• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN BALANCED SCORECARD UNTUK PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PT. PG. Rajawali I Unit Krebet Baru)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN BALANCED SCORECARD UNTUK PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PT. PG. Rajawali I Unit Krebet Baru)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENERAPAN BALANCED SCORECARD UNTUK PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN

(Studi Kasus Pada PT. PG. Rajawali I Unit Krebet Baru)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh:

Moh. Saiful Anam

201010170311218

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan

limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul Analisis Penerapan Balanced Scorecard Untuk Pengukuran Kinerja Perusahaan pada PT. PG. Rajawali I Unit Krebet Baru.

Peneliti menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Nazaruddin Malik, SE.,MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dra. Siti Zubaidah, MM.,Ak. Selaku ketua program studi akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Dr. Masiyah Kholmi, MM, Ak. serta Bapak Drs. A. Waluyo Jati, MM

selaku pembimbing skripsi.

4. Bapak dan Ibu Dosen Akuntansi yang telah memberikan bekal ilmu

kepada penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Ibu dan Bapak yang selalu memberikan do’a dan semangat, juga dukungan

morilnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan membantu penulis

(5)

Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki oleh

peneliti, maka peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini

bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Malang, 28 Mei 2015

Peneliti

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... vi

PERNYATAAN ORISINALITAS ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

ABSTRACT ... xiii

ABSTRAK ... xiv

I. PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 6

C.Tujuan Penelitian ... 6

D.Manfaat Penelitian ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A.Landasan Penelitian Terdahulu ... 7

B.Tinjauan Teori ... 9

1. Kinerja... 9

2. Pengukuran Kinerja ... 11

3. Aspek yang mendasar dan paling pokok dari pengukuran kinerja ... 11

(7)

5. Manfaat Pengukuran Kinerja ... 12

6. Mekanisme Pengukuran Kinerja... 13

7. Balanced Scorecard ... 14

8. Keunggulan Balanced Scorecard ... 24

9. Faktor-faktor yang memacu perusahaan untuk mengimplementasikan Balanced Scorecard... 27

10.Hubungan Antar Perspektif... 29

III. METODE PENELITIAN... .. 32

A.Lokasi Penelitian ... 32

B.Jenis Penelitian ... 32

C.Jenis dan Sumber Data ... 32

D.Teknik Pengumpulan Data ... 33

E.Teknik Analisis Data ... 33

IV. PEMBAHASAN ... 37

A.Gambaran Umum Perusahaan ... 37

1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 37

2. Visi dan Misi Perusahaan ... 38

B.Data Penelitian ... 40

C.Analisis Data ... 42

1. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ... 42

2. Perspektif Proses Bisnis Internal ... 45

(8)

4. Perspektif Keuangan ... 49

D. Rangkuman Hasil Analisis Data ... 54

E. Analisis Pengukuran Kinerja secara Komprehensif ... 59

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A.Kesimpulan ... 63

B.Keterbatasan ... 65

C.Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Sasaran strategi yang komprehensif ... 29

2. Gambar 2.2 Hubungan Sebab Akibat antar Perspektif ... 31

(10)

DAFTAR TABEL

4. Tabel 4.1 Data pelanggan ... 40

5. Tabel 4.2 Data karyawan ... 41

6. Tabel 4.3 Jumlah Hari Kerja ... 41

7. Tebel 4.4 Absenteeism ... 42

8. Tabel 4.5 Employee Retention ... 44

9. Tabel 4.6 Tingkat pemerolehan pelanggan ... 46

10. Tabel 4.7 Tingkat retensi pelanggan ... 47

11. Tabel 4.8 Tingkat kepuasan pelanggan ... 49

12. Tabel 4.9 Return on Invesment ... 50

13. Tabel 4.10 Profit Margin on Sales ... 51

14. Tabel 4.11 Growth Rate in Sales ... 53

(11)

Daftar Pustaka:

Anthony, Robert N dan Vijay, Govindarajan. 2000. Management control system.10th edition. MCGraw-Hill companies.

Bastian, Indra. 2001. Akuntansi Sektor Pubik di Indonesia, Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.

David, Fred R.2009. Manajemen Strategis Konsep, edisi 12. Salemba Empat. Jakarta.

Gasperz, vincents. 2005. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balanced Scorecard Six Sigma Untuk Organisasi Bisnis Dan Pemerintah. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hansen, Don.R dan Maryanne, M. Mowen.2006. Management Accounting, Edisi 7 jilid 2. Salemba Empat. Jakarta.

Kaplan, Robert S. dan David P.Norton.2000. Balanced Scorecard Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Erlangga. Jakarta.

Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. AMP YKPN. Yogyakarta.

Moeheriono. 2010. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Ghalia Indonesia. Warung Nangka, Ciawi, Bogor.

Moeheriono. 2012. Indikator Kinerja Utama (IKU): Perencanaan, Aplikasi, dan Pengembangan, Cetakan Pertama. Rajawali pers. Jakarta.

Mulyadi. 2005. Sistem Manajemen Strategik Berbasis Balanced Scorecard. UPP-AMP YKPN. Yogyakarta.

Munawir, S. dan Enny, P. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Cetakan Kedua. Akademi Manajemen dan Percetakan. Yogyakarta.

Nordiawan, Deddi dan Hertianti, Ayuningtyas. 2010. Akuntansi Sektor Publik, Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta.

Rangkuti, Freddy. 2012. SWOT Balanced Scorecard. Gramedia. Jakarta.

Sumarsan, Thomas. 2013. Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi, dan Pengukuran kinerja, Edisi 2. Indeks. Jakarta.

Ulum, Ihyaul. 2008. Akuntansi Sektor Publik, Edisi Revisi. UMM press. Malang.

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

sebuah perusahaan. Setiap perusahaan yang memiliki manajemen berbasis kinerja

pasti membutuhkan alat yang disebut pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja

digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian kinerja, yaitu untuk menilai

sukses atau tidaknya suatu organisasi, program, atau kegiatan. Dengan kata lain

pengukuran kinerja merupakan elemen pokok manajemen berbasis kinerja

(Mahmudi, 2005).

Pengukuran kinerja juga menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen

perusahaan untuk mengetahui seberapa tingkat keberhasilan yang di capai,

sebagai bahan evaluasi terhadap performa perusahaan dan perencanaan tujuan di

masa yang akan datang. Gambaran mengenai kinerja perusahaan bisa didapatkan

dari dua sumber, yakni informasi finansial dan informasi nonfinansial. Informasi

finansial diukur berdasarkan pada anggaran yang telah dibuat, sedangkan

informasi nonfinansial seperti kepuasan pelanggan, inovasi produk, sumber daya

manusia yang produktif dapat dijadikan sebagai tolok ukur yang dapat menambah

keyakinan terhadap kualitas proses pengendalian manajemen perusahaan.

Informasi finansial juga dapat dikatakan sebagai variabel kunci yang

mengindikasikan faktor-faktor yang menjadi penyebab kesuksesan atau kegagalan

(13)

2

Perusahaan pada umumnya kurang menyadari kemampuan manajemen

dalam menciptakan kinerja keuangan luar biasa berkesinambungan. Jika

manajemen telah memiliki kesadaran bahwa perusahaan merupakan institusi

pencipta kekayaan, namun karena tidak memiliki alat memadai untuk

menciptakan kekayaan, kemampuan manajemen dalam menghasilkan kinerja

keuangan adalah rendah. Hal ini disebabkan manajemen menggunakan sistem

manajemen yang berfokus ke perspektif keuangan atau hanya menggunakan

sistem perencanaan jangka pendek (

budgeting system)

yang berfokus pada

keuangan (Mulyadi, 2005).

Selain itu perusahaan yang menggunakan sistem pengukuran kinerja

dalam manajemen tradisioanal ditekankan pada aspek keuangan saja dengan

mengukur menggunakan (EVA, Camel, Dupont), karena ukuran keuangan ini

mudah dilakukan sehingga kinerja personal yang diukur hanya berkaitan dengan

aspek keuangan. Sistem pengukuran kinerja pada aspek keuangan memang umum

dilakukan, ada beberapa kelemahan dalam sistem pengukuran tradisional yang

menitikberatkan pada aspek keuangan, antara lain: terbatas dengan waktu,

mengungkapkan prestasi keuangan yang nyata tanpa dengan adanya suatu

pengharapan yang dapat dilihat dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya

prestasi itu sendiri, dan ketidakmampuan dalam mengukur kinerja harta tak

berwujud (

intangible asset)

dan harta intelektual (sumber daya manusia)

perusahaan.Upaya untuk mengatasi kekurangan ini, maka diciptakan suatu metode

untuk mengukur kinerja eksekutif di masa depan dalamperusahaan-perusahaan

(14)

3

perspektif yang cocok dan tepat, antara lain perspektif keuangan, pelanggan,

proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan (Moeheriono, 2010).

Berdasarkan kenyataan tersebut,untuk menyeimbangkan pengukuran aspek

keuangan dengan aspek nonkeuangan menghasilkan suatu metode pengukuran

kinerja yang komprehensif yaitu

Balanced Scorecard

, yang pertama kali

dikembangkan oleh Kaplan dan Norton (1996).

Balanced Scorecard

dapat di jadikan solusi sebagai alat ukur kinerja

perusahaan secara komprehensif yang melibatkan empat perspektif yaitu,

perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif internal bisnis, perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan. Keempat perspektif tersebut menunjukkan

adanya kesinambungan antara tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang,

antara keuangan dan nonkeuangan, metode ini bisa digunakan sebagai alat ukur

kinerja perusahaan, karena memiliki beberapa keunggulan guna mencapai

keseimbangan kinerja perusahaan, maka dari itu penggunaan konsep

Balanced

Scorecard

yang diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton (1992), diharapkan dapat

mengurangi kelemahan-kelemahan yang ada pada pengukuran kinerja yang hanya

berorientasi pada aspek keuangan saja. Perbedaan yang terdapat dalam konsep ini

adalah digunakanya informasi nonkeuangan sebagai alat ukur kinerja selain

informasi keuangan perusahaan sehingga tidak menekankan pada pencapaian

tujuan jangka pendek

.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penerapan konsep

Balanced

Scorecard

sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan sebab

(15)

4

perubahan strategis yang dilakukan untuk pencapaian kinerja yang akan dicapai

dalam pengelolaan unit usaha perusahaan.

Berdasarkan pengalaman dalam perusahaan yang mengimplementasikan

Balanced Scorecard

, diketahui bahwa terjadi perbaikan kinerja perusahaan dari

tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena seluruh karyawan di dalam perusahaan

mengerti secara jelas bahwa aktifitas yang mereka lakukan berpengaruh terhadap

keberhasilan pencapaian visi dan misi serta strategi perusahaan. Atau dengan kata

lain bahwa aktifitas strategi telah menjadi kegiatan seluruh karyawan dalam

perusahaan. Sehingga mereka menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat

dipisahkan dengan suatu hubungan yang terjadi dalam perusahaan.

PT. PG. Rajawali 1 Unit Krebet Baru adalah salah satu perusahaan yang

bergerak dibidang industri penghasil gula kristal putih IA dengan kualitas

Sugar

High Superior

(SHS). PT. PG. Rajawali I Unit Krebet Baru merupakan BUMN

yang berada di bawah naungan Departemen Keuangan RI dan merupakan anak

perusahaan dari PT (PPEN) Rajawali Nusantara Indonesia yang berkedudukan di

Jakarta.

Berdasarkan penjelasan dari Staf akuntansi keuangan perusahaan dalam

mengukur kinerja, perusahaan masih menitik beratkan pada sektor keuangan yang

hanya mengukur pada hasil penjualan, tanpa memperhatikan faktor-faktor

nonkeuangan yang menyebabkan perusahaan mengabaikan dampak yang akan

timbul dalam jangka panjang. Dengan konsep

Balanced Scorecard

, diharapkan

(16)

5

yang meliptuti aspek

financial

dan

nonfinancial

. Sebagai perusahaan industri yang

terus berkembang PT. PG. Rajawali I Unit Krebet Baruharus mampu bersaing

dengan perusahaan-perusahaan sejenis lainya yang juga berkembang pesat.

Persaingan yang semakin ketat juga harus diimbangi dengan manajemen yang

baik dalam menetukan strategi perusahaan agar perusahaan bisa menuai

kesuksesan dimasa mendatang.

Selain itu sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri yang

memiliki berbagai macam persaingan seharusnya perusahaan melakukan penilaian

kinerja dengan lebih komprehensif. Dengan menggunakan konsep

Balanced

Scorecard

, diharapkan dapat membantu perusahaan untuk memenuhi

sasaran-sasaran yang diinginkan sesuai strategi yang di gunakan. Maka dari itu

penggunaan konsep

Balanced Scorecard

yang diperkenalkan oleh Kaplan dan

Norton (1992), diharapkan dapat mengurangi kelemahan-kelemahan yang ada

pada pengukuran kinerja yang hanya berorientasi pada aspek keuangan saja.

Perbedaan yang terdapat dalam konsep ini adalah digunakanya informasi

nonkeuangan sebagai alat ukur kinerja selain informasi keuangan perusahaan

sehingga tidak menekankan pada pencapaian tujuan jangka pendek.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk mengukur kinerja

perusahaan dengan menggunakan instrumen-instrumen yang terdapat di dalam

Balanced Scorecard

ke dalam skripsi yang berjudul

“ANALISIS PENERAPAN

BALANCED

SCORECARD

UNTUK

PENGUKURAN

KINERJA

(17)

6

B.

Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

Bagaimana penerapan

Balanced Scorecard

dalam mengukur kinerja perusahaan

pada PT. PG. Rajawali I Unit Krebet Baru.

C.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah menilai kinerja perusahaan serta memberikan

solusi atas permasalahan berdasarkan konsep

Balanced Scorecard

.

D.

Manfaat Penelitian

a.

Bagi perusahaan

Diharapkan memberikan masukan mengenai sistem penilaian kinerja

dengan menggunakan metode

Balanced Scorecard

dan sebagai bahan

evaluasi bagi manajemen PT. PG. Rajawali I Unit Krebet Baruuntuk

menilai kinerja perusahaan.

b.

Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah

pengetahuan atau informasi yang relevan mengenai penilaian kinerja

Referensi

Dokumen terkait

Kesadaran akan keterbatasan alat pengukuran kinerja keuangan muncul sebagai implikasi bahwa perusahaan tidak dapat dipandang sebagai unit – unit operasi yang terpisah lagi,

kinerja perusahaan yang mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan, baik secara keuangan maupun nonkeuangan dengan menggunakan empat perspektif yaitu, perspektif

Hasil implementasi strategi berbasis Balanced Scorecard merupakan hasil pengukuran kinerja perusahaan yang ditinjau secara komprehensif, koheren, dan seimbang, baik

Konsep Balanced Scorecard dikenal sebagai alat untuk mengukur kinerja keuangan (jangka pendek) dan non keuangan (jangka panjang) agar dapat memberikan gambaran visi serta

Universitas memerlukan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan dan non keuangan tersebut menggunakan metode balanced scorecard melalui empat

Balanced Scorecard adalah metode alternatif yang digunakan perusahaan untuk mengatur kinerja perusahaan secara lebih komprehensif, tidak hanya terbatas pada kinerja

jadi dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa balanced scorecard adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dapat aspek keuangan dan non

Dalam penelitian mengenai pengukuran kinerja ini menggunakan metode Balanced Scorecard yang mengukur dengan menggunakan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan,