• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MODEL ASSURE PADA SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 4 SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MODEL ASSURE PADA SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 4 SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011"

Copied!
198
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MODEL ASSURE

PADA SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 4 SMA NEGERI 4 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI

Disusun oleh : YUNI PRASETIOWATI

K7407034

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user

ii

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MODEL ASSURE

PADA SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 4 SMA NEGERI 4 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas)

Disusun oleh : YUNI PRASETIOWATI

K7407034

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(3)

commit to user

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Sri Witurachmi, M.M Jaryanto, S.Pd. , M.Si

(4)

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Prof. Dr. Sigit Santoso, M.Pd. ...

Sekretaris : Drs. Wahyu Adi, M.Pd ...

Anggota I : Dra. Sri Witurachmi, M.M ...

Anggota II : Jaryanto, S.Pd. ,M.Si ...

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

(5)

commit to user

v NIP. 131 658 563

HALAMAN REVISI

Skripsi ini telah direvisi sesuai dengan arahan dari Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,

disetujui dan diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan.

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Prof. Dr. Sigit Susanto, M.Pd. ………

Sekertaris : Drs. Wahyu Adi, M.Pd. ………

Anggota I : Dra. Sri Witurachmi, M.M ………

(6)

commit to user

vi ABSTRAK

Yuni Prasetiowati K 7407034. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MODEL ASSURE PADA SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 4 SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah adanya penerapan pembelajaran model assure mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS 4 SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

Penelitian ini menerapkan model assure yang merupakan sebuah prosedur panduan untuk perencanaan dan bimbingan pembelajaran yang mengkombinasikan antara metode,materi, dan media. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan menggunakan strategi siklus. Subyek penelitian pada penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 yang berjumlah 34 siswa. Obyek penelitian pada penelitian tindakan kelas ini adalah berbagai kegiatan yang terjadi didalam kelas selama berlangsungnya proses belajar mengajar. Sumber data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini antara lain informan, tempat atau lokasi, peristiwa, dan dokumen dan arsip. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi tahap: (1) perencanaan tindakan, (2) implementasi tindakan, (3) observasi atau pengamatan, (4) refleksi. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) tahap perencanaan tindakan, (2) tahap pelaksanaan/implementasi tindakan, (3) tahap observasi/pengamatan, dan (4) tahap refleksi. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat kali pertemuan, alokasi waktu masing-masing pertemuan 2 x 45 menit dan 1 x 45 menit.

(7)

commit to user

vii

(8)

commit to user

viii ABSTRACK

Yuni Prasetiowati K7407034 THE IMPROVEMENT OF LEARNING STUDENT’S IN ACCOUNTING USING ASSURE MODEL SUBJECT OF THE XI SOCIAL SCIENCE (IPS) 4 GRADERS OF SMA NEGERI 4 SURAKARTA IN THE SCHOOL YEAR OF 2010/2011. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Surakarta Sebelas Maret University, June 2011.

The objective of research is to find out the improvement of student’s learning

achievement after the application of ASSURE model in Accounting subject of the XI Social Science (IPS) 4 graders of SMA Negeri 4 Surakarta in the school year of 2010/2011.

This research is using ASSURE model that procedure guide for planning and learning guidence which combine between method, material and media. This research belongs to a classroom action research using cycle strategy. The subject of research in this classroom action research is students XI Social Science (IPS) 4 of SMA Negeri 4 Surakarta in the school year of 2010/2011 consisting of 34 students. The object of this classroom action research was variety of events occuring in the classroom during the teaching-learning process. The data source employed in this action research included informant, place or location, event, document and archive. Techniques of collecting data used in this research were observation, interview, test and documentation. The procedure of research included: (1) planning, (2) acting, (3) observing and (4) reflecting. The process of research was carried out, on two cycles, each of which consists of four stages: (!) planning, (2) acting, (3) observing and (4) reflecting. Each cycle was carried out in four meeting, allocate time in each meeting with 2 x 45 and 1 x 45 minutes.

(9)

commit to user

ix MOTTO

 Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

( Al-Insyirah :6 )

 Menggunakan waktu untuk berdoa adalah kekuatan terbesar dibumi

( Penulis )

 Menggunakan waktu untuk beramal adalah kunci menuju surga

(10)

commit to user

x

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang,

Cinta kasih penulis dan terimakasih penulis kepada :

Allah SWT dengan semua nikmatNya yang tak pernah

dapat dihitung.

Untuk Ibu dan Bapakku tercinta yang selalu berdoa dan

merestui setiap langkahku.

Kakak-kakak ku dan semua keluarga yang telah

memberikan motivasi dan dukungannya.

Mas Tukulku yang selalu membantu dan mendukungku

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dukungan

dan semangat.

(11)

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia

rahmat dan hidayah-Nya yang sempurna sehingga skipsi ini dapat diselesaikan

dengan baik oleh penulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan penulisan

skipsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas segala

bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.

4. Dra. Sri Witurachmi, M.M selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak

sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran.

5. Jaryanto, S.Pd. ,M.Si , selaku pembimbing II yang telah memberikan dorongan,

semangat dan bimbingan dengan baik.

6. Drs. Puguh Sudarmo , selaku kepala Sekolah SMA Negeri 4 Surakarta

terimakasih atas ijin dan kemudahan bagi penulis dalam pelaksanakan penelitian.

7. Dra.Haryono, S.Pd, M.Pd , selaku guru akuntansi SMA Negeri 4 Surakarta yang

telah banyak membantu penulis dalam penelitian ini. Terimakasih untuk bantuan

waktu tenaga serta pikiran dan juga doa yang selalu diberikan kepada Penulis.

8. Siswa Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 4 Surakarta terimakasih atas kerjasamanya

dalam penelitian yang penulis lakukan.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu

(12)

commit to user

xii

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya

dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, Mei 2011

(13)

commit to user

xiii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGAJUAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN REVISI ... v

HALAMAN ABSTRAK ... vi

HALAMAN ABSTRACK ... viii

HALAMAN MOTTO ... ix

HALAMAN PERSEMBAHAN ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

A. Tinjauan Pustaka ... 10

1. Hakikat Pembelajaran Model assure ... 10

a. Pengertian Pembelajaran model assure ... 10

b. Media Pembelajaran ... 15

(14)

commit to user

xiv

2. Hakikat Prestasi Belajar ... 19

a. Hakikat Belajar... 19

Halaman b. Hakikat Prestasi Belajar ... 22

3. Hakikat Mata Pelajaran Akuntansi... 26

a. Pengertian Mata Pelajaran Akuntansi ... 26

b. Prestasi Mata Pelajaran Akuntansi ... 28

B. Penelitian Yang Relevan ... 29

C. Kerangka Berpikir ... 30

D. Hipotesis ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 35

C. Sumber Data ... 36

D. Pendekatan Penelitian ... 37

E. Teknik Pengumpulan Data ... 42

F. Prosedur Penelitian ... 43

G. Proses Penelitian ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 52

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 52

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 4 Surakarta. ... 55

C. Deskripsi Hasil Penelitian ... 57

1. Siklus I ... 57

a. Perencanaan Tindakan Siklus I ... 57

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 61

c. Observasi dan Interpretasi ... 68

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I ... 71

(15)

commit to user

xv

a. Perencanaan Tindakan Siklus II ... 72

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 76

c. Observasi dan Interpretasi ... 82

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II ... 85

Halaman D. Pembahasan ... 86

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 92

A. Simpulan ... 92

B. Implikasi ... 93

C. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96

(16)

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian ... 35

Tabel 2. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa ... 47

Tabel 3. Daftar Guru SMA Negeri 4 Surakarta ... 55

Tabel 4. Proses dan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 69

Tabel 5. Nilai Evaluasi Siklus I... 70

Tabel 6. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ... 70

Tabel 7. Proses dan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 83

Tabel 8. Nilai Evaluasi Siklus II ... 84

Tabel 9. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ... 84

Tabel 10. Hasil Penelitian Siklus I dan II ... 87

(17)

commit to user

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerucut Pengalaman ... 15

Gambar 2. Kerangka Berfikir Pembelajaran Model ASSURE ... 30

Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 37

Gambar 4. Profil Capaian Proses dan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 68

Gambar 5. Profil Penguasaan Konsep Siswa Siklus I ... 69

Gambar 6. Profil Capaian Proses dan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 82

Gambar 7. Profil Penguasaan Konsep Siklus II ... 83

Gambar 8. Hasil Penelitian Siklus I dan II ... 85

(18)

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Catatan Lapangan I ... 98

Lampiran 2. Catatan Lapangan II... 99

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 106

Lampiran 4. Modul Materi Siklus I ... 113

Lampiran 5. Soal dan Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ... 120

Lampiran 6. Catatan Lapangan III ... 129

Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 134

Lampiran 8. Modul Materi Siklus II ... 140

Lampiran 9. Soal dan Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ... 146

Lampiran 10 Hasil Wawancara Siswa Pra Tindakan ... 157

Lampiran 11 Pedoman dan Hasil Wawancara Guru. ... 160

Lampiran 12. Hasil Wawancara Siswa Setelah Tindakan ... 162

Lampiran 13. Dokumentasi ... 166

(19)

commit to user

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut juga telah membawa

manusia ke dalam era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berpean

dalam persaingan global, maka sebagai bangsa kita perlu terus mengembangkan dan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan salah satu

sarana untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia.

Akuntansi adalah suatu disiplin ilmu yang menyediakan informasi yang

diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi

kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Informasi yang dihasilkan akuntansi diperlukan untuk

membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan keputusan oleh

manejemen dan untuk pertanggung jawaban organisasi kepada para investor, kreditur,

badan pemerintah dan sebagainya. Secara spesifik Akuntansi dapat didefinisikan

sebagai poses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan

data keuangan suatu organisasi yang terangkum dalam suatu siklus yaitu siklus

akuntansi yang meliputi: kegiatan pencatatan bukti transaksi, pembuatan jurnal

(jurnal umum dan jurnal pembantu), memposting buku besar, penyusunan neraca

lajur, penyusunan laporan keuangan, penyusunan jurnal penutup, neraca saldo setelah

penutupan, ayat jurnal pembalik sampai kembali lagi pada transaksi awal. Sehingga

dalam pembelajaran akuntansi diharapkan siswa dapat memahami secara menyeluruh

dari kegiatan akuntansi tersebut karena merupakan satu kesatuan.

Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 disebut bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

(20)

commit to user

2

2

kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara. Selanjutnya pasal 3 menyatakan bahwa

pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.

Usaha pembentukan sumber daya manusia yang memiliki

kemampuan-kemampuan tersebut harus dilakukan dan dikembangkan melalui upaya secara sadar

lewat pendidikan. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses yang membantu

manusia untuk dapat mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi segala

perubahan dan permasalahan yang ada dengan sikap yang terbuka serta kreatif. Oleh

karena itu setiap bagian dari proses belajar mengajar yang dirancang dan

diselenggarakan pendidik harus dapat memberikan sumbangan nyata dalam upaya

pencapaian tujuan tersebut. Akan tetapi dalam penyelenggaraan pendidikan masih

mengalami banyak masalah.

Permasalahan berkaitan dengan pembelajaran akuntansi di SMA Negeri 4

Surakarta adalah 18 dari 34 siswa kelas IPS 4 hasil belajarnya belum memenuhi nilai

standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran akuntansi yaitu 75,00.

Hal tersebut diketahui dari hasil Ulangan Harian semester I, Ujian Tengah Semester

dan Ujian Akhir Semester. Rendahnya hasil belajar peserta SMA Negeri 4 Surakarta

pada pelajaran Akuntansi ini dimungkinkan karena pendekatan belajar yang masih

berorientasi dan berpusat pada guru (teacher centered approach). Pemiliham metode

pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak sesuai dengan tuntutan kompetensi

dasar. Dilain pihak penggunaan media pembelajaran masih terkesan seadanya bahkan

setiap pertemuan hanya memanfaatkan papan tulis dan buku saja belum

menggunakan media berbasis teknologi informasi atau information technology (IT),

(21)

commit to user

3

belajar peserta didik belum maksimal. Sebenarnya, guru-guru di SMA Negeri 4

Surakartadiberi keleluasaan untuk menggunakan medis pembelajaran berbasis

teknologi informasi. Sekolah sudah menggunakan media komputer, laptop, dan LCD,

projector, walau jumlahnya masih terbatas. Akan tetapi alat tersebut belum

digunakan secara optimal. Masih sedikit guru yang memanfaatkan media

pembelajaran tersebut.

Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Akuntansi SMA Negeri 4

Surakarta masih menggunakan sistem konvensional dimana guru menerangkan, siswa

hanya mendengarkan atau mencatat. Kepasifan siswa dalam proses KBM pelajaran

Akuntansi juga disebabkan karena pelajaran akuntansi termasuk IPS maka dijadikan

prioritas kedua dalam anggapan siswa. Anggapan ini makin kuat bila siswa tidak

dapat merasakan manfaat pelajaran Akuntansi atau guru tidak mengajarkan

penerapan Akuntansi dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat guru melakukan tanya

jawab dalam KBM, para siswa terlalu pasif (kurang respon) untuk menjawab

pertanyaan guru. Siswa cenderung kurang berani bertanya dan menjawab pertanyaan

yang diberikan guru karena takut salah atau malu diejek oleh temannya. Pada saat

kegiatan belajar mengajar berlangsung siswa kesulitan dalam menjawab pertanyaan

dari guru atau menjwab pertanyaan dari temannya pada saat diskusi. Kesulitan

tersebut disebabkan kemampuan siswa dalam memahami materi atau kemampuan

mengingat (retensi) siswa kurang. Hal ini teramati pada saat diskusi materi

Akuntansi, istilah Akuntansi jarang disampaikan siswa. Diskusi akan berlangsung

dengan baik bila pada saat proses kegiatan belajar mengajar menggunakan sarana dan

prasarana (media) yang memadai.

Kekurangmandirian siswa dalam KBM semakin tampak nyata pada saat siswa

diberi pertanyaan guru baik secara langsung maupun pada saat test tertulis, maka

dalam menjawab pertanyaan siswa cenderung untuk bertanya pada temannya. Siswa

tidak berusaha menjawab sendiri atau kurang percaya diri dengan jawaban sendiri

(22)

commit to user

4

4

mandiri dan tidak kreatif, serta dapat dikatakan bahwa partisipasi aktif dari siswa

sangat kurang.

Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa suatu penyebab timbulnya masalah

dalam pelajaran Akuntansi adalah kurang tepatnya media pembelajaran. Media

pembelajaran yang menggunakan metode bervariasi serta media atau alat peraga yang

bervariasi pula yang dapat mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif, tidak jenuh

(bosan) dan lebih tertarik untuk mempelajari Akuntansi. Pemahaman materi

Akuntansi sangat berperan dalam meningkatkan kreativitas berfikir siswa secara

akuntansi, sehingga dapat menerapkan konsep-konsep Akuntansi dalam kehidupan

sehari-hari.

Kebanyakan kegiatan belajar mengajar masih menggunakan metode

konvensional, yaitu guru berbicara atau menerangkan sementara siswa

mendengarkan. Metode konvensional tidak begitu efektif, indikasinya terlihat dari

nilai hasil belajar siswa yang masih rendah. Diperlukan terobosan atau inovasi dalam

kegiatan mengajar yang bisa memudahkan siswa memahami materi yang diberikan

oleh guru serta memudahkan guru dalam menyampaikan materi yang diajarkan.

Untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaraan tercipta suatu model

pembelajaran yang lebih mudah diterima oleh siswa, memudahkan guru dalam

menerangkan dan tidak monoton atau juga membosankan bahkan lebih menarik,

model tersebut adalah model ASSURE.

Model ASSURE (Analyze learners, State objectives, Select methods media and

materials, Utilize media and materials, Require learner participation, Evaluate and

review) merupakan sebuah prosedur panduan untuk perencanaan dan bimbingan

pembelajaran yang mengkombinasikan antara materi, metode dan media. Dimana

setiap melakukan kegiatan belajar mengajar disamping guru memberikan materi, guru

juga harus menyertakan metode dan media yang dibutuhkan. Sehingga dengan model

ASSURE akan membuat kegiatan belajar siswa semakin efektif . Langkah-langkah

(23)

commit to user

5 1. Menganalisa Siswa (Analyze Learners)

Langkah pertama dalam perencanaan ini adalah menganalisa siswa. Dalam

langkah ini harus mengetahui siswa untuk menentukan media yang terbaik

untuk mencapai tujuan belajar. Siswa dapat dianalisa melalui : (1)

karakteristik umum, (2) kemampuan awal siswa seperti tentang topik yang

akan dibahas, ketrampilan dan sifat/perangai, (3) gaya belajar siswa.

2. Menentukan Tujuan Pembelajaran (State Objecives)

Langkah kedua adalah menentukan tujuan pembelajaran secara spesifik,

sesuai dengan kondisi siswa. Tujuan pembelajaran dapat diambil dari silabus,

pokok bahasan dari buku teks, panduan kurikulum, atau dikembangkan oleh

guru. Dalam menentukan tujuan pembelajaran harus disesuaikan dengan

waktu, apakah siswa mampu menyelesaikan tugas yang harus dilakukan

sesuai dengan hasil yang ingin dicapai dari tujuan pembelajaran.

3. Memilih Metode Media dan Materi (Select Methods, Media, and

Materials)

Setelah melakukan analisis siswa (kemampuan awal siswa, ketrampilan dan

kebiasaan belajar siswa) serta menentukan tujuan pembelajaran, langkah

ketiga adalah memilih, metode, media, dan materi. Penggunaan media tidak

harus diidentikkan denganbarang yang mahal,yang jelas sebelum memilih

media kita harus mempertimbangkan terlebih dahulu kelebihan dan

kekurangan media tersebut.

4. Menggunakan Media dan Materi (Utilize Media and Materials)

Langkah keernpat adalah merencanakan penggunaan media, materi dan

teknologi yang akan diterapkan pada metode yang akan dipakai. Mula-mula

melakukan pengecekan kembali materi yang akan diberikan dan melakukan

uji coba media yang akan digunakan. Kemudian menyiapkan kelas,

perlengkapan serta prasarana lainnya. Siswa secara individu mungkin telah

terbiasa menggunakan media dan bahan materi secara bersama, seperti pada

(24)

commit to user

6

6

pembelajaran kooperatif. Siswa sudah biasa dalam menggunakan media cetak

seperti buku atau teknologi berbasis computer seperti internet.

5. Mendorong Partisipasi Siswa (Require Learner Participation)

Langkah ke lima adalah mendorong partisipasi siswa. Supaya pembelajaran

berjalan efektif, harus ada partisipasi aktif dari siswa dalam proses

pembelajaran. Harus ada keadaan yang mendukung siswa untuk berlatih

tentang pengetahuan atau ketrampilan dan menerima umpan balik sebelum

dinilai secara formal. Latihan dengan menciptakan keadaan yang diperlukan

siswa untuk menilai diri sendiri, melalui pembelajaran lewat komputer,

internet atau permainan kelompok. Umpan balik dapat dilakukan oleh guru,

komputer, siswa yang lain atau evaluasi diri sendiri.

6. Evaluasi dan Perbaikan (Evaluate and Revise)

Setelah proses pembelajaran, perlu dilakukan evaluasi dampak dari proses

pembelajaran dengan mengetahui keefektifan dan menilai hasil belajar siswa.

Untuk mengetahui gambaran umum perlu mengevaluasi keseluruhan proses

belajar. Apakah tujuan belajar sudah tercapai; apakah metode, media dan

teknologi yang dipakai sudah efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran,

apakah siswa sudah menguasai materi sesuai dengan tujuan belajar.

Peneliti melakukan penelitian dengan menyajikan materi ajar menggunakan

Model Pembelajaran ASSURE yang mendukung antara materi, metode dan media.

Dalam penelitian ini dengan pembelajaran Model ASSURE dengan harapan dapat

meningkatkan prestasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan uraian

tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul :

“Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran AkuntansiDengan Model

ASSURE Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah dapat di

(25)

commit to user

7

1. Guru masih monoton menggunakan model konvensional sehingga siswa kurang

tertarik dengan pembalajaran akuntansi. Model pembelajaran apa yang dapat

diterapkan sebagai variasi untuk meningkatkan ketertarikan siswa dalam

pembelajaran akuntansi?

2. Siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 4 kurang antusias terhadap mata

pelajaran Akuntansi. Apa yang menyebabkan siswa kurang antusias dalam

mengikuti pembelajaran akuntansi?

3. Prestasi/hasil belajar siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 4 untuk mata

pelajaran Akuntansi belum maksimal. Belum memenuhi standar nilai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran Akuntansi yaitu 75,00.

Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah serta identifikasi masalah di atas, maka

permasalahan pada penelitian ini difokuskan pada upaya peningkatan prestasi belajar

dengan menggunakan model pembelajaran ASSURE pada mata pelajaran Akuntansi

kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 4 SMA Negeri 4 Surakarta tahun ajaran

2010/2011.

Agar tidak menyimpang dari permasalahan yang diteliti serta untuk

mendapatkan hasil penelitian yang lebih berguna, maka penelitian ini membatasi

masalah sebagai berikut:

1. Prestasi Belajar Akuntansi

Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa melalui

pengukuran dan penilaian terhadap penguasaan pengetahuan dan keterampilan

yang diperoleh siswa melalui proses belajar mengajar. Sedangkan prestasi belajar

akuntansi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai akhir penyajian materi

satuan pelajaran akuntansi yang diberikan dengan menggunakan model

(26)

commit to user

8

8 2. Model Pembelajaran ASSURE

Model ASSURE (Analyze Learners, State Objectives, Select Methods Media and

Materials, Utilize Media and Materials, Require Learner Participation Evaluate

and Review) merupakan sebuah prosedur panduan untuk perencanaan dan

bimbingan pembelajaran yang mengkombinasikan antara materi, metode dan

media. Selanjutnya dikatakan bahwa : "The ASSURE Model, on the other hand, is

mean for the individual instructor to use when planing classroom use of media

and technology." Model ASSURE dilain pihak berarti kebutuhan guru yang

merencanakan penggunaan media dan teknologi di dalam kelas.

D. Rumusan Masalah

Bertitik tolak pada latar belakang masalah tersebut, maka dirumuskan

permasalahan yang akan dipecahkan yaitu apakah terdapat peningkatan prestasi hasil

belajar siswa dengan diterapkannya model pembelajaran ASSURE dapat

meningkatkan prestasi belajar Akuntansi siswa SMA Negeri 4 Surakarta Tahun

Ajaran 2010/2011.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa

dengan menggunakan model ASSURE pada mata pelajaran Akuntansi kelas XI Ilmu

Pengantar Sosial 4 SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian mempunyai manfaat teoriti maupun manfaat praktis atau empiris

(27)

commit to user

9

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pengetahuan penggunaan metode pembelajaran yang lebih baik dalam mata pelajaran

Akuntansi.

2. Manfaat Praktis atau Empiris Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan untuk memilih dan menerapkan

model pembelajaran ASSURE sebagai alternatif peningkatan prestasi belajar

siswa.

2. Bagi Guru dan Calon Guru Bidang Studi Akuntansi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan variasi bagi guru

akuntansi ataupun guru mata pelajaran lain dalam memilih metode pembelajaran

sehingga kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Bagi Siswa

a. Memberi suasana “enjoy full learning”.

b. Mengubah persepsi siswa, bahwa Akuntansi adalah mata pelajaran yang

(28)

commit to user

10 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Model Pembelajaran ASSURE

a. Pengertian Model Pembelajaran ASSURE

Bagi sebagian masyarakat, kata "kelas" mengesankan gambaran siswa yang

duduk di balik meja yang berbaris rapi menghadap ke depan, ke arah guru yang

duduk di balik meja besar sambil mengoreksi pekerjaan siswa atau berdiri di samping

papan tulis menguraikan pelajaran pada siswa. Hal tersebut merupakan salah satu

cara mengelola kelas, tetapi bukan satu-satunya cara atau cara yang paling baik.

Amstrong (2004: 135) mengatakan bahwa “lingkungan kelas atau ekologi kelas, perlu

ditata ulang secara fundamental agar dapat mengakomodasi kebutuhan berbagai jenis

pelajar”. Jadi tata ruang, letak dan juga lingkungan kelas sangat berpengaruh dengan

kegiatan belajar siswa karena siswa akan merasa comfort dan lebih berkonsentrasi

dalam belajar atau menerima pelajaran. Jika kelas dikelola dengan baik secara tidak

langsung akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik pula. Demikian juga

sebaliknya apabila kelas tidak ditata atau dikelola dengan baik akan berdampak tidak

baik bagi prestasi belajar siswa.

Gardner (dalam Molenda, 2005: 37) membagi kecerdasan manusia menjadi 7

kecerdasan dasar. Setiap manusia pasti memiliki minimal satu kecerdasan dari 7

kecerdasan tersebut. Tujuh kecerdasan dasar yang dimiliki manusia menurut Gardner

adalah kecerdasan linguistik, kecerdasan matematislogis, kecerdasan spasial,

kecerdasan kinestetis-jasmani, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, dan

kecerdasan intrapersonal.

Guru pada umumnya mempergunakan sebagian waktu mengajarnya dengan menulis

(29)

commit to user

11

teknik ini adalah teknik yang sah. Permasalahannya adalah guru terlalu sering

menggunakan teknik ini. Seorang guru yang berusaha mengembangkan salah satu

potensi siswa melalui pengetahuannya tentang kecerdasan majemuk, juga membuat

gambar di papan tulis atau memutar video untuk menjelaskan gagasannya,

menawarkan pengalaman yang distimulasi gerak tubuh (hands-on experiences) baik

yang mengajak siswa bangkit berdiri dan bergerak maupun mengedarkan suatu

artefak ke seluruh kelas agar materi yang dipelajari terasa nyata.

Guru yang memperhatikan potensi kecerdasan majemuk siswa juga meminta

siswa menjalin interaksi satu sama lain dengan bermacam cara (misalnya

berpasangan, membentuk kelompok kecil atau kelompok besar), la merencanakan

waktu bagi siswa untuk berefleksi diri, untuk mencoba mengerjakan sesuatu sesuai

dengan laju belajarnya sendiri (self-paced work), atau menghubungkan pengalaman

pribadi dan perasaan mereka dengan materi yang dipelajari dan jika memungkinkan

mengadakan kesempatan belajar yang dapat dilakukan bersama makhluk hidup lain di

alam terbuka.

Setiap kegiatan belajar mengajar yang efektif perlu perencanaan yang baik.

Tak terkecuali pada kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media dan

teknologi. Sebagian besar orang beranggapan bahwa kegiatan pembelajaran akan

maju setelah melalui beberapa tahapan Gagne (dalam Molenda, 2005: 34)

mengartikan tahapan itu adalah pada saat proses pembelajaran terjadi. Hasil

penelitian Gagne mengungkapkan bahwa desain materi belajar di mulai dengan

membangkitkan rasa keingintahuan siswa dan juga rasa keingintahuan pada

materi-materi yang baru. Mendorong serta melatih siswa dengan umpan balik, menilai

pemahaman siswa, dan mendorong siswa untuk melanjutkan aktivitas yang ingin

diketahuinya. Model ASSURE memadukan berbagai aktivitas dalam pembelajaran.

Molenda (2005: 35) mengatakan Model ASSURE merupakan sebuah prosedur

panduan untuk perencanaan dan bimbingan pembelajaran yang mengkombinasikan

antara materi, metode dan media. Selanjutnya dikatakan bahwa : "The ASSURE

(30)

commit to user

12

12

classroom use of media and technology". Model ASSURE dilain pihak berarti

kebutuhan guru yang merencanakan penggunaan media dan teknologi di dalam kelas.

Heinich, dkk dalam arsyad (2010: 67) mengajukan Model ASSURE dalam

proses kegiatan belajar mengajar agar proses belajar mengajar lebih efektif. Model

ASSURE menyarankan enam kegiatan utama dalam perencanaan pembelajaran

sebagai berikut:

1. Menganalisa Siswa (Analyze Learners)

Langkah pertama dalam perencanaan ini adalah menganalisa siswa. Dalam

langkah ini harus mengetahui siswa untuk menentukan media yang terbaik

untuk mencapai tujuan belajar. Siswa dapat dianalisa melalui: (1) karakteristik

umum, (2) kemampuan awal siswa seperti tentang topik yang akan dibahas,

ketrampilan dan sifat, (3) gaya belajar siswa.

2. Menentukan Tujuan Pembelajaran (State Objectives)

Langkah kedua adalah menentukan tujuan pembelajaran secara spesifik,

sesuai dengan kondisi siswa. Tujuan pembelajaran dapat diambil dari silabus,

pokok bahasan dari buku teks, panduan kurikulum, atau dikembangkan oleh

guru. Dalam menentukan tujuan pembelajaran harus disesuaikan dengan

waktu, apakah siswa mampu menyelesaikan tugas yang harus dilakukan

sesuai dengan hasil yang ingin dicapai dari tujuan pembelajaran. Kondisi

minimal yang akan dicapai siswa dalam melaksanakan tugasnya dan tingkat

kemampuan menerima tugas yang diberikan perlu dipertimbangkan.

3. Memilih Metode. Media dan Materi (Select Methods, Media, and

Materials)

Setelah melakukan analisis siswa (kemampuan awal siswa, ketrampilan dan

kebiasaan belajar siswa) serta menentukan tujuan pembelajaran, langkah

ketiga adalah memilih metode, media dan materi. Materi yang akan diberikan

kepada siswa dapat diperoleh melalui 3 cara, yaitu: (1) memilih materi yang

sudah ada pada panduan kurikulum; (2) memodifikasi materi yang sudah ada

(31)

commit to user

13

4. Menggunakan Media dan Materi (Utilize Media and Materials)

Langkah keernpat adalah merencanakan penggunaan media, materi dan

teknologi yang akan diterapkan pada metode yang akan dipakai. Mula-mula

melakukan pengecekan kembali materi yang akan diberikan dan melakukan

uji coba media yang akan digunakan. Kemudian menyiapkan kelas,

perlengkapan serta prasarana lainnya. Siswa secara individu mungkin telah

terbiasa menggunakan media dan bahan materi secara bersama, seperti pada

belajar mandiri atau dalam kelompok-kelompok kecil seperti dalam

pembelajaran kooperatif. Siswa sudah biasa dalam menggunakan media cetak

seperti buku atau teknologi berbasis computer seperti internet. Hal ini sesuai

dengan pendapat Arsyad (2010: 69) bahwa diperlukan persiapan bagaimana

dan berapa banyak waktu yang diperlukan untuk menggunakannya.

Disamping praktik dan latihan menggunakannya, persiapan ruangan juga

diperlukan seperti tata letak tempat duduk siswa, fasilitas yang diperlukan

seperti meja peralatan, listrik, layar dan lain-lain harus dipersiapkan sebelum

penyajian. Apabila semuanya sudah dipersiapkan dengan matang maka akan

didapat hasil yang optimal.

5. Mendorong Partisipasi Siswa (Require Learner Participation)

Langkah ke lima adalah mendorong partisipasi siswa. Supaya pembelajaran

berjalan efektif, harus ada partisipasi aktif dari siswa dalam proses

pembelajaran. Harus ada keadaan yang mendukung siswa untuk berlatih

tentang pengetahuan atau ketrampilan dan menerima umpan balik sebelum

dinilai secara formal. Latihan dengan menciptakan keadaan yang diperlukan

siswa untuk menilai diri sendiri, melalui pembelajaran lewat computer,

internet atau permainan kelompok. Umpan balik dapat dilakukan oleh guru,

komputer, siswa yang lain atau evaluasi dirt sendiri.

Selanjutnya menurut Arsyad (2010: 69) guru sebaiknya mendorong siswa

untuk memberikan respon dan umpan balik mengenai keefektifan proses

(32)

commit to user

14

14

fakta-fakta, menghitung ikhtisar, rangkuman pelajaran menganalisis alternatif

pemecahan masalah atau kasus. Dengan demikian siswa akan menampakkan

partisipasi yang lebih besar.

6. Evaluasi dan Perbaikan (Evaluate and Review)

Setelah proses pembelajaran, perlu dilakukan evaluasi dampak dari proses

pembelajaran dengan mengetahui keefektifan dan menilai hasil belajar siswa.

Untuk mengetahui gambaran umum perlu mengevaluasi keseluruhan proses

belajar. Apakah tujuan belajar sudah tercapai? Apakah metode, media dan

teknologi yang dipakai sudah efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran?

Apakah siswa sudah menguasai materi sesuai dengan tujuan belajar?

Walaupun ada perbedaan antara hasil yang dicapai dengan yang harusnya

tercapai, perlu memperbaiki perencanaan pada waktu yang akan datang.

Tujuan utama evaluasi disini adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian

siswa mengenai tujuan pembelajaran, keefektifan media, pendekatan, dan

guru sendiri (Arsyad, 2010: 69).

Dengan latar belakang tersebut di atas terutama bagi siswa yang terlalu pasif

dan memahami materi pelajaran akuntansi ditambah lagi dengan ketiadaan buku

pelajaran yang digantikan dengan LKS (Lembar Kerja Siswa) yang sangat tidak

menarik bagi siswa untuk membacanya, penulis mencoba mengatasi masalah dalam

kegiatan belajar mengajar akuntansi dengan menggunakan Model ASSURE, yang

menitik beratkan pada keterpaduan antara materi, metode, media dan teknologi dalam

proses kegiatan belajar mengajar. Penggunaan Model ASSURE dalam kegiatan

belajar mengajar dengan menggunakan media yang beragam dalam satu pokok

bahasan bertujuan agar siswa memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan

berinteraksi dengan media yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan belajar secara

(33)

commit to user

15

b. Media Pembelajaran 1) Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

“tengah", "perantara” atau "pengantar”. Media pembelajaran pada umumnya diartikan

secara sempit terutama hanya memperhatikan dua unsur yakni alat dan bahan.

Menurut Gerlach & Ely (1971) dalam Arsyad A. (2010: 3) mengatakan bahwa

media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan

sekolah merupakan media bagi siswa mendapatkan apa yang selayaknya didapatkan

dibangku sekolah yaitu pengetahuan, ketrampilan dan sikap atau tingkah laku.

Hamidjojo dalam Arsyad A. (2010: 4) memberi batasan media sebagai semua bentuk

perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide,

gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.

Gagne memberikan pengertian bahwa media adalah berbagai jenis komponen

dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar (Arief S. Sadiman

et al, 1996: 6). Media pembelajaran sangat berguna, sebagai alat atau perantara untuk

mendapatkan hasil yang lebih optimal bagi siswa, baik itu tentang pengetahuan, skill

atau ketrampilan, dan sikap atau tingkah laku. Oleh sebab itu, mengingat media

sangat bermanfaat bagi manusia atau disini lebih spesifiknya bagi siswa hendaknya

para guru bisa memanfaatkan atau menggunakanya untuk sesuatu yang lebih baik.

Diharapkan media digunakan dengan positif dan tidak menyimpang dari koridor atau

sesuatu yang sudah jadi acuan, dengan demikian kegiatan belajar mengajar lebih

bermutu.

2) Penggunaan Media Pembelajaran

Menurut Arsyad A. (2010: 7) ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu

pengalaman langsung (enactive), pengalaman piktorial/gambar (iconic) dan

(34)

commit to user

16

16

arti kata "simpul" dipahami dengan Iangsung rnembuat "simpul". Pada tingkatan

kedua iconic, kata "simpul" dipelajari dari gambar, lukisan, foto atau film. Meskipun

siswa belum pernah mengikat tali untuk membuat "simpul" mereka dapat

mempelajari dan memahaminya dari gambar, lukisan, foto, atau film. Selanjutnya

pada tingkatan simbol, siswa membaca (atau mendengar) kata “simpul” dan mencoba mencocokannya dengan pengalamannya membuat “simpul”. Ketiga tingkat pengalaman ini saling berinteraksi dalam upaya memperoleh "pengalaman"

(pengetahuan, ketrampilan dan sikap) yang baru.

Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan

teori penggunaan media dalam proses belajar adalah Dale's Cone of Experience

(Kerucut Pengalaman Dale) Dale (1969) dalam Molenda (2005: 12).

Gambar 1 . Konsep Brunner Dalam Pembelajaran Melalui Pengalaman Langsung,

Gambar dan abstrak dengan Acuan Kerucut Pengalaman Edgar Gale, 1966

(Molenda, 2001: 16)

Lamban g Lambang

Visual Gambar Diam Rekaman radio

Televisi

Pameran

Karyawisata

Demonstrasi

Dramatisasi

Benda Tiruan/Pengamatan

[image:34.612.114.530.203.601.2]
(35)

commit to user

17 3) Jenis Media Pembelajaran

Salah satu ciri dari media pembelajaran yaitu bahwa media mengandung dan

membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa. Media pembelajaran

disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa

dapat aktif dalam proses belajar mengajar.

Media mengikuti taksonomi Lehsin, dan kawan-kawan (1992) dalam Arsyad

A (2010: 81-97) dibagi menjadi :

a. Media berbasis manusia yaitu guru, instruktur, tutor, kegiatan kelompok dan lain-lain;

b. Media berbasis cetakan (buku penuntun, buku kerja/latihan dan lembaran lepas);

c. Media berbasis visual (buku, chart. grafik, peta, figur/gambar. transparansi, film bingkai atau .slide);

d. Media berbasis audio - visual (video, tape, slide bersama tape, televisi), media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer dan video interaktif ).

Molenda (2005: 8) membagi media menjadi 6 tipe yaitu :

a. Media berbasis teks. Teks ditampilkan dalam beberapa format yaitu poster, teks di papan tulis, teks di layar komputer dll;

b. Media berbasis audio (media pembelajaran yang dapat didengar) baik secara langsung maupun rekaman, yaitu suara orang, musik, suara mesin-mesin dll;

[image:35.612.119.529.232.560.2]

c. Media berbasis visual yaitu poster, gambar di papan tulis,gambar atau grafik di buku, foto, kartun dll;

d. Media gerak l motion media (media yang menunjukkan gerakan - gerakan) sebagai contoh video-tape, animasi dll;

e. Media yang berbasis pada model real (manipulative object) yang dapat disentuh dan dipegang siswa;

f. Media berbasis manusia yaitu guru, istruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok dll.

4) Kriteria Pemilihan Media Model

Pemilihan cara atau tehnik penyajian dalam suatu pembelajaran lazimnya

berdasarkan pada pengajar dan pembelajar, tujuan pembelajaran, situasi, fasilitas, dan

(36)

commit to user

18

18

bahwa ada enam kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media pembelajaran,

yaitu:

a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu pada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikimotor.

b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisasi.

c. Praktis, luwes, dan bertahan. Jika tersedia waktu, dana atau sumber daya lainnya untuk memproduksi tidak perlu dipaksakan.

d. Guru terampil menggunakannya.

e. Pengelompokkan sasaran. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil dan perorangan.

f. Mutu teknis. Penbembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persayaratan teknis tertentu.

c. Partisipasi

“Partisipasi adalah hal turut berperan serta di suatu kegiatan keikutsertaan dan peran serta” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1995: 732). Dari pengertian tersebut berarti di dalam kegiatan belajar mengajar para siswa berperan

serta secara aktif dan bersikap responsif (tidak masa bodoh). Siswa tidak tinggal diam

hanya menunggu perintah atau dorongan yang disampaikan oleh guru, melainkan bisa

terlibat secara intelektual-emosional/fisik siswa secara optimal dalam pembelajaran.

Sebagai contoh, misalnya siswa dapat merumuskan suatu masalah dan mencari

sendiri penyelesaian atas masalah tersebut. Pada waktu guru menyajikan suatu topik,

siswa aktif mempertanyakan materi yang terkandung di dalamnya, atau menemukan

jawaban atas pertanyaan yang terkandung di dalamnya. Kedua contoh tersebut

sebagai pertanda, bahwa siswa berperan aktif / berpartisipasi dalam prose

pembelajaran.

Peran serta rnengandung pengertian mengambil bagian dalam suatu tahap atau

lebih dari suatu proses (Khairuddin, 1992: 59-63). Pengertian partisipasi atau peran

(37)

commit to user

19

a. Partisipasi merupakan keterlibatan mental dan emosi.

b. Menghendaki adanya kontribusi terhadap kepentingan atau tujuan kelompok.

c. Partisipasi merupakan tanggung jawab terhadap kelompok

2. Hakikat Prestasi Belajar a. Hakikat Belajar

1) Pengertian Belajar

Sebuah pepatah mengatakan ala bisa karena terbiasa, orang bisa apa saja

melalui proses dan karena terbiasa, proses menuju bias itu dikatakan belajar. Tidak

ada orang yang lansung bisa naik sepeda, pasti pernah jatuh dan belajar dahulu baru

bias naik sepeda. Orang bisa membaca sebelumnya harus belajar menghafalkan

huruf-huruf terlebih dahulu, kemudian memadukan suku-suku kata menjadi sebuah

kalimat, proses seperti itulah yang dinamakan belajar. Orang pintar yang kurang

belajar akan kalah dengan orang yang kurang pintar tetapi rajin belajar.

Gagne dalam bukunya yang berjudul The Conditions of Learning

sebagaimana yang dikutip oleh Ngalim Purwanto (2007: 84) menyatakan bahwa

“Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan

mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya atau penampilaanya

berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami

situasi tadi.”

Hintzman (Muhibbin Syah, 2008: 90) dalam bukunya yang berjudul The

Psychology of Learning and Memory berpendapat bahwa “Learning is a change in organism due to experience which can affect the organism`s behavior.” Artinya: belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organism (manusia atau

hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku

organism tersebut. Jadi dalam pandangan Hintzman, perubahan yang ditimbulkan

oleh pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi

(38)

commit to user

20

20

bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah proses perubahan tingkah laku yang disebabkan karena adanya hasil

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Belajar sangatlah penting bagi

kehidupan seorang manusia, karena perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses

belajar dapat membantu manusia untuk menjadi lebih dewasa.

2) Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Muhibbin Syah (2008: 132) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

a) Faktor Internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.

b) Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.

c) Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Ngalim Purwanto (2007: 102) juga mengemukakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:

a) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor

individual, dan

b) Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial.

Yang termasuk ke dalam faktor individual antara lain: faktor

kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi.

Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga/keadaan rumah

tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam

(39)

commit to user

21 3) Unsur-unsur Belajar

Menurut Cronbach dalam Nana Syaodih Sukmadinata (2003: 157), tujuh

unsur utama dalam proses belajar diantaranya yaitu:

a) Tujuan b) Kesiapan c) Situasi d) Interpretasi e) Respon f) Konsekuensi

g) Reaksi terhadap kegagalan

Ketujuh unsur utama dalam proses belajar tersebut diatas, dapat dijelaskan

sebagai berikut:

a) Tujuan

Belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin dicapai.

b) Kesiapan

Untuk dapat melakukan belajar dengan baik anak atau individu perlu memiliki

kesiapan matang.

c) Situasi

Kegiatan belajar berlangsung dalam suatu situasi belajar

d) Interpretasi

Dalam menghadapi situasi, individu mengadakan intepretasi yang melihat

hubungan antara situasi belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan

menghubungkan dengan kemungkinan tujuan.

e) Respons

Berpegang hasil dari interpretasi apakah individu mungkin atau tidak

mungkin maka ia memberikan respons.

(40)

commit to user

22

22

Setiap usaha akan membawa hasil, akibat tahu konsekuensi entah itu

keberhasilan atau kegagalan demikian juga dengan respons atau usaha belajar

siswa.

g) Reaksi terhadap kegagalan

Reaksi siswa adalah perasaan sedih dan kecewa.

b. Hakikat Prestasi Belajar 1) Pengertian Prestasi Belajar

Belajar merupakan suatu aktivitas yang menghasilkan perubahan bagi siswa.

Perubahan yang dimaksud adalah berupa pengetahuan dan kecakapan baru maupun

penyempurnaan dari hasil belajar yang telah dicapai sebelumnya. Hasil dari kegiatan

belajar sering disebut sebagai prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan

kemampuan yang telah dicapai siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Nana Syaodih Sukmadinata (2004: 102) menyatakan bahwa “Prestasi belajar

dapat disebut juga sebagai hasil belajar yang merupakan realisasi atau pemekaran dari

kecakapan potensi atau kapasitas yang dimiliki oleh seseorang yang dapat dilihat dari

perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, ketrampilan berpikir maupun

ketrampilan motorik”. Sama halnya dengan Nana Sudjana (2005: 22) dalam bukunya berpendapat bahwa “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.

Sejalan dengan pengertian tersebut Sutratinah Tirtonegoro (2001: 43)

berpendapat bahwa “Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar

yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat

mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.”

Sedangkan Zainal Arifin (1990: 3) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan

suatu masalah yang bersifat perennial dalam sejarah kehidupan manusia karena

sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengajar prestasi menurut bidang

(41)

commit to user

23

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai melalui pengukuran dan penilaian

terhadap penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa melalui

proses belajar mengajar yang dinyatakan dalam simbol, angka, huruf atau kode.

2) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991: 130) menyebutkan faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar dibedakan menjadi dua, yaitu :

a) Faktor Internal terdiri dari :

(1) Faktor Jasmani (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh.

Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh

dan sebagainya.

(2) Faktor Psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yang

terdiri atas :

(a) Faktor Intelektif yang meliputi Faktor potensial yaitu kecerdasan dan

bakat,faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.

(b) Faktor Non Intelektif, yaitu unsure-unsur kepribadian tertentu seperti

sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi penyesuaian diri.

(3) Faktor kematangan fisik maupun psikis.

b) Faktor Eksternal terdiri dari :

(1) Faktor sosial yang terdiri atas :

(a) Lingkungan keluarga

(b) Lingkungan sekolah

(c) Lingkungan masyarakat

(d) Lingkungan kelompok

(2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan

kesenian.

(3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan iklim.

(42)

commit to user

24

24

Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung, ataupun tidak

langsung dalam mencapai prestasi belajar. Dengan demikian kombinasi yang

seimbang dari faktor-faktor tersebut akan sangat berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa.

3) Fungsi dan Kegunaan Prestasi Belajar

Fungsi prestasi belajar menurut Zainal Arifin (1990: 3) antara lain :

a) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

b) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. c) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

d) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.

e) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.

Sedangkan kegunaan prestasi belajar menurut Cronbach (Zaenal Arifin, 1990:4)

adalah :

a) Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar. b) Untuk keperluan diagnostik.

c) Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan. d) Untuk keperluan seleksi.

e) Untuk keperluan penempatan atau penjurusan. f) Untuk menentukan isi kurikulum.

g) Untuk menentukan kebijaksanaan sekolah.

4) Evaluasi Prestasi Belajar

Evaluasi merupakan alat yang digunakan untuk menilai prestasi belajar siswa.

Menurut Muhibbin Syah (2008: 141), evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat

keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.

Muhibbin Syah (2008: 143-145) mengemukakan bahwa pada prinsipnya,

evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan. Oleh

karena itu, ragamnya pun banyak, mulai yang paling sederhana sampai yang paling

kompleks, diantaranya adalah sebagai berikut :

(43)

commit to user

25

Kegiatan pretest dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai

penyajian materi baru. Tujuannya, ialah untuk mengidentifikasi saraf pengetahua

siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Evaluasi seperti ini berlangsung

singkat dan sering tidak memerlukan instrument tertulis.

Post test adalah kebalikan dari pre test, yakni kegiatan evaluasi yang

dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk

mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan. Evaluasi ini

juga berlangsung singkat dan cukup dengan menggunakan instrument sederhana

yang berisi item-item yang jumlahnya sangat terbatas.

b) Evaluasi prasyarat

Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pre test. Tujuannya adalah untuk

mengidentifikasi penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru

yang akan diajarkan.

c) Evaluasi diagnostik

Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran

dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai

siswa. Instrument evaluasi jenis ini dititikberatkan pada bahasan tertentu yang

dipandang telah membuat siswa mendapatkan kesulitan.

d) Evaluasi formatif

Evaluasi jenis ini kurang lebih sama dengan Ulangan yang dilakukan pada

setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau modul. Tujuannya ialah untuk

memperoleh umpan balik yang mirip dengan evaluasi diagnostik, yakni untuk

mendiagnosis (mengetahui penyakit/kesulitan) kesulitan belajar siswa. Hasil

diagnosis kesulitan belajar tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan

rekayasa pengajaran remedial (perbaikan).

e) Evaluasi sumatif

Ragam penilaian sumatif kurang lebih sama dengan Ulangan Umum yang

dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada

(44)

commit to user

26

26

setiap akhir semester atau akhir tahun ajaran. Hasilnya dijadikan bahan laporan

resmi mengenai kinerja akademik siswa dan bahan penentu naik tidaknya siswa

ke kelas yang lebih tinggi.

f) Ujian Akhir Nasional

Ujian Akhir Nasional pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam

arti sebagai alat penentu kenaikan status siswa. Akan tetapi, Ujian Akhir Nasional

yang mulai diberlakukan pada tahun 2002 itu dirancang untuk siswa yang telah

menduduki kelas tertinggi pada suatu jenjang pendidikan tertentu yakni SD/MI

(Madrasah IbtiDaiyah), dan seterusnya.

Nana Sudjana (2009: 7-8) membedakan sistem penilaian hasil belajar menjadi

dua macam, yaitu:

a) Penilaian Acuan Norma (PAN), adalah penilaian yang diacukan kepada

rata-rata kelompoknya. Dengan demikian dapat diketahui posisi kemempuan siswa

di dalam kelompoknya. Untuk itu norma atau kriteria yang digunakan dalam

menentukan derajat prestasi seseorang siswa, dibandingkan dengan rata-rata

kelasnya. Atas dasar itu akan diperoleh tiga kategori prestasi siswa, yakni di

atas rata-rata kelas, sekitarrata-rata kelas, dan di bawah rata-rata kelas.

Dengan kata lain, prestasi yang dicapai seseorang posisinya sangat bergantung

pada prestasi kelompoknya.

b) Penilaian Acuan Patokan (PAP), adalah penilaian yang diacukan pada tujuan

instruksional yang harus dikuasai oleh siswa. Dengan demikian, derajat

keberhasilan siswa dibandingkan dengan tujuan yang seharusnya dicapai,

bukan dibandingkan dengan rata-rata kelompoknya. Biasanya keberhasilan

siswa ditentukan kriterianya, yakni berkisar antara 75-80 persen. Artinya,

siswa yang dikatakan berhasil apabila ia menguasai atau dapat mencapai

sekitar 75-80 persen dari tujuan atau nilai yang seharusnya dicapai. Kurang

(45)

commit to user

27

3. Hakikat Mata Pelajaran Akuntansi a. Pengertian Mata Pelajaran Akuntansi

Mata pelajaran akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib

ditempuh oleh siswa kelas XI jurusan Ilmu Sosial Sekolah Menengah Atas pada

semester genap maupun gasal. Menurut American Accounting Association dalam

Alam S (2007: 139) mendefinisikan pengertian akuntansi sebagai “suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi, yang

memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas

oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut.”

Departemen Pendidikan Nasional (2003: 6) menyatakan bahwa “Akuntansi merupakan bahan kajian mengenai suatu sistem untuk menghasilkan informasi

berkenaan dengan transaksi keuangan. Informasi tersebut dapat digunakan dalam

rangka pengambilan keputusan dan tanggung jawab di bidang keuangan baik oleh

pelaku ekonomi swasta (Akuntansi perusahaan), pemerintah (Akuntansi pemerintah), ataupun organisasi masyarakat lainnya (Akuntansi publik).”

Berdasarkan berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa akuntansi

merupakan kegiatan pencatatan, penggolongan, pegikhtisaran, peringkasan dan

penyajian transaksi keuangan suatu unit organisasi dengan cara tertentu.

1) Fungsi dan Tujuan

a) Fungsi mata pelajaran Akuntansi

Mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap rasional, teliti,

jujur, dan bertanggung jawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokkan,

pengikhtisaran transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan dan

penafsiran perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

b) Tujuan mata pelajaran Akuntansi

Membekali tamatan SMA dalam berbagai kompetensi dasar, agar

mereka menguasai dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip dan

(46)

commit to user

28

28

pendidikan ke perguruan tinggi ataupun untuk terjun ke masyarakat, sehingga

memberikan manfaat bagi kehidupan siswa.

2) Ruang Lingkup

Ruang Lingkup pelajaran Akuntansi SMA dimulai dari dasar-dasar

konseptual, struktur, dan siklus Akuntansi. Adapun materi pokok pelajaran

Akuntansi di SMA adalah sebagai berikut:

a) Akuntansi dan sistem informasi.

b) Dasar hukum pelaksanaan Akuntansi.

c) Struktur Dasar Akuntansi.

d) Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa.

e) Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang.

Lingkup bahan pembelajaran Akuntansi untuk kelas XI Ilmu Pengetahuan

Sosial adalah sebagai berikut :

a) Akuntansi sebagai Sistem Informasi

b) Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa : Jurnal dan Posting

c) Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa : Penyesuaian (adjustment)

d) Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa : Pelaporan Keuangan, Penutupan Buku,

dan Penyesuaian kembali /Pembalik.

b. Prestasi Mata Pelajaran Akuntansi

Prestasi merupakan faktor penting untuk menentukan tingkat pengetahuan siswa.

Prestasi belajar akuntansi dapat diketahui dengan memberikan tes pada setiap

akhir siklus pelaksanaan tindakan. Tes hasil belajar berguna untuk mengukur

penguasaan materi pelajaran yang telah dikuasai siswa dalam bidang studi yang

diikuti siswa, dalam hal ini mata pelajaran akuntansi. Selain itu dengan prestasi

belajar dapat diketahui pula ada tidaknya perubahan perilaku yang terjadi pada

diri siswa. Prestasi ini dapat bersifat kuantitatif (dalam bentuk angka) dan dapat

pula bersifat kualitatif (keaktifan, mengemukakan jawaban, mengajukan

pertanyaan dan mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas) yaitu menunjukkan

(47)

commit to user

29

dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai akhir penyajian materi satuan pelajaran

akuntansi yang diberikan dengan menggunakan metode pembelajaran ASSURE .

B. Penelitian Yang Relevan

Nur Sri Harijanti 2007 dalam penelitian yang berjudul “Peningkatan Partisipasi Dan Kreativitas Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Dengan Model

ASSURE Di Kelas X Di MAN Tempursari Mantingan Ngawi”. Dari hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa pertama, dengan model ASSURE dapat

mreningkatkan partisipasi dan kreativitas siswa pada mata pelajaran Geografi di kelas

X D MAN Tempursari Mantingan Ngawi Tahun Pelajaran 2006/2007. Kedua,

pembelajaran dengan model ASSURE dan metode Tanya jawab dapat meningkatkan

partisipasi siswa yang semula rendah meningkat hingga mencapai 35% serta dengan

metode praktikum dan diskusi meningkat mencapai hingga 90%. Ketiga,

pembelajaran dengan model ASSURE dan tanya jawab dapat meningkatkan

kreativitas siswa yang semula rendah meningkat mencapai 68% serta dengan metode

praktikum dan diskusi meningkat mencapai 90%. Pengaruh penggunaan media model

dan gambar (ASSURE) terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam ditinjau dari

motivasi belajar siswi.

Parmin 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan

Media Model Dan Gambar Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam

Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Pada Siswa Kelas V Sekol

Gambar

Tabel  1.  Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian  ............................
Gambar  1.  Kerucut Pengalaman  ..................................................................
Gambar Diam
grafik di buku, foto, kartun dll;
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian keterkaitan tingginya persentase penyandang DM tipe 2 dengan obesitas dan berdasarkan hasil penelitian - penelitian sebelumnya, mengenai hubungan

PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan dijalankan pada server side. Artinya semua sintak yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server

Penulis melihat dengan munculnya banyaknya software pendukung pembuatan gambar dan animasi, program dalam bentuk multimedia ini bisa dikreatifitaskan lebih interaktif lagi. Salah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan jasa pada Telkomsel Selaku penyelenggara operator seluler kartu Simpati berdasarkan

Modal kerja permanen, yaitu jumlah modal kerja minimal yang harus tetap ada dalam perusahaan untuk dapat melaksanakan operasinya atau sejumlah modal kerja yang secara

Pada simpulan hasil belajar siswa dalam melakukan gerak dasar guling depan. melalui permainan sundul bola di matras mengalami

Hasil Pengujian Pengaruh Perencanaan Pembelajaran, Pelaksanaan Pembelajaran, Evaluasi Pembelajaran, Iklim Organisasi dan Kompensasi terhadap Kinerja Guru ……….. Pengaruh

[r]