• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hotel Dengan Butik Fashion di Kota Bandung "Hotel Fashion"

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hotel Dengan Butik Fashion di Kota Bandung "Hotel Fashion""

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

1

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom Daftar Pustaka

1. http://archiholic99danoes.blogspot.com/2011/02/hilton-hotel-bandung-hotel.html 2. Ching, DK, Edisi II; ARSITEKTUR Bentuk, Ruang, Dan Tatanan; Jakarta:

Erlangga

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Hotel

4. http://en.wikipedia.org/wiki/kota_medan 5. http://en.wikipedia.org/wiki/Boutique

6. Halsey .WD, Dictionary Macmillan. New York : Macmillan, 1979, hal 498 7. Sumber SK Menparpostel No.KM 34/HK 103/MPPT-87

8. Direktorat Jenderal Pariwisata

9. Marlina Endy, Panduan perancangan Bangunan Komersial, Andy Yogyakarta, Yogyakarta 2007

10. http://www.arsitekturindis.com/?cat=4&paged=76

11. http://www.accorhotels.com/gb/hotel-5451-the-phoenix-hotel-yogyakarta/index.shtml

▸ Baca selengkapnya: tugas fo supervisor di hotel

(2)

DAFTAR ISI

BAB I LATAR BELAKANG

1.1 Pendahuluan ... 1

1.2 Maksud dan tujuan... 2

1.3 Manfaat Pembahasan ... 2

1.3.1 Secara Obyektif ... 2

1.3.2 Secara Subyektif ... 2

1.4 Masalah perancangan ... 2

1.4.1 Masalah umum ... 2

1.4.1 Masalah desain ... 2

1.5 Sasaran ... 3

1.6 Kerangka Berpikir ... 4

1.7 Sistematika Laporan ... 5

BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Deskripsi proyek ... 6

2.1.1 Site yang akan dipilih ... 6

2.1.2 Peta Lokasi ... 6

2.1.3 Pemilihan Site ... 7

2.2 Judul dan Pengertian Hotel Fashion ... 9

2.3 Klasifikasi Hotel ... 10

2.4 Fashion ... 16

2.4.1 Peragaan Busana ... 16

2.4.2 Kebutuhan Ruang... 16

2.4.2.1 Ruang untuk catwalk ... 16

2.4.2.2 window display dan main entrance ... 18

2.4.2.3 Beauty Area ... 19

2.4.2.4 caffe ... 19

2.4.2.5 Hubungan antar ruang ... 18

2.5 Study Banding ... 21

2.5.1 Grand Aquila ... 21

2.5.2 Hotel Hilton ... 29

BAB III ELABORASI TEMA 3.1 Elegan ... 35

3.1.1 Karakteristik Elegan ... 35

3.1.2 Transformasi Bentuk ... 37

3.1.3 Kesimpulan Elegan... 38

(3)

4.2 Kriteria Fasilitas Hotel Bintang 5 ... 39

4.3 Prinsip Hotel Fashion ... 42

4.4 Jenis dan Fasilitas Kamar Tamu ... 42

4.5 Standar Ruang Hotel ... 43

4.6 Dapur Hotel... 48

4.7 Analisis Site ... 51

BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar ... 57

5.2 Konsep Utama ... 57

5.3 Rencana Tapak ... 62

5.4 Sirkulasi ... 65

BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Peta lokasi ... 66

6.2 Gambar DED ... 67

6.3 Parkir ... 71

6.4 Sistem Struktur ... 74

6.5 sistem utilitas ... 75

(4)

Daftar Tabel

 Tabel 2.1 Klasifikasi dan standar hotel Melati satu.  Tabel 2.2 Klasifikasi dan standar hotel Melati dua  Tabel 2.3 Klasifikasi dan standar hotel Melati tiga  Tabel 2.3 Klasifikasi dan standar Hotel Bintang satu  Tabel 2.4 Klasifikasi dan standar hotel bintang dua  Tabel 2.5 Klasifikasi dan standar hotel bintang tiga  Tabel 2.6 Klasifikasi dan standar hotel bintang empat  Tabel 2.7 Klasifikasi dan standar hotel bintang lima  Tabel 2.7 Klasifikasi dan standar hotel bintang enam  Tabel 4.1 standar ruang hotel bintang lima

(5)

Daftar Gambar

 Gambar 2.1 Peta lokasi 7

 Gambar 2.2 Peta Kawasan kota Bandung 8

 Gambar 2.3 Maping Hotel di Bandung 9

 Gambar 2.4 panggung bentuk T 17

 Gambar 2.5 Panggung bentuk X 17

 Gambar 2.6 Panggung Bentuk I 18

 Gambar 2.7 Panggung Bentuk silang 18

 Gambar 2.8 Fasade Grand Aquila 22

 Gambar 2.9 Superior Deluxe 23

 Gambar 2.10 Superior Deluxe 23

 Gambar 2.11 Premier Deluxe 23

 Gambar 2.12 Premier Deluxe 24

 Gambar 2.13 Executive Deluxe 24

 Gambar 2.14 Solitaire Suite 25

 Gambar 2.15 Premier Suit 25

 Gambar 2.16 Executive suite 26

 Gambar 2.17 The Duchess Suite 26

 Gambar 2.18 The duke suite 26

 Gambar 2.19 The Royal Suite 27

 Gambar 2.20 Area Lobby 27

 Gambar 2.21 Restoran area luar 28

 Gambar 2.22 Restoran area dalam 28

 Gambar 2.23 Ruang Rapat 28

 Gambar 2.24 Ballroom 29

 Gambar 2.25 Kolam renang 29

 Gambar 2.26 tampak hotel 31

 Gambar 2.27 tampak tower hotel 31

(6)

 Gambar 2.29 Kamar Hotel 32

 Gambar 2.30 Kolam hotel 33

 Gambar 2.31 Analisis 33

 Gambar 2.32 Analisis 34

 Gambar 3.1 transformasi bentuk 37

 Gambar 4.1 Standar Kamar hotel 42

 Gambar 4.3 Diagram zoning hotel 43

 Gambar 4.4 Contoh dapur dan furniture 50

 Gambar 4.4 Peta lokasi 51

 Gambar 4.5 figur ground 52

 Gambar 4.6 3d sekitar site 53

 Gambar 4.7 peruntukan lahan 54

 Gambar 5.1 Konsep showcase 58

 Gambar 5.2 Sketsa Gubahan Masa 59

 Gambar 5.3 Aplikasi konsep Printing terhadap desain 60

 Gambar 5.4 Aplikasi konsep Cantilever dan wraving pada desain 61

 Gambar 5.5 blokplan 62

 Gambar 5.6 siteplan 63

 Gambar 5.7 sirkulasi service 63

 Gambar 5.8 penempatan restourant 54

 Gambar 5.9 zona penerima 54

 Gambar 5.10 sirkulasi dan penempatan entrance 65

 Gambar 6.1 Peta lokasi 66

 Gambar 6.2 Peta lokasi dalam bentuk 3d 66

 Gambar 6.3 Site plan 67

 Gambar 6.4 Denah lantai 1 67

 Gambar 6.7 Denah lantai 4 68

 Gambar 6.8 Denah lantai 5 68

 Gambar 6.9 Denah lantai 6 69

(7)

 Gambar 6.11 Denah basement 1 71

 Gambar 6.23 Perspektif mata burung 71

 Gambar 6.26 perspektif suasana mall 72

 Gambar 6.27 area foodcourt exsterior 72

 Gambar 6.28 perspektif mainentrance 72

 Gambar 6.29 dropoff hotel dan menuju basement 73

 Gambar 6.30 area foto 73

 Gambar 6.31 perspektif suasana kolam renang 73

 Gambar 6.32 perspektif suasan area kolam renang roof caffe 73

 Gambar 6.34 interior hotel 74

 Gambar 6.35 Sistem Struktur 74

 Gambar 6.36 Sistem Utilitas air bersih pada Bangunan 75

(8)

Lampiran gambar DED

(9)

Curriculum Vitae

Nama : Lastra Nugraha Rizkilah, S.T.

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung , 2 april 1991

Jenis Kelamin : Laki Laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Ciumbuleuit Gg.BukitMulya 2 no 25, RT/W : 01/07 Kec.

Cidadap, Kelurahan. Ciumbuleuit.

Telepon : 0896-0608-9773

e-Mail : Lastra_izie@yahoo.com

Latar belakang Pendidikan :

 SD Negeri Panorama 2 Bandung (2003)

 SMP Negeri 52 Bandung (2006)

 SMA Negeri 27 Bandung (2009)

(10)

HOTEL DENGAN BUTIK FASHION DI KOTA BANDUNG

HOTEL FASHION

LAPORAN PERANCANGAN AR 38313 S

SEMESTER GENAP 2013 / 2014

Sebagai Persyaratan untuk memenuhi gelar

sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

LASTRA NUGRAHA RIZKILAH

104 09 021

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(11)

LEMBAR PERSETUJUAN

HOTEL DENGAN BUTIK FASHION DI KOTA BANDUNG

HOTEL FASHION

STUDI KASUS : JL. SOEKARNO HATTA - BANDUNG

LASTRA NUGRAHA RIZKILAH

104 09 021

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas

Akhir pada tanggal :

...

Menyetujui Dosen Pembimbing

Firman Irmansyah S.T,.M.T NIP : 0413128201

Dekan Teknik dan Ilmu Komputer Ketua Program Studi

(12)

Page i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alllah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya untuk menyelesaikan proposal pengajuan judul ini.Adapun proposal ini merupakan satu rangkaian kegiatan penyusunan Studio Tugas Akhir Jurusan Teknik Arsitektur di Universitas Komputer Indonesia.

Judul proyek yang diusulkan adalah “Hotel fashion” dengan tema “Elegan”

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak kekurangan yang tidak disengaja,hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan juga kendala non-teknis lainnya. Untuk itu penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala hal-hal yang kurang berkenan dalam penyusunan proposal pengajuan judul ini.

Bandung, 21 juli 2014

(13)

1

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

BAB 1

LATAR BELAKANG

1.1 Pendahuluan

Kota Bandung merupakan kota terbesar, disamping itu kota Bandung merupakan kota perdagangan dan pariwisata. Kegiatan perekonomian dan Pembangunan di kota Bandung sangat berkembang pesat diihat dari sektor pariwisata kota bandung sangat terkenal dengan kota yang sering dikunjungi oleh wisatawan, dimana banyak objek wisata yang menarik dan bangunan bersejarah serta butik-butik. Oleh karenanya, kota akan sangat padat oleh wisatawan yang datang untuk berlibur maupun berbisnis. hal ini dapat dilihat dari jumlah wisatawan yang datang ke indonesia pada tahun 2013 akhir, sebanyak 860.7 ribu orang. jumlah demikian akan terus meningkat setiap tahunnya.

Dalam sejarah kota Bandung, Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang sering ditunjuk menjadi tuan rumah berbagai konferensi dan kongres nasional maupun internasional sampai sekarang.

Biasanya para pembisnis diberi fasilitas penginapan yang tidak jauh dari pusat kota dan para wisatawan pun memmilih penginapan yang tidak jauh dari tempat wisata maupun pusat kota. fasilitas penginapan yang tidak jauh dari pusat kota yang mempertimbangkan jarak dari lokasi pertemuan, sarana transportasi, terminal, stasion atau bandara dan pusat kuliner.

Hal tersebut memicu penigkatan jumlah wisatawan yang berkunjung, sehingga kebutuhan jumlah kamar di Bandung semakin bertambah. namun asmpai saat ini jumlah kamar di Bandung masih dianggap sangat kurang, hal tersebut menjadikan sektor perhotelan di Bandung menjadi sangat potensial untuk dikembangkan dan dapat menjadi salah satu sektor bisnis yang menguntungkan.

(14)

2

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan yang akan dicapai adalah merencanakan dan merancang suatu fasilitas komersial, yaitu hotel di kota bandung yang dapat menampung wisatawan luar maupun dalam negeri, dengan menambahkan fasilitas yang berbeda di banding dengan hotel yang sudah ada. Fasilitas yang akan didirikan adalah fasilitas dimana di dalam bangunan dapat dimanfaatkan dengan adanya penghijauan, yang jarang dimiliki oleh hotel lainnya.

1.3 Manfaat Pembahasan

Manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut :

1.3.1 Secara Obyektif

Sebagai tambahan pengetahuan bagi mahasiswa mengenai perancangan Hotel

1.3.2 Secara Subyektif

Sebagai salah satu persyaratan kelulusan yang dipenuhi dalam matakuliah Tugas Akhir

1.4 Sasaran

 Melakukan Studi tentang bentukan hotel pada umumnya  Melakukan studi tentang hotel bintang 5.

 Melakukan studi tentang kota Bandung

 Melakukan studi tentang fasilitas yang sering ditawarkan di hotel pada umumnya

1.5 Lingkup Proyek

1.4.1 Penjelasan Proyek

Bandung Fashion Hotel yang akan dirancang di Kota Bandung yakni, bangunan hotel yang memiliki pusat perbelanjaan. hotel ini pun memiliki fasilitas publik yang sangat banyak, tempat perbelanjaan baju, restoran, caffe, Ballroom, plaza, kamar hotel dan lain-lain.

Berawal dari bandung, yang terkenal sebagai kota fashion terbesar di Indonesia, dan banyaknya wisatawan yang mampir selain menikmati tempat-tempat wisata, ada yang sengaja mampir dikarenakan hanya untuk membeli baju. dikarenakan fashion bandung sangat terkenal bandung fashion hotel akan dirancang, selain dengan adanya fasilitas fashion pada proyek ini di dirikan fasilitas hotel, untuk menampung wisatawan yang mampir ke Bandung.

(15)

3

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

1.4.2 Site yang akan dipilih

• Tempat : Jalan Soekarno Hatta, Bandung.

• Luas tapak yang direncanakan : 29.400 m2

• Tinggi bangunan maksimum : 70 meter

• Batas Fisik Lahan :

 Utara – Area Private dan Public, perumahan,

pesawahan, dan perkantoran  Selatan – Area Perumahan dan

Pesawahan

 Barat - Area Private, Pabrik

 Timur – Area Publik, MTC (metro trade center) dan Ruko

• Koefisien dasar bangun : 40 %

• Koefisien Lantai Bangunan : 7

• Kondisi Iklim : Tropis, Suhu Rata – Rata 250 celcius - 330 celcius.

• Kondisi Geologi : Tanah merupakan tanah gambut

 Kontur : Datar

• Aksesbilitas : Kendaran umum, kendaraan

pribadi, pejalan kaki

• Pencapaian :

 Tingkat Kemacetan : tidak macet

(16)

1

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

BAB 2

DESKRIPSI PROYEK

2.1 Judul dan Pengertian Bandung Fashion Hotel

Judul dari proyek ini adalah Bandung Fashion Hotel yang merupakan yang merupakan sebuah tempat penginapan yang memberikan suatu suasana yang berbeda dari hotel pada umumnya. Pada bandung fashion hotel dengan fasilitas bintang 5. Dalam judul " Bandung Fashion Hotel" memiliki pengertian sebagai berikut :

1. Pengertian Bandung :

 Bandung adalah ibukota provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota yang terkenal dengan berbagai budaya, adat, musik, dan fashion.

2. Pengertian Fashion

 Mode atau Fesyen( inggris: fashion) adalah gaya berpakaian yang populer dalam suatu budaya secara umum, fashion termasuk : masakan, bahasa, seni dan arsitektur.

 Fashion dalam arsitektur adalah lebih kepada penalaran fungsi bangunan, dimana fashion menjadi sebuah toko yang menjual barang-barang tertntu dan mewah dan mengikuti tren pakaian dan perhiasan

 Dapat juga dikatakan fashion dalam arsitektur adalah lebih kepada stile dalam pengambilan langgam yang sedang populer.

3. Pengertian Hotel :

 Menurut Halsey .WD, Dictionary Macmillan. ”Hotel, sebuah bangunan komersil yang menyediakan penginapan, makanan, hiburan dan pelayanan jasa, terutama bagi mereka yang menginap sementara.”

(17)

2

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

2.2 Klasifikasi Hotel di Indonesia

1. Kriteria klasifikasi hotel berdasarkan rating bintang  Hotel bintang satu (*)

 Jumlah kamar standar minimum 15 kamar  Kamar mandi didalam

 Luas kamar standar minimum 20 m  Hotel bintang dua (**)

 Jumlah kamar standar minimum 20 kamar  Jumlah kamar suite, minimum 1 kamar  Kamar mandi didalam

 Luas kamar standar minimum 22 m2  Luas kamar suite minimum 44 m2  Hotel bintang tiga (***)

 Jumlah kamar standar minimum 30 kamar  Jumlah kamar suite minimum 2 kamar  Kamar mandi didalam

 Luas kamar standar minimum 24 m2  Luas kamar suite minimum 48 m2  Hotel bintang empat (****)

(18)

3

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

 Luas kamar standar minimum 24 m2  Luas kamar suite minimum 48 m2  Hotel bintang lima (*****),

 memiliki 3 tingkatan yaitu Palm, Bronze, dan Diamond  Jumlah kamar standar minimum 100 kamar

 Jumlah kamar suite minimum 4 kamar  Kamar mandi didalam

 Luas kamar standar minimum 26 m2  Luas kamar suite minimum 52 m2

Menurut Keputusan Direktorat Jenderal Pariwisata No 12/U/II/88 tanggal 25 Februari 1988,

hotel butik belum memiliki ketentuan yang mengatur.

klasifikasi hotel beserta ketetapan jumlah minimal kamar dan standar hotel.

No Klasifikasi Hotel

Jumlah kamar minimal

Syarat Peraturan

1 Hotel Melati satu

5 kamar standar • Fisik lokasi & bangunan • Taman

• Tempat parkir • Bangunan Kamar • Lobby • Front office • Kantor pengelola • Ruang tamu • Gudang • Organisasi manadeen • Tenaga kerja • House keeping • Keamanan • Kebersihan • Pelayanan

makanan&minuman

(19)

4

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

No Klasifikasi Hotel

Jumlah kamar minimal

Syarat Peraturan

2 Hotel Melati dua

10 kamar standar Sama dengan syarat Hotel Melati Satu plus fasilitas riil di

lapangan Kwalitas lebih baik dari melati satu

Sama dengan melati satu

No Klasifikasi Hotel

Jumlah kamar minimal

Syarat Peraturan

3 Hotel Melati tiga

15 kamar standar Sama dengan syarat Hotel Melati Satu plus fasilitas riil di

lapangan Kwalitas lebih baik dari melati dua seperti:

• kolam renang • Kamar mandi, bath tub

• AC • TV • Kulkas

Sama dengan melati satu

No Klasifikasi Hotel

Jumlah kamar minimal

Syarat Peraturan

4 Hotel Bintang satu

15 kamar standar •Lokasi &Lingkungan • Taman

• Tempat parkir • Olah raga • Bangunan • Kamar tamu • Ruang makan • Bar

• Lobby • Telepon • Toilet umum • Koridor

(20)

5

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

• Ruang disewakan • Dapur

• Area Administrasi • Front office • Kantor pengelola hotel

• Area tata graha • Ruang binatu • Gudang

• Ruang Karyawan • Operasional Managemen

• Food and beverage • Keamanan

• Olahraga rekreasi • Pelayanan

No Klasifikasi Hotel

Jumlah kamar minimal

Syarat Peraturan

5 Hotel bintang 2

20 kamar standard + 1 kamar suite

Sama dengan

fasilitas hotel Bintang satu (*)

(21)

6

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

No Klasifikasi Hotel

Jumlah kamar minimal

Syarat Peraturan

6 Hotel bintang 3

30 kamar standard + 2 kamar suite

Sama dengan

fasilitas hotel Bintang satu (*) plus:

 • 2 buah restoran /lebih

• parkir luas >2 kolam renang /lebih

>Fasilitas penunjang >Tennis

>Fitness >Spa & sauna

Kep Dirjen Pariwisata no 14 /U/II/88 tgl 25 februari 1988

No Klasifikasi Hotel

Jumlah kamar minimal

Syarat Peraturan

7 Hotel bintang 4

50 kamar standard + 4 kamar suite

Sama dengan

fasilitas hotel Bintang tiga

Kep Dirjen Pariwisata no 14 /U/II/88 tgl 25 februari 1988

No Klasifikasi Hotel

Jumlah kamar minimal

Syarat Peraturan

8 Hotel bintang 5

100 kamar standard + 5 kamar suite

Sama dengan

fasilitas hotel Bintang tiga (***)

(22)

7

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

No Klasifikasi Hotel

Jumlah kamar minimal

Syarat Peraturan

9 Hotel bintang 6

100 kamar standard + 5 kamar suite

Sama dengan

fasilitas Bintang dua (**)

 Pasar malam  Galeri  Ruang

Konferensi

Kep Dirjen Pariwisata no 14 /U/II/88 tgl 25 februari 1988

Sumber: Direktorat Jenderal Pariwisata

2.3 Kriteria fasilitas hotel bintang 5

Menurut Marlina Endy, Panduan perancangan Bangunan Komersial : 1. Umum

Hotel kelas ini mempunyai kondisi sebagai berikut:

a) Lokasi mudah dicapai, dalam arti akses ke lokasi tersebut mudah b) Bebas polusi

c) Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby d) Bangunan terawat rapi dan bersih

e) Sirkulasi di dalam bangunan mudah

2. Bedroom

a) Mempunyai minimum 100 kamar standar dengan luasan 26 m2 /kamar b) Mempunyai minimum 4 kamar suite dengan luasan 52 m2/ kamar c) Tinggi minimum 2.6 m tiap lantai

d) Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar di dalam kamar

3. Dining room

Mempunyai minimum 3 buah dinning room, salah satunya dengan spesialisasi masakan (Japanese/ Chinese/ European food).

4. Bar

a) Apabila berupa ruang tertutup maka harus dilengkapi dengan pengatur udara mekanik (AC) dengan suhu 24OC

(23)

8

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

5. Ruang fungsional

a) Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari lobby dengan kapasitas minimum 2.5 kali jumlah kamar

b) Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan lobby c) Terdapat prefunction room

6. Lobby

a) Mempunyai luas minimum 100m2

b) Terdapat 2 toilet umum untuk pria dan 3 toilet umum untuk wanita dengan perlengkapannya.

7. Drug store

a) Minimum terdapat drugstore, bank, money changer, biro perjalanan, travel agent, souvenir shop, perkantoran, butik dan salon

b) Tersedia poliklinik c) Tersedia paramedis

8. Sarana rekreasi dan olah raga

a) Minimum 1 buah pilihan : tenis, bowling, golf, fitness, sauna, billiard, jogging, diskotik dan taman bermain anak.

b) Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam renang anak. c) Terdapat fasilitas nightclub /diskotik kedap suara dengan AC dan toilet.

9. Utilitas penunjang

Minimum seperti hotel bintang 4 dengan tambahan: a) Transportasi vertikal mekanis.

b) Ketersediaan air bersih minimum 700 liter/ orang/ hari. c) Dilengkapi dengan instalasi air panas/ dingin.

d) Dilengkapi dengan sentral video, musik, teleks, radio, carcall.

10. Business center

Di business center ini tersedia beberapa staf yang dapat membantu dengan bertindak sebagai co-secretary para tamu yang ingin berkomunikasi dengan kantor pusatnya maupun relasi bisnisnya. Selain itu, ada pula fasilitas lain seperti faksimili, teleks, mecanograf. Para tamu dapat memanfaatkan pelayanan dengan akses internet melalui kamarnya untuk reservasi dan promosi usahanya, di samping juga dapat melakukan telekonferensi.

11. Restoran

(24)

9

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

a) Main dining room atau ruang makan utama yang menyediakan makanan Peraneis atau internasional.

b) Coffee shop, restoran yang menyediakan dan menyajikan makan pagi dengan menu dan jenis pelayanannya lebih sederhana atau biasa disebut ready on plate.

c) Restoran yang spesilik seperti grill-room, pizzarea, japanesse, oriental. d) Room service: restoran yang melayani dan menyediakan hidangan

makanan dan minuman kepada tamu hotel yang enggan keluar kamar. Atas dasar pesanan tamu, makanan dan minuman diantar langsung ke kamar tamu.

e) Take out service dan out side catering: untuk lebih meningkatkan pendapatan penjualan produk yang dihasilkan oleh dapur hotel, ada beberapa hotel yang melayani pesanan makanan dan minuman dan penyelenggaraan perjamuan di luar hotel seperti misalnya untuk perjamuan instansi-instansi pemerintah, perjamuan kenegaraan dan instansi-instansi swasta. Di samping itu, toko makanan berupa kue-kue yang dijual oleh pastry shop yang ada di hotel juga melayani penjualan kue-kue dan ice cream untuk keperluan umum.

2.4 Prinsip Bandung Fashion Hotel

1. Penggunaan elemen-elemen perancangan yang tidak biasa, seperti garis, warna, bentuk, tekstur, pola, ruangan dan cahaya

2. Hotel memiliki ciri khas tersendiri

3. Fokus terhadap style yang elegan, keramahan dan keakraban serta pelayanan yang memuaskan

Hal umum yang biasanya ditemukan pada hotel yang memiliki butik fashion yang berhasil, terletak pada penataan lingkungan hotel yang berbeda yang ditekankan pada desain arsitektur dan interior.

2.5 Jenis dan Fasilitas standar kamar tamu

jenis kamar hotel pada dasarnya di bedakan atas :

1. Single room : kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu buah tempat tidur berukuran Single untuk satu orang

2. Twin room : kamar untuk dua orang yang dilengkapi dengan dua buah tempat tidur masing – masing berukuran Single.

3. Double room : kamar yang dilengkapi dengan satu buah tempat tidur berukuran Double ( untuk dua orang )

(25)

10

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

Gambar 2.1 Standar Kamar hotel

Fasilitas – fasilitas yang terdapat pada masing – masing kamar tersebut adalah : 1. Tempat tidur (jumlah dan ukuran sesuai dengan tipe kamar)

2. Kamar mandi privat 3. Lemari pakaian

4. Meja rias (dressing table)

5. Rak untuk menyimpan koper (luggage rack) 6. Sofa

(26)

11

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

Gambar 2.2 Bentuk kamar tidur beserta koridor

(27)

12

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

2.6 Tabel Standar Ruang Hotel

Nama Ruang Standar (m2)/kmr Jumlah Ruang

Luas ruang Luas Total

Lobby 3 250 750

Front Desk 0,09 1 15 15

Front Office 0,35 1 60 60

Ball room (kapasitas 500 org)

1 530 530

Lounge 0,5 1 50 50

R. Pertemuan 4 112 568

Business center - 1 68 68

Pre-function Foyer 15 %-20% 1 . 70 70

Public Toilets

Men = I 00org/w closets 25 org/urinal

0,03 4 18 72

3 watafel/>100org

TSS : min 21 M

Women =50org/w

closets

0,03 4 18 72

3 watafel/>100org

Tss : min 27 M2

Security : min 8m2 min 8m2 1 30 30

Public elevators 0,93 4 4 16

Public Stairs 0,93 1 20 20

Emergency Stairs 0,93 4 20 80

(28)

13

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

R. fitness - 1 160 180

Loker dan Shower - 2 24 48

R. Administrasi - 1 15 15

Gudang Aiat - 1 10 10

Spa - I 26 26

Sauna room .. 2 6 12

Kolam Renang - 1 750 750

Adminsitrasi

(29)

14

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

Kantor ad M illistrasi 0,46 m2/kmr 1 78

Personnel 0,09 m2/kmr 1 42

F&B

Main Restaurant I ,5m2/kmr 1 350 350

KPH : 1,5m2/Tmpt

duduk

TSS : 1,5m2/Tmpt

duduk BPDS :

1,35m5m2/org

HPD : 1-1,5 tempat duduk/kmr

Retail & Rented Space

Rented retail 5 18 90

Coffe Shop - 1 250 250

Rented restaurant space

1 220 220

Telepon Umurn 1m2/unit 4 - 1 4

Luas Efektif 4510

Sirkulasi (15%) Total 676

(30)

15

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

Nama Ruang Standar (m2)/kmr Jumlah Ruang Luas

ruang

Luas Total

Reciving and Storage

Loading dock 12/bay 2 12 24

Reciving Area/office 1 28 28

Trash Holding Area 10 10

General Storage - 1 24 24

Food Service

Main coocking area 1,11 80 80

Banquet Pantry Min 20%x L.Restoran 1 70 70

Bake Shop Min 20%x L.Restoran 1 70 70

Room Service Area 1 15 15

F&B storage (dry) 30%x L.Restoran 1 105 105

F&B storage (ref) 25%x L.Restoran 1 88 88

Beverage Stor.(dry) 15%x 1 52,5 52,5

L. Restoran

Beverage Stor.(ref) 5%x L.Restoran 1 17,5 17,5

Kantor koki - 1 12 12

Room Service Manager - 1 12 12

Toilet - 2 14 28

Employee Facilities

Timekeeper & Security - 2 12 24

Loker Pria 0,03 1 24 24

(31)

16

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

R.makan Karyawan - 1 32 32

DAN: menanmpung 1/3 karyawan

TSS : 1,6m2/tmpt

duduk

Mushola 0,6 1 48 48

House Keeping & Laundry .

Solid Linen Room 0,03 1 12 12

Laundry 0,6 1 48 48

Laundry supervisor - 1 12 12

House Keeping - 1 24 24

Ruang-ruang Servis - 4 12 28

M&E Area

Genset - 1 64 64

Panel - 14 16 224

Trafo - 1 30 30

workshop - 1 20 20

R.Pompa - 1 90 90

Reservoir Bawah - 1 90 90

STP - 1 24 24

Luas Efektif Sirkulasi 1454

Jumlah 218

(32)

17

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

2.7 Fashion

2.7.1 Peragaan Busana

Peragaan Busana/Fashion Show adalah : “Suatu parade yang diselenggarakan untuk memamerkan atau memperkenalkan busana yang dikenakan oleh boneka hidup (peragawati atau peragawan) dengan tujuan tertentu”. Pengertian di atas disimpulkan dari pernyataan beberapa desainer/ perancang mode, baik dalam negeri maupun luar negeri antara lain :

a. Harry Dharsono mengatakan bahwa peragaan busana merupakan aspek promosi dari suatu kegiatan mode.

b. Poppy Dharsono mengatakan bahwa peragaan busana merupakan parade dari fashion yang mempergunakan boneka hidup sebagai modelnya.

c. John Patric Ireland mengatakan : “fashion show are stages and the garments are carefully displayed”, yang berarti bahwa peragaan busana adalah suatu pementasan dan pakaian-pakaian diperlihatkan secara teliti.

2.7.2 Kebutuhan Ruang

2.7.2.1 Ruang untuk cat walk/stage

Cat Walk/ stage adalah menjadi pusat perhatian, karena pada temapt itulah peragawati memperagakan busana. Cat Walk tidak harus berupa panggung, namun sebaiknya pandangan penonton sejajar dengan ketinggiannya, sehingga para peragawati dapat dilihat dari ujung kaki sampai rambut. Pada umumnya lebar cat walk sekitar 1,5 meter, bentuk atau panjangnya disesuaikan dengan besar ruangan. Harus diperhatikan juga tempat penonton dan hiasan sekitar cat walk jangan sampai menghalangi pandangan penonton. Bila cat walk terdiri dari sambungan meja atau carpet perhatian khusus pada sambungan-sambungan, baik meja maupun carpet karena hal ini akan membahayakan pergawati (jangan sampai tersandung atau jatuh). Warna carpet biasanya hijau tua, merah hati, coklat, biru tua (tidak mencolok).

Contoh bentuk panggung :

(33)
[image:33.595.129.503.70.763.2]

18

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom [image:33.595.159.488.409.736.2]

Gambar 2.4 panggung bentuk T

(34)
[image:34.595.139.497.104.674.2]

19

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

Gambar 2.6 Panggung Bentuk I

[image:34.595.177.446.447.661.2]
(35)

20

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

2.7.2.2 Window Display dan Main Entrance

Akses masuk ke dalam toko harus memberikan suasana yang berbeda dengan jalanan untuk menarik pengunjung. Yang menjadi pertimbangan pada bagian main entrance adalah penggunaan pintu masuk, terkadang penggunaan pintu tidak diperlukan, penentuan jenis pintu apa yang digunakan disesuaikan dengan konsep desain toko itu sendiri. Semakin eksklusif suatu toko, sebuah pintu semakin diperlukan untuk mengomunikasikan “exclusivity” dan bukan untuk faktor keamanan (Fitch, 1990). Sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh ADA, peletakan handle pintu juga perlu diperhatikan terutama untuk pengguna kursi roda atau pembeli dengan barang belanjaan yang banyak.

2.7.2.3 Beauty Area

Merupakan area kecantikan dalam toko kosmetik ataupun kelas make-up yang biasanya terdiri dari meja rias dengan rak-rak pendukung. Desainer sebaiknya memahami cara terbaik untuk mempresentasikan produk berupa kosmetik ataupun parfum. Pada meja counter produk kecantikan, terdapat pengaturan yang umumnya terdiri dari tiga bagian. Bagian rak kedua dan ketiga biasanya didesain untuk produk lotion/skin care sedangkan pada top table/ bagian tas didesain untuk produk lipstick, blushes dan eyeshadow (Weishar, 1992).

2.7.2.4 Cafe

(36)

21

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom
(37)

22

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

2.6 Lokasi Usulan Proyek

Dalam mengusulkan lokasi proyek diperlukan data, antara lain data umum lokasi proyek, kriteria yang harus dipenuhui dalam pemilihan lokasi.

2.6.1 Data umum Lokasi Proyek

Lokasi berada di kota Bandung, Jawabarat, Indonesia. Letak geografis kota Bandung sebagai berikut :

Nama kota : Bandung

Provinsi : Jawa barat

Koordinat ` : 107oBT dan 6 o 55LS

Luas Kota : 16.769 hektar

Terletak pada ketinggian : + 768 m diatas permukaan laut Tempratur rata-rata kota : 25o -33o

2.6.2 Kriteria Pemilihan Lokasi

Dalam pemilihan lokasi terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi, mengingat fungsi bangunan yang dirancang merupakan bangunan yang komersial yang bersifat public dan berskala kota.

No Kriteria Pemilihan Lokasi Keterangan

1 Tinjauan terhadap arsitektur kota Lokasi yang dipilih berada dibagian pusat

kota dengan pertimbangan komersil dan berskala kota.

2 Pencapaian Lokasi harus dapat dicapai dari berbagai

arah dan dengan segala alternatif

(kendaraan umum, pribadi, pejalan kaki)

3 Area pelayanan Lokasi memiliki area pelayanan ± 1 km

dari berbagai fasilitas seperti bank, tempat ibadah, pasar, kantor, dll

4 Persyaratan lain Lokasi harus memiliki tingkat privasi yang

(38)

1

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

Bab III

Studi Banding Proyek

3.1 Grand Aquila Hotel

Hotel Grand Aquila terletak di jalan Dr. Djundjunan 116 daerah bandara Bandung. Dibangun sejak 1995. hotel ini menjadi hotel pelopor bisnis dan rekreasi di Bandung. Hotel Grand Aquila ini memiliki 8 lantai dimana terdapat 222 kamr sberbagai jenis ukuran. Hotel dengan menggelari bintang 5 ini sangat lah mewah dan memiliki ciri arsitektur yang khas dengan warna dari fasadenya.

3.1.1 Fasilitas 1. Breakfast 2. AC

3. Safety Deposit Box 4. Room Service 5. Laundry 6. Rental Car 7. Business Center

8. Video Conferencing Available 9. Restaurant

10. Swimming Pool 11. Fitness Centre 12. Wi-Fi

[image:38.595.162.499.516.733.2]

13. Parking Area 14. Balroom

(39)

2

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

3.1.2 Standar Hotel Grand Aquila A. Guest room

1. Superior Deluxe

Super duluxe adalah type ruangan kamar dengan luas ruangan 35 m2, dan untuk jumlah kasur tergantung pesanan ada yang memiliki 2 tempat tidur dan 1 tempat tidur. Super deluxe berada di lantai 2-5, dan memiliki view ke arah jalan.

2. Premier Deluxe

Premier Duluxe adalah type ruang kamar dengan luas ruang 35m2, dan untuk jumlah kasur tergantung pesanan ada yang memiliki 2 tempat tidur dan 1 tempat tidur. berada dilantai 6.

3. Executive Deluxe

[image:39.595.213.449.372.697.2]

Executive Deluxe adalah type ruang kamar dengan luas ruang 39m2, dan untuk jumlah kasur tergantung pesanan ada yang memiliki 2 tempat tidur dan 1 tempat tidur berada di lantai 7-8 memiliki view kejalan, dan untuk ruangannya pun lebih mewah.

Gambar 3.2 Superior Deluxe

(40)

3

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom [image:40.595.210.453.271.584.2]

Gambar 3.4 Premier Deluxe

Gambar 3.5 Premier Deluxe

Gambar 3.6 Executive Deluxe

B. Suites

1. Solitaire Suite

Solitaire Suite adalah kamar dengan luasan 65 m2, berada di lantai Solitaire Suite

2. Premier Suite

Premier Suit adalah kamar dengan luasan 70 m2, berada di lantai 4-7

(41)

4

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

Executive suite adalah kamar dengan luasan 79 m2, berada di lantai 4-7

4. The Duchess Suite

The Duchess Suite adalah kamar dengan luasan 195m2, berada di lantai 8

5. The Duke Suite

The duke suite adalah kamar dengan luasan 200m2, berada di lantai 8

6. The Royal Suite

[image:41.595.214.446.252.709.2]

The Royal Suite adalah kamar dengan luasan 250m2, berada di lantai 8

Gambar 3.7 Solitaire Suite

Gambar 3.8 Premier Suit

(42)
[image:42.595.216.447.83.564.2]

5

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

Gambar 3.10 The Duchess Suite

Gambar 3.11 The duke suite

Gambar 3.12 The Royal Suite C. Area Lobby

Area lobby grand aquila terdapat beberapa tempat yaitu : 1. Receptionis

(43)
[image:43.595.150.525.86.320.2]

6

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

Gambar 3.13 Area Lobby D. Restoran

[image:43.595.209.473.415.748.2]

Pada grand aquila terdapat beberapa restoran, restoran yang berada di dalam bangunan sekitar hotel dan ada pula restoran yang berada diluar hotel tetapi bangunan masih menyatu, hanya bagian entrancenya yang berbeda.

Gambar 3.14 Restoran area luar

(44)

7

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

E. Fungtion Room

(45)

8

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

Gambar 3.17 Ballroom F. Kolam Renang

Kolam renang dengan bentukan yang unik, menambah kualitas hotel bintang 5 ini.

Gambar 3.18 Kolam renang

3.2 Hotel Hilton

Menurut wikipedia Hotel Hilton Bandung adalah

sebuah hotel dan pencakar langit di Bandung, Jawa Barat,Indonesia. Hilton Bandung terletak di pusat kota Bandung di sebelah selatan dari Hyper Square Paskal (Pasir Kaliki) Bandung adalah tempat pusat hiburan dan makanan serta dekat dengan Paris Van Java Bandung.

(46)

9

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

membuat Hotel Hilton Bandung sering dijadikan tempat menginap bagi businessman maupun wisatawan.

 Fasilitas :

 Breakfast  AC

 Safety Deposit Box  Room Service  Laundry  Rental Car  Business Center

 Video Conferencing Available  Restaurant

 Swimming Pool  Fitness Centre  Wi-Fi

 Parking Area

(47)
[image:47.595.205.420.85.324.2]

10

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

Gambar 3.20 tampak tower hotel

[image:47.595.197.427.373.614.2]
(48)
[image:48.595.192.434.84.442.2]

11

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

Gambar 3.22 Kamar Hotel

(49)
[image:49.595.116.552.89.749.2]

12

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

Gambar 3.24 Analisis

(50)

1

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

BAB 4

ELABORASI TEMA 4.1 Elegan

• Menurut Reni Megawati dalam journalnya suatu hal yang bersifat dinamis dapt dikatakan elegan, sesuatu yang dinamis dapat berupa bentukan, maupun pola dalam fasade

• Defi reisana dalam journalnya, elegan terkait dengan kemurnian, kemurnian berkaitan dengan simple. Dalam arsitektur yang dikatakan elegan dengan kemurnian adalah sesuatu hal yang bersifat transparan dapat dikatakan murni, dan murni berhubungan langsung dengan elegan

(51)

2

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

4.1.1 Karakteristik Elegan

Ada beberapa karakteristik untuk menentukan sifat dari elegan adalah sebagai berikut :

[image:51.595.117.576.376.672.2]

1. Arsitektur  Bentuk  Material  Warna  Pencahayaan  Komponen 2. Landscape  Sirkulasi 3. Green building  Pencahayaan  Vegetasi  Material  Penghawaan

(52)
[image:52.595.115.579.83.382.2]

3

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

Gambar 4.2 Tabel Analisis elegan menurut Arsitektur

[image:52.595.114.577.424.729.2]
(53)

4

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom [image:53.595.114.540.127.421.2]

4.1.2 Transformasi Bentuk

Gambar 4.4 Transformasi Bentuk

Transformasi bentuk dasar berasal dari model fashion show, para model mengenakan busana yang mendominasi elegan, dengan bentukan yang sesuai dengan lekuk tubuh hingga bentukan yang berbeda dari yang lain, beberapa bentukan busana tidak ada yang sama, sehingga busana yang dipakai dapat menjadi ciri khas pengguna.

Bentukan dari pakaian tersebut dipilih secara acak sehingga memunculkan transformasi bentukan dasar pada bangunan, sehingga analogi dari bangunan terinpirasi dari busana pakaian wanita yang dapat tergolong dalam elegan.

4.1.3 Kesimpulan Elegan

1. Sirkulasi dan penataan ruang :Sirkulasi dan penataan ruang untuk elegan , harus tersusun sangat rapih dan mempunyai pola yang beraturan dan sirkulasi dapat menyamankan pengguna

2. Bentuk : Memiliki bentukan yang beda dari bangunan yang telah ada, bentukan harus mempunyai ciri yang khas.

(54)

5

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

4. Warna : Warna harus di sesuaikan dengan bangunan yang berada di dalam site. Sehingga menjadi suatu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan.

5. Pencahayaan : pencahayaan harus di sesuai kan dengan ruangan, pencahayaan tidak boleh terlihat redup.

6. Komponen : komponen memiliki subtraktif dan adiktif sehingga menjadi timbul hirarki fasade

7. Green : Green building bangunan mulai dari penghawaan,dan pencahayaan harus cukup dan nyaman,vegetasi dapat memenuhi persyaratan dari RTH, serta konstruksi yang dapat di katakan ekonomis dan dapat di daur ulang.

4.2 Konsep Hotel Fashion

[image:54.595.116.538.376.707.2]

Konsep yang di ambil adalah konsep yang berhubungan dengan fashion tersebut, yaitu "SHOWCASE" dimana bangunan terlihat seperti pertunjukan, ketika pengunjung masuk terasa berada di area stage catwalk. Dan seolah-olah orang melihat pada pengunjung hotel, dan pengunjung hotel dapat dikatakan adalah model fashionnya.

Gambar 4.5 Konsep showcase

(55)

6

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

di bawah disaksikan oleh orang yang berada di undakan bangunan, sehingga orang yang berada dibawah seolah-olah berjalan di atas stage, yang disaksikan oleh beribu-ribu orang yang berada diatas.

Konsep dalam bangunan diambil dari beberapa karakteristik fashion yaitu :

• Wraping = mengaburkan bagian-bagian dinding atau atap, bahkan juga depan atau belakang membentuk suatu sosok terbungkus seperti ‘kepompong. Sehingga akan menimbulkan silhouette.

• Pleating menurut Eko Parwoto dalam journalnya Teknik lipatan wiru ini sudah banyak dipakai oleh fashion designer, sering diaplikasikan untuk memunculkan bentuk yang tidak biasa dan memperkuat kesan volumetric. Sementara di bidang arsitektur efek lipatan wiru ini dipakai untuk

memperlunak kesan monolitik bangunan bahkan memberikan kesan visual yang ringan di material dengan garis-garis tipis . Dalam fasade dan interior kesan garis akan di tampilkan dengan adanya deretan garis pada fasade maupun bagian interior

• Printing menurut Eko Parwoto dalam journalnya =Tekstru semu yang dihasilkan prink pada kain akan menimbulkan kesan tertentu. Pola yang kecil atau besar akan memberikan efek visual yang berbeda jika

diaplikasikan pada pakaian. Demikian juga dalam penerapan pada bangunan. Bangunan dicitrakan seperti sesuatu yang terbungkus atau ditabur dengan garis, warna bak benda yang disungging dengan ornament.

[image:55.595.113.515.477.709.2]

• Cantilever menurut Eko Parwoto dalam journalnya = Khasanah keteknikan dan arsitektural ini dipakai dalam dunia fashion untuk mengartikulasikan permukaan, memanipulasi kesan volumetric dan juga memunculkan silhouette yang dramatic.

(56)

7

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

Gambar 4.7 Printing A. Printing

[image:56.595.113.546.92.398.2]

Konsep printing yang di ambil dari karakteristik fashion menimbulkan beberapa pembahasan yaitu bangunan dapat dinilai dari warna, Komponen garis, serta ornamen. Bangunan harus memasukan karakteristik dari printing. Sehingga bangunan harus melihat warna, warna yang dimaksud harus bersifat elegan, memakai warna-warna natural. Ornamen harus melekat pada bangunan di ambil beberapa ciri ornamen dapat dilihat pada gambar 4.7. komponen garis di aplikasikan pada bangunan agar bangunan lebih indah dan memunculkan kesan silhouet.

(57)

8

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom [image:57.595.125.561.418.642.2]

Gambar 4.8 Cantilever dan wraving

(58)
[image:58.595.120.536.91.408.2]

9

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom [image:58.595.120.541.422.737.2]

Gambar 4.10 Sirkulasi Horisontal

(59)

1

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

BAB 5 ANALISIS

5.1 Analisis Site

• Rencana tata guna lahan : Fasilitas Komersial, Pariwisata dan Rekreasi

• Luas tapak yang direncanakan: 29.400 m2

• Tinggi bangunan maksimum : 70 meter

• Status kepemilikan : Fiktif, Tugas Akhir

• Batas Fisik Lahan :

 Utara – Area Private dan Public, perumahan, pesawahan, dan perkantoran

 Selatan – Area Perumahan dan Pesawahan  Barat - Area Private, Pabrik

 Timur – Area Publik, MTC (metro trade center) dan Ruko

• Koefisien dasar bangun : 40 %

• Koefisien Lantai Bangunan : 7

• Kondisi Iklim : Tropis, Suhu Rata – Rata 250 celcius - 330 celcius.

• Kondisi Geologi : Tanah merupakan tanah gambut  Kontur : Datar

• Infrastruktur : Jaringan Listrik, Jaringan Air Bersih, Jaringan Telepon, Jaringan Jalan.

• Aksesbilitas : Kendaran umum, kendaraan pribadi, pejalan kaki

• Pencapaian :

• Tingkat Kemacetan : tidak macet

(60)
[image:60.595.156.559.80.641.2]

2

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

Gambar 5.1 peta satelit

Gambar 5.2 penempatan Zona

(61)
[image:61.595.150.551.409.621.2]

3

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

Gambar 5.3 Figur ground

Terdapat beberapa pola jalan yang masih tidak tertapa dan penempatan bangunan masih belum tertata, dan pembangunan bangunan pun masih minim sehingga masih banyaknya lahan kosong yang dapat dibangun dan dijadikan tempat komersil.

Gambar 5.4 Penempatan zona dan skyline

(62)
[image:62.595.150.564.84.375.2]

4

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

Gambar 5.5 peruntukan lahan

Lahan yang akan di dirikan di atas bangunan roofmart yaitu sebuah pabrik dan hyunday adalah sebuah showroom, dab BPN adalah badan pertahan negara.

[image:62.595.114.534.417.763.2]
(63)
[image:63.595.111.567.81.743.2]

5

Studio Tugas Akhir AR 38313 S | Jurusan Teknik Arsitektur Unikom

Gambar 5.7 Observasi Lapangan

Gambar

Gambar 2.4 panggung bentuk T
Gambar 2.7 Panggung Bentuk silang
Gambar 3.1 Fasade Grand Aquila
Gambar 3.2 Superior Deluxe
+7

Referensi

Dokumen terkait

SUBCHAN SMK HANG TUAH Kota Kediri... Ali

Penulisan Ilmiah ini menjelaskan mengenai komputerisasi pemesanan barang sebuah perusahaan yang mempunyai beberapa file, yaitu pemasok, pesanan dan barang, diimpementa sikan ke

Dari rumusan masalah tersebut maka pertanyaan penelitian (research question) adalah sebagai berikut:1) Berapa besar dampak konsumsi wisatawan baik wisnus maupun wisman

Lebaran identik dengan baju barunya// Sebagian orang sudah mempersiapkan untuk menyambut hari yang ditunggu – tunggu itu / dengan memesan membuat busana // Ini

Keefektifan teknik role-play untuk mengembangkan kemampuan komunikasi interpersonal remaja.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Beberapa PAUD unggul seperti RA Istiqlal yang terkenal dengan metode BCCT- nya dan selama ini menjadi rujukan dan tempat study banding PAUD di seluruh Indonesia, RA Darussalam

Dengan itu, jelaslah kepada kita bahwa akhlak yang baik itu akan hanya dapat dimiliki oleh seseorang manusia apabila setiap diri mereka tersebut berupaya