester pertama di Kelurahan Jati Karya, Kecamatan Binjai Utara, Kota

(39)

studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Jati Karya, Klinik Bersalin Risna

dan Klinik Bersalin Suprapti adalah sebanyak 121 orang.

2.2 Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang ciri-cirinya diselidiki atau diukur

(Sabri dan Hastono, 2006). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total

sampling. Responden penelitian adalah seluruh ibu hamil yang ada di Kelurahan

Jati Karya dan memenuhi kriteria menjadi sampel penelitian. Responden dalam

penelitian ini berjumlah 11 orang.

Adapun beberapa kriteria yang harus dipenuhi sampel adalah ibu hamil

trimester pertama yang bertempat tinggal di kelurahan Jati Karya, mengalami

mual dan muntah, kooperatif, dalam keadaan sehat, sadar, rileks dan keadaan

emosional bagus, tidak dalam keadaan sangat lapar, sangat kenyang atau sangat

lelah, tempat pemijatan tidak mengalami lesi, bengkak atau bisul.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kelurahan Jati Karya, Kecamatan Binjai Utara,

Kota Binjai. Peneliti memilih Kelurahan Jati Karya karena lokasi tersebut dekat

dengan tempat tinggal peneliti dan banyak ibu hamil yang belum mengetahui

tentang manfaat akupresur untuk mengurangi mual dan muntah. Penelitian

(40)

4. Pertimbangan Etik

Setelah peneliti dinyatakan lulus dalam sidang proposal, peneliti kemudian

mengajukan surat izin penelitan kepada Fakultas Keperawatan untuk

mendapatkan rekomendasi. Setelah mendapatkan rekomendasi dari Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya mengirimkan surat

permohonan untuk mendapatkan surat izin dari institusi dan rekomendasi dari

Balitbang Kota Binjai yang ditujukan untuk Kelurahan Jati Karya.

Setelah mendapatkan izin, peneliti mulai mengumpulkan data dengan

memberikan lembar persetujuan (informed consent) kepada responden yang akan

diteliti. Peneliti menanyakan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam

penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan tersebut. Sebelum

responden mengisi dan menandatangani persetujuan, peneliti menjelaskan

maksud, tujuan dan proses penelitian yang akan dilakukan serta dampak yang

mungkin terjadi selama dan setelah proses pengumpulan data.

Responden yang untuk menolak berpartisipasi dalam penelitian maka

peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-haknya tanpa ada tekanan

fisik maupun psikologis. Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak

mencantumkan nama hanya mencantumkan inisial pada masing-masing lembar

kuesioner. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya

(41)

5. Instrumen Penelitian dan Uji Validitas

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti

sendiri. Selain itu digunakan juga dua instrumen yaitu :

1. Bagian pertama instrumen penelitian berisi tentang data demografi dan

karakterististik ibu hamil yang mengalami mual dan muntah meliputi :

inisial nama responden, usia, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan.

2. Bagian kedua merupakan lembar observasi berisi frekuensi, intensitas

dan durasi ibu hamil dalam sehari. Lembar observasi akan diisi oleh

peneliti. Lembar observasi terdiri atas frekuensi, intensitas dan durasi ibu

sebelum dan setelah dilakukan intervensi.

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2002). Validitas isi sebuah instrumen

sebuah instrumen tersebut dapat mewakili faktor yang diteliti. Beberapa pakar

dilapangan yang menguasai topik tersebut kemudian diminta untuk menguji setiap

poin dan untuk menilai seberapa jauh poin dan instrumen keseluruhan mewakili

area isi yang tadi sudah ditetapkan (Dempsey & Dempsey, 2002).

Validitas isi adalah suatu keputusan tentang bagaimana instrumen dengan

baik mewakili karakteristik yang dikaji. Penelitian tentang validitas isi ini bersifat

subjektif dan keputusan apakah instrumen ini sudah mewakili atau tidak,

didasarkan pada pendapat ahli (Broncopp, 1999). Uji validitas ketrampilan

akupresur dilakukan oleh ahli yang kompeten dibidang akupresur dengan cara

(42)

Proses validasi dilakukan oleh ahli akupuntur yaitu Prof. Dr. Amri Amir, Sp.AK,

Sp.F (K), DFM, SH.

6. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan setelah peneliti mendapatkan surat izin

pelaksanaan penelitian dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Pengumpulan data dilakukan dengan mengunjungi rumah ibu hamil trimester

pertama yang alamatnya telah terlebih dahulu peneliti dapatkan dari puskesmas

dan klinik bersalin di Kelurahan Jati Karya.

Mual dan muntah ibu hamil diukur dengan tiga indikator yaitu frekuensi,

durasi dan intensitas. Setelah mendapatkan alamat responden, peneliti membuat

kontrak dengan responden. Sesuai dengan kontrak yang telah disepakati, peneliti

datang sesuai dengan hari dan jam yang telah ditentukan. Selanjutnya peneliti

menjelaskan terkait dengan penelitian yang akan dilakukan. Pada awal

pertemuan, peneliti mengukur frekuensi, durasi dan intensitas mual dan muntah

responden. Kemudian mengajarkan tindakan akupresur sesuai prosedur. Setelah

diajarkan, peneliti akan meminta kembali responden melakukan tindakan

akupresur yang telah diajarkan sampai responden mampu melakukannya sendiri

dengan benar.

Selanjutnya peneliti meminta responden untuk melakukan tindakan

akupresur selama episode mual terjadi selama 1 hari. Keesokkan harinya (± 24

jam), peneliti datang kembali ke rumah responden untuk menanyakan kembali

(43)

dengan jawaban responden berkaitan dengan frekuensi mual, frekuensi muntah,

durasi mual, durasi muntah, intensitas mual dan intensitas muntah setelah

dilakukan tindakan akupresur pada tiap kali mual terjadi. Pengukuran indikator

setelah tindakan akupresur dilakukan 2 hari bertutut-turut dengan selang waktu

±24 jam dan diambil rata-ratanya.

7. Analisa Data

Analisa data dilakukan setelah semua data terkumpul dengan memeriksa

kembali satu per satu data yang terkumpul yaitu nama, identitas dan memastikan

bahwa jawaban telah disisi sesuai petunjuk. Kemudian pemberian kode pada tiap

pertanyaan untuk memudahkan analisa data. Selanjutnya data dimasukkan ke

dalam program analisa statistik pada komputer dan mengecek kembali semua

kelengkapan data. Setelah dipastikan bahwa semua data benar selanjutnya

dilakukan pengolahan data. Analisa data dilakukan melalui yakni :

1. Tabulasi data yang dilakukan terhadap variabel dari hasil penelitian

menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel. Yaitu distribusi

umur responden, distribusi suku responden, distribusi tingkat pendidikan

responden.

2. Data akan diolah secara statistik dengan menggunakan program komputer

untuk mengetahui frekuensi, mean, persentase dan standar deviasi. Untuk

mengetahui penurunan mual dan muntah sebelum dan sesudah diberikan

intervensi digunakan uji statistik paired sample t-test. Uji-t digunakan untuk

menentukan perbedaan mean antara kedua kelompok secara statistik

(44)

parametrik yaitu uji Wilcoxon. Pada penelitian ini digunakan tingkat

kemaknaan 0,05. Keputusan menolak Ho di ambil apabila nilai statistik uji

lebih besar dari nilai tabel atau nilai kemaknaan yang diperoleh (p) lebih

(45)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai

efektivitas akupresur terhadap penurunan mual dan muntah pada ibu hamil

trimester pertama. Dalam penelitian ini, seluruh responden dijadikan sebagai

kelompok eksperimen.

1. Hasil penelitian

Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal Februari 2010 sampai April 2010

di Kelurahan Jati Karya, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai. Penelitian ini

melibatkan 11 orang ibu hamil yang mengalami mual dan muntah selama

trimester pertama kehamilan dan tindakan akupresur dilakukan pada semua

responden.

1.1Karakteristik responden

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil tentang

karakteristik responden yaitu mayoritas berusia 21-15 tahun sebanyak 7 orang

(63,6%), suku yang paling banyak adalah Jawa berjumlah 7 orang (63,6%)

sebagian besar responden berpendidikan SMP sebanyak 4 orang (36,4%), SMA

sebanyak 4 orang (36,4%) dan mayoritas responden adalah ibu rumah tangga yang

berjumlah 9 orang (81,8%). Hasil penelitian tentang karakteristik responden dapat

(46)

Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden

No Karakteristik responden Frekuensi Persentase (%)

1. Umur Responden

1.2Rata-rata mual dan muntah sebelum dan sesudah akupresur

Mual dan muntah ibu hamil diukur dengan tiga indikator yaitu frekuensi,

durasi dan intensitas. Data hasil penelitian menunjukkan perbedaan rata-rata

antara sebelum dan sesudah intervensi dilakukan pada tiap indikator. Tiap

indikator memiliki nilai rata-rata yang lebih kecil dibandingkan sebelum

(47)

Tabel 3. Rata-rata mual dan muntah sebelum dan sesudah akupresur (n = 11) Intensitas mual Sebelum 4,909 2,211 0,666 Sesudah 3,227 1,63 0,492 Intensitas muntah Sebelum 4,36 0,924 0,279 Sesudah 2,09 1,64 0,495

Grafik 1. Perbedaan mual sebelum dan sesudah akupresur

(48)

Grafik 2. Perbedaan muntah sebelum dan sesudah akupresur

Untuk mengetahui perbedaan mual dan muntah sebelum dan sesudah

tindakan akupresur dilakukan uji statistik Paired sample t test. Namun karena

data penelitian yaitu durasi mual dan muntah, intensitas mual dan muntah

memiliki distribusi yang tidak normal maka digunakan uji non-parametrik yaitu

Uji Wilcoxon.

Tabel 4. Distribusi rata-rata mual dan muntah

Tabel 4 menunjukkan hasil uji paired sample T- Test dan uji Wilcoxon. Dari

tabel tersebut terlihat bahwa mual dan muntah sebelum dan sesudah tindakan

akupresur berbeda secara signifikan (p < 0.05), sehingga dapat dikatakan bahwa

0

Indikator Mean difference Sig.

Frekuensi mual 3,45 0,000

Frekuensi muntah 4,09 0,001

Durasi mual 1,64 0,026

(49)

tindakan akupresur efektif secara signifikan terhadap penurunan mual dan muntah

pada ibu hamil trimester pertama.

2. Pembahasan

Dalam penelitian ini hanya ada satu kelompok, yaitu kelompok intervensi.

Seluruh responden merupakan ibu hamil trimester pertama yang mengalami mual

dan muntah. Peneliti mengajarkan teknik akupresur pada titik P6 kepada

responden dan meminta responden melakukannya setiap kali mual muncul.

Peneliti mengajarkan teknik akupresur dengan cara memberikan tekanan lembut

dan melingkar pada titik P6 selama durasi mual berlangsung. Pemijatan dilakukan

denan cara membuat lingkaran yang lembut pada titik tersebut selama 30 detik

sampai 2 menit (Albana, 2009). Menurut Gilbert dan Harman, (1988 ) ketika mual

muncul, dilakukan akupresur pada titik P6. Selanjutnya peneliti membandingkan

frekuensi mual, frekuensi muntah, durasi mual, durasi muntah, intensitas mual dan

intensitas muntah setelah mendapatkan akupresur dan sebelum mendapatkan

akupresur. Rentang waktu pengukuran adalah ±24 jam setelah tindakan akupresur

diajarkan.

Titik perikardium 6 berada pada 2 inchi China (5 cm) dari distal lipatan

pergelangan tangan, antara tendon flexi karpi radialis dan palmaris longus

(Dundee, 1990). Masyarakat China menggunakan titik P6 ini untuk gangguan

yang dipengaruhi fungsi lambung misalnya untuk menurunkan mual dan muntah,

regurgitasi asam, cegukan dan sendawa. Fungsi titik perikardium 6 ini meliputi

pergerakan energi pada dada, harmonisasi antara sistem pencernaan dan lambung,

(50)

sejalan juga dinyatakan oleh Zhou et al, 2005 dalam Mortin 2001, bahwa

akupresur pada P6 telah dilakukan selama bertahun-tahun untuk meringankan

mual dan muntah, mabuk darat dan mabuk laut, mual muntah pada wanita hamil

dan juga mual post operasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil mengalami frekuensi mual

dan muntah yang sangat beragam namun tidak lebih dari 10 kali dalam sehari. Hal

ini sesuai pendapat Lacasse et al, 2009, bahwa etiologi mual dan muntah selama

kehamilan sering kali sulit dimengerti tetapi mual dan muntah selama kehamilan

ini dapat dipertimbangkan sebagai akibat dari masalah multifaktor. Beberapa teori

yang diusulkan terkait dengan mula dan muntah ini adalah hormonal, sistem

vestibular, sistem gastrointestinal, psikologi, hyperolfaction, genetik dan faktor

lainya..

Mekanisme kerja akupresur atau akuputur P6 tidak sepenuhnya dapat

dimengerti. Tekanan pada teknik akupresur bertujuan menstimulasi serabut syaraf

menuju spinal cord dan selanjutnya memproduksi endorphin yang mempengaruhi

kerja sistem hormon, sistem imun, menghambat persepsi nyeri otak khususnya

yang berhubungan dengan cemas dan stress (MDA, 2001).

Tahun 1997 National Institute of Health (NIH) Consensus of Acupuncture

(51)

neurotransmitter dan neurohormon, perubahan pada regulasi aliran darah, baik pada sentral maupun perifer bisa didokumentasikan. Hal ini menjadi dasar dari perubahan pada fungsi imun akibat tindakan akupuntur (NIH, 1997).

Lewat stimulasi titik perikardium 6 maka ujung syaraf sensori di dalam otot yang menyebabkan pesan dikirim ke spinal cord, midbrain dan selanjutnya ke korteks. Menurut Ulett, Han & Han, 1998 bahwa respon awal stimulasi titik akupuntur adalah melalui stimulasi ujung syaraf sensori pertama di dalam otot.

Hal ini menyebabkan pesan dikirim ke spinal cord, kemudian ke midbrain lalu ke

korteks. Mekanisme kerja P6 belum diketahui dengan lengkap, tetapi kelihatannya

penggunaan metode ini menghasilkan suatu stimulus elektris frekuensi rendah

pada reseptor pada reseptor sensori kulit yang diaktifkan oleh serat A delta dan A

beta. Sinaps serat ujung posterior ini mungkin melepaskan endorphin di

hypothalamus (Sadighha & Nurai, 2008).

Etiologi yang tepat dari mual muntah selama kehamilan masih belum jelas.

Salah satu teori terkait mual dan muntah tersebut adalah teori endokrin. Teori

menyatakan bahwa dengan meningkatnya progesteron, estrogen dan human

chorionic gonadotropin yang menimbulkan mual dan muntah. Peningkatan

progesteron membuat otot halus pada sistem gastrointestinal menjadi rileks

sehingga menurunkan pergerakan lambung dan memperlambat pengosongannya.

HCG juga menstimulasi tiroid dan yang menimbulkan mual dan muntah.

Akupresur dan akupuntur menstimulasi sistem regulasi integrasi tubuh dan

mengaktifkan endokrin dan mekanisme neurologis yang menurunkan stimulasi

(52)

Penelitian akhir-akhir ini banyak menemukan bukti tentang peranan

neurotransmitter pada reaksi setelah rangsangan akupuntur, terutama endogenous

opoids peptide, serotonin dan nor adrenalin dalam susunan syaraf pusat. Zat-zat

itu mengendalikan berbagai fungsi organ tubuh yang terkait. Zat –zat tersebut

diproduksi dan keluar dari otak akibat rangsangan dengan modulasi tertentu.

Daerah di permukaan tubuh disebut sebagai titik akupuntur merupakan suatu

sistem fungsional tubuh yang memberikan efek pengobatan secara fungsional juga

(Saputra & Idiyanti, 2005).

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden mengalami

mual dan muntah pada awal pengukuran dengan frekuensi < 10 kali per harinya.

Sedangkan pada pengukuran akhir menunjukkan bahwa seluruh frekuensi mual

mengalami penurunan meskipun hanya 1 frekuensi. Perbandingan frekuensi mual

dan muntah ibu hamil trimester pertama sebelum dan sesudah intervensi

menunjukkan hasil yang berbeda secara signifikan p<0.05 (mual, sig. 0,000 dan

muntah, sig 0,001). Durasi mual pada ibu hamil trimester pertama juga

menunjukkan perbedaan yang signifikan (sig. 0,026). Durasi mual terjadi dalam

hitungan menit dan diukur berdasarkan pernyataan responden. Durasi muntah ibu

hamil trimester pertama menunjukkan perbedaan yang signifikan (sig. 0,011).

Intensitas mual sebelum dan sesudah tindakan akupresur juga menunjukkan

perbedaan yang signifikan dengan nilai 0,011 (p<0.05). Intensitas muntah ibu

hamil yang diukur menggunakan visual analoge scale juga menunjukkan

perbedaan yang signifikan (sig. 0,007). Sehingga dapat dinyatakan bahwa

(53)

Dari uraian diatas maka hipotesa penelitian dapat dijawab dimana H0

ditolak dan Ha

Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Dundee et al, 1998 yang melakukan studi prospektif yang didesain untuk

menguji efektivitas P6 (Neiguan) akupuntur point, dalam mencegah terjadinya

morning sickness. Penurunan mual dan muntah secara signifikan terjadi pada

kelompok yang mendapatkan perlakuan.

diterima karena terdapat pengaruh intervensi teknik akupresur

terhadap penurunan mual dan muntah.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Aloysio dan Penacchioni,

melakukan penelitian tentang akupresur untuk menurunkan mual dan muntah

secara unilateral dan bilateral. Pada kelompok yang mendapatkan akupresur

unilateral dan bilateral akupresur terjadi penurunan mual dan muntah secara

signifikan. Sehingga mereka menyimpulkan bahwa akupresur P6 dapat

meringankan mual dan muntah selama kehamilan.

Penelitian yang dilakukan Elizabeth Werntoft, 2001, membagi 60 wanita

menjadi 3 group yang diambil secara acak. Hasil studi tersebut menunjukkan

bahwa terjadi penurunan secara signifikan pada kelompok yang mendapatkan

akupresur P6 dibandingkan pada kelompok placebo dan kelompok yang tidak

(54)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas teknik akupresur

terhadap penurunan mual dan muntah pada ibu hamil trimester pertama di

Kelurahan Jati Karya, kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai. Subyek dalam

penelitian ini adalah ibu hamil trimester pertama yang mengalami mual dan

muntah di kelurahan Jati Karya sebanyak 11 orang yang diambil secara total

sampling dan semuanya dijadikan sebagai kelompok intervensi.

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini dianalisa menggunakan sistem

komputerisasi yaitu SPSS versi 17.0 .

Pada bab ini akan dibahas kesimpulan hasil penelitian dan rekomendasi.

1.Kesimpulan Hasil Penelitian

Ibu hamil yang terlibat dalam penelitian ini mengalami penurunan frekuensi

mual, frekuensi muntah, durasi mual dan intensitas mual setelah melakukan

teknik akupresur. Pada penelitian ini dengan menggunakan Paired Sample T-Test

dan uji Wilcoxon yang menunjukkan bahwa frekuensi mual, frekuensi muntah,

durasi mual dan intensitas mual sebelum dan sesudah dilakukan intervensi

berbeda secara signifikan (p<0.05). Ibu hamil dalam penelitian ini mengalami

penurunan mual dan muntah baik frekuensi, durasi dan intensitas setelah

(55)

intervensi teknik akupresur terhadap penurunan mual dan muntah pada ibu hamil

trimester pertama.

Hasil uji Paired Sample T-Test dan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa

penurunan mual dan muntah pada kelompok intervensi tersebut berbeda secara

signifikan (p<0.05) sebelum dan setelah teknik akupresur diberikan. Frekuensi

mual dan muntah mengalami penurunan yang lebih besar dibandingkan dengan

intensitas dan durasi mual. Dalam penelitian ini jumlah frekuensi mual dan

muntah yang tinggi tidak selalu mengalami intensitas atau keparahan yang terjadi

akibat mual dan muntah selama kehamilan tersebut. Kesimpulan penelitian ini

adalah akupresur efektif untuk menurunkan mual dan muntah pada ibu hamil

trimester pertama.

2. Saran

a. Rekomendasi untuk Praktek Keperawatan

Banyak metode non-farmakologi yang bisa digunakan untuk mengatasi

mual dan muntah selama kehamilan. Salah satu metode yang dapat digunakan

untuk mengurangi mual dan muntah selama kehamilan adalah akupresur pada titik

perikardium 6. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu metode yang

bisa diajarkan kepada ibu hamil untuk mengurangi mual dan muntahnya.

b. Rekomendasi untuk Penelitian Keperawatan

Pada penelitian ini tidak dibahas secara mendalam hubungan data

demografi dengan penurunan mual dan muntah yang dialami oleh ibu sehingga

tidak dapat diketahui sejauh mana pengaruh karakteristik demografi terhadap

(56)

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi mual dan muntah selama trimester

pertama kehamilan. Oleh sebab itu, diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar

dapat meneliti hal tersebut.

Selain itu perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk membandingkan

akupresur yang dilakukan sendiri dan akupresur yang dilakukan oleh orang lain.

Dalam penelitian ini tidak ada kelompok kontrol, oleh sebab itu bagi peneliti

selanjutnya agar meneliti kembali efektivitas akupresur pada titik perikardium 6

dan menggunakan kelompok kontrol.

c. Rekomendasi untuk Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan tambahan

pengetahuan dalam mata kuliah maternitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

akupresur efektif dalam menurunkan mual dan muntah pada ibu hamil trimester

pertama. Dengan demikian hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi

peserta didik kuliah maternitas. Dan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Adriaansz, George. (2008). Asuhan antenatal, diambil tanggal 20 November 2009 dari

Afshin Sadighha & Navid Nurai. (2008). Acupressure wristbands versus

metoclopramide for the prevention of postoperative nausea and vomiting,

diambil tanggal 13 mei 2010 dari

Albana. (2009). The greatest acupressure point for nausea, reflux, and hiccups, diambil tanggal 12 januari 2010 dari

Austin. (2002). Recommendations for the evaluation and management of nausea

and vomiting in early pregnancy, diambil tanggal 10 Mei 2010 dari

Basford, Lynn & Slevin, Oliver (2006). Teori dan praktik keperawatan, Jakarta : EGC.

Balis, Hayes, Kozier, Erb. (2006). Praktik keperawatan profesional, Jakarta: EGC.

BMJ Publishing Group Limited ("BMJ Group") . (2009). Acupressure for severe

nausea and vomiting in early pregnancy, dibuka tanggal 12 Februari 2010

dalam

Brockopp & Dorothy. (1999). Dasar-dasar Riset Keperawatan, Jakarta: EGC.

Coad, Jane & Dunstall, Melvyn.(2001). Anatomi dan fisiologi untuk bidan, Jakarta : EGC.

Cunningham, MacDonald, Gant. (1995). Obstetri williams, Jakarta : EGC

DEPKES.(1996). Pedoman praktis akupresur, Jakarta : Depkes.

(58)

Diputra, Pandu.(2007). Siasati mual dan muuntah selama kehamilan. Diambil

tanggal 12 September 2009 dari

Gilbert & Harman. (1988). Manual of risk pregnancy and delivery, Edisi 3. Missouri : Mosby.

Golberg, Bradly. (2006). Morning sicknes, diambil tanggal 15 November 2009 dari

Hickman, Bell & Preston. (2005). Acupressure and postoperative nausea and

vomiting, diambil tanggal 23 mei 2010 dalam

Lllwellyn, Derek & Jones.(2001). Dasar-dasar obstetri & ginekologi, Edisi 6., Jakarta : Hipokrates.

MDA (Medical Device Agency). (2001).The Sea Band for Prevention and relief

of Nausea , diambil tanggal 20 Mei 2010 dari

Migliore, MJ. (2006). Acupuncture for treatment of morning sickness, diambil

tanggal 10 Juni 2010 dari

Mortin. (2009). Acupoint, Acupressure, Acupunture treatment for Acid Reflux. Diambil tanggal 12 Januari 2010 dari

Musbikin, Imam.(2005). Panduan bagi ibu hamil & melahirkan, Yogyakarta : Mitra Pustaka.

National Institute of Health, (1997). Modern Research and Acupuncture, diambil tanggal 12 Mei 2010 dari

Gambar

Tabel 1. Lanjutan
Tabel 2.  Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden
Tabel 3. Rata-rata mual dan muntah sebelum dan sesudah akupresur (n = 11)
Grafik 2. Perbedaan muntah sebelum dan sesudah akupresur
+2

Referensi

Dokumen terkait

4 Perasaan mengasihani dirinya sendiri atau ketakutan dapat menyebabkan mual muntah yang terjadi pada ibu hamil 5 Kekurangan cairan (dehidrasi) pada ibu disebabkan mual. muntah

Cara untuk mengurangi mual muntah pada ibu hamil trimester kurang dari 16 minggu bisa dilakukan dengan pijat akupresur.. Hal ini dapat memberi stimulasi pada titik

Sebagian besar ibu hamil menjawab salah pada pertanyaan nomer 2 (Lamanya kehamilan normal) dengan prosentase salah 52%, dikarenakan menurut pengetahuan ibu hamil,

Begitupun dengan penelitian Juwita 12 yang menemukan intervensi kebidanan komplementer akupresur pada titik P6 dapat dikategorikan sebagai intervensi yang aman dan

Pengaruh Aromaterapi Lemon Terhadap Penurunan Mual Muntah Ibu Hamil Trimester 1 Di Puskesmas Ciputat Tahun 2019i. XV + 50 halaman + 6 Tabel + 2 Skema + 0 Gambar +

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yang terkait dengan karakteristik ibu hamil trimester I yang mengalami mual muntah di BPM Ni Wayan Suri, SKM, S.ST

Sebagian besar ibu hamil menjawab salah pada pertanyaan nomer 2 (Lamanya kehamilan normal) dengan prosentase salah 52%, dikarenakan menurut pengetahuan ibu hamil,

C.Mengidentifikasi Tingkat Mual dan Muntah Pada Ibu Hamil Sebelum dan Sesudah Diberikan Aromaterapi Lemon Tingkat mual muntah pada ibu hamil trimester pertama sebelum dan sesudah