• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Produktivitas Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Produktivitas Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

Terima Kasih Kepada Yang Terhormat:

Dosen Pembimbing

Isniar Budiarti. SE., M.Si

Dosen Penguji

(2)
(3)

Sekolah merupakan suatu organisasi yang mempunyai

tujuan. Aktivitas yang dilakukan oleh sekolah akan selalu

dipengaruhi oleh lingkungan baik internal maupun eksternal,

yang sifatnya selalu berubah-ubah. Oleh karena itu sekolah

harus dapat menggunakan seluruh sumber daya yang

dimilikinya dengan baik agar dapat bertahan dan berkembang

sejalan dengan perubahan-perubahan tersebut.

Seperti SMA Negeri 3 Kota Sukabumi yang didirikan

pada tahun 1974 dengan nama Sekolah Menengah Persiapan

Pembangunan (SMPP). Dengan menerapkan disiplin tinggi,

pelaksanaan manajemen sekolah yang baik, serta didukung

dengan sarana prasarana yang cukup memadai, sekolah ini

telah banyak meraih prestasi, baik prestasi akademik maupun

non akademik.

(4)

Dalam

menciptakan

kinerja

yang

baik

khususnya kinerja guru SMA 3 Kota Sukabumi.

Sekolah melakukan penilaian dari beberapa aspek

Penilaian Kinerja Guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi

3 Tahun Terakhir

Tahun

Penilaian Kinerja

Mandiri

Nyontek

2009

Perencanaan KBM

64%

36%

Menyelesaikan Pekerjaan

44%

56%

2010

Perencanaan KBM

60%

40%

Menyelesaikan Pekerjaan

68%

32%

2011

Perencanaan KBM

35%

65%

(5)

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan langsung dengan

bapak Asep Burdah sekaligus dewan kurikulum SMA Negeri 3 Kota

Sukabumi. Menyatakan bahwa dalam penilaian kinerja guru bisa

dilihat dari perencanaan KBM dan ketepatan dalam menyelesaikan

pekerjaan, bisa dilihat pada tahun 2011 bisa dikatakan kinerja guru

menurun, hal itu dikarenakan masih adanya guru yang masih belum

bisa mandiri dalam perencanaan KBM dan ketepantan dalam

menyelesaikan pekerjaan. untuk itu dalam diri setiap guru perlu

adanya produktivitas kerja dan disiplin kerja agar dapat mencapai

kinerja yang efektif dan efisien.

0

20

40

60

80

100

2009

2010

2011

perencanaan KBM

(6)

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka ada beberapa

rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana produktivitas guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.

2. Bagaimana disiplin kerja pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.

3. Bagaimana kinerja guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.

4. Seberapa besar pengaruh produktivitas guru dan disiplin kerja

terhadap kinerja guru di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi baik secara

parcial maupun simultan.

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui produktivitas guru pada SMA Negeri 3 Kota

Sukabumi.

2. Untuk mengetahui disiplin kerja pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.

3. Untuk mengetahui kinerja guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.

4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh produktivitas guru dan disiplin

kerja terhadap kinerja guru di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi baik

(7)

produktifitas adalah hubungan antara

keluaran atau

hasil

organisasi

dengan

masukan

yang

diperlukan.

Produktivitas dapat dikuantifikasi dengan membagi keluaran

dengan masukan Wibowo (2011:109).

Indikator :

Membangun kepedulian

Mengukur masalah dan peluang

Mengusahakan mekanisme umpan balik

(8)

Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan

para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan

agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku

serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan

kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua

peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang

berlaku Veithzal Rivai (2004:444).

Indikator :

Frekuensi kehadiran

Ketaatan pada standar kerja

Ketaatan pada peraturan

(9)

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya A.A Anwar Prabu

Mangkunegara (2008 : 67).

Indikator :

Kualitas Kerja

Kuantitas Kerja

Konsistensi pegawai

Kerja sama

(10)

Keterkaitan Antar Variabel (Parsial)

Pengaruh Produktivitas Kerja

Terhadap kinerja

Meningkatkan produktivitas,

disamping membarikan kepuasan

kerja kepada pekerja individu atau

kelompok, mendorong motivasi

mereka untuk meningkatkan kinerja

lebih baik lagi Wibowo (2011:118).

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap

Kinerja

(11)

Keterkaitan Antar Variabel (Simultan)

Pengaruh Produktivitas dan Disiplin kerja terhadap

kinerja

Ambar

T.

Sulistiyana

Rosidah

(2003)

Produktivitas merupakan suatu aspek yang penting

bagi perusahaan karena apabila kinerja dalam

perusahaan mempunyai kerja yang tinggi, maka

perusahaan akan memperoleh keuntungan dan hidup

perusahaan akan terjamin. Untuk meningkatkan

kinerja perlu adanya produktivitas kerja dan disiplin

kerja, karena apabila produktivitas dan disiplin kerja

kurang baik akan berakibat menurunnya kinerja dan

(12)

Keterkaitan Antar Variabel (Path)

Pengaruh Produktivitas terhadap

Disiplin kerja

(13)

Produktivitas (X1)

o

Membangun

kepedulian

o

Mengukur masalah dan

peluang

o

Mengusahakan

mekanisme umpan

balik

o

Memfasilitasi integrasi

Wibowo (2011:133)

Disiplin Kerja (X2)

o

Frekuensi kehadiran

o

Ketaatan pada standar

kerja

o

Etika kerja

Veithzal Rivai (2004:444)

Kinerja (Y)

o

Kualitas Kerja

o

Kuantitas Kerja

o

Konsistensi pegawai

o

Kerja sama

o

Sikap pegawai

A.A Anwar Prabu

Mangkunegara (2008 : 67)

Ambar T. Sulistiyana

Rosidah (2003

Wibowo (2011:118)

Leiden (2001:63)

Paradigma Hubungan antara Produktivitas, Disiplin Kerja

dengan Kinerja

(14)

Objek Penelitian

Produktivitas, Disiplin Kerja, Kinerja Guru

Metode Peneltian

Deskriptif Kuantitatif

Desain penelitian

Desain Penelitian.pptx

Operasional Variable

Variabel X1 ( produktivitas) 4 indikator

Variabel X2 (Disiplin kerja) 3 indikator

Variabel Y (Kinerja Guru ) 5 indikator

Sumber Data

Data Primer dan Data Sekunder

Teknik Penentuan Data

Populasi, sensus

Teknik Pengumpulan Data

Obsevasi, wawancara

Unit Penelitian

SMA Negeri 3 Kota Sukabumi

Rancangan Analisis

Analisis koefisien Korelasi,

Analisis koefisien jalur (path)

(15)

Penelitian ini dilakukan Dengan tahapan-tahapan uji

hipotesis sebagai berikut:

Pengujian Secara Simultan/Total

Melakukan uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh

variable bebas secara simultan terhadap variable terikat.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua

variable bebas secara bersama-sama dapat berperan atas

variable terikat. Pengujian ini dilakukan menggunakan

distribusi F dengan membandingkan antara nilai F.

Pengujian Secara Parsial

(16)

Hasil Analisis Deskriptif variabel

Produktivitas Pada SMA Negeri 3 Kota

sukabumi

No Dimensi Skor 1 Membangun kepedulian 630

2 Mengukur masalah dan

peluang 259

3 Mekanisme umpan balik 652

4 Menfasilitasi Integrasi 472

Total 2049 Sumber : Hasil Koesioner

Skor / Total Skor dalam % 2049

2049

X 100% = 73,18% 5x7x80

Sumber: Data diolah

NO % Jumlah Skor Kriteria

1 20.00% - 36.00% Tidak Baik/ Sangat Rendah

2 36.01% - 52.00% Kurang Baik/ Rendah

3 52.01% - 68.00% Cukup Tinggi

4 68.01% - 84.00% Baik/Tinggi

(17)

Hasil Analisis Deskriptif variabel Disiplin

Kerja Pada SMA Negeri 3 Kota sukabumi

No Dimensi Skor 1 Frekuensi kehadiran 313

2 Ketaatan dan standar kerja 323

3 Etika Kerja 341

Total 977 Sumber: Kasil Kuesioner

Skor / Total Skor dalam % 977

977

X 100% = 81,42% 5x3x80

Sumber: Data diolah

NO % Jumlah Skor Kriteria

1 20.00% - 36.00% Tidak Baik/ Sangat Rendah

2 36.01% - 52.00% Kurang Baik/ Rendah

3 52.01% - 68.00% Cukup Tinggi

4 68.01% - 84.00% Baik/Tinggi

(18)

Hasil Analisis Deskriptif variabel kinerja

Guru Pada SMA Negeri 3 Kota sukabumi

No Dimensi Skor 1 Kuantitas 321

2 Kualitas Kerja 334

3 Konsistensi Pegawai 336

4 Kerja Sama 288

5 Sikap Pegawai 667

Total 2246 Sumber: Data diolah

Skor / Total Skor dalam % 2246

2246

X 100% = 80,21% 5x7x80

Sumber: Data diolah

NO % Jumlah Skor Kriteria

1 20.00% - 36.00% Tidak Baik/ Sangat Rendah

2 36.01% - 52.00% Kurang Baik/ Rendah

3 52.01% - 68.00% Cukup Tinggi

4 68.01% - 84.00% Baik/Tinggi

(19)

Hasil Analisis Verifikatif

Correlati ons

1 ,052 ,101

,647 ,372

80 80 80

,052 1 ,347

,647 ,002

80 80 80

Pearson Correlation Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed)

N Produktiv it as (X1)

Disiplin Kerja (X2)

Produktiv it as (X1)

Disiplin

Kerja (X2) Kinerja (Y )

Korelasi antara produktivitas dengan disiplin kerja adalah sebesar 0,052. nilai

korelasi bertanda positif menunjukan bahwa hubungan antara keduanya adalah searah.

Dimana semakin tinggi produktivitas akan diikuti pula oleh semakin tingginya disiplin kerja.

Nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,647 lebih besar dari 0,05. hal ini menunjukan

(20)

Coeffi ci entsa

11,840 3,441 3,441 ,001

,102 ,130 ,083 ,781 ,437

,696 ,216 ,343 3,216 ,002

(Constant)

Produktiv it as (X1) Disiplin Kerja (X2) Model

1

B St d. Error Unstandardized

Coef f icients

Beta St andardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: Kinerja (Y) a.

Dari tabel diatas diketahui nilai koefisien jalur untuk variabel produktivitas sebesar

0.083 Dan nilai sifnifikansi diperoleh sebesar 0.437. sedangkan untuk disiplin kerja sebesar

0.343 dan nilai signifikansinya 0.002.

Dari keterangan diatas terlihat kedua variabel hanya variabel disiplin kerja yang berpengaruh

(21)

Dilihat dari tabel diatas dapat dilihat bahwa F

hitung bernilai 5,622. Artinya produktivitas dan disiplin

kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap

kinerja Guru.

ANOVAb

139,632 2 69,816 5,622 ,005a

956,251 77 12,419

1095,884 79

Regression Residual Total Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Disiplin Kerja (X2), Produktiv itas (X1) a.

Dependent Variable: Kinerja (Y) b.

(22)

Setelah koefisien jalur diperoleh, maka besar

pengaruh gabungan dari variabel produktivitas dan

disiplin kerja terhadap kinerja Guru dapat ditentukan

dari hasil perkalian koefisien jalur terhadap matriks

korelasi antara variabel X dengan variabel Y. Kemudian

diperoleh nilai koefisien determinasi untuk kedua

variabel yakni produktivitas dan kinerja guru sebagai

berikut:

Model Summary

,357a ,127 ,105 3,52404

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Est imat e

Predictors: (Constant), Disiplin Kerja (X2), Produktiv itas (X1)

(23)

Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis Secara Simultan

H

0

= PYX

1

= PYX

2

=0

H

1

= PYX

i

≠ 0, i =

1,2

2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial

H

0

= PYX

2

=0

(24)

Kesimpulan

Produktivitas Guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi tergolong tinggi, adapun indikator dari

produktivitas yaitu: membangun kepedulian, mengukur masalah dan peluang, mengusahakan

mekanisme umpan balik, memfasilitasi intregrasi. Namun masih ada indikator yang masih

kurang yaitu indikator mengukur masalah dan peluang.

Disiplin kerja Guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi tergolong tinggi, adapun indikator dari

disiplin kerja yaitu: frekuensi kehadiran, ketaatan pada standar kerja, etika kerja. Namun

masih ada indikator yang masih kurang yaitu indikator frekuensi kehadiran.

Kinerja Guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi tergolong tinggi, adapun indicator dari

kinerja guru yaitu: kualitas kerja, kuantitas kerja, konsistensi pegawai, kerja sama, sikap

pegawai. Namun masih ada indikator yang masih kurang yaitu indikator tingkat kerja sama.

Secara parsial, produktivitas Guru memberikan pengaruh tidak signifikan terhadap variabel

kinerja Guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi, dengan kontribusi pengaruh yang kurang,

sedangkan total pengaruh yang diberikan oleh variabel disiplin kerja berpengaruh signifikan

terhadap kinerja guru.

Secara simultan produktivitas dan disiplin kerja memberikan pengaruh yang signifikan

(25)

Saran

1. Pihak SMA Negeri 3 Kota Sukabumi harus bisa mempertahankan terkait produktivitas Guru, namun pihak

SMA Negeri 3 Kota sukabumi harus memperhatikan kembali pengukuran masalah dan peluang yang terjadi

disetiap guru.

2. Pihak SMA Negeri 3 Kota Sukabumi harus mencoba absensi elektronik yang disebut dengan

finger Print

(sidik jari)

,

hal itu digunakan agar dalam masalah absensi bisa lebih baik teratur dan terawasi. supaya dapat

bisa mempertahankan terkait Disiplin kerja Para guru.

3. Pihak SMA Negeri 3 Kota Sukabumi harus memperhatikan tingkat kerja sama para guru supaya lebih efektif

agar pekerjaan yang dilakukan dapat optimal sehingga tingkat kerja sama para guru dapat meningkatkan

kinerja para guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. Disamping itu pihak SMA Negeri 3 Kota sukabumi harus

bisa mempertahankan kinerja guru yang sekarang dinilai baik.

4. Alangkah baiknya pihak SMA Negeri 3 Kota Sukabumi meningkatkan Produktivitas dan Disiplin kerja setiap

guru hingga menciptakan guru yang profesional. Karena akan berpengaruh tinggi terhadap kinerja guru SMA

Negeri 3 Kota Sukabumi.

5. Setelah melihat keseluruhan variabel yang telah diteliti produktivitas dan disiplin kerja terhadap kinerja

guru SMS Negeri 3 Kota Sukabumi memberikan pengaruh yang signifikan, dengan kontribusi yang diberikan

baik. Maka dari itu SMA Negeri 3 Kota sukabumi harus memperhatikan variabel-variabel tersebut karena

dapat berguna bagi sekolah terutama bagi para guru, salah satunya program sertifikasi yang berperan

penting dalam kegiatan produktivitas seorang guru karena berdampak langsung terhadap disiplin kerja dan

(26)
(27)
(28)

PENGARUH PRODUKTIVITAS DAN DISIPLIN KERJA

TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 3

KOTA SUKABUMI

Impact of Productivity and Disiplint of Teacher’

s Effort

SMA Negeri 3 Sukabumi

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pada Program Studi Strata Satu (S1)

Oleh :

Mohamad Kurnain 21208065

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(29)
(30)

v

ABSTRAK

Mohamad Kurnain, “Pengaruh Produktivitas dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 3 kota Sukabumi”,dibawah bimbingan Isniar Budiarti SE.,M.Si

Penelitian ini dilakukan pada Guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. Fenomena yang teradi adalah SMA Negeri 3 Kota Sukabumi harus memperhatikan kembali produktivitas setiap guru, Karena masih ada beberapa guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi yang masih belum mendapatkan sertifikasi. Itu dikarenakan para guru tersebut belum memenuhi syarat dan juga surat rapel para guru masih banyak belum keluar. Kondisi tersebut disebabkan belum optimalnya kedisiplinan para guru tersebut. Pengaruh dari tidak optimalnya disiplin kerja membuat kinerja guru menurun. Seharusnya pihak sekolah turut berpartisipasi dalam program sertifikasi, membuat absensi dalam bentuk sidik jari pada sebuah alat sensor. Pihak sekolah juga kurang memperhatikan masalah dan peluang terkait sertifikasi seorang guru, seharusnya kepala sekolah lebih memperhatikan kondisi guru secara personal yang terkait sertifikasi. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui besarnya pengaruh produktivitas guru dan disiplin kerja terhadap kinerja guru di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi baik secara parsial maupun simultan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Unit Analisis dalam penelitian ini adalah para guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi yang berjumlah 80 responden. Pengujian statistic yang digunakan adalah Koefisien korelasi, koefisien jalur, Koefisien determinasi, uji hipotesis, dan juga menggunakan bantuan program aplikasi SPSS 17.0 for windows.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kinerja para guru d SMA Negeri 3 Kota Sukabumi menunjukan kriteria yang baik. Namun ada masalah dalam variabel produktivitas yaitu indikator masalah dan peluang yang menunjukan kriteria rendah, karena kepala sekolah kurang memperhatikan kondisi para guru secara personal. Secara simultan produktivitas dan disiplin kerja memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi, dengan kontribusi pengaruh yang diberikan sebesar 12,74%, sedangkan sisanya 87,3% merupakan pengaruh variabel lain yang tidak diteliti.

(31)

iv

ABSTRACT

Kurnain Muhammad, " Impact of Productivity and Disiplint of Teacher’s Effort SMA Negeri 3 Sukabumi", under guidance of Isniar Budiarti SE., M.Si

The research was carried out at SMA Negeri 3 Master Sukabumi. Phenomenon is the SMA Negeri 3 teradi Sukabumi should consider re-productivity of every teacher, because there are still some teachers SMA Negeri 3 Sukabumi who still do not get certified. That is because the teachers are not qualified and also a letter rapel many teachers still have not come out. The condition was not optimal due to discipline the teacher. The influence of labor discipline is not optimal to make the performance of teachers decreases. The school should participate in the certification program, making attendance in the form of a fingerprint on a sensor device. The school also pays little attention to issues and opportunities related to the certification of a teacher, the principal should pay more attention to state teacher certification personally relevant. The purpose of this study is to know the magnitude of the influence of teacher productivity and labor discipline on the performance of teachers in SMA Negeri 3 Sukabumi either partially or simultaneously.

The method used in this study is quantitative. Unit of analysis in this study were high school teachers State 3 Sukabumi totaling 80 respondents. Test statistic used is the coefficient of correlation, path coefficients, coefficient of determination, hypothesis testing, and also use the assistance program SPSS 17.0 for windows applications.

The results of this study indicate that the performance of teachers d SMA Negeri 3 Sukabumi showed good criterion. But there is a problem in the variable productivity is an indicator that shows the problems and opportunities of low criteria, as principal paying less attention to the condition of the teachers personally. Simultaneously productivity and labor discipline had a significant influence on the performance of SMA Negeri 3 Teacher at Sukabumi, with contributions influence exerted by 12.74%, while the remaining 87.3% is the influence of other variables that are not investigated.

(32)

vi

KATA PENGANTAR

Segala Puji serta syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Karunia- Nya

sehingga penyusunan penelitian yang berjudul “PENGARUH PRODUKTIVITAS

DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 3

KOTA SUKABUMI” . Tidak lupa shalawat dan salam peneliti tunjukan kepada Nabi Besar Rasullah Muhammad SAW yang telah berjuang mambawa umat manusia kepada fitrah yang benar dan jalan yang lurus.

Skripsi ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menempuh jenjang S1 pada Program studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Peneliti berusaha menyajikan skripsi ini sebaik mungkin, namun peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dan banyak kekurangan, mengingat terbatasnya pengetahuan dan kemempuan peneliti. Oleh karena kritik dan saran yang membangun dari semua pihak akan merupakan masukan yang berharga bagi peneliti guna memperbaiki dan menyempurnakan skripsi di masa yang akan datang.

(33)

vii

Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si, selaku Dosen Penguji 1 dalam skripsi ini dan selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Isniar Budiarti, SE., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Asep Burdah selaku dewan kurikulum SMA Negeri 3 kota Sukabumi yang telah memberikan dukungan dan partisifasinya.

6. Ibu Lita Wulantika, SE., M.Si., selaku Dosen Penguji 2 dalam skripsi ini.

7. Ibu Raeni Dwisanti, SE., M.Si., selaku Dosen Wali di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

8. Bapak Oman Sukirman, SE., MM., selaku Ketua Panitia Sidang.

9. Ibu Windi Novianti. SE., MM., Selaku Koordinator Pendaftaran Sidang.

10. Seluruh Staf Dosen Pengajar dan Staf sekertariat (Teh Maya dan Teh Hanna) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia. 11. Ayah Ibunda dan Adik-Adik tercinta dan tersayang serta seluruh keluarga yang

(34)

viii

12. Citra Dewi Rahmawati yang selalu membuat peneliti tersenyum, memberi motivasi, semangat serta perhatian kepada peneliti.

13. Ganisti, Ihsan, Amzah, Natha, Pipih Hapiana, Yuniko Manurung, teman-teman seperjuangan anak MN2 dan Spesialisasi MSDM 2008 yang selalu memberi semangat, dan memberi bantuan ketika penulis membutuhkan bantuan bentuk apapun.

14. Nak Kosant Tuisda 15A ( Amzah, Adit, Erwin, Aji, dan Megi )

15. Dan untuk semua pihak yang telah membantu peneliti dalam penyusunan Skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak, agar penulis dapat berkarya lebih baik lagi dimasa depan.

Bandung, Agustus 2012 Penulis

(35)

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i PERNYATAAN KEASLIAN ... ii MOTTO ... iii ABSTRAK ... iv KATA PENGANTAR ... vi DAFTAR ISI ... ix DAFTAR TABEL ... xiii DAFTAR GRAFIK ... xvi DAFTAR GAMBAR ... xvii DAFTAR LAMPIRAN ... xix BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 9 1.2.1 Identifikasi Masalah ... 9 1.2.2 Rumusan Masalah ... 9 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10 1.3.1 Maksud Penelitian ... 10 1.3.2 Tujuan Penelitian ... 10 1.4 Kegunaan Penelitian ... 10 1.4.1 Kegunaan Praktis ... 11 1.4.2 Kegunaan Akademis ... 12 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12

(36)

x

2.1.1.4 Teknik Memperbaiki Produktivitas ... 19 2.1.1.5 Keterkaitan Produktivitas ... 21 2.1.1.6 Proses Perbaikan Produktivitas ... 25 2.1.1.7 Pengukuran Produktivitas ... 26 2.1.2 Disiplin Kerja ... 27 2.1.2.1 Pengertian Disiplin Kerja ... 27 2.1.2.2 Model Disiplin Kerja ... 28 2.1.2.3 Tujuan Disiplin Kerja ... 29 2.1.2.4 Tipe Pembinaan Disiplin Kerja ... 30 2.1.2.5 Pendekatan-pendekatan Tindakan Disiplin Kerja ... 31 2.1.2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja ... 34 2.1.3 Kinerja Guru ... 34 2.1.3.1 Pengertian Kinerja ... 34 2.1.3.2 Penilaian Kinerja ... 35 2.1.3.3 Tujuan Penilaian Kinerja ... 36 2.1.3.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ... 39 2.1.4 Hasil penelitian sebelumnya ... 40 2.2 Kerangka Pemikiran ... 43 2.2.1 Keterkaitan Antar Variabel Penelitian ... 45 2.2.1.1 Hubungan Produktivitas dengan Kinerja ... 45 2.2.1.2 Hubungan Disiplin kerja dengan Kinerja ... 45 2.2.1.3 Hubungan produktivitas dengan Disiplin Kerja ... 47

2.2.1.4 Hubungan Pengaruh Produktivitas & Disiplin kerja dengan Kinerja ... 48 2.3 Hipotesis ... 50

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

(37)

xi

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 59 3.2.3.1 Sumber Data ... 59 3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 60 3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 62 3.2.4.1 Uji Validitas ... 64 3.2.4.2 Uji Reliabilitas ... 67 3.2.4.3 Transformasi Data (Method of Succesive Interval) ... 69 3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 70 3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 70 3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 76

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 85 4.1.1 Gambaran SMA Negeri 3 Kota Sukabumi ... 85 4.1.1.1 Visi dan Misi SMA Negeri 3 Kota Sukabumi ... 86

4.1.2 Struktur Organisasi SMA Negeri 3 Kota Sukabumi ... 87 4.1.3 Fungsi dan Tugas Pengelola Sekolah ... 89 4.2 Karakteristik Responden ... 98 4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 98 4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 99 4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 100 4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja ... 101 4.3 Analisis Kualitatif (Metode Deskriptif) ... 101 4.3.1 Deskriptif Variabel Produktivitas (X1)... 103

4.3.2 Deskriptif Variabel Disiplin Kerja (X2) ... 108

(38)

xii

4.4.1 Pengaruh Produktivitas dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi... 117 4.4.2 Pengujian Hipotesis ... 121 4.4.3 Besar Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung dari Variabel Bebas

terhadap Variabel Terikat ... 126

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 128 5.1 Saran ... 129

(39)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekapitulasi Prosentase Kehadiran Guru SMA Negeri 3 Kota

Sukabumi ... 6 Tabel 1.2 Penilaian Kinerja Guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi 3 Tahun

Terakhir ... 7 Tabel 1.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 13 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 41 Tabel 3.1 Unit Kerja Pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi ... 52 Tabel 3.2 Operasional variabel Produktivitas ... 57 Tabel 3.3 Operasional variabel Disiplin kerja... 58 Tabel 3.4 Operasional variabel Kinerja ... 59 Tabel 3.5 Populasi Penelitian ... 61 Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Kuesioner ... 66 Tabel 3.7 Hasil Uji Reabilitas Kuesioner ... 68 Tabel 3.8 Kriteria Persentase Tanggapan Responden ... 71 Tabel 3.9 Pedoman untuk memberikan Interprestasi ... 74 Tabel 3.10 Kategori Korelasi Metode Guilford ... 78 Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 98 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 99 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 100 Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja ... 101 Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Kepedulian

(40)

xiv

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Dalam Mengukur Masalah dan Peluang .... 104

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Umpan Balik ... 105 Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Motivasi Yang Diberikan ... 105 Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Fasilitas Penghargaan ... 106 Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Partisipasi Pihak Sekolah Dalam

Biaya Sertifikasi ... 106 Tabel 4.12 Skor Tanggapan Responden Terhadap Produktivitas ... 107 Tabel 4.13 Skor Tanggapan Responden Terhadap Produktivitas ... 107 Tabel 4.14 Pengkategorian Jawaban Responden Untuk Produktivitas ... 107 Tabel 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Frekuensi Kehadiran ... 108 Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Ketaatan Standar Kerja ... 109 Tabel 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Etika Kerja ... 109 Tabel 4.18 Skor Tanggapan Responden Terhadap Disiplin Kerja ... 110 Tabel 4.19 Skor Tanggapan Responden Terhadap Disiplin Kerja ... 110 Tabel 4.20 Pengkategorian Jawaban Responden Untuk Disiplin Kerja ... 110 Tabel 4.21 Tanggapan Responden Mengenai Ketepatan Waktu Dalam

Menyelesaikan Pekerjaan ... 111 Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Optimalisasi Dalam

(41)

xv

Tabel 4.24 Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Konsistensi Pegawai ... 113 Tabel 4.25 Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Kerja Sama ... 114 Tabel 4.26 Tanggapan Responden Terhadap Sikap Baik Guru ... 114 Tabel 4.27 Tanggapan Responden Terhadap Sikap Profesional Guru ... 115 Tabel 4.28 Skor Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Guru ... 115 Tabel 4.29 Skor Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Guru ... 116 Tabel 4.30 Pengkategorian Jawaban Responden Untuk Kinerja Guru ... 116 Tabel 4.31 Korelasi Antar Variabel Penelitian ... 118 Tabel 4.32 Koefisien Jalur Produktivitas dan Disiplin Kerja ... 119 Tabel 4.33 Pengujain Hipotesis Simultan ... 122 Tabel 4.34 Hasil Pengujian Hipotesis Parsial ... 124 Tabel 4.35 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung dari Produktivitas dan

Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru ... 127

(42)

xvi

DAFTAR GRAFIK

(43)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Paradigma Hubungan antar variabel ... 59 Gambar 3.1 Model Analisis Jalur... 56 Gambar 3.2 Uji Daerah Penerimaan danPenolakanHipótesis ... 56 Gambar 3.3 Daerah penerimaan dan penolakan H0 secara simultan ... 80

Gambar 3.4 Daerah penerimaan dan penolakan H0 secara parsial ... 81

(44)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

(45)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Manusia salah satu sumber daya yang memiliki peranan penting dalam perusahaan atau organisasi, karena selain merupakan unsur inti dalam melaksanakan pekerjaan, juga mengendalikan seluruh aktivitas sumber daya lainnya.

(46)

2

karyawan untuk berprestasi, tingkat absensi yang tinggi dan juga masalah - masalah lainnya.

Keberhasilan perusahaan atau organisasi dalam mewujudkan tujuannya selain bergantung pada kuantitas juga bergantung pada kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya, yang ditunjukkan oleh motivasi kerjanya. Oleh karena itu pemastian kerja yang unggul menjadi hal penting bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat mengetahui tindakan - tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Setiap organisasi tentunya ingin mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi secara efektif dan efisien. Tujuan dari organisasi tersebut dapat dicapai secara efektif dan efisien apabila sumberdaya manusia yang digunakan memiliki produktivitas yang tinggi. Prcduktivitas yang tinggi merupakan output dari seorang karyawan. Seorang karyawan dalam hal ini harus mempunyai harapan yang besar untuk dapat berprestasi yang tinggi. Dengan demikian, karyawan tersebut akan termotivasi untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Selain itu, setiap organisasi mengharapkan seluruh karyawannya dapat bekerja dengan baik dan mempunyai produktivitas yang tinggi, sehingga akan dapat dengan mudah mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.

(47)

3

kepuasan kerja kepada kerja individu atau kelompok, mendorong motivasi mereka untuk meningkatkan kinerja lebih baik lagi.

Semua organisasi menghendaki motivasi yang tinggi dari seluruh karyawannya, karena hal tersebut akan menyebabkan karyawan tersebut menampilkan sikap dan perilaku kerja yang berlandaskan pada keyakinan dalam bekerja dengan baik dan benar, bekerja keras, menumpuhkan seluruh kemampuan untuk keberhasilan kerja, jujur, dan berdisiplin merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Disiplin dalam arti yang positif dapat diartikan sebagai sikap seseorang atau kelompok yang berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, pengertian disiplin kerja adalah suatu sikap atau tingkah laku yang menunjukan ketaatan karyawan terhadap peraturan organisasi.

Niat untuk mentaati peraturan merupakan suatu kesadaran bahwa bahawa tanpa didasari dengan unsur ketaatan, tujuan organisasi tidak akan tercapai. Hal itu berarti bahwa sikap dan perilaku didorong adanya kontrol diri yang kuat. Artinya, sikap dan perilaku untuk mentaati peraturan organisasi muncul dari dalam dirinya.

Niat juga dapat diartikan sebagai keingin untuk berbuat sesuatu atau

(48)

4

tetapi juga mempunyai kehendak (Niat) untu menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan organisasi.

Keberadaan suatu disiplin kerja amatlah penting bagi setiap organisai karena dengan memiliki tingkat disiplin kerja yang tinggi, sebuah organisasi mampu mencapai target dari tujuan organisasi yaitu mencapai prestasi organisasi.

Menurut Rivai (2004:443). ”Disiplin yang baik mencerminkan besarnya

rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Semakin baik disiplin karyawan pada sebuah perusahaan, semakin tinggi prestasi kerja yang dicapai. Sebaliknya tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi sebuah perusahaan atau instansi mencapai hasil yang optimal.

Selain dari faktor disiplin kerja, suatu perusahaan atau organisasi harus mampu menciptakan kinerja yang kondusif bagi karyawannya agar pencapaian terhadap presatasi kerja mampu untuk dicapai.

Kinerja adalah hasil kerja seseorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya standard, target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama. Menurut Musafir (2009 : 2378) Kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk pekerjaan itu”.

(49)

5

Sekolah merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan. Aktivitas yang dilakukan oleh sekolah akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan baik internal maupun eksternal, yang sifatnya selalu berubah-ubah. Oleh karena itu sekolah harus dapat menggunakan seluruh sumber daya yang dimilikinya dengan baik agar dapat bertahan dan berkembang sejalan dengan perubahan-perubahan tersebut.

Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Kota Sukabumi didirikan pada tahun 1974 dengan nama Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan (SMPP). Kemudian pada tahun 1985 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor : 0353/U/1985 diubah namanya menjadi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kabupaten Sukabumi. Sejalan dengan diberlakukannya kurikulum 1994 nama SMA berubah nama menjadi Sekolah Menengah Umum (SMU).

Lokasi SMU Negeri 3 Kota Sukabumi terletak di Jalan Ciaul Baru nomor 21 Sukabumi. Semula merupakan wilayah Kabupaten Sukabumi, mulai bulan Juli 1996 menjadi bagian wilayah Kota Sukabumi dan dengan diberlakukannya kurikulum 2004, maka nama SMU kembali menjadi Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan menerapkan disiplin tinggi, pelaksanaan manajemen sekolah yang baik, serta didukung dengan sarana prasarana yang cukup memadai, sekolah ini telah banyak meraih prestasi, baik prestasi akademik maupun non akademik.

(50)

6

dan Program Percepatan (Akselerasi) dan Kelas Standar Internasional (SI) yang kini menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

[image:50.595.107.521.500.589.2]

SMA Negeri 3 Kota Sukabumi harus memperhatikan kembali produktivitas setiap guru. Karena masih ada beberapa guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi yang masih belum mendapatkan sertifikasi, karena menurut Bapak Asep Burdah selaku dewan kurikulum SMA Negeri 3 Kota Sukabumi guru dikatakan produktif apabila seorang guru itu telah mendapatkan sertifikasi. Hal ini dikuatkan dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan pihak guru di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi Bapak Ucep dan Ibu Lisdiana beliau menyatakan bahwa sertifikasi setiap guru itu penting karena menyangkut produktivitas seorang guru. Apabila seorang guru belum mendapatkan sertifikasi pengaruh besarnya terhadap kedisiplinan dan kinerja guru itu sendiri, seperti terlihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 1.1

Rekapitulasi Prosentase Kehadiran Guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi Tahun 2009 -2011

Keterangan PADA TAHUN

2009 2010 2011

Prosentase Kehadiran

93,75% 97,5% 86,25%

Sumber : SMA Negeri 3 Kota Sukabumi

(51)

7

[image:51.595.107.518.322.579.2]

Hal yang diatas dikuatkan dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan pihak bagian kurikulum SMA Negeri 3 Kota Sukabumi yaitu Bapak Asep Burdah menyatakan bahwa belum optimalnya disiplin kerja dari para guru diantaranya seringkali terjadi dari beberapa guru yang telat datang bahkan ada yang tidak masuk kerja. Pengaruh dari tidak optimalnya disiplin kerja membuat kinerja guru menurun, seperti terlihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 1.2

Penilaian Kinerja Guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi 3 Tahun Terakhir

Tahun Penilaian Kinerja Mandiri Kurang mandiri

2009

Perencanaan KBM 64% 36%

Menyelesaikan Pekerjaan 44% 56%

2010

Perencanaan KBM 60% 40% Menyelesaikan Pekerjaan 68% 32%

2011

Perencanaan KBM 35% 65% Menyelesaikan Pekerjaan 40% 60%

(52)

8

[image:52.595.112.511.111.346.2]

Sumber : Data Diolah

Grafik 1.1

Penilaian Kinerja Guru SMA Negeri 3 Kota Sukabumi 3 tahun terakhir

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan langsung oleh penulis pada tanggal 03 April 2012 dengan bapak Asep Burdah sekaligus dewan kurikulum SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. Menyatakan bahwa dalam penilaian kinerja guru bisa dilihat dari perencanaan KBM dan ketepatan dalam menyelesaikan pekerjaan, bisa dilihat pada tahun 2011 bisa dikatakan kinerja guru menurun mencapai angka 45%, sedangkan standar kinerja Guru di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi adalah 95%, hal itu dikarenakan masih adanya guru yang masih belum bisa mandiri dalam perencanaan KBM dan ketepantan dalam menyelesaikan pekerjaan. untuk itu dalam diri setiap guru perlu adanya produktivitas kerja dan disiplin kerja agar dapat mencapai kinerja yang efektif dan efisien. Seperti yang diungkapkan oleh Ambar T. Sulistiyana Rosidah (2003) Produktivitas merupakan suatu aspek yang penting bagi perusahaan karena apabila kinerja dalam perusahaan mempunyai

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

2009 2010 2011

perencanaan KBM

(53)

9

kerja yang tinggi, maka perusahaan akan memperoleh keuntungan dan hidup perusahaan akan terjamin. Untuk meningkatkan kinerja perlu adanya produktivitas kerja dan disiplin kerja, karena apabila produktivitas dan disiplin kerja kurang baik akan berakibat menurunnya kinerja dan merugikan perusahaan. kinerja dipengaruhi berbagai faktor, baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor lainnya, keterampilan, disiplin kerja, sikap, etika, manajemen, motivasi kerja, Oleh karena itu, dari fenomena yang terjadi diatas bahwa produktivitas kerja dan disiplin kerja yang terjadi di SMA Negeri 3 Sukabumi dapat mempengaruhi kinerja.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “PENGARUH PRODUKTIVITAS DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 3 KOTA SUKABUMI”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan fenomena pada latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka penulis membuat identifikasi masalah sebagai berikut:

(54)

10

itu dalam diri setiap guru perlu adanya produktivitas kerja dan disiplin kerja agar dapat mencapai kinerja yang efektif dan efisien.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka ada beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana produktivitas guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. 2. Bagaimana disiplin kerja pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. 3. Bagaimana kinerja guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.

4. Bagaimana produktivitas guru terhadap disiplin kerja pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.

5. Bagaimana produktivitas guru terhadap kinerja guru Pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.

6. Bagaimana disiplin kerja terhadap kinerja guru Pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.

7. Seberapa besar pengaruh produktivitas guru dan disiplin kerja terhadap kinerja guru di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

(55)

11

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui produktivitas guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.

2. Untuk mengetahui disiplin kerja pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. 3. Untuk mengetahui kinerja guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. 4. Untuk mengetahui produktivitas guru terhadap disiplin kerja pada

SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.

5. Untuk mengetahui produktivitas guru terhadap kinerja guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.

6. Untuk mengetahui disiplin kerja terhadap kinerja guru pada SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.

7. Untuk mengetahui besarnya pengaruh produktivitas guru dan disiplin kerja terhadap kinerja guru di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1.4.1Kegunaan Praktis

(56)

12

1.4.2 Kegunaan Akademis

a. Bagi pengembangan ilmu manajemen, sebagai media untuk mentransformasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktek di lapangan guna menambah wawasan ilmu pengetahuan dari pengalaman pada bidang manajemen bisnis atau sumber daya manusia. b. Bagi peneliti lain sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dalam

bidang yang sama. Bagi para pembaca dan pihak yang berkepentingan, penulis berharap semoga dapat berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan, sebagai bahan perbandingan untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan bidang yang penulis teliti.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

(57)
[image:57.595.62.542.152.515.2]

13

Tabel 1.3

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

`

No Kegiatan

Februari maret April Mei Juni Juli 2012 2012 2012 2012 2012 2012 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan

judul Pengajuan surat penelitian 2 Wawancara Penulisan Bab

1, 2 dan 3

Bimbingan 3 Seminar Up

5

Penyempurnaa n Bab 1, 2, dan 3 Wawancara Pengumpulan data Pengolahan data 6 Bimbingan 7 Penulisan Bab

IV dan V

(58)

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Produktivitas

2.1.1.1 Pengertian Produktivitas

Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia, Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas. Hal ini disebabkan oleh dua hal, antara lain; pertama, karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa; kedua, karena masukan pada faktor-faktor lain seperti modal. Dapat dikatakan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara hasil dari suatu pekerjaan karyawan dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan.

(59)

15

Produktivitas sering diukur dalam bentuk masukan dan keluaran ekonomi.

Akan tetapi, masukan dan keluaran sumber daya manusia dan sosial juga merupakan faktor penting. Jika perilaku organisasi lebih baik, dapat memperbaiki kepuasan kerja sehingga terjadi peningkatan hasil sumber daya manusia.

Produktivitas suatu kegiatan meningkatkan apabila pengembangan program memberikan hasil tambahan sebagai produk sampingan atau by-produk.

Misalnya penataan ruang pemukiman, di samping dapat menambah jumlah rumah yang dapat dibangun, tersedia fasilitas sosial yang memungkinkan warga perumahan melakukan interaksi sosial sehingga terjadi hasil sosial yang lebih baik.

Pendapat lain mengemukakan bahwa suatu organisasi dikatakan produktif apabila mencapai tujuannya dan hal itu terjadi dengan mengubah masukan menjadi keluaran dengan biaya rendah. Produktivitas merupakan ukuran kinerja termasuk efektivitas dan efisiensi.

Efektivitas berkenaan dengan pencapaian tujuan. Sementara itu, efisiensi

adalah rasio keluaran yang efektif terhadap masukan yang diperlukan untuk mencapainya. Sebagai contoh, sebuah rumah sakit dikatakan efektif apabila sukses memenuhi kebutuhan pelanggan. Dikatan efisien apabila dapat melakukannya dengan biaya lebih rendah.

(60)

16

tidur atau dengan meningkatkan jumlah kontak staf-pasien per hari. Dapat dikatakan bahwa rumah sakit telah mendapatkan keuntungan efisiensi produktif.

Deskripsi lain tentang produktivitas adalah sebagai rasio keluaran barang dan jasa dibagi masukan atau sumber daya yang dipergunakan untuk memproduksi barang dan jasa tersebut. Seperti rasio lainnya dapat diper baiki dengan meningkatkan keluaran, menurunkan masukan atau keduanya.

Vincent Ohmachanu dan Joel Ross menyatakan bahwa perbaikan harus difokuskan pada teknologi dan pelatan kapital untuk menekan masukan biaya tenaga kerja sambil menggunakan teknik engineering industry untuk memperbaiki keluaran.

Observasi menunjukan bahwa kedua pendekatan tersebut masih cocok, tetapi kecenderungan saat ini diarahkan pada penggunaan yang lebih baik dari potensi yang tersedia melalui sumber daya manusia. Dalam semua tindakan dan teknik untuk memperbaiki produktivitas tergantung pada manajemen perilaku organisasi. Akhirnya, sampai pada premis dasar bahwa interaksi antara pemimpin dan pengikut merupakan faktor penting dalam efektivitas organisasi.

(61)

17

menghasilkan barang dan jasa. Semakin besar nilai angka rasio semakin besar efisiensi.

2.1.1.2 Tipe Produktivitas

Terdapat dua tipe rasio produktivitas, yaitu total productivity dan partial productivity. Total productivity ratio menghubungkan nilai semua keluaran dengan nilai semua masukan. Partial productivity ratio atmenghubungkan nilai semua keluaran dengan nilai kategori utama masukan.

Kebanyakan ukuran produktivitas yang dipakai ekonom an eksekutif bisnis adalah labor productivity index karena tenaga kerja merupakan komponen biaya terbesar. Ukuran tersebut memberikan indikasi apakah sumber daya telah digunakan dengan baik ataukah telah diboroskan.

Produktivitas menunjukan hubungan antara keluaran yang ditimbulkan oleh system produksi atau jasa dan masukan yang disediakan untuk menciptakan keluaran tersebut. Penggunaan sumber daya (tenaga kerja, kapital, tanah, bahan, energi, informasi) secara efisien dalam produksi berbagai barang dan jasa.

Produktivitas juga dapat dilihat dari hubungan antara hasil dan waktu

(62)

18

Ukuran produktivitas parsial diperoleh dengan membagi keluaran total organisasi dengan masukan tunggal. Keluaran dibagi pekerja, keluaran dibagi bahan-bahan, keluaran dibagi modal, atau keluaran dibagi energy. Ukuran produktivitas parsial berguna, tetapi mempunyai keterbatasan, yaitu satu ukuran parsial dapat diperbaiki atas beban lainnya. Hal ini dikatakan sebagai pengaruh substitusi, pembangunan peralatan yang menghemat tenaga kerja, sebagai hasilnya adalah meningkatkan produktivitas tenaga kerja, tetapi produktivitas kapital akan turun.

Indikator efektivitas organisasi dalam membawakan produktivitas adalah ukuran produktivitas total. Produktivitas total didefinisikan sebagai total keluaran dibagi dengan jumlah semua masukan. Namun, tidak terdapat ukuran produktivitas tunggal atau suatu satuan ukuran yang cocok untuk organisasi yang besar dan kompleks.

2.1.1.3 Tantangan Mencapai Produktivitas

Produktivitas merupakan gagasan sentral bahwa orang lain suatu Negara perlu menyerap dan merangkul untuk mengembangkan kapasitas untuk kemajuan, tanpa memerhatikan produktivitas, kondisi kemiskinan, in-efisiensi, dan kemubaziran sumber daya nasional akan berlangsung. Tanpa kepercayaan akan produktivitas, pendidikan lebih baik hanya akan meningkatkan keinginan meningkatkan status pribadi.

(63)

19

kesulitan dalam mengomunikasikan kepada supervisor dan pekerja. Manajer lokal dan pekerja memandang produktivitas dalampengertian produksi.

Sebaliknya, publisitas secara ekstensif dan pendidikan ditunjukan pada produktivitas akan menghasilkan quality product yang memuaskan pelanggan. Manajer lokal sering mengabaikan metode rasional dalam mengatasi masalah dan pengambilan keputusan. Mereka cenderung memperlakukan manajemen sebagai

personal art, memecahkan masalah secara subjektif tanpa perhatian cukup apakah keputusannya akan memberikan hasil yang diinginkan.

2.1.1.4 Teknik Memperbaiki Produktivitas

Prokopenko menunjukan adanya beberapa cara untuk memperbaiki produktivitas, yaitu industrial engineering technique, economic analysis, dan

behavioral technique.

Industrial engineering technique dilakukan melalui work study, work simplification, dan pareto analysis. Economic analysis menggunakan

management through value analysis, cost-benefit analysis, zero based budgeting

dan cost productivity allocation. Sementara itu, behavioral technique

menggunakan organization development, brainstorming, forced field analysis, dan

nominal group technique.

1. Studi Kerja

(64)

20

dan mengindikasi faktor yang memengaruhi efisiensi. Work study biasanya digunakan dalam usaha meningkatkan output dari jumlah sumber daya tertentu dengan sedikit atau tanpa investasi kapital lebih lanjut. Hal ini dicapai dengan menganalisis pekerjaan sedang berjalan, proses, dan metode kerja.

2. Pengembangan Organisasi

Pengembangan organisasi adalah proses yang terencana, dikelola, dan sistematis. Tujuannya adalah mengubah system, budaya dan perilaku organisasi dengan maksud mempengaruhi efektivitas organisasi.

3. Curah Gagasan

Brainstroming adalah suatu proses membangkitkan gagasan secara terorganisasi untuk menghindari evaluasi terlalu dini karena apabila demikian, dapat menutup timbulnya gagasan yang baik. Proses curah gagasan memberikan kesempatan setiap orang menyampaikan pendapatnya secara terbuka.

4. Forced Field Analysis

(65)

21

5. Nominal Group Technique

Nominal group technique merupakan pendekatan partisipatif pada penemuan fakta, identifikasi masalah dan kekuatan, membangkitkan gagasan, dan mengevaluasi progress.

2.1.1.5 Keterkaitan Produktivitas

Produktivitas mempunyai keterkaitan atau memberikan dampak terhadap kegiatan lainnya. Produktivitas dapat meningkatkan kepuasan kerja, meningkatkan keterpaduan, dan spesialisasi kerja. Produktivitas dapat ditingkatkan dengan mengubah desain tempat kerja.

Meningkatkan produktivitas, disamping membarikan kepuasan kerja kepada pekerja individu atau kelompok, mendorong motivasi mereka untuk meningkatkan kinerja lebih baik lagi.

1. Kepuasan Kerja

Kebanyakan orang percaya bahwa pekerja yang puas adalah pekerja yang produktif. Alasannya adalah pekerja yang puas cenderung ingin semakin terlibat dalam pekerjaan sehingga lebih produktif. Namun, penelitian empiris tidak mendukung pandangan ini.

(66)

22

Di antara faktor lain tersebut adalah norma kerja informal, saling ketergantungan tugas, dan mesin pemacu produktivitas, kekuatan ini sering membatasi rentang produktivitas individu. Sebagai contoh, biasanya teman sekerja tidak mengizinkan individu bekerja terlalu cepat atau terlalu lambat, agar tidak saling menghambat.

Selanjutnya, mesin dan rencana produksi dirancang mengurangi ketidakpastian dan memelihara control yang kuat atas proses produksi. Faktor ini membatasi kebebasan pekerja memvariasikan kinerjanya agar cocok dengan keinginan pribadi.

Sementara itu, pendapat lain mengemukakan bahwa pekerja yang senang atau bahagia belum tentu merupakan pekerja yang produktif. Di tingkat individual, kenyataan menunjukan sebaliknya bahwa produktivitas mungkin mengarah pada kepuasan. Di tingkat organisasi terdapat dukungan baru tentang hubungan antara kepuasan dengan kinerja. Apabila data kepuasan dengan kinerja digabung untuk organisasi sebagai keseluruhan, organisasi yang mempunyai pekerja yang lebih puas cenderung menjadi lebih efektif.

2. Penyederhanaan Kerja

(67)

23

kepindahan. Tantangannya adalah menemukan tingkat yang ideal untuk simplikasi yang memaksimumkanproduktivitas, tanpa berisiko ketidakpuasan kerja.

3. Keterpaduan

Sebagiam peneliti menemukan bahwa kelompok yang terpadu sangat produktif, sedangkan lainnya menemukan bahwa tidak seproduktif yang kurang terpadu. Penelitian lain melaporkan bahwa tidak terdapat hubungan antara prosuktivitas dengan keterpaduan kelompok.

Keterpaduan menurut Vecchio (1995:453) adalah suatu kenyataan bahwa anggota tertarik pada kelompok dan berkeinginan tetap berada di dalamnya. Keterpaduan menyinggung tentang bagaimana anggota kelompok tetap bersatu.

Faktor yang menyebabkan dan menyokong terjadinya keterpaduan kelompok adalah adanya kesamaan sikap dan tujuan, adanya tantangan eksternal, besaran kelompok, system penghargaan, penugasan dalam unit kerja dank arena kelompok merasa terisolasi.

(68)

24

4. Spesialisasi

Kebanyakan manajer sekarang melihat spesialisasi kerja sumber peningkatan produktivitas yang tidak ada akhirnya. Manajer mengenal manfaat ekonomis dengan mengusahakan tipe pekerjaan tertentu dan problem yang dapat timbul apabila dibawa terlalu jauh.

5. Desain Tempat Kerja

Kenyataan mengindikasikan desain tentang tempat kerja yang meningkatkan akses, kenyamanan, dan fleksibilitas pekerja mungkin secara positifmemengaruhi motivasi dan produktivitas.

Berdasarkan kenyataan sampai saat ini, Robbins memberi saran pendekatan cognitive ergonomics, yang bermaksud mencocokkan pekerjaan kantor dan otak. Pekerjaan yang komplek dan memerlukan konsentrasi tingkat tinggi, mungkin menjadi lebih sulit oleh suara dan interupsi secara konstan.pekerjaan semacam ini lebih baik dikerjakan dikantor tertutup.

(69)

25

6. Motivasi

Gibson, Ivancevich, dan Donnely melihat adanya hubungan antara motivasi dalam kelompok dengan produktivitas. Apabila kelompok berkembang, usahanya semakin meluas untuk menyelesaikan tujuan kelompok. Kelompok bekerja dalam kerja sama daripada bersifat kompetitif. Kerena pengalaman berkerja sama meningkat, demikian pula efektivitas keputusan dan tindakan kelompok. Pada gilirannya, secara positif memperkuat sikap yang diinginkan dalam formasi kelompok.

2.1.1.6 Proses Perbaikan Produktivitas

Setiap organisasi pada umunya ingin memperbaiki kinerjanya dengan cara melakukan perbaikan produktifitas namun usaha tersebut tidak selalu berhasil. Blecher (1987:14) mengungkapkan adanya kesukaran dalam pelaksanaan perbaikan produktivitas karena hal-hal berikut :

1. Perintah dari Manajemen Puncak 2. Definisi dan Rasional tidak Jelas 3. Komitmen dari atas Rendah

4. Perangkap Pengangkatan Koordinator 5. Kegagalan Mengukur Keseapan Organisasi 6. Pengukuran Menggantung

(70)

26

2.1.1.7 Pengukuran Produktivitas

Pengukuran merupakan bagian integral dari proses manajemen produktivitas. Apabila produktivitas diintegrasikan kedalam budaya organisasi, monitoring progress yang memberikan umpan balik, menetapkan sasaran yang dapat dihitung, dan mengevaluasi kinerja manajerial merupakan suatu keharusan. Pengukuran produktivitas organisasi secara eksplisit menghubungkan produktivitas pada sasaran strategi lainnya. Perbaikan produktivitas merupakan merupakan alat utama untuk mencapai pertumbuhan market share. Adanya system pengukuran produktivitas yang dapat diandalkan memungkinkan organisasi mempertajam rencana strategisnya melalui penciptaan tingkat perbaikan produktivitas yang ditargetkan dihubungkan pada pencapaian sasaran strategis spesifik.

Pengukuran produktivitas mewujudkan sejumlah fungsi penguatan yang sangat berharga yaitu sebagai berikut:

1. Membangun kepedulian.

2. Mengukur masalah dan peluang.

(71)

27

2.1.2 Disiplin Kerja

2.1.2.1 Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin kerja dibicarakan dalam kondisi yang sering kali timbul bersifat negatif. Disiplin lebih dikaitkan dengan sanksi atau hukuman. Contohnya : bagi karyawan Bank, keterlambatan masuk kerja (bahkan dalam satu menit pun) berarti pemotongan gaji yang disepadankan dengan tidak masuk kerja pada hari itu. Bagi pengendara sepeda motor tidak menggunakan helm berarti siap – siap ditilang polisi. Disiplin dalam hal positif dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya :

Menurut Veithzal Rivai (2004:444) :mengemukakan bahwa:

“Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk

berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan

norma-norma sosial yang berlaku”.

Menurut Sondang P. Siagian:

”Pendisiplinan adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif

dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya”.

Adapun konsep disiplin kerja menurut Sinungan (2000:146)adalah:

”Sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku

perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan (obedience) terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan baik oleh pemerintah mengenai etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam

(72)

28

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku dan juga merupakan fungsi operatif manajemen karyawan yang terpenting karena tanpa disiplin yang baik dari karyawan, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal.

2.1.2.2 Model Disiplin Kerja

Dilihat dari perkembangan konsep disiplin ada dua dasar model disiplin menurut Suwatno (2001:230), yaitu disiplin berdasarkan tradisi (kuno) dan disiplin berdasarkan sasaran. Perbedaan kedua disiplin itu berpusat pada tujuan disiplin didalam perusahaan.

1) Disiplin Berdasarkan Tradisi (kuno)

Disiplin ini merupakan cara yang kuno, yaitu cara yang terdiri dari pendaftaran pelanggaran dan catatan dari hukuman dari setiap pelanggaran. Disiplin ini dilaksanakan secara kaku dan tegas tanpa kompromi atau cenderung penegakan disiplin secara otoriter. Tindakan disiplin ini diterapkan oleh atasan terhadap bawahan dan tidak pernah sebaliknya.

(73)

29

2) Disiplin Berdasarkan Sasaran

Disiplin berdasarkan sasaran bisa dianggap secara sah atau berlaku apabila dapat diterima secara sukarela oleh semua komponen didalam organisasi tersebut, apabila tidak dapat diterima secara sukarela maka secara otomatis disiplin tersebut tidak sah untuk diterapkan. Fungsi disiplin pada tipe ini adalah sebagai suatu fungsi pembentuk tingkah laku, bukan sebagai sistem hukuman.

2.1.2.3 Tujuan Disiplin Kerja

Menurut Bejo Siswanto (2002:292), sebenarnya sangatlah sulit menetapkan tujuan rinci mengapa pembinaan disiplin kerja perlu dilakukan oleh manajemen. Secara umum dapat disebutkan bahwa tujuan utama pembinaan disiplin kerja adalah demi kelangsungan perusahaan sesuai motif perusahaan.

Secara khusus tujuan pembinaan disiplin kerja para tenaga kerja antara lain:

1. Agar para tenaga kerja menepati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan maupun peraturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis, serta melaksanakan perintah manajemen; 2. Dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu

memberikan pelayanan yang maksimum kepada pihak tertentu yang berkepentingan dengan perusahaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan kepadanya;

(74)

30

4. Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada perusahaan;

5. Tenaga kerja mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

2.1.2.4 Tipe Pembinaan Disiplin Kerja

Tipe pembinaan disiplin kerja menurut Suwatno (2001:234) diantaranya:

1. Disiplin Preventif

Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. Dengan disiplin ini pihak perusahaan akan dapat mengantisipasi tindakan-tindakan yang mungkin akan terjadi yang dapat menghambat jalannya kegiatan organisasi. Jadi dapat dikatakan disini bahwa disiplin lebih dititikberatkan pada awal-awal kegiatan sebagai tindakan pencegahan sebelum kesalahan terjadi.

(75)

31

2. Disiplin Korektif

Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut.

Maksud dari pendisiplinan ini adalah untuk memperbaiki kegiatan diwaktu yang akan datang, bukan menghukum kegiatan dimasa lalu. Kegiatan disiplin korektif sering berupa suatu bentuk hukuman dan disebut tindakan pendisiplinan. Berbagai sasaran tindakan pendisiplinan adalah sebagai berikut:

a. Untuk memperbaiki pelanggaran.

b. Untuk menghalangi para karyawan yang lain melakukan kegiatan yang serupa.

c. Untuk menjaga berbagai standar kelompok agar tetap konsisten dan efektif.

2.1.2.5 Pendekatan-pendekatan Tindakan Disiplin Kerja

1. Aturan kompor panas

Suatu disiplin yang sangat berguna untuk disiplin korelatif adalah aturan kompor panas. Aturan ini pada hakekatnya mengatakan bahwa tindakan pendisiplinan hendaknya menpunyai ciri-ciri yang sama dengan hukuman yang diterima seseorang karena menyentuh kompor panas. Karakteristik-karakteristik tersebut adalah bahwa disiplin hendaknya dilakukan dengan peringatan segera, konsisten dan tidak bersifat pribadi (impersonal).

(76)

32

penerapan suatu hukuman bagi pekerjaan yang tidak dilaksanakan dan pemanggilan seorang karyawan yang bermalas-malasan. Tidak seperti sebuah kompor panas, para manajer hendaknya mempertimbangkan perasaan karyawan dalam tindakan pendisiplinan, yaitu melalui pelaksanaan disiplin secara pribadi, bukan di depan orang banyak atau karyawan lain.

2. Disiplin progresif

Disiplin progresif berarti memberikan hukuman-hukuman yang lebih besar terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang. Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan korektif sebelum hukuman-hukuman yang lebih ”serius” dilaksanakan. Disiplin progresif juga memungkinkan manajer untuk membantu karyawan memperbaiki kesalahan.

Menurut T. Hani Handoko (1996:211), sebuah contoh yang dikemukakannya bahwa sistem progresif secara ringkas dapat ditunjukkan sebagai berikut:

a. Teguran secara lisan oleh penyelia

(77)

33

3. Tindakan tanpa hukuman

Dalam suatu perusahaan biasanya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan bermacam-macam. Pelanggaran-pelanggaran tersebut ada yang melewati batasan-batasan yang sudah ditentu

Gambar

Tabel 1.1 Rekapitulasi Prosentase Kehadiran Guru SMA Negeri 3 Kota
Tabel 1.2
Grafik 1.1
Tabel 1.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam konteks Syafi’iyah, yang berhujjah pada ijtihad Imam Syafi’i, penggunaan nalar (akal) sebagai media untuk menetapkan suatu hukum yang berkesesuaian dengan zaman

Untuk mustahiq yang mempunyai keahlian namun masih belum mempunyai aat dan modal yang cukup akan diberikan bantuan alat, dan yang berdagang diberikan modal uang untuk

Dengan menggunakan rentang skor 1 sampai 5, aspek isi menunjukkan skor rata-rata 3,75, aspek pembelajaran menunjukkan skor rata-rata 3,71, aspek tampilan menunjukkan skor

Taimikasvatuksen aikana kasvualustojen vesipitoisuus paakuissa pysyi suhteellisen vakaana mutta hieman alle kastelun tavoitetason (tavoite = 0.55 x huokostila) (Kuva 9, Taulukko

“Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden untuk kemudian dijawabnya”, kuesioner

Model pertama dan kedua di atas lebih mengarah pada cara kerja pemahaman, tetapi model yang ketiga ini yaitu model hermeneutik ontologi erat kaitannya dengan konsep asli,

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi 2.4- D dan sukrosa terhadap pembentukan kalus eksplan embrio kedelai dan menentukan