SISTEM INFORMASI
PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOMPUTER
DIVISI SERVICE MEDIATOUCH COMPUSHOP
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
AGUNG YUNANTO
10103404
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2010
SISTEM INFORMASI
PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOMPUTER
DIVISI SERVICE MEDIATOUCH COMPUSHOP
AGUNG YUNANT0
10103404
Pembimbing I
Irawan Afrianto, S.T. NIP. 4127.70.06.009
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Informatika
SISTEM INFORMASI
PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOMPUTER
DIVISI SERVICE MEDIATOUCH COMPUSHOP
AGUNG YUNANT0
10103404
Penguji I
Mira Kania Sabariah, S.T.,M.T. NIP. 4127.70.06.008
Penguji II
Irawan Afrianto, S.T. NIP. 4127.70.06.009
Penguji III
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR... xi
DAFTAR SIMBOL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan... 3
1.4 Batasan Masalah ... 3
1.5 Metodologi Penelitian ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1Konsep Dasar Sistem ... 9
2.2 Konsep Dasar Informasi... 10
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 10
2.3.1 Komponen Sistem Informasi... 11
2.4 Perangkat Lunak... 12
2.4.1 Model Proses Perangkat Lunak... 13
2.5 Jaringan Komputer... 15
2.5.1 Prinsip Dasar Jaringan Komputer ... 15
2.5.2 Arsitektur Jaringan Komputer... 15
2.7 Database ... 30
2.7.1 Abstraksi Data... 31
2.7.2 Model Database ... 32
2.7.3 Model Database Relasional (Relational Database Model)... 33
2.7.4 Hierarki Database Relational ... 33
2.7.5 Bahasa Database ... 35
2.7.6 SQL... 37
2.7.6.1 Struktur Dasar Query ... 37
2.7.7 MySQL ... 38
2.8 RF Smart Card... 39
2.9 Borland C++ ... 42
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis ... 43
3.1.1 Analisis Sistem Lama... 43
3.1.2 Analisis Proses Bisnis... 46
3.1.3 Analisis Perangkat Keras dan Perangkat Lunak serta Brainware ... 53
3.1.4 Analisis Jaringan Clien Server... 55
3.1.5 Kelemahan Sistem Lama... 57
3.2 Kebutuhan Pengembangan ... 58
3.2.1 Perubahan Proses Bisnis ... 58
3.2.2 Perubahan Business Worker dan Business Entity... 62
3.2.3 Persyaratan perangkat Keras dan Perangkat Lunak serta Brainware ... 64
3.2.4 Kelebihan Sistem Baru ... 66
3.3 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 66
3.3.1 Analisis Use Case... 66
vii
3.5.1 Lembar Kerja Tampilan Aplikasi SI PPK ... 120
3.6 Jaringan Semantik SI PPK ... 131
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Implementasi Perangkat Keras ... 134
4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Client... 134
4.1.2 Spesifikasi Perangkat Keras Server... 135
4.1.3 Konfigurasi Jaringan Client Server Komputer Aplikasi SI PPK ... 136
4.1.3.1 Konfigurasi Jaringan Dari Sisi Client... 136
4.1.3.2 Konfigurasi Jaringan Dari Sisi Server... 137
4.2 Implementasi Basis Data ... 138
4.3 Implementasi Antar Muka ... 144
4.3.1 Antar Muka Aplikasi SI PPK ... 144
4.3.2 Tampilan Program... 145
4.3.3 Tampilan Program Aplikasi SI PPK... 145
4.4 Implementasi Perangkat Lunak ... 153
4.4.1 Implementasi Perangkat Lunak SI PPK di Sisi Server... 153
4.4.2 Implementasi Perangkat Lunak SI PPK di Sisi Client... 154
4.5 Pengujian Sistem ... 154
4.5.1 Pengujian Alpha ... 154
4.5.2 Kesimpulan Pengujian Alpha ... 161
4.5.3 Pengujian Betha ... 161
4.5.4 Kesimpulan Hasil Pengujian Betha... 185
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 186
5.2 Saran ... 186
Gambar 2.1 Model Waterfall ... 13
Gambar 2.2. Model Spiral Boehm ... 14
Gambar 2.3 Model Incremental ... 15
Gambar 2.4. Prinsip Dasar Jaringan Komputer ... 15
Gambar 2.5 Konektifitas Peer to Peer ... 16
Gambar 2.6 Konektifitas File Server ... 17
Gambar 2.7 Konektifitas Client Server ... 18
Gambar 2.8 Thin Client – Thick Server ... 19
Gambar 2.9 Thick Client – Thin Server ... 19
Gambar 2.10 Arsitektur Three Tier... 20
Gambar 2.11 Use Case Diagram... 23
Gambar 2.12 Class Diagram ... 24
Gambar 2.13 State Chart Diagram ... 25
Gambar 2.14 Activity Diagram... 26
Gambar 2.15 Sequence Diagram ... 27
Gambar 2.16 Collaboration Diagram ... 28
Gambar 2.17 Component Diagram ... 29
Gambar 2.18 Deploy Diagram ... 30
Gambar 2.19 Absraksi Data... 32
Gambar 2.20 Hierarki Database Relational ... 34
Gambar 3.1 Proses Bisnis Sistem Lama... 44
Gambar 3.2 Aktor Bisnis dan Aktor Pekerja... 47
Gambar 3.3 Diagram Bussiness Use Case Proses Pelayanan Perbaikan Notebook di Media Touch Compushop ... 48
Gambar 3.4 Diagram Activity Proses Pendaftaran Perbaikan Notebook.. 49
Gambar 3.5 DiagramActivity Proses Pengambilan Notebook ... 50
Gambar 3.6 Diagram Class Daftar/Registrasi... 51
Gambar 3.11 Diagram Activity Daftar/ Registrasi ... 60
Gambar 3.12 Diagram Activity Proses Pengambilan Komputer (Notebook)... 61
Gambar 3.13 Diagram Class Daftar/Registrasi... 62
Gambar 3.14 Diagram Class Pengambilan Komputer ... 63
Gambar 3.15 Diagram Class Informasi Claim Sparepart ... 63
Gambar 3.16 Diagram Class Monitoring Manager ... 64
Gambar 3.17 Aktor Aplikasi Sistem Informasi Perawatan dan Perbaikan Komputer (SI PPK)... 67
Gambar 3.18 Diagram Use Case SI PPK ... 70
Gambar 3.19 Diagram Use Case Modul CS ... 71
Gambar 3.20 Diagram Sequence Pengecekan Status Service ... 76
Gambar 3.21 Diagram Sequence Buat Faktur Service... 77
Gambar 3.22 Diagram SequenceEntry Data Costumer... 78
Gambar 3.23 Stereotype Diagram class modul CS ... 79
Gambar 3.24 Diagram Use Case Modul Teknisi ... 80
Gambar 3.25 Diagram Sequence Cek Status Service... 84
Gambar 3.26 Diagram Entry Log Report... 85
Gambar 3.27 Stereotype Diagram Class Modul Teknisi ... 86
Gambar 3.28 Use Case Modul Manajer Service... 87
Gambar 3.29 Diagram Sequence Cek Status Service... 92
Gambar 3.30 Diagram Sequence Cek Status Spare Part ... 93
Gambar 3.31 Diagram Sequence Buat Laporan Pendapatan... 94
Gambar 3.32 Stereotype Diagram Class Modul Manajer Service ... 95
Gambar 3.33 Diagram Use Case Modul Owner... 96
Gambar 3.34 Diagram SequenceMonitoring Laporan Service... 98
Gambar 3.35 Stereotype Diagram Class Modul Owner ... 99
Gambar 3.40 Diagram SequenceDeleteUser... 106
Gambar 3.41 Diagram Sequence Tambah Data Spare Part... 106
Gambar 3.42 Diagram SequenceEdit Data Spare Part... 107
Gambar 3.43 Diagram Sequence Simpan Data Spare Part... 107
Gambar 3.44 Diagram Sequence Delete Data Spare Part... 108
Gambar 3.45 Diagram Sequence Tambah Data Spek Notebook... 108
Gambar 3.46 Diagram Sequence Edit Data Spek Notebook ... 109
Gambar 3.47 Diagram Sequence Simpan Data Spek Notebook ... 109
Gambar 3.48 Diagram Sequence Delete Data Spek Notebook... 110
Gambar 3.49 Diagram Sequence Set Port... 110
Gambar 3.50 Stereotype Diagram Class Modul Administrator ... 111
Gambar 3.51 Diagram Class SI PPK ... 112
Gambar 3.52 Skema Relasi Database ... 113
Gambar 3.53 Jaringan Semantik Form Costumer Service... 131
Gambar 3.54 Jaringan Semantik Form Teknisi ... 132
Gambar 3.55 Jaringan Semantik Form Manajer ... 132
Gambar 3.56 Jaringan Semantik Form Owner ... 133
Gambar 3.57 Jaringan Semantik Form Admin Aplikasi ... 133
Gambar 4.1 Konfigurasi Jaringan Aplikasi SI PPK ... 136
Gambar 4.2 Antarmuka Form Pembuka... 145
Gambar 4.3 Antarmuka Form Login... 145
Gambar 4.4 Antarmuka Form Entry Data Faktur Service ... 146
Gambar 4.5 Antarmuka Form Status Service Otomatis... 146
Gambar 4.6 Antarmuka Form Status Service Manual ... 147
Gambar 4.7 Antarmuka Form Entry Log Report ... 147
Gambar 4.8 Antarmuka Form Claim Sparepart ... 148
Gambar 4.9 Antarmuka Form Owner ... 148
xiv
Gambar 4.14 Antarmuka Form Olah Data Merk Notebook ... 151
Gambar 4.15 Antarmuka Form Olah Data Tipe Notebook... 151
Gambar 4.16 Antarmuka Form Olah Data Seri Notebook... 152
Gambar 4.17 Antarmuka Form Administrasi Sparepart ... 152
Lampiran B Listing Program ... B-1 Lampiran C Hasil Kuesioner ... C-1 Lampiran D Dokumen Manual dan Sistem Lama... D-1 Lampiran E Surat Penelitian ... E-1
A. Diagram Use Case Bisnis
No. Simbol Ketarangan
Aktor Bisnis
Menunjukan aktor bisnis dilihat dari luar organisasi, digunakan dalam menganalisa sistem lama
1
Pekerja Bisnis
Menunjukan aktor bisnis dilihat dari dalam organisasi, digunakan dalam menganalisa sistem lama
2. Use Case Bisnis
Menunjukan proses bisnis yang ada pada sistem lama, dilihat dari luar organisasi
3. Entitas Bisnis
Menunjukan proses bisnis yang ada pada sistem lama, dilihat dari dalam organisasi
4. Use Case Bisnis Realisasi
Menunjukan realisasi proses bisnis dari sisi luar organisis terhadap proses bisnis dari sisi dalam organisasi
5. Unidirectional Association
Mnunjukan hubungan antara aktor dengan dan use case bisnis atau antar use case bisnis
menggunakan sistem baru
2. Use Case
Menunjukan proses yang terjadi pada sistem baru
3. Unidirectional Association
Mnunjukan hubungan antara ctor dengan dan use case atau antar use case
4. Use Case Realisasi
Menunjukan realisasi use case terhadap proses detail suatu use case
2. DIAGRAM ACTIVITY
No. Simbol Keterangan
1 Kondisi Awal
Menunjukan awal dari suatu diagram aktivitas
2 Kondisi Akhir
Menunjukan akhir dari suatu diagram aktivitas
3 Kondisi transisi
Menunjukan kondisi transisi antar aktivitas
5 Aktivitas
Menunjukan aktivitas-aktivitas yang terdapat pada diagram aktivitas
6 Pengecekan kondisi
Menunjukan pengecekan terhadap suatu kondisi
3. DIAGRAM SEQUENCE
No. Simbol Keterangan
1 Objek
Menunjukan objek yang yang terdapat di diagram sequence
2 Pesan ke Objek sendiri
Menunjukan pesan yang diproses pada objek itu sendiri
3 Pesan Objek
Menunjukan pesan yang disampaikan ke objek lain dalam diagram sequence
+Tambah() +Edit() +Simpan() +Delete() +Batal() +Tutup() -StatusService -NamaSp -PartNumber -HargaSp
Layar Form Status Spare Part dibangun berdasarkan
proses-proses sebelumnya (diagram sequence)
2 Unidirectional Association
Mnunjukan hubungan antara class pada diagram class
Tabel 3.1 Use Case Pengecekan Log Report... 72
Tabel 3.2 Use CaseEntry Data Costumer... 74
Tabel 3.3 Use Case Buat Faktur Service ... 75
Tabel 3.4 Use CaseEntryLog Report... 80
Tabel 3.5 Use Case Cek Status Service... 82
Tabel 3.6 Use Case Cek Claim Sparepart ... 83
Tabel 3.7 Use Case Cek Status Service... 87
Tabel 3.8 Use Case Cek Status Sparepart... 90
Tabel 3.9 Use Case Buat Laporan Pendapatan ... 90
Tabel 3.10 Use Case Monitoring Laporan Service... 96
Tabel 3.11 Use Case Manajemen Pengguna Aplikasi ... 100
Tabel 3.12 Use Case Manajemen Data Spare Part ... 102
Tabel 3.13 Use Case Manajemen Data Spesifikasi Notebook ... 103
Tabel 3.14 Use Case Manajemen Data Spek Notebook ... 103
Tabel 3.15 Tabel user... 114
Tabel 3.16 Tabel Costumer ... 114
Tabel 3.17 Tabel Barang ... 114
Tabel 3.18 Tabel spare part... 115
Tabel 3.19 Tabel Penjualan Spare part... 115
Tabel 3.20 Tabel Log Report... 116
Tabel 3.21 Tabel Log Report detail ... 117
Tabel 3.22 Tabel Modul Service ... 117
Tabel 3.23 Tabel Penjualan Jasa ... 118
Tabel 3.24 Tabel Position ... 118
Tabel 3.25 Tabel Merk Notebook ... 118
Tabel 3.26 Tabel Tipe Notebook ... 118
Tabel 3.27 Tabel Seri Notebook... 119
Tabel 4.3 Create Tabel Barang ... 138
Tabel 4.4 Create Tabel Kostumer... 139
Tabel 4.5 Create Tabel Log Report ... 139
Tabel 4.6 Create Tabel Log Report Detail... 140
Tabel 4.7 Create Tabel Merk Notebook... 140
Tabel 4.8 Create Tabel Penjualan Jasa... 141
Tabel 4.9 Create Tabel penjualan SP... 141
Tabel 4.10 Create Tabel Position... 141
Tabel 4.11 Create Tabel Seri NB ... 142
Tabel 4.12 Create Tabel Spare Part ... 142
Tabel 4.13 Create Tabel Tipe NB ... 142
Tabel 4.14 Create Tabel User... 142
Tabel 4.15 Create Tabel penjualan_item ... 143
Tabel 4.16 Create Tabel item_spare_part ... 143
Tabel 4.17 Create Tabel Dealer ... 144
Tabel 4.16 Form-form utama pada Aplikasi SI PPK ... 144
Tabel 4.17 Rencana Pengujian Program Aplikasi SI PPK ... 155
Tabel 4.18 Pengujian Login Data Normal ... 156
Tabel 4.19 Pengujian Login Data Salah... 156
Tabel 4.20 Pengujian Entry Data Faktur Service... 156
Tabel 4.21 Pengujian Entry Data Faktur Service salah ... 156
Tabel 4.22 Pengujian Proses Pencarian data kostumer ... 156
Tabel 4.23 Pengujian Proses Pencarian data kostumer salah ... 157
Tabel 4.24 Pengujian EntrySpare Part... 157
Tabel 4.25 Pengujian EntrySpare Part salah... 157
Tabel 4.26 Pengujian Pengecekan Status Service ... 158
Tabel 4.27 Pengujian Pengecekan Status Service salah ... 158
x
Tabel 4.32 Pengujian Administrasi Data Kostumer ... 160
Tabel 4.33 Pengujian Administrasi Data Kostumer salah ... 160
Tabel 4.34 Pengujian Administrasi Spesifikasi Notebook... 160
Tabel 4.35 Pengujian Administrasi Spesifikasi Notebook salah... 160
Tabel 4.36 Pengujian Administrasi Spare Part... 161
Tabel 4.37 Pengujian Administrasi Spare Part salah... 161
1.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi saat ini berkembang dengan cepat sejalan dengan meningkatnya penggunaan komputer di segala bidang dan aktifitas yang dilakukan manusia. Hampir semua aktifitas manusia tak luput dari penerapan teknologi informasi. Dalam kaitannya dengan aktifitas pekerjaan, penggunaan teknologi informasi memberikan kemudahan dalam menyelesaikan berbagai jenis pekerjaan, mengurangi kesalahan, meningkatkan efisiensi waktu dan finansial. Sehubungan dengan hal tersebut, Media Touch Compushop sebagai salah satu dealer komputer terkemuka ingin memberikan layanan yang terbaik bagi konsumen dalam hal perawatan dan perbaikan komputer terutama notebook serta berusaha mewujudkan efisiensi dalam penanganannya. Pada awalnya, proses penerimaan service maintenance pada Media Touch Compushop dilakukan dengan menggunakan faktur manual yang dilakukan oleh bagian costumer service, selain membutuhkan waktu yang lebih, pihak perusahaan sering merasa kerepotan ketika melakukan proses pencarian dan update data dari konsumen ataupun komputer yang di perbaiki, Untuk lebih menggambarkan secara detail permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dapat di jelaskan dalam poin-poin berikut :
1. Proses-proses pelayanan administrasi service yang dilakukan oleh Costumer
Service dikerjakan secara manual sehingga tidak efisien
2. Proses Log Report Service yang dilakukan oleh teknisi dikerjakan secara manual, sehingga terkadang menghambat pekerjaan yang dilakukan.
3. Pimpinan tidak dapat secara langsung mengecek pelaporan service, dikarenakan tidak adanya aplikasi yang dapat menghandle hal tersebut, sehingga harus selalu menghubungi Manajer Service untuk dapat mengetahuinya.
Dari poin-poin yang telah dijelaskan diatas, perusahaan mengambil kesimpulan bahwa perlu melakukan pergantian dari pelaporan yang bersifat konvensional tersebut dengan sistem berbasis komputer yang diharapkan mampu meminimalisasi masalah diatas.
Solusi terbaik yang didapat adalah dengan membangun suatu Sistem Informasi berbasis komputer yang tepat guna dan handal sehingga diharapkan mampu menangani permasalahan yang terjadi.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis mengangkat judul “SISTEM INFORMASI PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOMPUTER DIVISI SERVICE MEDIA TOUCH COMPUSHOP” sebagai judul tugas akhir yang diajukan.
1.2 Identifikasi Masalah
perawatan dan perbaikan komputer yang sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi saat ini.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari pengambilan tugas akhir ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Perawatan dan Perbaikan Komputer.
Sedangkan tujuan yang hendak dicapai dalam pembangunan sistem informasi ini adalah:
1. Untuk memberikan kemudahan kepada konsumen dalam proses administrasi perbaikan komputer notebook, sehingga proses administrasi bisa lebih cepat dan efisien.
2. Untuk mempermudah costumer service dalam memberikan pelayanan terhadap konsumen dalam proses claim perbaikan komputer.
3. Untuk mempermudah teknisi dalam memberikan log report tentang proses pengerjaan perbaikan komputer yang sedang dilakukan.
4. Untuk mempermudah pimpinan dalam memperoleh informasi tentang
reportmaintenance komputer pelanggan
1.4 Batasan Masalah
Untuk dapat mencapai tujuan dari apa yang telah diungkapkan maka diperlukan adanya batasan masalah agar pembahasan tidak menyimpang dari objek yang dibahas.
1 Implementasi aplikasi SI PPK yang akan dijelaskan dibatasi pada proses perbaikan notebook saja.
2 Implementasi perangkat keras RFID sebatas sebagai interface penerima ID unik yang berasal dari tag kartu ID yang dimiliki konsumen.
3 Proses pengolahan data yang terjadi hanya data yang berasal dari konsumen yang melakukan perbaikan komputer dan data yang berasal dari Media Touch Compushop.
4 Data yang akan diolah pada sistem ini seperti data pengecekan log report, data status perlengkapan notebook, dan lain-lain bersifat statis, tidak bisa diubah-ubah artinya data tersebut sesuai dengan yang diberikan oleh Mediatouch Compushop saja.
5 Tool Pemodelan Visual dalam perancangan dan desain software menggunakan Rational Rose.
6 Aplikasi yang dibangun hanya kompatibel dan diujicobakan pada sistem operasi Windows XP.
7 IDE (Integrated Development Environment) sebagai tool pengembangan yang digunakan adalah Borland C++ Builder 6.
8 Data base yang digunakan adalah MySQL.
1.5 Metodologi Penelitian
1. Tahap pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Studi Literatur.
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper
dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian. b. Observasi.
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.
c. Interview.
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung yang ada kaitannya dengan topik yang diambil.
2. Tahap pembuatan perangkat lunak.
Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya:
a. System / Information Engineering
b. Analisis
Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.
c. Design
Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.
d. Coding
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman tertentu.
e. Pengujian
Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.
f. Maintenance
Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.
1.6Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah pernah dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya.
BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Menganalisis masalah dari model penelitian untuk memperlihatkan masalah yang dihadapi baik dari dilihat dari dalam maupun dari luar sistem sehingga memperjelas masalah yang akan dihadapi. Setalah data-data hasil analisis didapatkan dilanjutkan dengan perancangan sistem yang akan dibangun, sehingga proses berikutnya yaitu implementasi sistem dapat dilakukan.
BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
LANDASAN TEORI
Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Suatu sistem yang baik harus mempunyai tujuan dan sasaran yang tepat karena hal ini akan sangat menentukan dalam mendefinisikan masukan yang dibutuhkan sistem dan juga keluaran yang dihasilkan.
2.1. Konsep Dasar Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam pendefinisian sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemen–elemen. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut:
“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran
tertentu”. [JOG99]
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau elemen-elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut:
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. [JOG99]
2.2. Konsep Dasar Informasi
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah lembaga pendidikan.
Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut:
“Informasi adalah data yang yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.
[JOG99]
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar dan akhirnya bisa mati. Suatu organisasi tanpa adanya informasi maka organisasi tersebut tidak bisa berjalan dan tidak bisa beroperasi.
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
akan pemakai informasi tersebut pada berbagai tingkat organisasi dan dapat mengurangi faktor ketidakpastian.
Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut:
“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan suatu kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luat tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan”. [JOG99]
2.3.1. Komponen Sistem Informasi
Untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi dibutuhkan beberapa komponen yang fungsinya sangat vital di dalam sistem informasi. Komponen-komponen sistem informasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Masukan (Input)
Input disini adalah semua data yang dimasukan ke dalam sistem informasi.
Dalam hal ini yang termasuk dalam input adalah dokumen-dokumen, formulir-formulir dan file-file.
2. Proses
3. Keluaran (Output)
Output merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah
diolah menjadi suatu informasi yang berguna dan dapat dipakai penerima. 4. Teknologi
Teknologi disini merupakan bagian yang berfungsi untuk memasukan
input, mengolah input dan menghasilkan output. Ada 3 bagian dalam
teknologi ini yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak dan perangkat manusia.
5. Basis data
Basis data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan satu dengan yang lain yang disimpan dalam perangkat keras komputer dan akan diolah menggunakan perangkat lunak.
6. Kendali
Kendali dalam hal ini merupakan semua tindakan yang diambil untuk menjaga sistem informasi tersebut agar bisa berjalan dengan lancar dan tidak mengalami gangguan.
2.4. Perangkat Lunak
2.4.1. Model Proses Perangkat Lunak
Terdapat beberapa model proses rekayasa perangkat lunak, diantaranya: 1. Model Waterfall
Model Waterfall berisi rangkaian aktivitas proses seperti spesifikasi kebutuhan, implementasi desain perangkat lunak, uji coba dan sebagainya diuraikan dan disajikan dalam proses yang terpisah. Setelah setiap langkah didefinisikan, langkah tersebut dihentikan, dan pengembangan dilanjutkan pada langkah berikutnya. Gambar ilustrasi dari Model Waterfall adalah sebagai berikut:
RETIREMENT RAPID
PROTOTYPE VERIFY
SPECIFICATION VERIFY
DESIGN VERIFY
TEST
INTEGRATION TEST
OPERATION MODE IMPLEMENTATION
CHANGED REQUIREMENT
VERIFY
Gambar 2.1. Model Waterfall
2. Model Spiral Boehm
Analisys dan verifikasi atau testing. Gambar ilustrasi model Spiral Boehm adalah sebagai berikut:
RETIREMENT RAPID
PROTOTYPE VERIFY RISK ANALISYS
SPECIFICATION VERIFY RISK ANALISYS
DESIGN VERIFY RISK ANALISYS
VERIFY RISK ANALISYS
INTEGRATION VERIFY RISK ANALISYS
OPERATION MODE IMPLEMENTATION
CHANGE REQUIREMENT
VERIFY
Gambar 2.2. Model Spiral Boehm
3. Model Incremental
FOR EACH BUILD : PERFORM DETAILED DESIGN, IMPLEMENTATION AND INTRGRATION, TEST, DELIVER TO CLIENT
OPERATIONAL MODE
RETIREMENT REQUIREMENTS
VERIFY
SPECIFICATION VERIFY
ARCHITECTURAL DESIGN VERIFY
Gambar 2.3. Model Incremental
2.5. Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang yang dihubungkan satu dengan yang lainnya dengan menggunakan protokol komunikasi melalui media transmisi atau media komunikasi sehingga dapat saling berbagi data, program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti
printer, hard disk dan sebagainya.
2.5.1 Prinsip Dasar Jaringan Komputer
Prinsip dasar dalam sistem jaringan ini adalah proses pengiriman data atau informasi dari pengirim ke penerima melalui suatu media komunikasi tertentu.
Penerima Pengirim
Media Transmisi
Gambar 2.4. Prinsip Dasar Jaringan Komputer
2.5.2. Arsitektur Jaringan Komputer
Sistem operasi jaringan sangat menentukan banyak arsitektur jaringan yang dibangun. Ada tiga macam arsitektur jaringan, yaitu peer to peer, file server,
dan clientserver.
1. Peer to peer
Pada bentuk konektivitas peer to peer, setiap terminal memiliki peran dan derajar yang sama. Jaringan lokal dengan konektivitas peer to peer ini dibentuk dengan cara menghubungkan setiap terminal secara langsung sehingga masing-masing terminal dapat berbagi data, aplikasi dan
peripheral lainnya. Pada konektivitas ini semua terminal dapat bertindak
sebagai workstation atau server. Biasanya arsitektur ini digunakan pada perusahaan berskala kecil sampai menengah yang sudah terlanjur memiliki komputer-komputer personal antara 5 sampai 10 buah, dimana masing-masing komputer memiliki kelengkapan perangkat keras seperti hard disk,
memori, peripheral lain, serta perangkat lunak seperti aplikasi-aplikasi
Gambar 2.5. Konektivitas Peer to peer
2. FileServer
Pada sistem file server, terdapat terminal khusus yang disebut sebagai
server yang memiliki kapasitas hard disk yang sangat besar. Server
tersebut akan bertindak sebagai tempat penyimpanan (file) bersama, namun tidak ada pelayanan komputasi.
Gambar 2.6. Konektivitas FileServer
3. ClientServer
Arsitektur jaringan client server merupakan pengembangan dari arsitektur
file server. Arsitektur ini adalah model konektivitas pada jaringan yang
mengenal adanya server dan client, dimana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain. Server dapat berbagi pakai data, aplikasi dan peripheral seperti harddisk, printer, modem dan lain-lain. Oleh karena itu, tidak jarang juga tercipta sebutan print server,
sederhana, dimana server akan menunggu permintaan dari client, memproses dan memberikan hasilnya kepada client. Sedangkan client
akan mengirimkan permintaan ke server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya.
Gambar 2.7. Konektivitas ClientServer
Sistem client server ini menggunakan protocol TCP/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol). Unix dan Windows NT merupakan
contoh yang baik dari sistem operasi jaringan clientserver.
2.5.3. Tipe Jaringan Client Server
Berdasarkan tipe layanan yang diberikan server kepada client, jaringan
Client Server dapat dibagi ke dalam banyak tipe, antara lain server berkas, server
basis data, server transaksi, server groupware, server objek, dan server Web.
2.5.4 Arsitektur Client Server
1. Two Tier
Arsitektur two tier merupakan arsitektur yang disebut Client Server dimana terdapat komputer sebagai client dan server yang berinteraksi melalui protokol dan media komunikasi tertentu Model arsitektur Two Tier
a. Thin Client – Thick Server
Server
Aplikasi
Client
`
Client
`
Client
`
Gambar 2.8 Thin Client – Thick Server
b. Thick Client – Thin Server
Server
Client `
Client `
Client `
Aplikasi Aplikasi Aplikasi
Gambar 2.9 Thick Client – Thin Server 2. Three Tier
Arsitektur Client Server ini memisahkan antara data (Data
Management Tier), aplikasi (Middle Tier) dan penyajian (Presentation
Aplikasi
Client
`
Client
`
Server Server
Gambar 2.10 Arsitektur Three Tier
a. Data Management Tier
Merupakan komputer server yang dikhususkan untuk menangani pengolahan basis data.
b. Middle Tier
Merupakan komputer server yang dikhususkan untuk menangani aplikasi-aplikasi dimana prosedur-prosedur dan perhitungan-perhitungan yang kompleks dilakukan di komputer.
c. Presentation Layer
Merupakan komputer client yang menjadi interface bagi pengguna untuk memasukkan data, mengajuan permintaan layanan kepada server dan melihat hasilnya..
3. n-Tier
Istilah n-tier menunjukan lapisan yang ada dalam sebuah aplikasi. Sebuah aplikasi terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu lapisan
Presentation (Presentation Layer), lapisan application (Application Layer)
Lapisan Presentation menghubungkan antarmuka dengan pengguna aplikasi, dapat berupa model grafis atau berupa teks. Pengguna dapat berinteraksi dengan aplikasi tersebut menggunakan lapisan presentation
ini. Lapisan Application berisi inti dari aplikasi dan lapisan data yang digunakan oleh aplikasi tersebut. Lapisan data dapat berbentuk satu atau lebih server basis data yang lokasinya tersebar dibeberapa tempat.
2.6. Unified Modelling Language (UML)
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah
menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, Sistem Operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class
dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan
piranti lunak dalam bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C.
Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan
syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk
dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari tiga notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE
(Object-Oriented Software Engineering).
2.6.1 Konsepsi Dasar UML
Abstraksi konsep dasar UML yang terdiri dari structural classification,
dynamic behavior, dan model management, bisa kita pahami dengan mudah
apabila kita melihat gambar diatas dari Diagrams. Main concepts bisa kita pandang sebagai term yang akan muncul pada saat kita membuat diagram. Dan
view adalah kategori dari diagaram tersebut. Dalam UML mendefinisikan berbagai macam diagram, yaitu sebagai berikut:
a. Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari
Sistem ATM
Pengecekan ATM
Pengecekan Peralatan
Pengisian ATM
Audit Menggunakan ATM
Deposit Uang Cash Pengambilan Uang
Cash
Query Account
Teknisi Pegawai Bank
Computer Pusat Kostumer
«uses»
«uses»
«uses» «uses»
«uses»
Gambar 2.11 Use Case Diagram
b. Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan
sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti
containment, pewarisan dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok
a. Nama (dan stereotype) b. Atribut
Berikut ini contoh gambar class diagram:
+hasil query () +ge t use r an d p ass () +prin t sura t jala n() +tam ba h da ta () +sim pan ha sil query() +sim pan faktur sp arepart() +req ue st nb sta tus () +req ue st re kap rep ort service () +penca rian report() +ceta k re po rt se rvice () +input logrep ort() +query user pa ss () +cek statu s sp are pa rt() +m anajem en data sparep art() +m anajem en data user() +m anajem en data kostum er() +m anajem en data spek NB () +ge t use r RF ID card sta tus() +hasil query R FID C a rd status() +login ok ()
-firstN am e -la stN am e -a cco un t -p ass -a uth oriza tion -statu s
+InitM anajem enD a taS p arepart() +tam bah() -Inp utT ekn isi -C ekR ep o rt
-statu sS e rvice -seriN B
Gambar 2.12 Class Diagram
c. Statechart Diagram
Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari
satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari
stimulus yang diterima. Pada umumnya statechart diagram
menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu
OFF/ Entry Display "Tidak ada tampilan"
IDLE entry/display "Mohon Masukan Kartu" Layanan Costumer Include Sesi
Switch Power di Hidupkan / Melakukan start up
Switch Power di Matikan / Melakukan Shutdown
Kartu Dimasukkan/ membuat sesi
Sesi Selesai. Atau dibatalkan
Gambar 2.13 Statechart Diagram
d. Activity Diagram
Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar
state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya
state sebelumnya (internal processing). Activity diagrams menggambarkan
Start
Info Barang harus ditinggal
Setuju? Tidak
Ya
Tidak
Ya
Meminta faktur tanda terima barang
Informasi Status Barang
Informasi Status Barang Belum selesai
Informasi Status Barang Telah Selesai
Buat Faktur Pembayaran Serah Terima Barang
Cancel Service dan Serah Terima Barang
Pengecekan Status Barang
OK?
Proses Perbaikan Barang
Konfirmasi apakah barang perlu ditinggal lagi/ti dak?
Tidak
Ya
Ya Tidak
Teknisi Kostumer Serv ice
Konsumen : Costumer User
Gambar 2.14 Activity Diagram
e. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di
sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa
message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar
dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Contoh sequence diagram
: Administrator : Layar Form
Administrator
: DBHandler : Database
: Form Manajemen User Buka Layar Form Admi nistrator
Query T ambah Data User( )
Proses Query T ambah User( )
Hasi l Query T ambah Data User( )
Tampilkan Hasil Query Tambah User( ) Tambah Data User( )
Tambah Data User( )
Gambar 2.15 Sequence Diagram
f. Collaboration Diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti
sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing
objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message
: Costum er Service : Layar
Form Clai m
: DBHandler
: Databas
4: Proses Query Data Claim Sparepart( ) 9: Proses Query Data Claim Sparepart( ) 1: Buka Form Clai m Sparepart( )
2: Tambah Data Claim Sparepart( ) 7: Print Faktur Claim Sparepart( )
3: Query Data Claim Sparepart( ) 8: Query Data Claim Sparepart( ) 5: Hasil Query Data Claim Sparepart( ) 10: Hasi l Query Data Claim Sparepart( ) 11: Proses Print Faktur Cl aim Sparepart( ) 6: Tampil kan Hasi l Query Data Claim Sparepart( )
Gambar 2.16 Collaboration Diagram
g. Component Diagram
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar
komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi
source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik
yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa
interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen
ATM
T empat Penyi mpan Uang Cash
Validator Kartu
Pembaca Kartu
Jaringan ATM
Gambar 2.17 ComponentDiagram
h. Deployment Diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana
komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan
Client Teleasta #N
Server AMCC Server Teleasta
Server Database Utama
Server Database Mirror LAN
<<Network>>
Client Teleasta #1
Client Teleasta #2 Router ASTA
Internet <<Network>>
Gambar 2.18 DeployDiagram
2.7. Database
Database adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dalam suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Dua tujuan utama dari database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data.
2.7.1. Abstraksi Data
Abstraksi data merupakan tingkatan-tingkatan pengguna dalam memandang bagaimana sebenarnya data diolah dalam sebuah sistem database sehingga menyerupai kondisi yang sebenarnya dihadapi oleh pengguna sehari-hari. Sebuah DBMS seringkali menyembunyikan detail tentang bagaimana sebuah data disimpan dan dipelihara (diolah) dalam sebuah sistem database, dengan tujuan untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan DBMS tersebut. Karena itu seringkali data yang terlihat oleh pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik. Ada tiga tingkatan atau level dalam abstraksi data ini, yaitu :
1. Level Fisik (Physical Level)
Level abstraksi data yang paling rendah, yang menggambarkan bagaimana (how) data disimpan dalam kondisi sebenarnya. Level ini sangat kompleks karena struktur data dijelaskan secara rinci.
2. Level Konseptual (Conceptual Level)
3. Level Pandangan (View Level)
Ini merupakan level yang tertinggi, hanya menggambarkan sebagian saja dari keseluruhan database sesuai dengan kebutuhan pengguna. Misalnya Bagian keuangan hanya membutuhkan data keuangan, jadi yang digambarkan hanya pandangan terhadap data keuangan saja, begitu juga dengan bagian akuntansi, hanya membutuhkan data akuntansi saja. Jadi tidak semua pengguna database membutuhkan seluruh informasi yang terdapat dalam database tersebut.
Gambar 2.19 Abstraksi Data 2.7.2. Model Database
Model database adalah suatu konsep yang terintegrasi dalam menggambarkan hubungan (relationships) antar data dan batasan-batasan
(constraint) data dalam suatu sistem database. Model data yang paling umum,
berdasarkan pada bagaimana hubungan antar record dalam database (Record
1. Model Database Hierarki (Hierarchical Database Model) 2. Model Database Jaringan (Network Database Model) 3. Model Database Relasi (Relational Database Model)
Model database hirarki dan jaringan merupakan model database yang tidak banyak lagi dipakai saat ini, karena adanya berbagai kelemahan dan hanya cocok untuk struktur hirarki dan jaringan saja. Kedua model database tersbut tidak mengakomodir untuk berbagai macam jenis persoalan dalam suatu sistem database. Yang paling banyak dipakai saat ini adalah model database relasi, karena mampu mengakomodir berbagai permasalahan dalam sistem database.
2.7.3. Model Database Relasional (Relational Database Model)
Model database relasional merupakan model database yang paling banyak digunakan saat ini, karena paling sederhana dan mudah digunakan serta yang paling penting adalah kemampuannya dalam mengakomodasi berbagai kebutuhan pengelolaan database. Sebuah database dalam model ini disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari baris (record) dan kolom (field), pertemuan antara baris dengan kolom disebut item data (data value), table-tabel yang ada di hubungkan (relationship) sedemikian rupa menggunakan field-field kunci (Key
field) sehingga dapat meminimalkan duplikasi data.
2.7.4. Hierarki Database Relasional
Database
Field/Record
Tabel Tabel Tabel Tabel
Database Database
Database DBMS
Gambar 2.20 Hierarki Database Relasional
Deskripsi dari tingkatan-tingkatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. DBMS (Database Management System) adalah paket program (Software)
yang dibuat agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukan, pengeditan, penghapusan dan pengambilan informasi terhadap database. 2. Database adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi,
diorganisasikan dan disimpan dalam suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali.
3. Tabel merupakan sesuatu yang dapat diidentifikasi dari suatu sistem database, bisa berupa objek, orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya akan disimpan di database.
4. Field/Record adalah kumpulan data value dari attribute yang berkaitan
2.7.5. Bahasa Database
Bahasa adalah sarana yang penting untuk berkomunikasi dan mempelajari apapun, begitu halnya dengan database, untuk membuat atau memanipulasi database diperlukan suatu bahasa tertentu. Bahasa database dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. DDL (Data Definition Language)
DDL (Data Definition Language) adalah suatu bahasa database yang menjelaskan data dan struktur data dalam suatu database. DDL merupakan bagian dari SQL (Structured Query Language: adalah suatu standar bahasa komputer ANSI untuk mengakses dan memanipulasi database) yang mengijinkan pengguna untuk menetapkan type-type data, struktur dan constraints dari data yang disimpan dalam database. DDL juga dapat melakukan operasi pembuatan, manipulasi dan penghapusan entitas, termasuk tabel, view, index, user accounts dan roles.
Fungsi dan penjelasan dari DDL adalah sebagai berikut:
a. digunakan untuk menjelaskan skema database sebagai suatu kumpulan definisi yang diekspresikan dalam DDL.
b. Pernyataan (Statement) DDL disusun, memberikan hasil dalam suatu kumpulan tabel dan disimpan dalam suatu file khusus yang dinamakan kamus data dan direktori data.
c. Direktori data terdiri dari Metadata.
khusus dari DDL yang dinamakan penyimpanan data dan definition
language.
2. DML (Data Manipulation Language)
Bahasa yang digunakan oleh aplikasi dan atau secara langsung oleh pengguna untuk memanipulasi data dalam suatu database. Bahasa ini digunakan untuk mengambil, menyisipkan dan memodifikasi data informasi yang terdapat dalam database. Tujuan dari DML adalah untuk memberikan efisiensi dalam interaksi pengguna dengan komputer. Perintah-perintah dalam DML digunakan oleh semua pengguna database sebelum operasi rutin yang dilakukan oleh database. Dalam SQL, terdapat perintah-perintah DML seperti Insert, Update dan Delete.
Fungsi-fungsi DML:
a. menerima informasi dari database.
b. Menyisipkan informasi baru kedalam database. c. Melakukan penghapusan infromasi dalam database. d. Memodifikasi informasi dalam database.
Terdapat dua tipe DML, yaitu:
a. Prosedural: pengguna dibutuhkan untuk menspesifikasi data apa yang dibutuhkan dan bagaimana untuk mendapatkannya.
2.7.6. SQL
SQL (Structured Query Language) merupakan bahasa query yang paling banyak digunakan oleh DBMS dan Development Tools (Visual Basic, Delphi, Java, dll) dalam menyediakan media bagi penggunanya untuk berinteraksi dengan basis data. Bahasa ini dibangun dengan dasar aljabar relasional dan sedikit kalkulus relasional. Pada tahun 1992 telah ditetapkan standar awal dari bahasa SQL, terutama menyangkut sintaksnya (tata bahasanya), yang kemudian dikenal dengan SQL-92. dalam perjalannya, karena adanya kebutuhan-kebutuhan baru dalam pengelolaan dan pengolahan data, masing-masing pembuat DBMS melakukan pengembangan sendiri-sendiri, yang pada akhirnya melahirkan varian-varian SQL. Karena itu kendati secara prinsip sama, tapi terkadang kita harus menuliskan ekspresi SQL sedikit berbeda antara DBMS satu dengan yang lain.
2.7.6.1. Struktur Dasar Query
Sebuah ekspresi SQL dasar sebenarnya hanya terdiri dari 3 klausa,yaitu
select, from dan where, dimana:
1. Klausa Select digunakan untuk menetapkan daftar atribut (Field) yang diinginkan sebagai hasil query. Klausa ini mengacu pada operasi projeksi dalam bahasa query normal.
3. Klausa Where yang sifatnya opsional, digunakan sebagai predikat (kriteria) yang harus dipenuhi dalam memperoleh hasil query, Klausa ini mengacu pada operasi select dalam bahasa query normal.
Sintaks (format penulisan) dari ekspresi SQL dasar dengan tiga klausa tersebut adalah:
Select A1 [ , A2, ..., An ]
From t1 [ , t2, ..., tm ] { Where P }
2.7.7. MySQL
Merupakan software DBMS (Database Management Systems) yang
multithread dan multi-user. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai
software gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.
dikarenakan database ini selain open source, MySQL juga sangat cepat, reliable, dan mudah untuk digunakan, selain itu MySQL telah banyak menangani pembuatan software besar sehingga keampuhannya tidak dapat diragukan lagi.
2.8. RF Smart Card
RFID (Radio Frequency Identification) adalah suatu teknologi yang secara
konseptual mirip dengan Barcode yang banyak dijumpai di banyak barang dagangan, atau magnetic strips yang banyak digunakan dilingkungan kartu kredit. Bedanya, RFID terdiri atas sebuah chip eletronik yang bisa dijejali dengan aneka macam data/informasi sesuai kebutuhan. Data itu misalnya saja berupa tipe barang, tanggal pembuatan, tujuan pengiriman barang, dan data-data lainnya. Perbedaan lainnya bilamana barcode memerlukan proses pemindaian sebelum datanya terbaca, RFID menggunakan teknologi radio pada frekuensi tertentu, dan frekuensi ini kemudian dibaca sebuah alat yang dinamakan RFID Reader.RFID
terdiri dari 2 bagian yaitu Transponder dan Reader. Transponder bisa berupa
Card (kartu), Tag (kancing), atau Wristband (jam tangan). Pada kartu ini hanya mempunyai tingkat frekuensi sebesar 125 KHz. Sedangkan Reader berfungsi untuk membaca nomor data ID yang dikirimkan oleh Transponder. Efisiensi tinggi yang diberikan oleh sistem RFID mendatangkan masalah keamanan dan privasi. Sistem RF Smart Card rentan terhadap serangan secara fisik, mudah dipalsukan, disadap, saluran komunikasinya mudah dibanjiri dengan noise
sehingga dapat mematikan peralatan komunikasi. Serangan ini disebut serangan
lubang keamanan, keamanan dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu : keamanan bersifat fisik, keamanan yang berhubungan dengan orang, keamanan dari data dan media, teknik komunikasi serta keamanan dalam operasi.
1. Keamanan yang bersifat fisik
Keamanan yang bersifat fisik dilakukan penyerangan terhadap RFID yaitu antara lain berupa pemindahan material kartu maupun menukar kartu sehingga data yang ada di dalam kartu tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Serangan Denial of Service juga dikategorikan dalam kelas ini yaitu dengan mengacaukan siaran (broadscast), menutup pesan yang akan masuk pada reader dengan cara membanjiri saluran komunikasi dengan noise yang banyak.
2. Keamanan yang berhubungan dengan personal
Keamanan yang berhubungan dengan manusia pada sistem RFID adalah dengan adanya keteledoran perilaku manusia yang mempunyai akses ke RFID, misalkan memberikan password yang tidak berhak atau membuang kartu RFID yang masih berisi data tentang database, sehingga penyadap yang menemukan dapat membaca dan melakukan penyerangan yang sama pada kartu yang masih aktif sehingga dapat mengganggu privasi dari orang yang berhak.
3. Keamanan dari data media serta teknik komunikasi
tidak mempunyai hak akses dapat membuka isi dari kartu karena password yang ada di kartu dapat dibuka.
4. Keamanan dalam operasi
Keamanan RFID yang termasuk dalam kelas ini adalah prosedur yang digunakan untuk mengatur dan mengelola tentang sistem keamanan dan juga termasuk prosedur setelah terjadi serangan.
ID Smart card sering disebut juga sebagai chip card atau integrated circuit (IC) card . Definisi chip card sendiri yaitu kategori umum yang mencakup smart card dan memory card. ID Smart card adalah plastic card yang mengandung memory chip dan microprocessor. Kartu ini bisa menambah, menghapus, mengubah informasi yang terkandung. Keunggulannya adalah ID smart card tidak perlu mengakses database di server karena sudah ada sebagian terkandung di kartu. Sedangkan memory card dipasangi memory silicon tanpa microprocessor. Fungsi dasar suatu ID smart card adalah untuk mengidentifikasi card holder ke sistem komputer. Card holder disini adalah pemilik kartu tersebut, identifikasi ini menyangkut otentifikasi organisasi yang membuat kartu tersebut dan card holder dan hak aksesnya. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam metode identifikasi kartu adalah :
1. Mengkonfirmasi identitas card holder (pemegang kartu) sebelum mengakses data.
3. Menyediakan data ke sistem tanpa pengecekan orang yang menggunakan.
2.9. Borland C++ Builder
C++ Builder adalah merupakan suatu alat pengembang aplikasi
(development tools) berbasis Microsoft Windows yang menerapkan konsep
visualisasi. Dengan adanya dukungan visualisasi ini, C++ Builder menjadi mudah digunakan untuk membuat aplikasi-aplikasi secara tepat. Dengan C++ Builder, kita dapat melakukan desain, testing, debugging, maupun deployment aplikasi secara mudah.
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis
Melakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan bertujuan sebagai dasar perancangan atau perbaikan pada sistem yang lama. Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui kelemahan atau kekurangan sistem yang lama dan dapat dirancang atau diperbaiki menjadi sebuah sistem yang lebih baik.
3.1.1 Analisis sistem lama
Analisis sistem lama bertujuan untuk mengetahui secara mendetail mengenai proses bisnis yang ada dan terjadi pada sistem yang sedang berjalan beserta sarana penunjang yang digunakan pada proses bisnis itu sendiri. Sarana penunjang proses bisnis dapat berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada sistem yang sedang berjalan.
Sebagai gambaran dari proses bisnis yang ada saat ini, maka proses bisnis dari sistem lama dapat digambarkan sebagai berikut :
Costumer Customer Service Proses Pengecekan/Pengerjaan
Buat Faktur Service Service Notebook
Manajer Service Konfirm Pengerjaan
Claim Sparepart Konfirmasi Claim Sparepart
Teknisi Pengecekan Notebook
yang AKAN di service
Melakukan Proses pengecekan/Perbaikan notebook yang SEDANG di service
Buat Faktur Claim SParepart Konfirmasi
Perkembangan Service
Gambar 3.1 Proses Bisnis Sistem Lama
Dari penggambaran diatas dapat di jelaskan sebagai berikut :
1. Pada saat kostumer melakukan service notebook, kostumer akan di layani oleh Costumer Service (CS). Dalam proses ini, CS akan menanyakan problem dari notebook yang akan diservice secara detail.
2. CS akan memanggil teknisi untuk melakukan pengecekan dan identifikasi masalah terhadap notebook yang akan di service.
4. Setelah itu, Notebook siap untuk di perbaiki/di service, proses pengerjaan perbaikan dilakukan oleh teknisi.
5. Didalam proses perbaikan, teknisi akan melakukan pengecekan standar yang telah ditentukan oleh perusahaan, jika teknisi menemukan permasalahan dan memerlukan pergantian sparepart, teknisi akan mengecek apakah sparepart yang akan diganti masih dalam masa garansi ataukah tidak
6. Apabila masih dalam masa garansi, teknisi akan melakukan konfirmasi claim sparepart kepada Manajer Service, disini Manajer Service akan mengecek dan melakukan approval terhadap claim yang dilakukan oleh teknisi, jika di
approve, maka proses claim sparepart akan dilakukan dan di kirim ke dealer
Notebook yang bersangkutan.
7. Apabila garansi telah habis, maka teknisi akan melakukan konfirmasi langsung pada CS, sehingga CS dapat menghubungi kostumer untuk melakukan penawaran pergantian sparepart.
3.1.2 Analisis Proses Bisnis
Proses Pemodelan dari sebuah proses bisnis merupakan bagian yang sangat penting dalam rekayasa perangkat lunak yang akan diterapkan dalam lingkungan organisasi tertentu. Memodelkan proses bisnis dapat membantu menangkap garis besar skema dan prosedur yang menentukan apa yang dikerjakan suatu proses bisnis. Model bisnis didapatkan dengan cara memodelkan proses bisnis tersebut memberikan gambaran mengenai dimana sebaiknya sistem perangkat lunak yang akan dibuat dianggap cocok untuk diterapkan dalam struktur dan pengujian sistem.
Untuk mengetahui secara mendetail mengenai proses sistem dan proses bisnis yang ada dan terjadi pada sistem yang sedang berjalan, berikut ini analisis proses bisnis yang terjadi, baik dilihat dari luar dan dari dalam organisasi perusahaan. Analisis dilakukan dengan menggunakan bahasa standar pemodelan visual dan Rational Rose merupakan tool yang digunakan.
Terdapat beberapa jenis elemen yang digunakan dalam pemodelan bisnis, yaitu :
a. Aktor Bisnis
Costumer User
Business Actor Sistem Lama
costumer Dealer
Costumer Costumer Service Teknisi
Manajer Service
Business Worker Sistem Lama
Gambar 3.2 Aktor Bisnis dan Aktor Pekerja
b. Bussiness Use Case
Bussiness use-case model adalah model yang menggambarkan
proses-proses bisnis dari sebuah bisnis atau organisasi dan interaksi proses-proses tersebut dengan pihak luar, seperti customer dan partner. Dalam proses software
development, business use-case model ini dibuat jika perlu memperjelas
konteks bisnis dari sistem software yang akan dibuat. Berikut ini adalah
business use-case yang terjadi dalam proses Pelayanan perbaikan notebook
Biaya Service
(f rom Pengambilan)
Komputer Yang Telah Selesai Diservice
(f rom Pengambilan)
<<incl ude>> Pengambil an Komputer
(f rom Pengambilan)
<<extend>> Faktur Penerimaan Komputer User
<<incl ude>> Costum er
(f rom Bussiness Actor Sebelum Sistem Baru)
Keluhan
(f rom Pendaf taran)
Faktur Penerimaan Komputer Dealer <<include>>
Daftar/Regi strasi
(f rom Pendaf taran)
<<extend>>
<<incl ude>>
<<extend>>
Business Use Case Proses Pelayanan Perbaikan Komputer
Pada Divisi Service Media Touch Compushop
Gambar 3.3 Diagram Business Use Case Proses Pelayanan Perbaikan Notebook di Media Touch Compushop
1. Diagram Activity Proses Pendaftaran/Registrasi Perbaikan Notebook
Diagram ini menjelaskan proses pendaftaran/registrasi perbaikan Notebook oleh costumer pada divisi service Media Touch Compushop. Diagram Activity-nya adalah sebagai berikut :
Start
Informasi Tentang Keluhan Barang
Memberi Info
Menerima konsekuensi kerusakan?
Ya Informasi barang
harus ditinggal
Setuju?
Terima faktur tanda terima barang
Meminta Info Tentang Garansi Barang
Garansi ?
Panggil teknisi untuk perbaikan Info barang tdk garansi dan
info proses perbaikan tidak
ya
Bikin faktur tanda terima barang
Bikin faktur pembayaran dan serah terima barang
Proses Pengecekan
Konfirmasi barang apakah di ti nggal/tidak?
Proses pengerjaan barang Kostumer Serv ice
Kostumer : Costumer User
2. Diagram Activity Proses Pengambilan Notebook
Diagram ini menjelaskan proses pengambilan Notebook oleh costumer
apabila komputer telah selesai diperbaiki. Diagram Activity-nya adalah sebagai berikut :
Info Barang harus ditinggal
Setuju? Tidak Ya
Tidak Ya
Meminta faktur tanda terima barang
Informasi Status Barang Informasi Status Barang Belum selesai
Informasi Status Barang Telah Selesai
Buat Faktur Pembayaran Serah Terima Barang
Cancel Service dan Serah Terima Barang
Pengecekan Status Barang OK?
Proses Perbaikan Barang
Konfirmasi apakah barang perlu di tinggal lagi/tidak?
Tidak
Ya
Ya Tidak
Teknisi Kostumer Serv ice
Konsumen : Costumer User
c. Bussines Worker dan Bussiness Entity
Sebuah Business Worker (pekerja bisnis) adalah sebuah kelas yang mewakili seorang manusia yang bertindak dalam bisnis. Sebuah business
worker juga menggambarkan sebuah peran atau himpunan dari beberapa peran
dalam bisnis.
Business entity (entitas bisnis) menggambarkan benda yang ditangani atau
digunakan oleh business worker selama melaksanakan suatu business
working.
Berikut merupakan beberapa Bussines Worker dan Bussiness Entity yang terjadi pada proses bisnis.
a. Daftar/Registrasi
Diagram ini menjelaskan proses bisnis yang terjadi saat costumer service
melayani costumer dalam penerimaan perbaikan Notebook. Diagram Class -nya adalah sebagai berikut :
Faktur tanda teri ma servi ce
Costumer servi ce Proses Penerimaan
Barang
<<extend>>
Status Kerusakan teknisi Identifikasi kerusakan
barang