• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Susu Olahan pada PT Australia Indonesia Milk Industries

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Susu Olahan pada PT Australia Indonesia Milk Industries"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

RINGKASAN

LENNY JUNITA. Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Susu Olahan pada PT Australia Indonesian Milk Industries (Di bawah birnbingan HARIANTO)

Susu sebagai suatu sumber protein hewani mempunpai arti yang sangat penting karena susu mengandung nilai gizi yang lengkap dan tinggi, sehingga usaha peningkatan produksi menjadi sangat penting, guna memperbaiki nilai gizi dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Sehingga usaha peningkatan produksinya rnenjadi sangat penting.

Semakin berkembangnya perindustrian susu olahan akan meningkatnya persaingan antar perusahaan dalam industri saat ini, sehingga setiap perusahaan hams berproduksi secara efisien dala~n arti dapat menghasilkan produk yang bermutu tinggi dan mampu bersaing dengan biaya yang minimal serta dengan keuntungan yang optimal.

Dalam upaya peningkatan produksi susu olahan, masalah pengadaan dan efisiensi persediaan bahan baku banyalc mendapat perhatian, kekurangan persediaan bahan baku dapat menghambat proses produksi dan mengakibatkan kerugian perusahaan. Apabila terjadi kelebihan persediaan akan menimbulkan biaya ekstra disamping resiko kerusakan bahan baku yang menjadi tinggi karena lama disimpan. Dengan memperhatikan ha1 tersebut, perlu mempelajari sistem pengadaan dan efisiensi persediaan bahan baku serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, sehingga keputusan masalah persediaan bahan baku menjadi optimal.

(4)

tersedia produk untuk menjamin kelancaran produksi dan ketersediaan produk dalam lnernenuhi kepuasan konsumen serta hilangnya kesempatan bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan.

Tujuan dari penelitian ini adalah ~nempelajari kebijakan, pelaksanaan dan permasalahan dalam menejemen persediaan bahan baku pada PT Indomilk, merurnuskan suatu model pengendalian persediaan bagi perusahaan sebagai alternatif yang dapat dipilh perusahaan dalam rangka mencapai efisiensi biaya.

Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi dalarn menejemen pengendalian persediaan bahan baku, yaitu menganalisis kondisi dan kebijakan- kebijakan yang ditetapkan perusahaan berhubungan dengan pengadaan bahan baku serta cara menentukan besar pesanan, penentuan bahan baku pokok perusahaan, penentuan dan pendugaan biaya persediaan, penentuan volume pemakaian bahan baku yang didasarkan atas cacatan historis perusahaan yang rnenunjukkan besar permintaan bahan baku, penentuan waktu tunggu perusahaan dan analisa kuantitatif pengendalian persediaan bahan baku, model yang digunakan adalah model pengendalian persediaan untuk bahan baku yang termasuk ke dalam rencana kebutuhan bahan atau metode Material Requirement Planning dengan beberapa alternatif penentuan ukuran lot, yaitu t e k n i k ~ o t fir Lot dan teknik EOQ. Dan tahap terakhir analisis perbandingan metode, akan dibandingkan banyak pemesanan, kuantitas pemesanan dan biaya pemesanan yang terjadi.

Jumlah bahan baku yang digunakan oleh PT indomilk dalam proses produksinya ada 95 jenis. Analisis dilakukan terhadaptiga jenis bahan baku pokok utama berdasarkan pemakaian masing-masing bahan baku terhadap total pemakaian produksi selama tahun 1999, yaitu bahan baku gula, skini niikpowder dan butter niilk pow~der.

(5)

pemesanan, yaitu untuk masing bahan baku gula 98,61 %, skin? nlilkpolvder 99,73 % dan butter n~ilk powder 99,26 %. Biaya penyimpanan ditentukan oleh tingkat persediaan rata-rata bahan baku yang disimpan dan biaya penyimpan per unit.. Komponen biaya penyilnpanan pada P T Indomilk terdiri dari biaya penerangan, biaya asuransi, biaya peralatan gudang dan oppor/rrnity cost, dimana biaya asuransi mempunyai kontribusi terbesar terhadap total biaya penyimpanan, untuk gula 84,58 %, skin1 niilkpo~i~der 84,61 % dan hriffer niilkpoivder 82,82 %.

Pemakaian bahan baku pada PT Indomilk memakai sistem Firs/ It1 First 011r, diniana barang yang terdahulu masuk akan digunakan terlebih dahulu. Pe~nakaian bahan baku bulanan yang diperoleh pelusaliaan merupakan turunan dari ralnalan permintaan terhadap produk akhir dan disesuaikan dengan kapasitas produksi perusahaan. Sedangkan pemakaian bahan baku harian adalah pemakaian bahan baku bulanan dibagi dengan hari kerja efektif perusahaan.

Waktu ancang-ancang bahan baku untuk masing-masing bahan baku, yaitu gula rata-rata 7 hari efektif dan untuk bahan baku skin? milk powder dan brrtter milk poi.ijder rata-rata 30 hari efektif, yang merupakan jangka waktu saat pesanan

dilalcsanakan dan pesanan digunakan dalam proses produksi.

Banyak pemesanan dan kuantitas pemesanan yang dilakukan oleh PT Indomilk dengan melihat rata-rata pemakaian tiga bulan sebelum bulan pemesanan. Banyak pemesanan selama tahun 1999, untuk bahan baku gula 956 kali kuantitas bervariasi antara 6 sampai 860 bags, skin1 milk powder 442 kali kuantitas pesanan bervariasi antara 1 sampai 1200 bags dan bntter milk powder 154 kali kuantitas pesanan bervariasi antara 400 sampai 721 bags. Biaya persediaan yang tertinggi adalah untuk balian baku skin1 nlilkpoivder.

Banyak pemesanan dan kuantitas pemesanan dengan metode MRP teknik Lor for Lor, untuk gula 257 kali kuantitas pesanan bervariasi antara 301 sampai 2443

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini SABTU tanggal EMPAT bulan AGUSTUS tahun DUA RIBU DUA BELAS, yang bertanda tangan di bawah ini Panitia Pengadaan Barang / Jasa pada Madrasah

Aplikasi DNA sebagai penanda genetik memiliki beberapa keuntungan, seperti tidak dipengaruhi oleh lingkungan, dapat dianalisis pada hewan yang sangat muda,

Hubungan kecerdasan emosional dengan presatasi belajar bahasa Indonesia pada siswa Kelas VIII di SMP Negeri 4 Bintan Timur.. Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Dan Karakter Nilai Budaya Bangsa. Kewirau- Sahaan/

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan data dalam bentuk verbal berupa kata-kata, kalimat, paragraf dalam bahasa, unsur propaganda, dan makna pesan yang

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa : nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam Al- Qur’an (surat Al - Baqarah ayat

Kemudian adanya suku bunga yang tidak menentu pada masing-masing koperasi sehingga seakan-akan prinsip kekeluargaan hilang dan seolah-olah menjadi lahan untuk mencari

Penelitian bertujuan mengetahui perbedaan bobot telur tetas terhadap bobot tetas dan mortalitas selama 2 minggu pada ayam Kedu Jengger Merah (AKJM) dan ayam Kedu Jengger