commit to user
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MODEL ASSURE
PADA SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 4 SMA NEGERI 4 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas)
SKRIPSI
Disusun oleh : YUNI PRASETIOWATI
K7407034
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
ii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MODEL ASSURE
PADA SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 4 SMA NEGERI 4 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas)
Disusun oleh : YUNI PRASETIOWATI
K7407034
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing,
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Sri Witurachmi, M.M Jaryanto, S.Pd. , M.Si
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi:
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Prof. Dr. Sigit Santoso, M.Pd. ...
Sekretaris : Drs. Wahyu Adi, M.Pd ...
Anggota I : Dra. Sri Witurachmi, M.M ...
Anggota II : Jaryanto, S.Pd. ,M.Si ...
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
commit to user
v NIP. 131 658 563
HALAMAN REVISI
Skripsi ini telah direvisi sesuai dengan arahan dari Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,
disetujui dan diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan.
Tim Penguji Skripsi :
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Prof. Dr. Sigit Susanto, M.Pd. ………
Sekertaris : Drs. Wahyu Adi, M.Pd. ………
Anggota I : Dra. Sri Witurachmi, M.M ………
commit to user
vi ABSTRAK
Yuni Prasetiowati K 7407034. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MODEL ASSURE PADA SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 4 SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah adanya penerapan pembelajaran model assure mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS 4 SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.
Penelitian ini menerapkan model assure yang merupakan sebuah prosedur panduan untuk perencanaan dan bimbingan pembelajaran yang mengkombinasikan antara metode,materi, dan media. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan menggunakan strategi siklus. Subyek penelitian pada penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 yang berjumlah 34 siswa. Obyek penelitian pada penelitian tindakan kelas ini adalah berbagai kegiatan yang terjadi didalam kelas selama berlangsungnya proses belajar mengajar. Sumber data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini antara lain informan, tempat atau lokasi, peristiwa, dan dokumen dan arsip. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi tahap: (1) perencanaan tindakan, (2) implementasi tindakan, (3) observasi atau pengamatan, (4) refleksi. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) tahap perencanaan tindakan, (2) tahap pelaksanaan/implementasi tindakan, (3) tahap observasi/pengamatan, dan (4) tahap refleksi. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat kali pertemuan, alokasi waktu masing-masing pertemuan 2 x 45 menit dan 1 x 45 menit.
commit to user
vii
commit to user
viii ABSTRACK
Yuni Prasetiowati K7407034 THE IMPROVEMENT OF LEARNING STUDENT’S IN ACCOUNTING USING ASSURE MODEL SUBJECT OF THE XI SOCIAL SCIENCE (IPS) 4 GRADERS OF SMA NEGERI 4 SURAKARTA IN THE SCHOOL YEAR OF 2010/2011. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Surakarta Sebelas Maret University, June 2011.
The objective of research is to find out the improvement of student’s learning
achievement after the application of ASSURE model in Accounting subject of the XI Social Science (IPS) 4 graders of SMA Negeri 4 Surakarta in the school year of 2010/2011.
This research is using ASSURE model that procedure guide for planning and learning guidence which combine between method, material and media. This research belongs to a classroom action research using cycle strategy. The subject of research in this classroom action research is students XI Social Science (IPS) 4 of SMA Negeri 4 Surakarta in the school year of 2010/2011 consisting of 34 students. The object of this classroom action research was variety of events occuring in the classroom during the teaching-learning process. The data source employed in this action research included informant, place or location, event, document and archive. Techniques of collecting data used in this research were observation, interview, test and documentation. The procedure of research included: (1) planning, (2) acting, (3) observing and (4) reflecting. The process of research was carried out, on two cycles, each of which consists of four stages: (!) planning, (2) acting, (3) observing and (4) reflecting. Each cycle was carried out in four meeting, allocate time in each meeting with 2 x 45 and 1 x 45 minutes.
commit to user
ix MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
( Al-Insyirah :6 )
Menggunakan waktu untuk berdoa adalah kekuatan terbesar dibumi
( Penulis )
Menggunakan waktu untuk beramal adalah kunci menuju surga
commit to user
x
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang,
Cinta kasih penulis dan terimakasih penulis kepada :
Allah SWT dengan semua nikmatNya yang tak pernah
dapat dihitung.
Untuk Ibu dan Bapakku tercinta yang selalu berdoa dan
merestui setiap langkahku.
Kakak-kakak ku dan semua keluarga yang telah
memberikan motivasi dan dukungannya.
Mas Tukulku yang selalu membantu dan mendukungku
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dukungan
dan semangat.
commit to user
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia
rahmat dan hidayah-Nya yang sempurna sehingga skipsi ini dapat diselesaikan
dengan baik oleh penulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan
gelar Sarjana Pendidikan.
Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan penulisan
skipsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas segala
bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.
3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Akuntansi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.
4. Dra. Sri Witurachmi, M.M selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak
sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran.
5. Jaryanto, S.Pd. ,M.Si , selaku pembimbing II yang telah memberikan dorongan,
semangat dan bimbingan dengan baik.
6. Drs. Puguh Sudarmo , selaku kepala Sekolah SMA Negeri 4 Surakarta
terimakasih atas ijin dan kemudahan bagi penulis dalam pelaksanakan penelitian.
7. Dra.Haryono, S.Pd, M.Pd , selaku guru akuntansi SMA Negeri 4 Surakarta yang
telah banyak membantu penulis dalam penelitian ini. Terimakasih untuk bantuan
waktu tenaga serta pikiran dan juga doa yang selalu diberikan kepada Penulis.
8. Siswa Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 4 Surakarta terimakasih atas kerjasamanya
dalam penelitian yang penulis lakukan.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
commit to user
xii
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,
namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.
Surakarta, Mei 2011
commit to user
xiii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGAJUAN ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN REVISI ... v
HALAMAN ABSTRAK ... vi
HALAMAN ABSTRACK ... viii
HALAMAN MOTTO ... ix
HALAMAN PERSEMBAHAN ... x
KATA PENGANTAR ... xi
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ... 10
A. Tinjauan Pustaka ... 10
1. Hakikat Pembelajaran Model assure ... 10
a. Pengertian Pembelajaran model assure ... 10
b. Media Pembelajaran ... 15
commit to user
xiv
2. Hakikat Prestasi Belajar ... 19
a. Hakikat Belajar... 19
Halaman b. Hakikat Prestasi Belajar ... 22
3. Hakikat Mata Pelajaran Akuntansi... 26
a. Pengertian Mata Pelajaran Akuntansi ... 26
b. Prestasi Mata Pelajaran Akuntansi ... 28
B. Penelitian Yang Relevan ... 29
C. Kerangka Berpikir ... 30
D. Hipotesis ... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 34
B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 35
C. Sumber Data ... 36
D. Pendekatan Penelitian ... 37
E. Teknik Pengumpulan Data ... 42
F. Prosedur Penelitian ... 43
G. Proses Penelitian ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 52
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 52
B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 4 Surakarta. ... 55
C. Deskripsi Hasil Penelitian ... 57
1. Siklus I ... 57
a. Perencanaan Tindakan Siklus I ... 57
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 61
c. Observasi dan Interpretasi ... 68
d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I ... 71
commit to user
xv
a. Perencanaan Tindakan Siklus II ... 72
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 76
c. Observasi dan Interpretasi ... 82
d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II ... 85
Halaman D. Pembahasan ... 86
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 92
A. Simpulan ... 92
B. Implikasi ... 93
C. Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 96
commit to user
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian ... 35
Tabel 2. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa ... 47
Tabel 3. Daftar Guru SMA Negeri 4 Surakarta ... 55
Tabel 4. Proses dan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 69
Tabel 5. Nilai Evaluasi Siklus I... 70
Tabel 6. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ... 70
Tabel 7. Proses dan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 83
Tabel 8. Nilai Evaluasi Siklus II ... 84
Tabel 9. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ... 84
Tabel 10. Hasil Penelitian Siklus I dan II ... 87
commit to user
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerucut Pengalaman ... 15
Gambar 2. Kerangka Berfikir Pembelajaran Model ASSURE ... 30
Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 37
Gambar 4. Profil Capaian Proses dan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 68
Gambar 5. Profil Penguasaan Konsep Siswa Siklus I ... 69
Gambar 6. Profil Capaian Proses dan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 82
Gambar 7. Profil Penguasaan Konsep Siklus II ... 83
Gambar 8. Hasil Penelitian Siklus I dan II ... 85
commit to user
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Catatan Lapangan I ... 98
Lampiran 2. Catatan Lapangan II... 99
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 106
Lampiran 4. Modul Materi Siklus I ... 113
Lampiran 5. Soal dan Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ... 120
Lampiran 6. Catatan Lapangan III ... 129
Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 134
Lampiran 8. Modul Materi Siklus II ... 140
Lampiran 9. Soal dan Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ... 146
Lampiran 10 Hasil Wawancara Siswa Pra Tindakan ... 157
Lampiran 11 Pedoman dan Hasil Wawancara Guru. ... 160
Lampiran 12. Hasil Wawancara Siswa Setelah Tindakan ... 162
Lampiran 13. Dokumentasi ... 166
commit to user
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan
dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut juga telah membawa
manusia ke dalam era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berpean
dalam persaingan global, maka sebagai bangsa kita perlu terus mengembangkan dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan salah satu
sarana untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia.
Akuntansi adalah suatu disiplin ilmu yang menyediakan informasi yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi
kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Informasi yang dihasilkan akuntansi diperlukan untuk
membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan keputusan oleh
manejemen dan untuk pertanggung jawaban organisasi kepada para investor, kreditur,
badan pemerintah dan sebagainya. Secara spesifik Akuntansi dapat didefinisikan
sebagai poses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan
data keuangan suatu organisasi yang terangkum dalam suatu siklus yaitu siklus
akuntansi yang meliputi: kegiatan pencatatan bukti transaksi, pembuatan jurnal
(jurnal umum dan jurnal pembantu), memposting buku besar, penyusunan neraca
lajur, penyusunan laporan keuangan, penyusunan jurnal penutup, neraca saldo setelah
penutupan, ayat jurnal pembalik sampai kembali lagi pada transaksi awal. Sehingga
dalam pembelajaran akuntansi diharapkan siswa dapat memahami secara menyeluruh
dari kegiatan akuntansi tersebut karena merupakan satu kesatuan.
Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 disebut bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
commit to user
2
2
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. Selanjutnya pasal 3 menyatakan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Usaha pembentukan sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan-kemampuan tersebut harus dilakukan dan dikembangkan melalui upaya secara sadar
lewat pendidikan. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses yang membantu
manusia untuk dapat mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi segala
perubahan dan permasalahan yang ada dengan sikap yang terbuka serta kreatif. Oleh
karena itu setiap bagian dari proses belajar mengajar yang dirancang dan
diselenggarakan pendidik harus dapat memberikan sumbangan nyata dalam upaya
pencapaian tujuan tersebut. Akan tetapi dalam penyelenggaraan pendidikan masih
mengalami banyak masalah.
Permasalahan berkaitan dengan pembelajaran akuntansi di SMA Negeri 4
Surakarta adalah 18 dari 34 siswa kelas IPS 4 hasil belajarnya belum memenuhi nilai
standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran akuntansi yaitu 75,00.
Hal tersebut diketahui dari hasil Ulangan Harian semester I, Ujian Tengah Semester
dan Ujian Akhir Semester. Rendahnya hasil belajar peserta SMA Negeri 4 Surakarta
pada pelajaran Akuntansi ini dimungkinkan karena pendekatan belajar yang masih
berorientasi dan berpusat pada guru (teacher centered approach). Pemiliham metode
pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak sesuai dengan tuntutan kompetensi
dasar. Dilain pihak penggunaan media pembelajaran masih terkesan seadanya bahkan
setiap pertemuan hanya memanfaatkan papan tulis dan buku saja belum
menggunakan media berbasis teknologi informasi atau information technology (IT),
commit to user
3
belajar peserta didik belum maksimal. Sebenarnya, guru-guru di SMA Negeri 4
Surakartadiberi keleluasaan untuk menggunakan medis pembelajaran berbasis
teknologi informasi. Sekolah sudah menggunakan media komputer, laptop, dan LCD,
projector, walau jumlahnya masih terbatas. Akan tetapi alat tersebut belum
digunakan secara optimal. Masih sedikit guru yang memanfaatkan media
pembelajaran tersebut.
Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Akuntansi SMA Negeri 4
Surakarta masih menggunakan sistem konvensional dimana guru menerangkan, siswa
hanya mendengarkan atau mencatat. Kepasifan siswa dalam proses KBM pelajaran
Akuntansi juga disebabkan karena pelajaran akuntansi termasuk IPS maka dijadikan
prioritas kedua dalam anggapan siswa. Anggapan ini makin kuat bila siswa tidak
dapat merasakan manfaat pelajaran Akuntansi atau guru tidak mengajarkan
penerapan Akuntansi dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat guru melakukan tanya
jawab dalam KBM, para siswa terlalu pasif (kurang respon) untuk menjawab
pertanyaan guru. Siswa cenderung kurang berani bertanya dan menjawab pertanyaan
yang diberikan guru karena takut salah atau malu diejek oleh temannya. Pada saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung siswa kesulitan dalam menjawab pertanyaan
dari guru atau menjwab pertanyaan dari temannya pada saat diskusi. Kesulitan
tersebut disebabkan kemampuan siswa dalam memahami materi atau kemampuan
mengingat (retensi) siswa kurang. Hal ini teramati pada saat diskusi materi
Akuntansi, istilah Akuntansi jarang disampaikan siswa. Diskusi akan berlangsung
dengan baik bila pada saat proses kegiatan belajar mengajar menggunakan sarana dan
prasarana (media) yang memadai.
Kekurangmandirian siswa dalam KBM semakin tampak nyata pada saat siswa
diberi pertanyaan guru baik secara langsung maupun pada saat test tertulis, maka
dalam menjawab pertanyaan siswa cenderung untuk bertanya pada temannya. Siswa
tidak berusaha menjawab sendiri atau kurang percaya diri dengan jawaban sendiri
commit to user
4
4
mandiri dan tidak kreatif, serta dapat dikatakan bahwa partisipasi aktif dari siswa
sangat kurang.
Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa suatu penyebab timbulnya masalah
dalam pelajaran Akuntansi adalah kurang tepatnya media pembelajaran. Media
pembelajaran yang menggunakan metode bervariasi serta media atau alat peraga yang
bervariasi pula yang dapat mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif, tidak jenuh
(bosan) dan lebih tertarik untuk mempelajari Akuntansi. Pemahaman materi
Akuntansi sangat berperan dalam meningkatkan kreativitas berfikir siswa secara
akuntansi, sehingga dapat menerapkan konsep-konsep Akuntansi dalam kehidupan
sehari-hari.
Kebanyakan kegiatan belajar mengajar masih menggunakan metode
konvensional, yaitu guru berbicara atau menerangkan sementara siswa
mendengarkan. Metode konvensional tidak begitu efektif, indikasinya terlihat dari
nilai hasil belajar siswa yang masih rendah. Diperlukan terobosan atau inovasi dalam
kegiatan mengajar yang bisa memudahkan siswa memahami materi yang diberikan
oleh guru serta memudahkan guru dalam menyampaikan materi yang diajarkan.
Untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaraan tercipta suatu model
pembelajaran yang lebih mudah diterima oleh siswa, memudahkan guru dalam
menerangkan dan tidak monoton atau juga membosankan bahkan lebih menarik,
model tersebut adalah model ASSURE.
Model ASSURE (Analyze learners, State objectives, Select methods media and
materials, Utilize media and materials, Require learner participation, Evaluate and
review) merupakan sebuah prosedur panduan untuk perencanaan dan bimbingan
pembelajaran yang mengkombinasikan antara materi, metode dan media. Dimana
setiap melakukan kegiatan belajar mengajar disamping guru memberikan materi, guru
juga harus menyertakan metode dan media yang dibutuhkan. Sehingga dengan model
ASSURE akan membuat kegiatan belajar siswa semakin efektif . Langkah-langkah
commit to user
5 1. Menganalisa Siswa (Analyze Learners)
Langkah pertama dalam perencanaan ini adalah menganalisa siswa. Dalam
langkah ini harus mengetahui siswa untuk menentukan media yang terbaik
untuk mencapai tujuan belajar. Siswa dapat dianalisa melalui : (1)
karakteristik umum, (2) kemampuan awal siswa seperti tentang topik yang
akan dibahas, ketrampilan dan sifat/perangai, (3) gaya belajar siswa.
2. Menentukan Tujuan Pembelajaran (State Objecives)
Langkah kedua adalah menentukan tujuan pembelajaran secara spesifik,
sesuai dengan kondisi siswa. Tujuan pembelajaran dapat diambil dari silabus,
pokok bahasan dari buku teks, panduan kurikulum, atau dikembangkan oleh
guru. Dalam menentukan tujuan pembelajaran harus disesuaikan dengan
waktu, apakah siswa mampu menyelesaikan tugas yang harus dilakukan
sesuai dengan hasil yang ingin dicapai dari tujuan pembelajaran.
3. Memilih Metode Media dan Materi (Select Methods, Media, and
Materials)
Setelah melakukan analisis siswa (kemampuan awal siswa, ketrampilan dan
kebiasaan belajar siswa) serta menentukan tujuan pembelajaran, langkah
ketiga adalah memilih, metode, media, dan materi. Penggunaan media tidak
harus diidentikkan denganbarang yang mahal,yang jelas sebelum memilih
media kita harus mempertimbangkan terlebih dahulu kelebihan dan
kekurangan media tersebut.
4. Menggunakan Media dan Materi (Utilize Media and Materials)
Langkah keernpat adalah merencanakan penggunaan media, materi dan
teknologi yang akan diterapkan pada metode yang akan dipakai. Mula-mula
melakukan pengecekan kembali materi yang akan diberikan dan melakukan
uji coba media yang akan digunakan. Kemudian menyiapkan kelas,
perlengkapan serta prasarana lainnya. Siswa secara individu mungkin telah
terbiasa menggunakan media dan bahan materi secara bersama, seperti pada
commit to user
6
6
pembelajaran kooperatif. Siswa sudah biasa dalam menggunakan media cetak
seperti buku atau teknologi berbasis computer seperti internet.
5. Mendorong Partisipasi Siswa (Require Learner Participation)
Langkah ke lima adalah mendorong partisipasi siswa. Supaya pembelajaran
berjalan efektif, harus ada partisipasi aktif dari siswa dalam proses
pembelajaran. Harus ada keadaan yang mendukung siswa untuk berlatih
tentang pengetahuan atau ketrampilan dan menerima umpan balik sebelum
dinilai secara formal. Latihan dengan menciptakan keadaan yang diperlukan
siswa untuk menilai diri sendiri, melalui pembelajaran lewat komputer,
internet atau permainan kelompok. Umpan balik dapat dilakukan oleh guru,
komputer, siswa yang lain atau evaluasi diri sendiri.
6. Evaluasi dan Perbaikan (Evaluate and Revise)
Setelah proses pembelajaran, perlu dilakukan evaluasi dampak dari proses
pembelajaran dengan mengetahui keefektifan dan menilai hasil belajar siswa.
Untuk mengetahui gambaran umum perlu mengevaluasi keseluruhan proses
belajar. Apakah tujuan belajar sudah tercapai; apakah metode, media dan
teknologi yang dipakai sudah efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran,
apakah siswa sudah menguasai materi sesuai dengan tujuan belajar.
Peneliti melakukan penelitian dengan menyajikan materi ajar menggunakan
Model Pembelajaran ASSURE yang mendukung antara materi, metode dan media.
Dalam penelitian ini dengan pembelajaran Model ASSURE dengan harapan dapat
meningkatkan prestasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan uraian
tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul :
“Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran AkuntansiDengan Model
ASSURE Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah dapat di
commit to user
7
1. Guru masih monoton menggunakan model konvensional sehingga siswa kurang
tertarik dengan pembalajaran akuntansi. Model pembelajaran apa yang dapat
diterapkan sebagai variasi untuk meningkatkan ketertarikan siswa dalam
pembelajaran akuntansi?
2. Siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 4 kurang antusias terhadap mata
pelajaran Akuntansi. Apa yang menyebabkan siswa kurang antusias dalam
mengikuti pembelajaran akuntansi?
3. Prestasi/hasil belajar siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 4 untuk mata
pelajaran Akuntansi belum maksimal. Belum memenuhi standar nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran Akuntansi yaitu 75,00.
Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah serta identifikasi masalah di atas, maka
permasalahan pada penelitian ini difokuskan pada upaya peningkatan prestasi belajar
dengan menggunakan model pembelajaran ASSURE pada mata pelajaran Akuntansi
kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 4 SMA Negeri 4 Surakarta tahun ajaran
2010/2011.
Agar tidak menyimpang dari permasalahan yang diteliti serta untuk
mendapatkan hasil penelitian yang lebih berguna, maka penelitian ini membatasi
masalah sebagai berikut:
1. Prestasi Belajar Akuntansi
Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa melalui
pengukuran dan penilaian terhadap penguasaan pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh siswa melalui proses belajar mengajar. Sedangkan prestasi belajar
akuntansi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai akhir penyajian materi
satuan pelajaran akuntansi yang diberikan dengan menggunakan model
commit to user
8
8 2. Model Pembelajaran ASSURE
Model ASSURE (Analyze Learners, State Objectives, Select Methods Media and
Materials, Utilize Media and Materials, Require Learner Participation Evaluate
and Review) merupakan sebuah prosedur panduan untuk perencanaan dan
bimbingan pembelajaran yang mengkombinasikan antara materi, metode dan
media. Selanjutnya dikatakan bahwa : "The ASSURE Model, on the other hand, is
mean for the individual instructor to use when planing classroom use of media
and technology." Model ASSURE dilain pihak berarti kebutuhan guru yang
merencanakan penggunaan media dan teknologi di dalam kelas.
D. Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada latar belakang masalah tersebut, maka dirumuskan
permasalahan yang akan dipecahkan yaitu apakah terdapat peningkatan prestasi hasil
belajar siswa dengan diterapkannya model pembelajaran ASSURE dapat
meningkatkan prestasi belajar Akuntansi siswa SMA Negeri 4 Surakarta Tahun
Ajaran 2010/2011.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa
dengan menggunakan model ASSURE pada mata pelajaran Akuntansi kelas XI Ilmu
Pengantar Sosial 4 SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian mempunyai manfaat teoriti maupun manfaat praktis atau empiris
commit to user
9
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pengetahuan penggunaan metode pembelajaran yang lebih baik dalam mata pelajaran
Akuntansi.
2. Manfaat Praktis atau Empiris Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan untuk memilih dan menerapkan
model pembelajaran ASSURE sebagai alternatif peningkatan prestasi belajar
siswa.
2. Bagi Guru dan Calon Guru Bidang Studi Akuntansi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan variasi bagi guru
akuntansi ataupun guru mata pelajaran lain dalam memilih metode pembelajaran
sehingga kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Bagi Siswa
a. Memberi suasana “enjoy full learning”.
b. Mengubah persepsi siswa, bahwa Akuntansi adalah mata pelajaran yang
commit to user
10 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakikat Model Pembelajaran ASSURE
a. Pengertian Model Pembelajaran ASSURE
Bagi sebagian masyarakat, kata "kelas" mengesankan gambaran siswa yang
duduk di balik meja yang berbaris rapi menghadap ke depan, ke arah guru yang
duduk di balik meja besar sambil mengoreksi pekerjaan siswa atau berdiri di samping
papan tulis menguraikan pelajaran pada siswa. Hal tersebut merupakan salah satu
cara mengelola kelas, tetapi bukan satu-satunya cara atau cara yang paling baik.
Amstrong (2004: 135) mengatakan bahwa “lingkungan kelas atau ekologi kelas, perlu
ditata ulang secara fundamental agar dapat mengakomodasi kebutuhan berbagai jenis
pelajar”. Jadi tata ruang, letak dan juga lingkungan kelas sangat berpengaruh dengan
kegiatan belajar siswa karena siswa akan merasa comfort dan lebih berkonsentrasi
dalam belajar atau menerima pelajaran. Jika kelas dikelola dengan baik secara tidak
langsung akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik pula. Demikian juga
sebaliknya apabila kelas tidak ditata atau dikelola dengan baik akan berdampak tidak
baik bagi prestasi belajar siswa.
Gardner (dalam Molenda, 2005: 37) membagi kecerdasan manusia menjadi 7
kecerdasan dasar. Setiap manusia pasti memiliki minimal satu kecerdasan dari 7
kecerdasan tersebut. Tujuh kecerdasan dasar yang dimiliki manusia menurut Gardner
adalah kecerdasan linguistik, kecerdasan matematislogis, kecerdasan spasial,
kecerdasan kinestetis-jasmani, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, dan
kecerdasan intrapersonal.
Guru pada umumnya mempergunakan sebagian waktu mengajarnya dengan menulis
commit to user
11
teknik ini adalah teknik yang sah. Permasalahannya adalah guru terlalu sering
menggunakan teknik ini. Seorang guru yang berusaha mengembangkan salah satu
potensi siswa melalui pengetahuannya tentang kecerdasan majemuk, juga membuat
gambar di papan tulis atau memutar video untuk menjelaskan gagasannya,
menawarkan pengalaman yang distimulasi gerak tubuh (hands-on experiences) baik
yang mengajak siswa bangkit berdiri dan bergerak maupun mengedarkan suatu
artefak ke seluruh kelas agar materi yang dipelajari terasa nyata.
Guru yang memperhatikan potensi kecerdasan majemuk siswa juga meminta
siswa menjalin interaksi satu sama lain dengan bermacam cara (misalnya
berpasangan, membentuk kelompok kecil atau kelompok besar), la merencanakan
waktu bagi siswa untuk berefleksi diri, untuk mencoba mengerjakan sesuatu sesuai
dengan laju belajarnya sendiri (self-paced work), atau menghubungkan pengalaman
pribadi dan perasaan mereka dengan materi yang dipelajari dan jika memungkinkan
mengadakan kesempatan belajar yang dapat dilakukan bersama makhluk hidup lain di
alam terbuka.
Setiap kegiatan belajar mengajar yang efektif perlu perencanaan yang baik.
Tak terkecuali pada kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media dan
teknologi. Sebagian besar orang beranggapan bahwa kegiatan pembelajaran akan
maju setelah melalui beberapa tahapan Gagne (dalam Molenda, 2005: 34)
mengartikan tahapan itu adalah pada saat proses pembelajaran terjadi. Hasil
penelitian Gagne mengungkapkan bahwa desain materi belajar di mulai dengan
membangkitkan rasa keingintahuan siswa dan juga rasa keingintahuan pada
materi-materi yang baru. Mendorong serta melatih siswa dengan umpan balik, menilai
pemahaman siswa, dan mendorong siswa untuk melanjutkan aktivitas yang ingin
diketahuinya. Model ASSURE memadukan berbagai aktivitas dalam pembelajaran.
Molenda (2005: 35) mengatakan Model ASSURE merupakan sebuah prosedur
panduan untuk perencanaan dan bimbingan pembelajaran yang mengkombinasikan
antara materi, metode dan media. Selanjutnya dikatakan bahwa : "The ASSURE
commit to user
12
12
classroom use of media and technology". Model ASSURE dilain pihak berarti
kebutuhan guru yang merencanakan penggunaan media dan teknologi di dalam kelas.
Heinich, dkk dalam arsyad (2010: 67) mengajukan Model ASSURE dalam
proses kegiatan belajar mengajar agar proses belajar mengajar lebih efektif. Model
ASSURE menyarankan enam kegiatan utama dalam perencanaan pembelajaran
sebagai berikut:
1. Menganalisa Siswa (Analyze Learners)
Langkah pertama dalam perencanaan ini adalah menganalisa siswa. Dalam
langkah ini harus mengetahui siswa untuk menentukan media yang terbaik
untuk mencapai tujuan belajar. Siswa dapat dianalisa melalui: (1) karakteristik
umum, (2) kemampuan awal siswa seperti tentang topik yang akan dibahas,
ketrampilan dan sifat, (3) gaya belajar siswa.
2. Menentukan Tujuan Pembelajaran (State Objectives)
Langkah kedua adalah menentukan tujuan pembelajaran secara spesifik,
sesuai dengan kondisi siswa. Tujuan pembelajaran dapat diambil dari silabus,
pokok bahasan dari buku teks, panduan kurikulum, atau dikembangkan oleh
guru. Dalam menentukan tujuan pembelajaran harus disesuaikan dengan
waktu, apakah siswa mampu menyelesaikan tugas yang harus dilakukan
sesuai dengan hasil yang ingin dicapai dari tujuan pembelajaran. Kondisi
minimal yang akan dicapai siswa dalam melaksanakan tugasnya dan tingkat
kemampuan menerima tugas yang diberikan perlu dipertimbangkan.
3. Memilih Metode. Media dan Materi (Select Methods, Media, and
Materials)
Setelah melakukan analisis siswa (kemampuan awal siswa, ketrampilan dan
kebiasaan belajar siswa) serta menentukan tujuan pembelajaran, langkah
ketiga adalah memilih metode, media dan materi. Materi yang akan diberikan
kepada siswa dapat diperoleh melalui 3 cara, yaitu: (1) memilih materi yang
sudah ada pada panduan kurikulum; (2) memodifikasi materi yang sudah ada
commit to user
13
4. Menggunakan Media dan Materi (Utilize Media and Materials)
Langkah keernpat adalah merencanakan penggunaan media, materi dan
teknologi yang akan diterapkan pada metode yang akan dipakai. Mula-mula
melakukan pengecekan kembali materi yang akan diberikan dan melakukan
uji coba media yang akan digunakan. Kemudian menyiapkan kelas,
perlengkapan serta prasarana lainnya. Siswa secara individu mungkin telah
terbiasa menggunakan media dan bahan materi secara bersama, seperti pada
belajar mandiri atau dalam kelompok-kelompok kecil seperti dalam
pembelajaran kooperatif. Siswa sudah biasa dalam menggunakan media cetak
seperti buku atau teknologi berbasis computer seperti internet. Hal ini sesuai
dengan pendapat Arsyad (2010: 69) bahwa diperlukan persiapan bagaimana
dan berapa banyak waktu yang diperlukan untuk menggunakannya.
Disamping praktik dan latihan menggunakannya, persiapan ruangan juga
diperlukan seperti tata letak tempat duduk siswa, fasilitas yang diperlukan
seperti meja peralatan, listrik, layar dan lain-lain harus dipersiapkan sebelum
penyajian. Apabila semuanya sudah dipersiapkan dengan matang maka akan
didapat hasil yang optimal.
5. Mendorong Partisipasi Siswa (Require Learner Participation)
Langkah ke lima adalah mendorong partisipasi siswa. Supaya pembelajaran
berjalan efektif, harus ada partisipasi aktif dari siswa dalam proses
pembelajaran. Harus ada keadaan yang mendukung siswa untuk berlatih
tentang pengetahuan atau ketrampilan dan menerima umpan balik sebelum
dinilai secara formal. Latihan dengan menciptakan keadaan yang diperlukan
siswa untuk menilai diri sendiri, melalui pembelajaran lewat computer,
internet atau permainan kelompok. Umpan balik dapat dilakukan oleh guru,
komputer, siswa yang lain atau evaluasi dirt sendiri.
Selanjutnya menurut Arsyad (2010: 69) guru sebaiknya mendorong siswa
untuk memberikan respon dan umpan balik mengenai keefektifan proses
commit to user
14
14
fakta-fakta, menghitung ikhtisar, rangkuman pelajaran menganalisis alternatif
pemecahan masalah atau kasus. Dengan demikian siswa akan menampakkan
partisipasi yang lebih besar.
6. Evaluasi dan Perbaikan (Evaluate and Review)
Setelah proses pembelajaran, perlu dilakukan evaluasi dampak dari proses
pembelajaran dengan mengetahui keefektifan dan menilai hasil belajar siswa.
Untuk mengetahui gambaran umum perlu mengevaluasi keseluruhan proses
belajar. Apakah tujuan belajar sudah tercapai? Apakah metode, media dan
teknologi yang dipakai sudah efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran?
Apakah siswa sudah menguasai materi sesuai dengan tujuan belajar?
Walaupun ada perbedaan antara hasil yang dicapai dengan yang harusnya
tercapai, perlu memperbaiki perencanaan pada waktu yang akan datang.
Tujuan utama evaluasi disini adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian
siswa mengenai tujuan pembelajaran, keefektifan media, pendekatan, dan
guru sendiri (Arsyad, 2010: 69).
Dengan latar belakang tersebut di atas terutama bagi siswa yang terlalu pasif
dan memahami materi pelajaran akuntansi ditambah lagi dengan ketiadaan buku
pelajaran yang digantikan dengan LKS (Lembar Kerja Siswa) yang sangat tidak
menarik bagi siswa untuk membacanya, penulis mencoba mengatasi masalah dalam
kegiatan belajar mengajar akuntansi dengan menggunakan Model ASSURE, yang
menitik beratkan pada keterpaduan antara materi, metode, media dan teknologi dalam
proses kegiatan belajar mengajar. Penggunaan Model ASSURE dalam kegiatan
belajar mengajar dengan menggunakan media yang beragam dalam satu pokok
bahasan bertujuan agar siswa memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan
berinteraksi dengan media yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan belajar secara
commit to user
15
b. Media Pembelajaran 1) Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
“tengah", "perantara” atau "pengantar”. Media pembelajaran pada umumnya diartikan
secara sempit terutama hanya memperhatikan dua unsur yakni alat dan bahan.
Menurut Gerlach & Ely (1971) dalam Arsyad A. (2010: 3) mengatakan bahwa
media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan
sekolah merupakan media bagi siswa mendapatkan apa yang selayaknya didapatkan
dibangku sekolah yaitu pengetahuan, ketrampilan dan sikap atau tingkah laku.
Hamidjojo dalam Arsyad A. (2010: 4) memberi batasan media sebagai semua bentuk
perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide,
gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.
Gagne memberikan pengertian bahwa media adalah berbagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar (Arief S. Sadiman
et al, 1996: 6). Media pembelajaran sangat berguna, sebagai alat atau perantara untuk
mendapatkan hasil yang lebih optimal bagi siswa, baik itu tentang pengetahuan, skill
atau ketrampilan, dan sikap atau tingkah laku. Oleh sebab itu, mengingat media
sangat bermanfaat bagi manusia atau disini lebih spesifiknya bagi siswa hendaknya
para guru bisa memanfaatkan atau menggunakanya untuk sesuatu yang lebih baik.
Diharapkan media digunakan dengan positif dan tidak menyimpang dari koridor atau
sesuatu yang sudah jadi acuan, dengan demikian kegiatan belajar mengajar lebih
bermutu.
2) Penggunaan Media Pembelajaran
Menurut Arsyad A. (2010: 7) ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu
pengalaman langsung (enactive), pengalaman piktorial/gambar (iconic) dan
commit to user
16
16
arti kata "simpul" dipahami dengan Iangsung rnembuat "simpul". Pada tingkatan
kedua iconic, kata "simpul" dipelajari dari gambar, lukisan, foto atau film. Meskipun
siswa belum pernah mengikat tali untuk membuat "simpul" mereka dapat
mempelajari dan memahaminya dari gambar, lukisan, foto, atau film. Selanjutnya
pada tingkatan simbol, siswa membaca (atau mendengar) kata “simpul” dan mencoba mencocokannya dengan pengalamannya membuat “simpul”. Ketiga tingkat pengalaman ini saling berinteraksi dalam upaya memperoleh "pengalaman"
(pengetahuan, ketrampilan dan sikap) yang baru.
Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan
teori penggunaan media dalam proses belajar adalah Dale's Cone of Experience
(Kerucut Pengalaman Dale) Dale (1969) dalam Molenda (2005: 12).
Gambar 1 . Konsep Brunner Dalam Pembelajaran Melalui Pengalaman Langsung,
Gambar dan abstrak dengan Acuan Kerucut Pengalaman Edgar Gale, 1966
(Molenda, 2001: 16)
Lamban g Lambang
Visual Gambar Diam Rekaman radio
Televisi
Pameran
Karyawisata
Demonstrasi
Dramatisasi
Benda Tiruan/Pengamatan
[image:34.612.114.530.203.601.2]commit to user
17 3) Jenis Media Pembelajaran
Salah satu ciri dari media pembelajaran yaitu bahwa media mengandung dan
membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa. Media pembelajaran
disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa
dapat aktif dalam proses belajar mengajar.
Media mengikuti taksonomi Lehsin, dan kawan-kawan (1992) dalam Arsyad
A (2010: 81-97) dibagi menjadi :
a. Media berbasis manusia yaitu guru, instruktur, tutor, kegiatan kelompok dan lain-lain;
b. Media berbasis cetakan (buku penuntun, buku kerja/latihan dan lembaran lepas);
c. Media berbasis visual (buku, chart. grafik, peta, figur/gambar. transparansi, film bingkai atau .slide);
d. Media berbasis audio - visual (video, tape, slide bersama tape, televisi), media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer dan video interaktif ).
Molenda (2005: 8) membagi media menjadi 6 tipe yaitu :
a. Media berbasis teks. Teks ditampilkan dalam beberapa format yaitu poster, teks di papan tulis, teks di layar komputer dll;
b. Media berbasis audio (media pembelajaran yang dapat didengar) baik secara langsung maupun rekaman, yaitu suara orang, musik, suara mesin-mesin dll;
[image:35.612.119.529.232.560.2]c. Media berbasis visual yaitu poster, gambar di papan tulis,gambar atau grafik di buku, foto, kartun dll;
d. Media gerak l motion media (media yang menunjukkan gerakan - gerakan) sebagai contoh video-tape, animasi dll;
e. Media yang berbasis pada model real (manipulative object) yang dapat disentuh dan dipegang siswa;
f. Media berbasis manusia yaitu guru, istruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok dll.
4) Kriteria Pemilihan Media Model
Pemilihan cara atau tehnik penyajian dalam suatu pembelajaran lazimnya
berdasarkan pada pengajar dan pembelajar, tujuan pembelajaran, situasi, fasilitas, dan
commit to user
18
18
bahwa ada enam kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media pembelajaran,
yaitu:
a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu pada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikimotor.
b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisasi.
c. Praktis, luwes, dan bertahan. Jika tersedia waktu, dana atau sumber daya lainnya untuk memproduksi tidak perlu dipaksakan.
d. Guru terampil menggunakannya.
e. Pengelompokkan sasaran. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil dan perorangan.
f. Mutu teknis. Penbembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persayaratan teknis tertentu.
c. Partisipasi
“Partisipasi adalah hal turut berperan serta di suatu kegiatan keikutsertaan dan peran serta” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1995: 732). Dari pengertian tersebut berarti di dalam kegiatan belajar mengajar para siswa berperan
serta secara aktif dan bersikap responsif (tidak masa bodoh). Siswa tidak tinggal diam
hanya menunggu perintah atau dorongan yang disampaikan oleh guru, melainkan bisa
terlibat secara intelektual-emosional/fisik siswa secara optimal dalam pembelajaran.
Sebagai contoh, misalnya siswa dapat merumuskan suatu masalah dan mencari
sendiri penyelesaian atas masalah tersebut. Pada waktu guru menyajikan suatu topik,
siswa aktif mempertanyakan materi yang terkandung di dalamnya, atau menemukan
jawaban atas pertanyaan yang terkandung di dalamnya. Kedua contoh tersebut
sebagai pertanda, bahwa siswa berperan aktif / berpartisipasi dalam prose
pembelajaran.
Peran serta rnengandung pengertian mengambil bagian dalam suatu tahap atau
lebih dari suatu proses (Khairuddin, 1992: 59-63). Pengertian partisipasi atau peran
commit to user
19
a. Partisipasi merupakan keterlibatan mental dan emosi.
b. Menghendaki adanya kontribusi terhadap kepentingan atau tujuan kelompok.
c. Partisipasi merupakan tanggung jawab terhadap kelompok
2. Hakikat Prestasi Belajar a. Hakikat Belajar
1) Pengertian Belajar
Sebuah pepatah mengatakan ala bisa karena terbiasa, orang bisa apa saja
melalui proses dan karena terbiasa, proses menuju bias itu dikatakan belajar. Tidak
ada orang yang lansung bisa naik sepeda, pasti pernah jatuh dan belajar dahulu baru
bias naik sepeda. Orang bisa membaca sebelumnya harus belajar menghafalkan
huruf-huruf terlebih dahulu, kemudian memadukan suku-suku kata menjadi sebuah
kalimat, proses seperti itulah yang dinamakan belajar. Orang pintar yang kurang
belajar akan kalah dengan orang yang kurang pintar tetapi rajin belajar.
Gagne dalam bukunya yang berjudul The Conditions of Learning
sebagaimana yang dikutip oleh Ngalim Purwanto (2007: 84) menyatakan bahwa
“Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan
mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya atau penampilaanya
berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami
situasi tadi.”
Hintzman (Muhibbin Syah, 2008: 90) dalam bukunya yang berjudul The
Psychology of Learning and Memory berpendapat bahwa “Learning is a change in organism due to experience which can affect the organism`s behavior.” Artinya: belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organism (manusia atau
hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku
organism tersebut. Jadi dalam pandangan Hintzman, perubahan yang ditimbulkan
oleh pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi
commit to user
20
20
bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah proses perubahan tingkah laku yang disebabkan karena adanya hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Belajar sangatlah penting bagi
kehidupan seorang manusia, karena perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses
belajar dapat membantu manusia untuk menjadi lebih dewasa.
2) Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Muhibbin Syah (2008: 132) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a) Faktor Internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.
b) Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.
c) Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Ngalim Purwanto (2007: 102) juga mengemukakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
a) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor
individual, dan
b) Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial.
Yang termasuk ke dalam faktor individual antara lain: faktor
kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi.
Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga/keadaan rumah
tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam
commit to user
21 3) Unsur-unsur Belajar
Menurut Cronbach dalam Nana Syaodih Sukmadinata (2003: 157), tujuh
unsur utama dalam proses belajar diantaranya yaitu:
a) Tujuan b) Kesiapan c) Situasi d) Interpretasi e) Respon f) Konsekuensi
g) Reaksi terhadap kegagalan
Ketujuh unsur utama dalam proses belajar tersebut diatas, dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a) Tujuan
Belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin dicapai.
b) Kesiapan
Untuk dapat melakukan belajar dengan baik anak atau individu perlu memiliki
kesiapan matang.
c) Situasi
Kegiatan belajar berlangsung dalam suatu situasi belajar
d) Interpretasi
Dalam menghadapi situasi, individu mengadakan intepretasi yang melihat
hubungan antara situasi belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan
menghubungkan dengan kemungkinan tujuan.
e) Respons
Berpegang hasil dari interpretasi apakah individu mungkin atau tidak
mungkin maka ia memberikan respons.
commit to user
22
22
Setiap usaha akan membawa hasil, akibat tahu konsekuensi entah itu
keberhasilan atau kegagalan demikian juga dengan respons atau usaha belajar
siswa.
g) Reaksi terhadap kegagalan
Reaksi siswa adalah perasaan sedih dan kecewa.
b. Hakikat Prestasi Belajar 1) Pengertian Prestasi Belajar
Belajar merupakan suatu aktivitas yang menghasilkan perubahan bagi siswa.
Perubahan yang dimaksud adalah berupa pengetahuan dan kecakapan baru maupun
penyempurnaan dari hasil belajar yang telah dicapai sebelumnya. Hasil dari kegiatan
belajar sering disebut sebagai prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan
kemampuan yang telah dicapai siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Nana Syaodih Sukmadinata (2004: 102) menyatakan bahwa “Prestasi belajar
dapat disebut juga sebagai hasil belajar yang merupakan realisasi atau pemekaran dari
kecakapan potensi atau kapasitas yang dimiliki oleh seseorang yang dapat dilihat dari
perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, ketrampilan berpikir maupun
ketrampilan motorik”. Sama halnya dengan Nana Sudjana (2005: 22) dalam bukunya berpendapat bahwa “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.
Sejalan dengan pengertian tersebut Sutratinah Tirtonegoro (2001: 43)
berpendapat bahwa “Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar
yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.”
Sedangkan Zainal Arifin (1990: 3) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan
suatu masalah yang bersifat perennial dalam sejarah kehidupan manusia karena
sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengajar prestasi menurut bidang
commit to user
23
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai melalui pengukuran dan penilaian
terhadap penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa melalui
proses belajar mengajar yang dinyatakan dalam simbol, angka, huruf atau kode.
2) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991: 130) menyebutkan faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar dibedakan menjadi dua, yaitu :
a) Faktor Internal terdiri dari :
(1) Faktor Jasmani (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh.
Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh
dan sebagainya.
(2) Faktor Psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yang
terdiri atas :
(a) Faktor Intelektif yang meliputi Faktor potensial yaitu kecerdasan dan
bakat,faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.
(b) Faktor Non Intelektif, yaitu unsure-unsur kepribadian tertentu seperti
sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi penyesuaian diri.
(3) Faktor kematangan fisik maupun psikis.
b) Faktor Eksternal terdiri dari :
(1) Faktor sosial yang terdiri atas :
(a) Lingkungan keluarga
(b) Lingkungan sekolah
(c) Lingkungan masyarakat
(d) Lingkungan kelompok
(2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan
kesenian.
(3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan iklim.
commit to user
24
24
Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung, ataupun tidak
langsung dalam mencapai prestasi belajar. Dengan demikian kombinasi yang
seimbang dari faktor-faktor tersebut akan sangat berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa.
3) Fungsi dan Kegunaan Prestasi Belajar
Fungsi prestasi belajar menurut Zainal Arifin (1990: 3) antara lain :
a) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.
b) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. c) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
d) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.
e) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.
Sedangkan kegunaan prestasi belajar menurut Cronbach (Zaenal Arifin, 1990:4)
adalah :
a) Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar. b) Untuk keperluan diagnostik.
c) Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan. d) Untuk keperluan seleksi.
e) Untuk keperluan penempatan atau penjurusan. f) Untuk menentukan isi kurikulum.
g) Untuk menentukan kebijaksanaan sekolah.
4) Evaluasi Prestasi Belajar
Evaluasi merupakan alat yang digunakan untuk menilai prestasi belajar siswa.
Menurut Muhibbin Syah (2008: 141), evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat
keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.
Muhibbin Syah (2008: 143-145) mengemukakan bahwa pada prinsipnya,
evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan. Oleh
karena itu, ragamnya pun banyak, mulai yang paling sederhana sampai yang paling
kompleks, diantaranya adalah sebagai berikut :
commit to user
25
Kegiatan pretest dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai
penyajian materi baru. Tujuannya, ialah untuk mengidentifikasi saraf pengetahua
siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Evaluasi seperti ini berlangsung
singkat dan sering tidak memerlukan instrument tertulis.
Post test adalah kebalikan dari pre test, yakni kegiatan evaluasi yang
dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk
mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan. Evaluasi ini
juga berlangsung singkat dan cukup dengan menggunakan instrument sederhana
yang berisi item-item yang jumlahnya sangat terbatas.
b) Evaluasi prasyarat
Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pre test. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru
yang akan diajarkan.
c) Evaluasi diagnostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran
dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai
siswa. Instrument evaluasi jenis ini dititikberatkan pada bahasan tertentu yang
dipandang telah membuat siswa mendapatkan kesulitan.
d) Evaluasi formatif
Evaluasi jenis ini kurang lebih sama dengan Ulangan yang dilakukan pada
setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau modul. Tujuannya ialah untuk
memperoleh umpan balik yang mirip dengan evaluasi diagnostik, yakni untuk
mendiagnosis (mengetahui penyakit/kesulitan) kesulitan belajar siswa. Hasil
diagnosis kesulitan belajar tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan
rekayasa pengajaran remedial (perbaikan).
e) Evaluasi sumatif
Ragam penilaian sumatif kurang lebih sama dengan Ulangan Umum yang
dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada
commit to user
26
26
setiap akhir semester atau akhir tahun ajaran. Hasilnya dijadikan bahan laporan
resmi mengenai kinerja akademik siswa dan bahan penentu naik tidaknya siswa
ke kelas yang lebih tinggi.
f) Ujian Akhir Nasional
Ujian Akhir Nasional pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam
arti sebagai alat penentu kenaikan status siswa. Akan tetapi, Ujian Akhir Nasional
yang mulai diberlakukan pada tahun 2002 itu dirancang untuk siswa yang telah
menduduki kelas tertinggi pada suatu jenjang pendidikan tertentu yakni SD/MI
(Madrasah IbtiDaiyah), dan seterusnya.
Nana Sudjana (2009: 7-8) membedakan sistem penilaian hasil belajar menjadi
dua macam, yaitu:
a) Penilaian Acuan Norma (PAN), adalah penilaian yang diacukan kepada
rata-rata kelompoknya. Dengan demikian dapat diketahui posisi kemempuan siswa
di dalam kelompoknya. Untuk itu norma atau kriteria yang digunakan dalam
menentukan derajat prestasi seseorang siswa, dibandingkan dengan rata-rata
kelasnya. Atas dasar itu akan diperoleh tiga kategori prestasi siswa, yakni di
atas rata-rata kelas, sekitarrata-rata kelas, dan di bawah rata-rata kelas.
Dengan kata lain, prestasi yang dicapai seseorang posisinya sangat bergantung
pada prestasi kelompoknya.
b) Penilaian Acuan Patokan (PAP), adalah penilaian yang diacukan pada tujuan
instruksional yang harus dikuasai oleh siswa. Dengan demikian, derajat
keberhasilan siswa dibandingkan dengan tujuan yang seharusnya dicapai,
bukan dibandingkan dengan rata-rata kelompoknya. Biasanya keberhasilan
siswa ditentukan kriterianya, yakni berkisar antara 75-80 persen. Artinya,
siswa yang dikatakan berhasil apabila ia menguasai atau dapat mencapai
sekitar 75-80 persen dari tujuan atau nilai yang seharusnya dicapai. Kurang
commit to user
27
3. Hakikat Mata Pelajaran Akuntansi a. Pengertian Mata Pelajaran Akuntansi
Mata pelajaran akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib
ditempuh oleh siswa kelas XI jurusan Ilmu Sosial Sekolah Menengah Atas pada
semester genap maupun gasal. Menurut American Accounting Association dalam
Alam S (2007: 139) mendefinisikan pengertian akuntansi sebagai “suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi, yang
memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas
oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut.”
Departemen Pendidikan Nasional (2003: 6) menyatakan bahwa “Akuntansi merupakan bahan kajian mengenai suatu sistem untuk menghasilkan informasi
berkenaan dengan transaksi keuangan. Informasi tersebut dapat digunakan dalam
rangka pengambilan keputusan dan tanggung jawab di bidang keuangan baik oleh
pelaku ekonomi swasta (Akuntansi perusahaan), pemerintah (Akuntansi pemerintah), ataupun organisasi masyarakat lainnya (Akuntansi publik).”
Berdasarkan berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa akuntansi
merupakan kegiatan pencatatan, penggolongan, pegikhtisaran, peringkasan dan
penyajian transaksi keuangan suatu unit organisasi dengan cara tertentu.
1) Fungsi dan Tujuan
a) Fungsi mata pelajaran Akuntansi
Mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap rasional, teliti,
jujur, dan bertanggung jawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokkan,
pengikhtisaran transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan dan
penafsiran perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
b) Tujuan mata pelajaran Akuntansi
Membekali tamatan SMA dalam berbagai kompetensi dasar, agar
mereka menguasai dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip dan
commit to user
28
28
pendidikan ke perguruan tinggi ataupun untuk terjun ke masyarakat, sehingga
memberikan manfaat bagi kehidupan siswa.
2) Ruang Lingkup
Ruang Lingkup pelajaran Akuntansi SMA dimulai dari dasar-dasar
konseptual, struktur, dan siklus Akuntansi. Adapun materi pokok pelajaran
Akuntansi di SMA adalah sebagai berikut:
a) Akuntansi dan sistem informasi.
b) Dasar hukum pelaksanaan Akuntansi.
c) Struktur Dasar Akuntansi.
d) Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa.
e) Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang.
Lingkup bahan pembelajaran Akuntansi untuk kelas XI Ilmu Pengetahuan
Sosial adalah sebagai berikut :
a) Akuntansi sebagai Sistem Informasi
b) Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa : Jurnal dan Posting
c) Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa : Penyesuaian (adjustment)
d) Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa : Pelaporan Keuangan, Penutupan Buku,
dan Penyesuaian kembali /Pembalik.
b. Prestasi Mata Pelajaran Akuntansi
Prestasi merupakan faktor penting untuk menentukan tingkat pengetahuan siswa.
Prestasi belajar akuntansi dapat diketahui dengan memberikan tes pada setiap
akhir siklus pelaksanaan tindakan. Tes hasil belajar berguna untuk mengukur
penguasaan materi pelajaran yang telah dikuasai siswa dalam bidang studi yang
diikuti siswa, dalam hal ini mata pelajaran akuntansi. Selain itu dengan prestasi
belajar dapat diketahui pula ada tidaknya perubahan perilaku yang terjadi pada
diri siswa. Prestasi ini dapat bersifat kuantitatif (dalam bentuk angka) dan dapat
pula bersifat kualitatif (keaktifan, mengemukakan jawaban, mengajukan
pertanyaan dan mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas) yaitu menunjukkan
commit to user
29
dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai akhir penyajian materi satuan pelajaran
akuntansi yang diberikan dengan menggunakan metode pembelajaran ASSURE .
B. Penelitian Yang Relevan
Nur Sri Harijanti 2007 dalam penelitian yang berjudul “Peningkatan Partisipasi Dan Kreativitas Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Dengan Model
ASSURE Di Kelas X Di MAN Tempursari Mantingan Ngawi”. Dari hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa pertama, dengan model ASSURE dapat
mreningkatkan partisipasi dan kreativitas siswa pada mata pelajaran Geografi di kelas
X D MAN Tempursari Mantingan Ngawi Tahun Pelajaran 2006/2007. Kedua,
pembelajaran dengan model ASSURE dan metode Tanya jawab dapat meningkatkan
partisipasi siswa yang semula rendah meningkat hingga mencapai 35% serta dengan
metode praktikum dan diskusi meningkat mencapai hingga 90%. Ketiga,
pembelajaran dengan model ASSURE dan tanya jawab dapat meningkatkan
kreativitas siswa yang semula rendah meningkat mencapai 68% serta dengan metode
praktikum dan diskusi meningkat mencapai 90%. Pengaruh penggunaan media model
dan gambar (ASSURE) terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam ditinjau dari
motivasi belajar siswi.
Parmin 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan
Media Model Dan Gambar Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Pada Siswa Kelas V Sekol