KOMUNIKASI HEWAN
Dalam menjalani hidupnya, setiap makhluk hidup akan melakukan interaksi dengan makhluk hidup lainnya. Interaksi yang dilakukan dapat berupa hubungan rantai makanan ataupun hubungan komunikasi. Komunikasi merupakan suatu interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya dalam menyampaikan suatu informasi. Komunikasi diperlukan karena juga berperan dalam berbagai aktifitas kehidupan seperti mencari makan ataupun rutinitas lainnya. Hewan, seperti halnya manusia juga berkomunikasi dengan sesamanya dalam menjalani kehidupannya. Komunikasi hewan lebih sering ditemukan dengan menggunakan suatu sinyal kompleks yang memuat berbagai informasi didalamnya. Pada umumnya, komunikasi hewan menginformasikan diri mereka, individu, spesies, kondisi fisik, jenis kelamin, dan lain – lain.
Hewan berkomunikasi dengan lainnya dalam menyampaikan informasi yang dapat berupa informasi tentang letak makanan, kondisi lingkungan ataupun tanda bahaya akan predator atau perubahan lingkungan sekitar. Setiap hewan memiliki kelebihan tersendiri dalam hal komunikasi dengan sesamanya. Kelebihan tersebut merupakan modifikasi yang ada pada tubuh setiap hewan dalam menghadapi lingkungannya. Hewan berevolusi dengan variasi dengan tingkat spesifik yang tinggi. Dengan hasil perubahan tersebut, hewan memilki cara komunikasi dengan cara komunikasi suara dan komunikasi visual.
Komunikasi dengan suara merupakan komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan suatu sinyal atau gelombang yang berupa suara dengan tingkat frekuensi tertentu tergantung dengan informasi yang akan disampaikan dan spesies yang menyampaikan informasi. Setiap hewan memiliki batas (range) dari frekuensi yang digunakan seperti gajah yang berkomunikasi menggunakan gelombang infrasonik ataupun seperti kelelawar dan tikus yang berkomunikasi dengan gelombang ultrasonik. Komunikasi dengan visual merupakan komunikasi yang memanfaatkan indra penglihatan dalam menangkap sinyal yang divisualisasikan sebagai sebuah informasi. Terdapat gabungan dari dua cara komunikasi ini yaitu komunikasi olfactory. Dengan cara komunikasi ini dapat diperoleh jumlah informasi yang lebih banyak dari daripada cara yang terpisah seperti sebelumnya. Informasi yang diperoleh dapat menggambarkan keadaan sekitar menjadi lebih spesifik dan detil.
Sumber:
Naguib, M. 2008. Animal Communication : overview. Elsevirer ( ) : 276 – 284.