KOMUNIKASI VERBAL TUTOR DALAM MENINGKATKAN
MINAT BELAJAR ANAK USIA DINI DI PAUD GABY KIDS
MEDAN KECAMATAN MEDAN JOHOR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
OLEH:
YOSTA ROSA APRIANI SIMARMATA
NIM : 1113171037
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
YOSTA ROSA APRIANI. Komunikasi Verbal Tutor Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Usia Dini Di Paud Gaby Kids Medan Kec. Medan Johor. Skripsi. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN, 2016. Permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa baik komunikasi tutor
terhadap peserta didik selama tutor tersebut memberikan materi di dalam kelas. Mengatasi permasalahan yang ada di dalam kelas bagaimana cara tutor menyampaikan materi tersebut bisa dimengerti si peserta didik, dan bagaimana nada suara tutor pada saat berkomunikasi dengan peserta didik sehingga minat belajar semakin tumbuh.
Darwanto (2007:3) “Komunikasi merupakan penyampaian lambang-lambang yang berarti antar manusia seseorang penyampaian lambang-lambang yang mengandung pengertian tertentu kepada orang lain.
Slameto (2010:180) “ Minat dapat di ekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya. Dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas, siswa yang memiliki minat terdapat subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu teknik penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan sistematis mengenai data dan fakta di lapangan, kemudian melakukan analisis terhadap masalah yang ditemukan kemudian. Yang menjadi objek dalam penelitian ini yaitu tutor yang ada di Paud Gaby kids Medan yang mengetahui secara langsung tutor di dalam kelas yang berjumlah 3 orang. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara kepada tutor.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
kekuasaan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Dengan judul “Komunikasi
Vebal Tutor Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Usia Dini Di Paud
Gaby kids Medan Kec.Medan Johor.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan tugas skripsi ini. Setelah membaca hasil
penelitian ini, saya berharap kita semua mengetahui tentang komunikasi tutor
dalam meningkatkan minat belajar anak usia dini. Saya menyadari bahwa dalam
penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun bagi semua pihak yang membaca
skripsi ini. Mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Sekian dan terima kasih.
Medan, Februari 2016
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan puji dan syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya yang telah memberi
kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun
judul skripsi ini adalah “Komunikasi Verbal Tutor Dalam Meningkatkan
Minat Belajar Anak Usia Dini Di PAUD Gaby Kids Medan”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof.Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. Nasrun, M.S selaku selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik FIP
UNIMED sekaligus dosen penguji yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama ini dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Aman Simare-mare, M.S selaku Wakil Dekan Bidang
Kepegawaian dan Keuangan FIP UNIMED.
5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan FIP UNIMED.
6. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP
7. Bapak Dr. Sudirman, S.E, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar
Sekolah FIP UNIMED sekaligus dosen Pembimbing Akademik yang telah
membantu dan memberikan saran-saran pada saat perkuliahan.
8. Ibu Anifah S.Sos, M.Pd selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan
penulis selama ini dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
9. Bapak Dr. Sudirman, M.Pd selaku dosen penguji yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis
selama ini dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
10. Bapak Drs. Elizon Nainggolan ,M.Pd selaku dosen penguji yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan
penulis selama ini dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
11. Bapak Faber Simorangkir,MS selaku dosen penguji yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis
selama ini dalam menyelesaikan penuliasan skripsi ini.
12. Kakak Surya Indrawati, M.Pd dan bang Setiady yang telah membantu
penulis dalam pengurusan surat menyurat.
13. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar sekolah FIP UNIMED yang telah
memberikan ilmunya selama perkuliahan serta seluruh civitas Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan penulis juga ucapkan terimakasih.
14. Ibu Rusmida Sitinjak, S.Pd selaku Pengelola Paud gaby Kids yang
memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.
15. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orangtuaku
selalu memberikan dukungan, doa semangat serta cinta kasih kepada penulis
selama ini.
16. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada abang dan adikku tercinta
(Dasnov Mario Simarmata, Markus Torang N Simarmata, Agatha Simarmata,
Berkat Santo Simarmata.
17. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kakak dan abang sepupuku
yang telah memberikan dukungan dan semangat serta pembelajaran kepada
penulis selama ini.
18. Kepada sahabat tersayang ( Putri handayani, Sinda Uli Sihotang Wartina
Silalahi, Bakti Ulina Marbun, Sarah margareth, Reni Handayani.) yang selalu
bersama dan memberikan semangat serta senyuman saat suka dan duka
kepada penulis dan terkhusus buat teman seperjuangan PLS stambuk 2011
Reguler dan Ekstensi yang telah memberikan pengalaman dan pelajaran
selama perkuliahan dalam keadaan suka dan duka.
19. Kepada teman seperjuangan bimbingan (Tommy Wangsinton, Ronius
Pasaribu, Emi Marbun, Boy Manalu.) terima kasih atas informasi, doa
20. Kepada lelaki yang spesial yang selalu bersama dan memberikan semangat
serta senyuman saat suka maupun duka kepada penulis.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis akan terbuka terhadap saran dan kritik
sehingga dapat menambah wawasan dan jangkauan pemikiran dalam
memperbaiki dan meningkatkan mutu skripsi ini.
Medan, Februari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II : KAJIAN PUSTAKA 2.1 Minat Belajar... 9
2.1.1 Hakikat Minat Belajar ... 9
2.1.2 Pengertian Belajar ... 19
2.1.3 Jenis-jenis Belajar ... 21
2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi ... 23
2.1.5 Faktor Minat Tahap Belajar ... 27
2.2 Komunikasi ... 27
2.2.1 Pengertian Komunikasi ... 28
2.2.2 Komponen Komunikasi ... 28
2.2.3 Teknik Komunikasi ... 29
2.2.4 Keberhasilan Komunikasi ... 30
2.2.5 Fungsi Dan Tujuan Komunikasi ... 31
2.2.7 Bentuk Komunikasi ... 36
2.2.8 Strategi Untuk Menciptakan Komunikasi yang Efektif...37
2.2.9 Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi...38
2.2.10 Komunikasi yang Efektif...41
2.3 Kerangka Konseptual ... 43
BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 45
3.2 Batasan Masalah ... 45
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 46
3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 47
3.5 Teknik Analisis Data ... 47
3.6 Lokasi Penelitian...48
BAB IV : PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 50
4.1.1 Gambaran Umum Paud ... 50
4.1.2 Pendidikan Masyarakat ... 51
4.1.3 Kesehatan Masyarakat ... 51
4.1.4 Ekonomi Masyarakat ... 52
4.2 Komunikasi Verbal Tutor Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Usia Dini Di Paud Gaby Kids ... 56
4.2.1 Tutor Menjadi Teladan ... 56
4.2.2 Tutor Memberikan Kasih Sayang ... 57
4.2.3 Tutor Menyediakan Waktu ... 59
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 62
5.2 Saran ... 63
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jadwal Waktu Penelitian ... 48
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Pedoman Wawancara ... 67
Lampiran 2 Nama Tutor Paud ... 69
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Usia emas atau golden age adalah masa yang paling penting dalam proses
kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam
pendidikan dasar, mulai dari berbicara, bersikap, bermain, hingga diajarkan untuk
belajar pelajaran-pelajaran ringan. Hal tersebut dimaksudkan agar anak mampu
mengasah kecerdasan dan bakat yang ia miliki sejak lahir. Pendidikan anak usia
dini adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas anak didik sejak usia dini.
Di masa inilah anak mulai diajarkan untuk mampu berinteraksi dengan dunia luar.
Balita dibiasakan untuk mampu bergaul, bersikap dan berperilaku sesuai yang
diajarkan. Anak dibiasakan untuk hidup teratur dan belajar mentaati peraturan
yang ada.Dengan cara demikian, anak akan terbiasa hidup teratur sejak dini.
Pendidikan anak usia dini atau taman kanak-kanak adalah jenjang pendidikan
sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembagan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan
informal. Pendidikan anak usia dini atau taman kanak-kanak merupakan salah satu
bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar
kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan
kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan
spiritual), sosio emosional oleh anak usia dini. Sebagian besar pertumbuhan anak
2
terjadi pada usia dibawah enam tahun yaitu pada usia emas tersebut. Oleh
karenanya, tingkat keberhasilan pertumbuhan anak akan ditentukan pada usia
tersebut. Pendidikan PAUD atau TK akan menentukan pendidikan pada jenjang
berikutnya, sehingga eksistensinya perlu mendapatkan apresiasi dari berbagai
pihak. Pada dasarnya pendidikan anak usia dini adalah wadah bagi balita untuk
mengasah dan memupuk jiwa sosial sejak kecil. Namun, tak ayal dalam proses
tersebut balita sangat rentan berperilaku tidak baik bahkan menyimpang. Itulah
proses pembelajaran yang wajar dialami balita. Balita akan dengan mudah
menirukan apa yang sebagian dari mereka lakukan., tanpa berfikir baik dan
buruknya perbuatan tersebut. Meniru adalah proses social yang lumrah terjadi
khususnya dalam suatu kelompok seperti dalam kelompok bermain pada PAUD.
Pendidikan anak usia dini adalah salah satu faktor utama dalam proses
pembentukan karakter disamping peran orang tua. Lingkungan memegang andil
yang cukup besar dalam membuat pola sikap anak-anak. Lingkungan disini adalah
tempat anak berkegiatan dan berinteraksi dengan orang lain selain keluarga. Di
lingkungan sekolahnya, anak diajarkan untuk mampu berlaku baik dan
menghargai sesama. Membangun karakter anak sejak dini, sangat penting bagi
orang tua dan guru, dengan harapan agar anak sejak dini memiliki karakter yang
baik. Semakin meningkatnya perhatian orang tua dan pemerintah terhadap
pendidikan anak usia dini adalah suatu kabar gembira. Akan tetapi, disisi lain,
seringkali orang tua dan pendidik juga masih memiliki pandangan yang kurang
tepat dan sempit tentang proses pelaksanaan yang diberikan oleh orang tua dan
3
Dalam proses pembentukan karakter, anak diajarkan dan dibiasakan untuk
berlaku baik dalam perilaku sehari-hari. Peran guru sama pentingnya dengan
peran orang tua dalam proses pendampingan belajar. Seorang guru anak usia dini
diharapkan mampu menjalin komunikasi dan interaksi yang baik dengan anak
agar tercipta keselarasan dalam proses belajar. Guru haruslah berperan aktif untuk
senantiasa membimbing anak agar mampu menentukan apa yang harus dilakukan
dan membentuk pribadi yang baik serta santun. Di usia dini, anak diarahkan untuk
menjadi pribadi yang cerdas. Disinilah peran pendidikan usia dini menjadi penting
karena para pengajar harus aktif mengajarkan berbagai hal kepada anak, baik
pendidikan maupun perilaku. Para pengajar PAUD atau TK harus
mengoptimalkan kecerdasan anak melalui berbagai rangsangan-rangsangan yang
dapat dilakukan untuk mengasah kecerdasan anak. Proses pembentukan karakter
pada anak senantiasa dipantau oleh para pengajar, agar para pengajar bias
membimbing dan mengarahkan perilaku anak kea rah yang positif. Dengan
demikian, karakter anak akan terbentuk menjadi anak yang cerdas dan santun
sejak usia dini. Usia emas anak dipandang penting untuk proses pembentukan
karakter karena di usia emas anak sangat peka terhadap rangsangan dan stimulus
yang berasal dari lingkungan, baik lingkungan keluargamaupun lingkungan
kelompok belajar dan bermain di sekolah. Seorang pengajar anak usia dini
haruslah mampu menangkap respon balik dari para siswa, baik respon verbal dan
nonverbal. Hal apa saja yang dilakukan siswa ketika guru memasuki ruangan dan
apa saja yang dikatakan oleh para siswa, guru haruslah mampu
mengkomunikasikannya dengan baik. Kemampuan berkomunikasi tidak terbatas
4
bagaimana seorang pengajar mampu menciptakan pembicaraan yang baik,
menyenangkan, dan bermanfaat bagi anak. Dengan terjalinnya komunikasi yang
baik antara guru dan murid, maka proses belajar mengajar yang terjadi akan
berlangsung baik dan optimal. Interaksi yang dinamis antara guru dan murid akan
menciptakan iklim belajar yang dinamis pula sehingga anak dapat mengikuti
semua kegiatan dan pembelajaran yang diajarkan di sekolah. Interaksi yang
terjalin di sekolah dalam proses belajar mengajar adlah untuk lebih mendalami
pribadi anak, merangsang kecerdasan, dan mengasah bakat anak. Pola interaksi
yang terjalin di sekolah dimaksudkan untuk lebih mengoptimalkan usia emas anak
dan memupuk rasa percaya diri anak. Kecerdasan yang anak miliki sejak lahir
harus diasah dan diarahkan agar anak yang belajar di PAUD atau TK lebih
memiliki karakter dan unggul disbanding anak yang lan. Karakter anak dibentuk
sejak dini di sekolah menjadikan anak lebih siap dan aktif untuk menuju jenjang
pendidikan lebih tinggi dengan berbekal kecerdasan dan perilaku yang baik yang
telah anak miliki. Berbagai hambatan dan kendala dialami oleh anak usia dini
dalam proses belajar mengajar. Diantaranya adalah sulitnya mengarahkan balita
untuk berlaku teratur. Seorang pengajar anak usia dini harus mampu mengarahkan
dan mendidik anak dengan cara yang mudah dipahami oleh anak. Seorang
pengajar dituntut untuk kreatif dalam menciptakan terobosan untuk
menyampaikan pesan kepada anak.
Dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang
standar pendidikan anak usia dini ialah bahwa anak yang berusia 4-6 tahun
memiliki emosional yaitu: a) mau berbagi, menolong dan membantu teman, b)
5
dari lingkungannya, e) bersifat koorperatif denagn teman, f) menunjukan rasa
empati . sehingga ank usia 4-6 merupakan anak yang sudah dapat mengatur
dirinya sendiri sudah memahami adanya aturan tidak hanya ketika bermain tetapi
dalam perilakuannya dirumah dimana anak menginginkan agar perilakunya dapat
diterima oleh tutor. Anak sebagai manusia memerlukan kebutuhan fisik, seperti
makanan yang bergizi dan mengandung vitamin suasana yang tentram, air, dan
udara yang bersih serta cahaya yang cukup. Anak akan mencapai tugas-tugas
perkembangan dengan yang baik kalau kebutuhan fisiknya terpenuhi. Ada
beberapa pengaruh yang buruk tehadap perkembangan mental anak jika ia
kekurangan gizi, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sutton-Smith sebagai
berikut: 1) anak mengalami gangguan mental, 2) anak mengalami kemampuan
mental rendah dan abnormal fisik, 3) anak mengalami pertumbuhan syaraf otak
yang kurang sempurna, 4) anak mengalami ketegasan psikologis.
Sebagai satuan pendidikan rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang
jelas mengenai: a) Kesiswaan, b) Kurikulum dan kegiatan pembelajaran, c)
Pendidikan dan tenaga kependidikan, d) Sarana dan prasarana, e) Keuangan dan
pembiayaan, f) Budaya dan lingkungan sekolah, g) Peran serta masyarakat dan
kemitraan, h) Rencana kerja lain yang mengarahkan pada peningkatan dan
pengembangan mutu lembaga.
Setelah penulis mengamati, masalah yang ada di PAUD Gaby kids adalah:
rendahnya minat belajar anak PAUD di dalam kelas, tutor kurang berkomunikasi
dengan anak PAUD .Berdasarkan permasalahan yang ada di PAUD maka peneliti
6
1. Bagaimana cara menjalin hubungan komunikasi dengan anak PAUD
2. Bagaimana cara tutor meningkatkan minat belajar anak PAUD
3. Bagaimana suasana di dalam kelas ketika tutor sedang berbicara kepada
PAUD.
Berdasarkan masalah di atas maka penulis merasa ini merupakan hal yang
penting untuk diteliti agar dapat mengetahui bagaimana “Komunikasi Verbal
Tutor Dalam Meningkatkan Minat Belajar PAUD Di Gaby Kids Medan
Kecamatan Medan Johor.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat mengidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara menjalin hubungan komunikasi dengan anak Paud
2. Bagaimana cara tutor meningkatkan minat belajar anak Paud
3. Bagaimana suasana di dalam kelas ketika tutor sedang berbicara
kepada anak usia dini.
1.3.Batasan masalah
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti serta untuk
menghindari terjadinya pembahasan yang meluas maka penulis membatasi
masalah pada “Komunikasi Verbal Tutor Dalam Meningkatkan Minat
Belajar Anak Usia Dini Di Paud Gaby Kids”.
7
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut “Bagaimana Komunikasi Verbal Tutor Dalam
Meningkatkan Minat Belajar Anak Usia Dini Di Paud Gaby Kids Medan”.
1.5.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maak penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui Komunikasi tutor dalam mengatasi kebiasan
anak-anak yang malas belajar.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian Secara Praktis
a. Sebagai bahan masukan penelitian dan pembaca untuk mengembangkan
dan mempelajari pendidikan luar sekolah
b. Agar tutor mengetahui seberapa besar minat belajar anak-anak tersebut
c. Dapat menjadi bahan penelitian yang akan datang, memberi informasi,
saran minimal mengenai pengaruh komunikasi tutor
d. Untuk menambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca
tentang masalah yang diteliti
Manfaat Penelitian Secara Teoritis
a. Sebagai bahan masukan untuk lembaga atau instansi
b. Dapat menjadi referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian
yang relevan.
c. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang bermaksud
melakukan penelitian yang sama.
d. Sebagai masukan dalam pengembangan dan penyelenggaraan Pendidikan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil kesimpulan yang saya lakukan selama 2 bulan di PAUD Gaby Kids
Medan tentang komunikasi verbal tutor terhadap minat belajar anak usia dini
dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Pengelola Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Gaby Kids telah
melakukan komunikasi yang baik dalam meningkatkan minat belajar anak
di PAUD Gaby Kids. Dimana strategi yang dilakukan oleh pengelola dan
tutor yaitu dengan melakukan tindakan seperti, memberi pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab kepada anak didik untuk di kerjakan di rumah yang
nantinya diharapkan dapat meningkatkan minat belajar anak usia dini dan
pedagogik tutor, dapat menambah pengetahuan dan dapat menambah
wawasan tutor dalam menerapkan kompetensi pedagogik yang baik dan
efektif.
2. Komunikasiyang dilakukan pengelola kepada tutor PAUD Gaby Kids
dapat meningkatkan kompetensi anak dan dapat membuat tutor untuk
lebih semangat lagi dalam melakukan kegiatan mengajar. Selain itu
pengelola pun juga akan mendapatkan hal yang positif terhadap
lembaganya khususnya kemajuan kompetensi pedagogik para tutornya.
3. Pengelola sangat berperan penting dalam meningkatkan kompetensi
pedagogik tutornya. Karena pentingnya pengelola dalam meningkatkan
kompetensi pedagogik tutor, maka pengelola haruslah memiliki respon
yang tanggap terhadap tutor yang dimilikinya jika tutor tersebut memiliki
62
masalah di dalam mengajar khususnya kompetensi pedagogiknya, dengan
begitu maka masalah tersebut dapat dicari jalan keluarnya yang nantinya
akan berdampak terhadap meningkatnya mutu pendidik Paud khususnya
komunikasi tutor terhadap anak didik.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan penelitian, berikut ini diuraikan
saran peneliti sebagai berikut:
1. Aspek yang perlu ditingkatkan dalam meningkatkan komunikasi tutor
adalah strategi tutor untuk mengajak anak untuk mau belajar sambil
bermain dan pengelola juga dapat mengikutsertakan tutor di dalam
berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) dan juga kegiatan
seminar. Hal ini perlu ditingkatkan karena kegiatan-kegiatan seperti itu
dapat merangsang dan meningkatkan cara mengajar tutor khususnya
kompetensi pedagogik dengan lebih efektif lagi dan cara berinteraksi
dengan anak didik.
2. Pemerintah juga harus lebih memperbanyak frekuensi kegiatan-kegiatan
yang menyangkut tentang peningkatan mutu pendidik Paud, maka dengan
itu tutor dapat menambah pengetahuan sehingga dapat meningkatkan
kompetensi yang dimilikinya.
3. Diharapkan agar tutor PAUD Gaby Kids juga harus dapat meningkatkan
kompetensi yang dimilikinya khususnya kompetensi komunikasi yang
baik dengan cara mereka sendiri dan tidak hanya tergantung kepada
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Cangara, H. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Lubis, Suwardi. 2007. System Komunikasi Indonesia. Medan: Bartong Jaya.
Moenta, Pangeran. 2003. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Sinar Grafika.
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi.
Bandung Remaja Rosdakarya.
Mirroh, Lexy J.2010. Perkembangan Anak Usia Emas, Yogyakarta: Laras
Media Prima
Suprapto, Tommi. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Caps.
Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta:
Renika Cipta.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Pers.
Sukardi.2008. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Tohirin.2012.Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Yus, A. 2010. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-kanak. Jakarta: Kencana
64
Internet
Adi, Prakoso. 2008. Komunikasi Verbal. (online), dalam
(http://adiprakoso.blogspot.com/2008/10/komunikasi verbal.html, diakses
13 Mei 2015)
Anonim. 2008. Komunikasi, (online) dalam http://id. Wikipedia
Orang/wiki/Komunikasi, diakses 13 Mei 2015
Masterpiece, Sisil. 2008. Ilmu Komunikasi, (online) dalam
http://sisil-masterpiece.blogspot.com/2008/ilmu-komunikasi .html, diakses 13 Mei
2015
Rahmawati, Rizki. 2010. Mendidik Anak Usia Dini, (online). Dalam