Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI MANFAAT KULIT MANGGIS SEBAGAI SUPLEMEN HERBAL
DK 38315/Tugas Akhir Semester I TA 2015/2016
Oleh:
Nela Nurlaela 51910190
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua. Terutama untuk penulis yang telah diberikan kesempatan
untuk menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang berjudul “PERANCANGAN
MEDIA INFORMASI MANFAAT KULIT MANGGIS SEBAGAI
SUPLEMEN HERBAL”
Pada laporan ini penulis menginformasikan betapa banyaknya manfaat herbal
kulit manggis untuk kesehatan dan sayangnya walaupun sudah mulai banyak yang
mengetahui manfaat ini namun tetap kurang peduli terhadap kesehatan. Tidak
lupa penulis memberikan beberapa alternative untuk mengolah kulit manggis
sebagai obat herbal dalam bentuk minuman.
Semoga laporan penelitian ini dapat berguna bagi siapa pun yang membacanya.
Terima kasih
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TUGAS AKHIR ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... iv
I.2 Identifikasi Masalah ... 3
I.4 Batasan Masalah ... 3
I.5 Tujuan Perancangan ... 3
BAB II INFORMASI MANFAAT KULIT MANGGIS SEBAGAI SUPLEMEN HERBAL UNTUK MENJAGA KESEHATAN II.1 Buah Manggis ... 4
II.1.2 Kulit Manggis ... 7
II.2.1 Kulit Manggis Sebagai Suplemen Herbal Untuk Menjaga Kesehatan ... 8
II.1.2 Definisi Suplemen ... 11
II.2.2 Pendapat Para Ahli ... 12
II.2.3 Pengetahuan Masyarakat Mengenai Manfaat Kulit Manggis ... 15
II.2.4 Olahan Minuman Dari Kulit Manggis ... 16
II.2.4.1 Jus Kulit Manggis ... 16
II.2.4.2 Serbuk Kulit Manggis ... 19
II.2.4.3 Teh Kulit Manggis ... 20
II.3 Analisa ... 20
II.5 Resume Yang Mengarah Pada Solusi Perancangan ... 25
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan ... 26
III.1.1 Tujuan Komunikasi ... 26
III.1.2 Pendekatan Komunikasi ... 26
III.1.3 Materi Pesan ... 28
III.1.4 Gaya Bahasa ... 28
III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan ... 28
III.1.6 Strategi Kreatif ... 29
III.1.7 Strategi Media ... 29
III.1.8 Strategi Distribusi dan Waktu Penyebaran Media ... 31
III.2 Konsep Visual ... 32
III.2.1 Format Desain ... 33
III.2.2 Tata Letak... 33
III.2.3 Huruf ... 34
III.2.4 Ilustrasi ... 36
III.2.5 Warna ... 42
BAB IV TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA IV.1 Media Utama ... 43
IV.2 Media Pendukung ... 46
DAFTAR PUSTAKA ... 52
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Buah-buahan merupakan salah satu pangan yang sangat penting untuk kesehatan
tubuh. Karena didalam buah itu sendiri memiliki kandungan sumber nutrisi yang
sangat baik seperti vitamin, mineral dan serat. Jika kurang mengkonsumsi
buah-buahan akan ada beberapa masalah yang timbul seperti kekurangan vitamin C
dapat menyebabkan sariawan untuk yang ringan dan kekurangan vitamin A dapat
menyebabkan rabun senja serta beberapa penyakit lainnya. Maka dari itu sangat
penting mengkonsumsi buah-buahan. Buah-buahan itu sendiri memiliki peran
masing-masing untuk tubuh, bahkan bisa dijadikan obat herbal untuk
penyembuhan berbagai penyakit, salah satunya buah manggis.
Manggis merupakan buah tropis yang berasal dari Indonesia dan hutan belantara
Malaysia kemudian mulai menyebar ke negara lain. Manggis termasuk salah satu
jenis tanaman tahunan yang hidup di hutan tropis teduh dan memiliki julukan
“The Queen of Tropical Fruit” (seperti dikutip Sahroni, 2013). Sesuai dengan julukan tersebut, buah eksotis ini memiliki rasa yang khas dan manfaat yang
besar. Sejak jaman dulu manggis sudah dimanfaatkan sebagai obat herbal, para
peracik obat herbal dari pemanfaatan kulit manggis pada jaman dulu masih sangat
mengandalkan proses tradisional, yaitu adanya penggunaan kulit manggis yang
dikeringkan, serta dijadikan tepung, dengan khasiat tradisonal pula yaitu sebagai
penambah stamina, masalah pencernaan, infeksi penyakit kulit, disentri, penyakit
maag, serta mengobati luka luar seperti bernanah, eksim, dan kapalan. Namun
penelitian terbaru menunjukan bahwa kulit manggis memiliki senyawa xanthone
yang dapat mengobati penyakit kanker dan penyakit jantung. Selain itu juga
olahan kulit manggis dapat dijadikan sebagai suplemen untuk menjaga kesehatan.
Manusia menghabiskan hidupnya dengan banyak aktifitas yang
bermacam-macam. Untuk dapat beraktifitas dengan baik maka manusia harus dalam keadaan
sehat. Menurut WHO sehat adalah suatu keadaan kondisi fisik, mental dan
penyakit atau kecacatan. Sehat itu sendiri terbagi menjadi tiga macam, yaitu sehat
jasmani, sehat mental, dan sehat spiritual.
Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat sutuhnya, berupa
sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir
rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik
tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal. Sehat
mental atau sehat jasmani selalu dikaitkan dengan pepatah kuno “Jiwa sehat
terdapat dalam tubuh yang sehat”. Sehat spiritual memiliki arti sangat penting
dalam masyarakat, setiap individu perlu mendapatkan pendidikan formal atau
informal, kesempatan untuk berlibur, mendengarkan musik, siraman rohani
seperti ceramah agama dan lainnya supaya terjadi keeimbangan jiwa yang dinamis
serta tidak monoton.
Hidup sehat merupakan standar gaya hidup yang sulit dan tidak semua orang
berhasil untuk melakukannya, karena hidup sehat merubah beberapa tatanan gaya
hidup, mulai dari kebiasaan tidur hingga kebiasaan makan dan berolahraga.
Dengan gaya hidup yang tidak teratur maka penyakit mudah timbul. Dari mulai
penyakit yang ringan sampai penyakit berat.
Dari manfaat-manfaat yang dihasilkan oleh kulit manggis kini para ahli dalam
bidang kesehatan terus mengembangkan keahliannya. Adanya fenomena yang
kini berkembang mengenai pemanfaatan kulit manggis pada kalangan masyarakat
membuat seolah-oleah kulit manggis hanya bisa dibuat menjadi sebuah obat
herbal. Namun pada dasarnya kulit manggis bisa dibuat tidak hanya berbentuk pil
atau sejenis tepung yang dikeringkan, melainkan juga bisa dibuat menjadi sebuah
I.2 Identifikasi Masalah
Manfaat kulit manggis untuk suplemen herbal tidak hanya dibuat berupa pil.
Kebanyakan orang tidak mengetahui manfaat kulit manggis untuk suplemen herbal yang bisa diolah sendiri.
Masyarakat belum banyak mengetahui secara lengkap mengenai cara pengolahan suplemen herbal bentuk minuman berbahan dasar kulit manggis.
Belum ada media informasi yang membahas secara terperinci mengenai manfaat kulit manggis untuk suplemen herbal.
I.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas dapat dirumuskan masalah yakni,
bagaimana menginformasikan kepada masyarakat manfaat kulit manggis sebagai
suplemen herbal untuk menjaga kesehatan?
I.4 Batasan Masalah
Ruang lingkup perancangan ini di fokuskan pada pengobatan herbal kulit manggis
sebagai suplemen untuk menjaga kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat
dengan gaya hidup modern diusia produktif kisaran usia 20-50 tahun.
I.5 Tujuan Perancangan
Masyarakat mengetahui manfaat kulit manggis sebagai bahan baku suplemen untuk kesehatan.
BAB II
INFORMASI MANFAAT KULIT MANGGIS SEBAGAI SUPLEMEN HERBAL UNTUK MENJAGA KESEHATAN
II.1 Buah Manggis
Manggis adalah jenis pohon hijau abadi dari daerah tropis dengan nama latin
Garcinia Manggostana Linn adalah nama yang diberikan oleh Laurent Garcin seorang penjelajah hutan berkebangsaan Perancis pada abad ke enam belas.
Menggis merupakan buah tropis yang berasal dari Indonesia dan hutan belantara
Malaysia kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia. Manggis termasuk salah
satu tanaman tahunan yang mulai berbuah setelah tanaman ini berusia 8-10 tahun.
Tumbuh hingga mencapai 7 sampai 25 meter.
Gambar II.1 Buah Manggis
Sumber: pribadi
Pada penelitian holtikultura diawal abad ini pernah mengemukakan pendapat
bahwa tanaman manggis hanya dapat tumbuh baik bila ditanam dalam jangkauan
lima derajat diutara maupun selatan khatulistiwa, akan tetapi dalam
perkembangan selanjutnya introduksi tanaman ini keluar daerah asalnya ternyata
pohon masih terbatas di daerah-daerah sekitar khatulistiwa, ternyata buah manggis
lebih dahulu dikenal di daratan Eropa. (Rismunandar, 1996).
Klasifikasi botani pohon manggis adalah sebagai berikut: (Nanda Oktora, 2013)
Kingdom : Plantae
Spesies : Garcinia mangostana L.
Nama umum : Manggis
Spesies lain yang termasuk kerabat dekat manggis adalah Mundu atau Jawura
(G,dulcis (Roxb).Kuurz), Ceuri atau Kiceuri (G.livingstonei T.Anders), Baros
(G.celebica L) dan Menjing (G.dioicia BI). Semua jenis tanaman ini pada
umumnya masih tumbuh liar di hutan-hutan belantara terutama dikawasan hutan
Kalimantan. Sumber genetic manggis terdapat juga di Malaysia yaitu
G.hombroniana Pierre dan G.malaccensis T. Anderson atau dikenal sebagai
manggis liar. (Catur, 2013)
Buah manggis berbentuk bulat dan bercupat, permukaan kulit manggis muda
berwarna hijau dan kemudian saat manggis tua atau matang berubah menjadi
ungu kemereh-merahan atau merah muda di bagian dalam kulit. Pada bagian
ujung buah terdapat cupat berbentuk bintang yang biasanya menunjukan ciri dari
jumlah segmen daging buah, jumlah cupat ini kisaran 5-8 buah.
Dalam membudidayakan manggis, angin berperan penting sebagai penyerbukan
bunga untuk tumbuhnya buah. Angin yang baik tidak terlalu kencang. Daerah
yang cocok untuk budidaya manggis adalah daerah yang memiliki curah hujan
yang ideal berada pada kisaran 22o-32oC. Tanah yang paling baik untuk budidaya
manggis adalah tanah yang subur, gembur, dan mengandung bahan organik.
Manggis merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan yang telah
diekspor ke berbagai negara. Pada tahun 2002 negara yang mengekspor paling
banyak manggis dari Indonesia adalah Hongkong dan Taiwan yaitu sekitar 90%.
Diikuti oleh negara-negara lain seperti Malaysia, Uni Emirat Arab, Singapura,
Belanda, Cina dan Jerman. Pada tahun 2005, ekspor manggis terbesar adalah ke
Negara Cina (75 persen), kemudian Taiwan, Hongkong, Timur Tengah, dan
Jepang (Kompas Cyber Media, 2007).
Masyarakat dunia mengenal manggis sebagai Queen of fruitskarena rasanya yang eksotik yaitu manis, asam berpadu dengan sedikit sepat. Prospek pengembangan
agrobisnis manggis sangat cerah meningkat perminat buah ini di luar negeri
banyak dan harganya relatif mahal. Sedangkan harga manggis di pasar tradisional
relatif murah karena manggis yang dipasarkan di dalam negeri adalah sisa ekspor,
jadi mutunya sudah tidak baik. Jika produsen dapat menghasilkan buah manggis
dengan mutu yang merata dan konstan, sudah pasti harga tersebut akan jauh
meningkat.
Ciri buah manggis yang sudah masak adalah kulit buahnya berwarna ungu
kemerahan, bentuknya bulat agak pipih, tangkainya sudah lunak, dan diameter
buahnya sekitar 4-7 cm. Tingkat kematangan buah sangat berpengaruh terhadap
mutu dan daya simpan buah. Semakin matang maka semakin singkat daya
simpannya. Selain rasanya yang lezat, manggis juga kaya manfaat seperti yang
diutarakan oleh Dr. Kenneth H. Finsand (seperti dikutip Nurchasanah, 2013)
pakar pengurutan tulang dan persendian yang resmi, dan pengarang buku
Mangosteen Triple Play “Rasanya yang lezat dan berkhasiat medis bukan hanya berperan sebagai pemanis di mulut, tetapi juga menyembuhkan orang-orang yang
terkena sakit disentri, peradangan dan nyeri. Semua masalah otot dan tulang
II.1.2 Kulit Manggis
Kulit manggis adalah bagian terluar dari buah yang berbentuk bulat seperti
cangkang tebal yang sedikit keras berwarna kemerahan. Dibagian dalam kulit
manggis yang keras terdapat kulit yang tebal namun lembut berserat yang
berwarna merah keunguan untuk. Tekstur dan warna kulit manggis tersebut
adalah untuk manggis yang sudah masak. Warna ungu pada kulit manggis
mengandung senyawa xanthone yaitu suatu bahan kimia aktif dengan stuktur cincin 6 karbon dan kerangka karbon rangkap. Xanthone inilah yang mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan sehingga dapat menangkal radikal bebas
dan mencegah kerusakan sel atau menghambat proses degenerasi sel
(menghambat penuaan).
Gambar II.2 Buah dan Kulit Manggis
Sumber: Pribadi
Herbal adalah tanaman atau tumbuhan yang mengandung zat aktif yang berguna
untuk pengobatan. Obat herbal adalah obat yang bersifat organik atau alami. Obat
herbal murni diambil dari saripati tumbuhan yang mempunyai manfaat
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk pengolahan obat herbal ini salah satunya
membuat jus kulit manggis dan teh kulit manggis. Ada beberapa industri pangan
yang memang membuat minuman jenis jus berbahan dasar ekstrak kulit buah
manggis serta teh kulit buah manggis.
II.2.1 Kulit Manggis Sebagai Suplemen Herbal Untuk Menjaga Kesehatan
Gambar II.3 Kulit Manggis
Sumber: Pribadi
Penelitian terbaru memang mengungkapkan kembali manfaat dan khasiat kulit
manggis. Padahal sejak dahulu sebenarnya kulit manggis ini sudah banyak
digunakan sebagai salah satu komponen obat-obatan herbal Cina yang dikenal
berkasiat. Selain rasanya yang lezat, manggis juga kaya manfaat seperti yang
diutarakan oleh Dr. Berna Alya, periset jurusan Farmasi Universitas Indonesia
mengungkapkan bahwa manggis sebagai antioksidan ‘menagkap’ radikal bebas
dan mencegah kerusakan sel sehingga proses degenerasi sel terhambat. (Sahroni,
2013)
manggis memiliki manfaat yaitu pada akar, batang, daun, bahkan sampai kulit
buah. Dari semua bagian tersebut, yang berpengaruh paling besar adalah kulit
manggis. Warna ungu pada kulit manggis mengandung senyawa xantone adalah komponen antioksidan paling penting pada manggis, untuk antikanker,
antibakteri, antiinflamasi, memperkuat sistem imun, keseimbangan mikroba,
meningkatkan kelenturan sendi dan lain-lain.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk pengolahan obat herbal ini yaitu membuat
jus kulit manggis, teh kulit manggis, tepung kulit manggis dan lainnya. Ada
beberapa industri pangan yang memang membuat minuman jenis jus berbahan
dasar kulit buah manggis serta teh kulit buah manggis.
Berikut ini merupakan manfaat dari kulit manggis yang sangat berguna terhadap
kesehatan.
a. Antibakteri
Bakteri merupakan mahluk hidup paling kecil bersel tunggal yang dapat
berkembang biak sangat cepat. Berbagai penelitian menunjukan bahwa
kandungan senyawaxanthone dalam kulit manggis dapat menghambat reproduksi beberapa jenis bakteri. Salah satu bakteri yang dihancurkan adalah salmonella,
yaitu bakteri penyebab keracunan makanan, semakin bertambah usia manusia,
secara alamiah semakin berkurangnya zat asam didalam perut. Kondisi tersebut
meningkatkan bakteri didalam perut sehingga menimbulkan penyakit diare,
kemampuan usus menyerap makanan semakin berkurang, dan kelebihan gas.
Gejala seperti ini bisa diatasi olehxanthoneyang terkandung dalam kulit manggis. (Suksarman, 2003)
b. Antijamur
Jamur merupakan suatu microorganisme eukaryotic yaitu memiliki inti sel,
memproduksi spora, tidak mempunyai klorofil dan tidak dapat berkembang biak
secara aseksual. Salah satu jamur yang berbahaya adalah fusariumoxysporum,
jamur ini dapat dihambat pertumbuhannya dengan sari kulit manggis. jamur ini
dapat dilakukan percobaan sederhana setelah selesai memakan isinya, buang
kulitnya kedalam tong sampah yang berisi sampah organik lainnya. Kemudian
biarkan kulit manggis tersebut didalam tong sampah selama satu bulan, setelah itu
lihatlah kembali kulit manggis yang sudah dibuang tersebut. Kulit manggis
tersebut tidak mengalami pembusukan atau jamuran karena adanya kandungan
senyawa xanthone yang dapat menyangkal semua bakteri dan jamur penyebab kebusukan.
c. Antiinflamasi
Inflamasi atau peradangan merupakan respons jaringan tubuh terhadap kerusakan
yang terjadi, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada jaringan yang mengalami
cedera, seperti karena terbakar atau infeksi. Xanthone dalam kulit manggis ternyata dapat menangkal dan menyembuhkan perangan tersebut. Antioksidan
pada kulit manggis mencegah pembengkakan dan memperbaiki komunikasi
antarsel tubuh untuk melawan serangan dan perkembangan penyakit serta
penyembuhan dan pemulihan.
d. Antioksidan
Antioksidan berhubungan erat dengan radikal bebas didalam tubuh. Agung
Endrahodori Farmasi UGM melakukan penelitian aktifitas antioksidan beberapa
ekstrak kulit manggis, yaitu ekstrak air, etanol 50 dan 90 % serta etil asetat hasil
penelitian tersebut menunjukan bahwa semua ekstrak mempunyai potensi sebagai
penangkal radikal bebas, serta ekstrak air dan etanol mempunyai potensi lebih
besar.
e. Antikanker
Kanker adalah salah satu penyakit yang membunuh didunia. Ada berbagai jenis
penyakit kanker yang telah dideteksi oleh dunia kesehatan. Dari kanker mulut
sampai kanker kulit pun ada. Kanker merupakan penyebab kematian nomor 6 di
Hingga saat ini, pengobatan kanker masih belum memuaskan. Maka banyak
penelitian yang dilakukan untuk memecahkan masalah ini salah satunya adalah
tanaman yang menjadi objek kajian yaitu kulit manggis. hal ini dibuktikan oleh
beberapa penelitian salah satunya oleh tim dari Tumor Pathology University di
Okinawa, Jepang. Dalam penelitian tersebut dilakukan percobaan terhadap mencit
untuk melihat kemampuan alpha mangostin dalam menghambat pertumbuhan
sel-sel kanker kolon sel-selama lima minggu perlakuan, ternyata hasilnya menunjukan
bahwa senyawa dari bagian senyawa xanthone tersebut sangat berpotensi untuk digunakan sebagai penghambat pertumbuhan kanker. (Setiawan, 2011)
II.1.2 Definisi Suplemen
Menurut Geoffrey P. Webb (2006) definisi suplemen makanan secara umum,
yaitu:
a. Sesuatu yang dikonsumsi secara oral dalam dosis tertentu dengan bentuk pil,
kapsul, bubuk atau cairan.
b. Sesuatu yang diharapkan dapat ditambahkan kedalam pola makan yang
normal.
c. Sesuatu yang telah dinyatakan dapat memengaruhi kesehatan pada label
kemasan maupun pada media promosi, dan sesuatu yang termasuk kedalam
tiga kategori:
1 Mengandung zat gizi penting, seperti vitamin, makro mineral, asam lemak
esensial dan asam amino.
2. Mengandung zat metabolit alami dana tau secara alami terkandung didalam
makanan tetapi tidak termasuk kedalam zat gizi utama.
3. Beberapa tambahan yang berasal dari ekstrak tumbuhan ataupun hewan yang
mengandung unsur-unsur zat gizi atau secara farmakologi dinyatakan dapat
memberikan efek bagi kesehatan.
Terdapat beberapa jenis suplemen yang beredar dimasyarakat. Penggolongan
a. Anoreksigenikum
Anoreksigenikum memiliki fungsi untuk menghambat nafsu makan sehingga
sering di-klaim dapat menurunkan berat badan seseorang yaitu sebagai obat
metabolit untuk menghambat nafsu makan.
b. Antilipidemikum
Antilipidemikum berfungsi untuk menurunkan lemak dan kolesterol, suplemen
makanan ini sering digunakan untuk mencegah penyakit-penyakit yang timbul
akibat tingginya kadar lemak dan kolesterol didalam tubuh.
c. Dietikum
Dietikum memiliki fungsi memperbaiki status gizi, suplemen makanan dietikum
sering digunakan untuk menambah berat badan ataupun untuk menambah nafsu
makan.
d. Pembangkit tenaga san semangat
Suplemen pembangkit tenaga dan semangat pada umumnya mengandung vitamin,
mineral dan sari-sari tumbuhan (herbal) seperti ginseng dan jahe.
e. Obat untuk memperbaiki system metabolik organ tertentu
Suplemen makanan yang berfungsi untuk memperbaiki sistem metabolik organ
tertentu antara lain seperti membantu metabolik karbohidrat, lemak, pembentukan
struktur kolagen, dan lainnya. Pada umumnya suplemen makanan mengandung
iodium, tembaga, mangan, zinc, dan lain-lain.
II.2.2 Pendapat Para Ahli
Pemanfaatan kulit manggis untuk obat sudah dilakukan sejak lama secara
tradisional oleh masyarakat. Karena hal tersebut, mulai dilakukan penelitian
mengenai kandungan yang ada pada kulit manggis. Tidak sedikit pakar yang
penasaran untuk meneliti limbah tersebut. Para pakar mulai melakukan penelitian
mayarakat sebagai obat tradisional untuk berbagai macam penyakit. (Sahroni,
2013: h. 31)
Dr. Sam Walters
Dr. Sam Walters, seorang master dalam sains biologi dengan penekanan pada
nutrisi manusia (seperti dikutip Sahroni, 2013) jus manggis mengandung
antioksidan sangat penting untuk masa penyembuhan dari berbagai penyakit.
Fakta terbaru menunjukan satu dari empat warga Amerika mengidap penyakit
kanker, dan setiap satu dari lima orang meninggal dunia. Solusi terbaik dari
masalah ini adalah pencegahan dan jus manggis membantu pencegahan tersebut.
Dr. Kenneth H. Finsand
Dr. Kenneth H. Finsand, pakar pengurutan tulang belakang dan persendian
(seperti dikutip Sahroni, 2013) manggis menyembuhkan orang-orang yang
terkena disentri, peradangan dan nyeri. Masalah otot dan tulang merupakan
peradangan. Dalam dunia pengurutan tulang belakang dan persendian,
pencegahan adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan.
Dr. Berna Alya
Seorang peneliti manggis dari Departemen Farmasi Universitas Indonesia (seperti
dikutip Sahroni, 2013) manggis berkhasiat untuk kesehatan dan kecantikan
sebagai antioksidan ‘menangkap’ radikal bebas dan mencegah kerusakan sel
sehingga prosel degenerasi sel terhambat.
Dari penelitian yang dilakukan oleh para ahli tersebut diatas dapat disimpulkan
bahwa manggis mengandung antioksidan yang terdapat pada kulit buahnya. Pada
penelitian yang lain disebutkan bahwa kulit buah manggis mengandung senyawa
xanthone, antosianin,dantanin.
Xanthone
Xanthone bermanfaat mencegah pertumbuhan sel kanker dan tumor. Nilai ORAC
(Oxygen Radical Absorbance Capacity), yaitu parameter untuk mengukur kapasitas antioksidan, wortel sebesar 200, rasberi 1.220, blueberry 2400, delima
buah manggis memiliki kandungan Xanthones 27 kali lebih banyak dari daging
buah manggis. Kemampuan antioksidannya bahkan melebihi vitamin C dan E
yang selama ini dikenal sebagai antioksidan yang paling efektif. Kandungan
alphamangostin dan gamma-maostin pada buah manggis juga bersifat sebagai
antibakteri. Alphamagodtin juga diketahui mempunyai efektivitas yang sama
baiknya dengan antibiotika yang berada di pasaran seperti amphicillin dan
minocycline. (Sahroni, 2013)
Antosianin
Antosianin adalah kelompok pigmen yang berwarna merah sampai biru yang
terdapat pada tanaman. Pigmen ini banyak ditemukan pada buah-buahan, sayuran,
dan bunga seperti anggur, stroberi, rasberi, ceri, apel, bunga mawar, dan bunga
sepatu. Dua puluh jenis senyawa antosianin telah ditemukan, tetapi hanya enam
yang berperan penting dalam bahan pangan, yaitu pelargonidin, sianidin,
delfinidin, peonidin, petunidin, dan malvidin. Senyawa antosianin memiliki
kemampuan sebagai antioksidan dan berperan cukup penting dalam mencegah
penyakit neuronal, kardiovaskuler, kanker, dan diabetes. (Sahroni, 2013)
Tanin
Tanin mempunyai rasa sepat dan dapat digunakan dalam menyamak kulit. Tanin
terdiri atas berbagai asam fenolat. Beberapa senyawa tanin mempunyai aktivitas
antioksidan, menghambat pertumbuhan tumor, dan menghambat enzim seperti
reverse transkriptase dan DNA topoisomerase, antidiare, hemostatik, dan
antihemoroid. Selain menyebabkan rasa pahit dan sepat, tanin mampu membentuk
kompleks kuat dengan protein sehingga menghambat proses absorpsi protein
dalam pencernaan, atau bersifat antinutrisi. Karena itu, kadar tanin dalam produk
pangan perlu dikurangi sampai kadar aman dan baik untuk pencernaan. (Sahroni,
Table II.1 Kandungan Gizi Kulit Buah Manggis
II.2.3 Pengetahuan Masyarakat Mengenai Manfaat Kulit Manggis
Kulit manggis dapat menyembuhkan berbagai penyakit sebenarnya sudah
diketahui sejak abad ke-13 pada zaman Dinasti Ming di Cina. Kulit manggis
dibuat salep untuk megobati gatal-gatal/eksim atau penyakit kulit. Masyarakat di
Thailand, kulit buah manggis diolah untuk menyembuhkan infeksi kulit, luka, dan
diare. Di Srilanka, India, dan Myanmar, secara empiris kulit manggis dipakai obat
sariawan, diare, dan eksim. (Sahroni, 2013: h. 11)
Di era sekarang ini masyarakat mulai mengetahui manfaat kulit manggis untuk
ekstrak kulit manggis menjadi pil yang dikemas sedemikian rupa dan diiklankan
di tv nasional. Dari situlah manfaat kulit manggis mulai diketahui banyak orang.
Namun tidak hanya bentuk pil saja kulit manggis bisa dikonsumsi dalam bentuk
minuman seperti jus dan teh. Berdasarkan survei yang dilakukan, sudah ada media
online yang memasarkan jus ekstrak kulit yang dikemas dengan botol serta teh
bahan baku kulit manggis dengan kemasan teh celup.
Namun di era modern ini mulai ada masyarakat yangBack to Natureatau kembali kealam. Maksudnya yaitu masyarakat yang mulai peduli dengan kesehatan
tubuhnya yang lebih banyak mengkonsumsi makanan dan minuman organik. Oleh
sebab itu, pemanfaatan kulit manggis sebagai obat herbal memiliki potensi yang
besar untuk dikembangkan. Karena dimasyarakat luas, kulit manggis tidak
mempunyai nilai kegunaan yang tinggi menjadikan kulit manggis hanya menjadi
limbah.
II.2.4 Olahan Minuman Dari Kulit Manggis
Beberapa cara bisa dilakukan untuk mengkonsumsi kulit manggis salah satunya
yaitu dengan mengolah kulit manggis yang masih segar atau mengeringkan kulit
manggis agar bisa disimpan dalam kurun waktu yang lama karena manggis
merupakan jenis buah tropis yang musiman.
II.2.4.1 Jus Kulit Manggis
Membuat jus kulit manggis dirumah lebih baik daripada membeli karena selain
terjamin aman, membuat sendiri tetunya tidak menggunakan pengawet atau
pewarna buatan. Berikut adalah cara membuat jus kulit manggis yang memiliki
daya tahan selama dua minggu.
1. Rendam potongan kulit manggis dalam air selama satu jam, lalu cuci bersih.
2. Kukus potongan kulit manggis selama 3-5 menit untuk menghilangkan getah
yang masih terdapat didalam kulit.
3. Blender kulit manggis yang telah dikukus dengan 800 ml air masak.
5. Rebus air jus kulit manggis yang telah disaring, lalu tambahkan tiga sendok
makan larutan asam sitrat yang berfungsi untuk menguatkan rasa dan warna.
Sifat asam dari larutan tersebut juga dapat menambah cita rasa dan
mengawetkan jus. Angkat kemudian dinginkan.
6. Masukan kedalam botol kaca rebusan jug kulit manggis tersebut. Tunggu
hingga dingin, lalu tutup rapat dan simpan di lemari es. Jus dalam lemari es
tahan disimpan selama dua minggu dan lima hari dalam suhu kamar.
Gambar II.4 Jus Kulit manggis
Sumber http://obatherbal-acemaxs.web.id/wp-content/uploads/2014/10/ba45.jpg
Ada acara lain agar jus yang dibuat dari kulit manggis yang masih segar dan
matang sempurna. Agar terasa nikmat ketika diminum jus kulit manggis hasil
buatan sendiri, berikut langkah-langkahnya.
1. Siapkan terlebih dahulu beberapa potong kulit manggis matang yang segar,
tidak mengalami kerusakan, dan tidak berjamur. Banyaknya tergantung
keinginan sendiri.
2. Buang bagian tangkai dan bawah. Kupas tipis bagian kulit luar, ambil bagian
dalamnya. Usahakan tidak terkena bagian hitam kulit manggis (kulit luar) dan
jangan sampai getahnya ikut terambil, karena dapat menyebabkan rasa jus
menjadi pahit. Kemudian cuci hingga bersih.
4. Saring hasilnya sehingga ampas benar-benar terpisah. Diamkan jus kulit
manggis selama dua jam hingga tanin (bagian yang terasa pahit) mengendap
dibagian bawah gelas.
5. Ambil bagian atasnya, buang bagian bawah yang disebut tanin tersebut. Dapat
pula dicampur susu kental manis, coklat bubuk, alpukat, madu dan es batu.
6. Jus kulit manggis siap untuk disajikan.
Tidak hanya dijus, kulit manggis juga dapat diolah dengan cara lain seperti
dikeringkan. Untuk mengeringkan kulit manggis tidak selalu harus menunggu
cuaca panas. Potong kulit manggis tipis-tipis, kemudian tebar di nampan. Adapun
cara mengeringkan kulit manggis bisa dilakukan cara berikut.
1. Menjemur dibawah sinar matahari. Karena kulit manggis tahan panas, maka
pengeringan kulit manggis bisa dilakukan dibawah sinar matahari.
Penjemuran bisa dilakukan dalam potongan besar, maupun setelah diiris
tipis-tipis. Bedanya, pada potongan besar akan membutuhkan waktu penjemuran
lebih lama disbanding kulit manggis yang sudah diiris tipis-tipis.
2. Dikeringkan menggunakan oven. Meskipun kulit manggis tahan panas di
banding daun sirsak tetapi disarankan suhu pengerigan kulit manggis
maksimal 60o C agar enzim dalam kulit manggis tidak rusak. Pengeringan
kulit manggis menggunakan oven bisa dilakukan dalam potongan besar,
II.2.4.2 Serbuk Kulit Manggis
Gambar II.5 Serbuk Kulit Manggis
Sumber
http://4.bp.blogspot.com/-
d6_chIjWJDg/UfU95CJuk7I/AAAAAAAAEbs/0nxxOqQFEwM/s1600/-serbuk-kulit-manggis.jpg
Berikut ini adalah cara mengolah kulit manggis menjadi serbuk supaya bisa
disimpan lebih lama menurut ahli farmakologi dari Sekolah Farmasi Institut
Teknologi Bandung, Prof. Dr. Elin Yulinah Sukandar Apt.
1. Mengeringkan dengan sinar matahari, jemur menggunakan alas bambu dengan
jarak 60 cm dari permukaan tanah selama 1,5 jam dan sebaiknya ditutup
dengan kalin tipis berwarna hitam.
2. Tepung kulit manggis juga bisa dihancurkan dengan menggunakanblender.
3. Simpan tepung kulit manggis yang sudah jadi ditempat yang kering dan kedap
udara. Persiapan yang baik akan menghasilkan kandungan xanthone yang tinggi.
Kulit manggis yang telah dikeringkan dapat dibuat menjadi teh kulit manggis,
II.2.4.3 Teh Kulit Manggis
Cara membuat teh celup berbahan dasar kulit manggis adalah sebagai berikut.
1. Kulit manggis yang digunakan sebaikknya dalam bentuk serbuk agar proses
ekstraksi senyawa aktif lebih optimal.
2. Masukan 10 gram bubuk kulit manggis kedalam kantong teh celup, rekatkan
kantong hingga benar-bedar rapat.
3. Tuangkan air mendidih seperti membuat minuman teh celup pada umumnya.
II.3 Analisa
Berdasarkan analisa yang dilakukan bersumber dari kuisioner dengan 50
responden maka didapat hasil sebagai berikut.
Tabel II.2 Hasil Analisa
1 Pengetahuan
masyarkat
tentang buah
manggis
Manggis merupakan buah yang cukup popular
dikalangan masyarakat Indonesia karena dilihat dari
hasil survey rata-rata responden mengetahui buah
manggis.
2 Walaupun banyak yang mengetahui buah manggis,
namun tidak semua masyarakat yang tahu buah
manggis, pernah memakannya dengan alasan yang
bermacam-macam. Misalnya dikarenakan selera,
karena selera seriap orang berbeda-beda. Adapun tidak
pernah memakan buah manggis karena alasan manggis
merupakan buah musiman maka susah untuk
mendapatkan manggis dibulan-bulan tertentu yang
bukan bulan musimnya manggis.
3 Bagi yang pernah memakan buah manggis,
masyarakat lebih memilih membuang kulitnya karena
rata-rata masih menganggap kulit manggis merupakan
suatu material yang belum bisa dimanfaatkan lebih
4 Masyarakat belum sepenuhnya mengetahui manfaat
kulit manggis untuk obat herbal dikarenakan
kurangnya media informasi yang menjelaskan secara
terperinci mengenai manfaat tersebut. Ada pun
beberapa yang mengetahui manfaat herbal kulit
manggis namun tidak tahu cara pengolahannya.
5 Ada beberapa responden yang mengetahui manfaat
kulit manggis sebagai obat herbal, rata-rata yang
diketahui hanyalah sebagian kecil dari manfaat yang
didapat.
6 Pengetahuan masyarakat tentang kulit manggis
mayoritas didapat dari media elektronik seperti televisi
karena sudah ada beberapa obat herbal ekstrak kulit
manggis bentuk pil yang sudah mengiklankan produk
di televisi nasional.
7 Beberapa yang telah mengetahui manfaat kulit
manggis mengaku tidak pernah mengolahnya sendiri
dengan alasan yang macam-macam, seperti terlalu
sibuk dengan rutinitas kerja, ada pula yang memang
tidak tahu cara mengolahnya dan ada beberapa yang
menjawab malas karena terlalu susah umtuk diolah.
8 Dikarenakan sudah mulai banyak bermunculan obat
herbal ekstrak kulit manggis yang diproduksi
dipasaran dengan cara mengiklankan di televisi, media
sosial dan media cetak dengan harga yang
bermacam-macam. Maka beberapa masyarakat lebih memilih
membeli produk tersebut dari pada mengolah sendiri.
Alasannya adalah dengan membeli produk lebih
praktis, tidak tahu cara mengolah dengan benar, dan
ada pula yang takut keracunan jika mengolah sendiri.
Namun ada beberapa yang memilih mengolah sendiri
9 Banyak masyarakat yang belum pernah melihat media
informasi yang secara khusus membahas tentang
manfaat kulit manfaat kulit maggis serta
menginformasikan cara yang benar untuk mengolah
kulit manggis sebagai obat herbal. Itulah alasan
masyarakat tidak mau untuk mengolah sendiri.
10 Sebenarnya jika ada media yang membahas secara
khusus manfaat dan cara pengolahan kulit manggis
yang benar, masyarakat pun mau mencoba mengolah
sendiri obat herbal tersebut karena banyak masyarakat
yang benar-benar ingin mengetahui tata cara
pembuatan obat herbal kulit manggis yang sederhana
tanpa memakan waktu lama.
Sumber: Pribadi
II.4 Target Audiens
Dalam bukunya “Marketing an Introduction”, Philip Kotler dan Gary Amstrong membagi segmen pasar yang dilakukan berdasarkan perbedaan empat macam
kriteria yang berikut:
1. Faktor Geografis (Geographic)
Secara gografis pasar dapat dikelompokan menjadi beberapa segmen yaitu
segmen pasar internasional, nasional, lokal, dalam dan luar kota. Dalam hal ini
target lebih ditujukan terhadap masyarakan perkotaan khususnya kota Bandung.
Karena masyarakat perkotaan jauh lebh banyak dan masyarakat perkotaan sendiri
walaupun pemikiran lebih modern, masih ada yang peduli terhadap kesehatan dan
lebih memilih mengkonsumsi makanan dan minuman organik karena sudah
banyak fenomena masyarakat yang back to nature. Karena itu, masyarakat yang
back to nature tidak tergantung terhadap obat-obatan yang mengandung bahan kimia. Bahkan masyarakat lebih memilih olahan yang berbentuk herbal karena
2. Faktor Demografis (Demographic)
Dapat dibedakan menurut umur, gender, suku, ras, agama, latar belakang
pendidikan, pekerjaan, jabatan, dan jumlah anggota keluarga. Tidak hanya itu,
factor demografis pun akan mempengaruhi selera, cita rasa, gaya hidup dan pola
komsumsi masing-masing segmen pasar secara demografis.
Usia
Faktor usia perlu diperhatikan karena akan beresiko jika salah penempatan.
Misalnya dari segi usia, tidak semua usia dapat menerima beberapa obat herbal
tertentu. Usia masyarakan kisaran yang masuk kategori balita kurang dianjurkan
untuk mengkonsumsi olahan ini. Karena walaupun obat herbal lebih aman dari
obat kimia, tetap saja ada dosis yang dianjurkan untuk mengkonsumsinya. Usia
yang dianjurkan untuk suplemen kulit manggis adalah usia produktif yaitu usia
18-45 tahun.
Gender
Kebutuhan manusia memang selalu berbeda, hal ini menyangkut gender dan gaya
hidup. Untuk target penginformasian manfaat kulit manggis sendiri ditujukan
untuk semua gender karena manfaat yang dihasilkan tidak spesifik bagi gender
tertentu. Namun untuk pengolahannya lebih ditujukan kepada perempuan karena
dilihat dari survey yang telah dilakukan, mayoritas wanita yang memilih
mengolah sendiri. Responden pria cenderung lebih memilih sesuatu yang praktis.
Agama
Agama dalam suatu masyarakat memang penting namun untuk target audiens
informasi manfaat kulit manggis ini tidak difokuskan pada satu jenis agama,
karena masyarakat semua agama bisa mengkonsumsinya.
Latar belakang pendidikan
Dilihat dari segi pendidikan, tentunya kebutuhan mahasiswa dengan siswa SD
sangatlah berbeda, secara gaya hidup, konsumsi makanan, cara berfikir, dan lain
mahasiswa dan masyarakat yang peduli terhadap kesehatan yang senantiasa
menikmati proses.
Kelas sosial
Pendapatan masyarakat tentunya tidak sama, namun kurang difokuskan karena
secara ekonomi, pengolahan kulit manggis tidak memakan banyak biaya bahkan
cenderung ringan. Hanya saja banyak dari masyarakat yang tidak mau untuk
mengolahnya karena kesibukan dalam bekerja sehingga tidak memiliki cukup
banyak waktu.
3. Faktor Psikografis (Psychographic)
Yang termasuk dalam faktor psikografis adalah penggolongan sosial, gaya hidup,
dan pola konsumsi. Semakin maju kehidupan ekonomi suatu negara maka
semakin banyak jenjang pengelompokan golongan sosial penduduknya. Philip
Kotler dan Gary Amstrong menyebutkan berdasarkan tingkat penghasilan dibagi
menjadi tujuh strata kelas sosial yaitu golongan teratas, golongan atas, golongan
menengah atas, golongan menengah, golongan pekerja, golongan bawah atas, dan
golongan bawah.
Gaya Hidup
Usia produktif dengan rentang usia 18-45 tahun merupakan usia dimana manusia
berada pada puncak aktifitasya. Aktifitas fisik yang dilakukan cenderung lebih
berat dibandung usia sebelum atau setelahnya. Padatnya aktifitas memicu
timbulnya stress yang juga merupakan penyakit yang sering dialami manusia pada
usia tersebut.
Gaya hidup tidak sehat bisa mempercepat terjadinya penuaan sel-sel tubuh. Gaya
hidup ini mencakup pengaturan pola makan, ditambah dengan olahraga dan
istirahat cukup. Gaya hidup tidak sehat itu bisa memicu radikal bebas masuk ke
dalam tubuh. Semakin banyak radikal bebas masuk kedalam tubuh, akan semakin
banyak sel yang mengalami kerusakan. Radikal bebas mudah sekali ditemukan,
Maka dari itu diperlukan antioksidan, karena antioksidan akan melindungi sel
dengan menagkap radikal bebas, sehingga molekul yang tadinya berbahaya tidak
mengancam sel-sel dalam tubuh. Antioksidan ini bisa diperoleh dari makanan
yang sehat seperti sayuran dan buah-buahan, salah satunya terdapat dalam kulit
manggis.
4. Faktor sikap atau prilaku konsumen (Comsumers Behavioristic)
Dalam segmentasi pasar secara behavioristik konsumen dibagi menjadi beberapa
segmen pasar berdasarkan jadwal pemakaian produk, manfaat yang ingin
diperoleh, status pemakai, intensitas konsumsi, kesetiaan, dan kesiapan membeli.
II.5 Resume Yang Mengarah Pada Solusi Perancangan
Dengan demikian maka perlu diinformasikan terhadap masyarakat disemua
kalangan mengenai manfaat kulit manggis sebagai suplemen herbal untuk
menjaga kesehatan yang bisa diolah sendiri. Melalui media yang dapat meringkas
manfaat kulit maggis tersebut dengan lengkap dan prosedur yang benar tanpa
adanya efek samping yang beresiko seperti obat yang berbahan kimia. Manfaat ini
perlu diinformasikan terhadap masyarakat karena kandungan yang terdapat dalam
kulit manggis bagus untuk menjaga kesehetan sehingga dapat pencegahan
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
III.1 Strategi Perancangan
Untuk memberikan informasi mengenai manfaat kulit manggis sebagai suplemen untuk kesehatan dan pentingnya mengetahui cara pengolahan kulit manggis sebagai minuman agar dapat diolah secara individual, maka dari itu dibutuhkan suatu perancangan yang mampu menyampaikan suatu informasi atau pesan yang dapat mudah dimengerti oleh komunikan. Dengan menginformasikan manfaat dan cara pengolahan kulit manggis, maka masyarakat tidak perlu kawatir akan efek yang ditimbulkan jika mengolah secara individu.
Strategi perancangan yang akan dilakukan mengenai informasi manfaat kulit manggis sebagai suplemen kesehatan agar dapat diolah secara individu yaitu dengan membuat tutorial membuat suplemen kulit manggis melalui media buku informasi. Dimana didalam buku ini terdapat tata cara mengolah kulit manggis yang baik untuk dijadikan suplemen makanan berupa jus dan teh.
III.1.1 Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi yang ingin disampaikan adalah:
Mengetahui manfaat kulit manggis untuk suplemen kesehatan. Memahami tata cara mengolah kulit manggis yang benar.
Memberikan media penyampaian informasi yang sesuai dengan masyarakat diusia produktif.
Membangun rasa peduli terhadap kesehatan tubuh.
III.1.2 Pendekatan Komunikasi
masyarakat dapat tetap beraktifitas normal dengan tubuh sehat, salah satu media komunikasinya ialah dengan melalui visual berupa buku informasi yang akan menjadikan media informasi tersebut menjadi terlihat lebih menarik dan tidak menjenuhkan bagi yang melihatnya.
Terlihat lebih menarik dan tidak menjenuhkan yang dimaksud yaitu dengan cara penyampaian pesan yang tidak terlalu formal namun tetap disesuaikan dengan target audiensnya yaitu usia produktif yang memang usia dewasa. Selain itu juga gaya ilustrasi dan tata letak (layout) tidak monoton dan lebih santai.
Pendekatan Secara Verbal
Dari hasil analisa seputar menfaat kulit manggis sebagai suplemen untuk kesehatan dengan masyarakat usia produktif sebagai penerima media informasi ini, maka dalam perancangan media informasi ini akan dilakukan dengan pendekatan komunikasi yang bersifat menginformasikan agar orang yang membaca bertambah wawasan tanpa ada unsur menghasut. Berdasarkan data, semua informasi akan dirangkum menjadi informasi yang sederhana dengan menggunakan bahasa Indonesia, hal tersebut akan menginformasikan target khalayak dalam mencerna dan memahami informasi yang di dapat. Dalam pemilihan gaya bahasa akan menggunakan bahasa yang lebih santai, dengan pemilihan kata yang sesuai namun tetap informatif.
Pendekatan Secara Visual
seorang wanita. Warna yang dipilih adalah warna-warna cerah yang lembut agar tidak membosankan saat dibaca dan tidak merusak mata.
III.1.3 Materi Pesan
Materi pesan yang akan disampaikan adalah:
Ajakan kepada masyarakat mengenai pemanfaatan kulit manggis yang bisa diolah sendiri.
Menginformasikan manfaat kulit manggis sebagai suplemen kesehatan serta tata cara mengolah kulit manggis yang benar aga bisa diolah sendiri.
III.1.4 Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang akan digunakan dalam media informasi ini yaitu gaya bahasa eksposisi yakni memberikan informasi mengenai sebuah teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasan, dengan menggunakan bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang umumnya masyarakat Indonesia memahami dan menggunakan beberapa bahasa asing.
III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan Demografis
Usia : 20 – 50 tahun. Jenis Kelamin : Perempuan.
Pekerjaan : Pelajar, Mahasiswa/i, dan pekerja. Status Sosial : Menengah ke atas.
Geografis
Berdasarkan lokasi yang menjadi target audiens pada perancangan ini adalah pelajar, mahasiswa dan pekerja yang bertempat tinggal di daerah perkotaan di Indonesia.
Psikografis
Media informasi ini ditujukan kepada masyarakat dengan aktifitas padat yang memiliki pola makan kurang teratur hingga membutuhkan suplemen untuk menunjang pola makannya.
III.1.6 Strategi Kreatif
Merancang sebuah media untuk menyampaikan informasi yang didapat dari berbagai sumber referensi yang ada, sehingga dapat membantu dan dinikmati oleh pembaca. Informasi yang didapat berbentuk data dan tulisan yang dilengkapi dengan visual atau ilustrasi untuk menarik minat pembaca dan bertujuan untuk memudahkan pembaca untuk memahami isi dari informasi yang disajikan.
Media informasi manfaat kulit manggis sebagai suplemen makanan ini akan dibuat berbeda dengan media-media informasi manfaat kulit manggis yang sudah ada sebelumnya (buku-buku manfaat kulit manggis yang sudah ada dipasaran). Jika biasanya buku panduan hanya berisikan informasi yang dilengkapi foto yang dicetak hitam putih dan ada juga yang tidak menggunakan foto sama sekali, dalam rancangan media informasi ini konten akan dibuat full color dan dalam media informasi ini tidak menggunakan foto sebagai gambaran visual namun akan lebih banyak penggunaan digital sketch. Hal ini bertujuan untuk menggugah selera para pembaca dan agar pembaca tidak merasa jenuh ketika terlalu banyak membaca teks dari informasi manfaat kulit manggis.
III.1.7 Strategi Media
Media Utama
Media utama yang digunakan untuk informasi manfaat kulit manggis sebagai suplemen herbal untuk kesehatan ini adalah buku informasi yang berisikan deskripsi dan informasi mengenai manfaat kulit manggis, meliputi penjelasan buah manggis, kandungan yang terdapat dalam kuit manggis, manfaat kulit manggis, pendapat para pakar mengenai kulit manggis, yang disertai dengan beberapa ilustrasi atau gambar yang mendukung informasi. Buku informasi dipilih karena buku merupakan salah satu sarana informasi yang masih populer hingga saat ini dan merupakan media yang mudah dibawa serta memudahkan pembacanya untuk mengakses informasi secara berulang-ulang.
Media Pendukung - Poster
Media ini digunakan untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa buku manfaat kulit manggis telah terbit disemua toko buku terdekat.
- Cutting Board
Media pendukung ini merupakan merchandise yang bisa dimanfaatkan untuk memotong bahan-bahan untuk membuat suplemen herbal kulit manggis.
- Apron
Media pendukung ini bisa digunakan sebagai apron pada umumnya agar para ibu-ibu yang membuat olahan ini bajunya tetap bersih.
- Tote bag
Media ini digunakan sebagai packaging setiap pembelian media utama yaitu buku.
III.1.8 Strategi Distribusi dan Waktu Penyebaran Media Strategi Distribusi Media
Media adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak, visual maupun audio visual. Media komunikasi adalah semua sarana yang dipergunakan untuk memproduksi, mereproduksi, mendistribusikan atau menyebarkan dan menyampaikan informasi. Media komunikasi sangat berperan dalam kehidupan masyarakat. Setiap media mempunyai karakter masing-masing yang memilki kelebihan dan kekurangannya sendiri dalam menyampaikan informasi kepada setiap khalayak sasaran.
Pemilihan media yang tepat dapat memberikan pengaruh yang besar pula pada target yang dituju sehingga dapat pula mengefisienkan waktu dan tenaga yang dibutuhkan. Strategi media dibagi menjadi 2 yaitu media utama dan media pendukung.
Dalam media informasi manfaat kulit manggis ini, selain media utama dan media pendukung, ada juga talk show yang membahas mengenai manfaat kulit manggis. Talk show dilaksanakan pada saat buku informasi manfaat kulit manggis diluncurkan untuk pertama kalinya. Didalam talk show akan membahas mengenai banyak hal tentang manggis, mulai dari keberadaan buah manggis itu sendiri sampai ke manfaat yang terdapat didalamnya. Dalam talk show akan menghadirkan beberapa pembicara yaitu dari medis, dari ahli herbal dan masyarakat yang konsumtif terhabat suplemen kulit manggis.
Waktu Penyebaran Media
Tabel III.1 Waktu Penyebaran
Media Lokasi Penempatan
Waktu Penyebaran Tahap
Buku Toko buku Launching buku yang dilaksanakan pada saat Talk Show dilokasi sekitaran
membantu khalayak sasaran dalam mencerna informasi yang telah dibuat sedemikian rupa agar dapat tersampaikan pesannya.
III.2.1 Format Desain
Buku informasi akan dicetak berukuran A5 (14,7 cm x 21 cm) dan di jilid soft cover. Material yang dipilih adalah material art paper yang praktis yaitu mengingat buku akan dicetak secara massal dalam kuantitas yang banyak, namun tidak mengurangi kualitas gambar dan informasi yang akan disampaikan.
III.2.2 Tata Letak
Tata letak / layout menunjukan kesan dinamis dengan penempatan gambar dan tulisan yang kurang beraturan disesuaikan dengan kebutuhan agar terlihat tidak membosankan.
Gambar III.1 Referensi Layout 1
Sumber: http://payload140.cargocollective.com/1/5/187170/5101230/urawaza_spreads-6_905.jpg
Gambar III.2 Referensi Layout 2
Sumber: http://www.dreamstime.com/stock-photography-businessinfographics- banner-concept-options-vector-illustration-can-be-usedlayout-
diagram-number-options-web-design-flat-image34693112 (diakses pada tanggal 8 Desember 2015)
III.2.3 Huruf
Tipografi merupakan hal yang sangat penting dalam penyampaian informasi, baik sebagai pelengkap suatu komunikasi visual, maupun sebagai unsur utama. Huruf mempunyai peranan sangat penting dalam keberhasilan suatu bentuk seni komunikasi grafis.
Frenchpress
Alexis Marie
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
~!@#$%^&*()_-
+={}[];:”|
\,.<>/?
Airplanes In The Night Sky
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVW
XYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
~!@#$%^&*()_-
+={}[];:”|
\,.<>/?
III.2.4 Ilustrasi
mengetahui objek makanan dan informasi lain secara visual. Buku informasi manfaat kulit manggis menggunakan teknik digital sketch dan sketsa manual pada ilustrasi yang kemudian di olah dan diwarnai melalui teknik digital.
Gambar III.3 Refrensi Manggis
Sumber: https://terapimanggis.files.wordpress.com/2012/07/manggis-enak.jpg
Gambar III.5 Refrensi Kulit Manggis
Sumber: http://kapsulkulitmanggis.org/wp-content/uploads/2013/06/manfaat-kulit-manggis-bagi-kesehatan.jpg
Gambar III.7 Refrensi Karakter Wanita
Sumber: http://i01.i.aliimg.com/wsphoto/v0/32229680991_1/New-2015-Autumn-Formal-Women-Skirt-Suits-Work-Wear-Balzer-and-Skirt-Sets-Ladies-Professional-font.jpg
Gambar III.9 Refrensi Blender Sumber:
http://4.bp.blogspot.com/-c1atRt9Or5w/VhaumAPelqI/AAAAAAAAAAs/D5WIxQD36X8/s1600/gambar%2Bblen der%2Bmaspion%2B1.jpg
Gambar III.11 Refrensi Teh
Sumber: http://www.tildee.com/uploads/3-03-2015/E9A03C1D-8B20-41BC-AAF7-E0DAF8A65A8A.png
Gambar III.13 Refrensi Pohon Manggis
Sumber: https://eloratour.files.wordpress.com/2015/03/pohon-manggis-4.jpg
III.2.5 Warna
Menurut Wirania Swasty warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subyektif/psikologis merupakan bagian dari pengalaman indera pengelihatan. Menurut Gie Achmad warna RGB adalah model warna pencahayaan dipakai untuk "input devices" seperti scanner maupun "output devices" seperti tampilan monitor. Warna RGB merupakan prinsip warna yang digunakan oleh media elektronik seperti televisi, monitor komputer, dan juga scanner. RGB lebih digunakan untuk desain yang ditampilkan ke media layar monitor. Sedangkan warna CMYK biasanya sering disebut sebagai warna proses atau empat warna dan umum dipergunakan dalam pencetakan berwarna, CMYK lebih digunakan untuk desain yang nantinya ditampilkan ke media cetak. Sehingga untuk mereproduksi gambar agar mendapatkan hasil yang sempurna dibutuhkan sedikitnya 4 Tinta yaitu: Cyan, Magenta, Yellow dan Black.
Warna yang diterapkan dalam media informasi ini adalah warna-warna cerah yang disesuaikan dengan target audiens, yaitu masyarakat Indonesia pada umumnya khususnya yang bergender wanita.
BAB IV
TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA
Untuk mencapai tujuan, buku informasi ini harus memperhatikan dari segala aspek,
mulai dari konsep visual, strategi pemilihan media dan juga teknis produksi. Dalam
produksi, semua media dipertimbangkan supaya dapat menciptakan efektivitas untuk
menyampaikan pesan. Setiap media memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda,
serta penempatan media yang berbeda juga.
IV.1 Media Utama
Visual dikerjakan secara digital printing menggunakan software Adobe Illustrator CS6, Adobe Indesign CS6 dan Adobe Photoshop CS6, pada awalnya adalah dengan
mentracing gambar di Adobe Illustator yang sudah tersedia lalu kemudian di trace
bagianoutlinedari gambar tersebut yang nantinya akan diberi blok warna dasar tanpa gradasi di Adobe Photoshop, setelah selah pada tahap pewarnaan gambar, gambar
tersebut diimportke Adobe Indesign untuk dilayoutdengan teks.
Gambar IV.1 ilustrasi karakter
Gambar IV.2 ilustrasi manggis
Sumber: Pribadi
Dilanjutkan dengan mengatur tata letak karakter utama dengan layout menggunakan
adobe indesign CS 6.
Pembuatan cover depan menggunakan adobe illustrator CS 6 dengan cara tracing dari
foto asli yang dibuat menjadiflatdesign dan teknik pewarnaan, layout serta peletakan layout dan pewarnaan menggunakan adobe photoshop CS 6.
Gambar IV.4 desain cover
Sumber: Pribadi
Gambar IV.5 Sampul Depan dan Belakang Buku
Gambar IV.6 Bagian Isi Buku
Sumber: Pribadi
Ukuran buku adalah A5 (14,7 cm x 21 cm). Pada bagian sampul depan dan belakang
menggunakan bahan Art Paper 260 gram dan untuk isinya menggunakan Art Paper
130 gram, buku dijilidsoftcoverdan laminasiglosy. Karena buku akan dicetak secara masal maka teknik cetak yang dipilih adalah teknik cetak offset. Offset printing
adalah salah satu teknik percetakan komersial yang paling banyak digunakan untuk
sejumlah produk, seperti: kalender, buku, surat kabar, dokumen bisnis, dokumen
hukum dan lain-lain.
IV.2 Media Pendukung
Media pendukung merupakan media yang digunakan sebagai pelengkap atau
pendukung media utama. Banyak media yang bias dipilih sebagai media pendukung
yang masing-masing bermanfaat dan berhubungan dengan media utama. Media
pendukung dalam buku informasi ini adalahcutting board, apron,magnet pin,poster,
mug,hiasan pad arak buku sebagaisign, tote bag,dansticker.
- Cutting Board
Pada aplikasi media pendukungcutting board hanya menampilkan ilustrasi buah dan kulit manggis. Teknik percetakan yang dipakai yaitu teknik grafir. Dengan ukuran
Gambar IV.7Cutting Board
Sumber: Pribadi
- Apron
Pada desain apron dibuat dengan gambar judul buku yaitu “Cinta Kulit Manggis” pada bagia sakunya yang liaplikasikan pada kain warna putih. Teknik cetak yang
digunakan yaitu teknik sablon. Kain disablon sebelumaprondijahit.
Gambar IV.8Apron
- Magnet Pin
Media pendukung ini merupakan media yang bisa digunakan sebagai hiasan pada
lemari es. Teknik yang digunakan untuk menbuatnya yaitu teknik cetak laser pada
besi yang kemudian pada bagian belakangnya ditambahkan magnet agar bias
menempel. Dibuat dengan ukuran 3 cm x 5 cm.
Gambar IV.9 Magnet Pin
Sumber: Pribadi
- Poster
Poster merupakan salah satu media utama yang bertujuan untuk menginformasikan
Gambar IV.10 Poster
Sumber: Pribadi
- Mug
Media pendukung mug menggunakan bahan keramik. Media ini bermanfaat sebagai wadah jus atau teh kulit manggis yang telah diolah. Teknik cetak yang digunakan
yaitumug digital sablon.
Gambar IV.11Mug
- Hiasan Rak Buku/Sign
Media Pendukung ini akan ditempatkan ditoko buku, tepatnya pada arak buku yang
menyimpan buku informasi “Cinta Kulit Manggis” yang bertujuan untuk memberi
sign/tanda bahwa buku ini di letakan pada rak yang ada tandanya. Gambar ini dicetak menggunakan kertas karton dengan diameter 42 cm dan dengan teknik cetak digital printing.
Gambar IV.12 Penempatan Pada Rak Buku
Sumber: Pribadi
- Tote Bag
Media pendukung ini digunakan sebagai packaging setiap pembelian buku “Cinta Kulit Manggis”. Teknik cetak dalam pengaplikasian media ini yaitu dengan teknik
Gambar IV.13Tote Bag
Sumber: Pribadi
- Sticker
Media pendukung ini digunakan sebagai gimmic setiap pembelian buku, sebagai bagian dari promosi buku “Cinta Kulit Manggis”. Teknik cetak yang digunakan yaitu
digital printing laser menggunakan kertassticker vinyl.
Gambar IV.14Sticker
DAFTAR PUSTAKA
Chen, Kimmy. 2015 (30 Agustus).Tomotake.Tersedia di: http://www.tomotake.com [10 Desember 2015]
Fastman, Erik. 2014 (14 Agustus).Herbal.Tersedia di:
http://id.m.wikipedia.org/wiki/herbal [12 Nopember 2015]
Katayama, Lisa., & Holland, Joel.Urawaza Secret Everyday Tips and Trick From Japan.Tersedia di: http://www.eloiseleigh.com/Urawaza [20 Desember 2015]
Kumpulan Artikel. 2009.Rahasia Sehat Dengan Makanan Berkhasiat.Penerbit Buku Kompas: Jakarta.
Kurniawan, wendi. 2014 (1 Agustus).Manggis, Garcinia Mangostana L.. Tersedia di: http://www.myxanthone.com [5 September 2015]
Ma, Sherry. 2015 (1 Nopember).75+ Free PSD Magazine, Book, Cover, & Brochure.Tersedia di: http://www.fusionplate.com [10 Desember 2015] Nurchasanah. (2013).Khasiat Sakti Manggis Tumpas Berbagai Penyakit.Jakarta
Timur: Dunia Sehat.
Oktora, Nanda. 2013 (2 November).Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Manggis.Tersedia di: http://www.petanihebat.com [5 September 2015] Puspaningtyas., & Desty, Ervira. (2013).The Miracle of Fruits.Jogjakarta:
Argomedia.
Quast, T. 2015 (20 Oktober).Business Square Brochure.Tersedia di: http://www.graphicriver.net [10 Desember 2015]
Sahroni. (2013).Apa Kata Dokter Tentang Khasiat Jus Kulit Manggis?.Depok: Penebar Swadaya.
Siswoyo, Rini. (2013).Tumpas Penyakit Dengan Buah dan Sayuran Warna Ungu.
Jogjakarta: Sakti.
Trubus. 2011.Kulit Manggis Andalan Terkini. Trubus No.505. Desember 2011. hal 10-15.
Yosta, Mardia. 2015 (12 Januari).Manfaat Kulit Manggis Untuk Kesehatan.
RIWAYAT HIDUP
Nama : Nela Nurlaela
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 04 April 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 24 Tahun
Tinggi Badan/Berat Badan : 150 cm/44 kg
Alamat : Sukatinggal RT 03 RW 15 Ds. Pinggirsari
Kec. Arjasari, Kab. Bandung
Telp. : 085721038775
Status : Belum Kawin
Ayah : Inon Rukmana
Ibu : Imas Kartini
Alamat Orang Tua : Sukatinggal RT 03 RW 15 Ds. Pinggirsari
Kec. Arjasari, Kab. Bandung
Email : [email protected]
PENDIDIKAN
1998 – 2004 : SDN Sukatinggal Kab. Bandung
2004 – 2007 : SMP PGRI Arjasari Kab. Bandung
2007 – 2010 : SMA Pelita Bunga Bangsa Kab. Bandung