PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN
TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMPS
GALIH AGUNG DAN MTS DARUL ARAFAH DELI SERDANG
SUMATERA UTARA
TESIS
Diajukan Guna M emenuhi Salah Satu Syarat Untuk M emperoleh Gelar M agister Pendidikan
Program Studi T eknologi Pendidikan
Oleh
FINTA RESTU DARNIATI
NIM : 8136122015
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
Finta Restu Darniati. NIM. 8136621015. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Kemandirian Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Smps Galih Agung Dan Mts Darul Arafah Deli Serdang Sumatera Utara. Tesis: Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2015.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan strategi Picture and Picture dan hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan Cooperative Script. (2) Mengetahui hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang memiliki tingkat kemandirian tinggi dan siswa yang memiliki kemandirian rendah. (3) Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian siswa terhadap hasil belajar Bahasa Inggris. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VII SMPS Galih Agung terdiri dari delapan kelas (1a – 1h) dan siswa kelas VII MTS Darul Arafah yang
terdiri dari sepuluh kelas (1a – 1j). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini adalah teknik sampel kelompok secara undi (Cluster Random Sampling). Sampel penelitian dipilih kelas VII-c (30 orang) dan VII-a (32 orang) yang akan
menggunakan strategi Picture and Picture pada SMPS Galih Agung dan kelas VII
-a (30 orang) dan kelas VII-e (34 orang) untuk MTS Darul Arafah yang akan
menggunakan strategi Cooperative Script pada saat proses belajar berlangsung. Instrument penelitian untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan ganda, sedangkan untuk mendapatkan data tentang kemandirian siswa digunakan angket. Uji normalitas dengan uji Liliefors sedangkan uji homogenitas dengan uji Fisher dan uji Bartlett. Teknik analisis data adalah Anava dua jalur
pada taraf signifikan α = 0.05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe. Hasil penelitian adalah: (1) rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Picture and Picture = 29 lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi Cooperative Script = 27, dengan Fhitung
17.89 > Ftabel = 4.00, (2) rata-rata hasil belajar siswa dengan kemandirian tinggi
= 29.90 lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan kemandirian rendah = 35.53 dengan Fhitung 17.89 > Ftabel = 4.00. dan (3) terdapat interaksi antara strategi
pembelajaran dan kemandirian terhadap hasil belajar Bahasa Inggris dengan Fhitung
9.26 > Ftabel = 4.00.
ii
ABSTRACT
Finta Restu Darniati. Reg. 8136621015. The Effect of Instructional Strategy and Student Independency on Student’ Achievement in English Learning at Junior High School state Galih Agung and Mts Darul Arafah Deli Serdang Sumatra Utara. A Thesis: Educational Technology Post Graduate Program of State University of Medan. 2015.
This research is aimed at finding out: (1) the achievement of English Learning between the students that taught by Picture and Picture Strategy and Cooperative Script, (2) the achievement of English Learning between students who had ability of high independency and low independency, (3) interaction between instructional strategy and independency on the students’ achievement in English Learning The population of this research were the seven grade students of junior high school Galih Agung and Mts Darul Arafah. The sample of the research were choosen from strudents VII SMPS Galih Agung (1a – 1h) taught
with Picture and Picture strategy and students of VII MTS Darul Arafah (1a – 1j),
taught with Cooperative Script strategy. The samples taken by Cluster Random Sampling technique. The instrument used to measure the learning achievement was a multiple choice. To get the data of ability of independency of questionnaire. The normality test used Liliefors and the homogeneity tes was Bartlett test. The data analysis technique was analysis of Variance (ANAVA) two-way at the level
of significance α = 0.05 followed by Scheffe test. The research findings were: (1) on average the students’ learning achievement in English taught with Picture and Picture strategy was = 29 which was higher than the average the students’ learning achievement in English taught with Cooperative Script strategy, which was = 27 with Fcount = 17.89 > Ftabel = 4.00, (2) on average the students’
learning achievement in English with high independency was = 29.90, which was higher than the students’ learning achievement in English with low indenpedency was = 26.20 with Fcount = 35.53 > Ftabel = 4.00, and (3) there was
an interaction between instructional strategys and independency toward English learning achievement with Fcount = 9.26 > Ftabel = 4.00.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan dan rahmat-Nya sehingga tesis yang berjudul Pengaruh
Strategi Pembelajaran dan Kemandirian Terhadap Hasil Belajar Bahasa
Inggris Siswa Smps Galih Agung dan Mts Darul Arafah Deli Serdang
Sumatera Utara ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat beriringkan salam
penulis sanjungkan keharibaan Nabi besar Muhammad SAW sebagai risalah
ummat. Penulisan tesis ini dilakukan dalam rangka memenuhi sebagian dari
persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) di Program
Studi Teknologi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan
(UNIMED).
Tesis ini menelaah tentang Pengaruh Strategi Pembelajaran dan
Kemandirian Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa. Dalam proses mulai
dari penulisan tesis ini, penulis mendapatkan banyak bantuan, bimbingan, saran,
nasihat, motivasi serta kritik yang sangat membangun dari berbagai pihak yang
telah membantu penulis dengan keikhlasan dan ketulusan baik langsung maupun
tidak langsung sampai terselesainya tesis ini. Semoga Allah SWT memberikan
balasan yang setimpal atas kebaikan tersebut. Terima Kasih dan penghargaan
khususnya peneliti sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Badiran, M.Pd dan Bapak Prof. Dr.
Abdul Hasan Saragih, M.Pd selaku dosen Pembimbing I dan II yang
iv
bimbingan, arahan dan saran-saran yang sangat bermanfaat dalam
penulisan tesis ini
2. Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul,
M.Pd dan Ibu Dr. Anni Holila Pulungan, M.Hum selaku narasumber
yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam
penyempurnaan tesis ini
3. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd dan Bapak Dr. Raden Mursyid,
M.Pd selaku ketua dan sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan
Pascasarjana Unimed yang setiap saat memberikan kemudahan, arahan
dan nasihat yang sangat berharga bagi penulis. Serta Bapak Asrul S.Pd.I
M.Pd selaku staff pada Program Studi Teknologi Pendidikan
Pascasarjana Unimed yang telah membantu dan melayani dengan baik
dalam hal-hal yang berkaitan dengan pengurusan berkas penyelesaian
tesis.
4. Direktur, Asisten I, II, III beserta staff Program Pascasarjana Unimed
yang telah memberikan bantuan dan kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan tesis ini
5. Bapak Supriadi, S.Pd.I selaku kepala sekolah Mts Darul Arafah dan
Bapak Muhammad Daroini, S.Pd.I kepala sekolah SMPS Galih Agung
yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan
penelitian lapangan, juga kepada straf, Tata usaha serta guru mata
pelajaran Bahasa Inggris Ibu Nina dan Ibu Sisma yang telah bersedia
v
6. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang tiada tara kepada
Ayahanda tersayang Iskandar Umar, Ibunda tercinta Yusniaty Jala, S.Ag.
abang-abang tersayang Saifullah, ST dan Serda Fajri dan kakak Kurnia
Sukma yang telah memberikan dorongan, motivasi dan nasehat yang
menyejukkan hati serta cinta kasihnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis ini.
7. Buat teman-teman terbaik penulis, Nur Annisa, Maya Sari Lubis, Asrul,
Rudi Purwana, Hendri Irawan, Kak Azrina, Belladina, Yuannisah Aini,
Haryanti Huthoari, Habibah Hanim Lubis dan Bang Dede Zulfikar,
Hijrah Mutiara Adha, Adha, Arbisora yang telah memberikan dukungan,
motivasi dan kebersamaan hingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan.
8. Juga untuk teman-teman TP BII kk sherly, kk iyun, kk lina, kk pajid, kk
sri, kk phida, bg arta, bg surya, bg hanafi, bg imron, pak ju, pak erikson,
bg ali, reza, tika, terimakasih atas kebersamaan yang begitu hangat
selama menjalani pendidikan kita.
9. Buat anggota kost yang kece dan unik hotme, yanti, nita, desi, fadila,
lela, putri, mbak ning, eli and tuti. Juga anggota asrama Jasmien, Terima
kasih atas segala dukungan dan kebersamaan yang begitu indah.
10. Serta pihak-pihak yang belum tersebutkan yang juga telah banyak
memberian motivasi.
11. Dan juga kepada Bapak/Ibu dosen Program Studi Teknologi Pendidikan
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu pengetahuan
vi
Dengan segala kekurangan dan keterbatasan, penulis berharap semoga
tesis ini bermanfaat kepada penulis maupun rekan-rekan lain terutama bagi rekan
guru dalam meningkatkan wawasan dan kemampuan untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris di depan kelas serta dapat menjadi seorang
yang berkompetan dan profesional
Medan, 05 Mei 2015 Penulis;
vii
BAB II. KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoretis ... 13
1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran Bahasa Inggris ... 13
2. Hakikat Hasil Belajar Bahasa Inggris ... 18
3. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 22
a. Strategi Pembelajaran Picture and Picture ... 35
b. Strategi Pembelajaran Cooperative Script ... 37
4. Hakikat Kemandirian ... 41
B. Penelitian yang Relevan ... 45
C. Kerangka Berpikir ... 46
viii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.Tempat dan Waktu Penelitian ... 54
B.Populasi dan Sampel Penelitian ... 54
C.Metode dan Rancangan Penelitian ... 56
D.Prosedur dan Perlakuan Penelitian ... 57
E.Pengontrolan Perlakuan ... 60
F. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 63
G.Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 65
H.Uji Coba Instrument ... 71
I. Teknik Analisis Data ... 75
J. Hipotesis Statistik... 75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 77
B.Pengujian Persyaratan Analisis ... 88
C.Pengujian Hipotesis ... 93
D.Diskusi Hasil Penelitian ... 97
E. Keterbatasan Penelitian ... 104
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.Simpulan ... 105
B.Implikasi... 106
C.Saran-saran ... 111
DAFTAR PUSTAKA ... 112
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Bahasa Inggris ... 4
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian... 56
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Bahasa Inggris ... 69
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Kemandirian ... 71
Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Picture and Picture ... 77
Tabel 4.2 Deskripsi Data Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Cooperative Script ... 79
Tabel 4.3 Deskripsi Data Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Dengan Kemandirian Tinggi ... 80
Tabel 4.4 Deskripsi Data Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Dengan Kemandirian Rendah ... 81
Tabel 4.5 Deskripsi Data Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran PP dan Kemandirian Tinggi ... 83
Tabel 4.6 Deskripsi Data Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran PP dan Kemandirian Rendah... 84
Tabel 4.7 Deskripsi Data Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran CS dan Kemandirian Tinggi ... 85
viii
Tabel 4.9 Rangkuman Analisis Uji Normalitas ... 88
Tabel 4.10 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa
Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran PP dan CS ... 91
Tabel 4.11 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa
Dengan Kemandirian Tinggi Dan Kemandirian Rendah ... 92
Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas strategi Pembelajaran Dan
Kemandirian ... 92
Tabel 4.13 Rangkuman Anava Faktorial 2 x 2 ... 93
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Hierarki Istilah Dalam Pembelajaran ... 28
Gambar 3.1 Taksonomi Bloom ranah kognitif ... 68
Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Diajar
Dengan strategi pembelajaran Picture and Picture ... 78
Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Diajar
Dengan strategi pembelajaran Cooperative Script ... 79
Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Dengan
Kemandirian Tinggi ... 81
Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Dengan
Kemandirian Rendah ... 82
Gambar 4.5 Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa yang Diajar
Dengan Strategi Pembelajaran PP Kemandirian Tinggi ... 83
Gambar 4.6 Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa yang Diajar
Dengan Strategi Pembelajaran PP Kemandirian Rendah ... 85
Gambar 4.7 Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa yang Diajar
Dengan Strategi Pembelajaran CS Kemandirian Tinggi ... 86
Gambar 4.8 Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa yang Diajar
Dengan Strategi Pembelajaran CS Kemandirian Rendah ... 87
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Tes Hasil Belajar ... 116
Lampiran 2. Angket Kemandirian Belajar ... 124
Lampiran 3. Silabus ... 127
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PP ... 131
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran CS ... 137
Lampiran 6. Uji Validitas Tes Hasil Belajar Bahasa Inggris ... 147
Lampiran 7. Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar Bahasa Inggris... 149
Lampiran 8. Indeks Kesukaran dan Daya Beda Tes Hasil Belajar Bahasa Inggris ... 152
Lampiran 9. Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Angket Kemandirian ... 154
Lampiran 10. Data Hasil Belajar Bahasa Inggris ... 157
Lampiran 11. Pengujian Normalitas Data ... 173
Lampiran 12. Pengujian Homogenitas Data ... 182
Lampiran 13. Pengujian Hipotesis ... 185
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi saat ini, penggunaan bahasa asing yaitu bahasa Inggris
telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai alat
komunikasi. Bahasa Inggris ditetapkan sebagai bahasa asing yang pertama sesuai
dengan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan No 096/1967
tanggal 12 Desember 1967 (Kartono, 1980:126).
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan.
Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran,
perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Bahasa
Inggris adalah bahasa global yang sangat berperan dalam interaksi dan
komunikasi (lingua franca) global seiring dengan kemajuan dan persaingan
globalisasi. Bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa resmi di lebih dari 60
negara di dunia. Ini menunjukkan bahwa bahasa Inggris adalah alat komunikasi
yang sangat penting untuk banyak orang di seluruh dunia.
Sesuai dengan kedudukannya itu, Bahasa Inggris secara wajib diajar di
sekolah-sekolah. Untuk tingkat SD, SMP bahkan SMA yang diharapkan sebagai
sarana pertama agar dapat memupuk serta meningkatkan empat kemampuan
dalam bahasa Inggris (Listening, Speaking, Reading dan Writing) secara
berkesinambungan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan komunikasi itu
sendiri dalam mengikuti perkembangan serta memanfaatkan ilmu dalam bidang
pekerjaan. Oleh karena itu strategi mata pelajaran bahasa Inggris di arahkan untuk
2
berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi yang mencakup:
performative, functional, informational, dan epistemic. Pada tingkat performative,
orang mampu membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara dengan
simbol-simbol yang digunakan. Pada tingkat functional, orang mampu menggunakan
bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti membaca surat
kabar, manual atau petunjuk. Pada tingkat informational, orang mampu
mengakses pengetahuan dengan kemampuan berbahasa dan pada tingkat
epistemic orang mampu mengungkapkan pengetahuan ke dalam bahasa sasaran.
Proses pembelajaran itu sendiri merupakan sebuah sistem yang di dalamnya
terdapat berbagai komponen yang saling bekerja sama dan terpadu untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Komponen-komponen tersebut adalah tujuan
pengajaran, guru dan peserta didik, bahan pengajaran, metode dan strategi belajar
mengajar, alat atau media, sumber pelajaran dan evaluasi.
Menurut (Sadiman, 2007:11-12), proses belajar mengajar pada hakikatnya
adalah proses berkomunikasi. Proses berkomunikasi yaitu proses penyampaian
pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu kepada penerima
pesan. Pesan-pesan tersebut berupa isi ajaran dan didikan yang dituangkan di
dalam kurikulum dan oleh guru dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi
visual maupun verbal.
Di Indonesia, bahasa Inggris telah lama diajarkan di semua Sekolah Menengah
Pertama dan Sekolah Menengah Atas baik negeri maupun swasta. Pada tingkat
SMP pembelajaran bahasa Inggris bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi
3
1. memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk
meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
2. mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara
bahasa dengan budaya.
Pada peristiwa lain komunikasi sering digunakan secara bersama dengan
keempat kompetensi yaitu (Listening, Speaking, Reading dan Writing) guna
mencapai tujuan komunikasi, namun dua diantara keterampilan bahasa yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah keterampilan membaca dan berbicara.
Berbicara merupakan keterampilan yang bertujuan untuk mengungkapkan dan
mengekspresikan ide, gagasan, serta perasaan secara lisan, sehingga akan terjalin
komunikasi secara langsung antara komunikan dan komunikator yang mencakup
proses transaksi dan negoisasi dalam interaksi siswa. Membaca adalah suatu
kegiatan atau cara dalam mengupayakan pembinaan daya nalar (Tampubolon,
1987:6). Dengan membaca seseorang secara tidak langsung sudah mengumpulkan
kata demi kata dalam mengaitkan maksud dan arah bacaannya yang pada akhirnya
pembaca dapat menyimpulkan suatu hal dengan nalar yang dimilikinya.
Hingga kini, perhatian pemerintah dalam bidang pendidikan baik pada jalur
pendidikan formal, perhatian dan upaya pemerintah agar para peserta didik
mampu menguasai bahasa Inggris dengan baik. Mulai dari penerapan di SD, SMP,
SMA bahkan jenjang PT, juga pada lembaga non-formal seperti kursus juga
memberikan efek yang baik terhadap pembelajaran bahasa Inggris, dimana
pembelajaran disini dimaksud sebagai proses interaksi peserta didik dengan
4
Namun, harapan tidak berjalan sejajar dengan kenyataan yang ada. Meskipun
bahasa Inggris telah diajarkan selama kurang lebih sembilan tahun ditambah pada
lembaga kursus, ternyata masih banyak siswa yang belum mahir berbahasa Inggris
bahkan masih ada yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran baik secara
aktif-produktif (berbicara-menulis) maupun pasif-reseptif (mendengarkan-
membaca). Permasalahan yang terjadi menimbulkan dampak negatif terhadap
kualitas pembelajaran bahasa Inggris disekolah sehingga mempengaruhi mental
siswa dalam proses belajar dan menentukan keberhasilan belajar bahasa Inggris.
Selanjutnya muncul anggapan siswa bahwa bahasa Inggris merupakan suatu
bahasa yang sulit dipelajari dibanding dengan bahasa lain. Hal ini terlihat dari
rata-rata nilai bahasa Inggris hasil SMPS Galih Agung dan MTS Darul Arafah
yang belum mencapai hasil maksimal terutama di bidang Bahasa Inggris.
Berdasarkan data yang peneliti peroleh dalam kurun waktu 3 tahun terakhir
dari SMPS Galih Agung dan MTs Darul Arafah dapat disajikan pada Tabel 1.1.
dan Tabel 1.2. berikut:
Tabel 1.1. Daftar Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa SMPS Galih Agung 3 tahun terakhir
No. TahunAjaran N Rata-rata KKM
Sem 1 Sem 2 Sem 1 Sem 2
1 2009/2010 5,38 5,90 6,5 6,5
2 2010/2011 6,88 6,72 7,0 7,0
5
Tabel 1.2. Daftar Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa MTs Darul Arafah 3 tahun terakhir
No. TahunAjaran N Rata-rata KKM
Sem 1 Sem 2 Sem 1 Sem 2
1 2009/2010 6,79 6,92 6,5 6,5
2 2010/2011 5,99 6,82 7,0 7,0
3 2011/2012 6,90 6,87 7,0 7,0
Sumber : Daftar kumpulan nilai semester kelas VII SMPS Galih Agung dan MTs Darul Arafah
Hasil belajar Bahasa Inggris sebagaimana dijelaskan pada Tabel 1.1 dan
Tabel 1.2. masih tergolong belum maksimal dan memuaskan karena masih berada
dibawah kategori Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) mata pelajaran bahasa
Inggris yaitu 7,00. Dalam hal ini banyak faktor yang mempengaruhi anggapan
siswa terhadap bahasa Inggris, salah satunya adalah pembelajaran bahasa Inggris
yang cenderung tidak menarik, tidak dinamis dan kering makna. Rendahnya
kemampuan guru dalam memilih, menggunakan dan mengkombinasikan berbagai
strategi pembelajaran hingga guru masih menggunakan metode konvensional
untuk penyampaian materi seperti mencatat, membaca, bahkan mencatat ulang
materi yang disampaikan secara monoton, guru juga masih dominan dalam proses
PBM. (Eka Nilam Sari, 2010: 140).
Dalam pembelajaran bahasa Inggris, aktivitas yang dilakukan siswa tidak
cukup hanya mendengarkan dan mencatat apa yang diterangkan guru, tetapi siswa
harus berpartisipasi aktif, misalnya membiasakan siswa bertanya atau menjawab
pertanyaan guru dengan menggunakan bahasa Inggris, banyak mengerjakan soal,
dan sebagainya. Aktivitas belajar siswa juga mencakup aktivitas belajar di rumah,
6
aktivitas belajar siswa didalam mengikuti proses belajar mengajar, guru
diharapkan dapat menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih banyak
melibatkan keaktifan siswa, sedangkan siswa itu sendiri hendaknya dapat
memotivasi dirinya sendiri untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar, dengan
aktivitas ini kemungkinan besar hasil belajar bahasa Inggris yang dicapai oleh
siswa lebih optimal dan memuaskan. Oleh karena itu, diperlukan penerapan
strategi yang bersifat aktif dan inovatif dalam proses pembelajaran bahasa Inggris.
Dalam upaya meningkatkan pembelajaran bahasa Inggris yang menarik dan
meyenangkan bagi siswa, masih diperlukan berbagai terobosan dalam
mengembangkan inovasi pembelajaran serta pemenuhan sarana dan prasarana
pendidikan yang memadai, teknik, metode serta strategi yang baru sehingga
mendorong siswa untuk belajar bahasa Inggris secara lebih optimal. Selain siswa,
guru juga dituntut untuk lebih berkreasi dan inovatif dalam penyampaian bahan
ajar/materi bahasa Inggris tersebut, karena pada hakikatnya faktor guru dalam
konteks pendidikan tetap memainkan peran utama dalam menjalankan aktivitas
pembelajaran (Emosda, 2007:205).
Terdapat beragam strategi yang dapat diterapkan guru dalam proses
pembelajaran diantaranya SPE (Strategi Pembelajaran Ekspositori), SPI (Strategi
Pembelajaran Inquiri), SPBM (Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah), SPK
(Strategi Pembelajaran Kooperatif), SPK (Strategi Pembelajaran Kontekstual) dan
sebagainya. Salah satu strategi yang dapat diterapkan oleh guru adalah strategi
kooperatif dengan konsep Edutainment (Hamid, 2011:17) pada pembelajaran
bahasa Inggris dimana muatan pendidikan dan hiburan bisa dikombinasikan
7
yang dicapai tidak hanya terbatas pada kemampuan akademik secara individu
namun lebih kepada pencapaian tujuan secara kerjasama. Penerapan strategi
kooperatif dengan konsep pembelajaran Edutainment, yang didalamnya terdapat
berbagai strategi yang menarik dan menghibur seperti strategi Picture and Picture,
Numbered Head Together, Cooperative Script, Jigsaw, and Course Review
Horray.
Strategi Picture and Picture dalam bidang studi bahasa Inggris menekankan
pembelajaran dimana siswa dapat mengungkapkan secara individual tentang
materi yang dipelajarinya, bukan hanya mengerti bahasa secara tulisan saja.
Sehingga menuntut keaktifan siswa dalam mencari informasi belajar dari berbagai
sumber sebagai acuan dalam menyelesaikan satu materi pelajaran. Sedangkan
strategi Cooperative Script pada pembelajaran bahasa Inggris lebih menekankan
komunikatif sesamanya secara dialog dalam menyampaikan suatu materi secara
berpasangan, sehingga terdapat kecenderungan siswa kurang memiliki rasa
percaya diri karena harus berdiskusi dengan sesamanya dan memahami materi
yang diberikan guru hingga masih dibutuhkan penjelasan dari guru, kondisi
demikian membuat siswa jenuh dan berakibat pada pencapaian hasil belajar yang
kurang maksimal.
Di samping faktor strategi pembelajaran sebagai faktor eksternal, maka faktor
internal yang berasal dari diri siswa berupa karakteristik siswa juga turut
mempengaruhi pencapaian hasil belajar bahasa Inggris. Diantaranya berupa gaya
belajar, kemandirian, gaya kognitif, kemampuan awal, minat siswa dan
sebagainya. Untuk kajian dalam tesis ini diangkat salah satu bahasan tentang
8
akan memberikan dampak yang berbeda terhadap perolehan hasil belajar siswa.
(Abner Siahaan, 2014:203)
Perbedaan kemandirian yang melekat pada diri siswa berakibat pada
perbedaan kemampuan siswa dalam memahami materi bahasa Inggris. Dalam hal
ini siswa yang memiliki kemandirian tinggi akan bersikap inisiatif, bertekad
dalam belajar serta siap menghadapi masalah tanpa tergantung pada orang lain,
hal berbalik dengan siswa yang memiliki tingkat kemandirian rendah. Adanya
perbedaan tingkat kemandirian siswa diduga memberi pengaruh yang berbeda
terhadap perolehan hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan siswa yang memiliki
karakteristik kemandirian yang tinggi akan menghadapi beban belajar sebagai
tantangan dalam menyelesaikannya, sedangkan siswa dengan tingkat kemandirian
rendah cenderung masih mengharapkan bantuan guru atau orang lain dalam
penyelesaiannya.
Memperhatikan hal di atas, maka guru dapat menyesuaikan, menyusun dan
menyiapkan materi ajar yang relevan untuk dapat membantu dan mengarahkan
kesiapan siswa untuk menerima materi pelajaran memperhatikan strategi
pembelajaran yang diterapkan serta karakteristik siswa dalam pembelajaran.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah yang ada yaitu : (1) Apakah yang harus diberikan
terlebih dahulu dalam kegiatan pembelajaran bahasa Inggris? (2) Bagaimanakah
cara menyampaikan urutan materi pelajaran yang paling baik dalam pembelajaran
9
proses belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris? (4) Apakah penerapan
strategi yang berbeda memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar
bahasa Inggris? (5) Apakah penentuan strategi harus berpijak pada kondisi yang
ada? (6) Apakah perbedaan karakteristik belajar siswa mempengaruhi hasil belajar
siswa? (7) Apakah strategi pembelajaran tertentu hanya efektif untuk siswa yang
memiliki karakteristik yang tertentu pula? (8) Apakah hasil belajar bahasa Inggris
siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Picture and Picture lebih
tinggi daripada hasil belajar bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan
strategi pembelajaran Cooperative Script? (9) Apakah hasil belajar bahasa Inggris
siswa yang memiliki tingkat kemandirian tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar
bahasa Inggris siswa yang memiliki tingkat kemandirian rendah? (10) Apakah
terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian siswa terhadap
hasil belajar bahasa Inggris?
C. Pembatasan Masalah
Untuk lebih terarah dan terfokusnya kajian penelitian ini maka dibatasi pada
masalah strategi pembelajaran dan kemandirian siswa. Kedua faktor ini dipilih
karena diperkirakan berpengaruh langsung terhadap pembelajaran bidang studi
Bahasa Inggris terutama bidang aktif (berbicara) dan reseptif (membaca). Lebih
lanjut pembahasan dibatasi sebagai berikut: hasil belajar Bahasa Inggris dalam
bidang kognitif, sedangkan strategi pembelajaran dibatasi pada strategi Picture
and Picture dan strategi Cooperative Script. Karakteristik siswa dibatasi pada
kemandirian siswa yang dibedakan atas kemandirian tinggi dan kemandirian
10
D. Rumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Apakah hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan
strategi Picture and Picture lebih tinggi daripada hasil belajar Bahasa
Inggris siswa yang dibelajarkan dengan strategi Cooperative Script ?
2. Apakah hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang memiliki tingkat
kemandirian tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki
kemandirian rendah?
3. Apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian siswa
terhadap hasil belajar Bahasa Inggris?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Mengetahui hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan
strategi Picture and Picture lebih tinggi daripada hasil belajar Bahasa
Inggris siswa yang dibelajarkan dengan strategi Cooperative Script
2. Mengetahui hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang memiliki tingkat
kemandirian tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kemandirian
rendah Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian
siswa terhadap hasil belajar Bahasa Inggris
3. Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian siswa
11
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis
maupun secara praktis. Manfaat hasil penelitian secara teoretis diharapkan:
a. Untuk menambah dan mengembangkan khasanah pengetahuan tentang
konsep pembelajaran Edutainment yang sesuai dengan tujuan, materi
pelajaran, dan karakteristik siswa.
b. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan
strategi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran bahasa Inggris.
c. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh
gambaran mengenai pengaruh strategi pembelajaran yang memiliki konsep
Edutainment terhadap hasil belajar bahasa Inggris.
Adapun Manfaat penelitian secara praktis adalah:
1. Bagi peneliti
a. Penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti tentang pelaksanaan
strategi kooperatif dengan konsep edutainment
b. Peneliti mampu mengidentifikasi kelemahan penyebab rendahnya hasil
belajar bahasa Inggris siswa
c. Peneliti mampu mengetahui dan memahami bagaimana kemampuan
verbal bahasa Inggris siswa/i SMP dengan strategi kooperatif
2. Bagi guru
a. Dapat membantu tugas guru dalam meningkatkan kemampuan
Speaking and Reading siswa selama proses pembelajaran di kelas
12
b. Dapat memberikan masukan bagi guru bahasa Inggris yang lain, yaitu
cara untuk meningkatkan kemampuan Speaking and Reading bahasa
Inggris siswa
c. Mempermudah guru melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris di
kelas
d. Dapat mengembangkan pembelajaran bahasa Inggris di kelas
3. Bagi siswa
a. Dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan Speaking
and Reading teks bahasa Inggris yang dipelajari
b. Dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris dalam proses
pembelajaran
c. Siswa dapat membangun kemampuannya sendiri dan dapat
berinteraksi dengan sesamanya
d. Pelaksanaan pembelajaran dengan strategi kooperatif dengan konsep
edutainment diharapkan dapat meningkatkan sikap dan daya tarik
siswa terhadap bahasa Inggris
4. Bagi sekolah secara tidak langsung akan membantu memperlancar proses
105
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan-simpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian adalah sebagai
berikut
1. Rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran Picture and Picture lebih tinggi dibandingkan dengan rata
hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang diajar dengan strategi Cooperative
Script. Dengan demikian strategi pembelajaran Picture and Picture lebih
efektif diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Inggris guna meningkatkan
hasil belajar Bahasa Inggris siswa tanpa memperhatikan adanya perbedaan
kemandirian.
2. Rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris siswa dengan kemandirian tinggi
yang diajar dengan strategi pembelajaran Picture and Picture maupun
strategi pembelajaran Cooperative Script lebih tinggi dibandingkan dengan
rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris siswa dengan kemandirian rendah.
Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian siswa
yang memberikan perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar Bahasa
Inggris. Perbedaan pengaruh tersebut adalah (a) hasil belajar Bahasa
Inggris siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Picture and Picture
lebih tinggi dibandingkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang diajar
dengan strategi pembelajaran Cooperative Script (b) hasil belajar Bahasa
Inggris siswa dengan kemandirian tinggi lebih tinggi dibandingkan siswa
106
diajar dengan strategi pembelajaran Picture and Picture dan kemandirian
tinggi lebih tinggi dibandingkan siswa dengan kemandirian rendah (d)
hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran Cooperative Script dengan kemandirian tinggi lebih tinggi
dibandingkan siswa dengan kemandirian rendah (e) hasil belajar Bahasa
Inggris siswa yang diajar dengan strategi Picture and Picture dan
kemandirian tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar Bahasa Inggris siswa
yang diajar dengan strategi pembelajaran Cooperative Script dan
kemandirian tinggi dan (f) hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang diajar
dengan strategi pembelajaran Picture and Picture dan kemandirian rendah
lebih rendah daripada hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang diajar
dengan strategi pembelajaran Cooperative Script dan kemandirian rendah.
B. Implikasi
1. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh
strategi pembelajaran terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa. Hal ini
memberikan penjelasan dan penegasan bahwa strategi pembelajaran
merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian sebagai upaya
meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris. Hal ini dapat dimaklumi
karena melalui penerapan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan
partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya dapat
meningkatkan keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran itu
sendiri. Dengan demikian apabila menerapkan strategi pembelajaran yang
kurang tepat dalam pembelajaran tentu akan berakibat berkurang pula
107
Melalui penelitian ini menunjukkan bahwa secara rata-rata hasil
belajar Bahasa Inggris siswa lebih tinggi dengan menggunakan strategi
pembelajaran Picture and Picture daripada diajar dengan strategi
Cooperative Script. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran
Picture and Picture lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa
Inggris, karena dalam pembelajaran yang menerapkan strategi
pembelajaran Picture and Picture siswa cenderung aktif untuk
mengurutkan suatu prosedur dalam kehidupan sehari-hari. Siswa berupaya
mengurutkan step by step kerja suatu materi dalam rangka pencapaian
tujuan pembelajaran.
Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran
terhadap hasil belajar Bahasa Inggris berimplikasi kepada guru untuk
melaksanakan strategi pembelajaran Picture and Picture. Dengan
menggunakan strategi pembelajaran Picture and Picture diharapkan guru
dapat membangkitkan dan memotivasi keterlibatan dan patisipasi aktif
siswa terhadap pembelajaran Bahasa Inggris dan dapat menciptakan
suasana belajar yang lebih interaktif dan efektif dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
2. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kemandirian berpengaruh
terhadap hasil belajar Bahasa Inggris. Siswa dengan kemandirian tinggi
memiliki rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris lebih tinggi atau unggul
dibandingakan dengan siswa dengan kemandirian rendah. Pernyataan
108
signifikan memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa
Inggris siswa.
Siswa dengan kemandirian tinggi, akan lebih dapat menerima
materi ajar karena sudah mengenal sebelumnya. Dengan demikian maka
siswa yang selalu melatih dirinya secara terus menerus akan dapat
menemukan prosedur belajar yang sistematis yang pada gilirannya siswa
terbiasa dan terlatih untuk memecahkan masalah belajarnya. Dengan
demikian apabila siswa dengan kemandirian rendah tentu akan rendah pula
pencapaian hasil belajar Bahasa Inggris, sebaliknya siswa dengan
kemandirian tinggi maka tingkat pencapaian hasil belajar Bahasa Inggris
lebih tinggi.
Konsekuensi logis dari pengaruh kemandirian terhadap hasil
belajar Bahasa Inggris berimplikasi kepada guru pengampu mata pelajaran
Bahasa Inggris untuk melakukan identifikasi dan prediksi dalam
menentukan kemandirian yang dimiliki siswa. apabila kemandirian siswa
dapat dikelompokkan maka guru dapat menerapkan rencana-rencana
pembelajaran dan strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan
karakteristik siswa, di samping itu juga guru dapat melakukan
tindakan-tindakan lain misalnya untuk siswa dengan kemandirian tinggi diberikan
materi pengayaan dan soal-soal latihan dengan tingkat kesukaran yang
lebih tinggi. Sedangkan untuk siswa dengan kemandirian rendah diberikan
materi remedial yang bertujuan memberikan pemahaman dan penguasaan
kepada siswa terhadap materi pelajaran. Dengan demikian siswa
109
keterampilan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan persoalan belajar
untuk memperoleh hasil belajar Bahasa Inggris yang lebih baik. Di
samping itu siswa diharapkan mampu untuk meningkatkan retensinya
dengan cara menemukan materi penting bukan karena perintah guru.
Implikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari aspek
kemandirian adalah memberikan pemahaman kepada guru dalam memilih
strategi pembelajaran harus mempertimbangkan kemandirian siswa.
dengan adanya kemandirian dalam diri siswa akan berperan terhadap
reaksi positif atau negative yang akan dilakukannya dalam merespon suatu
ide, gagasan atau situasi tertentu dalam pembelajaran yang berlangsung.
Oleh karena itu, strategi pembelajaran yang diterapkan guru akan efektif
atau tidak tentunya tergantung dari karakteristik siswa.
Perbedaan kemandirian juga berimplikasi kepada guru di dalam
memberikan motivasi, membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa.
bagi siswa dengan kemandirian tinggi, hal tersebut tidak menjadi sulit bagi
guru dalam memotivasi, membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa.
Tetapi bagi siswa dengan kemandirian rendah maka guru perlu lebih
perhatian serta berkesinambungan dalam memberikan motivasi,
membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa. sehingga dapat
dimaklumi bahwa pemberian motivasi, membangkitkan minat dan
motivasi belajar siswa akan lebih efektif apabila terjalin hubungan antara
guru dan siswa, siswa dengan siswa tercipta dan terjalin secara kondusif
110
guru Bahasa Inggris dapat bekerja sama dengan guru bimbingan dan
konseling untuk menanganinya.
Perbedaan kemandirian juga berimplikasi kepada guru di dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas. Tindakan yang dapat dilakukan guru
adalah dengan menerapkan konsep belajar tutorial sesama murid dimana
guru mengarahkan dengan membentuk kelompok belajar atau kelompok
diskusi di dalam kelas di mana siswa dengan kemandirian tinggi
memberikan bantuan kepada siswa dengan kemandirian rendah, dengan
demikian kegiatan pembelajaran bagi siswa dengan kemandirian rendah
dapat terbantu dalam memahami materi pelajaran.
3. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi strategi pembelajaran
dan kemandirian terhadap hasil belajar Bahasa Inggris. Interaksi tersebut
terindikasi dari siswa dengan kemandirian tinggi dan diajar dengan strategi
pembelajaran Picture and Picture memperoleh hasil belajar Bahasa Inggris
yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran Cooperative Script. Sedangkan bagi siswa dengan
kemandirian rendah yang diajar dengan strategi pembelajaran Picture and
Picture lebih rendah dibandingkan yang diajar dengan menggunakan
strategi pembelajaran Cooperative Script. Dengan demikian dapat
dipahami bahwa strategi pembelajaran Picture and Picture lebih tepat
digunakan bagi siswa yang memiliki karakteristik kemandirian tinggi,
sedangkan strategi pembelajaran Cooperative Script lebih tepat digunakan
111
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar
Bahasa Inggris dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru
dan kemandirian yang dimiliki siswa. dalam hal ini antara guru dan siswa
mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam upaya meningkatkan hasil
belajar Bahasa Inggris itu sendiri, sehingga untuk mencapai hasil belajar Bahasa
Inggris yang maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran
dan kemandirian perlu menjadi perhatian secara bersamaan.
Interaksi strategi pembelajaran dan kemandirian berimplikasi kepada guru dan
siswa. Untuk guru, agar dapat memahami dan tentunya melaksanakan dengan baik
penerapan strategi pembelajaran Picture and Picture dalam penerapannya di kelas
karena melalui penelitian ini terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar
Bahasa Inggris. Sedangkan untuk siswa agar selalu berupaya meningkatkan
kemandirian dan yang terpenting adalah mendisiplinkan diri untuk komit dan
konsisten dalam belajar
C. Saran-saran
Berdasarkan hasil temuan penelitian sebelumnya, maka dapat dituliskan
beberapa saran sebagai berikut.
1. Kepada penyelenggaran sekolah dan guru disarankan dalam kegiatan
pembelajaran perlu menerapkan strategi pembelajaran Picture and Picture
dengan melengkapi unsur teknologi dan media pembelajaran
2. Kepada pengawas rumpun mata pelajaran Bahasa Inggris untuk
memberikan kepada guru agar memperhatikan karakteristik siswa dalam
112
strategi pembelajaran yang lebih sesuai untuk dilaksanakan pada materi
ajar Bahasa Inggris
3. Kepada peneliti lain disarankan untuk meneliti karakteristik siswa yang
lain misalnya retensi, kreativitas, gaya belajar dan sebagainya yang turut
113
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. 2006. Perencanaan Pembelajaran. 2011. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA.
Abdul Hamid. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan:Pustaka Pribadi.
Abner Siahaan. 2014. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Tingkat Kemandirian Terhadap Hasil Belajar IPS SMPN Lima Puluh Kebupaten Batubara. Tabularasa Jurnal Pendidikan PPS Unimed vol. 11 no 2.
Anita lie. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di ruang-ruang kelas. Jakarta:PT Grasindo.
Busmin Gurning. 2008. Pembelajaran Kooperatif Dalam Bahasa Inggris Untuk Anak Berbakat. Jurnal Teknologi Pendidikan vol. 1 no 1
Burhanuddin. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Dan Kemampuan Verbal Terhadap Hasil Belajar Ips Siswa Mts Ulumul Quran Langsa. Tabularasa Jurnal Pendidikan PPS Unimed vol 9 no 1.
Badan Nasional Standar Pendidikan. 2006. Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar SMP/MTs. Jakarta: BSNP.
Darwis. Thesis. Pengaruh model pembelajaran dan kemandirian terhadap hasil
belajar bahasa Inggris siswa SMP Negeri Lubuk Pakam.
Medan:PascaSarjana Unimed.
Desmawati. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tari Bambu Pada Mata Pelajaran Sejarah. Tabularasa Jurnal Pendidikan PPS Unimed vol.11 no 1.
Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Lembaga Penjamin Mutu : Jawa Timur, 2005.
Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Emosda. 2007. Faktor Guru Dalam Aktivitas Pembelajaran Di Kelas. Jurnal Tabularasa PPS Unimed vol. 4 no 2.
Eka Nilan Sari. 2010. Keefektifan Pendekatan Cooperative Learning Dalam Meningkatkan Aktifitas Dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Tabularasa PPS Unimed vol. 7 no 2.
114
Haidir & Salim. Strategi Pembelajaran. 2012. Medan:Perdana Publishing.
Hasruddin. 2006 Strategi Pembelajaran Kooperatif Pada Pembelajaran Biologi Tabularasa Jurnal Pendidikan PPS Unimed. vol. 3 no 01
Hamruni. 2009. Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, (Yogyakarta:Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga)
Hamruni. 2009. Edutainment Dalam Pendidikan Islam & Teori-teori Pembelajaran Quantum, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga)
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Jodih Rusmajadi. 2010. Terampil Berbahasa Inggris. Jakarta: Indeks.
John W Creswell. Research Design (Edisi Ketiga). 2010. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Margaret E. Bell Gredler. 1991. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: Rajawali
Mel Silberman. 2002. Active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject, Trj Sarjuli dkk.Yogyakarta: Yappendis, Cetakan Kedua.
Mel Silberman. 2009. Active Learning. Yogyakarta: PUSTAKA INSAN MADANI
Muhammad Nur. 2005. Pembelajaran Kooperatif, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Lembaga Penjamin Mutu : Jawa Timur.
Moh Sholeh Hamid. 2011. Metode EduTainment. Jogjakarta:Diva Press.
M. Atwi Suparman. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga
M.Said. 2010. Ice Breaker Games. Jogjakarta.ANDI.
M. Ali dan M. Asrori. 2011. Psikologi Remaja; Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.
Orin. W. and David R. Krathwohl. Abridged Edition. A Taxonomy For Learning, Teaching and Assessing. New York.
Syafaruddin, Dkk. 2013. Inovasi Pendidikan. Medan:Perdana Publishing.
115
Sulastri Yusro. 2007. Makalah. Pembinaan Kurikulum, tanggal 4 Agustus.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis. 2013. PascaSarjana Unimed. Medan
Purnawan Junaidi. 1995. Pengantar Analisis Data. Jakarta. Rineka Cipta.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran (Edisi Kedua). Jakarta.Rajawali Pers.
Robert E. Slavin. 2011. Psikologi Pendidikan (Edisi Kesembilan Jilid I). Indeks. Jakarta.
Robert E Slavin. 2008. “Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik (diterjemahkan dari Cooperative Learning: theory, research and practice)”. Bandung : Nusa Media.
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suharsini Arikunto. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif dan Progresif. Jakarta: Kencana
Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wina Sanjaya. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta. Kencana Pradana Media Grup. Rawamangun.
Yusri dan Ratna Tanjung. 2008. Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Belajar Mandiri Dalam Pembelajaran Fisika Dasar Melalui Peta Konsep di FMIPA Unimed. Tabularasa Jurnal Pendidikan PPS Unimed vol 5 no 2
Yusufhadi Miarso. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.