ANALISIS MANAJEMEN KREDIT MITRA BINAAN PADA
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN
TUGAS AKHIR Diajukan Oleh
SRI LAILI HIDAYATI TARIGAN
062101059
DIPLOMA III KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III
Fakultas Ekonomi
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : SRI LAILI HIDAYATI TARIGAN
NIM : 062101059
PROGRAM STUDI : DIPLOMA-III KEUANGAN
JUDUL :ANALISIS MANAJEMEN KREDIT MITRA
BINAAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN
Tanggal : ... 2009 Dosen Pembimbing
Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si
NIP. 132 306 869
Tanggal : ... 2009 Ketua Program Studi
Prof. DR. Paham Ginting, SE, MS
NIP. 131 417 461
Tanggal : ... 2009 Dekan
Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini
hingga selesai. Rangkaian shalawat beriring untaian salam keharibaan Rasulullah
SAW, semoga kita mendapatkan syafa’atnya di akhirat kelak. Amin.
Penyusunan tugas akhr ini dimaksudkan untuk melengkapi persyaratan
yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi
Program Studi Diploma III Jurusan Keuangan Universitas Sumatera Utara. Oleh
sebab itu penulis mengambil judul “Analisis Manajemen Kredit Mitra Binaan
Pada PT. Perkebunan Nusantara III”.
Selama penyusunan tugas akhir ini, penulis banyak memperoleh bantuan
moril dan materil dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih terutama kepada :
1. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Janulis Tarigan dan Ibunda Nurhayati, atas
kasih sayang, doa, motivasi dan dukungan baik moril maupun materil sehingga
penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan tugas akhir ini dengan baik.
2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. DR. Paham Ginting, SE, MS selaku ketua Jurusan Keuangan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si selaku sekretaris Jurusan Keuangan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan selaku dosen pembimbing penulis,
yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk mengenai
penyusunan tugas akhir ini ke arah yang lebih sempurna.
5. Bapak Rachmat Sumanjaya selaku dosen wali.
6. Bapak dan Ibu dosen Pengajar beserta Staf Pegawai di Fakultas Ekonomi
PT. Perkebunan Nusantara III yang telah meluangkan waktunya untuk
menjawab pertanyaan penulis saat riset.
9. Abangda Deman, Rido dan kakanda Kumala yang selalu memotivasi penulis
untuk segera menyelesaikan kuliah ini. Beserta seluruh keluarga besar penulis
yang selalu mendukung setiap tindakan penulis untuk memperlancar tugas
akhir ini.
10. Teman-teman perkuliahan, khususnya Grup B, A dan C stambuk 2006 (Arini,
Dwi, Fitri, Dinda, Rizki, Ayu, Tina, dan Anggi). Teman-teman yang lain,
terima kasih atas dukungandannya, maaf karena tidak dapat disebutkan satu
persatu.
11. Teman-teman di BP2M teruskan semangat berdakwah kalian di jalan Allah.
Tetap Semangat !
12. Kak Kiki yang selalu memotivasi penulis dan memberikan arahan dan ilmu
kepada penulis serta dan teman-teman liqo’ yang selalu mendukung setiap
keputusan penulis.
13. Kepada seluruh inspirasi penulis yang selalu membuat penulis untuk aktif dan
tekun dalam berkarya.
Dan semua pihak yang telah membantu dan memberikan saran kepada
penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih banyak. Dan
penulis pun menyadari bahwa tugas akhir ini terdapat banyak kekurangan, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata
semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak yang
membutuhkan.
Medan, April 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) ... 7
A. Sejarah Ringkas ... 7
1. Dasar Hukum ... 8
2. Kebijakan Direksi ... 9
B. Jenis Usaha / Kegiatan ... 10
C. Struktur Organisasi ... 11
D. Job Description ... 12
Halaman
BAB III : PEMBAHASAN ... 20
A. Perencanaan Kredit ... 20
B. Pemberian Kredit ... 22
1. Usaha Yang Ikut Program Kemitraan ... 22
2. Dana Program Kemitraan Yang Disalurkan ... 23
3. Pengajuan Proposal ... 24
C. Pengawasan Kredit ... 30
D. Tindak Lanjut (Follow Up) Dan Pembinaan ... 34
1. Penagihan Tunggakan Kredit ... 34
2. Masalah Yang Dihadapi dan Upaya Mengatasinya ... 36
3. Dampak Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi ... 37
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 38
A. Kesimpulan ... 38
B. Saran ... 39
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 : Realisasi Dan Anggaran Penyaluran Dana Dalam Bentuk Usaha
s/d Triwulan III Tahun 2008 ... 18
Tabel 2.2 : Realisasi Dan Anggaran Penyaluran Dana Per Provinsi s/d
Triwulan III Tahun 2008 ... 18
Tabel 3.1 : Kualitas Pinjaman Program Kemitraan Menurut Sektor Usaha
Pada Tahun 2008 ... 32
Tabel 3.2 : Rekapitulasi Penyaluran Dana Program Kemitraan Menurut
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemerintah Indonesia mengeluarkan sebuah kebijakan melalui
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mewajibkan seluruh
BUMN untuk melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi
tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.
Landasan mengenai hal tersebut di atas terdapat dalam Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN dan sebagai wujud kepedulian terhadap
pertumbuhan ekonomi masyarakat serta kondisi lingkungan sosial masyarakat
sekitar, BUMN melaksanakan PKBL sebagai bagian dari corporate action.
Tujuan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan
Usaha Milik Negara, bahwa salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN
adalah turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha
golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat. Wujud dari pelaksanaan Pasal
2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tersebut adalah dilaksanakannya PKBL
oleh seluruh BUMN. Dari perspektif bisnis, PKBL merupakan wujud kepedulian
sosial terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya atau lebih dikenal dengan
Corporate Social Responsibility (CSR).
memiliki keunggulan pada bidang produksi/pengolahan, teknologi, jaringan
distribusi dan sumber daya manusi yang dapat dimanfaatkan untuk membina dan
mengembangkan usaha kecil sehingga menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.
Seluruh BUMN melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
yang telah dicanangkan Menteri BUMN tanpa kecuali PT. Perkebunan Nusantara
III. Maka PT. Perkebunan Nusantara III membentuk Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan.
Program Kemitraan dalam PT. Perkebunan Nusantara III meliputi
Penyaluran pinjaman bergulir untuk modal kerja investasi para usaha kecil dan
Koperasi (Mitra Binaan) yang tersebar di 14 Wilayah Kabupaten/Kota dalam
Propinsi Sumatera Utara, pinjaman khusus bagi usaha mikro dan menengah yang
telah menjadi binaan yang bersifat pinjaman tambahan dalam rangka memenuhi
pesanan dari rekan usaha mikro dan menengah mitra binaan dan penyaluran dana
hibah untuk membiayai Pendidikan, Pelatihan, Promosi, Pengkajian dan
Penelitian bagi para Mitra Binaan.
Sedangkan dalam Program Bina Lingkungan (PBL), kegiatan PT.
Perkebunan Nusantara III khusus untuk pemberdayaan masyarakat lingkungan
disekitar kebun/unit PTPN III yang seperti, bantuan pendidikan dan atau
pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan prasarana dan
sarana umum dan bantuan sarana ibadah.
PT. Perkebunan Nusantara III pada tahun 2007 Bagian Kemitraan dan
Bina Lingkungan telah menyalurkan dana program kemitraan sebesar Rp 6,3
berada di sekitar wilayah usaha perusahaan. Sampai dengan tahun 2007 ini, PTPN
III telah memberikan bantuan dana kepada 2.257 pelaku Usaha Kecil Menengah
dan Koperasi. Dengan demikian total dana yang telah disalurkan mencapai Rp 41
milyar lebih.
PT. Perkebunan Nusantara III kembali menegaskan komitmennya dalam
wujud pemberian bantuan modal kredit usaha bagi para pengusaha kecil dan
menengah melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Di hadapan notaris
dan Asuransi Bumi Putera 1912, telah dilakukan penandatanganan surat perjanjian
kredit antara manajemen dan 166 calon mitra binaan PT. Perkebunan Nusantara
III pada tanggal 26 Agustus 2008.
Dana yang disalurkan untuk program kemitraan pada tahun 2008 ini ada
166 orang calon mitra binaan, bantuan modal kredit ini berjumlah Rp
5.030.000.000,-. Dengan demikian total dana program kemitraan yang telah
disalurkan PTPN III kepada UKM hingga saat ini telah berjumlah Rp 51,6 milyar.
Dalam kesempatan itu para mitra binaan juga diingatkan agar memenuhi
kewajibannya mengembalikan pinjaman/kredit tepat waktu yang ditentukan dalam
surat perjanjian. Dana pengembalian itu nantinya akan digulirkan kembali kepada
para calon mitra binaan yang lain. Penyaluran kredit lunak bergulir dengan tingkat
suku bunga 6% per tahun dari limit pinjaman (sesuai Peraturan Meneg BUMN
No. : Per.05/MBU/07 tanggal 27 April 2007).
Kinerja program kemitraan di PT. Perkenunan Nusantara III pada tahun
9.569.250.000, maka persentase terhadap anggaran adalah 113,64 % dengan
jumlah mitra binaan 358 mitra binaan.
Pengukuran Tingkat Kinerja Kemitraan didasarkan ketentuan dalam Peraturan
Menteri BUMN Nomor : PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007, adalah
dalam tingkat efektifitas penyaluran dana.
Dalam melaksanakan suatu kegiatan, tentu diperlukannya manajemen. Hal
tersebut dilakukan agar terjadinya keseimbangan dan keselarasan antara
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan dapat berjalan
dengan baik. Demikian juga PT. Perkebunan Nusantara III dalam melaksanakan
kegiatannya. Maka manajemen diartikan pemanfaatan manusia dan
sumber-sumber lain untuk mencapai suatu tujuan perusahaan.
PT. Perkebunan Nusantara III pada program Mitra Binaan dalam
memberikan kredit harus memiliki rasa kepercayaan yang tinggi terhadap debitur.
Maka kredit dapat diartikan juga bahwa suatu kepercayaan yang diberikan
kreditur kepada debitur, dengan masa yang disepakati dan pada saat itu terdapat
suatu masa yang sifatnya abstrak yang menimbulkan suatu tingkat resiko kapan
kredit yang disalurkan atau diberikan akan dikembalikan. Jika hal tersebut
dilakukan maka debitur tepat waktu mengembalikan dana pinjaman, sehingga
kreditur dan debitur dengan cara memberi dan menerima dana tersebut.
Oleh sebab itu, dalam hal perkreditan memerlukan suatu penanganan dan
pengelolaan yang terpadu dan baik dalam sistem yang disebut manajemen kredit.
perencanaan dalam hal perkreditan, penentuan suku bunga, prosedur pemberian
kredit, pengembalian kredit hingga pada pengawasan kredit. Jika manajemen
kredit dapat terealisasi dengan baik, maka akan mengurangi kredit macet.
Sehingga laba yang diperoleh oleh perusahaan akan lebih besar.
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka penulis melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Manajemen Kredit Mitra Binaan Pada PT. Perkebunan
Nusantara III Medan” .
B. Rumusan Masalah
Dalam melaksanakan riset, perlu ditetapkannya apa yang menjadi masalah
pokok yang dijadikan penelitian. Hal itu dilakukan, untuk menghindari
pembahasan yang terlalu luas. Maka penulis merumuskan permasalahan sebagai
berikut :
1. Bagaimana Penerapan Manajemen Kredit Mitra Binaan Pada PT.
Perkebunan Nusantara III Medan?
2. Berapa besar dana yang dianggarkan oleh PT. Perkebunan Nusantara III
untuk kredit Mitra Binaan dapat terealisasi ?
C. Tujuan Penelitian
Dalam sebuah penelitian, tentu memiliki tujuan. Adapun tujuan dari
2. Untuk mengetahui manajemen kredit yang diterapkan oleh Mitra Binaan
PT. Perkebunan Nusantara III Medan telah optimal atau belum optimal.
3. Mendapatkan gambaran secara keseluruhan sejarah perusahaan, kegiatan
perusahaan, serta prosedur pemberian dan penyalurannya terhada;p calon
Mitra Binaan pada PT. Perkebunan Nusantara III.
4. Guna Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
program studi diploma III Fakultas Ekonomi USU.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, Untuk memperdalam pengetahuaan dan
mengimplementasikan teori yang diperoleh selama masa perkuliahan,
khususnya mengenai bidang perkreditan serta mengetahui manajemen
perkreditan yang ada pada PT. Perkebunan Nusantara III.
2. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk
mengambil langkah-langkah dalam memajukan perusahaan di masa yang
akan datang.
3. Bagi akademisi, sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk mencari
metode yang lebih baik dalam bidang manajemen kredit.
4. Bagi masyarakat, memberikan informasi dan wawasan kepada siapa saja
yang membaca penelitian ini mengenai manajemen kredit dan prosedur
BAB II
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)
A. Sejarah Ringkas
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan,
pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Langkah awal Perseroan dimulai
pada tahun 1958 dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara Baru cabang
Sumatera Utara (PPN Baru). Setelah mengalami beberapa kali perubahan
bentuk/status badan hukum sejalan dengan Undang-Undang (UU) dan Peraturan
Pemerintah (PP) yang ada. Pada tahun 1968 PPN tersebut diorganisasikan
menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang
selanjutnya pada tahun 1994 bentuk hukumnya dialihkan menjadi PT Perkebunan
(Persero).
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan akta notaris
Harum Kamil, SH, No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah mendapat pengesahan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No.
C2.8331.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 serta telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 18 Oktober 1996, tambahan No.
8674/1996 dan beralamat di Jalan Sei Batanghari No. 2 Medan.
Pembinaan usaha kecil oleh BUMN dilaksanakan sejak terbitnya Peraturan
tanggal 27 Juni 1994 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi
melalui Pemanfaatan Dana dari Bagian Laba Badan Usaha Milik Negara. Maka
PT. Perkebunan Nusantara III membentuk PKBL (Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan)
PKBL merupakan Program Pembinaan Usaha Kecil dan pemberdayaan
kondisi lingkungan oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba
BUMN. Jumlah penyisihan laba untuk pendanaan program maksimal sebesar 2%
(dua persen) dari laba bersih untuk Program Kemitraan dan maksimal 2% (dua
persen) dari laba bersih untuk Program Bina Lingkungan.
Tujuan pelaksanaan Program Kemitraan Program Bina Lingkungan dapat
tercapai, dibentuk bagian tersendiri yang khusus melaksanakan Program
Kemitraan dan Program Bina Lingkungan selanjutnya disebut Bagian Kemitraan
dan Bina Lingkungan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
organisasi perusahaan secara keseluruhan.Upaya yang dilakukan oleh PKBL
terrhadap mitra binaan bersifat pembinaan yang dilakukan di sekitar wilayah kerja
PT. Perkebunan Nusantara III.
1. Dasar Hukum
Program Kemitraan serta Program Bina Lingkungan dilaksanakan berdasarkan:
- Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor :
KEP-100/MBU/2002 Tanggal 4 Juni 2002
- Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:
- Surat Edaran Menteri BUMN Nomor: SE.433/MBU/2003 Tanggal 16
September 2003
- Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-05/MBU/2007 Tanggal 27 April
2007
2. Kebijakan Direksi
Kebijakan direksi dalam melaksanakan PKBL adalah sebagai berikut :
2.1.Guna Efektivitas pengelolaan Program dimaksud, Direksi PTPN III
melalui Surat Keputusan Nomor : III.12/KPTS/03/2007 Tanggal 3 April
2007 tentang Struktur Organisasi, Sasaran Tugas Organisasi dan Proses
Bisnis PTPN 3 telah membentuk satuan Bagian yang khusus mengelola
kegiatan pembinaan tersebut yaitu bagian Kemitraan dan Bagian Bina
Lingkungan.
2.2.Mekanisme dan prosedur Penyaluran Dana Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan tertuang dalam Instruksi Kerja (IK) Nomor: 3.10, 02/01
tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
2.3.Pelaksanaan Program
- Operasional pelaksanaan tugas pada bagian ini dipimpin oleh seorang
Kepala Bagian dan dibantu oleh dua Urusan yaitu: Urusan
Perencanaan dan Pembinaan, Urusan Administrasi Keuangan dan
Umum
- Penghimpunan dana dan pengeluaran dana dicatat serta dibukukan
- Sistem pembukuan dilaksanakan berdasarkan prinsip Akuntansi yang
lazim dan diberlakukan secara khusus berdasarkan pedoman-pedoman
yang ditetapkan oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia dan
Menteri Negara BUMN
- Dana Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan ditetapkan
berdasarkan sisa dana tahun 2007, penerimaan atas pengembalian
pinjaman Triwulan II tahun 2008 dan alokasi bagian laba PTPN III
tahun buku 2007.
B. Jenis Usaha / Kegiatan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan bertujuan untuk
memberdayakan dan mengembangkan potensi ekonomi, kondisi sosial masyarakat
dan lingkungan sekitarnya dengan memanfaatkan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan. Bentuk Program Kemitraan yang dilakukan adalah berupa :
Penyaluran pinjaman lunak bergulir untuk modal kerja investasi para
usaha kecil dan Koperasi (Mitra Binaan) yang tersebar di 14 Wilayah
Kabupaten/Kota dalam Propinsi Sumatera Utara. Penyaluran kredit lunak
bergulir dengan tingkat suku bunga 6% per tahun dari limit pinjaman
(sesuai Peraturan Meneg BUMN No. : Per.05/MBU/07 tanggal 27 April
2007)
Pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, dan hal-hal lain
yang menyangkut peningkatan produktivitas Mitra Binaan serta untuk
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dibentuk untuk menciptakan pola yang dapat
mempertinggi efektifitas. Maka struktur organisasi dalam PT. Perkebunan
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan PTPN III
Sumber : Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan PTPN III
Kabag PKBL
Kepala Adm & Keu
Staff Adm & Keu
Kepala
Perencanaan & Pembinaaan
Staff Urusan Kemitraan
D. Job Description
Bagian Kemitraan Dan Bina Lingkungan
1. Kepala Bagian
Tugas Pokok:
1) Mengawasi dan mengevaluasi penyusunan RKAP, RKU dan RKA bagian
PKBL dengan cara melakukan koordinasi dengan bagian dan Kebun/Unit agar
rencana kerja dan anggaran terkendali
2) Mengevaluasi laporan pelaksanaan PKBL triwulan, semester dan tahunan
dengan cara mempedomani Surat Edaran Menteri Negara BUMN Nomor :
SE-433/MBU/2003 untuk pencapaian kinerja
3) Mengevaluasi penyaluran dana PKBL dengan cara mempedomani Peraturan
Menteri Nomor : PER-05/MBU/2007 agar tepat sasaran
4) Mengevaluasi penerimaan pengembalian dana kemitraan dengan cara
membandingkan piutang yang telah jatuh tempo dengan jumlah penerimaan
cicilan untuk mengetahui tingkat kemacetan piutang
5) Mengawasi penyusunan Standard Operating Procedur (SOP) dengan cara
melakukan koordianasi dengan bagian dan Kebun/Unit untuk mendapat
persetujuan dari Direksi
6) Berupaya mengurangi resiko kemacetan dengan cara menyerahkan agunan
dan mengasuransikan Mitra Binaan agar pinjaman dapat dikembalikan tepat
7) Melakukan pemantauan, monitoring dan pembinaan terhadap Mitra Binaan
dengan cara memberikan surat teguran kepada Mitra Binaan agar dapat
dilakukan rescheduling/reconditioning.
2. Kaur Administrasi Keuangan dan Umum
Tugas Pokok :
1) Mengkordinir pembuatan draf RKAP dan RKA tahunan dengan cara
melakukan koordinasi antar urusan dan bagian terkait agar RKAP dan RKA
yang dibuat sesuai dengan pedoman yang ditetapkan perusahaan
2) Mengkordinir dan memeriksa pembuatan draf laporan pelaksanaan PKBL
triwulan, semester dan tahunan dengan cara memenuhi Surat Edaran Menteri
Negara BUMN Nomor : SE-433/MBU/2003
3) Mengkordinir pembuatan draf alokasi dana per wilayah kerja PTPN III dengan
cara berkoordinasi dengan Kebun/Unit dan bagian terkait untuk menetapkan
besaran alokasi dana per wilayah kerja
4) Melakukan analisa keuangan terhadap proposal CMB dengan cara membobot
agar dapat menentukan besar pinjaman yang layak.
5) Mengkordinir pembuatan draf usulan besarnya bantuan yang diberikan kepada
Calon Mitra Binaan/Objek Bina Lingkungan dengan cara membandingkan
hasil analisis dengan pengajuan proposal untuk kewajaran pemberian bantuan
6) Mengkoordinir pembuatan draf surat perjanjian dengan cara melegalisasikan
7) Mengusulkan surat teguran I, II, III dengan cara menganalisis pembayaran
angasuran agar angsuran tertagih lancar.
8) Mengusulkan Mitra Binaan yang akan di rescheduling/reconditioning dengan
cara menganalisis kemampuan membayar angsuran agar piutang tertagih
9) Mengevaluasi calon peserta pameran dengan cara menseleksi Mitra Binaan
untuk mendapatkan produk yang layak untuk dipamerkan
10)Menyusun rencana biaya pelatihan terhadap Calon Mitra Binaan
11)Mengkoordinir pengadministrasian dokumen agar terjamin keamanannya
12)Mengevaluasi biaya bantuan dengan cara membandingkan antara harga pasar
dengan harga proposal agar mendapatkan harga yang paling murah
13)Menganalisis RKAP dan RKA secara periodik dengan cara membandingkan
realisasi dengan RKAP dan RKA untuk mendapatkan kinerja yang ditetapkan
14)Menyerahkan dana pinjaman ke rekening CMB dengan cara mentransfer ke
rekening CMB agar jumlah yang diterima sesuai dengan yang diperjanjikan
3. Kaur Perencanaan dan Pembinaan
Tugas Pokok :
1) Menerima dan menindaklanjuti proposal Kemitraan dan Bina Lingkungan
setelah didisposisi oleh Kepala Bagian dan meneruskannya ke masing-masing
Staf Urusan
2) Melakukan analisa terhadap proposal Calon Mitra Binaan yang memenuhi
3) Menyusun laporan hasil analisa kelayakan usaha Calon Mitra Binaan dan
mempersiakan daftar usulan untuk menjadi Mitra Binaan PTPN III
4) Merencanakan, mempersiapkan dan mengkoordinir segala sesuatu yang
berhubungan dengan pelaksanaan pelatihan Mitra Binaan
5) Melaksanakan analisa pasar terhadap peluang usaha dari Mitra Binaan dan
melakukan upaya demi terciptanya hubungan kemitraan usaha yang saling
menguntungkan antara Mitra Binaan dengan Mitra Binaan, Usaha Menengah,
Usaha Besar (termasuk PTPN III)
6) Merencanakan pembinaan terhadap Mitra Binaan baik melalui pelaksanaan
pelatihan, pemagangan, pameran dan promosi yang bersumber dari dana hibah
yang telah dianggarkan
4. Staf Administrasi Keuangan dan Umum
Tugas Pokok :
1) Mengerjakan draf RKA dan RKAP tahunan dengan cara melakukan
koordinasi antara urusan dan bagian terkait agar RKAP dan RKA yang dibuat
sesuai dengan pedoman yang ditetapkan perusahaan
2) Mengerjakan draf laporan pelaksnaan PKBL triwulan, semester, dan tahunan
dengan cara berkoordinasi antar urusan untuk memenuhi Surat Edaran Menteri
Negara BUMN Nomor : SE-433/MBU/2003
3) Mengerjakan alokasi dana per wilayah kerja PTPN III dengan cara
4) Mengerjakan draf usulan besarnya bantuan yang diberikan kepada Calon
Mitra Binaan/Objek Bina Lingkungan dengan cara membandingkan hasil
analisis dengan pengajuan proposal untuk kewajaran pemberian bantuan
5) Mengerjakan draf surat perjanjian dengan cara melegalisasikan ke Notaris
untuk terjaminnya aspek hukum
6) Membuat surat teguran I, II, III dengan cara menganalisis pembayaran
angsuran agar angsuran tertagih lancar
7) Membuat surat usulan Mitra Binaan yang akan di rescheduling/reconditioning
dengan cara menganalisis kemampuan membayar angsuran agar piutang
tertagih.
5. Staf Urusan Perencanaan
Tugas Pokok :
1) Mengerjakan draf RKAP, RKA dan RKU dengan cara melakukan koordinasi
antar urusan dan bagian terkait agar RKAP, RKA dan RKU yang dibuat
sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan perusahaan
2) Mengerjakan draf wilayah kerja Kemitraan dan Bina Lingkungan dengan cara
melakuknn koordinsi antar Bagian Kebun/Unit agar bantuan yang disalurkan
tepat guna
3) Mengerjakan draf Calon Mitra Binaan/Objek Bina Lingkungan yang akan
dianalisis dengan cara mengevaluasi hasil analisis Distrik Manager/General
4) Mengevaluasi hasil analisis Distrik Manager/General Manager dengan cara
meninjau objek Calon Mitra Binaan/Bina Lingkungan agar tepat guna dan
tepat sasaran
5) Mengerjakan draf Calon Mitra Binaan/Objek Bina Lingkungan yang layak
dibantu dengan cara membandingkan hasil analisis dengan kondisi
usaha/kondisi lapangan objek binaan agar pemberian pinjaman tepat guna
6. Staf Urusan Pembinaan
Tugas Pokok :
1) Mengerjakan draf RKAP, RKA, RKU dengan cara melakukan koordinasi
antar urusan dan bagian terkait agar RKAP, RKA, RKU dibuat sesuai dengan
pedoman yang ditetapkan perusahaan
2) Mengerjakan jadwal pelaksanaan pembinaan terhadap Mitra Binaan dengan
cara mengadakan pelatihan, pemagangan, pameran agar SDM Mitra Binaan
meningkat
3) Melaksanakan Monitoring kepada Mitra Binaan dengan menyusun beberapa
draf pertanyaan agar dapat diketahui kendala yang dihadapi Mitra Binaan agar
diketahui solusinya
E. Kinerja Usaha Terkini
Kinerja Program Kemitraan Realisasi terhadap Anggaran Mitra Binaan
7.900.000.000 berarti dibawah anggaran sebesar Rp. 10.000.000 (0,1%). Total
dana yang disalurkan sejak digulirkan Program Kemitraan berjumlah Rp.
51.480.319.238,-.
Tabel 2.1
Realisasi dan anggaran penyaluran dana dalam bentuk usaha s/d triwulan III tahun 2008
(Rp.000)
Bentuk Usaha
Anggaran Triw. III 2008 Realisasi Triw. III 2008
%tase
Sumber : Laporan Penyaluran Dana Kemitraan Triwulan III Tahun 2008 PTPN III
Tabel 2.2
Realisasi dan anggaran penyaluran dana per Provinsi s/d triwulan III tahun 2008
Wilayah Provinsi
s/d Tahun 2007 Realisasi Triw. III 2008 s/d Triw. III 2008 Mitra
Binaan Rp. MB Rp. MB Rp.
Sumatera Utara 2018 42,291,318 261 7,890,000 2279 50,181,318
Sumatera Barat 16 170,000 - - 16 170,000
NAD 47 1,129,001 - - 47 1,129,001
Jumlah 2081 43,590,319 261 7,890,000 2342 51,480,319 Sumber : Laporan Penyaluran Dana Kemitraan Triwulan III Tahun 2008 PTPN III
Dari tabel realisasi dan yang dianggarkan oleh PT. Perkebunan Nusantara
III adalah dengan membuat keinerja berupa Pembinaan Mitra Binaan untuk
meningkatkan usahanya, terutama di bidang, proses produksi, pemasaran hasil
produksi, keuangan/pembukuan serta manajemen sederhana dan sebagainya,
pemagangan, pemasaran, promosi, dan hal-hal lain yang menyangkut peningkatan
produktivitas Mitra Binaan serta pengkajian/penelitian dengan biaya dari dana
kemitraan yang tidak dikembalikan namun berupa hibah. Hibah dalam Bentuk :
a. Bantuan pendidikan dan pelatihan serta pemagangan Mitra Binaan dalam
rangka :
- Meningkatkan keterampilan manajerial dan teknik produksi/pengolahan.
- Meningkatkan pengendalian mutu produksi
- Meningkatkan pemenuhan standardisasi teknologi
- Meningkatkan rancang bangun dan rekayasa
b. Bantuan pemasaran produksi Mitra Binaan dalam bentuk :
- Membantu penjualan produk Mitra Binaan
- Membantu mempromosikan produk Mitra Binaan melalui kegiatan
pameran maupun penyediaan ruang pamer (showroom)
c. Bantuan pendidikan, pelatihan dan pemagangan untuk Mitra Binaan dapat
dilakukan sendiri oleh PTPN III atau menyediakan tenaga penyuluh yang
berasal dari Lembaga Pendidikan/Pelatihan Swasta Profesional maupun
Perguruan Tinggi.
d. Pameran dan promosi yang biasanya dilaksanakan oleh Pemerintah daerah
maupun Pemerintah Pusat melaui instansi terkait pada waktu dan tempat
tertentu dengan mengikuti arahan PTPN III sebagai Pembina Kemitraan dan
BAB III
PEMBAHASAN
A. Perencanaan Kredit
Dalam memanajemen sesuatu hal, aspek perencanaan merupakan hal yang
mutlak dan sangat penting. Perencanaan kredit adalah fungsi penting dalam
pencapaian tujuan dalam menyalurkan kredit. Perencanaan kredit harus dilakukan
dalam rangka melengkapi penentuan kebijakan perkreditan secara menyeluruh
agar kegiatan kredit dapat berjalan dengan lancar.
Tujuan dari penyusunan master plan (perencanaan kredit) adalah untuk
menjelaskan visi, misi, nilai, serta tujuan PKBL. Selain itu, mengungkapkan
rumusan strategik dan kebijakan PKBL yang akan dilaksanakan. Serta
menguraikan sasaran-sasaran yang hendak dicapai.
PT. Perkebunan Nusantara III dalam Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan dalam menyusun perencanaan kredit sangat hati-hati, karena kredit
merupakan langkah awal yang sangat menentukan dalam pengelolaan kredit.
Perencanaan yang baik tentu akn membawa dampak yang baik pula, namun jika
perencanaan kredit buruk akan memberikan efek yang buruk terhadap
langkah-langkah pengelolaan selanjutnya.
Selain menyusun master plan (perencanaan), PKBL juga menyusun RKA
(Rencana kerja Anggaran) maka sekurang-kurangnya memuat :
a. Rencana kerja Program Kemitraan dan Program BL, dirinci menurut wilayah
b. Anggaran Program Kemitraan dan Program BL, terdiri atas sumber dana, dana
yang tersedia dan rencana penggunaan dana sesuai dengan rencana kerja.
c. Proyeksi Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas dan Arus Kas Program Kemitraan
dan Program Bina Lingkungan;
d. Masalah yang dihadapi dan langkah-langkah penyelesaiannya. RKA Program
Kemitraan dan Program BL yang telah disetujui RUPS/Menteri langsung dapat
dilaksanakan tanpa harus menunggu penetapan rencana penyaluran dana per
provinsi.
Setelah rencana kerja dan RKA disusun, maka pengesahannya sebagai
berikut :
(1) Direksi BUMN Pembina wajib menyampaikan RKA Program Kemitraan dan
Program BLkepada Menteri/Pemegang Saham dengan tembusan kepada
Komisaris/Dewan Pengawas paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum
memasuki tahun anggaran.
(2) Menteri/RUPS mengesahkan RKA Program Kemitraan dan Program BL
paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah tahun anggaran berjalan.
(3) Dalam hal RKA Program Kemitraan dan Program BL belum memperoleh
pengesahan sampai dengan batas waktu, maka RKA Program Kemitraan dan
Program BL tersebut dianggap telah disahkan dan dapat dilaksanakan.
(4) Direksi BUMN Pembina bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pencapaian
sasaran dalam RKA Program Kemitraan dan Program BL.
Perencanaan kredit merupakan aspek penting untuk melengkapi kebijakan
kredit guna mencapai profit yang optimal dari penyaluran kredit yang dilakukan.
Perencanaan yang dilakukan oleh PKBL memperhitungkan dan memprioritaskan
usaha kecil dan koperasi dengan cirri :
a. Sektor usaha yang berkaitan dengan kegiatan bisnis.
b. Sektor usaha yang dapat menyerap tenaga kerja.
c. Sektor usaha kerajinan yang dapat diandalkan setiap wilayah kerja.
B. Pemberian Kredit
Dalam memberikan kredit kepada calon mitra binaan dalam PKBL PT.
Nusantara III dengan ketentuan :
1. Usaha kecil yang dapat ikut serta dalam program kemitraan adalah sebagai berikut:
1.1. Memiliki kekayaan bersih maksimal Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
1.2. Memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp. 1.000.000.000,- (satu
milyar rupiah)
1.3. Milik Warga Negara Indonesia
1.4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik secara langsung
ataupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Besar
1.5. Membentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum
1.6. Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 (satu) tahun serta mempunyai
potensi dan prospek untuk dikembangkan.
1.7. Usaha Kecil yang belum memiliki kemampuan akses perbankan.
1.8. Usaha Kecil yang tidak memiliki kaitan usaha maupun yang memiliki
kaitan usaha dengan BUMN Pembina, namun diupayakan ke arah
terwujudnya keterkaitan usaha.
1.9. Mitra Binaan yang telah melunasi pinjamannya boleh mengajukan
pinjaman tahap berikutnya sepanjang memiliki ketentuan dan persyaratan
tersebut di atas.
2. Dana program kemitraan yang disalurkan
Dana program kemitraan yang disalurkan dalam kredit pada PKBL PT.
Perkebunan Nusantara III adalah :
2.1. Pinjaman untuk modal Kerja atau pembelian barang-barang modal
(Aktiva Tetap produktif) seperti: mesin dan alat bantu produksi, dan lain
sebagaimana yang dapat meningkatkan produksi dan penjualan produk
Mitra Binaan.
2.2. Pinjaman khusus
a. Untuk membiayai kebutuhan dana pelaksanaan kegiatan usaha Mitra
Binaan yang bersifat jangka pendek dengan waktu maksimal 1 tahun
dengan nilai pinjaman yang cukup material dalam rangka memenuhi
b. Perjanjian pinjaman dilaksanakan antara 3 pihak yaitu; PTPN 3, Mitra
Binaan dan rekanan usaha Mitra Binaan dengan komisi yang ditetapkan
oleh PTPN 3
2.3.Tingkat bunga pinjaman dikenakan kepada Mitra Binaan bersifat regresif
proporsional yaitu semakin besar jumlah pinjaman maka semakin besar
pula tingkat bunga yang dikenakan dengan batasan sebagai berikut:
No Jumlah Pinjaman yang diberikan Tingkat Bunga
1 s/d 10.000.000,- 6%
2 > Rp 10.000.000 s/d Rp 30.000.000 8% 3 > Rp 30.000.000 s/d Rp 50.000.000 10%
4 diatas Rp 50.000.000,- 12%
Sumber : Pedoman Pelaksanaan Kemitraan dan Bina Lingkungan PTPN III
2.4. Penetapan bungan pinjaman dihitung dengan sistem bunga efektif atau
dapat juga dihitung dengan system flat atau system bagi hasil sepanjang
nilainya setara dengan bunga efektif.
2.5. Jangka waktu atau masa pembinaan untuk Mitra Binaan adalah selama
36 bulan atau dapat dilakukan terus menerus atau sampai Mitra Binaan
tersebut menjadi tangguh, mandiri, Bankable sepanjang tetap memenuhi
ketentuan dan persyaratan yang berlaku.
3. Pengajuan Proposal
Dalam mekanisme penyaluran kredit, setiap Usaha Kecil dan Koperasi
(UKK) yang mengajukan permohonan untuk menjadi Mitra Binaan (MB)
mengirimkan proposal kepada Kebun./Unit sesuai dengan wilayah kerjanya
a) Permohonan proposal harus dilengkapi dengan persyaratan administrasi
adalah :
1.1. Nama dan alamat unit usaha Calon Mitra Binaan (CMB)
1.2. Nama dan alamat Pemilik/Pengurus unit usaha
1.3. Surat Keterangan Kepala Desa tentang keberadaan dan domosili
Usaha /Koperasi dan KUD yang bersangkutan.
1.4. Surat Izin Tempat Usaha (SITU), jika ada
1.5. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), jika ada
1.6. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) jika ada
1.7. Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP) jika ada
1.8. Tanda Daftr Industri , jika ada
1.9. Akta Pendirian Usaha, jika ada
1.10.Surat Keterangan dari Kantor Dinas Kesehatan (jika produk usaha ini
berbentuk makanan)
1.11.Photo Copy rekening/tabungan di Bank
1.12.Susunan Pengurus (khusus untuk Kopersai)
1.13.Bidang usaha
1.14.Photo lokasi usaha
1.15.Pas Photo CMB 4x6 ( suami/istri)
1.16.Photo Chopy Kartu Keluarga CMB
1.17.Photo Copy KTP suami/istri
b) Permohonan proposal harus berisikan :
2.1 Penjelasan singkat tentang kegiatan usaha yang bersangkutan
2.2Penjelasan singkat tentang pembiayaan dan keuangan dari usaha yang
bersangkutan
2.3Penjelasan singkat tentang hasil usaha serta penyerapan tenaga kerja di
unit usahanya
2.4Penjelasan singkat tentang jumlah anggota (khusus Koperasi/KUD)
Besarnya pinjaman yang diinginkan serta rencana penggunaannya
Administrasi kredit adalah pengelolaan dan pencatatan pembuatan laporan
serta pemeliharaan dan penyimpangan dokumen yang berhubungan dengan
pemberian fasilitas kredit. Setelah dilakukannya analisis kredit dan diputuskannya
bahwa calon mitra binaan memang layak untuk dibina. Maka calon mitra binaan
harus menyelesaikan proses administrasi terlebih dahulu. Adapun tahapan dan
prosedur kontrak penyaluran dana kemitraan dalam PKBL adalah dengan tahapan
sebagai berikut :
1. Tahap Pertama
Bagian Kemitraan dan Bina lingkungan akan memberitahukan kepada Distrik
Manager bahwa proporsi CMB yang diajukan telah dilakukan proses
analisa/evaluasi dan telah disetujui oleh Direksi selanjutnya Distrik Manager
menghubungi CMB melalui Kebun/Unit.
2. Tahap Kedua
Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan menyiapkan kontrak penyaluran dan
dan CMB sebagai pihak kedua (masing-masing diatas materai secukupnya),
kontrak akan disertai dokumen berupa:
Surat pengakuan hutang oleh pihak kedua
Tanda terima uang, pinjamna oleh pihak kedua
Jadwal angsuran pinjaman (modal kerja dan investasi)
3. Tahap Ketiga
Calon Mitra Binaan akan menyiapkan jaminan berupa :
Hak Atas Tanah baik berupa Sertifikat Asli atau akta jual beli (di depan
Notaris atau Camat) maupun surat-surat berharga lainnya seperti : Surat
Kendaraan Bermotor (BPKB) dan lain-lain untuk pinjaman jangka panjang
dengan jumlah pinjaman relatif kecil.
Hak Atas Tanah (Sertifikat Asli ) yang akan di Akta Pemberi Hak
Tanggungan (APHT) didepan Notaris yaitu bentuk jaminan yang diberikan
untuk pinjaman jangka panjang dengan jumlah pinjaman cukup besar dan
jaminan ini akan dipegang oleh Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan :
a. Jika jaminan tersebut berupa Hak Atas Tanah Hak Milik (Sertifikat
Asli), Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan akan meninjau
lokasi keberadaan dari jaminan tersebut, untuk menentukan
kebenarannya serta jumlah/harga taksiran dari Hak Atas Tanah
yang dijaminkan. Nilai jaminan ini sekurang-kurangnya sama
dengan pinjaman yang akan diberikan, jaminan ini akan lebih baik
b. Jika pinjaman tersebut berupa hak Atas Tanah yang bukan Hak
Milik (Sertifikat Asli) Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan
akan memintakan Surat Kuasa dari Pemilik sah atas tanah tersebut
kepada CMB yang disahkan oleh Notaris serta meninjau lokasi
keberadaan dari jaminan tersebut untuk menentukan
kebenarannnya serta jumlah/harga taksiran dari Hak Atas Tanah
yang dijaminkan. Nilai jaminan ini sekurang-kurangnya sama
dengan nilai pinjaman yang kan diberikan dan akan lebih baik
nilainya mencapai 125 % dari nilai pinjaman .
Surety Bond yaitu jaminan yang diberikan oleh Perusahaan Asuransi
kepada Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan atas pinjaman Mitra
Binaan. Jaminan ini dapat diberikan jika pinjaman dalam jangka pendek
dengan jumlah pinjaman yang cukup besar. Dimana jumlah nominalnya
sekurang-kurangnya sama dengan jumlah pinjaman yang akan diberikan.
Surat-surat berharga lainnya yang merupakan Hak Milik CMB , yaitu
jaminan yang diberikan jika jumlah pinjaman relatif kecil baik jangka
pendek maupun jangka panjang, yang besarnya sekurang-kurangnya sama
dengan jumlah pinjaman yang akan diberikan.
4. Tahap Keempat
Setelah penandatanganan surat perjanjian atau kontrak dan penyerahan
jaminan oleh CMB dilakukan pendistribusian sebagai berikut :
Surat Perjanjian/Kontrak didistribusikan kepada Bagian Kemitraan dan
Seluruh dokumen baik yang berada di Distrik Manager Kebun/Unit dan
Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan agar difile dan disimpan dengan
rapi untuk mempermudah proses evaluasi dan monitoring Mitra Binaan.
5. Tahap Kelima
Penyaluran Dana Kemitraan
Penyaluran dana kemitraan dilakukan oleh masing-masing Distrik Manager/
General Manager dan disaksikan oleh Manager Kebun/Unit penerima proposal
setelah didahului perikatan perjanjian dengan ketentuan :
CMB harus hadir (suami/istri) di kantor Distrik Manager/General Manager
untuk mendapatkan penjelasan tentang bunyi pasal demi pasal yang
tercantum dalam surat perjanjian.
Setelah CMB mengerti dan menyatakan sanggup mentaati bunyi pasal
demi pasal yang ada dalam surat perjanjian, maka dilakukan perikatan
perjanjian antara PTPN III sebagai pihak pertama dan CMB sebagi pihak
kedua yang disaksikan oleh notaris.
Penyaluran dana kemitraan harus didukung dengan berita acara
penyerahan yang berisikan tentang:
- waktu penyerahan, nomor dan tanggal bilyet yang diserahkan
- jumlah dana yang tercantum dalam bilyet giro yang diserahkan
Penyaluran dana kemitraan tidak dilakukan secara ceremonial, namun
penyalurannya terlebih dahulu dikoordinasikan dengan Bagian Kemitraan dan
6. Tahap Keenam
Pengembalian kredit
- Pembayaran cicilan kredit dapat silakukan melialui
Transfer Bank langsung ke rekening PTPN III/dan PUKK AC
Nomor: 0053-01-000-179-30-9 pada BRI Cabang Medan Putri
Hijau
Kebun/Unit terdekat
- Pembayaran dapat dilakukan dari mulai tanggal 1 s/d 10 setiap bulannya.
C. Pengawasan Kredit
Pengawasan dan pengamanan kredit sangat dibutuhkan dalam
menjalankan kredit yang telah disalurkan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadinya
penyelewengan maupun terjadinya kemacetan terhadap kredit yang telah
disalurkan terhadap mitra binaan. Adapun monitoring yang dilakukan dengan
cara:
1. Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan melakukan monitoring secara berkala
dengan didampingi oleh petugas Distrik Manager/General Manager dan
Kebun/Unit terhadap Mitra Binaan untuk pembinaan usaha, berupa :
a. Perkembangan produksi
b. Perkembangan pemsaran
c. Penyiapan administrasi keuangan
d. Kelancaran pembayaran cicilan
2. Dari hasil pemantauan tersebut diatas, Bagian Kemitraan dan Bina
Lingkungan mempunyai kewajiban melakukan pembinaan terhadap Mitra
Binaan apabila terjadi kendala operasional dari kegiatan Mitra Binaan (untuk
menghindari terjadinya kredit macet.)
Dalam rangka pencapaian tujuan keamanan dari pemberian kredit,
maka PKBL mengambil langkah dengan mengkategorikan kredit berdasarkan
kualitas pinjaman ditetapkan sebagai berikut:
a. Lancar ; adalah pembayaran angsuran pokok dan atau bunga pinjaman
tepat waktu.
b. Kurang Lancar ; apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran
pokok dan atau bunga yang telah melampaui 1 (satu) hari dan belum
melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari dari tanggal jatuh tempo,
pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui
bersama.
c. Ragu-ragu ; apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok
dan atau bunga yang telah melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari,
dan belum melampaui 360 (tiga ratus enam puluh) hari dari tanggal jatuh
tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui
bersama.
d. Macet ; apabila terjadi keterlambatan pembayaran dan atau bunga yang
telah melampaui 360 (tiga ratus enam puluh) hari dari tanggal jatuh tempo
Tabel 3.1
Kualitas pinjaman program kemitraan menurut sektor usaha pada tahun 2008 (Rp.)
Sektor Lancar Kurang lancar Ragu-ragu Macet Jumlah
perdagangan 6.013.760.548 1.338.132.392 317.569.556 2.363.431.115 10.832.893.611 Jasa 3.250.938.458 771.136.191 313.630.296 1.859.837.440 6.195.542.385 Pertanian 476.517.040 119.261.848 958.474 717.623.819 1.314.361.181 Industri 1.014.883.828 444.417.243 89.477.844 1.937.700.070 3.486.478.985 Perikanan 145.342.895 1.675.003 0 857.145.341 1.004.163.239 Peternakan 39.722.235 5.700.386 16.016.993 824.796.812 886.236.426 Perkebunan 7.967.768 8.302.783 0 880.217.604 896.488.155 Sektor lain 0 0 0 0 0 Jumlah 10.949.132.172 2.688.625.846 737.653.163 9.440.752.201 23.816.163.982
Sumber : Laporan Penyaluran Dana Kemitraan Triwulan III Tahun 2008 PTPN III
Mitra Binaan dikategorikan bermasalah apabila pengembalian
pinjaman pokok dan atau bunga telah mencapai kualitas ragu-ragu dan macet,
tindakan selanjutnya adalah Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan secara
bersama-sama dengan Distrik Manager/General Manager masing-masing wilayah
binaan melakukan peninjauan ke lapangan terhadap Mitra Binaan tersebut untuk
mengetahui dan mengevaluasi permasalahan yang dihadapi Mitra Binaan tersebut.
PKBL dalam menangani mitra binaan yang bermasalah dengan
menggunakan penanganan sebagai berikut :
1. Surat teguran I dan II
Distrik Manager/General Manager atau Bagian Kemitraan dan Bina
yang telah mencapai kualitas ragu-ragu setelah mengetahui permasalahan yang
dihadapi Mitra Binaan tersebut.
Dan bila surat teguran I tidak diindahkan Mitra Binaan, agar dilanjutkan
dengan surat teguran II, surat teguran hanya dapat dikeluarkan 2 (dua) kali. Surat
teguran berisikan kondisi usaha Mitra Binaan dan tunggakan terhadap hutang
pokok dan bunga Mitra Binaan.
2. Surat Peringatan I, II, dan III
Surat peringatan diberikan oleh Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan
yang ditandatangani Direksi kepada Mitra Binaan yang kualitas pengembaliannya
telah mencapai tingkat macet dan atau pinjaman telah jatuh tempo tetapi belum
melunasi hutang pokok dan atau bunganya..
Surat peringatan berisikan teguran keras yang mengacu kepada surat
perjanjian yang telah ditandatangani antara pihak pertama (PTPN III) dan pihak
ke dua (Mitra Binaan) dihadapan notaris pada saat pemberian pinjaman.
3. Eksekusi Jaminan
Pengeksekusian jaminan Mitra Binaan dapat dilaksanakan setelah
diadakan rapat tim antara Distrik Manager/General Manager, Kebun/Unit dan
Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan, kemudian memberitahukan secara
tertulis kepada Direksi tentang rencana pengeksekusian tersebut setelah mendapat
persetujuan direksi membuat surat pemberitahuan tertulis kepada Pengadilan
Negeri setempat di mana saat penandatanganan surat perjanjian tersebut
D. Tindak Lanjut (Follow Up) Dan Pembinaan Terhadap Mitra Binaan
Tindak lanjut (follow up) dan pembinaan terhadap mitra binaan merupakan
langkah yang penting dalam rangka mendukung terlaksananya pengamanan dan
pengawasan kredit. Tidak lanjut yang dilakukan oleh PKBL seperti :
1. Penagihan Tunggakan Kredit
Apabila pengawasan kredit (monitoring) telah dilaksanakan dan mitra
binaan telah dapat memberitahukan tentang kewajiban hutangnya, ternyata pada
tanggal jatuh tempo belum memenuhi kewajiban hutangnya, maka langkah
selanjutnya petugas PKBL melakukan penagihan dengan cara :
Memberitahu mitra binaan melalui telepon bahwa mitra binaan belum
menyelesaikan kewajiban hutangnya.
Mengirimkan surat pemberitahuan kepada mitra binaan bahwa dirinya
belum menyelesaikan kewajiban hutangnya.
Penyusunan kembali syarat-syarat kredit
Penyusunan kembali syarat kredit dengan cara penyesuaian persyaratan
(reconditioning) apabila memenuhi criteria :
Mitra binaan beritikad baik terhadap upaya penyelamatan yang akan
dilakukan
Usaha mitra binaan yang masih berjalan dan mempunyai prospek usaha
Mitra binaan mempunyai kemampuan untuk pembayaran angsuran.
Agar mitra binaan dapat mengansur kreditnya dengan baik, PKBL juga
Pendidikan, pengkajian, penelitian dan pemagangan serta pendampingan
untuk meningkatkan keterampilan.
Pelatihan kemampuan manajemen dan teknik produksi.
Mengikut sertakan dalam pameran dan promosi usaha baik yang bersifat
daerah, nasional, maupun internasional.
Table 3.2
Rekapitulasi penyaluran dana program kemitraan menurut sektor usaha pada tahun 2007 dan 2008 (Rp. 000)
URAIAN
PENYALURAN PENGEMBALIAN TUNGGAKAN HIBAH
2007 2008 2007 2008 2007 2008 2007 2008
Perdagangan
Jlh Seluruh 49.522.757 50.228.229 44.064.496 44.678.319 10.888.389 11.538.542 5.458.260 5.549.910
2. Masalah yang Dihadapi dan Upaya-Upaya Mengatasinya
2.1Masalah yang dihadapi
a. Masih terdapatnya itikad yang kurang baik dari para Mitra Binaan untuk
membayar cicilan sehingga terjadi tunggakan.
b. Masih belum membudayanya di kalangan Mitra Binaan untuk membayar
angsuran melalui transfer Bank.
c. Letak usaha dari Mitra Binaan yang terpencil mengakibatkan tingginya
biaya operasional, baik di saat analisa apalagi saat melakukan
monitoring/penagihan.
d. Masih ada Mitra Binaan yang bersifat tertutup, sehingga pembinaan sulit
dilakukan secara optimal.
e. Mitra Binaan sulit memasarkan produknya.
2.2. Upaya Mengatasi Masalah yang dihadapi
a. Melakukan deregulasi dalam pengelolaan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan dengan mengikutsertakan Distrik dan kebun/unit-unit usaha
yang ada di dalam wilayah binaan PTPN III dalam melaksanakan analisa.
b. Sebelum penyerahan dana kemitraan, Calon Mitra Binaan terlebih dahulu
diberikan Pelatihan Management dasar bagi Usaha kecil.
c. Dalam hal penyusunan pembukuan dan pelaporan Usaha Kecil dilakukan
monitoring dan pembinaan langsung secara berkala Triwulan dan tahunan
d. Mengikutsertakan para Mitra Binaan (khususnya Mitra Binaan Unggulan)
melalui kegiatan pameran dan promosi baik Dalam Negeri maupun Luar
Negeri.
3. Dampak Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi
Pemberian bantuan pembinaan telah membawa dampak positif bagi usaha
Mitra Binaan maupun lingkungan usaha PTPN III, yaitu:
a. Meningkatkan volume produksi yang dihasilkan oleh Mitra Binaan.
b. Terserapnya tenaga kerja khususnya di lingkungan Mitra Binaan.
c. Para Mitra Binaan dapat terhindar dari ijon (rentenir).
d. Mitra Binaan berusaha untuk meningkatkan kemampuan manajerial dan
kualitas produksinya.
e. Beberapa Mitra Binaan telah dapat menunjukkan pengembangan bisnisnya
dan menjadikan Usaha-Usaha Kecil sebagai anak angkat, serta telah ada
yang mampu menembus pasar Luar Negeri (Singapura dan Malaysia).
f. Terwujudnya hubungan yang lebih harmonis dengan masyarakat sekitar
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah penulis menyelesaikan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
dalam bab ini penulis akan menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Manajemen kredit yang dilakukan pada PKBL PT. Perkebunan Nusantara III
telah memenuhi standar perkreditan yang ada. Seperti perencanaan yang jelas,
prosedur pemberian kredit, pengamanan kredit, hingga tindak lanjut dalam hal
perkreditan.
2. Kualitas pinjaman dalam kategori macet sangat besar sekali. Dalam hal ini
perlu pengamanan ketat terhadap mitra binaan yang telah meminjam dana
kepada PKBL.
3. Dengan tingkat kualitas macet yang tinggi, hal itu mengakibatkan dana yang
telah disalurkan tidak dapat kembali dengan cepat sehingga terjadi gangguan
dalam perputaran dana dengan mitra binaan yang lain untuk meminjam dana
pada PKBL.
4. Mitra binaan dalam program kemitraan lebih banyak meminjam untuk sektor
usaha perdagangan dibandingkan sektor-sektor lain.
5. Tingkat penyaluran kredit pada tahun 2007 ke tahun 2008 terjadi peningkatan,
namun itu semua menyebabkan meningkatnya tingkat kemacetan mitra binaan
dalam meminjam dana pada PKBL.
hibah yang akan disalurkan dalam program pelatihan dan pendidikan serta
promosi dalam memasarkan barang hasil mitra binaan.
B. Saran
1. Untuk mengatasi tunggakan dan memaksimalkan tingkat pengembalian
angsuran dari mitra binaan, hendaknnya lebih memperhatikan perencanaan
dalam kredit, dan dalam penanganan kredit tentu harus diperhatikan dan
diketatkan.
2. Lebih memperhatikan lagi bahwa program dalam PKBL ini bukan hanya
program wajib sebagai BUMN namun sebagai program yang dapat
mendatangkan laba yang lancar jika pengelolaan dalam manajemen kredit baik
sehingga tidak ada tunggakan yang tinggi.
3. Memberikan pengelolaan PKBL kepada suatu lembaga mikro yang independen
dan mengerti mengenai permasalahan kredit yang profesional. Serta dapat juga
DAFTAR PUSTAKA
Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis. Jakarta : Salemba Empat
Pedoman Pelaksana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT. Perkebunan Nusantara III
Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-05/MBU/2007 Tanggal 27 April 2007
Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-100/MBU/2002 Tanggal 4 Juni 2002
Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-236/MBU/2003 Tanggal 17 Juni 2003
Surat Edaran Menteri BUMN Nomor: SE-433/MBU/2003 Tanggal 16 September 2003
Kepada Yth.
Direksi PT Perkebunan Nusantara III
Up. Kepala Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan
Jln. Sei Batang Hari No. 2
Sei Sikambing Medan.
Dalam rangka peningkatan usaha, bersama ini kami mengajukan proposal
permohonan pinjaman kredit lunak Usaha Kecil dan Koperasi sebagaimana diatur
dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-236/MBU/2003 tanggal 17
Juni 2003.
Adapun pinjaman kredit lunak yang kami ajukan adalah sebesar
Rp…………..…….
Terdiri dari:
- Modal Kerja Rp………...….
- Modal Investasi Rp………
Sebagai bahan pertimbangan Bapak, bersama ini kami sampaikan informasi/data
dari usaha kami sebagai berikut:
I. Bio Data
1. Nama Lengkap (sesuai KTP) :
2. Tempat & tanggal lahir :
3. Laki-laki / Perempuan :
4. Status perkawinan :
5. Alamat Rumah :
- Kelurahan :
6. KTP. Nomor :
7. Pendidikan Formal :
8. Pelatihan / Kursus yang pernah
Diikuti :
9. Jabatan di perusahaan :
II. Data Perusahaan
1. Nama Perusahaan/Koperasi :
- Akta Pendirian Nomor :
6. Jumlah Tenaga Kerja / Anggota
Koperasi :
7. Rekening Koran / Tabungan
Nomor :
- Nama Bank :
- Alamat Bank :
IV. Keuangan
1. Neraca (1 tahun terakhir)
a. kas Rp
b. bank Rp
c. Piutang Rp
d. persediaan Rp
e. peralatan kantor Rp
f. peralatan produksi Rp
Pokok pinjaman : Rp
V. Laporan Pendapatan dan Laba Rugi
Pendapatan dan Laba Rugi periode 1 tahun terakhir dapat kami laporkan
sebagai berikut
2. Harga Pokok Penjualan
(HPP) Per jenis usaha
Harga Pokok : Rp
2. Rp
- Penyusutan yang belum dibebani Rp
- Biaya Umum Lain Rp
d. Pendidikan/Kursus/Pelatihan yang
Diikuti oleh Tenaga Kerja :
- Jenis Pendidikan (1)
Diikuti Sebanyak :
- Jenis Pendidikan (2)
Diikuti Sebanyak :
- Jenis Pendidikan (3)
Diikuti Sebanyak :
e. Jam Kerja Lembur Seluruh
Tenaga Kerja/Minggu :
f. Upah Rata-Rata/Orang/Bln
i. Bidang Keahlian :
VII.Pemasaran (Saat ini)
a. Konsumen
b. Daerah Pemasaran
- Lokal (Setempat) :
- Regional (Antar Kabupaten) : - Nasional (Antar Provinsi) : - Ekspor (Internasional) :
c. Distribusi :
d. Masalah yang Dihadapi (Pemasaran) :
VIII. Pendapatan/Penjualan setelah Pengembangan
a. Penjualan :
b. Biaya Produksi :
c. Biaya Lain-Lain :
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III
BAGIAN KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (KBL)
SURVEY REPORT
I. DATA CALON MITRA BINAAN
1. Nama Usaha :
………...
2. Alamat :
….………...
3. Bidang Usaha :
………...………...
4. Penanggung jawab :
……….(t.t.………..)
5. Waktu Kunjungan : a.
Tgl./Bln./Thn………...….……....
b.
Pukul………...……….
6. Petugas Kemitraan dan Bina Lingkungan :
………..………..…(……….………...)
II. INFORMASI PERUSAHAAN
1. Biodata
a. Nama perusahaan :
………..………...
b. Alamat :
………...
c. Jenis usaha :
2. Kelengkapan Administrasi
a. PPKL : ………
g. Rencana jaminan :
………..………
……….
……….……….
3. Penjelasan dari PPKL
a. Asset 2 Tahun :
………….………..…………
……….………..
b. Hutang Bank :
………..
……….………..
………..
c. Hutang Pihak III :
……….……….
………..………
………..………
4. Penjelasan Data Pendukung
a. Peralatan Produksi :
………..……….
………..……….
………...………
……….………..
b. Produksi Sekarang :
………...…………
………...………
………..……….
c. Pemasaran Sekarang :
………..……….
……….………..
………..……….
………...………
………..……….
5. Kebutuhan Peralatan :
………...………
………...………
………...………
………...………
6. Prospek Pemasaran :
……….………..
………..……….
……….………..
……….…..………
Catatan : coret yang tidak perlu
Catatan :
………..
……….……….
………..………
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III
BAGIAN KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (KBL)
MONITORING REPORT
I. DATA CALON MITRA BINAAN
1. Nama Usaha :
6. Petugas Kemitraan dan Bina Lingkungan :
………..………..…(……….………...)
9. Petugas KEMITRAAN dan BINA LINGKUNGAN :
(t/t………
II. INFORMASI KUNJUNGAN
1. Perkembangan Usaha
a. Produksi
2. Permasalahan yang dihadapi :
a. Produksi
3. Angsuran Pinjaman
b. Lancar s/d ke :
………Tgl./Bln./Thn………...……
c. Macet mulai dari :
III.PENDAPAT / SARAN
1. Mitra Binaan
………...………
………...………
………...………
………...………
………...………
……….………….
2. Petugas Kemitraan dan Bina Lingkungan
………...………...
………
...………
…...………
3. Lain-lain
………..……….
………...………
………
…...……….