TUGAS AKHIR
PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA
PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN
Oleh
YODI ARISTA TANJUNG
082102093
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
NAMA : YODI ARISTA TANJUNG NIM : 082102093
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN
Tanggal : ... 2011 Pembimbing
(Abdillah Arif Nasution SE, M.Si, Ak) NIP : 19830406 200812 1 004
Tanggal : ... 2011 Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi
( Drs. Rustam, M.Si, Ak ) NIP : 19511114 198203 1 002
Tanggal :... 2011 Dekan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang mana atas Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulissehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “ Peranan Sistem Informasi
Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Pada PT. Aneka Gas Industri Cabang
Medan “.
Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
Program Studi D-III Akuntansi. Tugas akhir ini membahas tentang pemrosesan
data menjadi informasi dengan menggunakan sistem informasi akuntansi yang
diterapkan oleh PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan. Selain itu, Tugas Akhir
ini juga membahas proses pengambilan keputusan pada manajemen perusahaan
berdasarkan informasi yang telah diproses sebelumnya.
Dengan kerendahan hati Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan
dalam penulisan Tugas Akhir ini karena keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan penulis. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan Terima Kasih kepada semua
pihak yang turut membantu penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini antara lain
kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, selaku Ketua Jurusan Program Studi Diploma
III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Abdillah Arif Nasution, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak membantu dan memberikan masukan dalam penulisan Tugas
Akhir ini.
5. Seluruh Staf Pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Munarti selaku Manajer Keuangan dan Ibu Ellyawati selaku Sekretaris
pada PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan.
7. Seluruh Staff dan Pegawai pada PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan.
8. Teristimewa buat Ayahanda Asril Soerin Jambak dan Ibunda Arniati Iskandar
Tanjung yang telah memberikan banyak Kasih Sayang, Dukungan, dan Do’a
kepada saya, tanpa kalian saya tidak akan bisa menjadi seperti saat ini.
9. Seluruh keluarga yang aku sayangi, kak Elynd, kak Fifin, kak Icha dan bang
Yudhi, Terima Kasih buat semua perhatian dan kasih saying yang telah kalian
10. Seluruh teman-teman jurusan D-III Akuntansi ’08 di Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat disebutkan satu per satu
namanya, khususnya buat grup C. Buat teman-teman seperjuangan, Ridho
dan Abel. Dan yang paling spesial buat Miranda Sinaga, Makasih buat Do’a
dan Dukungannya.
11. Seluruh teman-teman seperjuangan kelompok 7 Magang, Manan, Ayu, Risky,
Erika, dan Tiara. Nggak nyangka kita bisa sedekat ini, padahal baru kenal
semenjak magang.
12. Buat sahabatku nongkrong, Hendra dan Olix, makasih ya dah mau
numpangin aku kalo pulang riset.
Akhirnya penulis berharap dan berdo’a semoga Allah SWT. Turut
membalas segala amal baik kita, memberikan kita kesehatan, dan semoga Tugas
Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Medan, Juni 2011
Yodi Arista Tanjung
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul ... 1
B. Perumusan Masalah ... 2
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
D. Metode Penelitian ... 4
BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 8
B. Struktur Organisasi ... 11
C. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 19
D. Tipe-tipe Keputusan ... 24
E. Proses Pengambilan Keputusan ... 27
F. Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam Pengambilan Keputusan oleh Manajemen ... 30
BAB III ANALISA DAN EVALUASI
Akuntansi Perusahaan ... 33
B. Penggunaan Informasi Akuntansi dalam Pengambilan
Keputusan Oleh Manajemen ... 36
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 44
B. Saran ... 45
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk mencari berbagai
peluang-peluang bisnis yang dapat menguntungkan perusahaan, dalam Era Globalisasi
ditandai dengan berkembangnya hubungan antar manusia dalam berbagai bidang,
frekuensi dan intensitas informasi yang diterima atau dihasilkan juga semakin
besar. Dalam hal ini dunia usaha semakin mengalami perkembangan yang begitu
pesat, terutama pada Sistem Informasi Akuntansi yang telah memberikan dampak
yang cukup mendalam.
Perkembangan dunia usaha banyak mengalami permasalahan, baik
masalah yang berhubungan dengan pihak dalam perusahaan maupun diluar
perusahaan, biasanya masalah dalam suatu perusahaan itu adalah bagaimana
seharusnya manajemen perusahaan tersebut mengatur dan mengolah perusahaan
yang dimilikinya agar tetap berkembang dan memperoleh profitability yang
tinggi. Dalam hal pencapaian tersebut pengambilan keputusan oleh pihak
manajemen harus didasarkan pada jumlah informasi yang akurat baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, disini diperlukan manajemen
yang lebih baik, harus lebih hati-hati serta berusaha mencapai hasil dan tujuan
Untuk meningkatkan daya saing perusahaan harus didukung oleh Sistem
Informasi yang handal, mampu menyimpan serta mengolah data menjadi
informasi yang tepat waktu, akurat dan berkualitas, pimpinan perusahaan sangat
membutuhkan Sistem Informasi yang menunjang dalam proses pengambilan
keputusan. Manajemen dituntut untuk mempunyai tanggung jawab yang besar
terhadap perusahaan, untuk itu diperlukan peran serta Sistem Informasi
Akuntansi, disamping sebagai pengambilan keputusan Sistem Informasi
Akuntansi juga dapat digunakan untuk memberikan informasi yang berhubungan
dengan laporan keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat biaya
dan berbagai tingkat pendapatan perusahaan, dan mengukur hasil kerja tiap unit
yang telah diberi wewenang dan tanggung jawab.
Sistem Informasi Akuntansi itu diukur dengan kemampuannya untuk
menghasilkan tugas-tugas manajemen, namun tipe dan banyaknya informasi yang
diperlukan oleh manajemen tidak sama untuk setiap perusahaan, yaitu tergantung
pada sifat, jenis dan luas usaha masing-masing perusahaan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka untuk lebih memperjelas permasalahan sebagai dasar penyusunan skripsi
minor ini, penulis mencoba merumuskan permasalahan dalam penulisan Tugas
“Apakah Sistem Informasi Akuntansi berperan dalam memberikan
informasi Akuntansi bagi manajemen dalam pengambilan keputusan pada PT.
Aneka Gas Industri Cabang Medan?”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Setiap pekerjaan dan kegiatan pasti mempunyai tujuan dan manfaat
tersendiri baik bagi orang yang mengerjakan maupun organisasi yang
berkepentingan.
A. Adapun tujuan yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui sejauh mana peranan Sistem Informasi Akuntansi
dalam proses pengolahan data perusahaan menjadi informasi hingga
menghasilkan sebuah laporan keuangan.
2. Untuk mengetahui sejauh mana peranan Sistem Informasi Akuntansi
dalam pengambilan keputusan pada PT. Aneka Gas Industri Cabang
Medan
3. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi bahan pertimbangan
sebagai proses pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan.
B. Adapun beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat direalisasikan untuk
menghasilkan profit yang maksimal dengan penggunaan Sistem Informasi
Akuntansi yang tepat dan akurat, serta dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi pihak PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan dalam
2. Dapat menambah dan memperluas pengetahuan penulis dalam
menerapkan Sistem Informasi Akuntansi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan perusahaan
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak luar untuk mengetahui kondisi
perusahaan, seperti pihak-pihak penambah modal
4. Bagi peneliti sejenis sebagai bahan pembanding untuk melakukan
penelitian di masa yang akan datang.
D. Metode Penelitian
1. Sumber dan Jenis Data
Dalam melakukan kegiatan penelitian ini penulis menggunakan data-data
yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Data-data ini
diperoleh dari pihak perusahaan tempat penelitian dilakukan dan
buku-buku bacaan yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Data yang
berkaitan dengan penelitian ini adalah data :
a. Data Primer, merupakan data yang dikumpulkan dari hasil riset ke perusahaan. Data yang diperoleh langsung dari karyawan perusahaan
seperti, karyawan bagian keuangan, bagian akuntansi, personalia dan
lain-lain melalui proses wawancara, pengamatan mengenai peranan
anggaran produksi sebagai alat perencanaan dan pengawasan pada
b. Data Sekunder, merupakan jenis data yang diperoleh dari hasil-hasil membaca buku diperpustakaan baik yang berupa literature, buku,
majalah dan sumber pengetahuan lainnya berupa media elektronik.
2. Teknik Pengumpulan Data
a) Pengamatan (Observasi)
Merupakan studi yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan
dan pencatatan secara langsung pada objek atau tempat dilakukan
penelitian, dokumen-dokumen, bukti-bukti dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan judul penelitian ini.
b) Wawancara
Merupakan Tanya jawab dan wawancara secara langsung dengan
karyawan yang berwenang seperti pimpinan perusahaan, personalia,
karyawan bagian akuntansi, bagian keuangan dan karyawan-karyawan
lainnya.
c) Penelitian Keperpustakaan
Merupakan pengumpulan sejumlah data yang bersumber dari
perpustakaan sebagai dasar untuk mencari landasan teori penulisan,
dalam hal ini data-data dikumpulkan dari sumber-sumber seperti
buku, majalah, artikel, serta bahan-bahan perkuliahan tentang
3. Pengolahan Data
Data didapat dengan cara mengumpulkan setiap informasi baik data hasil
wawancara maupun data penunjang lainnya. Setelah data terkumpul
kemudian diperiksa apakah terdapat kekeliruan-kekeliruan dalam
pengisian, kelengkapan data dan kebenaran data (editing). Selanjutnya
data tersebut diberikan tanda atau kode (coding) berupa angka atau huruf
bagi tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Data tersebut
kemudian diteliti, dihitung, dan dijumlahkan sehingga terdapat peristiwa
atau gejala intern yang termasuk dalam satu kategori yang dibuat dalam
bentuk tabel (tabulating).
4. Metode Analisa
a) Metode Induktif
Data yang penulis peroleh dari perusahaan dijadikan untuk menarik
generalisasi yang sifatnya umum, yaitu mengenai metode pencatatan
data akuntansi dan prosedur yang digunakan perusahaan dalam rangka
pengambilan keputusan.
b) Metode Deduktif
Dimana titik tolaknya adalah ilmu pengetahuan untuk menilai datanya
terhadap Sistem Informasi Akuntansi dalam pengambilan keputusan
c) Metode Komparatif
Dengan membandingkan teori akuntansi dengan kenyataan yang
dihadapi perusahaan dan dari hasil perbandingan tersebut ditarik
kesimpulan sebagai dasar untuk memberi saran-saran dalam
BAB II
PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Aneka Gas Industri merupakan salah satu bentuk badan usaha
bermodal asing yang bergerak dalam bidang usaha memproduksi dan
mendistribusikan berbagai gas-gas industri meliputi Oksigen (O2), Nitrogen (N2),
Argon (Ar), Asetilen (C2H2), Hidrogen (H2), Karbondioksida (CO2), Nitrous
Oksida (N2O), dan lain-lain.
Pendirian PT. Aneka Gas Industri, pada awalnya bermula dari dua
perusahaan Belanda yang bernama NV. WA. Hoek’s Machine en Zuurstaf Fabriek
(NV. WA Hoek’s) dan NV. Javasche Koelzuur (NV. Jako). NV. WA Hoek’s
adalah perusahaan zat asam yang pabrik pertamanya di Indonesia didirikan di
Tanjung Priok, Jakarta pada tahun 1916, disusul kemudian pabrik yang kedua
dibangun di Surabaya pada tahun 1920, dan pabrik ketiga di Bandung yang
dibangun pada tahun 1939. Sedangkan NV. Jako merupakan perusahaan zat asam
yang mendirikan pabriknya di Bandung pada tahun 1924.
Setelah beberapa kali mengalami pengambilalihan kekuasaan, maka pada
tahun 1958 perusahaan ini diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia dan
diserahkan kepada BAPPIT (Badan Pengelola Perusahaan-Perusahaan Industri
dan Tambang). Secara operasional manajemen keduanya dibuat terpisah dan nama
mengelola perusahaan eks NV. WA. Hoek’s Machine en Zuurstaf Fabriek dan
BAPPIT Pusat Asam Arang, yang mengelola eks NV. Javasche Koelzuur.
Berdasarkan UU No. 19 tahun 1960 tentang Perusahaan Negara, maka
melalui Peraturan Pemerintah No. 134 tahun 1961 dan No. 127 tahun 1961,
BAPPIT Pusat Zat Asam (PN Zatas) dan BAPPIT Pusat Zat Asam Arang diubah
menjadi PN Zat Asam Arang (PN Asam Arang). Sejak itu koordinasi operasional
kedua Pn diserahkan kepada Badan Pimpinan Umum (BPU) Industri Kimia,
Departemen Perindustrian Dasar/Pertambangan.
Pada tahun 1966 PN Zatas mengadakan perluasan dengan menambah
pabrik baru di kota Medan, Semarang dan Ujung Pandang. Kemudian
penggabungan PN Zatas dan PN Asam Arang terjadi melalui Peraturan
Pemerintah No. 11 tahun 1971 menjadi sebuah perusahaan Persero yang diberi
nama PT. Aneka Gas Indistri, dibawah Direktorat Jenderal Industri Kimia Dasar,
Departemen Perindustrian, yang merupakan Badan Usaha Milik Negara.
Adanya keinginan untuk melakukan Go-Internasional yang dilakukan pada
tahun 1993. Rencana tersebut mendapat sambutan dari beberapa perusahaan
multinasional yang melakukan negosiasi untuk bekerja sama. Diantara perusahaan
tersebut yakni Iwantani International Corp. sebuah perusahaan Jepang yang
melakukan penawaran kerja sama pada tahun 1994. Pada tahun itu juga Messer
Grieshem GmbH dan PT. Tira Austenite mulai menjajaki kemungkinan kerjasama
perjanjian pembelian saham dan perjanjian antar pemegang saham pada tanggal
13 Februari 1996.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Penggerak Dana Investasi/Ketua
Badan Koordinasi Penanam Modal No. 25 V/PMA/1996, tanggal 25 Maret 1996
memberikan persetujuan perubahan status menjadi Penanam Modal Asing.
Susunan Pemegang Saham pada perusahaan ini adalah sebagai berikut :
• Pemerintah Indonesia 12500 saham (50%)
• Messer Grieshem GmbH saham (30%)
• PT. Tira Austenite saham (20%)
Selanjutnya terhitung mulai tanggal 1 Januari 1998, Pemerintah Indonesia
menjual keseluruhan sahamnya kepada Messer Grieshem GmbH sehingga status
PT. Aneka Gas Industri resmi berubah menjadi perusahaan Penanaman Modal
Asing (PMA).
Adapun visi dan misi perusahaan ini adalah sebagai berikut :
Keberadaan PT. Aneka Gas Industri bertujuan untuk melaksanakan dan
menunjang kebijaksanaan pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan
nasional terutama di bidang gas-gas industri serta industri kimia lainnya.
Dibalik tujuannya PT. Aneka Gas Industri mempunyai misi sebagai
• Sebagai unit usaha
• Sebagai agen pembangunan
• Sebagai stabilisator
Sebagai unit usaha, maka dalam geraknya PT. Aneka Gas Industri harus
mampu berperan sebagai perusahaan pada umumnya, dengan demikian harus
dikelola secara profesional agar senantiasa berkemampuan :
• Mendapatkan keuntungan yang layak dan wajar
• Mempertahankan kelangsungan hidup
• Menyesuaikan dan mengembangkan diri sebagai tuntutan bisnis.
Sebagai agen pembangunan, maka aktivitas PT. Aneka Gas Industri
diarahkan untuk memberikan sumbangan nyata pada pertumbuhan ekonomi
nasional maupun regional. Sebagai stabilisator, maka PT. Aneka Gas Industri
senantiasa berusaha menjaga kestabilan suplai dan harga gas produksi di pasaran
sehingga kebutuhan konsumen dapat terpenuhi secara tepat jumlah, tepat harga,
tepat waktu, dan tepat mutu.
B. Struktur Organisasi
Organisasi merupakan salah satu sarana bagi perusahaan dalam mencapai
tujuannya, yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan perusahaan. Untuk
mengkoordinasikan semua kegiatan perusahaan maka perlu ada suatu struktur
PT. Aneka Gas Industri dipimpin oleh seorang Direktur utama yang
selanjutnya dipimpin oleh lima Manajer dan tiga Direktur sebagai bawahannya,
yaitu :
1. Manajer Sumber Daya Manusia
2. Manajer Pengembangan Bisnis
3. Manajer Keselamatan Nasional
4. Manajer Manajemen Asset
5. Manajer Komunikasi Kerja Sama
6. Direktur Teknik
7. Direktur Pemasaran
8. Direktur Keuangan
PT. Aneka Gas Industri mempunyai beberapa cabang dan masing-masing
cabang dipimpin oleh seorang Manajer Pemasaran Wilayah. Manajer pemasaran
Wilayah bertanggung jawab kepada Direktur Pemasaran Pusat.
Adapun Manajer Produksi, Distribusi, dan Teknik Wilayah berdiri sendiri
dan bertanggung jawab kepada Direktur Teknik Pusat. Walaupun letak kantor
Sumber : PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan Technical Director
Manager Sales Region
Manager Prodistek
SPV
Production
SPV
Maintenance
Operator Technical Administration and Storement SPV
Fungsi, tugas pokok, dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam
fungsi produksi adalah sebagai berikut :
1. Manajer Produksi, Distribusi, dan Teknik Wilayah (Prodistek)
Fungsi :
1. Membantu Direktur Teknik dalam hal pelaksanaan produksi, maintenance,
dan distribusi dalam rangka memenuhi kebutuhan Wilayah Pemasaran dan
Distrik Manajer Penjualan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif dengan
target yang telah ditetapkan di lingkungan Wilayah Pemasaran.
2. Memimpin kegiatan operasional dalam hal menjamin ketersediaan produk
serta membimbing dan mengkoordinir seluruh kegiatan prodistek dan
mengawasi pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh stafnya.
3. Bekerja sama dengan Manajer Produksi, Distribusi, dan Teknik Wilayah
lainnya dalam hal memenuhi kebutuhan produksi untuk kepentingan
pelanggan PT. Aneka Gas Industri di Wilayah Pemasaran setempat.
Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah :
a. Mengkoordinasikan kegiatan produksi, distribusi, teknik, dan
pemeliharaan.
b. Mengorganisasikan kegiatan pengendalian mutu terpadu.
c. Mengendalikan semua biaya produksi, distribusi, teknik, dan
pemeliharaan.
e. Bertanggung jawab atas kelancaran dan pengawasan operasional pabrik
sehingga terpenuhinya permintaan Wilayah Pemasaran.
2. Supervisor Produksi (SPV Produksi)
Fungsi :
1. Membantu dan bertanggung jawab kepada Manajer Prodistek dalam hal
kelancaran produksi.
2. Mengatur, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan produksi untuk memenuhi
kebutuhan pemasaran.
3. Menjaga suasana kerja sama yang sebaik-baiknya sehingga menimbulkan
etos kerja yang tinggi.
Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah :
a. Memimpin fungsi produksi serta memberikan bimbingan, mengkoordinasi,
dan mengawasi pelaksanaan tugas bidang produksi.
b. Membuat rencana produksi serta mengatur dan mengawasi pelaksanaan
dalam usaha memenuhi kebutuhan penjualan yang bekerja sama dengan
Supervisor Distribusi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif sesuai
dengan arget yang ditetapkan.
c. Mengatur dan mengawasi proses pengisian storage tank sesuai dengan
hasil laporan harian operator produksi sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Membuat laporan hasil produksi secara periodic melalui Manajer
Prodistek kepada Direktur Teknik berikut penjelasan hasil produksi
e. Membantu dan mengatasi bersama stafnya apabila terjadi kerusakan pada
mesin produksi yang bekerja sama dengan Supervisor Maintenance.
f. Melakukan penelitian atas hasil produksi
g. Mengatur dan melaksanakan penggunaan peralatan dan uang didalam
fungsinya dengan efisien dan terawatt baik.
h. Memeriksa pengaduan dari pelanggan dalam masalah kemurnian hasil
produksi yang bekerja sama dengan Supervisor Quality Control.
i. Menyusun sample dan mengadakan pengawasan tentang mutu hasil
produksi.
j. Mengadakan check up dan kalibrasi peralatan yang ada.
k. Membuat catatan untuk bahan rekomendasi terhadap Quality Assurance
hasil produksi untuk kepentingan pihak lain melalui Manajer Prodistek.
l. Selalu menjaga rambu-rambu instruksi kerja K3 (safety) untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja.
3. Supervisor Maintenance
Fungsi :
1. Membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer Prodistek dalam
hal terjaminnya maintenance alat-alat mesin sehingga tidak terganggu
kelancaran produksi.
2. Mengatur, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan maintenance mesin-mesin
produksi serta sarana pemasaran lainnya (gedung emplasment dan
3. Melakukan kerja sama dengan bidang pemasaran melalui Manajer Prodistek
khususnya dalam penanganan proyek-proyek yang mengandung aspek teknik.
Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah :
a. Memimpin fungsi teknik pemeliharaan serta mengkoordinir dan
mengawasi pelaksanaan tugas maintenance sesuai rencana yang telah
ditetapkan agar menjamin kelancaran produksi.
b. Membuat rencana maintenance peralatan mesin produksi, sarana
pemasaran, dan lain-lain serta pekerjaan-pekerjaan proyek dan instalasi
tangki serta pemasangan tangki beserta instalasinya sesuai ketentuan dan
prosedur yang berlaku.
c. Melakukan pemeriksaan rutin terhadap peralatan butir b serta melakukan
pengetesan setelah diperbaiki.
d. Membantu dan mengatasi terjadinya kerusakan bersama-sama dengan
stafnya untuk melakukan perbaikan peralatan butir b.
e. Melakukan verifikasi atas pergantian spare parts atas perbaikan peralatan
butir b tersebut diatas sesuai ketentuan yang berlaku kepada Manajer
Prodistek.
f. Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan maintenance umum yang
menjadi aktiva tetap perusahaan.
g. Mengatur dan melaksanakan pengawasan penggunaan peralatan dan uang
yang menjadi tanggung jawab fungsinya dengan efisien dan terawatt baik.
h. Selalu mengupayakan metode kerja yang baik dan efisien dengan
i. Memberikan laporan secara periodik kepada Manajer Prodistek sesuai
dengan pelaksanaan tugas di lingkungannya.
4. Supervisor Distribusi
Fungsi :
1. Membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer Prodistek dalam
hal merencanakan, mengatur, melaksanakan, dan mengawasi kelancaran
distribusi kepada pelanggan sehingga tercapai target dan tujuan perusahaan
dapat terlaksana.
2. Merencanakan kebutuhan sarana distribusi yang diperlukan, baik jangka
pendek atau jangka panjang meliputi tangki liquid atau botol baja dan
kendaraan armada serta mengalokasikan peralatan dan fasilitas distribusi.
Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah :
a. Mengatur dan mengawasi kegiatan pendistribusian bulk/botol serta
melakukan pencatatan dan pelaporan kepada Manajer Prodistek.
b. Memberikan penerangan yang baik kepada pelanggan tentang penggunaan
tangki atau botol yang efektif, efisien, dan aman menurut ketentuan yang
berlaku.
c. Melaksanakan penyusunan rencana anggaran distribusi produksi bulk
sesuai prosedur yang berlaku.
d. Selalu menjaga hubungan kerja sama yang baik dengan produsen lain
apabila persediaan hasil produksi sendiri tidak ada (pabrik mengalami
e. Mengatur permintaan dan penggunaan uang, barang, perabotan, dan
peralatan di lingkungan distribusi agar lebih efisien dan terawatt baik.
f. Memberikan laporan secara periodik dan insidentil kepada Manajer
Prodistek.
g. Dalam melaksanakan tugas harus mencari metode kerja yang lebih baik
dan menjaga serta memperhatikan rambu-rambu instruksi kerja K3
(safety).
h. Menjaga suasana kerja sama baik intern maupun ekstern serta para
pelanggan untuk meningkatkan gairah dan etos kerja yang tinggi.
5. Operator Technical Administration & Storement
Fungsi :
1. Membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer Prodistek dalam
hal pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan administrasi teknik dan teknik
serta gudang.
2. Melakukan tertib administrasi di bidang prodistek yang meliputi biaya, surat
menyurat, dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan asset di bawah
pengawasan prodistek serta tertib administrasi, baik asset produksi maupun
persediaan barang di gudang.
3. Mengkoordinasikan laporan-laporan unit kerja di bagian prodistek.
Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah :
a. Menyimpan dan menyusun pembuatan laporan prodistek bagian produksi
dan teknik. Distribusi berdasarkan data yang ada baik yang diperlukan
oleh intern region maupun Kantor Pusat menurut prosedur yang telah
ditetapkan.
b. Mencatat dan menyimpan semua arsip-arsip dokumentasi brosur-brosur
yang menjadi kepentingan bidang Produstik Region.
c. Membuat penjelasan permintaan/pengeluaran uang yang dikeluarkan oleh
unit kerja Prodistek dan mengarsipkannya sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Membantu pekerjaan-pekerjaan administrasi yang diperlukan untuk
kelancaran Prodistek.
e. Melakukan pemeriksaan dan penelitian atas penerimaan barang agar sesuai
dengan spesifikasi dan kualitas menurut prosedur yang berlaku.
C. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga kata yaitu sistem, informasi,
dan akuntansi yang mempunyai arti tersendiri, apabila ketiga kata tersebut
digabungkan akan mempunyai satu rumusan atas definisi yang baru. Berikut ini
Sistem
Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang
saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem
hampir selalu terdiri dari beberapa sub sistem kecil, yang masing-masing
melakukan fungsi khusus yang penting untuk dan mendukung bagi sistem yang
lebih besar, tempat mereka berada. (Marshall B. Romney, 2006 : 2)
Dari definisi tersebut dapat dilihat lebih rinci mengenai pengertian umum
suatu sistem sebagai berikut :
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur
2. Unsur-unsur merupakan bagian yang terpadu system yang bersangkutan
3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar
Informasi
Informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan
arti. (Marshall B. Romney, 2006 : 11)
Arti lain dari informasi adalah data yang berasal dari fakta yang tercatat
dan selanjutnya dilakukan pengolahan (proses) menjadi bentuk yang berguna atau
bermanfaat bagi penggunanya.
Dengan kata lain, informasi adalah suatu data, fakta, pengamatan, persepsi
atau suatu yang lain yang siap olah untuk menambah pengetahuan dan apabila
output dari suatu proses pengolahan data. Dengan mengamati lebih cermat
mekanisme sistem informasi, kita akan melihat adanya 5 tugas atau fungsi
informasi yaitu :
1. Pengumpulan data
2. Pemrosesan data
3. Manajemen data
4. Pengendalian dan pengamatan data
5. Pengadaan informasi
Sistem informasi sangat berkaitan erat dengan akuntansi, secara definisi
Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan
pelaporan data keuangan yang sudah diolah dan digunakan dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
Akuntansi
Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi yang
penting, sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya
perusahaan secara efisien, akuntansi dapat juga didefinisikan sebagai proses
pengidentifikasi, pengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka
yang menggunakan informasi tersebut. (Soemarso, 2005 : 7)
Dengan demikian apabila ketiga kata tersebut dihubungkan maka akan
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut Moscove adalah :
Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen yang mengumpulkan,
mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa, mengkomunikasikan informasi
akuntansi finansial dan decision making yang relevan kepada pihak luar
perusahaan maupun pihak intern perusahaan. (Hall, 2001 : 18)
Informasi akuntansi juga dipergunakan untuk mengetahui apakah kegiatan
yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana dan tujuan perusahaan. System
informasi sering kali dinyatakan berdasarkan sumber dayanya. Menurut Will
Kinson adalah sebagai berikut :
1. Sistem informasi yang didominasi oleh sumber daya manusia dikenal
sebagai sistem informasi manual.
2.
Sistem informasi yang mengutamakan peralatan dikenal dengan sisteminformasi yang menggunakan komputer serta peralatan pendukungnya
disebut sistem informasi yang berdasarkan komputer.
PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan sebagai objek penelitian dalam
menerapkan sistem akuntansinya menggunakan sistem komputer yang disebut
EDP (Electronic Data Processing). Sebagaimana diketahui data-data yang
dikumpulkan dibagian akuntansi diproses lebih lanjut untuk menghasilkan laporan
keuangan tersebut, dikirimkan ke tiap manajemen sebagai informasi mengenai
Dengan adanya komputer sebagai pengolah data, kebutuhan manajemen
dapat terpenuhi sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Ada beberapa tahap yang
dilakukan dalam pemrosesan akuntansi, yaitu :
1. Menjurnal
2. Memindahkan ke buku besar
3. Menyiapkan Neraca saldo
4. Membuat dan memindahkan jurnal penyesuaian
5. Menyiapkan neraca saldo yang telah disesuaikan
6. Menyiapkan laporan keuangan
Informasi akuntansi haruslah dikelola dengan baik, cepat, akurat dan
terpadu dalam kegiatan yang dilakukan dalam pengambilan keputusan. Hal ini
dapat terlaksana dengan bantuan komputer sehingga data-data dapat tersimpan
dengan baik dan dapat diakses bila suatu waktu dibutuhkan dan dapat dilakukan
analisa yang tepat. Jadi, sistem informasi akuntansi yang disusun itu harus dapat
memenuhi prinsip cepat, yaitu sistem informasi yang dapat menyediakan
informasi yang dibutuhkan tepat pada waktunya dan dengan kualitas yang sesuai
sehingga keputusan yang diambil perusahaan tidak salah.
D. Tipe-tipe Keputusan
Keputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan masalah, manajemen
mungkin membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan
Jenis-jenis keputusan ada tiga, yaitu :
1. Keputusan Terstruktur (Structured decision)
Keputusan ini bersifat berulang-ulang, rutin, dan dipahami dengan baik
hingga dapat didelegasikan kepada pegawai di tingkat yang lebih rendah
dalam suatu organisasi.
2. Keputusan Semi Terstruktur (Semistructured decision)
Keputusan yang ditandai dengan peraturan-peraturan yang tidak lengkap
untuk mengambil keputusan, dan adanya kebutuhan untuk membuat penilaian
serta pertimbangan subjektif sebagai pelengkap analisis data yang formal.
3. Keputusan Tidak Terstruktur (Unstructured decision)
Keputusan yang bukan merupakan keputusan yang berulang-ulang dan rutin.
(Marshall B. Romney, 2006 : 12)
Menurut Simon keputusan berada pada satu rangkaian terprogram pada
satu ujung lainnya. Keputusan terprogram merupakan suatu prosedur yang pasti
dibuat untuk menangani sehingga keputusan tersebut tidak diberlakukan sebagai
suatu yang baru tiap kali terjadi.
Ketiga jenis keputusan tersebut biasa dilakukan manajer tingkat
menengah, manajemen tingkat menengah dibagian organisasi kebanyakan
memusatkan perhatiannya kepada keputusan-keputusan terstruktur.
Berdasarkan pengaruhnya, terdapat bermacam-macam jenis ruang lingkup
1. Pengendalian Operasional
Berurusan dengan kinerja yang efektif dan efisien atas tugas tertentu.
Keputusan yang berhubungan dengan manajemen persediaan dan pemberian
kredit adalah contoh-contoh aktivitas pengendalian operasional.
2. Pengendalian Manajemen
Berurusan dengan pemakaian yang efektif dan efisien atas sumber daya yang
digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Penganggaran dan
pengembangan praktek sumber daya manusia adalah contoh dari
pengendalian manajemen.
3. Perencanaan Strategis
Berurusan dengan penetapan tujuan organisasi dan kebijakan untuk mencapai
tujuan tersebut. Menetapkan kebijakan keuangan dan akuntansi adalah contoh
dari perencanaan strategis. (Marshall B. Romney, 2006 : 13)
Tipe-tipe keputusan pada setiap tingkat manajemen perusahaan
mengambarkan perencanaan dan pengendalian terhadap jalan usahanya.
Manajemen pada setiap tingkatan, baik manajemen puncak, manajemen
menengah maupun manajemen lini harus mampu menunjukkan kesesuaian antara
perencanaan yang telah ditetapkan dengan hasil yang telah mereka capai melalui
mekanisme pengendalian yang baik.
PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN, mengutamakan
kreativitas, kemampuan personilnya dalam melakukan aktivitas sehingga
keputusan terhadap karyawan yang lebih banyak mendapat perhatian manajemen.
melaksanakan tugas agar bekerja lebih baik, namun dalam menetapkan keputusan
melibatkan karyawan secara garis besar merupakan kegiatan operasional kinerja
perusahaan sehari-hari.
E. Proses Pengambilan Keputusan
Keputusan merupakan tanggapan manajemen terhadap permasalahan.
Keputusan adalah proses yang ditempuh manajemen untuk mencapai keadaan
yang diinginkan. Dalam mengambil keputusan manajemen membutuhkan
pemikiran dan pertimbangan yang mendalam.
Proses pengambilan keputusan untuk menghasilkan keputusan yang
memiliki nilai dan kualitas mempunyai langkah-langkah sebagai berikut :
1. Identifikasi masalah
Jika masalah tidak diidentifikasi dengan tepat, apapun keputusan yang dibuat
tidak akan menuju kearah pemecahan masalah.
2. Membuat alternatif
Setelah masalah didefinisikan dibuat alternatif yang layak terhadap masalah
dan berbagai konsekwensi yang mungkin terjadi atas setiap alternatif dan
sebaiknya dipertimbangkan oleh pihak internal dan eksternal organisasi untuk
menghasilkan informasi yang bisa digunakan dalam membuat alternatif.
3. Penilaian alternatif
Alternatif-alternatif harus ditandai dan dibandingkan dengan melihat hasil
sasaran dan tujuan, karena dalam penilaian sebuah alternatif, pengambilan
keputusan sebaiknya dituntun oleh sasaran daan tujuan yang dibuat
sebelumnya. Hubungan alternatif dan hasil didasarkan pada tiga kondisi,
yaitu:
a. Pasti
Pengambilan keputusan memiliki pengetahuan atas akibat dari setiap
alternatif.
b. Beresiko
Pengambilan keputusan memiliki beberapa perkiraan kemungkinan akibat
dari setiap alternatif.
c. Tidak pasti
Pengambilan keputusan secara mutlak tidak memiliki pengetahuan atas
kemungkinan hasil dari setiap alternatif.
4. Pemikiran alternatif
Untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan
memecahkan sebuah masalah sebuah perusahaan tidak berakhir pada tujuan
itu sendiri, tetapi hanya suatu cara mancapai tujuan yang mengambil alternatif
yang diharapkan menghasilkan pencapaian tujuan.
5. Implementasi keputusan
Sebuah keputusan harus diimplementasikan secara efektif untuk mencapai
tujuan, implementasi keputusan melibatkan orang dalam, sebagian besar
situasi keunggulan atas kelemahan sebuah keputusan dapat dilihat pada
6. Pengendalian
Manajemen yang efektif melakukan pengukuran hasil secara periodik untuk
menilai kinerja. Jika hasil-hasil yang sesungguhnya tidak sesuai dengan hasil
yang direncanakan sesuai dengan keputusan oleh manajemen.
Berikut ini adalah tahapan pemecahan masalah dalam proses pengambilan
keputusan, yaitu :
Pertama, identifikasi masalah. Lalu, pengambil keputusan harus memilih
suatu metode untuk memecahkan masalah. Kemudian, pengambil keputusan harus
mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan
tersebut, dan selanjutnya menginterpretasikan model tersebut, serta mengevaluasi
sisi positif dari tiap alternatif yang ada. Akhirnya, pengambil keputusan memilih
dan melaksanakan solusi yang dipilihnya. (Marshall B. Romney, 2006 : 6)
Tahapan ini berhubungan langsung dengan langkah-langkah dari
pendekatan. Sistem kegiatan intelijen berhubungan dengan sistem untuk bergerak
dan tingkat sistem ke subsistem untuk bergerak secara berurutan. Kegiatan
merancangnya berhubungan dengan langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi berbagai alternatif serta kegiatan. Kegiatan memilihnya berkaitan
dengan langkah untuk menerapkan solusi dan membuat tindak lanjut. Tahap-tahap
ini merupakan suatu interprestasi lain pendekatan sistem. Para manajer mengikuti
pola ini secara khusus atau umum ketika mereka memecahkan masalah yang
F. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Manajemen
Setiap perusahaan pasti membutuhkan informasi, terutam informasi
akuntansi yang dapat menjelaskan kegiatan dari suatu perusahaan. Untuk
menghasilkan informasi PT. Aneka Gas Industri cabang Medan menerapkan
sistem informasi akuntansi. Informasi tersebut bermanfaat untuk mengetahui
sebatas mana target yang ingin dicapai dan dibandingkan dengan kenyataan yang
diperoleh. Sebagaimana telah diketahui bahwa sebelum melakukan kegiatan
perusahaan, perusahaan terlebih dahulu menyusun anggaran yang saling
berkorelasi satu sama lainnya. Jika terjadi penyimpangan yang mencolok dari
realisasinya, kemungkinan ada pengaruh pihak intern maupun ekstern perusahaan.
Penyimpangan tersebut merupakan masalah bagi manajemen, dan mengharuskan
pihak manajemen dalam hal ini pimpinan untuk mengambil suatu keputusan.
Perbedaan ini lebih jelas kelihatan setelah dihasilkan informasi berupa
laporan-laporan dari sistem informasi akuntansinya. Walaupun pimpinan perusahaan yang
menganalisa dan membuat keputusan dari laporan tersebut dan memberikan
kebijakan-kebijakan, namun setiap kepala bagian memiliki wewenang-wewenang
dalam proses pengambilan keputusan untuk pengaturan manajemen perusahaan
yang sifatnya otonom tapi tidak terlepas pantauan pimpinan perusahaan.
Perusahaan dalam menghasilkan informasi, diperoleh dari laporan
keuangan yang disusun oleh bagian bendahara/administrasi. Laporan ini disusun
hasilnya, yaitu berupa laporan keuangan yang merupakan informasi-informasi
yang disalurkan kepada pihak manajemen yang membutuhkan.
Dari laporan keuangan tersebut dapat diketahui berapa penjualan,
persediaan, dan berapa biaya yang dikeluarkan dari masing-masing bagian. Jika
dilihat dari penjualan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Penjualan
menurun apa penyebabnya, apakah terjadi karena kesalahan karyawan, harganya
terlalu besar ataupun kurangnya pemasaran, kemungkinan setiap bagian dapat
memberikan masukan dalam pengambilan keputusan. Mengenai persediaan
perusahaan, adanya beban biaya yang akan dibayarkan kepada pihak bank, apabila
persediaannya terlalu besar, hal ini harus diantisipasi oleh manajemen perusahaan
agar tidak terjadi kerugian.
Disoroti dari biaya yang dikeluarkan, seperti biaya telepon, AC, listrik,
biaya iklan dan lain-lain sebagainya harus diperhitungkan seminimal mungkin dan
tidak terjadi pemborosan. Manajemen perusahaan, dalam hal ini direktur
perusahaan mengadakan pengecekan terhadap biaya-biaya tersebut dengan cara
melihat rekening telepon. Pada rekening telepon dapat diketahui karyawan yang
menelepon keluar bukan untuk kepentingan perusahaan melainkan untuk
kepentingan pribadi karyawan. Selanjutnya biaya listrik, AC, diusahakan untuk
digunakan dengan seminimalnya dengan mematikannya jika tidak digunakan.
Informasi-informasi tersebut dibutuhkan oleh pimpinan perusahaan dalam
untuk menghasilkan informasi yang valid dan dapat dipercaya serta membantu
BAB III
ANALISA DAN EVALUASI
A. Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan
PT. Aneka Gas Industri merupakan salah satu bentuk badan usaha
bermodal asing yang bergerak dalam bidang usaha memproduksi dan
mendistribusikan berbagai gas-gas industri meliputi Oksigen (O2), Nitrogen (N2),
Argon (Ar), Asetilen (C2H2), Hidrogen (H2), Karbondioksida (CO2), Nitrous
Oksida (N2O), dan lain-lain, dalam mengelola data akuntansi menjadi informasi
menggunakan komputer yang diberi nama sistem komputer akuntansi.
Pertama sekali penulis mencoba untuk menganalisa dan mengevaluasi
struktur organisasi perusahaan. Struktur organisasi yang memungkinkan adanya
pemisahan fungsi.
Dengan melihat bagian organisasi serta uraian fungsi, tugas pokok, dan
tanggung jawab yang dimiliki PT. Aneka Gas Industri dapat disimpulkan bahwa
struktur organisasi yang dimiliki PT. Aneka Gas Industri telah baik karena adanya
pemisahan fungsi yang jelas.
Dari struktur organisasi PT. Aneka Gas Industri dapat dilihat adanya
pemisahan fungsi sesuai dengan yang diinginkan dalam menciptakan suatu
kondisi kerja sekaligus pengawasan yang melekat terhadap semua kegiatan
mempunyai atau bertanggung jawab pada atasannya masing-masing. Dengan
adanya kesatuan komando maka setiap karyawan atau bawahan dituntut untuk
memiliki disiplin yang tinggi dan pimpinan hanya berhak dan mempunyai
wewenang untuk memerintah karyawan yang dipimpinnya.
Dengan adanya pemisahan tugas ini akan meningkatkan kinerja yang lebih
baik dari setiap pegawainya. Mengingat PT. Aneka Gas Industri merupakan
Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA), maka dirasa sangat perlu
peningkatan efisiensi dan efektivitas di berbagai bidang.
Sistem informasi akuntansi yang diterapkan perusahaan dipandang sudah
memadai hal ini dapat dilihat dari :
Sebagaimana diketahui perusahaan menggunakan Electronic Data
Processing (EDP) yang telah dirancang oleh programmer dan terprogram di media
komputer, artinya mengolah data akuntansi dan dapat menyediakan laporan
mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang terjadi dalam
perusahaan.
PT. Aneka Gas Industri mencatat seluruh transaksi penerimaan dan
pengeluaran dengan menggunakan software yang disebut SAP. "SAP" adalah
suatu nama mungkin sudah tidak asing lagi untuk praktisi-praktisi IT dunia,
maupun di Indonesia. SAP ini adalah singkatan dari "System Analysis and
Program Development”. SAP merupakan salah satu software ERP (Enterprise
Structure) terkemuka dunia yang sekarang ini sedang banyak diimplementasikan
perusahaan-perusahaan besar dan menengah yang sudah berhasil
mengimplementasikan SAP untuk mendukung proses bisnisnya. Seluruh data
yang telah diinput kedalam SAP ini akan terprogram dengan baik didalamnya.
PT. Aneka Gas Industri dalam melaksanakan transaksi selalu disertai
dengan bukti berupa dokumen (bukti dasar pembukuan), untuk menjelaskan
sistem informasi yang ditetapkan perusahaan secara lebih, penulis
menggambarkannya dari segi pencatatan akuntansinya.
Untuk mengelola data-data menjadi informasi, perusahaan mengumpulkan
data-data dari tiap bagian dan dikumpulkan atau disentralisasikan dibagian
akuntansi untuk diproses.
Adapun bukti-bukti dasar pembukuan dan langkah-langkah pemrosesan
data menjadi informasi berdasarkan dokumen sebagai berikut :
1. Dokumen Penerimaan (Kredit)
Pesanan dikirim kepada relasi dengan menggunakan surat jalan, surat jalan
dibuat dengan sistem yang dapat dijadikan faktur, kemudian surat jalan yang
telah ditandatangani relasi dibuat menjadi invoice (faktur) yang selanjutnya
akan dibuat penagihan kepada relasi tersebut. Kemudian kolektor akan
menagih kepada relasi tersebut dengan menggunakan nota yang yang telah
disediakan dan selanjutnya kolektor akan menyerahkannya kepada kasir.
2. Dokumen Penerimaan (Tunai)
Relasi mengambil pesanan dan langsung membayar kepada kasir, kemudian
Dari semua bukti tersebut, kemudian kasir akan menyetorkan uang tersebut ke
Bank Kantor Pusat.
3. Dokumen Biaya Pengeluaran
Adapun biaya pengeluaran tersebut adalah :
a. Biaya BBM untuk kendaraan pengangkut
b. Biaya perjalanan dinas
c. Biaya perbaikan, misalnya mesin, kendaraan, peralatan, dan gedung
d. Biaya pemasaran
e. Biaya telepon, alat tulis, materai, fotocopy.
Seluruh bukti pengeluaran tersebut akan diproses oleh kasir yang selanjutnya akan
diposting.
Apabila telah dicatat dalam buku jurnal ataupun sub buku besar, pelaksana
pembukuan harus mengarsipkannya dengan baik, hal ini sangat penting agar kita
tidak kehilangan jejak atas transaksi keuangan yang telah terjadi.
B. Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Manajemen
Maju mundurnya perusahaan tidak terlepas dari kontribusi manajemen
untuk melakukan tindakan terhadap jalannya suatu perusahaan. Manajemen harus
mengelola perusahaan agar perusahaan dapat berjalan denga baik. Manajemen
mengelola organisasi sesuai dengan kebutuhan, hal ini merupakan tuntutan adanya
globalisasi pada saat ini, karena dalam ekonomi global muncul dengan perlahan
pengambilan keputusan yang cepat, pemanfaatan keterampilan tenaga kerja dari
berbagai aktivitas lain untuk satu atau lebih individu untuk mengkoordinasikan
aktivitas lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak bisa dicapai apabila satu
individu bertindak sendiri. Pengertian manajemen ini melibatkan banyak orang
untuk melakukan kegiatan perusahaan.
Tugas-tugas manajemen sudah begitu kompleks dan banyak menuntut
tekanan mental, fisik, serta kemampuan intelektualitas yang tinggi, maka alat
bantu yang berupa suatu sistem informasi akuntansi tentu sangat diperlukan.
Seorang manajer tidak dapat lagi mengandalkan intuisi, perasaan, isu-isu yang
berkembang disekitarnya dan pendekatan-pendekatan informal sebagai dasar
pertimbangan dalam pengambilan keputusan-keputusan penting. Tetapi
sebaliknya manajer harus menggunakan informasi yang relevan, yang sangat
dipercaya kebenarannya sebagai dasar pertimbangan didalam pengambilan
keputusan. Pertimbangan-pertimbangan yang rasional harus menjadi cirri khas
bagi manajemen.
Informasi juga merupakan sumber daya yang sangat penting bagi
perusahaan, informasi tidak hanya diperlukan oleh pihak-pihak luar perusahaan.
Pihak didalam perusahaan atau pihak intern meliputi para manajer dan karyawan.
Para manajer menggunakan berbagai informasi untuk menyusun berbagai
perencanaan, mengawasi jalannya perusahaan dan mengadakan evaluasi terhadap
prestasi karyawan dan divisi. Sedangkan pihak diluar perusahaan yang
memerlukan informasi antara lain adalah pembeli dan pengguna jasa, investor,
Dengan informasi, masing-masing pihak dapat mengambil keputusan
sesuai dengan yang dibutuhkan. Informasi yang baik adalah informasi yang dapat
disediakan pada waktu diperlukan dan dapat dipercaya. Perusahaan yang
mempunyai informasi yang baik mempunyai daya saing yang baik pula.
Sedangkan informasi yang diperlukan manajemen dapat berasal dari pihak lain
diluar perusahaan atau disebut dengan informasi eksternal. Informasi internal
lebih mudah didapat dari pada informasi eksternal karena datanya sudah tersedia
didalam perusahaan dan sumbernya juga pasti, sehingga manajemen dapat
mengolah data menjadi informasi yang sesuai dengan keinginannya. Namun
informasi eksternal jauh lebih bervariasi baik sumbernya, formalitasnya, maupun
bentuknya.
Untuk dapat menjaring berbagai data yang diperlukan untuk diolah
menjadi informasi, manajemen memerlukan suatu system yang disebut dengan
Sistem Informasi Akuntansi. Disetiap perusahaan tantu menerapkan system
informasi yang berbeda-beda jenisnya.
Sistem informasi yang ada pada perusahaan industri berbeda dengan
sistem informasi yang ada di perusahaan jasa, dan berbeda pula dengan system
informasi yang ada di perusahaan dagang. Hal lain yang menentukan bentuk
sistem informasi adalah kebutuhan manajemen akan informasi, semakin banyak
keputusan yang akan diambil maka semakin banyak pula informasi yang
Salah satu sistem informasi yang banyak diperlukan oleh perusahaan atau
organisasi adalah sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi disusun
untuk mengumpulkan data akuntansi dan mengolahnya untuk menjadi informasi
akuntansi, yang kelak akan digunakan oleh manajemen untuk bahan pengambilan
keputusan.
Informasi untuk pengambilan keputusan oleh manajemen umumnya
melalui cara yang rumit untuk berbagai pengambilan keputusan yang berada
diseluruh struktur perusahaan. Jika sistem pemrosesan informasi suatu perusahaan
adalah untuk memenuhi tujuan yang paling kritis, sistem itu harus
mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup kepada
semua pengambil keputusan manajemen, maksudnya bahwa semua informasi
yang dikirimkan melalui system informasi harus sampai pada manajer dalam
bentuk yang tepat dan jelas. Selanjutnya, jika komunikasi adalah untuk
mengefektifkan maka informasi yang diterima harus merangsang manajer
mengambil keputusan yang akan membantu mencapai tujuan perusahaan .
Para manajer di beberapa tingkatan manajerial mempunyai kebutuhan
informasi yang sangat berbeda. Para manajer pada tingkat terendah membuat
mereka membutuhkan informasi yang terinci, akurat, tepat waktu, dan lingkup
perencanaan yang strategik untuk perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu,
mereka membutuhkan informasi yang relatif terikhtisar yang lingkupnya luas dan
perspektifnya bersifat jangka panjang. Sementara mereka membutuhkan informasi
dalam, para manajer ini umumnya membutuhkan informasi yang terinci atau yang
tepat waktu.
Untuk manajer yang mempunyai tanggung jawab pada tingkat menengah
membutuhkan informasi yang sifatnya terdapat diantara kedua ekstrim yang
disebutkan. Jadi untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan pengendalian manajemen, seorang manajer penjualan mungkin menerima
laporan bulanan yang berikhtisar dan kuantitatif mengenai prestasi para manajer
cabang, untuk membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
perencanaan taktis, seorang manajer pabrik mungkin menerima informasi
mengenai beban kerja produksi dan ketersediaan sumber daya untuk periode yang
akan datang.
Kemudian untuk setiap keputusan, akuntan akan menganalisa atau
membantu setiap manajer dalam penahanan proses keputusan. Untuk
menyimpulkan analisis tersebut, setiap manajer akan menerangkan informasi
tambahan yang di referensikan perorangan atau untuk membantu dalam situasi
keputusan yang tidak terstruktur. Pemrosesan informasi berkaitan dengan
penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen. Untuk
merancang sistem pengelolaan informasi, para akuntan dan para analisis informasi
harus mengetahui kegiatan-kegiatan manajerial.
Dalam menentukan kebutuhan informasi-informasi tertentu, seorang
analisis informasi berusaha memaksimalkan informasi yang dikomunikasikan
terprogram, atau semi automatik, keputusan yang berorientasi pada sumbernya
atau keputusan yang berorientasi pada fungsi.
Informasi ini harus dikumpulkan sebanyak-banyaknya, dianalisis, dan
disajikan pada manajemen melalui apa yang disebut sebagai suatu sistem
informasi yang dirancang untuk pengambilan keputusan oleh manajer. Informasi
ini sangat berharga dalam area keuangan dan pada tingkat manajemen puncak,
dan keduanya menyediakan database yang banyak dapat digunakan dalam
pemecahan masalah. Output yang dihasilkan dapat tersedia dan dapat memiliki
manfaat yang maksimal jika system informasi akuntansi yang diterapkan
perusahaan dapat berperan dengan baik.
Dengan sistem informasi akuntansi ini memungkinkan manajer untuk
mendapatkan informasi sesuai dengan keinginannya dan dapat mendukung
pengambilan keptusan yang baik oleh manajer. Dengan demikian manajemen
dapat berkembang dan dijadikan pendekatan-pendekatan informal dalam
pengambilan keputusan-keputusan penting. Tetapi sebaliknya, manajer harus
menggunakan informasi yang relevan, yang dapat dipercaya kebenarannya
sebagai dasar pertimbangannya dalam pengambilan keputusan penting. Dan
penggunaan informasi tersebut harus berjalan dengan baik dan benar pula.
Informasi akuntansi yang bahan dasarnya berupa data transaksi perusahaan
yang berupa transaksi-transaksi yang dinyatakan dalam bentuk moneter tersebut
tersebut dibutuhkan oleh manajemen maupun oleh pihak lain yang memerlukan
informasi ekonomis perusahaan.
Bagi manajemen, informasi akuntansi tersebut sangat berguna untuk :
1. Sebagai bahan untuk menyusun perencanaan kegiatan perusahaan.
2. Sebagai bahan pengawasan perusahaan agar tidak mengalami kerugian dan
memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
3. Sebagai dasar pengambilan keputusan.
4. Sebagai dasar untuk mengetahui posisi keuangan serta prospek perusahaan
di masa yang akan datang.
5. Memberikan pertanggung jawaban kepada beberapa pihak di luar
perusahaan, seperti :
a. Bank dan Kreditur
b. Para pemegang saham
c. Badan pemerintah
Didalam perusahaan, pimpinan yang bertanggung jawab dalam memimpin
jalannya operasi perusahaan. Laporan keuangan perusahaan sangat diperlukan
manajemen untuk mengetahui berapa besar hasil usaha yang telah dicapai.
Informasi akuntansi tersebut bagi manajemen dapat dipergunakan untuk
menyusun rencana keuangan perusahaan di masa yang akan datang dalam usaha
meningkatkan rentabilitas.
Informasi akuntansi juga diperlukan untuk mengetahui apakah kegiatan
penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan semula dapat diperbaiki dengan
segera.
Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan
merupakan aplikasi dari akuntansi perusahaan. Selain menyusun laporan
keuangan yang merupakan informasi yang menggambarkan keadaan keuangan
perusahaan, juga menyusun laporan intern. Laporan intern ini dikumpulkan dari
tiap bagian yang ada dalam perusahaan tersebut. Adapun laporan intern dari tiap
bagian tersebut adalah :
1. Laporan Marketing
2. Laporan Distribusi
3. Laporan Keuangan
Setiap bulannya manajemen akan mengumpulkan laporan bagian tersebut
dan akan diadakan rapat untuk membahas laporan-laporan tersebut. Hasil rapat
tersebut akan dimasukkan kedalam SAP dan disatukan dengan pencatatan manual
yang akan diberikan kepada Dewan Direksi sebagai bahan pertimbangan dalam
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya telah dapat
diketahui bagaimana Sistem Informasi Akuntansi yang diterapkan pada PT.
Aneka Gas Industri Cabang Medan.
Pada bab terakhir ini, penulis mengemukakan kesimpulan yang dapat
diambil berdasarkan uraian yang ada pada bab-bab sebelumnya. Kemudian
penulis juga mencoba mengusulkan saran-saran yang menurut penulis cukup
penting untuk menjadi pertimbangan bagi pihak perusahaan.
A. Kesimpulan
1. Informasi akuntansi didukung oleh data-data yang akurat serta disesuiakan
dengan tujuan penggunaannya, dan akan menghasilkan laporan-laporan
yang dapat digunkan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan di
perusahaan.
2. Manajemen dalam pengambilan keputusannya melakukan suatu cara
dengan mengadakan suatu pertemuan-pertemuan atau rapat-rapat untuk
membicarakan masalah yang terjadi didalam perusahaan.
3. Struktur organisasi yang dimiliki perusahaan sudah cukup baik, hal ini
dapat dilihat dari adanya pemisahan fungsi dan tugas yang jelas dari setiap
4. Sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan sudah
berperan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari penyusun laporan keuangan
dengan menggunakan Eectronic Data Processing (EDP) dan sebuah
software SAP yang dapat menghasilkan data yang tepat dan akurat.
5. Proses pengolahan data menjadi informasi juga cukup baik, karena PT.
Aneka Gas Industri Cabang Medan mengolah data menjadi informasi
berdasarkan bukti-bukti transaksi yang diambil dari tiap bagian dan
dikumpulkan di bagian akuntansi/kasir.
B. Saran
1. Perlu diperhatikan tentang pentingnya internal control dalam struktur
organisasi perusahaan dan penerapan sebuah badan yang bertugas
mengawasi, demi terciptanya suatu informasi akuntansi yang dapat
berfungsi sebagai kontroler dan kewajiban perusahaan.
2. Sebaiknya diadakan pemisahan tugas akuntansi dengan bagian-bagian
administrasi, selain hal ini dapat menimbulkan kesalahan dan ketidak
efektifan dalam pelaksanaan tugas-tugas tersebut.
3. Untuk menghindari terjadinya penyelewengan dan penyalahgunaan kas
perusahaan, sebaiknya diadakan pemisahan fungsi antara petugas yang
DAFTAR PUSTAKA
Hall, James A, 2000. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi pertama, Buku satu,
Salemba Empat, Jakarta
………
Mulyadi, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi kelima, Salemba empat,
Jakarta.
Raymond, Jr.Mc. Lead, 2008. Sistem Informasi Manajemen, terjemahan oleh
Ali Akbar Yulianto, Jilid II, Edisi Sepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
SR, Soemarso, 2005. Akuntansi Suatu Pengantar, Buku satu, Edisi Kelima,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Bateman, Thomas S, 2009. Manajemen, Buku Dua, Edisi Tujuh, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
Romney, Marshall B, 2006. Sistem Informasi Akuntansi, buku satu, edisi