• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Sistem E-Learning Berbasis Web di SMK Sangkuriang 1 Cimahi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Sistem E-Learning Berbasis Web di SMK Sangkuriang 1 Cimahi"

Copied!
263
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

Arif Nugraha

10109096

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)
(3)
(4)

jenis kelamin

: Laki - laki

tempat, tanggal lahir : Cimahi, 07 September 1989

agama

: Islam

kewarganegaraan

: Indonesia

status

: Belum kawin

anak ke

: tiga dari tiga bersaudara

alamat

: Jl. Cihanjuang Rt.02/ Rw.11 No. 63A Kota Cimahi

telepon

: 08972068978

e-mail

: [email protected]

2. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar

: SD Negeri Cibabat 2 1995 - 2001

2. Sekolah Menengah Pertama

: SMP Negeri 10 Cimahi 2001 - 2004

3. Sekolah Menengah Atas

: SMK Negeri 1 Cimahi 2004 - 2008

4. Perguruan Tinggi

: FTIK Unikom Bandung tahun ajaran 2009 - 2014

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan

sadar dan tanpa paksaan.

Bandung, 20 Agustus 2014

(5)

v

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR SIMBOL ... xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1

Latar Belakang Masalah ... 1

1.2

Rumusan Masalah ... 2

1.3

Maksud dan Tujuan ... 2

1.4

Batasan Masalah ... 2

1.5

Metode Penelitian ... 3

1.6

Sistematika Penulisan ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1

Profil SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI ... 7

2.1.1

Sejarah Singkat SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI ... 7

2.1.2

Visi Dan Misi ... 8

2.1.3

Logo SMK Sangkuriang 1 Cimahi... 8

2.1.4

Organisasi SMK Sangkuriang 1 Cimahi ... 9

2.1.5

Deskripsi Tugas ... 9

2.2

Landasan Teori ... 13

2.2.2

E-learning

... 14

2.2.3

Sistem Informasi ... 19

2.2.4

Learning Management System (LMS) ... 22

2.2.5

Database Management System ... 23

2.2.6

Permodelan Proses ... 24

(6)

vi

3.1.4

Analisis Monitoring ... 37

3.2

Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 40

3.2.1

Analisis Pengkodean ... 40

3.2.2

Analisis Perangkat Keras (

Hardware)

... 42

3.2.3

Analisis Perangkat Lunak (

Software

) ... 43

3.2.4

Analisis Kebutuhan Pengguna ... 44

3.3

Analisis Aturan Bisnis ... 45

3.3.1

Aturan bisnis yang terdapat di SMK Sangkuriang 1 Cimahi ... 45

3.3.2

Aturan Bisnis Sistem

E-learning

SMK Sangkuriang 1 Cimahi ... 46

3.4

Analisis Basis Data ... 47

3.5

Analisis Kebutuhan Sistem Fungsional ... 49

3.5.1

Diagram Konteks ... 52

3.5.2

Data Flow Diagram (DFD) ... 53

3.6

Spesifikasi proses ... 72

3.7

Kamus data ... 92

3.8

Perancangan sistem ... 104

3.8.1

Perancangan data... 105

3.8.2

Perancangan struktur menu ... 115

3.8.3

Perancangan antarmuka perangkat lunak ... 116

3.8.4

Perancangan Pesan ... 154

3.8.5

Perancangan Jaringan Semantik ... 164

3.8.6

Perancangan Prosedural ... 166

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 199

4.1

Implementasi Sistem ... 199

4.1.2

Implementasi Kebutuhan Perangkat Keras ... 199

4.1.3

Implementasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 200

(7)

vii

4.2.1.2 Kesimpulan pengujian alpha ... 242

4.2.2

Pengujian Beta ... 243

4.2.2.1 Skenario Pengujian Beta ... 243

4.2.2.2 Kesimpulan Pengujian Beta ... 250

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 251

5.1

Kesimpulan ... 251

5.2

Saran ... 251

(8)

iii

rahmat, serta hidayah-

Nya sehingga Skripsi dengan judul “

PEMBANGUNAN

SISTEM

E-LEARNING

BERBASIS

WEB

DI SMK SANGKURIANG

1

CIMAHI

” dapat terselesaikan dengan baik, un

tuk menyelasaikan program

sarjana strata-1 (S-1) pada Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

Atas semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun

tidak langsung selama penyusunan skripsi ini hingga selesai, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1.

Keluarga penulis yang telah membesarkan dan mendidik, serta

memberikan dukungan berupa doa dan materi kepada penulis.

2.

Bapak Alif Finandhita, S.Kom selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

3.

Ibu Kania Evita Dewi, S.Pd., M.Si. selaku penguji 1 yang telah banyak

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

4.

Bapak Irawan Afrianto S.T,M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika,

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia dan

selaku penguji 3yang telah memberikan saran untuk perbaikan dalam

penyusunan skripsi ini.

5.

Seluruh dosen dan karyawan Jurusan Teknik Informatika, Universitas

Komputer Indonesia, atas ilmu, bimbingan dan bantuannya hingga penulis

selesai menyusun skripsi ini.

6.

Rekan-rekan kelas IF-3 angkatan 2009 , Universitas Komputer Indonesia

yang telah banyak memberi semangat penulis.

7.

Guru dan siswa SMK Sangkuriang 1 Cimahi yang telah membantu dan

memberikan saran kepada pelulis dalam pembangunan aplikasi ini.

(9)

iv

(10)

252

[2]

O’Brien, James A,. Marakas, George M. (2010)

. Introduction To Information

System.

United States: McGraw-Hill Irwin

[3]

Berman, Pamela. (2006).

E-learning Concept and Techniqes.

USA:

McCormick Center

[4]

Naidu, Som. (2006).

E-learning A Guide of Priciples, Prcedures and

Practices

. Melbourne: CEMCA

[5]

Naidu, Som. (2006).

E-learning A Guide of Priciples, Prcedures and

Practices.

Melbourne: CEMCA

[6]

Hyder, Karen.,Kwinn, Ann., Miazga, Ron., Murray, Matthew. (2007).

The

eLearning Guild’s Handbook On Sycchronous e

-learning.

Santa Rosa: The

Elearning Guild

[7]

Leonard, David C. (2002).

Learning Theories, A to Z.

United States of

America: Greenwood Press

[8]

Kuswinardi, Wiwin Jacobus. (2009).

“PENGEMBANGAN SISTEM

KONTEN

ELECTRONIC-BOOK

TERPADU

UNTUK

MEDIA

PEMBELAJARAN BERBASIS WEB”.

Jurnal Matematika dan Komputer Vol.

1, No.2

[9]

Rusman. (2011).

Model-Model Pembelajaran.

Jakarta: RajaGrafindo Persada

[10]

Yaniawati, R. Poppy. (2010)

. E-learning Alternatif Pembelajaran

Kontemporer.

Bandung: ARFINO RAYA

[11]

Al Fatha, Hanif. (2007).

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi.

Yogyakarta: Andi

[12]

Kats, Yefim. (2013).

Learning Management System and Instructional Design

Best Practices in Online Education.

United States of America: IGI Global

[13]

Ramakrishnan, Raghu.,Gehrke, Johannes. (2003

). Database Management

(11)

[14]

Imbar, Radiant Vector., Tirta, Eric. (2007)

.”Analisa, Perancangan dan

Impelemeta

si Sistem Informasi Penjualan Pelumas”.

Jurnal Infromatika,

Vol.3, No.1

[15]

Solichin, Achmad. (2009)

. Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL.

[16]

Saputra, Ramadani. (2010).

Simple Step Programming with CSS.

Jakarta:

Elex Media Komputindo

[17]

Oktavian, Diar Puji. (2010).

Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan

PHP.

Jakarta: Mediakom

[18]

Anhar. (2010).

Panduan Menguasai PHP & MySQL secara Otodidak.

(12)

1

SMK Sangkuriang 1 Cimahi adalah salah satu Sekolah Menengah

Kejuruan yang berada di kota Cimahi. Mata pelajaran di SMK Sangkuriang 1

Cimahi dibagi menjadi 2 yaitu mata pelajaran normatif adaptif dan Produktif.

Mata pelajaran normatif adaptif terdiri dari mata pelajaran matematika, PKN dan

sejarah, Penjas, Bahasa Indonesia, BK/BP, Seni dan budaya, muatan lokal,

Bahasa Inggris, KKPI, IPA, Kewirausahaan, Fisika, Ekonomi, IPS, Prinsip

Keselamatan Kerja Di Lingkungan Kerja, dan kimia sedangkan pelajaran

produktif yaitu mata pelajaran yang bersifat kejuruan yang berbeda di setiap

jurusan.

Dalam pendistribusian materi, bahan materi yang akan dijelaskan

diberikan kepada siswa dalam bentuk modul materi yang harus digandakan

terlebih dahulu sebelum memulai pelajaran. Dalam pendistribusian materi

menggunakan modul ditemukan kendala yaitu siswa harus telebih dahulu

menggandakan modul materi terlebih dahulu sebelum dapat mempelajari materi

yang diberikan oleh guru sedangkan waktu belajar mengajar terbatas sehingga

berakibat berkurangnya waktu belajar mengajar siswa dan guru di dalam kelas.

Dalam kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa di sekolah

komunikasi antara siswa dan guru sangat penting. Dalam hal komunikasi antara

guru dan siswa di sekolah ditemukan kendala yaitu keterbatasan waktu

komunikasi antara siswa dan guru di sekolah. Sehingga diperlukan suatu forum

diskusi antara guru dan siswa di luar sekolah yang dapat dipergunakan oleh guru

dan siswa untuk berkomunikasi.

Dalam mengukur pemahaman siswa terhadap materi, guru melakukan

perhitungan yang bersumber pada nilai soal latihan dan nilai tugas. Dalam

pengukuran pemahaman siswa ditemukan kendala ketika menghitung nilai latihan

soal dan nilai tugas yang dikerjakan oleh siswa dikarenakan banyaknya data yang

(13)

Dalam memantau aktifitas kegiatan pembelajaran guru dan siswa di

sekolah. Ditemukan kendala karena banyaknya kelas, siswa dan guru ketika

memantau secara langsung kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung

sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan diatas maka, perumusan

masalah yang diangkat adalah bagaimana membangun sistem

e-learning

berbasis

web

di SMK Sangkuriang 1 Cimahi

1.3

Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang di teliti, maka maksud dari penulisan

tugas akhir ini adalah untuk membangun sistem

E-learning

berbasis

web

untuk

SMK Sangkuriang 1 Cimahi.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah

1.

Memudahkan untuk pendistribusian materi guru dan siswa di luar sekolah.

2.

Memudahkan guru dan siswa untuk berkomunikasi di luar sekolah

3.

Memudahkan guru untuk memperoleh data pemahaman siswa

4.

Memudahkan kepala sekolah untuk memantau aktifitas kegiatan

pembelajaran guru dan siswa.

1.4

Batasan Masalah

Dalam pembahasan dan permasalahan yang terjadi diperlukan beberapa

pembatas sehingga penyajian akan lebih terarah dan terkait satu sama lain.

Adapun batasan masalah pembuatan sistem

E-learning

di SMK Sangkuriang 1

Cimahi adalah

1.

Tipe pembelajaran yang dipakai dalam sistem

E-learning

ini adalah

syncrhonous

dan

asyncrhonous learning

2.

Login untuk validasi admin dan user (guru, kepala sekolah dan siswa)

(14)

4.

Pengolahan materi pelajaran dan tugas yaitu : unggah, unduh, baca materi

atau tugas,dan latihan soal

5.

Pengolahan latihan soal yaitu: jenis latihan soal (pilihan ganda)

6.

Pengerjaan latihan soal dilakukan di sekolah.

7.

Latihan soal hanya dapat dilakukan oleh mata pelajaran yang

membutuhkan labolatorium yang berisi komputer

8.

Menampilkan materi-materi pembelajaran yang sudah di unggah oleh guru

ke dalam aplikasi

9.

Interaksi guru dan murid melalui pesan, pengumuman,

chating

dan forum

diskusi

10.

Pengguna forum adalah guru dan siswa

11.

Pembuatan dashboard guru untuk memonitoring siswa

12.

Pembuatan dashboard kepala sekolah untuk memantau aktifitas kegiatan

pembelajaran guru dan siswa di sekolah

13.

Analisis permodelan yang digunakan berdasarkan pemodelan terstruktur

(

Data Flow Diagram

)

1.5

Metode P

e

nelitian

Metode penelitian merupakan tahapan-tahapan yang dilalui mulai dari

perumusan masalah sampai kesimpulan yang membentuk sebuah alur yang

sistematis. Metode penelitian yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini

adalah metode deskriptif dengan menggunakan survey. Penelitian dekriptif dapat

diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan melukiskan

keadaan subyek dan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta

yang tampak. Metode penelitian yang dilakukan terdiri dari metode pengumpulan

data dan metode pembangunan perangkat lunak.

[1]

1.

Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian di SMK

(15)

a.

Studi Literatur

Studi ini dilakukan dengan cara mempelajari dan meneliti berbagai

literatur dari sekolah yang bersumber dari buku,

ebook

, jurnal dan situs-situs dari

internet dan bacaan-bacaan yang berkaitan dengan topik penelitian

b.

Wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara tatap muka dengan cara wawancara dan

mengajukan pertanyaan dengan pihak-pihak yang berkaitan untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi di sekolah dan yang berhubungan dengan topik

penelitian.

c.

Observasi

Metode ini digunakan dengan cara pengumpulan data dengan mengadakan

pengamatan langsung ke sekolah dalam penelitian terhadap suatu obyek dalam

suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang

hal-hal tertentu yang diamati yang berkaitan. Dalam hal-hal ini penulis fokus terhadap

cara belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru.

d.

Kuesioner

Kuesioner ini dilakukan dengan cara tatap muka dengan pengguna dengan

cara mempresentasikan program yang telah dibuat dan selanjutnya membagikan

pertanyaan apakah program yang telah dibuat telah dapat membantu pengguna

atau tidak.

1.

Tahap Pembuatan Perangkat lunak

Tahap pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak

secara

waterfall.

Berikut ini adalah gambaran dan fase-fase dari

waterfall

model

menurut Sommerville (Gambar 1.1) dengan penjelasan sebagai berikut:

1.

Requirement analysis and definition

Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian analisis dan didefinisikan

kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun.

2.

Systen and software design

(16)

3.

Implementation and unit testing

Desain program diterjemahkan kedalam kode-kode dengan menggunakan

bahasa pemrograman yang sudah ditentukan.

4.

Integration and system testing

Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan

5.

Operation and maintenance

Mengoprasikan program di lingkungannya dan melakukan pemeliharaan,

seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya

Gambar 1.1 Model Waterfall

1.6

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran

umum terhadap penelitian yang dijalankan. Sistematika Penulisan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan

(17)
(18)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi profil sekolah dan teori-teori yang berguna dalam proses penelitian

dan pembangunan sistem

BAB 3. ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun perangkat lunak, analisis

proses pada sistem

E-learning

sesuai dengan pendekatan analisis terstruktur, yaitu

dengan analisis kebutuhan fungsional atau DFD,

flow chart

,

flow Map

, diagram

konteks, proses bisnis. Selain itu terdapat juga perancangan untuk sistem yang

akan dibangun sesuai dengan hasil analisis dan antarmuka untuk sistem informasi

yang akan dibangun

BAB 4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi implementasi dari analisis dan perancangan sistem yang dilakukan,

serta pengujian sistem yang dilakukan di lingkungan SMK Sangkuriang 1 Cimahi

agar diketahui

E-learning

yang dibangun sudah memenuhi kebutuhan pihak SMK

Sangkuriang 1 Cimahi.

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

(19)

7

Berikut ini adalah profil dari SMK Sangkuriang 1 Cimahi yang merupakan

tempat penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam membangun sistem

E-learning

berbasis

Web.

2.1.1 Sejarah Singkat SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI

SMK Sangkuriang 1 Cimahi diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan

Dayang Sumbi Jaya yang beralamat di Jl. Sangkuriang No. 76 Cimahi 40511

dengan akta notaris No. 2 tanggal 1 Oktober 1986 dari notaris Sumatri, S.H.

Pengurus Yayasan terdiri dari:

1.

Ketua

: H. Partoen

2.

Sekretaris

: Drs. Bambang Wasito, M. BA.

3.

Bendahara

: Hj. Siti Chadidjah

SMK Sangkuriang 1 Cimahi didirikan berdasarkan surat izin kepada

Kanwil DEPDIKBUD Provinsi Jawa Barat No. 003/1.02/Kep/E/88 Tanggal 8

April 1988. Sejak tahun ajaran 1988/1989 SMK Sangkuriang yang dulu dikenal

dengan nama SMEA Sangkuriang Cimahi, berdasarkan kurikulum dan keputusan

Dirjen Dikdasmen Depdikbud RI No. 16/C.C7/Kep/MN/97 Tanggal 6 Maret

1997, berganti nama menjadi SMK Sangkuriang 1 Cimahi Utara.

Pada

tahun

1997

Yayasan

Pendidikan

Dayang

Sumbi

Jaya

mengembangkan rumpun pendidikannya yang mengarah pada bidang perhotelan.,

maka didirikanlah SMK Sangkuriang 2 Cimahi (SMIP) dengan alamat Jl.

Sangkuriang No. 80 Cimahi 40511. Sesuai dengan perubahan kurikulum yang

berlaku, SMK Sangkuriang 1 Cimahi saat ini menerapkan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) dengan standar kualitas guru yang 60 % lulus

sertifikasi ptrofesi guru secara nasional. Penerapan pola tersebut memang terasa

(20)

Beberapa upaya tersebut dilakukan melalui pembenahan

software

dan

hardware

(sarana prasarana), peningkatan hubungan kerjasama dalam wadah

Majelis Sekolah (MS), peningkatan kualitas guru dan lain sebagainnya.

2.1.2 Visi Dan Misi

1.

Visi

Mempersiapkan lulusan tingkat menengah yang terampil, berdisiplin kerja

dan berkepribadian sehingga mampu menghadapi modernisasi, kompetensi dan

globalisasi.

2.

Misi

a.

Menciptakan SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul dalam bidang

perkantoran, perekonomian dan managemen.

b.

Menciptakan suasana kampus dan suasana kerja yang harmonis dan agamis.

c.

Menciptakan budaya partisipatif, adatif, dan inovatif bagi semua komponen

pendidikan.

d.

Menciptakan budaya kemandirian melalui pemberdayaan segala potensi.

2.1.3 Logo S

M

K Sangkuriang 1 Cimahi

(21)

2.1.4 Organisasi SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Ketua Yayasan

Kepala sekolah Wakil Kepala Sekolah

Wks. Kurikulum Wks. Kesiswaan Wks. Humas Hubin Wks. Sarana Prasarana

STAF PERPUSTAKAAN

Petugas Pelaksana Petugas Teknis

Koord. BP/BK Pembina OSIS

Ka. Prog, Manajemen Bisnis Ka. Prog. Akuntansi Ka. Prog. Perkantoran Ka. Prog. Normatif/Adaptif

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

2.1.5 Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas (

Job Description

) adalah suatu rincian yang menunjukan

posisi, fungsi dan tugas yang harus dilakukan. Deskripsi tugas perlu dibuat agar

masing-masing mengerti tugas dan tanggung jawabnya. Adapun deskripsi tugas

(

Job Description

) pada SMK Sangkuriang 1 Cimahi adalah sebagai berikut:

1.

Ketua Yayasan

Tugas dari Ketua Yayasan sebagai pemilik yayasan yang memiliki

kewenangan tertinggi dalam struktur organisasi yayasan

2.

Kepala Sekolah

Tugas dari Kepala Sekolah yaitu mengelola dan memantau penyelenggaraan

kegiatan pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Secara lebih operasional tugas

(22)

sumber daya sekolah secara terpadu dalam kerangka pencapaian tujuan sekolah

secara efektif dan efisien.

3.

Wakil Kepala Sekolah

Tugas dari Wakil Kepala Sekolah adalah:

1.

Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan.

2.

Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran

3.

Mengatur penyusunan program pengajaran (program semesteran, program

satuan pelajaran dan persiapan mengajar, penjabaran dan penyesuaian

kurikulum).

4.

Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran.

5.

Mengatur pengembangan MGMP dan koordinator mata pelajaran.

4.

WKS. Kurikulum

Tugas dari WKS. Kurikulum adalah:

1)

Menyusun program pengajaran

2)

Menyusun pembagian tugas guru

3)

Menyusun roster/jadwal pembelajaran

4)

Menyusun jadwal evaluasi belajar

5)

Mengendalikan KBM, mengatur pengisian jam lowong

6)

Mengatur pelajaran tambahan/pengajaran sore

7)

Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan perangkat KBM

8)

Mempersiapkan dan menyelenggarakan evaluasi/penilaian

9)

Menyusun/mempersiapkan Kr. 02 (Daftar peserta UN/US)

10)

Penyerahan rapor dan STTB/STK

5.

WKS. Kesiswaan

Tugas dari WKS. Kesiswaan adalah :

1)

Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS

2)

Penerimaan siswa baru

3)

Menyusun/mengatur rombongan belajar (koordinasi dengan BK)

4)

Membina dan melaksanakan program 8K

5)

Memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS

(23)

7)

Membuat laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaanMelaksanakan Program

Kerja

6.

WKS. Humas Hubin

Tugas dari WKS. Humas Hubin adalah :

bertanggung jawab terhadap kegiatan sekolah dengan dunia usaha/industri.

Aktivitas prakerin, penelusuran tamatan dan promosi sekolah

7.

WKS. Sarana Prasarana

Tugas dari WKS. Sarana Prasarana adalah :

1)

Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana sekolah

2)

Menyusun rencana pembelian/pengadaan

3)

Menyusun rencana perawatan, rehabilitasi dan pembangunan sarana dan

prasarana

4)

Menyusun RAPBS, Program Kerja, dan Laporan Tahunan, bekerjasama

dengan para Wakasek, Kaur TU, Bendaharawan, Koordinator BK dan

lain-lain.

5)

Mempersiapkan ruang belajar dan mobile.

8.

Petugas Pelaksana

Bertugas untuk Petugas pelaksana mempunyai tugas pokok untuk melayani

pengunjung perpustakaan, membuat kartu anggota, melayani transaksi

peminjaman dan pengembalian buku serta membuat laporan-laporan yang

diserahkan kepada kepala sekolah.

9.

Petugas Teknis

Petugas teknis bertugas untuk mendata buku, dari mulai menentukan

klasifikasi buku, memasukan data buku baru sampai mendata buku yang hilang

atau rusak.

10.

Koord. BP/BK

Tugas dari Koord. BP/BK adalah :

1)

Mengarahkan siswa menjadi manusia yang beriman sesuai dengan visi

sekolah.

2)

Membantu guru dan wali kelas dalam menghadapi kasus anak.

(24)

4)

Memberikan penjelasan bersama dengan Kepala Sekolah tentang program

dan tujuan bimbingan kepada Wali Murid.

5)

Membantu Wali Murid dalam memberikan layanan psikolog tentang

perkembangan putra-putrinya.

6)

Kordinasi dengan Wali Kelas dalam rangka mengatasi masalah yang

dihadapi siswa tentang kesulitan belajar.

7)

Melaksanakan koordinasi dengan wali kelas dan guru dalam menilai siswa

bila terjadi pelanggaran yang dilakukan siswa dan dengan dinas terkait.

8)

Memberikan layanan bimbingan penyuluhan, karir kepada siswa agar

lebih berprestasi dalam kegiatan belajar.

11.

Pembina OSIS

Tugas dari Pembina OSIS adalah :

1)

Melaksanakan tugas pokok, memberikan pendidikan dan pengajaran

sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

2)

Membantu WKS. Kesiswaan dalam melaksanakan program pembinaan

kesiswaan.

3)

Mengatur kelancaran pelaksanaan upacara / apel senin pagi.

4)

Mengkordinir kegiatan upacara pada hari besar nasional.

5)

Penyelenggaraan latihan kepemimpinan dasar bagi siswa.

6)

Mengkoordinasi kegiatan meating class kordinasi dengan Pembina

olahraga, seni dan wali kelas.

12.

Ka. Prog. Manajemen Bisnis

Tugas dari Ka. Prog. Manajemen Bisnis adalah :

1)

Mengadakan dan melaksanakan administrasi penjualan dan pembelian

2)

Mengadakan dan melaksanakan tugas kekasiran

13.

Ka. Prog. Akuntansi

Tugas dari Ka. Prog. Akuntansi adalah bertanggung jawab mengadakan

pelajaran akuntansi keuangan untuk para siswa dengan pos-pos neraca, berbagai

bentuk badan usaha dan masalah-masalah tertentu.

14.

Ka. Prog Perkantoran

(25)

1)

Menerapkan dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi baik lisan

maupun tertulis kepada para siswa dengan relasi dengan memperhatikan

norma dan lingkungan masyarakat.

2)

Menerapkan dan mengembangkan kemampuan siswa dalam mengelola

surat/dokumen sesuai dengan standar operasional dan prosedur untuk

mendukung tugas pokok lembaga.

15.

Ka. Prog Normatif/Adaptif

Tugas dari Ka. Prog Normatif/Adaptif adalah mengurus dan memberikan

kepada para siswa tentang normatif/adaptif sebagai penunjang kemampuan

produktif.

2.2

Landasan Teori

Landasan teori merupakan bagian yang akan membahas tentang uraian

pemecahan masalah yang akan ditemukan pemecahannya melalui

pembahasan-pembahasan secara teoritis. Teori-teori yang digunakan tidak hanya berupa

pendapat dari pengarang saja, melainkan teori yang sudah teruji kebenarannya.

2.2.1 Internet

Internet (

interconnected network

) adalah kumpulan jaringan-jaringan

komputer (

network

) sedunia yang saling berhubungan. Internet menggunakan

bahasa yang sama yang disebut TCP/IP (

Transmission Control Protocol

). TCP/IP

memberikan sebuah alamat (

address

) dan indentitas disingkat (

identity

:

disingkat

id

) yang unik (tidak boleh sama) pada setiap komputer di seluruh dunia untuk

menghindari adanya kesalahan pengiriman data.

Kata „internet‟ (huruf kecil) dapat diartikan sebagai kumpulan komputer

yang berhubungan satu sama lain. Sehingga membentuk sebuah jaringan. Akan

(26)

2.2.2

E-learning

E-learning

merupakan

suatu

jenis

sistem

pembelajaran

yang

memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan media internet,

intranet atau media jaringan komputer lain.

2.2.2.1 Definisi

E-learning

E-learning

adalah akses online ke sumber belajar, dimanapun dan

kapanpun.

[2]

Sedangkan menutut Matt Comerchero mendefinisikan

E-learning

sebagai berikut :

“E

-learning adalah sarana pendidikan yang menggabungkan motivasi

diri, komunikasi, efisiensi dan teknologi.”

[3]

Allan J. Henderson Mendefinisikan

E-learning

sebagai berikut

E-learning adalah pembelajaran pada jarak yang menggunakan

komputer teknologi (biasanya Internet). E-learning Memungkinkan untuk

karyawan belajar di tempat kerja menggunakan komputer tanpa harus berpergian

jauh. E-learning dapat menjadi sesi jadwal dengan instruktur siswa atau bisa

menjadi permintaan kusrus bahwa karyawan dapat belajar pada saat yang

nyaman.”

Menurut Romiszowsky berbagai jenis modalitas

E-learning

yaitu dapat

dilihat pada tabel 2.1

Beberapa pengertian

E-learning

tersebut memberikan pemahaman bahwa

E-learning

Ilmu pendidikan adalah:

a.

E-learning

sebagai Pembelajaran jarak jauh yang berarti bahwa

E-learning

Ilmu pendidikan memungkinkan pembelajar melakukan aktivitas belajar tanpa

ada interaksi fisik secara langsung dengan pengajar akan tetapi melakukan

kegiatan interaksi pembelajaran secara online dalam bentuk real time offline

dan mengakses arsip

b.

E-learning

sebagai Pembelajaran dengan bantuan perangkat komputer yang

berarti bahwa

E-learning

Ilmu pendidikan dilakukan dengan menggunakan

atau memanfaatkan media komputer yang dilengkapi dengan perangkat

(27)

c.

E-learning

sebagai Pembelajaran formal atau informal yang berarti bahwa

E-learning

Ilmu pendidikan dalam pembelajarannya dapat dilakukan secara

formal ataupun informal.

Modalitas

E-learning

menurut Som Naidu adalah

Tabel 2.1 Modalitas

E-learning

1.

Individualized self-paced e-learning online

mengacu pada situasi

di mana pembelajar individu mengakses sumber daya pembelajaran seperti

database atau kursus konten online melalui Intranet atau Internet.

Sebuah contoh yang khas ini adalah pembelajar belajar sendiri atau

melakukan beberapa penelitian di Internet atau jaringan lokal

2.

Individualized self-paced e-learning offline

mengacu pada situasi

di mana pembelajar individu menggunakan sumber belajar seperti

database atau paket belajar dengan bantuan komputer offline (yaitu,

sementara tidak terhubung ke Intranet atau Internet). Sebuah contoh dari

ini adalah pembelajar bekerja sendirian dari sebuah hard drive, CD atau

DVD.

3.

Group-based e-learning synchronously

mengacu pada situasi di mana

kelompok peserta didik bekerja sama secara real time melalui Intranet

atau Internet. Ini mungkin termasuk konferensi berbasis teks, dan satu

atau dua-arah audio dan konferensi video. Contoh ini termasuk

pelajar yang terlibat dalam real-time chatting atau konferensi audio-video.

4.

Group-based e-learning asynchronously

mengacu pada situasi di mana

kelompok

peserta

didik

bekerja

melalui

Intranet

atau

Internet

(28)

tidak secara

real time

). Contoh

typical

T dari kegiatan semacam ini

termasuk diskusi

online

melalui

mail list

elektronik dan berbasis

teks

conferencing

dalam pembelajaran sistem manajemen.

[4]

Sedangkan atribut unik pada

E-learning

adalah:

1.

The flexibility that e-learning technology affords

Sebuah atribut kunci dari teknologi informasi dan komunikasi adalah

kemampuannya untuk mengaktifkan akses fleksibel untuk informasi dan

sumber daya. Akses yang fleksibel mengacu untuk mengakses dan

menggunakan informasi dan sumber daya pada suatu waktu, tempat dan

kecepatan yang sesuai dan nyaman untuk pelajar individu dari pada guru dan

organisasi pendidikan.

2.

Electronic access to a variety of multimedia-based material that they can

enable

Teknologi informasi dan komunikasi juga memungkinkan penangkapan dan

penyimpanan informasi dari berbagai jenis termasuk cetak, audio, dan video.

Jaringan informasi dan teknologi komunikasi memungkinkan akses ke konten

ini dalam cara yang tidak mungkin dalam ruang dan waktu kendala

pengaturan pendidikan konvensional seperti kelas atau media cetak.

[5]

2.2.2.2 Metode Penyampaian bahan ajar pada

E-learning

Metode Penyampaian bahan ajar pada

E-learning

ada dua tipe yaitu

syncrhonous dan asynchronous:

a.

Synchronous

Pembelajaran Synchronous adalah pembelajaran yang langsung, terdapat

pada waktu yang sama dan biasanya dijadwalkan, memfasilitasi instruksi dan

interaksi berorientasi belajar. Synchronous

e-learning

adalah pembelajaran

sinkron yang terjadi melalui sarana elektronik.

[6]

b.

Asynchronous

Asynchronous learning adalah media komunikasi komputer dimana guru dan

siswa tidak berkomunikasi pada waktu yang bersamaan contohnya seperti

(29)

2.2.2.3 Infrastruktur pembelajaran dengan

E-learning

Ilmu pendidikan

Perangkat infrastruktur

e-learning

sebagai berikut:

a.

Sistem dan Aplikasi

E-learning

Ilmu pendidikan Sistem perangkat lunak

E-learning

adalah sistem yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar

konvensional. Virtualisasi ini seperti Bagaimana manajemen kelas, pembuatan

materi atau konten, forum diskusi, Grup Diskusi, sistem penilaian, sistem

ujian online dan beberapa fitur yang berkait an dengan manajemen belajar

seperti penyetoran tugas dan akses tentang informasi tugas yang diterima

termasuk nilai yang diperoleh.

b.

Konten

E-learning

Ilmu pendidikan: Konten dan bahan ajar yang ada pada

E-learning

Ilmu pendidikan adalah sistem yang menyediakan manajemen sistem

yang memuat Konten dan bahan ajar dalam bentuk

Multimedia-based Content

(konten berbentuk multimedia interaktif) atau

Text-based Content

(konten

berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa), yang tersimpan dalam

arcives web.

[8]

2.2.2.4 Kelebihan dan kekurangan

E-learning

Menurut Rusman kelebihan

E-learning

adalah

a.

Tersedianya fasilitas e-moderating di mana pendidik dan peserta didik dapat

berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh

jarak, tempat, waktu.

b.

Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat dan di

mana saja kalau diperlukan.

c.

Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan

bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara mudah.

d.

Baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalui internet

yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah

ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

Sedangkan menurut Rusman kekurangan

E-learning

adalah

1.

Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik atau bahkan

(30)

2.

Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya

values

dalam proses

pembelajaran.

3.

Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan

sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.

4.

Masalah ketepatan dan kecepatan pengiriman modul dari puast pengelolaan

pembelajaran jarak jauh kepada para peserta di daerah sering tidak tepat

waktu, dank arenanya dapat menghambat kegiatan pembelajaran.

5.

Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung

gagal.

6.

Dukungan administratif untuk proses pembelajaran jarak jauh dibutuhkan

untuk melayani jumlah peserta didik yang mungkin sangat banyak.

[9]

2.2.2.5 Fungsi

E learning

Menurut Siahaan Fungsi

E learning

terhadap kegiatan pembelajaran di

dalam kelas yaitu:

1.

Suplemen (tambahan), yaitu apabila siswa mempunyai kebebasan memilih,

apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak.

Dalam hal ini tidak ada kewajiban bagi siswa untuk mengakses materi

pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, siswa yang

memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan

2.

Komplemen (pelengkap), yaitu apabila materi pembelajaran elektronik

diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa di

dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik

diprogramkan untuk melengkapi materi pengayaan atau remedial. Dikatakan

sebagai pengayaan (

enrichment

), apabila kepada siswa yang dapat dengan

cepat menguasai/ memahami materi pelajaran yang disampaikan pada saat

tatap muka diberi kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran

elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka.

Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan terhadap materi

pelajaran yang telah diterima di kelas. Dikatakan sebagai program remedial,

(31)

saat tatap muka diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi

pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk

mereka. Tujuannya agar siswa semakin mudah memahami materi pelajaran

yang disajikan di kelas.

3.

Substitusi (pengganti), yaitu apabila

e-learning

dilakukan sebagai pengganti

kegiatan belajar, misalnya dengan menggunakan model-model kegiatan

pembelajaran. Ada 3 (tiga) alternatif model yang dapat dipilih, yakni:

a.

Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional)

b.

Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet.

c.

Sepenuhnya melalui internet.

[10]

2.2.3 Sistem Informasi

Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang

lain, yang berfungsi bersama sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara

sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan

dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling

tergantung satu sama lain dan terpadu.

Dari defenisi tersebut, dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara

umum, yaitu:

1)

Setiap sistem terdiri dari unsur unsur.

2)

Unsur unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.

3)

Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem

4)

Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Menurut Yani dalam buku pengantar sistem informasi definisi informasi yaitu:

„informasi‟ dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam

suatubentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang

menggambarkan suatu kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan

keputusan. Informasimerupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau

diinterpretasi untuk digunakandalam proses pengabilan keputusan”

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwasistem

(32)

mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang

bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok

bangunan (

building block

), yang terdiri dari komponen input, komponen model,

komponen output, komponen teknologi, komponen hardware,komponen

software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semuakomponen

tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan

untuk mencapai sasaran.

1)

Komponen

input

Input

mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi.

Input

disini

termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang

dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2)

Komponen model

Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik

yang akan memanipulasi data

input

dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3)

Komponen

output

Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

4)

Komponen teknologi

Teknologi merupakan “

tool box

” dalam sistem informasi, teknologi

digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5)

Komponen

hardware

Hardware

berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi

sistem informasi yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung

database

atau

lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar

dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

(33)

Software

berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung dan

memanipulasi data yang diambil dari

hardware

untuk menciptakan suatu

informasi.

7)

Komponen basis data

Basis data (

database

) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan

berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan

menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan

dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

8)

Komponen kontrol

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,

temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu

sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian

perlu dirancang dan diterapkan untukmeyakinkan bahwa hal-hal yang dapat

merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan

dapat langsung cepat diatasi. Disamping itu, sistem informasi terdiri dari

elemen-elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis

data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan

komponen fisik. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai elemen tersebut:

1.

Orang

Orang atau personil yang di maksudkan yaitu operator komputer, analis

sistem,

programmer

, personil

data entry

dan manajer sistem informasi/

EDP

2.

Prosedur

Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini disebabkan karena prosedur

disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis

prosedur yang dibutuhkan, yaitu instruksi untuk pemakai, instruksi untuk

penyiapan masukan, instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.

3.

Perangkat keras

Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat

pengolah, unitmasukan atau keluaran), peralatan penyiapan data dan terminal

masukan/keluaran

(34)

Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama:

a)

Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem

manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.

b)

Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.

c)

Aplikasi perangkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik

dibuat untuk setiap aplikasi.

5.

Basis data

File

yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media

penyimpanan secarafisik seperti

diskette

,

harddisk

,

magnetic tape

dan sebagainya.

File

juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain diatas kertas dan lain

sebagainya.

6.

Jaringan komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan

lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui

kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan

komputer dapat saling bertukar dokumendan data.

7.

Komunikasi data

Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara

khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara

komputer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang

dikirimkanmelalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan

oleh isyarat digital.

Adapun tujuan dari sistem informasi yaitu:

1.

Menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen.

2.

Membantu petugas di dalam melaksanakan operasi perusahaan dari hari ke

hari.

3.

Menyediakan informasi yang layak untuk pemakai pihak luar suatu

perusahaan.

[11]

2.2.4 Learning Management System (LMS)

Program perangkat lunak berbasis

cloud

yang

interface

dengan

database

(35)

server

atau dalam arti bahwa, menyerupai sistem lainnya data yang dirancang

untuk e-comerse, sumber daya manusia, penggajian, dan catatan siswa. Sebuah

LMS menyediakan tempat untuk kegiatan belajar dan mengajar terjadi dalam

lingkungan mulus, pada yang tidak tergantung pada waktu dan ruang batas.

2.2.4.1 Fungsi LMS

Fungsi LMS (

Learning Management System)

yaitu:

1.

Back-end connection

pada sistem informasi yang lain

2.

Pelacakan dan pelaporan mengenai aktifitas dan performa siswa

3.

Registrasi yang terpusat

4.

Penyajian konten secara online dan adaptif.

[12]

2.2.5 Database Management System

Database adalah kumpulan data, biasanya menggambarkan kegiatan dari

satu atau lebih organisasi yang saling terkait. Sebagai contoh database universitas

mempunyai:

a.

Entities

yaitu mahasiswa, fakultas, mata kuliah dan kelas

b.

Hubungan antara entitas seperti penggunaan kelas, hubungan mahasiswa

dan jurusan

.

Menurut Ramakrishnan dan Gehrke, DBMS adalah

software

yang

dirancang untuk membantu dalam memelihara dan menggunakan kumpulan data

yang berukuran besar dan kebutuhan banyak sistem sesuai dengan kegunaan

masing-masing.

DBMS memberikan banyak keuntungan seperti :

a.

Kemandirian data (

data independence

)

b.

Effisien dalam mengakses data (

eficient data access

)

c.

Keamanan dan integritas data (

data integrity and security

)

d.

Administrasi data (

data administration

)

(36)

f.

Waktu pembangunan aplikasi yang singkat (

reduce application

development time

).

[13]

2.2.6 Permodelan Proses

Permodelan proses merupakan suatu teknik pengorganisasian dan

pendokumentasian struktur dan aliran data ke dalam proses sistem dan atau

logika, kebijakan-kebijakan, dan prosedur-prosedur yang akan diimplementasikan

oleh suatu proses sistem.

1.

Diagram Alir Data (

Data Flow Diagram

)

DFD merupakan diagram yang mengunakan notasi-notasi atau

simbol-simbol untuk mengambarkan sistem jaringan kerja antar fungsi-fungsi yang

berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data.

Adapun yang digunakan dalam DFD adalah:

1.

Kesatuan Luar (

External Entity

)

Kesatuan luar (

entity

) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang,

organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan

memberikan

input

atau menerima

output

dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat

disimbolkan dengan suatu notasi persegi panjang atau suatu persegi panjang

dengan sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal.

2.

Aliran data

Aliran data di DFD diberikan simbol suatu panah. Aliran data ini mengalir

diantara process (

process

), simpanan data (

data store

) dan kesatuan luar (

External

entity

). Aliran data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan

untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

3.

Proses

Suatu process adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin

atau komputer dari hasil suatu aliran datayang masuk ke dalam proses untuk

dihasilkan aliran data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat

disimbolkan dengan notasi lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang

dengan sudut-sudut tumpul.

(37)

Penyimpan data (

data store)

merupakan penyimpan data yang dapat berupa:

a.

Suatu file atau basis data di sistem komputer.

b.

Suatu arsip atau catatan manual.

c.

Suatu kotak tempat data di meja seseorang.

d.

Suatu tabel acuan manual.

e.

Suatu agenda atau buku.

Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis

horisontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya atau tanpa ditutup.

1.

Entity Relational Diagram (E-R Diagram)

Entity Relational Diagram

merupakan salah satu pemodelan data

konseptual yang paling sering digunakan dalam proses pengembangan basis data

bertipe relasional. Model E-R adalah rincian yang merupakan representasi logika

dari data pada suatu organisasi atau area bisnis tertentu.

Model E-R terdiri dari beberapa komponen dasar yaitu sebagai berikut:

1.

Entitas

Entitas adalah sesuatu atau objek di dunia nyata yang dapat dibedakan dari

sesuatu atau objek yang lainnya. Sebagai contoh, setiap mahasiswa dalam suatu

universitas adalah suatu entitas. Setiap fakultas dalam suatu universitas adalah

juga suatu entitas. Dapat dikatakan bahwa entitas bisa bersifat konseptual/abstrak

atau nyata hadir di dunia nyata.

2.

Atribut

Atribut adalah properti deskriptif yang dimiliki oleh setiap anggota dari

himpunan entitas. Sebagai contoh entitas mahasiswa, atribut-atribut yang dimiliki

adalah nim, nama mahasiswa, alamat dan lain-lain.

3.

Hubungan antar relasi (

Relationship

)

Hubungan antar relasi adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan

himpunan entitas yang lainnya. Misalnya, entitas mahasiswa memiliki hubungan

tertentu dengan entitas matakuliah (mahasiswa mengambil matakuliah). Pada

penggambaran model E-R, relasi adalah perekat yang menghubungkan suatu

entitas dengan entitas yang lainnya.

(38)

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi

dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Sebagai contoh: entitas-entitas

pada himpunan entitas mahasiswa dapat berelasi dengan satu entitas, banyak

entitas atau tidak satupun entitas dari himpunan entitas kuliah. Kardinalitas relasi

yang terjadi di antara dua himpunan entitas dapat berupa:

a.

Satu ke Satu(

One to One

)

Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak

dengan satu entitas pada himpunan entitas B, begitupun sebaliknya.

b.

Satu ke Banyak(

One to Many

)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak

entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap

entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak

dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

c.

Banyak ke Satu(

Many to One

)

Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak

dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya

dengan entitas B.

d.

Banyak ke Banyak(

Many to Many

)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak

entitas pada himpunan entitas B, dan demikian sebaliknya, dimana setiap

entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas

pada himpunan entitas A.

[14]

2.2.7 Web Server

Web server

adalah server

internet

yang digunakan sebagai koneksi dan

transfer data.

Beberapa

Web Sever

yang banyak digunakan di internet antara lain :

1)

Apache Web Server

2)

Internet Information Service

, IIS

3)

Xitami

Web Server

(39)
(40)

1.

Server Side Scripting

Server Side Scripting

merupakan sebuah teknologi

scripting

atau

pemrograman web dimana

script

(program) dikompilasi atau diterjemahkan di

server

. Dengan

server side scripting

, memungkinkan untuk menghasilkan

halaman web yang dinamis.

[15]

2.

Hypertext Preprocessor

(PHP)

Php adalah akronim dari

Hypertext Prepocessor

, yaitu suatu bahasa

pemrograman bebasiskan kode-kode (

script)

yang digunakan untuk mengolah

suatu data dan mengirimkannya kembali ke

web server

menjadi kode HTML.

Kode php mempunyai ciri-ciri khusus yaitu

a.

Hanya dapat dijalankan menggunakan

web server

b.

Kode php diletakan dan dijalankan di

web server

c.

Kode php dapat digunakan untuk mengakses

database,

seperti MySQL,

PostgreSQL, Oracle dan lain-lain.

d.

Merupakan

software

yang bersifat

open source

e.

Memiliki sifat

multipaltform,

artinya dapat dijalankan menggunakan

sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows dan lain-lain

Adapun contoh dari kode perintah php sederhana yaitu

<?php

echo "Hello world";

?>

Pada kode di atas Hello word diapit oleh kode pembuka php <?php dan di

tutup dengan ?> dan disisipkan perintah echo maka pada browser dalam

pemanggilannya akan menampilkan hello word

.[17]

3.

MySQL

MySQL (

My Structure Query Language

) adalah sebuah perangkat lunak

sistem manajemen basis data SQL (

Database Management System

) atau DBMS.

MySQL merupakan DBMS yang

multithread, multi-user

yang bersifat gratis

dibawah lisensi GNU

General Public Licence

GPL.

(41)

a.

Mysql dapat berjalan dengan stabil pada berbagai sistem operasi

b.

Bersifat

open source,

MySQL didistribusikan secara

open

source.

Dibawah lisensi GNU

c.

Bersifat

multiuser

, MySQL dapat digunakan oleh beberapa

user.

d.

Dari segi

security

atau keamanan data, MySQL memiliki beberapa lapisan,

seperti level subnet

mask

, nama

host,

izin akses user dengan sistem

perizinan yang mendetail serta

password

yang terenkripsi

e.

Selain MySQL bersifat fleksibel dengan berbagai pemrograman, Mysql

juga memiliki

interface

(antarmuka) terhadap aplikasi dab bahasa

pemrograman

dengan

menggunakan

fungsi

API(

Applicartion

Programming Interface

)

f.

Dukungan banyak komunitas, biasanya tergabung dalam sebuah forum

untuk saling berdiskusi membagi informasi tentang MySQL.

[18]

4.

SQL

SQL

merupakan singakatan dari kata “

Structure Query Language”.

SQL

merupakan suatu bahasa permintaan yang terstruktur. Dalam penggunaanya SQL

memiliki beberapa aturan yang telah distandarkan oleh asosiasi bernama ANSi.

Terdapat 2 (dua) jenis perintah SQL, yaitu:

a.

DDL atau

Data Definition Language

DDL merupakan sub bahasa SQL yang digunakan untuk membangun

kerangka database. Ada tiga perintah yang termasuk dalam DDL, yaitu

Create

,

Alter

, dan

Drop

b.

DML atau

Data Manipulation Language

DML merupakan sub bahasa SQL yang digunakan untuk memanipulasi

data dalam database yang telah terbuat. Adapun perintah yang digunakan

(42)
(43)

31

Untuk memahami sistem yang akan dibuat maka salah satu tahapan yang

harus dilalui dalam melakukan analsis. Pembahasan berikut merupakan analisis

masalah, prosedur yang sedang berjalan di SMK Sangkuriang 1 Cimahi, analisis

kebutuhan non-fungsional, analisis basis data, dan analisis kebutuhan fungsional.

3.1.2 Analisis Sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan hasil wawancara bagian kurikulum, dapat disimpulkan bahwa

prosedur sistem pembelajaran yang sedang berjalan di SMK Sangkuriang 1

Cimahi yaitu dalam kegiatan belajar mengajar baik untuk mata pelajaran yang

bersifat normatif adaptif dan produktif dilakukan oleh guru secara tatap muka

langsung di sekolah. Secara garis besar ada tiga prosedur pembelajaran yang

sedang berjalan di SMK Sangkuriang 1 Cimahi yaitu prosedur pendistribusian

materi, prosedur tugas siswa, dan prosedur latihan soal siswa. Seluruh prosedur

yang sedang berjalan ini digambarkan menggunakan

flowmap

1.

Prosedur pendistribusian materi pelajaran

Prosedur ini melibatkan guru, ketua kelas, dan siswa. Prosedur ini

dijelaskan sebagai berikut

a.

Guru memberikan modul materi kepada ketua kelas

b.

Kemudian modul materi digandakan oleh ketua kelas

c.

Kemudian modul materi asli diberikan kepada guru dan modul hasil

penggandaan diberikan kepada siswa kelas

Penggambaran

Flowchart

saat guru memberikan modul materi pelajaran kepada

(44)

Prosedur pendistribusian Modul Materi

Guru

Siswa

Modul materi pelajaran

Modul materi pelajaran

Penggandaan modul materi

Modul materi pelajaran Modul materi

pelajaran

Modul materi pelajaran hasil penggadaan

A2

A2

A1

[image:44.595.134.490.112.529.2]

A1

Gambar 3.1 Prosedur Pendistribusian modul materi

Keterangan

A1:

Arsip modul materi asli

A2:

Arsip modul materi hasil penggandaan

2.

Prosedur pemberian latihan soal

Prosedur ini melibatkan guru, dan siswa. Prosedur ini dijelaskan sebagai

berikut

Prosedur ini dijelaskan sebagai berikut:

(45)

b.

Siswa meyimpan modul materi yang berisi latihan soal

c.

Jawaban soal latihan diberikan kepada guru

d.

Guru menilai jawaban latihan soal siswa

e.

Nilai jawaban soal latihan dicatat oleh guru ke daftar nilai latihan soal

f.

Jawaban soal latihan siswa yang telah dinilai diberikan kepada siswa dan

dijadikan arsip

[image:45.595.133.490.275.666.2]

Penggambaran

Flowchart

pemberian soal latihan siswa dapat dilihat pada

gambar 3.2

Prosedur Latihan soal siswa

Guru Siswa

Mengerjakan soal latihan

Lembar Jawaban latihan siswa Lembar jawaban

latihan siswa Kunci jawaban

Pemeriksaan latihan soal

siswa

Lembar jawaban latihan siswa yang

telah diperiksa

A2

A2

Modul materi hasil penggandaan yang berisi latihan soal

Memasukan nilai latihan Daftar nilai latihan

kosong

Daftar nilai latihan yang telah diisi

Lembar jawaban latihan siswa yang

telah dinilai

Lembar jawaban latihan siswa yang

telah dinilai

A3

A3 A4A4

Gambar 3.2 Prosedur latihan soal

Keterangan

(46)

A3:

Arsip daftar nilai soal latihan siswa

A4:

Arsip nilai soal latihan siswa

3.

Prosedur tugas siswa

Prosedur tugas siswa ini melibatkan guru yang mengajar yang dilakukan di

sekolah mulai dari pembuatan soal tugas siswa sampai memberikan nilai kepada

siswa

Prosedur ini dijelaskan sebagai berikut:

a.

Guru membuat soal tugas yang berasal modul materi

b.

Soal tugas dari modul di jadikan arsip oleh guru

c.

Soal tugas dicatat atau digandakan oleh siswa

d.

Soal tugas yang dicatat oleh siswa

e.

Siswa mengerjakan soal tugas

f.

Siswa mengumpulkan jawaban soal tugas yang telah dikerjakan

g.

Guru memeriksa jawaban tugas siswa

h.

Guru memasukan nilai tugas siswa ke dalam arsip nilai tugas siswa

i.

Guru memberikan jawaban tugas siswa yang telah dinilai kepada siswa

Penggambaran

Flowchart

saat guru membuat soal tugas dapat dilihat pada gambar

(47)

Prosedur Tugas siswa

Guru Siswa

Soal Tugas

Soal Tugas

Mengerjakan soal tugas

Jawaban soal tugas yang telah dikerjakan siswa Jawaban soal tugas

yang telah dikerjakan siswa

A1

A1

Modul materi

Membuat soal tugas

Penggandaan soal tugas

Soal tugas hasil penggandaan

Pemeriksaan soal tugas

Jawaban tugas siswa yang telah diperiksa Daftar nilai tugas

siswa

Memasukan nilai tugas

siswa

Daftar nilai tugas siswa yang telah diisi

Jawaban tugas siswa yang telah dinilai

A6

A6

Jawaban tugas siswa yang telah dinilai

A7

A7 Modul materi

A1

A1

Soal Tugas

Soal Tugas

A5

A5

[image:47.595.112.505.109.714.2]

(48)

Keterangan

A1: Arsip modul materi

A5: Arsip soal tugas

A6: Arsip daftar nilai tugas siswa

A7: Arsip jawaban tugas siswa yang telah dinilai

3.1.3 Analisis Masalah

Dilihat dari yang terjadi di sekolah, dimana kegiatan belajar mengajar

dilakukan oleh guru dan siswa secara tatap muka. Kegiatan belajar mengajar di

seperti itu dirasa masih belum cukup dikarenakan terbatasnya waktu dan tempat,

sehingga diperlukan sebuah sistem yang dapat membatu proses pembelajaran

tersebut diluar sekolah. Salah satu solusinya yaitu dengan adanya sistem

E-learning

, dimana sistem ini dapat diakses kapan saja dan dimana saja selama

pengguna terkoneksi dengan internet.

Sehingga muncul beberapa masalah yang kemudian harus dapat di

selesaikan dalam pembangunan sistem ini diantaranya:

1

Lamanya proses pendistribusian modul materi pelajaran yang akan di

ajarkan oleh guru sehingga menghambat proses belajar mengajar guru di

dalam kelas

2

Keterbatasan waktu komunikasi antara siswa dan guru di sekolah.

Sehingga diperlukan suatu forum diskusi antara guru dan siswa di luar

sekolah yang dapat dipergunakan oleh guru dan siswa untuk

berkomunikasi dan berdiskusi tentang materi pelajaran yang tidak di

mengertinya

3

Sulitnya mengukur tingkat pemahaman materi yang disampaikan oleh

guru di sekolah dikarenakan banyaknya data yang harus diolah oleh guru

sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mendapatkan

hasilnya

4

Sulitnya memantau aktifitas kegiatan pembelajaran guru dan siswa di

(49)

Gambar

Gambar 3.1 Prosedur Pendistribusian modul materi
gambar 3.2 Prosedur Latihan soal siswa
Gambar 3.3 Prosedur tugas siswa
Tabel 3.1 Karakteristik ketuntasan minimum mata pelajaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pelaksanaan praktik mengajar, praktikan tidak lepas dari bimbingan guru mata pelajaran motor otomotif. Guru pembimbing mata pelajaran motor otomotif

Apakah anda setuju bahwa dengan aplikasi e-learning ini dapat memberikan sarana berupa forum diskusi untuk siswa dan guru di luar jam pelajaran.

Data masukan dalam sistem informasi nilai online ini adalah data guru, data siswa, data nilai, data mata pelajaran, data kelas, data jurusan, data

Input Data tugas, data mata pelajaran, data materi pelajaran, data kelas Output Info tugas, Info mata pelajaran, Info materi pelajaran, Info kelas Destination guru, siswa..

Selain itu tidak adanya informasi mengenai hasil belajar mengajar atau rata-rata nilai mata pelajaran setiap kelasmenyebabkan kepala sekolah mengalami kesulitan dalam

Kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 1 Kebonarum Klaten menggunakan cara yang biasa, dimana guru menyampaikan referensi pelajaran kepada siswa di dalam

Admin melakukan penginputan data guru, data siswa, data kelas, data jadwal serta data mata pelajaran, sedangkan guru melakukan proses absensi mengajar, lihat jadwal serta rekap

Dalam pembuatannya, Informasi yang akan dimasukkan pada sistem ini yaitu data siswa, data guru, mata pelajaran, jadwal pelajaran, jadwal mengajar, nilai siswa dan