PENILAIAN TEKNIS DAN EKONOMI UNIT PENANGKAPAN
JARING CUMI DI PPP BAJOMULYO PATI JAWA TENGAH
ISEL NAZARETA SILABAN
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Penilaian Teknis dan Ekonomi Unit Penangkapan Jaring Cumi Di PPP Bajomulyo Pati Jawa Tengah” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Maret 2013
ABSTRAK
ISEL NAZARETA SILABAN. Penilaian Teknis dan Ekonomi Unit Penangkapan Jaring Cumi di PPP Bajomulyo Pati, Jawa Tengah. Dibimbing oleh MOCH.PRIHATNA SOBARI dan DINIAH.
Unit penangkapan jaring cumi yang terdapat di PPP Bajomulyo bersifatmulti gear, yaitu menggunakan alat tangkap jaring cumi untuk menangkap cumi dan alat tangkap pancing untuk menangkap ikan tenggiri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unit penangkapan jaring cumi yang bersifat multi gear yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPP Bajomulyo dan produktivitasnya, serta menentukan kelayakan usaha melalui analisis finansial dari pengoperasian unit penangkapan jaring cumi tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis teknis dan finansial. Dalam proses analisis data unit penangkapan jaring cumi dibedakan menjadi dua, yaitu unit penangkapan jaring cumi yang mengunakan fasilitas freezer dan yang tidak menggunakan fasilitasfreezer. Hasil analisis teknis diketahui bahwa konstruksi jaring cumi terbuat dari jaring dan bingkai bambu berukuran 9 x 9 meter sampai 12 x 12 meter. Pengoperasian jaring cumi dilakukan menggunakan alat bantu lampu dengan daya 32.100 watt dan ini melebihi ketentuan yang berlaku. Keuntungan yang diperoleh dari unit penangkapan jaring cumi dengan freezer mencapai Rp 717.499.029,2, lebih tinggi dari jaring cumi non freezer yang hanya mencapai Rp 259.980.319,4 per tahunnya. Usaha pengoperasian jaring cumi layak untuk dikembangkan karena memiliki nilai NPV > 0, Net B/C > 1 dan IRR lebih besar dari suku bunga. Berdasarkan analisis sensitivitas, usaha ini termasuk tidak sensitif terhadap kenaikan harga BBM.
Kata kunci : jarring cumi, kelayakan usaha, PPP Bajomulyo, Jawa Tengah
ABSTRACT
ISEL NAZARETA SILABAN. Technical and Economic Valuation For Squid Net Fishing Unit at Bajomulyo Coastal Fishing Port, Pati, Central Java. Supervised by MOCH.PRIHATNA SOBARI and DINIAH.
Character of Squid net fishing unit at Bajomulyo Coastal Fishing Port is multi gear, which squid net is used to catch squids and lines are used to catch narrow-barred Spanish mackerels. The objectives of this research were to describe squid net fishing units that land their catch and its productivity; and study the feasibility of fishing business by used financial analysis of squid net fishing units. This was made case study from research and data were analyzed by technical and financial analysis. There were two types of squid net fishing units, the first was squid net fishing units with refrigerated fish hold and the other was non refrigerated fish hold. Based on technical analysis, it was known that squid net construction is consisted of net made from polyamide and polyethylene which range from 9x9 meters to12x12 meters, rigs made from 15 meter bamboo and purse line made from polyethylene. Furthermore a line construction consisted of a nylon line and two hooks. For operation, 32.100 watts lamps which exceed the standard requirement, were used to attract squids. The benefit of refrigerated fishing units was significantly bigger than non refrigerated fishing units, Rp 717,499.029.2 compare to Rp 258,980,319.4 in year. Squid net fishing unit was reasonable to be developed since NPV > 0, Net B/C >1, and IRR > rate of interest. It was also known that rising of fuel price did not effect to this business.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
PENILAIAN TEKNIS DAN EKONOMI UNIT PENANGKAPAN
JARING CUMI DI PPP BAJOMULYO PATI JAWA TENGAH
ISEL NAZARETA SILABAN
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
Skripsi ini mengungkapkan hasil penilaian teknis dan ekonomi yang dilakukan terhadap unit penangkapan jaring cumi yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPP Bajomulyo. Keunikan unit penangkapan jaring cumi di PPP Bajomulyo ini adalah mengoperasikan dua jenis alat penangkapan dalam satu trip operasi, yaitu jaring cumi dan pancing. Jumlah hasil tangkapan kedua jenis alat tangkap tersebut hampir sama. Jumlah hasil tangkapan kedua jenis alat tangkap tersebut hampir sama.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan dan penyususnan skripsi ini, terutama kepada :
1) Ir. Moch.Prihatna Sobari, M.S. dan Dr.Ir. Diniah, M.Si. selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan arahan dan motivasi.
2) Dr. Sulaeman Martasuganda, M.Sc. dan Dr.Ir. Mohammad Imron, M.Si. selaku penguji tamu dan komisi pendidikan.
3) Thomas Nugroho, S.Pi.,M.Si. dan Vita Rumanti, S.Pi.,M.Si. selaku pembimbing akademik.
4) Orang tua tercinta, Bapak Edward Silaban dan Ibu Evi Herliani Tampubolon beserta keluarga besar yang senantiasa memberikan doa dan semangatnya selama penulis menjalankan masa studi di IPB.
5) Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pati beserta staff dan Pelabuhan Perikanan Pantai Bajomulyo beserta staff.
6) Segenap responden nelayan jaring cumi, khususnya Bapak Yusuf yang telah membantu selama proses pengumpulan data.
7) Yayasan Karya Salemba Empat (KSE), yang sudah bersedia memberikan beasiswa sejak tahun 2011-2013 guna membantu kelancaran studi penulis di IPB.
8) Idem, Upeh, Eka, Surini, Lia, Ine dan Tyas yang selalu memberikan masukan, bantuan serta semangat. Guntur, Lutfi Imam, Maul, Cahra, Iin dan seluruh keluarga besar PSP 46 yang telah membuat suasana selama perkuliahan menjadi lebih bermakna dan menyenangkan.
9) Nuraeni Setiawati dan Eva Apifah, sahabat yang selalu memberikan dukungan kepada penulis dan menjadi tempat berkeluh kesah saat susah dan senang. 10)Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.
Kritik dan saran sangat diharapkan untuk penyempurnaan skripsi ini. Semoga bermanfaat.
Bogor, Maret 2013
5
Latar Belakang Error! Bookmark not defined.
Perumusan Masalah Error! Bookmark not defined.
Tujuan Penelitian Error! Bookmark not defined.
Manfaat Penelitian Error! Bookmark not defined.
METODE Error! Bookmark not defined.
HASIL DAN PEMBAHASAN Error! Bookmark not defined. Aspek Teknik 8
DAFTAR PUSTAKA Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
1 Produktivitas jaring cumi
2 Hasil analisis usaha unit penangkapan jaring cumi 3 Hasil perhitungan cashflowusaha perikanan jaring cumi
4 Hasil perhitungan analisis sensitivitas usaha unit penangkapan jaring cumi (sesudah diberlakukan kenaikan harga)
DAFTAR GAMBAR
1 Unit penangkapan jaring cumi multi gear
2 Kapal jaring cumi di PPP Bajomulyo
3 Daerah pengoperasian unit penangkapan jaring cumi
DAFTAR LAMPIRAN
1 Perhitungan analisis usaha unit penangkapan jaring cumi freezer dan
non freezer
2 Perhitungan cashflow unit penangkapan jaring cumi dengan freezer
menggunakan modal sendiri.
3 Perhitungan cashflow unit penangkapan jaring cumi tanpa freezer
menggunakan modal sendiri
4 Perhitungan cashflow unit penangkapan jaring cumi dengan freezer
setelah dilakukan analisis sensitivitas
5 Perhitungan cashflow unit penangkapan jaring cumi tanpa freezer
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penggunaan unit penangkapan jaring cumi di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Bajomulyo mulai berkembang sejak tahun 2007.Sejak itu hasil tangkapan cumi yang didaratkan di PPP Bajomulyo terus meningkat.Hasil tangkapan cumi pada tahun 2009 meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar 39,5% dan pada tahun 2010 hasil tangkapan cumi juga meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 24,1%. Berdasarkan data dari TPI Bajomulyo, terdapat ikan tenggiri hasil tangkapan pancing yang dioperasikan bersamaan dalam unit penangkapan jaring cumi, sebesar 46-56 % dari keseluruhan hasil tangkapan unit penangkapan jaring cumi tersebut.Hal ini menarik untuk dikaji.
Pelabuhan Perikanan Pantai Bajomulyo merupakan salah satu tempat pendaratan ikan yang berpotensi tinggi di Kabupaten Pati Jawa Tengah.Pelabuhan ini memiliki nilai lelang terbesar diantara delapan tempat pendaratan ikan lainnya yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Pati, yaitu kecamatan Batangan, Juwana, Tayu dan Dukusheti.Jumlah unit penangkapan jaring cumi di PPP Bajomulyo pada tahun 2010 adalah 41 unit, meningkat pada tahun 2011 menjadi 43 unit.
Unit penangkapan jaring cumi bersifat multi gear, yaitu menggunakan lebih dari satu alat tangkap dalam satu unit penangkapan ikan yaitu alat tangkap jaring cumi dan pancing.Jaring cumi digunakan untuk menangkap cumi-cumi, sedangkan pancing digunakan untuk menangkap cumi-cumi yang berukuran besar dan ikan.Hasil tangkapan utama yang didapat dari unit penangkapan jaringcumi adalah cumi-cumi (Loligo sp)danikan tenggiri (Scomberomorus sp), sedangkan hasil tangkapan sampingannya adalah ikan kakap merah (Lutjanus sp) dan manyung (Arius sp).
Usaha penangkapan ikan di perairan laut memiliki resiko sangat tinggi, sehingga diperlukan pertimbangan yang matang dalam perencanaannya.Salah satu pertimbangan khusus adalah melakukan penilaian unit penangkapan ikan terkait, baik secara teknik maupun secara ekonomi.Penilaian teknis dan ekonomi terhadap unit penangkapan jaring cumi belum pernah dilakukan.Sehubungan dengan itu, maka penulis tertarik melakukan penilaian teknis dan ekonomi terhadap unit penangkapan jaring cumi di PPP Bajomulyo, sehingga dapat diketahui kelayakan usahanya.
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1) Mendeskripsikan unit penangkapan jaring cumi yang bersifat multi gearyang mendaratkan hasil tangkapannya di PPP Bajomulyo.
2) Menghitung produktivitas unit penangkapan jaring cumi yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPP Bajomulyo.
3) Menentukan kelayakan usaha dari pengoperasian unit penangkapan jaring cumi tersebut
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1) Bagi penulis, hasil penelitian ini menambah wawasan tentang cara penilaian terhadap kegiatan pengoperasian unit penangkapan jaring cumi;
2) Bagi pemerintah daerah, penelitian ini bisa digunakan sebagai informasi tentang pemanfaatan sumberdaya cumi-cumi menggunakan unit penangkapan jaring cumi.
3) Bagi pengusaha yang ingin berinvestasi dibidang perikanan tangkap khususnya jaring cumi, sebagai bahan pertimbangan dalam memulai usaha dibidang penangkapan menggunakan jaring cumi.
METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Pengambilan data di lapangan dilakukan pada Bulan Agustus 2012.Lokasi penelitian berbasis di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Bajomulyo, Pati Jawa Tengah.
Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya: 1) alat dokumentasi berupa kamera
2) kuisioner.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah unit penangkapan cumi-cumi yang mendaratkan hasil tangkapannyadi PPP Bajomulyo Pati.
Metode Penelitian
3
keadaan yang ada pada waktu penelitian (Nazir 2005). Kasus yang akan diambil untuk penelitian ini adalah usaha pengoperasian unit penangkapan jaring cumi yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPP Bajomulyo.
Metode Pengambilan Responden
Proses pengambilan responden dilakukan dengan carasampling atau pengambilan contoh. Sampel atau contoh adalah sebagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi tersebut (Simamora 2002). Teknik pengambilan sampel dengan metodepurposive sampling, yaitu cara pengambilan sampel secara tidak acak atau peneliti menganggap sampel yang diambil memiliki informasi-informasi yang dibutuhkan untuk penelitian ini. Responden berjumlah 10 orang, yaitu nelayan jaring cumi yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPP Bajomulyo.Pemilihan responden dilakukan dengan pertimbangan bahwa responden mampu berkomunikasi dengan baik dalam pengisian kuisioner dan berpengalaman dalam pengoperasian alat tangkap jaring cumi.
Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder.Data primer diperoleh melalui wawancara dan pengamatan langsung di lapangan mengenai keseluruhan kegiatan unit penangkapan jaring cumi, sedangkan data sekunder didapatkan dari PPP Bajomulyo.
Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: 1) Aspek teknik
Aspek teknik berhubungan dengan keragaan jaring cumi meliputi (1) Ukuran dan jumlah unit penangkapan jaring cumi;
(2) Konstruksi dan metode pengoperasian unit penangkapan jaring cumi; (3) Musim dan daerah pengoperasian jaring cumi;
(4) Komposisi hasil tangkapan; (5) Jumlah trip per musim;
(6) Jumlah hasil tangkapan yang diperoleh unit penangkapan jaring cumi dalam setiap trip.
2) Aspek finansial
Aspek finansial yang diamati dalam penelitian ini meliputi : (1) Biaya operasional selama kegiatan berlangsung;
(2) Biaya perbekalan;
(3) Harga jual hasil tangkapan per kilogram; (4) Pendapatan nelayan per trip;
(5) Biaya investasi per alat tangkap.
Data sekunder yang dikumpulkan meliputi :
1) Jumlah unit penangkapan jaring cumi yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPP Bajomulyo selama tahun 2007 - 2012;
2) Peta lokasi pengoperasian unit penangkapan jaring cumi;
3) Keadaan umum daerah penelitian, berupa letak geografis, astronomis, kependudukan;
Metode Analisis Data
Analisis data dimaksudkan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang dapat diinterpretasikan.Data dan informasi yang diperoleh kemudian dianalisis secara terpisah.
Analisis teknis
Analisis teknis dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara teknis alat tangkap jaring cumi sudah efektif dalam pengoperasiannya berdasarkan konstruksi, metode penangkapan ikan, daerah dan musim penangkapan ikan.Penilaian aspek teknis lebih diarahkan pada penilaian produktivitas unit penangkapan ikan.
Produktivitas adalah suatu alat ukur untuk melihat efisiensi teknis dan suatu proses produksi yang merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan input sumberdaya yang dipergunakan (Hanafiah 1986). Produktivitas dihitung menggunakan data sekunder untuk mengetahui produktivitas unit penangkapan jaring cumi sebagai berikut :
Produktivitas per alat tangkap
=
( )( )
Produktivitas per trip
=
( )( )
Produktivitas per nelayan
=
( )( )
Produktivitas per biaya operasional= ( )
( )
Produktivitas per biaya investasi
=
( )( )
Analisis finansial
Analisis finansial dilakukan untuk mengetahui kemungkinan pengembangan usaha perikanan jaring cumi.Analisis finansial dilakukan melalui analisis usaha dan analisis kriteria investasi.
Analisis usaha
Analisis usaha dalam bidang perikanan merupakan pemeriksaan keuangan untuk mengetahui tingkat keberhasilan usaha yang telah dicapai selama usaha perikanan itu berjalan.Keuntungan yang besar dapat diperoleh dengan cara menekan biaya produksi atau memperbesar nilai harga jual. Biaya produksi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu biaya tetap (fixed cost) atau biaya yang penggunaannya tidak habis dalam satu kali produksi dan biaya tidak tetap
5
analisis imbangan penerimaan dan biaya (Revenue Cost Ratio), Payback Period
(PP) dan analisis Return of Investment(ROI).
1) Analisis pendapatan usaha
Analisis pendapatan usaha merupakan jumlah nominal yang diperoleh dari selisih antara total pemasukan yang diterima dengan total pengeluaran yang dikeluarkan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu usaha dan untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dari seuatu kegiatan usaha yang dilakukan (Sugiarto et al. 2002). Rumus yang digunakan
Jika total penerimaan > total biaya maka usaha dikatakan untung dan layak untuk dilanjutkan.
Jika total penerimaan = total biaya maka usaha dikatakan tidak untung dan tidak rugi (impas).
Jika total penerimaan < total biaya maka usaha dikatakan rugi dan tidak layak untuk dilanjutkan.
2) Analisis imbangan penerimaan dan biaya (Revenue - Cost ratio)
Analisis revenue cost ratio digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha selama periode tertentu cukup menguntungkan (Sugiarto et al.2002). Rumus yang digunakan adalah
=
Jika R/C > 1, maka kegiatan usaha tersebut untung sehingga usaha tersebut layak untuk dilanjutkan.
Jika R/C < 1, maka kegiatan usaha tersebut rugi sehingga usaha tersebut tidak layak untuk dilanjutkan.
3) Analisis waktu balik modal (Payback Period)
Payback period adalah suatu periode yang diperoleh untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cast investment) dengan menggunakan aliran kas atau dengan kata lainpayback period juga dapat diartikan ratio antara initial cast investment dengan cash flownya, hasilnya merupakan satuan waktu. Rumus yang digunakan (Umar 2003) adalah
PP = X 1 tahun
Dengan :
PP= payback period
i = investasi yang dikeluarkan = keuntungan
Kriteria :
Jika payback periodlebih pendek waktunya dari maksimum payback periodmaka usaha tersebut dikatakan layak untuk dilanjutkan.
4) Return on investment(ROI)
Analisis keuangan sangat bermanfaat untuk membandingkan kinerja antar periode atau untuk mengevaluasi proyek investasi.Metode yang umum digunakan dalam evaluasi kinerja adalah membandingkan seluruh sumberdaya yang digunakan dengan laba yang diperoleh.Model pengukuran yang dipakai adalah analisis tingkat pengembalian investasi (ROI).ROI adalah kemampuan suatu usaha untuk menghasilkan keuntungan.Perhitungan terhadap ROI dilakukan untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan besar investasi yang ditanamkan (Rangkuti 2001). Rumus yang digunakan adalah
ROI = x 100 %
Dengan :
ROI= Return of Investment
=keuntungan
I = invetasi
Analisis kriteria investasi
Analisis kriteria investasi berguna untuk mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh selama umur ekonomis proyek.Analisis dilakukan dengan menghitung komponen-komponen Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (net B/C), Internal Rate of Return (IRR)(Gray et al.2005).
1) Net Present Value(NPV)
Net present value merupakan nilai manfaat beberapa tahun yang akan datang dinilai pada saat ini selama umur teknis usaha. NPV ini dihitung untuk melihat apakah usaha penangkapan yang akan dilakukan dapat dilanjutkan atau tidak. Perhitungan ini menggunakan rumus :
NPV =
∑
( )
=
[ ]
7
Dengan :
NPV:Net Present Value
Bt : benefit social kotor dari suatu proyek pada tahun ke-1
Ct : biaya kotor dari suatu proyek pada tahun ke-1
I : tingkat suku bunga
n : umur ekonomis proyek
Kriteria :
NPV ≥ 0, artinya usaha penangkapan dapat dilanjutkan NPV ≤ 0, artinya usaha penangkapan tidak dapat dilanjutkan NPV = 0, artinya usaha penangkapan tidak untung maupun rugi
2) Net Benefit Cost Ratio(Net B/C)
Analisis Net Benefit Cost Ratio bertujuan untuk mengetahui besarnya penerimaan dibandingkan dengan pengeluaran selama umur ekonomis proyek. Net B/C merupakan perbandingan sedemikian rupa, sehingga pembilangnya terdiri atas present value total dari benefit bersih dalam tahun-tahun saat benefit bersih itu bernilai positif, sedangkan penyebutnya terdiri atas present valuetotal dari biaya bersih dalam tahun-tahun saat Bt- Ctbersifat negatif, yaitu biaya kotor
lebih besar dari benefit kotor yang dinyatakan dengan rumus (Gray et al. 2005) :
Net =
Net B/C ≥ 1, maka usaha tersebut mendapatkan keuntungan Net B/C ≤ 1, maka usaha tersebut mengalami kerugian Net B/C = 1, maka usaha tersebut impas
3) Internal rate of return(IRR)
Analisis Internal Rate of Return digunakan untuk mengetahui tingkat keuntungan internal yang diperoleh dengan investasi yang ditanamkan.Internal Rate of Return merupakan nilai discount rate yang membuat NPV dari proyek sama dengan nol, yang dinyatakan dengan rumus (Gray et al. 2005) :
IRR= +
( ")x
(
i” – i’
)
Dengan :
IRR : Internal Rate of Return
i’ : tingkat bunga yang menghasilkan NPV positif
i” : tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif
NPV’ : NPV pada suku bunga ke- i’
NPV” : NPV pada suku bunga ke- i” Kriteria:
IRR ≥ i, usaha tersebut layak untuk dilanjutkan dan mendapatkan keuntungan IRR ≤ i, usaha tersebut layak untuk dilanjutkan tanpa mendapatkan keuntungan IRR= i,usaha tersebut tidak layak untuk dilanjutkan karena hanya akan
Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas terhadap unit penangkapan jaring cumi dilakukan berdasarkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yaitu solar, bensin dan minyak tanah.Hal ini dilakukan untuk melihat efek yang ditimbulkan akibat kenaikan harga BBM tersebut. Pada umumnya analisis sensitivitas pada analisis kelayakan usaha dilakukan terhadap faktor-faktor penting yang memiliki pengaruh cukup kuat terhadap keuntungan yang akan diperoleh, misalnya harga kebutuhan operasional pada kegiatan penangkapan ikan. Pada akhirnya dapat disimpulkan apakah usaha tersebut sensitif terhadap faktor yang diperhitungkan atau tidak.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Teknis
Unit penangkapan jaring cumi
Unit penangkapan jaring cumi yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPP Bajomulyo bersifat multi gear.Terdapat 43 unit penangkapan jaring cumi yang beroperasi dan mendaratkan hasil tangkapannya di pelabuhan ini.Penjelasan terperinci mengenai unit penangkapan jaring cumi sebagai berikut.
(1) Alat tangkap
Jaring cumi menurut von Brandt merupakan sejeniscast net dan termasuk dalam kelompok alat tangkap falling gear, sedangkan menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.02 Tahun 2011, jaring cumi juga termasuk ke dalam kelompok alat tangkap yang dijatuhkan atau falling gear. Alat tangkap jaring cumiberbentuk persegi empat, terbuat dari bahan PA (Polyamida) dan PE (Polyethylene) (Gambar 1).Ukuran jaring cumi yang terdapat di PPP Bajomulyo minimal 10x10 meter dan maksimal12x12 meter.Jaring tersebut dibingkai oleh bambu berukuran 15 meter dan terletak di sisi sebelah kanan kapal.Bagian-bagian dari alat tangkap jaring cumi adalah jaring, rig dari bahan bambu, cincin atau ring
berbahan kuningan, pemberat timah, tali kolor dan tali kerek dari PE.
Alat tangkap pancing ulur yang terdapat pada unit penangkapan jaring cumi, terbuat dari tali PEmonofilament bernomor 500 atau 600 dengan mata pancing nomor 7 atau mata pancing cumi (squid jigger)serta penggulung. Pancing ulur dilengkapi dengan pemberat dan swivel, keduanya dari bahan timah sedangkan penggulung dari bahan plastik
(2) Kapal
9
D
mata pancing squid jigger No. 7
tersebutdiletakkan di palka dan digunakan untuk menyimpan hasil tangkapan agar mutunya tetap terjaga.Biaya yang dikeluarkan untuk pemasangan freezer sekitar Rp 300.000.000.Kapal jaring cumi yang sudah menggunakan freezer
membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak, yaitu sekitar 10.000 – 16.000 liter.
Keterangan :
a : rig dari bambu, panjang 15m
b : cincin (ring), kuningan, Ø = 18 mm
c : pemberat, timah 200 g, L 50 mm, Ø 30 mm d: tali kerek, PE Ø 18 mm
e : tali kolor (purse line), PE Ø 18 mm
f : badan jaring lapis ke 1,3,4, PA; # 1” g : badan jaring lapis ke 2, PE; # 1” h : kantong, PE; # 1,75”
(a) tampak samping 15 – 4 m
12–18 m
Sumber : Setioaji Y 2010 (b) saat dioperasikan
Keterangan :
A: penggulung, plastic B : swivel, timah C : pemberat, timah
D : mata pancing no.7 atausquid jigger E : tali pancing, PEmonofilament
(c) pancing ulur
Dengan adanya fasilitas freezer, nelayan jaring cumi dapat beroperasi dalam waktu lebih lama dan dengan fishing ground yang lebih jauh.Kapal unit penangkapan jaring cumi yang terdapat di PPP Bajomulyo seperti dalam Gambar 2.
(3) Nelayan
Nelayan merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah unit penangkapan ikan. Nelayan yang mengoperasikan unit penangkapan jaring cumi berjumlah 10 – 11 orang, dengan pembagian tugas yaitu 7-8 orang ABK, 2 orang juru mesin dan 1 orang nakhoda yang juga bertindak sebagai fishing master. Pemilik unit penangkapan jaring cumi di PPP Bajomulyo umumnya masyarakat Bajomulyo, sedangkan nelayan yang bertugas mengoperasikan unit penangkapan jaring cumi tersebut biasanya berasal dari daerah Indramayu.
(4) Alat bantu penangkapan ikan
Alat bantu penangkapan ikan yang terdapat pada unit penangkapanjaring cumi adalah :
1) Gardanuntuk menarik tali temali pada jaring ketika proses hauling;
2) Generator dengan daya 50 KVA atau 50.000 watt yang digunakan untuk menghidupkan lampu;
3) GPS untuk menentukan arah pelayaran dan posisi fishing ground;
4) Lampu sebagai atraktor cahaya untuk menarik ikan agar mendekat ke kapal. Lampu yang digunakan pada unit penangkapan jaring cumi berjumlah 23-38 buah,terdiri atas 4-9 buah lampu galaxy dengan daya masing-masing 400 watt, 1 buah lampu toki dengan daya 500 wat, 12-14 lampu tawur dengan daya 500 watt dan 6-14 lampu samyung dengan daya 1.500 watt. Total daya yang dipakai berkisar antara 17.100 – 32.100 watt.
11
(5) Metode pengoperasian
Pengoperasian jaring cumi dibagi menjadi 3 tahap, yaitu persiapan, setting
dan hauling. Metode pengoperasian jaring cumi sebagai berikut : 1) Persiapan
Tahap persiapan adalah menentukan fishing groundoleh nakhoda yang juga merangkap sebagai fishing master.Kemudian menentukan alur pelayaran menuju fishing ground menggunakan GPS.Lama perjalanan menujufishing groundyaitu 2 -3 hari, bergantung pada jarak fishing groundyang dituju.
2) Setting
Setting dilakukan setelah sampai di fishing ground, dimulai dengan membentangkan rig atau tiang melintang yang terdapat pada sisi kanan kapal dan mengatur tali temali pada jaring.Kemudian semua lampu yang terdapat di sisi kiri dan kanan kapal dinyalakan untuk menarik perhatian cumi-cumi karena cumi-cumi bersifat phototaxis positif.Kemudian ditunggusampai cumi-cumi naik ke permukaan dan mendekat ke kapal.Proses settingdilakukan pada sore hari sebelum gelap dan berlangsung kira-kira selama 15-20 menit.
3) Hauling
Proses hauling mulai dilakukan ketika cumi-cumi sudah mendekat ke permukaan.Satu per satu lampu dimatikan sampai hanya tinggal satu lampu yang menyala, yaitu lampu toki.Lampu toki ini membuat cumi-cumi semakin terkonsentrasi pada salah satu sisi kapal yang terdapat jaring diatasnya.Setelah itu jaring diturunkan secara serentak dengan aba-aba dari nakhoda.Setelah cumi-cumi tertangkap, jaring diangkat kembali ke atas kapal.Pada saat yang bersamaan juga pancing ulur dengan mata pancing cumi digunakan untuk menangkap cumi-cumi yang berukuran besar.Begitu seterusnya operasi penangkapan cumi-cumi dilakukan berulang-ulang, dari malam hingga menjelang pagi hari.
Dalam satu malam dapat dilakukan 15-18 kali setting-hauling.Ketika jaring cumi sedang tidak dioperasikan, pancing ulur dapat digunakan untuk menangkap ikan seperti ikan tenggiri,ikan kakap dan ikan manyung.
(6) Daerah dan musim penangkapan ikan
Secara umum fishing ground jaring cumi terdapat di Laut Jawa, perairan Tanjung Puting dan perairan Banjarmasin (Gambar 3). Jauhnya jarak fishing ground ini menyebabkan waktu operasi penangkapan cumi-cumi menjadi lebih lama, yaitu sekitar 2-3 bulan. Unit penangkapan jaring cumi dengan freezer
melakukan operasi penangkapan cumi-cumi sampai ke daerah perairan dekat Tanjung Puting dan Banjarmasin, sedangkan yang tanpa freezer hanya beroperasi disekitar Laut Jawa yang tidak terlalu jauh dari fishing basePPP Bajomulyo.
Gambar 3 Daerah pengoperasian unit penangkapan jaring cumi
(7) Hasil tangkapan
Hasil tangkapan utama yang didapat dari unit penangkapan jaringcumi adalah cumi-cumi (Loligo sp)danikan tenggiri (Scomberomorus sp), sedangkan hasil tangkapan sampingannya adalah ikan kakap merah (Lutjanus sp) dan manyung (Arius sp).Unit penangkapan jaring cumi tanpa freezer menangkap cumi-cumi sebanyak368.750.000 kg per tahun dan ikan tenggiri 162.500.000 kg per tahun.Sementara unit penangkapan jaring cumi dengan freezer menangkap sebanyak635.937.500 kg per tahun dan ikan tenggiri 474.803.571 kg per tahun.
(8) Produktivitas
Secara umum nilai produktivitas unit penangkapan jaring cumi dengan
freezer lebih tinggi dibandingkan dengan yang tanpa freezer(Tabel 1).Produktivitas kapal jaring cumi dengan freezermencapai 635.937.500kg, lebih tinggi dibandingkan dengan yang tanpa freezer.Hal itu terjadi karena jumlah hasil tangkapan kapal freezer lebih banyak dibandingkan dengan tanpa freezer. Produktivitas unit penangkapan jaring cumi dengan freezer mencapai 7.570.684,5kg per unit per hari operasi lebih tinggi dibandingkan tanpafreezersebesar 4.567.307,6kg.
Tabel 1 Produktivitas jaring cumi
Produktivitas
Unit Penangkapan Jaring Cumi
Freezer Non freezer
Per trip (kg/unit/trip) 635.937.500 118.750.000
Per kapal (kg/unit/tahun) 2.543.750.000 593.750.000
Per hari operasi (kg/unit/hari) 7.570.684,5 4.567.307,6
13
Aspek Finansial
Analisis usaha
Usaha pengoperasian jaring cumi dengan freezerdan nonfreezersama-sama layak untuk dikembangkan.Hal inidapat dilihat dari nilai R/C > 1 (Tabel 2).Total penerimaan, total pengeluaran dan keuntungan yang diperoleh unit penangkapan jaring cumi dengan freezer lebih besar dibandingkan dengan non freezer.Waktu pengembalian modal usaha pada unit penangkapan jaring cumi dengan
freezerlebih cepat dibandingkan non freezer,kurang lebih 4 bulanuntukyang dengan freezerdan kurang lebih 5 bulan untuk yang nonfreezer.
Tabel 2 Hasil analisis usaha terhadap unit penangkapan jaring cumi
Aspek Analisis Usaha Freezer Non Freezer
Total Penerimaan (Rp) 1.572.141.071 531.250.000 Total Pengeluaran (Rp) 854.642.042,2 272.269.680,6 Keuntungan (Rp) 717.499.029,2 258.980.319,4
Revenue-Cost Ratio 1,839 1,951
Payback Period(tahun) 0,36 0,49
Return On Investment(%) 123,86 98,66
Analisis kriteria investasi
Hasil analisis kriteria investasi menunjukkan bahwa unit penangkapan jaring cumi dengan dan tanpa freezerlayak untuk dikembangkan (Tabel 3). Nilai NPV dan IRR unit penangkapan jaring cumi dengan freezer lebih besar dibandingkan yang nonfreezer yaitu Rp 1.913.434.903 dan 99%. Sebaliknya terjadi pada nilai Net B/C,pada unit penangkapan jaring cumi dengan freezernilai Net B/C sebesar 3,35, sedangkan yang nonfreezersebesar 3,76.
Tabel 3 Hasil perhitungan cashflowusaha perikanan jaring cumi
Indikator
investasi setelah dilakukan perhitungan analisis sensitivitas pada usaha penangkapan jaring cumi dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Hasil perhitungan cash flow penangkapan jaring cumi sesudah diberlakukan kenaikan harga BBM
Penggunaan dua jenis alat tangkap sekaligus dalam pengoperasian unit penangkapan jaring cumi dapat dilakukan dengan baik.Penggunaan alat tangkap pancing ulur tidak mengganggu jalannya pengoperasian jaring cumi.Keberadaan pancing ulur dapat meningkatkan nilai produktivitas unit penangkapan jaring cumi.Pancing ulur menangkap jenis ikan tenggiri, kakap atau manyung, sehingga ketika hasil tangkapan cumi sedang menurun, maka hasil tangkapan pancing ulur dapat menjadi sumber pendapatan bagi nelayan jaring cumi.Oleh karena itu, unit penangkapan jaring cumi yang bersifat multi geardapat dikembangkan.
Penggunaan alat bantu penangkapan jaring cumi berupa lampu perlu memperhatikan ketentuan yang berlaku. Menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 mengenai Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia,untuk kapal dengan ukuran lebih besar dari 10GT sampai dengan kurang dari 30GT hanya dapat menggunakan alat bantu penangkapan berupa lampu dengan total daya maksimal 8.000 watt. Sementara unit penangkapan jaring cumi yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPP Bajomulyo dalam pengoperasiannya menggunakan lampu dengan total daya 32.100 watt, jauh di atas daya yang telah ditetapkan.Hal ini tidak sesuai dengan ketentuan yang ada.Nelayan berpikir dengan penggunaan daya lampu yang semakin besar, maka hasil tangkapan yang didapatkan juga semakin banyak.Menurut Wiyono yang diacudalam Notaubun J dan Patty W (2010), respon yang ditimbulkan oleh setiap ikan berbeda-beda terhadap cahaya.Seharusnya dengan penggunaan daya lampu yang tepat dapat membuat ikan berada pada area penangkapannya, menghindari pengurasan ikan tangkapan dan pemborosan biaya penangkapan.
15
ratio unit penangkapan jaring cumi dengan freezerlebih kecil dibandingkan yang
nonfreezer, yaitu sebesar 1,83 dan 1,95. Nilai ini disebabkan oleh lebih besarnya biaya perbekalan dan operasional dari kapal denganfreezer, sehingga membuat imbangan biaya penerimaan dengan pengeluaran yang dihasilkan menjadi lebih kecil.
Jika dilihat dari analisi kriteria investasi, usaha jaring cumi dengan freezer
lebih layak dikembangkan dibandingkan non freezer.Hal ini tampak dari nilai NPV dan IRR unit penangkapan jaring cumi yang menggunakan freezer lebih besar dibandingkan yang nonfreezer.Unit penangkapan jaring cumi nonfreezer
memerlukan biaya operasional yang lebih sedikit dibandingkan yang dengan
freezer, sebagaimana terlihat dari nilai Net B/C nya.
Secara umum usaha unit penangkapan jaring cumi dengan dan tanpa freezer
tidak sensitif terhadap kenaikan harga BBM. Namun jika dibandingkan antar keduanya, maka usaha jaring cumi dengan freezer cenderung lebih sensitif terhadap kenaikan harga BBM. Keadaan itu disebabkan usaha jaring cumi dengan
freezer lebih banyak menggunakan BBM dalam operasionalnya, sehingga jika BBM mengalami kenaikan sampai 126% maka akan membuat usaha ini tidak lagi dapat berjalan atau merugi.Perhitungan ini belum memasukkan pengaruh
multiplier dari kenaikan harga BBM. Sehubungan dengan ini, disarankan untuk melakukan penelitian tentang multiplier effects terhadap harga-harga kebutuhan operasional lainnya ketika usaha ini mulai berkembang pesat.
Produktivitas yang dimiliki oleh kapal jaring cumi dengan menggunakan
freezer lebih besar daripada yang non freezer.Adanya fasilitas freezer membuat hasil tangkapan yang didapatkan oleh nelayan dapat ditingkatkan tentunya dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan jika tidak menggunakan freezer. Nelayan tidak akan khawatir akan rusaknya kualitas hasil tangkapan, walaupun mereka beroperasi dalam waktu yang cukup lama, itu artinya penambahan fasilitas freezer
pada unit penangkapan jaring cumi ini memberikan nilai tambah yang positif. Harga hasil tangkapan jaring cumi denganfreezer lebih mahal, sehingga dapat memberikan keuntungan yang lebih besar bagi nelayan.Kondisi ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak-pihak terkait yang ingin mengembangkan usaha unit penangkapan jaring cumi.
Penelitian ini belum memperhitungkan aspek stok sumberdaya cumi-cumi.Keuntungan dan prospek usaha unit penangkapan jaring cumi yang bagusdapat menarik perhatian pengusaha untuk menanamkan modal dalam usaha ini.Oleh karena itu perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait stok sumberdaya cumi-cumi agar tidak menyebabkan terjadinya overfishingdan pengelolaannya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini sebagai berikut :
tali PE monofilamentbernomor 500 atau 600, mata pancing nomor 7 dan squid jigger serta penggulung dari plastik.Kapal jaring cumi di PPP Bajomulyo terbuat dari bahan kayu dengan ukuran panjang (L) 12 - 18m, lebar (B) 3,8 - 6 m, tinggi/dalam (D) 1,35 - 4m dan bobot 14 – 29 GT. Kapal digerakkan oleh mesin utama berkekuatan 70 dan 90 HP dengan bahan bakar campuran solar, bensin dan minyak tanah. Jumlah ABK dalam setiap kapal berkisar antara 7–8 orang, dua orang juru mesindan seorang nakhoda. Alat bantu penangkapan ikan yang digunakan adalah gardan, generator, lampu dan GPS.Hasil tangkapan didominasi cumi-cumi (Loligo sp), dan ikan Tenggiri (Scomberomorus sp). Musim puncak penangkapan cumi-cumi pada bulan Agustus sampai dengan September sedangkan musim penangkapan tenggiri terjadi pada bulan April sampai Juni. Satu trip pengoperasian unit penangkapan jaring cumi berlangsung adalah 2-3 bulan.
2) Produktivitas per unit penangkapan jaring cumi dengan freezer yaitu 635.937.500kg/unit/trip. dannon freezer yaitu118.750.000 kg/unit/trip. Produktivitas per nelayan penangkapan jaring cumi denganfreezer yaitu 254.375.000kg/orang/tahun dan non freezeryaitu 59.375.000 kg/orang/tahun. 3) Pengoperasian unit penangkapan jaring cumi dengan freezer memberikan
keuntungan sebesar Rp717.499.029,2 dan non freezer sebesar Rp 268.180.319,4. Usaha pengoperasian unit penangkapan ikan jaring cumi layak dikembangkan di PPP Bajomulyo dengannilai R/C 1,839 dan 1,951 serta waktu pengembalian modal usaha selama 0,36 tahun dan 0,49 tahun.
Usaha pengoperasian unit penangkapan jaring cumi di PPP Bajomulyo tidak sensitif terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Usaha unit penangkapan jaring cumi dengan freezerakan terpengaruh jika terjadi kenaikan BBM sebesar 125%, sedangkan non freezersebesar 267%.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penulis menyarankan :
1) Perlu tindakan tegas terhadap penggunaan lampu dengan daya yang jauh lebih tinggi dari aturan yang berlaku, sehingga diperlukan evaluasi teknis terhadap pelaksanaan operasi penangkapan ikan menggunakan unit penangkapan jaring cumi.
2) Hasil analisis usaha menunjukkan bahwa pengoperasian unit penangkapan jaring cumi layak dikembangkan, namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai stok sumberdaya cumi di fishing ground agar tetap lestari. Penelitian lebih lanjut tentang multiplier effectterkait dengan pelaksanaan usaha ini, agar pengembangan usaha ini dapat memberikan keuntungan yang maksimal bagi pengusaha jaring cumi.
17
DAFTAR PUSTAKA
Brandt A von. 2005. Fish Catching Methods of the World 4th Edition. England: Fishing New Book Ltd. 523 hal.
Gray C, Payaman S, Sabur LK, Maspaitella PFL dan Varley RCG. 2005.
Pengantar Evaluasi Proyek Edisi Kedua. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama. 317 hal.
Hanafiah AM. 1986. Tata Niaga Hasil Perikanan. Jakarta (ID): Universitas Indonesia. 208 hal.
Hernanto F. 1986. Ilmu Usaha Tani. Jakarta (ID): Penebar Swadaya. 309 hal. Notanubun J dan Patty W. 2010.Perbedaan Penggunaan Intensitas Cahaya Lampu
terhadap Hasil Tangkapan Bagan Apung Di Perairan Selat Rosenberg Kabupaten Maluku Tenggara Kepulauan Kei. Maluku (ID). Universitas Sam Ratulangi. Vol VI-3.7 hal.
Nazir. 2005. Metode penelitian. Bogor (ID): Ghalia Indonesia.542 hal.
Peraturan Menteri No.2 tahun 2011 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan Dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.
Rangkuti.2001. Analisis SWOT Teknik membedah Kasus Bisnis-reorientasi konsep perencanaan strategis untuk menghadapi abad 21. Jakarta (ID): PT.Gramedia Pustaka Utama. 200 hal.
Rahardi. 2001. Agribisnis Perikanan. Jakarta (ID): Penebar Swadaya. 63 hal. Setioaji F. 2010. Efisiensi Penangkapan Kapal Jala Cumi-cumi Di PPI Unit I
Bajomulyo Juwana Kabupaten Pati [Skripsi]. Semarang (ID). Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. 96 hal.
SimamoraH. 2002.Aura Merek.Jakarta (ID): PTGramedia Pustaka Utama. 40 hal. Sugiarto,Herlambang T, Brastoro, Sudjana R dan Kelana S. 2002. Ekonomi
Mikro: Sebuah Kebijakan Komperhensif. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama. 514 hal
Lampiran 1Perhitungan analisis usaha unit penangkapan jaring cumifreezerdan
non freezer
Investasi Kapal Freezer Non Freezer
Kapal 160625000 132500000 Alat tangkap 21625000 25000000
Mesin 32437500 68500000
Freezer 300000000
Gardan 5000000 5000000
Lampu
(1) Lampu Samyung 47750000 22500000 (2) Lampu Tawur 1000000 520000 (3) Lampu Toki 525000 625000 (4) Lampu Galaxy 4875000 750000 (5) Handline (3 trip) 5437500 7100000 Jumlah investasi 579275000 262495000
Biaya total (a) Biaya tetap
1. penyusutan Kapal Freezer Non Freezer
Kapal 12355769.23 8833333.333 Alat tangkap 7208333.333 16666666.67
Mesin 10812500 34250000
Freezer 300000000
Gardan 1000000 1000000
Lampu -
-2. Perawatan
Kapal 8437500 7500000
Alat tangkap 1200000 750000
Mesin 9187500 5000000
3. Perizinan
SIPI 156250 175000
Pas Tahunan 131250 100000
19
Lampiran 1 Lanjutan
b. Biaya Operasional Kapak Freezer Kapal Non Freezer
Solar 52992500 18040000
Bensin 96428.571 45000
Minyak tanah 27830000 55000000
Air tawar 205000 100000
Konsumsi 17875000 12000000
Oli 871250 820000
Es + Garam 300000 6925000
Tambat labuh 26250 35000
Handline 5437500 7100000 Lampu 11923611.11 7635555.56 Upah ABK 386595400 90294125
Jumlah biaya operasional 504152939.7 197994680.6
Jumlah biaya total 854642042.2 272269680.6
Penerimaan Freezer Non Freezer
Cumi 635937500 368750000
Tenggiri 474803571.4 162500000
Kakap Merah 216400000 0
Manyung 245000000 0
Jumlah penerimaan 1572141071 531250000
Keuntungan 717499029.2 258980319.4
R/C ratio 1.839531633 1.951190448
PP 0.368462481 0.494108235
Lampiran 2 Perhitungan cashflowusaha unit penangkapan jaring cumi dengan freezermenggunakan modal sendiri.
Tahun Ke
Uraian 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. arus masuk
a. penerimaan 0 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071
b. nilai sisa 80536622.15
c. pinjaman
jumlah arus masuk 0 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1652677694 Arus Keluar
1. investasi
Kapal 251266440
Alat tangkap 33828088.76 33828088.76 33828088.76 33828088.76
Mesin 50742133.13 50742133.13 50742133.13 50742133.13 50742133.13
Freezer 469291404.7 469291404.7 469291404.7 469291404.7 469291404.7 469291404.7 469291404.7 469291404.7 469291404.7 469291404.7
Gardan 7821523.412 7821523.412
Jumlah biaya Investasi 812949590 0 469291404.7 520033537.8 503119493.5 520033537.8 477112928.1 553861626.6 469291404.7 520033537.8 503119493.5 b. Biaya Operasional
Solar 0 52992500 52992500 52992500 52992500 52992500 52992500 52992500 52992500 52992500 52992500 Bensin 0 96428.57 96428.57 96428.57 96428.57 96428.57 96428.57 96428.57 96428.57 96428.57 96428.57 Minyak tanah 0 27830000 27830000 27830000 27830000 27830000 27830000 27830000 27830000 27830000 27830000
Air tawar 0 205000 205000 205000 205000 205000 205000 205000 205000 205000 205000
Konsumsi 0 17875000 17875000 17875000 17875000 17875000 17875000 17875000 17875000 17875000 17875000
Oli 0 871250 871250 871250 871250 871250 871250 871250 871250 871250 871250
Es + Garam 0 300000 300000 300000 300000 300000 300000 300000 300000 300000 300000
Tambat labuh 0 26250 26250 26250 26250 26250 26250 26250 26250 26250 26250
21
2. Perawatan
Kapal 0 8437500 8437500 8437500 8437500 8437500 8437500 8437500 8437500 8437500 8437500 Alat tangkap 0 1200000 1200000 1200000 1200000 1200000 1200000 1200000 1200000 1200000 1200000 Mesin 0 9187500 9187500 9187500 9187500 9187500 9187500 9187500 9187500 9187500 9187500 3. Perizinan
SIPI 0 156250 156250 156250 156250 156250 156250 156250 156250 156250 156250
Pas Tahunan 0 131250 131250 131250 131250 131250 131250 131250 131250 131250 131250
Jumlah biaya tetap 0 19112500 19112500 19112500 19112500 19112500 19112500 19112500 19112500 19112500 19112500
Jumlah arus keluar 812949590 523265439.7 992556844.4 1043298978 1026384933 1043298978 1000378368 1077127066 992556844.4 1043298978 1026384933 Net benefit -812949589.6 1048875632 579584227.1 528842093.9 545756138.3 528842093.9 571762703.6 495014005.2 579584227.1 528842093.9 626292760.4 Discount factor 1 0.833333333 0.694444444 0.578703704 0.482253086 0.401877572 0.334897977 0.279081647 0.232568039 0.193806699 0.161505583 Pv -812949589.6 874063026.5 402489046.6 306042878.4 263192582.1 212529776.7 191482172.6 138149324 134792767.3 102493140.8 101149777.3
NPV 1913434903
Pv + 2726384492
Pv - -812949589.6
Net B/C 3.35
IRR 99%
Lampiran 3
Perhitungan cashflowusaha unit penangkapan jaring cumi nonfreezermenggunakan modal sendiri.Tahun ke
Uraian 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Arus masuk
a. penerimaan 0 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000
b. nilai sisa 57458625
c. pinjaman
jumlah arus masuk 0 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000 588708625 Arus Keluar
1. investasi
Kapal 172375875
Alat tangkap 32523750 32523750 32523750 32523750 32523750
Mesin 89115075 89115075 89115075 89115075 89115075 89115075
Freezer 0
Gardan 6504750 6504750
Jumlah biaya Investasi 300519450 0 89115075 32523750 89115075 32523750 95619825 32523750 89115075 32523750 89115075 b. Biaya Operasional
Solar 0 18040000 18040000 18040000 18040000 18040000 18040000 18040000 18040000 18040000 18040000 Bensin 0 45000.00 45000.00 45000.00 45000.00 45000.00 45000.00 45000.00 45000.00 45000.00 45000.00 Minyak tanah 0 55000000 55000000 55000000 55000000 55000000 55000000 55000000 55000000 55000000 55000000 Air tawar 0 100000 100000 100000 100000 100000 100000 100000 100000 100000 100000 Konsumsi 0 12000000 12000000 12000000 12000000 12000000 12000000 12000000 12000000 12000000 12000000
Oli 0 820000 820000 820000 820000 820000 820000 820000 820000 820000 820000
Es + Garam 0 6925000 6925000 6925000 6925000 6925000 6925000 6925000 6925000 6925000 6925000
Tambat labuh 0 35000 35000 35000 35000 35000 35000 35000 35000 35000 35000
23
2. Perawatan
Kapal 0 7500000 7500000 7500000 7500000 7500000 7500000 7500000 7500000 7500000 7500000 Alat tangkap 0 750000 750000 750000 750000 750000 750000 750000 750000 750000 750000 Mesin 0 5000000 5000000 5000000 5000000 5000000 5000000 5000000 5000000 5000000 5000000 3. Perizinan
SIPI 0 175000 175000 175000 175000 175000 175000 175000 175000 175000 175000
Pas Tahunan 0 100000 100000 100000 100000 100000 100000 100000 100000 100000 100000 Jumlah biaya tetap 0 13525000 13525000 13525000 13525000 13525000 13525000 13525000 13525000 13525000 13525000 Jumlah out flow 300519450 211519681 300634756 244043431 300634756 244043431 307139506 244043431 300634756 244043431 300634756 Net benefit -300519450 319730319 230615244.4 287206569 230615244 287206569.4 224110494 287206569 230615244 287206569 288073869 Discount factor 1 0.83333333 0.694444444 0.5787037 0.48225309 0.401877572 0.33489798 0.27908165 0.23256804 0.1938067 0.1615056 Pv -300519450 266441933 160149475.3 166207505 111214913 115421878.8 75054151.1 80154082.5 53633735.2 55662557.3 46525538
NPV 829946320.2
Pv + 1130465770
Pv - -300519450
Net B/C 3.76
IRR 94%
Lampiran 4 Perhitungan cash flowunit penangkapan jaring cumi dengan freezersetelah dilakukan analisis sensitivitas.
Tahun Ke
Uraian 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. arus masuk
a. penerimaan 0 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071
b. nilai sisa 125983815.1
c. pinjaman
jumlah arus masuk 0 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1572141071 1698124887 Arus Keluar
1. investasi
Kapal 393057268
Alat tangkap 52917437.63 52917437.63 52917437.63 25828761.6
Mesin 79376156.45 79376156.45 79376156.45 79376156.45 79376156.45
Freezer 734114741.7 734114741.7 734114741.7 734114741.7 734114741.7 734114741.7 734114741.7 734114741.7 734114741.7 1074954240
Gardan 12235245.7 12235245.7
Jumlah biaya Investasi 1271700849 0 734114741.7 813490898.2 787032179.4 813490898.2 746349987.4 866408335.8 734114741.7 813490898.2 1100783002 b. Biaya Operasional
Solar 0 119233125 119233125 119233125 119233125 119233125 119233125 119233125 119233125 119233125 119233125 Bensin 0 216978.75 216978.75 216978.75 216978.75 216978.75 216978.75 216978.75 216978.75 216978.75 216978.75 Minyak tanah 0 62617500 62617500 62617500 62617500 62617500 62617500 62617500 62617500 62617500 62617500
Air tawar 0 205000 205000 205000 205000 205000 205000 205000 205000 205000 205000
Konsumsi 0 17875000 17875000 17875000 17875000 17875000 17875000 17875000 17875000 17875000 17875000
Oli 0 871250 871250 871250 871250 871250 871250 871250 871250 871250 871250
Es + Garam 0 300000 300000 300000 300000 300000 300000 300000 300000 300000 300000
Tambat labuh 0 26250 26250 26250 26250 26250 26250 26250 26250 26250 26250
25
2. Perawatan
Kapal 0 8437500 8437500 8437500 8437500 8437500 8437500 8437500 8437500 8437500 8437500 Alat tangkap 0 1200000 1200000 1200000 1200000 1200000 1200000 1200000 1200000 1200000 1200000 Mesin 0 9187500 9187500 9187500 9187500 9187500 9187500 9187500 9187500 9187500 9187500 3. Perizinan
SIPI 0 156250 156250 156250 156250 156250 156250 156250 156250 156250 156250
Pas Tahunan 0 131250 131250 131250 131250 131250 131250 131250 131250 131250 131250
Jumlah biaya tetap 0 19112500 19112500 19112500 19112500 19112500 19112500 19112500 19112500 19112500 19112500
Jumlah arus keluar 1271700849 624414114.9 1358528857 1437905013 1411446294 1437905013 1370764102 1490822451 1358528857 1437905013 1725197116 Net benefit -1271700849 947726956.6 213612214.8 134236058.4 160694777.2 134236058.4 201376969.1 81318620.75 213612214.8 134236058.4 -27072229.9 Discount factor 1 0.833333333 0.694444444 0.578703704 0.482253086 0.401877572 0.334897977 0.279081647 0.232568039 0.193806699 0.161505583 Pv -1271700849 789772463.8 148341815.9 77682904.16 77495552.28 53946461.22 67440739.51 22694534.63 49679373.99 26015847.42 -4372316.27
NPV 20756333.22
Pv + 130129109
Pv - -1280534757
Net B/C 1.016209113
IRR 21%
X1 X2 Presentase
Solar 4510 10147.5 125.00%
Bensin 4500 10125
M.tanah 11000 24750
Lampiran 5 Perhitungan cash flowunit penangkapan jaring cumi nonfreezersetelah dilakukan analisis sensitivitas.
Tahun Ke
Uraian 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. arus masuk
a. penerimaan 0 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000
b. nilai sisa 57458625
c. pinjaman
jumlah in Flow 0 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000 531250000 588708625 Arus Keluar
1. investasi
Kapal 172375875
Alat tangkap 32523750 32523750 32523750 32523750 32523750
Mesin 89115075 89115075 89115075 89115075 89115075 89115075
Freezer 0
Gardan 6504750 6504750
Jumlah biaya Investasi 300519450 0 89115075 32523750 89115075 32523750 95619825 32523750 89115075 32523750 89115075
b. Biaya Operasional
Solar 0 66206800 66206800 66206800 66206800 66206800 66206800 66206800 66206800 66206800 66206800 Bensin 0 165150.00 165150.00 165150.00 165150.00 165150.00 165150.00 165150.00 165150.00 165150.00 165150.00 Minyak tanah 0 201850000 201850000 201850000 201850000 201850000 201850000 201850000 201850000 201850000 201850000 Air tawar 0 100000 100000 100000 100000 100000 100000 100000 100000 100000 100000 Konsumsi 0 12000000 12000000 12000000 12000000 12000000 12000000 12000000 12000000 12000000 12000000
Oli 0 820000 820000 820000 820000 820000 820000 820000 820000 820000 820000
Es + Garam 0 6925000 6925000 6925000 6925000 6925000 6925000 6925000 6925000 6925000 6925000
Tambat labuh 0 35000 35000 35000 35000 35000 35000 35000 35000 35000 35000
27
2. Perawatan
Kapal 0 7500000 7500000 7500000 7500000 7500000 7500000 7500000 7500000 7500000 7500000 Alat tangkap 0 750000 750000 750000 750000 750000 750000 750000 750000 750000 750000 Mesin 0 5000000 5000000 5000000 5000000 5000000 5000000 5000000 5000000 5000000 5000000 3. Perizinan
SIPI 0 175000 175000 175000 175000 175000 175000 175000 175000 175000 175000
Pas Tahunan 0 100000 100000 100000 100000 100000 100000 100000 100000 100000 100000 Jumlah biaya tetap 0 13525000 13525000 13525000 13525000 13525000 13525000 13525000 13525000 13525000 13525000 Jumlah out flow 300519450 406656631 495771706 439180381 495771706 439180381 502276456 439180381 495771706 439180381 495771706 Net benefit -300519450 124593369 35478294.44 92069619.4 35478294.4 92069619.44 28973544.4 92069619.4 35478294.4 92069619.4 92936919 Discount factor 1 0.83333333 0.694444444 0.5787037 0.48225309 0.401877572 0.33489798 0.27908165 0.23256804 0.1938067 0.1615056 Pv -300519450 103827808 24637704.48 53281029.8 17109517 37000715.12 9703181.41 25694941.1 8251117.38 17843709.1 15009831
NPV 11840104.49
Pv + 312359554.5
Pv - -300519450
Net B/C 1.039398796
IRR 21%
1
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 29 Desember 1990.Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Edward Silaban dan Ibu Evi Herliani Tampubolon.Pada tahun 2009 penulis menyelesaikan pendidikannya di SMA Negeri 114 Jakarta.Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan terdaftar di Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Selama menimba ilmu di IPB penulis pernah mengikuti beberapa organisasi seperti Persatuan Mahasiswa Kristen (PMK) yang tergabung dalam komisi kesenian, Himpunan Keprofesian mahasiswa PSP yaitu HIMAFARIN sebagai sekertaris Divisi Pengembangan Minat dan Bakat periode 2010/2011 dan tergabung sebagai anggota HIMAFARIN periode tahun 2012/2013, Menjadi asisten dalam praktikum Alat Penangkaan Ikan (PSP 221) periode tahun 2012/2013, serta mengikuti berbagai kepanitian pada acara-acara yang diselenggarakan oleh Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan.