1
PENGARUH INOVASI PRODUK DAN KREATIVITAS
TERHADAP KINERJA USAHA BISNIS PADA DISTRO
CLOTHING DI KAWASAN TRUNOJOYO BANDUNG
Diki Firmansyah
Program Studi Manajemen Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
Perkembangan zaman yang semakin modern, membuat kebutuhan manusia semakin meningkat pula. Salah satu kegiatan usaha yang paling dominan dan sangat dibutuhkan keberadaannya pada masa perkembangan ini adalah kegiatan di bidang fashion. Dari hasil wawancara dan kuisioner, menghasilkan bahwa Inovasi produk masih kurang baik. Hal ini disebabkan kurangnya informasi. Kemudian dari segi kreativitas, Para pengusaha distro di Jl. Trunojoyo Bandung menjual produk serupa dengan para pesaing lain. Kemudian karena banyaknya para pesaing mengindikasikan kinerja bisnis Distro Pada Jl. Trunojoyo di Bandung juga belum optimal.
Penulis melakukan Penelitian ini, mencoba untuk mengetahui bagaimana Inovasi Produk dan Kreatifitas Terhadap Kinerja Usaha Bisnis Di Kawasan Trunojoyo Bandung. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode dekriptif dan verivikatif .Setelah dilakukan tinjauan pustaka, dan penyusunan hipotesis, data dilakukan melalui metode kuesioner yang disebar kepada 85 responden pada Karyawan Clothing Distro di Kawasan Trunojoyo Bandung dengan menggunakan stratified random sampling. Sedangkan analisis dilakukan dengan pengolahan data menggunakan SPSS 19 for windows. Kemudian dilakukan analisis dengan data yang ada menggunakan uji validitas, reliabilitas, determinasi, analisis jalur dan pengujian hipotesis menggunakan uji f dan uji t.
Hasil analisis data dari penelitian ini menunjukan hasil Inovasi Produk dan Kreativitas berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Usaha Distro Clothing di Kawasan Trunojoyo Bandung, Inovasi Produk dan Kreatifitas secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap Kinerja Usaha Bisnis pada Distro Clothing di Kawasan Trunojoyo Bandung secara positif/signifikan. Secara parsial yang paling berpengaruh terhadap Kinerja Usaha adalah Inovasi Produk dengan berada pada kategori baik.
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Usaha sektor mikro kecil dan menengah atau UMKM memegang peranan yang sangat penting dalam pergerakan dan pertumbuhan ekonomi indonesia. sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sangat besar, sektor usaha kecil dan menengah telah membantu pemerintah dalam hal pekerjaan, dikarenakan jumlah lapangan pekerjaan yang belum lah seimbang dengan jumlah penduduk dan para pencari kerja yang setiap tahun nya terus bertambah, sektor ini telah menopang perekonomian nasional dalam waktu yang cukup lama karena mampu memberikan dan membuka lapangan pekerjaan yang cukup besar yang tentunya akan memberikan peluang pekerjaan baru.
Salah satu bagian dari industri kreatif atau sub sektor industri kreatif yang saat ini berkembang sangat pesat di indonesia adalah industri fashion. Industri fashion yang tergolong dalam industri kreatif saat ini berkembang sangat cepat sebagai bagian dari gaya hidup dalam berbusana pada saat ini
telah menjadi trend tersendiri bagi masyarakat indonesia.kebutuhan dan juga permintaan yang semakin besar dari para konsumen telah mendorong para pelaku usaha di indonesia untuk terus melakukan inovasi dalam trend berbusana dan berusaha memahami keinginan pasar yang berpikiran sangat dinamis.
Berbagai macam busana terbaru lewat inovasi produk dan kreativitas anak bangsa lahir dari industri ini. Jawa barat sebagai salah satu propinsi di indonesia yang menjadi barometer industri bagi provinsi lainnya, memiliki banyak potensi pariwisata yang sangat besar dan menguntungkan dan menjadi salah satu destinasi utama di indonesia bagi para pelancong memiliki banyak industri unggulan yang sangat potensial seperti industri tekstil, makanan dan minuman, industri pengolahan rotan, komponen otomotif dan industri kreatif mulai dari kerajinan tak terkecuali dengan industri fashion nya.
3
masyarakat, mulai dari kota besar yang dikenal sebagai pusat perkembangan mode, pusat kreasi seni dan budaya, pusat jajanan dan kuliner, serta sebutan
Paris Van Java yang sekarang menjadi salah satu icon tujuan wisata kota bandung.
Uniknya setiap titik lokasi di kota Bandung memiliki kekhasan sebagai pusat distro, factory outlet, grosir kain, grosir pakaian, kawasan sepatu, kawasan jajanan, kawasan percetakan, kawasan onderdil, kawasan barang bekas dan sebagainya. Dengan demikian setiap lokasi memiliki keunggulan tersendiri sesuai jenis produk dan jasa yang ditawarkan. Keunggulan ini terbentuk selain karena warisan juga intervensi SDM lokal (dalam negeri) yang kreatif. Hal ini dapat dipahami dengan jumlah industri di sectok kreatif yang relative banyak di kota Bandung.
Outlet distro di kota bandung penyebarannya cukup merata. Hampir di setiap pusat perbelanjaan yang ramai pengunjung, ada outlet distro yang menyediakan berbagai macam gaya dan model baju distro ini.
Berikut ini lokasi lokasi outlet distro di kota bandung :
Tabel 1.1
Lokasi Outlet Distro Di Kota Bandung
No Lokasi distro
1. Jl. Riau atau jalan R.E Martadinata, selain sebagai pusat factory outlet juga
ada beberapa outlet baju distro sepanjang jalan tersebut. 2. Jl. Dago atau jalan Ir. H. Djuanda,
terdapat berbagai desain baju distro yang unik di outlet baju di sepanjang
Jalan Dago.
3. Jl. Trunojoyo, terdapat beberapa outlet distro yang letaknya saling
berdampingan
4. Jl. Dalem Kaum atau tepatnya sebelah kiri bangunan Masjid Agung Kota Bandung, Dapat ditemukan pusat Baju
distro di Pada Jl. Trunojoyo terdapat aneka baju distro dengan desain yang
unik dengan harga cukup terjangkau 5. Jl. Setiabudhi, mulai dari jalan
Setiabudhi bagian bawah hingga bagian atas ada berbagai outlet baju distro Sumber : Hasil Olah Penulis 2015
4
penelitian oleh penulis. Banyaknya persaingan dalam usaha distro ini sangat mempengaruhi kinerja bisnis para pengusaha distro, pada sentra outlet distro yang terletak di Jl. Trunojoyo Bandung dengan jumlah toko kurang lebih 20-an gerai distro. Pada sekitaran Jl. Trunojoyo ini terdapat beberapa distro ternama seperti EAT347, Evil, Screamous, Rockman, Blackjack, Cosmic, Ouval, dan beberapa distro lainnya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan dua pengusaha distro di daerah Trunojoyo, yaitu pengusaha distro Ouval RSCH bapak M. Rizki Yanuar dan pengusaha Distro Flo Trunojoyo, Bapak Ozzy, mereka menyatakan bahwa pendapatan yang diperoleh para pengusaha distro dari tahun 2011-2014 mengalami penurunan dan kenaikan yang cukup signifikan. Salah satu strategi untuk meningkatkan pendapatan maka dibutuhkan inovasi produk dan kreativitas untuk kinerja bisnis yang lebih baik. (11 November 2015)
Menurut hasil wawancara dengan dua pengusaha distro di daerah Trunojoyo, yaitu pengusaha distro
Ouval RSCH bapak M. Rizki Yanuar dan pengusaha Distro Flo Trunojoyo, Bapak Ozzy, mereka menyatakan bahwa inovasi produk pada Distro mereka masih kurang baik. Hal ini disebabkan oleh :
a) Distro di Trunojoyo umumnya tidak peduli terhadap konsumen, mereka tidak pernah mencari tahu seperti apa yang diinginkan konsumen mereka sendiri, tidak ada interaksi dan informasi langsung untuk mempelajari bagaimana melayani kebutuhan konsumen dengan lebih baik. b) Kurangnya informasi mengenai
perkembangan dan perubahan lingkungan usaha, mereka hanya mengandalkan faktor insting dan keberuntungan dalam menjalankan usahanya.
5
Menurut Larsen, P dan Lewis, A (2007) yang dikutip dalam Ernani Hadiyati, (2011:11) menyatakan bahwa
: “ Salah satu karakter yang sangat
penting dari wirausahawan adalah kemampuannya berinovasi.”
Inovasi produk di Distro pada Jl. Trunojoyo di Bandung masih sulit bersaing dalam kondisi pasar saat ini, kemampuan bersaing mereka tentunya akan baik jika mengikuti perkembangan pasar dan mampu membuat kreativitas dengan produk sesuai kebutuhan konsumen. Oleh karena itu Distro Pada Jl. Trunojoyo di Bandung harus terus berupaya untuk mengembangkan strategi yang efektif guna membangun, mempertahankan, tentunya harus didukung oleh kreativitas yang dimiliki dengan baik.
Miles dan Snow dalam (Sitohang, 2006) mengatakan bahwa Kreativitas adalah memiliki kemampuan untuk mengembangkan ide baru dari ide yang telah dimiliki dan yang bersumber dari pihak konsumen. Mengemukakan bahwa salah satu strategi untuk meningkatkan daya saing adalah perusahaan harus berorientasi pada kreativitas dan inovasi yang tepat.
Secara lebih spesifik, masalah dasar yang lain dihadapi Distro pada Jl. Trunojoyo di Bandung adalah kreativitas. Menurut hasil wawancara dengan beberapa pemilik distro, adalah :
a) Produk-produk yang dihasilkan oleh Distro biasa-biasa saja, masih
standar, masih hanya
mengandalkan satu macam hasil produk yang mereka anggap bagus dan unggul sehingga terkesan monoton tidak ada pilihan produk lain.
b) Permasalahan persaing distro yang semakin ketat, sehingga terjadi tarik menarik antara pelaku usaha distro Pada Jl. Trunojoyo untuk memperoleh keuntungan yang besar, yang telah dijalankan selama ini agar tetap bertahan di tengah persaingan distro khususnya tempat tersebut.
6
keuntungan atau laba yang ingin dicapai dalam meningkatkan kinerja bisnis, makin buruknya inovasi produk dan kreativitas maka konsumen pun semakin enggan untuk membeli.
Kemudian peneliti melakukan survey awal terhadap 30 responden pemilik atau karyawan yang lebih mengetahui tentang perkembangan dari beberapa distro Pada Jl. Trunojoyo Bandung, mengenai inovasi produk dan kreativitas berhubungan dengan kinerja bisnis dan mendapatkan hasil sebagai berikut :
Berdasarkan survey dari 30 responden dari pemilik atau karyawan yang lebih mengetahui tentang perkembangan usaha Distro Pada Jl. Trunojoyo di Bandung, menunjukan bahwa, dilihat dari inovasi produk dari segi produk, pelayanan, proses, pasar, logistik, dan pangsa pasar masih kurang baik.
Lalu dari variabel kreativitas, para pengusaha kurang memberikan kebebasan terhadap karyawannya untuk memberikan ide kreatif hal ini dibuktikan dengan hasil survey awal bahwa responden sebesar 60%
menyatakan karyawannya kurang dapat memberikan ide kreatif.
Kemudian dari variabel kinerja bisnis distro tidak mengalami peningkatan produk setiap tahunnya, Kemudian para pengusaha distro tidak mengalami peningkatan yang signifikan dari pelanggan yang datang.
Dengan dilatar belakangin beberapa teori, dan fenomena masalah di atas maka penulis tertarik melakukan
penelitian mengenai “Pengaruh Inovasi Produk dan Kreativitas Terhadap Kinerja Usaha Bisnis Pada Distro Clothing Di Kawasan Trunojoyo Bandung”
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang yang telah dijelaskan, penulis mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
7
display tidak menggunakan media sosial yang sedang ramai digunakan para pebisnis serta kurang peduli terhadap pelanggan.
Kreativitas Para pengusaha distro di Jl. Trunojoyo Bandung yang menjual produk serupa dengan para pesaing lain menjadikan distro Pada Jl. Trunojoyo mengalami persaingan yang cukup tinggi.
Target laba dari tahun 2010-2014 yang cenderung menurun dan jumlah volume pendapatan yang semakin menurun, karna banyaknya para pesaing. Hal ini di indikasi kinerja bisnis Distro Pada Jl. Trunojoyo di Bandung yang belum optimal.
Kegunaan Penelitian
Penulis mengharapkan penelitian ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat, sejalan dengan tujuan penelitian diatas. Hasil dari penelitian ini berguna untuk :
1. Kegunaan Akademis
Menambah wawasan dan
pengetahuan menulis mengenai inovasi produk dan kreativitas terhadap kinerja usaha bisnis
pengaruh melalui penerapan ilmu dan teori yang telah diperoleh dari perkuliahan dan membandikannya dengan kenyataan yang terjadi serta melatih kemampuan analisis dan berfikir secara sistematis dan konseptual.
2. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan denga upaya membangun hubungan baik dengan konsumen dan referensi bagi pengembangan penelitian dikemudian hari.
KAJIAN PUSTAKA Inovasi Produk
Menurut Nelly dkk (2008:16)
yang berpendapat bahwa “inovasi
produk menunjukkan pada
pengembangan produk dan pengenalan produk baru atau dikembangkan yang berhasil di pemasaran, inovasi produk dapat berupa perubahan desain,
komponen dan arsitektur produk”.
Menurut Drucker dalam Berthon dkk
(2005:16) menyatakan bahwa “inovasi
8
untuk menciptakan pemikiran dan imajinasi orang yang pada akhirnya menciptakan pelanggan”.
Menurut Myers dan Maruis (2005) Inovasi Produk adalah Gabungan dari berbagai macam proses yang saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain (Philip Kotler, 2009). Jadi inovasi bukanlah sebuah konsep dari suatu ide baru, penemuan atau juga bukan merukapan suatu perkembangan dari suatu pasar yang baru saja tetapi inovasi merupakan gabungan dari semua proses-proses tersebut.
Indikator Inovasi Produk
Menurut Machfoedz (2004:24), mengemukakan bahwa inovasi produk terdiri dari 4 elemen, yaitu :
1) Penemuan : Dikatakan penemuan apabila merupakan kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya, konsep ini cenderung disebut revolusioner
2) Pengembangan : Untuk hal
pengebangan merupakan
kelanjutan perubahan, perbaikan dari sutu produk, jasa, maupun
proses yang sudah ada sebelumnya dan konsep seperti ini menjadikan aplikasi ide yang telah ada dan berbeda.
3) Duplikasi : Hanya dengan duplikasi, ini merupakan peniruan suatu produk, jasa, maupun proses yang telah ada, namun demikian upaya duplikasi bukan sematamata meniru, melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangi persaingan. 4) Sinetesis : Merupakan perpaduan
konsep dan faktor yang telah ada menjadi formula baru. Proses ini meliputi pengambilan sejumlah ide atau produk yang telah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru.
Kreativitas
Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat
9
untuk mengerti, mempelajari, atau menemukan sesuatu yang baru.
Atribut orang yang kreatif adalah : terbuka terhadap pengalaman, suka memperhatikan melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa, kesungguhan, menerima dan merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan, toleransi terhadap sesuatu yang tidak jelas, independen dalam mengambil keputusan, berpikir dan bertindak, memerlukan dan mengasumsikan otonomi, percaya diri, tidak menjadi subjek dari standar dan kendali kelompok, rela mengambil resiko yang diperhitungkan, gigih, sensitif terhadap permasalahan, lancar-kemampuan untuk mengenerik ide-ide yang banyak, fleksibel keaslian, responsif terhadap perasaan, terbuka terhadap penomena yang belum jelas, motivasi, bebas dari rasa takut gagal, berpikir dalam imajinasi, selektif
Kreativitas memiliki kemampuan untuk mengembangkan ide baru dari ide yang telah dimiliki dan yang bersumber dari pihak konsumen (Sitohang, 2006). Miles dan Snow dalam Sitohang (2006), mengemukakan bahwa salah satu
strategi untuk meningkatkan daya saing adalah perusahaan harus berorientasi pada kreativitas dan inovasi yang tepat.
Indikator Kreativitas
Stoner, Freeman dan Gilbert, dalam (Lila Fitria Sari, 2013:113), mengatakan kreativitas diukur dengan munculnya ide baru, inovasi, dan proses kreativitas.
Ide baru
Gagasan, usaha, mode atau model baru yang dihasilkan dan perilaku yang diperankan oleh individu, kelompok dan organisasi.
Inovasi
Kemampuan menerapkan
kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new thing)
Proses kreativitas
10
Kinerja Usaha
Kinerja Usaha merupakan serangkaian kegiatan manajemen yang memberikan gambaran sejauh mana hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam akuntabilitas publik baik berupa keberhasilan maupun kekurangan yang terjadi .
Ivancevich (Ranto, 2007:19) Jenis kinerja dapat diklasifikasikan sebagai kinerja manusia, kinerja mesin dan kinerja organisasi di mana hasil kegiatan dilaksanakan secara efisien dan efektif.. Dalam menilai kinerja yang efektif dapat mempengaruhi dua hal yaitu produktivitas dan kualitas kerja yang dapat dinilai dengan melakukan langkah – langkah :
(1) mendefinisikan pekerjaan; (2) menilai kinerja dan
(3) memberikan umpan balik, dan adanya akuntabilitas yang jelas.
Menurut Kotter dan Hesket (Ranto, 2007:19) jenis kinerja terdiri dari dua yaitu :
(1) kinerja ekonomis, menghasilkan etos kerja yang kuat dan berkualitas, dan,
(2) kinerja unggul, menghasilkan produk unggulan.
Kinerja usaha para pengusaha adalah serangkaian capaian hasil kerja dalam melakukan kegiatan usaha, baik dalam pengembangan produktivitas maupun kesuksesan dalam hal pemasaran, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Kinerja usaha yaitu semangat kerja, kualitas kerja, produk unggulan, dan keberhasilan usaha yang mempunyai hubungan signifikan terhadap kinerja pengusaha.
Indikator Kinerja Usaha
11
1. nilai penjualan,
2. pertumbuhan penjualan, dan 3. porsi pasar.
Keterkaitan Antara Inovasi Produk Dan Kinerja Usaha
Menurut Lawless dan Anderson, dalam Sayamtinah et al.
(2011:261) mengatakan bahwa : “
inovasi produk berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, akan tetapi tergantung pada kompleksitas pasar yang dihadapai. Semakin kompleks kondisi pasar, maka semakin kuat pengaruh inovasi terhadap kinerja
perusahaan ”
Keterkaitan antara Kreativitas dan Inovasi Produk
Kreativitas memiliki kemampuan untuk mengembangkan ide baru dari ide yang telah dimiliki dan yang bersumber dari pihak konsumen (Sitohang, 2006).
Keterkaitan Antara Kreativitas Dan Kinerja Usaha
Kreativitas memiliki
kemampuan untuk mengembangkan ide baru dari ide yang telah dimiliki
dan yang bersumber dari pihak konsumen.
Keterkaitan Antara Inovasi Produk Dan Kreativitas Terhadap Kinerja Usaha
Menurut Sonang Sitohang (2008:292) kreativitas dapat diposisikan sebagai faktor determinan inovasi karena tanpa kreativitas tidak akan ada inovasi atau dengan kata lain inovasi merupakan konstruk yang digunakan untuk mengukur pengaruh dari kreativitas untuk meningkatkan kinerja usaha.
OBJEK DAN METODE
PENELITIAN
Metode Penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik data primer ataupun data sekunder yang bisa digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data yang diperoleh.
12
dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori yaitu eksploratif, deskriptif dan kausal. Penelitian eksploratif digunakan untuk mengetahui sifat umum dari suatu masalah. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran yang akurat dari beberapa aspek lingkungan pasar. Sedangkan penelitian kausal digunakan untuk menunjukkan bahwa satu variabel menyebabkan atau menentukan nilai variabel lainnya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif.
Metode Deskriptif menurut Sugiyono (2009:206) mendefinisikan:
"Penelitian yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi."
Sedangkan metode verifikatif menurut Mashuri (2008:45) menyatakan bahwa:
”Metode Verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila
dengan benar atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa
dengan kehidupan”.
Metode ini dimaksudkan untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik yaitu pengujian pengaruh dari variabel
independent terhadap variabel
dependent yang diteliti.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena rumusan penelitian ini menjawab pertanyaan seberapa baik Inovasi Produk Dan Kreativitas Terhadap Kinerja Usaha Variabel penelitian yang merupakan variabel mandiri adalah Inovasi Produk Dan Kreativitas.
Penelitian ini juga merupakan penelitian kausal/verifikatif karena bermaksud untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel penelitian diatas dengan hubungan yang bersifat sebab akibat sehingga ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (dipengaruhi).
13
penelitian yang menyatakan adanya keterkaitan antara Inovasi Produk Dan Kreativitas Terhadap Kinerja Usaha Bisnis Pada Distro Clothing Di Kawasan Trunojoyo Bandung.
Karena penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode descriptive survey dan metode
explanatory survey.
Unit analisis dari penelitian ini adalah Distro Clothing Di Kawasan
Trunojoyo Bandung. yang
mendiskripsikan Inovasi Produk Dan Kreativitas serta Kinerja Usaha.
Berdasarkan horizon
waktunya, penelitian ini bersifat cross sectional. Menurut Uma Sekaran (2009, 16) dan Malhotra (2002, 81), studi cross sectional yaitu informasi dari sebagian populasi (sampel responden) dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik, dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.
Operasionalisasi Variabel Penelitian Operasionalisasi merupakan satu instrumen dari riset karena merupakan salah satu tahapan dalam proses pengumpulan data. Definisi dari operasionalisasi menjadikan konsep yang masih bersifat abstrak menjadi operasional yang memudahkan pengukuran variabel tersebut. Sebuah definisi operasional juga bisa dijadikan sebagai batasan pengertian yang dijadikan pedoaman untuk melakukan suatu kejadian atau pekerjaan penelitian.
Tahap operasionalisasi merupakan langkah lanjutan setelah peneliti mendapatkan suatu definisi yang jelas pada tahap konseptualisasi. Sehingga, tahap operasionalisasi adalah tahap dimana definisi konseptual tersebut dikembangkan lebih spesifik dalam bentuk indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengukur variabel.
Menurut Sugiono (2008:59),
14
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.”
Penulis melakukan penelitian Pengaruh Customer Relationship Management dan Brand Equity
Terhadap Loyalitas Pelanggan yang terjadi di Hotel Topas Galeria Bandung.
Sumber dan Teknik Penentuan Data/Informasi
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer dan data sekunder.
Menurut Sugiyono (2009:137) data primer sebagai berikut:
“Sumber Primer adalah sumber
data yang langsung
memberikan data kepada
pengumpul data.”
Data primer diperoleh dengan cara: 1. Kuesioner atau angket yang
diberikan kepada responden 2. Observasi, yaitu dengan
mengadakan pengamatan dan penelitian secara langsung terhadap obyek yang diteliti guna melengkapi data yang
3. Wawancara, yaitu mengadakan wawancara dengan pimpinan, staf, maupun karyawan-karyawati untuk mendapatkan informasi yang lebih luas dan dalam.
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari literatur-literatur dan laporan-laporan yang berhubungan dengan obyek penelitian.
Menurut Sugiyono (2009:137)
“Data sekunder merupakan data
langsung yang tidak memberikan langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang
lain atau lewat dokumen”.
Sumber data pada penelitian ini berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui survey secara langsung pada konsumen/pelanggan sedangkan data sekunder diperoleh dari data-data yang telah disediakan oleh hotel terkait.
Teknik Pengumpulan Data
15
1. Dokumentasi, merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang terjadi pada obyek penelitian.
Dokumentasi ini merupakan data yang dijadikan dasar untuk
mengungkapkan fenomena
permasalahan pada penelitian ini. Proses dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan berbagai literatur, meliputi buku teks, jurnal, data-data sekunder tentang objek penelitian dan data-data pendukung lainnya yang diperoleh melalui internet.
2. Observasi, dengan mengamati kegiatan perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Pengamatan pada objek penelitian dilakukan dengan cara melakukan validasi dan verifikasi terhadap data-data sekunder atas objek penelitian yang telah dilakukan. Selanjutnya mengkaitkannya dengan hasil studi dokumentasi yang dilakukan. Hal ini untuk dapat
menjelaskan fenomena
permasalahan dengan kemungkinan solusi secara konseptual.
3. Wawancara kepada hotel terkait yang menjadi sampel penelitian, sebagai teknik komunikasi langsung untuk memperoleh data yang diperlukan.
Wawancara ini dilakukan sebagai studi awal dalam penelitian ini, sekaligus melakukan pengecekan kesesuaian antara model yang telah dirancang dengan objek penelitian. 4. Kuesioner, digunakan untuk
meliput data dari sumbernya yaitu konsumen hotel yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
Kuesioner merupakan data primer yang dikumpulkan langsung dari objek penelitian. Merupakan sumber data yang akan digunakan untuk penyelesaian permasalahan dalam penelitian ini sesuai dengan kerangka model yang telah dirancang.
Uji Validitas
16
pertanyaan yang dibuat dalam kuesioner penelitian secara keseluruhan adalah valid. Karena alat ukur validitas yang tinggi berarti mempunyai varian kesalahan yang kecil, sehingga memberikan keyakinan bahwa data yang terkumpul merupakan data yang dapat dipercaya.
Uji Reliabilitas
Setelah melakukan pengujian validitas butir pertanyaan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas untuk menguji kehandalan atau kepercayaan alat pengungkapan dari data. Dengan diperoleh nilai r dari uji validitas yang menunjukkan hasil indeks korelasi yang menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara dua belahan instrumen. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah Split Half Method
(Spearman–Brown Correlation) Tehnik Belah Dua. Metode ini menghitung reliabilitas dengan cara memberikan tes pada sejumlah subyek dan kemudian hasil tes tersebut dibagi menjadi dua
bagian yang sama besar (berdasarkan pemilihan genap-ganjil).
PEMBAHASAN HASIL Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Inovasi Produk Dan Kreativitas Terhadap Kinerja Usaha Bisnis Pada Distro Clothing Di Kawasan Trunojoyo Bandung, penulis mencoba untuk menarik beberapa kesimpulan dari penelitian ini diantaranya sebagai berikut:
17
Produk. hal ini mungkin dikarenakan tanggapan para
responden terhadap
pengembangan produk yang telah ada untuk dikembangkan menjadi produk yang baru masih belum berjalan dengan cukup baik
2. Kreativitas Pada Distro Clothing Di Kawasan Trunojoyo Bandung secara keseluruhan cukup baik. Namun demikian indikator proses kreativitas dan inovasi untuk beberapa pernyataan masih memiliki nilai persen skor dibawah nilai persen skor rata-rata variabel Kreativitas. hal ini dikarenakan menurut para responden design dari Distro Clothing Di Kawasan Trunojoyo masih tidak terlalu
jauh berbeda dengan distro di kawasan lainnya.
3. Kinerja Usaha Bisnis Pada Distro Clothing Di Kawasan Trunojoyo Bandung secara keseluruhan sudah baik. hal ini dibuktikan dengan nilai persen skor yang terbilang baik lewat beberapa pernyataan yang disebar kepada para responden. 4. Kreativitas secara parsial
berpengaruh terhadap Inovasi Produk Pada Distro Clothing Di Kawasan Trunojoyo Bandung. Secara total pengaruh
Kreativitas dalam
meningkatkan Kinerja Usaha Bisnis Pada Distro Clothing Di Kawasan Trunojoyo Bandung sebesar secara signifikan. 5. Inovasi Produk secara parsial
18
Clothing Di Kawasan Trunojoyo Bandung. Inovasi Produk berpengaruh dalam meningkatkan Kinerja Usaha Bisnis Pada Distro Clothing Di Kawasan Trunojoyo Bandung secara signifikan.
6. Kreativitas secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Usaha Bisnis Pada Distro Clothing Di Kawasan Trunojoyo Bandung. Secara total persentase atau kontribusi,pengaruh Kreativitas dalam meningkatkan Kinerja Usaha Bisnis Pada Distro Clothing Di Kawasan Trunojoyo Bandung sebesar secara signifikan.
7. Inovasi Produk Dan Kreativitas secara bersama sama berpengaruh Terhadap Kinerja Usaha Bisnis Pada Distro
Clothing Di Kawasan Trunojoyo Bandung dengan persentase secara signifikan. sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ,analisis, dan pembahasan diatas, penulis ingin coba memberikan saran saran yang semoga dapat memberikan manfaat dan berguna di kemudian hari bagi semua pihak khususnya kepada para pelaku usaha Distro Clothing Di Kawasan Trunojoyo Bandung, diantaranya:
19
yang telah ada untuk menjadi produk baru. Agar terus mengembangkan dan tak henti hentinya untuk selalu mengedepankan terobosan terobosan atau inovasi yang berkelanjutan sebagai bagian dari upaya pengembangan pakaian distro dan selalu mengikuti keinginan pasar yang dinamis agar selalu siap berkompetisi dengan para pelaku usaha distro di kawasan lainnya, di masa mendatang para pengusaha lebih baik berfokus pada penggabungan produk baru yang baik dibandingkan dengan yang telah ada saat ini sehingga tercipta produk yang unggul. 2. Pada variabel X2 terdapat salah
satu indikator yang memiliki nilai terendah yaitu proses
kreativitas dengan pernyataan bahwa para pengusaha membuat produk sesuai dengan selera konsumen Dapat
disarankan perlunya
pengembangan dari produk produk yang telah ada untuk dikembangkan menjadi produk yang baru dan berbeda agar memiliki keunggulan dibanding produk sejenisnya harus diselaraskan dengan bagaimana keinginan konsumen atau pasar yang dinamis sehingga produk yang dijual oleh Distro dengan beberapa cara sosialisasi seperti melalui sosial media, kuisioner dsb.
20
peningkatan profit setiap tahunnya Untuk terus
mempertahankan dan
meningkatkan kualitas dan mutu produk yang selanjutnya akan menarik minat konsumen Distro Clothing Di Kawasan Trunojoyo Bandung tetap loyal berbelanja, yang tentunya akan meningkatkan profit atau keuntungan yang besar di masa yang akan datang para pengusaha harus lebih berfokus pada sinetesis produk dan pada proses kreativitas produk mereka.
4. Kreativitas secara parsial berpengaruh terhadap Inovasi Produk Pada Distro Clothing Di Kawasan Trunojoyo Bandung.
Sehingga pada masa
mendatang, para pemilik distro harus memerhatikan kreativitas
mereka guna meningkatkan inovasi produk dari barang yang mereka pasarkan.
5. Inovasi Produk secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Usaha Bisnis Pada Distro Clothing Di Kawasan Trunojoyo Bandung. Sehingga pada masa mendatang, para pemilik distro harus memerhatikan inovasi produk mereka guna meningkatkan kinerja usaha mereka
6. Kreativitas secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Usaha Bisnis Pada Distro Clothing Di Kawasan Trunojoyo Bandung. Sehingga pada masa mendatang, para pemilik distro harus pula memerhatikan Kreativitas
produk mereka guna
21
Inovasi Produk Dan Kreativitas secara bersama sama berpengaruh Terhadap Kinerja Usaha Bisnis Pada Distro Clothing
7. Di Kawasan Trunojoyo Bandung. Sehingga pada masa mendatang, para pengusaha tidak boleh mengesampingkan kedua variabel ini sehingga tercipta kinerja bisnis atau usaha yang tetap baik.
DAFTAR PUSTAKA
Crawford, Chris: “Chris Crawford on Game Design”, New Riders
2003
Ernani Hadiyati (2011). Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil.
Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.13, No.1, Maret 2011:8-16.
Ginanjar Suendro (2010). Analisis Pengaruh Inovasi Produk Melalui Kinerja Pemasaran Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing Berkelanjutan.
Diakses pada 12 Mei, 2012 dari World Wide Web
eprints.undip.ac.id/24073/1/G INANJAR_SUENDRO-01.pdf
Ganong, W.F. 2010. Review of Medical
Physiology,Ganong’s. 23rd edition. New York: The McGraw-Hill Companies.Inc Gregory B. Murphy, Jeff W. Trailer
and Robert C. Hill Journal of Business Research, 1996, vol. 36, issue 1, pages 15-23 Besar Tetap IlmuManajemen Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Pertanian Bogor
Larsen, P. & A. Lewis. 2007. “How Award Winning SMEs Manage The Barriers to
Innovation”, Journal
Creativity and Innovation Manage- ment, page: 141-151.
Kotler, Philip dan Kevin L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran terj :Bob Sabran, , Edisi 13 jilid 1 dan 2 , penerbit Erlangga
Machfoedz, I., 2004. Menjaga Kesehatan Rumah Dari
Berbagai penyakit.
Yogyakarta: Fitramaya.
Munandar, Utami. 2009.
22
Myers, E. G & Myers, M T. 2005. The
Dinamics of Human
Communication
Laboratory Approach. Mc. Graw-Hill, Inc. United States of America. Sonah Sitohang (2008). Pengaruh
kreativitas dan trade exhibition terhadap inovasi berkelanjutan dan kinerja pemasaran sentra industri kecil mebel kayu di kabupaten Madiun. Jurnal Ekuitas, Vol.12, No.3 September 2008.
Sri hartini (2012). Peran inovasi: pengembangan kualitas produk dan kinerja bisnis.
Jurnal manajemen dan kewirausahaan, vol.14, no. 1, maret 2012: 63-90.
Sugiarto, 2008. Peningkatan produksi dan mutu jagung. Makalah
Seminar Mekanisasi
Pertanian: Peran Strategis Mekanisasi Pertanian dalam Pengembangan Agroindustri Jagung. Jakarta
Suryana, Yuyus dan Bayu, Kartib, 2011, Kewirausahaan pendekatan karakteristik wirausahawan sukses, Jakarta : Kencana Perdana Media Group.
Sugiyono, 2010, Metodologi Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Thompson, Jhon & Bob Doherty.2006.
The Diverse world of Social Enterprise: A collection of
social enterprise stories. International Journal of Social Economic. Emerald. Volume 33 Number 5/6
Wahyono, T., 2004. Sistem Informasi. Graha Ilmu, Yogyakarta. Zimmerer, Scarborough. 2008.
Kewirausahaan dan
Manajemen Usaha Kecil. Jakarta : Edisi Kelima, Salemba
iv
KATA PENGANTAR
Assamu’alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga peulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam skripsi ini penulis mengadakan penelitian pada distro clothing di kawasan trunojoyo
bandung dengan mengambil judul “Pengaruh Inovasi Produk dan Kreativitas
Terhadap Kinerja Usaha Bisnis Pada Distro Clothing Di Kawasan Trunojoyo Bandung”. Skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang S1 pada Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Secara jujur pnulis mengakui adanya keterbatasan dan kemampuan penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini, namun atas dukungan dan arahan dari berbagai pihak yang dengan tulus dah ikhlas memberikan sumbangan pemikiran, terutama kepada dosen pembimbing saya Ibu DR.Raeni Dwi santy, SE.,M.Si yang dengan integritas akademik kesabaran, kearifan serta kasih sayangnya dalam mencurahkan waktu dan memberikan bibingan di sela-sela tingkat kesibukan yang luar biasa, ketegasan dan wawasan yang luas menjadi motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan skripai ini.
1. Dr. Ir. H. Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.
3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si selaku Dosen Wali Terbaik-ku sekaligus ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung dan selaku Dosen Pembimbing yang telah melungkan waktunya untuk memberikan pengarahan dan bimbingan yang tiada hentinya kepada penulis dalam pembuatan dan penyelesaian skripsi ini. 4. Dr. Rahma Wahdiniwaty, SE., M.Si selaku penguji 1 Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
5. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si selaku Dosen Ketua Panitia Sidang Akhir Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung dan juga selaku dosen penguji sidang yang telah memberikan masukan dan penyempurnaan kepada penulis.
6. Bapak Oman Sukirman, SE,. MM. Selaku penguji 2 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
7. Ibu Trustorini Handayani, SE,. M.Si selaku Dosen Spesialisasi Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung dan juga selaku dosen penguji sidang yang telah memberikan masukan dan penyempurnaan kepada penulis.
vi
9. Terima kasih untuk Keluargaku tercinta terutama mama dan papa yang tiada henti mendoakan serta mendukung saya tanpa lelah, semoga segala bantuan dan dorongan yang telah diberikan akan mendapat balasan dan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. serta kakak dan adik-adik-ku yang takan tergantikan.
10. Terima Kasih teman-teman yang telah banyak memberikan dukungan dan masukannya kepada penulis, sahabat MN3 2011 dan teman-teman seperjuangan yang sama-sama berjuang dalam menghadapi skripsi ini. 11.Terima kasih untuk seseorang yang selalu ada di sampingku dan setia
menemaniku dari awal sampai akhir skripsi sebut saja dia Choirunnisa Nabila wanita Terindahku.
Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari penulisan usulan penelitian ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penelitian. Oleh karna itu, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan, terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Bandung, Febuari 2016
LEMBAR PENGESAHAN
“PENGARUH INOVASI PRODUK DAN KREATIVITAS TERHADAP
KINERJA USAHA BISNIS PADA DISTRO CLOTHING DI KAWASAN
TRUNOJOYO BANDUNG”
DIKI FIRMANSYAH 21211108
Telah Disetujui Dan Disahkan Di Bandung Sebagai Tugas Skripsi Pada Bandung, Febuari 2016
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr.Raeni Dwi Santy, SE.,M.Si NIP. 4127.34.02.006
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi Manajemen
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama : Diki Firmansyah
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 23 Maret 1990
Alamat : Jl. Cibaligo Timur No. 120 RT 03/29 Kel. Cibeureum Kec. Cimahi Selatan Kota Cimahi
Nomor Telepon : 082240400055
Agama : Islam
E-Mail : dikifirmansyah23@gmail.com
Pendidikan Formal
1996 – 1997 : TK Nurul Ikhlas 1997 – 2003 : MI Cimindi 2 2003 – 2006 : SMPN 7 Cimahi 2006 – 2009 : SMAN 13 Bandung
2011 – Sekarang : Universitas Komputer Indonesia Pendidikan Non Formal
1. Character Building, SECAPA AD 2012
2. Seminar "Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung", Auditorium UNIKOM Bandung, 2013
3. Table Manner " Proud to get great attitude with table manner", G.H Universal Hotel Bandung, 2014
Pengalaman Berorganisasi ---
Hobi
-Berenang dan sepak bola
Bandung, Febuari 2016
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Inovasi
2.1.1.1 Pengertian Inovasi
Inovasi adalah sesuatu yang berkenaan dengan dengan barang, jasa atau ide yang dirasakan baru oleh seseorang. Menurut Larsen, P dan Lewis, A (2007)
yang dikutip dalam Ernani Hadiyati, (2011:11) menyatakan bahwa : “ Salah satu
karakter yang sangat penting dari wirausahawan adalah kemampuannya
berinovasi ” Perusahaan dapat melakukan inovasi dalam bidang : a. Inovasi
produk (barang, jasa, ide dan tempat). b. Inovasi manajemen (proses kerja, proses produksi, keuangan pemasaran, dll). Menurut Sandee dalam penelitian Aloysius Gunadi Brata (2009:95) mengatakan bahwa inovasi adalah satu strategi penting bagi industri kecil untuk memperkuat posisi daya saing mereka.
Hills (2008:11) mendefinisikan inovasi sebagai ide, praktek atau obyek yang dianggap baru oleh seorang individu atau unit pengguna lainnya. Menurut
Zimmerer (2008:58), “Melakukan inovasi berarti menciptakan dari nol. Akan
tetapi inovasi biasanya cenderung merupakan hasil dari usaha mengelaborasi hal-hal yang sudah ada, dari usaha menggabungkan hal-hal-hal-hal lama dengan cara-cara baru, atau dari mengambil sesuatu untuk menciptakan sesuatu yang lebih
42
Sedangkan Ted Levitt dari Hardvard (dalam Thommas W.Zimmerer 2008:57) mengemukakan bahwa inovasi adalah mengerjakan hal-hal baru. Singkatnya wirausahawan sukses dengan cara memikirkan dan mengerjakan hal-hal baru atau hal-hal-hal-hal lama dengan cara-cara baru. Memiliki ide yang hebat tidaklah mencukupi; mengubah ide menjadi produk, jasa atau usaha bisnis yang berwujud merupakan tahapan berikutnya yang esensial.
Larsen, P and Lewis, A, (2007:11) menyatakan bahwa salah satu karakter yang sangat penting dari wirausahawan adalah kemampuannya berinovasi. Tanpa adanya inovasi perusahaan tidak akan dapat bertahan lama. Hal ini disebabkan kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan berbah-ubah. Pelanggan tidak selamanya akan mengkonsumsi produk yang sama.
43
2.1.1.2 Definisi Inovasi Produk
Menurut Nelly dkk (2008:16) yang berpendapat bahwa “inovasi produk menunjukkan pada pengembangan produk dan pengenalan produk baru atau dikembangkan yang berhasil di pemasaran, inovasi produk dapat berupa
perubahan desain, komponen dan arsitektur produk”.
Menurut Drucker dalam Berthon dkk (2005:16) menyatakan bahwa
“inovasi produk merupakan satu hal yang potensial untuk menciptakan pemikiran
dan imajinasi orang yang pada akhirnya menciptakan pelanggan”.
Sedangkan menurut Dourgerty (2004:16) “inovasi produk merupakan
suatu cara yang penting bagi perusahaan agar tetap dapat beradaptasi dengan
pasar, teknologi, serta persaingan”. Definisi mengenai pengertian inovasi produk
menurut Crawford & De Benedetto (2000:9) inovasi produk adalah “Inovasi yang
digunakan dalam keseluruhan operasi perusahaan dimana sebuah produk baru diciptakan dan dipasarkan, termasuk inovasi di segala proses fungsional /
kegunaannya.”
44
Berdasarkan pada definisi inovasi produk di atas maka penulis menarik
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan inovasi produk adalah: “Suatu usaha
yang dijalankan perusahaan untuk menciptakan produk baru yang bertujuan untuk menyesuaikan dengan selera konsumen dan dapat meningkatkan penjualan.” Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bertambah banyaknya jumlah barang yang ditawarkan kepada konsumen dan ditunjang dengan arus informasi tentang produk yang mudah diperoleh, menyebabkan mereka semakin selektif dalam membeli suatu barang, baik dalam kualitas, desain corak, warna maupun harganya.
2.1.1.3 Ciri-Ciri Kepribadian Inovasi yang Kreatif
Ciri kepribadian inovasi yang kreatif menurut Everett E. Hagen dalam Suryana (2006:43) adalah sebagai berikut :
1. Openness to experience, yaitu terbuka terhadap pengalaman. Wirausahawan selalu tanggap dan berminat terhadap gejala di sekitar kehidupannya dan sadar bahwa di dalamnya terdapat individu yang berprilaku sistematis.
2. Crreative imagination, yaitu kreatif dalam berimajinasi. Wirausaha memiliki kemampuan untuk bekerja dengan penuh imajinasi.
45
4. Satisfaction in facing and attacking problems and in resolving confussion or inconsistency, yaitu selalu memiliki kepuasan dalam menghadapi dan memecahakn persoalan.
5. Has a duty or responsibility to achieve, yaitu memiliki tugas dan rasa tanggung jawab untuk berprestasi.
6. Intelligence and energetic, yaitu memiliki kecerdasan dan energik.
2.1.1.4 Bentuk Inovasi Produk
Inovasi produk merupakan kunci keberhasilan bagi usaha baru. Perubahan pasa yang sangat cepat dan persaingan yang kompleks menuntut inovasi yang terusmenerus. Inovasi yang terus menerus merupakan kekuatan bagi wirausaha dalam meraih sukses usahanya. Beberapa bentuk inovasi yang lazim dan terkenal antara lain (Suryana 2006:140) :
1. Bentuk produk baru
2. Perbedanaan teknik / cara
46
2.1.1.5 Indikator Inovasi Produk
Menurut Machfoedz (2004:24), mengemukakan bahwa inovasi produk terdiri dari 4 elemen, yaitu :
1) Penemuan : Dikatakan penemuan apabila merupakan kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya, konsep ini cenderung disebut revolusioner
2) Pengembangan : Untuk hal pengebangan merupakan kelanjutan perubahan, perbaikan dari sutu produk, jasa, maupun proses yang sudah ada sebelumnya dan konsep seperti ini menjadikan aplikasi ide yang telah ada dan berbeda.
3) Duplikasi : Hanya dengan duplikasi, ini merupakan peniruan suatu produk, jasa, maupun proses yang telah ada, namun demikian upaya duplikasi bukan sematamata meniru, melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangi persaingan.
4) Sinetesis : Merupakan perpaduan konsep dan faktor yang telah ada menjadi formula baru. Proses ini meliputi pengambilan sejumlah ide atau produk yang telah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru.
Sedangkan Menurut Hubeis (2005:77) mengemukakan bahwa inovasi produk terbagi atas 2 elemen, yaitu :
47
Penulis mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Machfoedz (2004:24) untuk di jadikan sebagai alat ukur dari inovasi produk karena salah satu hal yang penting untuk dapat memepertahanakan konsumen agar tetap setia dan merasa puas dengan produk yang mereka akan beli dimana inovasi produk adalah salah satu cara diaman produk tersebut dapat bertahan di pasar dan tetap di minati oleh pelangagan setianya.
2.1.2 Kreativitas
2.1.2.1 Pengertian Kreativitas
Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat
heuristic yaitu sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk, atau panduan yang tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti, mempelajari, atau menemukan sesuatu yang baru.
48
terbuka terhadap penomena yang belum jelas, motivasi, bebas dari rasa takut gagal, berpikir dalam imajinasi, selektif
Kreativitas memiliki kemampuan untuk mengembangkan ide baru dari ide yang telah dimiliki dan yang bersumber dari pihak konsumen (Sitohang, 2006). Miles dan Snow dalam Sitohang (2006), mengemukakan bahwa salah satu strategi untuk meningkatkan daya saing adalah perusahaan harus berorientasi pada kreativitas dan inovasi yang tepat.
Jansen dalam Liany (2003:17), menjelaskan bahwa kreativitas merupakan salah satu dari tiga fungsi utama akal manusia. Dua fungsi lainnya adalah daya analisis dan daya penilaian. Kreativitas memiliki kemampuan untuk mengembangkan ide baru dari ide yang telah dimiliki tersebut dan selanjutnya untuk membentuk inovasi yang bermanfaat.
Berdasarkan pada definisi inovasi produk di atas maka penulis menarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide baru menjadi sesuatu yang bermanfaat.
2.2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas
Menurut Rogers (dalam Munandar, 2009), faktor-faktor yang dapat mendorong terwujudnya kreativitas individu diantaranya:
49
Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi dirinya sepenuhnya. Hal ini juga didukung oleh pendapat Munandar (2009) yang menyatakan individu harus memiliki motivasi intrinsik untuk melakukan sesuatu atas keinginan dari dirinya sendiri, selain didukung oleh perhatian, dorongan, dan pelatihan dari lingkungan.
2.1.2.3 Indikator kreativitas
Kreativitas merupakan suatu aktivitas atau kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya baru, berguna dan dapat dimengerti. Kreativitas menekankan pada tiga kemampuan, yaitu berkaitan dengan kemampuan mengkombinasi, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan secara operasional yang kreatif. Kreativitas merupakan kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan untuk menghadapi peluang bisnis Penelitian Williams (1980) tentang kepribadian yang kreatif dengan dimensi: sikap, motivasi, minat, gaya berfikir dan kebiasaan-kebiasaan dalam berperilaku.
50
Stoner, Freeman dan Gilbert, dalam (Lila Fitria Sari, 2013:113), mengatakan kreativitas diukur dengan munculnya ide baru, inovasi, dan proses kreativitas.
Ide baru
Gagasan, usaha, mode atau model baru yang dihasilkan dan perilaku yang diperankan oleh individu, kelompok dan organisasi.
Inovasi
Kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new thing)
Proses kreativitas
Ide dan solusi yang terkadang datang secara langsung atau tiba tiba, kemudiaan diikuti pula dengan financial atau penyempurnaan ide yang lebih matang.
Indikator yang digunakan pada kreativitas didasarkan pada definisi kreativitas (Suryana, 2001), yaitu:
a. Banyaknya ide-ide baru yang mucul b. Kemampuan melihat peluang c. Kemauan mengembangkan diri d. Kemauan untuk bekerja keras
51
memproduksi Stoner, Freeman dan Gilbert dalam Deden A. dkk (2012). Kreativitas diukur dengan munculnya ide baru, inovasi, dan proses kreativitas.
Penulis memilih untuk memakai indicator berdasarkan pakar Stoner, Freeman dan Gilbert karena kreativitas bisa dimunculkan disebabkan oleh Gagasan, usaha, mode atau model baru yang dihasilkan dan perilaku yang diperankan oleh individu, kelompok dan organisasi. Kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang serta Ide dan solusi yang terkadang datang secara langsung atau tiba tiba, kemudiaan diikuti pula dengan financial atau penyempurnaan ide yang lebih matang.
2.1.3 Kinerja Usaha
2.1.3.1 Pengertian kinerja Usaha
Kinerja Usaha merupakan serangkaian kegiatan manajemen yang memberikan gambaran sejauh mana hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam akuntabilitas publik baik berupa keberhasilan maupun kekurangan yang terjadi . Ivancevich (Ranto, 2007:19) Jenis kinerja dapat diklasifikasikan sebagai kinerja manusia, kinerja mesin dan kinerja organisasi di mana hasil kegiatan dilaksanakan secara efisien dan efektif.. Dalam menilai kinerja yang efektif dapat mempengaruhi dua hal yaitu produktivitas dan kualitas kerja yang dapat dinilai dengan melakukan langkah – langkah :
(1) mendefinisikan pekerjaan; (2) menilai kinerja dan
Menurut Kotter dan Hesket (Ranto, 2007:19) jenis kinerja terdiri dari dua yaitu :
(1) kinerja ekonomis, menghasilkan etos kerja yang kuat dan berkualitas, dan,
(2) kinerja unggul, menghasilkan produk unggulan.
Kinerja usaha para pengusaha adalah serangkaian capaian hasil kerja dalam melakukan kegiatan usaha, baik dalam pengembangan produktivitas maupun kesuksesan dalam hal pemasaran, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Kinerja usaha yaitu semangat kerja, kualitas kerja, produk unggulan, dan keberhasilan usaha yang mempunyai hubungan signifikan terhadap kinerja pengusaha.
Kinerja Usaha merupakan sesebuah konsep multidimensional dan hubungan antara orientasi wirausaha dan kinerja dapat tergantung pada indikator-indikator yang digunakan untuk mengakses kinerja (Lumpkin & Dess, 2006). Banyak kajian-kajian empiris yang melaporkan banyaknya perbedaan indikator-indikator kinerja (misalnya kajian Combs, Crook & Shook, 2005); umumnya adalah perbedaan antara ukuran kinerja finansial dan kinerja nonfinansial.
2
tingkat konseptual, seseorang dapat membedakan antara pengukuran pertumbuhan dan pengukuran profitabilitas. Walaupun konsep-konsep tersebut secara empiris dan secara teoritis saling berhubungan, ada juga perbedaan-perbedaan penting diantara keduanya (Combs,Crook, & Shook, 2005). Misalnya, suatu usaha dapat melakukan investasi yang besar untuk mendukung pertumbuhan usaha dalam jangka panjang, namun demikian harus berjuang untuk mendapatkan laba jangka pendek.
2.1.3.2 faktor faktor yang mempengaruhi kinerja usaha
Secara komperehensif, Mwita (2000) menjelaskan kinerja sebagai suatu keterkaitan antara variabel perilaku (processess), ouput dan outcomes (value added or impact). Berdasarkan pengukurannya, Neely (2008) menjelaskan pengukuran kinerja usaha dapat dilakukan dengan menggabungkan dua faktor, yaitu;
(1) pengukuran kinerja perusahaan dapat mengadopsi ukuran yang sudah ada, (2) pengukuran kinerja harus relevan sehingga perusahaan harus selalu
melakukanperubahan setiap waktu.
3
2.1.3.3 Indikator kinerja usaha
Kinerja usaha merupakan ukuran prestasi yang didapatkan dari aktifitas proses pemasaran secara menyeluruh dari sebuah perusahaan atau organisasi. Selain itu, kinerja pemasaran juga dapat dipandang sebagai sebuah konsep yang digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana prestasi pasar yang telah dicapai oleh suatu produk yang dihasilkan perusahaan
Ferdinand (2000) menyatakan bahwa kinerja usaha merupakan faktor yang seringkali digunakan untuk mengukur dampak dari strategi yang diterapkan perusahaan. Strategi perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja pemasaran yang baik dan juga kinerja keuangan yang baik. Selanjutnya Ferdinand juga menyatakan bahwa kinerja usaha yang baik dinyatakan dalam tiga besaran utama nilai, yaitu :
1. nilai penjualan,
2. pertumbuhan penjualan, dan 3. porsi pasar.
Wahyono (2002) menjelaskan bahwa pertumbuhan penjualan akan bergantung pada berapa jumlah pelanggan yang diketahui tingkat konsumsi rata-ratanya yang bersifat tetap.
4
1. pertumbuhan penjualan,
yaitu pertumbuhan laba yang di dapat oleh perusahaan dalam kurun waktu tertentu, apakah mengalami kenaikan ataupun penurunan.
2. pertumbuhan pelanggan
yaitu pertambahan jumlah konsumen dari waktu ke waktu seiring dengan kinerja para karyawan di suatu perusahaan dan,
3. keberhasilan produk.
yaitu seberapa besar produk yang dihasilkan oleh pihak terkait, dapat terjual dan diminati oleh para konsumen
2.1.4 Hasil penelitian terdahulu
Untuk mendukung penelitian ini, maka penulis akan paparkan hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan judul penelitian yang penulis bahas. Penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Sebelumnya
NO Nama peneliti
Judul hasil persamaan perbedaan
6
Pemasaran Kinerja Terhadap
7
berkontribusi memberikan pendapatan daerah yang cukup besar. Potensi yang sangat besar ini dipahami betul oleh para pelaku usaha khususnya kaum muda di bandung yang terkenal dengan daya cipta dan kekreatifannya tersebut.
Berbagai toko distro atau clothing bermunculan tiap tahunnya dan tumbuh sangat pesat. Berbagai macam pakaian mulai dari baju,celana dan jaket dengan beragam inovasi produk yang ditawarkan terus memikat para konsumen dan pelanggannya. Menurut Drucker dalam Berthon dkk (2005:16) menyatakan bahwa
“inovasi produk merupakan satu hal yang potensial untuk menciptakan pemikiran
dan imajinasi orang yang pada akhirnya menciptakan pelanggan”. Menurut Machfoedz (2004:24), mengemukakan bahwa inovasi produk terdiri dari 4 indikator, yaitu pengembangan, penemuan, duplikasi, dan sinetesis.
Kreatifitas mutlak diperlukan agar para pelaku usaha ini dapat terus bertahan dengan memiliki daya saing yang kuat dan memanjakan para konsumennya agar tidak menimbulkan rasa bosan terhadap produk tersebut dan kemudian bagaimana para pelaku usaha ini memahami keinginan dan selera konsumen juga sangatlah penting yang akan berdampak pada keberhasilan usaha dan juga kinerja usaha clothing dan distro para pelaku usaha tersebut.
Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat
8
2.2.1 Keterkaitan antara Kreativitas dan Inovasi Produk
Kreativitas memiliki kemampuan untuk mengembangkan ide baru dari ide yang telah dimiliki dan yang bersumber dari pihak konsumen (Sitohang, 2006).
Menurut Freeman dan Gilbert dalam Deden A. (2012). Kreativitas adalah penghasil ide baru dan inovasi sebagai penerjemah baru, produk baru, jasa baru, proses baru atau metode baru yang digunakan untuk memproduksi Kreativitas yang diukur dengan munculnya ide baru, inovasi, dan proses kreativitas.
Miles dan Snow dalam Sitohang (2006), mengemukakan bahwa salah satu strategi untuk meningkatkan daya saing serta kinerja adalah perusahaan harus berorientasi pada kreativitas dan inovasi yang tepat.
2.2.2 Keterkaitan Antara Inovasi Produk Dan Kinerja Usaha
Menurut Lawless dan Anderson, dalam Sayamtinah et al. (2011:261)
mengatakan bahwa : “ inovasi produk berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, akan tetapi tergantung pada kompleksitas pasar yang dihadapai. Semakin kompleks kondisi pasar, maka semakin kuat pengaruh inovasi terhadap kinerja
perusahaan ”
Inovasi adalah sesuatu yang berkenaan dengan dengan barang, jasa atau ide yang dirasakan baru oleh seseorang. Menurut Hanadi Mubarak Al-Mubaraki,
Michael Busler (2012:108) menyatakan bahwa : “Inovasi merupakan elemen
9
lebih tinggi ” “ Innovation is an important element in the improvement and
growth of social capital income. The innovative succesful project produce patents with high innovation outcomes patents as well as higher innovation output yields
contribute on the higher income per capita ”
Menurut Aloysius Gunadi Brata (2009:95) mengungkapkan bahwa : “
inovasi produk penting bagi satu unit usahan untuk makin berkembang. Hanya usaha yang mampu menciptakan inovasi – inovasi baru sajalah yang mampu bertahan dan bekembang. Dengan kata lain, inovasi akan sangat menentukan
kinerja suatu usaha”
2.2.3 Keterkaitan Antara Kreativitas Dan Kinerja Usaha
Kreativitas memiliki kemampuan untuk mengembangkan ide baru dari ide yang telah dimiliki dan yang bersumber dari pihak konsumen. Selanjutnya menggabungkannya sehingga membentuk sesuatu yang dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja usaha. Artinya bahwa orientasi kretivitas akan menciptakan produk baru, serta produk baru tersebut telah mendapat respon dari pihak konsumen pada saat diperkenalkan (trade exshibition). (Miles dan Snow 2007: 80-82).
2.2.4 Keterkaitan Antara Inovasi Produk Dan Kreativitas Terhadap Kinerja
Usaha
10
atau dengan kata lain inovasi merupakan konstruk yang digunakan untuk mengukur pengaruh dari kreativitas untuk meningkatkan kinerja usaha.
Sedangkan kreativitas itu sendiri seperti yang diutarakan oleh Andrew and Smith (1996), Menon et al, (1996) dan Menon (1999) dalam penelitian Sonang Sitohang (2008:292) menegaskan bahwa kreativitas berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan kinerja usaha.
11
Menurut Sugiyono (2009:64) hipotesis penelitian adalah: “Penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif”.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap
12
masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dan harus diuji secara empiris.
HIPOTESIS
H1 : Variabel kreativitas berpengaruh terhadap inovasi produk pada karyawan distro pada Kawasan Trunojoyo.
H2 : Variabel inovasi produk berpengaruh terhadap kinerja usaha pada karyawan distro pada Kawasan Trunojoyo.
H3 : Variabel kreativitas berpengaruh terhadap kinerja usaha pada karyawan distro pada Kawasan Trunojoyo.
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Dalam Penelitian ini penulis mengambil judul penelitian yaitu, “Pengaruh Inovasi Produk Dan Kreativitas Terhadap Kinerja Usaha Bisnis Pada Distro Clothing Di Kawasan Trunojoyo Bandung “ .
Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2007:56), menyatakan bahwa objek penelitian adalah sebagai berikut:
Objek penelitian adalah karakteristik tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran yang berbeda untuk unit atau individu yang berbeda atau merupakan konsep yang diberi lebih dari satu nilai.
Berdasarkan kutipan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa objek penelitian merupakan hal yang mendasari suatu penelitian berdasarkan studi dan kondisi yang sama dari tujuan penelitian ini.
Menurut Husein Umar (2003:303) menjelaskan pengertian objek
penelitian adalah “ Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang
menjadi objek penelitian juga dimana dana kapan penelitian akan dilakukan. Biasa juga ditambah hal-hal lain jika dianggap perlu”.
3.2 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:2) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif.Metode penelitian merupakan suatu cara penulis dalam menganalisis data. Pengertian dari Metode Penelitian adalah penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan. Pengertian dari Metode Analisis Deskriptif adalah sebagai berikut:
Menurut Sugiyono (2005:21) :
“ Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan
atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas”.
Sedangkan penelitian verifikatif menurut Masyhuri (2008:45) adalah
”Memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”
Menurut Sugiyono (2012:9), menerangkan bahwa :
Metode Kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositive, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisa bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan makna dari pada generalisasi.
dari objek yang diteliti kemudian menggabungkan hubungan antara variabel yang terlibat didalamnya.
Berdasarkan konsep diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kualitatif merupakan metode yang bertujuan menggambarkan benar tidaknya fakta-fakta yang ada serta menjelaskan tentang hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data.
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian.
Menurut Umi Narimawati (2010:30) desain penelitian adalah :
“Semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
Dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya mengenai
penggumpulan dan analisis data saja.”
Menurut Moh. Nazir dalam buku Metode Penelitian (2005:84) bahwa :
“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.” Sedangkan menurut Sugiyono (2006:18), menjelaskan proses penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Sumber masalah 2. Rumusan masalah
3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan
4. Pengajuan hipótesis 5. Metode penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menerapkan desain penelitian yang lebih luas, yang mencangkup proses-proses berikut ini:
1. Mencari dan menetapkan fenomena yang terjadi.
2. Menetapkan judul dari fenomena yang didapat, sehingga dapat diketahui apa yang akan diteliti kemudian menentukan identifikasi masalah dalam
penelitian.
3. Menetapkan masalah-masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini. 4. Menganalisis dan mengambil sampel untuk melakukan penelitian
mengenai Pengaruh citra merek dan kualitas produk Terhadap minat beli 5. Melakukan pembahasan terhadap masalah melalui data dan informasi
yang diperoleh kemudian data tersebut diolah dan dianalisis.
6. Melaporkan hasil dari penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi serta interprestasi data.