• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Konsentrasi Kotoran Puyuh yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Populasi dan Biomassa Duphnia sp.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Konsentrasi Kotoran Puyuh yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Populasi dan Biomassa Duphnia sp."

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KONSENTRASI KOTORAN PUYUH

YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN

POPULASI DAN BIOMASSA

Daphnia

sp.

Oleh :

Rr. Catur Gunawanti

C01495058

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sa rjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

PROGRAM STUD1

BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSITTLIT PERTANIAN BOGOR

(2)

Judul

SKRIPSI

: Pengaruh Konsentrasi Kotoran Puyuh yang Berbeda terhadap

Pertumbuhan Populasi dan Biomassa Duphnia sp.

Nama : Rr. Catur Gunawanti

Nomor Pokok : C01495058

Program Studi : Budidaya Perairan

Menyetujui :

Dr. 1 r d ~ i o k o Setiyanto Ketua

Ir. R. Umar Hasan Saputra Anggota

I

t

.

FAKULTAS

PERIKANAN

DAN

ILMU

KELAUTAN

(3)

Laju pertumbuhan tertinggi diperoleh pada konsentrasi 4,2 g/l yaitu sebesar 0,554

ekorllihari dan terendah dicapai pada konsentrasi 2,8 g/l sebesar 0,463 ekorllhari.

Semakin tinggi konsentrasi kotoran puyuh, rnaka bahan organik yang terkandung

didalamnya semakin banyak yang menyebabkan meningkatnya laju pertumbuhan

Daphnia sp.

Peningkatan jumlah konsentrasi kotoran puyuh tidak menyebabkan p e n m a n

laju mortalitas setelah diuji dengan statistik. P e n m a n jumlah popufasi berarti

bahwa jumlah individu yang mati lebih besar daripada jumlah individu yang bertahan

hidup. Hal ini dipengaruhi oleh ketersediaan pakan dan kepadatan Daphnia sp.

Rata-rata jumlah maksimum Daphnia sp tertinggi pada saat puncak populasi

dihasilkan oleh perlakuan 4,2 g/l yaitu sebanyak 869 ekorll dan terendah dihasilkan

oleh perlakuan 2,l g/l sebanyak 417 ekorll. Jumlah maksimum Daphnia sp. yang

dihasilkan selama penelitian lebih rendah jika dibandingkan dengan kultur Daphnia

~ p . p i g iiieiigg.uiiakan k ~ t ~ i ~ i ayaii.

Rata-rata biomassa Daphnia sp tertinggi dicapai selama penelitian dihasilkan

oleh perlakuan 4,2 g/l yaitu sebanyak 38,82 mg/l dan rata-rata biomassa Daphnia sp

terendah dihasilkan oleh perlakuan 2,l g/l sebanyak 13,07 mg/l. Biomassa

maksimum Daphnia sp yang diasilkan selama penelitian memberikan hasil yang

lebih rendah jika dibandingkan dengan kultur Daphnia sp. yang meng-gnakan

kotoran ayam.

Kisaran parameter temperatur dan pH media kultur selama penelitian

umumnya ~ .. ~ masih berada dalam kisaran yang mendukung kehidupan Daphnia sp. ~ ~ . . . ~ . . . ~ - . ~ - . .- ~. ... . - ~~.~

Kisaran oksigen terlarut selama penelitian berada di bawah kisaran oksigen terlarut

optimum, sedangkan nilai CO2 bebas memiliki kisaran yang cukup besar untuk

pertumbuhan Daphnia sp. Pada awal dan akhir penelitian kisaran amonia berada

dibawah kisaran amonia optimum, sedangkan pada tengah penelitian kisaran amonia

(4)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Raha, Sulawesi Tenggara pada tanggal 8 Januari 1977.

Penulis putri keempat dari pasangan R. Muljono, SE dan Dra. Ruminah.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 2 Kemaraya Kendari

pada tahun 1989, pendidikan menengah tingkat pertama di SMP Negeri 1 Kendari

pada tahun 1992, dan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Kendari pada

tahun 1995. Pada tahun yang sama penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB)

melalui Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LJMPTN) dan diterima di fakultas

Perikanan clan Ilmu Kelautan dengan Program Studi yang dipilih Budidaya Perairan

(BDP).

Penulis melaksanakan magang di Balai Budidaya Laut (BBL) Lampung pada

tahun 1998. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan,

penulis menyusun skripsi dengan judul "Pengaruh Konsentrasi Kotoran Puyuh

yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Populasi dan Biomassa Oaphnia

sp.", dibawah bimbingan Dr. I . . D. Djoko Setiyanto dan Ir. R. Umar Hasan Saputra.

Penulis dinyatakan lulus sebagai sajana bidang Perikanan pada tanggal 02 Pebruari

(5)
(6)

Terima kasih pula buat mas Kun (tengkyu udah nemenin a h ) , mas Oko (makasih

atas persaudaraannya), Iwan (thanks a lot), Dani (kapan naik gunung?), temen-temen

UNDP, UNRI, I m , APY dan UBH serta semua pihak yang telah membanta

penulis selama penelitian dan kuliah di IPB.

Penulis menyadari bahwa laporan Skripsi ini masih belum sempuma, saran

dan kritik yang membangun akan menjadi masukan yang sangat berharga. Penulis

berharap Skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan

Bogor, Pebruari 2000

(7)

DAFTAR IS1

RINGKASAN

...

i

...

RIWAYAT HIDUP

...

111

...

KATA PENGANTAR iv DAFTAR IS1

...

vi

...

DAFTAR TABEL

...

VIII DAFTAR GAMBAR

...

ix

DAFTAR LAMPIRAN

...

x

1.1 Latar Belakang

...

1

1.2 Tujuan

...

2

II

.

TINJAUAN PUSTAKA

...

3

e

...

2.1 Klasifikasi J 2.2 Morfologi

...

3

2.3 Siklus Hidup

...

5

2.4 Reproduksi

...

6

...

2.5 Makanan dan Kebiasaan Makan 7 2.6 Kultur Daphnia sp

...

S 2.7 Parameter Kualitas Air

...

10

2.7.1 Temperatur

...

10

2.7.2 Nilai pH

...

11

2.7.3 Oksigen Terlamt

...

11

2.7.4 Karbondioksida bebas

...

12

2.7.5 Amonia

...

13
(8)

...

.

I11 BAHAN DAN METODA 14

...

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 14

...

3.2

...

Alat dan Bahan 14

3.3.

..

Metoda Penelitian

...

15

...

...

.

-

3.3.i. Tahap Persiapan Peneut~an 13

...

3.3.2. Merangkai Alat 15

...

3.3.3. Inokulan Daphnia sp 15

...

3.3.4. Tahap pelaksanaan penelitian 16

...

3.4. Pengamatan Parameter 16

...

3.4.1 Penghitungan Kepadatan Daphnia sp 16

...

3.4.2 Penghitungan Panjang Daphnia sp 17

...

3.4.3 Pengamatan Parameter Kualitas Air 17

...

3.5. Analisa Data 18

...

3.5.1 Rancangan Percobaan 18

...

3.5.2 Laju Pertumbuhan 19

3.5.3 Mortalitas

...

19

...

3.5.6 Biomassa 20

...

3.5.7 Parameter Kualitas Air 20

IV H A S L DAN PEMBAHASAN

...

21

...

4.1. Hasil 21

...

4.1.1 Pertumbuhan Populasi 21

...

4.1.2 Mortalitas 22

...

4.1.3 Puncak Populasi 23

...

...

4.1.4

...

Biomassa Maksimurn ; 24

...

4.1.5

...

Data Kualitas Air Media Kultur 25

4.2. Pembahasan

...

26

V KESlMPULAN DAN SARAN . . .

...

. . .

. . 32.

(9)

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

1. Parameter fisika-kimia air media, unit dan cara peneraannya..

...

18

2. Laju Pertumbuhan Daphnia sp (ekor/l/hari) pada berbagai konsentrasi

kotoran puyuh

(dl).

...

. 2 2

3. Laju Mortalitas Daphnia sp (ekorllihari) pada berbagai konsentrasi kotoran

puyuh (dl)

...

22

4. Puncak Populasi Daphnia sp (ekorll) pada berbagai konsentrasi kotoran

puyuh (gll)

...

23

5. Biomassa Tertinggi Daphnia sp (mgl) pada berbagai konsentrasi kotoran

puyuh (dl)

...

24
(10)

DAFTAR GAMBAR

No

.

Teks Halaman

...

1

.

Morfologi Daphnia sp 4

2

.

Pola Perturnbuhan Daphnia sp selama Penelitian

...

21

3

.

E-Iubungan Puncak Populasi Daphnia sp

.

(ekorll) terhadap berbagai

Konsentrasi Kotoran Puyuh (dl)

...

23
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan sistem ini dapat membantu petani khususnya daerah Indramayu yang merupakan penghasil hortikultura jenis bawang merah dan cabai dapat meningkatkan hasil panennya

a) Kegiatan peremajaan dan pembenahan kebun dan akan dilanjutkan pada tahap berikutnya secara berkesinambungan sehingga tercapai ketersediaan bahan baku dengan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh pemberian ekstrak kunyit asam pada mencit bunting terhadap pertumbuhan dan perkembangan skeleton fetus

Pada tahap penelitian kualitatif menggunakan pendekatan interpretif fenomenologi selanjutnya, pada tahap penelitian kuantiatif menggunakan alat analisis inferensial

Nilai timeless dalam sub konsep tersebut berhubungan dengan desain menggunakan material dasar bambu yang harus bisa bertahan tanpa terikat oleh tren

Pertama, adalah karena persiapan menyusui tidak dapat dilakukan secara mendadak (harus sejak masa kehami- lan); kedua, kemungkinan bayi diberikan susu formula atau makanan

Tabel Tabel 4.1Hasil Penilaian Pengelolaan Limbah B3 RSUD Ungaran Berdasarkan Peringkat PROPER No Aspek Penilaian Hasil Penilaian Peringkat PROPER Merah 1 Pendataan

Untuk setiap model yang telah dianalisa dapat disimpulkan bahwa pada hard-on-hard material, variasi perbedaan material baik femoral head maupun acetabular cup