NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK RUMINANSIA PADA PROGRAM SARJANA MEMBANGUN DESA (SMD)
DI KABUPATEN MALANG
SKRIPSI
Diajukan sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian-Peternakan
ANGGITHASARI SORAYA Nim : 05910025
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan oleh penulis dengan judul “Nilai Produksi Usaha Ternak Ruminansia Pada Program Sarjana Membangun Desa (SMD) Di Kabupaten Malang” ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita ke jalan kebenaran.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini terutama kepada :
1. Papa, Mama serta Kaka dan Adik – adikku yang dengan penuh kasih sayang serta doa restu untuk mendukung.
2. Bapak Dr. Ir. Adi Sutanto MM, selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah membimbing dan mengarahkan saya untuk dapat menyelesaikan laporan skripsi sebagai persyaratan salah satu tugas akhir.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Sujono M.Kes, selaku Dosen Pembimbing pendamping yang telah meberikan bimbingan dalam penyusuna laporan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karenanya penulis membutuhkan saran dan masukan dari pembaca sebagai masukan yang bermanfaat bagi penulis. Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Malang, 23 Juli 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... iv
RINGKASAN ... v
SUMMRY ... vi
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan ... 3
1.4 Sasaran ... 3
BAB II. PUSTAKA PENDUKUNG 2.1 Usaha Ternak Ruminansia ... 4
2.2 Produksi ... 7
2.3 Biaya Produksi ... 11
2.4 Pendapatan ... 12
2.5 Break Even Point ... 13
BAB III. MATERI DANMETODE 3.1 Waktu dan Tempat ... 14
3.2 Mater dan Metode ... 14
3.3 Batasan Variabel ... 14
3.4 Metodologi ... 16
3.5 Jadwal Kegitatan ... 17
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinjauan Umum 4.1.1 Keadaan Daerah Penelitian ... 18
4.1.2 Profil Sarjana Membangun Desa ... 18
4.1.3 Keadaan Ternak ... 20
4.2 Tinjauan Khusus 4.2.1 Manajemen Produksi 1. Pemeliharaan ... 21
2. Produksi ... 26
4.2.2 Biaya Produksi ... 29
4.2.3 Penerimaan dan Keuntungan ... 29
4.2.5 B Break Even Point ... 31
5.2 Saran ... 35 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Identitas Program SMD ...19
Tabel 4.2. Produk Ternak Kambing Milik SMD ...21
Tabel 4.3. Produk Ternak Sapi Milik SMD ...22
Tabel 4.4. Tipe dan Jumlah Kandang pada Program SMD ...25
Tabel 4.5. Produksi Susu Ternak Sapi dan Kambing perah ...26
Tabel 4.6. Pbb dan Masa Penggemukan pada Program SMD ...28
Tabel 4.7. Biaya Produksi Perekor Usaha Ternak SMD ...29
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Bambang. M. 1995. Beternak Sapi Potong. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Agus, Bambang. M. 1993. Memelihara Kambing sebagai Ternak Potong & Perah. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Anonymous. 2010. Jurnal Peternakan Wikipedia
http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan. 5-18-2010 05:45PM
. 2009. Jurnal Analisis Usaha Ternak Sapi Dengan Menggunakan Parameter Reproduksi.
http://www.kampoengternak.or.id/media.php?/module=/detailberita&id=263-.html. 4-20- 2009 02:38 AM
. 2009. Jurnal Budidaya Ternak Sapi Potong.
http://www.docstoc.com/docs/30880303/BudidayaTernakSapiPotong.doc 4-20-2009 03:30 AM
. 2009. Jurnal Manajemen Pengolahan Sapi Perah.
http://sapiperahind.blogspot.com/2009/08/manajemen-pengelolaan-sapi-perah.html 4-20-2009 02:08 AM
. 2010. Jurnal Budidaya Ternak Sapi perah.
http://www.disnak.jabarprov.go.id/data/ars. 5-18-2010 05: 27 PM
Eviyati, R. 2005. Tinjauan Agribisnis Peternakan. Jurnal Agrijati. Cirebon.
Mulyono, Subangkit dan B. Sarwono. 2004. Penggemukan Kambing Potong. Penebar Swadaya. Jakarta.
Prahasta, Arif, Hasanawi Masturi, dan Tidi Dhalika Asmaki. 2009. Agribisnis Ternak Domba. Pustaka Grafika. Bandung.
Prahasta, Arif, Hasanawi Masturi, dan Tidi Dhalika Asmaki. 2008. Agribisnis Ternak Sapi. CV. Pustaka Grafika. Bandung.
Sa’id, Gumbira. E dan A. Harizt Intan. 2001. Manajemen Agribisnis. PT. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Saragih, B. 2000. Agribisnis Berbasis Peternakan; Kumpulan Pemikiran. USESE Foundation dan Pusat Studi Pembangunan IPB. Bogor.
Sarwono, B. 2002. Beternak Kambing Unggul. Penebar Swadaya. Bogor.
Sigit, Hanggono. 2007. Buku Saku Peternakan Dan Kesehatan Hewan Dalam Data 2007. Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur. Surabaya.
Siregar, S. 1993. Sapi Perah, Jenis, Teknik Pemeliharaan, dan Analisis Usaha. Penebar Swadaya. Jakarta.
Soekartawi. 2005. Agroindustri dalam Prespektif Sosial Ekonomi. Rajawali Perss. Jakarta.
Sudarmono, A. S. dan Y. Bambang Sugeng. 2003. Beternak Domba Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Semarang
Sudiyono, Armand. 2004. Pemasaran Pertanian. UMM Press. Malang.
Sudono, A; Fina. R dan Budi S. 2003. Beternak Sapi Perah Secara Intensif. PT. Agromedia Pustaka. Depok.
Sunarso. 2003 Pakan ternak Ruminansia dalam Sisem Integrasi Ternak – Pertanian. Universitas Diponegoro. Semarang.
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
Usaha peternakan sebagian besar masih dikelola petani kecil (peternakan rakyat) yang ditandai dengan pengelolaan usaha peternakan yang masih merupakan usaha sampingan, hanya melibatkan anggota keluarga di luar pekerjaan utamanya, skala pemilikan ternak yang kecil, rendahnya pengetahuan dan ketrampilan beternak, dan belum menerapkan prinsip – prinsip ekonomi usaha. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab rendahnya produksi dan produktivitas usaha peternakan rakyat di Indonesia. Akhirnya, disamping tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri, produk peternakan rakyat juga tidak mampu bersaing dengan produk impor baik dalam harga maupun kualitas.
Pembentukan kelompok petani ternak merupakan salah satu solusi yang tepat dalam meningkatkan pemberdayaan usaha peternakan rakyat di hampir seluruh wilayah Kabupaten / Kota. Berbagai aspek dalam usaha peternakan seperti pengadaan sarana produksi (bibit dan pakan), pencegahan penyakit ternak dan akses pemasaran dapat dilakukan secara berkelompok dan bergotong royong, yang pada gilirannya meningkatkan keuntungan dan pendapatan usaha. Untuk lebih meningkatkan keberdayaan kelompok petani peternak ini memang membutuhkan uluran tangan dari beberapa instansi dan dinas terkait.
yang belum mempunyai pekerjaan tetap bisa berkompetisi untuk mendapatkan dana untuk membina kelompok peternak di pedesaan dalam satu kelompok bisnis peternakan. Tahun 2010 akan didanai 700 judul SMD. Jenis usaha yang diperbolehkan adalah bisnis atau usaha peternakan seperti usaha sapi potong, sapi perah, kambing, domba, ayam, itik dan jenis ternak lainnya.
Dengan adanya program Sarjana Membangun Desa (SMD) tersebut menjadikan pembangunan sub sektor peternakan memiliki peran sangat strategis dalam upaya ketahanan pangan, menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan dan mencerdasakan sumber daya manusia yang berkualitas melalui konsumsi produknya. Peran strategis tersebut ditunjang dengan potensi ternak yang berbeda – beda pada masing – masing daerah. Sehingga usaha ternak ruminansia
merupakan usaha yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan keluarga petani peternak.
Kegiatan Sarjana Membangun Desa (SMD) diharapkan dapat membangun dan membina kelompok petani peternak di pedesaan, khususnya dalam budidaya ternak ruminansia dengan memanfaatkan teknologi dan pengetahuan kesarjanahannya untuk mendukung ketersediaan hijauan pakan ternak sepanjang tahun agar dapat meringankan peternak di dalam pencarian pakan ternak alternatif dalam budidaya ternak ruminansia.
protein, susu, kulit yang dimanfaatkan untuk industri dan pupuk kandang sebagai salah satu sumber organik lahan pertanian.
2. Perumusan Masalah
Bagaimana produksi dan nilai ekonomi usaha Ternak Ruminansia yang dikelola oleh Sarjana Membangun Desa (SMD) yang ada di Kabupaten Malang.
3. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Nilai Ekonomi dan Produksi Usaha Ternak Ruminansia yang dikelola oleh Sarjana Membangun Desa di Kabupaten Malang
4. Sasaran