• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROMOSI PARIWISATA DENGAN MEDIA WEB BERBAHASA MANDARIN DI KABUPATEN WONOGIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROMOSI PARIWISATA DENGAN MEDIA WEB BERBAHASA MANDARIN DI KABUPATEN WONOGIRI"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PROMOSI PARIWISATA DENGAN MEDIA WEB

BERBAHASA MANDARIN DI KABUPATEN

WONOGIRI

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China FSSR

Universitas Sebelas Maret

Oleh : Meliana Dewi

C9608029

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

iv MOTTO

Perilaku yang baik mengundang senyum, senyum menarik banyak teman, teman

lebih baik dari harta kekayaan. (David Dunn)

Seorang tidak akan pernah kelihatan aslinya dengan jelas sampai saat ia

membicarakan karakter orang lain. (Jean Paul Richter)

“ Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya…” (Pengkhotbah 3 : 11)

“Katamu: Jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang

percaya!” (Markus 9: 23)

" Kesalahan memang membuat kita menyesal, tetapi itulah yang membangun kita

(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Laporan Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada :

1. Ayah, Ibu dan saudara-saudaraku yang menjadi kekuatan untukku

2. Program Studi DIII Bahasa China Universitas Sebelas Maret

3. Buat “kamu” yang selalu memberiku semangat dan mendengarkan keluh

(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat-Nya sehingga penulis bisa mencapai tahap penulisan laporan

tugas akhir ini dengan judul ”Promosi Pariwisata dengan Media Web

Pariwisata Berbahasa Mandarin di Kabupaten Wonogiri ”.

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis banyak mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni

Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum., selaku Ketua Progran studi DIII

Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa.

3. Budi Wijaya Laoshi sebagai Pembimbing I yang telah banyak memberikan

banyak masukan dan bantuan khususnya bagian bahasa Mandarin demi

terselesaikannya tugas akhir ini.

4. Sunyoto, S.E, M.T., sebagai Pembimbing II yang telah memberikan

banyak masukan dalam setiap langkah penulis dalam proses penyusunan

tugas akhir ini.

5. Kepala Dinas beserta seluruh karyawan Dinas Kebudayaan, Pariwisata,

Pemuda dan Olahraga di Kabupaten Wonogiri yang telah memberikan izin

(7)

commit to user

vii

6. Segenap Dosen dan Karyawan DIII Bahasa China yang telah banyak

memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis.

7. Teman-teman yang selalu mendukungku Dina, Charina, Lia, Pipit, Dinar,

Ariesta, Lian, Mas Asep, dan teman-teman DIII Bahasa China angkatan

2008 terimakasih buat semangat kalian.

8. Keluarga besar dan pihak yang membantu pembuatan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran maupun

masukan yang membawa kearah perbaikan dan bersifat membangun sangat

penulis harapkan. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Juli 2011

(8)

commit to user

viii ABSTRAK

Meliana Dewi. C9608029. 2011. Promosi Pariwisata Dengan Media Web Pariwisata Berbahasa Mandarin Di Kabupaten Wonogiri. Program DIII Bahasa Mandarin Fakulatas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

Rumusan masalah laporan ini adalah bagaimanakah tampilan dan isi dari web pariwisata berbahasa Mandarin, Apa manfaat yang bisa didapat dari penggunaan web pariwisata ini dan hambatan apa yang ditemui dalam pembuatan web pariwisata ini. Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk diketahui bagaimana tampilan dan isi web pariwisata berbahasa Mandarin di Kabupaten Wonogiri, manfaat apa yang bisa didapat dari penggunaan web ini dan untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dalam pembuatan web pariwisata ini.

Teknik pengumpulan data dalam kegiatan penelitian ini menggunakan teknik studi pustaka, studi dokumentasi, observasi, dan wawancara.

Hasil penulisan laporan ini adalah pembuatan web pariwisata berbahasa Mandarin di Kabupaten Wonogiri dan manfaatnya yaitu dapat diakses secara luas oleh wisatawan domestik maupun turis asing, dan juga menjadi media komunikassi yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri untuk mempublikasikan potensi wisata di Wongiri. Tampilan website ini dibuat sederhana dan mudah dipelajari. Selain manfaat, ada juga beberapa hambatan dalam pembuatan program ini.

Berdasarkan pembahasan, dapat disimpulankan bahwa dengan media web pariwisata bahasa Mandarin di Kabupaten Wonogiri dapat berguna bagi wisatawan dari China dalam memahami informasi tentang pariwisata di Kabupaten Wonogiri.

(9)

commit to user

ix

提要

林梅丽. C9608029. 2011. 通过汉语旅游网 传 Wonogiri 县旅游业。 一

一 大学文学艺术学院汉语专科。

本报告的目的是为使人知道Wonogiri县汉语旅游网有怎样的外观和

内容,在实用 有什么益处以及在制造 有什么障碍。

在写作研究中笔者采用了书籍,文件观察,采 等方法收集资料。 从这份报告 们可以看到在 Wonogiri 县 立汉语旅游网是可以供广

泛的本国游 或外国旅 使用, 为Wonogiri县政府用来 传Wonogiri旅

游潜力的沟通媒介。本网站是以简单而容易学 的外观出现的。除了它的好 处,这个系统的制造 出现一些障碍,

从讨论中可以得出结论,通过 Wonogiri 县汉语旅游网的服务有益于

来自中国的游 可以了解Wonogiri县旅游业的情况。

关键词:- 推广

(10)

commit to user

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN . ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

提要 ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan ... 5

D. Manfaat ... 6

E. Metode Penelitian ... 7

F. Sistematika Penulisan ... 8

(11)

commit to user

xi

A. Pengertian Pariwisata ... 9

B. Pemasaran Pariwisata ... 10

C. Promosi Pariwisata ... 12

1. Pengertian Promosi ... 12

2. Teknik Promosi Pariwisata ... 14

D. Sistem Informasi ... 20

E. Website/WWW ... 22

F. Macromedia Dreamweaver ... 23

G. Penerjemahan Bahasa Mandarin ... 24

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27

A.Gambaran Umum Instansi ... 27

1. Sejarah Berdirinya Dinas ... 27

2. Letak Dinas ... 29

3. Visi Misi... ... 29

4. Struktur Organisasi ... 30

5. Tugas dan Fungsi Pokok ... 31

B. Kegiatan dalam Praktik Kerja Lapangan ... 41

C. Hasil yang dicapai ... 44

D. Pembahasan ... 45

1. Tampilan dan isi web pariwisata ... 45

2. Manfaat yang bisa didapat... 62

(12)

commit to user

xii

BAB IV PENUTUP ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Pemasaran dan Promosi Pariwisata ... 19

Tabel 3.1 Isi Potensi Wisata Pantai Pringjono ... 52

Tabel 3.2 Isi Potensi Wisata Goa Luweng Sapen ... 53

Tabel 3.3 Isi Potensi Wisata Museum Kawasan Karst Dunia ... 54

Tabel 3.4 Isi Potensi Wisata Waduk Dan Goa Song Putri ... 55

Tabel 3.5 Biro Perjalanan dengan Bahasa Mandarin ... 56

Tabel 3.6 Event Wisata Labuh Agung ... 57

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur organisasi ... 30

Gambar 3.2 Halaman Home Bahasa Mandarin ... 46

Gambar 3.3 Halaman Struktur Organisasi dalam Profil Dinas ... 47

Gambar 3.4 Halaman Pantai Nampu dalam Potensi Wisata ... 51

Gambar 3.5 Potensi Wisata Pantai Pringjono ... 52

Gambar 3.6 Potensi Wisata Goa Luweng Sapen ... 53

Gambar 3.7 Potensi Wisata Museum Kawasan Karst Dunia ... 54

Gambar 3.8 Potensi Wisata Waduk Dan Goa Song Putri ... 55

Gambar 3.9 Halaman Biro Perjalanan dalam Layanan Wisata ... 56

(15)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sudah tidak dipungkiri lagi, informasi dan komunikasi sudah sangat

berkembang. Teknologi yang canggih tidak terlepas dengan peran pemanfaatan

jaringan internet. Pemanfaatan ini menimbulkan banyak dampak, entah dampak

positif ataupun dampak negatif bagi berbagai lapisan masyarakat. Pengembangan

teknologi dan komunikasi ini telah memungkinkan tersebarnya informasi secara

luas dan cepat. Sekarang ini di sekolah dasar pun sudah mengenalkan internet

sebagai sebuah media pembelajaran. Ini merupakan tanda bahwa manusia

sekarang harus bisa menyesuaikan diri dengan kecanggihan teknologi yang terus

berkembang.

Manfaat yang kita dapatkan dari penggunaan internet yaitu mengetahui

banyak informasi secara detail juga mempermudah kita untuk mencari informasi

yang kita butuhkan. Semua informasi yang kita cari dapat kita lihat melalui layar

monitor tanpa kita harus pergi mencarinya. Misalnya saja kita ingin mengetahui

tentang “wisata alam di kota A” maka kita cukup mengetik kata kunci “wisata

alam kota A” di google maka dalam sekejap kita akan mendapatkan banyak

sumber yang berhubungan dengan kata kunci yang kita cari. Kemudahan dalam

mengakses inilah yang membuat internet menjadi sangat diminati. Dengan

tersambungnya komputer dengan internet, kita dapat menikmati layanan-layanan

yang ada seperti google, jejaring sosial dan berbagai situs. Layanan penyebaran

(16)

commit to user

informasi ini juga dimanfaatkan untuk menjalin relasi dagang penyebaran berita

ataupun berbagai informasi. Melalui situs atau yang sering dikenal dengan website

kita dapat dengan mempromosikan sesuatu dengan biaya yang murah.

Tingkat persaingan yang ketat mendorong bagi lembaga-lembaga untuk

memberikan pelayanan yang cepat dan tepat. Agar tujuan pelayanan tersebut

dapat diwujudkan, maka pemanfaatkan komputer sebagai salah satu sarana

penyaji informasi yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, sebab dengan

menggunakan komputer dapat diolah, disimpan dan menghasikan output yang

cepat dan tepat.

Pengembangan bidang pariwisata sebagai salah satu sumber penerimaan

devisa dilakukan antara lain dengan peningkatan obyek-obyek wisata, produk

kerajinan dan pengembangan seni budaya. Kegiatan ini dapat meningkatkan arus

wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia, serta dapat mengenalkan

beragam wisata di Indonesia. Masyarakat Indonesia terkenal dengan

keramahannya dan bisa bersahabat dengan bangsa manapun. Potensi ke dua

adalah alam Indonesia mempunyai alam yang indah, yang tidak dipunyai

negara-negara lain, misalnya pegunungan yang ada di setiap pulau, pantai yang indah,

goa, serta hamparan sawah yang luas dan indah untuk dinikmati. Potensi yang

ketiga adalah budaya Indonesia merupakan negara yang mempunyai kekayaan

budaya yang beragam. Setiap suku, kota, dan pulau mempunyai ciri khas, baik

dari segi logat, baju, bangunan rumah, musik, maupun upacara-upacara adat.

(17)

commit to user

Ketiga unsur tersebut yang akan mendukung pesatnya kemajuan kepariwisataan

Indonesia di masa yang akan datang.

Begitu juga pariwisata bagi pemerintah daerah merupakan salah satu aspek

untuk meningkatkan pendapatan daerah. Salah satu kendala yang dihadapi oleh

pemerintah daerah dalam hal pengembangan pariwisata adalah tidak adanya

sistem informasi yang efektif untuk para wisatawan. Wisatawan sering mengalami

kesulitan dalam menemukan tempat atau fasilitas yang tepat sebagai fasilitas

penunjang pariwisata. Oleh karena itu untuk meningkatkan pelayanannya kepada

wisatawan maka pemerintah melalui Dinas Pariwisata perlu mengadakan

pembangunan layanan informasi yaitu pembangunan Tourism Information Center

(TIC).

Kabupaten Wonogiri yang terkenal dengan sebutan Kota Gaplek,

merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah. Terletak diantara 7

0 .31‟

– 80.15‟ LS dan 1100.41‟– 1110.18” BT dengan luas wilayah 182.236,0236 hektar.

Dengan topografi daerah yang tidak rata, perbedaan antara satu kawasan dengan

kawasan lain membuat kondisi sumber daya alam juga saling berbeda. Di

Wonogiri hampir sebagian besar tanahnya tidak terlalu subur untuk pertanian,

berbatuan dan kering membuat penduduknya lebih banyak merantau. Kondisi

Kabupaten Wonogiri yang kaya akan gunung dan perbukitan dengan unsur tanah

yang bervariasi sehingga kaya akan potensi alam seperti hutan, sungai, waduk,

goa yang sangat potensial sebagai tujuan wisata. Namun dalam mempromosikan

(18)

commit to user

website pariwisata hanya 9395 orang. Dalam buku tamu banyak pengunjung

website yang mengeluhkan kurangnya pembaharuan informasi dan interaktif.

Dalam era perkembangan teknologi pemasaran potensi suatu wilayah

(pariwisata) melalui dunia teknologi adalah salah satu kunci keberhasilan untuk

menarik investor maupun para wisatawan untuk datang. Pemberian informasi

pariwisata berbasis TIK (Teknologi Infomasi dan Komunikasi) seperti website

pariwisata Wonogiri merupakan salah satu bentuk penerapan konsep electronic

tourism (E-tourism) yaitu bentuk pemanfaatan teknologi informasi internet untuk

mendukung industri pariwisata,biro perjalanan, hotel, serta industri terkait

kepariwisataan lainnya. E-tourism dapat dijadikan sebagai salah satu alat

pendorong pariwisata suatu daerah yang bertujuan meningkatkan pariwisata

melalui media teknologi informasi. Selain itu kita juga dapat melakukan promosi

dengan pembuatan web pariwisata.

Website pariwisata sangat berguna bagi wisatawan yang belum mengetahui

informasi tentang tempat tujuan wisata. Website tersebut dapat menggambarkan

obyek dan daya tarik yang ingin dipasarkan oleh Kabupaten Wonogiri. Website

tersebut ditujukan sebagai sarana promosi daerah untuk menarik wisatawan. Tak

hanya wisatawan domestik tapi juga wisatawan mancanegara dapat dengan mudah

mengakses informasi apabila didalam website tersebut mempunyai fasilitas yang

mendukung seperti bahasa. Dengan adanya internet, informasi yang dibutuhkan

untuk suatu perjalanan wisata tersedia terutama dalam bentuk World Wide Web

atau Web. Wisatawan kini tidak sabar menunggu informasi yang biasanya

(19)

commit to user

senang mencari sendiri apa yang ada di benaknya sehingga mampu meyakinkan

bahwa produk yang dipilihnya adalah yang terbaik dan tanpa melalui perantara.

Mengenai masalah yang sudah diutarakan diatas, maka penulis bermaksud

mengembangkan website pariwisata yang diharapkan dapat membantu

mempromosikan pariwisata di Wonogiri. Oleh karena itu Penulis memilih judul

“Promosi Pariwisata dengan Media Web Berbahasa Mandarin di Kabupaten

Wonogiri”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut, yaitu :

1. Bagaimanakah tampilan dan isi dari web pariwisata berbahasa Mandarin

di Kabupaten Wonogiri?

2. Apa manfaat yang bisa didapat dari penggunaan media web pariwisata

berbahasa Mandarin di Kabupaten Wonogiri?

3. Hambatan-hambatan apa sajakah yang ditemui penulis dalam pembuatan

media web pariwisata berbahasa Mandarin di Kabupaten Wonogiri?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang akan dicapai penulis pada laporan ini adalah

1. untuk diketahui tampilan dan isi web pariwisata Wonogiri berbahasa

(20)

commit to user

2. untuk mengetahui manfaat penggunaan media web pariwisata berbahasa

Mandarin di Kabupaten Wonogiri.

3. untuk mengetahui hambatan yang ditemui penulis dalam pembuatan

media web pariwisata berbahasa Mandarin di Kabupaten Wonogiri?

D. Manfaat Penelitian

Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis dan manfaat

praktis, yaitu :

1) Manfaat Teoretis

Laporan ini dapat memberikan manfaat teoretis di antaranya

a. Bagi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Wonogiri, sebagai sarana promosi dan sumber informasi bagi para

wisatawan untuk mengenal pariwisata Wonogiri.

b. Bagi Universitas Sebelas Maret dan mahasiswa sebagai bahan litelatur

di perpustakaan fakultas dan mengetahui langsung pemecahan

masalah dalam hal promosi pariwisata.

2) Manfaat Praktis

Hasil laporan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang

positif dalam mengembangkan pariwisata di Wonogiri sekaligus

memberi suatu bentuk karya yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk

(21)

commit to user E. Metode Penelitian

Beberapa metode yang digunakan dalam rangka pengumpulan data

penyusunan laporan kerja praktik lapangan ini adalah

1) Metode Observasi

Metode ini dilakukan dengan mengamati dan mempelajari secara

langsung tempat kerja praktik lapangan yang bertujuan untuk

mendapatkan informasi dan gambaran data visual yang tepat.

2) Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dalam bentuk tanya jawab kepada informan

yang bersangkutan untuk mendapatkan informasi secara jelas mengenai

tugas-tugas dalam kerja praktik dan jawaban dari masalah yang

dibutuhkan sebagai pelengkap data, adapun informannya:

a. Suyut Setyawan, S.E, M.M sebagai kasi pemasaran pariwisata.

b. Drs. Agus Tri Hari Mulyanto sebagai Ka UPT Pengelola Wisata

Waduk Gajah Mungkur.

3) Metode Studi Pustaka

Metode ini dilakukan dengan mempelajari berbagai literatur yang

sesuai dengan proses yang diamati maupun buku-buku penunjang yang

berkaitan dengan materi kerja praktik dan tujuan penelitian sehingga

(22)

commit to user 4) Metode Dokumentasi

Metode ini dilakukan dengan mengambil gambar-gambar yang

sesuai dengan keadaan sebenarnya jadi penulis mencoba memberikan

gambaran yang benar terjadi.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan, berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian,manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II: Landasan Teori, berisi penjelasan mengenai pengertian Pariwisata,

pengertian Pemasaran Pariwisata, pengertian Promosi Pariwisata dan

Teknik Promosi Pariwisata, pengertian Sistem Informasi, pengertian

Website/WWW, dan sekilas tentang Adobe Dreamweaver, tentang

Penerjemahan Bahasa Mandarin.

BAB III: Pembahasan, berisi tentang Sejarah singkat, Letak Geografis, Visi dan

Misi, dan Struktur Organisasi dan Tugas dan Fungsi pokok di Dinas

Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga kabupaten Wonogiri,

membahas semua masalah dari rumusan masalah yang ada yaitu

tampilan dan isi dari web pariwisata, manfaat apa saja yang bisa didapat

dari penggunaan web pariwisata berbahasa Mandarin dan hambatan apa

saja yang ditemui dalam pembuatan media web pariwisata berbahasa

Mandarin di Kabupaten Wonogiri.

(23)

commit to user BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pariwisata

Kata „pariwisata‟ berasal dari bahasa sansekerta, yang terdiri dari dua kata,

yaitu „pari‟ dan „wisata‟. „Pari‟ berarti banyak, berkali-kali dan „wisata‟ berarti

perjalanan, bepergian. Maka, pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan yang

dilakukan berkali-kali, dari suatu tempat ke tempat lain, yang dalam bahasa

Inggris disebut “tour.”

Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan

perjalanan yang dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara untuk

menikmati objek dan daya tarik wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya

tarik wisata, serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (UU Republik

Indonesia No. 9 Th.1990 Tentang Kepariwisataan).

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah

dan pemerintah daerah (UU Republik Indonesia No. 10.Th. 2009 Tentang

Kepariwisataan)

Margenroth dalam Yoeti (1996:117) menjelaskan bahwa pariwisata adalah

lalu lintas orang-orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk sementara

waktu, untuk berpesiar ke tempat lain, semata-mata sebagai konsumen dari buah

hasil perekonomian dan kebudayaan guna memenuhi kebutuhan hidup dan

kebudayaan atau keinginan yang beranekaragam dari pribadinya.

(24)

commit to user

Menurut definisi yang luas pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke

tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai

usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan

hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Suatu perjalanan dianggap

sebagai perjalanan wisata bila memenuhi tiga persyaratan yang diperlukan, yaitu :

a. Harus bersifat sementara.

b. Harus bersifat sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi karena dipaksa.

c. Tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah ataupun bayaran.

Dalam kesimpulannya pariwisata adalah keseluruhan gejala dan

hubungan-hubungan yang ditimbulkan oleh perjalanan dan persinggahan manusia di luar

tempat tinggalnya. Dengan maksud bukan untuk tinggal menetap dan tidak

berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan upah.

B. Pemasaran Pariwisata

Pemasaran dalam pariwisata yaitu suatu pendekatan yang bermula dari

pihak pelanggan, maka organisasi ataupun badan usaha wisata perlu

menyesuaikan diri dengan berbagai keadaan untuk menciptakan dan

mempertahankan kepuasan pelanggan sebagai tujuan akhirnya. Organisasi

pariwisata harus mencari informasi tentang kebutuhan, harapan, sikap, tingkah

laku, kesukaan dan hal-hal yang tidak disukai pada saat mengembangkan

komponen produk wisata. Konsep pemasaran dapat diartikan sebagai suatu

orientasi kebijakan usaha atau pembenahan dalam pemikiran dasar dan

(25)

commit to user

Pemasaran pariwisata (tourism marketing) adalah suatu sistem dan

koordinasi yang dilaksanakan sebagai suatu kebijakan bagi

perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang kepariwisataan, baik milik swasta maupun

pemerintah, dalam ruang lingkup lokal, regional, nasional dan internasional untuk

dapat mencapai kepuasan wisatawan dengan memperoleh keuntungan yang wajar

(Yoety 1990:30).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran pariwisata

merupakan keseluruhan aktivitas yang diarahkan untuk memberikan informasi

kepada konsumen yang bertujuan untuk memuaskan keinginan wisatawan sebagai

konsumen. Untuk melaksanakan kegiatan ini perlu disusun suatu strategi

pemasaran yang diarahkan pada usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

wisatawan, khususnya pada target wisata yang akan dilayani.

Kita juga mengenal tentang istilah Marketing Mix (Bauran Pemasaran) yaitu

konsep dasar pada pemasaran modern bertumpu pada kebutuhan konsumen

(consumer oriented), dalam rangka untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka

panjang. Pelayanan pada konsumen tersebut diimplementasikan ke dalam bentuk;

bagaimana membuat produk yang baik, menentukan harga yang pantas,

mendistribusikan produk yang benar, serta melakukan teknik penjualan atau

promosi yang tepat.

Keempat faktor dasar tersebut biasanya dikenal dengan istilah 4P atau

(26)

commit to user

a. Menawarkan produk pariwisata yang bernilai, yaitu memiliki keunggulan

kualitas dan pelayanan produknya (product).

b. Menerapkan harga produk pariwisata yang wajar, dalam arti ada

kesamaan manfaat antara penjual dan pembeli (price).

c. Mengupayakan terjalinnya komunikasi dengan calon pembeli melalui

usaha promosi untuk meyakinkan akan manfaat dan kualitas produk

pariwisata yang ditawarkan kepada target pasar yang dilayani

(promotion).

d. Menciptakan model saluran distribusi penjualan produk pariwisata yang

mampu menjamin ketersediaannya dalam berbagai situasi (distribution).

Pemasaran produk pariwisata berorientasi pada wisatawan, yaitu dalam

penyiapan produk pariwisata yang akan ditawarkan kepada konsumen, seharusnya

memperhatikan motivasi dan kepuasan wisatawan.

C. Promosi Pariwisata

1. Pengertian Promosi

Promosi adalah kegiatan menberitahukan produk atau jasa yang hendak

ditawarkan kepada calon konsumen atau wisatawan yang dijadikan target pasar.

Kegiatan promosi idealnya dilakukan secara bekesinambungan melalui

beberapa media yang dianggap efektif dapat menjangkau pasar, baik cetak

maupun elektronik, namun pemilihannya sangat tergantung pada target pasar

(27)

commit to user

Promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran yang berupa aktivitas

pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau

membujuk dan mengingatkan pasar atas perusahaan atau produknya agar

bersedia menerima, membeli dan loyal kepada produk yang ditawarkan

perusahaan yang bersangkutan.

Jadi promosi merupakan fungsi pemberitahuan, pembujukan dan

pengimbasan keputusan pembelian konsekuen. Dalam promosi terjadi proses

penyajian pesan-pesan yang ditujukan untuk membantu penjualan barang dan

jasa. Promosi merupakan aktivitas pemasaran yang paling kentara dan mungkin

paling kontroversial yang secara rutin dilaksanakan oleh perusahaan. Termasuk

dalam kegiatan promosi adalah periklanan, personal selling, promosi penjualan

dan publisitas.

Suksesnya kegiatan marketing yang dilakukan suatu perusahaan tidak

hanya bergantung pada kualitas produk yang dihasilkan, kebijakan yang tepat,

pelayanan serta distribusi yang cepat, tetapi banyak dipengaruhi oleh

pembinaan hubungan antara produsen dan konsumen yang berkelanjutan.

Berdasarkan uraian di atas, tampak bahwa promosi dalam pemasaran

pariwisata berperan sebagai pendukung transaksi, dengan menginformasikan,

membujuk, mengingatkan dan membedakan produk pariwisata yang

(28)

commit to user 2. Teknik Promosi Pariwisata

Ada empat teknik promosi yang biasa dipergunakan oleh biro perjalanan

wisata untuk melakukan promosi pariwisata, yaitu advertising, sales

promotion, personal selling, dan publicity. Untuk lebih jelasnya akan

dijelaskan sebagai berikut.

1) Advertising ( periklanan )

Advertising atau periklanan dapat didefinisikan sebagai sebuah

pengiriman pesan melalui suatu media yang dibayar sendiri oleh pemasang

iklan. Peran periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk membangun

kesadaran akan jasa, untuk menambah pengetahuan pelanggan (publik)

akan jasa, untuk membantu membujuk pelanggan supaya membeli, dan

untuk mendeferensiasikan jasa dan penawaran jasa yang lain.

Media tersebut diklasifikasikan dua, yaitu media above below the

line (media lini atas) meliputi media cetak, media audio visual, surat kabar

dan majalah, media elektronik seperti media televisi, radio, media internet,

serta media luar ruang misalnya poster, baliho, dan pamphlet. Media below

the line (media lini bawah). Media above the line Untuk media below the

line misalnya direct mail (penjualan langsung), pameran, peragaan, point

of sale, selebaran, poster, leaflet, brosur, dan lain-lain.

Iklan memiliki beberapa tujuan antara lain:

a. Iklan yang bertujuan memberi informasi (informative advertising).

Iklan yang dibuat secara panjang lebar menerangkan produk jasa, supaya

(29)

commit to user

produk yang diiklankan dalam tahap rintisan (perkenalan), guna

menciptakan permintaan dari pasar sasaran terhadap produk tersebut.

b. Iklan yang bertujuan membujuk (peruasive advertising).

Iklan dibuat sedemikian rupa agar orang yang melihatnya menjadi tertarik.

Iklan dengan tujuan membujuk sangat penting bagi perusahaan terutama

dalam situasi persaingan, dimana sasaran perusahaan adalah menciptakan

permintaan yang selektif akan merek tertentu.

c. Iklan pengingat (reminder advertising).

Iklan dengan tujuan mengingatkan ini, dibuat sebagai tindak lanjut

terhadap iklan yang pernah dibuat sebelumnya dan mengingatkan kembali

konsumen terhadap produk yang pernah diiklankan. iklan menjadi sangat

penting dalam tahap kedewasaan suatu produk, untuk menjaga agar

konsumen selalu ingat akan produk tersebut.

d. Iklan pemantapan (reinforcement advertising).

Iklan yang bertujuan memantapkan ini dibuat untuk meyakinkan kembali

para pembeli bahwa mereka telah mengambil keputusan yang tepat

terhadap suatu produk yang dibelinya.

2) Sales Promotion ( promosi penjualan )

Sales promotion adalah kegiatan-kegiatan pemasaran selain

periklanan yang mendorong efektifitas pembelian konsumen dan

pedagang perantara dengan menggunakan alat-alat promosi. Alat-alat

promosi yang sering digunakan dalam kegiatan ini antara lain brosur,

(30)

commit to user

Bentuk promosi penjualan terdiri dari semua kegiatan pemasaran

yang mencoba merangsang terjadinya pembelian dalam waktu yang

singkat. Secara tradisional, promosi penjualan selama ini dipergunakan

dalam pasaran barang konsumen yang bergerak cepat. Namun akhir-akhir

ini banyak perusahaan atau lembaga/organisasi produk jasa yang

menggunakan promosi penjualan untuk menaikkan penjualan. Promosi

penjualan mempunyai beberapa karakteristik yang menonjol, yaitu

menarik perhatian, memberikan informasi yang bernilai bagi konsumen,

memberikan kemudahan, bersifat membujuk, menggerakkan konsumen

untuk terlibat dalam transaksi.

Promosi penjualan memiliki fungsi menghubungkan, melengkapi

dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan teknik promosi yang lainnya. Selain

mempunyai fungsi seperti yang tesebut diatas, kegiatan sales promotion

juga mempunyai beberapa tujuan, yaitu:

a) menarik konsumen baru

b) mempengaruhi konsumen untuk mencoba produk baru

c) menyerang aktivitas promosi pesaing

d) meningkatkan impulsbuying (pembelian tanpa rencana sebelumnya)

e) mengupayakan kerjasama-kerjasama yang lebih erat dengan konsumen

dan perantara melalui pendistribusian segala bentuk bahan promosi

(31)

commit to user 3) Personal Selling ( penjualan perorangan)

Personal selling atau sering disebut penjualan tatap muka

merupakan aktifitas komunikasi antar produsen yang diwakili oleh tenaga

penjual, dengan konsumen potensial, yang melibatkan pikiran dan emosi,

serta berhadapan langsung dengan pembeli. Personal selling mempunyai

peranan yang penting dalam pemasaran jasa, karena:

a. Personal selling merupakan interaksi secara personal antara penyedia

jasa dan konsumen yang membutuhkan jasa, sehingga kedudukan

konsumen menjadi sangat penting

b. Teknik promosi dengan menggunakan teknik personal selling dalam

mempromosikan produknya menggunakan tenaga manusia bukan mesin.

c. Orang dalam teknik promosi personal selling merupakan bagian dari

produk jasa.

Teknik promosi dengan menggunakan Personal selling dapat

dilakukan langsung dengan berhadapan langsung dengan calon pembeli,

misalnya pada bursa pasar wisata (travel mart).

4) Publicity ( publisitas )

Seperti halnya advertising (periklanan), publicity atau publisitas

menggambarkan komunikasi massa, namun juga tidak seperti periklanan

mengeluarkan biaya untuk waktu dan ruang beriklan. Publisitas biasanya

dilakukan dalam bentuk berita atau komentar editorial mengenai produk

(32)

commit to user

dimuat dalam media cetak atau televisi secara gratis karena perwakilan

media menganggap informasi tersebut penting dan layak disampaikan

kepada khalayak luas. Dengan demikian publisitas tidak dibiayai oleh

perusahaan atau lembaga/organisasi yang bersangkutan.

Publisitas adalah kegiatan-kegiatan komunikasi yang bertujuan

menciptakan pemahaman melalui pengetahuan, membina hubungan yang

baik dengan berbagai khalayak dan menumbuh kembangkan citra yang

positif. Fungsi ini dapat membantu marketing, memberikan informasi dan

edukasi, membangun kepercayaan, memberikan konsumen alasan yang

kuat bagi konsumen untuk membeli suatu produk. Pada industri penerbitan

biasanya dikaitkan dengan seberapa besar perusahaan penerbitan tersebut,

dengan perusahaan yang baik akan lebih mudah mendapatkan citra yang

baik dimasyarakat.

Daya tarik publisitas dan humas didasarkan pada tiga faktor, yaitu:

1. Kredibilitas yang tinggi. Berita dan gambar lebih otentik dan dapat

dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan iklan.

2. Kemampuan menangkap pembeli yang tidak menduga. Humas dapat

menjangkau banyak calon pembeli yang cenderung menghindari

(33)

commit to user

3. Dramatisasi. Seperti halnya periklanan, humas memiliki kemampuan

untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk.

Berikut merupakan ciri-ciri khas promosi pariwisata dan pemasaran pariwisata

yaitu :

PROMOSI PEMASARAN

1. Promosi beranjak dari produksi dan

berkaitan dengan upaya memacu

kemungkinan penjualannya.

2. Promosi biasanya dilakukan dengan

perantaraan media seperti iklan,

publisitas dengan segala macam

caranya dan hubungan masyarakat.

3. Promosi sendiri tidak cukup, karena

berkaitan dengan penyebaran

informasi dan memacu penjualan.

4. Promosi tidak mencakup kebijakan

secara menyeluruh karena promosi

tidakdapat dengan sendirinya

1. Penekanan dalam pemasaran yaitu

pada permintaan. Karena pariwisata

harus dimaklumi terutama konsumsi

pelanggan wisata merupakan unsur

yang sangat penting.

2. Operasi dan strategi pemasaran

mencakup unsur seperti kebijakan

produk, kebijakan harga, sasaran

distribusi, promosi dan penelitian

pemasaran.

3. Pemasaran adalah suatu kebijakan

pimpinan dan karena itu merupakan

cara yang paling positif yang

diperlukan unsur audit pemasaran.

4. Pemasaran adalah kebijakan yang

mencakup secaramenyeluruh dan

(34)

commit to user memberi umpan balik memperbaiki

produk.

5. Promosi akan meliputi seluruh

kegiatan yang direncanakan yaitu

dengan penyebaran informasi

(periklanan, film, brosur, buku,

melalui media massa surat kabar,

bioskop, radio, TV, website).

Kegiatan ini dimaksudkan untuk

mengirim berita dan mempengaruhi

calaon wisatawan agar datang

ketempat tujuan wisata tersebut.

dan pemasaran dapat membantu

mengembangkan suatu system

komunikasi.

5. Pemasaran sebagai suatu kebijakan

yang berkaitan dengan banyak pihak,

tidak mencondongkan pada promosi

saja.

Tabel 2.1 Perbedaan Pemasaran dan Promosi Pariwisata

D. Sistem Informasi

Sistem menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah 1 perangkat unsur

yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas:

pencernaan makanan, pernapasan, dan peredaran darah dalam tubuh;

--telekomunikasi; 2 susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dan

sebagainya: --pemerintahan Negara (demokrasi, totaliter, parlementer, dan

sebagainya); 3 metode: -- pendidikan (klasikal, individual, dan sebagainya).

(35)

commit to user

Informasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah 1 penerangan; 2

pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu;; 3 ling keseluruhan makna yang

menunjang amanat yang terlihat dalam bagian – bagian amanat itu. ( KBBI. Tim

Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002 )

Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari

suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan

data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan

finansial dan personal manajemen.

Sistem Informasi (SI) dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang

saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk

mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan

informasi. Dengan kata lain, SI merupakan kesatuan elemen – elemen yang saling

berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk

aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan

kotrol terhadap jalannya perusahaan. ( Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.Kom.,

MM. Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. 2006 : hal 11)

Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen dari informasi yang saling

terintegrasi untuk mencapai tujuan yang spesifik. Komponen yang dimaksud

adalah komponen input, model, output, teknologi, basis data (data base), kontrol

atau komponen pengendali.

Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware,

(36)

commit to user

data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan

pengambilan keputusan.

Sistem Informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan

saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara

maupun tulisan.

Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan

aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi

mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis

termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat-keputusan

manejemen dan para pengguna yang berpengalaman di bidangnya.

E. Website/WWW

Waring Wera Wanua atau World Wide Web (disingkat sebagai WWW atau

Web) adalah suatu ruang informasi yang yang dipakai oleh pengenal global yang

disebut Uniform Resource Identifier (URI) untuk mengidentifikasi

sumber-sumber daya yang berguna. WWW sering dianggap sama dengan Internet secara

keseluruhan, walaupun sebenarnya ia hanyalah bagian daripadanya. WWW

(World Wide Web), merupakan kumpulan web server dari seluruh dunia yang

berfungsi menyediakan data dan informasi untuk dapat digunakan bersama.

WWW atau biasa disebut web adalah bagian yang paling menarik dari Internet.

Melalui web, dapat mengakses informasi-informasi yang tidak hanya berupa teks

tetapi bisa juga berupa gambar, suara, video dan animasi.

(37)

commit to user

WWW adalah kependekan dari World Wide Web, atau lebih dikenal dengan

nama web. Web adalah sebuah layanan yang didapat oleh pemakai komputer

apabila komputernya tersambung dengan Internet. Dengan web, pengguna

komputer di seluruh penjuru dunia dapat saling berinteraksi dengan pengguna

Internet lainnya tanpa harus beranjak dari tempat di mana Internet tersebut dapat

diakses. Dengan mengakses Internet, para pengguna jasa layanan Internet dapat

dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan, bahkan menyimpan

program, atau gambar yang ditampilkan dari media Internet. ( Andi Setiawan,

S.Kom. , Yrama Widya. 2007)

F. Macromedia Dreamweaver

Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web

keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver

keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web

karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya. Versi terakhir

Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu

versi 8. Versi terakhir Dreamweaver keluaran Adobe Systems adalah versi 10

yang ada dalam Adobe Creative Suite 4 (sering disingkat Adobe CS4).

(http://id.wikipedia.org/wiki/ 22 Maret 2011 20:26 WIB)

Dreamweaver adalah suatu bentuk program editor web yang dibuat oleh

Macromedia dengan alamat Web site www.macromedia.com. Dengan

(38)

commit to user

membuat dan mendesain web nya, karena bersifat WYSIWYG (What You See Is

What You Get). ( Bunafit Nugroho. Gava Media. 2008)

G. Penerjemahan Bahasa Mandarin

Menurut definisi kamus, penerjemahan merupakan pengubahan dari suatu

bentuk ke dalam bentuk lain atau pengubahan dari suatu bahasa - biasa disebut

bahasa sumber - ke dalam bahasa lain - biasa disebut bahasa penerima atau bahasa

sasaran Yang dimaksud dengan bentuk bahasa ialah kata, frase, klausa, paragraf,

dan lain-lain, baik lisan maupun tulisan. Dalam penerjemahan, bentuk bahasa

sumber diganti menjadi bentuk bahasa penerima. Tujuan penerjemahan adalah

untuk menciptakan relasi yang sepadan dan intent antara teks sumber dan teks

sasaran agar diperoleh jaminan bahwa kedua teks tersebut mengkomunikasikan

pesan yang sama.

Di kalangan ilmuwan tarjamah, hampir terjadi kesepakatan bahwa ada

perbedaan antara penerjemahan dan interpretasi. Istilah penerjemahan dipakai

untuk menyebut aktivitas memindahkan gagasan dalam bentuk tertulis dari satu

bahasa ke bahasa yang lain. Adapun interpretasi dipakai untuk menyebut aktivitas

memindahkan pesan secara lisan atau dengan menggunakan isyarat dari satu

bahasa ke bahasa lainnya. Dengan demikian, aktivitas seorang penerjemah selalu

terkait dengan teks tertulis, sementara aktivitas seorang interpretator atau juru

bicara selalu terkait dengan pengalihan pesan secara lisan.

Secara sekilas, penerjemahan dan interpretasi hampir sama, yang berbeda

(39)

commit to user

adalah teks tulis, sedangkan interpretasi menggunakan media lisan. Namun

demikian, keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang translator berbeda dengan

keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang interpretator. Seorang penerjemah

dituntut untuk mahir dalam menulis atau mengungkapkan gagasan dalam bahasa

sasaran secara tertulis. Dia juga harus mahir memahami teks bahasa sumber dan

budayanya, juga mampu menggunakan kamus dan referensi lainnya. Sementara

seorang interpreter (juru bicara) harus mampu mengalihkan isi informasi dari

bahasa sumber ke bahasa sasaran secara langsung tanpa bantuan kamus. Dia juga

harus mempunyai keterampilan dalam mengambil keputusan secara tepat dalam

waktu yang sangat singkat.

Bahasa Mandarin adalah bahasa nada dan bahasa ini seperti Bahasa

Indonesia, tidak memiliki bentuk past tense (kata kerja berubah) atau past

continuous tense seperti bahasa Inggris. Bahasa Mandarin mempunyai ciri khusus

yaitu bahasa nada. Nada atau shengdiao berperan penting sebagai salah satu

pembeda kata-kata yang berbunyi sama. Kalau kita salah dalam pengucapan nada,

maka orang lain dapat salah menangkap makna kata yang kita maksud. Ada empat

nada yang membedakan makna dan pelafalan, yaitu

a. Nada pertama (nada datar)

dilambangkan dengan “–“ di atas huruf pinyin. Cara membacanya ialah tinggi,

datar dan panjang. Contohnya pada kata 妈 mā (ibu) dibaca mendatar dan

panjang.

(40)

commit to user

dilambangkan dengan “/”diatas pinyin. Cara membacanya ialah naik dan agak

tinggi dibandingkan nada pertama. Contohnya pada kata 麻 má (bintik/serat).

c. Nada ketiga (nada melengkung)

dilambangkan dengan “v”diatas pinyin. Cara membacanya ialah turun

kemudian naik seperti mendayu. Contohnya kata 马mǎ (kuda).

d. Nada keempat (nada menurun)

dilambangkan dengan “\”diatas pinyin. Cara membacanya ialah menurun dan

(41)

commit to user

27 BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Wonogiri

1. Sejarah Berdirinya Dinas Pariwisata Kabupaten Wonogiri

Sebelum Dinas Pariwisata Kab. Wonogiri terbentuk, urusan kepariwisataan

ditangani oleh Badan Pengelola Obyek Wisata ( BPOW ). Pembentukan Badan

tersebut diatur melalui SK Bupati KDH Tk.II Wonogiri No.Hukum 6 / 1977.

Badan tersebut beranggotakan 5 (lima) terdiri dari : 1 orang ketua, 1 orang

sekretaris dan 3 orang anggota. Pada tahun 1984 Propinsi Daerah Tingkat I Jawa

Tengah menyerahkan sebagaian urusan kepariwisataan kepada Daerah TK.II

Wonogiri melalui Peraturan Daerah Tk.I Jawa Tengah No.7 tahun 1984.Adapun

urusan yang diserahkan tersebut antara lain:

1) Urusan Obyek Wisata, sepanjang menurut paraturan

perundang-undangan yang berlaku tidak menjadi urusan Pemerintah Pusat dan

Daerah Tk.I ( Propinsi ).

2) Urusan Rumah Makan

3) Urusan Pramu Wisata Khusus

4) Urusan Penginapan Remaja, sepanjang menurut

perundang-undangan yang berlaku tidak menjadi urusan Daerah Tk.I

(42)

commit to user

5) Urusan Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum termasuk Urusan

Rekreasi dan Hiburan Umum yang diserahkan ke Daerah Tk.II

adalah :

a. Gelanggang Renang;

b. Pemandian Alam.

c. Padang Golf.

d. Kolam Pancing.

e. Gelanggang Permainan dan Ketangkasan.

f. Gelanggang Bowling.

g. Rumah Billyard.

h. Panti Pijat.

6) Urusan Promosi Pariwisata.

Untuk menindak lanjuti penyerahan urusan kepariwisataan tersebut diatas,

Daerah Tk.II Wonogiri membentuk Dinas Pariwisata Daerah Kabupaten Wonogiri

melalui Peraturan Daerah No. V tahun 1987 tanggal 27 Januari 1987 . Jadi

berdirinya Dinas Pariwisata Kabupaten Wonogiri pada tanggal dan tahun tersebut

diatas. Sedangkan dalam memasuki Otonomi Daerah Dinas Pariwisata di gabung

dengan Cabang Dinas LLAJR Prop. Jawa Tengah Kabupaten Wonogiri serata

LLASD Prop.Jawa Tengah. Dalam Pernggabungan ini terbentuk Dinas baru

dengan nama Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Seni Budaya Kabupaten

Wonogiri melalui Perda No.3 Tahun 2001 Tentang : Susunan Organisasi Dinas

(43)

commit to user

Menimbang tupoksi yang belum sesuai di dalam Dinas Perhubungan,

Pariwisata, Seni dan Budaya kemudian melalui sidang antara Pemerintah Kab.

Wonogiri dan DPRD Kabupaten Wonogiri, mulai tanggal 1 Januari 2009

dibentuk dinas baru yaitu Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga

Kabupaten Wonogiri hingga saat ini.

2. Letak Dinas

Dalam kegiatan praktik kerja lapangan ini dilakukan di lingkungan Dinas

Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri yang

terletak di Jalan Jendral Sudirman No 61 atau di Jalan Raya Wonogiri – Solo.

Letak yang berada di depan sebelah kanan Pasar Wonogiri Kota membuat dinas

ini tidak sulit untuk dicari.

3. Visi dan Misi

a) Visi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Wonogiri adalah :

1) Menuju pengembangan Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan

Olahraga

2) Yang mandiri dan berdaya saing

3) Guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat

b) Misi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Wonogiri adalah :

(44)

commit to user

2) Mengembangkan kepariwisataan yang berbasis budaya dan alam

3) Meningkatkan prestasi olahraga dan kepemudaan

4. Struktur Organisasi

Berdasarkan Perda Kabupaten Wonogiri No. 11 Tahun 2008 tanggal 27

Oktober 2008, struktur organisasi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan

Olahraga Kabupaten Wonogiri adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Struktur organisasi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan

Kabid. Pemuda & Olah Raga

Drs. Sardjito

Kabid. Kebudayaan

Drs. Sriyanto, MM

Kasi Pemberdayaan Pemuda

Rahmat Imam Santosa,S.Sos.MP

Kasi Pengembangan Olah Raga

Drs. Joko Nugroho

Kasi Kesejarahan & Nilai Tradisi

Handoko,S.Sen

Kasi Seni Budaya

Eko Sunarsono,S.Sen

Ka. UPT Pengel. Kaw. Wst. WGM

Drs. Agus Tri Hari Mulyanto

Kasubag. Tata Usaha

Surono

Ka. UPT Pengel. Sarana & Prasarana Olah Raga

Sriyono, S.IP

AKasubag. Tata Usagus Supriyanto, S.Sosha

Kabid. Pariwisata

Drs. Urip Budisantoso,M.Pd

Kasi Obyek dan Daya Tarik Wisata

Edy Kristiyadi,SE

Kasi Usaha Jasa & Sarana Pariwisata

Johar, S. Sos

Kasi Pemasaran Pariwisata

(45)

commit to user 5. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 63 Tahun 2008 tentang

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Wonogiri adalah sebagai berikut :

1) Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

pemerintahan daerah bidang kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olah

raga berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,

Dinas mempunyai fungsi :

a) Perumusan kebijakan teknis dan perencanaan program kerja

bidang kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olah raga.

b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum

bidang kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olah raga.

c) Pembinaan dan fasilitasi bidang kebudayaan, pariwisata, pemuda

dan olah raga lingkup kabupaten.

d) Pelaksanaan tugas di bidang kebudayaan, pariwisata, pemuda dan

olah raga.

e) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang kebudayaan,

pariwisata, pemuda dan olah raga.

(46)

commit to user

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya.

Kepala Dinas memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada

Dinas Pariwisata. Kepala Dinas membawahi :

a.Sekretariat

b.Bidang Kebudayaan

c.Bidang Pariwisata

d.Bidang Pemuda dan Olah Raga

e.UPT Kawasan Wisata Waduk Gajah Mungkur

f. UPT Pengelola Sarana dan Prasarana Olah Raga

g.Kelompok Jabatan Fungsional.

Sekretariat, dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah

dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Bidang-bidang,

masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. UPT-UPT, masing-masing

dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Kelompok Jabatan Fungsional,

dipimpin oleh Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua Kelompok yang

berada dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

a. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian

(47)

commit to user

pelaksanaan dibidang perencanaan dan pelaporan, keuangan, serta

umum dan kepegawaian.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,

Sekretariat mempunyai fungsi :

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan secara terpadu, pelayanan

administrasi, dan pelaksanaan dibidang perencanaan dan pelaporan.

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan secara terpadu, pelayanan

administrasi, dan pelaksanaan dibidang keuangan.

3) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan secara terpadu, pelayanan

administrasi, dan pelaksanaan dibidang umum dan kepegawaian.

4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Sekretariat membawahi :

a) Subbagian Perencanaan dan Pelaporan

b) Subbagian Keuangan

c) Subbagian Umum dan Kepegawaian

Subbagian-subbagian sebagaimana dimaksud, masing-masing

dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah dan

(48)

commit to user

a) Subbagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas

melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan secara terpadu, pelayanan

administrasi, dan pelaksanaan dibidang perencanaan dan pelaporan.

b) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian

penyelenggaraan secara terpadu, pelayanan administrasi, dan

pelaksanaan dibidang keuangan.

c) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan

penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan secara terpadu, pelayanan

administrasi, dan pelaksanaan dibidang umum dan kepegawaian.

b. Bidang Kebudayaan

Bidang Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang

kesejarahan, nilai tradisi, dan seni budaya.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,

Bidang Kebudayaan mempunyai fungsi :

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan dibidang kesejarahan dan nilai tradisi.

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

(49)

commit to user

3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Kebudayaan membawahi :

a) Seksi Kesejarahan dan Nilai Tradisi

b) Seksi Seni Budaya

Seksi-seksi sebagaimana dimaksud, masing-masing dipimpin

oleh seorang Kepala Seksi, yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Kebudayaan.

a) Seksi Kesejarahan dan Nilai Tradisi mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan dibidang kesejarahan dan nilai tradisi.

b) Seksi Seni Budaya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang

seni budaya.

c. Bidang Pariwisata

Bidang Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang

obyek, daya tarik wisata, usaha jasa dan sarana pariwisata, serta

pemasaran pariwisata.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,

Bidang Pariwisata mempunyai fungsi :

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

(50)

commit to user

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan dibidang usaha jasa dan sarana pariwisata.

3) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan dibidang pemasaran pariwisata.

4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pariwisata membawahi :

a) Seksi Obyek dan Daya Tarik Wisata

b) Seksi Usaha Jasa dan Sarana Pariwisata

c) Seksi Pemasaran Pariwisata.

Seksi-seksi sebagaimana dimaksud, masing-masing dipimpin

oleh seorang Kepala Seksi, yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pariwisata.

a) Seksi Obyek dan Daya Tarik Wisata mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan dibidang obyek dan daya tarik wisata.

b) Seksi Usaha Jasa dan Sarana Pariwisata mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan dan pelaksanaan dibidang usaha jasa dan sarana

pariwisata.

c) Seksi Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

(51)

commit to user d. Bidang Pemuda dan Olah Raga

Bidang Pemuda dan Olah Raga mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

dibidang pemberdayaan pemuda, pengembangan olah raga.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,

Bidang Pemuda dan Olah raga mempunyai fungsi :

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan dibidang pemberdayaan pemuda.

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan dibidang pengembangan olah raga.

3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pemuda dan Olah Raga membawahi :

a) Seksi Pemberdayaan Pemuda

b) Seksi Pengembangan Olah Raga.

Seksi-seksi sebagaimana dimaksud, dipimpin oleh seorang

Kepala Seksi, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada

Kepala Bidang Pemuda dan Olah Raga.

a) Seksi Pemberdayaan Pemuda mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

(52)

commit to user

b) Seksi Pengembangan Olah Raga mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan dibidang pengembangan olah raga.

e. UPT Kawasan Wisata Waduk Gajah Mungkur

UPT Kawasan Wisata Waduk Gajah Mungkur mempunyai

tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasonal dan/atau

kegiatan teknis dibidang pengelolaan Kawasan Wisata Waduk Gajah

Mungkur.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,

UPT Kawasan Wisata Waduk Gajah Mungkur mempunyai fungsi :

1) Penyusunan rencana teknis operasional di bidang pengelolaan

Kawasan Wisata Waduk Gajah Mungkur.

2) Pelaksanaan kebijakan teknis operasional dibidang pengelolaan

Kawasan Wisata Waduk Gajah Mungkur.

3) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pengelolaan Kawasan

Wisata Waduk Gajah Mungkur.

4) Pengelolaan ketatausahaan.

5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

UPT Kawasan Wisata Waduk Gajah Mungkur membawahi :

a) Subbagian Tata Usaha

(53)

commit to user

a. Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud, dipimpin oleh

seorang Kepala Subbagian, yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala UPT. Subbagian Tata Usaha

mempunyai tugas melakukan penyediaan bahan program,

kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, rumah tangga dan

perlengkapan UPT Kawasan Wisata Waduk Gajah Mungkur.

b. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud,

dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua

kelompok, dan bertanggungjawab kepada Kepala UPT.

f. UPT Pengelola Sarana dan Prasarana Olah Raga

UPT Pengelola Sarana dan Prasarana Olah Raga mempunyai

tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasonal dan/atau

kegiatan teknis dibidang pengelolaan Sarana dan Prasarana Olah Raga.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,

UPT Pengelola Sarana dan Prasarana Olah Raga mempunyai fungsi :

1) Penyusunan rencana teknis operasional di bidang pengelolaan

Sarana dan Prasarana Olah Raga.

2) Pelaksanaan kebijakan teknis operasional dibidang pengelolaan

Sarana dan Prasarana Olah Raga.

3) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pengelolaan Sarana

dan Prasarana Olah Raga.

(54)

commit to user

5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

UPT Pengelola Sarana dan Prasarana Olah Raga membawahi :

a) Subbagian Tata Usaha

b) Kelompok Jabatan Fungsional.

i. Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud, dipimpin oleh

seorang Kepala Subbagian, yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala UPT Subbagian Tata Usaha

mempunyai tugas melakukan penyediaan bahan program,

kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, rumah tangga dan

perlengkapan UPT Pengelola Sarana dan Prasarana Olah Raga.

ii. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud, dipimpin

oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok,

dan bertanggungjawab kepada Kepala UPT.

g. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan

jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga

fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan

bidang keahliannya.

2) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud, ditentukan

(55)

commit to user

3) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud,

diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4) Pembinaan terhadap Pejabat Fungsional sebagaimana dimaksud,

dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

B. Kegiatan dalam Praktek Kerja Lapangan

Penulis melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Dinas

Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri dimulai

tanggal 1 Februari 2011 s/d 16 Maret 2011. Pada setiap harinya yaitu hari Senin

sampai Sabtu kegiatan dimulai pukul 07.15 WIB – 13.30 WIB. Sedangkan hari

Jumat, dimulai pukul 07.15 WIB – 11.00 WIB. Terhitung dari tanggal 1 Maret

2011jam kerja di Instansi Pemerintahan menjadi 5 hari kerja, yaitu hari Senin

sampai Jumat, dimulai pukul 07.00 WIB – 15.30 WIB.

Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri

mencakup 4 bidang di dalamnya, yaitu Sekretariat, bidang Kebudayaan, bidang

Pariwisata, dan bidang Pemuda dan Olahraga. Penulis setiap minggunya

mendapatkan giliran tugas dibidang-bidang yang ada sehingga penulis mendapat

pengetahuan tidak hanya disatu bidang yang berkaitan saja. Adapun rincian tugas

tersebut adalah :

a. Minggu Pertama (Tanggal 1 s/d 5 Februari 2011)

Ini merupakan minggu pertama penulis melaksanakan kegiatan

(56)

commit to user

pagi bersama para pegawai dan karyawan Dinas Kebudayaan, Pariwisata,

Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri. Apel pagi ini memang

dilakukan setiap pagi sebelum seluruh kegiatan dimulai. Kemudian

dengan pengenalan lokasi dan pengenalan masing-masing personil

bagian beserta tugas-tugasnya. Pada minggu pertama ini, penulis

ditempatkan di bagian Pemuda dan Olahraga. Kegiatan yang dilakukan

penulis berkisar pada kegiatan surat menyurat. Hal ini dikarenakan

bidang Pemuda dan Olahraga mendapatkan tugas menjadi tuan rumah

event tahunan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Tingkat

Kabupaten Wonogiri dan Tingkat Eks-Karesidenan Surakarta.

b. Minggu Kedua (Tanggal 7 s/d 12 Februari 2011)

Pada minggu kedua penulis ditempatkan di bidang Kebudayaan.

Penulis membantu mengetik naskah-naskah sejarah tentang riwayat suatu

Obyek Wisata di Kabupaten Wonogiri juga mengetik inventarisasi wisata

budaya di Wonogiri. Penulis juga membantu bagian bendahara bidang

Kebudayaan dalam mengerjakan surat pertanggungjawaban keuangan. Di

waktu senggang penulis melihat latihan karawitan para karyawan.

c. Minggu Ketiga (Tanggal 14 s/d 19 Februari 2011)

Pada minggu ketiga, penulis ditempatkan di bagian Pariwisata.

Penulis belajar mengenal potensi objek-objek wisata di Kabupaten

Wonogiri. Penulis membantu mengetik objek wisata yang ada di

Kabupaten Wonogiri. Selain itu penulis juga membantu mengetik daftar

(57)

commit to user

banyak informasi tentang Pariwisata Kabupaten Wonogiri yang

sebelumnya tidak penulis ketahui.

d. Minggu Keempat (Tanggal 21 s/d 26 Februari 2011)

Minggu keempat penulis di tempatkan di bagian Sekretariat yaitu

bidang terakhir yang akan penulis pelajari. Di bagian ini, penulis belajar

tentang surat menyurat dan pembukuan. Penulis menjadi mengerti

tentang penulisan surat masuk dan surat keluar dan bagaimana tata

caranya.

e. Minggu Kelima (Tanggal 28 Februari s/d 4 Maret 2011)

Pada tanggal 1 Maret 2011, mulai diberlakukan program 5 hari

kerja, yaitu Senin sampai Jumat, pukul 07.00 WIB – 15.30 WIB. Pada

tanggal ini penulis meminta izin untuk mengadakan observasi ke UPT

Kawasan Wisata Waduk Gajah Mungkur. Penulis dapat melihat langsung

salah satu objek unggulan Kabupaten Wonogiri. Di sana penulis bertemu

dengan Kepala UPT Kawasan Wisata Waduk Gajah Mungkur dengan

ramah dan penulis melakukan wawancara. Penulis mengajukan beberapa

pertanyaan yang menyangkut dengan kebutuhan penulis dalam

pembuatan laporan ini.

Pada tanggal 2 Maret 2011, penulis kembali menjalani kegiatan

Praktek Kerja Lapangan di kantor Dinas Kebudayaan, Pariwisata,

Pemuda dan Olahraga. Kali ini penulis ditempatkan di bagian Pemuda

dan Olahraga untuk membantu persiapan POPDA Tingkat

Gambar

Tabel 2.1 Perbedaan Pemasaran dan Promosi Pariwisata ...........................
Gambar 3.3 Halaman Struktur Organisasi dalam Profil Dinas ...................
gambaran yang benar terjadi.
Tabel 2.1 Perbedaan Pemasaran dan Promosi Pariwisata
+7

Referensi

Dokumen terkait

200 Tahun 2004, berdasarkan penutupannya, kondisi ekosistem lamun di perairan Pulau Pramuka termasuk dalam criteria kurang baik (41,86%). merupakan jenis ikan yang umum ditemukan

[r]

Sumber daya manusia yang terdapat di apotek antara lain Apoteker Pengelola Apotek, yaitu apoteker yang telah diberi Surat Izin Apotek (SIA); Apoteker

Tabel 7 menunjukkan bahwa glulam mangium tiga lapis memiliki kerapatan tertinggi (0.59 g/cm 3 ) dan secara signifikan berbeda dari sembilan jenis glulam lainnya,

 mahasiswa dapat memahami fungsi virtual dan virtual murni dan penggunaan virtual dal destructor dan kelas abstrak. Kuliah Mimbar

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya, agar yang berkepentingan menjadi

Penelitian yang dilaksanakan di SMPN 10 Bengkulu Utara bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan literasi matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran

Dalam masa transformasi ini, BPJS Ketenagakerjaan diharuskan untuk membangun sistem prosedur pelayanan yang lebih baik agar nasabah merasa nyaman dalam bertransaksi.BPJS