SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S 1)
Oleh: SHOLAHUDDIN NIM: 102011023471
JURVSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Agama Islam: Studi Kasus di SMP Negeri 1 Kelas II Tambun Selatan Bekasi" telah diujikan dalam sidang Munaqosah Fakultas lImu Tarbiyah dan Keguruan DIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pada Tanggal 16 NOVelllber 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untukmemperoleh gelar sarjana Program Strata (SI) pada Jurusan Pendidikan AglunaIslam.
Jakarta, 16 November 2006
Sidang Munaqosah
Ketua Merangkap Anggota
Prof. Dr. NIP. 150
Penguji I
Sekreta.risMeniIlgkap Anggota
セGma
NIP. 150202343 Anggota• Penguji II
Agama Islam: Studi Kasus di SMP Negeri 1 Kelas II Tambun Selatan
Bekasi"
telah diujikan dalam sidang Munaqosah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan urN Syarif Hidayatullah Jakarta Pada Tanggal 16 November 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata (S 1) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam.Jakarta, 16 November 2006
Sidang Munaqosah
Ketua Merangkap Anggota
Penguji 1
M.A.
Sekretaris Merangkap Anggota
Anggota
Penguji II
atas nikmat yang telah diberikan serta taufik dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam tetap senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhanunad yang telah membawa umatnya dari alam kegelapan menuju kealam ilmu pengetahuan hingga sampai saat sekarang ini.
Selama pembuatan skripsi ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami oleh penulis. Namun berkat do'a dan kesungguhan hati serta kerja keras maka segala kesulitan dan hambatan dapat diatasi dengan sebaik-baiknya sehingga skripsi ini dapat .iiselesaikan.
Penulis sepenunhya menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan selesai lanpa adanya bimbingan dan dukungan penuh ketulusan, baik seeara moriil maupun materiil dari semua pihak. Sebab itu dalam kesempatan ini penulis mengueapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Pwf. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri SjarifHidayatullah Jakarta.
. 2. Bapak Drs. H. A. Fallah Wibisono, M.Ag., Ketua Jurusan Pendidikan 'Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
dan arahan yang amat berharga bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi.
6. Bapak Drs. H. Aminudin Ya'qub, M.Ag., Dosen Pembimbing II yang juga telah
merelakan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk selalu memberikan bimbingan
dan arahan yang amat berharga bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi.
7. Seganap Dosen Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguman yang telah memberikan
bekal pengetahuan kepada penulis selama berada di bangku kuliah.
8. Kepala dan Staf perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah yang telah membantu
penulis menyediakan berbagai literatur yang sangat dibutuhkan dalam pembuatan
skripsi ini.
9. Bapak H. Isam Suharsa S. Pd., selaku kepala sekolah SMPN I Tanlbun Selatan Bekasi, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian
di sekolah yang berada di bawah tanggung jawabnya, serta telah bersedia untuk di
wawancarai dan Ibu Marnah Salamah, AMD., gum Pendidikan Agama Islam,
yang telah 'lle\uangkan waktunya untuk menjawab beberapa pertanyaan dari
penulis dan membantu dalam mengumpulkan data penelitian serta segenap gum
di SMPN I Tambun Selatan Bckasi.
10. Ayahanda H. laelani dan Ibunda Hj. Nihaya, serta kakak-kakaku yang tumt
mendo'akan dan mernberikan-l11otivasi kepada penulis dalal11 pel11b'uatan skripsi
Dan semua pihak yang tidak disebutkan namanya yang telah memberikan sumbangsih untuk kelancaran penelitian ini. Semoga jasa dan segala amal kebaikan yang telah diberikan akan mendapatkan balasan yang layak dari Allah SWT. Akhimya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya kepada pembaca.
Jakarta, 6 November 2006
DAFTAR lSI... Iv
DAFTAR TABEL vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 6
C. Tujuan dan Manfaat PeneHtian 6
D. Sistematika Penyusunan 7
BAB II KERANGKA TEORITIS
A. Persepsi Siswa 9
I. Pengenian Persepsi 9
. 2. Fal..'tor-faktor yang mempengaruhi Persepsi ,... 10
B. Disiplin Guru 12
I. Pengenian Disiplin Guru 12
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Disiplin Guru 15
3. Indokator Disiplin Guru 17
C. Hakikat Persepsi Siswa Terhadap Disiplin Guru.. i8
D. Motivasi Belajar J9
E. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.: 23
I.Pengertian Pendidikan Agama Islam 23
2. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 24
3. Tujuan Pendidikan Agama Islanl 26
F. Hakikat Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran
Pendidikan Agama Islam 27
G. Kerangka Berpikir 28
H. Hipotesis Penelitian 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 31
B. Variabel Penelitian , 31
C. Populasi dan Sampel 33
D. !nstrumen Pengumpulan Data 33
E. Teknik Analisis Data ; 36
BAB IV BASIL PENELITIAN
A. Gambaran U111um SMPN I Tambun Selatan-Bekasi 38
5. Keadaan Sarana dan Prasarana 43
B. Deskripsi Data 44
C. Analisis Data 52
D. Interpretasi Data... 62
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan 66
B. Implikasi 66
C. Sarar: 68
DAFTAR PUSTAKA... 69
2. Kisi-kisi Instrumen 33
3. Keadaan Guru dan Siswa 37
4. Keadaan Pegawai 41
5. Keadaan Sarana d::m Prasarana 41
6. Sampel Penelitian 42
7. Data Rekapitulasi persepsi Siswa terhadap Disiplin Guru 43
8. Data Aspek Motivasi Belajar Siswa 46
9. Data Persepsi Siswa terhadap Disiplin Guru dan Motivasi Belajarセゥウキ。 48 10. Data kriteria Persepsi Siswa terhadap Disiplin Guru.. 51 II. Rekapitulasi Data Persepsi Siswa terhadap Disiplin Guru 54
12. Data Kriteria Motivasi Belajar Siswa 55
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan manusia yang esensial. Pendidikan dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri manusia, baik potensi jasmani maupun rahani. Hal tersebut sesuai yang diungkapkan oleh Ramayulis bahwa tujuan umum pendidikan harus diarahkan untuk mencapai pertumbuhan, keseimbangan, kepribadian, manusia menyeluruh, melalui latihan jiwa intelek, jiwa rasional, perasaan dan penghayatan lahir. 1 Dan
hal ini sejalan dengan tujuan umum pendidikan Islam menurut Nahlawy (1963) yang dikutif oleh Hasan Lagulung, yaitu :
1. Pendidikan akal dan persiapan fIkiran, Allah menyuruh manhSia merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah.
2. Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat assl pada anak-anak.
3. Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan mendidik mereka sebaik-baiknya, baik laki-laki ataupun perempuan.
4. Berusaha untuk menyeimbangkan segala pOlensi-poten,;i dan bakat-bakat . 2
manusla.
I H. Ramayulis.[/11111 Pendidikan Islalll(Jak""" : Kalam Mulia, 2002), h.69
Pendidikan Nasional sebagaimana yang tereantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 berbunyi :
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat daJam rangka meneerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, eakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung . b 3
Jawa.
Untuk me,-,ujudkan pendidikan nasional tersebut diperlukan adanya lembaga pendidikan,' baik- formal ataupun non fonnal. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang mempunyai pengaruh eukup besar terhadap perkembangan dan pembentukan kepribadian siswa, karena di lembaga inilah para siswa menerima pengetahuan yang bertujllan untuk mendewasakan siswa.
Motivasi mempllnyai peranan yang sangat penting dalam kegIatan belajar mengajar untuk mem0&ngkitkan semangat belajar siswa. Agar kegiatan belajar mengaJar itu memberikan hasil yang efektif maka perlu adanya usaha untuk membangkitkannya. Dalam hal ini seorang guru dituntut mampu menciptakan situasi belajar yang dapat merangsang dan mendorong siswa untuk aktif dan kreatif dalam belajar.
Dalam proses belajar mengajar selain mcnyampaikan materi pelajaran guru juga harus bcrusaha membangkitkan semangat siswa agar mendapatkan hasil yang optimal. Men:Jrut Muhaimin motivasi dapat dibagi mer.jadi dua yaitu: motivasi
Instrintik, yaitu motivasi yang datang dari dalam diri peserta didik diantaranya perasaan menyenangi materi dan kebutuhan siswa terhadap materi, dan motivasi ekstrintik, yaitu motivasi yang datang dari lingkungan di luar peserta didik seperti keteladan guru, peraturan sekolah, ternan, dan guru.4
Berdasarkan pendapat di atas terlihat bahwa selain motivasi instrintik yang dimiJiki siswa, motivasi ekstrintik perlu dikondisiksn oJeh sekolah karena pengajaran di sekolah tidak semua menarik bagi anak didik dalam belaj ar. Disiplin kuat yang dimiliki guru, merupakan salah satu hal penting. Guru yang datang tepat waktu dan tidak meninggalkan kelas sebelum pelajaran berakhir adalah salah satu contoh yang dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar.
Tantangan dunia pendidikan pada zaman sekarang ini adalah エセQャャエ。ョァ。ョ bagi guru di dalam berhubungan dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Disini guru diharapkan dapat membangkitkan motivasi belajar, hasrat ingin tahu, dan minat yang kuat pad a siswanya untuk mengikuti pelajaran di sekolah dan partisipasi aktif di dalamnya. Sebab semakin banyak yang aktif tennotiv2si ur.tuk beJajar maka semakin tinggi prestasi belajar yang diperolehnya.
Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas . dalam mencapai tujuan sekolah, maka diperlukan guru yang penuh kesetiaan dan ketaatan pad a peraturan yang berlaku dan sadar akan tanggul.g jawabnya untuk menyelenggarakan tujuan sekolah. Dengan kata lain kedisiplinan para guru sangat diperlukan dalam meningkatkan tujuan sekolah.
Untuk itu, menegakkan disiplin merupakan hal yang sangat penting, sebab dengan kedisiplinan dapat diketahui seberapa besar peraturan-peraturan dapat ditaati oleh guru. Dengan kedisiplinan di dalam mengajar guru proses pembelajaran akan terlaksana secara efektif dan efisien.
Keberhasilan belajar siswa itu tidak terlepas dad keberhasilan proses belajar mengajar yang kemungkinan besar di pengaruhi oIeh kedisiplinan guru. Sekarang ini, guru di sekolah dituntut menjadi seorang panutan yang baik bagi siswanya, atau ia harus dapat memberikan contoh yang baik ketika mengajar sebagai cerminan bagi siswanya bagaimana berperilaku yang baik. Jadi ketika bertindak, siswa selalu berpatokan pada sikap atau perilaku di sekolah, bisa disimpulkan bahwa kedisiplinan Japat memotivasi siswa untuk belajar karena siswa biasanya akan mengikuti perilaku gurunya.
Dengan adanya kesadaran did untuk melaksanakan kedisiplinan di dalam mengajar, maka diharapkan semua kegiatan yang dilaksanakan sehari-hari dapat membuahl:an hasil yang baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
diatas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut dan menuangkannya dalam sebuah karya ilmiah yang berjudul :
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
I. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka kajian skripsi 1m dibuat batasan sebagai berikut :
I. Disiplin guru yang dimaksud adalah keteladanan guru, kemampuan guru, keadilan guru dan ketegasan guru.
2. Motivasi yang dimaksud adalah motivasi intrinsik dan ekstrinsik .:Ii dalam beiajar.
2. Perumasan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan pokok yang dika) dalam skripsi ini adalah :
I. Bagaimana persepsi siswa terhadap disiplin guru ?
2. Apakah disiplin guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa ?
D. Tujuan Penclitian
I. Untuk mengetahui lebih jauh persepsi siswa terhadap disiplin guru PAl di kelas 2 Sekolah Menengah Pertama Negeri I Tambun Selatan Bekasi.
E. Manfaat Penelitian
1. Sebagai baban masukan bagi Guru Pendidikan Agama Islam untuk dapat meningkatkan disiplin karena dengan disiplin kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan se-efek'iif dan se-efisien mungkin.
2. Dapat memberikan gambaran seberapa besar pengaruh disiplin guru terhadap motivasi balajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Tambun Selatan Bekasi.
F. Sistematika Penyusunan
Adapun sistematika penyusunan skripsi ini adalab sebagai berikut:
BAB I. Pendahuluan; bab ini terdiri dari 4 sub bab, yaitu : latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalab, tujuan penelitian, dan sistematika penyusunan.
BAB II. Kerangka Teoritis, Bab ini terdiri dari 4 sub bab, yaitu
1. Persepsi Siswa, me!iputi : pengertian persepsi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pe:sepsi.
2. Disiplin Guru, meliputi : Pengertian disiplin guru dan faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin guru, indikator kedisiplinan guru, dan hakikat persepsi siswa terhadap disiplin guru.
4. Mata Pelajaran Pedidikan Agama Islam, meliputi : pengertian pendidikan agama Islam, ruang lingkup pendidikan agama Islam, tujuan pendidikan agama Islam dan hakikat motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
5. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian.
BAB III. Metodologi Penelitan, meliputi : Tempat dan Waktu Penelitian, Variabel Penelitian, Populasi dan Sampel, Instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV. HasH Penelitian yang meliputi yaitu : Gambaran Umum SMPN 1Tan1bun Selatan Bekasi, Struktur Organisasi, Keadaan Guru dan Siswa, Sarana dan Prasarana, Keadaan Pegawai, Deskripsi data. Analisis data dan Interpretasi Data.
51
1. Persepsi Siswa a. Pengertian Persepsi
Menurut Bimo Walgito bahwa persepsi merupakan proses pengorganisasian, penginterprestasian, terhadap stimulus yang diterima sehingga merupakan aktivitas yang intergrated dalam diri individu.1Nina dan Fauzi mengartikan persepsi adalah eara kita menginterpretasikan atau mengerti pesan yang telah diproses oleh sistem indrawi kita atau dengan kata lain persepsi adalah proses pemberian makna pada sensasl dengan melakukan persepsi manusia memperoleh pengetahuan baru. 2 Sedangkan menurut Jalaludin Raklw1at berpendapat bahwa persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa, pengalaman atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpan informasi dan manafsirkan pesan.3
Selanjutnya menurut Irwanto persepsi ildalah proses ,diterimanya rangsangan (objek, kualitas, hubungan antara gejala maupun peristiwa) sampai rangsangan itu disadari dan dirn,engerti.4
Persepsi merupakan suatu proses penafsiran seseorang terhadap sesuatu yang dil;:Jatnya dengan mengiterpretasikan kesan-kesan sensorinya dalam usahanya
I Bimo WalgilO.Psikologi Sosial(Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2002), h.46
2Nina Mutmainah dan M. Fauzi, Psikologi Sosia/, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), eet. Ke-2. h. 71
3 Jalaludin Rakhmat, Psik%gi Komunikasi (Bandung : PT. Remaja
R?Sda
Kayra, 2001). h.memberikan makna tertentu kepada Iingkungannya. Dan persepsi juga merupakan proses pengenalan terhadap sesuatu yang ada dan teJjadi disekitarnya. Persepsi itu selalu dipengaruhi oleh kemarnpuan dan kematangan serta pengalaman seseorang. Jadi setiap persepsi anak didik akan berbeda terhadap objek yang sarna. Perbedaan persepsi ini di pengeruhi oleh faktor pribadi. Pribadi seseorang berbeda dari pribadi yang lain, sebagai bukti keunikan manusia, sehingga faktor pribadi ini mengakibatkan perbedaan persepsi terhadap rangsangan yang sama. Misalnya tidak bisa membedakan benda-benda yang berdekatan atau serupa dengan baik, dan kemarnpuan untuk membedakan-bedakan, mengelompokan, memfokuskan dan sebagainya, disebut sebagai persepsi.
Dari beberapa pengertian dan pembahasan penulis dapat menyimpulkan, bahwa oereespsi merupakan pengalaman seseorang melalui penglihatan untuk menilai objek dan memberikan makna stimulus indrawi.
b. 'Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Persepsi seseorang terhadap suatu objek tidak セ・イ、ゥイゥ sendiri akan tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor baik berasal dari dalam ataupun dari luar dirinya. Setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda terhadap objek yang sama dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi diantaranya adalah :
Menurut Bimo Walgito adalah :
2. Fisiologi dan psikologi. Jika sistem fisiologi terganggu hal ini akan berpengaruh dalam persepsi seseorang sedangkan segi psikologis yang mencakup pengalaman, perasaan, kemampuan berpikir dan sebagainya, juga akan berpengaruh bagi seseorang dalam mempersepsi.
3. Lingkungan situasi yang melatar belakangi stimulus mempengaruhi persepsi.5 Dalam menentukan persepsi seseorang tidak lepas dari pengaruh kondisi dalam diri orang tersebut, karena kondisi mempunyai pengaruh besar dalam diri seseorang dalam mempersepsi. Bila keadaan atau kondisi orang tersebut baik, maka hasil persepsi atau kemampuan berpikir seseorang dalam mempersepsi tersebut itu juga akan baik pula.
Sedangkan mennrut Irwanto, et. &ll faktor-faktor yang mempengaruhi persepsl adalah
I. Perhatian yang selektif, dalam kehidupan manusla setiap saat akan menerima banyak sekali rangsangan dari ligkungannya. Untuk ilU, individu memusatkan p'lrhat:annya pada rangsang-rangsang tertentu.
2. Ciri-ciri rangsang yang bergerak diantaranya rangsang yang diam akan lebih menarik perhatian.
.3. Nilai-nilai dan kebutuhan individu, seorang seniman tentn punya pola clan rasa yang berbeda dalam pengamatan dibanding seorang bukan seniman.
4. Pengalaman terdahulu, pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsi dirinya.6
Berdasarkan pemaparan faktor-faktor yang mempengaruhi di atas dapat dikatakan bahwa persepsi itu banyak dipengaruhi oleh beberapa hal yang telah disebutkan di atas. Sebab diyakini bahwa persepsi seseorang sangat berpengaruh pada perilakunya. Dan perilaku tersebut akan berpengaruh pada motivasinya.
2. Disiplin Guru
a. Pengertian Disiplin Guru
Menurut Suharsimi Arikunto, mengemukakan bahwa disiplin adalah menunjuk kepada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatieya.7 Sedangkan menurut Keith Davis yang dikutip oleh R.A. Santoso Sastro Poetro mengemukakan bahwa disiplin adalah suatu pengawasan terhadap diri pribadi untuk memenuhi
ー・セウケ。イ。エ。ョ yang telah ditentukan oleh pimpinan untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah disetujui/diterima sebagai suatu tanggung jawab.8
Selanjutnya pengertian disiplin lai!'J1ya yang dikemukakan oleh Bedjo . Siswanto menjelaskan bahwa disiplin adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturai1-peraturan yang bcrlaku, baik yar,g tertulis maupun
6Irwanto, eLall.Op.Cit., h. 97
7 Suharsimi Arikunto, A-lanajemen Pengajaran Seem'a Alanusiawi (Jakarta: PT. Rineka
Cipta. 1990), h, 144
8R. A. Santoso Sastru Poetro, Partisipasi Komunikasi, PresuCisi dan Qisiplin da/am
yang tidak tertulis serta sanggup menjelaskannya dan tidak mengelak untuk menerima sangsi-sangsinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang dikaitkan kepadanya.9
Sesuai dengan perintah Allah dalam aI-Qur'an surat An-Nisa ayat 59: 10
t...:J\ :1:\. '\.11 \ \ :1 ".11 \NセNアG 4.ll1 \NセNl|
\
'-1' -.
:ll\,-,'·tG
(59: 0 ) セNyG <,F'.J.JUY"'J' セNj セ y.. セ U:!_ セN
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman. ta 'atilah Allah dan ta 'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu
(Q.s.
An-Nisa ayat 59)Apa yang diterangkan dalam ayat lersebut dipeIjelas dalam hadits Nabi yang berbunyi :
'f"-GMBGセj[mBLA⦅NyG .- - fl'''--セBGセj[mTA⦅NyGNjZAu .- """'IUI- r '_.J-'.Jy.:.. '"'":f'"",,U>J.JC"""""-1'-':'-"'\- Zᄋli|⦅iセNZ⦅|Q セ Y..)'"-'"",,-':.11
1:-Artinya: "Seorang muslim wajib mendengar dan taat terhadap perintah yang disukainya maupun tidak, keeuali bila lCl aiperintah mengerjakan kemaksiatan, maka
ia idak wajib mendengar dan taat" (HR. Muttafaq a '[aihi). II
Berdasarkan pemyataan tersebut kiranya jelas bahwa disiplin adalah suatu keadaan alau kepaluhan lerhadap peraluran-peraturan yang telah ditetapkan baik itu tertulis maupun lidak tertulis yang dilakukan dengan senang hali, suka rela dan tanggung jawab berdasarkan kesadaran yang tumbuh dalam diri seseorang, serta tiada .suatu peianggaran-pelanggaran baik secara Iangsung maupun tidak langsung, selama
peraturan ilu lidak melanggar norma-norma agama.
9Bedjo Siswanto, /vfanajemen Tenaga Kerja(Sandung: Sinar Bam, 1989), h. 278
10Departemen Agama, A/-Qur 'an dan Terjemahnya, il. 128 .
Adapun pengertian guru menurut Moh. Uzer Usman mengemukakan bahwa guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini mestinya tidak dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang kependidikan walaupun kenyataannya masih terdapat dilal..'Ukan oleh orang di luar pendidikan. Oleh karena itu, jenis profesi ini paling mudah terkena pencemaran12
Sedang menurut Dzakiyah d。イセ。エL guru adalah seorang yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang dapat memudahkan dalam melaksanakan peranannya membimbing muridnya. Ia harus. sanggup menilai diri sendiri tanpa berlebih lebihan, sanggup berkomunikasi dan bekeIjasama dengan orang lain.13
Selanjutnya menurul Departemen Pendidikan dan Kebuc:<yaan, yang dikulip oleh Syafrudin Nurdin, mengemukakan bahwa guru adalah seorang yang mempunyai gagasan yang harus diwujudkan unluk kepentingan anak didik, sehingga menunjang hubungan . sebaik-baiknya dengan anak didik, sehingga menjunjung tinggi, mengembangkan dan menerapl<an k;,:ulamaan yang menyangkul agama, kebudayaan, k '1el muan.14
Dengan demikian jelaslah guru merupakan suatu profesi yang tugasnya adalah .mengajar, membimbing dan mengarahkan siswanya agar dapal belajar dengan baik dan kreatif, dan hal ini tidak dapal dilakukan oleh sembarang orang diluar
12Moh. Uzer Usman.Menjadi Guru Propesiona!(Bandung : Remaja Rosda Karya. 2002). h.
5
13Dzakiyah Darajat,lvfe/odologi pengajaran Agama Islam(Jakarta: PT Bumi Aksara), h.. 266
pendidikan. Profesi ini dijelaskan oleh orang yang telah memiliki kemampuan dan
keahlian khusus dalarn bidang pendidikan.
Jadi apabila digabungkan kedua kata antara disiplin dan guru menjadi disiplin
guru. Menurut Ali Imron berpendapat bahwa disiplin guru adalah suatu keadaan tertib
dan teratur yang dimiliki guru dalarn bekerja di sekolah, tanpa ada
pelanggaran-pelanggaran yang merugikan baik seeara langsung maupun seeara tidak langsung
terhadap diri sendiri, teman sejawat dan terhadap sekolah seeara keseluruhan15•
JBerdasarkan pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan, disiplin guru
adalah suatu keadaan tertib dan teratur yang diupayakan oleh guru dalam melakukan
tugasnya di sekolah yaitu menaati peraturan yang ada dengan senang hati, tanpa ada
pelanggar:m yang merugikan baik seeara langsung terhadap diri guru sendiri maupun
sesarna teman dan juga terhadap lembaga atau sekolal1.\/
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin guru
'Disiplin guru dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dengan kata lain untuk
mel1gukur til1ggi til1gkat disiplil1 gum diperlukan beberapa indikator yang dapat
mel1dukul1g terciptanya disiplin seorang guru tersebut. Dalam hal ini H. セQ。Q。ケオ S.P .
. Hasibuan menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat menyebabkal1
timbull1ya disiplin, yaitu;
I. Kesedian pegawai
2. Kompensasi Igaji yang diterima oleh pegawai
3. Hubungan antara pegawai 4. Peraturan Undang-undang 5. Keteladanan seorang pegawai 6. Ketegasan Pimpinan
7. Pengawasan melekat
8. Pengahargaan hasil kerj a pegawai16
Sedangkan menurut Ismail Masya, membagi disiplin menjadi dua, yaitu : I.) Disiplin yang til11bul dalam diri seseorang secara spontan atas dasar
kerelaan, keikhlasan, dan bukan atas dasar paksaan atau karenaambisi sesuatu.17
2.) Displin berdasarkan perintah, yaitu disiplin yang timbul dan tumbuh karena paksaan. Perirtah serta kekuasaan adanya ketentuan-ketentuan tertentu. J
Dengan demikian kedisiplinan dalam bekerja dapat til11bul dalam diri individu dan juga dapat berasal dari luar individu.
c. Indikator Oisiplin Guru
Pelaksanaan tugas guru merupakan perwujudan dari sikap disiplin guru. Dan J"ga dapat dikatakan bahwa pelaksanaan tugas guru merupakan "indikator" dan disiplin kerja guru. Seorang guru yang telah l11elaksanakan tugasnya, maka dikatakan
16H. Malayu Sp Hasibuan. Alanqjemen Sumber Afanusia Dasar dan Kunci Keberhasilan
(Jakarta: GUl1ung Agung,1995), h. 89
telah disiplin. Sebaliknya bagi guru yang tidak melaksanakan tugas-tugasnya
dianggap tidak disiplin.
Tugas guru dalan1 mengajar secara umum dapat di kelompokan menjadi tiga
bagian. Tiga bagian itu adalah tugas sebelum mengajar, tugas pada saat mengajar dan
tugas setelah mengajar.
Tugas guru sebelum mengajar adalah bagaimana merencanakan suatu sistem
yang baik, tugas guru pada saat mengajp.r adalah bagaimana menciptakan suatu
sistem pengajaran yang sesuai dengan yang direncanakan. Sedangkan tugas guru
setelah mengajar adalah bagaimana menentukan keberhasilan pengajaran yang telah
dilakukannya..18
Berdasarkan penjelasan urian di atas tugas guru merupakan salah satu
indikator disiplin guru. Disiplin sangat penting bagi guru, karena itu harns
ditanamkan terus menerus kepada guru. Dengan penanaman yang terus menerus
maka disiplin akan menjadi kebiasaan bagiguru. Adapun indikator-indikator disiplin
guru lainnya yaitu :
I. Hadir di sekolah 15 menit sebelum pelajaral' dimulai dan pulang setelah pelajaran selesai.
2. Menandatangani daftar hadir
3. Hadir dan meninggalkan kelas-kelas tepat waktu 4. Melaksanakan tugas serara tertib dan teratur
5. Tidak meninggaJkan sekolah tanpa izin kepaJa sekolaJ1 6. Mengisi batas pengajaran setiap selesai mengajar 7. Mengisi buku agenda guru
8. Mengikuti upacara sekolah
9. Berpakaian rapih dan pantas.19
Disiplin baik yang dimiliki guru sangat penting dalam kelanearan proses belajar mengajar guru dengan siswa di sekolab. Karena sikap disiplin yang dimiliki oleh guru tentu akan membawa kepada keberhasilan dan kemajuan sekolab. Oleh karena itu sikap disiplin yang dimiliki guru harus benar-benar diterapkan dengan baik, tidak hanya di dalam kelas tetapi juga di sekolab. Adapun sikap disiplin (indikator) yang baik yang dimiliki guru seperti yang te1ah disebutkan di atas.
Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sikap disiplin guru itu sangat penting dalam proses kegiatan di sekolab dan harus dikembangkan baik di kelas maupun diluar kelas (sekolah).
3. Hakikat Persepsi Siswa Terhadap Disiplin Guru
Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa persepsi merupakan pengalaman seseorang melalui penglihatan untuk mengenali objek dari apa yang dilihat, dari lingkungannya. Persepsi ini akan muneul setelah adanya stimulus (rangsangan) dalam diri siswa. Persepsi ini akan berbentuk positif yang diwujudkan dalam bentuk rasa senang.
Disiplin guru merupakan suatu upaya yang dilakukan guru untuk merangsang dan mendorong siswa untuk aktif ciaa kreatif dalam be1ajarnya. Keberhasilan siswa itu tidak lepas dari keberhasilan proses belajar, yang kemungkinan besar dipengaruhi
19Dikdasrncn. Dir.Pen. Das, Pcmnjuk Peningkatkan Alu//{ Pemt;dlkan di Seko/ah Das,,,-,
oleh kedisiplinan seorang guru daJam mengajarnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Soegong Prijodarminto, yang dikutip Tulus Tu'u menjelaskan bahwa disiplin yaitu kondisi yang tercipta dan berbentuk melalui proses dari serangkaian prilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.20 Dalam hal ini seorang guru yang melaksanakan kedisiplinan dengan mematuhi peraturan atau ketertiban di sekolah, akan mempengaruhi proses belajar mengajar secara aktif dan efisien.
Persepsi siswa terhadap disiplin guru adalah pandangan siswa terhadap kedisiplinan yang dilakukan guru dalam menjalankan tugasnya dilihat dari kegiatan atau kepatuhan guru terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan baik tertulis maupun tidak tertulis yang dilakukan dengan senang hati, suka rela dan tanggung jawab berdasarkan kesadaran yang tumbuh dalam diri seorang guru.
4. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Dalan1 masalah motivasi ada istilah yang hampir sarna pengertiannya, yaitu Motive, Driven dan Needs.21 Sedang mf'nurut Filmore Motivasi akar katanya adalah . motif. Sehingga motivasi diartikan sebagai :
Motivation is an enc:'gizing condition ofthe orga:1ism that serves to direct
that organism to ward the gold of a certain class. .fadi motif itu diartikan sebagai
20Tulus Tu'u, Peran Disiplin Pada Prilakl! Dan Pre,vlasiSiswa(Jakarta: Gramcdia Widia
saran;] Indonesia, 20C4).;1. 3 .
suatu kondisi (kekuatanldorongan) yang menggerakan organisme (individu) Ulltuk mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan tertentu alaU dengan kala Jain motif itu yang menyebabkan timbulnya semacam kekuatan agar individu itu berbuat bertindak atau bertingkah Jaku.
Berdasarkan pendapat di atas, bahwa motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah aktif dalam diri seseorang Ulltuk melakukan sesuatu kegiatan atau tindakan.
Adapun kata Belajar, menurut Sardiman, dimalmai sebagai usaha penguasaan materi pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya dengan penambahan pengetahuan.22
Jadi apabila digabungkan kedua kata antara motivasi dan belajar akan mempunyai pengertian bahwa motivasi belajar adalah suatu dorongan atau daya penggerak dalam diri siswa melakukan kegiatan yang menimbulkan dan memberikan arah kegiatan belajar. Sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dengan demikian amatlah penting pagi para guru. untuk menumbuhkan dan memberikan motivasi agar anak didiknya dapat melakukan aktifitas belajarnya dengan baik, sehingga aka:1 mendapatkan out-put yang baik dan berkualitas tinggi.
b. Macam-macam Moi:ivasi Bclajar
Menurut Muhibbin Syah bahwa motivasi dapat dibedakan dlla macam, yaitll:
22 Sardiman A.M, fnleraksi dan A10tivasi Be/ajm Alengajor (Jakarta: P1'. Raja Grafindo
I. Motivasi Intrinsik, yaitu hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi pelajaran dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan.
2. Motivasi Ekstrinsik yaitu hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan perhatian, peraturan dan tata tertib sekolah, guru tauladan, orang tua , guru, ini merupakan contoh-contoh konkret motivasi ekstrinsik yang dapat menolong siswa untuk belajar.23
c. Faktor-Faktor yang mcmpengaruhi Motivasi Belajar
Menurut Oemar Hamalik ada beberapa faktor yan mempengaruhi motivasi, baik motivasi intrinsik atau motivasi ekstrinsik diantaranya :
I. Tingkat kesadaran ウゥセキセ akan kebutuhan yang mendorong tingkah laku I
perbuatannya dan \:esadaran atas tujuan belajar yang hendak dicapai.
2. Sikap guru terhadap kelas, guru yang bersikap bijak dan selalu merangsang siswa untuk berbuat kearah suatu tujuan yang jelas dan bermakna bagi kelas. 3. Pengaruh kelompok siswa. Bila pengaruh kelompok terlalu kuat maka
motivasinya lebih cenderung ke sifat ekstrinsik.
23 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Bani (Bandung : PT. Rcrnaja
4. Suasana kelas juga berpengaruh terhadap muncul sifat tertentu pada motivasi belajar siswa.24
Dari pendapat di atas, dapat dikemukakan dengan jelas bahwa tinggi rendahnya motivasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor dari dalam diri siswa itu sendiri seperi umur, kondisi fisik, kekuatan intelgensi minat dan lain-lain. kedua, faktor dari luar diri siswa seperti faktor lingkungan, kebiasaan prestasi dan latihan.
d. Ciri-ciri Motivasi dalam Diri Seseorang
Adapun beberapa ciri-ciri untuk mengetahui motivasi dalam diri seseorang seba;;aimana dijeJaskan oleh Sardiman A.M, yaitu :
1.)Tekun menghadapi tugas, tak pemah berhenti sebelum selesai. 2.) Diet menghadapi kesulitan, tak putus asa
3.) Lebih senang belajar sendiri
4.) Cepat bosan pada tugas rutin (berulang-ulang begitu saja)
5.) Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu 6.) Senang memecahkan masalah atau soa1.25
Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti seseorang memiliki motivasi yang cukup kuat. Dan ciri-ciri tersebut per:!ing dalam kegiat:m belajar mengajar Karena kegiatan belajar akan berhasil baik. kalau siswa tekun belajar dan
2:4 Oemar Hamalik,Kurikulum dan Pembelaje.,m" (Jakarta: Bumi Aksara, 2003). h. 121
mengerjakan tugas dengan baik. Hal itu semua dapat dipahami benar oleh guru, agar interaksi dengan siswanya dapat memberikan motivasi yang tepat dan optimal.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa apabila ciri-ciri tersebut dimiliki oleh siswa dalan1 belajar, maka siswa akan memperoleh hasil belajar baik yaitu seorang siswa akan belajar tekun, sungguh-sungguh dan mengerjakan tugas dengan baik, bila siswa memiliki motivasi yang kuat, serta siswa akan mengikuti kegiatan belajamya dengan baik . Hal tersebut merupakan ciri motivasi bclajar siswa yang「。ゥセ[ dalam belajar.
S. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Menurut Zuhairini, pendirlikan agama dapat diartikan sebagai usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam.26
Menurut Ahmad Tafsir bahwa penpidikan agama itu intinya ialah pendidikan keberimanan, yaitu usaha-usaha menanam keimanan dihati anak-anak kita. Adapun menambab pengetahuan tentang beriman. Cara-cara melakukan peribadatan seperti yang dikehendaki Allah S.W.T sebenamya tidak sulit.27
26ZUhairini, A-fetode Khusus Pendidikan Agama Islam (Malang : Biro lImiah Tarbiyah lAIN
Sunan Ampel. 1983). h. 17
27 AhmadTafsir,Afetod%gi Pengajaran Agama Islam(Bandung : PT Rcmaja R,)sda Kar)'a,
Berdasarkan pengertian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam merupakan pendidikan yang universal. Yakni menyangkut kehidupan dunia dan kehidupan akhirat supaya mereka hidup dengan ajaran Islam.
Disamping itu, Pendidikan agama Islam merupakan suatu usaha atau proses yang dilakukan untuk menanamkan, membina keimanan pada diri anak didik agar merUadi anak yang memiliki kepribadian muslim yang taat beribadah kepada Allah S. W.I. serta dapat mengamalkan seluruh :tjaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Ruang lingkup Pcndidikan Agama Islam
Kurikulum pendidikan agama Islam untuk setiap JellJang dan lembaga pendidikan itu disesuaikan alau dibedakan berdasarkan tingkat perkembangan anak didiknya. Oleh karena itu, tidak mugkin ada kesamaan kurikulum SD, SLIP dan seterusnya.
Berkenaan dengan hal tersebut, Zuhairini menje1aska..'1 bahwa ruang lingkup
pendidikan Islam di SO meliputi :
I. Memperluas materi tinglcat SO melalui penganalisaan dan keterangan-keterangan Logis.
2. Mengenal sifat-sifat Tuhan yang menuju ketentraman batin anak. 3. Menggerakan aktivitas kehidupan beragama dalam masyarakat.
dengan tingkat umumya.
5. Memberikan pengertian lebih lanjut tentang kitab-kitab suci dan sumber-sumber
hukum
lainnya yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari.
6. Sejarah perkembangan dan agama-agama dan penyiar-penyiarnya.28
Menurut Muhaimin ruang lingkup materi PAI(kurikulum 1994) pada
dasamya mencakup tujuh unsur pokok, yaitu:
1. AI-Qur'an-Hadits
2.Keimanan 3. Syariah
4.Ibad&h
5. Muamalah
6. Akh1ak
7. Tarikh (sejarah)29
c. Tujuan Pcndidikan Agama Islam
Menurut Zuhairini tujuan umum pendidikan agama 。、。ャセィ membimbing anak
. agar mereka menjadi muslim sejati. beriman teguh. beramal shaleh dan berakhlak
mulia serta bergllna bag; masyarakat agama dan negara30
28Zuhairini, Op.CiI.,h. 66 29Muhaimin,Op.CiI., h, 79
Tujuan umum khusus pendidikan agama untuk Tingkat Lanjutan Pertama adalah sebagai berikut:
I. Memerlukan ilmu pengetahuan agama.
2. Memberikan pengetahuan tentang agama Islam yang sesual dengan tingkat kecerdasannya.
3. Memupukjiwa agama.
4. Membimbing anak agar mereka beramal shaleh dan berakhlak mulia..31
Sedang di daJam GBPP PAl 1994, Tujuan pendidikan agama Islam ialah meningkatkan iman, pemahaman, penghayatan, dan pengambilan peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah S. W.T. serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bennasyarakat, berbangsa dan bernegara32
31 Ibid, h.MセW
6. Hakikat Motivasi bclajar pada mata pclajaran Pcndidikan Agama Islam Motivasi merupakan sesuatu kekuatan yang mendorong individu (dalam hal
..
IllI Siswa) untuk bertingkah laku dan meningkatkan aktifitas belajamya, serta mempunyai peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan gairah dan semangat belajamya, maka motivasi perIu ditingkatkart.
Dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik instrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Motivasi instrinsik ialah motivasi yang ada dalam diri siswa tidak perin dari luar, sedangkan motivasi ekstrinsik ialah Il10tivasi yang ada diluar diri siswa, perin adanya rangsangan dari luar siswa. Motivasi bagi siswa dapat mengembangkan aktifitas, inisiatif, mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam kegiatan belajar.
B. Kerangka Berpikir
Dalam interaksi belajar mengajar di sekolab siswa mengadakan hubungan langsung dengan gurunya, kemudian siswa akan memberikan persepsi atau tanggapan terhadap guru tersebut. Termasuk tentang disiplin guru, selanjutnya siswa akan
"
ll1efilberikart persepsinya filasing-filasing dari apa yang dilihatnya. Persepsi ihi teijadi dimulai dengan datangnya stimulus (rangsangan) dari lingkungan belajarnya terhadap alat indra individu yang dilihatnya.Disiplin yang dilaksanakan oleh guru dalam proses belajar mengaJar dipersiapkan oleh siswa, berdasarkan stimulus yang diterima dari lingkungan belajarnya. Sesuai dengan persepsinya siswa akan memberikan tanggapan yang positif terhadap disiplin guru yaitu, jika disiplin guru dapat meningkatkan dan membangkitkan semangat dan motivasi belajar siswa dengan baik, apabila disiplin guru iill sebagai stimulus bemilai baik. Demikian pula sebaliknya, siswa akan filell1berikart persepsi yang negatif apabila disiplin guru iill di pandang kurang baik.
Sedangkan motivasi belajar merupakan suatu dorongan semangat untuk mau belajar yang dapat dilihat dad minatnya belajar, perhatiannya pada pelajarannya, serta kehadiran di sekolah, jika siswa n1emiliki l110tivasi belajar, otomatis ia akan mudah menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, yang pada akbimya prestasi belajar siswa akan meningkat.
,
Disiplin yang dimiliki oleh para guru hendaknya merupakan sikap profesional guru, agar didalam pelaksanaannya mampu meningkatkan motivasi belajar siswa untuk belajar. Dimana guru harus dapat memberikan contoh atau tauladan yang baik pada para siswa sehingga kegiatan belajar menjadi kondusif karena penyimpangan-penyimpangan sikap yang mungkin timbul dapat dicegah.
C. Hipotcsis Pcnclitian
Hipotesis adalah anggapan sementara terhadap permasalahan yang penulis angkat dalam skripsi ini sampai terbukti melalui data yang terkumpul yang sebenamya perlu: diuji. Setelah hipotesis yang dimaksud diuji dengan menggunakan anal isis statistik da terbukti kebenarannya, maka hipotesis tetsebut betubah mehjadi prinsip atau fakta.
Adapun hipotesis penclitian dalam skripsi ini adalall sebagai berikut ;
Ho : Tidak terdapat hubungan yang positif antara persepsi siswa terhadap disiplin guru (X) dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAl (Y).
Ha : Terdapat hubungan yang posistif antara persepsi siswa terhadap disiplin guru (X) dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran jJAI (Y).
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri I Tambun Selatan yang terletak di JI. Pendidikan II Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. Adapun waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan September
sid
Oktober 2006.B. Varia bel Penelitian
Variabel penelitian merupakan objek pengamatan atau fenomena yang diteliti.! Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang merupakan variabcl bebas dan variabel terika!. Adapun variabel bebas berkenaan dengan persepsi siswa terhadap disiplin guru dan variabel terikat berkenaan dengan motivasi belajar siswa.
Adapun variabel bebas, berkenaan 、セョァ。[Q persepsi siswa terhadap disiplin guru. meliputi sifat-sifat yang haruE dimiliki oleh seorang guru, sikap terhadap orang lain khususnya peserta didiknya dan cara menerima kesan-kesan. Sedangkan variabel terikat, berkenaan dengan motivasi belajar siswa, meliputi kondisi dan situasi proses belajar mengajar, kegairahan dan kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran.
1Ibnu hajar, Dasar-dasar A'felodologi Penelitian Kuamitut(( da/am Pendidikan(Jakarta: PT,
Tabell Variabel Penelitian
No Variabel Dimensi Indikator
l. Variabel x
Disiplin Guru I. Keteladanan guru a. Kehadiran Guru
b. Ketepatan waktu masuk kelas c. Ketepatanwaktumeninggalkan
kelas
d. Mengikuti upacara sekolah e. Memberi contoh
f. Disiplin dalam berpakaian 2. Kemampuan guru a. Penggunaan media .NセセB
pembelajaran ...
b. Penggunaan metode pembelajaran c. Penggunaan sumber
pcmbelajaran
d. Kemampuan menguasi pelajaran
3. Keadilan guru a. Kepada siswa b. Pemberian nilai 4. Ketegasan guru a. Pemberian tugas
b. Pemberian hukuman
2. Variabel y I. Motivasi intrinsik a. Perasaan menyenangi materi
Motivasi b. Kebutuhan terhadap materi
belajar siswa
2. Motivasi ekstrinsik a. Pemoerian nilai b. Pemberian hadiah
c. Persaingan dalam bJajar d. Pemberian tugas
e. Pujian
,
I
f. Hukuman I
,
I
J
g. MinatI
_. Mセ⦅N⦅MMMML
[image:45.595.78.516.135.701.2]memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian, sedangkan sam pel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian, artinya secara sederhana sampel adalah bagian dari populasi.2 Adapun populasi siswa yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas II SMP Negeri 1 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang berjumlah 528 siswa. Tidak semua siswa dijadikan sam pel penelitian, tetapi diambil 60 siswa (11,36%). Yang dijadikan sampel penelitian adalah kelas II.D sebanyak 15 siswa, kelas II.F sebanyak 15 siswa, kelas Il.G sebanyak 15 siswa dan kelas ILl sebanyak 15 siswa, jadi total seluruh responden sebanyak 60 siswa.
Adapun siswa yang dijadikan sampel penelit;an dipilih secara acak dari masing-masing kelas dengan batas jumlah sampel ditentukan banyaknya sesuai dengan ketentuan di atas. Dengan demikian siswa memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden.
9, Instrumen Pengumpulan 9ata
Untuk memperoleh data' atau informasi yang berkenaan dengan penelitian ini maka penulis menggunakan beberapa macam instrumen pengumpulan data yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keperluan
informasi yang ingin dicari. Adapun instrumen pengumpulan data itu, antara lain:
1. Angket, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyusun item-item pertanyaan secara terperinci dalam suatu daftar pertanyaan dengan disertai petunjuk pengisian untuk mengetahui dan mengungkapkan skala persepsi siswa terhadap disiplin guru dan skala motivasi belajar siswa.
2. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung objek yang akan diteliti. Adapun teknik ini digunakan untuk mengetahui keadaan dan kondisi SMP Negeri 1 Tambun Selatan, baik fisik (sarana prasarana), struktur organisasi, proses pendidikan, keadaan guru, dan siswa yang terkatt erat dengan penelitian yang dilakukan.
3. Wawancara, yaitu teknik pcngumpulan data dengan mengadakan wawancara dengan kepala sekolah, beberapa staf sekolah, guru, siswa dan orang yang dianggap perlu untuk menunjang data tersebut. Adapun teknik ,ini digunakan untuk mengetahui latar belakang, kondisi dan perkernbangan
sekolah, motivasi siswa dalam belajar dan lain-lain.
Tabel2
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Dimensil Nomor soal Jumiah
Indikator DisipJin Guru Keleladanan Guru;
a. Kehadiran Guru 1,22 II
b. Ketepatan waktu 5, 6 masuk kelas
c. Ketepatan waktu 10,29 meninggalkan kelas
d. Mengikuti upacara 2 sekolah
e. Memberi contoh 15,11,19
f. Disiplin dalam 3
berpakaian
Kemampuan Guru
a. Penggunaan media 10
pembelajaran 8, 18,30
b. Penggunaan metode
4,7, pembelajaran
c. Penggunaan sumber 28,21 pembelajaran
d. Kemampuan
I
9,17,27 menguasi pelajaran
. KeadilalJ Guru;
a. Kepada s;swa 12.23,13 6
b. Pemberian nilai 25,14,16
Ketegasan Guru;
--a. Pemberian tugas 24 3
b. Pemberian hukuman 26,20, -
--Motivasi Bdajar Motivasi Intrinsik;
Siswa a. Perasaan 2, 16,20,7, 14, 9
menyenangi materi 18. b. Kebutuhan terbadap 17. 24, 5,
materi
lvfotivasi Ekstrinsik;
L
a. Pemberian nilai I. 19,21,25 1i
.···i
[image:48.595.71.506.149.711.2]b. Pemberian hadiah 3,4 c. Persaingan dalam
6, 22, 28
セH・ャ。ェ。イ
9,11,12,23/d. emberian tugas
e. Pujian 8, 15
f. Hukuman 10,27
g. Minat 13, 26, 29, 30
E. Teknik Analisis Data
Setelah mendapatkan berbagai macam data atau informasi dari instrumen pengumpulan data yang digunakan, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan anal isis terhadap data yang ada tersebut.
Data yang diperoleh dari instrumen pengumpulan data adalah data yang berkaitan dengan skala persepsi siswa terhadap disiplin guru dan data yang berkaitan dengan skala motivasi belajar siswa. Adapun kedua data tersebut baik data skala persepsi siswa terhadap disiplin guru dan skala motivasi belajar siswa merupakan data yang bersifat kualitatif, maka kemudian dari data yang bersifat kua1itatif akan diubah menjadi data yang bersifat kuantitatif.
Jika pernyataan bersifat positif : Jika pernyataan bersifat negatif :
Alternatif jawaban Skor Alternatif Jawaban Skor
SS (Sangat Setuju) 4 SS (Sangat Setuju) I
S (Setuju) 3 S (Setuju) 2
TS (Tidak Setuju) 2 TS (Tidak Setuju) 3
STS (Sangat Tidak Setuju) I STS (Sangat Tidak Setuju) 4 Setelah data skala persepsi Slswa terhadap disiplin guru dan skala motivasi belajar Sl3wa telah berubah menjadi data kuantitatif, maka selanjutnya kedua data terse but dikorelasikan dengan rumus korelasi untuk mengetahui seberapa signifikan pengaruh persepsi siswa terhadap disiplin guru terhadap motivasi belajar siswa. Rumus korelasi ini digunakan karena penelitian ini membahaE dua variabel yang berhubungan satu dengan lainnya.
Adapun rumus korelasi yang digunakan adalah rum us korelasi product
moment dari Karl Pearson:
Keterangan :
·rxy
N
X Y
=
Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y Jumlah responden
A. Gambaran Vmum SMP Negeri 1 Tambun Selatan
1. Latar Belakang Berdirinya SMP Negeri 1 Tambun Selatan
SMP Negeri 1 Tambun Selatan merupakan salah satu sekolah berstatus negeri yang berada di Kabupaten Bekasi, yang letaknya di 11. Pendidikan II Tambun Selatan. Sekolah ini didirikan pada tahun 1959, yang dilatarbelakangi·' dengan adanya tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pendidikan anak-anaknya. Dimana, ketika itu sekolah yang ada tidak mampu untuk menampung siswa/siswi lebih banyak lagi, bahkan sekolah yang berstatus negeri un:ak tingkat menengah pertama ketika itu belum ada atau belum direalisasikan. Dengan demikian akhirnya sekolah ini dibangun dan dapat berjalan dengan baik dan lancar hingga sekarang yang berdasarkan atas Surat Izin DP: 025/E/51l965 dan SK KA. KANWIL BPN labar No. 337/HP/KW/BPN/1994.
Adapun visi dari sekolah SMP !';egeri 1 Tambun Selatan ini ialah "Unggul dalam prestasi, sehat jasmani dan rohani, tinggi apresiasi seni . berlandaskan iman dan taqwa".
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi sekolah ini cukup sederhana, tetapi walau demikian dapat menciptakan prestasi yang membanggakan, struktur sekolah ini dimulai dari yang tinggi kepala sekolah dengan garis kordinasi bersama komite sekolah, lalu dibantu oleh wakil kepala sekolah, untuk membangun suatu kegiatan belajar sekolah maka dibantu oleh dua staf yaitu staf bidang kesiswaan dan humas, dan staf bidang kurikulum, untuk menyangkut masalah administrasi sekolah dibantu oleh kepala bagian tata usaha (TU) dan kebawah dewan guru.
3. Kegiatan Ekstra I;:urikuler
Diantaranya: Paskibra, Pramuka, Futsal, PMR, Pencak Silat, dan Basket. 4. Keadaan Guru dan Siswa SMP Negeri 1Tambun Selatan
Adapun jumlah dewan guru adalah 56 orang, dengan jumlah guru nerempuannya 42 orang dan guru laki-laki 13 orang, khusus untuk materi Agama Islam 3 orang, setiap jenjang satu orang. Untuk lebih jelas lihat keterangan atau data tentang keadaan guru dibawah ini :
Tabel3
Data Gurn SMP Negeri 1 Tambun Selatan
I
PendidikanI
No Nama Guru Mata Pelajaran
I
hirI
l--j-+-A-a-n--A-n-d-a-w-iy-a-I-1---+T-e-k-n-j-k-I-n-r-o-rn-,-a-t-ika--t-
2
・[NZサセ
[image:53.595.59.510.132.699.2]2 Aang Dahlan Kusnawati IPS/Sejarah
3 Adang Teknik Informatika
4 Ai Kusnawati IPA/Biologi SPd
5 Anani Mulyani Bahasa Inggris SPd
6 Aryani Kadarwati IPA/BiologilKimia SPd
7 Aseproni Olahraga SPd
8 Ati Mayangsari Keterampilan Siswa WBA
9 Bay Zubaidah IPA/Fisika Dra
10 Demsi Siagian Kesenian SPd
11 Diana Simamora Bahasa Indonesia SPd
12 Dini Mahdini Bahasa Indonesia SPd
13 Eli Marlina Pengetahuan Alam AmC:.Pd
14 E. Kurnaesih Bahasa Inggris SPd
セM
15 E. Supriadi PKN SPd
16 Erna Ningsih Bahasa Inggris Amd.Pd
17 Esmai Matematika Amd.Pd
18 Etik Ismiati Matematika , 'SPd
19 Else IPS/Geografi SPd
20 Guntur BTA BA
21 Herawati Tata Busana SPd
22 Heri セオウュ。ョ。 PAl Drs ,i
i
23 lis Aisyah Bahasa Daerah SPd
24 Ida Susanti Matematika SPd
26 Indun Tri Wigawati Pengetahuan Sosial SE
27 Krisvilawati IPAlFisika SPd
28 Kurniasih IPAlBiologi Amd.Pd
29 Lailin BK SPd
30 Latifah Hanum Kesenian SPd
31 Mamah Salamah PAl Amd.SAg
32 Mujianto Komputer Amd.Kom
33 Ngatiman Bahasa Indonesia SPd
34 Noviana 1PS/Ekonomi .•1" SPd
•.
35 Nunung Kurniasih Bahasa Inggris SPd
36 Nurul Khotimah Bahasa Inggris SPd
37 Oha Widiar,syah Penjaskes SPd
-38 Rafena Sitinjak KTK SPd
...
_
-39 Rita Jamilah Kesenian SPd
40 Rita Puspita BK SPd
.
41 Renti Situmorang PKN SPd
42 Rohanl Penjaskes ' . Dra
.
43 Rosywyanti Bahasa Daerah SPd
44 Siti Maemunah Pendidikan Sosial Dra
45 Slamet Supriyadi IPS/Ekonomi SPd
46 Supringadi Bahasa Indonesia SPd
47 Surandini Bahasa Indonesia SPd
48 Sukesih Pengetahuan Sosial Amd.Pd
49 H. Saan Iskandar Matematika SPd
50
Taherani Matematika MMs51
Titin Mutianingsih Bahasa Daerah SPd52
H. Tuti Tasriani Matematika Amd.Pd53
Ujang Subur Penjaskes Drs54
Wiji Rahayu Bahasa Indonesia SPd55
Yayah Tasdiah Bahasa Inggris SPd56
Yusnimar BTA BA5. Keadaan Siswa Tahun 2005-2006
Adapun jumlah siswa adalah
1716
orang dengan terdiri24
kelas yang waktu belajarnya terbagi dua yaitu pagi dan siang hari. Dan biasanya kelas tiga masuk pagi, untnk kelas dua 6 kelas mas uk pagi dan 4 kelas masuk siang hari. Hal ini dikarenakan faktor sekolah hanya memiliki24
ruangan kelas layak pakai. Berikut data keadaan siswa SMP Negeri 1 Tambun Selatan Bekasi, yaitu :Tabel4
Data Siswa SMP Negeri 1 Tambun Selatan
Jumlah Siswa
No Kelas
-
JumlahLaki-Iaki Perempuan
1
1
211
309
57.0
2
II216
312
528
,
111
268
379
647
.)
Total
695
1000
1695
I
[image:56.595.69.506.95.672.2]6. Keadaan Pegawai
TabelS
Data Keadaan Pegawai SMP Negeri 1 Tambun Selatan
Jumlah :
No Uraian Jumlah
Laki-laki Perempuan
I Pegawai Administrasi 6 orang 10 orang 16 orang
2 Pesuruh 5 orang
-
5 orang7. Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana yang dimiliki sekolah sudah cukup memadai dilihat dari segl
jumlah ruangan ataupun peralatan dan perlengkapan yang membantu
kelancaran dan menunjang kondisi belajar. Sarana dan prasarana itu pun baru
direnovasi agar lebih nyarnan dalarn belajar. Adapun saran a prasarana yang
tersedia dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
[image:57.595.80.513.171.687.2]Tabel6
Data Sarana dan Prasaran,a SMP Negeri 1Tambun Selatan
No Uraian Jumlah Kondisi
I Ruang Belajar 24 Layak Pakai
2 Ruang Komputer 2 Layak Pakai
3 Laboratorium 2 Layak Pakai
I
4 Ruang Perpustakaan I Layak Pakai
I
5 Ruang BK 1 ' Layak Pakai
i
I I
6 Ruang Kantor 3 Layak Pakai I
7 Ruang Guru 1 Layak Pakai
8 Ruang Kesenian / Pertemuan 1 Layak Pakai
9 Masjid Sekolah 1 Layak Pakai
10 Lapangan Olahraga 1 Layak Pakai
11 RuangPMR 1 Layak Pakai
12 Gudang I Layak Pakai
B. Deskripsi Data
Data yang diperoleh penulis adalah meliputi dua hal karen a penelitian
InJ ingin mengungkapkan hubungan antara dua variabel yaitu persepsi siswa terhadap disiplin guru (variabel X) dan motivasi helajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (variabel V).
Setelah data-data telah dikumpulkan melalui instrumen data yang digunakan yaitu angket yang telah c'iberikan kepada 60 orang siswa kelas II SMP Negeri I Tambun Selatan, maka selanjutnya data tersebut lalu dideskripsikan dan dianalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Adapun sampel penelitian yang diambil lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel7 Sam pel Penelitian
Jenis Kelamin
I
I
! ,JumlahLaki-Iaki Perempuan
L.-
__
セ [image:58.595.79.505.99.543.2]ILD 7 8 IS
II.F 7 8 15
ILG 7 8 15
ILl 7 8 15
Total 28 32 60
Sebelum mengetahui hasil data antara variabel X dan variabel Y, maka kita lihat terlebih dahulu mengenai hasil data dari indikator atau aspek setiap pernyataan yang dijawab oleh responden untuk mengetahui berapa besar prosentasenya setiap alternatif jawaban dari pernyataan yang ada. Adapun untuk mengetahui berapa besar prosentase tiap alternatif jawaban maka digunakan rumus:
F
P = -xl00%
N
Keterangan: P F N
Prosentase Frekuensi
Jumlah Responden (N セ 60)
Adapun mengenai aspek atau indikator data persepsi Slswa terhadap disiplin guru hasilnya dapat dilihat pad a tabel di bawah ini:
Tabe18
Data Rekapitulasi Aspek Persepsi Siswa Terhadap Disiplin Guru
No Dirnensi / Alternatif Jawabau
セ
No. SoalI
Indikator SS S
I
TSI
STS III
Keleludunun guru: I!
J
-
Ketepatan waktu 9(15,0%) 9 (15,0%) 4 (6,7%) 38 (63,3%) 5 masuk kelas-
Ketepatan waktu 14 (23,3%) 30 (50,0%) 6 (10,0%) 10 (16,7%) 10 meninggalkankelas
-
Tidak 13 (21,7%) 24 (40,0%) 16 (26,7%) 7 (11,7%) 29 meninggalkankelas
-
Mengikuti upacara 12 (20,0%) 13 (21,7%) 15 (25,0%) 20 (33,3%) 2 sekolah-
Memberi contoh 13 (21,7%) 17 (28,3%) 8 (13,3%) 22 (36,7%) 15-
Tidak terlambat 4 (6,7%) 35 (58,3%) 15 (25,0%) 6 (10,0%) 6 masuk kelas-
Tidak 6 (10,0%) 25 (41,7%) 17 (28,3%) 12 (20,0%) IImelontarkan kata kasar
-
Memberi II (18,3%) 17 (28,3%) 17 (28,3%) 15 (25,0%) 19 perhatian kepadasiswa
-
Disiplin dalam 10 (16,7%) 27 (45,0%) II (18,3%) 12 (20,0%) 3 berpakaian I-
Kehadiran guru 13 (21,7%) 17 (28,3%) 12 (20,0%) 18 (30,0%) 222. KemampuclII guru:
-
Penggunaan 15 (25,0%) 13(21,7%) 10(16,7%) 22 (36,7 %) 8 mediapembelajaran
-
Menggunakan 9 (15,0 %) 24 (40,0 %) 13(21,7%) 14 (23,3 %) 18 media yang.
menarik-
Tidak 17 (28,3 %) 17 (28,3 %) 16 (26,7%) 10(16,7%) 30 menggunakanmedia
pembelajaran
-
Per:ggunaan 13(21,7%) 29 (48,3 %) 15 (25,0 %) 3 (5,0 セBI 4metode pem belajaran
I
bervariasi-
Penggunakan 26 (43,3 %) 19 (31,7 %) 7(11,7%) 8 (13,3 %) 7I
mctode ceramah
i
Penggunaan 9 (15,0 %) 17 (28,3 %) 19 (31,7 %) 15 (2:,.0 %) 21
I
sumber pembelajaran lebih dari satu
-
Penggunaan hanya 16 (26,7 %) 23 (38,3 %) 3 (5,0 %) 18 (30,0 %) 28 satu sumberpembelajaran
-
Kemampuan 21 (35,0 %) 25(41,7%) 7(11,7%) 7(11,7%) 9 menguasaipelajaran
-
Menyampaikan 14 (23,3 %) 13 (21,7 %) 3 (5,0 %) 30 (50,0 %) 17 materai denganjelas
-
Tidak melihat 15 (25,0 %) 23 (38.3 %) 9 (15,0 %) 13 (21,7 %) 27 buku teks
.,-3 Keadilan guru
-
Kepada siswa 13 (21,7%) 16 (26,7%) 7(11,7%) 24 (40,0%) 12-
Pemberian nilai 116 (26,7 %) 18 (30,0%) II (18,3%) 15 (25,0%) 25-
Pemberian(I
(35,0 %) 20 (33,3%) 14 (23,3%) 5 (8,3%) 14 hukllman-
Menghargai 18 (30,0 %) 17 (28,3%) 18 (30,0%) 7(11,7%) 23 pcndapat siswa-
Tidak 9 (15,0 %) 22 (36,7%) 17 (28,3%) 12 (20,0%) 13 mengabaikansiswa
-
Pemberian nilai 10 (16,7 'Yo) 27(45,0%) 15 (25,0%) 8(13,3%) 164 Kelegasan guru ,
-
Pemberian tugas 12 (20,0%) 31 (51,7%) 6 (10,0 %)II
(18,3%) 24-
Pemberian 13 (21,7%) 18 (30,0%) 10 (16,7%) 19 (31,7%) 26 hukllman-
Pem berian sangsi 19 (31,7%) 6 (10,0%) 10(16,7%) 25 (41,7%) 20Adapun hasil data tentang aspek atau indikator motivasi belajar siswa
pad a mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAl) siswa SMP Negeri I
Tabel9
Data Aspek Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 1 Tambun Selatan
DimensiI Alternatif Jawaban
No No. Soal
Indikator
SS
S
TS STSI Motivasi Intrinsik
- Perasaan 16 (26,7%) 14 (23,3%) 5 (8,3%) 25 (41,7%) 2
menyenangi materi
- Keinginan bertanya 16 (26,7%) 30 (50,0%) 12 (20,0%) 2 (3,3%) 16
dari materi yang
belumjelas
- Suka dengan 26 (43,3%) 10(16,7%) 4 (6,7%) 20 (15,0%) 17
tam bahan materi
- Senang membaca 33 (55,0%) 9 (15,0%) 9 (15,0%) 9 (15,0%) 20
buku-buku agama
- Keinginan untuk 25 (41,7%) 23 (38,3%) 10 (16,7%) 2 (3,3%) 24
mendalami materi
I
yang telah diberikanI
- Kebutuhan terhadap 9 (l5,0%) 19 (31,7%) 2 (3,3%) 30 (50,0%) 5
materi
- Senang mengikuti 19 (31,7%) 20 (33,3%) 4 (6,7%) 17 (28,3%) 7
pelajaran dengan
I
senus
- Rerasaan tidak segan20 (33,3%) 20 (33,3%) 13 (21,7%) 7 (11,7%) .14
untuk bertanya
- Malas 23 (38,3%) 21 (35,0%) II (18,3%) 5 (8,3%) 18
2 Motivasi Ekstrinsik
-
Pemberhn nilai II (18,3%) 19 (31,7%) 17 (28,3%) 13 (21,7%) I-
Nilai PAl kurang 23 (38,3%) 16 (26,7%) 12 (20,0%) 9 (15,0%) 19begitu penting
-
Mendapatkan nilai 21 (35,0%) 17 (28,3%) 20 (33,3%) 2 (3,3%) 21tinggi
-
Persaingan r!ilai 32 (53,3%) 13 (21,7%) 6 (l0,0%) 9 (l5,0%) 25dengan ternan
-
Pemberian hadiah 9 (15,0%) 2G (33,3%) 16 (26,7%) 15 (25,0%) 3 [image:62.595.60.513.128.697.2]- Hadiah tidak 18 (30,0%) 24 (40,0%) 6 (10,0%) 12 (20,0%) 4 mendorong
semangat dalam
belajar
- Persaingan dalanl 3 (5,0%) 33 (55,0%) 19 (31,7%) 5 (8,3%) 6
belajar
- Tidak konsentrasi 30 (50,0%) 14 (23,3%) 8 (13,3%) 8 (13,3%) 22
mengikuti pelajaran
PAl
- Merasa tidak 24 (40,0%) 24 (40,0%) 8 (13,3%) 4 (6,7%) 28
berbakat dalam pelajaran PAl
. - Pemberian tugas 19 (31,7%) 26 (43,3%) 9 (15,0%) 6 (10,0%) 9
-
Suka mengerjakan 5 (8,3%) 31 (51,7%) 17 (28,3%) 7(11,7%) 1 Itugas
- Bosan dengan tugas 15 (25,0%) 16 (26,7%) 5 (8,3%) 24 (40,0%) 12
PAl
-
Mengerjakan tugas 24 (40,0%) 13 (21,7%) ) 8 (30,0%) 5 (8,3%) 23bila disuruh guru
- Pujian 13 (21,7%) 15 (25,0%) 10 (16,7%) 22 (36,7%) 8
- Pujian menambah 17 (28,3%) 18 (30,0%) 4 (6,7%) 21 (35,0%) 15
semangat belajar
-
Hukuman II (18,3%) 30 (50,0%) 4 (6,7%) 15 (25,0%) 10- Minat 14 (23,3%) 23 (38,3%) 14 (23,3%) 9 (15,0%) 13
-
Metbde prakteka ' 31 (51.7%) 15 (25,0%) 2 (3,3%) 12 (20,0%) 26menambah minat dalam belajar
- Terkadang perhatian 32 (53,3%) 16 (26,7%) 9 (15,0%) 3 (5,0%) 29
terhadap pelajaran PAl
-
Senang 27 (45,0%) II (18,3%) 13 (2.1,7%) 9 (15,0%) 30 mendengarkanI
ceraJuah agama
- Hukuman 34 (56,7%) 118 (30,0%) 3 (5,0%) 5 (8,3%)
I
27Adapun hasil data yang diperoleh dad instrumen data yang digunakan pada variabel X atau persepsi siswa terhadap disiplin guru dan pada variabel Y atau motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 10
Data Persepsi Siswa Terhadap Disiplin Guru dan Motivasi Belajar Siswa
Responden Variabel X Variabel Y
I 87 93
2 86 89
3 62 91
4 62 94
5 93 90
6 81 89
7 73 86
8 85 94
9 75 84
10 82 84
II 83 91
12 76 81
13 68 72
14 68 89
15 65 77
16 63 71
17 75 82
--18 79 83
19 78 93
l
---
--
c---20 60 73
21 I 84 92
MMMセ
22
72 9223
74
83
24
91
94
25
81
87
26
69
74
27
7278
28
80
81
29
73
79
30
92
93
31
73
86
32
80
7833
81
84
34
85
9235
82
80
36
74
77
-37
i
81
82
38
7280
39
93
90
40
70
71
41
,74
78
I
42
76
79
43
62
69
44
73
82
45
79
93
-46
87
89
I47
86
95
48
76
85
49
83
85
I
51
7782
52
69
73
53
69
90
54
65
78
55
64
7256
76
83
57
79
83
58
79
94
59
61
73
60
85
93
L:
4582
5047
C. Analisis Datl1
Setelah hasil data baik mengenai persepsi siswa terhadap disiplin guru (\''lriabel X) maupun motivasi belajar siswa (variabel Y) telah dideskripsikan, maka selanjutnya data terse but dianalisis dan diinterpretasikan untuk menghasilkan suatu kesimpu1an.
Adapun analisis yang digunakan unluk'mer.getahui bagaimana persepsi siswa terhadap disiplin guru dan motivasi belajar mata pelajaran Pendidik:m Agama Islam maka digunakan rentangan baik untuk variabe1 X maupun . variabel Y dengan berpedoman pada kriteria atau ketentuan sebagai berikut,
yaitu:
I. Untuk variabel X (persepsi siswa terhadap disiplin guru), yaitu:
a. 86 - 100 Sangat Positif b. 70 - 85 Positif
c.
56 -69 Cukup Positif d. 40 - 55 Kurang Positife. 40 ke bawah Sangat Kurang Positif 2. Untuk variabel Y (motivasi belajar siswa), yaitu:
Skor Kriteria Nilai
a. 86 - 100 Sangat Tinggi b. 70 - 85 Tinggi
c. 56 - 69 Sedang
d. 40 -55 Rendah
e. 40 ke bawah Sangat Rendah
Dengan ketentuan di atas maka dengan demikian dihasilkan data persepsi siswa terhadap disiplin guru (variabel X) dan motivasi belajar siswa (variabel Y) sebagai berikut:
[image:67.595.58.502.78.678.2]a. Persepsi Siswa Terbadap Disiplin Guru Tabelll
Data Kriteria Persepsi Siswa Terhadap Disiplin Guru
Responden Variabe1 X Kriteria Nilai
I 87 Sangal Posilif
--2 86
_._._
Sangal Posilil...
4
62
Cukup Positif5
93
Sangat Positif6
81
Positif7
73
Positif8
85
Posiiif9
75
Positif10
82
Positif11
83
Positif12
76
Positif13
68
Cu/cup Positif14
68
Cukup Posit if15
65
Cukup Positif16
63
Cukup Positif17
75
Positif18
79
Positif19
78
Positif20
60
Cukup Positif21
84
Positif22
72 Positif23
74
Positif24
91
Sangat Positif25
81
Positif26
69
Cukup Positif27 72 Positif
28
80
Posit!fI
29
73
Positif30
92
Ii Sangat Positif31
73 Posit!( " "l,32
80
M|ヲヲセBdosャエTゥ
"r;:'!"ij,
\'
IZセャZ[セBGZGセ|[Ai[AGivエゥ
33
81
Positif34
85
Positif35
82
Positif36
74
Positif37
81
Positif38
72 Positif39
93
Sangat Positif40
70
Positif41
74
Positif42
76
Positif,
43
62
Cukup Positif44
73 Positif45
79
Positif46
87
Sangat Positif47
86
Sangat Positif48
76
Positif49
83
Positif50
84
Positif51
77 Positif52
69,
Cukup Positif53
69
Cukup Positif54
65
Cukup Positif55
64 Cukup Posit!!56
76
Positif57
79
Positif58
79
Posit!!I
59
61
Cukup Posi/ifI
60
85
I PositifTabel12
Rekapitulasi Data Persepsi Siswa Terhadap Disiplin Guru
Kriteria Nilai (Skor) Banyaknya Prosentase
Sangat Positif (86 - 100) 8 13,33%
Positif(70 - 85) 38 63,33%
Cukup Positif (56 - 69) 14 23,34
Kurang Positif(40 - 55)
-
-Sangat Kurang Positif(40 ke bawah)
-
-Total 60 100%
Dari keterangan tabel menunju