ANALISIS ISI FILM HOROR INDONESIA(Studi pada Film “ BUNIAN ”
Karya Kimo Stamboel)
Oleh: DESSY ANGRENI ( 02220087 )
Communication Science Dibuat: 20080407 , dengan 3 file(s).
Keywords: Analisis isi film horor, Film bunian
ABSTRAK
Film menjadi salah satu media hiburan yang diminati oleh masyarakat saat ini. Karena selain mempunyai muatan hiburan, film juga dapat memproduk pesan pendidikan, kebudayaan, dan pesan sosial yang akan disampaikan oleh khalayak umum lewat teknologi kamera, warna, dialog, gambar, musik, dan suara (sound). Film merupakan perwujudan dari seluruh realitas kehidupan manusia yang begitu luas dalam masyarakat. Oleh karenanya, film mampu menumbuhkan imajinasi, ketegangan, ketakutan dan benturan emosional khalayak penonton, seolah – olah mereka ikut merasakan dan menjadi bagian dari film tersebut.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah berapa frekwensi kemunculan unsur audio visual dalam scene horor di film Bunian yang direpresentasikan melalui tokoh utama dan makhluk halus. Dengan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui berapa frekwensi kemunculan unsur audio visual dalam scene horor di film Bunian yang direpresentasikan melalui tokoh utama dan makhluk halus?
Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan perangkat statistik deskriptif. Tujuan dari analisis isi adalah merepresentasikan kerangka pesan secara akurat. Penelitian ini menggunakan kategori audio dan visual sebagai bagian penting dalam sebuah film, dengan menggunakan unsur dialog berupa bisikbisik, lantang dan biasa. Unsur musik yang dilihat dari jenis instrumen berupa organ dan gitar serta jenis lagu yang terdiri dari bahasa barat dan indonesia. Unsur bahasa kamera berupa big close up, medium shot, long shot dan extreeme long shot. Unsur lighting berupa cahaya yang terdiri dari natural light dan artificial light. Penelitian ini menggunakan satuan ukur frekwensi kemunculan scene baik audio maupun visual yang mengandung unsur horor.
Frekwensi kemunculan pesan horor melalui audio pada tokoh utama yang berupa dialog adalah 45 atau 69,23% dari 65 scene horor, musik sebanyak 40 atau 61,54% dari 65 scene horor dan lagu sebanyak 9 atau 13,85% dari 65 scene horor. Frekwensi kemunculan pesan horor melalui visual pada tokoh utama yang berupa bahasa kamera adalah 65 atau 100% dari 65 scene horor dan Lighting sebanyak 65 atau 100% dari 65 scene horor. Frekwensi kemunculan pesan horor melalui audio pada makhluk halus yang berupa dialog adalah 9 atau 13,85% dari total 65 scene horor, jenis instrument sebanyak 23 atau 35,38% dari 65 scene horor dan untuk jenis lagu sebanyak 0. Frekwensi kemunculan pesan horor melalui visual pada makhluk halus yang berupa bahasa kamera adalah 15 atau 23,08% dari 65 scene horor dan Lighting sebanyak 10 atau 15,38% dari 65 scene horor.
ABSTRACT
Film become one of entertainment amusement media enthused by society in this time.Because besides having entertainment amusement payload, film also product can order education, culture, and message of social to be submitted by common khalayak pass camera technology, colour, dialogued, picture, music, and voice (sound). Film represent materialization from entire/all human life reality which so wide in society. For the reason, film can grow imagination, stress, emotional collision and fear of audience khalayak, likely processing them follow to feel and become the part of film.
This Formula research internal issue is how much/many frequency apparition of visual audio element in horor scene Race of invisible people of forest film which is representative through especial figure and smooth creature. With a purpose to research is to know how much frequency apparition of visual audio element in horor scene Race of invisible people of forest film which is representative through especial figure and smooth creature?
This research use analysis method fill with descriptive statistical peripheral. Intention of analysis content is framework merepresentasikan order in accurate figure. This research use audio
category and visual as important shares in a film, by using element dialogued in the form of rumour, ordinary and articulate. seen Music element of instrument type in the form of guitar and organ and also song type which consist of west Ianguage and of indonesia. Ianguage camera element in the form of up close big, medium of shot, shot long and of extreeme shot long. element of Lighting in the form of light which consist of light natural and of artificial light. This research use set of frequency measure apparition of good scene of audio and also pregnant visual element of horor.
Frequency apparition of message of horor through audio at especial figure which in the form of dialogued is 45 or 69,23% from 65 horor scene, music counted 40 or 61,54% from 65 horor scene and song counted 9 or 13,85% from 65 horor scene. Frequency apparition of message of horor through visual at especial figure which in the form of camera Ianguage is 65 or 100% from 65 horor scene and of Lighting counted 65 or 100% from 65 horor scene. Frequency apparition of message of horor through audio at smooth creature which in the form of dialogued is 9 or 13,85% from totalizeing 65 horor scene, type of instrument counted 23 or 35,38% from 65 horor scene and for the type of song counted 0. Frequency apparition of message of horor through visual at smooth creature which in the form of camera Ianguage is 15 or 23,08% from 65 horor scene and of Lighting counted 10 or 15,38% from 65 horor scene.
