• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan E-Learning di SMP Negeri 2 Cimahi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan E-Learning di SMP Negeri 2 Cimahi"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

INDRI DIANTI HAPSARI

10109355

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

v

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SIMBOL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Perumusan Masalah ... 2

I.3 Maksud dan Tujuan ... 2

I.3.1 Maksud ... 2

I.3.2 Tujuan... 3

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Metodologi Penelitian ... 4

I.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 4

I.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 5

I.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

II.1 Profil SMP Negeri 2 Cimahi ... 9

II.1.1 Sejarah SMP Negeri 2 Cimahi ... 9

II.1.2 Visi dan Misi SMP Negeri 2 Cimahi ... 11

II.1.2.1 Visi ... 11

II.1.2.2 Misi ... 11

II.1.3 Logo SMP Negeri 2 Cimahi ... 12

II.1.4 Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Cimahi ... 12

II.1.5 Deskrispsi Tugas Struktur Organisasi Sekolah ... 13

(3)

vi

II.2.1.4 Keterbatasan E-learning ... 21

II.2.1.5 Konsep E-learning ... 22

II.2.2 Sistem ... 23

II.2.2.1 Pengertian Sistem ... 23

II.2.2.2 Kualitas Sistem ... 25

II.2.3 Informasi ... 26

II.2.3.1 Pengertian Informasi ... 26

II.2.3.2 Kualitas Informasi ... 26

II.2.4 Sistem Informasi ... 27

II.2.5 Data ... 28

II.2.6 Sistem Basis Data ... 29

II.2.7 Basis Data (Database) ... 30

II.2.8 Bahasa Basis Data (Database Language) ... 33

II.2.8.1 Data Definition Language (DDL) ... 33

II.2.8.2 Data Manipulation Language (DML) ... 34

II.2.9 Flowmap ... 34

II.2.10 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 35

II.2.11 Diagram Konteks (Context Diagram)... 37

II.2.12 Data Flow Diagram (DFD) ... 37

II.2.13 Kamus Data (Data Dictionary) ... 38

II.2.14 Internet ... 39

II.2.15 Hypertext Murkup Language (HTML) ... 39

II.2.16 Personal Home Page (PHP) ... 41

II.2.17 My Structure Query Language (MySQL) ... 41

II.2.18 Structure Query Language (SQL) ... 44

II.2.19 Cascading Style Sheet (CSS) ... 45

(4)

vii

II.2.22 Kuesioner (Angket) ... 48

II.2.21.1 Prinsip Penulisan Angket ... 48

II.2.21.2 Prinsip Pengukuran ... 51

II.2.21.3 Penampakan Fisik Angket... 51

II.2.23 Skala Likert ... 51

II.2.24 Dashboard ... 55

II.2.24.1 Pengertian Dashboard ... 55

II.2.24.2 Tujuan Penggunaan Dashboard ... 55

II.2.24.3 Karakteristik Dashboard ... 56

II.2.24.4 Jenis-jenis Dashboard ... 57

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 59

III.1 Analisis Sistem ... 59

III.1.1 Analisis Masalah ... 59

III.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 60

III.1.2.1 Prosedur Pemberian Materi Pelajaran ... 60

III.1.2.2 Prosedur Pemberian Soal-soal Latihan ... 62

III.1.2.3 Prosedur Pemberian Tugas ... 64

III.1.2.4 Prosedur Pengerjaan Soal Ujian ... 66

III.1.2.5 Prosedur Lamanya Pemeriksaan Ujian ... 68

III.1.2.6 Prosedur Monitoring Kepala Sekolah ... 70

III.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 72

III.1.4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 73

III.1.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 74

III.1.5.1 Analisis Pengkodean ... 74

III.1.5.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 75

III.1.5.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 76

III.1.5.4 Analisis Pengguna (User) ... 77

III.1.5.5 Analisis Basis Data ... 79

III.1.6 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 81

(5)

viii

III.1.6.2.4 DFD Level 4 ... 102

III.1.6.3 Spesifikasi Proses ... 102

III.1.6.4 Kamus Data ... 127

III.2 Perancangan Sistem ... 149

III.2.1 Perancangan Basis Data ... 149

III.2.1.1 Skema Relasi ... 149

III.2.1.2 Diagram Relasi ... 150

III.2.1.3 Struktur Tabel ... 152

III.2.1.4 Perancangan Struktur Menu ... 162

III.2.2 Perancangan Antarmuka Perangkat Lunak ... 165

III.2.3 Perancangan Pesan ... 184

III.2.4 Jaringan Semantik ... 188

III.2.5 Perancangan Prosedural ... 191

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 197

IV.1 Implementasi Sistem ... 197

IV.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 197

IV.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 197

IV.1.3 Impelementasi Basis Data ... 198

IV.1.4 Implementasi Antarmuka ... 205

IV.2 Pengujian Sistem ... 208

IV.2.1 Pengujian Alpha ... 208

IV.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 210

IV.2.1.1 Pengujian Login ... 210

IV.2.1.2 Pengujian Pengolahan Data Petugas ... 212

IV.2.1.3 Pengujian Pengolahan Data Mata Pelajaran ... 213

IV.2.1.4 Pengujian Pengolahan Data Kelas ... 215

(6)

ix

IV.2.1.7 Pengujian Pengolahan Data Tahun Ajaran ... 221

IV.2.1.8 Pengujian Pengolahan Data Pengajaran ... 223

IV.2.1.9 Pengujian Materi ... 225

IV.2.1.10 Pengujian Tugas ... 226

IV.2.1.11 Pengujian Ujian ... 227

IV.2.1.12 Pengujian Profil ... 230

IV.2.1.13 Pengujian Password ... 230

IV.2.1.14 Pengujian Pengumuman ... 230

IV.2.1.15 Pengujian Forum Diskusi ... 231

IV.2.3 Kesimpulan Pengujian Alpha ... 232

IV.2.2 Pengujian Beta ... 233

IV.2.2.1 Skenario Pengujian Beta ... 233

IV.2.2.2 Kesimpulan Pengujian Beta ... 248

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 249

V.1 Kesimpulan ... 249

V.2 Saran ... 249

(7)

251

[2] Effendi, E., & Zhuang, H. (2005). E-Learning Konsep dan Aplikasi.

[3] Yogyakarta: Andi Offset.

[4] Fathansyah. (2004). Sistem Basis Data. Bandung: INFORMATIKA.

[5] Febrian, J. (2005). Menggunakan Internet ; Menjalankan berbagai

aktivitas internet melalui : PC, Notebook, Handphone, dan PDA.

Bandung: Penerbit Informatika.

[6] Hariyanti, E. (2008). Metodologi Pembangunan Dashboard sebagai Alat

Monitoring Kinerja Organisasi. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

[7] Jayan. (2010). CSS untuk Orang Awam. Palembang: Maxikom.

[8] Jogiyanto, H. (2001). Analisis dan Desain Sistem Informatika. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

[9] Komputer, W. (2011). Mastering CMS Programming with PHP &

MySQL. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

[10] Ladjamudin, A.-B. B. (2005). Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

[11] Madcoms. (2005). Aplikasi Manajemen Database Pendidikan Berbasis

Web dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: ANDI OFFSET.

[12] Madcoms. (2010). Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 dengan

Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta: ANDI OFFSET.

[13] Nugroho, B. (2008). Aplikasi E-Learning dengan PHP & Editor

Dreamweaver. Yogyakarta: Atmajaya.

[14] Prasetyo, D. D. (2003). Administrasi Database Server MySQL. Jakarta:

Elex Media Komputindo.

[15] Purbo, O. W., & Hartanto, A. A. (2002). Buku Pinter Internet Teknologi

E-Learning Berbasis PHP dan MySQL. Jakarta: PT Elex Media

(8)

[16] S., R. A., & Shalahudin, M. (2011). Modul Pembelajaran REKAYASA

PERANGKAT LUNAK (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Bandung:

Modula.

[17] Sanjaya, R., & Leong, M. (2008). Mudah Membangun Web E-Learning.

Yogyakarta: Atmajaya.

[18] Sidik, B. (2004). Pemrograman Web dengan PHP. Bandung:

INFORMATIKA.

[19] Simarmata, J. (2007). Perancangan Basis Data. Yogyakarta: ANDI

OFFSET.

[20] Sommerville, I. (2003). Software Engineering (Rekayasa Perangkat

Lunak). Jakarta: Penerbit Erlangga.

[21] Sugiyono, P. D. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

[22] Susanti, E., & Sholeh, M. (2008). Rancang Bangun Aplikasi E-Learning.

Jurnal Teknologi , 1, 53-57.

[23] Wiswakarma, K. (2011). Teknik Cepat Menguasai CSS3. Yogyakarta:

Lokomedia.

[24] Witarto. (2004). Memahami Sistem Informasi. Bandung: Penerbit

(9)

iii

Dengan segala kerendahan hati dan puji syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT karena tiada kata terindah selain mengucapkan syukur

kepada-Nya yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya hingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir yang berjudul “PEMBANGUNAN

E-LEARNING DI SMP NEGERI 2 CIMAHI”, penulis ajukan sebagai syarat

kelulusan program studi Strata 1 Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia yang dalam

penyusunannya berlandaskan pada teori-teori yang penulis dapatkan selama

mengikuti perkuliahan, melakukan studi literatur dari beberapa buku, wawancara

kepada pihak yang ada di tempat penelitian, observasi secara langsung ke tempat

penelitian, dan memberikan kuesioner kepada pihak terkait.

Penulis menyadari penyelesaian Tugas Akhir ini tidak lepas dari berbagai

pihak yang telah membantu penulisan baik secara langsung maupun tidak

langsung. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak dan mamah tercinta serta adiku tersayang yang selalu memberikan

doa, semangat dan kasih sayang yang tak terkira kepada penulis.

2. Bapak Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. selaku dosen pembimbing Tugas

Akhir yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi dan arahan

dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

3. Ibu Kania Evita Dewi, S.Pd., M.Si selaku penguji seminar yang banyak

memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusuanan Tugas Akhir ini.

4. Ibu Sufaatin, S.T., M.Kom. selaku dosen penguji sidang yang banyak

memberikan motivasi dan arahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

5. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik

Informatika.

6. Ibu Nelly Indriani W, S.Si., M.T, selaku wali dosen IF-8 angkatan 2009.

7. Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai Program Studi Teknik

(10)

iv

Cimahi yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk

melaksanakan penelitian Tugas Akhir di SMP Negeri 2 Cimahi.

9. Bapak Asep Suryana, S.Pd., selaku guru TIK di SMP Negeri 2 Cimahi

yang telah membantu proses pembangunan sistem yang dibuat.

10.Ibu dan Bapak bagian Tata Usaha SMP Negeri 2 Cimahi yang telah

banyak membantu memberikan data serta informasi tentang sekolah.

11.Teman-teman di Program Studi Teknik Informatika, khususnya IF-8 2009

yang selalu memberikan motivasi, bantuan doa dan kebersamaan selama

masa-masa perkuliahan.

12.Para sahabat Fany Yurisagita, Ane Yulian, Resmi Novianti dan Geanissa

Handarini yang selalu memberikan suport dalam penyusunan skripsi.

13.Dini Ratnadewi H, Dikka Arif S, Yusup F yang sama-sama berjuang

menyelesaikan skripsi dan teman sebimbingan.

14.Seluruh keluarga dan kekasih tercinta yang selalu memberikan dorongan,

semangat serta perhatian yang tak terkira kepada penulis.

15.Dan kepada pihak-pihak lain yang telah begitu banyak membantu namun

tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT senantiasa

melimpahkan berkah dan rahmat-Nya bagi kita semua, terima kasih

banyak atas bantuannya selama ini, semoga juga dapat menjadi amal

ibadah dihadapannya, Aamiin.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan dalam

penyusunan skripsi ini, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat

penulis harapkan guna untuk perbaikan di kemudian hari. Akhir kata, semoga

skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Februari 2014

(11)

Nama : Indri Dianti Hapsari

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, tanggal lahir : Cianjur, 9 Juli 1991

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Pondok Padalarang Indah Blok C4 No. 2 RT 01/22

Padalarang 40553 Bandung Barat

Telepon : +628996182191

Email : [email protected]

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

 2009 – …. Universitas Komputer Indonesia, Bandung Program Studi : S1, Teknik Informatika

 2006 – 2009 SMK Teknologi Industri Pembangunan Cimahi

Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan

 2003 – 2006 SMP Negeri 2 Cimahi

 1997 – 2003 SD Negeri Kebon Manggu Cimahi Tengah

Dengan ini saya menyatakan bahwa semua informasi yang diberikan dalam

dokumen ini adalah benar

Bandung,

(12)

1

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

SMP Negeri 2 Cimahi merupakan salah satu SMP Negeri yang ada di Kota

Cimahi. SMP Negeri 2 Cimahi berlokasi di Jalan Jendral Sudirman No. 152

Cimahi. Metode pembelajaran di sekolah ini menggunakan metode pembelajaran

Team Teaching. Team Teaching atau pengajaran beregu merupakan kelompok

beranggotakan dua orang guru atau lebih untuk merencanakan dan melaksanakan

strategi pembelajaran bagi siswa, hal ini maksudnya sejumlah guru yang mengajar

mata pelajaran yang sama namun di kelas yang berbeda, dan akan bersama-sama

merencanakan bahan pengajaran yang akan diberikan kepada siswa. Proses belajar

mengajar di SMP Negeri 2 Cimahi masih bersifat konvensional, dimana proses

belajar mengajar antara guru dan siswa dilakukan pertemuan secara langsung

didalam kelas. Guru menyampaikan materi kepada siswa, dan cenderung siswa

hanya mendengarkannya. Oleh karena itu, konsep belajar mengajar seperti ini

disebut konsep ceramah.

Penyampaian materi dilakukan oleh guru dengan cara menuliskan materi

pelajaran di papan tulis, hal ini menjadi masalah karena membutuhkan waktu

yang banyak untuk menuliskan materi pelajaran, sehingga guru mengalami

kesulitan mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran untuk

menyelesaikan tugas dan ujian yang diberikan karena banyaknya siswa yang

mengikuti pelajaran. Serta guru mengalami kesulitan dalam memeriksa hasil ujian

dikarenakan membutuhkan waktu yang banyak untuk pemeriksaan hasil ujian satu

per satu.

Adapun permasalahan yang dialami oleh siswa, sulitnya mendapatkan

referensi materi yang lengkap selain dari buku. Siswa mendengarkan apa yang

disampaikan oleh guru tidak dapat cepat memahami dan mengerti, sehingga siswa

harus mencatat materi yang disampaikan namun karena terbatasnya waktu

kegiatan belajar mengajar dikelas, maka siswa tidak dapat mencatat materi secara

(13)

ujian. Selain itu, karena terbatasnya kegiatan belajar mengajar juga menyulitkan

siswa untuk berkomunikasi secara langsung dengan guru selain dikelas, sebab

diluar jam pelajaran dikelas guru mempunyai kesibukan dan kegiatan lain.

Selain permasalahan yang dialami oleh siswa dan guru, kepala sekolah pun

mengalami kesulitan dalam mendapatkan informasi tentang rata-rata hasil ujian

setiap mata pelajaran per kelas, karena kepala sekolah harus melihat dokumen

penilaian hasil ujian setiap siswa untuk mendapatkan informasi namun hal ini

akan membutuhkan waktu yang banyak.

Perkembangan teknologi informasi khususnya di dunia pendidikan kini

memiliki peranan penting sebagai media informasi dan komunikasi, dalam

kegiatan pembelajaran yang menjadikan dunia pendidikan semakin mudah didapat

dengan beragam proses belajar mengajar. Salah satu media pendukung yang ada

saat ini dan akan terus berkembang yaitu e-learning. E-Learning merupakan

singkatan dari Electronic Learning yaitu suatu sistem belajar mengajar yang

memungkinkan tersampaikannya bahan ajar siswa dengan menggunakan media

internet atau media jaringan komputer lain.

Berdasarkan uraian masalah yang telah dijelaskan sebelumnya maka

dibangunlah sistem E-Learning di SMP Negeri 2 Cimahi untuk mengatasi

masalah tersebut yang bertujuan sebagai salah satu sarana pendukung kegiatan

belajar mengajar di SMP Negeri 2 Cimahi.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan dari penjelasan yang sudah diuraikan dalam latar belakang

diatas, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana membangun sistem

E-Learning yang berguna sebagai salah satu sarana pendukung dalam kegiatan

belajar mengajar dan sarana berinteraksi antara guru dan siswa.

I.3 Maksud dan Tujuan

I.3.1 Maksud

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas

(14)

I.3.2 Tujuan

Adapun tujuan yang akan dicapai dari penyusunan tugas akhir ini adalah

sebagai berikut :

1. Memudahkan guru mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan

tugas dan ujian.

2. Memudahkan guru untuk memeriksa hasil ujian yang dilakukan oleh siswa.

3. Memudahkan siswa mendapatkan referensi materi pelajaran yang lengkap.

4. Memudahkan proses komunikasi antara siswa dan guru yang bersangkutan

melalui forum diskusi untuk membahas masalah materi pelajaran selain

harus bertatap muka langsung.

5. Memudahkan kepala sekolah dalam memonitoring rata-rata hasil ujian

siswa setiap mata pelajaran per kelas.

I.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam pembangunan sistem E-Learning di SMP Negeri 2

Cimahi ini dimaksudkan agar pembahasan lebih terarah dan tidak menyimpang,

maka batasan masalah dari pembangunan sistem e-learning ini adalah sebagai

berikut :

1. Data yang diolah adalah data petugas, data mata pelajaran, data kelas, data

guru, data siswa, data tahun ajaran, data pengajaran dan data pengumuman.

2. Proses yang terjadi pada sistem E-Learning di SMP Negeri 2 Cimahi terdiri

dari pemberian materi, pemberian tugas, mengadakan ujian, menggunakan

forum diskusi dan penyampaian pengumuman.

3. Hasil keluaran dari sistem E-Learning di SMP Negeri 2 Cimahi adalah

informasi data petugas, data mata pelajaran, data kelas, data guru, data siswa,

data tahun ajaran, data pengajaran dan data pengumuman, data hasil ujian

siswa setiap mata pelajaran per kelas untuk guru berupa tabel nilai dan tabel

dashboard sedangkan untuk kepala sekolah menampilkan rata-rata hasil ujian

(15)

4. Format file yang mendukung sistem yang akan dibuat berupa Microsoft Word

(.doc), Microsoft Excel (.xls), Microsoft Power Point (.ppt), Adobe PDF

(.pdf), Winrar (.rar), Winzip (.zip).

5. File atau dokumen diupload mempunyai batasan maksimal kapasitas yang

disediakan sebesar 10MB per file.

6. Soal ujian yang diberikan berupa pilihan ganda dan bersifat acak (random).

7. Penyampaian bahan ajar pada sistem E-Learning di SMP Negeri 2 Cimahi

menggunakan metode Asynchronous Training karena metode Asynchronous

Training ini siswa dapat melakukan kegiatan belajar mengajar pada waktu

yang berbeda dengan guru.

8. Tools yang akan digunakan dalam pembangunan sistem ini adalah Adobe

Dreamweaver CS5 dengan bahasa pemrograman PHP dan MySQL.

9. Metode analisa perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis

terstruktur. Alat permodelan yang digunakan meliputi Flowmap, Entity

Relationship Diagram (ERD), Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD).

10. Fitur unggulan pada sistem E-Learning di SMP Negeri 2 Cimahi adalah

dashboard yang menampilkan penilaian hasil ujian siswa setiap mata

pelajaran per kelas untuk monitoring guru dan penilaian rata-rata hasil ujian

siswa setiap mata pelajaran per kelas untuk monitoring kepala sekolah.

I.5 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam pembangunan sistem ini adalah

metodologi penelitian deskriptif, yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan kejadian atau fenomena yang ada, baik secara alamiah maupun

fenomena buatan manusia. Metode deskriptif ini memiliki 2 macam, yaitu Metode

Pengumpulan Data dan Metode Pembangunan Perangkat Lunak.

I.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

(16)

a. Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan

bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian yang diambil

mengenai perancangan sistem pembelajaran yang biasa dilakukan disekolah

menengah pertama lainnya dan mengenai segala tentang e-learning.

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data ini dengan mengadakan tanya jawab langsung

yang ada kaitannya dengan judul yang diambil kepada Ibu Eva Sufariyani,

S.Pd selaku Bagian Humas di SMP Negeri 2 Cimahi.

c. Observasi

Teknik pengumpulan data ini dengan mengadakan penelitian dan peninjauan

langsung terhadap permasalahan yang diambil di SMP Negeri 2 Cimahi.

d. Kuesioner

Teknik pengumpulan data ini dengan memberi sejumlah pertanyaan tertulis

kepada pihak terkait di SMP Negeri 2 Cimahi. Pertanyaan yang dibuat

merupakan pertanyaan yang bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan

dari e-learning yang dibangun.

I.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode yang digunakan dalam pembangunan sistem e-learning ini adalah

metode waterfall. Tahap-tahap utama dari metode waterfall ini memetakan

kegiatan-kegiatan sebagai pengembangan dasar, yaitu:

a. Definisi persyaratan

Pelayanan, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan

user sistem. Persyaratan ini kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi

sebagai spesifikasi sistem. Proses kebutuhan diintensifkan dan difokuskan

pada software, untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka

software engineer harus mengetahui tentang software.

b. Perancangan sistem dan perangkat lunak

Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat

(17)

keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan

deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan

hubungan-hubungannya. Desain harus dapat mengimplementasi kebutuhan yang telah

disebutkan pada tahap sebelumnya.

c. Implementasi dan pengujian unit

Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai

serangkaian program atau unit program yang telah dirancang sesuai dengan

kebutuhan user. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah

memenuhi spesifikasi agar unit dapat berfungsi dengan baik dan sesuai yang

diharapkan oleh user.

d. Integritas dan pengujian sistem

Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai sistem

yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi.

Semua fungsi-fungsi program harus diujicobakan, agar program bebas dari

error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah

dijelaskan. Setelah pengujian sistem, perangkat lunak dikirim kepada

pelanggan.

e. Operasi dan pemeliharaan

Biasanya (walaupun tidak seharusnya), ini merupakan fase siklus hidup yang

paling lama. Sistem diinstal dan dipakai. Pemeliharaan mencakup koreksi

dari berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu,

perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan

sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru ditambahkan.

Tahapan dalam metode waterfall pada Gambar I.1 Metode Waterfall [20].

(18)

Gambar I.1 Metode Waterfall [20]

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini disusun untuk memberikan gambaran

umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini berisi tentang dasar pemikiran untuk membuat sistem

e-learning yang meliputi permasalahan-permasalahan yang menjadi latar belakang

dibangunnya sistem e-learning, merumuskan permasalahan untuk mendukung

pembangunan e-learning, maksud dan tujuan yang harus dicapai dalam

pembangunan e-learning yang akan dicapai dari sistem ini, batasan-batasan

masalah yang berguna untuk memfokuskan pembangunan sistem, penggunaan

metode penelitian dalam pengumpulan data dan pembangunan perangkat lunak

serta sistematika penulisan yang menjelaskan secara garis besar dari setiap

bab-bab.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab tinjauan pustaka ini dibagi manjadi dua bagian. Bagian yang pertama

akan membahas mengenai tujuan tempat penelitian yang berisi penjelasan tentang

(19)

mengenai landasan teori, berisi teori-teori pendukung yang digunakan dalam

membangun sistem E-Learning di SMP Negeri 2 Cimahi.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab analisis dan perancangan berisi mengenai analisis kebutuhan sistem

yang dibangun mulai dari kebutuhan untuk membangun perangkat lunak, analisis

proses pada sistem e-learning dengan analisis terstruktur, yaitu dengan analisis

kebutuhan fungsional atau Data Flow Diagram (DFD). Selain itu, perancangan

sistem yang akan dibangun berdasarkan hasil analisis dan gambaran antar muka

untuk sistem yang akan dibangun dalam pembuatan e-learning.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab implementasi dan pengujian sistem ini berisi hasil implementasi dari

analisis perancangan sistem kedalam bentuk bahasa pemrograman, serta hasil

pengujian sistem yang dilakukan di lingkungan SMP Negeri 2 Cimahi agar

diketahui apakah sistem e-learning yang dibangun sudah memenuhi kebutuhan

pihak sekolah dan layak dipakai untuk keperluan kegiatan belajar mengajar

disekolah maupun diluar sekolah.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab kesimpulan dan saran ini berisi mengenai kesimpulan dari uraian proses

pembuatan sistem E-Learning di SMP Negeri 2 Cimahi dan saran-saran yang

dipergunakan untuk membangun atau mengembangkan sistem ini selanjutnya

(20)

9

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Profil SMP Negeri 2 Cimahi

Berikut ini adalah profil dari SMP Negeri 2 Cimahi yang merupakan tempat

penelitian untuk membangun sistem E-Learning.

II.1.1 Sejarah SMP Negeri 2 Cimahi

SMP Negeri 2 Cimahi, telah eksis berkiprah dalam melaksanakan proses

kegiatan belajar mengajar sejak tahun 1958/1959. Hal ini adalah sebagai bagian

tugas, peran dan fungsi pemerintahan di bidang pendidikan menengah pertama

yang harus dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan kecerdasan

bangsa melalui penyelenggaraan kepandidikan, sebagaimana tercantum dalam

pasal 31, 32, dan Pembukaan UUD 1945.

Perjalanan SMP Negeri 2 Cimahi diawali bersamaan dengan program

transisi pendidikan guru SGBN 1 Cimahi tahun ajaran 1958-1961, menggunakan

pasilitas gedung “Juliana School” sebagai situs sejarah bangunan tahun 1887,

peninggalan Belanda yang diserahkan tahun 1950 kepada pemerintah Negara

Kesatuan RI.

Awal kegiatan SMPN 2 Cimahi, dengan nama pendidikan Sekolah

Menengah Pertama. SMP Negeri 2 Cimahi, secara definit sesuai dengan tahun

ajaran baru, diresmikan berdiri pada tanggal 14 Agustus 1958. Hingga kini telah

berlangsung proses kegiatan belajar-mengajar melalui pergantian 16 Kepala

Sekolah.

SMP Negeri 2 Cimahi, mempunyai nomor induk: kepemilikan tanah NSS

201020902006, atas nama Bank Jawa Barat dengan Nomor Pokok Sekolah

Nasional (NPSN) 20224082. Luas lahan SMPN 2 Cimahi kira-kira 10.030 meter

persegi, berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman No. 152 Cimahi 40521, Telp.

(21)

www.smp2cimahi.sch.id, dan SMP Negeri 2 Cimahi berada kira-kira 65 meter disebelah selatan Jalan Jenderal Sudirman.

Pada saat ini penyelenggaraan kependidikan diimplementasikan melalui UU

no. 22 th. 1999 tentang Otonomi Pemerintah Daerah bidang Pendidikan, dan UU

Sisdiknas No. 20 tahun 2003 serta berdasarkan SK Mendiknas No. 053/U/2001

tanggal 19 April 2001 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal

Penyelenggaraan Persekolahan bidang Pendidikan Dasar dan Menengah, yang

dipergunakan sebagai dasar acuan utama untuk melaksanakan proses kegiatan

belajar mengajar secara formal dan non formal.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta arus informasi

pendidikan yang berjalan cepat, perlu diimbangi oleh peningkatan dan

pengembangan kualitas tenaga pendidikan melalui pendidikan formal, informal

dan non formal dengan harapan agar dapat memberikan pelayanan yang optimal

sehingga mampu bersaing dan memiliki rasa percaya diri, bertanggung jawab,

kretaif dan inovatif dalam mempersiapkan dirinya untuk menghadapi

perkembangan dan tantangan masa depan.

Oleh karena itu SMP Negeri 2 Cimahi memerlukan dukungan moril dan

materil berbagai pihak “stake holder” terkait (pemerintah penyelenggara

kependidikan, masyarakat peserta pendidikan, masyarakat pengguna hasil

pendidikan dan masyarakat pemerhati pendidikan), agar dapat berkembang lebih

maju secara internal dan eksternal dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk

menyelenggarakan proses kependidikan intra kurikuler dan ekstra kurikuler,

sehingga dapat mengantarkan peserta didik ke pintu jenjang pendidikan

berikutnya secara profesional, bermutu, dan bertanggung jawab, serta menjadikan

SMP Negeri 2 Cimahi sebagai sekolah yang memiliki kualitas pelayanan sekolah

(22)

II.1.2 Visi dan Misi SMP Negeri 2 Cimahi

II.1.2.1 Visi

Visi SMP Negeri 2 Cimahi adalah “Mencetak lulusan yang memiliki disiplin

tinggi, unggul, profesional, dan jujur dilandasi iman dan taqwa dalam lingkungan

kampus yang asri”

Indikator dari kualitas lulusan tersebut adalah :

a. Disiplin dalam berkarya

b. Iman dan Taqwa dalam keseharian

c. Profesional dalam pelayanan

d. Unggul dalam prestasi

e. Jujur dalam bertindak

f. Asri lingkungan sekolah

( “DIPUJA” )

II.1.2.2 Misi

Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, SMP Negeri 2 Cimahi berpegang

pada misi berikut:

1. Membina warga sekolah dengan iman dan taqwa

2. Meningkatkan disiplin seluruh personal dengan membudayakan tertib KBM,

tertib administrasi dan tertib organisasi

3. Menumbuhkembangkan profesionalisme layanan guna menunjang

peningkatan prestasi

4. Meningkatkan mutu siswa dan mengembangkan profesionalisme guru

sehingga diperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dan sekolah

berstandar nasional

5. Mengembangkan prinsip transparansi (keterbukaan) dalam berbagai

kegiatan

6. Meningkatkan rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan antar warga

sekolah dalam iklim demokrasi

7. Mengembangkan lingkungan sekolah sehingga tercipta lingkungan yang

(23)

II.1.3Logo SMP Negeri 2 Cimahi

SMP Negeri 2 Cimahi memiliki logo sebagai berikut :

II.1.4Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Cimahi

Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan

hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai

suatu sasaran. Struktur organisasi di SMP Negeri 2 Cimahi dapat dilihat pada

Gambar II.2

(24)

Gambar II.2 Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Cimahi

II.1.5 Deskripsi Tugas Struktur Organisasi Sekolah

1. Kepala Sekolah

a. Edukator

Melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien

b. Manajemen

Mempunyai tugas :

1. Menyusun perencanaan

2. Mengorganisasikan kegiatan

3. Mengarahkan kegiatan

4. Mengkoordinasikan kegiatan

5. Mengkoordinasikan pengawasan

6. Mengadakan evaluasi terhadap kegiatan

(25)

8. Mengambil keputusan

9. Mengatur proses belajar mengajar

10.Mengatur administrasi

11.Mengatur Organisasi Intra Sekolah (OSIS)

12.Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait

c. Administrator

Menyelenggarakan administrasi :

1. Perencanaan

2. Pengorganisasian

3. Pengarahan

4. Pengkoordinasian

5. Kurikulum

6. Ketatausahaan

7. Kesiswaan

8. Kantor

9. Keuangan

10.Perpustakaan

11.Laboratorium

12.Ruang Keterampilan & Kesenian

13.Bimbingan dan Konserling

14.Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

15.Organisasi Intra Sekolah (OSIS)

16.Serbaguna

17.Media

18.Gudang

19.7 K

d. Supervisi

Menyelenggarakan

1. Proses belajar mengajar

2. Kegiatan bimbingan dan konserling

(26)

4. Kegiatan ketatausahaan

5. Kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait

6. Sarana dan prasarana

7. Kegiatan OSIS

8. Kegiatan 7 K

2. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum

Membantu Kepala Sekolah dalam urusan :

1. Mengatur program pembelajaran

a. Pengembangan Silabus

b. Program Tahunan

c. Program Semester

d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

2. Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikulum dan ekstra kurikuler

3. Mengatur pelaksanaan

a. Program penilaian

b. Kriteria kenaikan kelas

4. Mengatur lingkungan sebagai sarana belajar

5. Mengatur pengembangan MGMP dan koordinator mata pelajaran

6. Mengatur mutasi siswa

7. Melakukan supervisi administrasi dan akademis

8. Menyusun laporan

3. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan

Membantu Kepala Sekolah dalam urusan :

1. Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konserling

2. Mengatur dan mengkoordinasikan

3. Pelaksanaan 6K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan,

Kekeluargaan dan Kebidangan)

4. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi Kepramukaan,

Palang Merah Remaja (PMR), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Usaha

Kebersihan Sekolah (UKS), Paskibra

(27)

6. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah

7. Menyelenggarakan cerdas cermat, olah raga prestasi

8. Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa

4. Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana Prasarana

Membantu Kepala Sekolah dalam urusan

1. Merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses

belajar mengajar

2. Merencanakan program pengadaannya.

3. Mengatur pemanfaatan sarana prasarana

4. Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian

5. Mengatur pembukuannya

6. Menyusun laporan

5. Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas

Membantu Kepala Sekolah dalam urusan :

1. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan Komite Sekolah

2. Menyelenggarakan bakti sosial, karyawisata

3. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah (gebyar

pendidikan)

4. Menyusun laporan

6. Kepala Tata Usaha Sekolah

Bertanggungjawab terhadap Kepala Sekolah dalam kegiatan :

1. Penyusuanan program kerja tata usaha sekolah

2. Mengatur pengelolaan data-data sekolah

3. Pengelolaan keuangan sekolah

4. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa

5. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah

6. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah

7. Penyusunan dan penyajian datastatistik sekolah

8. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7 K

9. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan

(28)

7. Pustakawan Sekolah

Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan :

1. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronik

2. Pengurusan pelayanan perpustakaan

3. Perencanaan pengembangan perpustakaan

4. Pemeliharaan dan perbaikan

5. Inventarisasi dan pengadministrasian buku-buku/bahan pustaka/media

elektronika

6. Melakukan layanan bagi siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya

serta masyarakat

7. Menyimpan buku-buku perpustakaan/media elektronika

8. Menyusun tata tertib perpustakaan

9. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala

8. Laboran

Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan :

1. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium

2. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium

3. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium

4. Mengatur dan memperbaiki alat-alat laboratorium

5. Inventarisasi dan pengadministrasian peminjaman alat-alat laboratorium

6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan labratorium

9. Guru

Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi :

1. Membuat perangkat program pengajaran

a. Perhitungan Minggu Efektif

b. Program Tahunan dan Program Semester

c. Pemetaan KD dan Penilaian

d. Pengembangan Silabus

e. Penyusunan RPP

(29)

3. Melaksanakan kegiatan penilaian pembelajaran, ulangan harian, ulangan

umum

4. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan program pengayaan

5. Mengisi daftar nilai siswa

6. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada

guru lain dalam kegiatan proses belajar mengajar

7. Menumbuhkan kembangan sikap menghargai karya seni

8. Mengikuti kegiatan pengembangan program pengajaran yang menjadi

tanggung jawabnya

9. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa

10.Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran

11.Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum

12.Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya

II.2 Landasan Teori

Landasan teori merupakan kumpulan dari teori-teori yang dijadikan sebagai

sumber referensi dan pendukung dalam pembangunan sistem E-Learning di SMP

Negeri 2 Cimahi yang dikutip sebagai sumber buku dan jurnal-jurnal elektronik.

Landasan teori digunakan sebagai panduan agar lebih fokus dalam penelitian yang

sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu, landasan teori juga bermanfaat untuk

memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan

pembahasan hasil penelitian.

II.2.1 E-Learning

II.2.1.1 Pengertian E-Learning

Di dunia pendidikan sekarang, banyak sekali praktik yang disebut

e-learning. Sampai saat ini pemakaian kata e-learning sering digunakan untuk

menyatakan semua kegiatan pendidikan yang menggunakan media komputer dan

Internet. Banyak pula terminologi lain yang mempunyai arti hampir sama dengan

E-Learning, diantaranya : Web-based training, online learning, computer-based

(30)

Terminologi e-learning sendiri dapat mengacu pada semua kegiatan pembelajaran

yang menggunakan media elektronik atau teknologi informasi [2].

Sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan

dalam bentuk sekolah maya [15].

E-Learning atau proses pembelajaran melalui media elektronik, terutama

internet, saat ini dianggap dapat menjadi solusi pendidikan bagi peserta didik yang

tidak dapat hadir secara fisik ke setiap perkuliahan, namum mempunyai niat untuk

memperoleh pengetahuan ataupun keinginan untuk melanjutkan ke jenjang yang

lebih tinggi.[17]

II.2.1.2 Tipe E-Learning

Di dunia pendidikan dan pelatihan sekarang, banyak sekali praktik yang

disebut e-learning. Sampai saat ini pemakaian e-learning sering digunakan untuk

menyatakan semua kegiatan pendidikan yang menggunakan media computer dan

Internet. Banyak pula terminologi lain yang mempunyai arti hampir sama dengan

e-learning, diantaranya : Web-based training, online learning, computer-based

training/learning, distance learning, computer-aided instruction, dan lainnya.

Terminologi e-learning sendiri dapat memacu pada semua kegiatan pelatihan

yang menggunakan media elektronik atau teknologi informasi.

Karena ada bermacam penggunaan e-learning saat ini, maka ada pembagian

atau pembedaan e-learning. Pada dasarnya, e-learning mempunyai dua tipe yaitu

Synchronous Training dan Asynchronous Training [22].

a. Synchronous Training

Synchronous Training berarti “pada waktu yang sama”. Jadi, Synchronous

Training adalah proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika pengajar

sedang mengajar dan murid sedang belajar. Hal tersebut memungkinkan interaksi

langsung antara pengajar dan murid, baik melalui Internet maupun Intranet.

Synchronous Training lebih banyak adalah digunakan seminar atau konferensi

yang sering pula dinamakan web conference atau webinar (web seminar) dan

sering digunakan di kelas atau kuliah universitas online. Synchronous Training

(31)

Pengajar memberikan makalah dengan slide presentasi melalui hubungan

internet. Murid dapat mengajukan pertanyaan atau komentar melalui chat

window. Jadi, synchronous training sifatnya mirip pembelajaran di ruang kelas.

Namun, kelasnya bersifat maya (virtual) dan peserta tersebar di seluruh dunia dan

terhubung melaui internet. Oleh karena itu, synchronous training sering juga

dinamakan virtual classroom.

b. Asynchronous Training

Asynchronous Training berarti “tidak pada waktu yang bersamaan”.

Pembelajaran berupa mata pelajaran yang dapat dijalankan di komputer manapun

dan tidak melibatkan interaksi dengan pengajar atau pelajar lain pada waktu

bersamaan. Oleh karena itu pelajar dapat memulai pelajaran dan

menyelesaikannya setiap saat. Mata pelajaran berbentuk bacaan dengan animasi,

simulasi, permainan edukatif, maupun latihan atau tes dengan jawabannya.

Asynchronous Training yang terpimpin memungkinkan pengajar memberikan

materi pelajaran lewat Internet dan murid mengakses materi pada waktu yang

berlainan. Pengajar dapat pula memberikan tugas atau latihan dan peserta

mengumpulkan tugas lewat e-mail. Murid dapat berdiskusi atau berkomentar dan

bertanya melalui media diskusi.

II.2.1.3 Keuntungan E-Learning

E-Learning dapat diterima dan diadopsi dengan cepat karena pengguna

termotivasi dengan keuntungannya. Adapun keuntungan e-learning antara lain :

a. Biaya

Kelebihan pertama e-learning adalah mampu mengurangi biaya pelatihan.

Organisasi perusahaan atau pendidikan dapat menghemat biaya karena tidak

perlu mengeluarkan dana untuk peralatan kelas seperti penyediaan papan

tulis, proyektor dan alat tulis.

b. Fleksibilitas Waktu

E-Learning membuat pelajar dapat menyesuaikan waktu belajar, karena

dapat mengakses pelajaran di internet kapanpun sesuai dengan waktu yang

(32)

c. Fleksibilitas tempat

Adanya e-learning membuat pelajar dapat mengakses materi pelajaran

dimana saja, selama komputer terhubung dengan jaringan internet.

d. Fleksibilitas kecepatan pembelajaran

E-Learning dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing

siswa.

e. Efektivitas pengajaran

E-Learning merupakan teknologi baru, oleh karena itu pelajar dapat tertarik

untuk mencobanya sehingga jumlah peserta dapat meningkat. E-Learning

yang didesain dengan instructional design mutahir membuat pelajar lebih

mengerti isi pelajaran.

f. Ketersediaan On-demand

E-Learning dapat sewaktu-waktu diakses dari berbagai tempat yang

terjangkau internet, maka dapat dianggap sebagai “buku saku” yang

membantu menyelesaikan tugas atau pekerjaan setiap saat.

II.2.1.4 Keterbatasan E-Learning

E-Learning menawarkan banyak keuntungan bagi organisasi, namun praktik

ini juga memiliki beberapa keterbatasan [2], diantaranya:

a. Budaya

Pengguna e-learning menuntut budaya self-learning, dimana seseorang

memotivasi diri sendiri agar mau belajar. Sebaliknya, pada sebagian besar

penduduk di Indonesia, motivasi belajar lebih banyak tergantung pada

pengajar. Pada e-learning 100% energi dari pelajar, oleh karena itu,

beberapa orang masih merasa segan berpindah dari pelatihan di kelas ke

pelatihan e- learning.

b. Investasi

Walaupun e-learning menghemat banyak biaya, tetapi suatu organisasi harus

mengeluarkan investasi awal cukup besar untuk mengimplementasikan

(33)

learning management system, paket pelajaran dan biaya lain, seperti

promosi.

c. Teknologi

Karena teknologi yang digunakan beragam, ada kemungkinan teknologi

tersebut tidak sejalan dengan yang sudah ada dan terjadi konflik teknologi

sehingga e-learning tidak berjalan baik.

d. Infrastruktur

Internet belum terjangkau semua kota di Indonesia. Akibatnya belum semua

orang atau wilayah dapat merasakan e-learning dengan internet.

e. Materi

Walaupun e-learning menawarkan berbagai fungsi, ada beberapa materi

yang tidak dapat diajarkan melalui e-learning. Pembelajaran yang

memerlukan banyak kegiatan fisik, seperti praktek perakitan hardware, sulit

disampaikan secara sempurna.

II.2.1.5 Konsep E-Learning

Konsep e-learning adalah penyediaan kelas-kelas baru setara dengan kelas

konvensional di lembaga pendidikan yang selama ini ada. Oleh karena itu,

pembangunan sebuah lembaga pendidikan virtual seperti e-learning ini haruslah

memberikan hasil yang kurang lebih sama dengan cita-cita untuk mendirikan

sebuah lembaga pendidikan konvensional. Intinya, sistem e-learning ini

diadaptasikan dari sistem yang ada di lembaga pendidikan konvensional ke dalam

sebuah sistem digital melalui internet. Sebagai sebuah hasil pencangkokan dari

benih sistem pendidikan induk yang sama, juga mewarisi sifat-sifat dan sistem

yang dilakukan oleh induknya. Salah satu contoh yang paling nyata adalah proses

belajar-mengajar. Seorang pengajar akan memberikan materinya kepada para

siswa yang ada di berbagai tempat dengan dihubungkan oleh internet. Metode ini

kurang lebih sama dengan proses belajar-mengajar yang ada di sekolah

konvensional. Dari sifat tersebut, jelaslah bahwa pengembangan teknologi

e-learning harus didasarkan pada sifat dan karakter asli dari sistem pendidikan yang

(34)

II.2.2 Sistem

II.2.2.1 Pengertian Sistem

Sistem merupakan sebuah objek yang dikaji atau dipelajari, dimana

memiliki karakteristik tertentu atau spesifikasi tersendiri, diantaranya secara

umum objek dibangun berdasarkan [24] :

a. Komponen Sistem, suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, yang artinya saling kerjasama satu kesatuan.

b. Sifat-sifat, sistem itu terdiri untuk menjalankan fungsi tertentu dan

mempunyai sistem yang lain secara keseluruhan.

c. Boundary (batasan aktifitas atau lingkup), merupakan daerah yang membatasi

antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya.

d. Environment (pengaruh lingkungan), adalah apapun diluar batasan sistem

yang mempengaruhi operasi sistem, lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan juga dapat bersifat merugikan sistem tersebut.

e. Penghubung (interface) Sistem, merupakan media penghubung antara suatu

subsistem dengan subsistem lainnya.

f. Masukan (input) Sistem, adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem,

masukan dapat berupa masukkan perawatan (Maintenance Input) dan

masukkan sinya (signal input) maintenance input adalah energi yang

dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan signal input

adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

g. Keluaran (output) Sistem, adalah hasil energi yang diolah dan diklarifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan keluaran dapat

merupakan masukan untuk subsistem yang lain kepada supra sistem.

h. Sasaran Sistem, suatu sistem pasti memiliki sasaran atau tujuan (goal).

Sasaran dari sistem sangat menentukkan sekali masukan yang dibutuhkan

sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Pendekatan sistem dapat dilakukan dalam dua pendekatan, yaitu pendekatan

(35)

1. Secara fisik, sistem adalah sekumpulan dari unsur atau elemen yang

berinteraksi dan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang

ditetapkan, sebagai contoh : sistem tata surya, sistem pencernaan, sistem

transportasi, sistem komputerisasi, sistem informasi.

2. Secara fungsi, sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

untuk mencapai tujuan tertentu, contoh : sistem peminjaman buku, sistem

penjualan, sistem marketing, sistem belajar.

II.2.2.2 Kualitas Sistem

Kualitas sistem biasanya berfokus pada karakteristik kinerja sistem.

Kualitas sistem merupakan ciri karakteristik kualitas yang diinginkan dari sistem

informasi itu sendiri, dan kualitas informasi yang diinginkan informasi

karakteristik produk. Kualitas sistem ini juga berarti kombinasi hardware dan

software dalam sistem informasi. Kualitas suatu sistem informasi mengukur

kesuksesan secara teknik. Level teknikal komunikasi diartikan sebagai keakuratan

dan keefisienan sistem komunikasi yang menghasilkan informasi. Kualitas sistem

memerlukan indikator untuk dapat mengukur seberapa besar kualitas dari sistem

tersebut. Indikator diperlukan karena kualitas sistem merupakan variabel laten

yang tidak dapat diukur secara langsung. Indikator kualitas sistem diwujudkan

dalam seperangkat pertanyaan, kualitas sistem yang dapat diukur melalui

beberapa indikator sebagai berikut:

a. Ease of use (Kemudahan Penggunaan)

Suatu sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika sistem tersebut

dirancang untuk memenuhi kepuasan pengguna melalui kemudahan dalam

menggunakan sistem informasi. Kemudahan yang dipersepsikan adalah

tingkatan dimana seseorang percaya bahwa pengunaan suatu sistem tertentu

dapat menjadikan orang tesebut bebas dari usaha (free of effort). Bebas dari

usaha yang dimaksudkan adalah bahwa saat seseorang menggunakan sistem,

ia hanya memerlukan sedikit waktu untuk mempelajari sistem tersebut karena

(36)

(familiar). Kemudahan penggunaan dalam kontek sini bukan saja kemudahan

untuk mempelajari dan menggunakan suatu sistem tetapi juga mengacu pada

kemudahan dalam melakukan suatu pekerjaan atau tugas dimana pemakaian

suatu sistem akan semakin memudahkan seseorang dalam bekerja dibanding

mengerjakan secara manual. Pengguna sistem informasi mempercayai bahwa

sistem informasi yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah

pengoperasiannya sebagai karakteristik kemudahan penggunaan.

b. Response Time (Kecepatan Akses)

Kecepatan akses merupakan salah satu indikator kualitas sistem informasi.

Jika akses sistem informasi memiliki kecepatan yang optimal maka layak

dikatakan bahwa sistem informasi yang diterapkan memiliki kualitas yang

baik. Kecepatan akses akan meningkatkan kepuasan pengguna dalam

menggunakan sistem informasi.

c. Reliability (Keandalan Sistem)

Sistem informasi yang berkualitas adalah sistem informasi yang dapat

diandalkan. Jika sistem tersebut dapat diandalkan maka sistem informasi

tersebut layak digunakan. Keandalan sistem informasi dalam kontek sini

adalah ketahanan sistem informasi dari kerusakan dan kesalahan. Keandalan

sistem informasi ini juga dapat dilihat dari sistem informasi yang melayani

kebutuhan pengguna tanpa adanya masalah yang dapat mengganggu

kenyamanan pengguna dalam menggunakan sistem.

d. Flexibility (Fleksibilitas)

Fleksibilitas suatu sistem informasi menunjukkan bahwa sistem informasi

yang diterapkan tersebut memiliki kualitas yang baik. Fleksibilitas yang

dimaksud adalah kemampuan sistem informasi dalam melakukan

perubahan-perubahan kaitannya dengan memenuhi kebutuhan pengguna. Pengguna akan

merasa lebih puas menggunakan suatu sistem informasi jika sistem tersebut

fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pengguna.

e. Security (Keamanan)

Suatu sistem informasi dapat dikatakan baik jika keamanan sistem tersebut

(37)

yang aman disimpan oleh suatu sistem informasi. Data pengguna ini harus

terjaga kerahasiaannya dengan cara data disimpan oleh system informasi

sehingga pihak lain tidak dapat mengakses data pengguna secara bebas. Jika

data pengguna dapat disimpan secara aman maka akan memperkecil

kesempatan pihak lain untuk menyalahgunakan data pengguna sistem

informasi.

II.2.3 Informasi

II.2.3.1 Pengertian Informasi

Informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara,

tergantung dengan waktu, mampu memberi kejutan atau surprise pada yang

menerimanya. Intensitas dan lamanya kejutan daru informasi disebut nilai

informasi. “Informasi” yang tidak mempunyai nilai, biasanya karena rangkaian

data yang tidak lengkap atau kadaluarsa.

Karakteristik dari informasi adalah penerima informasi mengalami

perubahan dari kondisi [state] belum mengetahui menjadi kondisi [state]

mengetahui. Perubahan ini mengandung unsur tidak terduga. Informasi yang

benar dan baru, dapat mengkoreksi dan mengkonfirmasi informasi sebelumnya.

Informasi dapat juga dikatakan sebagai data yang telah diproses, yang mempunyai

nilai tentang tindakan atau keputusan.

Manfaat informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Hal ini sangat

berguna untuk proses pengambilan keputusan. [24]

II.2.3.2 Kualitas Informasi

Kualitas sebuah Informasi (Quality of Information) tergantung dari tiga hal

[22], yaitu :

a. Akurat (Accurate)

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa

menyesatkan yang berarti juga informasi harus mencerminkan maksudnya

(38)

b. Tepat Waktu (Timeliness)

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, karena

informasi yang telah usang tidak akan mempunyai arti lagi.

c. Relevan (Relevance)

Berati informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaianya dan

relevan informasi tiap-tiap orang berbeda-beda.

d. Lengkap

Informasi yang dibutuhkan semuanya tersedia dan tidak ada sedikitpun

informasi yang tertinggal.

e. Mengurangi Ketidakpastian

Informasi yang diterima bisa memberikan kepastian dari beberapa

kemungkinan yang ada.

II.2.4 Sistem Informasi

Sistem Informasi merupakan sistem yang berisi jaringan SPD (Sistem

Pengolahan Data) yang dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang

digunakan dalam sistem organisasi data. Elemen proses dari sistem informasi

antara lain mengumpulkan data (data gathering), mengelola data yang tersimpan,

menyebarkan informasi. [24]

Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. [8]

Agar sistem informasi selalu andal dan berjalan dengan baik, diperlukan

orang-orang yang bertugas untuk mengelola dan memelihara sumber daya dan

layanan peralatan sistem informasi, yang digunakan untuk mendukung

proses-proses di dalam organisasi.

Keberadaan sistem informasi diperlukan dalam organisasi untuk

mendampingi proses-proses bisnis dari organisasi. Contohnya, proses penjualan di

supermarket didampingi oleh sistem informasi penjualan, yang mencatat,

(39)

perjalanan kereta api didampingi oleh sistem informasi penjualan tiket, sistem

informasi sinyal bagi masinis, serta sistem informasi penggunaan jalur kereta api.

Secara umum sistem informasi didefinisikan sebagai kumpulan sub-sistem,

baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerjasama secara

harmonis untuk mencapai suatu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi

yang berguna. Komponen-komponen sistem informasi [8] terdiri dari :

1. Hardware

Kumpulan dari perangkat keras yang terlihat memungkinkan dapat

membentuk sistem seperti : komputer, printer dan jaringan.

2. Software

Kumpulan dari perintah-perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu,

memerintahkan komputer agar melaksanakan fungsi tertentu.

3. Data

Bahan dasar dari suatu informasi berupa fakta yang mengangkat

kejadian-kejadian nyata dan dituangkan ke dalam suatu simbol.

4. Prosedur

Suatu tahapan yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan untuk

mencapai tujuan yang berupa suatu dokumen perosedur, seperti : buku

petunjuk operasional dan teknis.

5. Manusia

Merupakan pelaksana dari suatu sistem informasi, seperti : Operator,

Programmer, Analyst, Desaigner dan sebagainya.

II.2.5 Data

Data adalah representasi dari suatu yang dimodelkan dalam bentuk gambar,

kata, dan/atau angka. Manfaat data adalah sebagai satuan representasi yang dapat

diingatkan, direkam, dan dapat diolah menjadi informasi. Karakteristik, data

bukanlah fakta, namun representasi dari fakta. Kata sederhananya, data adalah

catatan tentang fakta, atau data merupakan rekaman catatan tentang fakta. Data

(40)

Data dapat berupa angka, huruf, gambar atau bentuk rekaman lainnya, yang

dapat diakses oleh manusia, yang dapat dimasukkan disimpan dan diolah dalam

komputer atau dilewatkan pada kanal digital. Komputer merepresentasikan data

dalam bentuk kode binary. Data yang bermanfaat adalah data yang lengkap

mendukung pembentukan informasi, serta akurat dan mutakhir, karena selalu

diverifikasi dan diperbarui sesuai perkembangan fakta. [24]

II.2.6 Sistem Basis Data

Sistem akan selalu terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan

dan memiliki ketergantungan (depedence), dalam rangka mencapai satu tujuan

tertentu. Dengan kata lain, bukanlah disebut sebuah Sitem, jika hanya terdiri dari

sebuah komponen. Demikian juga halnya dengan sistem basis data, terdapat

komponen-komponen seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak

(software), pemakai (brainware) dan basis data (database) saling ketergantungan

antara komponen-komponen dan adanya tujuan bersama dari integrasi semua

komponen-komponen.

Tujuan dari keberadaan sebuah sistem basis data dapat diketahui dari

struktur basis data ataupun aplikasi pengguna basis data yang telah dibentuk.

Struktur basis data dibentuk melalui tahap perancangan dan akhirnya tahap

implementasi dengan menggunakan DBMS yang dipilih. Demikian juga dengan

aplikasi pengguna basis data, developer mengembangkan aplikasi tersebut sesuai

dengan tujuan dari dibentuknya sistem basis data tersebut. Pada akhirnya, setelah

segala sesuatu siap (Perangkat Keras, Sistem Operasi, DBMS, Basis Data dan

Aplikasi Pengguna Basis Data), tanggung jawab untuk mencapai tujuan dari

sebuah sistem basis data akan dipikul oleh para pemakai akhir (end-user).

Pemakai akhir bertanggung jawab melakukan pemasukan data, pengubahan data

jika perlu, proses pengolahan dta hingga diperoleh informasi/ laporan yang

diperlukan. Seluruh aktifitas itu memerlukan p-rosedur atau aturan tertentu, yang

juga harus lebih dulu disiapkan. Prosedur atau aturan tersebut biasanya

(41)

II.2.7 Basis Data (Database)

Kata “basia data” bisa digunakan untuk menguraikan segala sesuatu dari

sekumpulan data tunggal, seperti daftar telepon,. Intilah “basia data” tidak

termasuk aplikasi, yang terdiri dari form dan report di mana pengguna akan saling

berhubungan. Basis data terdiri dari file-file fisik yang ditetapkan berdasarkan

komputer saat menerapkan perangkat lunak basis data. Di sisi lain, suatu model

basia data lebih kepada konsep dibandingkan objek fisik dan digunakan untuk

mencipatakan tabel di dalam basia data. [19]

Sebuah basia data adalah tempat penyimpanan file data. Sebagai file sata,

suatu basis data tidak menyajikan informasi secara langsung kepada pengguna.

Pengguna harus menjalankan aplikasi untuk mengakses data dari basis data dan

menyajikannya dalam bentuk yang bisa dimengerti. Ketika bekerja dengan

file-file data, suatu aplikasi harus dikodekan agar bekerja dengan struktur

masing-masing file data. Biasanya, suatu basis data berisi suatu katalog yang

menggunakan aplikasi untuk menentukan cara data diorganisir. Aplikasi basis

data umum bisa menggunakan katalog tersebut untuk menampilan data dengan

pengguna dari basis data yang berbeda secara dinamis, tanpa terikat pada format

data tertentu.

Basis data biasanya memiliki dia bagian utama. Pertama, file yang

memegang basia data fisik. Kedua, perangkat lunak sistem manajemen basis data

(DBMS) menggunakan aplikasi untuk mengakses data. DBMS bertanggung jawab

menguatkan struktur basis data, termasuk:

a. Memelihara hubungan antardata di dalam basis data.

b. Memastikan bahwa data tersimpan secara tepat, dan menetapkan aturan

hubungan data agar tidak dilanggar.

c. Pemulihan (recovery) semua data dari kegagalan sistem.

Suatu basis data adalah koleksi data yang bisa mencari secara menyeluruh

dan secara sistematis memelihara dan me-retrieve informasi. Suatu basis data bisa

terkomputerisasi atau tidak terkomputerisasi.

Basis data adalah kumpulan informasi yang terorganisir dan disajikan untuk

(42)

dan informasi dapat dibaca, dicari dengan cepat, dan di-retrieve menggunakan

komputer.[4]

Istilah basis data pada umumnya juga menyiratkan serangkaian sifat yang

terkait, yaitu :

a. Berbagi data

Data yang disimpan di dalam basis data tidak secara umum dipegang

semata-mata untuk digunakan oleh seseorang. Suatu basis data secara normal

diharapkan bisa diakses oleh lebih dari satu orang, dan mungkin pada waktu

yang sama.

b. Integrasi data

Data bersama membawa banyak keuntungan bagi organisasi. Salah satu

bentuk tanggung jawab pemakaian basis data yang utama adalah memastikan

bahwa data terintegritas. Hal tersebut menyiratkan suatu basis data harus

menjadi koleksi data yang mana, setidaknya secara ideal, tidak terjadi

redudansi data (yang berlebihan). Suatu nilai data dikatakan redudansi bila

suatu atribut memiliki dua atau lebih nilai yang sama. Suatu nilai data

dikatakan redudansi jika bisa menghapus tanpa menghilangkan informasi.

c. Integritas data

Tanggung jawab lain yang timbul sebagai konsekuensi dari data bersama

adalah bahwa basis data perlu menunjukkan integritas. Dengan kata lain,

basis data perlu secara akurat mencerminkan seluruh bidang yang mencoba

pada model. Artinya, jika hubungan antar objek yang ada di dalam dunia

nyata diwakili oleh data di dalam basis data, maka perubahan menjadi salah

satu mitra pada suatu hubungan harus secara akurat menggambarkan

perubahan yang terjadi di dalam hubungan tersebut.

d. Keamanan data

Salah satu yang utama untuk memastikan integritas basis data adalah dengan

melakukan pembatasan akses-akses kata lain, pengamanan basis data. Cara

yang utama tersebut telah dilakukan pada sistem basis data dengan penjelasan

atas beberapa detail pada sekumpulan pengguna yang diberi hak, atau pada

(43)

e. Abstraksi data

Suatu basis data dipandang sebagai model nyata. Informasi yang disimpan di

dalam basis data pada umumnya merupakan sebuah usaha untuk menyajikan

sifat dari beberapa objek sesungguhnya. Oleh karena itu sebagai contoh,

sebuah basis data akademik dimaksudkan untuk merekam rincian aktivitas

universitas yang relevan. Dikatakan relevan karena tidak ada basis data yang

bisa menyimpan semua sifat objek sesungguhnya. Oleh karena itu, suatu

basis data adalah suatu abstraksi di dunia nyata.

f. Independensi data

Salah satu konsekuensi dari abstraksi adalah gagasan untuk buffering data

dari proses yang menggunakan data. Sebagai contoh, suatu perubahan dibuat

dalam beberapa bagian basis data dasar. Tidak ada program aplikasi yang

menggunakan data yang perlu diubah. Dengan demikian jika suatu perubahan

dibuat ke dalam beberapa bagian dari suatu sistem aplikasi, maka semestinya

perubahan itu tidak memengaruhi struktur data dasar yang digunakan oleh

aplikasi. Sifat tersebut dianggap sebagai fitur-fitur yang diinginkan dari basis

data idela.

Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang

memakai pendekatan berbasis berkas. Sistem basis data adalah suatu sistem

menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk

menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah

organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal

yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan. Untuk mengelola

basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS. DBMS adalah

perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara,

mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien.

Mengapa diperlukan basis data (databasae) :

1. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan

dasar dalam menyediakan informasi.

Gambar

Gambar I.1 Metode Waterfall [20]
Gambar II.1 Logo SMP Negeri 2 Cimahi
Gambar II.2 Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Cimahi
TABLE, dibandingkan database lainnya semacam PostgreSQL ataupun
+5

Referensi

Dokumen terkait

Login member, admin, pegawai valid Data rating Data upload_desain Data detail_pemesanan Data pemesanan Data pembayaran Data detail_pembelian Data detail_produk Data produk

Data yang akan diolah pada e-learning ini adalah data guru, data siswa, data semester, data kelas, data forum, data pengumuman dan data pembelajaran seperti

Data mengajar lebih dari 1 mata pelajaran dalam satu kelas atau tidak. Menyimpan data guru Tidak lebih

Pada halaman pencarian data guru seperti pada Gambar 4.8 seorang admin juga bisa langsung melakukan tambah data guru yang nantinya data tersebut bisa digunakan untuk melakukan Login

Pada Halaman ini siswa dapat membalas forum dari siswa, guru, atau admin yang. telah ditambahkan oleh siswa, guru,

Setelah masuk halaman admin kemudian melakukan insert, update dan delete soal ipa, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, data siswa kelas 7, data siswa kelas

fitur yaitu login, materi, tugas, forum , pengumuman, berita, data ajar, kelas siswa, kelas, pelajaran, pengguna, orangtua, siswa, guru, jadwal, absen, nilai telah

3 Website SMK Kristen 4 Klaten Siswa Admin Guru Profil Data Profil Data Materi Data Jadwal Data Profil Data Materi Data Mapel Data Jadwal Profil Upload Materi Admin Guru