PERBANDINGAN REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH
PENGUMUMAN OPINI AUDIT
UNQUALIFIED
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi
Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Angga Wahyu Prasetyo
NIM: 1110082000137
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
i
PERBANDINGAN REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH
PENGUMUMAN OPINI AUDIT
UNQUALIFIED
HALAMAN
JUDUL
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi
Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Angga Wahyu Prasetyo
NIM: 1110082000137
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
ii
PERBANDINGAN REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH
PENGUMUMAN OPINI AUDIT
UNQUALIFIED
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Angga Wahyu Prasetyo
NIM: 1110082000137
Dibawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Rini, M.Si., Ak., CA
Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc.
NIP:
19760315 200501 2 002
NIDN: 2004068701
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini, Kamis 20 Maret 2014 telah dilakukan ujian komprehensif atas
mahasiswa:
1.
Nama
: Angga Wahyu Prasetyo
2.
NIM
: 1110082000137
3.
Jurusan
: Akuntansi
4.
Judul Skripsi
: Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum Dan Sesudah
Pengumuman Opini Audit
Unqualified
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ketahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 20 Maret 2014
1.
Zaenal Muttaqin, MPP.
NIP: 197905032011011006 (
)
Ketua
2.
Fitri Yani Jalil, SE.,M.Sc.
NIDN: 2004068701
(
)
Sekretaris
3.
Putriesti Mandasari, SP.,M.Si.
NIP: 198406082011012010
(
)
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini, Kamis Tanggal 27 November 2014 telah dilakukan ujian skripsi atas
mahasiswa:
1.
Nama
: Angga Wahyu Prasetyo
2.
NIM
: 1110082000137
3.
Jurusan
: Akuntansi
4.
Judul Skripsi
: Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum Dan Sesudah
Pengumuman Opini Audit
Unqualified
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan mahasiswa
tersebut selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut
di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 27 November 2014
1.
Herni Ali HT, Dr., MM.,
(
)
NIDN: 0422125902
Ketua
2.
Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM., CA. (
)
NIP: 19720516 200901 1 006
Sekretaris
3.
Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si.
(
)
NIP: 19760924 200604 2 002
Penguji Ahli
4.
Rini, Dr., M.Si., Ak., CA
(
)
NIP: 19760315 200501 2 002
Pembimbing I
5.
Fitri Yani Jalil, SE.,M.Sc.
(
)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS PRIBADI
Nama
: Angga Wahyu Praseto
TTL
: Jakarta, 01 Desember 1992
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama
: Islam
Kebangsaan : Indonesia
Alamat
: Jln. Pasir No. 44 RT008/RW01, Ciganjur, Jagakarsa
Jakarta Selatan, 12630.
Telp. HP
: 081293398707
:
awp_madridistas@yahoo.co.id
PENDIDIKAN FORMAL
Tahun 2010
–
2014
: Strata 1 (S1) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
Jurusan Akuntansi
Tahun 2007
–
2010
: SMA Negeri 49 Jakarta
Tahun 2004
–
2007
: SMP Negeri 41 Jakarta
Tahun 1998
–
2004
: SD Negeri Cilandak Timur 01 Pagi
Tahun 1997
–
1998
: TK Miftahul Khoirot
PENGALAMAN KERJA
1.
Magang di KAP Usman dan Rekan dalam rangka Audit Pemilu Calon
Anggota DPD Aceh dan Jambi dari tanggal 21 April 2014sampai 21 Mei
2014.
vii
LATAR BELAKANG KELUARGA
1.
Nama Ayah
: Saryono Yuwono
2.
Tempat/Tanggal Lahir
: Purworejo/ 03 Mei 1957
3.
Pekerjaan
: Pensiunan
4.
Nama Ibu
: Siti Aniroh
5.
Tempat/Tanggal Lahir
: Kebumen/ 06 Juni 1960
6.
Pekerjaan
: PNS
7.
Alamat
: Jln. Pasir No.44 RT008/RW01, Ciganjur
Jagakarsa, Jakarta Selatan, 12630.
8.
Telp. HP (Ayah)
: 08128647636
9.
Telp. HP (Ibu)
: 081318068113
viii
COMPARATIVE MARKET REACTION BEFORE AND AFTER
ANNOUNCEMENT OF UNQUALIFIED AUDIT OPINION
By:
Angga Wahyu Prasetyo
ABSTRACT
This study aims to determine the difference of market reaction before and
after the announcement of unqualified audit opinion (WTP) on the companies that
included in the index LQ 45 period of 2012-2014. This study was performed on 66
samples that announced WTP audit opinion on the annual financial statements for
the years ended 2011-2013.
The statistical method used is T-test Paired Samples (t-test) with event period
for 15 days, namely is 7 trading days before until 7 days after the announcement
of WTP audit opinion.
The results of this study showed that there was no significant difference of
market reaction seen from Average Abnormal Return before and after the
announcement of WTP audit report (Unqualified Audit Report). This was showed
from the results of Paired Samples Test, with the number of t-test results is -1.502
and a significan
ce value of 0.138, or in other word the significance value is > α (
0.138 > 0.05 ), this mean rejecting Ha. Based on the results of this hypothesis
testing can be concluded that investors reacted negatively upon the announcement
of WTP audit report conducted by the companies whose the shares listed in LQ 45
Index period of 2012-2014. This result indicated that the information of
unqualified audit opinion report (WTP) was not used by the investors as one of
reference in taking investment decisions.
ix
PERBANDINGAN REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH
PENGUMUMAN OPINI AUDIT
UNQUALIFIED
Oleh:
Angga Wahyu Prasetyo
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan reaksi pasar sebelum
dan setelah pengumuman opini audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada
perusahaan yang termasuk dalam index LQ 45 periode 2012-2014. Penelitian ini
dilakukan pada 66 sampel yang mengumumkan opini audit WTP pada laporan
keuangan tahunan yang berakhir pada tahun 2011-2013.
Metode statistik yang digunakan adalah uji
Paired Samples T-test
(uji-t)
dengan
event period
selam 15 hari, yaitu 7 hari bursa sebelum sampai 7 hari
setelah pengumuman opini audit WTP.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan reaksi pasar
yang signifikan dilihat dari
Average Abnormal Return
sebelum dan setelah
pengumuman laporan audit WTP (Wajar Tanpa Pengencualian). Hal ini terlihat
dari hasil uji
Paired Samples Test,
dengan perolehan hasil uji thitung sebesar
-1.502 dan nilai signifikansi sebesar 0,138, atau dengan kata lain nilai signifikansi
> α (
0,138 > 0,05), ini berarti menolak Ha. Berdasarkan hasil uji hipotesis ini
dapat diambil kesimpulan bahwa investor bereaksi negatif atas adanya
pengumuman laporan audit WTP yang dilakukan perusahaan-perusahaan yang
sahamnya terdaftar dalam Index LQ 45 periode 2012-2014. Hasil ini
menunjukkan bahwa informasi laporan opini audit Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP) tidak dijadikan oleh para investor sebagai salah satu referensi dalam
pengambilan keputusan investasi.
Kata kunci: Reaksi Pasar, Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian, Average
x
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada sumber dari suara hati yang bersifat Mulia,
sumber ilmu pengetahuan, sumber segala kebenaran, sang maha cahaya, penabur
cahaya ilham, pilar nalar kebenaran dan kebaikan yang terindah, Allah SWT.
Berkat limpahan serta rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini berjalan dengan baik. Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, selaku Uswatun Hasanah
bagi rangkaian kehidupan setiap umat Islam, beserta keluarga dan para
sahabatnya.
Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi
syarat-syarat meraih gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa segala kerja
keras demi terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, dorongan
serta bantuan berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada:
1.
Kedua Orang Tuaku tercinta yang sudah memberikan do’a, ridho, motivasi,
bimbingan serta kasih sayangnya dalam memberikan semangat dan
perhatiannya.
2.
Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., M.M sebagai Ketua merangkap
Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
xi
5.
Ibu Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc sebagai dosen pembimbing II yang telah
memberikan arahan, masukan, dan bimbingan untuk setiap permasalahan
yang penulis hadapi dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT
membalas semua kebaikan ibu.
6.
Bapak Zaenal Muttaqin, MPP., Ibu Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc., dan Ibu
Putriesti Mandasari, SP.,M.Si. sebagai dosen penguji ahli I, II, dan III dalam
ujian komprehensif.
7.
Terima kasih kepada seluruh dosen-dosen akuntansi, karyawan, dan para staff
akademik yang telah memberikan ilmu, bantuan, perhatian dan pelayanan
yang telah diberikan selama ini.
8.
Radistya Nur Pratiwi, terima kasih untuk semangat dan perhatiannya yang
selalu memotivasi penulis untuk bisa secepatnya menyelesaikan skripsi ini.
9.
Sahabat-sahabat terbaikku seluruh anak-anak Akun D angkatan 2010 dan juga
para Daeng Tanjung, terima kasih telah memberikan bantuan, informasi,
motivasi, dan kasih sayang kalian kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
10.
Terima kasih juga kepada seluruh elemen Kecamatan Mampang Prapatan
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
11.
Seluruh keluarga besar yang telah banyak berjasa memberikan dukungan
moril dan materi serta doa, nasehat, dan kasih sayangnya selama ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
dikarenakan terbatasnya pengalaman serta pengetahuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu, penulis berharap untuk menerima segala masukan saran dan
kritik dari berbagai pihak agar bisa lebih baik lagi.
Ciputat, 10 November 2014
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi
ABSTRACT
... viii
ABSTRAK ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.
Latar Belakang ... 1
B.
Perumusan Masalah ... 7
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
1. Tujuan Penelitian ... 7
2. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
A.
Tinjauan Literatur ... 9
1. Basis Teori ... 9
2. Reaksi Pasar ... 10
3. Laporan Audit ... 23
4.
Event Study
... 29
B.
Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ... 30
C.
Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ... 33
xiii
BAB III METODE PENELITIAN ... 41
A.
Ruang Lingkup Penelitian ... 41
B.
Populasi dan Sampel ... 41
C.
Metode Penentuan Sampel ... 41
D.
Metode Pengumpulan Data ... 42
1. Prosedur Pengumpulan Data ... 42
2. Jenis dan Sumber Data ... 43
E.
Metode Analisis ... 46
1. Pengolahan Data ... 46
2. Uji Normalitas ... 48
3. Uji Beda (Uji
Paired Samples T-Test
) ... 48
F.
Operasionalisai Variabel dan Penelitian ... 49
1. Pengumuman Laporan Audit WTP ... 49
2.
Abnormal Return
(AR) ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52
A.
Gambaran Umum Objek Penelitian... 52
B.
Deskripsi Hasil Penelitian ... 53
1. Pengumuman Opini Audit ... 53
2.
Abnormal Return
... 56
C.
Hasil Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 61
1. Uji Normalitas Data ... 61
2. Uji Hipotesis ... 62
3. Perbandingan
return
saham sebelum dan setelah pengumuman laporan
audit WTP ... 63
BAB V PENUTUP ... 68
A.
Kesimpulan ... 68
B.
Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 70
xiv
DAFTAR TABEL
No.
Keterangan
Halaman
2.1
Hasil-hasil Penelitian Terdahulu ... 33
3.1
Kriteria Sampel Peneliatian………...
42
3.2
Tabel
Operasionalisasi Variabel………
51
4.1
Nama-
Nama Perusahaan Objek Penelitian………
52
4.2
Daftar Sampel, Jenis Opini Audit dan Tanggal Pengumuman
……...
54
4.3
Nilai Alfa dan Beta Tiap Sampel
………
56
4.4
Nilai AAR Sebelum dan AAR Sesudah
………
58
4.5
Deskriptif Statistik Hasil Rata-Rata
Return
………..
60
4.6
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
………
61
[image:15.595.108.525.138.551.2]xv
DAFTAR GAMBAR
No.
Keterangan
Halaman
2.1
Periode Estimasi dan Periode uji untuk data harian...15
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Keterangan
Halaman
1
Sampel Penelitian dan Tanggal Publikasi... 75
2
Data Hasil Perhitungan Rasio...78
3
Data Input Alfa & Beta 2012, 2013 dan 2014
….
...126
4
Hasil Output SPSS ALFA & BETA 2012, 2013 dan 2014...140
5
Data Input Uji Normalitas dan
Paired Sample Test...
153
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Saat ini semakin banyaknya perusahaan
private
yang memilih untuk
menjadi perusahaan publik dengan mendaftarkan perusahaannya di Bursa
Efek Indonesia (Putri, 2007). Hal ini didasari oleh keinginan untuk
mendapatkan dana tambahan bagi perusahaan dari pihak yang memiliki
kelebihan dana. Dengan adanya dana tambahan ini perusahaan dapat
memperluas ekspansi perusahaan serta memperluas diversifikasi produk.
Oleh karena itu, perusahaan yang telah menjadi perusahaan publik tersebut
sudah menjadi milik masyarakat luas sebagai s
takeholders
perusahaan.
Karena keterlibatan
stakeholders
yang lebih luas, maka tanggung jawab
perusahaan
go public
juga ditujukan kepada pihak luar perusahaan yang
memiliki kepentingan di dalam perusahaan
go public
tersebut (Soeprihadi,
2011). Hal ini mengharuskan pihak manajemen perusahaan untuk bekerja
lebih transparan, baik dalam hal kebijakan yang diambil maupun laporan
keuangan yang dibuat oleh perusahaan.
Dan untuk meyakinkan
stakeholders
akan keandalan suatu informasi
keuangan yang dihasilkan, perusahaan dituntut harus melakukan audit
independen atas laporan keuangan. Menurut Agoes (2012), tujuan utama
audit atas laporan keuangan untuk dapat memberikan pendapat mengenai
2
keuangan, maka dapat meningkatkan kredibilitas informasi akuntansi dengan
cara menekan risiko informasi sehingga para pengguna informasi dapat yakin
bahwa informasi yang mereka gunakan telah bebas dari
information risk
yang
mungkin terjadi.
Ang (1997) menyatakan bahwa informasi merupakan kunci dalam
investasi di bursa efek (pasar modal). Setiap informasi yang diterima di pasar
modal akan menimbulkan reaksi pasar. Reaksi pasar dapat berupa meningkat
atau menurunnya harga saham. Dan reaksi tersebut diukur dengan
abnormal
return
(Wicaksono, 2012).
Al-Thuneibat, et al. (2008) menyatakan bahwa laporan audit harus dapat
dimengerti, objektif dan dapat diterima oleh pengguna sebagai sumber
informasi yang relevan. Laporan dapat dikatakan relevan apabila dapat
memberikan pengaruh terhadap pengambilan keputusan. Hal ini berarti
laporan audit harus berisi informasi yang mempengaruhi keputusan investasi,
keputusan kredit dan harga saham. Namun apabila tidak terjadi pengaruh
terhadap pengambilan keputusan maka nilai dari laporan audit itu patut
dipertanyakan (Wicaksono, 2012).
Dalam melaksanakan audit, auditor mempertimbangkan tingkat
materialitas. Pertimbangan materialitas dilakukan dalam perencanaan audit
dan penilaian terhadap kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima umum. Materialitas adalah besarnya nilai
yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi yang dapat
3
kepercayaan terhadap informasi, dikarenakan adanya penghilangan atau salah
saji tersebut (Mulyadi, 2001).
Hasil akhir dari proses audit berupa opini yang merupakan
judgement
yang dilakukan oleh auditor untuk menilai hasil kinerja perusahaan
berdasarkan fakta yang ada pada perusahaan, sehingga banyak pihak yang
mempunyai kepentingan atas opini yang telah dikeluarkan auditor (Fitryani,
Subroto dan Badriawan, 2013).
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (PSA 29 SA Seksi 508),
terdapat 5 tipe opini audit yang diterbitkan oleh auditor yaitu Opini Wajar
Tanpa Pengecualian (
Unqualified Opinion
), Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dengan Paragraf Penjelas (
Unqualified Opinion With Explanatory
Paragraph
), Opini Wajar Dengan Pegecualian (
Qualified Opinion
), Opini
Tidak Wajar (
Adverse Opinion
) dan Opini Tidak Menyatakan Pendapat
(
Disclaimer Opinion
).
Terdapat teori yang menjelaskan hubungan antara publikasi oleh
perusahaan dan informasi yang diterima oleh pasar, yaitu teori sinyal
(
signaling theory
). Menurut Jama’an (2008), teori sinyal mengemukakan
tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada
pengguna laporan keuangan mengenai kondisi perusahaan yang sebenarnya,
karena tidak semua informasi tentang perusahaan diketahui oleh pihak luar
perusahaan, terutama investor. Pemberian sinyal tersebut dapat dilakukan
4
Menurut Mulyadi (2001), laporan audit wajar tanpa pengecualian adalah
laporan yang paling dibutuhkan oleh semua pihak. Oleh karena itu, laporan
audit WTP akan memberikan sinyal positif sedangkan tipe laporan audit
selain WTP belum tentu memberikan sinyal yang positif.
Mulyadi (2001) juga menyatakan bahwa laporan audit tidak wajar,
informasi yang disajikan tidak dapat dipercaya. Hal ini dikarenakan laporan
audit tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tersebut disajikan
secara tidak wajar. Kemudian laporan tidak menyatakan pendapat juga dapat
memberikan sinyal negatif. Hal ini dikarenakan pada laporan ini auditor tidak
memperoleh bukti yang cukup mengenai kewajaran laporan keuangan
tersebut atau hubungan antara auditor dengan kliennya tidak independen.
Oleh karena itu, auditor tidak menyatakan pendapatnya.
Adanya reaksi pasar setelah pengumuman laporan audit yang berisi opini
audit menunjukkan bahwa opini audit merupakan suatu informasi dari
perusahaan dan pelaku pasar akan bereaksi terhadap adanya informasi
tersebut. Reaksi pasar adalah suatu bentuk tanggapan pasar atas informasi
yang terdapat pada sebuah pengumuman yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Sebuah pengumuman yang dipublikasikan oleh perusahaan dianggap sebagai
suatu sinyal dari perusahaan yang menggambarkan kondisi perusahaan dan
pelaku pasar akan merespon dengan cepat informasi yang diterimanya
tersebut. Menurut Jogiyanto (2008), reaksi pasar ditunjukan dengan adanya
perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini kemudian
5
Menurut Jogiyanto (2008), di dalam pasar efisien terjadi proses
penyesuaian harga sekuritas menuju harga keseimbangan yang baru sebagai
respon yang cepat dari pelaku pasar terhadap adanya informasi baru yang
masuk di pasar, sehingga secara langsung harga sekuritas yang
diperdagangkan telah mampu menggambarkan kondisi perekonomian secara
umum dan mencerminkan semua informasi yang tersedia. Fama (dalam
Jogiyanto, 2008) menyajikan tiga bentuk efisiensi pasar berdasarkan tiga
macam bentuk dari informasi, yaitu efisiensi pasar bentuk lemah (
weak form
),
efisiensi pasar bentuk setengah kuat (
semistrong form
) dan efisiensi pasar
bentuk kuat (
strong form
). Di dalam pasar yang efisien bentuk lemah, tidak
ada investor yang mendapatkan
abnormal return
berdasarkan informasi masa
lalu. Pada pasar yang efisien dalam bentuk setengah kuat, tidak ada investor
yang mendapatkan
abnormal return
dari informasi yang dipublikasikan. Pada
pasar efisien bentuk kuat, tidak ada investor yang memperoleh
abnormal
return
karena memiliki informasi
private
.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan
penelitian karena pemberian opini yang berbeda bisa saja mempengaruhi
reaksi pasar terhadap efek yang diperjual belikan oleh perusahaan dalam
bursa efek khususnya pada perusahaan yang terdaftar dalam index LQ45
karena beberapa penelitian yang serupa dengan penelitian ini menghasilkan
kesimpulan negatif atau tidak ada perbedaan antara sebelum dan sesudah
pengumuman opini WTP yang berarti para investor dalam melakukan
6
dalam pertimbangannya, sehingga peneliti merasa penasaran apakah hasil
penelitiannya juga akan sama seperti para peneliti terdahulunya. Berdasarkan
hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul
“Perbandingan Reaksi Pasar
Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Opini
Audit
Unqualified
”
.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya,
yaitu penelitian yang dilakukan oleh Arie Wicaksono, Surya Raharja (2012).
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai
berikut:
1.
Variabel yang digunakan peneliti terdahulu adalah opini audit wajar
tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas dan opini wajar dengan
pengecualian yang diduga dapat mempengaruhi reaksi pasar. Sedangkan,
dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan variabel opini wajar
tanpa pengecualian yang belum diteliti oleh peneliti sebelumnya. Karena
peneliti ingin lebih mengetahui secara mendalam adakah perbedaan
antara reaksi pasar sebelum pengumuman opini WTP dengan reaksi pasar
sesudah pengumuman opini WTP.
2.
Penelitian ini menggunakan data sekunder juga, tetapi data sekunder
yang diambil adalah perusahaan yang tercatat dalam bursa efek Indonesia
(BEI) dan termasuk dalam kelompok index LQ 45 periode 2012-2014
.
Sedangkan pada penelitian yang sebelumnya menggunakan data
sekunder perusahaan yang memiliki laporan audit wajar tanpa
7
pengecualian yang masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai
dengan akhir tahun 2009, dan memiliki laporan keuangan periode 2004,
2005, 2006, 2007, 2008, dan 2009. Dalam penelitian sebelumnya,
peneliti tidak melakukan spesifikasi kelompok perusahaan yang dijadikan
objek penelitian. Sedangkan peneliti sekarang menggunakan kelompok
perusahaan yang termasuk dalam index LQ 45 periode 2012-2014.
3.
Dalam penelitian terdahulu, peneliti menggunakan alat uji
One-Sample T
Test
, sedangkan pada penelitian ini peneliti menggunakan alat uji
Paired
Sample T Test
.
B.
Perumusan Masalah
Apakah terdapat perbedaan reaksi pasar sebelum dan sesudah
pengumuman opini
unqualified
pada perusahaan yang tergolong dalam index
LQ 45 periode 2012-2014 di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan maasalah, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut :
1.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:
a.
Menganalisis ada atau tidaknya perbedaan reaksi pasar sebelum dan
8
tergolong dalam index LQ 45 periode 2012-2014 di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
2.
Manfaat Penelitian
a.
Mengetahui reaksi pasar yang diberikan oleh pengumuman opini
audit wajar tanpa pengecualian pada perusahaan yang termasuk
dalam anggota LQ 45 di BEI.
b.
Sebagai bahan pertimbangan bagi para investor dalam mengambil
keputusan untuk melakukan investasi pada perusahaan
go public
yang termasuk dalam anggota LQ 45.
c.
Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya pada bidang
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Tinjauan Literatur
1.
Basis Teori
Teori Sinyal (
Signalling Theory
)
Menurut Jama’an (2008), teori
sinyal menjelaskan tentang
bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal
kepada pengguna laporan keuangan mengenai kondisi perusahaan
yang sebenarnya, karena tidak semua informasi tentang perusahaan
diketahui oleh pihak luar perusahaan, terutama investor. Perusahaan
mempunyai dorongan untuk memberikan informasi yang dimilikinya
pada pihak eksternal, disebabkan adanya asimetri informasi
(
information assymetric
) antara perusahaan dan pihak luar karena
perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan
prospek yang akan datang daripada pihak luar perusahaan, terutama
investor. Asimetri informasi akan terjadi jika manajemen tidak
secara penuh menyampaikan semua informasi yang dapat
mempengaruhi nilai perusahaan ke pasar modal, sehingga pasar
bereaksi terhadap adanya sinyal yang diberikan perusahaan. Menurut
Budianto dan Baridwan (dalam Golda Zainafree, 2005), teori sinyal
menjelaskan bahwa pihak perusahaan atau manajer memiliki
10
perusahaan, sehingga perlu adanya publikasi/pengumuman untuk
mengurangi asimetri informasi. Pemberian sinyal tersebut dapat
dilakukan dengan melakukan publikasi laporan audit yang berisi
opini audit.
Laporan audit yang berisi opini auditor tentang kewajaran
laporan keuangan adalah suatu bentuk informasi yang bermanfaat.
Publikasi laporan audit tersebut oleh perusahaan akan dianggap oleh
investor sebagai sebuah informasi yang berguna bagi dasar
pengambilan
keputusan.
Apabila
pengumuman
tersebut
menyebabkan kenaikan harga saham dan volume perdagangan
saham di pasar modal, maka pengumuman tersebut merupakan
sinyal positif. Namun, jika pengumuman tersebut memberikan
penurunan harga saham dan volume perdagangan saham, maka
pengumuman tersebut merupakan sinyal negatif. Berdasarkan teori
sinyal, maka pengumuman laporan audit yang berisi opini auditor
merupakan informasi yang penting dan dapat mempengaruhi dalam
proses pengambilan keputusan.
2.
Reaksi Pasar
a.
Definisi Reaksi Pasar
Reaksi pasar adalah suatu bentuk tanggapan pasar atas informasi
yang terdapat pada sebuah pengumuman yang dikeluarkan oleh
perusahaan. Sebuah pengumuman yang dipublikasikan oleh
11
menggambarkan kondisi perusahaan dan pelaku pasar akan
merespon dengan cepat informasi yang diterimanya tersebut. Adanya
reaksi pasar setelah pengumuman laporan audit yang berisi opini
audit menunjukkan bahwa opini audit merupakan suatu informasi
dari perusahaan dan pelaku pasar akan bereaksi terhadap adanya
informasi tersebut. Menurut Jogiyanto (2008), reaksi pasar
ditunjukan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas
bersangkutan. Reaksi ini kemudian diukur dengan menggunakan
abnormal return
yang termasuk salah satu jenis perhitungan dalam
return
saham.
b.
Definisi
Return
Saham
Return
adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal
atas suatu investasi yang dilakukannya (Ang, 1997). Investor
memiliki motivasi untuk melakukan investasi dengan harapan untuk
mendapat kembalian investasi yang sesuai. Tidak adanya suatu
keuntungan dari suatu investasi tentunya membuat investor tidak
akan bersedia melakukan investasi tersebut. Menurut Jogiyanto
(2003)
return
dapat berupa
return
realisasi yang sudah terjadi atau
12
c.
Jenis-Jenis Perhitungan Rasio
Return
Saham
Terdapat beberapa jenis perhitungan rasio
return
saham sampai
mendapatkan hasil akhir rasio
average abnormal return
(AAR),
yaitu: (Samsul, 2006 ; Al-Thuneibat et al, 2008)
1)
Actual Return
Actual Return
adalah pendapatan saham sesungguhnya yang
diterima oleh investor. Pendapatan aktual dihitung berdasarkan
nilai historis. Pendapatan aktual berguna sebagai dasar
penentuan pendapatan yang diharapkan. Pendapatan aktual
dinyatakan oleh dalam persamaan (2.1) sebagai berikut:
R
it =+ D
tKeterangan:
R
it= Pendapatan aktual saham i periode t
Pit
= Harga saham i periode t
Pi(t-1)
= Harga saham i periode t-1
D
t= Dividen periode t
Penelitian ini hanya khusus melihat kenaikan atau
penurunan harga saham pada suatu periode, maka dividen pada
rumus di atas dihilangkan. Sehingga rumus untuk menghitung
pendapatan aktual akan menjadi:
Rit =
13
2)
Market Return
Indeks pasar saham merupakan cerminan dari perilaku
investasi perdagangan saham dari seluruh investor yang ada
pada pasar saham kepada masyarakat luas. Indeks pasar saham
memiliki fungsi mulai dari patokan dalam pergerakan saham,
mengevaluasi suatu kinerja perusahaan, hingga indikasi suatu
return
pasar (
market return
).
Return
pasar saham dalam penelitian ini menggunakan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Rumus perhitungan
return
pasar saham dinyatakan dalam persamaan (2.2):
R
mt=
Keterangan:
Rmt
= Pendapatan aktual periode t
IHSGt
= Indeks harga saham gabungan t
IHSGt-1
= Indeks harga saham gabungan t-1
3)
Expected Return
Expected return
adalah pendapatan saham yang diharapkan
akan diperoleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan
pendapatan aktual yang sifatnya sudah terjadi, pendapatan yang
diharapkan sifatnya belum terjadi. Pendapatan yang diharapkan
sangat penting jika dibandingkan dengan pendapatan aktual
karena merupakan pendapatan yang diharapkan dari investasi
14
dengan menggunkan persamaan (2.3)
market model formula
sebagai berikut:
E (R
it) =
α
i+ β
i(R
mt) + e
iKeterangan:
E (R
it) =
Expected
return
saham i periode t
α
i=
konstanta saham i
β
i=
Risiko sistematis saham i
R
mt=
Pendapatan pasar saham periode t
e
i=
kesalahan residu saham i periode t
Diasumsikan, kesalahan residu 0, sehingga diperoleh
persamaan untuk mengestimasikan pendapatan saham yang
diharapkan sebagai berikut:
E (R
it) =
α
i+ β
i(R
mt)
Dalam penelitian ini, αi dan βi diestimasikan dengan
meregresikan pendapatan saham i dan pendapatan pasar pada
periode estimasi. Periode estimasi (
estimation period
)
merupakan periode yang digunakan untuk estimasi parameter
dari garis regresi untuk estimasi pendapatan yang diharapkan.
Pada penelitian ini periode estimasi yang digunakan adalah 100
hari sebelum tanggal awal periode uji. Periode uji terdiri dari 7
hari sebelum dan sesudah tanggal pengumuman laporan
15
hari ke-0). Periode estimasi dan periode uji dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
Gambar 2.1
Periode Estimasi dan Periode uji untuk data harian
Sumber: Data Internal
Pemilihan periode ini karena opini audit marupakan
informasi yang membutuhkan waktu untuk mempengaruhi
investor, tidak seperti pengumuman laba atau dividen yang
dengan cepat langsung diketahui pengaruhnya. Umumnya
periode uji juga melibatkan hari sebelum tanggal peristiwa
untuk mengetahui apakah terjadi kebocoran informasi. Periode
uji sebagai periode pengamatan merupakan periode yang akan
dihitung nilai
abnormal return
-nya.
4)
Abnormal Return
Abnormal return
adalah selisih antara pendapatan saham
aktual (
Actual Return
) dengan pendapatan yang diharapkan
(
Expected Return
) pada masing-masing saham. Dalam
menganalisis pasar yang efisien secara informasi dipergunakan
abnormal return
sebagai tolak ukur. Hal ini didasarkan pada
sifat investor yang selalu berfikir rasional dan memegang
prinsip
incremental benefit
, yakni berdasar perilakunya terhadap
16
risiko, investor mempertimbangkan berinvestasi pada suatu
sekuritas sejauh sekuritas tersebut dapat memberi keuntungan di
atas keuntungan rata-rata setelah memperhitungkan tingkat
risiko
yang
ditanggung.
Perhitungan
abnormal
return
dinyatakan dalam persamaan (2.4) sebagai berikut:
AR
it= R
it–
E(R
it)
Keterangan:
AR
it=
Abnormal return
sample ke-1 pada hari t
R
it=
Actual return
yang terjadi untuk sample ke-1 pada hari t
E(R
it) =
Expected return
sample ke-1 pada hari t
Abnormal return
yang positif menunjukkan bahwa tingkat
hasil saham yang diperoleh lebih besar dari tingkat keuntungan
yang diharapkan.
Abnormal return
yang negatif menunjukkan
tingkat hasil saham yang diperoleh lebih kecil dari tingkat
keuntungan yang diharapkan. Tidak ada
abnormal return
menunjukkan bahwa tingkat hasil saham yang diperoleh sama
dengan tingkat keuntungan yang diharapkan.
5)
Average Abnormal Return
Average abnormal return
(AAR) merupakan nilai rata-rata
dari
abnormal return.
Rumus persamaan (2.5) yang digunakan
adalah
AAR
t=
17
Keterangan:
AAR
t= Rata-rata
abnormal return
pada hari t
ARit =
Abnormal return
untuk sample ke-1 pada hari ke t
k
=jumlah sample yang dipengaruhi oleh pengumuman
peristiwa
d.
Efisiensi Pasar Modal
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Maurice Kendall (1953)
yang dikutip oleh Bodie (2004) menyatakan bahwa pola saham tidak
dapat diprediksi (
unpredictable
) karena bergerak secara acak
(
random walk
). Pergerakan harga saham yang acak berarti bahwa
fluktuasi harga saham tergantung pada informasi baru yang akan
diterima. Munculnya suatu informasi baru akan membuat pasar
mencapai harga keseimbangan yang baru. Hal ini dapat terjadi
karena informasi baru tersebut dapat mengandung isyarat positif
maupun isyarat negatif yang akan mempengaruhi keputusan investor
dalam menjual ataupun membeli saham. Akan tetapi, infomasi baru
tersebut tidak diketahui waktu penerimaan dan isi kandungannya,
sehingga harga saham bersifat
unpredictable
.
Menurut Samsul (2006:269), harga saham di pasar bukan saja
dipengaruhi oleh psikologi investor, serta isyarat positif atau negatif
yang terkandung dalam informasi, tetapi juga oleh hasil analisis
investor. Harga saham di pasar merupakan harga konsensus di antara
18
bahwa pasar tidak mencerminkan semua informasi yang diperoleh
investor atau dengan kata lain pasar tidak efisien. Sebaliknya, pada
pasar efisien fluktuasi harga sangat tipis.
Menurut Fama (1970) yang dikutip oleh Jogiyanto (2003:382),
“suatu pasar dikatakan efisien jika harga sekuritas mencerminkan
secara penuh semua informasi yang tersedia”. Pada pasar yang
efisien seolah-olah semua pihak mengamati informasi relevan yang
tersedia sehingga pasar dengan cepat menyerap informasi dan
mengevaluasi harga sekuritas serta menyesuaikannya menjadi harga
keseimbangan yang baru.
Sedangkan pada pasar yang tidak efisien kecepatan penyerapan
informasi cenderung lama dan berlarut-larut. Harga sekuritas tidak
sepenuhnya mencerminkan semua informasi yang tersedia sehingga
pada proses penyesuaian harga terdapat celah yang dapat digunakan
oleh sekelompok investor yang mendapatkan informasi tersebut
untuk mendapatkan
abnormal return
. Ciri dari pasar yang tidak
efisien adalah terprediksinya harga pergerakan harga sekuritas.
e.
Konsep Pasar Modal Efisien
Pengertian pasar efisien menurut Jones (2000:311), “
An efficient
market is defined as one in which the prices of all securities quickly
and fully reflect all available information
“. Dari definisi tersebut
dapat disimpulkan bahwa pasar dikatakan efisien jika harga sekuritas
19
sekuritas akan segera menyesuaikan diri dengan munculnya suatu
informasi baru yang relevan. Pasar efisien dapat terjadi apabila
terpenuhinya kondisi berikut:
1)
Banyak investor yang rasional dan bertujuan memaksimalkan
keuntungan dengan berpartisipasi secara aktif di pasar dengan
melakukan analisis, penilaian dan memperdagangkan saham.
Semua investor tersebut adalah
price taker
. Jika hanya ada satu
atau sekelompok partisipan yang aktif maka hal ini tidak
mencerminkan harga saham yang sesungguhnya.
2)
Informasi mudah didapat dan tersedia secara luas bagi semua
investor di pasar modal secara bersamaan.
3)
Informasi tersebar secara acak dan tidak tergantung atau
dipengaruhi informasi yang lain.
4)
Informasi menyesuaikan harga saham dengan cepat untuk
merefleksikan dampak adanya informasi baru.
Pada pasar efisien harga sekuritas telah mencerminkan semua
informasi yang tersedia atau dengan kata lain semua investor telah
mendapatkan dan mengamati informasi publik yang ada. Munculnya
informasi yang mempengaruhi harga sekuritas juga acak dan tidak
terprediksi. Oleh karenanya, informasi tersebut secara independen
dan acak akan mengevaluasi harga sekuritas dan melakukan
20
untuk membuat harga keseimbangan yang baru. Tidak terprediksinya
pergerakan harga sekuritas inilah yang menjadi ciri pasar efisien.
Menurut Bodie et al (2004) ada 3 versi dari hipotesis pasar
efisien (EMH), yaitu :
1)
Efisiensi pasar bentuk lemah (
Weak Form
)
Hipotesis ini mengatakan bahwa harga sekuritas saat ini
telah mencerminkan semua informasi historis atau informasi
yang dapat diperoleh data perdagangan seperti harga saham dan
volume perdagangan di masa lalu. Informasi historis seperti itu
telah tersedia secara umum di publik dan diketahui oleh semua
investor. Jika informasi tersebut memiliki nilai lebih yang dapat
digunakan oleh para investor, maka semua investor akan dapat
mempelajari nilai yang terkandung di dalamnya sehingga
informasi tersebut tidak dapat digunakan oleh investor untuk
mendapatkan
abnormal return
.
2)
Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (
Semi Strong Form
)
Hipotesis ini mengatakan bahwa semua informasi yang
relevan tentang perusahaan yang dipublikasikan telah tercermin
sepenuhnya di dalam harga sekuritas saat ini, sebagai tambahan
dari informasi masa lalu. Informasi yang dipublikasikan
berhubungan dengan prospek perusahaan seperti kualitas
manajemen, komposisi neraca, praktek akuntansi, dan
21
abnormal return
apabila bergantung hanya pada informasi yang
dipublikasikan karena informasi tersebut berasal dari sumber
publik yang juga telah diketahui oleh semua investor.
3)
Efisiensi pasar bentuk kuat (
Strong Form
)
Hipotesis ini mengatakan bahwa harga sekuritas saat ini
selain mencerminkan informasi yang dipublikasikan juga
mencerminkan semua informasi yang tidak dipublikasikan atau
informasi yang berasal dari internal perusahaan. Hanya sedikit
pihak yang mau mempercayai informasi internal yang masih
belum jelas dan memanfaatkannya untuk mendapatkan
abnormal return
karena banyak peraturan perdagangan yang
menjaga agar informasi internal tidak bocor keluar perusahaan
sebelum saat publikasi.
Ketiga bentuk pasar efisien saling berhubungan satu dengan
yang lain. Hubungan ketiganya berupa tingkatan kumulatif,
dimana bentuk lemah merupakan bagian dari bentuk setengah
kuat dan bentuk setengah kuat merupakan bagian dari bentuk
kuat. Tingkat kumulatif ini mempunyai implikasi bahwa pasar
efisien bentuk setengah kuat juga merupakan pasar efisien
bentuk lemah dan pasar efisien bentuk kuat juga merupakan
pasar efisien bentuk setengah kuat dan pasar efisien bentuk
22
f.
Implikasi Pasar Modal Efisien
Di dalam pasar modal investor membutuhkan informasi yang
dapat digunakan sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan.
Informasi dikatakan memiliki nilai apabila informasi tersebut
mampu mendorong investor untuk menjual atau membeli saham
yang berakibat pada naik turunnya harga saham. Pada dasarnya
terdapat tiga jenis informasi yang perlu diketahui investor (Husnan,
2003 : 166). Pertama, informasi fundamental yang terkait dengan
kondisi
umum
industri
sejenis
serta
faktor-faktor
yang
mempengaruhi kondisi dan prospek perusahaan di masa depan.
Kedua, informasi yang berhubungan dengan faktor-faktor yang
mencerminkan kondisi perdangangan efek seperti fluktuasi harga
saham, volume perdagangan, IHSG dan sebagainya. Ketiga,
informasi mengenai keadaan perekonomian politik dan keamanan
yang dapat mempengaruhi prospek perusahaan.
Setelah mendapatkan informasi, investor cenderung melakukan
analisis sebelum melakukan keputusan jual atau beli saham, atau
sebagai usaha untuk mendapatkan
abnormal return
. Analisis yang
umum digunakan adalah analisis teknikal dan analisis fundamental.
Informasi historis yang ada pada hipotesis pasar efisien bentuk
lemah digunakan dalam analisis teknikal yang melihat pola yang
23
pada dasarnya adalah analisis saham yang dilakukan dengan
mengestimasi
nilai
intrinsik
saham
berdasarkan
informasi
fundamental yang telah dipublikasikan untuk menentukan keputusan
membeli dan menjual saham.
3.
Laporan Audit
a.
Definisi Laporan Audit
Laporan audit adalah media formal yang digunakan oleh auditor
dalam mengkomunikasikan hasil proses audit yang telah dilakukan
kepada pihak yang berkepentingan. Laporan audit yang umum
digunakan adalah laporan audit standar, yaitu laporan audit yang
mencantumkan opini pendapat wajar tanpa pengecualian yang
menyatakan bahwa laporan keuangan telah menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum (Boynton, 2006).
Laporan auditor standar terdiri dari paragraf pendahuluan yang
isinya adalah pembedaan tanggung jawab manajemen dan tanggung
jawab auditor, paragraf ruang lingkup yang isinya adalah penguraian
sifat dan ruang lingkup dan paragraf pendapat yang isinya adalah
opini audit yang diberikan auditor kepada
auditee
(entitas yang di
audit). Auditor akan menggunakan laporan jenis ini selama tidak ada
penyimpangan yang harus dicantumkan dalam laporannya. Apabila
ada beberapa kondisi atau penyimpangan yang harus dilaporkan,
24
standar, yang mencantumkan opini selain opini wajar tanpa
pengecualian.
b.
Opini Audit Atas Laporan Keuangan
Menurut Boynton (2006), ada beberapa opini auditor, yaitu:
1)
Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (
Unqualified Opinion
)
Opini ini menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan,
hasil uaha, dan arus kas entitas, sesuai dengan pinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia. Laporan audit dengan
pendapat wajar tanpa pengecualian diterbitkan oleh auditor jika
kondisi berikut terpenuhi:
a)
Semua laporan keuangan, yaitu neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan
atas laporan keuangan terdapat dalam laporan keuangan.
b)
Dalam pelaksanaan perikatan, seluruh standar umum dapat
dipenuhi oleh auditor.
c)
Bukti cukup dapat dikumpulkan oleh auditor dan auditor
telah melaksanakan perikatan sedemikian rupa sehingga
memungkinkannya untuk melaksanakan tiga stándar
pekerjaan lapangan.
d)
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip
25
berarti bahwa pengungkapan telah dilakukan secara
memadai dalam laporan keuangan.
e)
Tidak ada keadaan yang mengharuskan auditor untuk
menambahkan paragraf penjelas atau memodifikasi
kata-kata dalam laporan audit.
2)
Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas
(
Unqualified Opinion with Explanatory Paragraph
)
Opini ini diberikan apabila terdapat beberapa kondisi yang
mengharuskan audior menggunakan paragraf penjelas dalam
laporan stándar, tetapi secara keseluruhan pendapat yang
diberikan tetap pendapat wajar tanpa pengecualian karena
laporan keuangan telah menyajikan secara wajar sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum. Keadaan yang menjadi
penyebab utama ditambahkannya suatu paragraf penjelas dalam
laporan audit stándar yaitu:
a)
Ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi yang
digunakan oleh perusahaan.
b)
Keraguan besar tentang kelangsungan hidup entitas.
c)
Apabila kepatuhan pada praktek akuntansi yang berlaku
umum akan menghasilkan laporan yang menyesatkan, maka
diperbolehkan adanya penyimpangan dari prinsip akuntansi
26
d)
Penekanan atas suatu hal yang dalam beberapa keadaan
auditor perlu untuk memberikan penjelasan. Contohnya,
adanya transaksi dengan pihak yang punya hubungan
istimewa, perusahaan adalah bagian dari entitas yang lebih
besar, dll.
e)
Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor
independen lain.
3)
Pendapat Wajar Dengan Pengecualian (
Qualified Opinion
)
Opini ini menyatakan bahwa kecuali untuk dampak dari
hal-hal yang berkaitan dengan pengecualian tersebut, laporan
keuangan menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Pendapat wajar dengan
pengecualian dinyatakan dengan keadaan yaitu:
a)
Auditor tidak mampu mendapatkan bukti yang kompeten
yang cukup berkenaan dengan satu atau lebih asersi
manajemen atau disebut juga pembatasan lingkup, sehingga
tidak memiliki dasar yang memadai untuk memberikan
pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan
secara keseluruhan. Auditor akan memberikan pendapat
wajar dengan pengecualian kecuali dampak hal ini sangat
material.
b)
Laporan standar mengandung penyimpangan dari prinsip
27
berupa ketidaktepatan penerapan prinsip akuntansi, estimasi
akuntansi yang tidak masuk akal dan kegagalan untuk
membuat pengungkapan yang diwajibkan oleh prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Auditor akan memberikan
pendapat wajar dengan pengecualian kecuali dampak
tersebut hal tersebut sangat material.
4)
Pendapat Tidak Wajar (
Adverse Opinion
)
Opini ini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak
menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil operasi usaha,
dan arus kas entitas, sesui dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Opini ini diberikan apabila di laporan keungan
auditee
terdapat penyimpangan dari prinsip akuntansi yang
berlaku umum yang dampaknya sangat material. Jika laporan
keuangan diberi opini tidak wajar, maka informasi yang
disajikan oleh klien dalam laporan keuangan sama sekali tidak
dapat dipercaya, sehingga tidak dapat digunakan oleh pengguna
informasi keuangan untuk pengambilan keputusan.
5)
Pendapat Tidak Memberikan Pendapat (
Disclaimer of Opinion
)
Opini ini menyatakan bahwa auditor tidak memberikan
pendapat atas laporan keuangan. Kondisi yang menyebabkan
dikeluarkannya opini ini adalah:
a)
Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup audit
28
kewajaran laporan keuangan sehingga auditor tidak mampu
memberikan pendapat.
b)
Auditor tidak independen dalam hubungannya dengan klien.
Perbedaan antara
adverse opinión
dengan
disclaimer
opinion
adalah bahwa pendapat tidak wajar (
adverse
) diberikan
dalam keadaan auditor mengetahui adanya ketidakwajaran
laporan keuangan klien, namun auditor tidak dibatasi ruang
lingkup pemeriksaannya, sehingga auditor dapat mengumpulkan
bukti yang kompeten yang cukup untuk mendukung
pendapatnya tersebut. Sedangkan auditor menyatakan tidak
memberikan pendapat (
disclaimer
) karena auditor tidak cukup
memperoleh bukti mengenai kewajaran laporan keuangan atau
karena tidak independen hubungannya dengan klien.
c.
Dampak Pengumuman Opini Audit Terhadap
Return
Saham
Berdasarkan penelitian
experimental-based
yang dilakukan oleh
Firth (1980) mendapatkan kesimpulan bahwa beberapa pengecualian
dari
qualified opinion
seperti keraguan akan valuasi aktiva sangat
mempengaruhi keputusan peminjaman oleh bank dan analis kredit.
Houghton (1983) menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang
diberikan dari tiap tipe opini audit terhadap suatu keputusan, tetapi
ada tidaknya opini audit mempengaruhi proses pembuatannya. Hal
yang serupa juga telah dibuktikan dari hasil survei yang dilakukan
29
dealer
dan perusahaan
broker
juga keputusan pemberian kredit oleh
kreditor. Opini audit dianggap sebagai sumber informasi yang
berguna dalam membuat keputusan ekonomi.
Opini audit yang dianggap sebagai salah satu informasi
fundamental yang menjamin tentang kualitas praktik akuntansi dan
kredibilitas perusahaan serta salah satu acuan kelangsungan hidup
perusahaan. Opini ini menjamin bahwa laporan keuangan yang
diterbitkan oleh perusahaan telah wajar dan dapat dipercaya. Di
dalam informasi ini terkandung isyarat yang memungkinkan investor
mengambil tindakan menjual atau membeli saham. Apabila
informasi ini dianggap menguntungkan oleh investor, maka investor
akan membeli saham dan harga naik.
4.
Event Study
Jogiyanto (2003 : 392) mendefinisikan
event study
sebagai studi
peristiwa yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (
event
)
yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman.
Event
study
dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu
pengumuman. Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu
pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi diharapkan
pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh
pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari
sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan
30
menggunakan
abnormal return
. Jika menggunakan
abnormal return
maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mempunyai
kandungan informasi akan memberikan
abnormal return
kepada pasar.
B.
Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis
Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Ali A. Al-Thuneibat, et al
(2008) dengan judul
“ The effect of qualified auditor’s opinion on share
price: evidence
from Jordan “
. Al-Thuneibat, et al meneliti tentang pengaruh
opini audit
qualified
terhadap harga saham dan tingkat pengembalian di
Yordania untuk perusahaan - perusahaan yang terdaftar di Amman Stock
Exchange (ASE) dalam periode tahun 2000-2005. Mereka melihat reaksi
pasar dengan dengan menggunakaan periode pengujian 7 hari sebelum dan 7
hari sesudah tanggal pengumuman opini audit. Kesimpulan dari penelitian ini
menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari opini audit
qualified
yang diberikan oleh auditor independen terhadap harga saham yang
mencerminkan reaksi investor selama periode pengujian. Al-Thuneibat
menyimpulkan bahwa pembaca laporan audit tidak mengerti makna atau tidak
menghargai nilai yang terkandung dari informasi laporan audit tersebut.
Chen et al. (2000) meneliti pengaruh modified audit opinion (pendapat
auditor wajar dengan pengecualian dan pendapat auditor wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelas) terhadap harga dan
return
saham
selama periode 1995-1997. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak
31
pengecualian dan pendapat auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf
penjelas.
Leo (2007) membandingkan reaksi pasar terhadap opini
unqualified
dengan paragraf penjelas dengan
unqualified
. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa pasar mengapresiasi paragraf penjelas dalam opini audit
unqualified
dan karenanya terdapat
incremental information content
dalam
opini audit
unqualified
dengan paragraf penjelas. Investor memberikan reaksi
yang berbeda dengan opini audit yang walaupun sama-sama
unqualified
namun
unqualified
dengan paragraf penjelas memberikan pengungkapan
lebih kepada investor, dan investor mengapresiasi pengungkapan tersebut.
Meiden (2008) meneliti pengaruh pendapat auditor wajar tanpa
pengecualian dan pendapat auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf
penjelas terhadap
return
dan volume perdagangan saham pada industri
non-manufaktur yang terdafar di BEI. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
pendapat auditor wajar tanpa pengecualian berpengaruh terhadap
return
saham secara keseluruhan dan pada kelompok
real estate
, sedangkan pada
kelompok bank dan sekuritas tidak berpengaruh. Namun pendapat auditor
wajar tanpa pengecualian tidak berpengaruh terhadap volume perdagangan
secara keseluruhan maupun secara kelompok bank,
real estate
, dan sekuritas.
Selain itu, hasil pengujian juga menunjukkan bahwa pendapat auditor wajar
tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas tidak berpengaruh terhadap
32
Wicaksono (2012) menguji kandungan informasi laporan audit wajar
dengan pengecualian dan laporan audit wajar tanpa pengecualian dengan
paragraf penjelas di sekitar tanggal pengumuman laporan audit. Berdasarkan
hasil pengujian statistik, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat
kandungan informasi pada laporan audit wajar tanpa pengecualian dengan
paragraf penjelas dan laporan audit wajar dengan pengecualian.
Dari berbagai pendapat yang menunjukkan hasil bermacam-macam, ada
yang menunjukkan ada perbedaan reaksi pasar terhadap opini audit yang
berbeda, ataupun ada yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan reaksi
pasar terhadap opini audit yang berbeda, maka peneliti membuat kesimpulan
dalam beberapa hipotesis sebagai berikut:
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan landasan teori maka
penelitian diperoleh hipotesis sebagai berikut:
33
C.
Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
Perbandingan Reaksi Pasar (Y) Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Opini Audit
Unqualified
Bentuk Baku (X)
No.
Peneliti, Tahun dan Judul
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Y
X
1.
Lianny
Leo
(2007)
Incremental
Information
Content
Dalam
Opini
Audit
Unqualified
Dengan
Paragraf Penjelasan
Penelitian
Sekunder
Metode
purposive
sampling
Sampel
laporan
audit
unqualified
dan
unqualified
dengan
paragraf
penjelas
pada
perusahaan
terbuka
yang
terdaftar di BEJ
tahun 2005-2006
Sampel data total
adalah 291 laporan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasar
mengapresiasi paragraf penjelasan dalam opini
audit unqualified dengan paragraf penjelasan.
Investor memberikan reaksi berbeda dengan
opini
audit
yang
walaupun
sama-sama
unqualified
namun
unqualified
dengan paragraf
penjelsan memberikan pengungkapan lebih
kepada investor, dan investor mengapresiasi
pengungkapan tersebut.
34
Perbandingan Reaksi Pasar (Y) Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Opini Audit
Unqualified
Bentuk Baku (X)
No.
Peneliti, Tahun dan Judul
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Y
X
audit perusahaan
terbuka
Metode
Regresi
Berganda
2.
Hsihui Chang, C. S. Agnes
Cheng, and Kenneth J.
Reichelt (2010)
Market
Reaction to Auditor
Switching from Big 4 to
Third-Tier Small
Accounting Firms
Penelitian
Sekunder
Metode
purposive
sampling
KAP Big Four,
Medium 2, Small,
AA
Sampel 147 KAP
Metode
Regresi
Berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa relatif
reaksi pasar saham yang lebih positif kepada
klien berpindah dari Big 4 ke yang lebih kecil
ketiga-tier auditor dalam Periode 2. Reaksi ini
relatif
lebih
positif
dalam
Periode
2
mencerminkan
perusahaan
yang
mencari
layanan yang lebih baik daripada biaya audit
yang lebih rendah, ketika kualitas audit drop
kecil kemungkinannya. Secara keseluruhan,
hasil kami menunjukkan bahwa
perusahaan-perusahaan dan investor menjadi lebih reseptif
terhadap perusahaan akuntansi yang lebih kecil.
3.
Glen L. Gray, Jerry L.
Turner, Paul J. Coram, and
Penelitian
Sekunder
Hasil penelitian membuktikan bahwa pengguna
laporan keuangan audit tidak membaca seluruh
Tabel 2.1 (Lanjutan)
[image:51.842.122.719.71.475.2]3