• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusunan Tabel Volume Lokal Jenis-Jenis Komersial Hutan Alam di HPH PT. Harjohn Timber LTD., Propinsi Kalimantan Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penyusunan Tabel Volume Lokal Jenis-Jenis Komersial Hutan Alam di HPH PT. Harjohn Timber LTD., Propinsi Kalimantan Barat"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

,

\

""\

SKRIPSI

PENYUSUNAN TABEL VOLUME LOI(AL JENIS-JENIS KOMERSIAL

HUT AN ALAM DI HPH PT. HARJOHN TIMBER LTD.,

PROPINSI KALIMANTAN BARAT

Oleh:

PRIYANTO

E 30.0106

JURUSAN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTASKEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)

2

C. Mnnfunt Pcnclitiun

Memberikan kcluaran berupa tabel volume lokal jenis komersial hulan alam, dimana diharapkan tabel volume tcrscbut dapat I11cningkatkan efisicnsi kegiatan inventarisasi hulan khususnya untuk areal

(15)
(16)
(17)

v

セ@ a Db alau Log V

=

Log a + b Log D

dimana:

V = volume pohon (m3 )

D = diameter setinggi dada (em)

T = tinggi pohon (m)

a, b, c adalah tetapan parametrik

5

Menurut Dcpartcmen Kehutanan Rl (1992). tabel volume akan memperbaiki hasil taksiran yang paling cermat, karcna disusun dcngan mcnggunakan data yang dikumpulkull sC(..;<Ira ckstcnsif dun I11cncakup scgala variasi tegakan yang ada eli lapangan.

Dalam pcncliliun Wardaya (1990), tcrlihat bahwa dalum pcnYlisumm label volume lokal peril!

iL'rlcbih dahulu dilakukan pcngujian kccrulan hubungan antum diameter sctillggi dada (Dhh) dcngilll tinggi agar diketahui apakah variasi volume yang discbabkan adanya variasi tinggi dapa\ diwakili atau

dicukupi oleh variasi Dbh. Mendukung pemyataan tersebut, Fanani (1995), menyatakan apabila

parameter diameter setinggi dada (Dbh) berpengaruh nyata terhadap volume pahon. muka penclug<l volume pohon dapat dilakukan dengan menggunakan satu parameter saja, yaitu diameter sctinggi dada

(Dbh).

Dalam penelitian Rudyana (1994), dinyatakan bahwa penggunaan tabel volume akan lebih efisien

apabila dimungkinkan penggabungan persamaan volume yang terpilih. Unluk penggabungannya

digunakan uji Keseragaman Koefisien Regresi dan uji Keseragaman Koefisien Elevasi. Syarat

penggabungan model persamaan tersebut adalah jika kedua jenis mempul1yai arsiteklur pohon yang

(18)

0'

2"00' LS

III. KEAIlAAN {IMUM LOKASI

A. Ll't1l1, linn luZャセ@

Areal HPI-! PT. !-Iarjohn Timber Ltd. terletak di dua kelompok hutan, masing-mas1I1g adal"h

Kciompok J-Iutan Sungai Biya - Sungai Raya yang luasnya 93.000 IIa dan Kcloll1pok Ilutan Sungai

Silat Hulu yang luasnya 68.000 Ha (Gambar I).

Sec"r" gcografis Kclompok Hutan S. 13iya -- S. Raya (13Iok A) tcrlctak di antam 111"00' - 111"28'

13T dan 00"39' - 01"02' LS. sedangkan Kelompok Hutan S. Silat Bulu (B1ok 13) tcrletak di ant,,,'a

I I 1"03' - I 12"24' 13T dan 00"0 I' - 00" 13' LS.

Menurut pembagian wilayah administrasi pemerintahan, Kelompok Butan S. 13iya - S. Raya

tem1asuk dalam wilayah Kecamatan Nanga Pinoh dan Kecamatan Sokan Kabupaten Sintang dan

sebagian kecil termasuk wilayah Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang. Sedangkan Kelompok

Hutan S. Silat Bulu termasuk dalam wilayah Kecamatan Silat Hulu Kabupaten Kapuas !-lulu. Kedua

kelompok hutan tcrsebut berada di Propinsi Kalimantan Barat.

Menurut pembagian wilayah administrasi kehutanan, Kelompok Butan S. 13iya - S. Raya

termasuk dalam 13KPI-I Nanga Pinoh KPH Sintang Selatan sedangkan Kelompnk I-Iutan S. Silat Hulu

termasuk dalam KPl-I Kapuas Hulu Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan Barat.

+

u

D

s

Laut Cina Selatan

<:::;)6

PETA SITUASI AREAL KERJA HPH

PT. HARJOHN TIMBER LTD.

PROPINSI DATI I KALIMANTAN BARAT

+

r;@

k・セZセセ@

セZエZセUZNPセセセZ⦅ウN@

Raya

J

セセセェャセkセ・セャッZュZーZoセォセhセオセエZ。セョセウセNセsゥセャ。セエセhセuセiセuセセセセZ[セセセセセセZZセセ@

________

セN@

[image:18.572.29.523.334.650.2]

108'00' 13T 110'00' 13T 112'00' 13T

Gambar I. Pela Lelak Wi/ayah HPH PT. Hmjohll Timber Ltd .. Propi"si Kalimantan Baral

0'

(19)
(20)
(21)
(22)

<I. Tumbuh normal dan taillpak sellat (lidnk tcrserang hama/pcnyakil) b. Mewakili karakteristik pohon dalam wilayah populasi

2. Pcngulmnlll Pohol1 COlltoh

10

Pengukuran tcrhadap pohon ccntah mcliputi pengukuran diameter setillggi dada (Dbh), tinggi

lX'bas cahang (Tbe), dan pcn);!,ukur<lll diameter scksi-scksi batang.

Pcngukuran diameter setillggi dada, diameter pangkal dan diameter dad ujung scksi balang di\;Jkukall dcngan I,hi hal/d. P;1I1jang liap scbii balang ditetapkall maksimnl 2 meter. Tinggi hchas

c;Jbang diusulIlsikan !'jellag:!l PCIlJIl[lIl.dlall p;Jnjallg scksi hal;lIlg pohon clllltoh hcrsHllgklllall

(Gall/1m/' 1).

セ@

Pangkal seksi ke-2/Ujung seksi ke-I [image:22.574.83.486.154.396.2]

Pangkal seksi pertama (ke-I)

Gambar 2. Pellgukurall Polio/l COJ1toh

D. Penentuan Volume Pohon Contoh

Volume pohon contah salllpai bcbtls cnbang dihitung dengan menjumlahkan volume tiap seksi batang dari pohon contoh bcrsnngkutnn. Volume tiap seksi dihihmg dengan nJmus Smallian (Bruce

and Schumacher, 1950; Belyea, 1 <)50) yaitu :

Vi セ@ 7t 18 (dpi' + dui') Li

Sehingga volume pohon contoh l11cnjadi :

vセivゥ@

dimana :

Vi セ@ volume batang seksi ke-i (i セ@ I, 2, 3, ... , n)(m') dpi dan dui セ@ diameter pangkal dan ujung ke-i (m)

Li セ@ panjang batang seksi ke-i (i セ@ 1,2,3, ... , n)(m) n セ@ jumlah seksi

(23)

11

E. Analisis Data

1. HUbungan Tinggi Bcbas Cabang dan Diameter Setinggi Dada

Adanya hubllngan yang erat untara tinggi bebas cabang dan diameter sctinggi dada

menunjukkan bahwa variasi tinggi bcbas cabang dapat dicakup oleh adanya variasi diameter

setinggi dada. Tingkat kccr<ltan hubungan ini dipcrlihatkan oleh bcsarnya nilai kocfisicn korclasi

(r) yaitu :

Ix, x, - (Ix, 'Ix,)/n

r

.J

(Ix,' -

(Ix,)'ln)

(Ix,'

(Ix,)'ln)

dimuna :

r = korelasi

X I := diullleter sClinggi dad.l

x:!

=

tinggi bebas cabang

n

=

banyaknya pohon cOl1toh

Nilai koefisien korclasi Il1crupakan pcnduga tuk bias dad koefisicn kOl'clasi populasi (p).

Besarnya nilai r berkisar antara -1 .::;; r ::; I, jika nilai r

=

-I maka hubungan tinggi behas cabang

dan diameter setinggi dada merupakan korelasi negatif sempurna dan jika r = I maka merupakan

korelasi positif sempuma.

Tingkat ketelitian hubungan tinggi bebas cabang dan diameter setinggi dada tersebut

ditunjukkan oleh besamya nilai koefisien determinasi (R'). Koefisien determinasi sebesar 50 %

merupakan batas minimal yang digunakan dalam penyusunan tabel volume yang dianggap cukup

seksama (Suharlan dan Soemarna, 1976).

Nilai r ditentukan oleh nilai-nilai pengamatan contoh dan sekaligus r merupakan pellbah acak.

Jika p セ@ 0 maka peubah acak r akan menyebar normal sedangkan jika p '"

°

maka sebaran r sulit

dirumuskan. Hal ini dapat didekati dengan transfom1asi terhadap r yaitu dcngan transfomlasi Z

fisher yang menghasilkan peubah Z yang hampir menyebar normal. Transformasi tersebut adalah

sebagai berikllt :

Zr セ@ 0,5 In «1 + r)/(l - r»)

Jika p

=

k untuk k *" 0 muka peubah acak Z ini akan menyebar normal dcngan nilai tengah (Zp)

adalah

Zp セ@ 0,5 In «(1 + p)/(1 - p)

Hipotesis pcngujian :

HO: p セ@ 0,7071

HI : p > 0,7071

Kriteria uji yang digunakan :

(24)
(25)

13

3. PCllgujiall Kchcl"lll'tinll rV10ticl

Untuk mengetahui apakah ada hubungan antar peubah-peubah merupakall sualu hubungan regresi yang nyata utau tidak maka dilakukan uji regrcsi dcngan uji-F. dcngan earn

membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel pada tingkat nyata tertentu.

Hipotesis yang digunakan :

HO : 131

=

132 =

a

Hl : sekurangnya ada 131 atau 132 ,,0

Kriteria uji yang digunakan :

KT Regresi F hittlllg =

KT Sisa

Jika F hitung > F tabel pada tingkat nyata tertentu maka HO ditolak, artinya diameter setinggi

dada dan atau tinggi bebas cabang berpengalUh terhadap volume bebas cabang. Sedangkan jika F

hitung ,; F tabel maka EO diterima, artinya diameter setinggi dada dan atau tinggi bebas cabang

tidak berpengalUh terhadap volume bebas cabang.

4. Pemilihan Model

Dari persamaun yung diperolch dengan regresi tinier untuk musing-masing jcnis, dilakukan pemilihan model tcrbaik bagi masing-masing jenis tersebut. Kriteria pcmilihan model di atas

adalah sebagai berikut :

a. Uji Keberartian peranan peubah bebas terhadap peubah tak bebasnya dengan uji-F

b. Tingkat ketelitian dan kemampuan peubah bebas dalam mcnjelaskan peubah tak

bebasnya yang diperoleh dari nilai koefisien determinasi (R')

c. Pertimbangan segi kepraktisan kerja (efisiensi) dan ketelitian pengukuran 5. Analisis Kcseragaman

Setelah benttlk model regresi didapat untuk setiap jenis maka dilakukan uji keseragaman.

Dusar pcmikirannya adalah bahwa tidak ada manfaatnya mcmisahkan hubungan-hubtlllgan rcgrcsi

yang diperoleh untuk masing-masing jenis apabila antara hubungan tersebut tidak menampakkan

adanya perbedaan yang nyata. Menmut Snedecor (1956), untuk analisis keseragaman model

dilakukan uji Keseragaman Koeiisien Elevasi Regresi (cx.) dan uji Keseragaman Koefisien Regresi

(0) dengan cam (11/(111:\'/:\, coVariall,

a, Uji Keseragamun Koefisien Elevasi (a)

HO : IXOI = IX"

= . "

= IX" (k = banyaknya persamaan regresi)

HI : sekurang-kurangnya ada sepasang o.:Oi::l: cx.Oj (i::l: j) Kriteria pengujian :

KT Sis a (Terkoreksi) F hitung =

(26)

14

Hila F hitting :$ F label pada dcmjat bcbas kuadrat tcngah yang bcrsangkulan maka tCl'ima HO,

bila F hinmg > F tabclmaka terima H1.

b. Uji Kcseragaman Kocfisien Regresi

(Il)

HO :

Il" =

p,,,

= ... = Ilo;

(k

=

banyaknya persamaan regresi)

H I : sekmang-kurangnya ada sepasang

IlUi '"

POi (i '" j)

Kriteria pengujian :

KT Sisa (Koef. Regresi Gabungan) F hitung

=

KT Sisa (Galat)

Bila F hi tung :s; F tabel pada derajat bebas kuadrat tengah yang bersangkutan maka terima HO,

bila F hitung > F tabel maka terima H 1.

Hasil pengujian pada point a dan b apabila keduanya menerima HO berarti kedua model

regresi yang dianalisis adalah homogen sehingga dapat digabungkan menjadi san, model saja,

yaitu regresi gabungan (common).

F, Ponyusunan Tabel Volume

Dari model penduga volume yang terpilih akan didapatkan nilai volume untuk nilai diameter

tertenn, pad a kisaran diameter yang ditcliti dan kemudian dapat disusun dalam bentuk tabel volume

lokal jenis-jenis komersial Imtan alam areal BPH PT. Barjohn Timber Ltd., Propinsi Kalimantan

(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)

33

Lampiran 8 Contoh Tabel Volume Lokal Gabungan Ketiga Jenis

Dbh (cm) Vbc (m3) Dbh (cm) Vbc (m3) Dbh (cm) Vbc (m3)

22.0 0.3979 68.0 4.7110 114.0 14.6062

23.0 0.4386 69.0 4.8640 115.0 14.8883

24.0 0.4815 70.0 5.0197 116.0 15.1733

25.0 0.5265 71.0 5.1781 117.0 15.4612

26.0 0.5737 72.0 5.3392 118.0 15.7521

27.0 0.6232 73.0 5.5029 119.0 16.0459

28.0 0.6748 74.0 5.6694 120.0 16.3427

29.0 0.7287 75.0 5.8385 121.0 16.6424

30.0 0.7849 76.0 6.0103 122.0 16.9451

31.0 0.8433 77.0 6.1849 123.0 17.2508

32.0 0.9041 78.0 6.3621 124.0 17.5594

33.0 0.9671 79.0 6.5421 125.0 17.8710

34.0 1.0324 80.0 6.7249 126.0 18.1856

35.0 1.1001 81.0 6.9103 127.0 18.5032

36.0 1.1701 82.0 7.0985 128.0 18.8237

37.0 1.2424 83.0 7.2895 129.0 19.1473

38.0 1.3172 84.0 7.4832 130.0 19.4739

39.0 1.3943 85.0 7.6797 131.0 19.8034

40.0 1.4738 86.0 7.8789 132.0 20.1360

41.0 1.5557 87.0 8.0810 133.0 20.4716

42.0 1.6400 88.0 8.2858 134.0 20.8102

43.0 1.7267 89.0 8.4934 135.0 21.1518

44.0 1.8158 90.0 8.7038 136.0 21.4964

45.0 1.9074 91.0 8.9170 137.0 21.8441

46.0 2.0015 92.0 9.1330 138.0 22.1948

47.0 2.0980 93.0 9.3518 139.0 22.5485

48.0 2.1970 94.0 9.5734 140.0 22.9053

49.0 2.2985 95.0 9.7979

50.0 2.4025 96.0 10.0251

51.0 2.5090 97.0 10.2553

52.0 2.6180 98.0 10.4882

53.0 2.7295 99.0 10.7240

54.0 2.8435 100.0 10.9627

55.0 2.9601 101.0 11.2042

56.0 3.0793 102.0 11.4486

57.0 3.2010 103.0 11.6958

58.0 3.3252 104.0 11.9459

59.0 3.4521 105.0 12.1989

60.0 3.5815 106.0 12.4548

61.0 3.7135 107.0 12.7135

62.0 3.8482 108.0 12.9752

63.0 3.9854 109.0 13.2398

64.0 4.1253 110.0 13.5072

65.0 4.2677 111.0 13.7776

66.0 4.4128 112.0 14.0509

(48)

,

\

""\

SKRIPSI

PENYUSUNAN TABEL VOLUME LOI(AL JENIS-JENIS KOMERSIAL

HUT AN ALAM DI HPH PT. HARJOHN TIMBER LTD.,

PROPINSI KALIMANTAN BARAT

Oleh:

PRIYANTO

E 30.0106

JURUSAN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTASKEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)

,

\

""\

SKRIPSI

PENYUSUNAN TABEL VOLUME LOI(AL JENIS-JENIS KOMERSIAL

HUT AN ALAM DI HPH PT. HARJOHN TIMBER LTD.,

PROPINSI KALIMANTAN BARAT

Oleh:

PRIYANTO

E 30.0106

JURUSAN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTASKEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)

2

C. Mnnfunt Pcnclitiun

Memberikan kcluaran berupa tabel volume lokal jenis komersial hulan alam, dimana diharapkan tabel volume tcrscbut dapat I11cningkatkan efisicnsi kegiatan inventarisasi hulan khususnya untuk areal

(72)
(73)
(74)

v

セ@ a Db alau Log V

=

Log a + b Log D

dimana:

V = volume pohon (m3 )

D = diameter setinggi dada (em)

T = tinggi pohon (m)

a, b, c adalah tetapan parametrik

5

Menurut Dcpartcmen Kehutanan Rl (1992). tabel volume akan memperbaiki hasil taksiran yang paling cermat, karcna disusun dcngan mcnggunakan data yang dikumpulkull sC(..;<Ira ckstcnsif dun I11cncakup scgala variasi tegakan yang ada eli lapangan.

Dalam pcncliliun Wardaya (1990), tcrlihat bahwa dalum pcnYlisumm label volume lokal peril!

iL'rlcbih dahulu dilakukan pcngujian kccrulan hubungan antum diameter sctillggi dada (Dhh) dcngilll tinggi agar diketahui apakah variasi volume yang discbabkan adanya variasi tinggi dapa\ diwakili atau

dicukupi oleh variasi Dbh. Mendukung pemyataan tersebut, Fanani (1995), menyatakan apabila

parameter diameter setinggi dada (Dbh) berpengaruh nyata terhadap volume pahon. muka penclug<l volume pohon dapat dilakukan dengan menggunakan satu parameter saja, yaitu diameter sctinggi dada

(Dbh).

Dalam penelitian Rudyana (1994), dinyatakan bahwa penggunaan tabel volume akan lebih efisien

apabila dimungkinkan penggabungan persamaan volume yang terpilih. Unluk penggabungannya

digunakan uji Keseragaman Koefisien Regresi dan uji Keseragaman Koefisien Elevasi. Syarat

penggabungan model persamaan tersebut adalah jika kedua jenis mempul1yai arsiteklur pohon yang

(75)

0'

2"00' LS

III. KEAIlAAN {IMUM LOKASI

A. Ll't1l1, linn luZャセ@

Areal HPI-! PT. !-Iarjohn Timber Ltd. terletak di dua kelompok hutan, masing-mas1I1g adal"h

Kciompok J-Iutan Sungai Biya - Sungai Raya yang luasnya 93.000 IIa dan Kcloll1pok Ilutan Sungai

Silat Hulu yang luasnya 68.000 Ha (Gambar I).

Sec"r" gcografis Kclompok Hutan S. 13iya -- S. Raya (13Iok A) tcrlctak di antam 111"00' - 111"28'

13T dan 00"39' - 01"02' LS. sedangkan Kelompok Hutan S. Silat Bulu (B1ok 13) tcrletak di ant,,,'a

I I 1"03' - I 12"24' 13T dan 00"0 I' - 00" 13' LS.

Menurut pembagian wilayah administrasi pemerintahan, Kelompok Butan S. 13iya - S. Raya

tem1asuk dalam wilayah Kecamatan Nanga Pinoh dan Kecamatan Sokan Kabupaten Sintang dan

sebagian kecil termasuk wilayah Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang. Sedangkan Kelompok

Hutan S. Silat Bulu termasuk dalam wilayah Kecamatan Silat Hulu Kabupaten Kapuas !-lulu. Kedua

kelompok hutan tcrsebut berada di Propinsi Kalimantan Barat.

Menurut pembagian wilayah administrasi kehutanan, Kelompok Butan S. 13iya - S. Raya

termasuk dalam 13KPI-I Nanga Pinoh KPH Sintang Selatan sedangkan Kelompnk I-Iutan S. Silat Hulu

termasuk dalam KPl-I Kapuas Hulu Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan Barat.

+

u

D

s

Laut Cina Selatan

<:::;)6

PETA SITUASI AREAL KERJA HPH

PT. HARJOHN TIMBER LTD.

PROPINSI DATI I KALIMANTAN BARAT

+

r;@

k・セZセセ@

セZエZセUZNPセセセZ⦅ウN@

Raya

J

セセセェャセkセ・セャッZュZーZoセォセhセオセエZ。セョセウセNセsゥセャ。セエセhセuセiセuセセセセZ[セセセセセセZZセセ@

________

セN@

[image:75.572.69.527.301.658.2]

108'00' 13T 110'00' 13T 112'00' 13T

Gambar I. Pela Lelak Wi/ayah HPH PT. Hmjohll Timber Ltd .. Propi"si Kalimantan Baral

0'

(76)
(77)
(78)
(79)

<I. Tumbuh normal dan taillpak sellat (lidnk tcrserang hama/pcnyakil) b. Mewakili karakteristik pohon dalam wilayah populasi

2. Pcngulmnlll Pohol1 COlltoh

10

Pengukuran tcrhadap pohon ccntah mcliputi pengukuran diameter setillggi dada (Dbh), tinggi

lX'bas cahang (Tbe), dan pcn);!,ukur<lll diameter scksi-scksi batang.

Pcngukuran diameter setillggi dada, diameter pangkal dan diameter dad ujung scksi balang di\;Jkukall dcngan I,hi hal/d. P;1I1jang liap scbii balang ditetapkall maksimnl 2 meter. Tinggi hchas

c;Jbang diusulIlsikan !'jellag:!l PCIlJIl[lIl.dlall p;Jnjallg scksi hal;lIlg pohon clllltoh hcrsHllgklllall

(Gall/1m/' 1).

セ@

Pangkal seksi ke-2/Ujung seksi ke-I [image:79.574.73.498.107.596.2]

Pangkal seksi pertama (ke-I)

Gambar 2. Pellgukurall Polio/l COJ1toh

D. Penentuan Volume Pohon Contoh

Volume pohon contah salllpai bcbtls cnbang dihitung dengan menjumlahkan volume tiap seksi batang dari pohon contoh bcrsnngkutnn. Volume tiap seksi dihihmg dengan nJmus Smallian (Bruce

and Schumacher, 1950; Belyea, 1 <)50) yaitu :

Vi セ@ 7t 18 (dpi' + dui') Li

Sehingga volume pohon contoh l11cnjadi :

vセivゥ@

dimana :

Vi セ@ volume batang seksi ke-i (i セ@ I, 2, 3, ... , n)(m') dpi dan dui セ@ diameter pangkal dan ujung ke-i (m)

Li セ@ panjang batang seksi ke-i (i セ@ 1,2,3, ... , n)(m) n セ@ jumlah seksi

(80)

11

E. Analisis Data

1. HUbungan Tinggi Bcbas Cabang dan Diameter Setinggi Dada

Adanya hubllngan yang erat untara tinggi bebas cabang dan diameter sctinggi dada

menunjukkan bahwa variasi tinggi bcbas cabang dapat dicakup oleh adanya variasi diameter

setinggi dada. Tingkat kccr<ltan hubungan ini dipcrlihatkan oleh bcsarnya nilai kocfisicn korclasi

(r) yaitu :

Ix, x, - (Ix, 'Ix,)/n

r

.J

(Ix,' -

(Ix,)'ln)

(Ix,'

(Ix,)'ln)

dimuna :

r = korelasi

X I := diullleter sClinggi dad.l

x:!

=

tinggi bebas cabang

n

=

banyaknya pohon cOl1toh

Nilai koefisien korclasi Il1crupakan pcnduga tuk bias dad koefisicn kOl'clasi populasi (p).

Besarnya nilai r berkisar antara -1 .::;; r ::; I, jika nilai r

=

-I maka hubungan tinggi behas cabang

dan diameter setinggi dada merupakan korelasi negatif sempurna dan jika r = I maka merupakan

korelasi positif sempuma.

Tingkat ketelitian hubungan tinggi bebas cabang dan diameter setinggi dada tersebut

ditunjukkan oleh besamya nilai koefisien determinasi (R'). Koefisien determinasi sebesar 50 %

merupakan batas minimal yang digunakan dalam penyusunan tabel volume yang dianggap cukup

seksama (Suharlan dan Soemarna, 1976).

Nilai r ditentukan oleh nilai-nilai pengamatan contoh dan sekaligus r merupakan pellbah acak.

Jika p セ@ 0 maka peubah acak r akan menyebar normal sedangkan jika p '"

°

maka sebaran r sulit

dirumuskan. Hal ini dapat didekati dengan transfom1asi terhadap r yaitu dcngan transfomlasi Z

fisher yang menghasilkan peubah Z yang hampir menyebar normal. Transformasi tersebut adalah

sebagai berikllt :

Zr セ@ 0,5 In «1 + r)/(l - r»)

Jika p

=

k untuk k *" 0 muka peubah acak Z ini akan menyebar normal dcngan nilai tengah (Zp)

adalah

Zp セ@ 0,5 In «(1 + p)/(1 - p)

Hipotesis pcngujian :

HO: p セ@ 0,7071

HI : p > 0,7071

Kriteria uji yang digunakan :

(81)
(82)

13

3. PCllgujiall Kchcl"lll'tinll rV10ticl

Untuk mengetahui apakah ada hubungan antar peubah-peubah merupakall sualu hubungan regresi yang nyata utau tidak maka dilakukan uji regrcsi dcngan uji-F. dcngan earn

membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel pada tingkat nyata tertentu.

Hipotesis yang digunakan :

HO : 131

=

132 =

a

Hl : sekurangnya ada 131 atau 132 ,,0

Kriteria uji yang digunakan :

KT Regresi F hittlllg =

KT Sisa

Jika F hitung > F tabel pada tingkat nyata tertentu maka HO ditolak, artinya diameter setinggi

dada dan atau tinggi bebas cabang berpengalUh terhadap volume bebas cabang. Sedangkan jika F

hitung ,; F tabel maka EO diterima, artinya diameter setinggi dada dan atau tinggi bebas cabang

tidak berpengalUh terhadap volume bebas cabang.

4. Pemilihan Model

Dari persamaun yung diperolch dengan regresi tinier untuk musing-masing jcnis, dilakukan pemilihan model tcrbaik bagi masing-masing jenis tersebut. Kriteria pcmilihan model di atas

adalah sebagai berikut :

a. Uji Keberartian peranan peubah bebas terhadap peubah tak bebasnya dengan uji-F

b. Tingkat ketelitian dan kemampuan peubah bebas dalam mcnjelaskan peubah tak

bebasnya yang diperoleh dari nilai koefisien determinasi (R')

c. Pertimbangan segi kepraktisan kerja (efisiensi) dan ketelitian pengukuran 5. Analisis Kcseragaman

Setelah benttlk model regresi didapat untuk setiap jenis maka dilakukan uji keseragaman.

Dusar pcmikirannya adalah bahwa tidak ada manfaatnya mcmisahkan hubungan-hubtlllgan rcgrcsi

yang diperoleh untuk masing-masing jenis apabila antara hubungan tersebut tidak menampakkan

adanya perbedaan yang nyata. Menmut Snedecor (1956), untuk analisis keseragaman model

dilakukan uji Keseragaman Koeiisien Elevasi Regresi (cx.) dan uji Keseragaman Koefisien Regresi

(0) dengan cam (11/(111:\'/:\, coVariall,

a, Uji Keseragamun Koefisien Elevasi (a)

HO : IXOI = IX"

= . "

= IX" (k = banyaknya persamaan regresi)

HI : sekurang-kurangnya ada sepasang o.:Oi::l: cx.Oj (i::l: j) Kriteria pengujian :

KT Sis a (Terkoreksi) F hitung =

(83)

14

Hila F hitting :$ F label pada dcmjat bcbas kuadrat tcngah yang bcrsangkulan maka tCl'ima HO,

bila F hinmg > F tabclmaka terima H1.

b. Uji Kcseragaman Kocfisien Regresi

(Il)

HO :

Il" =

p,,,

= ... = Ilo;

(k

=

banyaknya persamaan regresi)

H I : sekmang-kurangnya ada sepasang

IlUi '"

POi (i '" j)

Kriteria pengujian :

KT Sisa (Koef. Regresi Gabungan) F hitung

=

KT Sisa (Galat)

Bila F hi tung :s; F tabel pada derajat bebas kuadrat tengah yang bersangkutan maka terima HO,

bila F hitung > F tabel maka terima H 1.

Hasil pengujian pada point a dan b apabila keduanya menerima HO berarti kedua model

regresi yang dianalisis adalah homogen sehingga dapat digabungkan menjadi san, model saja,

yaitu regresi gabungan (common).

F, Ponyusunan Tabel Volume

Dari model penduga volume yang terpilih akan didapatkan nilai volume untuk nilai diameter

tertenn, pad a kisaran diameter yang ditcliti dan kemudian dapat disusun dalam bentuk tabel volume

lokal jenis-jenis komersial Imtan alam areal BPH PT. Barjohn Timber Ltd., Propinsi Kalimantan

(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)

33

Lampiran 8 Contoh Tabel Volume Lokal Gabungan Ketiga Jenis

Dbh (cm) Vbc (m3) Dbh (cm) Vbc (m3) Dbh (cm) Vbc (m3)

22.0 0.3979 68.0 4.7110 114.0 14.6062

23.0 0.4386 69.0 4.8640 115.0 14.8883

24.0 0.4815 70.0 5.0197 116.0 15.1733

25.0 0.5265 71.0 5.1781 117.0 15.4612

26.0 0.5737 72.0 5.3392 118.0 15.7521

27.0 0.6232 73.0 5.5029 119.0 16.0459

28.0 0.6748 74.0 5.6694 120.0 16.3427

29.0 0.7287 75.0 5.8385 121.0 16.6424

30.0 0.7849 76.0 6.0103 122.0 16.9451

31.0 0.8433 77.0 6.1849 123.0 17.2508

32.0 0.9041 78.0 6.3621 124.0 17.5594

33.0 0.9671 79.0 6.5421 125.0 17.8710

34.0 1.0324 80.0 6.7249 126.0 18.1856

35.0 1.1001 81.0 6.9103 127.0 18.5032

36.0 1.1701 82.0 7.0985 128.0 18.8237

37.0 1.2424 83.0 7.2895 129.0 19.1473

38.0 1.3172 84.0 7.4832 130.0 19.4739

39.0 1.3943 85.0 7.6797 131.0 19.8034

40.0 1.4738 86.0 7.8789 132.0 20.1360

41.0 1.5557 87.0 8.0810 133.0 20.4716

42.0 1.6400 88.0 8.2858 134.0 20.8102

43.0 1.7267 89.0 8.4934 135.0 21.1518

44.0 1.8158 90.0 8.7038 136.0 21.4964

45.0 1.9074 91.0 8.9170 137.0 21.8441

46.0 2.0015 92.0 9.1330 138.0 22.1948

47.0 2.0980 93.0 9.3518 139.0 22.5485

48.0 2.1970 94.0 9.5734 140.0 22.9053

49.0 2.2985 95.0 9.7979

50.0 2.4025 96.0 10.0251

51.0 2.5090 97.0 10.2553

52.0 2.6180 98.0 10.4882

53.0 2.7295 99.0 10.7240

54.0 2.8435 100.0 10.9627

55.0 2.9601 101.0 11.2042

56.0 3.0793 102.0 11.4486

57.0 3.2010 103.0 11.6958

58.0 3.3252 104.0 11.9459

59.0 3.4521 105.0 12.1989

60.0 3.5815 106.0 12.4548

61.0 3.7135 107.0 12.7135

62.0 3.8482 108.0 12.9752

63.0 3.9854 109.0 13.2398

64.0 4.1253 110.0 13.5072

65.0 4.2677 111.0 13.7776

66.0 4.4128 112.0 14.0509

Gambar

Gambar I. Pela Lelak Wi/ayah HPH PT. Hmjohll Timber Ltd .. Propi"si Kalimantan Baral
Gambar 2. Pellgukurall Polio/l COJ1toh
Gambar I. Pela Lelak Wi/ayah HPH PT. Hmjohll Timber Ltd .. Propi"si Kalimantan Baral
Gambar 2. Pellgukurall Polio/l COJ1toh

Referensi

Dokumen terkait

L Variasi atau kombinasi teknik dasar sepak bola merupakan gabungan beberapa hal (teknik dasar ) yang dilakukan dalam satu rangkaian gerakan, dengan tujuan agar anak didik

she……going to wear swim suit at the beach.. He….going to study English

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis yang diajukan yang menyatakan “Diduga bahwa ada hubungan penerapan

Partisipasi pemakai tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang berarti partisipasi pemakai tidak memberikan kontribusi atau sumbangan

siklus hasil survei dengan menggunakan arus lalu lintas yang padat pada lengan. pendekat arah Utara Q = 1826 smp/jam dengan puncak pagi tahun

Petugas kesehatan dan pengelola program penyakit tidak menular khususnya diabetes melitus dan penyakit metabolik di Puskesmas sebagai lini terdepan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fragmen gen NRAMP-1|S ac I ekson 11 dan INOS|AluI intron 24 pada pada ayam Sentul Seleksi bersifat polimorfik karena terdapat tiga

Analisis Keragaman Exon-1 Gen Hormon Pertumbuhan pada Itik Lokal (Bayang) Sumatera Barat Menggunakan Metoda PCR-RFLP.. Polymorphism Analysis of the Exon-1 Growth Hormone Gene in