• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh media sosial facebook pada siswa kelas IX di Madrasah Tsanawiyah Raudhatul Mu’allimin Islamiyah Darul Abror Bekasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh media sosial facebook pada siswa kelas IX di Madrasah Tsanawiyah Raudhatul Mu’allimin Islamiyah Darul Abror Bekasi"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MEDIA SOSIAL FACEBOOK PADA SISWA

KELAS IX DI MADRASAH TSANAWIYAH RAUDHATUL

MU’ALLIMIN ISLAMIYAH DARUL ABROR BEKASI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh

Risna Apriani 1810011000078

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

iv

Pengaruh Media Sosial Facebook pada Siswa Kelas IX di Madrasah

Tsanawiyah Raudhatul Mu’allimin Islamiyah Darul Abror, Kota Bekasi,

Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Kata kunci: Pengaruh Media Sosial pada Siswa

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat, Pengaruh negatif dan positif facebook di kalangan remaja khususnya di MTs RMI Darul Abror. Disamping itu, untuk mengetahui penyebab dan upaya mencegah Pengaruh negatif yang akan timbul pada kalangan remaja.

Metode penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif analisis dengan responden dalam penelitian ini adalah siswa Kelas IX MTs RMI Darul Abror, Jatisampurna, Kota bekasi. Tahun pelajaran 2013-2014 yang berjumlah 15 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis dengan menggunakan persentase untuk mendeskripsikan hasil penelitian.

Hasil penelitian menunjukan :

Facebook mempunyai berbagai macam manfaat positif. Namun, juga dapat memberikan Pengaruh negatif bagi remaja kelas IX MTs RMI Darul Abror. Itu semua pada dasarnya tergantung pada diri kita dalam menggunakan Facebook. Para remaja seringkali berlebihan dalam menggunakan facebook dalam kehidupan sehari-hari.akan tetapi Pengaruh buruk facebook bagi remaja terutama bagi siswa di Mts RMI Darul Abror yaitu mengganggu jam belajar,karena mengurangi daya konsentrasi siswa sehingga prestasi mereka dapat menurun.Banyak cara untuk mengatasi Pengaruh buruk facebook tetapi yang paling penting adalah kesadaran diri para siswa itu sendiri dalam menggunakan facebook secara tidak berlebihan.

(7)

v

Segala puja dan puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, dan hidayah-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan skripsi ini. Sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing dan mendidik umatnya dengan ilmu dan akhlak menuju jalan yang di ridhai oleh Allah SWT.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademis di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangka mencapai gelar S.Pdi. Dalam penyelesaian skripsi ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan moril maupun materiil. Adapun ucapan terima kasih khususnya penulis sampaikan kepada: 1. Ibu Nurlena Rifai Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta beserta seluruh jajarannya, baik bapak/ibu dosen yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan, maupun para staff yang telah membantu kelancaran administrasi.

2. Ketua jurusan Pendidikan Agama Islam Bapak Dr.H. Abdul Majid Khon, M.Ag, yang telah memberikan kemudahan dalam penyusunan skripsi dan rekomendasinya untuk melakukan penelitian.

3. Ibu Marhamah Saleh, Lc. MA, sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Ibu Siti Khodijah M.A, Dosen pembimbing dalam penyusunan skripsi ini. Apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya secara khusus atas keikhlasan dan kesabaran dalam memberikan bimbingan serta motivasi kepada penulis.

(8)

vi

7. Kepada kedua orangtua tercinta dan keluarga, yang senantiasa memberikan doa dan dorongan semangat kepada penulis. Terima kasih atas cinta dan kasih sayangnya.

8. Bapak Drs. Mukhtar Kamil selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Darul Abror yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 9. Seluruh guru, staf, dan siswa/i MTs RMI Darul Abror.

Serta semua pihak yang telah berjasa dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT memeberikan keberkahan kepada kita semua. Amin.

Tak lupa penulis juga mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya, jika dalam penulisan skripsi ini terdapat hal yang kurang berkenan. Penulis hanya dapat mendo’akan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dengan tulus dalam penyusunan skripsi ini semoga menjadi amal yang shaleh dan mendapat balasan yang berlipat ganda oleh Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca sekalian.

Jakarta, 6 Juli 2014

(9)

vii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar BelakangMasalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Perumusan Masalah ... 3

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. KAJIAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN A Media sosial ... 8

1. Pengertian Media Sosial ... 8

2. Perkembangan Media Sosial ... 11

3. Karakteristik Media Sosial ... 13

4. Peran dan Fungsi Media Sosial ... 13

5. Kelebihan dan Kekurangan Media Sosial ... 14

6. Etika Dalam Menggunakan Media Sosial ... 16

7. Klasifikasi Media Sosial ... 17

B. Facebook ... 18

1. Pengertian facebook ... 18

2. Sejarah Facebook ... 19

3. Dampak Positif Facebook ... 22

(10)

viii

3. Tugas dan Perkembangan Siswa ... 33

D. Hasil Penelitian yang Relevan ... 39

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 41

B. Metode Penelitian ... 41

C. Prosedur dan Pengolahan Data ... 42

D. Pemeriksaan dan Keabsahan Data ... 43

E. Intrumen Penelitian ... 43

F. Analisis Data ... 44

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Latar Penelitian ... 45

B. Deskripsi Data ... 48

C. Pembahasan ... 54

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa remaja adalah masa pencarian jati diri, dan bisa saja dalam proses pencarian jati diri itu remaja tersebut melalui jalan yang benar atau jalan yang salah. Apabila remaja gagal dalam mengembangkan rasa identitasnya, maka remaja akan kehilangan arah. Memang kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi diberbagai belahan dunia, dapat langsung diketahui berkat kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi informasi sangat pesat. Teknologi informasi mengubah gaya hidup masyarakat. Masyarakat seolah sangat tergantung pada fungsi teknologi informasi dalam segala aspek kehidupannya. Namun, manfaat maupun dampak negatif yang kelak muncul tentu bergantung pada niat dan perilaku tiap orang yang menggunakan produk teknologi komunikasi modern itu. Internet menjadi salah satu jenis teknologi informasi yang fenomenal belakangan ini. Tukar informasi dan jalinan komunikasi ke segala penjuru makin mudah. Penggunanya pun hampir tak mengenal batas usia. Ada anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa. Aplikasi yang behubungan dengan dunia maya juga ikut ambil bagian. Seperti maraknya muncul jejaring sosial.

Di masa kini, media terpenting dan memiliki jaringan paling luas adalah internet, yang menghubungkan komputer-komputer pribadi paling sederhana hingga komputer-komputer super yang tercanggih. Layanan internet sangat beragam dan senantiasa berinovasi sesuai kebutuhan masyarakat. Misalnya, e-mail, file transfer protocol (FTP), dan world wide web (www), e-commerce, e-government, e-fax, e-office, e-cash, e-banking, SMS, MMS, dan sebagainya. Jaringan internet menjadi media yang tercepat

(12)

mengalami inovasi ke segala lini serta teradaptif dengan kebutuhan masyarakat, sehingga hampir semua media dan kebutuhan masyarakat dapat dikoneksikan ke dalam jaringan internet

Salah satu fasilitas bagi individu ataupun masyarakat dunia maya dalam bersosialisasi secara online dapat dilakukan melalui media sosial online. Media sosial online merupakan media yang didesain untuk memudahkan interaksi sosial bersifat interaktif dengan berbasis teknologi internet yang mengubah pola penyebaran informasi dari sebelumnya bersifat broadcast media monologue (satu ke banyak audiens) ke social media dialogue (banyak audiens ke banyak audiens). Media sosial online turut mendukung terciptanya demokratisasi informasi dan ilmu pengetahuan yang mengubah perilaku audiens dari yang sebelumnyapengonsumsi konten beralih ke pemroduksi konten.

Di era internet ini, jenis media sosial online sangat beragam. Salah satunya yang paling populer adalah Facebook. Facebook atau situs jejaring sosial ini lahir di Cambridge, Massachusetts 14 Februari 2004 oleh Mahasiswa Harvard bernama Mark Zuckerberg. Menurut data di Alexa, Facebook adalah mesin jejaring sosial nomor satu. Dalam urutan keseluruhan situs di dunia, Facebook menempati rangking ke-5 setelah Yahoo, Google, YouTube, dan Windows Live.1

Dengan melihat data di atas, apabila Facebook dianalogikan sebagai “negara”, maka Facebook dapat menjadi “negara paling demokratis”. Setiap orang diperbolehkan menjadi warganya, dari anak kecil hingga orang dewasa, anak jalanan hingga professor, pangangguran sampai komisaris perusahaan. Semua orang dengan status dan lapisan sosial yang berbeda-beda dapat memasuki “Negara Facebook” dengan sangat bebas.

Facebook merupakan salah satu produk internet, namun menjadi lebih populer daripada internet itu sendiri. Banyak orang rela mengakses

1

(13)

internet demi Facebook, padahal dahulunya internet bukan teknologi yang mudah bagi kebanyakan orang. Mereka dengan kelemahan latar belakang pendidikan, usia, dan status sosial atau ekonomi mau belajar internet demi mengekspresikan dirinya pada Facebook.

Pengguna Facebook seringkali disebut Facebooker. Mayoritas Facebooker menggunakan Facebook untuk terkoneksi dengan keluarga, relasi, dan teman-teman. Facebook menyebabkan jaringan relasi semakin luas karena penemuan-penemuan baru relasi senantiasa tercipta. Tidak hanya itu, Facebook mampu membuka gerbang komunikasi sehingga kontak dapat terus dilakukan. Selain itu, Facebook memiliki fasilitas newsfeed yang memudahkan Facebooker mengakses informasi dengan terorganisasi dan pengingatnya seperti pemberitahuan aktivitas teman Facebooker lain serta pesan-pesan layaknya e-mail cukup digemari banyak Facebooker.

Beberapa alasan membuat komunikasi dunia maya menjadi lebih nyaman dan lengkap daripada berkomunikasi langsung dengan bertatap muka pada dunia nyata. Fasilitas Facebook yang mendukung kenyamanan serta kelengkapan komunikasi adalah chat dan wall. Chat ialah fasilitas Facebook yang dapat digunakan untuk berinteraksi langsung dengan syarat penggunanya harus terkoneksi dalam jaringan (online), sehingga dapat terjadi komunikasi langsung. Wall merupakan fasilitas Facebook untuk saling mengirimkan pesan bagi sesama pengguna Facebook, pesan tersebut dapat dilihat secara umum dan tercantum waktu pengirimannya. Bahkan Facebook memungkinkan penggunanya untuk memberikan hadiah virtual pada rekan di Facebook, beberapa di antara pilihan gift membutuhkan biaya tambahan.

(14)

ingin menjalin pertemanan dengan Facebooker lain, maka cukup meng-klik pada fasilitas menambah teman dan melakukan verifikasi.

Facebook memiliki keunggulan clean layout, yaitu layout yang sangat baik walaupun terdapat beberapa menu yang posisinya tidak mudah ditemukan. Disamping itu, Facebook senantiasa mengalami evolusi tampilan dengan selalu melakukan make over hampir di setiap tahunnya.

Pada dasarnya Facebook dibuat dengan niat baik dan benar-benar mengusung nilai-nilai pertemanan yang “kental”. Hal itu dapat dilihat pada fitur dan kemampuan seperti membuat pertemanan dan terus dapat berhubungan dengan teman-teman atau relasi, personal whiteboards atau umumnya disebut “walls”, membuat group, tergabung ke dalamnya, advertising parties / “events”, mengirimkan pesan personal layaknya email,

saling meng-upload dan sharing image, campus advertising, membuat pernyataan status.

Dibalik atmosfer positifnya ternyata tidak dapat dipungkiri, Facebook menyimpan pula sisi negatifnya.Terutama kasus-kasus kejahatan melalui media Facebook yang menimpa para remaja sebagai korbannya. Maraknya, pelecehan seksual, praktek prostitusi, tindakan asusila, pertengkaran, penghinaan, pencemaran nama baik, dan cybercrime lainnya yang turut melibatkan remaja banyak ditemui melalui Facebook.

(15)

menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar.

Eksistensi remaja yang banyak terdapat dalam Facebook berpotensi positif maupun negatif. Dikatakan positif, sebab masa remaja mampu menjadi masa perkembangan yang sangat potensial dari segi kognitif, emosi, atau fisik, sehingga melalui Facebook memungkinkan remaja untuk meningkatkan pengetahuan serta belajar lebih luas dengan memperdalam jaringan komunikasi dan informasi dari berbagai pihak. Di sisi lain, muncul pula potensi negatif bagi remaja di Facebook, sebab remaja masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. Mengingat masa remaja adalah masa pencarian jati diri. Dengan kata lain, remaja masih belum memiliki pegangan hidup yang kuat. Hal itu sangat berbahaya, sebab dunia maya Facebook terdiri atas individu ataupun kelompok dengan kemungkinan karakter baik maupun buruk. Apabila seorang remaja berhubungan dengan pihak yang baik di Facebook, mungkin remaja tersebut akan terpengaruh menjadi individu yang lebih baik. Masalahya, jika remaja belum memiliki pegangan diri sejatinya, terhubung dengan pihak yang berperilaku buruk di Facebook, maka hal itu berpotensi menjerumuskan remaja ke dalam keburukan pula.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Media Sosial Facebook pada SiswaKelas IX di Madrasah Tsanawiyah Raudhatul Muallimin

(16)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Pengertian facebook bagi siswa 2. Klasifikasi Media Sosial

3. Dampak positif facebook bagi siswa 4. Dampak negatif facebook bagi siswa

C. Pembatasan Masalah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dari penelitian yang dilaksanakan, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada : “Pengaruh Media Sosial Facebook pada Siswa Kelas IX di Madrasah Tsanawiyah Raudhatul Muallimin Islamiyah Darul Abror”. Tahun Pelajaran 2013/2014.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalahnya, yaitu :

1. Bagaimana Intensitas pengguaan facebook pada siswa di MTs RMI Darul Abror ?

2. Bagaimana dampak positif penggunaan media sosial facebook pada siswa di MTs RMI Darul Abror ?

3. Bagaimana dampak negatif penggunaan media sosial facebook pada siswa di MTs RMI Darul Abror ?

4. Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah dampak negatif

(17)

E. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pengertian facebook dikalangan siswa MTs. RMI Darul Abror.

2. Mengetahui pengaruh positif dari facebookbagi siswa 3. Mengetahui pengaruh negatif dari facebookbagi siswa

4. Mengetahui penyebab mengapa siswa sering mengakses facebook

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang dapat diperoleh dari penelitian masalah pengaruh media sosial facebook dengan siswa adalah :

1. Bagi remaja, memberikan informasi agar mengetahui pengertian, manfaat, dampak positif dan negatif dari facebook.

2. Bagi masyarakat, sebagai upaya untuk meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan di bidang IPTEK.

3. Bagi orang tua, memberikan informasi tentang perkembangan teknologi guna mengantisipasi dampak negatif yang ditimbulkan.

(18)

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

A. Media Sosial

1. Pengertian Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia

virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generatedcontent”.1

Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook

atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.

Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media

1

Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein (2010) "Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media". Business Horizons 53(1): 59–68. Diakses pada Tanggal 28 Januari 2014

http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial.

(19)

tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.

Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial sperti blog, facebook,

twitter, dan youtube memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan dan lebih cepat dari media konvensional seperti media cetak dan iklan TV, brosur dan selebaran.

(20)

dan Twitter menurut saya merupakan sosial media yang banyak digunakan sebagai toko online, mereka membuat akun baru dan memberi nama akun mereka menjadi kategori barang dagangan mereka yang akan mereka dagangkan. Membuat komunitas bisa juga dilakukan melalu sosial media, komunitas komunitas seperti fans boyband, girlband, fans pecinta olahraga sepak bola, fans sebuah grup band dan masih banyak komunitas komunitas yang bisa kita buat.

Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial2 adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal branding.

Jika dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa menyampaikan pendapat secara terbuka karena satu dan lain hal, maka tidak jika kita menggunakan media sosial. Kita bisa menulis apa saja yang kita mau atau kita bebas mengomentari apapun yang ditulis atau disajikan orang lain. Ini berarti komunikasi terjalin dua arah. Komunikasi ini kemudian menciptakan komunitas dengan cepat karena ada ketertarikan yang sama akan suatu hal.

Dengan semakin banyaknya orang yang menggunakan media sosial, banyak orang-orang yang melirik peluang bisnis dengan menggunakan sosial media. Dengan banyaknya. Sekarang orang-orang banyak yang memenfaatkan sosial media maupun internet untuk membuat toko online. Tetapi banyak juga orang-orang yang tidak

2

(21)

bertanggung jawab menggunakan sosial media, seperti untuk menipu orang dengan kedok toko online. Jadi kita harus lebih berhati-hati jika berbelanja menggunakan toko online.

2. Perkembangan Media sosial 3

a. Awal mula terbentuknya sosial media terjadi pada tahu 1978 dari penemuan sistem papan buletin, yang dapat memungkinkan kita untuk mengunggah, atau mengunduh informasi, dapat berkomunikasi dengan mengunakan surat elektronik yang koneksi internetnya masih terhubung dengan saluran telepon dengan modem. Sistem papan buletin ini ditemukan oleh Ward Christensen dan Randy Suess yang keduanya adalah sesama pecinta dunia komputer. Perkembangan sosial media pertaman kali dilakukan melalui pengiriman surat elektronik pertama oleh peneliti ARPA ( Advanced Research Project Agency) pada tahun 1971.

b. 1995 Kelahiran dari situs GeoCities, situs ini melayani Web Hosting yaitu layanan penyewaan penyimpanan data - data website agar halaman website tersebut bisa di akses dari mana saja, dan kemunculan GeoCities ini menjadi tonggak dari berdirinya website - website lain.

c. 1997 Muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com walaupun sebenarnya pada tahun 1995 terdapat situs Classmates.com yang juga merupakan situs jejaring sosial namun, Sixdegree.com di anggap lebih menawarkan sebuah situs jejaring sosial di banding Classmates.com

d. 1999 Muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri. sehingga pengguna dari Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun. termasuk hal pribadi ataupun untuk mengkritisi pemerintah.

3

(22)

sehingga bisa di katakan blogger ini menjadi tonggak berkembangnya sebuah Media sosial.

e. 2002 Berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi booming, dan keberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal.

f. 2003 Berdirinya LinkedIn, tak hanya berguna untuk bersosial, LinkedIn juga berguna untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah Media Sosial makin berkembang.

g. 2003 Berdirinya MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam menggunakannya,sehingga myspace di katakan situs jejaring sosial yang user friendly.

h. 2004 Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga sampai saat ini, merupakan salah satu situs jejaring sosial yang memiliki anggota terbanyak.

i. 2006 Lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang lainnya, karena pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status atau yang bernama Tweet ini yang hanya di batasi 140 karakter.

j. 2007 Lahirnya Wiser, situs jejaring social pertama sekali diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Bumi (22 April) 2007. Situs ini diharapkan bisa menjadi sebuah direktori online organisasi lingkungan seluruh dunia termasuk pergerakan lingkungan baik dilakukan individu maupun kelompok.

(23)

3. Karakteristik Media Sosial 4

Gamble, Teri, dan Michael dalam Communication Workssebagaimana dikutip Wikipedia menyebutkan, media sosial mempunyai ciri - ciri sebagai berikut :

a. Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet

b. Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper

c. Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya

d. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi

4. Peran dan Fungsi Media Sosial

Media sosial memiliki peran dan fungsi, antara lain :5 a. Kesederhanaan

Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan marketing yang unggul. Sedangkan media sosial sangat mudah digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar TI pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah komputer dan koneksi internet.

b. Membangun Hubungan

Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan pelanggan dan membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah feedback langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan cepat. Tidak dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut, media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah.

4

http://www.romelteamedia.com/2014/04/media-sosial-pengertian-karakteristik.html

(24)

c. Jangkauan Global

Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan biaya sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas dari lokasi geografis. Media sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap segmen pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih banyak pengguna.

d. Terukur

Dengan sistemtracking yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur, sehingga perusahaan langsung dapat mengetahui efektifitas promosi. Tidak demikian dengan media konvensional yang membutuhkan waktu yang lama.

5. Kelebihan dan Kekurangan Media Sosial 6

Media social juga memiliki banyak pengaruh, berbagai dampak Media Sosial memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

a. Kelebihan

1) Dapat menambah wawasan dalam arti ketika orang mengakses media social pasti akan terjalin interaksi antarorang di dunia, dari situ wawasan akan bertambah. Media social akan dimengerti setiap orang seiring perkembangan zaman, orang dapat terpicu untuk mengenal lebih maju media social sesuai perkembangan zaman.

2) Pemicu untuk membangun bisnis melalui media internet sehingga setiap orang bisa memiliki bisnis melalui media tersebut. Kenapa begitu? Karena dengan media online, setiap orang dapat mengembangkan bisnis yang ingin dipublikasikan melalui media online tersebut.

6

(25)

3) Menambah pertemanan karena melalui media social orang tidak hanya memiliki teman yang ada di sekitar namun juga memiliki teman yang ada di media social karena terjadinya interaksi sehingga orang dapat memiliki teman di belahan bumi manapun. 4) Mampu meningkatkan kreatifitas dalam media social karena

setiap pengembangan terbaru dapat memicu diri untuk bisa lebih, misalnya sebuah artikel yang menarik namun ada juga rasa untuk memiliki kreatifitas untuk lebih dari artikel yang menarik tersebut. Contoh lain ada sebuah media online yang isinya menarik namun orang mampu untuk mengembangkan kreatifitas. 5) Membangun interaksi antarorang yang terdapat di media social

tersebut. Dari interaksi melalui media tersebut orang dapat saling share agar menemukan hasil dari interaksi tersebut.

6) Mampu menyebarkan informasi selain melalui search engine, dimana orang bisa menyebarkan/ share berbagai macam informasi.

b. Kekurangan Media Sosial

1) Terjadinya banyak kriminalitas yang terjadi melalui media social. Contoh yang sederhana dari kriminalitas di media online yaitu penipuan dan banyak sekali yang terjadi kriminalitas selain penipuan dalam media social.

2) Terjadinya menejem waktu yang tidak efisien ketika media social tersebut tidak digunakan secara maksimal, misalnya untuk digunakan sebagai nge-Game online. Mungkin membuat waktu tersita secara tidak efektif.

(26)

untuk mengatur jadwal dimana saatnya untuk berkecimpung di media online dan saatnya beraktifitas selain mengenai media online.

4) Menyebabkan kondisi fisik tidak baik karena tidak melakukan aktifitas yang seimbang.

6. Etika Dalam Menggunakan Media Sosial

Mengenai media social di era keterbukaan informasi ini sangat diperlukan juga Etika-etika yang terdapat di dalamnya, antara lain : a. Berkata sopan

Maksudnya dalam berintaksi di media social harus memiliki sikap dan bahasa yang sopan. Agar tulisan tersebut tidak ada yang tersinggung ataupun tidak dinilai jelek oleh orang lain.

b. Usahakan memberi informasi yang penting

Informasi dalam media social memang pasti terjadi, namun ketika kita memberi informasi untuk orang lain itu harus diperhatikan berusaha hindari memberikan informasi yang tidak terlalu penting. Contohnya: banyak sekali orang yang memperbarui status di Facebook setiap kali sedang atau telah melakukan sesuatu, bahkan mencurahkan isi hatinya.

c. Memaksimalkan penggunaan media social

Media Sosial harus digunakan secara positif untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan dalam sebuah media social. Media social dapat dikembangkan

d. Penggunaan bahasa yang tepat

(27)

7. Klasifikasi Media Sosial

Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki,

podcast, foto atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set teori-teori dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses sosial (self-presentasi, self

-disclosure) Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010. Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial : 7

a. Proyek Kolaborasi

Website mengijinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun me-remove konten – konten yang ada di website ini. contohnya wikipedia

b. Blog dan microblog

User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. contohnya twitter

c. Konten

para user dari pengguna website ini saling meng-share konten – konten media, baik seperti video, ebook, gambar, dan lain – lain. contohnya youtube

d. Situs jejaring sosial

Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto – foto. contoh facebook

e. Virtual game world

Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D, dimana user

bisa muncul dalam bentuk avatar – avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata. contohnya

gameonline.

7

Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein (2010) "Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media". Business Horizons 53(1): 59–68. Diakses pada Tanggal 28 Januari 2014.

(28)

f. Virtual social world

Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di dunia virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan, contohnya secondlife

Berdasarkan klasifikasi tersebut, menjelaskan bahwa media sosial di bedakan menjadi enam yaitu, proyek kaloborasi, blog dan microblog, konten, situss jejaring sosial, virtual game word, dan virtual social world. Sesuai dengan pemabatasan masalah, maka penulis hanya akan menguraikan tentang situs jejaring sisoal yang salah satunya adalah facebook.

B. Facebook

1. Pengertian facebook

Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial yang diluncurkan pada bulan Februari 2004, dimiliki dan dioperasikan oleh Facebook, Inc. Pada September 2012, Facebook memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif,8 lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam. Pengguna harus mendaftar sebelum dapat menggunakan situs ini. Setelah itu, pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman, dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna dengan ketertarikan yang sama, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah atau perguruan tinggi, atau ciri khas lainnya, dan mengelompokkan teman-teman mereka ke dalam daftar seperti "Rekan Kerja" atau "Teman Dekat".9

8

The Wall Street Journal (Dow Jones).”Facebook Tops Billion-User Mark”. October 4, 2012. Diakses October 4, 2012.

9 Sengupta, Somini (May 14, 2012). "Facebook's Prospects May Rest on Trove of Data". The New York Times. Diakses

(29)

2. Sejarah facebook

Mark Zuckerberg menciptakan Facemash, pendahulu Facebook, tanggal 28 Oktober 2003 ketika berada di Harvard sebagai mahasiswa tahun kedua. Menurut The Harvard Crimson, situs ini mirip dengan Hot or Not, dan menggunakan "foto yang diperoleh dari Facebook (buku wajah) daring di sembilan asrama, menempatkan dua foto berdampingan pada satu waktu dan meminta pengguna memilih yang mana yang paling seksi".10

Untuk menyelesaikannya, Zuckerberg meretas ke bagian jaringan komputer Harvard yang dilindungi dan menyalin gambar-gambar ID pribadi asrama. Harvard pada waktu itu tidak memiliki "buku wajah" (direktori berisi foto dan informasi dasar) mahasiswa. Facemash menarik 450 pengunjung dan 22.000 tampilan foto pada empat jam pertama mengudara.11

Situs ini langsung diteruskan ke beberapa server grup kampus, namun dimatikan beberapa hari kemudian oleh administrasi Harvard. Zuckerberg dihukum karena menembus keamanan kampus, melanggar hak cipta, dan melanggar privasi individu, dan terancam dikeluarkan. Namun, hukuman tersebut dibatalkan. Zuckerberg memperluas proyek awalnya ini pada semester tersebut dengan membuat peralatan studi sosial untuk menghadapi ujian final sejarah seni, dengan mengunggah 500 lukisan Augusta ke situs webnya, dengan satu gambar per halaman disertai kotak komentar. Ia membuka situs tersebut kepada teman sekelasnya, dan mereka mulai saling berbagi catatan.12

Pada semester berikutnya, Zuckerberg mulai menulis kode untuk situs web baru pada Januari 2004. Ia terinspirasi, katanya, oleh editorial The Harvard Crimson tentang insiden Facemash. Pada 4

10 Locke, Laura. "The Future of Facebook", Time Magazine, July 17, 2007. Retrieved November 13, 2009

11 McGirt, Ellen. "Facebook's Mark Zuckerberg: Hacker. Dropout. CEO. ", Fast Company, May 1, 2007. Retrieved

November 5, 2009

12

(30)

Februari 2004, Zuckerberg meluncurkan "The Facebook" yang awalnya berada di situs web TheFacebook.com.13

Enam hari setelah situs ini diluncurkan, tiga senior Harvard, Cameron Winklevoss, Tyler Winklevoss, dan Divya Narendra, menuduh Zuckerberg sengaja mengalihkan mereka agar mereka percaya ia membantu mereka membuat jejaring sosial bernama Harvard Connection.com, sementara ia menggunakan ide mereka untuk membuat sebuah produk saingan. Ketiganya mengeluh kepadaHarvard Crimson, dan surat kabar ini memulai sebuah investigasi. Tiga senior tersebut mengajukan tuntutan hukum terhadap Zuckerberg yang akhirnya diselesaikan.

Keanggotaan awalnya dibatasi kepada mahasiswa Harvard College saja, dan pada bulan pertama, lebih dari setengah mahasiswa sarjana di Harvard terdaftar di situs ini.14 Eduardo Saverin (pebisnis), Dustin Moskovitz (programer), Andrew McCollum (seniman grafis), dan Chris Hughes segera bergabung dengan Zuckerberg untuk membantu mempromosikan situsweb ini. Bulan Maret 2004, Facebook memperluas diri ke Stanford, Columbia, dan Yale. Situs ini kemudian dibuka ke sekolah Ivy League lain, Universitas Boston, Universitas New York, MIT, dan secara perlahan beberapa universitas di Kanada dan Amerika Serikat.15

Mendapati Facebook mampu menjadi magnet yang kuat untuk menarik banyak orang bergabung, ia memutuskan mengikuti jejak seniornya-Bill Gates-memilih drop out untuk menyeriusi situsnya itu. Bersama tiga rekannya-Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes-Mark kemudian membuka keanggotaan Facebook untuk umum.

Mark ternyata tak sekadar nekad. Ia punya banyak alasan untuk lebih memilih menyeriusi Facebook. Mark dan rekannya berhasil membuat

13 Seward, Zachary M. (July 25, 2007). "Judge Expresses Skepticism About Facebook Lawsuit". The Wall Street Journal. Diakses April 30, 2008.

14 Phillips, Sarah (July 25, 2007). "A brief history of Facebook". The Guardian (London). Diakses March 7, 2008

15

Rosmarin, Rachel (September 11, 2006). "Open Facebook". Forbes. Diakses June 13, 2008.

(31)

Facebook jadi situs jaringan pertemanan yang segera melambung namanya, mengikuti tren Friendster yang juga berkembang kala itu. Namun, agar punya nilai lebih, Mark pun mengolah Facebook dengan berbagai fitur tambahan. Dan, sepertinya kelebihan fitur inilah yang membuat Facebook makin digemari. Bayangkan, Ada 9.373 aplikasi yang terbagi dalam 22 kategori yang bisa dipakai untuk menyemarakkan halaman Facebook, mulai chat, game, pesan instan, sampai urusan politik dan berbagai hal lainnya. Hebatnya lagi, sifat keanggotaan situs ini sangat terbuka. Jadi, data yang dibuat tiap orang lebih jelas dibandingkan situs pertemanan lainnya. Hal ini yang membuat orang makin nyaman dengan Facebook untuk mencari teman, baik yang sudah dikenal ataupun mencari kenalan baru di berbagai belahan dunia.

Sejak kemunculan Facebook tahun 2004 silam, anggota terus berkembang pesat. Prosentase kenaikannya melebihi seniornya, Friendster. Situs itu tercatat sudah dikunjungi 60 juta orang dan bahkan Mark Zuckerberg berani menargetkan pada tahun 2008 ini, angka tersebut akan mencapai 200 juta anggota. 16

Dengan berbagai keunggulan dan jumlah peminat yang luar biasa, Facebook menjadi „barang dagangan' yang sangat laku. Tak heran, raksasa software Microsoft pun tertarik meminangnya. Dan, konon, untuk memiliki saham hanya 1,6 persen saja, Microsoft harus mengeluarkan dana tak kurang dari US$ 240 juta. Ini berarti nilai kapitalisasi saham Facebook bisa mencapai US$15 miliar! Tak heran, Mark kemudian dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri.

Niat Mark Zuckerberg untuk sekadar „menyatukan' komunitas kampusnya dalam sebuah jaringan ternyata berdampak besar. Hal ini telah mengantar pria yang baru berusia 23 tahun ini menjadi miliarder termuda dalam sejarah. Sungguh, kejelian melihat peluang dan niatan baiknya ternyata mampu digabungkan menjadi sebuah nilai tambah yang

16

(32)

luar biasa. Ini menjadi contoh bagi kita, bahwa niat baik ditambah perjuangan dan ketekunan dalam menggarap peluang akan melahirkan kesempatan yang dapat mengubah hidup makin bermakna.

3. Dampak Positif Facebook

Secara umum facebook memiliki manfaat17 : a. Dapat banyak teman

Karena pada dasarnya situs situs jejaring social semacam

facebook memang dimaksudkan untuk mencari dan memperbanyak teman. Tapi ini juga bergantung pada motivasi seseorang dalam menggunakan facebook. Ada beberapa orang yang membuat akun

facebook hanya sekedar mengikuti tren saja. Hanya sebagai syarat agar tidak disebut Siswa kuper alias kurang pergaulan.

b. Bertemu teman lama

Akun facebook adalah salah satu sarana untuk bertemu kembali dengan teman lama. Baik itu teman SMP, teman SMA maupun teman yang bertemu melalui jejaring sosial lain.

c. Berbagi informasi

Kalau mempunyai informasi menarik dan bermanfaat bisa share di facebook. Sayangnya, saat ini masih jarang orang yang memanfaatkan facebook sebagai sarana untuk berbagi informasi. Kebanyakan dari mereka hanya menggunakan

facebook untuk update status aktivitas dan chatting. d . Tempat curhat

Bisa saja kita menyalurkan curhat ke dalam facebook, barang kali ada teman-teman yang menanggapi dan memberikan solusinya. e. Menyalurkan hobby menulis

Di facebook terdapat fasilitas note untuk menampung hobi kita dalam hal tulis-menulis. Bisa sekedar menulis curhatan, puisi, opini, tips, dan sebagainya.

(33)

f. Media penyimpanan data

Selain sebagai media berbagi informasi. Facebook juga bias digunakan sebagai media penyimpanan data berupa file-file, video, foto, dan lainnya.

g. Sarana Promosi

Facebook bisa digunakan untuk promosi situs atau web log. Tujuannya tentu agar blognya semakin dikenal dan semakin banyak pengunjungnya.

h. Menghindari stress

Berkomunikasi dengan teman-teman, mengomentari status orang lain yang terkadang lucu dan menggelitik, bermain game, itu bisa menjadi obat stress yang ampuh setelah seharian berkutat dengan pelajaran di sekolah.

4 Dampak Negatif Facebook

Selain memiliki sisi positif, facebook juga memiliki sisi negatif. Adapun beberapa sisi negatif yang dimiliki atau yang disebabkan oleh facebook :18

a. Tidak peduli dengan sekitarnya

Orang yang sudah kecanduan facebook, akan asyik dengan dunianya sendiri (dunia yang diciptakannya) sehingga tidak peduli dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya.

b. Kurangnya sosialisasi dengan lingkungan

Ini dampak dari seringnya bermain facebook. Ini cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan sosial Siswa. Mereka yang seharusnya belajar sosialisai dengan lingkungan justru lebih banyak menghabiskan waktu lebih banyak di dunia maya bersama teman-teman facebooknya yang rata rata membahas sesuatu yang tidak penting. Akibatnya kemampuan verbal anak menurun.

18

(34)

c. Menghamburkan uang

Akses internet untuk membuka facebook jelas berpengaruh terhadap kondisi keuangan (terlebih kalau akses dari warnet). Dan biaya internet di Indonesia yang cenderung masih mahal bila dibanding negara negara lain (mereka sudah banyak yg gratis). Ini sudah bisa dikategorikan sebagai pemborosan, karena tidak produktif.

d. Mengganggu kesehatan

Terlalu banyak nongkrong di depan monitor tanpa melakukan kegiatan apa pun, tidak pernah olahraga sangat berisiko bagi kesehatan. Penyakit akan mudah datang. Telat makan dan tidur tidak teratur. Obesitas (kegemukan), penyakit lambung (pencernaan), dan penyakit mata adalah gangguan kesehatan yang paling mungkin terjadi.

e. Berkurangnya waktu belajar

Ini sudah jelas, terlalu lama bermain facebook akan mengurangi jatah waktu belajar si anak sebagai pelajar. Bahkan ada beberapa yang masih asyik bermain facebook saat di sekolah. f. Kurangnya perhatian untuk keluarga

Keluarga di rumah adalah nomor satu. Slogan tersebut tidak lagi berlaku bagi para facebookers. Buat mereka temen temen difacebook adalah nomor satu. Tidak jarang perhatian mereka terhadap keluarga menjadi berkurang.

g. Tersebarnya data pribadi

(35)

h. Mudah menemukan sesuatu berbau pornografi dan sex

Mudah sekali bagi para facebookers menemukan sesuatu yang berbau porno dan. Karena kedua hal itu yang paling banyak dicari di internet dan juga paling mudah ditemukan. nah, inilah fakta tidak dewasanya pengguna intenet Indonesia.

i.Rawan terjadinya perselisihan

Tidak adanya kontrol dari pengelola facebook terhadap para anggotanya dan ketidakdewasaan pengguna facebook itu sendiri membuat pergesekan antar facebookers sering sekali terjadi. j.Sering terjadi penipuan

(36)

C. Siswa

1 Pengertian Siswa

Siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain: pendekatan social, pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif/pedagogis.

a. Pendekatan sosial, siswa adalah anggota masyarakat yang sedang disiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang lebih baik. Sebagai anggota masyarakat, dia berada dalam lingkungan keluarga, masyarakat sekitarnya, dan masyarakat yang lebih luas. siswa perlu disiapkan agar pada waktunya mampu melaksanakan perannya dalam dunia kerja dan dapat menyesuaikan diri dari masyarakat. Kehidupan bermasyarakat itu dimulai dari lingkungan keluarga dan dilanjutkan di dalam lingkungan masyarakat sekolah. Dalam konteks inilah, siswa melakukan interaksi dengan rekan sesamanya, guru-guru, dan masyarakat yang berhubungan dengan sekolah. Dalam situasi inilah nilai-nilai social yang terbaik dapat ditanamkan secara bertahap melalui proses pembelajaran dan pengalaman langsung.

(37)

c. Pendekatan edukatif/paedagogis, pendekatan pendidikan menempatkan siswa sebagai unsur penting, yang memiliki hak dan kewajiban dalam rangka sistem pendidikan menyeluruh dan terpadu.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian siswa berarti orang (anak yang sedang berguru (belajar, bersekolah).19 Sedangkan menurut Prof. Dr. Shafique Ali Khan, pengertian siswa adalah orang yang datang ke suatu lembaga untuk memperoleh atau mempelajari beberapa tipe pendidikan. Seorang pelajar adalah orang yang mempelajari ilmu pengetahuan berapa pun usianya, dari mana pun, siapa pun, dalam bentuk apa pun, dengan biaya apa pun untuk meningkatkan intelek dan moralnya dalam rangka mengembangkan dan membersihkan jiwanya dan mengikuti jalan kebaikan.20

Murid atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar. Di dalam proses belajar-mengajar, murid sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Murid akan menjadi faktor penentu, sehingga dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.

Murid atau anak adalah pribadi yang “unik” yang mempunyai potensi dan mengalami proses berkembang. Dalam proses berkembang itu anak atau murid membutuhkan bantuan yang sifat dan coraknya tidak ditentukan oleh guru tetapi oleh anak itu sendiri, dalam suatu kehidupan bersama dengan individu-individu yang lain.21

Dalam proses belajar-mengajar yang diperhatikan pertama kali adalah murid/anak didik, bagaimana keadaan dan kemampuannya, baru setelah itu menentukan komponen-komponen yang lain. Apa bahan yang diperlukan, bagaimana cara yang tepat untuk bertindak, alat atau fasilitas

19 Dep. Pend. Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1990, h. 601 20 Shafique Ali Khan, Filsafat Pendidikan Al-Ghazali, Pustaka Setia, Bandung, 2005, h. 62

(38)

apa yang cocok dan mendukung, semua itu harus disesuaikan dengan keadaan/karakteristik murid. Itulah sebabnya murid atau anak didik adalah merupakan subjek belajar.

Dengan demikian, tidak tepat kalau dikatakan bahwa murid atau anak didik itu sebagai objek (dalam proses belajar-mengajar). Memang dalam berbagai statment dikatakan bahwa murid/anak didik dalam proses belajar-mengajar sebagai kelompok manusia yang belum dewasa dalam artian jasmani maupun rohani. Oleh karena itu, memerlukan pembinaaan, pembimbingan dan pendidikan serta usaha orang lain yang dipandang dewasa, agar anak didik dapat mencapai tingkat kedewasaanya. Hal ini dimaksudkan agar anak didik kelak dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, warga negara, warga masyarakat dan pribadi yang bertanggung jawab.

Pernyataan mengenai anak didik sebagai kelompok yang belum dewasa itu, bukan berarti bahwa anak didik itu sebagai makhluk yang lemah, tanpa memiliki potensi dan kemampuan. Anak didik secara kodrati telah memiliki potensi dan kemampuan-kemampuan atau talent tertentu. Hanya yang jelas murid itu belum mencapai tingkat optimal dalam mengembangkan talent atau potensi dan kemampuannya. Oleh karena itu, lebih tepat kalau siswa dikatakan sebagai subjek dalam proses belajar-mengajar, sehingga murid/anak didik disebut sebagai subjek belajar.

(39)

kembangkan melalui proses belajar mengajar, yang baik di lakukan secara fisik maupun secara mental.22

Dan baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarga serta juga pada lingkungan masyarakat dimana anak tersebut tinggal. Pada dasarnya siswa sebagai peserta didik dituntut untuk lebih memahami mengenai kewajiban, etika serta pelaksanaanya.

Pengertian siswa menurut para ahli ini mengacu pada pesera didik yang mana dalam bahasa arab sendiri di sebut sebagai Tilmidz yang mengandung artian jamak adalah Talamid, yang mengandung artian adalah “murid”, yang artinya adalah orang-orang yang membutuhkan pendidikan. Dan menurut bahasa arab lainnya siswa adalah Thalib, jamaknya artinya adalah Thullab, yang berarti mencari maksudnya merupakan orang-orang yang sedang mencari ilmu.

Kata “Siswa” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to growmaturity. Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang Siswa, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan Siswa sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian Siswa (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa Siswa (adolescence).23

Menurut Papalia dan Olds (2001), masa Siswa adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.

Menurut Adams & Gullota (dalam Aaro, 1997), masa Siswa meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock (1990) membagi masa Siswa menjadi masa Siswa awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa Siswa akhir (16 atau 17 tahun hingga 18 tahun). Masa Siswa awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa Siswa akhir individu

22

http://www.duniapelajar.com/2014/08/14/pengertian-siswa-menurut-para-ahli/

23

(40)

telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.

Papalia & Olds (2001) berpendapat bahwa masa Siswa merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa. Sedangkan Anna Freud (dalam Hurlock, 1990) berpendapat bahwa pada masa Siswa terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.

Dan pendapat para ahli ini pun di perkuat dengan pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 tahun 2013. Mengenai sistem pendidikan nasional, dimana peserta didik atau siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri mereka melalui proses pendidikan pada jalur dan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. 24

Dan menurut tokoh Abu Ahmadi yang juga menuliskan pengertian peserta didik atau siswa adalah orang yang belum mencapai dewasa, yang membutuhkan usaha, bantuan bimbingan dari orang lain yang telah dewasa guna melaksanakan tugas sebagai salah satu makhluk tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara yang baik, dan sebagai salah satu masyarakat serta sebagai suatu pribadi atau individu.25

Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa Siswa menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena Siswa belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa Siswa adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa.26

24

http://www.duniapelajar.com/2014/08/14/pengertian-siswa-menurut-para-ahli/

25

http://www.duniapelajar.com/2014/08/14/pengertian-siswa-menurut-para-ahli/

26 http://blogsiputri.blogspot.com/2013/02/pengertian-dan-ciri-ciri-Siswa_28.html. Sri Rumini, Siti Sundari

(41)

Transisi perkembangan pada masa Siswa berarti sebagian perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun sebagian kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock, 1990). Bagian dari masa kanak-kanak itu antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi badan masih terus bertambah. Sedangkan bagian dari masa dewasa antara lain proses kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak (Hurlock, 1990; Papalia & Olds, 2001).

Yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan (Papalia & Olds, 2001). Perubahan itu dapat terjadi secara kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi atau berat tubuh; dan kualitatif, misalnya perubahan cara berpikir secara konkret menjadi abstrak (Papalia dan Olds, 2001). Perkembangan dalam kehidupan manusia terjadi pada aspek-aspek yang berbeda. Ada tiga aspek perkembangan yang dikemukakan Papalia dan Olds (2001), yaitu: (1) perkembangan fisik, (2) perkembangan kognitif, dan (3) perkembangan kepribadian dan sosial.

2 Ciri-ciri Masa Siswa

Masa Siswa adalah suatu masa perubahan. Pada masa Siswa terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa Siswa, yaitu :27

1) Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa Siswa awal yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa Siswa. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa Siswa berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada Siswa, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka

27

(42)

harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada Siswa akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.

2) Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang perubahan ini membuat Siswa merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri Siswa.

3) Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa Siswa banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa Siswa, maka Siswa diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Siswa tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.

4) Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.

(43)

3 Tugas perkembangan Siswa

Kemampuan dan proses belajar berkaitan erat dengan pertumbuhan dan perkembangan, baik personal, sosial, emosional, dan lebih lebih kognitif. Menurut teori perkembangan intelektual manusia berkembang tingkat pemikirannya menjadi lebih kompleks. Setiap tahap berciri dimilikinya konsep atau struktur intelektual tertentu yang disebut skema. Suatu skema mengorganisasi dunia dalam beberapa cara. Skema itu sendiri digambarkan menyerupai program atau strategi yang digunakan individu ketika berinteraksi dengan lingkungan.

Sepanjang hidup, siswa mendapatkan pengalaman. Pengalaman ini diasimilasi ke dalam pola perilaku. Namun demikian, pola yang ada tak memadai menjelaskan pengalaman baru. Karena itu, skema baru dikembangkan dengan mengakomodasi pengalaman baru. Proses ini disebut asimilasi, yang menunjuk pada pemaduan pengalaman baru, dan akomodasi yang menujuk pada perubahan struktur intelektual (schema) agar cocok dengan pengalaman baru yang terjadi. Skema yang perkembangannya dibentuk oleh kematangan psikologis, berfungsi memediasi anak dan lingkungannya. Kemampuan intelektual anak tumbuh melalui perkembangan skema yang lebih kompleks untuk mengasimilasi lingkungan dengan akomodasi sebagai mekanisme utamanya. 28

Selain guru, murid pun mempunyai tugas untuk menjaga hubungan baik dengan guru maupun dengan sesama temannya dan untuk senantiasa meningkatkan keefektifan belajar bagi kepentingan dirinya sendiri. Adapun tugas tersebut ditinjau dari berbagai aspek yaitu aspek yang berhubungan dengan belajar, aspek yang berhubungan dengan bimbingan, dan aspek yang berhubungan dengan administrasi.

28

(44)

a. Aspek yang berhubungan dengan belajar

Kesalahan-kesalahan dalam belajar sering dilakukan murid, bukan saja karena ketidaktahuannya, tetapi juga disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaannya yang salah. Adalah menjadi tugas murid untuk belajar baik yang menghindari atau mengubah cara-cara yang salah itu agar tercapai hasil belajar yang maksimal.

Hal-hal yang harus diperhatikan murid agar belajar menjadi efektif dan produktif, di antaranya:

1) Murid harus menyadari sepenuhnya akan arah dan tujuan belajarnya, sehingga ia senantiasa siap siaga untuk menerima dan mencernakan bahan. Jadi bukan belajar asal belajar saja. 2) Murid harus memiliki motif yang murni (intrinsik atau niat).

Niat yang benar adalah “karena Allah”, bukan karena sesuatu yang ekstrinsik, sehingga terdapat keikhlasan dalam belajar. Untuk itulah mengapa belajar harus dimulai dengan mengucapkan basmalah.

3) Harus belajar dengan “kepala penuh”, artinya murid memiliki pengetahuan dan pengalaman-pengalaman belajar sebelumnya (apersepsi), sehingga memudahkan dirinya untuk menerima sesuatu yang baru.

4) Murid harus menyadari bahwa belajar bukan semata-mata mengahafal. Di dalamnya juga terdapat penggunaan daya-daya mental lainnya yang harus dikembangkan sehingga memungkinkan dirinya memperoleh pengalaman-pengalaman baru dan mampu memecahkan berbagai masalah.

(45)

6) Harus memiliki rencana belajar yang jelas, sehingga terhindar dari perbuatan belajar yang “insidental”. Jadi belajar harus merupakan suatu kebutuhan dan kebiasaan yang teratur, bukan “seenaknya” saja.

7) Murid harus memandang bahwa semua ilmu (bidang studi) itu sama penting bagi dirinya, sehingga semua bidang studi dipelajarinya dengan sungguh-sungguh. Memang mungkin saja ada “beberapa” bidang studi yang ia “senangi”, namun hal itu tidak berarti bahwa ia dapat mengabaikan bidang studi yang lainnya.

8) Jangan melalaikan waktu belajar dengan membuang-buang waktu atau bersantai-santai. Gunakan waktu seefesien mungkin dan hanya bersantai sekadar melepaskan lelah atau mengendorkan uraf saraf yang telah tegang dengan berekreasi. 9) Harus dapat bekerja sama dengan kelompok/kelas untuk

mendapatkan sesuatu atau memperoleh pengalaman baru dan harus teguh bekerja sendiri dalam membuktikan keberhasilan belajar, sehingga ia tahu benar akan batas-batas kemampuannya. Meniru, mencontoh atau menyontek pada waktu mengikuti suatu tes merupakan perbuatan tercela dan merendahkan “martabat” dirinya sebagai murid.

10) Selama mengikuti pelajaran atau diskusi dalam kelompok/kelas, harus menunjukkan partisipasi aktif dengan jalan bertanya atau mengeluarkan pendapat, bila diperlukan.

b. Aspek yang Berhubungan dengan Bimbingan

(46)

guru/sekolah tidak membuka kesempatan untuk itu, dengan berbagai alasan.

Guru berkewajiban memperhatikan masalah ini dan menjelaskan serta memberi peluang kepada murid untuk memperoleh bimbingan dan penyuluhan. Jika hal itu telah disampaikan guru dengan lurus dan benar, maka menjadi tugas muridlah kini untuk mempergunakan hak-haknya dalam mendapatkan bimbingan/penyuluhan.

Kesadaran murid akan guna bimbingan belajar serta bimbingan dalam bersikap, agar dirinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan serta melaksanakan sikap-sikap yang sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupannya sehari-hari, amat diharapkan. Dan untuk itu, maka menjadi tugas muridlah untuk berpartisipasi secara aktif, sehingga bimbingan itu dapat dilaksanakan secara efektif. Keikutsertaan itu dibuktikan, di antaranya dengan:

1) Murid harus menyediakan dan merelakan diri untuk dibimbing, sehingga ia memahami akan potensi dan kemampuan dirinya dalam belajar dan bersikap. Kesedian itu dinyatakan dengan kepatuhan dan perasaan senang jika dipanggil atau memperoleh kesempatan untuk mendapat bimbingan khusus.

2) Menaruh kepercayaan kepada pembimbing dan menjawab setiap pertanyaan dengan sebenarnya dan sejujurnya. Demikian pula dalam mengisi “lembaran isian” untuk data bimbingan.

3) Secara jujur dan ikhlas mau menyampaikan dan menjelaskan berbagai masalah yang diderita atau dialaminya, baik ketika ia ditanya maupun atas kemauannya sendiri, dalam rangka mencari pemecahan atau memilih jalan keluar untuk mengatasinya. 4) Berani dan berkemauan untuk mengekspresikan atau

(47)

5) Menyadari dan menginsafi akan tanggung jawab terhadap dirinya untuk memecahkan masalah/memperbaiki sikap dengan tenaganya sendiri, sehingga semua perbuatannya menjadi sesuai dan selaras dengan ajaran Islam.

c. Aspek yang Berhubungan dengan Administrasi

Aspek ini berkenaan dengan keturutsertaan murid dalam pengelolaan ketertiban, keamanan dan pemenuhan kewajiban administratif, sehingga memberikan dukungan terhadap kelancaran pelaksanaan pengajaran serta keberhasilan belajar itu sendiri. Tugas murid sehubungan dengan aspek administrasi, meliputi:

1) Tugas dan kewajiban terhadap sekolah, yaitu:

a) Menaati tata tertib sekolah.

b) Membayar SPP dan segala sesuatu yang dibebankan sekolah kepadanya, sepanjang sesuai dengan peraturan yang berlaku. c) Turut membina suasana sekolah yang aman, tertib dan

tenteram, di mana suasana keagamaan menjadi dominan. d) Menjaga nama baik sekolah di manapun ia berada dan

menjadi “kebanggaan” baginya mendapat kesempatan belajar pada sekolah yang bersangkutan.

2) Tugas dan kewajiban terhadap kelas, yaitu:

a) Senantiasa menjaga kebersihan kelas dan lingkungannya. b) Memelihara keamanan dan ketertiban kelas sehingga suasana

belajar menjadi aman, tenteram dan nyaman.

c) Melakukan kerja sama yang baik dengan teman sekelasnya dalam berbagai urusan dan kepentingan kelas serta segala sesuatunya dilakukan dengan cara musyawarah dan mufakat. d) Memelihara dan mengembangkan semangat dan solidaritas,

(48)

sehingga memberi peluang untuk mengaktualisasikan ajaran-ajaran Islam dan berlomba-lomba untuk kebaikan.

3) Tugas dan kewajiban terhadap kelompok, yaitu:

a) Membentuk kelompok belajar bersama untuk memperoleh berbagai pemahaman dan pengalaman dalam mempelajari bahan pelajaran melalui penelaahan dan diskusi kelompok. b) Mengembangkan pola sikap keagamaan dan mempergunakan

waktu senggang untuk belajar bersama, bersilaturrahmi dengan keluarga dan anggota kelompoknya dan saling membantu, serta melakukan berbagai kegiatan yang bersifat rekreatif, sehingga terwujud rasa ukhwah Islamiah di antara mereka.

c) Memelihara semangat dan soladaritas kelompok, saling mempercayai dan saling menghargai akan kemampuan masing-masing anggota kelompok, sehingga belajar menjadi lebih terarah dan bermakna bagi diri masing-masing.

Tugas perkembangan Siswa menurut Havighurst dalam Gunarsa (1991) antara lain :

1) memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa dengan kawan sebaya, baik laki-laki maupun perempuan 2) memperoleh peranan sosial

3) menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan efektif

4) memperoleh kebebasan emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya

5) mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri 6) memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan

7) mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga 8) membentuk sistem nilai, moralitas dan falsafah hidup.

(49)

confusion, yang merupakan krisis ke-5 dalam tahap perkembangan psikososial yang diutarakannya. Tugas perkembangan ini bertujuan untuk mencari identitas diri agar nantinya Siswa dapat menjadi orang dewasa yang unik dengan sense of self yang koheren dan peran yang bernilai di masyarakat (Papalia, Olds & Feldman, 2001).

Untuk menyelesaikan krisis ini Siswa harus berusaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa perannya dalam masyarakat, apakah nantinya ia akan berhasil atau gagal yang pada akhirnya menuntut seorang Siswa untuk melakukan penyesuaian mental, dan menentukan peran, sikap, nilai, serta minat yang dimilikinya.29

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian yang dilakukan oleh :

Nama : Cinca Patria

NIM : 08410157

Jurusan : PAI Ilmu tarbiyah dan keguruan UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Dengan judul skripsi “ Upaya guru PAI dalam menaggulangi dampak negatif jejaring sosial facebook terhadap akhlak siswi kelas XI di SMA Muhamadiyah 7 Yogyakarta “.

Adapun persamaan dan perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Cinca Patria dan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Cinca Patria membahas tentang Upaya guru PAI dalam menaggulangi dampak negatif jejaring sosial facebook terhadap akhlak siswi kelas XI di SMA Muhamadiyah 7 Yogyakarta. Sedangkan

Penelitian yang penulis lakukan adalah dampak medai sosial facebook pada akhlak Siswa di MTs RMI Darul Abror.

29

Gambar

komputer Harvard yang dilindungi dan menyalin gambar-gambar ID pribadi asrama. Harvard pada waktu itu tidak memiliki "buku
Gambar 3.1 StrukturSekolah
Pentingnya Tabel 4.2 facebook bagi siswa di MTs RMI Darul Abror
Berapa lama dalam sehari siswa mengakses Tabel4.4 facebook
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Prodi Pendidikan Dasar (Konsentrasi IPA). © Elis Ernawati 2016

Adapun data klimatologi yang digunakan untuk membangun model ialah data suhu udara rata-rata per hari dan evaporasi panci per hari di stasiun klimatologi Barongan tahun

Untuk mencapai Negara yang berdaya saing, di antara komponen utama arah pembangunan yang harus dicapai adalah adanya penguatan perekonomian domestik dengan

Selain penulis laporan hasil praktik kerja industri (Prakerin) ini tidak lepas dari ketentuan pembimbing untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan

Penelitian ini akan mengusulkan penggunaan learning machine Naive Bayes (NB) dengan mengintegrasikan antara teknik SMOTE dan Bagging serta algoritma Information

Kemampuan skoring ViEWS mendeteksi adanya perburukan memiliki nilai AUC 0,967, sensitivitas 0,889, spesifitas 0,965 yang berarti ViEWS efektif sebagai deteksi dini perburukan

Batas laut wilayah yang disepakati dalam perjanjian tersebut adalah kelanjutan dari garis batas laut wilayah yang telah disepakati sebelumnya pada perjanjian antara Republik

4.1.4 Gambaran Self-Regulated Learning (SRL) Siswa Kelas XI SMA Negeri 7 Bandung Berdasarkan Jurusan IPA dan IPS