• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Infomrasi Persediaan Barang Pada PT. Wiuner

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Infomrasi Persediaan Barang Pada PT. Wiuner"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penggunaan teknologi Informasi melalui sistem Informasi bukan saja akan

meningkatkan kualitas serta kecepatan Informasi yang dihasilkan bagi

manajemen, akan tetapi dengan teknologi Informasi yang sesuai, akan dapat

menciptakan suatu sistem informasi manajemen yang mampu meningkatkan

integrasi di bidang Informasi dan Operasi diantara berbagai pihak yang ada di

suatu organisasi, baik organisasi lokal maupun organisasi global.

Salah satu sistem informasi yang sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan

yaitu sistem informasi mengenai persediaan barang. Dalam hal ini PT Wiuner

mencoba suatu sistem informasi persediaan barang dalam bentuk dan kemampuan

mengelola informasi bagi suatu kegiatan distribusi persediaan barang,

PT Wiuner yang bergerak di bidang produksi barang sebagian masih

menggunakan sistem manual dalam pelaksanaan sistem informasi persediaan

barang, Sedangkan Informasi yang cepat sangat dibutuhkan, oleh karena itu

diperlukan suatu rancangan sistem informasi persediaan barang yang dapat

mengolah data persediaan barang menjadi suatu Informasi yang cepat dan akurat.

Fakultas Ilmu Teknik Dan Ilmu Komputer UNIKOM mewajibkan

mahasiswa dan mahasiswi-nya untuk mengikuti mata kuliah Kerja Praktek.

Lamanya waktu Observasi / Interview / research tersebut selama 30 hari kerja

(2)

bersangkutan. Dan penulis memilih PT Wiuner yang terletak di Kp/Ds. Cimareme

No. 385 RT/RW 03/08 Kec. Banyuresmi Garut sebagai tempat pelaksanaan

Mengadakan Observasi / Interview / research pada instansi di atas.

1.2 Identifikasi Masalah

Maka penulis mencoba membagi pokok permasalahan menjadi:

1. Keterlambatan informasi mengenai persediaan barang yang

mengakibatkan terhambatnya kegiatan operasional perusahaan.

2. Jumlah persediaan barang dalam gudang sering mengalami kesalahan

tidak tepat / tidak sesuai dengan keadaan jumlah barang yang ada,

karena masih menggunakan perhitungan secara manual yaitu dengan

mencatat langsung.

3. Proses pembuatan laporan persediaan barang, laporan barang masuk,

dan laporan barang keluar, masih menggunakan proses pembuatan

laporan secara manual dengan cara di tulis tangan.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dari kerja praktek ini adalah agar mahasiswa dan mahasiswi dapat

mengenal situasi kerja yang sebenarnya dalam dunia kerja dan mampu

mendapatkan umpan balik dari teori yang diajarkan di bangku kuliah dengan

(3)

Sedangkan tujuan dari kerja praktek di PT Wiuner sendiri adalah berusaha

untuk memecahkan permasalahan yang sering terjadi, diantaranya :

1. Agar tidak terjadi keterlambatan dalam proses penyediaan informasi

persediaan barang di bagian gudang, sehingga kegiatan operasional

perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

2. Mencegah kesalahan dalam proses penyediaan informasi persediaan

barang yang ada di gudang yang kurang teliti sehingga resiko

kesalahan dapat dihindari.

3. Membuat program aplikasi yang diharapkan dengan adanya program

aplikasi ini dapat membantu sistem informasi persediaan barang di

bagian gudang menjadi teratur, tepat dan akurat.

1.4Metodologi Pengembangan Sistem

Analisis dan pengembangan dalam membangun Sistem Informasi yang

kompleks membutuhkan metoda – metoda atau paradigma pengembangan yang

mampu membantu menganalisis dan mendesain secara lebih detail sehingga

informasi yang dihasilkan lebih akurat. Dalam hal ini paradigma yang dipakai

adalah paradigma Prototype yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu mendengarkan

keluhan konsumen, merancang dan membuat sistem dan ujicoba sistem atau

(4)

Ujicoba Sistem / Verifikasi Mendengarkan

Keluhan

Konsumen Merancang dan Membangun

Sistem

Gambar 1.1 Prototype Model

(Sumber : Roger S. Pressman, 2002)

1. Mendengarkan Keluhan Konsumen

Prototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan.

Pengembang dan konsumen bertemu dan mendefinisikan obyektif

keseluruhan dari perangkat lunak serta mengidentifikasi segala kebutuhan

-kebutuhan yang diperlukan untuk melakukan perancangan.

2. Merancang dan Membuat Sistem

Pada tahap ini, perancangan difokuskan pada penyajian aspek-aspek

perangkat lunak yang dibangun agar pelanggan atau konsumen dapat

menerima tampilan pada format input atau outputnya.

3. Ujicoba Sistem atau Verifikasi

Pada tahap ini, sistem yang telah dibangun dievaluasi oleh

pelanggan atau konsumen. Hal itu dilakukan agar bisa dipakai untuk

(5)

1.5Batasan Masalah

Dari penjelasan diatas penulis mencoba membatasi masalah yang akan

dibahas yaitu Dari penjelasan diatas penulis mencoba membatasi masalah yang

akan dibahas yaitu tidak membahas mengenai masalah penjualan atau transaksi

penjualan maupun pembelian barang yang bersifat nominal (rupiah). Tetapi hanya

membahas proses persediaan barang di gudang, laporan persediaan barang masuk

dan laporan persediaan barang keluar dari gudang

1.6Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaaan Aplikasi dilakukan di PT. Wiuner Kp/Ds. Cimareme No.

385 RT/RW 03/08 Kec. Banyuresmi Garut.

Waktu pelaksanaan Aplikasi, yaitu selama 30 hari mulai tanggal 1

Agustus – 31 Agustus 2009. Kegiatan dilakukan mulai pukul 09.00 WIB sampai

dengan selesai, dari hari Senin sampai Kamis.

No Aktifitas Waktu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Pengenalan Perusahaan

2 Pengumpulan Data

3 Analisis Sistem Berjalan

4 Perancangan Program

5 Evaluasi & Penilaian

(6)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Pengertian Sistem

Menurut JOG [2], bahwa “Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai

suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut JOG [1], bahwa “Sistem merupakan sebagai suatu jaringan kerja

dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama

untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran”.

Menurut TAV [6], dikemukakan bahwa :

“Sistem adalah kumpulan elemen – elemen yang saling berkaitan dan

bertanggung jawab memproses masukan sehingga menghasilkan keluaran”

2.1.1 Elemen Sistem

Elemen – elemen yang menyusun sebuah sistem tersebut terdiri dari :

1. Tujuan

Merupakan tujuan dari sistem tersebut berupa tujuan usaha, kebutuhan,

masalah, prosedur pencapaian tujuan.

2. Batasan

Merupakan batasan – batasan yang ada dalam mencapai tujuan dari sistem,

dimana batasan ini dapat berupa peraturan – peraturan, biaya – biaya,

(7)

3. Control

Merupakan pengawas dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang

dapat berupa control pemasukan data (input), control keluaran data

(output), control pengoperasian, dll.

4. Input

Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data

masukan dimana data dapat berupa asal masukan, frekwensi pemasukan

data, jenis pemasukan data, dll.

5. Proses

Merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi informasi

sesuai dengan keinginan penerima, proses dapat berupa : klarifikasi,

peringkasan, pencarian, dll.

6. Output

Merupakan keluaran atau tujuan akhir dari sistem, output dapat berupa

laporan, grafik, dll.

7. Umpan Balik

Merupakan elemen – elemen sistem yang tugasnya apakah sistem berjalan

sesuai keinginan, umpan balik dapat berupa perbaikan, pemeliharaan, dll.

Suatu sistem dapat dikatakan sebagai kerangka terpadu yang mempunyai

satu sasaran atau lebih. Sistem dapat dikatakan berhasil apabila sasaran atau

(8)

2.1.2 Karakteristik Sistem

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen (subsistem) yang saling

berinteraksi dan bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Setiap

subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan

suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara

keseluruhan.

b. Batasan Sistem

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem

yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya, sehingga menunjukkan

ruang lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem

Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi oprasi

sistem

d. Penghubung Sistem

Merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan

subsistem lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya

membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem

Adalah energi yang dimaksukkan ke dalam sistem. Sinyal input adalah

(9)

f. Keluaran Sistem

Adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain.

g. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau sistem

itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, jika sistem tidak

memiliki sasaran maka sistem tidak akan ada. Suau sistem dikatakan

berhasil bila mengenai sasaran atau tunjuannya. Sasaran sangat

berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

a. Sistem Abstrak dan System Fisik

System abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang

berupa pemikiran-pemikiran hubungan manusia dengan Tuhan.

System fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem

komputer, sistem operasi, sitem penjualan, dan lain sebagainya.

b. System Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

System alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak

(10)

Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dan malam,

sistem kehidupan umat manusia.

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan

mesin disebut human-machine system atau ada yang menyebut

man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine

system. Karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi

dengan manusia.

c. Sistem Tertentu (deterministic system) dan Sistem Tak Tentu

(probabilistic system)

Deterministic system beroprasi dengan tingkah laku yang sudah bisa

diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan

pasti, sehingga keluaran dari sistem tersebut dapat diramalkan dan

relatif stabil/ konstan dalam jangka waktu yang lama. Contohnya

adalah pada sistem komputer.

Probabilistic system adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak

dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Contohnya

pada sistem sosial, sistem politik, dan sistem demokrasi.

d. Sistem Tertutup (close system) dan Sistem Terbuka (open system)

Close system merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis

(11)

sebenarnya bersifat relatively closed system (secara relatif tertutup,

tidak benar-benar tertutup).

Open system adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan

lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan

keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.

2.2Pengertian Informasi

Menurut JOG [2], bahwa “ Informasi adalah hasil dari pengolahan data

dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang

menggambarkan suatu kejdian-kejadian (event) yang nyata yang digunakan untuk

pengambilan keputusan ”.

Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti

bagi yang menerimanya.

Suatu informasi berawal dari data, dimana data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata.

2.3Pengertian Sistem Informasi

Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manajemen

didalam mengambil keputusan informasi tersebut diperoleh dari sistem informasi.

Sistem Informasi ini dapat didefinisikan sebagai berikut:

Menurut JOG [2], bahwa “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam

(12)

mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi diluar organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”

Sistem Informasi berdasarkan komponen masih merupakan kotak ajaib,

karena apabila dilihat secara fisik komponen hanyalah seperangkat alat atau

perangkat keras. Pemakai menyediakan masukan-masukan dan menerima

keluaran. Penilaian pemakai mengenai Sistem Informasi tergantung pada keluaran

bagaimana si pemakai melihatnya.

Keluaran suatu sistem informasi dapat dikelompokkan kedalam lima jenis

utama:

a. Dokumen transaksi.

b. Laporan yang direncanakan sebelumnya.

c. Jawaban atas pertanyaan yang direncanakan sebelumnya.

d. Laporan jawaban atas pertanyaan yang sifatnya sementara.

e. Dialog manusia dan mesin.

Gambar 2.1 Pengolahan dalam sistem informasi

2.4Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur

Analisis dan pengembangan dalam membangun Sistem Informasi yang

kompleks membutuhkan metoda – metoda atau paradigma pengembangan yang

mampu membantu menganalisis dan mendesain secara lebih detail sehingga

(13)

informasi yang dihasilkan lebih akurat. Dalam hal ini paradigma yang dipakai

adalah paradigma Prototype yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu mendengarkan

keluhan konsumen, merancang dan membuat sistem dan ujicoba sistem atau

verifikasi.

Ujicoba Sistem / Verifikasi Mendengarkan

Keluhan

Konsumen Merancang dan

Membangun Sistem

Gambar 2.2 Alur Model Prototype

1. Mendengarkan Keluhan Konsumen

Prototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan.

Pengembang dan konsumen bertemu dan mendefinisikan obyektif

keseluruhan dari perangkat lunak serta mengidentifikasi segala kebutuhan

- kebutuhan yang diperlukan untuk melakukan perancangan.

2. Merancang dan Membuat Sistem

Pada tahap ini, perancangan difokuskan pada penyajian aspek-aspek

perangkat lunak yang dibangun agar pelanggan atau konsumen dapat

(14)

3. Ujicoba Sistem atau Verifikasi

Pada tahap ini, sistem yang telah dibangun dievaluasi oleh

pelanggan atau konsumen. Hal itu dilakukan agar bisa dipakai untukm

menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak selanjutnya.

2.4.1 Flow Map

Flow Map adalah aliran data berbentuk dokumen atau formulir didalam

suatu system informasi yang merupakan suatu aktivitas yang saling terkait dalam

hubungannya dengan kebutuhan data dan informasi. Diagram aliran dokumen

merupakan bagan – bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir

termasuk tembusan – tembusannya. Kegunaan dari Flow Map ini adalah :

1. Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan.

2. Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat.

3. Menjelaskan hubungan – hubungan data dan informasi dengan bagian –

bagian dalam aktivitas tersebut

2.4.2 Diagram Kontek

Diagram Konteks digunakan untuk mempresentasikan keseluruhan sistem

melalui sebuah lingkaran (proses), sedangkan aliran memodelkan hubungan

antara sistem dengan terminator di luar sistem. Diagram Konteks terdiri dari :

a. Entitas : Manusia, organisasi atau sistem yang berkomunikasi dengan

(15)

b. Aliran Data : Informasi yang masuk kedalam sistem dan keluar dari

sistem.

2.4.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu alat yang menggambarkan

sistem sebagai sebuah jaringan dari proses – proses yang dihubungkan oleh

aliran data, baik antara sistem dengan lingkungannya maupun antara proses –

proses yang ada didalam sistem tersebut. Simbol – simbol yang digunakan

dalam DFD adalah :

1. Aliran Informasi yang dilambangkan dengan anak panah, menunjukan

informasi yang masuk kedalam sistem maupun yang keluar sistem.

2. External Entity yang dilambangkan dengan empat persegi panjang,

menunjukan bagian atau fungsi yang berada diluar sistem.

3. File atau tempat penyimpanan data dilambangkan dengan sepasang

garis horizontal paralel tertutup pada salah satu ujungnya.

4. Proses dilambangkan dengan lingkaran, menunjukan kegiatan yang

(16)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1Tinjauan Umum Perusahaan

Sejarah awal mula pendirian PT. Wiuner dimulai pada tahun 2004 yang

didirikan oleh dua orang pendiri yaitu Nindin dan Emun Maemunah. PT Wiuner

merupakan perusahaan swasta milik perorangan yang bergerak di bidang

perdagangan. Perusahaan ini menjual seragam sekolah untuk SD, SMP dan SMA

secara grosir dengan menyalurkannya ke toko-toko ataupun menjualnya kepada

konsumen secara langsung.

Seiring dengan tuntutan permintaan pasar/customers maka pendiri merasa

perlu untuk menambah jumlah tenaga kerjanya, dan hingga saat ini mereka

mempunyai 12 orang pegawai yang masih aktif.

Adapun letak lokasi perusahaan dari PT Wiuner ini adalah di Kp/Ds.

(17)

3.2Struktur Organisasi

Pimpinan

Bagian Penjualan

Bagian Produksi

Bagian Keuangan

Bagian Pembelian

Karyawan Karyawan

Karyawan Karyawan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Keterangan :

Pimpinan : Emun Maemunah

Bagian Keuangan : Ratih

Bagian Produksi : Mahmud

Bagian Pembelian Barang : Nindin

(18)

3.3Deskripsi Kerja

Adapun deskripsi kerja di PT. Wiuner adalah sebagai berikut :

NAMA PEKERJAAN PERTANGGUNG

JAWABAN

Emun Maemunah PEMILIK & ADVISOR SERAGAM

SEKOLAH

Penanggung Jawab

Ratih

1. Dokumen administratife. 2. Pembayaran Gaji Pegawai.

3. Pembayaran dan

Penerimaan Uang yang

Bersangkutan dengan

perusahaan.

1. Bertanggung jawab atas

segala hal yang

menyangkut masalah

keuangan.

2. Bertanggung jawab atas

segala hal yang

menyangkut masalah

dokumentasi.

Mahmud

1. Pengaturan jadwal prduksi.

2. Kontrol Persiapan bahan

bersangkutan dengan

produksi

2. Menjaga kualitas produksi

Nindin

1. Pembelian Bahan Baku dan alat

2. Bantu.Penyiapan Barang

untuk dikirim.

1. Persiapan bahan baku 2. Mempersiapkan alat-alat /

keperluan menjahit.

Encang Penjualan / pemasaran barang.

1. Menjual barang kepada toko-toko / konsumen.

2. Menjaga barang tidak

menumpuk digudang

karena keterlambatan.

terhadap kerapian

pemotongan.

2. Mengoptimalkan bahan

baku.

Engkos Menjahit baju seragam

1. Menjahit baju seragam dari awal sampai menjadi produk.

2. Bertanggung jawab atas

kualitas produk yang

dibuat.

Uju Menjahit baju seragam

1. Menjahit baju seragam dari awal sampai menjadi produk.

2. Bertanggung jawab atas

kualitas produk yang

dibuat.

Toto Menjahit baju seragam

1. Menjahit baju seragam dari awal sampai menjadi produk.

2. Bertanggung jawab atas

kualitas produk yang

(19)

Yayan Menjahit baju seragam

1. Menjahit baju seragam dari awal sampai menjadi produk.

2. Bertanggung jawab atas

kualitas produk yang

dibuat.

Mahmud Menjahit baju seragam

1. Menjahit baju seragam dari awal sampai menjadi produk.

2. Bertanggung jawab atas

kualitas produk yang

dibuat.

Nindin Melobangi

1. Membuat lobangan di

bagian baju secara tepat. 2. Menjaga kerapian disetiap

lobangannya.

Imas Pemasangan Kancing

1. Memasangkan kancing di

bagian baju simetris

dengan lobang yang

sudah dibuat.

2. Memasangkan dengan

kuat dan rapi

Siti Pemasangan Kancing

1. Memasangkan kancing di

bagian baju simetris

dengan lobang yang

sudah dibuat.

2. Memasangkan dengan

kuat dan rapi.

Tuti Pemasangan Kancing

1. Memasangkan kancing di

bagian baju simetris

dengan lobang yang

sudah dibuat.

2. Memasangkan dengan

kuat dan rapi.

Ratih Penyetrikaan baju seragam

1. Menyetrika seluruh baju seragam sekolah yang sudah jadi.

2. Menjadikannya rapi.

Emun

1. Pengecekan baju seragam. 2. Pengemasan baju seragam

sekolah.

1. Memeriksa kualitas dari hasil produksi.

2. Pengemasan produk.

Wissa

1. Penghitungan barang. 2. Penyimpanan barang di

(20)

3.4Analisis Sistem Yang Berjalan

Bagian Gudang selalu melakukan pengecekan barang setiap akhir bulan

yang dicatat dalam Daftar Persediaan Barang. Prosedur persediaan barang di

bagian gudang dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

1. Barang Masuk

a. Bagian Gudang membuat daftar barang yang akan dibeli dan dicatat

dalam Daftar Permintaan Barang berdasarkan Daftar Persediaan

barang yang ada di gudang.

b. Lalu Daftar Permintaan Barang (DPB) ini diberikan kepada supplier.

c. Supplier membuat Faktur pembelian sebanyak satu rangkap dan Surat

Jalan sebanyak 2 rangkap satu disimpan sebagai arsip supplier dan satu

lagi diberikan kepada bagian Gudang bersamaan dengan Faktur

Pembeliannya pada saat pengiriman barang,

d. Kemudian barang dicek oleh Bagian Gudang dan selanjutnya dicatat

sebagai Daftar barang masuk sebanyak 3 rangkap satu disimpan untuk

arsip bagian Gudang, satu untuk arsip bagian Administrasi dan Sales

Manager.

2. Barang Keluar

a. Proses barang keluar dimulai dari bagian penjualan yang mencatat

semua barang yang keluar dalam Daftar Barang Keluar.

(21)

c. Lalu bagian gudang mencatat dan membuat daftar persediaan

barangnya, dari proses tersebut menghasilkan dokumen persediaan

barang,

d. Kemudian dari dokumen persediaan barang ini dibuatkan laporan

barang keluar sebanyak 3 rangkap yang masing – masing satu untuk

arsip bagian gudang, satu untuk arsip bagian Administrasi dan Sales

(22)

BAB IV

ANALISIS KERJA PRAKTEK

4.1Analisis Sistem

Setelah dianalisis ada beberapa kelemahan dari sistem informasi yang

sedang berjalan diantaranya :

1. Sistem pengolahan data yang sedang berjalan masih sering terlambat

sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

2. Sering terjadi kesalahan jumlah persediaan barang yang ada di gudang,

karena masih menggunakan perhitungan secara manual yaitu dengan

mencatat langsung.

3. Dalam masalah pembuatan laporan persediaan barang, baik laporan

persediaan barang masuk dan laporan persediaan barang ke luar masih

menggunakan proses pembuatan laporan secara manual yaitu dengan cara

di tulis tangan.

4.2Analisis Dokumen

Analisis Dokumen yang dilakukan atas dasar hasil penelitian dengan

masalah yang diambil oleh penulis, sehingga terdapat beberapa macam hasil

analisis. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk masalah yang

diambil, diketahui ada masalah pada proses pengecekan ketersediaan barang

dikhawatirkan akan terjadi hilangnya data, karena pada tahap ini pemrosesan

(23)

Perlunya usulan perancangan sistem dari sistem yang sedang berjalan guna

memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pengguna sistem, serta mampu

menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem itu. Dengan suatu

sistem informasi yang mudah dimengerti dalam penggunaannya.

4.2.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis aliran data atau prosedur sangat diperlukan untuk mengetahui

proses yang berjalan disuatu perusahaan dan sebagai dasar untuk membuat atau

memperbaiki sistem lama dengan sistem yang disusulkan. Dengan ini diharapkan

dapat mempermudah prosedur yang sedang berjalan di perusahaan ini agar

menjadi lebih baik

4.2.1.1Flow Map

Diagram alir dokumen merupakan bagan alir yang menunjukkan arus data

dari laporan dan form termasuk tembusan-tembusannya. Pada sistem informasi

persediaan barang terdapat aliran-aliran dokumen mengenai sumber dari aliran

(24)

1. Diagram Flowmap Proses Barang Masuk Yang Sedang Berjalan

SUPPLIER Bag. GUDANG AKUNTANSI SALES MANAGER

Persediaan

Gambar 4.1 Diagram Flowmap Proses Barang Masuk Yang Sedang Berjalan

(25)

2. Diagram Flowmap Proses Barang Keluar Yang Sedang Berjalan

Bag. GUDANG PENJUALAN AKUNTANSI SALES MANAGER

CBK & Buat

Gambar 4.2 Diagram Flowmap Proses Barang Keluar Yang Sedang Berjalan

(26)

4.2.1.2Diagram Kontek

Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan sistem informasi

persediaan barang secara garis besar. Diagram konteks ini dirancang

memperhatikan masukan yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang

dihasilkan oleh sistem. Diagram konteks sistem informasi persediaan barang

dijabarkan sebagai berikut :

SUPPLIER

Barang & Surat Jalan

Daftar Barang Keluar

Gambar 4.3 Diagram Kontek

4.2.1.3Data Flow Diagram

Data Flow Diagram adalah suatu bentuk network dari sistem, yang

menggambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut beserta seluruh keterikatannya

diantara bagian-bagian yang ada, keuntungan data flow diagram antara lain

memudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai dari seluruh elemen yang

terdapat pada DFD.

Keuntungan menggunakan data flow diagram adalah supaya memudahkan

pemakai yang kurang menguasai komputer, untuk lebih mengerti sistem yang

(27)

dari penggunaannya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data flow diagram

merupakan suatu diagram yang mudah dimengerti dan merupakan suatu gambaran

mengenai semua kegiatan dan aktifitas yang terjadi didalam proses aktifitas

tersebut untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah dipahami

didalam proses pengolahan data, berikut ini digambarkan data flow diagram level

1 sistem informasi persediaan barang yang sedang berjalan

SUPPLIER

Gambar 4.4 DFD Level 1 yang sedang berjalan

4.2.2 Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Setelah menganalisis sitem yang berjalan masalah yang timbul adalah :

1. Keterlambatan informasi mengenai persediaan barang yang mengakibatkan

terhambatnya kegiatan operasional perusahaan.

2. Jumlah persediaan barang dalam gudang sering mengalami kesalahan tidak

tepat / tidak sesuai dengan keadaan jumlah barang yang ada, karena masih

menggunakan perhitungan secara manual yaitu dengan mencatat langsung.

(28)

3. Proses pembuatan laporan persediaan barang, laporan barang masuk, dan

laporan barang keluar, masih menggunakan proses pembuatan laporan secara

manual dengan cara di tulis tangan.

Adapun pemecahan dari permasalahan tersebut diantaranya dengan

membuat program aplikasi yang diharapkan dengan adanya program aplikasi ini

dapat membantu sistem informasi persediaan barang di bagian gudang menjadi

teratur, tepat dan akurat.

4.3Usulan Perancangan Sistem

Pada pembahasan ini dijelaskan rancangan sistem yang digunakan sebagai

usulan untuk mengatasi kendala – kendala yang dihadapi perusahaan mengenai

informasi persediaan barang. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada tahap ini

meliputi perancangan sistem, perancangan basis data perancangan detail sampai

tahap implementasi.

4.3.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan merupakan bagian dari metodologi

pengembangan-pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahapan

analisis, perancangan dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara terinci.

Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari analisis sistem, dimana pada

perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum

(29)

sistem tidak lepas dari hasil analisis sistem karena dari hasil analisis baru dapat

dibuat suatu rancangan sistem.

Pada tahapan perencanaan sistem dilakukan antara lain perancangan untuk

format masuk layer program, rancangan hasil atau keluaran dari program yang

biasa disebut dengan program keluaran, perancangan basis data yang sesuai

dengan file dan atribut yang ada pada analisis penyimpanan data, perancangan

menu program yang menjelaskan menu yang akan kita gambarkan untuk

membangun perangkat lunak dan perancangan struktur program yang berisi

mengenai alur proses yang dimulai dari masukan sampai dengan keluaran. Pada

tahapan perancangan sistem ini juga akan dibuat sebuah flowmap, diagram

konteks, diagram alir data dan turunannya, tahap perancangan ini akan

memberikan gambaran mengenai aliran informasi dan proses yang berjalan dalam

sistem.

4.3.1.1Flow Map

Flow map adalah aliran data berbentuk dokumen atau formulir didalam

suatu sitem informasi yang merupakan suatu aktivitas yang saling terkait

dalam hubungannya dengan kebutuhan data dan informasi. Proses aliran

dokumen ini dapat terjadi dengan entitas di luar sistem. Kegunaan dari Flow

Map ini adalah :

1. Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan

(30)

3. Menjelaskan hubungan – hubungan data dan informasi dengan bagian

– bagian dalam aktivitas tersebut.

Berdasarkan pada hasil evaluasi sistem yang berjalan maka sistem yang

telah ada perlu dikembangkan. Pengembangan sistem dilakukan dengan

mengubah atau memperbaiki sistem yang manual atau tertulis ke dalam sistem

terkomputerisasi, dengan menambahkan aplikasi untuk pengolahan data

penerimaan barang. Gambaran mengenai prosedur / flowmap usulan Sistem

Informasi pengolahan data persediaan barang pada usulan ini dapat dilihat

(31)

1. Flow Map Proses Barang Masuk yang diusulkan

3

SUPPLIER Bag. GUDANG AKUNTANSI SALES MANAGER

Lap. Daftar

(32)

2. Flow Map Proses Barang Keluar yang diusulkan

Bag. GUDANG PENJUALAN AKUNTANSI SALES MANAGER

Daftar Barang

Barang Daftar Barang Daftar Barang

(33)

4.3.1.2Diagram Kontek

Diagram konteks merupakan level paling tinggi dalam suatu diagram alir

data yang hanya memiliki sebuah lingkaran ( proses ) yang memodelkan seluruh

sistem, sedangkan aliran memodelkan hubungan antara sistem dengan terminator

diluar sistem. Diagram konteks dalam sistem persediaan barang yang di usulkan

dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

SUPPLIER Barang & Surat Jalan

Daftar Barang Keluar Daftar Permintaan

Barang

Daftar Persediaan Barang & Lap Keluar Masuk

Barang

Lap. Barang

Masuk & Keluar

Gambar 4.7 Diagram Konteks yang diusulkan

4.3.1.3Data Flow Diagram

Data flow diagram digunakan untuk melihat proses – proses apa saja

yang ada dan terlihat dalam suatu sistem beserta aliran inforamsinya, baik antara

sistem dengan lingkungannya maupun antara proses – proses yang ada didalam

sistem tersebut. Data Flow Diagram Level 0 dalam sistem persediaan barang yang

di usulkan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

(34)

SUPPLIER Membuat1

Gambar 4.8 DFD level 1 yang diusulkan

4.3.1.4Kamus Data

Kamus data merupakan katalog fakta tentang data dan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan mengunakan kamus

data, analisis sistem dapat mendifinisikan data yang mengalir di sistem dan

lengkap.Berikut adalah aliran dokumen yang terjadi :

Nama : Daftar Permintaan Barang

Fungsi : Untuk menulis barang yang akan dibeli

Sumber : Bagian Gudang

Distribusi : Bagian Gudang

Frekuensi : Untuk setiap barang yang diterima

Rangkap : 1

Data Item : kode barang, nama barang, satuan, gol, jumlah, harga

(35)

Nama : Faktur Pembelian

Fungsi : Untuk pembelian barang

Sumber : Supplier

Distribusi : Bagian gudang

Frekuensi : Untuk setiap pembelian barang

Rangkap : 1

Data Item : no faktur, kode barang, nama barang, satuan, gol, jumlah,

harga

Nama : Surat Jalan

Fungsi : Sebagai surat untuk mecocokan barang yang diterima

Sumber : Supplier

Distribusi : Bagian Gudang

Frekuensi : Untuk setiap pengiriman barang

Rangkap : 2

Data Item : nama barang, jml, no.sj, kd supplier, tgl, ttd penerima, ttd

(36)

Nama : Daftar Barang Masuk

Fungsi : Untuk menulis barang yang masuk

Sumber : Bagian Gudang

Distribusi : Bagian Gudang

Frekuensi : Untuk setiap barang yang diterima

Rangkap : 3

Data Item : kode barang, nama barang, satuan, gol, jumlah, harga

Nama : Daftar Barang Keluar

Fungsi : Untuk mencatat barang yang keluar

Sumber : Bagian penjualan

Distribusi : Bagian Gudang

Frekuensi : Untuk setiap barang yang keluar

Rangkap : 1

Data Item : kode barang, nama barang, satuan, gol, jumlah, harga

Nama : Laporan Barang Keluar

Fungsi : Sebagai laporan barang apa saja yang keluar

Sumber : Bagian Gudang

(37)

Frekuensi : Untuk setiap barang yang keluar

Rangkap : 3

Data Item : kode barang, nama barang, satuan, gol, jumlah, harga

Nama : Daftar Persediaan Barang

Fungsi : Untuk menulis barang masuk dan barang keluar

Sumber : Bagian persediaan

Distribusi : Bagian persediaan

Frekuensi : Untuk setiap barang yang diterima dan barang yang keluar

Rangkap : 1

Data Item : kode barang, nama barang, satuan, gol, stock, harga

4.4 Perancangan Database

Perancangan database yang dimaksudkan untuk memudahkan dalam

mengetahui file – file data database yang digunakan dalam perancangan sistem ini

sekaligus mengetahui hubungan antara file dari database tersebut.

4.4.1 Struktur File

Tujuan dari perancangan struktur file ini yaitu untuk menentukan nama

field, type field, lebar field, dan keterangan dari field tersebut yang ada pada

setiap file, adapun struktur file pada sistem informasi persediaan barang yaitu

(38)

Tabel (4.1) Struktur File Barang

Tabel (4.2) Struktur File Supplier

No Nama Data Type Length Keterangan

Tabel (4.3) Struktur File Barang Masuk

No Nama Data Type Length Keterangan

1 Tgl Barang Masuk Date/Time 8 Tanggal Pembelian Barang

2 Kode Barang Text 6 Kode Barang

3 Kode Supplier Text 8 Kode Supplier

4 Jml Barang Masuk Number 5 Jumlah Barang Masuk

5 No.Penerimaan Number 10 No.Penerimaan

Tabel (4.4) Struktur File Barang Keluar

No Nama Data Type Length Keterangan

1 Tgl Barang Keluar Date/Time 8 Tanggal Penjualan Barang

2 Kode Barang Text 8 Kode Barang

3 No. Faktur Number 10 No. Faktur

4 Harga Number 10 Harga Barang

(39)

4.5 Perancangan Program

Perancangan program ini akan menguraikan mengenai perancangan

pengkodean, input / output serta struktur menu yang terdapat pada sistem

informasi persediaan barang yang akan dibuat

4.5.1 Pengkodean

Pengkodean merupakan penyajian dalam mengklasifikasikan data dengan

mudah dalam proses memasukan kedalam sistem program. Kode yang digunakan

untuk mewakili barang – barang ini akan tetap menggunakan kode lama yang

sudah ada.

4.5.2 Perancangan Input

Pada perancangan sistem ini, berdasarkan input yang diterima oleh sistem

terdapat enam proses pemasukan data barang yaitu kode barang, nama barang,

Jenis Barang, Ukuran, satuan, harga dan jumlah stok untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar dibawah ini :

1. Form Daftar Persediaan Barang

Form ini merupakan suatu form yang berisi seluruh daftar-daftar barang

yang berada di gudang, form ini terdiri dari 7 proses inputan dan 6 tombol

bantu. Tombol-tombol itu merupakan suatu bitbutton yang berfungsi untuk

menambah, mengedit, menghapus, mencari, menyimpan dan keluar dari

(40)

DATA PERSEDIAAN BARANG

Gambar 4.9 Rancangan Masukkan Form Data Barang

2. Form Data Supplier

Form ini merupakan suatu form yang berisi tentang data-data supplier,

form ini terdiri dari 5 proses inputan yaitu kode supplier, nama supplier,

alamat, kota, dan telepon ditambah 6 tombol bantu. Tombol-tombol itu

merupakan suatu bitbutton yang berfungsi untuk menambah, mengedit,

menghapus, mencari, simpan dan keluar dari program.

Nama Supplier

(41)

3. Form Penerimaan Barang

Form ini merupakan suatu form yang berisi tentang transaksi barang

masuk, pada form ini user cukup menginput no penerimaan, kode barang,

kode supplier dan jumlah barang yang masuk saja. Ditambah dengan

tombol bitbutton yang berfungsi untuk membatalkan, simpan dan keluar

dari program.

PENERIMAAN BARANG

Kode Barang No

Simpan Tutup

Cancel Tgl Barang Masuk

Kode Supplier

No. Penerimaan

Jumlah Barang Masuk

Gambar 4.11 Rancangan Masukan Form Penerimaan Barang

4. Form Pengeluaran Barang

Form ini merupakan suatu form yang berisi tentang transaksi barang

keluar, pada form ini user cukup mengisi no.faktur, kode barang dan

(42)

Sedangkan tombol bitbutton fungsinya sama seperti form barang masuk

yaitu untuk menyimpan, membatalkan dan tutup dari program.

No. Kode Barang Harga

Simpan Tutup

Cancel

PENGELUARAN BARANG

Tgl Barang Keluar

Jumlah Barang

No. Faktur

Total

Gambar 4.12 Rancangan Masukan Form Pengeluaran Barang

4.5.3 Perancangan Output

Tampilkan output pada perancangan ini berupa kumpulan data – data yang

telah dimasukan dalam pemasukan data. Tujuan perancangan data output ini

yaitu untuk menyajikan laporan atas inforamsi yang berakaitan dengan

persediaan barang. Beberapa Contoh rancangan tampilan output dapat dilihat

pada gambar dibawah ini :

1. Laporan Stok atau Data Persediaan Barang

Form laporan ini berfungsi untuk menampilkan seluruh data barang yang

(43)

DATA PERSEDIAAN BARANG

Tanggal

Nama Barang Kode

Barang Ukuran Satuan

Grand Total

Jenis

Barang Harga Jumlah

Gambar 4.13 Rancangan Keluaran Laporan Daftar Persediaan Barang

2. Laporan Barang Masuk

Form laporan ini berfungsi untuk menampilkan seluruh transaksi data

barang yang telah masuk.

(44)

3. Laporan Barang Keluar

Form laporan ini berfungsi untuk menampilkan seluruh transaksi data

barang yang telah keluar.

LAPORAN PENGELUARAN BARANG

Tanggal No

Faktur

Kode

Barang Harga Jumlah

Grand Total

Gambar 4.15 Rancangan Keluaran Laporan Barang Keluar

4.5.4 Perancangan Struktur Menu

Pada perancangan ini akan dibuat menu yang dapat mengintegrasikan

seluruh data dalam suatu sistem dan disertai dengan instruksi – instruksi yang ada

pada pilihan menu tersebut. Struktur menu sistem informasi persediaan barang

dapat dilihat dibawah ini :

Login

(45)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian maupun pembahasan dan penjelasan yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka dalam bab ini akan mencoba menarik

kesimpulan. Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut :

1. Dengan di bangunnya program aplikasi yang di buat maka informasi

dapat di peroleh dengan cepat, tepat dan akurat sesuai dengan yang

diinginkan.

2. Dengan adanya Program Aplikasi yang dibuat maka laporan

persediaan barang, baik itu persediaan barang masuk dan perasediaan

barang keluar dapat dibuat secara komputerisasi.

Dalam penerapan sistem baru ini penulis menemukan beberapa kendala

yang dihadapi yaitu keterbatasan waktu dalam menerapkan sistem yang baru ini

dikaren akan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di PT. Wiuner kurang

memahami penggunaan aplikasi komputer dengan menggunakan Aplikasi Visual

(46)

Setelah mengambil beberapa kesimpulan diatas, maka ada beberapa saran

yang akan disampaikan. Dalam hal ini penulis akan memberikan saran yang

ditujukan untuk pengembangan sistem yang baru. Adapun saran – saran yang

akan disampaikan adalah

1. Pengembangan sistem selanjutnya diharapkan dapat bersifat multiuser,

maksudnya sistem yang telah penulis bangun bisa digunakan oleh

seluruh bagian didalam perusahaan agar selain menunjang

keberhasilan perusahaan, arus informasi sistem yang baru bisa semakin

efektif dan efisien.

2. Diharapkan dapat dihubungkan dengan bagian lain dalam perusahaan

(47)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Iku Irsan Riana NIM. 10506295

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(48)

iii

KATA PENGANTAR ………... i

DAFTAR ISI ………... iii

DAFTAR TABEL ………. vi

DAFTAR GAMBAR ……….. vii

DAFTAR SIMBOL ………. viii

DAFTAR LAMPIRAN ……… x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……… 1

1.2 Identifikasi Masalah ……….. 2

1.3 Maksud dan Tujuan ……….. 2

1.4 Metode Pengembangan Sistem ……… 3

1.5 Batasan Masalah ...………... 5

1.6 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem .……….... 6

2.1.1 Elemen Sistem ... 6

(49)

iv

2.4 Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur ...……….. 12

2.4.1 Flow map ...………... 14

2.4.2 Diagram Konteks ... ………. 14

2.4.3 Data Flow Diagram ...…………... 15

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan ….. …...…………... 16

3.2 Struktur Organisasi ...……….. 17

3.3 Deskripsi Kerja ... 18

3.4 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 20

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem ...………. 22

4.2 Analisis Dokumen ... 22

4.2.1 Analisis Prosedur Yang Berjalan ……….… 23

4.2.1.1 Flow Map ... 23

4.2.1.2 Diagram Konteks ... 26

4.2.1.3 Data Flow Diagram ... 26

4.2.2 Evaluasi Sistem Yang Berjalan ... 27

(50)

v

4.3.1.3 Data Flow Diagram ..……… 33

4.3.1.4 Kamus Data ...………. 34

4.4 Perancangan Database ... 37

4.4.1 Struktur File ... 37

4.5 Perancangan Program ... 39

4.5.1 Pengkodean ... 39

4.5.2 Perancangan Input ... 39

4.5.3 Perancangan Output ... 42

4.5.4 Perencanaan Struktur Menu ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ………. 45

6.2 Saran ……… 46

DAFTAR PUSTAKA

(51)

dan Aplikasi Bisnis , Edisi pertama Cetakan pertama, Andi Ofset Yogyakarta,

1990.

[2] Jogiyanto, HM. Analisis dan Design Sistem Informasi Pendekatan Terstruktr

dan Aplikasi Bisnis , Edisi pertama Cetakan keempat, Andi Ofset Yogyakarta,

1995.

[3] Jogiyanto, HM. Sistem Informasi Berbasis Komputer, Penerbit BPFE,

Yogyakarta 1996

[4] Kurniadi, A, (2000), Pemrograman Microsoft Visual Basic 6, Jakarta, PT Elex

Media Komputindo.

[5] Pressman Roger S, Ph.D.2002, Rekayasa Perangkat Lunak, Buku Satu, Andi

Yogyakarta.

[6]. Tavri D . Mahyuzir, (1989), Elemen–Elemen Yang Menyusun Sebuah Sistem,

(52)

i

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis mempunyai kesempatan dapat

menyelesaikan laporan kerja praktek dengan judul :

SISTEM INFORMASI

PERSEDIAAN BARANG PADA PT. WIUNER

GARUT”

Adapun laporan tugas akhir ini dibuat guna memenuhi salah satu syarat

memenuhi nilai mata kuliah Kerja Praktek Strata I Program studi Manajemen

Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Bandung.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan tugas akhir ini masih

terdapat banyak kekurangan, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan yang dimiliki. Namun demikian, penulis berharap agar laporan kerja

praktek ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis banyak mendapat

bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak baik secara moril ataupun materiil.

Maka pada kesempatan ini dengan segala kebesaran dan kerendahan hati

perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc Selaku Rektor Unikom

2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M.Sc selaku Dekan Fakultas

(53)

ii

5. Ibu Emun Maemunah bagian pembimbing kerja praktek di PT. Wiuner yang

telah banyak membantu penulis memberikan banyak informasi dan data – data

yang dibutuhkan.

6. Kedua Orang Tua penulis yang telah memberikan doa, dukungan dan

dorongan yang tiada hentinya setiap hari sampai dengan selesainya laporan

Kerja Praktek ini

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Doa harapan penulis semoga bagi mereka yang telah membantu mendapatkan

imbalan yang setimpal dari Allah SWT dan semoga laporan ini dapat memberikan

manfaat yang besar bagi para pembaca sekalian.

Wassalamualaikum Warakhmatullahi Wabarokatuh.

Bandung, Oktober 2009

(54)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Iku Irsan Riana NIM. 10506295

Bandung, Oktober 2009

Pembimbing Jurusan. Pembimbing Lapangan.

Imelda, ST, MT Emun Maemunah

NIP 4127. 70. 26. 012 NIP 1966.02.08.1986.10.2.006

Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Dadang Munandar, S.E., M.Si.

Gambar

Gambar 1.1 Prototype Model
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek
Gambar 2.1 Pengolahan dalam sistem informasi
Gambar 2.2 Alur Model Prototype
+7

Referensi

Dokumen terkait

memediasi secara signifikan pengaruh variabel keadilan distributif terhadap minat keluar karyawan Hotel Diwangkara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variabel mediator

Berdasarkan maklumbalas seperti di bawah dalam jadual 1 sehingga jadual 5, remaja perempuan berisiko untuk mengalami gangguan seksual di dalam rumah sekiranya mereka

Telah dilakukan uji aktivitas antipiretik dan antiinflamasi senyawa asam O- (4-metoksibenzoil) salisilat pada tikus putih jantan galur wistar.. Asam O-(4- metoksibenzoil) salisilat

Dosis madu yang diberikan pada mencit Balb/c dengan berat badan 20 g setara dengan dosis yang diberikan pada manusia dengan berat badan 70 kg, yaitu 15 mL. Dosis madu yang

Kekuatan rata-rata sambungan gigi majemuk sebelum dipotong sebesar 77 kN, dan kekuatan rata-rata sambungan gigi majemuk yang sudah dipotong serta sudah diperkuat

Kegiatan ini dilakukan oleh Tim PPM yang terdiri dari dosen-dosen di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, FT UNY dengan tujuan: (1) memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan

sedangkan leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap underpricing pada perusahaan non-keuangan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek

Sekiranya maklumat dalam paparan tidak betul, Guru PK 1 boleh mengemaskini maklumat dan klik pada butang „Kemaskini Maklumat Latihan /Kursus ‟ .... Paparan Skrin Semakan