ii
AT APOTEK MARTANEGARA BASED ON CLIENT SERVER
Apotek Martanegara is a corporation that known for its activation on medicine-merchant. Besides of its sales, at Martanegara Apotek, purchasing is also being an important thing too. Both the process of sales and purchasing, there are a lot of data’s which have been processed manually.
From one problems above, we need to analyse so that we get result in found of needed to requirements software. Analysis conducted with analyzing requirement, facility and user required by software. Pursuant to result of analysis, hence designed a software able to handle data processing of inventory control based on client server. Expected by this software will improve performance of each shares, and required information the each shares yielded precisely, quickly and is accurate. So that can support fluency data processing activity in Apotek Martanegara.
This system have the excessive in speed and exact for the data process, besides this system can make the official worker easy for processing data, also can make the official worker to get all required information, and this application make the company easy to control the medicine with the stock.
i
ABSTRAK
SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA APOTEK MARTANEGARA
BERBASISCLIENT SERVER
Apotek Martanegara merupakan sebuah badan usaha yang bergerak dalam bidang penjualan obat-obatan, selain penjualan, pembelian juga menjadi hal yang penting dalam apotek Martanegara. Dalam proses penjualan dan pembelian banyak sekali data yang terlibat dimana semua data-data tersebut pengolahannya masih dikerjakan secara manual.
Dari permasalahan diatas, maka dilakukan analisis sehingga diperoleh hasil dengan ditemukannya kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk perangkat lunak yang dibangun. Analisis dilakukan dengan menganalisa kebutuhan sistem, user dan fasilitas yang dibutuhkan oleh perangkat lunak. Berdasarkan hasil analisis, maka dirancanglah sebuah perangkat lunak yang dapat menangani pengolahan data persediaan barang yang berbasis client-server. Diharapkan perangkat lunak ini dapat meningkatkan kinerja dari tiap bagian, dan informasi yang dibutuhkan masing-masing bagian dihasilkan secara tepat, cepat dan akurat. Sehingga bisa menunjang kelancaran kegiatan pengolahan data pada Apotek Martanegara.
Sistem yang dibangun ini mempunyai kelebihan dalam kecepatan dan ketepatan dalam pengolahan data, selain itu sistem ini dapat mempermudah karyawan dalam pengolahan dan rekap data, juga dapat mempermudah karyawan dalam pencarian informasi, serta aplikasi ini mempermudah kinerja perusahaan dalam pengontrolan obat beserta stoknya.
1 1.1. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan arus globalisasi yang diiringi dengan perkembangan Teknologi Informasi menyebabkan arus informasi yang dulunya sulit didapat kini dapat dengan mudah diperoleh sesuai dengan kebutuhan. Dengan perkembangan Teknologi yang semakin maju menuntut suatu kinerja dalam sebuah instansi atau perusahaan yang relatif cepat dan tepat untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Salah satunya penerapan teknologi komputer sebagai alat bantu yang mutlak dipakai dan diperlukan sebagai pendukung utama dalam persaingan bisnis dan dukungan sumber daya manusia yang baik. Untuk dapat menciptakan dan menghadapi kondisi yang demikian perlu adanya Sistem Informasi yang dapat melayani segala macam aspek informasi yang menyangkut kemampuan, kecakapan, keahlian, pengalaman dan potensi pegawai secara cepat, tepat, dan akurat yang selanjutnya dapat digunakan dalam penetapan kebijaksanaan atau keputusan serta pelaksanaan dalam pengolahan data.
2
laporannya pun Apotek Martanegara ini masih manual, seperti pembuatan laporan penjualan, laporan pembelian dan laporan persediaan barang. Kendala yang muncul dengan menggunakan sistem yang manual ini yaitu masalah waktu dimana dalam melakukan pembukuan atau pengecekkan data obat terlalu lama dan juga masalah pengontrolan stock obat yang tersedia kurang begitu teratur secara baik. Untuk meningkatkan kualitas apotek tersebut, maka diperlukan suatu Sistem Informasi yang dapat mendukung dalam pengolahan data penjualan, pembelian dan persediaan barang dengan cepat, tepat dan akurat serta dapat memberikan kemudahan kepada karyawan dalam bekerja. Berdasarkan dari latar belakang diatas penulis mengambil suatu kesimpulan untuk mengadakan penelitian dengan memberi judul skripsi “Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Apotek Martanegara BerbasisClient Server”.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dijabarkan identifikasi masalah yang ada diantaranya:
1. Kesulitan dalam hal pendataan stock obat dikarenakan sistem masih manual.
2. Sering terjadi kesalahan dan keterlambatan dalam pembuatan laporan karna pembuatan laporan masih bersifat manual, seperti laporan penjualan, laporan pembelian, dan laporan stock obat.
1. Bagaimana sistem persediaan barang yang sedang berjalan pada Apotek Martanegara.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi persediaan barang pada Apotek Martanegara.
3. Bagaimana pengujian sistem informasi persediaan barang pada Apotek Martanegara.
4. Bagaimana implementasi sistem informasi persediaan barang pada Apotek Martanegara.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari diadakannya penelitian ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Apotek Martanegara Berbasis Client Server, guna untuk membantu perusahaan dalam memudahkan aktivitas kerja pada perusahaan itu sendiri.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pengadaan persediaan obat pada Apotek Martanegara.
2. Untuk merancang suatu aplikasi yang dapat memberikan informasi secara otomatis jika ada stock obat yang habis pada Apotek Martanegara.
4
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Praktis
1. Bagi Perusahaan
Hasil aplikasi yang dibuat dalam penelitian ini dapat diterapkan sebagai Sistem Informasi pada Apotek Martanegara. Dengan diterapkannya aplikasi ini dapat memberikan kemudahan dalam menjalankan aktivitas perusahaan yang lebih efektif dan efisien. 2. Bagi Pihak Lain
Dengan diterapkannya Sistem Informasi yang telah dibuat, sekiranya dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan cepat kepada masyarakat atau konsumen.
1.4.2. Kegunaan Akademis
1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi para pembaca khususnya tentang Sistem Informasi serta dapat memperoleh pengalaman-pengalaman dan memberikan kesempatan pada penulis untuk mengembangkan ilmu dan wawasan yang lebih luas bagi penulis sehingga bermanfaat.
2. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan perbandingan antara teori yang penulis terima dibangku kuliah dengan praktek lansung dilapangan serta situasi dan kondisi yang sesungguhnya terjadi pada perusahaan terutama untuk masalah yang penulis teliti dan menambah wawasan pengetahuan bagi penulis.
1.5. Batasan Masalah
Batasan masalah merupakan batasan pembahasan penelitian yang dilakukan agar penyusunan penelitian ini memiliki arah dan tujuan yang jelas. Oleh karna itu penyusun membatasi masalah sebagai berikut:
1. Perancangan yang dilakukan hanya menangani pada bagian pengolahan data penjualan, pembelian, data obat, dan data supplier.
2. Tidak membahas tentang tanggal kadaluarsa obat.
3. Tidak membahas tentang racikan obat pada proses penjualan obat resep. 4. Tidak membahas adanya retur penjualan maupun retur pembelian.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
6
N
0 Aktivitas
Waktu
Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Survei objek penelitian
2 Penyusunan proposal
3 Pengumpulan Data
4 Analisis Sistem
5 Perancangan Sistem
6 Pembuatan Sistem
7 Pengujian Sistem
8 Implementasi Sistem
9 Penyusunan Laporan
7 2.1 Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem pada dasarnya marupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lain dan prosedur-prosedur yang berkaitan yang melaksanakan dan mempermudah pelaksanaan kegiatan utama dari suatu organisasi. Menurut Jogiyanto (2002 : 15) “ Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu ”. Komponen-komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-komponen atau subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.
Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai sasaran (objective). Suatu sistem pada dasarnya merupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan yang melaksanakan dan memudahkan pelaksanaan kegiatan utama dari suatu organisasi.
2.1.1 Karakteristik Sistem
8
lainnya. Adapun karakteristik-karakteristik yang dimiliki oleh sistem menurut Edhy Sutanta (2003:3) dijelaskan sebagai berikut :
1. Mempunyai komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berintegrasi yang artinya bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa subsistem-subsitem yang dapat mempunyai sistem yang lebih besar (supra system).
2. Mempunyai batas (boundary)
Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem. Batas sistem akan memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.
3. Mempunyai lingkungan (environments)
Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya, lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem. Sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan jika mungkin ditiadakan.
4. Mempunyai penghubung/ antar muka (interface) antar komponen
sistem. Penghubung/ antar muka merupakan sarana yang memungkinkan setiap komponen saling berinteraksi, dan berkomunikasi dalam rangka menjalankan fungsi masing-masing komponen. Dalam dunia komputer, penghubung/ antar muka dapat berupa berbagai macam tampilan dialog layar monitor yang memungkinkan seseorang dapat dengan mudah mengoperasikan sistem aplikasi komputer yang digunakannya.
5. Mempunyai masukan (input)
Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna.
6. Mempunyai pengolah (processing)
Pengolah merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukkan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya. Pengolahan adalah berupa program aplikasi komputer yang dikembangkan untuk keperluan khusus. Program aplikasi tersebut mampu menerima masukkan, mengolah masukkan, dan menampilkan hasil olahan sesuai dengan kebutuhan pemakai.
7. Mempunyai keluaran (output)
10
8. Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal)
Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem. Sasaran berbeda dengan tujuan. Sasaran sistem adalah apa yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu relatif pendek. Sedangkan tujuan merupakan kondisi/ hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini, sasaran merupakan hasil pada setiap tahapan tertentu yang mendukung upaya pencapaian tujuan.
9. Mempunyai kendali (control)
Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Hal ini bisa dilakukan jika ada bagian yang berperan menjaganya, yaitu bagian kendali. Bagian kendali mempunyai peran utama menjaga agar proses dalam sistem dapat berlangsung secara normal sesuai batasan yang telah ditetapkan sebelumnya.. Kendali dapat berupa validasi masukkan, validasi proses, maupun validasi keluaran yang dapat dirancang dan dikembangkan secara terprogram.
10. Mempunyai umpan balik (feed back)
Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem [Sumber :http://www.unhas.ac.id/]
2.2 Pengertian Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi menjadi sangat penting untuk sebuah organisasi.
Adapun pengertian informasi menurut Edhy Sutanta (2003:10) yaitu “Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang”.
2.2.1 Siklus Informasi
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu dijelaskan bagian siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.
12
tindakan atau keputusan tersebut akan menghasilkan kejadian-kejadian tertentu yang akan digunakan kembali sebagai data yang nantinya akan dimasukan kedalam model (proses), begitu seterusnya. Dengan demikian akan membentuk sebuah siklus informasi (Information Cycle) atau siklus pengolahan data(data processing cycles), seperti gambar berikut :
Gambar 2.2 Siklus Informasi
[Sumber: Jogyanto Hartanto 1999 : 9, “Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstuktur Teori dan Praktis Aplikasi Bisnis”,Andi Yogyakarta,]
2.2.2 Kualitas Informasi
Kualitas informasi tergantung dari tiga hal yang sangat dominan yaitu keakuratan informasi, ketepatan waktu, dan relevan. Menurut Andi Kristanta (2008:11) penjelasan tiga hal tersebut sebagai berikut :
1. Akurat
Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut.
Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab kalau informasi yang diterima terlambat maka informasi tersebut sudah tidak berguna lagi. Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik.
3. Relevan
Informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima, sebab informasi ini akan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dalam pemecahan suatu permasalahan. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.2.3 Nilai Informasi
Nilai informasi dibedakan menjadi dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
14
2.3.1 Komponen Sistem Informasi
Komponen-komponen sistem informasi yang dikenal dengan istilah blok bangunan (building block) menurut John Burch & Gary Grudnitski [Jogiyanto 1999] adalah sebagai berikut:
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, termasuk metode dan media untuk memperoleh data yang dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.
2. Blok Model
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi/mentransformasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang berkualitas.
4. Blok Teknologi
aplikasi-aplikasi perangkat lunak (program). Teknologi perangkat keras berupa teknologi masukan (semua perangkat yang digunakan untuk menangkap data seperti : keyboard, scanner, barcode), teknologi keluaran (perangkat yang dapat menyajikan informsai yang dihasilkan seperti : monitor, printer), teknologi pemroses (komponen CPU), teknologi penyimpanan (semua peralatan yang digunakan untuk menyimpan data seperti : magnetik tape, magnetik disk, CD), dan teknologi komunikasi (teknologi yang memungkinkan hibungan jarak jauh seperti internet, ATM).
5. Blok Basis Data
Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.
6. Blok Kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.
Gambar 2.3 Blok sistem informasi yang berinteraksi
16
2.4 Pengertian Apotek
Apotek adalah “suatu tempat tertentu dan tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian serta penyaluran persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat”. Apotek juga tempat menjual dan kadang membuat atau meramu obat serta merupakan tempat Apoteker melakukan praktik profesi farmasi sekaligus menjadi peritel. Kata apotek berasal dari bahasa Yunani yaitu apotheca yang secara harfiah berarti"penyimpanan".
[Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Apotek]
2.5 Pengertian Persediaan
Istilah persediaan disini maksudnya menujukkan barang-barang yang dimiliki perusahaan. Persediaan dapat mengambil bentuk yang tergantung pada jenis usaha yang ditekuni oleh perusahaan yang bersangkutan. Pada perusahaan yang bergerak dibidang penjualan produk, persediaan barang merupakan salah satu unsur yang paling efektif dalam operasional perusahaan, yang secara berkelanjutan digunakan dalam kegiatan penjualan barang harian yang dapat disajikan dalam bentuk laporan persediaan barang.
Inventory atau persediaan menurut Lalu Sumayang (2003:189) “merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi.”. Perusahaan industri memiliki tiga jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi siap jual.
2. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan
3. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan (supplie) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Untuk perusahaan dagang, jenis persediannya mencakup persediaan barang dagangan dan persediaan bahan penolong. Apabila persediaan terlalu kecil maka kegiatan operasi besar kemungkinan dapat mengalami penundaan. Sebaliknya apabila persediaan terlalu besar akan mengakibatkan perputaran persediaan yang rendah sehingga profitabilitas perusahaan menurun.
2.5.1 Pengertian Sistem Informasi Persediaan
Berdasarkan dari pengertian sistem informasi dan persediaan maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pengertian dari sistem informasi persediaan adalah sistem yang mampu memberikan layanan tentang informasi yang berupa data, dimana dalam hal ini data yang berhubungan dengan persedian barang.
2.6 Pengertian Data
Menurut pakar dalam bidang penelitian,Donald Cooper, data merupakan “kumpulan sejumlah fakta atau kenyataan yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk menarik suatu kesimpulan”.
2.7 Jaringan Komputer
Menurut Melwin Syafrizal (2005:2) pengertian jaringan komputer adalah “himpunan interkoneksi antara 2 komputer atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel”.
18
penyimpanan. Data yang berupa teks, audio, maupun video bergerak melalui media kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna komputer dalam jaringan komputer dapat saling bertukar file / data, mencetak pada printer yang sama dan menggunakan hardware / software yang terhubung dalam jaringan secara bersama-sama. Tiap komputer, printer, atau periferal yang terhubung dalam jaringan disebut dengannode.
2.7.1. Jenis-jenis Jaringan Komputer
Menurut Budhi Irawan (2005:19), ada empat kategori utama jaringan komputer yang dibedakan berdasarkan cakupangeografisnya sebagai berikut :
1. LAN (Local Area Network)
Lan adalah suatu jaringan yang digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada dalam satu area yang kecil seperti dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. LAN umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel tetapi ada juga yang tidak mengguanakan kabel dan disebut dengan wireless LAN atau LAN tanpa kabel. Jarak komputer yang dihubungkannya bisa mencapai 5 sampai 10 kilometer. Kecepatan LAN berkisar dari 10 sampai 100 Mbps.
Gambar 2.4 Arsitektur LAN
2. MAN(Metropolitan Area Network)
MAN adalah suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota atau dengan rentang sekitar 10 sampai 45 kilometer. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. MAN umumnya menggunakan media transmisi dengan mikro gelombang atau gelombang radio, tetapi ada juga yang menggunakan jalur sewa (leased line). Kecepatan MAN berkisar dari 1,5 sampai 150 Mbps.
3. WAN(Wide Area Network)
WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari kota ke kota lain dalam satu negara. Cakupan WAN meliputi 100 sampai 1000 kilometer, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,5 Gbps.
Gambar 2.5 Arsitektur WAN
20
4. GAN(Global Area Network)
GAN adalah jaringan yang menghubungkan negara-negara diseluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai 100 Gbps, cakupan WAN mencapai ribuan kilometer.
Gambar 2.6. Interkasi antara LAN, MAN, WAN dan GAN. [sumber : Budhi Irawan (2005:20)]
2.7.2. Topologi Jaringan
Menurut Budhi Irawan (2005:25), Topologi jaringan menyatakan susunan komputer secara fisik dalam suatu jaringan, yang terdiri dari:
1. Topologi Bus
Gambar 2.7 Topologi linear bus [Sumber :http://fleahlit.web.id/?p=118] 2.Star(Bintang)
Pada topologi star, setiap nodes (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi kejaringan melalui sebuak Concentrator. Data yang dikirim ke jaringan lokal akan melewati concentrator akan mengatur dan mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan dan bertindak sebagai refeater (penguat aliran data). Konfigurasi pada jaringan model ini menggunakan kabel Twisted Pair dan dapat digunakan kabel coaxial atau kabelfibre optic.
Gambar 2.8 Topologi star
22
3.Ring(Cincin)
Topologi ring menggunakan teknik konfiigurasi yang sama dengan topologistartetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyeruapi sebuah lingkaran tertutup menyerupai cincin.
Gambar 2.9 Topologi ring [Sumber :http://fleahlit.web.id/?p=118] 4.Tree(Pohon)
Topologi Tree merupakan perpaduan antara topologi Linear Bus dan Star, yang terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi linear bus. Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.
2.8. SistemClient Server
menyediakan keamanan. Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server. Model hubungan ini, menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada dijaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersama-sama memakai sumber daya padafile server.
Gambar 2.10 Model Hubungan Client Server [sumber:http://bebas.vlsm.org/]
2.9. Perangkat Lunak Pendukung
2.9.1 Microsoft SQL Server 2000
24
Server memiliki sistem berarsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang program memperluas dan menambahkan fungsi-fungsi kedalam databasetersebut.
2.9.2. Microsoft Visual Basic 6.0
25 3.1. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bagian pengolahan data dan penyimpanan data barang pada Apotek Martanegara.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Apotek merupakan suatu institusi yang dalam pelaksanaannya mempunyai fungsi sebagai pelayanan kesehatan. Dilihat dari fungsi sebuah apotek sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi Apotek adalah menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
26
3.1.2. Visi dan Misi Apotek Martanegara
1. Visi
Menjadi apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian yang bermutu, berkualitas, dan terpercaya serta menguntungkan bagi konsumen, karyawan dan pemilik apotek sendiri.
2. Misi
Misi dari Apotek Martanegara adalah:
a. Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan kefarmasiaan lainnya yang bermutu, berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat. b. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, ramah,
informatif dengan menerapkan konsep Pharmaceutical care secara profesional.
c. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup seluruh karyawan dan pemilik apotek.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Berikut ini adalah struktur organisasi yang diterapkan pada Apotek Martanegara:
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Apotek Martanegara
3.1.4. Deskripsi Tugas
Adapun uraian dan tugas dari tiap bagian dalam struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut :
1. Pemilik Apotek
Adalah pimpinan apotek yang juga sebagai penyandang dana atau modal. Tugas pokok dari seorang pemilik apotek adalah mengontrol kinerja dan mengevaluasi hasil kerja karyawan, serta mengevaluasi kemajuan apotek berdasarkan dari laporan-laporan yang diterimanya dalam kurun waktu tertentu.
2. Apoteker
Bertugas sebagai penanggung jawab apotek.
3. Bagian Kendali Barang
Tugas utama dari bagian ini adalah mengontrol barang yang masuk dan barang yang keluar, cek stok barang dan cek barang.
4. Bagian Pembelian
Bagian ini bertugas untuk memesan dan membeli barang mana yang sudah habis kepadasupplier.
5. Bagian Penjualan
Bagian ini bertugas untuk melayani konsumen dalam hal penjualan barang.
6. Asisten Apoteker
28
3.2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang membahas masalah dengan memaparkan, menafsirkan dan menulis suatu keadaan atau peristiwa kemudian dianalisis serta mengambil kesimpulan umum dari masalah yang dibahas, atau suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dan melukiskan mengenai fakta-fakta atau keadaan yang terdapat pada perusahaan.
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hajar adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian. Definisi lain mengatakan bahwa desain (design) penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancang-ancang kegiatan yang akan dilaksanakan. Desain penelitian ini merupakan kerangka atau perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada waktu meneliti, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran jika penelitian itu telah jadi atau selesai penelitian tersebut diberlakukan.
Dalam mendesain penelitian ini, penulis merancang tahapan-tahapan dalam pelaksanaan penelitian ini:
1. Menetapkan tema atau judul penelitian
3. Menentukan tujuan yang merupakan penyelesaian suatu masalah yang menunjukan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian ini selesai
4. Mengimplementasikan kegunaan hasil akhir dari penelitian ini pada objek yang akan diteliti
5. Membuat suatu kesimpulan tentang hasil akhir dari penelitian ini 3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
3.2.2.1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dari perusahaan. Pengumpulan data primer ini menggunakan metode studi lapangan yaitu:
1. Wawancara
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara langsung dengan karyawan dan pemilik Apotek Martanegara sebagai sumber informasi untuk memperoleh data yang diperlukan.
2. Observasi
Yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian agar dapat mengetahui sistem yang sedang berjalan pada Apotek Martanegara.
3.2.2.2. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada baik berasal dari artikel dan berbagai sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang penulis teliti.
30
internet dan mempelajari atau membaca pendapat para ahli yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh landasan teori yang dapat menujang penelitian serta dari catatan-catatan yang diberikan oleh perusahaan. 3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode Pendekatan sistem yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode terstuktur yaitu suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program.
Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Berikut adalah langkah-langkahModel Waterfall: 1.Pengumpulan data
Pada tahap ini dilakukan pencarian dan pengumpulan data–data dan informasi secara lengkap dan akurat.
2.Analisis Sistem
Pada tahap ini adalah menganalisis sistem yang sedang berjalan sesuai dengan data-data yang telah diperoleh dari penelitian pada Apotek Martanegara.
3.Perancangan Sistem
Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem yang diusulkan mengenai sistem informasi persediaan barang pada Apotek Martanegara.
4.Pembuatan Sistem
Pada tahap ini dilakukan pembuatan suatu aplikasi berdasarkan perancangan sistem yang diusulkan.
5.Pengujian Sistem
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat, secarablack boxataupunwhite box.
6.Implementasi dan Pemeliharaan
32
Langkah-langkah penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.2. Model Waterfall
[Sumber :http://www.elektroindonesia.com/elektro/komp27.html]
3.2.3.3.Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu analisis dan perancangan dalam penelitian ini digambarkan dalam bentuk Bagan Alir Dokumen (Flow Map), Diagram Konteks (Conteks Diagram), Diagram Arus Data (Data Flow Diagram), dan Kamus Data (Data Dictionary).
1) Flow Map
antara bagian (pelaku proses), proses (manual atau berbasis komputer) dan aliran data dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan.
2) Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Adapun pengertian diagram konteks adalah hubungan antara sistem dengan entitas luarnya yang berfungsi sebagai transformasi dari suatu proses yang melakukan transformasi data input menjadi data output.
3) Data Flow Diagram (DFD)
Diagram aliran data atau data flow diagram (DFD) adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi yang diaplikasikan pada saat bergerak dari input menjadi output. Data flow diagram merupakan gambaran secara logika dan tidak tergantung pada hardware, software, struktur data, ataupun organisasi file yang digunakan.Data flow diagram dapat digunakan secara logika untuk menyajikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada setiap tingkat yang mempresentasikan dan memberikan suatu mekanisme bagi pemodelan fungsional dan pemodelan aliran informasi.
34
a. Eksternal Entity
Eksternal Entity dapat merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya, yang memberikaninput-outputdari sistem.
b. Data Flow
Arus data ini mengatur diantara proses, simpan data, dan kesatuan luar. Arus data ini menujukkan arus data yang dapat berupa masukan sistem atau hasil proses sistem.
c. Proses
Untuk physical data flow diagram (PDFD), data dilakukan oleh orang, mesin atau komputer. Sedangkan untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menujukkan proses dari komputer.
d. Penyimpanan Data
Simpanan data (data store) merupakan tempat penyimpanan data. Simpanan data dari DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel.
4) Kamus Data
elemen-elemen yang disebut dengan item data tersebut, dapat digambarkan dengan menyebutkan nama dari item-item datanya, untuk menunjukan informasi tambahan didalam kamus data dipergunakan notasi sebagi berikut :
Tabel 3.1 Notasi penulisan kamus data
Notasi Arti
= Terbentuk dari (atau terdiri dari atau sama dengan)
+ And
[ ] Pilih salah satu dari elemen-elemen data didalam kurung braket ini (Pilihan)
M{ }M Iterasi (elemen didalam kurung brace beriterasi mulai minimum N kali maksimum M kali)
( ) Optional (elemen data dalam kurung parathesis sifatnya optional, dapat ada dan tidak ada)
Keterangan setelah tanda ini adalah komentar
36
5) Perancangan Basis Data
Basis Data terdiri dari dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa dan sebagainya.
Basis data merupakan kumpulan dari data-data yang saling terkait dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Basis data adalah kumpulan-kumpulan file yang saling berkaitan.
Merancang database merupakan suatu hal yang sangat penting. Kesulitan utama dalam merancang database adalah bagaimana merancang sehingga database dapat memuaskan keperluan saat ini dan masa mendatang. Pada langkah ini terdapat beberapa bagian yaitu normalisasi dan tabel relasi.
a. Normalisasi
ini bervariasi dasar normalisasi sebenarnya hanya ada dua, yaitu bentuk normal pertama, dan bentuk normal kedua.
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
2. Bentuk Normal Pertama(1NF/First Normal Form)
Bentuk ini sangat sederhana. Aturannya sebuah tabel tidak boleh mengandung kelompok yang terulang.
3. Bentuk Normal Kedua(2 NF/ Second Normal Form)
Aturan kedua berbunyi bahwa bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu dan setiap file yang tidak bergantung sepenuhnya pada kunci primer harus dipindahkan ke tabel lain.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form)
Aturan normalisasi ketiga berbunyi bahwa relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan tidak boleh ada kebergantungan antara field-field non-kunci (kebergantungantransitif).
b. Relasi Tabel
38
tabel mengulangi kunci primer (primary key) dari baris yang dihubungkannya pada tabel lain. Salinan dari kunci primer di dalam tabel-tabel yang lain disebut dengan kunci asing (foreign key). Dan semuafield bisa menjadi kunci asing. Yang membuat sebuah field merupakan kunci asing adalah jika dia sesuai dengan kunci primer pada tabel lain.
3.2.4. Pengujian Software
Pengujian software adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menemukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.
Perangkat lunak dapat diuji dengan dua cara yaitu: 1.White Box Testing
Pengujian White Box (glass box) adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian.
Penggunaan metode pengujianWhite Boxdilakukan untuk :
a. Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen suatu modul digunakan minimal satu kali.
c. Mengeksekusi semua perulangan pada batasan nilai dan operasional pada setiap kondisi.
d. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitas jalur keputusan.
2. Black Box Testing
Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.
PengujianBlackboxberusaha menemukan kesalahan dalam kategori : a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
b. Kesalahan interface
c. Kesalahan dalam struktur data atau akses databaseeksternal d. Kesalahan kinerja
e. Inisiasi dan kesalahan terminasi
40 BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dapat dijadikan sebagai landasan usulan perancangan. Analisis sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada.
4.1.1. Analisis Dokumen
Berdasarkan proses pengumpulan data dari penelitian yang telah dilakukan, maka didapat beberapa dokumen sebagai berikut:
Tabel 4.1 Tabel Analisis Dokumen
No. Nama Dokumen Keterangan
1 Nota Penjualan Fungsi : Bukti pembayaran pelanggan Rangkap : 1 (satu)
Atribut : NoNota, KdObat, NmObat TanggalJual, JumlahJual, HrgJual, SubTotalJual
Sumber : Bagian penjualan. 2 Faktur Penjualan
Supplier
Fungsi : Bukti pembelian dari supplier Rangkap : 2 (dua)
Sumber : Supplier.
4 Surat Pemesanan Fungsi : Bukti pemesanan kepada supplier. Rangkap : 2 (Dua)
Atribut : KdSP, TanggalSP, KdObat, NmObat, Satuan, Jumlah.
Sumber : Bagian pembelian.
5 Resep Dokter Fungsi : Sebagai bukti permintaan obat Rangkap : 1(Satu)
Atribut : NoResep, NmPasien, AlmtPasien, Umur, NmDokter, TanggalResep, IsiResep, Ket. Sumber : Konsumen.
6 Kartu Stock Obat Fungsi : Sebagai catatan data obat. Rangkap : 1 (satu)
Atribut : KdObat, NmObat, NoFaktur, Satuan, TanggalKadaluarsa, No.Batch, HrgBeli, HrgJual, JmlStok
Sumber : Bagian Kendali Barang. 7 Buku Data
Penjualan
Fungsi : Sebagai catatan data penjualan. Rangkap : 1 (satu)
Atribut : TanggalJual, NoPenjualan, KdObat, NmObat, Satuan, HrgJual, JumlahJual Sumber : Bagian Penjualan.
8 Buku Data Pembelian
Fungsi : Sebagai catatan data pembelian. Rangkap : 1 (satu)
Atribut : TanggalBeli, No.Pembelian, NoFaktur, KdObat, NmObat, Satuan, HrgBeli, JumlahBeli.
Sumber : Bagian Pembelian.
42
Obat Rangkap : 1 (satu)
Atribut : KdObat, NmObat, Satuan, StockMinimum, JumlahStock, TanggalLaporan.
Sumber : Bagian Kendali Barang. 10 Laporan
Penjualan
Fungsi : Sebagai informasi penjualan. Rangkap : 1 (satu)
Atribut : KdObat, NmObat, Satuan, JumlahJual, HargaJual, SubTotalJual,
TanggalLaporan. Sumber : Bagian Penjualan. 9 Laporan
Pembelian
Fungsi : Sebagai informasi pembelian. Rangkap : 1 (satu)
Atribut : KdObat, NmObat, NmSupplier, Satuan, JumlahBeli, HargaBeli, SubTotalBeli, TanggalLaporan.
Sumber : Bagian Pembelian.
4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Bejalan
a. Prosedur Penjualan Obat Dengan Resep
Prosedur sistem yang sedang berjalan pada Apotek Martanegara yang penjualan obatnya dengan menggunakan resep adalah sebagai berikut:
1. Konsumen menyerahkan resep dokter kepada bagian penjualan.
2. Bagian penjualan menyerahkan resep tersebut kepada asisten apoteker dan kemudian di cek oleh asisten apoteker.
3. Jika obat tidak ada, resep dokter akan dikembalikan kebagian penjualan dan diberikan lagi ke konsumen. Dan jika obat ada maka asisten apoteker akan menyiapkan obat sesuai dengan resep yang diterima kemudian diserahkan kembali ke bagian penjualan dan dibuatkan nota penjualan kemudian diserahkan kepada konsumen, dan bagian penjualan mencatat data penjualan dalam buku penjualan.
4. Bagian kendali barang mengecek stock obat yang ada digudang, jika stock obat telah habis maka akan dibuatkan data pesanan dan diserahkan kepada bagian pembelian.
5. Bagian pembelian membuat surat pemesanan dan mengajukan pemesanan kepada supplier.
44
data stock obat. Apabila obat tidak sesuai dengan yang dipesan, maka pesanan akan dikembalikan kepada Supplier.
7. Tiap-tiap bagian membuatkan laporan dan diserahkan kepada pemilik apotek.
b. Prosedur Penjualan Obat Bebas
Prosedur sistem penjualan obat bebas yang sedang berjalan pada Apotek Martanegara adalah sebagai berikut:
1. Konsumen menyerahkan order pemesanan kepada bagian penjualan. 2. Bagian penjualan mengecek obat yang dipesan.
3. Jika obat tidak ada, order pemesanan dikembalikan lagi kepada konsumen. Jika obat ada, maka bagian penjualan akan membuatkan nota penjualan kemudian diserahkan kepada konsumen dan mencatat data penjualan pada buku penjualan.
4. Bagian kendali barang mengecek stock obat yang ada digudang, jika stock obat telah habis maka akan dibuatkan data pesanan dan diserahkan kepada bagian pembelian.
5. Bagian pembelian membuat surat pemesanan dan mengajukan pemesanan kepada supplier.
diserahkan kepada bagian kendali barang yang kemudian dicatat dalam data stock obat. Apabila obat tidak sesuai dengan yang dipesan, maka pesanan akan dikembalikan kepada Supplier.
7. Tiap-tiap bagian membuatkan laporan dan diserahkan kepada pemilik apotek.
4.1.2.1. Flow Map Sistem Yang Berjalan Pada Apotek Maratanegara
46
a. Flow Map Sistem Yang Berjalan Dengan Penjualan Menggunakan Resep
b. Flow Map Sistem Yang Berjalan Dengan Penjualan Obat Bebas
48
4.1.2.2. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar sistem. Dari gambar flow map yang diatas, dapat digambarkan diagram konteks sebagai berikut:
Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem Yang Berjalan Pada Apotek
4.1.2.3. Data Flow Diagram
Berdasar kan flow map dan diagram konteks yang diatas, dapat dibuatkan data flow diagram sebagai berikut:
Gambar 4.4 DFD Level 0 Sistem Yang Berjalan Pada Apotek Martanegara
a. Data Flow Diagram Level 1 Proses 1
50
b. Data Flow Diagram Level 1 Proses 2
Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses Pengelolaan Persediaan Obat
c. Data Flow Diagram Level 1 Proses 3
Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses Pengelolaan Pembelian
4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
1. Pencatatan transaksi penjualan dan pembelian masih dituliskan dalam nota-nota dan buku-buku transaksi sehingga menyebabkan kesulitan dalam pencarian kembali data yang dibutuhkan ketika data atau arsip tersebut semakin menumpuk.
2. Pembuatan laporan yang belum terkomputerisasi mengakibatkan pelaporan kepada pimpinan seringkali mengalami keterlambatan karna membutuhkan waktu yang relatif lama.
3. Dengan sistem yang diterapkan sekarang memiliki resiko kesalahan yang cukup besar atas data-data yang dihasilkan.
Oleh karna itu untuk dokumentasi data ataupun pengarsipan sebaiknya dilakukan secara komputerisasi melalui suatu sistem pengolahan data yang terkomputerisasi.
4.2. Perancangan Sistem
52
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Adapun tujuan dalam perancangan ini adalah:
1. Membangun suatu sistem informasi yang berbasis client server sehingga kegiatan dalam suatu bagian dapat saling terintegrasi dengan bagian lainnya.
2. Membangun perangkat lunak sistem pengolahan data yang mampu menangani dan mendokumentasikan data dalam jumlah besar dengan proses yang cepat.
3. Mengatasi kelemahan-kelemahan yang terjadi pada sistem yang sebelumnya.
4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan
Gambaran umum sistem yang diusulkan merupakan tahapan lebih lanjut dalam pemecahan masalah yang ada pada sistem yang sedang berjalan sehingga dengan perancangan yang diusulkan ini dapat mempersempit atau menyelesaikan permasalahan yang timbul dari sistem yang berjalan yang di analisis.
4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan
Dalam perancangan prosedur yang diusulkan ini, sistem yang akan diterapkan menggunakan sistem terkomputerisasi. Berikut ini adalah prosedur dari perancangan yang akan diusulkan:
a. Prosedur Penjualan Obat Dengan Resep
Prosedur sistem yang diusulkan pada Apotek Martanegara yang penjualan obatnya dengan menggunakan resep adalah sebagai berikut:
1. Konsumen menyerahkan resep dokter kepada bagian penjualan.
2. Bagian penjualan menyerahkan resep tersebut kepada asisten apoteker dan kemudian di cek kedalam database oleh asisten apoteker.
3. Jika obat tidak ada, resep dokter akan dikembalikan kebagian penjualan dan diberikan lagi ke konsumen. Dan jika obat ada maka asisten apoteker akan menyiapkan obat sesuai dengan resep yang diterima kemudian diserahkan kembali ke bagian penjualan.
4. Bagian penjualan menginput data penjualan kedalam database dan mencetak nota penjualan kemudian diserahkan kepada konsumen.
5. Bagian pembelian mengecek data stock obat dalam database. Jika ada obat yang kosong, maka bagian pembelian membuat data pemesanan berdasarkan stock obat yang kosong dan mencetak surat pemesanan yang kemudian diajukan kepada supplier.
54
data pembelian kedalam database dan faktur penjualan supplier diserahkan kepada bagian kendali barang. Apabila obat tidak sesuai dengan yang dipesan, maka pesanan akan dikembalikan kepada Supplier.
7. Tiap-tiap bagian mencetak laporan dan diserahkan kepada pemilik apotek. b. Prosedur Penjualan Obat Bebas
Prosedur sistem penjualan obat bebas yang diusulkan pada Apotek Martanegara adalah sebagai berikut:
1. Konsumen menyerahkan order pemesanan kepada bagian penjualan. 2. Bagian penjualan mengecek obat yang dipesan kedalam database.
3. Jika obat tidak ada, order pemesanan akan dikembalikan ke konsumen. Dan jika obat ada maka bagian penjualan akan menginput data penjualan kedalam database dan mencetak nota penjualan kemudian diserahkan kepada konsumen.
4. Bagian pembelian mengecek data stock obat dalam database. Jika ada obat yang kosong, maka bagian pembelian membuat data pemesanan berdasarkan stock obat yang kosong dan mencetak surat pemesanan yang kemudian diajukan kepada supplier.
5. Supplier memberikan faktur penjualan supplier kepada bagian pembelian dan bagian pembelian mengecek obat berdasarkan data pemesanan, Jika obat sesuai dengan yang dipesan maka bagian pembelian akan menginput data pembelian kedalam database dan faktur penjualan supplier diserahkan kepada bagian kendali barang. Apabila obat tidak sesuai dengan yang dipesan, maka pesanan akan dikembalikan kepada Supplier.
4.2.3.1. Flow Map Sistem Yang Diusulkan Pada Apotek Maratanegara
a. Flow Map Yang Diusulkan Dengan Penjualan Menggunakan Resep
56
b. Flow Map Yang Diusulkan Dengan Penjualan Obat Bebas
4.2.3.2. Diagram Konteks
Gambar 4.10 Diagram Konteks Sistem Yang Diusulkan
Pada Apotek Martanegara
4.2.3.3. Data Flow Diagram
a. DFD Level 0
Gambar 4.11 DFD Level 0 Sistem Yang Diusulkan Pada Apotek
58
b. DFD Level 1
1. Data Flow Diagram Level 1 Proses 1
Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Pengelolaan Penjualan
2. Data Flow Diagram Level 1 Proses 2
2.1
Faktur Penjualan Supplier Data Pemesanan
2.5 Input Data Pembelian
Faktur Penjualan Supplier Data Pembelian T. Pembelian
Data Obat
4.2.3.4. Kamus Data
Kamus data atau data dictionary adalah katalog data tentang fakta dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mengidentifikasikan data yang mengalir dalam sistem dengan lengkap.
Kamus data ikut berperan dalam perancangan dan pembangunan sistem informasi. Berfungsi untuk menjelaskan semua data yang digunakan didalam sistem. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di data flow diagram. Arus data yang ada di data flow diagram sifatnya adalah global, hanya ditujukan arus datanya saja. Berikut adalah kamus data untuk sistem informasi yang dibangun:
Tabel 4.2 Kamus Data Resep Dokter
Nama Resep Dokter
Aliran Data Konsumen Proses 1
Alias
60
Tabel 4.3 Kamus Data Order Pemesanan
Nama Order Pemesanan
Aliran Data Konsumen Proses 1
Alias
-Atribut KodeObat, NamaObat, Satuan
Tabel 4.4 Kamus Data Nota Penjualan
Nama Nota Penjualan
Aliran Data Proses 1 Konsumen
Alias
-Atribut Nota, TanggalNota, KodeObat, NamaObat, Jumlah, Harga, Total
Tabel 4.5 Kamus Data Salinan Resep
Nama Salinan Resep
Aliran Data Proses 1 Konsumen
Alias
Tabel 4.6 Kamus Data Obat
Nama Data Obat
Aliran Data T.Obat Proses1, T.Obat Proses2, T.Obat Proses3, Proses1T.Obat, Proses2T.Obat.
Alias
-Atribut KodeObat, NamaObat, Satuan, Jenis, Golongan, Stock Minimal, Stock, HargaBeli, HargaJual, KodeSupplier, NamaSupplier, Telpon, Alamat, Kota
Tabel 4.7 Kamus Data Pembelian
Nama Data Pembelian
Aliran Data Proses2T.Pembelian, T.Pembelian Proses3.
Alias
62
Tabel 4.8 Kamus Data Penjualan
Nama Data Penjualan
Aliran Data Proses1T.Penjualan, T.Penjualan Proses3.
Alias
-Atribut Nota, TglNota, KodeObat, NamaObat, Satuan, Jenis, Golongan, Stock Minimal, Stock, HargaBeli, HargaJual, TotalPenjualan, KodeSupplier, NamaSupplier, Telpon, Alamat, Kota.
Tabel 4.9 Kamus Data Pemesanan
Nama Data Pemesanan
Aliran Data Proses2T.Pemesanan, T.Pemesanan Proses2.
Alias
4.2.4. Perancangan Basis Data
4.2.4.1. Normalisasi
Untuk mendapatkan kriteria-kriteria normalisasi, semua tabel di
rekontruksi menjadi satu tabel (Universal Table). Lalu diterapkan kriteria-kriteria normalisasi hingga mendapatkan sejumlah tabel yang sudah normal. Dibawah ini merupakan bentuk normalisasi dari tabel yang akan dibangun:
1. Bentuk Unnormal
64
2. Bentuk Normal Pertama
Berdasarkan bentuk unnormal di atas diperoleh beberapa tabel dalam bentuk normal ke pertama ( 1st) seperti berikut ini :
{ NoResep, NamaKonsumen, TelpKonsumen, Dokter, KodeObat, NamaObat, Jumlah, Satuan, TotalResep, Nota, TanggalNota, Harga, Total , TanggalResep, Tebus, Jenis, TotalResep, Golongan, Stock Minimal, Stock, HargaBeli, HargaJual, KodeSupplier, NamaSupplier, Telpon, Alamat, Kota, NoFaktur, TglFaktur, TotalPembelian, Nota, TglNota, TotalPenjualan, NoSP, TglSP.}
3. Bentuk Normal kedua
Bentuk normal Kedua (2NF) adalah table yang tidak mengandung pengulangan data dan nilai-nilai nonatomik. Sebuah nilai atomik adalah field yang menyatakan data tunggal, bukan gabungan nilai-nilai.
Tabel Obat
{ KodeObat*, NamaObat, Satuan, Jenis, Golongan, Stock Minimal, Stock, HargaBeli, HargaJual, **KodeSupplier}
Tabel Supplier
{ KodeSupplier*, NamaSupplier, Telp, Alamat, Kota }
Tabel Penjualan
Tabel PenjualanResep
{ NoResep*, TglResep, NamaKonsumen, TelpKonsumen, Dokter, Tebus, Jumlah, HargaJual, TotalHarga, TotalResep, KodeObat**}
Tabel Pemesanan
{ NoSP*, TglSP, Satuan, Jumlah, KdBarang**,KdSupplier**}
Tabel Pembelian
{NoFaktur*, TglFaktur, Satuan, HargaBeli, Jumlah, TotalHarga, TotalPembelian, KodeObat**, KodeSupplier**,NoSP**}
4. Bentuk Normal Ketiga
Berdasarkan bentuk normal Kedua (2NF) di atas masih ditemukan informasi tabel yang kurang akurat, oleh karena itu dibutuhkan suatu relasi antar tabel yang masing-masing atribut utama bergantung fungsional penuh pada masing-masing kunci dimana kunci tersebut bukan bagiannya.
Tabel Obat
{ KodeObat* NamaObat, Satuan, Jenis, Golongan, StockMinimal, Stock, HargaBeli, HargaJual, KodeSupplier** }
Tabel Supplier
66
Tabel PenjualanBebas
{Nota*,TglNota, TotalPenjualan}
Tabel Detail PenjualanBebas
{ Nota**, KodeObat**, Jumlah, TotalHarga }
Tabel PenjualanResep
{ NoResep*, TglResep, NamaKonsumen, TelpKonsumen, Dokter, Tebus, TotalResep}
Tabel DetailPenjualanResep
{ NoResep**, KodeObat**, Jumlah, TotalHarga }
Tabel Pemesanan
{NoSP*, TglSP, KodeSupplier**}
Tabel Detail Pemesanan
{NoSP**, KodeObat**, Jumlah }
Tabel Pembelian
{NoFaktur*, TglFaktur, TotalPembelian, KodeSupplier**, NoSP**}
Tabel Detail Pembelian
4.2.4.2. Tabel Relasi
Tabel relasi digunakan untuk mengelompokkan data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasi yang berfungsi untuk mengakses data, sehingga database tersebut mudah di modifikasi. Berikut ini di gambarkan relasi antar tabel sistem informasi yang dirancang :
Gambar 4.14 Tabel Relasi
4.2.4.3.ERD (Entity Relationship Diagram)
68
hubungan antar entitas-entitas yang saling berhubungan. Berikut adalah ERD dari sistem informasi yang dirancang:
Gambar 4.15 Entity Relationship Diagram
4.2.4.4. Struktur File
Tabel 4.10 Field T.Obat
Tabel 4.11 Field T.Pembelian Nama Tabel : Obat
Field Kunci : KodeObat
Keterangan : Tabel untuk pengolahan data obat
No Nam Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1 KodeObat Varchar 12 Kode Obat
2 NamaObat Varchar 30 Nama Obat
3 Satuan Varchar 20 Satuan Obat
4 Jenis Varchar 20 Jenis Obat
5 Golongan Varchar 20 Golongan Obat
6 Stock Minimal Bigint 8 Batas Minimal Obat
7 Stock Bigint 8 Persediaan Obat
8 HargaBeli Bigint 8 Harga Pokok
9 HargaJual Bigint 8 Harga Jual
10 KodeSupplier Varchar 12 KodeSupplier
Nama Tabel : Pembelian
Field Kunci : NoFaktur
Keterangan : Tabel untuk mengolah data pembelian dari supplier
No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1 NoFaktur Varchar 12 No Pembelian
2 TglFaktur Varchar 12 Tanggal Pembelian
3 NoSP Varchar 12 No Surat Pemesanan
4 KodeSupplier Varchar 12 Kode Supplier
70
Tabel 4.12 Field T.DetailPembelian
Tabel 4.13 Field T.PenjualanBebas Nama Tabel : Detail Pembelian
Field Kunci : NoFaktur
Keterangan : Tabel untuk mengolah data pembelian dari supplier
No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1 NoFaktur Varchar 12 No Pembelian
3 KodeObat Varchar 12 Kode Obat
3 HargaBeli Bigint 8 Harga Pokok
4 Jumlah Bigint 8 Jumlah Beli
5 TotalHarga Bigint 8 Total Harga
Nama Tabel : Penjualan
Field Kunci : Nota
Keterangan : Tabel untuk mengolah data penjualan
No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1 Nota Varchar 12 No Penjualan
2 TglNota Varchar 12 Tanggal Penjualan
Tabel 4.14 Field T.DetailPenjualanBebas
Tabel 4.15 Field T.PenjualanResep Nama Tabel : DetailPenjulan
Field Kunci : Nota
Keterangan : Tabel untuk mengolah data penjualan
No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1 Nota Varchar 12 No Penjualan
2 KodeObat Varchar 12 Kode Obat
3 Jumlah Bigint 8 Jumlah Jual
4 TotalHarga Bigint 8 Total Harga
Nama Tabel : Penjualan
Field Kunci : Nota
Keterangan : Tabel untuk mengolah data penjualan
No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1 NoResep Varchar 12 No Penjualan Resep
2 TglResep Varchar 12 Tanggal Penjualan Resep
3 Konsumen Varchar 30 Nama Pasien/Konsumen
2 Telpon Char 12 No Telpon Konsumen
3 Dokter Varchar 30 Nama Dokter
2 Tebus Varchar 12 Jumlah Tebus
72
Tabel 4.16 Field T.DetailPenjualanResep
Tabel 4.17 Field T.Pemesanan
Nama Tabel : Pemesanan
Field Kunci : NoSP
Keterangan : Tabel untuk mengolah data pemesanan
No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1 NoSP Varchar 12 No Surat Pemesanan
2 TglSP Varchar 12 Tanggal Pemesanan
3 KodeSupplier Varchar 12 Kode Supplier Nama Tabel : DetailPenjulan
Field Kunci : Nota
Keterangan : Tabel untuk mengolah data penjualan
No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1 NoResep Varchar 12 No Penjualan Resep
2 KodeObat Varchar 12 Kode Obat
3 Jumlah Bigint 8 Jumlah Jual
Tabel 4.18 Field T.DetailPemesanan
Tabel 4.19 Field T.User
Nama Tabel : User
Field Kunci : NamaUser
Keterangan : Tabel untuk Identitas User
No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1 NamaUser Varchar 20 Nama User
2 Password Varchar 20 Password User
3 StatusUser Varchar 20 Status User Nama Tabel : DetailPemesanan
Field Kunci : NoSP
Keterangan : Tabel untuk mengolah data pemesanan
No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1 NoSP Varchar 12 No Surat Pemesanan
3 KodeObat Varchar 12 Kode Obat
74
Tabel 4.20 Field T.Supplier
4.2.4.5. Kodifikasi
Rancangan ini di buat untuk mengidentifikasikan suatu objek secara singkat. Dengan adanya sistem pengkodean ini di harapkan dapat mengklarifikasi data dan membedakan antara data satu dengan yang lain karena pengkodean ini bersifat yang unik sehingga dapat menghindari resiko penumpukan data. Kode dapat di bentuk dari kumpulan huruf, angka atau karakter khusus lainnya. Selanjutnya sistem pengkodean untuk sistem Persediaan barang ini adalah sebagai berikut :
1. Data Supplier
Kode Supplier :[X XXX ]
No urut supplier Singkatan Dari Kata Supplier Nama Tabel : Supplier
Field Kunci : KodeSupplier
Keterangan : Tabel untuk data supplier
No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1 KodeSupplier Varchar 12 Kode supplier
2 NamaSupplier Varchar 30 Nama Supplier
3 Telp Char 15 Telpon
4 Alamat Varchar 65 Alamat Supplier
Kode Supplier ini terdiri dari 4 karakter, 1 karakter pertama menunjukan singkatan dari kata “Supplier”, sedangkan 3 digit berikutnya menunjukan nomor urut supplier. Contoh: [S001]
2. Data Obat
Kode Obat : [ XX XX XXX]
No urut Obat Kode Jenis Obat
Singkatan Dari Kata Obat
Kode Obat terdiri dari 7 karakter, 2 karakter pertama menunjukan singkatan dari kata “Obat”, sedangkan 2 karakter berikutnya menunjukan kode jenis obat, dan 3 digit berikutnya lagi menunjukan nomor urut obat. Contoh: [OB01001]
3. Data Transaksi Pembelian
No Faktur : [ X XXXXXX XXX]
No Urut Pembelian Tanggal Pembelian
Singkatan Dari Kata Beli
76
4. Data Transaksi Penjualan
Nota : [ X XXXXXX XXX]
No Urut Penjualan Tanggal Penjualan
Singkatan Dari Kata Jual
Kode ini terdiri dari 10 karakter, 1 karakter pertama menunjukan singkatan dari kata “Jual”, lalu 6 digit berikutnya menunjukkan tanggal penjualan, dan 3 digit terakhir adalah nomor urut penjualan. Contoh: [J080610001]
5. Data Pemesanan
No SP : [ XX XXXXXX XXX]
No Urut Pemesanan Tanggal Pemesanan
Singkatan Dari Kata Surat Pemesanan
6. Data User
UserName : [ XXXXXXXX]
Bebas
User name bebas menggunakan karakter apa saja, Jumlah karakter dibatasi maksimal 20 karakter. User name ini menunjukan nama atau identitas dari pemakai.
4.2.5. Perancangan Antar Muka
Perancangan antarmuka adalah perancangan tampilan yang dibuat sebelum program aplikasi dibuat, perancangan antarmuka pada sistem persediaan barang pada apotek Martanegara adalah sebagai berikut.
4.2.5.1. Struktur Menu
Berikut ini menu tampilan program sistem persediaan barang Apotek Martanegara:
78
4.2.5.2. Perancangan Input
Adapun perancangan Input nya adalah sebagai berikut:
1. Form Login
Password
Login Cancel
Login
User Name
Gambar 4.17 Form Login
2. Form Data User
3. Form Ubah Password
Gambar 4.19 Form Ubah Password
4. Form Master Data Obat
80
5. Form Master Data Supplier
Gambar 4.21 Form Master Data Supplier
6. Form Transaksi Penjualan
7. Form Transaksi Pembelian
Gambar 4.23 Form Transaksi Pembelian
8. Form Pemesanan
82
4.2.5.3. Perancangan Output
Adapun perancangan Output nya adalah sebagai berikut:
1. Form Lihat Data Stock Obat
Gambar 4.25 Form Lihat Data Stock Obat
2. Form Lihat Data Obat
3. Laporan Stock Obat
Gambar 4.27 Laporan Stock Obat
4. Laporan Data Supplier
84
5. Laporan Pembelian
Gambar 4.29 Laporan Pembelian
6. Laporan Pembelian Per Transaksi
7. Laporan Penjualan Obat Bebas
Gambar 4.31 Laporan Penjualan Obat Bebas
8. Laporan Penjualan Obat Bebas Per Transaksi
86
9. Laporan Penjualan Obat Resep
Gambar 4.33 Laporan Penjualan Obat Resep
10. Laporan Penjualan Obat Resep Per Transaksi
11. Nota Penjualan
Gambar 4.35 Nota Penjualan
12. Surat Pemesanan
88
13. Salinan Resep
Jl.RAA Martanegara No.82 Bandung 40264 Telp (022)7307272
Kode Obat Nama Obat Jumlah
Apotek Martanegara
Salinan Resep
Nama Konsumen Telpon
No Resep Tanggal Resep Dokter
Tebus
Gambar 4.37 Salinan Resep
4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan
Kebutuhan Jaringan dalam mendukung program ini adalah sebagai berikut:
1. Tipe jaringan yang digunakan adalah LAN ( Local Area Network ), karena area yang relatif kecil yaitu sebuah Apotek, dengan model konfigurasi dimana satu komputer bertindak sebagai server, dan yang lainnya sebagai client yang mengakses file dalam server.
2. Media transmisi menggunakan kabel twisted pair, yang tipe Unshielded twisted pair ( UTP ) dan dengan konektor RJ 45.
4. Unsur yang terkait lainnya yaitu,
a. File server, yang digunakan sebagai pusat dari jaringan,
b. WorkStations, Komputer yang terhubung ke file server dalam sebuah jaringan,
c. Network Interface Cards ( Kartu Jaringan ), Perangkat keras yang berfungsi sebagai media penghubung antar komputer,
d. Enthernet Card ( Karu Jaringan Enthernet ), Peerangkat keras yang menyediakan port untuk media transmisi ( Kabel ),
90 BAB V
PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SITEM
5.1. Pengujian
Pengujian merupakan metode yang dilakukan untuk menjelaskan mengenai pengoperasian perangkat lunak yang terdiri dari perangkat pengujian, metode pengujian dan pelaksanaan pengujian.
5.1.1. Rencana Pengujian
Pengujian perangkat lunak Sistem Informasi Persediaan Barang berikut menggunakan data uji berdasarkan data dari masing-masing data. Rencana selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.1 Rencana Pengujian Sistem Persediaan Barang
Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian
Login Verifikasi User Name Black Box
Verifikasi Password Black Box
Data User Tambah Data User Black Box
Ubah Data User Black Box
Hapus Data User Black Box
Password Ubah Password Black Box
Data Supplier Tambah Data Supplier Black Box
Ubah Data Supplier Black Box
Cari Data Supplier Black Box
Data Obat Tambah Data Obat Black Box
Ubah Data Obat Black Box
Stok Obat Filter Stok Minimal Black Box Data Pemesanan Transaksi Pemesanan Black Box
Cetak Surat Pemesanan Black Box
Data Pembelian Transaksi Pembelian Black Box Data Penjualan Transaksi Penjualan Black Box
Cetak Nota Penjualan Black Box
Laporan Laporan Stock Obat Black Box
Laporan Data Supplier Black Box
Laporan Pembelian Black Box
Laporan Penjualan Black Box
5.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian
1. Pengujian Login
Pengujian login adalah pengujian verifikasiuser namedan verifikasi password, penjelesannya sebagai berikut:
Tabel 5.2 Pengujian verifikasiuser name
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
User name : ADMIN Password : admin
Tercantum pada text box user name dan text box password
Dapat mengisi login user name dan password. Sesuai yang diharapkan.
Diterima
Klik tombol login
Data user dicari di tabel user.
Tombol login dapat berfungsi dan user dapat masuk ke form sesuai dengan hak aksesnya. Sesuai yang diharapkan
92
Klik tombol batal
Data user pada text box terhapus, dan form login ditutup dan keluar aplikasi
Tombol batal dapat berfungsi. Sesuai yang diharapkan.
Diterima
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
User name : XXXX Password : xxxx
Tidak dapat login dan menampilkan pesan “Username atau Password Anda Salah!”
User tidak dapat login dan memberikan pesan “Username atau
Password Anda Salah!”. Sesuai yang diharapkan.
Ditolak
2. Pengujian Data User
a. Tambah Data User
Tabel 5.3 Pengujian tambah data user
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Data user baru dan klik tombol simpan
Akan menampilkan pesan bahwa ”Data Tersimpan“ dan data user yang baru akan masuk kedalam database.
Menampilkan pesan bahwa ”Data
Tersimpan“ dan data user yang baru akan masuk kedalam database. Sesuai yang diharapkan.
Diterima
Klik tombol batal
Text box pada form user otomatis menjadi kosong.
Text box pada form user otomatis menjadi kosong. Sesuai yang diharapkan.
Diterima
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
UserName : ( kosong )
Akan menampilkan pesan bahwa ”User name Masih
Kosong!!“
Menampilkan pesan bahwa ” User name Masih Kosong!!”. Sesuai yang diharapkan.