• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Disiplin Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI SMPN 1 Cibarusah Bekasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Disiplin Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI SMPN 1 Cibarusah Bekasi"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

CIBAIU.JSAH

bャセkasi@

II

Oleh

INONG FACHNIAR Oiterin.

NIM 204011002693 dari : ... . O - t D

-2003

Tp;I. :

セHPᄋᄋZNZ⦅ZZᄋᄋゥGッBZNZᄋᄋᄋQZG「BN[ヲᄚゥ@

·

No. lnduk : ... . klasifikasi : ... .

JURUSAN PENDllJIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILJ\'IU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HlDAYATULLAH

(2)

Skripsi

PERPUST AKAAN UT AMA UlN SYAHID JAKARTA

Diajukan Kepada Fakultas llrnu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Mernenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sm:jana Penclidikan Agarna Islam

Olch I nong Fachniar NIM 204011002693

Pcm birn bing,

DR. I-lj. Nurlcna Rifa'i. MA NIP 150228224

.JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN lJNIVERSIT AS ISLAM Nli;f;Elll SY ARIF HIDAY AT UL LAI-I

(3)

Siswa l'acla Mata Pclajaran PAI SMl'N I Cibarnsah Belrnsi" diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah clan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hiclayatullah Jakarta, clan telah clinyatakan lulus clalarn ujian munaqasyah pada tanggal 06 Juli 2009 di haclapan clewan pengttji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Smjana SI (S. Pel.I), clalarn biclang Pencliclikan Agarna Islam.

Jakarta, 13 Juli 2009

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Procli)

Dr. H. Abdul Fattah Wibisono Nip. 19580112 198803 1 002

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Procli)

Drs. Safiuclclin Sicliq, M.Ag Nip. 19670328 200003 1 001

Penguji I

Tanggal TTD

Drs. Faridal Arkam, M.Pcl

Nip. 19500307 197903 1 002

、セ@

1.3..

セ@

.

.

l .

.-...

セANN@ M]セ@

=

...

=i.

ーセ@

... .

Penguji II

Dra. Hj. Sofiah MS, M.Ag

Nip. 19491123 198902 2 001

Hセ@

..

セ@

.. 1 ..

セNc_Nヲ@

...

Mengetahui

Dekan Fakultas 1111111 Tarbiyah clan Keguruan

(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

I. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu Pendidikan Agama

I,

Islam pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Jurusan Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Ihnu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. .Tika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan basil jiplakan orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Jurusan Pencliclikan Agama Islam pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegururuan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 29 Juni 2009

Inong Fachniar

(5)

HUBUNGAN DISIPLIN SEKOLAll TlclUIADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELA.IARAN PAI SMPN I CIBARUSAH KAB. BEKASI

Disiplin merupakan salah salu bagian dari kcscluruhan sistem tata kelola pendidikan dan ia merupakan faktor yang utama dalam menentukan prestasi belajar siswa di suatu sekolah .. lilrn siswa bclf!iar dengan disiplin, berarti ia tekun mempelajari materi pelajaran yang dif!jarkan oleh gurunya. Disiplin belajar siswa dapat dilihat dari ketekunannya belf!jar, kctaalan terhadap jam-jam belajar, menge1jakan tugas-tugas yang dibcrikan oleh guru di sekolah mcmeriksa buku pelajaran sebelum berangkat kc sckolah, clan lidak te1jerumus pada kenakalan anak. Perwujudan dari disiplin bclajar alrnn tcrlihal dari tingkat prestasi belajar yang dicapainya.

Tujuan dari penelitian ini yailu untuk mcngelahui apakah terdapat pengaruh disiplin sekolah tcrhaclap prcstasi belajar siswa SMPN 1 Cibarusah Bekasi. Metode yang cligunakan clalam pcnulisan skripsi ini adalah metode deskriptif analisis.

Jenis penelitian ini adalah studi korelasional dengan menggunakan metode deskriptif analisis clengan pcnelaahan hubungan antara dua variabel, yaitu disiplin sekolah (X) dan prestasi belajar (Y), ke11111clian data diolah menggunakan rumus product moment. Teknik pcngumpulan dala penelitian ini menggunakan observasi, angket, wawancara. Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa dan guru mata pel1\jaran PAI SMPN 1 Cibarusah Kab. Bekasi.

Adapun penelitian ini menyimpulkan bahwa pengaruh disiplin sekolah terhadap prestasi beilliar adalah positif namun pada taraf/tingkat yang sangat lemah atau tidak berpengaruh disiplin sekolah terhadap prestasi siswa pada mata pe11\jaran PAI karena masih ada faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor lainnya yang dapat mendukung, yaitu faktor eksternal maupun internal, faktor eksternal meliputi lingkungan sosial, faktor keluarga, masyarakat, faklor internal seperti minat, bakat, motivasi serta perhatian orang tua dalam membimbing clan memenuhi kebutuhan siswa dalam belajar sangat tinggi pada mata pelajarnn lerscbut.

(6)

7. Terima kasih untuk tcman-tcman !MAPA (lkntnn Mahasiswa dan Pemuda Acch) kakancla Munawar, alfi, ayah faclhil, acleku ichn serta semua teman-tcman yang ticlak bisa penulis sebutkan salu pcrsalu. kalian scmua adalah saudaraku yang paling 1nengerti, bersa111a kalian aku 111encn1ukan sosok-sosok saudara yang tanpa pa111rih

1nen1berikan perhatiannya clan bcrsa1na kalian ndalah suka cita bersan1a, pe1juangan

yang tak tergantikan, nasehat, candaan, kekesalan clan saling tukar pikiran adalah 1nasa kita 111ende\vasakan clan didc\vasakan oleh \vaktu dan keaclaan. \vahai sahabatku,

kita n1e1nang tidak akan 1ncngulang sejarah, tapi jangan sesekali n1elupakan sejarah ... good luck 4 U all

8. kakakku tersayang: k'khairi, k'roxi, k'ena clan k'raudlrnh yang selalu mendukung clan selalu menanyakan skripsi kapan sclesai. Makasih ya ka. I love you

9. untuk adik-adikku tersayang: Icha, alvi, l3agas, n1aaf jika selan1a kalian kenal kaka, kaka banyak salah san1a kalian 1nungkin atas sikap ataupun perkataan tapi inget satu hal kaka sayang kalian sen1ua, saat-saat bersa111a knlian adalah yang terindah dan t-ak terlupakan. I MISS U.

10. Special thank for Dewi, dini, siska, ril'ah, nyai, astri ... kalian adalah sahabat sejatiku, yang pernah mengabiskan waktu bersama. Yang pernah merangkai kenangan bersamaku, aku harap persahabatan ini bisa kita jaga untuk selamanya. Tak lupa juga anak kos'an ka'ita,zia,iyang terin1a kasih atas supportnya selama ini.

11. Dan yang tak terlupakan terima kasih banyak untuk "hasan basri dan Aclhari" yang selalu memberikan semangat kepacla pcnulis clan mcmberikan suport yang luar biasa. 12. Special thank for SomeOnc "A'Maman Mamanah" yang akhir-akhir ini telah banyak

mengisi hari-hari penulis dengan keceriaan clan support yang luar biasa.

13. sahabat kelasku antik, \Vhvie, en1a, khoza, caun1, el is, ... n1akasih dah tnau berbagi cerita, share skripsi n bagi makanan. Ada banyak ha! yang kita lewati tapi tidak ada banyak ha! yang kan kita lewalkan bcgilu sajakhususnya PAI A. I Love You All.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis clengan senang hati mencrima saran dan kritik. Akhir kata penulis berharap sen1oga skiripsi ini bennanfaat bagi para pc111baca. Jakarta,

(7)

KATAPENGANTAR ... ii

DAFT AR 181... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFT AR LAMPIRAN ... viii

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belalrnng Masalah ... : ... . B. Identifikasi, Pcmbatasan, clan Perumusan Masalah... 5

C. Tujuan Pcnelilian... 6

D. Manfaat Penclitian... 6

BAB II KAJIAN TEOIUTIS, DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kerangka Tcoritis ... 7

I. Disiplin Sckolah... 7

2. Prcslasi 13claiar ... 26

B. Mata Pclajaran Agama Islam ... 39

I. Pengcrlian Pendidikan Agama Islam... 39

2. Tujuan Pcndidikan Agama Islam... 40

3. Ruang Lingkup Pcncliclikan Agama Islam ... 42

C. Kerangka Bcrfikir ... 43

D. Hipolesis ... 44

BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN A. Dcsain Pcnclitian ... 45

B. Variabel Pcnclitian ... 45

C. Tcmpal clan Waklu penclitian ... 45

D. Populasi clan Sampel ... 46

E. Teknik Pcngumpulan Data ... 47

(8)

2. Yisi clan misi ... 54

3. Struktur Organisasi SMPN I Cibarusah Bckasi... 55

4. Kondisi Siswa SMPN I Cibarusah Bckasi... 56

5. Keadaan guru clan Tenaga Aclministrasi SMPN I Cibarusah Bckasi ... 56

6. Konclisi Sarana clan Prasarmrn SMPN I Cibarusah ... 59

7. Kcgiatan Bclajar Mengajar... 60

13. Deskripsi Data ... 62

C. Analisis Data... 79

D. lnterprctasi Data... 82

E. Interpretasi dengan menggunakan label nilai "r" Product Momen ... 82

BABY KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 84

13. Saran... 85

(9)

Tabel 2 Skor angket penelitian un!uk jawaban negatif ... 49

Tabel 3 Klasifikasi prestasi belajar siswa ... 50

Tabel 4 Angka indeks korelasi "r" Product Moment.. ... 51

Tabel 5 Kisi-kisi instrument. ... 52

Tabel 6 Kepala sekolah dari tiap pcriocle ... : ... 55

Tabel 7 Data siswa tahun 2008-2009 ... 56

Tabel 8 Data keaclaan guru ... 57

Tabel 9 Gambaran jenjang pendidikan guru... 57

Tabel JO Data tenaga keadaan administrasi ... 58

Ta be I l l Gambaran Pendidikan tenaga aclministrasi ... 59

Tabel 12 Keadaan saran a dan prasarana ... ... ... 59

Tabel

!5

Mempelajari ulang maleri-rnatcri dari sekolah ... 63

Tabel 16 Saya tidak pcrnah mcmbaca ulang nrnteri-materi dari sekolah ... 63

Tabel 17 Setiap selesai shalat !syn di wajibkan untuk belajar ... 64

Ta be I 18 Saya sclalu bertanya pada orang tua tentang pelajaran yang belum saya mengerti ... ... 64

Tabel 19 Saya belajar sambil 110111011 tv ... 65

Tabel 20 Saya bel,,jar tidaka hanya mau ulangan ... 66

Tabel 21 Jika ada PR nrnka saya harus langsung mengerjakannya ... 66

Tabel 22 Saya menge1jakan l'Rjilrn hari mau dikumpulkan saja ... 67

Tabel 23 Saya selalu tidur setelah belajar ... 67

Tabel 24 Setelah belajar saya harus mcnyiapkan buku-buku untuk besok .... 68

Tabel 25 Saya selalu mengei:jaknn shalnt lima waktu ... 68

Tabel 26 Saya selalu meletakkan buku-buku pclajarnn pada tempatnya ... 69

Tabel 27 Saya mempunyai ruangan khusus untuk bekijar clan meletakkan Tabel 28 Tabel 29 buku-buku pelajaran ... 69

[image:9.595.71.475.111.724.2]
(10)

Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34

Tabel 35 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38

Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41

Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 46

Saya tidak pernah bolos dari sckolnh ... 72

Saya selalu izinjika saya mendadak harus pulang ... 72

.Jika saya ticlak bisa masuk sekolah maka saya izin pacla guru piket clan mcmberikan surat izin ... 73

Sa ya selalu memakai seragam yang tel ah clitentukan ... 73

Saya memakai seragam jika acla pemeriksnan saja ... 74

Saya selalu berpindah-pindah lempal cluduk ... 74

Di pagi hari snya cluduk di depan clan di siang hari saya pinclah kebelakang ... 75

Saya selalu menjaga kebersihan kelas ... 75

Saya selalu bertanyajika acla materi yang belum saya mengerti .... 76

Saya ticlak pernah izin ke kamar mandi ketika pembelajaran berlangsung .. ... .. . .. . .. . ... .. ... ... ... ... .. . .. ... . . ... .. ... . . .. . . .. ... ... ... 7 6 Saya selalu senang dengan semua materi ... 77

Saya mengikuti PM sesuai dengan jadwal.. ... 77

Ketika PM saya memperhatikan penjelasan guru ... 78

Nama dan Nilai Raport PAI Siswa Kelas II ... 78

[image:10.595.64.472.64.632.2]
(11)

LAMP IRAN : Surat Pengajuan Judul Skripsi

LAMP IRAN 2 : Surat Bimbingan Skripsi

LAMPI RAN 3 : Surat Permohonan lzin l'enelitian

LAMP IRAN 4 : Berita Wawancara

LAMP IRAN 5 : Basil wawancara

LAMP IRAN 6 : Angket

LAMP IRAN 7 : Surat Keterangan dari Sekolah

(12)

A. Latar Bclakang Masalah

Kedudukan pendidikan dalam kchidupan manusia sangat penting artinya. Dalam sejarah perkembangan kebuclayaan manusia penclidikan merupakan tolak ukur untuk mengetahui maju mundurnya suatu kebudayaan umat manusia pada masa clulu clan sekarang. Suatu bangsa bisa dikatakan maju apabila tingkat pendidikannya telah memaclai konclisi yang dialaminya.

Keberhasilan pendidikan merupakan warna kehidt1pan dinamis. Dalam menuJU keberhasilan penclidikan banyak diperlukan motivasi untuk mengembangkan potensi yang ada. juga mengantisipasi hambatan yang menjadi ancaman bagi lercapainya tujirnn pendiclikan secara optimal.

Sekolah sebagai lcmbaga pendidikan formal memegang peranan penting clalam mengembangkan kcpribadian pcserta didik sesuai dengan kemampuan clan pengctahuan untuk melaksanakan tugas di masyarakat. Dalam upaya menciptakan suasana sekolah yang lcrtib clan teratur merupakan penunjang bagi proses belajar mengajar yang optimal.

Lembaga sekolah sebagai organisasi/kelompok ke1ja sama sejumlah orang, mcmcrlukan kegialan pengcndalian untuk mencapai tujuannya. Kegiatan-kegiatan itu antara lain bersifov/Gi1ij[;k;;aj alau penenluan polisi

(13)

Sebagai lembaga pendidikan, sekolah mengajarkan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat di samping mengajarkan keterampilan dan kepandaian kepada peserta didik, sekolah juga mengajak siswa/peserta didik unluk laat tcrhadap aturan clan !ala tertib sekolah, yang merupakan salah satu faktor penghambat terhadap keberhasilan belajar peserta diclik khususnya, clan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.

Peranan sekolah terhadap pendidikan menjacli sangat penting, mengingat ia merupakan media pertengahan antara media masyarakat keluarga yang relatif scmpil dengan media masyarakat kehidupan yang luas. Di lingkungan keluarga, seorang anak hanya bergaul dengan beberapa incliviclu saja yang sifotnya jas111ani atau sosialnya mengalami perubahan yang cukup larnbat.

Setiap guru 1i1empunyai hak clan kewajiban yang sarna dalam menyusun rencana kegiatan atau program sckolah di bawah kepemirnpinan seorang セ・ー。ャ。@ sekolah, kepala sckolah harus berusaha rnemanfaatkan ke1:ia sama yang positif dengan sctiap guru di lingkungannya. Begitu JUga komponen yang saling timbal balik dala111 pencapaian hasil penclidikan.

Merujuk pada Undang-Unclang Rcpublik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa :

Pencliclikan nasional berfungsi untuk mengcmbangkan kemampuan dan mernbentuk watak serta peradaban bangsa, bertuj uan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang hcriman clan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri clan menjadi warga Negara yang demokratis serla bertanggungjawab.2

(14)

tahun 1999 ュ・Qセェ。、ゥ@ urulan kc I 09 clan salah salu indikasi masalahnya aclalah "kesemerawutan" sistem tata kclola (adminislrasi clan man(\jemen) pendidikan kita.3

Disiplin merupakan salah salu bagian dari keseluruhan sistem tata kelola pendidikan clan ia merupakan faktor yang utama dalam menentukan prestasi belajar siswa di sualu sekolah . .lika siswa belajar dengan disiplin, berarti ia tekun mempelajari materi pelajaran yang di[\jarkan oleh gurunya. Disiplin belajar siswa clapal dilihat dari kctckunannya belajar, ketaatan terhadap jam-jam bel(\jar, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru di sekolah memeriksa buku pelajaran sebclum berangkat ke sekolah, dan tidak te1:jemmus pada kenakalan anak. Perwujuclan dari disiplin belajar akan terlihat dari tingkat prestasi belajar yang dicapainya.

Disiplin adalah esensial bagi semua kegiatan kelompok terorganisasi. Para anggota hams mengendalikan semua keinginan-keinginan pribadinya masing-masing dan beke1:ja sama untuk kebaikan semua. Dengan kata lain, mereka hams mengikuti dengan layak tata perilaku yang ditetapkan oleh pemimpin sehingga tujuan-tujuan yang telah clisepakati itu bisa dicapai.4

Penerapan clisiplin di sekolah memiliki keuntungan lain yaitu peserta diclik belajar hiclup clalam pembiasaan di sekolah yaitu peserta didik belajar hiclup clalam pembiasaan yang baik, positi [, dan bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya, pembiasaan dapat disiplin di sekolah akan mempunyai pengaruh yang positifbagi kehidupan pescrta didik di masa yang akan datang.

Peranan clisiplin di setiap sekolah cukup bervariasi. Hal ini clisebabkan oleh aclanya perbedaan norma kelakuan clan suasana sekolah masing-masing. Setiap sekolah mempunyai kepala sekolah, guru, karyawan, clan peserta cliclik yang berbecla. Perbedaan ini memberikan kemungkinan aclanya perbeclaan berbagai kebijakan dan peraluran yang clikeluarkannya. Akan tetapi pacla

(15)

intinya semua bermuara pada sa!u tujuan yaitu menciptakan suasana sekolah

yang tertib dan teratur.

Mengingat akan pen!ingnya clisiplin clalam belajar, maka pihak-pihak

yang terkait seperti sekolah, keluarga clan masyarakat, semestinya

menanamkan disiplin ini terhadap siswa. Dalam penerapan disiplin di sekolah

hendaknya secara konsekuen menjalankan !ata tertib yang sudah ditentukan.

Bagi siswa yang melanggar tata tcrtib lcrsebul hcndaknya dikenakan sanksi

sesuai dengan jcnis pelanggaran yang dilakukannya. Kalau sckolah tidak dapat

mcncrapkan tata tcrtib dcngan konsckucn, maka siswa akan tidak mematuhi

tata tertib.

Disiplin kegiatan mengajar, berarti siswa tersebut tekun dalam

mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah. Kalau siswa tekun

dalam mengikutinya, maka diharapkan pcmahaman tcrhadap pelajaran akan

terwujud. Sejauh mana pemahaman siswa akan mata pelajaran yang diikutinya

akan terlihat pada prestasi bclajarnya. Dan scbagai scorang yang sedang

tumbuh remaja, tinggi rendahnya yang ada pada clirinya banyak dipengaruhi

oleh berbagai faktor sepcrti lingkungan keluarga, masyarakat, clan lingkungan

sekolah. Lingkungan sekolah mcrupakan faktor penting dalam membentuk

disiplin seorang anak. Sekolah dapat sccara tcgas menerapkan sanksi terhadap

siswa yang melanggar tata tertib yang ditetapkan olch sekolah.

Suasana sekolah yang tcrtib dan lcratur akan sangal menunjang

kelancaran pelaksanaan kcgiata11-kcgiata11 sckolah, tcrutan1a p1·oses belajar

mengajar, kelancaran proses bclajar mcngajar lcbih mcnunjang pencapaian

lltiuan dari proses tersebut dcngan baik. Secara umum hal ini di tandai clengan

adanya pcningkatan basil bel<\iar pescrta cliclik, termasuk basil belajar PAI.

Dari latar belakang yang di kemukakan di alas, penulis mencoba

mengk[\ji clan meneliti lebib jauh dalam bcntt1k skripsi yang berjudul :

"HUBUNGAN DISIPLIN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISW A P ADA MAT A PELAJARAN PAI DI SMP N 1

(16)

B. ldentifikasi, Pembatasan, dan Pcrumusan Masalah

1. ldentifilrnsi Masalah

Disiplin sekolah sangat mempunym peran atau andil untuk meningkatkan proses belnjar.

Dari uraian yang telah dikemukakan di alas, maka permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai berikut.

a. Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan disiplin di sekolah kepada peserta didik

b. Bagaimana pengaruh clisiplin sckolah terhadap prestasi belajar siswa pada mata pel[\jaran PAI

c. Bagaimana pengaruh clisiplin sekolah atau kepatuhan peserta didik dalam mentaati tata tertib sekolah

2. Pembatasan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini, penulis memberikan batasan masalah supaya dalam pembahasannya nanti tidak melebar, adapun pembatasan masalah tersebut adalah :

a. Disiplin itu adalah suatu sikap mental yang menunjukkan kesediaan clan kemampuan untuk menaati clan mematuhi serta melaksanakan suatu peraturan, ketentuan, nilai-nilai serta kaidah yang berlaku sehingga tercapai kescimbangan antara kehendak pribadi dengan lingkungannya.

b. Prestasi belajar yang climaksucl adalah tugas akhir yang dicapai oleh seorang siswa SMPN I Cibarusah Bekasi dalam satu semester, yaitu semester I (semester ganjil)

c. Mengetahui dampak positif dari clisiplin sekolah terhadap prestasi belajar siswa.

3. Pcrumusan Masalah

(17)

b. Faktor - faktor apa saja yang mcmpengaruhi prestasi belajar

?

c. Bagaimana disiplin atau kepatuhan siswa di SMP Negeri I Cibarusah Bekasi diterapkan

?

d. Apakah penerapan clisiplin di sekolah berpengaruh positif terhadap prestasi belajar PAI?

C.

Tujuan Pcnclitian

a. Untuk mengetahui prestasi belajar yang clihadapi oleh siswa dalarn proses belajarnya.

b. Untuk mengetahui foktor-faktor apa sa.1a yang dapat mendapat mempengaruhi prestasi bclqjar siswa

c. Mengetahui clan mcmahami bahwa penerapan disiplin clapat mempengaruhi prestasi belqjar siswa

D. Manfaat Pcnclitian

a. Mendapatkan masukan dan informasi barn tentang fenomena y;mg te1jacli di lingkungan sekolah.

b. Menumbuhkan kesadaran kcpacla para guru bahwa penerapan disiplin sekolah sangatlah pcnting untuk tctap mcnjaga kualitas sekolah dan kualitas prestasi belajar siswa.

(18)

A. Kerangka Teoritis

1. Disiplin Sekolah

a. Pengertian Disiplin

Disiplin berasal dari bahasa latin "discere '', dengan kata dasar

disciples yang berarti muricl atau pelajar dan kata disciplina yang berarti pengajaran atau latihan.

Seclangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah clisiplin menganclung beberapa arti yaitu: Tata tertib (di sekolah, kemiliteran, clsb ). Ketaatan (kepatuhan), kepada peraturan tata tertib, clsb, bidang studi yang mcmiliki objek, siste111 dan metode tertentu.1

Sedangkan menurut Kamus Bahasa Arab, disiplin adalah diambil dari

rl!U

yang artinya: Tertcntu, tertib.2

S. Nasution berpendapat bahwa: "Disiplin berasal dari Yunani, yaitu disciples yang artinya mmicl atau pcngikut seorang guru yang harus tuncluk kcpacla pcraturan, kepacla otoritas gurunya"3

1

DepartC1nen Pcndidikan Dan l<cbudayaan, Kan111s Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 200 I) Cet Ill, h. 268

2 Mah1nud Yunus,

(19)

kata "disciple" yang artinya orang yang belajar dari seorang pemimpin. Orang tua clan guru adalah pemimpin, dan anak-anak adalah "disciple" yang belajar dari mercka mengenai sikap, perilaku, cara hidup yang bisa membahagiakan serta bermanfaat bagi hidup bermasyarakat dan yang sesuai atau disetujui oleh masyarakat.4

Thamrin Nasution Dalam bukunya "Pendidikan Remaja Dalam Keluarga" mengatakan : "Disiplin itu sendiri pun sebenarnya adalah sesuatu proses pengarahan suatu kehendak secara langsung, begitu juga dengan dorongan serta berbagai kcinginan tertentu kepada suatu cita-cita atau tujuan untuk dapat 111e111peroleh basil yang lebih baik clan

ャ・セゥィ@ berguna". 5

Alex Sobur mengatakan, "disiplin adalah setiap macam pengaruh yang dituqjukkan untuk menolong anak mempelajari cara-cara menghadapi tuntutan-tuntutan yang datang dari lingkungannya clan juga cara-cara 111enyclesaikan ketentuan-ketentuan yang mungkin diajukan terhadap lingkungannya".6

Sejalan dengan itu, Peter Salim dan Yeny Salim dalarn karnus Bahasa Indonesia Konte111porer mengarlikan istilah disiplin : "Sebagai kepatuhan kepada peraturan-peraturan yang telah ditetapkan". 7

Dalam pembiearaan sehari-lrnri islilah tersebut biasanya dikatakan dengan keadaan tertib, suatu keadaan di mana prilaku seseorang mengikuti pola-pola tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu.8

4 Alex Sobur, Pen1bi11aan Anak Dalcuu Keluarga, (Bandung: BPK, Gunung Mulia,

1988)Cet. Ke-2, h. 114

5

Thamrin Nasution, Pendidikan Rem<lja Dalam Keluarga, (Jakarta: Medan Gama dan Maju Medan, 1994), h. 139

6

Alex Sobur, Pembinaan Anak Dalam Keluarga, (Bandung: BPK, Gunung Mulia, 1988)Cet. Ke-2.

7

(20)

Pengertian yang sclmas juga di kemukakan oleh Komaruddin yaitu: "Suatu keadaan yang rncnunjukkan suasana te1iib clan teratur yang dihasilkan olch orang-orang yang bcrada di bawah naungan sebuah orga111sas1 karena peraturan-peraturan yang berlaku dihormati clan diikuti".9

Tidak jauh berbecla, Amir Achin, dalam membahas pengertian disiplin dalam bukunya "Pengelolaan Kelas Dan lnteraksi Belajar Mengajar", menyimpulkan "disiplin sebagai pematuhan secara saclar akan aturan-aturan yang telah ditetapkan".10 Pematuhan secara saclar tersebut menganclung pengertian menjunjung tinggi segala aturan yang berlaku baik di lingkungan sekolah, ataupun di lingkungan masyarakat luas. Hal ini disebabkan antara lain dikatakan oleh Agus Sujanto bahwa:

Tiap kelompok sekecil apapun, keluarga, kelompok bermain misalnya selalu mempunyai pcraturan-peraluran tertentu, yang seclikit banyak berbeda salu dengan yang lainnya. "Adanya peraturan-peraturan tiada lain adalah unluk menjmnin kehidupannya yang tertib clan tenang, hingga kelangsungan hidup sosial itu dapat dicapai".11

Soegarda Poerba Kawatja dan 1-1. AH. I-larahap, clidalam bukunya "Ensiklopecli Pendidikan". "Sekolah sebagai lembaga pendidikan fonnal merupakan wadah yang potensial untuk mengembangkan sikap clisiplin. Bila dihubungkan dengan sekolah". Soegarda, berpendapat bahwa : "Disiplin di sekolah dapat diartikan sebagai pengawasan langsung terhaclap tingkah laku bawaan (Pelajar-pelajar) dengan mempergunakan sistem hukuman atau hacliah".12 Pada dasarnya clibuatnya peraturan atau tata tertib clan ditcrapkannya disiplin untuk mematuhinya yaitu untuk mencapai kondisi yang baik guna mcmatuhi limgsi pendi<;likan.13

9 Ko1naruddin, Ens;k/opedia

1!4a1u{ie111r!11, (Jakarta: L3u1ni Aksara, 1994)Cet, Kc-I, h. 239.

10 A1nir Achin,

Pengelolaan Ke/as !Jan !11teraksi B1..dt(jar Afengqjar, (Ujung Pandang: IKIP. Ujung Pandang Press, 1990)Cet. Ke-2 , h. 62.

11 Agus Sujanto, F1sikologi Pcrke111hangan, (Surabaya: J\ksara

Bani, 1982) Edisi Ill, h. 108.

12 Soeganda Poerba Ka\vatja dnn 11. AI-I. 1-larnhnp, Ensik/opedi Pendidikan, (Jakarta:

(21)

"Menurut Amir Achin tergantung pada sifat-sifat dan jenis kegiatan serta situasi belajar yang memerlnkan pengawasan dan pengarahan itu".14 Akan tetapi sebagaimana dikatakan oleh Ahmad Rohani H M dan Abu Ahmadi, dala111 bulrnnya Pengelolaan Pengajaran bahwa : "Bila aturan ini dirasakan sebagai suatu yang 111emang seharusnya dipatuhi secara sadar untuk kebaikan bersanrn, 111aka lama kelanrnan akan menjadi suatu kebiasaan yang baik 111cnuju kc arah disiplin diri sendiri (Se(( dicipline)".15

Dari batasan-batasan yang clike111ukakan di alas clapat clisimpulkan bahwa disiplin itu aclalah suatu sikap mental yang menunjukkan kesecliaan clan kemampuan untuk menaati clan 111e111atuhi serta melaksanakan suatu peraturan, ketcntuan, nilai-nilai serta kaidah yang berlaku sehingga tercapai keseimbangan antara kehendak pribacli dengan lingkungannya.

Orang yang disiplin adalah orang yang dapat menahan diri. Menguasai cliri, tunduk pada peraluran, clan paluh pacla nilai clan norma yang berlaku, sikap seperli ini menunjukkan aclanya rasa tanggung jawab. Seorang yang clisiplin akan 111elaksanakan tugas dengan sepenuh hati clan penuh ketenangan, sekalipun tugas ilu dirasakan cukup berat.

Untuk 111emelihara peraturan-peraturan tersebut maka diperlukan sikap clisiplin, clala111 arli siknp clisiplin harus ditanamkan clan ditegakkan baik clalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun dalam lingkungan masyarakat luas.

Hal ini mcnunjukkan bahwa disiplin di sekolah bukan bermaksucl mempersulit kehidupan pcscrta diclik clan bukan pula menghalangi kesenangan orang-orang yang tcrgabung dalam lembaga tersebut.

Pengawasan secara langsung mcngandung arti bahwa guru secara langsung mengawasi clan mengontrol serta mcmbatasi ting_kah laku peserta didik, karena terdapat kemungkinan peserta didik clapat mengarahkan,

14

(22)

mengontrol atau membatasi tingkah lakunya sendiri. Pengawasan dan pengarahan dari guru cliperlukan clalam beberapa kegiatan, situasi tertentu bcsar kecilnya pengawasan clan pengarahan clari guru.

Dari pengertian clisiplin yang disebutkan di alas maka dapat disimpulkan bahwa clisipl in itu aclalah suatu sikap mental yang menunjukkan kesecliaan clan kemampuan untuk menaati clan mematuhi serta melaksanakan suatu peraturan, ketentuan, nilai-nilai se1ia kaiclah yang berlaku sehingga lercapai keseimbangan antara kehendak pribadi clengan lingkungannya.

Penciptaan clisiplin diri sencliri inilah yang pacla hakikatnya menjadi inti dari cliterapkannya clisiplin di sekolah, karena ha! tersebut merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan.

b. Tujuan dan Fungsi Disiplin

Secara umum clisiplin adalah menga.1ar seseorang agar dapat mengenclalikan cliri misalnya melatih anak mengatur diri sencliri sehingga ia memiliki rasa percaya pacla cliri sencliri. Hal ini sebagaimana clikatakan oleh RJ Sarumpaet clalam bukunya "Rahasia mendiclik anak" bahwa :

"Tujuan disiplin ialah melatih anak itu agar ia clapat mengatur cliri sencliri. Ia harus diajar untuk percaya cliri sencliri serta mengenclalikan cliri

sendiri".16

Hal 1111 seperti di kemukakan oleh Ahmad Rohani clan Abu Ahmadi: "Di sekolah, disiplin banyak digunakan untuk mengontrol tingkah laku peserta cliclik yang clikehenclaki agar tugas.-tugas di sekolah dapat be1jalan clengan optimal". 17 Menurut Alex Sobur, bahwa "fungsi utama dari clisiplin aclalah untuk mengt\jar mengendalikan diri dengan

16

RJ Sarun1paet, Rahasia A-fendidik Anak, (Bandung: Indonesia Publishing House,

(23)

rendah, menghormali dan mcmatuhi otorilas. Disiplin diperlukan dalam mendidik anak, tegas terhadap ha! yang dilakukan dan dilanggar".18

Di sekolah, disiplin mutlak diperlukan segenap program sekolah harus dijalankan mcnurut peraturan yang diterapkan. Baik guru maupun pcserta didik bahkan orang tua muricl harus patuh pada tata te1iib clan peraturan yang berlaku. Tanpa clisiplin clalam sekolah, kemungkinan besar tidak akan diperoleh ketertiban, kctentraman, keteraturan serta keberhasilan menyelenggarakan program-program sekolah, oleh karena itu hidup berdisiplin harus di praktckan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan di sekolah. terutama kegiatan-kegiatan belajar mengajar.

Bagi peserta clidik, pembinaan clengan disiplin di sckolah akan mcmpunyai pengaruh positif bagi kehiclupan mereka di masa yang akan datang. Melalui pembiasaan ini, peserta didik akan berlatih dalam upaya mengendalikan diri sencliri sehingga pada akhirnya akan terbentuk disiplin diri sendiri.

Sccara lebih khusus, tujuan clisiplin di sekolah adalah mengontrol tingkah laku peserta diclik agar tidak menyimpang dari ketentuan atau tata tertib yang berlaku di sekolah tersebut.

Disiplin selain memiliki tujuan sebagaimana tersebut diatas, juga mengandung fungsi tertcntu yang bcrguna bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Untuk mencgakan disiplin dalam diri anak yaitu dengan rnenunjukkan ke1:ja sama dalam mcnghargai kebebasan dan tanggung jawab pribadinya, sehingga mereka mampu rnengembangkan sikap dan

tingkah laku, yang dapat ditcrima dalam masyarakatnya.

(24)

Setiap orang perlu rnerniliki kernarnpuan untuk menguasai dan mengendalikan dirinya sencliri. Hal ini yang akan dapat rnenentukan keberhasilannya clalarn kehiclupannya. Jika tidak dapat menguasai dan mengendalikan dirinya sencliri, ia ticlak akan clapat menentukan jalan mereka yang akan ditempuhnya dalam kehidupan ini, serta tidak dapat menentukan langkah-langkah keberhasilannya kelak. Ia tidak mempunyai penclirian yang teguh untuk rnembawa diri kehidupannya pada saat cliperlukan ketegasan bertinclak.

Demikian pula dengan peserla diclik sekolah, mereka perlu memiliki kemampuan untuk mengarahkan kemampuannya. Kemampuan ini harus dan clituntut sesuai dengan tingkat perkembangannya. Sehingga mereka rnengetahui clengan saclar akan kesalahan yang mungkin pernah clilakukannya untuk kemuclinn ticlak mengulanginya kembali.

Di samping ilu, di sekolah peserta cliclik banyak menghaclapi dan mendapatkan tugas-tugas clari guru mereka. Tugas-tugas tersebut harus cliselesaikan tepat pada waktunya. Ketepatan penyelesaian tersebut menclorong peserta didik untuk rnelaksanakan kewajibannya dengan sebaik-baiknya. Dalam kailan ini disiplin bcrfimgsi untuk mengarahkan clan membimbing pescrta clidik untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

c. .Jcnis-jenis Disiplin

(25)

h. 59.

Hal ini sebagaimana clikatakan oleh Neny Ratmaningsih bahwa "Disiplin diri terbentuk melalui pembiasaan clan pengalaman".20

Berhubungan clengan ha! lersebut, Soeclijarto clalam bukunya "Menuju Pencliclikan Nasional yang Relevan clan Bermutu", mengatakan bahwa:

Kuat tinclakannya clisiplin diri seseorang akan dipengaruhi oleh pengalaman pribadinya clalmn melalih clan mernpribaclikan disiplin ke dalarn' clirinya. Seseorang anak yang menginjak clewasa akan merniliki disiplin pribadi yang kuat apabila dalam proses perkembangannya mernperoleh pengalaman yang positif clari usahanya rnelaksanakan disiplin, tetapi sebaliknya akan goyah kalau clalarn pe1jalanan rnenuju kedewasaan clalarn mcncoba bcrclisiplin.21

Untuk menunjang lcrcapainya hal tersebut Ahmad Rohani HM clan Abu Ahmadi menyatakan clelapan sikap yang harus dilaksanakan clan memiliki oleh guru yaitu:

1) Guru bersikap "hangat" dalam menerima sikap persahabatan clengan semua peserta diclik. Menghargai mereka clan rnenerima mereka dengan berbagai keterbatasannya.

2) Guru bersikap aclil schingga mereka diperlakukan sama tanpa tumbuh rasa di anak tirikan atau di sisihkan.

3) Guru bersikap obyektif terhadap kesalahan peserta didik dengan melakukan sangsi sesuai dengan tata tertib bila peserta didik melanggar disiplin yang telah disetujui bersama.

4) Guru tidak rnenuntut peserta didik untuk mengikuti aturan-aturan yang di luar kernampuan peserta didik untuk mengikutinya.

5) Guru tidak menghukum peserta cliclik di depan ternan-temannya sehingga menyebabkan mereka kehilangan rnuka.

6) Dapat di ciptakan suatu konclisi sehingga seliap peserta cliclik rnerasakan berhasil dalam segi-segi tertentu clan tidak senantiasa berada dalarn situasi kegagalan clan kekecewaan.

7) Suasana kehidupan di sekolah ticlak mendorong ke arah tingkah laku yang tidak dikehendaki.

8) Pada saat tertentu clisediakan penghargaan clan hacliah bagi peserta didik yang berlingkah laku sesuai dengan tuntutan disiplin yang berlaku sebagai suri taulaclan yang baik. 22

Mengenai disiplin sosial, Neny Ratmaningsih rnengatakan bahwa:

20

Neny Ratn1aningsih, Pendidikan Pancasila dan Ketrarganegaraan Untuk SMU Ke/as 2.,

(26)

"Disiplin sosial yaitu gambaran tentang suatu sikap mental masyarakat yang memiliki ketaatan atau kcpatuhan tcrhadap peraturan atau tata tertib bermasyarakat''. "Disiplin sosial ini tercemin dari sikap dan perilaku warga masyarakat yang selalu hidup te1iib clan taat terhadap norma-norma masyarakat".23

Berkenaan dengan clisiplin belajar, Soeclijarto mengatakan bahwa: "Disiplin belajar merupakan kemampuan seseorang untuk secara teratur belajar clan tidak melakukan scsuatu yang clapat merugikan tujuan akhir dari proses belajarnya".24 Hal ini sebagaimana clikatakan oleh Amir Achin bahwa: "Disiplin dapal dibedakan atas empat menurut sumber pembuatannya". 25

Keempat jenis displin terse but adalah clisiplin buatan guru, clisiplin buatan kelompok, disiplin yang dibuat oleh cliri sencliri clan disiplin karena tugas.

Disiplin yang dibuat oleh guru tersebut menurut Amir Achin climaksuclkan untuk menciptakan situasi yang baik demi berlangsungnya proses belajar meng11jar. Situasi yang bcrstruktur itu (the structured situation) di ciptakan clan dibina serta dikcmbangkan oleh guru yang baik, tanpa melupakan peserta clidik.26

Menurut Amir Achin, "Kelompok pcscrta didik ini memiliki peran penting dalam memusatkan nilai dan norma 111asyarakat kepada setiap diri peserta cliclik".27

Dalam kaitan ini Amir Achin bcrpcndapat bahwa:

Apabila proses ini bcrtumbuh tcrus di mana anak itu semakin menjacli remaja yang bertanggung jawab clan matang berfikir, maka ia akan mulai berfikir bagaimana menyumbang clan mengembangkan serta

23 23

Soedijarto, A1e111{iu Pendidikan Vang Nclevan dan !3er11111tu, (Jakarta: Balai pustaka. 1989). h. 166.

2

·1 Socdijarto, A1en1(j11 Pendidikan yang Re/evan dan !Jer111utu. h. 164. 25 A1nir Achin,

(27)

bertanggung jawab terhadap kelompok clan akhirnya terhadap masyarakat

I. k mg ungannya. 28

Oleh karena itu, Arnir Achin bahwa " yang terpenting bagi seorang murid adalah bagairnana rnempersiapkan clan memberikan tugas yang sesuai dengan tingkat kematangan siswa, yang dapat memotivasi siswa agar di dalam mengeijakan tugas para siswa dapat mendisiplinkan diri sendiri sehingga tujuan intruksional dapat tercapainya dan pembentukan keadilan disiplin pribadi dapat lerbenluk secarn wajar dan sehat".29

Seseorang clikatakan rnerniliki disiplin diri yang kuat bila dapat mengendalikan dirinya sendiri. Kerugian akibat dilanggarnya disiplin lazimnya tidak langsung, tetapi be1:jangka panjang. Oleh karena itu orang-ornng yang berdisiplin diri adalah orang yang memiliki kemampuan untuk mcnjangkau ke dcpan akibat tindakannya, bukan hanya pada akibat langsung.

Sikap mental clisiplin cliri tcrsebut muncul akibat tidak dengan senclirinya, melainkan rnclalui suatu proses yang panjang yaitu mulai sejak kanak-kanak sarnpai dewasa.

Kutipan di atas memir\jukkan bahwa pengalarnan clasar berdisiplin akan memberikan kerangka dalam keteraturan hiclup selanjutnya. Di sekolah, disiplin diri akan tumbuh dan berkembang apabila tercipta suatu suasana di mana antara guru dan peserta didik terjalin sikap persahabatan yang berakar pada clasar saling horrnat menghormati clan saling mempercayai.

(28)

Berapa sikap yang harus dimiliki oleh guru tersebut di atas akan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk ikut terlibat dalam upaya menerapkan sikap dan menegakkan sikap disiplin di sekolah, ikut be1tanggung jawab clan ikut mempertahankan aturan yang diterapkan. Sehingga kemungkinan tertanamnya disiplin diri pada diri peserta didik sangat besar.

Disiplin diri seseorang sangat penling miinya. Hal ini karena disiplin diri akan menunjang tercapainya disiplin sosial clan disiplin nasional. Disiplin nasional tersebut terbentuk melalui suatu proses dimulai penamaan disiplin nasional akan sangat tergantung pada tinggi rendahnya disiplin pribadi dan disiplin sosial warga negarany.a.

Dari uraian diatas tampak adanya keterkaitan yang sangat erat antara ketiga jenis disiplin terscbut. Ketiga jenis disiplin tersebut membentuk suatu proses yang berawal dari penanaman dan pembentukan disiplin diri pribadi yang berlanjut pada terbentuknya disiplin sosial dan disiplin nasional. Selain demikian, disiplin diri sendiri juga mendorong terbcntuknya kedisiplinan dalam menjalankan berbagai aktivitas sehari-hari muncul istilah bclajar clan disiplin kcrja.

Demikian lmlnya dengan disiplin ke1ja yang merupakan kemampuan seseorang untuk rnengendalikan cliri dalam bentuk ticlak melakukan suatu tindakan yang dapal merugikan clan melancarkan pekerjaannya, sehingga akan diperoleh basil pcke1jaan yang diinginkan.

(29)

lama kelamaan peserla cliclik rnerasa ikul clan bertanggung jawab clalam

memelihara situasi tersebut.

Sekolah merupakan lembaga pcndiclikan formal yang rnempunyai

peranan untuk mengemlxmgkan kcpribaclian peserta cliclik sesuai dengan '

kernampuan clan pengelahuannya untuk melaksanakan lugas rnasyarakat.

Tujuan ini akan berhasil mendorong clan mengarahkan peserta dicliknya

untuk belajar mengembangkan kreatifitas pengetahuan clan

keterampilannya. Selain itu aclalah tugas penting seorang guru untuk

membantu pcscrta clidik agar clapal 111cngc111bangkan pengenclalian cliri

mereka, menumbuhkan tingkah laku yang selalu berorientasi pacla tugas,

clan mengernbangkan sifat-si lat lain menunjukkan kemalangan sosial.

Seorang guru akan berhasil dalam menjalankan tugas tersebut

apabila guru clapat me111anfaatknn kclo111pok peserta didik sebagai

partnernya.

Sebagaimana dike111ukaka11 terclahulu bahwa setiap kelompok

sekecil apapun selalu 111e111iliki peraturan yang harus clitaati oleh setiap

anggotanya, maka demikian dengan kelompok terbentuk diantara para

peserta didik di sekolah. Kelompok ini dapat membuat aturan-aturan

tersebut maka diperlukanlah sikap disiplin dati anggota kelompok

tersebut. Disiplin inilah yang clinamakan dengan istilah clisiplin kelompok.

Mengenai jenis clisiplin yang dibuat oleh diri sendiri pacla clasarnya

telah disinggung pacla bahasan tentang clisiplin diri sencliri. Disiplin yang

dibuat oleh cliri sencliri mcngandung pengertian bahwa clisiplin itu muncul

dan berkembang dalam diri seseorang. Seseorang yang membuat clan

menanamkan sikap disiplin dalam dirinya sendiri dalam menjalankan

tugas-tugas atau lainnya mcnunjukkan aclanya suatu kematangan sosial

clan emosional orang !ersebut.

Kematangan sosial dan e111osional seseorang pada awal dapat

clilihat apabila misalnya seorang anak telah dapat bereaksi secara baik

(30)

Jenis disiplin yang terakhir adalah disiplin karena tugas, disiplin ini te1:jadi karena adanya suatu tugas. Sebenarnya disiplin ini bukan semata-mata karena adanya tugas, akan tetapi keteraturan dalam segala bidang untuk melaksanakan suatu proses dalam rangka mencapai suatu tujuan, yang merupakan pendorong unluk disiplin lerutama dalam melaksanakan tugas tertentu. Hal ini seperti peserta didik mendapatkan tugas dari guru mereka untuk meringkas suatu pokok bahasan te1ientu dari suatu, mata pelajaran.

Peserta didik yang rnenyadari akan tugas yang diberikan oleh guru tersebut dan mendisiplinkan dirinya sendiri unluk menyelesaikan tugas itu kemungkinan besar peserta clidik akan meninggalkan kegemarannya atau kegiatan lain yang tidak berguna.

Keberhasilan seseorang dalarn rnendisiplinkan dirinya untuk menyelesaikan tugas tertentu dipengaruhi oleh kadar kematangan seseorang tersebut. Artinya semakin tinggi kadar kematangan seseorang, semakin baik ia mendisiplinkan dirinya clan semakin mudah baginya menentukan keperluan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan lugas itu. Demikian sebaliknya sescornng yang kurnng matang akan tidak dapat menenma tuntutan disiplin lersebut clan bahkan dapat ·me1tjadi fruslasi, putus asa dan menyerah.

, Di sekolah terhadap peserta diclik yang memiliki tingkat

(31)

cl. Cara Mcnanamlrnn Disiplin 1) Cara Otoritcr

Pacla earn ini biasanya tokoh otoriter baik orang tua atau guru misalnya selalu menentukan aturan clan batasan-batasan yang mutlak harus clitaati oleh anak. Dalarn hal ini anak harus patuh clan tuncluk serta ticlak acla pilihan lain yang sesuai clengan kernauan atau penclapatnya sendiri. Kalau anak tidak memenuhi tuntutan tersebut, ia akan diancam atau dihukum. Dalam kondisi seperti ini anak umumnya lebih merasa takul kalm1 tidak melakukan dan buka karena kesaclaran yang lahir clalam clirinya. Tokoh otoriter clalam kaitan ini hanya menentukan tanpa mempcrhitungkan kcadaan anak, tanpa menyelami keinginan clan sifat-sifot khusus anak yang berbeda antara anak yang satu dengan yang lainnya.

Dengan earn otoriter, ditmnbah dengan sikap keras, menghukum, menganeam akan menjadikan anak patuh dihadapan tokoh otoriter saja, tetapi di belakangnya ia akan memperlihatkan reaksi-reaksi misalnya mcnentang clan melawan karena anak merasa clipaksa. Reaksi menentang dan melawan ini menurut Singgih D Gunarsa, "bila ditampilkan dalam tingkah laku yang melanggar norma-norma dan yang menimbulkan persoalan clan kesulitan baik pacla dirinya maupun lingkungan rumah, sekolah clan pergaulannya".

Di sekolah di mana guru menanamkan disiplin dengan cara otoriter, pacla umumnya ticlak banyak mengalami kemajuan-kemajuan clalam upaya mengembangkan kepribadian peserta cliclik. Melalui cara ini guru menganggap dirinya yang paling tahu, apa yang clikatakan clan diajarkannya adalah mutlak benar. Di sisi lain pescrta didik kurang diberi kesempatan untuk mengenrnkakan dan mengembangkan icle clan buah pikirannya.

(32)

tumpul. Secam umu111 kepribadiannya le111ah, demikian pula kepercayaan dirinya".30

2) Cara Bebas

Dalam kaitan ini tokoh yang 111enanamkan disiplin umumnya membiarkan anak mencari dan menemukan sendiri tata cam yang memberi batasan-batasan dan lingkah lakunya. Salah satu ciri menonjol dari cam 1m adalah longgarnya pengawasan dan pengontrolan. Sehingga anak memiliki kebiasaan mengatur dan menentukan sencliri apa yang dianggapnya baik. Hal ini akan mengakibatkan perkembangan kepribadiannya menjadi ticlak temmh, kemungkinan pada anak tersebut akan lumbuh rasa keangkuhan (ego centrisme) yang terlalu kuat clan kaku serta mudah menimbulkan kesulitan-kesulitan kalau harus menghaclapi larangan-larangan yang ada dalam lingkungan sosialnya.

Pada guru yang menganut cara bebas ini dalam menanamkan disiplin pada u111u11111ya bcralasan bahwa kcbebasan adalah hak yang paling asasi yang harus diberikan kepada pcserta didik di dalam sualu proses agar peserla didik dapat dengan scpenuhnya menge111bangkan potensi yang ada pacla diri mereka.

3) Cili'a Dcmokrasi

Cara 111cnana111kan disiplin dcngan model ini adalah dengan memberikan pcrhatian clan penghnrgaan kepada kebebasan anak dalam arti yang positif bukan kebebasan nrntlak. Kebebasan positif mengandung pengertian kebebasan mengembangkan potensi-potensi yang acla dalam diri anak.

(33)

tersebut tidak sesuai maka kepada anak diberikan bimbingan melalui

penjelasan yang rasional dan obyekti

r.

Penggunaan cara demokratis ini mengandung banyak

keuntungan, antara lain disebutkan oleh Singgih D. Gunarsa bahwa:

"Dengan cara demokratis ini pada anak tumbuh rasa tanggung

jawab untuk memperlihatkan suatu tingkah laku dan selanjutnya

memupuk kepercayaan dirinya. la mampu bertindak sesuai dengan

nomm dan kebebasan yang ada pada dirinya untuk memperoleh

kepuasan dan menyesuaikan diri clan kalau tingkah lakunya tidak

berkenan bagi orang lain, ia mampu menunda clan menghargai tuntutan

pada lingkungannya sebagai suatu yang memang berbeda dengan

'bd' ,,31

norn1a pr1 a 1nya .

Selain cara mengenm penamaan disiplin sebagaimana

dikemukakan di atas terdapat pula penggolongan cara penamaan

disiplin seperti di kemukakan oleh Haimowitz, M.L dan Haimowitz,

N., yang di kutip oleh Singgih D. Gunarsa yaitu :

a) Tehnik yang bcrorientasi pada kasih sayang

(love oriented

tehnicqe).

Tehnik ini dikenal pula sebagai "menanamkan disiplin

dengan meyakinkan tanpa keknasaan"

(non power assertive

discipline).

Memberikan pujian clan menerangkan sebab-sebab

suatu tingkah laku yang boleh atau tidak boleh dilakukan melalui

penalaran dengan dasar kasih sayang yang dirasakan oleh anak,

akan memperkembangkan rasa tanggung jawab dan disiplin diri

yang baik.

b) Tehnik yang bcrsifat material. Telrnik mempergunakan

hadiah-hadiah yang benar-benar bcrwujud atau hukuman-hukuman fisik

tehnik ini juga dikenal dengan "Menmiamkan disiplin dengan

meyakinkan melalui kekuasaan" (

power-assertive discipline).

Tingkah laku baru dari luar ditanamkan dengan paksaan.32

" Singgih D. Gunarsa clan Yulia D. Gunarsa (ED), Psikologi Perkemba11gan a11ak dan

(34)

Dalam upaya guru di sekolah menanamkan disiplin kepada peserta didiknya, earn dernokratis haruslah menjadi pilihan utama. Namun demikian, mengingat keadaan pribadi clan tahapan perkembangan peserla didik, maka kedua cara tersebut kadang-kadang masih perlu digunakan dalam kondisi clan situasi tertentu.

Di sekolah, kehadiran clan keberadaan peserta didik melahirkan adanya tanggung jawab dnri pihak guru clan tentunya kepala sekolah, tanggung jawab ini clidasarkan atas motivasi 9inta kasih. Secara sadar kepala sekolah clan guru mengemban tugas dan kewajiban untuk memelihara clan membina peserla clidiknya sehingga ia mampu menge1jakan tugas-tugas di sekolah.

Untuk mencapai lujuan ini, guru harus membina hubungan yang baik clan harmonis clengan peserta didik. Hubungan ini akan menyebabkan jiwa pescrta didik mcnjacli tenang. Ketenangan jiwa ini akan mengarahkan keinginannya pada hal-hal yang baik.

Membcrikan pujian clan mcnjclaskan sebab-sebab suatu tingkah laku yang boleh dilakukan, melalui penalaran dcngan dasar kasih sayang yang dirasakan olch peserta didik akan mengembangkan rasa tanggung jawab clan disiplin diri yang baik.

Setiap peserta didik pada hakikatnya membutuhkan untuk diterima sebagaimana adanya, fisik maupun pribadinya secara keseluruhan di sekolah. Ia ingin bahwa para guru dapat menerimanya tennasuk diantaranya dapal menerima kelcmahan clan kekurangannya.

Banyak earn untuk mengungkapkan rasa atau perasaan cinta kepacla peserla cliclik. Salah satunya adalah dengan sikap terbentuknya para guru mereka. Mclalui sikap scperti ini peserla didik akan lebih mudah dalam mengaclakan komunikasi dengan para guru.

4)Cara Adil

(35)

te1'.hadap dirinya oleh seornng guru, baik itu kegiatan belajar didalam

sekolah maupun diluar sekolah.

Sesuai dengan perintah Allah SWT dalam Al-Qur'an surat

An-Nissa' ayat 58, yang berbunyi :

(OA :

f./,.L:Ji)

|セ@

セ@

,

Artinya: "Sesungguhnya 111/ah menyuruh kamu menyampaikan amanal

kepada yang her/wk menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha A1endengar Lagi Maha Melihat". (Q.S.

An-Nissa ayat 58).33

Pada ayat ini Allah memerintahkan sifat atas penguasa terhadap

rakyat dalam bidang apapun dengan tidak membeda-bedakan antara

satu dengan yang lainnya didalam pelaksanaan hukum atau peraturan

tata tertib sekalipun terhadap keluarga clan anak sendiri maupun

dengan yang lainnya. Sebagairnana ditegaskan dalam potongan surat

An-Nissa ayat 58 :

Artinya: "Dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan Hukum diantara

manusia supaya kamu menetapkan dengan adil".

Kesimpulan dari surat An-Nissa yaitu:

Allah mewajibkan kcpada setiap muslim yang memikul amanat,

supaya melaksanakannya dengan scbaik-baiknya, baik amanat

(36)

Allah SWT memerintahkan kepada setiap muslim supaya berlaku adil dalam setiap tindakannya.

5) Bermusyawarah

Tujuan musyawarah dalam menanamkan disiplin haruslah dilakukan oleh setiap orang yang memiliki permasalahan untuk kepentingan bersama clcngan clilakukan musyawarah permasalahan akan dibahas secara bersama dengan maksud mencapai keputusan atas penyelesaian masalah.

Sesuai dengan perintah Allah SWT Dalam Al-Qur'an surat Ali-Imran ayat: l 59, yang bcrbunyi :

J. ,,. ,,. 0 / 0 ,, / ,:;; ,, J. ,, ,, ;fl

ゥセu@

._,_l;Ji

.hµ.

セ@

セ@

)Jj

セ@

セ@

.JJ\

0--

C-)

k.J

,, ,,. ,, ,, ,,. セ@

...-o ,,. ,,.

QIセ@

;u1

セ@

セセOセS@

セ@

セQS@

;. s:c

セャェ@

セyM

0-:

<# o J. .;; rP a; ,, o:.J ,,.

:1/01r->-

Ji)

セ_Q@

セ@

;Jj\

0l

<lll

セ@

JS'?

セ[N@

( \ 0 '\

Artinya: "Maka disehabka11 rahmar dari Allah-lah kamu berlaku lemah lemhul terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhari kasar, tentulah mereka menjauhkan diri

dari sekelilingmu. Karena ilu maafkanlah mereka,

mohonkanlah ampun hagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan ilu, (urusan peperangan dan hal-hal duniml'i/ah lainnya, seperri urusan polilik, ekonomi, kemasyarakata11 dan lain-lain). Kemudian apabila kamu relah membularkan relwd, maim herlawakka/ah kepada Allah.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

berrawakka/ kepada-Nya". (Q.S. Ali lmran ayat : 159).34

Pada ayal ini Allah memuji akhlak Nabi Muhammad Saw, yang tinggi dalam mcmimpin nrnsyarakat Islam. Meskipun dalam keaclaan genting, seperti tci:jadinya pelanggarnn-pelanggaran yang dilakukan oleh sebagian kaurn rnuslirnin pacla peperangan uhucl sehingga

(37)

--menyebabkan kaum muslirnin mendcrita kekalahan, tetapi beliau tetap

bersikap lemah lembul dan tidak marah lerhadap yang melanggar itu,

bahkan memaafkannya, dan mernohonkan untuk, mereka ampunan dari

Allah SWT. Andai kata Nabi Muhammad Saw, bersikap keras, berhati

kasar tentulah mereka akan menjauhkan diri dari beliau.

Di samping itu Nabi Muhammad Saw. Selalu bermusyawarah

dengan mereka dengan scgala ha!, a pa bi la dalam urusan apapun, oleh

itu kaum muslimin patuh mclaksanakan kepulusan-keputusan

nrnsyawarah itu karena keputusan ilu merupakan keputusan mereka

sendiri bersama Nabi Muhammad Saw. Mereka letap berjuang clan

be1jihad di jalan Allah dengan tekad yang bulat tanpa menghiraukan

bahaya clan kesulitan yang mereka hadapi, mereka bertawakal

sepenuhnya kepada Allah, karena tidak ada yang dapat membela kaum

muslimin selain Allah SWT.

Kesimpulan dari surat Ali-lmran yaitu:

Allah SWT, memuji akhlak Nabi Muhammad Saw, clan

sifat-sifatnya yang selalu bersikap lemah lembut clan tidak bersikap

keras terhadap para pengikutnya clan memaafkan serta memintakan

ampun bagi mereka alas kesalahan-kesalahan mereka.

Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad Saw, supaya

bennusyawarah dalarn segala urusan. Di dalam melaksanakan

hasil-hasil rnusyawarah, supaya berlawakal kepada Allah SWT.

2. Prestasi Bela.jar

a. Pcngertian Prestasi Bclajar

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata

yaitu "Prestasi dan belajar" yang artinya berbeda, menurut Raka Jhoni,

prestasi belajar merupakan basil penilaian tugas-tugas yang dilakukan

(38)

belajar adalah "suatu perubahan individu belajar, dimana perubahan tidak hanya mengenai pengetahuan, letapi juga membentuk kecakapan dan kebiasaan diri pribadi individu belajar".36

Prestasi belajar mcrupakan kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa yang meliputi perubahan prilaku dari tiga buah ranah psikologis yang dianggap penting clan diharapkan dapat mencerminkan perubahan tingkah laku yang te1:jadi sebagai hasil belajar siswa baik cipta dan rasa mauplln yang berdimensi karsa.

Keberhasilan siswa dalam proses belajarnya dapat dilihat dari prestasi yang dicapai dari kurun waktu tertentu, yang dalam ini dapat di lihat dari nilai yang diperoleh dalam satu semester, clan dibukukan dalam bentuk buku lnporan pendidikan alau buku raport. Nilai-nilai yang tertera dalam bukll raporl mcrupakan penjumlahan nilai dari seluruh pelajaran yang di pcrolch siswa dalam semester yang bersangkutan.

Prestasi bclajnr adalah penguasaan pcngetahuan atau keterampilan yang dikembangkan olch mata pelajaran, lazimnya ditujukan dengan nilai les atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

W. S. Winkel menjelaskan bahwa "prestasi belajar adalah hasil bel[\jar yang diraih oleh seseorang sclanrn dan sesudah ia mengalami proses belajar, prestasi belajar rncrupakan hasil dari suatu proses

b I . " e a1ar . 37

(39)

cl) Tipe hasil belajar analisis

Yaitu : tingkat kemampuan responclen untuk menganalisis atau menguraikan sualu integritas alau situasi tertentu keclalam komponen atau unsur pembentuknya. Kata kerja yang cligunakan untuk mengukur penguasaan jenjang analisis antara lain: membedakan, mengklasifikasikan, membanclingkan, mengategorikan clan lain-lain.

e) Tipe has ii belajar sintesis

Yang climaksud dengan sintesis adalah penyatuan unsnr atau bagian-bagian kc dalam sualu bentuk yang menyelnruh. Jadi kemampuan sinlcsis yaitu : kcmampuan yang menuntut rcspondcn untuk dapat mcncmukan hubungan kausal atau urutan tcrtenlu. atau mcncmukan abstraksinya yang berupa integritas. Kata ke1:ja opcrasional yang digunakan untuk mengukurnya anlara lain: menghubungkan. menggabungkan, menyimpulkan, mengklasifikasikan clan lain-lain.

f) Tipe hasil belajar cvaluasi

Yaitu: kemampuan yang menuntut responclen untuk dapat membuat suatu pcnilaian lcntang suatu pernyataan, konsep, situasi. berdasarkan sualu krileria tertentu. "Kata kerja yang digunakan untuk mengukur kemampuan je1\jang evaluasi ini

antara lain: membanclingkan, menafsirkan, menilai,

memutuskan clan lain-lain·'.1R 2. Tipe hasil belt*1r bidang afekt i

r

(40)

a) Receiving/ Attending yailu scrnacam kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang dalang pada siswa.

b) Responding yailu reaksi yang diberikan terhadap rangsangan dari luar.

c) Valuing/penilaian yailu segala yang berkenaan dengan nilai atau kepercayaan terhadap suatu gejala.

d) Organisasi yailu pengembangan nilai dalam suatu perkumpulan.

e) "Karakteristik nilai, yaitu keterpacluan dari semua sistem nilai yang climiliki seseorang" ,39

3. Tipe hasil belajar biclang psikomotorik

Hasil belajar psikornotorik tampak pada bentuk keterampilan (skill) kemampuan bertindak individu. Hasil belajar ini meliputi antara lain:

a) Persepsi (perseption)

Level ini berkenaan dengan penggunaan organ indra untuk menangkap isyaral yang membimbing aktifitas gerak. Contoh pada level ini seperti :

Siswa dapat mernbedakan beberapa warna

Siswa clapat membeclakan dengan sentuhan tangan beberapa tipe kain yang berbecla di!.

b) Kesiapan (set)

Level ini menunjukkan pada kesiapan untuk melakukan tindakan tertentu yang meliputi kesiapan mental, fisik clan emosi. Contoh :

Siswa dapat menyusun langkah-langkah untuk membual sebuah prakarya.

(41)

Siswa menyatakan minat/kesiapan untuk meningkatkan kemampuannya dalam ha! tertentu.

e) Gerak terbimbing (Guided Re.17Hme)

Level ini mernpakan tahapan awal dalam mempelajari keterampilan yang komplek, hal ini meliputi peniruan (mengulang suatu gerakan yang dideminstrasikan oleh instruktur) serta trial dan eror. Contoh :

Siswa dapat mengikuti langkah instruktur dalam memperagakan scsuatu.

Siswa mampu memasak kuc dengan earn mengikuti resep. Dan lain-lain.

d) Gcrak Tcrbiasa

Gerak yang berkenaan dcngan kinerja dimana respon siswa telah menjadi tcrbiasa dan gerakan-gerakan yang dilakukan penuh dcngan keyakinan clan kccakapan. Contoh :

Siswa mampu secara mandiri menggunakan mesin potong kayu

Siswa nrnmpu secara mandiri mcngaktifkan komputer dan menggunakannya dll.

e) Gerak Kompleks

Merupakan gernk yang sangat terampil dengan pola-pola gerak yang sangat kompleks, keahl iannya terindikasi dengan gerakannya yang cepat, lancer, akurat tanpa keraguan.

f) Gerak pola penyesuaian

Gerak ini berkenaan dengan kctrampilan yang dikembangkan dengan baik schingga siswa dapat memodifikasi pola-pola gcrak untuk menyesuaikan tuntutan tertentu atau situasi tertentu.

g) Kreatifitas

(42)

belajar ini mcnekankan kreatiJitas yang didasarkan pada ketrampilan yang sangat hcbat (piawai). Contoh :

Siswa dapat mendemonstrasikan suatu gerak dengan kombinasi terlenlu

"Siswa dapat memodifikasi gerak dalam tarian/senam dengan gerak yang sedikit berbeda". 40

Ketiga tipe ini adalah pendapat bloom yang sangat penting untuk diketalmi oleh guru sebagai dasar dalam membuat ltliuan pembelajaran.

c. Faktor-faktor yang Mcmpcngaruhi Prcstasi Bclajar

Masalah utama yang menghambat sukses/keberhasilan pendidikan dan pengajaran adalah kesukaran-kesukaran yang dihadapi oleh anak pada umumnya, sebab-sebab kesukaran tersebut dapat digolongkan menjadi 2 yaitu sebab yang indogin dan eksogin.41

I) Sebab Indogin

a) Sebab yang bersifat biologis yang berhubungan dengan jasmaniah, contoh :

(l) Kcsehatan: Faktor keschatan sangat mempengaruhi diri anak, sebab anak-anak yang saldt akan mengalami kesulitan dalam belajar.

(2) Cacal badan : contoh bisu, tuli, buta dll, hal ini menghambat belajar anak, sebab anak yang seperti ini tidak dapat menerima pelajaran seperti biasa, melainkan hams secara khusus.

b) Sebab yang bersifat psikologis yang berhubungan dengan kej iwaan anak, contoh :

(!) lntelejcnsi: Mcrupakan salah satu faktor indogin yang sangat mernpcngaruhi kcmajuan dan perkembangan anak,

40 l·lisyh1n Zaini dkk, Desain Pc111hc/qjara11,

(Yogyaknr1a :

c::r.S.D

JAIN Sunan gunung
(43)

sebab jika intelejensi anak memang rendah, maka ha! ini akan mernbatasi kernampuan belajarnya, contoh :

Anak idiot: Anak yang hanya dapat mencapai tingkat kecerdasan sarna dengan anak 3 tahun.

Anak imbesil: Anak yang hanya dapat mencapai tingkat kecerdasan sama dengan anak umur 3-7 tahun.

Anak debil: Anak yang hanya dapat mencapai tingkat kecerclasan smna clengan anak urnur 7-12 tahun.

(2) Perhatian: lni sangat mcmpengaruhi kemajuan belajar anak, sebab dengan tidak adanya perhalian terhaclap pelajaran, maka anak ticlak akan suka belajar, berarti tanpa perhatian akan sangal menghambal belajar anak.

(3) Minal: Bila pelajarnn tidak sesuai clengan minat anak, maka anak ticlak alum bcbjar clengan baik.

(a) Bakat: Menurut Chaplin clan Reber yang clikutip Muhibbin Syah bairn! adalah kemampuan potensial yang climiliki sescorang untuk rnencapai keberhasilan pacla masa yang akan datang.42

(b) .lika pelajaran ticlak scsuai clengan bakal anak, maka anak tidak akan mcncapai prestasi tinggi, karena dia ticlak bcrbakat dalam biclang itu.

(c) Konstelasi psikis yang lain yaitu adanya kemunduran-kemuncluran psikis yang menghambat belajar anak, contoh: kehidupan emosmya, gangguan-gangguan psikis, antara lain neorosis psikosis di!.

2) Sebab eksogin a) Faktor keluarga

(44)

(I) Faktor orang lua, contoh :

- Cara orang tua menclidik anaknya yang ticlak mapan. - Hubungan orang tua clengan anaknya yang kurang

harmonis.

Contoh perbualan orang tua yang ticlak baik, baik dari segi perkataan maupun sikap.

(2) Suasana rumah

Suasana rumah yang tenang, damai clan harmonis sangat berpengaruh tcrhaclap proses belajar anak, karena hal itu sangat menclukung belajar anak, jika keadaan harmonis, damai clan tenang maim clalam belajar pun anak merasakan ketenangan sehingga apa yang dipelajari akan mudah cliingat clan clifahami.

(3) Keaclaan ckonomi keluarga

Jika keaclaan ekonomi kurang, maka kebutuhan dan perlengkapan belajar akan kurang terpenuhi, bisa jacli tcmpat belajar pun tidak ada, rnaka anak tidak akan belajar clengan baik. Demikian pula . anak yang ekonomi keluarganya serba terpcnuhi juga dapat terhambat dalam belajar, karena biasanya anak yang tersebut di atas dimanja olch orang tuanya sehingga ia hanya bersenang-senang dan kurang perhatian terhadap pelajaran.

Faktor-faklor lain yang ada dalarn keluarga adalah : (1) Aclanya anggola keluarga lain

(45)

kasih sayang, maka ha! itu akan berdampak baik bagi perkembangan anak.

(2) Kedudukan I status anak dalam keluarga

Dalam keluarga, apakah anak tersebut termasuk anak yang climanja, disayang atau anak yang sering terkena hal-hal terlentu? Hal tersebut seclikit banyak akan mempengaruhi motivasi clan psikologi dalam pcrkem bangannya.

Status JUga mempengaruhi perkembangan belajar anak, yang climaksucl status disini: apakah anak tersebut anak lunggal, anak bungsu, anak angkat, anak pcrtama, di!. Hal itu akan berpengaruh khususnya clalam hal perlakuan yang clidapatkan.

Begitu pula kecluclukan anak clalam keluarga yang menyeclihkan. Orang tua pilih kasih dalam mengayomi anak. Seolah-olah acla anak kandung yang bcrprestasi baik clisanjung clan anak yang ticlak berprestasi clicemooh atau dimaki-maki. Sikap dan perilaku orang tua seperti ini membuat anak frustasi clan malas belajar.

(3) Jenis kelamin anak

Dalam keluarga, apakah anak tersebut anak lelaki satu-salunya clism1claranya yang lain, atau anak perempuan satu-satunya diantara saudaranya yang lain clan sebagainya. Hal ini juga berpengaruh terhadap perkembangan anak.

b) Faktor sekolah

I) Cara penyajian belajar yang kurang baik - Guru kurang menguasai bahan pelajaran

(46)

2) Hubungan antara guru clan siswa yang kurang baik

Biasanya guru yang suclah di benci siswa, maka pelajaran yang di sampaikannya tidak akan berhasil maksimal.

3) Guru-guru menuntut standar pelajaran di alas kemampuan anak. Hal ini biasanya エ・セェ。」ャゥ@ pada guru yang masih muda yang belum berpengalaman, sehingga belum dapat mengukur kemampuan anak cliclik. Karenanya hanya sebagian kecil anak didik dapat berhasil dengan baik dalam

b 1 e flJar. . 43

4) Hubungan antara anak clengan temannya

Hubungan clengan tcman yang baik akan membawa anak tcrsebul kearah yang baik pula, ha! ini juga dapat merupakan mo ti fasi bagi anak untuk saling berbagi pengctahuan clan bersaing dalam pelajaran yang akhirnya akan berujung pada clampak yang positif. Sebaliknya hubungan dengan leman yang kurang baik akan menimbulkan perasaan malas belajar clan cenderung bersenang-senang yang lentunya akan berujung pada dampak yang negatif.

5) Standar pelfliaran ticlak scsuai dengan ukuran normal kemampuan anak

Maksudnya jika pelajaran yang diberikan oleh guru ada di alas kemampuan miak pacla umumnya, maka hanya anak-anak yang pandai sajalah yang berhasil menerimanya, maka hal ini juga mcrupaknn hrnnbatan belajar anak.

6) Alat-alat pclajaran di sekolah kurang lengkap

(47)

7) Perpustakaan sekolah kurang memadai dan kurang merangsang penggunaanya oleh anak didik. Misalnya, buku-bukunya kurang lengkap untuk keperluan anak didik, pelayanmrnya kurang memuaskan, ruangannya panas, tid

Gambar

Tabel Skor angket penel itian untuk jawaban positif................................. 49
Tabel 30 Saya hadir disekolah I 0 menit sebelum bel berbunyi ..................... 71
Tabel 1 Skor Angkct Penelitian Untuk .Jawaban·Yang Positif
TabelS Kisi - kisi variabcl X yaitu disiplin -·
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian ketahanan baterai GS 12 volt 35 AH dapat menyuplai energi listrik pada alat perangkap hama wereng dengan beban sebesar 40,55 watt adalah selama 18 jam dan waktu

aspek partisipasi anggaran, aspek kejelasan tujuan anggaran, dan aspek evaluasi anggaran.Dengan adanya partisipasi anggaran dan kejelasan tujuan anggaran diharapkan dapat

Kajian ini lebih difokuskan pada model penanganan anak jalanan dengan cara pembinaan keterampi- lan, karena rumah singgah dinilai se- bagai tempat yang ideal da-lam pro- ses

Gambar 15 memperlihatkan hambatan stasioner sensor PANI terhadap konsentrasi gas amonia untuk polianilin dengan doping 6M HCl yang diperoleh dari kurva tegangan stasioner

“Pengaruh Minat dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Mengetik Manual Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 1 Prambanan-Klaten” Dengan

keseluruhan daya tahan terhadap insektisida permethrin 0,25% adalah sama namun ada Ada perbedaan respon daya tahan terhadap permethrin antara satu populasi dan

Pada tampilan halaman hasil konsultasi akan menampilkan hasil dari pertanyaan yang sudah dijawab sebelumnya oleh user (pengguna), tabel penyakit yang di

Limas adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah segi-n ( yang disebut dengan bidang alas) dan beberapa segitiga (sisi tegak) yang memiliki satu titik sudut