KARYA TULIS AKHIR
KORELASI BERATNYA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN DERAJAT GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF MEROKOK PADA MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Oleh :
M. KHAIRUL AFIF 08020107
FAKULTAS KEDOKTERAN
ii
KORELASI BERATNYA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN DERAJAT GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF MEROKOK PADA MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh :
M. KHAIRUL AFIF 08020107
FAKULTAS KEDOKTERAN
iii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Program Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal : 10 April 2012
Pembimbing I
dr. Iwan Sys, Sp.KJ Pembimbing II
dr. Rubayat Indradi
Mengetahui, Fakultas Kedokteran
Dekan,
iv
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh M. Khairul Afif
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal 10 April 2012
Tim Penguji
dr. Iwan Sys, Sp.KJ Ketua
dr. Rubayat Indradi Anggota
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Akhir dengan judul “Korelasi Beratnya Kebiasaan Merokok dengan Derajat Gangguan Obsesif Kompulsif Merokok pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang”.
Dalam terwujudnya Karya Tulis Akhir ini penulis ingin mengucapkan terima kasih terutama kepada:
1. Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Mu sehingga hamba mampu menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang membawa kebenaran.
2. Kedua orang tua dan kakak penulis yang selalu memberikan kasih sayang, doa yang tak henti, dukungan dan selalu mengingatkan penulis. Insya Allah penulis akan selalu berusaha membuat kalian bangga.
3. dr.Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
4. dr. Iwan Sys, Sp.KJ selaku dosen pembimbing I dalam penulisan Karya Tulis Akhir ini.
5. dr. Rubayat Indradi selaku dosen pembimbing II dalam penulisan Karya Tulis Akhir ini.
6. dr. Moch. Bahrudin, Sp.S selaku dosen penguji dalam penulisan Karya Tulis Akhir ini.
7. Untuk Epha, Manyun, Resa, Alfi, Azis, Yandi, Asa, Arip, Demon 19, Irna, Mega, Tita, Mochi, Dewi, teman2 masa muda (Sejak SD-SMA), dan semua teman-teman angkatan 2008 di FK UMM
8. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmunya dan Staf Pengajar dan TU Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, sehingga penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Akhir ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Malang, 10 April 2012
vi ABSTRAK
Afif, Muhammad Khairul. 2012. Korelasi Beratnya kebiasaan merokok Dengan Derajat Gangguan Obsesif Kompulsif Merokok Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Tugas akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammdiyah Malang, Pembimbing : (1) dr. Iwan Sys Sp.KJ, (2) dr. Rubayat Indradi
Latar Belakang: Kebiasaan merokok merupakan perilaku yang menyenangkan dan bergeser menjadi aktivitas yang bersifat obsesif. Kelainan pada sistem saraf yang menjembatani kontrol perilaku menyebabkan kebiasaan merokok menjadi suatu gangguan obsesif kompulsif merokok.
Tujuan: Mengetahui korelasi antara beratnya kebiasaan merokok dengan derajat gangguan obsesif kompulsif merokok pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.
Metode: Observasi analitik dengan pendekatan secara cross-sectional Study, dengan pengambilan data secara cluster sampling, dan besar sampel sebanyak 100 responden mahasiswa Fakultas Teknik UMM. Analisa data dengan menggunakan statistik uji korelasi Spearman dengan =0.05.
Hasil Penelitian: Dari 100 orang sampel, jumlah terbanyak yang ditemukan adalah perokok ringan yaitu sebanyak 50 orang (50%), dan lebih banyak yang mengalami gangguan obsesif kompulsif merokok dalam skala ringan yaitu sebanyak 46 orang (46%). Hasil analisis didapatkan Koefisien korelasi = + 0.596 dan p-value < 0,05.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara beratnya kebiasaan merokok dengan derajat gangguan obsesif kompulsif merokok. Dimana semakin berat kebiasaan merokoknya maka akan semakin berat derajat gangguan obsesif kompulsif merokok orang tersebut.
vii ABSTRACT
Afif, Muhammad Khairul. 2012. The Correlation Between the Degree of Smoking Habit and the Severeness of Obsessive Compulsive Smoking Disorder in College Student of Muhammadiyah Malang University. Final Scientific Writing, Faculty of Medicine Muhammadiyah Malang University, Adviser : (1) dr. Iwan Sys Sp.KJ, (2) dr. Rubayat Indradi
Background: Smoking habit is pleasant behavior and gradually can be shifted into an obsessive thinking activity. Abnormality in the nervous system that mediates the control of behavior causes the smoking habits became a obsessive compulsive smoking disorder.
Objective: To find out the correlation between the degree of smoking and the severeness of obsessive compulsive smoking disorder.
Method: : This study used analytic observation with cross-sectional approach. Sample was obtained by cluster sampling method. The sample was 100 male Engineering Faculty student of Muhammadiyah Malang University. This study Analyzed with Spearman correlation test with =0.05.
Result: Out of 100 sample, the highest number was found have mild smoking habits with 50 students (50 %), and have an obsessive compulsive smoking in mild scale with 46 students (46 %). The analysis result of correlation coefficient was + 0.596 with the p < 0,05.
Conclusion: : There was significant correlation between the degree of smoking
habits and the more severe of obsessive compulsive smoking disorder. The heavier the smoking habit, the severeness the obsessive compulsive smoking disorder.
viii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
LEMBAR PENGUJIAN iv
KATA PENGANTAR v
ABSTRAK vi
ABSTRACT vii
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR SINGKATAN xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1Latar Belakang 1
1.2Rumusan Masalah 3
1.3Tujuan Penelitian 3
1.3.1Tujuan Umum 3
1.3.2Tujuan Khusus 3
1.4Manfaat Penelitian 3
1.4.1Manfaat Klinis 3
1.4.2Manfaat Akademis 3
1.4.3Manfaat Bagi Masyarakat 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1Kebiasaan Merokok 5
ix
2.2Rokok 8
2.2.1Definisi Rokok 8
2.2.2Kandungan Rokok 8
2.2.2.1Nikotin 8
2.2.2.2Tar 9
2.2.2.3CO 9
2.3Gangguan Obsesif Kompulsif 12 2.3.1Definisi Gangguan Obsesif Kompulsif 12
2.3.2Epidemiologi 13
2.3.3Etiologi 13
2.3.3.1Faktor Biologis 13 2.3.3.2Faktor Tingkah Laku 13 2.3.3.3Faktor Psikososial 14
2.3.4Gejala Klinis 14
2.4Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Gangguan
Obsesif Kompulsif Merokok 14 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 18
3.1Kerangka Konsep 18
3.2Hipotesis 19
BAB 4 METODE PENELITIAN 20
4.1Jenis Penelitian 20
4.2Lokasi dan Waktu Penelitian 20
4.3Populasi dan Sampel 20
4.3.1Populasi 20
4.3.2Sampel 20
4.3.3Perkiraan Besar Sampel 20 4.3.4Teknik Pengambilan Sampel 21 4.3.5Karakteristik Pengambilan Sampel 21 4.3.6Variabel Penelitian 21 4.3.7Definisi Operasional Variabel 21
4.4Instrumen Penelitian 23
x
4.6 Analisis Data 26
BAB 5 HASIL PENELITIAN 27
5.1 Distribusi Berat Kebiasaan Merokok 27 5.2 Distribusi Gangguan Obsesif Kompulsif Merokok 28 5.2 Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Gangguan
Obsesif Kompulsif Merokok 29
BAB 6 PEMBAHASAN 32
BAB 7 PENUTUP 37
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Kandungan zat-zat Kimia Dalam Asap Rokok 11 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Derajat Kebiasaan Merokok 27 Tabel 5.2 Kategori Gangguan Obsesif Kompulsif Merokok 28
Tabel 5.3 Tabulasi Silang 29
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
DAFTAR SINGKATAN
CO : Carbon Monoxide
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Skala Obsesif Kompulsif Yale-Brown 42
Lampiran 2 Lembar Identitas 46
Lampiran 2 Fagerstrom Test for Nicotine Dependence 47
Lampiran 3 OCSS 49
Lampiran 4Uji Validitas dan Reliabilitas 53 Lampiran 5 Data Hasil Penelitian 55
xv
DAFTAR PUSTAKA
Benowitz, N. L. (2008). Neurobiology of Nicotine Addiction: Implications for Smoking Cessation Treatment. The American Journal of Medicine vol 121 (4a), S3-S10.
Brian, H et al. (2010). Measuring Smoking-related preoccupation and compulsive drive: evaluation of the obsessive compulsive smoking scale. Psychopharmacology, vol 211:377-387.
Dian K., Avin F. (2006). Faktor-Faktor Penyebab Kebiasaan Merokok Pada Remaja. Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta.
Doe jen, D.C. (2009). The Risk of Tobacco Use. Journal of American Academy of Pediatrics, Georgetown.
Elkin GD. (1999). Obsessive compulsive disorder: Introduction to Clinical Psychiatry. 1st ed. Appleton & Lange, 45, 95-98.
Fernando, E. (2011). Analisa Kandungan Nikotin pada Tembakau (Nikotiana tobacum) yang digunakan sebagai Tembakau Kunyah dan Karakteristik
Masyarakat Penggunanya di Desa Rumah Gerat Kecamatan Biru-Biru
Kabupaten Deli Serdang tahun 2010. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Ganong, W.F. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
Gayatri A., Susanto A.D. & Setiawati A. (2012). Nicotine Replacement Therapy. CDK-189, 39(1), 25-30.
Gondodiputro, S. (2007). Bahaya Tembakau dan Bentuk-Bentuk Sediaan Tembakau. Universitas Padjajaran, Bandung.
Heatherton TF, Kozlowski LT, Frecker RC, Fagerstrom KO. (1991). The Fagerstrom Test for Nicotine Dependence: A revision of the Fagerstrom Tolerance Questionnaire. British Journal of Addictions 1991;86:1119-27 Heyman I. (2006). Obsessive compulsive disorder. BMJ vol 333 : 424-429
xvi
Irawan. (2009). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Daya Tahan Jantung Paru, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
James, W.K. (2009). Biological Psychology. Tenth ed. Wadsworth Publishing, USA: James W. Kalat: 343-376.
Jenike MA. (2004). Obsessive compulsive disorder. N Eng J Med , 350, 259-265. Jha, P. & Chaloupka, F.J. (2000). Meredam Wabah : Pemerintah dan Aspek
Ekonomi Pengawasan Terhadap Tembakau. Washington : The World Bank.
Jusuf, Anwar et al. (2002). Hubungan Merokok Kretek Dengan Kanker Paru. Jurnal Respirologi Indonesia, 22 :109-125.
Maramis. (2004). Catatan Ilmu Kesehatan Jiwa. Surabaya : Airlangga Press.
Mulcahy, S. (1997). The Toxicology of Cigarette smoke and Environment Tobacco Smoke. New York : Biochemical Toxicology. Available at :
www.csn.ul.ie/~stephen/reports/bc4927.html
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 2003, „Pengamanan
Rokok Bagi Kesehatan’.
Pradono. K. (2002). Perokok Pasif Bencana Yang Tak Terlupakan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Dinkes, Jakarta. pp. 1-13. Raka, M.S., Frieda, NRH. & La Kahija, Y. F. (2010). Stop Smoking! Studi
Kualitatif Terhadap Pengalaman Mantan Pecandu Rokok dalam
Menghentikan Kebiasaannya. Semarang: Universitas Diponegoro.
Saddock BJ, Saddock VA. (2003). Obsessive-Compulsive Disorder. Dalam :
Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry, ninth ed. Lippincott Williams &
Wilkins, Philadelphia. h 616-23.
Stein, DJ. (2002). Obsessive compulsive disorder. Lancet, 360 , 397-405.
Taylor ,C. (2009). Obsessive compulsive disorder. InnovAiT. 2009, 2, 358 – 363. Tjandra, Y.A. et al. (2006). Global Youth Tobacco Survey. Jakarta : UI Press. World health Organization (WHO). (2003). Konsumsi Tembakau dan Perilaku Merokok di Indonesia. Diakses pada tanggal 27 November 2010. Available at :
xvii
World health Organization (WHO). (2003). WHO Framework Concention on Tobacco Control. Geneva : World Health Organization. Available at
1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut hasil survey dari WHO, sepertiga penduduk di dunia terutama pada populasi dewasa adalah perokok. Pada zaman ini satu dari sepuluh kematian adalah akibat rokok dan jumlah kematian mencapai 500 juta orang per tahun. Dalam setiap enam detik terdapat satu kematian akibat rokok (WHO, 2008).
Indonesia merupakan konsumen rokok tertinggi kelima di dunia dengan jumlah rokok yang di konsumsi sekitar 215 miliar batang per tahun. Pada tahun 2004 34,5% dari jumlah penduduk Indonesia adalah perokok, menunjukkan lebih dari 60 juta penduduk Indonesia adalah perokok (Tjandra, 2006).
Konsumsi rokok saat ini terus meningkat terutama di negara-negara dengan pendapatan rendah dan menengah dengan usia perokok semakin muda. Smet (1998) mengatakan bahwa usia pertama kali merokok pada umumnya berkisar pada usia 11-13 tahun dan mereka pada umumnya merokok sebelum usia 18 tahun (Irawan,2009).
2
Gangguan obsesif kompulsif ditandai dengan pikiran yang mengganggu (obsesif), yang dapat meningkatkan kecemasan, dan kebiasaan yang berulang (kompulsif) yang dapat menurunkan kecemasannya (Stein, 2003).
Penderita gangguan obsesif kompulsif merasakan adanya dorongan yang begitu kuat untuk memikirkan sesuatu yang tidak mau dia pikirkan dan kemudian melakukan tingkah laku tertentu yang sebenarnya tidak ingin dia lakukan, namun dia tidak mampu untuk menolaknya (Jenike, 2004).
Prevalensi gangguan obsesif kompulsif pada populasi penduduk umum adalah 2-5% (Stein,2002). Kebiasaan obsesif kompulsif tidak mengenal batas usia, gangguan psikiatri ini dapat ditemukan pada anak-anak maupun dewasa (Heyman, 2006). Jenis kelamin tidak berpengaruh, karena jumlah penderita laki-laki dan penderita perempuan sama banyaknya (Taylor, 2009).
Teori tentang penggunaan rokok menjadi gangguan obsesif kompulsif masih kurang dipahami. Beberapa teori menarik telah dikembangkan dalam satu dekade terakhir, namun masih belum menemukan hasil yang memuaskan. Kelainan pada sistem saraf yang menjembatani kontrol perilaku meyebabkan kebiasaan merokok menjadi suatu gangguan obsesif kompulsif. Selain itu stimuli yang dibiasakan dalam hal ini adalah kebiasaan merokok yang berulang juga dapat menyebakan gangguan obsesif kompulsif merokok (Brian, 2010).
3
mahasiswa laki-laki dengan presentase sebesar 84,2 % (3436 mahasiswa). Dengan banyaknya jumlah mahasiswa laki-laki di Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang diharapkan mendapat sampel yang cukup. Inilah yang menjadi alasan peneliti mengambil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang sebagai tempat dilakukannya penelitian.
Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok dengan gangguan obsesif kompulsif merokok pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang.
1.2 Rumusan Masalah
Adakah korelasi antara beratnya kebiasaan merokok dengan derajat gangguan obsesif kompulsif merokok?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi antara beratnya kebiasaan merokok dengan derajat gangguan obsesif kompulsif merokok.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui distribusi derajat kebiasaan merokok pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.
4
1.4Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Klinis
Mengetahui bahwa faktor kebiasaan merokok mendasari gangguan obsesif kompulsif merokok sehingga diperlukan intervensi psikiatri untuk menanggulanginya.
1.4.2. Manfaat Akademik
Dapat digunakan sebagai salah satu dasar penelitian lebih lanjut terutama tentang hubungan antara kebiasaan merokok dengan gangguan obsesif kompulsif.
1.4.3. Manfaat Masyarakat