• Tidak ada hasil yang ditemukan

Posisi Dieksis dan maknanya pada juz 30 dalam Al-Qur'an

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Posisi Dieksis dan maknanya pada juz 30 dalam Al-Qur'an"

Copied!
163
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

و

Abstrak

Siti Noor Fadhilah:

Posisi Dieksis dan makna

nya pada alqur’an juz

0”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dieksis dan posisi

i’rabnya serta cara penetapannya dalam alQur’an juz 0

. Menggunakan kitab

tafsir Sayyid Quthub,dan Abdu al-Jawwad al-Tayyib sebagai referensi utama

dalam menemukan makna serta posisi

juz’ama. Dieksis terdiri dari; dhomir, isim

isyaroh, mausul, dhorof zaman dan makan. Berdasarkan hasil analisis peneliti

menemukan data dieksis dalam juz’ama yaitu dieksis personal, waktu

, tempat,

pidato, dan dieksis sosial.

Setelah apa yang telah peneliti lakukan, maka ditemukanlah kesimpulan

bahwa dieksis itu merupakan teori yang penting untuk diteliti, sebagaimana

contoh :











(8)
(9)

ح

2

.

1

.

.

.

(10)

ط

2

.

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

0

2

0

9

(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

4

8

Ethnographic Research

(23)

9

20

22

21

(24)
(25)

33

2

Digital)

)

ج

(26)

37

































(27)
(28)
(29)

33

2

Semantics

(30)

33

Essai desémantique, Sémantique

1

semantics

Deixis

deictic word

this, the, you, here,

(31)

34

Deixis

now there, this

now

Peirce)

)

Egocentric

Particular)

)

(

J.Vuillemin

)

(

(Indicateu de

subjectivier

(

(N. Goodman

Indicator)

)

H.Reichenbach)

)

2

(Token

reflexive word)

(32)

34

0

9

Deixis)

)

8 20

22

(33)

39

21

proper nouns

.)

2

2

41

2

2

(34)

71

person

2

22

source

20

2

.ص ، 34 -34

22

47

20

(35)

73

person deixis

vocative

29

28

10

29

.ص ، 39

28

.ص ، 39 -71

10

(36)

77

ironi

11

.ص ، 39

11

(37)

70

immediate physical context

1

1

speaker intended meaning

1

.ص ، 73 -77

1

(38)

73

anaphora

cataphora

12

.ص ، 77

12

(39)

73

Formal

intimacy

.

honorifics

vous

Sie

(40)

73

sie

tu

du

18

(41)
(42)

74

(43)

79

9

(44)

01

(45)
(46)

07

(47)

00

21

2

(48)

03

2

(49)

03

2

(50)

03

22

20

29

(51)

04

28

10

(52)

04

12

(53)

09

11

(54)

31

1

1

(55)

33

1

(56)

37

12

10

(57)

30

19

18



(58)
(59)

33

(60)

33

(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)

30

)

31

.(



(68)
(69)
(70)
(71)
(72)

34

2

0

(

34

)





(

)

(73)
(74)

31

:

1

)

73

(





(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)

33

(

79

)

(81)

34

21

2

(

03

)



2

(82)

34

2

(

07

)









22 20

(

00

)

(83)

39

29

28

(

03

)



00

(84)

41

02

(

03

)





01

0

(85)

43

(

03

)





0

0

(

04

)



02

00

(86)

47

(

04

)



09

08

(

09

)



(87)

40

90

92

(

31

)





91

(88)

43

9

(

33

)





9

9

92

(89)

43

(

37

)





90

99

(

30

)





(90)
(91)

44

81

(

33

)







8

8

(

33

)





(92)

44

8

82



(

34

)







80

(93)

49

89

(

34

)



88

200



(

39

)





(94)
(95)

43

(

33

)



20

202

(

37

)



،

(96)

47

200

209

(

30

)



(97)

40

208

220

(

33

)



222

(98)

43

221

(

33

)



22

22

(99)

43

(

33

)





22

222

(

34

)





220

(100)

43

229

(

34

)



228

210

(101)

44

(

39

)





212

211

(

31

)





(102)

44

21

21

(

33

)











(103)

49

21

212





(

37

)







210

(104)

91

219

(

30

)



218

2 0

(105)

93

(

33

)





2 2

2 1

(

33

)





(106)

97

2

2

(

33

)







2

(107)

90

2 2

(

34

)



2 0

2 9

(

34

)



(108)

93

2 8

2 0

(

39

)





2 2

2 1

(109)

93

(

41

)





2

2

(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)

317

(117)

310

Ali, Alkhuli , Muhammad,

A Dictionary of Theoretical

Linguistics

,

(Jakarta: Librarie De Liban,

2891

)

Hatta, Ahmad, Tafsir Qur’an Perkata, (Jakarta: Maghfirah

Pustaka,

1002

M)

Utama, Harits,

Pemakaian Deiksis Persona Dalam Bahasa Indonesia

, Karya

Ilmiah diakses pada

21

April

102

dari

(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)

)







(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)





(134)
(135)





(136)





(137)





(138)



(139)







(140)



(141)







(142)



(143)





(144)











(145)







(146)









(147)



(148)







(149)





(150)

،



(151)



(152)





(153)



(154)







(155)





(156)





(157)









(158)









(159)







(160)











(161)



(162)



(163)







Referensi

Dokumen terkait

Majas Dalam Al- Qur’an (Kajian Terhadap Al- Qur‟an Terjemahan Juz 30) Dalam Jurnal..

Kemudian kitab al-Mufradat fi Gharib al-Qur’an kitab ini membahas makna lafaz-lafaz yang terdapat dalam al-Qur‟an karya al-Raghib alAsfahani sebagai rujukan utama dalam

Sebagai kitab suci, Al-Qur’an yang terdiri dar 30 juz, 6360 ayat, terdapat berbagai macam ajaran baik yang berkaitan dengan aspek ibadah, latihan spiritual dan ajaran moral, maupun

Untuk mengetahui Bunyi Konsonan apa saja yang mengalami interferensi bahasa Jawa dalam membaca al-Qur`an Juz 30 oleh anak-anak suku Jawa di Kel.Sentang, Kec.Kisaran Timur,

Tesis dengan judul : JIHAD PERSPEKTIF AL-QUR’AN ( Reaktualisasi Konsep Jihad Sayyid Quthb Dalam Tafsir Fi> Z{ila>l al-Qur’a>n ), yang ditulis oleh SUPARDIYANTO (NIM :

kitab fiqh, yaitu ushul fiqh al-Islami (2 jilid) dan al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu (8 Jilid), dengan rentang waktu selama 16 tahun barulah kemudian beliau menulis kitab tafsir

Kajian tafsir al-Qur’an secara epistemologis dapat dikalsifikasikan teehadap kajian terhadap produk penafsir berupa exemplar kitab-kitab tafsir dari klasik hingga modern, atau

Perbedaan Dan Persamaan Makna Bashara, Nazhara dan Ra`a serta Konteks Penggunaannya Dalam Al-Qur`an Perspektif Tafsir al-Mishbah Dari hasil analisis penafsiran lafazh bashara,