Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir
PERANCANGAN SIGN SYSTEM PASAR BARU
TRADE CENTER BANDUNG
DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2010/2011
Oleh :
Rully Prayogi NIM : 51907142 Program Studi
Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang maha kuasa. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya dan pengikut-pengikutnya hingga akhir masa.
Hanya dengan rahmat dan karunia-Nya penyusun bisa menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang berjudul “ Perancangan Sign system Pasar Baru Trade Center Bandung “ penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna karena masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan.
Tujuan dari membuat laporan Tugas Akhir ini untuk mengembangkan pengetahuan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan Laporan Tugas Akhir.
Penulis melaksanakan penelitian di salah satu satu pusat perbelanjaan di Kota Bandung yang beralamat di Jl. Otto Iskandardinata 70, Bandung.
Menyadari sepenuhnya bahwa dalam Laporan Penelitian Tugas Akhir
ini masih jauh dari sempurna karena masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan. penyusun merasa sangat beruntung dan bersyukur karena begitu
banyak orang-orang yang dengan tulus membantu, mendukung, dan
Untuk itu penulis mohon kritik dan saran dari para pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat umumnya bagi kita semua, dan khususnya bagi penulis.
Bandung, 5 Agustus 2011
UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam kesempatan ini penyusun merasa sangat beruntung dan bersyukur karena begitu banyak orang-orang yang dengan tulus mendukung, mendoakan dan meluangkan waktu untuk membantu maka penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Denny Nugraha, S.Sn. sebagai dosen pembimbing.
2. Kankan Kasmana, S.Sn. sebagai Koordinator Mk.Tugas Akhir/Skripsi.
3. Nia Kurniati sebagai Sekretaris Center Manager pihak Pasar Baru Trade Center Bandung yang dalam kesibukannya telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan dukungan dan ilmu selama penulis melaksanakan penelitian. Serta telah memberikan penulis kesempatan untuk dapat melaksanakan penelitian di Pasar Baru Trade Center Bandung.
4. Devin Herginsyah sebagai Staff Building Inspector pihak Pasar Baru Trade Center Bandung yang selama penulis melakukan penelitian senantiasa membimbing dalam mengenalkan fasilitas-fasilitas yang ada di Pasar Baru Trade Center Bandung .
5. CV. Sailan Industries beserta staf yang selama ini telah memberikan dukungan penuh kepada penulis.
6. Kedua Orang Tua, adik, keluarga, sahabat dan teman-teman yang selalu mendukung, mendoakan dan membantu dalam segala hal.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bandung sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat merupakan tempat yang mempunyai mobilitas penduduk yang cukup tinggi, pertumbuhan ekonominya yang meningkat serta jumlah penduduk yang semakin tinggi, membuat pemerintah kota tidak menyia-nyiakan kesempatan ini guna meningkatkan pendapatan kota. Berbagai pusat perbelanjaan tersedia, baik di pinggiran kota apalagi di pusat kota. Tidak hanya pusat perbelanjaan saja yang tersedia di kota Bandung, mulai dari hiburan, tempat wisata, kebudayaan, sampai kuliner. Dalam hal ini dengan demikian Bandung mempunyai daya tarik tersendiri bagi kota-kota besar lainnya.
dengan kios-kios nya, sampai pada akhirnya pemerintah kota merencanakan pembangunan gedung untuk Pasar Baru untuk mengumpulkan pedagang-pedagang itu menjadi pusat perbelanjaan modern, sehingga muncul Pasar Baru Trade Center Bandung pada tahun 2004. Infrastruktur yang ada sekaligus sebagai fasilitas penunjang mobilitas pengunjung di dalam gedung telah tersedia, mulai dari eskalator, lift, kios-kios, lahan parkir, toilet, food court, sampai dengan masjid. Dengan mengunakan konsep specialty shop dimana barang-barang yang ditawarkan telah dikelompokkan menurut jenis barang yang hendak dijual. Sehingga, pengunjung yang berbelanja di Pasar Baru Trade Center Bandung yang hendak berbelanja barang tertentu cukup mendatangi satu area saja yang pembagiannya berada di setiap lantai gedung.
Dari tahun ke tahun sampai sekarang, pusat perbelanjaan ini mengalami peningkatan pada pengunjung. Tidak hanya pengunjung lokal dari dalam kota dan dari luar kota saja, bahkan wisatawan dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura pun datang untuk berbelanja ke Pasar Baru Trade Center Bandung yang kebanyakan berasal dari kalangan ibu-ibu usia antara 30-50 tahun turut meramaikan pusat perbelajaan ini.
kota dan juga wisatawan mancanegara seperti Malaysia dan Singapura diperkirakan akan terus meningkat.
Gambar 1.1 Pasar Baru Trade Center Sumber : Dokumentasi pribadi
Pasar Baru Trade Center Bandung mengalami kenaikan 15% dari penjualannya pada saat weekend dibandingkan dengan weekend biasanya. Dan sebagian besar konsumen merupakan wisatawan mancanegara dari Malaysia, bahkan mencapai 60% terhadap total konsumen selama hari Jumat sampai hari Minggu (Bisnis Jabar, 4 Maret 2011, h.11).
dapat menampung kendaraan yang datang, membuat suasana lalu lintas yang ada di luar pusat perbelanjaan menjadi ramai dan seringkali mengalami kemacetan lalu lintas karena sulitnya mencari lahan parkir.
Pinggiran jalan sekitar pusat perbelanjaan seringkali digunakan sebagai tempat parkir kendaraan terutama kendaraan roda dua, akses keluar masuk kendaraan yang terus menerus berlangsung, ditambah pedagang kaki lima yang ikut berjualan di pelataran luar gedung khususnya di sepanjang jalan akses masuk gedung Pasar Baru Trade Center yang menghambat laju kendaraan sekaligus menambah hiruk pikuk keramaian pusat perbelanjaan.
Banyaknya pengunjung yang hendak membeli kebutuhannya di dalam pusat perbelanjaan yang ramai, menimbulkan kesulitan untuk mengakses segala kebutuhan akan fasilitas yang ada, terkecuali bagi mereka yang sudah sering datang, namun sebaliknya bagi mereka para pengunjung yang jarang bahkan baru mendatangi Pasar Baru Trade Center Bandung.
mengandalkan pihak keamanan yang sedang berjaga untuk menanyakan keberadaan tempat yang mereka tuju
Signage atau papan petunjuk yang ada jarang terdapat di setiap persimpangan, warna huruf dan background terbilang ramai akan pemakaian image, sehingga membingungkan pengunjung yang melihatnya, hingga pada akhirnya tidak terperhatikan secara efektif. Hal ini dikhawatirkan akan mengganggu kenyamanan pengunjung yang datang ke Pasar Baru Trade Center Bandung.
Gambar 1.2 Persimpangan Sumber : Dokumentasi pribadi
mengunjunginya. Sehingga sangat terbuka peluang bagi Pasar Baru Trade Center Bandung untuk mengembangkan usahanya lebih luas. Karena kenyamanan pengunjung merupakan hal yang paling penting untuk di perhatikan.
Perlu adanya solusi agar pengunjung Pasar Baru Trade Center Bandung tidak mengalami kesulitan dalam mengakses kebutuhannya. Sehingga, pengunjung yang datang ke Pasar Baru Trade Center Bandung merasakan kenyamanan dalam berbelanja dan melakukan segala kebutuhannya. Hal ini dapat menjadi nilai tambah tersendiri bagi pihak pengelola Pasar Baru Trade Center Bandung.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari uraian di atas maka dapat diidentifikasikan masalah yang ada, yaitu:
a. Bertambahnya jumlah pengunjung mancanegara yang meramaikan
Pasar Baru Trade Center Bandung.
b. Semakin ramainya pengunjung yang datang pada saat weekend mengakibatkan timbulnya suatu ketidaknyamanan berbelanja.
c. Banyaknya pengunjung ibu-ibu (30-50 tahun) yang kebingungan mencari arah jalan menuju tempat yang dituju di dalam pusat perbelanjaan.
e. Sulitnya mencari lahan parkir, pinggiran jalan sekitar pusat perbelanjaan seringkali digunakan sebagai tempat parkir kendaraan sehingga menyebabkan kemacetan.
f. Signage dengan warna huruf dan background yang terbilang ramai akan pemakaian image, membingungkan pengunjung yang melihat.
1.3 Fokus Masalah
Fokus masalah terdapat pada masih banyaknya pengunjung ibu-ibu (30-50 tahun) yang masih mengalami kesulitan mencari arah jalan menuju tempat yang dituju di dalam pusat perbelanjaan. Mengingat bahwa salah satu misi Pasar Baru Trade Center Bandung adalah memberikan suatu pelayanan yang terbaik, maka bagaimana merancang sebuah sistem informasi bagi pengunjung yang datang melalui sistem identitas yang dibuat secara efektif, menarik, dan mudah dipahami.
1.4 Tujuan Perancangan
BAB II
PERANCANGAN SIGN SYSTEM PUSAT PERBELANJAAN PASAR BARU TRADE CENTER BANDUNG
2.1 Sign 2.1.1 Sign
Tanda dan simbol sudah dikenal sejak awal mula peradaban manusia. Simbol merupakan cara berkomunikasi yang efektif sebelum dikenalkannya tulisan pada 10.000-5.000 SM. Lebih dari 30.000 tahun yang lalu di daratan Eropa yang sekarang menjadi negara Perancis dan Spanyol, manusia mulai membuat obyek-obyek yang tidak jelas kegunaannya seperti ornamen, perhiasan, dan sepotong kecil tulang atau batu yang didekorasi. Benda-benda ini diberi tanda menggunakan garis dan titik yang berirama dan diatur dalam urutan tertentu dengan jarak yang sama. Tanda yang sama juga ditemukan di dinding-dinding gue dan tempat-tempat berlindung pada periode waktu yang bersamaan (Georges Jean. 1998, h.11).
bahasa tubuh dapat menjadi sangat efisien sehingga tidak lagi perlu disertai dengan kata-kata. Bahasa tubuh dapat berupa gerak tubuh atau ekspresi wajah. Dalam masyarakat modern, dikenal juga pengodean bahasa tubuh khusus bagi penderita tuna rungu dan tuna wicara dengan menggunakan jari dan tangan. (Ibid, h.31)
Dalam keadaan perang atau situasi yang menuntut tindakan secara cepat, dibutuhkan pengiriman dan penerimaan informasi secara cepat. Untuk menyampaikan dan menerima pesan jarak jauh tanpa mengacaukan maksud pesan merupakan salah satu tujuan universal dari sistem komunikasi di sepanjang jaman. Salah satu bentuk paling primitif dalam berkomunikasi jarak jauh adalah dengan menggunakan asap. Namun sistem ini sangat terbatas dan kurang dipercaya. Kemudian muncullah penandaan lain dengan menggunakan pengibaran bendera tinggi-tinggi. Penggunaan api efektif untuk malam hari, sedangkan untuk siang hari, pengibaran bendera bekerja lebih baik. (Ibid, h.47)
dapat dipungkiri bahwa sign merupakan cara menyampaikan informasi yang penting dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat modern.
2.1.2 Jenis Sign Menurut Penempatan
Berdasarkan lokasi penempatannya, ada dua jenis sign, yaitu sign yang terletak di dalam ruangan (interior sign) dan sign yang terletak di luar ruangan (exterior sign).
2.1.3 Pertimbangan dalam Pembuatan Sign Interior dan Eksterior Dalam membuat sign interior perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Karakteristik arsitektur ruangan. Karakteristik ini misalnya. pada tempat parkir, biasanya hanya terdapat sangat sedikit tembok, karena itu perlu dipertimbangkan pemakaian sign dengan cara menggantungnya di langit-langit atau mengecatnya pada tiang yang rendah.
3. Halangan/rintangan. Ada dua macam jenis penghalang pandangan yang perlu diperhatikan. Jenis yang pertama adalah bangunan arsitektural yang biasanya dapat dilihat melalui gambar perencanaan arsitektural. Yang termasuk di dalamnya antara lain dinding, tiang, tangga, eskalator, dan lain sebagainya yang mungkin dapat menggali pandangan terhadap sign. Jenis yang kedua adalah perabotan atau peralatan yang dapat dipindahkan yang biasanya t idak dapat dilihat m elalui gam bar perencanaan arsitektural. Yang termasuk di dalamnya antara lain. pot-pot tanaman, perabotan. penempatan lampu yang tidak umum, dan lain sebagainya.
4. Sudut pandang. Sign yang baik harus dapat dibaca dari beberapa sudut pandang sekaligus. Jangan sampai sebuah sign menjadi tidak terlihat bila dilihat dart sudut pandang tertentu.
5. Hubungan dengan rambu lain. Dalam menempatkan sebuah sign sedapat mungkin tidak mengganti maksud atau pesan yang hendak disampaikan oleh sign lainnya.
Sedangkan dalam membuat exterior sign perlu diperhatikan hal-hal di bawah ini:
1. Ukuran dari exterior sign berkaitan erat dengan ukuran huruf yang ditampilkan. Hal mendasar yang harus diperhatikan adalah, seberapa panjang pesan yang dicantumkan dan seberapa jauh pesan tersebut harus dapat terbaca.
2. Untuk pembuatan exterior sign pada bangunan yang sudah jadi, perlu dilakukan pengambilan foto lokasi dari sudut pandang pengamat. Hal ini penting, agar penempatan sign tidak terganggu oleh benda-benda seperti pepohonan ataupun bentukan arsitektural yang mungkin tidak terdapat dalam gambar rancangan bangunan. Sedangkan untuk bangunan yang belum jadi, desainer dapat merujuk pada perencanaan landscape dan pencahayaan atau berkonsultasi dengan bagian yang menangani masalah penempatan pohon dan lampu-lampu. Ukuran akhir yang dapat dicapai oleh sebuah pohon juga perlu diperhatikan untuk mencegah pertumbuhan pohon di kemudian hari yang dapat mengganggu penglihatan terhadap sign yang dipasang.
maksimum terhadap alur lalu lintas.
4. Sign harus ditempatkan Iebih tinggi daripada objek-objek penghalang pandangan yang bersifat sementara seperti pejalan kaki atau kendaraan yang melintas. Untuk sign yang terletak di trotoar umum, ketinggian ratarata yang banyak dipakai adalah 2,4 meter.
5. Keberadaan sebuah sign jangan sampai mengganggu sign lainnya. Sebaliknya juga jangan sampai penempatan sebuah sign terganggu oleh sign lainnya. Karena itu diperlukan perencanaan yang matang dan menyeluruh agar tidak terjadi tumpang tindih seperti ini.
6. Sebuah sign yang diletakkan di jalan atau persimpangan harus dapat dibaca dari berbagai sisi sesuai arah target yang dituju oleh isi pesan. Sedangkan jarak antara garis pandang dan permukaan depan sebuah sign tidak boleh kurang dari 60° agar dapat dibaca dengan mudah.
.
Tabel 1.1 Kecepatan Melihat
Sumber: John Pollis, and Dave Hammer, Architectural Signing and Graphics, New York: Whitney Library of Design, 1979, h.22
Untuk sign yang dilihat oleh pengamat yang tidak bergerak, ada pula standar untuk menentukan tinggi huruf berdasarkan jarak pengamat terhadap sign.
Standar ini dapat berlaku untuk sign eksterior maupun sign interior.
Jarak Pandang Ukuran Simbol (mm)
< 7 meter 60 x 60
7-18 meter 100 x 100
- 18 meter 200 x 200 – 450 x 450
Adapun standar tinggi huruf adalah pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1.3 Standar tinggi huruf Sumber: Public Works Department, 1995
2.1.4 Material Pembuatan Sign Interior dan Eksterior
Berikut ini beberapa jenis bahan yang biasa dipergunakan untuk membuat sign interior beserta contoh bahan dan kegunaannya.
- Kayu. Contohnya, kayu mahogani, kayu pinus, dan Jarak Pandang Tinggi Huruf Minimum
sign yang diukir, dengan ukiran atau potongan huruf serta pewarnaan menggunakan teknik dicat atau disepuh.
- Triplek. Contohnya dari bahan kayu birch,atau pinus putih. Kegunaannya untuk membuat sign yang berbentuk panel-panel atau potongan-potongan huruf, dan diwarnai dengan cara dicat.
- Triplek berlapis papas fiber. Contohnya merek Duraply. Kegunaannya untuk sign yang berbentuk panel-panel dan diwarnai dengan cara dicat.
- Laminasi dengan tekanan tinggi. Contohnya formica, micarta, textolite, dan lain sebagainya. Kegunaannya sebagai pelapis triplek.
- Logam. Contohnya aluminium, tembaga, dan kuningan untuk membuat huruf-huruf atau tanda peringatan yang berupa cetakan, buatan, atau potongan. Besi untuk huruf buatan dan panel-panel. Besi stainless sebagai pendukung (tiang atau rangka).
- Laminasi plastik. Contohnya laminasi plastik dua warna sebagai tanda yang terdiri dari dua lapisan, dimana lapisan kedua dapat terlihat melalui lapisan pertama.
- Kaca. Biasanya digunakan untuk sign yang transparan. (John Pollis and Dave Hammer.op.cit, h.50)
Bahan untuk membuat exterior sign berbeda dengan bahan yang biasa dipergunakan untuk membuat sign interior. Bahan untuk membuat exterior sign lebih terbatas jumlahnya karena factor sinar matahari dan cuaca yang bersifat merusak. Berikut ini contoh beberapa bahan yang biasa dipergunakan untuk membuat exterior sign. (Ibid, h.47-48)
- Lembaran logam. Besi atau baja adalah material dominan yang biasa dipergunakan dalam membuat exterior sign. Di tangan seorang ahli, lembaran tipis logam dapat berubah menjadi bentukan rumit atau potongan huruf tiga dimensi. Lembaran logam harus dilapis atau dicat untuk mencegah karat.
- Kayu. Kayu padat merupakan salah satu material tertua dalam pembuatan exterior sign. Sign yang mudah rusak atau perlu diganti setiap beberapa tahun sekali Iebih sering dibuat menggunakan triplek yang dilekatkan pada rangka kayu. Material kayu bisa dibuat tanpa finishing atau diberi pewarna, atau dicat dengan bahan yang tahan cuaca.
- Triplek untuk eksterior. Triplek khusus ini dibuat dengan perekat yang tahan air schingga banyak digunakan scbagai bahan exterior sign yang murah.
- Plastik akrilik. Biasanya bahan ini digunakan untuk exterior sign dengan pencahayaan untuk menimbulkan efek bersinar. Namun kelemahan bahan ini adalah ukurannya yang mudah berubah bergantung pada kondisi temperatur. Penggunaan akrilik sebagai exterior sign harus memberi tempat bagi perubahan ukuran yang mungkin terjadi.
berbentuk panel.
- Batu, marmer, granit, gampin/kapur, dan jenis batu-batuan lainnya dapat digunakan untuk membuat sign monolitis dengan menggunakan huruf yang diukirkan, dipotong, atau ditonjolkan. Beberapa jenis batu dapat mudah ternoda atau terserang kabut asap, terutama gamping dan marmer. Ukiran tangan pada bebatuan merupakan seni mahal yang dapat memudar.
- Fiberglass. terbuat dari resin polyester yang digabung dengan serat kaca. Dapat digunakan untuk membuat bentukan-bentukan khusus secara manual atau sejumlah bentukan yang sama menggunakan mesin pencetak. Berbagai bentuk yang terbuat dari fiberglass berwarna buram maupun jernih. Bila diberi penerangan yang tepat dari dalam, seluruh bentuk dapat bersinar sehingga cocok sebagai bahan pembuat sign yang bercahaya.
2.2 Pusat Perbelanjaan
2.2.1 Pengertian Pusat Perbelanjaan
juga diartikan sebagai tempat perdagangan eceran atau retail yang lokasinya digabung dalam satu komplek atau bangunan.
Menurut Jeffrey D. Fisher, Rober, Martin dan Paige Mosbaugh (1991:121) definisi pusat perbelanjaan adalah sebuah bangunan yang terdiri dari beberapa toko eceran, yang umumnya terdiri dari satu atau lebih toko serba ada, toko grosir dan tempat parkir.
Bloch, Ridgway dan Nelson (Service Scapes 1991 : h.445 - 456) mengatakan bahwa pusat perbelanjaan telah menjadi pusat perkumpulan, menawarkan daya tarik rekreasi pada pengunjung seperti musik, bioskop, permainan, aktivitas seperti makan diluar, menghadiri pertemuan, dan bertemu dengan teman.
2.2.2 Jenis Pusat Perbelanjaan Menurut Fisik
Menurut jenis fisik dari bangunan, toko dibedakan menjadi: 1. Shopping Street
Toko-toko yang berderet di sepanjang jalan. 2. Shopping Center
Kompleks Pertokoan yang terdiri dari stand-stand toko yang disewakan atau dijual.
3. Shopping Precinct
Kompleks pertokoan dimna bagian depan stand-stand (toko) menghadap keruang terbuka yang bebas dari kendaraan. 4. Department Store
Merupakan toko yang sangat besar, terdiri dari beberapa lantai, menjual macam-macam barang.
5. Supermarket
Toko yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari dengan “self service”.
6. Super Store
Toko satu lantai yang menjual barang-barang kebutuhan sandang dengan system “self service”.
7. Shopping Mall
8. Retail Shop
Toko eceran yang menjual bermacam-macam jenis barang. 9. Whole Sale
Toko yang menjual berbagai macam barang secara grosir.
2.2.3 Jenis Pusat Perbelanjaan Menurut Variasi Barang yang dijual.
Menurut variasi barang yang dijual, antara lain: 1. Specialty Shop
Toko yang menjual barang sejenis seperti, sepatu, pakaian dan sebagainya.
2. Variety Shop
2.3 Pasar Baru Trade Center Bandung 2.3.1 Sejarah
Gambar 2.3 Pasar Baru Trade Center Bandung Sumber : Dokumentasi pribadi
Pasarbaru dibangun pada tahun 1906. Saat itu Pasarbaru masih merupakan pasar tradisional sampai dengan 1920. Sampai pada akhirnya baru pada tahun 1926 pasar baru mulai direnovasi menjadi sebuah pasar modern. Berbagai macam jenis perdagangan dengan barang-barang yang ditawarkan seperti tekstil, pakaian, batik dan terutama makanan-makanan yang khas, juga sayuran, ikan dan lain-lain ada ditempat ini. Akhirnya Pasarbaru disebut sebagai pasar yang komplit jenis usahanya.
2.3.2 Profil Perusahaan
PT. Atanaka Persada Permai (APP) adalah anak perusahaan dari Istana Grup yang merupakan developer dan pengelola Pasar Baru Trade Center yang sebelumnya dikenal dengan nama Pasarbaru Bandung.
Setelah beberapa tahapan, pemerintah kota Bandung bekerjasama dengan PT. Atanaka Persada Permai selaku pengembang berhasil membangun kembali Pasarbaru Bandung menjadi suatu pusat belanja yang baru yang lebih megah dalam waktu yang cukup singkat dan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan sebelumnya, yang dikenal saat ini dengan nama Pasar Baru Trade Center.
Selaku pengelola, PT. Atanaka Persada Permai dalam mengelola Pasarbaru Trade Center berusaha untuk mencapai tujuan utama dari pengelolaaan yaitu untuk tetap mempertahankan dan memaksimalkan nilai dari gedung Pasarbaru Trade Center.
2.3.3 Visi Misi Perusahaan
Misi dari Pasarbaru Trade Center adalah menjadi pusat belanja grosir dan eceran terkemuka di Bandung Raya yang terlengkap, terbesar, dan termurah.
Sehingga dengan tercapainya misi itu maka Pasarbaru Trade Center dapat memberikan pelayanan terbaik, mengikuti perkembangan da kebutuhan pasar dan konsumen.
2.3.4 Spesifikasi Teknis Perusahaan
Semua informasi dan spesifikasi berikut ini adalah data yang sesungguhnya, perubahan dapat terjadi sewaktu-waktu. Berikut spesifikasi teknis Pasar Baru Trade Center Bandung: - Lokasi : Jl. Otto Iskandardinata 70, Bandung. - Tahun Berdiri : 1906
- Direnovasi : Tahun 2002-2003
- Peresmian : 23 Agustus 2003 (Oleh Walikota Bandung)
- Pengelola : PT. Atanaka Persada Permai (APP) - Luas Lahan : 8,920 m2
- Luas Bangunan : 100.000 m2
- Tinggi Bangunan : 50 m (Dari Jalan Otto Iskandardinata) - Jumlah Lantai : 12 Lantai
Lantai Dasar 2 : Pusat Komoditi Tekstil
- Fasilitas & Utilitas
1. 8 Lift (4 Lift Barang & 4 Lift Penumpang) 2. 49 Escalator
3. 1 Mushola, 1 Masjid
4. 1.500 tempat duduk di food court 5. 1.500 kapasitas parkir mobil 6. 4.000 Line telepon
7. Full security 24 jam
8. 16 Area toilet pria/wanita tersebar di 12 lantai
9. Proteksi kebakaran : Sprinkle, Fire Hidrant, Fire Hose, Smoke&Heat Detector, Fire Alarm, APAR (Alat Pemadam Api RIngan)
11. Power Back Up dengan 3 Genset @ 1.000 kva, 3 Trafo
c. STP (Sewer Treatment Plant) di Basement 2
d. Fasilitas Gutter, sumpit dan cuci bersama Pasar Tradisional
e. Sistem Tata Udara : AC Central (Cooling Tower 4x4 cell, Chiller 4 unit, Air Handling Unit 19 Unit) untuk Lt. 1 s/d 6 f. Jumlah luas toilet pria 553 m2, dengan jumlah WC pria
76 unit
g. Jumlah luas toilet wanita 452.8 m2, dengan jumlah WC wanita 66 unit
h. Jumlah wastafel pria 39 unit dan wastafel wanita 52 unit i. Di lantai 6, jumlah wastafel luar 12 unit dan wastafel
- Operasional
Gambar 2.4 Data jumlah pengunjung pada bulan Januari 2011 tercatat 1.104.929.
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN
3.1 Konsep dan Tema Perancangan
Perancangan sistem informasi yang ada di pusat perbelanjaan Pasar Baru Trade Center Bandung ini berlandaskan pada pemberian informasi yang efektif kepada pengunjung Pasar Baru Trade Center Bandung terutama pengunjung yang baru mengunjungi dan para wisatawan mancanegara yang datang untuk berbelanja, khususnya ibu-ibu yang berusia kisaran 30-50 tahun, dimana kalangan ini merupakan masa dewasa dini menuju kearah masa usia madya. (Elizabeth B. Hurlock. 1980.)
Landasan Perancangan sistem informasi melalui sign system ini adalah memberikan suatu daya tarik pengunjung yang datang di tengah suasana pusat perbelanjaan yang ramai, yang secara tidak langsung meningkatkan perhatian pengunjung terhadap media agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
3.1.1 Target Audience
1. Segmentasi Demografis
Usia 30- 50 tahun (yang baru mengunjungi atau wisatawan mancanegara)
2. Segmentasi Geografis
Pengunjung dari dalam dan luar kota Bandung yang baru mengunjungi atau wisatawan mancanegara yang ada dilingkungan Pasar Baru Trade Center Bandung.
3. Segmentasi Psikologis
Media informasi ini ditujukan kepada target audience yang memiliki kesulitan untuk mengakses semua fasilitas yang ada, agar pesan yang disampaikan media perancangan ini efektif dan efesien.
3.1.2 Strategi Pendekatan
yang disampaikan memberikan informasi dengan jelas agar pesan yang disampaikan mudah dipahami oleh target audience. Dengan demikian pendekatan yang dilakukan adalah merancang bentuk visual yang komunikatif, informatif, dan dapat dimengerti oleh pengunjung. Selain itu juga dapat menarik perhatian dan, mempermudah dalam mengingat.
3.2 Strategi Komunikasi
Agar pesan yang disampaikan pada sasaran dapat mencapai tujuan yang diinginkan, perancangan dapat ditentukan strategi komunikasi yang tepat untuk target audience yang dituju sebagai berikut:
a. Informatif
Dalam hal ini pesan yang disampaikan melalui sign system dalam bahasa yang mudah dipahami oleh pengunjung yang baru mengunjungi atau wisatawan mancanegara, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Agar pengunjung dapat dengan cepat memahami informasi tersebut.
b. Komunikatif
3.3 Strategi Kreatif
Strategi yang digunakan dalam media informasi ini adalah berdasarkan konsep 5W+H, perancangan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
- What
Walaupun saat ini media informasi yang ada di Pasar Baru Trade Center Bandung sudah ada, namun pemahaman dan tata letak untuk pengunjung yang baru mengunjungi atau wisatawan mancanegara belum bisa dipahami.
- Who
Target utama sistem informasi ini adalah pengunjung yang baru mengunjungi dan wisatawan mancanegara, khususnya ibu-ibu. Sedangkan target pendukungnya adalah pengunjung yang sudah sering berkunjung ke Pasar Baru Trade Center Bandung. - Why
- Where
Sistem informasi ini diperuntukkan bagi pengunjung Pasar Baru Trade Center yang baru mengunjungi atau wisatawan mancanegara terutama target sasaran.
- When
Pembuatan sistem informasi ini dibuat tanpa batas waktu. - How
Untuk membujuk target agar tertarik, maka media informasi ini disesuaikan dengan kebutuhan dan dilengkapi dengan elemen pendukung yang sederhana namun dapat mudah dimengerti target audience.
3.4 Strategi Media
Dalam Perancangan sistem informasi yang ada di Pasar Baru Trade Center ini, jenis media berupa sign system dalam rangka mencapai tujuan perancangan. Dimana sign tersebut akan berperan sebagai petunjuk arah untuk mengakses segala kebutuhan yang ada di Pasar Baru Trade Center Bandung.
- Tujuan Media
- Kekuatan Media
Penampilan media dikemas secara sederhana agar mudah dipahami oleh pengunjung.
- Memudahkan pengujung dalam mengakses segala kebutuhan.
3.5 Visualisasi Karya
Tujuan utama dari media informasi yang berupa sign system ini adalah memudahkan pengunjung yang baru mengunjungi atau wisatawan mancanegara untuk mengakses segala kebutuhan yang ada di Pasar Baru Trade Center Bandung. Bentuk media pembelajaran ini dikemas sederhana, dengan warna yang sesuai dengan kebutuhan target audience sehingga mudah untuk memahaminya. Media informasi ini dibuat berdasarkan studi indikator yang dilakukan untuk memperoleh warna, garis, dan bentuk.
3.5.1 Bentuk
Bentuk perancangan media informasi bagi pengunjung Pasar Baru Trade Center, konsep bentuk dititikberatkan pada segi kesederhanaan struktur bentuk/shape tanpa terlepas dari segi keamanan bentuk sign.
tidak fokus. Maka elemen bentuk media perancangan ini mengambil bentuk dasar persegi dan lingkaran.
Gambar 3.5 Elemen yang digunakan sebagai bentuk dasar
3.5.2 Warna
Warna yang digunakan pada perancangan media proses pembelajaran ini adalah warna kontras, agar perhatian pengunjung pada media meningkat. Penggunaan warna bertujuan pula untuk membedakan warna sekeliling agar sign terlihat mencolok.
- Warna Orange : semangat dan aksi
- Warna Kuning : kebahagiaan dan optimise - Warna Magenta : jiwa muda dalam memegang komunikasi dari sebuah sign system sekaligus sebagai salah satu bahasa universal. Dalam perancangan ini ilustrasi digunakan sebagai pelengkap teks atau informasi yang diberikan.
Gambar 3.7 Ilustrasi yang digunakan untuk perancangan visual
3.5.4 Tipografi
Tipografi pada perancangan proses system informasi ini memiliki kriteria yaitu:
- Informatif, yaitu memberikan informasi yang sejelas-jelasnya bagi pengunjung.
- Mudah dibaca. Dengan memperhatikan kenyamanan dan keterbacaan dalam membaca.
Helvetica LT Bold
ABCDEFGHUJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
0123456789
Helvetica LT Regular
ABCDEFGHUJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
0123456789
Helvetica LT Italic
ABCDEFGHUJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
BAB IV
MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI
4.1 Media Utama
4.1.1 Wayfinding Sign
Spesifikasi :
- Fungsi : Sebagai alat yang menandakan posisi lantai.
- Ukuran : a. Panjang 100 cm Lebar 30 cm
b. Panjang 60 cm Lebar 30 cm - Bahan : Multiplex dan Sticker - Teknik Produksi : Cat dan digital printing - Tempat : Digantung disetiap lantai
4.1.2 Sign Area Blok
Spesifikasi :
- Fungsi : Sebagai alat yang menandakan blok - Ukuran : Panjang 30 cm
Lebar 30 cm
- Bahan : Multipleks dan Sticker - Teknik Produksi : Cat dan digital printing - Tempat : Digantung disetiap lantai
4.2 Media Pendukung 4.2.1 Sign Plat Lift
Gambar 4.10 Sign Plat Lift Spesifikasi :
- Fungsi : Sebagai penanda keberadaan lift - Ukuran : Panjang 20 cm
4.2.2 Sign Keterangan Lantai
Gambar 4.11 Sign Keterangan Lantai
Spesifikasi :
- Fungsi : Sebagai alat menunjukan lantai - Ukuran : Panjang 400 cm
Lebar 200 cm
4.2.3 Sign Lift
Gambar 4.12 Sign Lift
Spesifikasi :
- Fungsi : menunjukan keberadaan lift - Ukuran : Panjang 20 cm
Lebar 30 cm - Bahan : Plastik - Teknik Produksi : Cetak Grafo
4.2.4 Sign Tangga Umum
Gambar 4.13 Sign Tangga Umum
Spesifikasi :
- Ukuran : Panjang 29.7 cm Lebar 21 cm - Bahan : Acrylic
- Teknik Produksi : Digital Printing
- Tempat : Di tempel di dinding setiap tangga
4.2.5 Sign Pemadam api
Spesifikasi :
- Ukuran : Panjang 20 cm Lebar 20 cm - Bahan : Acrylic
- Teknik Produksi : Digital Printing
- Tempat : Diatas atas tempat tabung pemadam
4.2.6 Sign Keluar dan Emergency Exit
a. b.
Gambar 4.15 Exit Spesifikasi :
- Fungsi : Sebagai petunjuk arah Jalan Keluar - Ukuran : a. Panjang 40 cm, Lebar 20 cm
b. Panjang 25 cm, Lebar 25 cm
- Bahan : Acrylic dan Neon Box - Teknik Produksi : Digital Printing
4.2.7 Sign Area Rokok
Gambar 4.16 Sign Area Rokok
Spesifikasi :
- Fungsi : Sebagai petunjuk tempat - Ukuran : Panjang 20 cm
Lebar 22.17 cm - Bahan : Acrylic
- Teknik Produksi : Digital Printing
- Tempat : Didepan pintu masuk area merokok.
4.2.8 Sign Kantor a.
b.
Spesifikasi :
- Fungsi : Sebagai penanda tempat Pengelola (Kantor)
- Bahan : Multiplex dan sticker - Teknik Produksi : Digital Printing
- Tempat : Di dinding dan diatas pintu masuk
4.2.9 Sign Sanitasi
Gambar 4.18 Sign Sanitasi
Spesifikasi :
- Fungsi : Untuk menandakan tempat sanitasi - Ukuran : Panjang 25 cm
Lebar 25 cm
- Bahan : Neon box dan Acrylic - Teknik Produksi : Digital Printing
4.2.10 Sign Larangan
Gambar 4.19 Sign Larangan
Spesifikasi :
- Fungsi : Larangan merokok dan mengambil foto - Ukuran : Panjang 8 cm
Lebar 8 cm - Bahan : Sticker
- Teknik Produksi : Digital Printing - Tempat : Ditempel dinding
4.2.11 Sign Mesjid dan Musholla
Spesifikasi :
- Fungsi : Sebagai petunjuk arah tempat ibadah. - Bahan : Multiplex dan sticker
- Teknik Produksi : Digital Printing
4.2.12 Sign Pasar
Gambar 4.21 Sign Pasar
Spesifikasi :
- Fungsi : Untuk membedakan jenis barang yang Dijual
4.2.13 Sign ATM a.
b.
Gambar 4.22 Sign ATM
Spesifikasi :
- Fungsi : Sebagai petunjuk tempat pengambilan Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
- Bahan : Sticker dan Neon Box
4.2.14 Sign Informasi
Gambar 4.23 Sign Informasi
Spesifikasi :
- Fungsi : Untuk mengetahui informasi seputaran Pasar Baru Trade Center
- Bahan : Acrylic dan Multiplex - Teknik Produksi : Digital Printing
- Tempat : Diatas meja informasi
4.2.15 Sign Telepon Umum
Spesifikasi :
- Fungsi : Untuk menandakan tempat telepon umum - Bahan : Acrylic
- Teknik Produksi : Digital Printing
4.2.16 Sign Kios
Gambar 4.25 Sign Kios
Spesifikasi :
- Fungsi : Untuk mengklasifikasikan jenis kios atau Toko
- Ukuran : Panjang 300 cm
Lebar 50 cm
- Bahan : MDF (Medium Density Fiberglass) - Teknik Produksi : Digital Printing
4.2.17 Banner
Gambar 4.26 Banner
Spesifikasi :
- Bahan : PVC
- Teknik Produksi : Digital Printing
- Tempat : Digantung di tempat yang telah Disediakan
4.2.18 Stiker Food Court
Spesifikasi :
- Fungsi : Untuk memberikan informasi pemesanan makanan atau minuman
- Bahan : Sticker
- Teknik Produksi : Digital Printing
- Tempat : Ditempel di meja makan Food Court
4.2.19 Leaflet
Gambar 4.28Leaflet
Spesifikasi :
- Fungsi : Untuk memberikan informasi pengunjung - Bahan : HVS
- Ukuran : Panjang 29.7 cm Lebar 21 cm - Teknik Produksi : Digital Printing
4.2.20 Sign lainnya
Gambar 4.29 Sign Lainnya
Spesifikasi :
- Fungsi : Untuk memberikan informasi pengunjung - Bahan : Acrilyc, Sticker, Neon Box
- Teknik Produksi : Digital Printing
DAFTAR PUSTAKA
Bisnis Jabar. 2011 (4 Maret). Penjualan di Pasarbaru Naik Hingga 15%. Tersedia di: http://bisnis-jabar.com/berita/penjualan-di-pasar-baru-naik-hingga-15.html
Die-Gestalten. 2006, Tres Logos. Berlin: Die Gestalten Verlag
Hurlock, Elizabeth B. 1980, Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Wijanarko, Lizard. 2011 (11 Juli).Pentingnya Tipografi dalam Readibilitas Legibilitas. Tersedia di: http://www.ahlidesain.com/pentingnya-tipografi-dalam-readibilitas-legibilitas.html
Madamagdalenah. 2010 (6 Desember). Wisata Bandung : Tahukah Kamu Tentang Sejarah Pasar Baru?. Tersedia di:
http://www.bandungreview.com/id/articles/index/detail/node/wisata-bandung-tahukah-kamu-tentang-sejarah-pasar-275
San-Interior. 2007 (12 April).Pengertian & Sirkulasi Pusat Belanja. Tersedia di: http://www.shopingmall.blogspot.com/