• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Situs Informasi Taman Tematik Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Situs Informasi Taman Tematik Kota Bandung"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN SITUS INFORMASI TAMAN TEMATIK KOTA BANDUNG

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2013-2014

Oleh:

Nur Halimatussadyah 51910232

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nur Halimatussadyah

Status : Mahasiswa

Tempat Tanggal Lahir : Batujajar, 05 Agustus 1992

Pendidikan

2007 – 2010 : SMKN 11 BANDUNG

2010 – sekarang : Universitas Komputer Indonesia Desain Komunikasi Visual

Organisasi

- Latihan Kepemimpinan Manajeral Mahasiswa

BEM UNIKOM Sebagai Peserta

2012 : Diseminasi Penerapan HKI Pada Industri Hasil

Tembakau oleh Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Jawa Barat Sebagai Peserta

(5)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

ABSTRAK ... iii

BAB II PERANCANGAN SITUS INFORMASI TAMAN TEMATIK KOTA BANDUNG

II.5 Program Kerja Pemerintah Bandung Hijau... 18

II.6 Undang – undang Tentang Kebersihan dan Penataan Kota Bandung. 19 II.7 Pengertian Informasi ... 20

(6)

vii

II.9 Solusi Masalah ... 21

II.10 Khalayak Sasaran ... 23

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP III.1 Strategi Perancangan ... 25

III.1.2 Pendekatan Komunikasi ... 25

III.1.3 Strategi Kreatif ... 26

(7)

viii

(8)

45 Daftar Pustaka

Anes Belia, Ely Solikhah, (2010), Analisa Alun – Alun Kota Tegal 2. Diploma in Architecture Design. Tersedia di: http://eprints.undip.ac.id/28055/

Dana, Wahjudy Dana,(1990), Ciri Perancangan Kota Bandung. Gramedia Pustaka Utama.

Kristanto, Herry Setyawan, (2004), Persepsi Pengguna Taman Terhadap Taman Menteri Soepeno Ditinjau Dari Atribut Privasi, Kenyamanan dan Keamanan. Program Magister Teknik Arsitektur.

Kunto, Haryoto, (1986). Semerbak Bunga di Bandung Raya. Bandung: PT. Granesia.

Mirsa, Rinaldi, (2012), Elemen Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Graha Ilmu

Purnomo, Bambang Yudo, (2005), Evaliasi Kinerja Operasional Armada Baru Perum Damri UBK Semarang (Trayek Banyumanik – Johar). Tugas Akhir Pendidikan Strata I Sarjana Sipil.

Sulistyantara, Bambang, (2000), Taman Rumah Tinggal. Jakarta: PT Penebar Swadaya.

Venus, Antar, (2012). Manajemen Kampanye. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

(9)

46 Web :

Aldes Pramiadi, (20/07/2010) http://aldes91.blogspot.com. Diakses pada 20

Januari 2014.

Taufik, (28/11/2013)

http://taufikzk.wordpress.com/2013/11/28/pengertian-kota-menurut-para-ahli/ . Diakses pada 28 Januari 2014.

Haryadi, (14/03/2014)

http://wisata.kompasiana.com/jalan-

jalan/2014/03/14/menikmati-indahnya-anggrek-di-kota-bandung-638407.html. Diakses pada 15 Juni 2014.

Olanda, (07/042013)

http://outsiderolanda.blogspot.com/2013/04/pengertian-web-10-web-20-web-30.html. Diakses pada 1 maret 2014.

Wawancara :

(10)

v KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan tugas akhir yang berjudul “PERANCANGAN SITUS INFORMASI TAMAN TEMATIK KOTA BANDUNG“.

Adapun maksud dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk

memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Studi Strata I (S1)

Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungannya dan dengan

sabar mendorong penulis dalam menyelesaikan tugas akhir. Penulis ingin

mengucapkan rasa terima kasih sebesar – besarnya kepada :

1. Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan kasih–Nya, hingga dapat diselesaikannya penelitian dan laporan tugas akhir ini.

2. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc. Selaku Rektor UNIKOM.

3. Bapak Prof. Dr. Primadi Tabrani. Selaku Dekan Fakultas Desain UNIKOM.

4. Bapak Taufan Hidayatullah, M.Ds. Selaku Ketua Program Studi Desain

Komunikasi Visual UNIKOM.

5. Bapak Gema Arifrahara, M.Ds. Selaku dosen pembimbing beserta dosen

penguji, terima kasih karena telah meluangkannya waktu untuk memberikan

bimbingan dan saran selama penyusunan tugas akhir ini.

6. Seluruh staf beserta jajaran Pemerintahan Provinsi Jawa Barat Kota Bandung,

terima kasih atas semua bantuan yang diberikan.

7. Bapak, Ibu, Kakak dan saudara tercinta yang telah memberikan kasih sayang,

doa dan dorongan baik moril maupun materi yang tiada henti. Semoga suatu

saat saya dapat membalas semua kebaikan kalian.

8. Teman – teman seperjuangan di Program Studi Desain Komunikasi Visual UNIKOM, terima kasih atas bantuan dan dorongannya.

9. Serta semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan tugas akhir

(11)

vi Di dalam penulisan tugas akhir ini, penulis telah berusaha semaksimal

mungkin, walaupun demikian penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari

kata sempurna. Untuk itu penulis akan selalu menerima segala masukkan yang

ditujukan untuk menyempurnakan tugas akhir ini. Akhir kata, penulis berharap

semoga penyusunan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya

dan pembaca pada umumnya.

Bandung, 12 Agustus 2014

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Taman Kota adalah salah satu perwujudan dari ruang terbuka kota yang sangat

penting untuk tempat mengfasilitasi publik. Banyak fungsi dari adanya Taman Kota

seperti peresapan air untuk mengurangi resiko banjir, mengurangi tingkat polusi di

lingkungan Kota dan menghasilkan oksigen yang merupakan kebutuhan utama

manusia bertahan hidup. Salah satu manfaat didirikan taman di dalam kota untuk

memperindah tampilan suatu kota, memberikan efek kesehatan untuk masyarakat

yang berolahraga, berekreasi bersama keluarga tanpa menempuh jarak yang jauh

untuk menikmati hijaunya alam dan memiliki fungsi sosial untuk warga

bersosialisasi sehingga terciptanya kehidupan harmonis dan memfasilitasi

masyarakat untuk beraktifitas atau berkreatifitas diruang terbuka.

Saat ini, Walikota Bandung Ridwan Kamil membuat program yang bernama Taman

Tematik yaitu program merevitalisasi taman – taman kota, seperti memberikan

tema terhadap beberapa taman kota, memperbaiki elemen – elemen taman,

menambah fasilitas untuk menunjang kegiatan – kegiatan masyarakat beraktifitas

dan wadah untuk berkreatifitas diruang terbuka. Empat taman diantaranya telah

direvitalisai dan telah diresmikan, tetapi program taman tematik ini masih belum

diketahui oleh seluruh remaja Bandung, dari mulai fasilitas terbaru hingga lokasi.

Setelah taman kota direvitalisasi dan diresmikan menjadi taman tematik, remaja

Bandung hanya mengetahui taman yang sering dilewati, sebagian besar remaja

yang datang ke taman masih belum mengetahui pengetahuan tentang taman

tematik, belum mengetahui secara keseluruhan lokasi taman – taman tematik yang

sudah diresmikan meliputi karakter taman didalamnya, kurangnya kepedulian

remaja terhadap memelihara kelestarian tanaman dan sarana prasarana, bisa dalam

bentuk mencorat – coret bangunan atau tanaman, membuang sampah pada tempat

yang bukan jenisnya (organik dan non-organik), kurangnya pengetahuan remaja

(13)

2 prasarana taman tematik sebagai fasilitas publik belum dimanfaatkan secara

keseluruhan oleh remaja Bandung beraktifitas.

Taman Tematik Bandung belum menjadi daya tarik seluruh Remaja Bandung,

karena taman kota memiliki pesaing seperti restoran yang bangunannya berkonsep

taman. Gaya hidup sehari - hari remaja saat ini dianggap lebih unggul berdasarkan

seberapa sering mengunjungi pusat perbelanjaan atau kuliner, hal ini terbentuk

karena kemajuan kota. Padahal dalam kenyataannya, beraktifitas diruang terbuka

itu sangat mempengaruhi kualitas hidup sehat, meningkatkan kreatifitas pribadi

seseorang ketika berinteraksi langsung dengan alam yang saling membutuhkan

dengan manusia.

Saat ini ketertarikan remaja memiliki dunianya sendiri, seperti dunia maya atau

media online bisa diakses dimana saja, sehingga sarana dan prasarana taman kota kurang dimanfaatkan. Gaya hidup seperti ini menyebabkan seseorang mengabaikan

kepedulian terhadap lingkungan, banyak remaja yang tidak mengetahui fasilitas

Taman Tematik yang seharusnya dimanfaatkan untuk beraktifitas serta ikut serta

memelihara kelestarian kota. Dibutuhkan upaya untuk memberitahukan adanya

program taman tematik kepada remaja yang belum mengetahui dan mengajak untuk

ikut berperan terhadap kelestarian Taman Tematik.

I.2 Identifikasi Masalah

Berikut merupakan identifikasi masalah yang didapatkan dari latar belakang di atas,

beberapa identifikasi tersebut yakni :

1. Taman Tematik belum dikenal seluruh remaja kota Bandung

2. Penambahan fasilitas Taman Tematik belum dimanfaatkan seluruh remaja

kota Bandung beraktifitas

3. Taman Tematik masih terancam oleh pengunjung yang kurang peduli

untuk memelihara elemen – elemen taman

4. Lokasi taman – taman Tematik belum diketahuiseluruh remaja kota

(14)

3 I.3 Rumusan Masalah

Dilihat dari identifikasi – identifikasi di atas, hasil rumusan masalah dapat

disimpulkan : Bagaimana memberikan informasi tentang adanya taman - taman

Tematik di Bandung dan mengajak ikut memelihara elemen taman kepada seluruh

masyarakat di Bandung?

Diperoleh hasil yang bisa menjadi kesimpulan sementara bahwa masih banyak

sarana dan prasarana Taman Tematik yang belum diketahui remaja Bandung yang

dapat dimanfaatkan untuk beraktifitas, lokasi Taman Tematik masih belum

diketahui seluruh remaja Bandung, dan taman kota masih diduga banyak pengemis

dan orang tidak waras berkeliaran yang membuat remaja kurang nyaman. Sehingga

Taman Tematik kurang dipilih remaja untuk beraktifitas diruang terbuka dan lebih

memilih beraktifitas di pusat perbelanjaan.

I.4 Batasan Masalah

Penelitian hanya dilakukan di Taman Tematik yang sudah diresmikan, diantaranya

Taman Pasupati, Taman Pustaka Bunga, Taman Fotografi dan Taman Musik di kota

Bandung.

I.5 Tujuan Perancangan

Media informasi “PERANCANGAN SITUS INFORMASI TAMAN TEMATIK KOTA BANDUNG” bertujuan memberitahukan adanya program Taman Tematik dari Wali Kota Bandung untuk meningkatkan pengunjung taman tematik Bandung

khususnya remaja, untuk memberitahukan adanya revitalisasi sarana dan prasarana

taman kota untuk mendukung kegiatan remaja beraktifitas, diharapkan

menumbuhkan rasa kepedulian remaja terhadap alam dan memberitahukan tentang

pentingnya hidup sehat di alam dan memberitahukan akibat dari kurangnya peran

remaja dalam memelihara taman, selain itu untuk mendukung program pemerintah.

Menyebarluaskan informasi taman - taman Tematik di Kota Bandung, dan merubah

presepsi remaja terhadap kondisi Taman Kota sebelum direvitalisasi. kesadaran

(15)

4 beraktifitas sambil menjaga taman tematik diharapkan dapat mewujudkan kembali

kota Bandung yang bersih, hijau dan berbunga, selain itu, dengan banyaknya taman

(16)

5 BAB II

PERANCANGAN SITUS INFORMASI TAMAN TEMATIK KOTA BANDUNG

I.1 Pengertian Taman Kota

Menurut Ditjen Cipta Karya (1997) kota adalah merupakan permukiman yang

berpenduduk relative besar, luas areal terbatas, pada umumnya bersifat

nonagraris, kepadatan penduduk relatif tinggi, tempat sekelompok orang dalam

jumlah tertentu dan bertempat tinggal dalam suatu wilayah geografis tertentu,

cenderung berpola hubungan rasional, ekonomis, dan individualistis.

Laurie (1986:9) mengatakan bahwa taman adalah sebidang lahan berpagar yang

digunakan untuk mendapatkan kesenangan, kegembiraan, dan kenyamanan.

Gallion dan Eisner (1994) Taman kota merupakan transisi antara perkembangan

kota dan daerah pedesaan, yang terletak di luar konsentrasi penduduk. Taman kota

dibentuk sebagai penyekat hijau untuk memisahkan berbagai penggunaan lahan

dalam kota.

Dari pengertian kota diatas Taman kota merupakan tempat tinggal manusia diluar

ruangan untuk beraktivitas dan berinteraksi sosial untuk mendapatkan

kesenangan, kegembiraan dan kenyamanan yang menunjukan pribadi suatu kota.

I.2 Fungsi Taman Kota 1. Fungsi untuk Kesehatan

Untuk fungsi ini taman dianalogikan dengan paru-paru manusia bagi

sebuahlingkungan. Tanaman pada taman tersebut pada siang hari

melangsungkan prosessimbiose mutualistis dengan manusia. Proses

pernafasan menusia diperlukan bagiproses asimilasi pada tanaman, begitu

pula sebaliknya.

(17)

6 Taman yang ditata dengan baik dan dirancang dengan tepat dapat

memberikankesan asri, tenang, nyaman dan menyejukkan. Hal ini

diperlukan manusia(terutama di kota-kota besar) sebagai kompensasi dari

kesibukan kerja sehari-hari, untuk menggairahkan semangat baru bagi

kegiatan selanjutnya.

3. Taman sebagai Daya Tarik

Taman yang ditata di lingkungan sebuah bangunan dengan penataan yang

menarikakan merupakan daya tarik dan ciri khas dari bangunan tersebut.

4. Taman sebagai Penunjuk Arah

Penempatan tanaman tertentu pada taman sedemikian rupa dapat

menjadipenunjuk arah dan dapat mengarahkan gerak kegiatan di sebuah

lingkungansemisal deretan pohon palem raja di kiri kanan jalan di

lingkungan pabrik,deretan cemara lilin di kiri kanan jalan masuk (entrance)

bangunan.

5. Taman sebagai Penyaring Debu

Bagi pabrik, kilang minyak atau sektor industri lain yang

mempunyaikontribusi pada pencemaran udara dari cerobong asapnya,

pohon-pohon tinggidapat membantu memperkecil polusi di luar lingkungan.

6. Taman sebagai Peredam Suara

Taman juga berfungsi sebagai peredam suara, baik dalam lingkungan ke

luaratau sebaliknya dapat dibantu dengan menggunakan bukitan kecil yang

ditanamidengan tanaman semak atau perdu sehingga getaran suara dapat

diredam secaraalamiah.

7. Taman sebagai Peneduh

Penataan taman dengan menggunakan pohon-pohon rindang akan

bermanfaatsebagai peneduh untuk areal terbuka seperti tempat parkir,

koridor tempatrekreasi, tempat istirahat dan sebagainya.

8. Taman sebagai Pelestari Ekosistem

Dengan hadirnya taman di sekitar bangunan yang terdiri dari berbagai

tanamandan pepohonan akan mengundang serangga atau burung sebagai

penyebar bibit,penyilang jenis tanaman, penyerbuk dan sebagainya yang

(18)

7 9. Taman sebagai Pencegah Erosi

Materi taman berupa tanaman, terutama tanaman penutup tanah

sepertirerumputan dapat mencegah pengikisan tanah atau erosi.

I.3 Aktifitas

Aktifitas manusia memiliki peran penting terhadap lingkungan taman kota untuk

mengurangi pemanasan suhu dan menjadikan kota yang asri. Aktivitas adalah

wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat

itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri

dari aktivitas - aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak,

serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang

berdasarkan adat tata kelakuan kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan

didokumentasikan.

Persepsi adalah suatu proses bagaimana pengguna taman menerima informasi

mengenai lingkungan taman sekitarnya dan bagaimana informasi mengenai

elemen dan ruang fisik tersebut diorganisasikan ke dalam pikiran manusia.

Dengan kata lain, suatu penilaian pengguna taman terhadap suatu bentukan dari

elemen dan ruang fisik taman.

Rustam Hakim, 1987 membagi ruang terbuka berdasarkan kegiatan yang terjadi

sebagai berikut :

a. Ruang terbuka aktif, yaitu ruang terbuka yang mengundang unsur-unsur

kegiatan di dalamnya, misalnya plaza, tempat bermain.

b. Ruang terbuka pasif, yaitu ruang terbuka yang di dalamnya tidak

mengundang kegiatan manusia. Taman untuk rekreasi aktif dan pasif.

Menurut Scarlet (2008) jenis taman terbagi menjadi 2 yaitu: taman aktif, yang

memiliki fungsi sebagai tempat bermain dengan dilengkapi elemen-elemen

pendukung taman bermain, dan taman pasif yang hanya dilengkapi elemen estetis

saja hingga pada umumnya untuk menjaga keindahan taman diberikan pagar

(19)

8 Suharto (1999 : 12-13) Taman untuk rekreasi aktif dan pasif merupakan taman

yang bisa dinikmati keindahan sekaligus ada fungsi lain dan dapat digunakan

untuk mengadakan aktivitas, misalnya taman lingkungan. Taman lingkungan atau

community park adalah suatu taman yang dibuat dan merupakan bagian dari suatu

pemukiman, selain rumah ibadah, pasar, sekolah, dan lain-lainnya.

Taman Kota terbagi menjadi tiga kelompok yang memiliki perbedaan aktifitas.

Ketiga macam taman dilihat dari aktifitasnya adalah taman rekreasi aktif, taman

rekreasi pasif dan taman rekreasi aktif pasif.

I.4 Taman Tematik

Taman Tematik adalah salah satu program Wali Kota Bandung untuk

merevitalisasi taman – taman kota, seperti memperbaiki elemen – elemen taman,

memperbanyak fasilitas untuk menunjang kegiatan – kegiatan masyarakat dan

memberikan tema terhadap beberapa taman kota. Program Wali Kota ini

berencana merevitalisasi 600 taman atau ruang terbuka di Kota Bandung dan 30

taman diantaranya akan diberikan tema. Pemerintah Kota Bandung

menyampaikan program revitalisasi taman dianggarkan dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota Bandung. Selain dari dana APBD,

dana berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR). Saat ini sudah ada empat

taman tematik yang sudah di resmikan yaitu Taman Pasupati dengan nama

tematik "Taman Jomblo", lalu Taman Cempaka dengan nama tematik "Taman

Fotografi", Taman Centrum dengan nama tematik "Taman Musik", dan Taman

Cilaki dengan nama tematik "Taman Puspa".

Taman-taman tersebut sengaja dibuat untuk mewujudkan kembali kota Bandung

yang bersih, hijau dan berbunga. Selain itu, dengan banyaknya taman kota,

(20)

9 Tabel II.1 Elemen taman – taman tematik yang sudah direvitalisasi

Karakteristik

Nama taman sebelum diresmikan menjadi taman tematik ?

Identitas nama taman berwarna merah ?

(21)

10 Elemen Taman menyediakan sarana ruang pedestrian untuk pejalan kaki, lampu

taman, tempat duduk, gazebo, pagar atau batas pengaman, tempat sampah dan

prasarana ruang pejalan kaki, penyebrangan jalan dan fasilitas wifi.

I.4.1 Taman Fotografi

Taman Cempaka dijadikan taman tematik menjadi taman fotografi dan diresmikan

pada tanggal 21 September 2013, difungsikan sebagai Taman Fotografi yang

terletak di Jalan Taman Cempaka, Kelurahan Cihapit, Kecamatan Sumur

Bandung. Taman yang memiliki luas hingga 500 m2 itu, difungsikan sebagai

tempat berfoto-foto, tempat berkumpulnya para fotografer, dan pameran foto. Hal

ini sengaja dilakukan agar pameran foto atau event sejenisnya tidak selalu berada

gedung (indoor), tetapi bisa juga dilakukan di area terbuka (outdoor).

Taman Tematik tidak dirubah secara keseluruhan, tetap menjaga fungsi taman

sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Taman fotografi ini akan dibuatkan toilet

umum, perpustakaan dan dilengkapi dengan free wifi. Taman Fotografi ini

berhasil terbentuk sebagai salah satu CSR hasil kerjasama antara Bank Danamon

dengan Pemkot Bandung.

(22)

11 Gambar II.2 Taman Fotografi

Sumber : Data Pribadi

Gambar II.3 Taman Fotografi Sumber : Data Pribadi

(23)

12 I.4.2 Taman Pasupati

Sebelum menjadi taman, kolong Jembatan Pasupati merupakan tempat yang

gelap, sepi dan berbatu.

Gambar II.5 Taman Pasupati sebelum direvitalisasi Sumber : Data Pribadi

Saat ini Taman Pasupati telah direvitalisasi menjadi Taman Jomblo. Taman ini

terletak di bawah Jembatan Pasupati, Bandung, Jawa Barat. Taman ini diresmikan

oleh Walikota Bandung pada tanggal 4 Januari 2014. Di taman ini terdapat tempat

duduk berbentuk kubus berukuran kecil warna-warni dan hanya muat untuk satu

orang. Kubus tersebut juga bisa digunakan sebagai tempat memajang karya seni

sesuai dengan tema taman tersebut yang untuk kalangan anak muda. Terdapat

bangku panjang yang melengkung dan bisa ditempati oleh banyak orang. Di

bagian belakang Taman Jomblo juga terdapat arena papan luncur (skateboard)

yang kini menjadi lokasi favorit untuk para pemain skateboard di Bandung. Arena

papan luncur ini memiliki kelengkapan dengan skala internasional.

(24)

13 Gambar II.7 Taman Jomblo

Sumber : Data Pribadi

Gambar II.8 Taman Jomblo Sumber : Data Pribadi

(25)

14 I.4.3 Taman Musik Centrum

Taman Bangka direvitalisasi menjadi Taman Musik Centrum yang berlokasi di

Jalan Bangka, taman ini tidak seluas taman lainnya tapi Taman Centrum bisa jadi

pilihan untuk melepas penat, terutama bagi para remaja karena letaknya yang

berhimpitan dengan 2 sekolah menengah atas yang berada disana. Terdapat

sebuah bundaran berada di pusat taman. Di sana pula terletak batu peresmian

Taman Centrum yang ditandatangani oleh Walikota Daerah Tingkat II Bandung,

Wahyu Hamijaya pada 7 April 1994. Diresmikan kembali 1 maret 2014

Gambar II.10 Denah jalanTaman Musik tempo dulu

Sumber : http://historicalofbuilding.blogspot.com/2010/12/cilaki-tempodulu-bandung.html (11 Juli 2014)

(26)

15 Gambar II.12 Taman Centrum

Sumber : Data Pribadi

Gambar II.13 Taman Centrum Sumber : Data Pribadi

(27)

16 I.4.4 Taman Pustaka Bunga

Taman Pustaka Bunga adalah salah satu dari Taman Cilaki yang terbagi menjadi

tiga, yang saat ini Taman Cilaki depan, Taman Cilaki dan adaTaman Cilaki akhir.

Saat ini pemerintah telah merevitalisasi dan meresmikan Taman Cilaki Tengah

menjadi Taman Pustaka Bunga atau Perpustakaan Bunga. Dalam perkembangan

Bandung di masa lalu tahun 1920 Taman Cilaki digunakan sebagai jalur hijau

yang menyangga perkembangan wilayah permukiman baru yang memanjang

menyusuri jalan Riau.

Gambar II.15 Taman Cilaki tempo dulu

Sumber : http://historicalofbuilding.blogspot.com/2010/12/cilaki-tempodulu-bandung.html (11 Juli 2014)

Taman ini diresmikan sebagai Taman Tematik oleh Walikota Bandung pada

tanggal 30 Desember 2013 yang lalu. Perpustakaan Bunga atau Taman Pustaka

Bunga memiliki beragam jenis bunga. Ada sekitar 100 ribu jenis bunga di tanam

di Perpustakaan Bunga atau Taman Pustaka Bunga yang berlokasi di kota

Bandung tersebut. Dengan hadirnya Perpustakaan Bunga atau Taman Pustaka

Bunga ini, Kota Bandung menjadi lebih indah dan menambah jumlah resapan

(28)

17 Taman Pustaka Bunga ini, masyarakat bisa menjadikan tempat ini sebagai tempat

untuk berkumpul, berehat sejenak, merasakan suasana sejuk di tengah kota, dan

tujuan berwisata bersama keluarga.

Gambar II.16 Gerbang Taman Pustaka Bunga Sumber : Data Pribadi

(29)

18 Gambar II.18 Suasana Taman Pustaka Bunga

Sumber : Data Pribadi

I.5 Program Kerja Pemerintah Bandung Hijau

Pemerintahan Kota Bandung dalam menjalankan roda pemerintahannya memiliki

beberapa program kerja, salah satu program kerja yang diusung oleh

Pemerintahan Kota Bandung adalah taman tematik :

1. Rumah Sehat

2. Septic-tank Communal/Pipa septictank

3. Green Building Guidelines

4. Hemat Energi

5. Hemat Air dan Daur Ulang

6. Filter Air (Permanen dan Bergerak)

7. River Ffloating Park/BridgeOpen Space

8. River Green Wall

9. Jalan Berbunga

10. Jalan Berpohon Buah-Buahan

11. Jalan Bertiang Hijau/Bunga

12. Halte Hijau (Bis/Angkot/Sepeda)

13. Taman Tematik

14. Satu Taman Satu Komunitas

15. Satu Kampung Satu Taman

16. Satu Kecamatan Satu Lapangan Bola

(30)

19 18. Gerakan Pagar Hijau

19. Gerakan 1 Rumah 1 Pohon

20. Perpustakaan/Toilet Taman

21. Hutan Kota Babakan Siliwangi

22. Edukasi di Sekolah

23. Bandung Green and Clean

24. Forum Jaga Seke

25. Forum Jaga Walungan

26. Forum Cikapundung

27. Bandung Bersih

28. Award untuk RW/Sekolah/Kantor/Resto/Hotel Ter-Hijau

29. Award untuk Individu Peduli Lingkungan

30. Media/Brosur Kampanye Bandung Hijau

I.6 Undang - Undang Tentang Kebersihan dan Penataan Kota Bandung Menurut Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14 Tahun 1988 tentang Penataan

ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan, Ruang Terbuka Hijau adalah

ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik dalam bentuk area/kawasan

maupun dalam bentuk area memanjang/jalur dimana di dalam penggunaannya

lebih bersifat terbuka pada dasarnya tanpa bangunan. Dalam ruang terbuka hijau

pemanfatannya lebih bersifat pengisian hijau tanaman atau tumbuh-tumbuhan

secara alamiah ataupun budidaya tanaman seperti lahan pertanian, pertamanan,

perkebunan dan sebagainya.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

pasal 29 ayat 2 menetapkan proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling

sedikit 30 persen dari luas wilayah kota dan ayat 3 menetapkan proporsi ruang

terbuka hijau publik pada wilayah kota paling sedikit 30 persen dari luas wilayah

kota.

Peraturan daerah no 7 tahun 2011 tentang Pemanfaatan RTH Pasal 23 merupakan

upaya peningkatan daya guna dan hasil guna RTH untuk kepentingan :

(31)

20 b. sarana rekreasi aktif dan pasif;

c. sarana peningkatkan nilai ekonomi lahan perkotaan;

d. sarana untuk menumbuhkan rasa bangga dan meningkatkan prestise

daerah;

e. sarana aktivitas sosial bagi warga kota;

f. sarana ruang evakuasi untuk keadaan darurat;

g. sarana untuk memperbaiki iklim mikro; dan

h. sarana peningkatkan cadangan oksigen di perkotaan.

I.7 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang diproses atau data yang telah memiliki arti. Informasi

merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan

pengetahuan seseorang yang menggunakannya. Informasi dapat berupa data

mentah atau data tersusun. Sedangkan menurut Abdul Kadir, informasi adalah

data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan

bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

Informasi dapat diukur kualitasnya dengan melihat faktor - faktor yang dimiliki

oleh informasi tersebut. Kualitas dari informasi (quality of information) pada umumnya tergantung dari tiga hal, yaitu akurat, relevan dan tepat waktu. Kualitas

informasi dijelaskan sebagai berikut :

1. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari berbagai kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi

sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat

merusak kualitas informasi itu sendiri.

2. Relevan (relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya dan relevansi informasi untuk tiap - tiap orang akan berbeda - beda.

3. Tepat waktu (timeliness), berarti informasi yang datang kepada penerima tidak boleh datang terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai

(32)

21 I.8 Pengertian Multimedia Interaktif

Menurut Hofstetter (2001) “multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan informasi yang merupakan gabungan dari teks, grafik, audio dan

video sehingga membuat pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkreasi dan

berkomunikasi dengan komputer. Selain kombinasi dari objek-objek multimedia

tersebut, terdapat juga empat komponen yang penting lainnya:

a. Adanya komputer untuk mengatur apa yang akan dilihat dan didengar, dan apa

yang akan berinteraksi dengan penggunanya

b. Adanya link-link yang menghubungkan informasi-informasi yang tersedia c. Adanya tool-tool navigasi bagi pengguna agar dapat menggunakan informasi

yang tersedia.

d. Adanya prosedur bagi pengguna untuk mengumpulkan, memproses dan

menyampaikan informasi dan ide-idenya.

I.9 Solusi Masalah

Dalam penelitian ini telah dilakukan metode survey yang dimulai pada tanggal 21

Oktober 2013sampai28 maret 2014 dengan jumlah responden 60 orang yang 80%

nya adalah remaja di kota Bandung. Dari hasil kuantitatif dan hasil kualitatif data

yang diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat di kota Bandung

khususnya remaja hanya mengetahui taman yang pernah dikunjungi dan tidak

tahu apa itu Taman Tematik dan arti dari setiap elemen didalamnya. Penelitian ini

dikhususkan pada taman kota yang sudah direvitalisasi menjadi taman tematik.

Masyarakat menganggap taman – taman tematik kurang sarana untuk berteduh

disaat hujan, serta kurang informasi seputar sejarah atau makna setiap karakter

yang ada di taman – taman Tematik sebagai pengetahuan umum pengunjung.

Masyarakat di kota Bandung hanya sekedar mengetahui lokasi taman yang sekitar

tempat tinggal atau yang sering dilewati oleh arus kendaraan, tetapi belum

mengunjungi taman – taman yang sudah direvitalisasi lainnya.

Dari hasil analisa, Taman Tematik Bandung harus disosialisasikan kembali, untuk

(33)

22 kepada masyarakat khususnya remaja, untuk memberitahukan adanya revitalisasi

sarana & prasaran taman kota untuk mendukung kegiatan remaja berkreatifitas,

diharapkan menumbuhkan rasa kepedulian remaja terhadap alam dan

memberitahukan tentang pentingnya menerapkan pola hidup sehat dan

memberitahukan akibat dari kurangnya peran masyarakat dalam memelihara

taman kota.

Meningkatkan pengunjung taman tematik Bandung, diharapkan kesadaran dari

remaja untuk lebih menerapkan pola aktifitas yang lebih sehat pada kehidupan

sehari hari di truang terbuka.Menyebarluaskan kesadaran masyarakat khususnya

para remaja akan dampak dari segi kesehatan, manfaat beraktifitas di taman

tematik diharapkan dapat mewujudkan kembali kota Bandung yang bersih, hijau

dan berbunga, selain itu, dengan banyaknya taman kota diharapkan dapat

membuat kota yang sehat seperti remaja yang berinteraksi dan berkreatifitas di

taman.

Diperlukan sebuah media informasi melalui website tentang Taman Tematik di Bandung. untuk memberikan informasi tentang Taman Tematik kepada remaja

kota Bandung khurusnya para pemuda yang secara tidak langsung untuk

mengajak melestarikan taman – taman Tematik di Bandung. digunakan metode

5W1H+ E sebagai strategi agar informasi yang dikomunikasikan sampai pada

penerimapesan dengan efektif, berikut adalah uraiannya:

WHAT

Apa itu program Taman Tematik Bandung dan mengetahui taman apa saja

yang direvitalisasi menjadi Taman Tematik. Karena taman ini merupakan ruang

terbuka hijau yang memiliki peran penting untuk kelestarian Kota Bandung.

WHO

Ditujukan kepada remaja Kota Bandung dengan status sosial menengah ke bawah yang mengikuti gaya hidup perkotaan. Karena generasi muda seharusnya memiliki semangat dan mimpi yang tinggi untuk belajar merubah masa depan.

(34)

23 Agar khalayak dapat mengetahui informasi tentang keberadaan macam –macam Taman Tematik yang ada di Kota Bandung. Ketika mereka sudah memahami diharapkan dapat mulai terbiasa beraktifitas di ruang terbuka dan membantu menjaga elemen yang ada di setiap Taman Tematik.

WHERE

Kota Bandung. Karena letak dari Taman Tematik berada di tempat yang tersebar seperti pusat kota, dan juga erat kaitannya dengan kemajuan kota Bandung.

WHEN

Di akses setiap saat dan dimana saja ketika koneksi internet terhubung. Alasannya karena koneksi internet merupakan kebutuhan remaja Bandung menjalani aktifitas sehari – hari. Maka sangattepat adanya website khusus informasi Taman Tematik ini.

HOW

Melalui website informasi taman – taman Tematik Kota Bandung.

EFFECT

Menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap taman – taman Tematik lainnya yang akan direvitalisasi. Kecintaan dan rasa memiliki Kota Bandung akan membuat Taman Tematik lebih dikenal remaja Bandung ataupun turis lokasl dan senantiasa dipelihara kelestariannya..

I.10 Khalayak Sasaran

Dalam merancang sebuah media informasi perlu mengetahui khalayak sasaran

yang dibagi dalam tiga bagian yaitu secara Demografis, Psikografis, dan

(35)

24 Alasan memilih target audien usia 18 - 22 tahun adalah karena lebih tertarik pada

hal-hal baru, oleh karena itu diharapkan mereka dapat mempelajari pentingnya

Taman Tematik untuk makhluk hidup lainnya.

b. Geografis

Mahasiswa yang berdomisili di wilayah Kota Bandung.kemungkinan untuk

remaja turis lokalbisa mengakses situs Taman Tematik Kota Bandung.

c. Psikografis

Mahasiswa meluangkan waktunya dengan dunia maya setiap hari. Memiliki gaya

hidup mengikuti perkembangan zaman, selalu ingin menjadi pusat perhatian,

mengikuti fashion luar negeri, meluangkan waktu banyak berkumpul bersama teman untuk bermain ditempatyang mengeluarkan biaya di daerah Bandung, rutin

melakukan foto selfie, selalu melebih – lebihkan perasaan, aktif di media sosial untuk dilihat banyak orang, percaya diri yang tinggi, namun banyak yang

(36)

25 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP

III.I Strategi Perancangan

Strategi perancangan merupakan proses bagaimana pesan dan visual yang akan

disampaikan agar mencapai tujuan. Dalam Strategi perancangan situs informasi

Taman Tematik ini menyampaikan pesan secara persuasif, menggunakan web

berkonsep one page dan responsive agar layout situs ini mengikuti gadget yang digunakan target audiens, konten dalam situs ini lebih memperlihatkan informasi

dengan image hasil dari teknik fotografi, digital imaging, dan ilustrasi vektor. Perancangan situs ini dibuat interaktif agar target audiens bisa saling berinteraksi

setelah membaca artikel mengenai informasi Taman Tematik, seperti

memudahkan user mencari posisi dan lokasi taman yang akan dituju.

III.I.2 Pendekatan Komunikasi

Komunikasi bertujuan untuk mempelajari konsep-konsep melalui berbagai media

untuk menyampaikan pesan yang bersifat informatif, agar target audiens dapat mengetahui keberadaan setiap taman tematik. Sehingga dalam penyampaian pesan

pada perancangan situs informasi taman tematik disampaikan dengan cara

mengelola gagasan secara visual dengan mengelola sudut pengambilan objek

menggunakan teknik fotografi, mengatur komposisi, point of interestsetelah itu masuk olah digital imaging dan ditambahkan tone untuk memberikan efek. Selain fotografi dibutuhkan elemen-elemen grafis yang berupa logo untuk identitas,

bentuk dan gambar, tatanan huruf, komposisis warna serta layout (tata letak). Dengan demikian, gagasan bisa diterima oleh target audiens.

a. Pendekatan Verbal

Pendekatan komunikasi verbal dalam perancangan ini menggunakan bahasa yang

bersifat persuasif atau ajakan, himbauan, maupun peringatan. Dimana strategi

komunikasi bertujuan memberikan pesan yang baik. Agar dapat menarik minat

(37)

26 Karena target sasarannya adalah remaja. Sehingga bahasa yang akan digunakan

adalah bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Remaja pada saat ini lebih banyak

menggunakan bahasa non formal yang megikuti perkembangan gaya hidup di

perkotaan. Sehingga bahasa yang digunakan disesuaikan dengan bahasa

keseharian dari remaja. Bahasa semi ilmiah juga digunakan agar menggugah

kesadaran dari sisi psikologis yang berupa ajakan yang diharapkan menumbuhkan

keterkaitan dengan alam. Semua itu akan disampaikan dengan cara memberikan

informasi tentang profile singkat tentang Taman Tematik dan manfaat Taman

Tematik. Pendekatan secara visual adalah mengutamakan fotografi dan ilustrasi.

Memunculkan fotografi dalam informasi ini dapat meminimalisir persepsi yang

berbeda-beda tentang suasana tamansesungguhnya. Sehingga Taman Tematik

menjadi menarik perhatian target audiens untuk ikut berperan penting dalam

menjaga ruang terbuka hijau.

b. Pendekatan Visual

Pendekatan komunikasi visual yang digunakan adalah menerapkan teknologi

sebagai media informasi dan penyampaian elemen grafis sebagai pesan yang

efektif, efisien dan komunikatif. sehingga elemen yang akan digunakan adalah

berupa image digital imaging dan ilustrasi vektor.

III.I.3 Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang akan digunakan dalam peracangan ini adalah dibuatkannya

situs website dalam menyampaikan informasi adanya taman - taman tematik. Pembuatan website dimulai dari mengatur layout seperti membuat sitemap dan

wireframe, setelah itu masuk olah digital, terutama bagian elemen taman menggunakan teknik fotografi, karena Taman Tematik masih belum diketahui

oleh seluruh Remaja Bandung seperti fasilitasnya yang harusnya dimanfaatkan

dan dipelihara. Memberikan akses lokasi untuk mengetahui jarak user dengan taman Tematik. Oleh karena itu dibuatkan media situs yang memberikan

informasi seputar khusus taman - taman tematik di Bandung yang sudah

(38)

27

Saat ini perkembangan media digital, sudah terbilang sangatlah banyak, mulai dari

website maupun CD interaktif. Media yang digunakan dalam merancang suatu

pembahasan seperti studi kasus perancangan situs informasi Taman Tematik Kota

Bandung dikemas dalam sebuah media informasi berbasis situs web. Pemilihan

media informasi berbasis situs web tersebut sangatlah cocok dengan remaja yang

sering menghabiskan waktunya didalam dunia maya, didalam ruangan dan

didepan komputer.

a. Media Utama

Media utama yang digunakan adalah website, Kerena media ini mampu

menyampaikan pesan dan mengkombinasikan teks, suara, gambar melalui media

komputer atau perangkat elektronik lainnya, di media ini akan terjadi interaksi

antara alat yang akan digunakan dan pengguna.

b. Media Pendukung

Untuk menunjang informasi tersampaikan dengan baik, diperlukan media

pendukung untuk salah satu reminding dalam menyampaikan

(39)

28 a. Baliho

Sarana promosi untuk memberikan info mengenai event atau kegiatan

tertentu kepada khalayak luas. Baliho yang menampilkan gambar

suasana Taman Tematik ini ditempatkan di area kampus, di pusat

perbelanjaan dan pintu masuk tol Bandung, diharapkan bisa menjadi

daya tarik untuk remaja mencari informasi selanjutnya mengenai

taman - taman Tematik yang ada di Kota Bandung.

b. Poster

Sarana promosi untuk memberikan info mengenai event atau kegiatan

tertentu kepada khalayak luas. Terdapat fasilitas Qrcode untuk mengakses situs informasi ini.

c. Kalender

Penekanan visual pada media kalender tetap menekankan pada

foto-foto objek Taman Tematik Bandung, penempatannya dapat diletakan

di dinding,

d. Mug

Media Mug ini berfungsi sebagai media pengingat, merchandise ini

menampilkan headline, taglinedari media informasi yang di buat, media ini cukup efektif karena mug dapat di gunakan secara terus

menerus sebagai kebutuhan remaja.

e. Stiker

Stiker dibagikan kepada remaja yang datang ke taman – taman tematik

Kota Bandung. Stiker dapat menjadi media pengingat media

informasi.

f. Pot Bunga

Media pendukung pot bunga bergambar wajah ini disebarkan kepada

pengunjung Taman Pustaka Bunga, pengunjung bisa mendapatkan pot

yang bergambar wajah sendiri dengan cara mengirim identitas diri

melalui email Taman Tematik, setelah admin memberikan konfirmasi,

pengunjung bisa langsung datang ke taman untuk menyerahkan file

foto atau ilustrasi. Pengambilan pot bunga yang telah jadi diambil

(40)

29 tarik untuk beraktifitas langsung di taman dan setelah pengambilan

pot ini diharapkan lebih semangat menanam tanaman dirumah.

g. Flyer Photo Frame

Flyer sebagai media penyampai pesan dan merchandise, setelah flyer

tidak di gunakan di bagian belakang flyer terdapat ruang untuk

menempel foto, dan menjadikan sebagai figura foto.

h. Facebook

Facebook adalah situs jaringan sosial dimana penggunanya bisa saling berinteraksi, kirim mengirim pesan, bertemu dan memelihara

persahabatan dengan teman lama, mencari teman baru, chating, bermain bersama, berbagi file dan foto, mencari partner bisnis (melancarkan bisnis/promosi) dan sebagai media untuk beriklan.

sehingga itu facebook dijadikan sebagai media informasiagar pesan

dapat tersampaikan dengan cepat.

i. Twitter

Twitter adalah situs jejaring sosial yang berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan

dan dapat dijadikan sebagai media untuk menyampaikan informasi.

III.2 Konsep Visual III.2.1 Identitas Visual

Pemilihan objek – objek visual harus disesuaikan dengan materi pesan, sifat pesan

dan gaya bahasa yang ada didalam strategi komunikasi. Identitas merupakan ciri

seseorang atau jati diri untuk membedakan dengan orang lain. Identitas Taman

Tematik dibuat dari beberapa penggabungan elemen taman serta ciri khas

Bandung. Pohon dipilih karena isi dalam taman terdapat banyak tumbuhan dan

yang paling mewakili taman adalah pohon dan daun hijau. Selain itu bangunan

gedung sate dipilih karena dalam hasil observasi remaja lebih mudah mengingat

(41)

30 Gambar III.1 Logo Taman Tematik

Sumber: Data Pribadi

III.2.2 Format Desain

Format desain yang dirancang dalam Website Pemanfaatan Ruang Terbuka

Taman Tematik bagi Remaja Bandung adalah format desain websiteone page

yang memiliki kesatuan seperti proporsi bentuk dan visual seimbang. Format

desain yang dipakai adalah lanscape. dengan cara menggunakan bidang kertas yang berkuran width 1300 pixel dan hight mengikuti kebawah sesuai banyaknya konten. Dan resolusi yang akan digunakan adalah 72 pixel/ inch. Situs ini menggunakan Platformyang bekerja pada hardware dan softwaresistem operasi di personal komputer, smartphonedan tablet, sehingga situs ini bersifat responsif.

Situs web atau Websiteadalah sejumlah halaman web yang berisi text, gambar, video dan suara. Sebuah situs web biasanya ditempatkan pada sebuah server web

yang dapat diakses melalui jaringan seperti internet, ataupun jaringan wilayah

lokal (LAN) melalui alamat internet yang dikenali sebagai URL.Semua situs yang

dapat diakses publik di internet disebut pula sebagai World Wide Web atau lebih dikenal dengan singkatan WWW. Domain yang digunakan pada situs Taman

Tematik ini menggunakan akhiran international seperti .com karena untuk mempermudah dalam mengingat dan mudah diakses oleh remaja lokal atau wisata

(42)

31 Gambar III.2 Tampilan Qrcode untuk mengakses situs taman tematik

Sumber : Data Pribadi

III.2.3 Tipografi

Jenis tipografi pada media situs ini menggunakan san serif yaitu jenis huruf yang

bersifat solid dan tidak memiliki sirip. Jenis huruf seperti ini lebih tegas, bersifat

fungsional dan lebih modern. Contoh font yang tergolong sans serif adalah : Arial,

Futura, Avant Garde, Bitstream Vera Sans, Century Gothic.

Pemilihan jenis huruf pada media informasi ini mengutamakan keterbacaan,

menarik, dan ceria. Untuk menarik perhatian masyarakat khususnya remaja maka

huruf yang digunakan berkesan semi formal dan formal.

Gambar III.3 Font pada media infomasiwebsite Sumber: Dokumen Pribadi

III.2.4 Ilustrasi

Dalam perancangan situs ini beberapa elemen visual dibuat menggunakan ilustrasi

vektor yang berkaitan dengan tema taman. Beberapa elemen didalam situs ini

(43)

32 anggrek, Ilustrasi ikon mawar, tanda musik, kamera dan bangku taman. Ilustrasi

ini merupakan salah satu daya tarik dan dapat menggambarkan pesan dalam

sebuah informasi. Ilustrasi ikon ini memberitahukan fasilitas dan manfaat dari

taman- taman tematik yang ada di Bandung :

Gambar III.4 Ilustrasi pada situs Sumber: Dokumen Pribadi

III.2.5 Warna

Warna RGB digunakan untuk kepentingan digital, sedangkan warna CMYK

digunakan untuk kepentingan cetak. Warna yang digunakan lebih memilih warna

cerah yang mewakili keceriaan beraktifitas di lingkungan alam terbuka.

Warna yang digunakan adalah warna analogus, menurut teori Brewster warna ini

merupakan kombinasi dari warna-warna terdekat. Misal : warna merah akan serasi

dengan warna oranye, dan oranye akan terlihat harmonis dengan warna kuning.

Begitu juga jika kuning dipadukan dengan hijau atau biru jika dipadukan dengan

(44)

33 Berikut contoh warna yang digunakan pada situs ini:

Gambar III.5 Warna – warna pada media informasi situs Sumber: Dokumen Pribadi

III.2.6 Layout

Langkah pertama membuat sebuah situs web yaitu menyusun sitemap. Sitemap

adalah file yang berisi daftar setiap halaman di dalam situs yang akan dibuat,

sitemap berguna memberitahukan pada mesin pencari tentang semua halaman yag ada didalam situs yang sudah dibuat. Penyusunan layout situs inimenggunakan

susunan yang sederhana dengan mempertimbangkan kenyamanan yang dapat

berkaitan satu sama lainya agar pesan dan informasi dapat dipahami dengan baik.

Layout website yang dibuat untuk media informasi ini termasuk simple, hanya

terdapat konten foto - foto dan penjelas mengenai foto tersebut.

(45)

34 Gambar III.7 Layout Website

Sumber: Data Pribadi III.2.7 Navigasi

Navigasi adalah petunjuk arah posisi atau perjalanan di dalam sebuah situs.

Adapun navigasi strategi dalam pembuatan situs ini yang dirancang agar mudah

diakses oleh target audiens.

(46)

35 BAB IV

TEKNIK PRODUKSI MEDIA

IV.I Teknis Media

Teknis media merupakan cara untuk menyampaikan pesan kepada target audiens.

Media utama yang digunakan adalah website. Dalam perancangan website sebagai media informasi “perancangan situs informasi taman tematik Bandung” menggunakan hardware seperti Monitor, CPU, keyboard dan mouse. Sedangkan

softwareyang digunakan adalah adobe photoshop, Adobe Iustrator, Microsoft word dan Adobe Dreamever CS6.

IV.2 Media Utama

Media utama pada informasi ini adalah website berbasis informasi (one page) dimana hanya ada satu konten yang menggabungkan beberapa topik. Adapun

halaman interface pada perancangan media informasi situs web ini diantaranya :

(47)

36 Gambar IV.2 Halaman Program

Sumber: Data Pribadi

Gambar IV.3 Halaman Fasilitas Sumber: Data Pribadi

(48)

37 Gambar IV.5 Halaman Pop Up Profil dan Lokasi Taman Fotografi

Sumber: Data Pribadi

Gambar IV.6 Halaman Pop Up Profil dan Lokasi Taman Musik Centrum Sumber: Data Pribadi

(49)

38 Gambar IV.8 Halaman Pop Up Profil dan Lokasi Taman Pustaka Bunga

Sumber: Data Pribadi

Gambar IV.9 Halaman Event Sumber: Data Pribadi

(50)

39 Gambar IV.11 Halaman Berita

Sumber: Data Pribadi

(51)

40 IV.3 Media Pendukung

IV.3.1 Baliho

Gambar IV.12 Tampilan Baliho Sumber: Data Pribadi

Ukuran : 5 x 4m

Material : Albatros

Teknis Cetak : Offset

IV.3.2 Poster

Gambar IV.13 Tampilan Poster Sumber: Data Pribadi

Ukuran : 29,7 x 42 cm

Material : Art Paper

(52)

41 IV.3.3 Stiker

Gambar IV.14 Tampilan Stiker Sumber: Data Pribadi

Ukuran : 5 x 8 cm

Material : Stiker

Teknis Cetak : Offset

IV.3.4 Kalender

Gambar IV.15 Tampilan kalender Sumber: Data Pribadi

Ukuran : 42 x 29,7cm

Material : Art Paper

(53)

42 IV.3.5 Flyer

Gambar IV.16Tampilan Flyer Sumber: Data Pribadi

Ukuran : 18 x 13 Cm

Material : Art Paper 300 gram

Teknis Produksi : Cetak Offset

IV.3.6 Mousepad

(54)

43 IV.3.7 Mug

Gambar IV.18 Tampilan Mug Sumber: Data Pribadi

IV.3.8 Pot Bunga

Gambar IV.19 Tampilan Pot Sumber: Data Pribadi

Ukuran : 12 X 14 cm

Material : Kertas Sticker glossy A3

(55)

44 IV.3.9 Portal Sosial Media

a. Facebook

Gambar IV.20 Tampilan Sosial Media Facebook Sumber: Data Pribadi

b. Twitter

Gambar

Tabel II.1 Elemen taman – taman tematik yang sudah direvitalisasi
Gambar II.2 Taman Fotografi
Gambar II.6 Taman Jomblo
Gambar II.7 Taman Jomblo
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut opini kami, Japoran keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh isolat bakteri penghasil enzim amilase yang toleran terhadap pH asam dari sampel tanah ekosistem rawa Taman Nasional Rawa

Proposal pembiayaan tersebut akan dirapatkan, bagian yang ikut dalam rapat komite ini adalah direktur, menejer, AO ( Acount Officer ), dan seluruh bagian

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik individu terdiri dari faktor internal yang merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu yang terdiri

Proses pencarian diagnosa yang tepat membutuhkan waktu yang cukup lama karena gejala-gejala yang dialami pada kedua subjek menyerupai penyakit lain sehingga perlu dilakukan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Tahun 2019 merupakan pertanggungjawaban atas kinerja Dinas dalam

Di desa Nusa Makmur, ketika masyarakat Jawa dan Sunda tinggal secara bersama-sama, ada sebagian dari mereka tetap mempertahankan untuk tidak menikahi orang dari suku lain

Dalam SPSS ada tiga metode korelasi sederhana (bivariate Pada bab ini akan dibahas analisis korelasi sederhana dengan metode Pearson atau sering disebut Product Moment Pearson