Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN SITUS INFORMASI TAMAN TEMATIK KOTA BANDUNG
DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2013-2014
Oleh:
Nur Halimatussadyah 51910232
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Nur Halimatussadyah
Status : Mahasiswa
Tempat Tanggal Lahir : Batujajar, 05 Agustus 1992
Pendidikan
2007 – 2010 : SMKN 11 BANDUNG
2010 – sekarang : Universitas Komputer Indonesia Desain Komunikasi Visual
Organisasi
- Latihan Kepemimpinan Manajeral Mahasiswa
BEM UNIKOM Sebagai Peserta
2012 : Diseminasi Penerapan HKI Pada Industri Hasil
Tembakau oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat Sebagai Peserta
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii
ABSTRAK ... iii
BAB II PERANCANGAN SITUS INFORMASI TAMAN TEMATIK KOTA BANDUNG
II.5 Program Kerja Pemerintah Bandung Hijau... 18
II.6 Undang – undang Tentang Kebersihan dan Penataan Kota Bandung. 19 II.7 Pengertian Informasi ... 20
vii
II.9 Solusi Masalah ... 21
II.10 Khalayak Sasaran ... 23
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP III.1 Strategi Perancangan ... 25
III.1.2 Pendekatan Komunikasi ... 25
III.1.3 Strategi Kreatif ... 26
viii
45 Daftar Pustaka
Anes Belia, Ely Solikhah, (2010), Analisa Alun – Alun Kota Tegal 2. Diploma in Architecture Design. Tersedia di: http://eprints.undip.ac.id/28055/
Dana, Wahjudy Dana,(1990), Ciri Perancangan Kota Bandung. Gramedia Pustaka Utama.
Kristanto, Herry Setyawan, (2004), Persepsi Pengguna Taman Terhadap Taman Menteri Soepeno Ditinjau Dari Atribut Privasi, Kenyamanan dan Keamanan. Program Magister Teknik Arsitektur.
Kunto, Haryoto, (1986). Semerbak Bunga di Bandung Raya. Bandung: PT. Granesia.
Mirsa, Rinaldi, (2012), Elemen Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Graha Ilmu
Purnomo, Bambang Yudo, (2005), Evaliasi Kinerja Operasional Armada Baru Perum Damri UBK Semarang (Trayek Banyumanik – Johar). Tugas Akhir Pendidikan Strata I Sarjana Sipil.
Sulistyantara, Bambang, (2000), Taman Rumah Tinggal. Jakarta: PT Penebar Swadaya.
Venus, Antar, (2012). Manajemen Kampanye. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
46 Web :
Aldes Pramiadi, (20/07/2010) http://aldes91.blogspot.com. Diakses pada 20
Januari 2014.
Taufik, (28/11/2013)
http://taufikzk.wordpress.com/2013/11/28/pengertian-kota-menurut-para-ahli/ . Diakses pada 28 Januari 2014.
Haryadi, (14/03/2014)
http://wisata.kompasiana.com/jalan-
jalan/2014/03/14/menikmati-indahnya-anggrek-di-kota-bandung-638407.html. Diakses pada 15 Juni 2014.
Olanda, (07/042013)
http://outsiderolanda.blogspot.com/2013/04/pengertian-web-10-web-20-web-30.html. Diakses pada 1 maret 2014.
Wawancara :
v KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan tugas akhir yang berjudul “PERANCANGAN SITUS INFORMASI TAMAN TEMATIK KOTA BANDUNG“.
Adapun maksud dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk
memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Studi Strata I (S1)
Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungannya dan dengan
sabar mendorong penulis dalam menyelesaikan tugas akhir. Penulis ingin
mengucapkan rasa terima kasih sebesar – besarnya kepada :
1. Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan kasih–Nya, hingga dapat diselesaikannya penelitian dan laporan tugas akhir ini.
2. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc. Selaku Rektor UNIKOM.
3. Bapak Prof. Dr. Primadi Tabrani. Selaku Dekan Fakultas Desain UNIKOM.
4. Bapak Taufan Hidayatullah, M.Ds. Selaku Ketua Program Studi Desain
Komunikasi Visual UNIKOM.
5. Bapak Gema Arifrahara, M.Ds. Selaku dosen pembimbing beserta dosen
penguji, terima kasih karena telah meluangkannya waktu untuk memberikan
bimbingan dan saran selama penyusunan tugas akhir ini.
6. Seluruh staf beserta jajaran Pemerintahan Provinsi Jawa Barat Kota Bandung,
terima kasih atas semua bantuan yang diberikan.
7. Bapak, Ibu, Kakak dan saudara tercinta yang telah memberikan kasih sayang,
doa dan dorongan baik moril maupun materi yang tiada henti. Semoga suatu
saat saya dapat membalas semua kebaikan kalian.
8. Teman – teman seperjuangan di Program Studi Desain Komunikasi Visual UNIKOM, terima kasih atas bantuan dan dorongannya.
9. Serta semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan tugas akhir
vi Di dalam penulisan tugas akhir ini, penulis telah berusaha semaksimal
mungkin, walaupun demikian penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari
kata sempurna. Untuk itu penulis akan selalu menerima segala masukkan yang
ditujukan untuk menyempurnakan tugas akhir ini. Akhir kata, penulis berharap
semoga penyusunan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya
dan pembaca pada umumnya.
Bandung, 12 Agustus 2014
1 BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Taman Kota adalah salah satu perwujudan dari ruang terbuka kota yang sangat
penting untuk tempat mengfasilitasi publik. Banyak fungsi dari adanya Taman Kota
seperti peresapan air untuk mengurangi resiko banjir, mengurangi tingkat polusi di
lingkungan Kota dan menghasilkan oksigen yang merupakan kebutuhan utama
manusia bertahan hidup. Salah satu manfaat didirikan taman di dalam kota untuk
memperindah tampilan suatu kota, memberikan efek kesehatan untuk masyarakat
yang berolahraga, berekreasi bersama keluarga tanpa menempuh jarak yang jauh
untuk menikmati hijaunya alam dan memiliki fungsi sosial untuk warga
bersosialisasi sehingga terciptanya kehidupan harmonis dan memfasilitasi
masyarakat untuk beraktifitas atau berkreatifitas diruang terbuka.
Saat ini, Walikota Bandung Ridwan Kamil membuat program yang bernama Taman
Tematik yaitu program merevitalisasi taman – taman kota, seperti memberikan
tema terhadap beberapa taman kota, memperbaiki elemen – elemen taman,
menambah fasilitas untuk menunjang kegiatan – kegiatan masyarakat beraktifitas
dan wadah untuk berkreatifitas diruang terbuka. Empat taman diantaranya telah
direvitalisai dan telah diresmikan, tetapi program taman tematik ini masih belum
diketahui oleh seluruh remaja Bandung, dari mulai fasilitas terbaru hingga lokasi.
Setelah taman kota direvitalisasi dan diresmikan menjadi taman tematik, remaja
Bandung hanya mengetahui taman yang sering dilewati, sebagian besar remaja
yang datang ke taman masih belum mengetahui pengetahuan tentang taman
tematik, belum mengetahui secara keseluruhan lokasi taman – taman tematik yang
sudah diresmikan meliputi karakter taman didalamnya, kurangnya kepedulian
remaja terhadap memelihara kelestarian tanaman dan sarana prasarana, bisa dalam
bentuk mencorat – coret bangunan atau tanaman, membuang sampah pada tempat
yang bukan jenisnya (organik dan non-organik), kurangnya pengetahuan remaja
2 prasarana taman tematik sebagai fasilitas publik belum dimanfaatkan secara
keseluruhan oleh remaja Bandung beraktifitas.
Taman Tematik Bandung belum menjadi daya tarik seluruh Remaja Bandung,
karena taman kota memiliki pesaing seperti restoran yang bangunannya berkonsep
taman. Gaya hidup sehari - hari remaja saat ini dianggap lebih unggul berdasarkan
seberapa sering mengunjungi pusat perbelanjaan atau kuliner, hal ini terbentuk
karena kemajuan kota. Padahal dalam kenyataannya, beraktifitas diruang terbuka
itu sangat mempengaruhi kualitas hidup sehat, meningkatkan kreatifitas pribadi
seseorang ketika berinteraksi langsung dengan alam yang saling membutuhkan
dengan manusia.
Saat ini ketertarikan remaja memiliki dunianya sendiri, seperti dunia maya atau
media online bisa diakses dimana saja, sehingga sarana dan prasarana taman kota kurang dimanfaatkan. Gaya hidup seperti ini menyebabkan seseorang mengabaikan
kepedulian terhadap lingkungan, banyak remaja yang tidak mengetahui fasilitas
Taman Tematik yang seharusnya dimanfaatkan untuk beraktifitas serta ikut serta
memelihara kelestarian kota. Dibutuhkan upaya untuk memberitahukan adanya
program taman tematik kepada remaja yang belum mengetahui dan mengajak untuk
ikut berperan terhadap kelestarian Taman Tematik.
I.2 Identifikasi Masalah
Berikut merupakan identifikasi masalah yang didapatkan dari latar belakang di atas,
beberapa identifikasi tersebut yakni :
1. Taman Tematik belum dikenal seluruh remaja kota Bandung
2. Penambahan fasilitas Taman Tematik belum dimanfaatkan seluruh remaja
kota Bandung beraktifitas
3. Taman Tematik masih terancam oleh pengunjung yang kurang peduli
untuk memelihara elemen – elemen taman
4. Lokasi taman – taman Tematik belum diketahuiseluruh remaja kota
3 I.3 Rumusan Masalah
Dilihat dari identifikasi – identifikasi di atas, hasil rumusan masalah dapat
disimpulkan : Bagaimana memberikan informasi tentang adanya taman - taman
Tematik di Bandung dan mengajak ikut memelihara elemen taman kepada seluruh
masyarakat di Bandung?
Diperoleh hasil yang bisa menjadi kesimpulan sementara bahwa masih banyak
sarana dan prasarana Taman Tematik yang belum diketahui remaja Bandung yang
dapat dimanfaatkan untuk beraktifitas, lokasi Taman Tematik masih belum
diketahui seluruh remaja Bandung, dan taman kota masih diduga banyak pengemis
dan orang tidak waras berkeliaran yang membuat remaja kurang nyaman. Sehingga
Taman Tematik kurang dipilih remaja untuk beraktifitas diruang terbuka dan lebih
memilih beraktifitas di pusat perbelanjaan.
I.4 Batasan Masalah
Penelitian hanya dilakukan di Taman Tematik yang sudah diresmikan, diantaranya
Taman Pasupati, Taman Pustaka Bunga, Taman Fotografi dan Taman Musik di kota
Bandung.
I.5 Tujuan Perancangan
Media informasi “PERANCANGAN SITUS INFORMASI TAMAN TEMATIK KOTA BANDUNG” bertujuan memberitahukan adanya program Taman Tematik dari Wali Kota Bandung untuk meningkatkan pengunjung taman tematik Bandung
khususnya remaja, untuk memberitahukan adanya revitalisasi sarana dan prasarana
taman kota untuk mendukung kegiatan remaja beraktifitas, diharapkan
menumbuhkan rasa kepedulian remaja terhadap alam dan memberitahukan tentang
pentingnya hidup sehat di alam dan memberitahukan akibat dari kurangnya peran
remaja dalam memelihara taman, selain itu untuk mendukung program pemerintah.
Menyebarluaskan informasi taman - taman Tematik di Kota Bandung, dan merubah
presepsi remaja terhadap kondisi Taman Kota sebelum direvitalisasi. kesadaran
4 beraktifitas sambil menjaga taman tematik diharapkan dapat mewujudkan kembali
kota Bandung yang bersih, hijau dan berbunga, selain itu, dengan banyaknya taman
5 BAB II
PERANCANGAN SITUS INFORMASI TAMAN TEMATIK KOTA BANDUNG
I.1 Pengertian Taman Kota
Menurut Ditjen Cipta Karya (1997) kota adalah merupakan permukiman yang
berpenduduk relative besar, luas areal terbatas, pada umumnya bersifat
nonagraris, kepadatan penduduk relatif tinggi, tempat sekelompok orang dalam
jumlah tertentu dan bertempat tinggal dalam suatu wilayah geografis tertentu,
cenderung berpola hubungan rasional, ekonomis, dan individualistis.
Laurie (1986:9) mengatakan bahwa taman adalah sebidang lahan berpagar yang
digunakan untuk mendapatkan kesenangan, kegembiraan, dan kenyamanan.
Gallion dan Eisner (1994) Taman kota merupakan transisi antara perkembangan
kota dan daerah pedesaan, yang terletak di luar konsentrasi penduduk. Taman kota
dibentuk sebagai penyekat hijau untuk memisahkan berbagai penggunaan lahan
dalam kota.
Dari pengertian kota diatas Taman kota merupakan tempat tinggal manusia diluar
ruangan untuk beraktivitas dan berinteraksi sosial untuk mendapatkan
kesenangan, kegembiraan dan kenyamanan yang menunjukan pribadi suatu kota.
I.2 Fungsi Taman Kota 1. Fungsi untuk Kesehatan
Untuk fungsi ini taman dianalogikan dengan paru-paru manusia bagi
sebuahlingkungan. Tanaman pada taman tersebut pada siang hari
melangsungkan prosessimbiose mutualistis dengan manusia. Proses
pernafasan menusia diperlukan bagiproses asimilasi pada tanaman, begitu
pula sebaliknya.
6 Taman yang ditata dengan baik dan dirancang dengan tepat dapat
memberikankesan asri, tenang, nyaman dan menyejukkan. Hal ini
diperlukan manusia(terutama di kota-kota besar) sebagai kompensasi dari
kesibukan kerja sehari-hari, untuk menggairahkan semangat baru bagi
kegiatan selanjutnya.
3. Taman sebagai Daya Tarik
Taman yang ditata di lingkungan sebuah bangunan dengan penataan yang
menarikakan merupakan daya tarik dan ciri khas dari bangunan tersebut.
4. Taman sebagai Penunjuk Arah
Penempatan tanaman tertentu pada taman sedemikian rupa dapat
menjadipenunjuk arah dan dapat mengarahkan gerak kegiatan di sebuah
lingkungansemisal deretan pohon palem raja di kiri kanan jalan di
lingkungan pabrik,deretan cemara lilin di kiri kanan jalan masuk (entrance)
bangunan.
5. Taman sebagai Penyaring Debu
Bagi pabrik, kilang minyak atau sektor industri lain yang
mempunyaikontribusi pada pencemaran udara dari cerobong asapnya,
pohon-pohon tinggidapat membantu memperkecil polusi di luar lingkungan.
6. Taman sebagai Peredam Suara
Taman juga berfungsi sebagai peredam suara, baik dalam lingkungan ke
luaratau sebaliknya dapat dibantu dengan menggunakan bukitan kecil yang
ditanamidengan tanaman semak atau perdu sehingga getaran suara dapat
diredam secaraalamiah.
7. Taman sebagai Peneduh
Penataan taman dengan menggunakan pohon-pohon rindang akan
bermanfaatsebagai peneduh untuk areal terbuka seperti tempat parkir,
koridor tempatrekreasi, tempat istirahat dan sebagainya.
8. Taman sebagai Pelestari Ekosistem
Dengan hadirnya taman di sekitar bangunan yang terdiri dari berbagai
tanamandan pepohonan akan mengundang serangga atau burung sebagai
penyebar bibit,penyilang jenis tanaman, penyerbuk dan sebagainya yang
7 9. Taman sebagai Pencegah Erosi
Materi taman berupa tanaman, terutama tanaman penutup tanah
sepertirerumputan dapat mencegah pengikisan tanah atau erosi.
I.3 Aktifitas
Aktifitas manusia memiliki peran penting terhadap lingkungan taman kota untuk
mengurangi pemanasan suhu dan menjadikan kota yang asri. Aktivitas adalah
wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri
dari aktivitas - aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak,
serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang
berdasarkan adat tata kelakuan kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan
didokumentasikan.
Persepsi adalah suatu proses bagaimana pengguna taman menerima informasi
mengenai lingkungan taman sekitarnya dan bagaimana informasi mengenai
elemen dan ruang fisik tersebut diorganisasikan ke dalam pikiran manusia.
Dengan kata lain, suatu penilaian pengguna taman terhadap suatu bentukan dari
elemen dan ruang fisik taman.
Rustam Hakim, 1987 membagi ruang terbuka berdasarkan kegiatan yang terjadi
sebagai berikut :
a. Ruang terbuka aktif, yaitu ruang terbuka yang mengundang unsur-unsur
kegiatan di dalamnya, misalnya plaza, tempat bermain.
b. Ruang terbuka pasif, yaitu ruang terbuka yang di dalamnya tidak
mengundang kegiatan manusia. Taman untuk rekreasi aktif dan pasif.
Menurut Scarlet (2008) jenis taman terbagi menjadi 2 yaitu: taman aktif, yang
memiliki fungsi sebagai tempat bermain dengan dilengkapi elemen-elemen
pendukung taman bermain, dan taman pasif yang hanya dilengkapi elemen estetis
saja hingga pada umumnya untuk menjaga keindahan taman diberikan pagar
8 Suharto (1999 : 12-13) Taman untuk rekreasi aktif dan pasif merupakan taman
yang bisa dinikmati keindahan sekaligus ada fungsi lain dan dapat digunakan
untuk mengadakan aktivitas, misalnya taman lingkungan. Taman lingkungan atau
community park adalah suatu taman yang dibuat dan merupakan bagian dari suatu
pemukiman, selain rumah ibadah, pasar, sekolah, dan lain-lainnya.
Taman Kota terbagi menjadi tiga kelompok yang memiliki perbedaan aktifitas.
Ketiga macam taman dilihat dari aktifitasnya adalah taman rekreasi aktif, taman
rekreasi pasif dan taman rekreasi aktif pasif.
I.4 Taman Tematik
Taman Tematik adalah salah satu program Wali Kota Bandung untuk
merevitalisasi taman – taman kota, seperti memperbaiki elemen – elemen taman,
memperbanyak fasilitas untuk menunjang kegiatan – kegiatan masyarakat dan
memberikan tema terhadap beberapa taman kota. Program Wali Kota ini
berencana merevitalisasi 600 taman atau ruang terbuka di Kota Bandung dan 30
taman diantaranya akan diberikan tema. Pemerintah Kota Bandung
menyampaikan program revitalisasi taman dianggarkan dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota Bandung. Selain dari dana APBD,
dana berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR). Saat ini sudah ada empat
taman tematik yang sudah di resmikan yaitu Taman Pasupati dengan nama
tematik "Taman Jomblo", lalu Taman Cempaka dengan nama tematik "Taman
Fotografi", Taman Centrum dengan nama tematik "Taman Musik", dan Taman
Cilaki dengan nama tematik "Taman Puspa".
Taman-taman tersebut sengaja dibuat untuk mewujudkan kembali kota Bandung
yang bersih, hijau dan berbunga. Selain itu, dengan banyaknya taman kota,
9 Tabel II.1 Elemen taman – taman tematik yang sudah direvitalisasi
Karakteristik
Nama taman sebelum diresmikan menjadi taman tematik ?
Identitas nama taman berwarna merah ?
10 Elemen Taman menyediakan sarana ruang pedestrian untuk pejalan kaki, lampu
taman, tempat duduk, gazebo, pagar atau batas pengaman, tempat sampah dan
prasarana ruang pejalan kaki, penyebrangan jalan dan fasilitas wifi.
I.4.1 Taman Fotografi
Taman Cempaka dijadikan taman tematik menjadi taman fotografi dan diresmikan
pada tanggal 21 September 2013, difungsikan sebagai Taman Fotografi yang
terletak di Jalan Taman Cempaka, Kelurahan Cihapit, Kecamatan Sumur
Bandung. Taman yang memiliki luas hingga 500 m2 itu, difungsikan sebagai
tempat berfoto-foto, tempat berkumpulnya para fotografer, dan pameran foto. Hal
ini sengaja dilakukan agar pameran foto atau event sejenisnya tidak selalu berada
gedung (indoor), tetapi bisa juga dilakukan di area terbuka (outdoor).
Taman Tematik tidak dirubah secara keseluruhan, tetap menjaga fungsi taman
sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Taman fotografi ini akan dibuatkan toilet
umum, perpustakaan dan dilengkapi dengan free wifi. Taman Fotografi ini
berhasil terbentuk sebagai salah satu CSR hasil kerjasama antara Bank Danamon
dengan Pemkot Bandung.
11 Gambar II.2 Taman Fotografi
Sumber : Data Pribadi
Gambar II.3 Taman Fotografi Sumber : Data Pribadi
12 I.4.2 Taman Pasupati
Sebelum menjadi taman, kolong Jembatan Pasupati merupakan tempat yang
gelap, sepi dan berbatu.
Gambar II.5 Taman Pasupati sebelum direvitalisasi Sumber : Data Pribadi
Saat ini Taman Pasupati telah direvitalisasi menjadi Taman Jomblo. Taman ini
terletak di bawah Jembatan Pasupati, Bandung, Jawa Barat. Taman ini diresmikan
oleh Walikota Bandung pada tanggal 4 Januari 2014. Di taman ini terdapat tempat
duduk berbentuk kubus berukuran kecil warna-warni dan hanya muat untuk satu
orang. Kubus tersebut juga bisa digunakan sebagai tempat memajang karya seni
sesuai dengan tema taman tersebut yang untuk kalangan anak muda. Terdapat
bangku panjang yang melengkung dan bisa ditempati oleh banyak orang. Di
bagian belakang Taman Jomblo juga terdapat arena papan luncur (skateboard)
yang kini menjadi lokasi favorit untuk para pemain skateboard di Bandung. Arena
papan luncur ini memiliki kelengkapan dengan skala internasional.
13 Gambar II.7 Taman Jomblo
Sumber : Data Pribadi
Gambar II.8 Taman Jomblo Sumber : Data Pribadi
14 I.4.3 Taman Musik Centrum
Taman Bangka direvitalisasi menjadi Taman Musik Centrum yang berlokasi di
Jalan Bangka, taman ini tidak seluas taman lainnya tapi Taman Centrum bisa jadi
pilihan untuk melepas penat, terutama bagi para remaja karena letaknya yang
berhimpitan dengan 2 sekolah menengah atas yang berada disana. Terdapat
sebuah bundaran berada di pusat taman. Di sana pula terletak batu peresmian
Taman Centrum yang ditandatangani oleh Walikota Daerah Tingkat II Bandung,
Wahyu Hamijaya pada 7 April 1994. Diresmikan kembali 1 maret 2014
Gambar II.10 Denah jalanTaman Musik tempo dulu
Sumber : http://historicalofbuilding.blogspot.com/2010/12/cilaki-tempodulu-bandung.html (11 Juli 2014)
15 Gambar II.12 Taman Centrum
Sumber : Data Pribadi
Gambar II.13 Taman Centrum Sumber : Data Pribadi
16 I.4.4 Taman Pustaka Bunga
Taman Pustaka Bunga adalah salah satu dari Taman Cilaki yang terbagi menjadi
tiga, yang saat ini Taman Cilaki depan, Taman Cilaki dan adaTaman Cilaki akhir.
Saat ini pemerintah telah merevitalisasi dan meresmikan Taman Cilaki Tengah
menjadi Taman Pustaka Bunga atau Perpustakaan Bunga. Dalam perkembangan
Bandung di masa lalu tahun 1920 Taman Cilaki digunakan sebagai jalur hijau
yang menyangga perkembangan wilayah permukiman baru yang memanjang
menyusuri jalan Riau.
Gambar II.15 Taman Cilaki tempo dulu
Sumber : http://historicalofbuilding.blogspot.com/2010/12/cilaki-tempodulu-bandung.html (11 Juli 2014)
Taman ini diresmikan sebagai Taman Tematik oleh Walikota Bandung pada
tanggal 30 Desember 2013 yang lalu. Perpustakaan Bunga atau Taman Pustaka
Bunga memiliki beragam jenis bunga. Ada sekitar 100 ribu jenis bunga di tanam
di Perpustakaan Bunga atau Taman Pustaka Bunga yang berlokasi di kota
Bandung tersebut. Dengan hadirnya Perpustakaan Bunga atau Taman Pustaka
Bunga ini, Kota Bandung menjadi lebih indah dan menambah jumlah resapan
17 Taman Pustaka Bunga ini, masyarakat bisa menjadikan tempat ini sebagai tempat
untuk berkumpul, berehat sejenak, merasakan suasana sejuk di tengah kota, dan
tujuan berwisata bersama keluarga.
Gambar II.16 Gerbang Taman Pustaka Bunga Sumber : Data Pribadi
18 Gambar II.18 Suasana Taman Pustaka Bunga
Sumber : Data Pribadi
I.5 Program Kerja Pemerintah Bandung Hijau
Pemerintahan Kota Bandung dalam menjalankan roda pemerintahannya memiliki
beberapa program kerja, salah satu program kerja yang diusung oleh
Pemerintahan Kota Bandung adalah taman tematik :
1. Rumah Sehat
2. Septic-tank Communal/Pipa septictank
3. Green Building Guidelines
4. Hemat Energi
5. Hemat Air dan Daur Ulang
6. Filter Air (Permanen dan Bergerak)
7. River Ffloating Park/BridgeOpen Space
8. River Green Wall
9. Jalan Berbunga
10. Jalan Berpohon Buah-Buahan
11. Jalan Bertiang Hijau/Bunga
12. Halte Hijau (Bis/Angkot/Sepeda)
13. Taman Tematik
14. Satu Taman Satu Komunitas
15. Satu Kampung Satu Taman
16. Satu Kecamatan Satu Lapangan Bola
19 18. Gerakan Pagar Hijau
19. Gerakan 1 Rumah 1 Pohon
20. Perpustakaan/Toilet Taman
21. Hutan Kota Babakan Siliwangi
22. Edukasi di Sekolah
23. Bandung Green and Clean
24. Forum Jaga Seke
25. Forum Jaga Walungan
26. Forum Cikapundung
27. Bandung Bersih
28. Award untuk RW/Sekolah/Kantor/Resto/Hotel Ter-Hijau
29. Award untuk Individu Peduli Lingkungan
30. Media/Brosur Kampanye Bandung Hijau
I.6 Undang - Undang Tentang Kebersihan dan Penataan Kota Bandung Menurut Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14 Tahun 1988 tentang Penataan
ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan, Ruang Terbuka Hijau adalah
ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik dalam bentuk area/kawasan
maupun dalam bentuk area memanjang/jalur dimana di dalam penggunaannya
lebih bersifat terbuka pada dasarnya tanpa bangunan. Dalam ruang terbuka hijau
pemanfatannya lebih bersifat pengisian hijau tanaman atau tumbuh-tumbuhan
secara alamiah ataupun budidaya tanaman seperti lahan pertanian, pertamanan,
perkebunan dan sebagainya.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
pasal 29 ayat 2 menetapkan proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling
sedikit 30 persen dari luas wilayah kota dan ayat 3 menetapkan proporsi ruang
terbuka hijau publik pada wilayah kota paling sedikit 30 persen dari luas wilayah
kota.
Peraturan daerah no 7 tahun 2011 tentang Pemanfaatan RTH Pasal 23 merupakan
upaya peningkatan daya guna dan hasil guna RTH untuk kepentingan :
20 b. sarana rekreasi aktif dan pasif;
c. sarana peningkatkan nilai ekonomi lahan perkotaan;
d. sarana untuk menumbuhkan rasa bangga dan meningkatkan prestise
daerah;
e. sarana aktivitas sosial bagi warga kota;
f. sarana ruang evakuasi untuk keadaan darurat;
g. sarana untuk memperbaiki iklim mikro; dan
h. sarana peningkatkan cadangan oksigen di perkotaan.
I.7 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diproses atau data yang telah memiliki arti. Informasi
merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan
pengetahuan seseorang yang menggunakannya. Informasi dapat berupa data
mentah atau data tersusun. Sedangkan menurut Abdul Kadir, informasi adalah
data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
Informasi dapat diukur kualitasnya dengan melihat faktor - faktor yang dimiliki
oleh informasi tersebut. Kualitas dari informasi (quality of information) pada umumnya tergantung dari tiga hal, yaitu akurat, relevan dan tepat waktu. Kualitas
informasi dijelaskan sebagai berikut :
1. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari berbagai kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi
sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat
merusak kualitas informasi itu sendiri.
2. Relevan (relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya dan relevansi informasi untuk tiap - tiap orang akan berbeda - beda.
3. Tepat waktu (timeliness), berarti informasi yang datang kepada penerima tidak boleh datang terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai
21 I.8 Pengertian Multimedia Interaktif
Menurut Hofstetter (2001) “multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan informasi yang merupakan gabungan dari teks, grafik, audio dan
video sehingga membuat pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkreasi dan
berkomunikasi dengan komputer. Selain kombinasi dari objek-objek multimedia
tersebut, terdapat juga empat komponen yang penting lainnya:
a. Adanya komputer untuk mengatur apa yang akan dilihat dan didengar, dan apa
yang akan berinteraksi dengan penggunanya
b. Adanya link-link yang menghubungkan informasi-informasi yang tersedia c. Adanya tool-tool navigasi bagi pengguna agar dapat menggunakan informasi
yang tersedia.
d. Adanya prosedur bagi pengguna untuk mengumpulkan, memproses dan
menyampaikan informasi dan ide-idenya.
I.9 Solusi Masalah
Dalam penelitian ini telah dilakukan metode survey yang dimulai pada tanggal 21
Oktober 2013sampai28 maret 2014 dengan jumlah responden 60 orang yang 80%
nya adalah remaja di kota Bandung. Dari hasil kuantitatif dan hasil kualitatif data
yang diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat di kota Bandung
khususnya remaja hanya mengetahui taman yang pernah dikunjungi dan tidak
tahu apa itu Taman Tematik dan arti dari setiap elemen didalamnya. Penelitian ini
dikhususkan pada taman kota yang sudah direvitalisasi menjadi taman tematik.
Masyarakat menganggap taman – taman tematik kurang sarana untuk berteduh
disaat hujan, serta kurang informasi seputar sejarah atau makna setiap karakter
yang ada di taman – taman Tematik sebagai pengetahuan umum pengunjung.
Masyarakat di kota Bandung hanya sekedar mengetahui lokasi taman yang sekitar
tempat tinggal atau yang sering dilewati oleh arus kendaraan, tetapi belum
mengunjungi taman – taman yang sudah direvitalisasi lainnya.
Dari hasil analisa, Taman Tematik Bandung harus disosialisasikan kembali, untuk
22 kepada masyarakat khususnya remaja, untuk memberitahukan adanya revitalisasi
sarana & prasaran taman kota untuk mendukung kegiatan remaja berkreatifitas,
diharapkan menumbuhkan rasa kepedulian remaja terhadap alam dan
memberitahukan tentang pentingnya menerapkan pola hidup sehat dan
memberitahukan akibat dari kurangnya peran masyarakat dalam memelihara
taman kota.
Meningkatkan pengunjung taman tematik Bandung, diharapkan kesadaran dari
remaja untuk lebih menerapkan pola aktifitas yang lebih sehat pada kehidupan
sehari hari di truang terbuka.Menyebarluaskan kesadaran masyarakat khususnya
para remaja akan dampak dari segi kesehatan, manfaat beraktifitas di taman
tematik diharapkan dapat mewujudkan kembali kota Bandung yang bersih, hijau
dan berbunga, selain itu, dengan banyaknya taman kota diharapkan dapat
membuat kota yang sehat seperti remaja yang berinteraksi dan berkreatifitas di
taman.
Diperlukan sebuah media informasi melalui website tentang Taman Tematik di Bandung. untuk memberikan informasi tentang Taman Tematik kepada remaja
kota Bandung khurusnya para pemuda yang secara tidak langsung untuk
mengajak melestarikan taman – taman Tematik di Bandung. digunakan metode
5W1H+ E sebagai strategi agar informasi yang dikomunikasikan sampai pada
penerimapesan dengan efektif, berikut adalah uraiannya:
WHAT
Apa itu program Taman Tematik Bandung dan mengetahui taman apa saja
yang direvitalisasi menjadi Taman Tematik. Karena taman ini merupakan ruang
terbuka hijau yang memiliki peran penting untuk kelestarian Kota Bandung.
WHO
Ditujukan kepada remaja Kota Bandung dengan status sosial menengah ke bawah yang mengikuti gaya hidup perkotaan. Karena generasi muda seharusnya memiliki semangat dan mimpi yang tinggi untuk belajar merubah masa depan.
23 Agar khalayak dapat mengetahui informasi tentang keberadaan macam –macam Taman Tematik yang ada di Kota Bandung. Ketika mereka sudah memahami diharapkan dapat mulai terbiasa beraktifitas di ruang terbuka dan membantu menjaga elemen yang ada di setiap Taman Tematik.
WHERE
Kota Bandung. Karena letak dari Taman Tematik berada di tempat yang tersebar seperti pusat kota, dan juga erat kaitannya dengan kemajuan kota Bandung.
WHEN
Di akses setiap saat dan dimana saja ketika koneksi internet terhubung. Alasannya karena koneksi internet merupakan kebutuhan remaja Bandung menjalani aktifitas sehari – hari. Maka sangattepat adanya website khusus informasi Taman Tematik ini.
HOW
Melalui website informasi taman – taman Tematik Kota Bandung.
EFFECT
Menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap taman – taman Tematik lainnya yang akan direvitalisasi. Kecintaan dan rasa memiliki Kota Bandung akan membuat Taman Tematik lebih dikenal remaja Bandung ataupun turis lokasl dan senantiasa dipelihara kelestariannya..
I.10 Khalayak Sasaran
Dalam merancang sebuah media informasi perlu mengetahui khalayak sasaran
yang dibagi dalam tiga bagian yaitu secara Demografis, Psikografis, dan
24 Alasan memilih target audien usia 18 - 22 tahun adalah karena lebih tertarik pada
hal-hal baru, oleh karena itu diharapkan mereka dapat mempelajari pentingnya
Taman Tematik untuk makhluk hidup lainnya.
b. Geografis
Mahasiswa yang berdomisili di wilayah Kota Bandung.kemungkinan untuk
remaja turis lokalbisa mengakses situs Taman Tematik Kota Bandung.
c. Psikografis
Mahasiswa meluangkan waktunya dengan dunia maya setiap hari. Memiliki gaya
hidup mengikuti perkembangan zaman, selalu ingin menjadi pusat perhatian,
mengikuti fashion luar negeri, meluangkan waktu banyak berkumpul bersama teman untuk bermain ditempatyang mengeluarkan biaya di daerah Bandung, rutin
melakukan foto selfie, selalu melebih – lebihkan perasaan, aktif di media sosial untuk dilihat banyak orang, percaya diri yang tinggi, namun banyak yang
25 BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP
III.I Strategi Perancangan
Strategi perancangan merupakan proses bagaimana pesan dan visual yang akan
disampaikan agar mencapai tujuan. Dalam Strategi perancangan situs informasi
Taman Tematik ini menyampaikan pesan secara persuasif, menggunakan web
berkonsep one page dan responsive agar layout situs ini mengikuti gadget yang digunakan target audiens, konten dalam situs ini lebih memperlihatkan informasi
dengan image hasil dari teknik fotografi, digital imaging, dan ilustrasi vektor. Perancangan situs ini dibuat interaktif agar target audiens bisa saling berinteraksi
setelah membaca artikel mengenai informasi Taman Tematik, seperti
memudahkan user mencari posisi dan lokasi taman yang akan dituju.
III.I.2 Pendekatan Komunikasi
Komunikasi bertujuan untuk mempelajari konsep-konsep melalui berbagai media
untuk menyampaikan pesan yang bersifat informatif, agar target audiens dapat mengetahui keberadaan setiap taman tematik. Sehingga dalam penyampaian pesan
pada perancangan situs informasi taman tematik disampaikan dengan cara
mengelola gagasan secara visual dengan mengelola sudut pengambilan objek
menggunakan teknik fotografi, mengatur komposisi, point of interestsetelah itu masuk olah digital imaging dan ditambahkan tone untuk memberikan efek. Selain fotografi dibutuhkan elemen-elemen grafis yang berupa logo untuk identitas,
bentuk dan gambar, tatanan huruf, komposisis warna serta layout (tata letak). Dengan demikian, gagasan bisa diterima oleh target audiens.
a. Pendekatan Verbal
Pendekatan komunikasi verbal dalam perancangan ini menggunakan bahasa yang
bersifat persuasif atau ajakan, himbauan, maupun peringatan. Dimana strategi
komunikasi bertujuan memberikan pesan yang baik. Agar dapat menarik minat
26 Karena target sasarannya adalah remaja. Sehingga bahasa yang akan digunakan
adalah bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Remaja pada saat ini lebih banyak
menggunakan bahasa non formal yang megikuti perkembangan gaya hidup di
perkotaan. Sehingga bahasa yang digunakan disesuaikan dengan bahasa
keseharian dari remaja. Bahasa semi ilmiah juga digunakan agar menggugah
kesadaran dari sisi psikologis yang berupa ajakan yang diharapkan menumbuhkan
keterkaitan dengan alam. Semua itu akan disampaikan dengan cara memberikan
informasi tentang profile singkat tentang Taman Tematik dan manfaat Taman
Tematik. Pendekatan secara visual adalah mengutamakan fotografi dan ilustrasi.
Memunculkan fotografi dalam informasi ini dapat meminimalisir persepsi yang
berbeda-beda tentang suasana tamansesungguhnya. Sehingga Taman Tematik
menjadi menarik perhatian target audiens untuk ikut berperan penting dalam
menjaga ruang terbuka hijau.
b. Pendekatan Visual
Pendekatan komunikasi visual yang digunakan adalah menerapkan teknologi
sebagai media informasi dan penyampaian elemen grafis sebagai pesan yang
efektif, efisien dan komunikatif. sehingga elemen yang akan digunakan adalah
berupa image digital imaging dan ilustrasi vektor.
III.I.3 Strategi Kreatif
Strategi kreatif yang akan digunakan dalam peracangan ini adalah dibuatkannya
situs website dalam menyampaikan informasi adanya taman - taman tematik. Pembuatan website dimulai dari mengatur layout seperti membuat sitemap dan
wireframe, setelah itu masuk olah digital, terutama bagian elemen taman menggunakan teknik fotografi, karena Taman Tematik masih belum diketahui
oleh seluruh Remaja Bandung seperti fasilitasnya yang harusnya dimanfaatkan
dan dipelihara. Memberikan akses lokasi untuk mengetahui jarak user dengan taman Tematik. Oleh karena itu dibuatkan media situs yang memberikan
informasi seputar khusus taman - taman tematik di Bandung yang sudah
27
Saat ini perkembangan media digital, sudah terbilang sangatlah banyak, mulai dari
website maupun CD interaktif. Media yang digunakan dalam merancang suatu
pembahasan seperti studi kasus perancangan situs informasi Taman Tematik Kota
Bandung dikemas dalam sebuah media informasi berbasis situs web. Pemilihan
media informasi berbasis situs web tersebut sangatlah cocok dengan remaja yang
sering menghabiskan waktunya didalam dunia maya, didalam ruangan dan
didepan komputer.
a. Media Utama
Media utama yang digunakan adalah website, Kerena media ini mampu
menyampaikan pesan dan mengkombinasikan teks, suara, gambar melalui media
komputer atau perangkat elektronik lainnya, di media ini akan terjadi interaksi
antara alat yang akan digunakan dan pengguna.
b. Media Pendukung
Untuk menunjang informasi tersampaikan dengan baik, diperlukan media
pendukung untuk salah satu reminding dalam menyampaikan
28 a. Baliho
Sarana promosi untuk memberikan info mengenai event atau kegiatan
tertentu kepada khalayak luas. Baliho yang menampilkan gambar
suasana Taman Tematik ini ditempatkan di area kampus, di pusat
perbelanjaan dan pintu masuk tol Bandung, diharapkan bisa menjadi
daya tarik untuk remaja mencari informasi selanjutnya mengenai
taman - taman Tematik yang ada di Kota Bandung.
b. Poster
Sarana promosi untuk memberikan info mengenai event atau kegiatan
tertentu kepada khalayak luas. Terdapat fasilitas Qrcode untuk mengakses situs informasi ini.
c. Kalender
Penekanan visual pada media kalender tetap menekankan pada
foto-foto objek Taman Tematik Bandung, penempatannya dapat diletakan
di dinding,
d. Mug
Media Mug ini berfungsi sebagai media pengingat, merchandise ini
menampilkan headline, taglinedari media informasi yang di buat, media ini cukup efektif karena mug dapat di gunakan secara terus
menerus sebagai kebutuhan remaja.
e. Stiker
Stiker dibagikan kepada remaja yang datang ke taman – taman tematik
Kota Bandung. Stiker dapat menjadi media pengingat media
informasi.
f. Pot Bunga
Media pendukung pot bunga bergambar wajah ini disebarkan kepada
pengunjung Taman Pustaka Bunga, pengunjung bisa mendapatkan pot
yang bergambar wajah sendiri dengan cara mengirim identitas diri
melalui email Taman Tematik, setelah admin memberikan konfirmasi,
pengunjung bisa langsung datang ke taman untuk menyerahkan file
foto atau ilustrasi. Pengambilan pot bunga yang telah jadi diambil
29 tarik untuk beraktifitas langsung di taman dan setelah pengambilan
pot ini diharapkan lebih semangat menanam tanaman dirumah.
g. Flyer Photo Frame
Flyer sebagai media penyampai pesan dan merchandise, setelah flyer
tidak di gunakan di bagian belakang flyer terdapat ruang untuk
menempel foto, dan menjadikan sebagai figura foto.
h. Facebook
Facebook adalah situs jaringan sosial dimana penggunanya bisa saling berinteraksi, kirim mengirim pesan, bertemu dan memelihara
persahabatan dengan teman lama, mencari teman baru, chating, bermain bersama, berbagi file dan foto, mencari partner bisnis (melancarkan bisnis/promosi) dan sebagai media untuk beriklan.
sehingga itu facebook dijadikan sebagai media informasiagar pesan
dapat tersampaikan dengan cepat.
i. Twitter
Twitter adalah situs jejaring sosial yang berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan
dan dapat dijadikan sebagai media untuk menyampaikan informasi.
III.2 Konsep Visual III.2.1 Identitas Visual
Pemilihan objek – objek visual harus disesuaikan dengan materi pesan, sifat pesan
dan gaya bahasa yang ada didalam strategi komunikasi. Identitas merupakan ciri
seseorang atau jati diri untuk membedakan dengan orang lain. Identitas Taman
Tematik dibuat dari beberapa penggabungan elemen taman serta ciri khas
Bandung. Pohon dipilih karena isi dalam taman terdapat banyak tumbuhan dan
yang paling mewakili taman adalah pohon dan daun hijau. Selain itu bangunan
gedung sate dipilih karena dalam hasil observasi remaja lebih mudah mengingat
30 Gambar III.1 Logo Taman Tematik
Sumber: Data Pribadi
III.2.2 Format Desain
Format desain yang dirancang dalam Website Pemanfaatan Ruang Terbuka
Taman Tematik bagi Remaja Bandung adalah format desain websiteone page
yang memiliki kesatuan seperti proporsi bentuk dan visual seimbang. Format
desain yang dipakai adalah lanscape. dengan cara menggunakan bidang kertas yang berkuran width 1300 pixel dan hight mengikuti kebawah sesuai banyaknya konten. Dan resolusi yang akan digunakan adalah 72 pixel/ inch. Situs ini menggunakan Platformyang bekerja pada hardware dan softwaresistem operasi di personal komputer, smartphonedan tablet, sehingga situs ini bersifat responsif.
Situs web atau Websiteadalah sejumlah halaman web yang berisi text, gambar, video dan suara. Sebuah situs web biasanya ditempatkan pada sebuah server web
yang dapat diakses melalui jaringan seperti internet, ataupun jaringan wilayah
lokal (LAN) melalui alamat internet yang dikenali sebagai URL.Semua situs yang
dapat diakses publik di internet disebut pula sebagai World Wide Web atau lebih dikenal dengan singkatan WWW. Domain yang digunakan pada situs Taman
Tematik ini menggunakan akhiran international seperti .com karena untuk mempermudah dalam mengingat dan mudah diakses oleh remaja lokal atau wisata
31 Gambar III.2 Tampilan Qrcode untuk mengakses situs taman tematik
Sumber : Data Pribadi
III.2.3 Tipografi
Jenis tipografi pada media situs ini menggunakan san serif yaitu jenis huruf yang
bersifat solid dan tidak memiliki sirip. Jenis huruf seperti ini lebih tegas, bersifat
fungsional dan lebih modern. Contoh font yang tergolong sans serif adalah : Arial,
Futura, Avant Garde, Bitstream Vera Sans, Century Gothic.
Pemilihan jenis huruf pada media informasi ini mengutamakan keterbacaan,
menarik, dan ceria. Untuk menarik perhatian masyarakat khususnya remaja maka
huruf yang digunakan berkesan semi formal dan formal.
Gambar III.3 Font pada media infomasiwebsite Sumber: Dokumen Pribadi
III.2.4 Ilustrasi
Dalam perancangan situs ini beberapa elemen visual dibuat menggunakan ilustrasi
vektor yang berkaitan dengan tema taman. Beberapa elemen didalam situs ini
32 anggrek, Ilustrasi ikon mawar, tanda musik, kamera dan bangku taman. Ilustrasi
ini merupakan salah satu daya tarik dan dapat menggambarkan pesan dalam
sebuah informasi. Ilustrasi ikon ini memberitahukan fasilitas dan manfaat dari
taman- taman tematik yang ada di Bandung :
Gambar III.4 Ilustrasi pada situs Sumber: Dokumen Pribadi
III.2.5 Warna
Warna RGB digunakan untuk kepentingan digital, sedangkan warna CMYK
digunakan untuk kepentingan cetak. Warna yang digunakan lebih memilih warna
cerah yang mewakili keceriaan beraktifitas di lingkungan alam terbuka.
Warna yang digunakan adalah warna analogus, menurut teori Brewster warna ini
merupakan kombinasi dari warna-warna terdekat. Misal : warna merah akan serasi
dengan warna oranye, dan oranye akan terlihat harmonis dengan warna kuning.
Begitu juga jika kuning dipadukan dengan hijau atau biru jika dipadukan dengan
33 Berikut contoh warna yang digunakan pada situs ini:
Gambar III.5 Warna – warna pada media informasi situs Sumber: Dokumen Pribadi
III.2.6 Layout
Langkah pertama membuat sebuah situs web yaitu menyusun sitemap. Sitemap
adalah file yang berisi daftar setiap halaman di dalam situs yang akan dibuat,
sitemap berguna memberitahukan pada mesin pencari tentang semua halaman yag ada didalam situs yang sudah dibuat. Penyusunan layout situs inimenggunakan
susunan yang sederhana dengan mempertimbangkan kenyamanan yang dapat
berkaitan satu sama lainya agar pesan dan informasi dapat dipahami dengan baik.
Layout website yang dibuat untuk media informasi ini termasuk simple, hanya
terdapat konten foto - foto dan penjelas mengenai foto tersebut.
34 Gambar III.7 Layout Website
Sumber: Data Pribadi III.2.7 Navigasi
Navigasi adalah petunjuk arah posisi atau perjalanan di dalam sebuah situs.
Adapun navigasi strategi dalam pembuatan situs ini yang dirancang agar mudah
diakses oleh target audiens.
35 BAB IV
TEKNIK PRODUKSI MEDIA
IV.I Teknis Media
Teknis media merupakan cara untuk menyampaikan pesan kepada target audiens.
Media utama yang digunakan adalah website. Dalam perancangan website sebagai media informasi “perancangan situs informasi taman tematik Bandung” menggunakan hardware seperti Monitor, CPU, keyboard dan mouse. Sedangkan
softwareyang digunakan adalah adobe photoshop, Adobe Iustrator, Microsoft word dan Adobe Dreamever CS6.
IV.2 Media Utama
Media utama pada informasi ini adalah website berbasis informasi (one page) dimana hanya ada satu konten yang menggabungkan beberapa topik. Adapun
halaman interface pada perancangan media informasi situs web ini diantaranya :
36 Gambar IV.2 Halaman Program
Sumber: Data Pribadi
Gambar IV.3 Halaman Fasilitas Sumber: Data Pribadi
37 Gambar IV.5 Halaman Pop Up Profil dan Lokasi Taman Fotografi
Sumber: Data Pribadi
Gambar IV.6 Halaman Pop Up Profil dan Lokasi Taman Musik Centrum Sumber: Data Pribadi
38 Gambar IV.8 Halaman Pop Up Profil dan Lokasi Taman Pustaka Bunga
Sumber: Data Pribadi
Gambar IV.9 Halaman Event Sumber: Data Pribadi
39 Gambar IV.11 Halaman Berita
Sumber: Data Pribadi
40 IV.3 Media Pendukung
IV.3.1 Baliho
Gambar IV.12 Tampilan Baliho Sumber: Data Pribadi
Ukuran : 5 x 4m
Material : Albatros
Teknis Cetak : Offset
IV.3.2 Poster
Gambar IV.13 Tampilan Poster Sumber: Data Pribadi
Ukuran : 29,7 x 42 cm
Material : Art Paper
41 IV.3.3 Stiker
Gambar IV.14 Tampilan Stiker Sumber: Data Pribadi
Ukuran : 5 x 8 cm
Material : Stiker
Teknis Cetak : Offset
IV.3.4 Kalender
Gambar IV.15 Tampilan kalender Sumber: Data Pribadi
Ukuran : 42 x 29,7cm
Material : Art Paper
42 IV.3.5 Flyer
Gambar IV.16Tampilan Flyer Sumber: Data Pribadi
Ukuran : 18 x 13 Cm
Material : Art Paper 300 gram
Teknis Produksi : Cetak Offset
IV.3.6 Mousepad
43 IV.3.7 Mug
Gambar IV.18 Tampilan Mug Sumber: Data Pribadi
IV.3.8 Pot Bunga
Gambar IV.19 Tampilan Pot Sumber: Data Pribadi
Ukuran : 12 X 14 cm
Material : Kertas Sticker glossy A3
44 IV.3.9 Portal Sosial Media
a. Facebook
Gambar IV.20 Tampilan Sosial Media Facebook Sumber: Data Pribadi
b. Twitter