• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Konversi Data Antar Sistem Pangkalan Data Microsoft Excel dan Sistem Pangkalan Data MySQL Pada Departemen Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara Menggunakan Extensible Markup Language (XML)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Konversi Data Antar Sistem Pangkalan Data Microsoft Excel dan Sistem Pangkalan Data MySQL Pada Departemen Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara Menggunakan Extensible Markup Language (XML)"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KONVERSI DATA ANTAR SISTEM PANGKALAN DATA

MICROSOFT EXCEL DAN SISTEM PANGKALAN DATA MYSQL

PADA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN EXTENSIBLE

MARKUP LANGUAGE (XML)

SKRIPSI

MARIUS INDRA N GINTING

031401053

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ANALISIS KONVERSI DATA ANTAR SISTEM PANGKALAN DATA MICROSOFT EXCEL DAN SISTEM PANGKALAN DATA MYSQL

PADA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN EXTENSIBLE

MARKUP LANGUAGE (XML)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komputer

MARIUS INDRA N GINTING

031401053

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS KONVERSI DATA ANTAR SISTEM PANGKALAN DATA MICROSOFT

EXCEL DAN SISTEM PANGKALAN DATA MYSQL PADA DEPARTEMEN

ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN

EXTENSIBLE MARKUP

LANGUAGE (XML)

Sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan skripsi

Oleh :

Nama : Marius Indra N Ginting NIM : 031401053

Medan, 18 Desember 2008 Menyetujui

Pembimbing II Pembimbing I

Rahmat W. Sembiring, M.Sc, IT Drs. Suyanto,M. Kom

NIP. 131 997 892 NIP. 131 572 440

Mengetahui Ketua Program Studi,

(4)

PERSETUJUAN

Judul : Analisis Konversi Data antar Sistem Pangkalan Data

Microsoft Excel dan Sistem Pangkalan Data MySQL pada Departemen Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara menggunakan Extensible Markup Language (XML)

Kategori : Skripsi

Nama : Marius Indra N Ginting

Nomor Induk Mahasiswa : 031401053

Program Studi : Sarjana (S1) Ilmu Komputer

Departemen : Ilmu Komputer

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sumatera Utara

Diluluskan di

Medan, Februari 2009

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Rahmat W. Sembiring, M.Sc, IT Drs. Suyanto, M. Kom

NIP. 131 997 892 NIP. 131 572 440

Diketahui/Disetujui oleh Prog. Studi Ilmu Komputer S-1 Ketua,

(5)

ABSTRAK

(6)

DATA CONVERSION ANALYSIS BETWEEN MICROSOFT EXCEL DATABASE SYSTEM AND MYSQL DATABASE SYSTEM IN COMPUTER SCIENCE

DEPARTMENT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA USING EXTENSIBLE MARKUP LANGUAGE (XML)

ABSTRACT

(7)

DAFTAR ISI

2.4 Extensible Markup Language (XML) 23

(8)

Data 31

Bab 3 Analisis Sistem 35

3.1 Analisis Data Pada Sistem Pangkalan Data Microsoft Excel 35

3.1.1 Analisis Validitas Data 35

3.2.2 Analisis Efektifitas dan Efisiensi Konversi Data dari Sistem Pangkalan Data Ms Excel ke File XML menggunakan Aioob XML Database Converter 53 3.3 Analisis File XML Hasil Konversi 54 3.3.1 Analisis Well Formed 55 3.3.2 Analisis DTD (Document Type Definition) 59 3.4 Analisis Konversi Data dari File XML ke Sistem Pangkalan Data MySQL 64

Lampiran B: Data pada Sistem Pangkalan Data MySQL 111 Lampiran C: Hasil Pembacaan Data Oleh Aplikasi Konversi Data 116

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Data Mahasiswa 11

Tabel 2.2 Nilai Mahasiswa 11

Tabel 2.3 Pembelian 12

Tabel2.4 Product 31 Tabel 4.1 Hasil analisis data pada sistem pangkalan data Ms Excel

(keadaan data awal) 94

Tabel 4.2 Hasil alisis data pada aplikasi konversi data 95 Tabel 4.3 Hasil analisis data dalam bentuk file XML 96 Tabel 4.4 Hasil analisis data pada sistem pangkalan data MySQL

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Proses pertukaran data antar sistem pangkalan data Microsoft Excel dan MySQL pada Departemen Ilmu Komputer USU menggunakan

XML 34

Gambar 3.1 Struktur tabel yang valid dan tidak valid untuk dikonversikan 36

Gambar 3.2 Memasukkan nilai data yang tipe datanya tidak sesuai dengan tipe data kolomnya. 37

Gambar 3.3 Analisis validitas data pada sistem pangkalan data Microsoft Excel 38 Gambar 3.4 Pembuatan dan pengeditan tabel pada sistem pangkalan data Ms Excel 40

Gambar 3.5 Perintah list untuk menampilkan data 40

Gambar 3.6 Kesalahan pembacaan tabel oleh aplikasi konversi data 43

Gambar 3.7 Penyebab kesalahan pembacaan data oleh Aioob XML Database Converter 44 Gambar 3.8 Hilangnya data setelah dibaca oleh Aioob XML Datbase Converter 45

Gambar 3.9 Kesalahan pembacaan data bilangan real 46 Gambar 3.10 Penyebab kesalahan konversi data bilangan real 47 Gambar 3.11 Pembacaan tipe data oleh Aioob XML Database Converter 48

Gambar 3.12 Hasil compile File XML hasil konversi yang salah 49

Gambar 3.13 Hasil compile file XML yang sudah benar. 50 Gambar 3.14 Penyebab kesalahan data yang dikonversikan 50

Gambar 3.15 Konversi data ke file XML yang tidak konsisten 51

Gambar 3.16 Konversi data bilangan real yang valid 52

Gambar 3.17 Pembacaan data melalui fitur ODBC 53

Gambar 3.18 Hasil konversi file XML dalam bentuk Separate Files 54

Gambar 3.19 Diagram flow chart analisis validitas data pada file XML 55 Gambar 3.20 Hasil pembukaan file databaru mahasiswa 2003(2).xml melalui editor XML 57 Gambar 3.21 Pemeriksaan validitas file databaru mahasiswa 2003(2).xml oleh Aioob XML Editor menggunakan DTD 60

Gambar 3.22 Pemeriksaan file XMLyang tidak valid oleh Aioob XML Editor menggunakan DTD 61 Gambar 3.23 Pemeriksaan validitas file databaru mahasiswa 2003(2).xml oleh Aioob XML Editor 63 Gambar 3.24 Proses koneksi data antar dua host 65

(11)

Gambar 3.27 Konversi nama-nama kolom dari Sistem pangkalan data Ms Excel ke sistem pangkalan data MySQL 71 Gambar 3.28 Struktur tabel nem_mahasiswa_stambuk_2003 72 Gambar 3.29 Konversi data bilangan real ke sistem pangkalan data MySQL

yang konsisten 74 Gambar 3.30 Struktur tabel nem_mahasiswa_stambuk_2005 75 Gambar 3.31 Bagan hubungan antar tabel pada database ilkom_stb03

menggunakan kolom primary key. 76

Gambar 3.32 Bagan hubungan antar tabel pada database ilkom_stb05

menggunakan kolom primary key. 77

Gambar 4.1 Memasukkan data bilangan bulat ke kolom suatu tabel yang bertipe

data real 79

Gambar 4.2 Memasukkan data bilangan real ke kolom suatu tabel yang bertipe

data real 79

Gambar 4.3 Hasil konversi dari tabel yang mempunyai nilai data yang tipe datanya berbeda dengan tipe data kolomnya menggunakan Aioob XML

Database Converter 80 Gambar 4.4 Memasukkan data bertipe numerik ke kolom suatu tabel yang bertipe

data karakter dan sebaliknya 81

Gambar 4.5 Hasil konversi dari tabel yang suatu nilai datanya bertipe numerik pada suatu kolom yang bertipe karakter menggunakan Aioob XML

Database Converter 81

Gambar 4.6 Struktur tag XML file databaru mahasiswa 2003(2).xml yang

well-formed 87 Gambar 4.7Struktur tabel hasil perubahan tipe data yang salah 93 Gambar 4.8 Proses mengubah tipe data yang tidak valid menjadi valid

(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, perkembangan teknologi pengolahan data semakin pesat, seiring dengan

bertambahnya waktu. Hal ini karena dalam teknologi pengolahan data selalu

dilakukan perubahan untuk menjadi lebih baik. Salah satu masalah dalam pengolahan

data adalah konversi data.

Sebuah perusahaan/instansi akan melakukan pengolahan data yang ada

didalamnya untuk memperoleh informasi yang dibutuhkannya. Namun ada berbagai

macam pengolahan data yang akan dilakukannya, sedangkan sebuah sistem pangkalan

data belum tentu mendukung semua pengolahan data tersebut. Oleh sebab itu

dibutuhkan pengkonversian data ke sistem pangkalan data yang lain, sehingga dapat

dilakukan pertukaran data antar sistem pangkalan data. Konversi data harus berjalan

dengan baik dan dilakukan dengan tepat, karena konversi data yang tidak tepat akan

menimbulkan masalah dalam sebuah perusahaan, sehingga dapat mengakibatkan

perusahaan tersebut mengalami kemunduran bahkan kemungkinan bangkrut. Jadi,

karena dampak yang begitu besar dari suatu kesalahan dalam konversi data, maka

sangat penting untuk diperhatikan dan diteliti proses konversi data tersebut.

Salah satu format data pertukaran data dan pengkonversian data secara

elektronis adalah menggunakan format Extensible Markup Language (XML).

Penggunaan XML dalam metode pertukaran data secara elektronis mempunyai

(13)

dan XML juga dapat dikembangkan untuk masa mendatang, terutama dalam

pertukaran data karena XML berorientasi pada penyimpanan data.

1.2 Rumusan Masalah

Ketika melakukan konversi sebuah data, yang berarti menukarkan data itu dari suatu

sistem pangkalan data ke sistem pangkalan data yang lain, ada kemungkinan data itu

mengalami perubahan. Hal ini terjadi karena format dan aturan yang dipakai dari

suatu sistem pangkalan data yang merupakan tempat asal data itu berbeda dengan

format dan aturan dari sistem pangkalan data yang merupakan tempat tujuan data itu

dikonversikan.

Oleh sebab itu, ketika data mengalami perubahan, hal yang penting untuk

diperhatikan adalah validitas data. Data yang valid adalah data yang dapat dipercaya,

karena data tersebut sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Selain itu, efektifitas

dan efisiensi konversi datanya juga perlu diperhatikan, apakah sesuai dengan yang

dibutuhkan dan dapatkah kita meningkatkan kinerja dalam pengolahan data.

1.3 Batasan Permasalahan

Batasan-batasan masalah yang ditentukan dalam penyusunan skripsi ini, yaitu analisis

dilakukan terhadap validitas data, efektifitas dan efisiensi konversi data. Validitas data

dilihat dari konsistensi datanya yang meliputi konsistensi nilai data, tipe data dan

struktur tabelnya. Validitas data dalam XML dilihat pada dokumen XML tersebut,

(14)

Efektifitas dan efisiensinya dilihat dari kemampuan aplikasi-aplikasi dalam

penanganan konversi data, apakah tepat guna dan hemat waktu, serta kemampuan

penggunaan fitur-fitur, perintah-perintah (command), dan fungsi-fungsi yang digunakan oleh aplikasi tersebut.

Analisis ini dilakukan pada platform Windows. Jadi sistem pangkalan data yang digunakan dalam analisis ini adalah pangkalan data yang dapat dikoneksikan

dengan pangkalan data dalam platform Windows, yaitu sistem pangkalan data MySQL dan Microsoft Excel.

1.4 Tujuan Penelitian

Untuk menjelaskan tingkat validitas data, efektifitas dan efisiensi dalam konversi data

menggunakan XML, sehingga dapat menjadi acuan bagi programmer dalam pengembangan konversi data menjadi lebih baik di masa mendatang.

1.5 Manfaat Penelitian

Memberikan jalan bagi programmer aplikasi untuk merancang aplikasi konversi data yang lebih baik, demi meningkatkan kinerja pengolahan data.

1.6 Metodologi Penelitian

Ada berbagai cara atau metode untuk melakukan penelitian, namun metode-metode

penelitian yang dilakukan dalam analisis konversi data antar sistem pangkalan data

(15)

a. Field Research

Penelitian dilakukan dengan mengambil data untuk melakukan analisis dari proses

konversi data antar sistem pangkalan data menggunakan XML melalui aplikasi

konversi data di Departemen S1 Ilmu Komputer USU.

b. Interview

Melakukan interview dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang konversi data antar sistem pangkalan data menggunakan XML. Hal ini dilakukan

untuk menambah wawasan penulis dalam melakukan penelitian, sehingga kualitas

analisis data lebih baik.

c. Studi Kepustakaan

Melakukan penelitian dengan dukungan buku-buku bacaan yang berkaitan dengan

XML, Pangkalan Data dan Konversi Data.

1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini dilakukan secara sistematis. Jadi sebelum pembahasan skripsi ini

dilakukan, maka terlebih dahulu akan disusun sistematika penulisannya. Berikut ini

adalah sistematika penulisan skripsi ini:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang pembuatan skripsi ini, rumusan

masalahnya serta batasan terhadap masalah tersebut. Setelah itu, dijelaskan mengenai

tujuan dan manfaat pembuatan skripsi ini, metodologi penelitian untuk melakukan

(16)

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Pada bab ini dirangkum mengenai teori-teori yang mendukung pembuatan skripsi ini,

diantaranya penjelasan teori mengenai Konversi Data, Pangkalan Data, dan Extensible

Markup Language (XML).

BAB III ANALISIS SISTEM

Pada bab dilakukan analisis terhadap sistem yang telah ada, diantaranya analisis

terhadap sistem pangkalan data, yaitu sistem pangkalan data Microsoft Excel dan

MySQL, analisis terhadap file XML, analisis terhadap konversi data, dan analisis

terhadap aplikasi XML konversi data.

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dilakukan pembahasan terhadap analisis yang telah dilakukan, serta

diterangkan kesimpulan hasil pembahasan dari proses analisis tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini ditarik beberapa kesimpulan dari skripsi yang telah dibuat, serta

memberikan saran untuk konversi data antar sistem pangkalan data, penggunaan dan

(17)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Konversi Data

Konversi data merupakan tantangan bagi seorang database engineer. Inti dari konversi data adalah mengambil data lama dari sebuah sistem pangkalan data yang

kemudian memasukkan data tersebut ke pangkalan data yang baru. Tidak ada

standarisasi untuk konversi data, jadi kita dapat mengembangkannya sendiri. Pada

dasarnya, ketika kita membangun aplikasi baru, perubahan-perubahan fitur dan

entitas-entitas merupakan hal yang sering terjadi.

Konversi dibutuhkan karena aplikasi lama yang kita pakai misalnya

menggunakan database .dbf atau .mdb atau yang lainnya, sedangkan yang aplikasi

baru yang akan kita bangun menggunakan pangkalan data MySQL. Masalah akan

muncul karena format pangkalan data lama dengan format pangkalan data baru

berbeda, sedangkan data tetap diperlukan. Untuk mengubah format, telah tersedia

banyak perangkat lunak database converter. Tidak hanya sampai di situ, konversi pangkalan data bukanlah sekedar mengubah format pangkalan data lama menjadi

pangkalan data baru yang akan kita bangun aplikasinya. Tugas seorang database engineer adalah mengeliminasi maupun menambah tabel dan/atau field sesuai kebutuhan aplikasi. Jika ternyata ada data lama yang sudah diperlukan, maka dapat

dilakukan eliminasi data. Sedangkan jika ada perubahan-perubahan, maka ada

(18)

2.2 Konsep Dasar Pangkalan Data

2.2.1 Pendahuluan

Pemrosesan pangkalan data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh

berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan

pangkalan data sebagai media penyimpanan data. Kehadiran pangkalan data dapat

meningkatkan kinerja perusahaan dan dapat meningkatkan daya saing perusahaan

tersebut.

Pangkalan data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan,

menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan

keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasarkan informasi yang ada.

Banyak aplikasi yang dapat dibuat dengan berlandaskan pada pangkalan data

antara lain: semua transaksi perbankan, aplikasi pemesanan dan penjadwalan

penerbangan, proses registrasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan tinggi,

aplikasi pemrosesan penjualan, pembelian dan pencatatan data barang pada

perusahaan dagang, pencatatan data pegawai beserta aktifitasnya termasuk operasi

penggajian pada suatu perusahaan, dan sebagainya.

Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti pencarian jumlah penjualan, mencari jumlah stok yang tersedia, barang apa yang paling laku dijual pada bulan ini,

dan berapa laba bersih perusahaan dapat diketahui dengan mudah dengan pangkalan

data.

Pada perpustakaan, adanya aplikasi pencarian data buku berdasarkan judul,

pengarang atau kriteria lain dapat mudah dilakukan dengan pangkalan data. Pencarian

data peminjam yang terlambat mengembalikan juga mudah dilakukan sehingga bisa

(19)

Dengan memanfaatkan teknologi jaringan, kemampuan pangkalan data dapat

dioptimalkan, misalnya transaksi antar cabang pada sebuah perbankan secara online. Begitu banyak keuntungan yang dapat diperoleh dengan pemanfaatan pangkalan data.

Pangkalan data dapat meningkatkan daya guna perangkat komputer yang mungkin

tadinya hanya untuk keperluan game atau pengetikan dengan aplikasi office.

2.2.2 Definisi Pangkalan Data

Pangkalan data merupakan kumpulan dari file/tabel yang membentuk sebuah

pangkalan data. Sebuah pangkalan data pada hakikatnya merupakan Computerized record-keeping system (Hutabarat, 2004).

Pangkalan data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri

merupakan fakta mengenai obyek, orang, dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai

(angka, deretan karakter, atau symbol).

Pangkalan data dapat didefenisikan dalam berbagai sudut pandang seperti berikut:

a. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian

rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.

b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan.

c. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media

penyimpanan elektronik.

Untuk beberapa DataBase Management System yang disingkat DBMS, operasi di atas bisa saja tidak berlaku. Misalnya, membuat file baru ke pangkalan data,

menghapus file di DBMS Microsoft Access, dan menampilkan isi file di DBMS

(20)

DBMS memungkinkan kita membuat sebuah database, memasukkan data,

modifikasi dan mengambil kembali (retrieve) data bila diperlukan. DBMS tersedia pada semua perangkat sistem yang canggih untuk lingkungan mainframe dan sistem pada PC yang mudah digunakan dan murah.

2.2.3 Tujuan Pangkalan Data

Pangkalan data bertujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan,

ketepatan, dan kecepatan dalam pengambilan kembali. Untuk mencapai tujuannya,

syarat sebuah pangkalan data yang baik adalah sebagai berikut:

a. Tidak adanya redundansi dan inkonsistensi data

Redundansi terjadi suatu informasi di beberapa tempat. Misalnya, ada data mahasiswa

yang memuat NIM, nama, alamat, dan atribut lainnya, sementara kita punya data lain

tentang data nilai mahasiswa yang isinya terdapat NIM, nama, mata kuliah, dan nilai.

Pada kedua data tersebut kita temukan ada atribut nama, seperti digambarkan dalam

Tabel 2.1 dan Tabel 2.2 berikut:

Tabel 2.1 Data Mahasiswa

NIM Nama Alamat

031401001 Safia Dhany Jl. Bogor No. 8 Bangkatan Binjai

031401002 Junius A L Tobing Rinte IV / 117 Tanjung Sari

Tabel 2.2 Nilai Mahasiswa

NIM Nama MataKuliah Nilai

031401002 Junius A L Tobing Pangkalan Data A

031401001 Safia Dhany Stuktur Data B

031401002 Marius Indra N G Struktur Data C

031401002 Marius Indra N G Jaringan komputer A

Jika terjadi keadaan seperti pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2, informasi nama

seorang mahasiswa disimpan di beberapa tempat. Maka data tersebut di atas masih

(21)

Akibat dari redundansi adalah inkonsistensi data atau data yang tidak valid.

Sebagai contoh, perhatikan Tabel 2.1 dan Tabel 2.2. Pada tabel mahasiswa, NIM

031401002 bernama Junius A L Tobing, tetapi pada tabel nilai NIM 031401002

bernama Junius A L Tobing pada baris pertama, tetapi pada baris ke 3 dan 4 namanya

Marius Indra N G. Jelas informasi ini menyesatkan.

Redundansi juga mungkin terjadi pada tabel yang sama. Contoh lain dari

redundansi yang berakibat pada kesalahan data seperti itu, misalnya pada data

Pembelian (tabel 2.3), dimana pada data tersebut disimpan informasi jumlah

pembelian, harga satuan, dan harga total. Misal terjadi jumlah pembelian 5, harga

satuan 1000 dan harga total 7000. Padahal diketahui bahwa harga total merupakan

hasil perkalian dari jumlah pembelian dengan harga satuan. Informasi ini juga

menyesatkan. Kita tidak tahu informasi mana yang dapat dipercaya.

Tabel 2.3 Pembelian

Id_pembeli Jumlah_pembeli

(unit)

Harga_satuan

(Rp)

Harga_total

(Rp)

P2304 56 15.900 890.400

P2333 13 24.500 318.500

P2475 118 7.000 826.000

b. Kesulitan Pengaksesan Data

Pangkalan data memiliki fasilitas untuk melakukan pencarian informasi dengan

menggunakan query ataupun dari tool untuk melihat tabelnya. Dengan fasilitas ini, kita bisa secara langsung melihat data dari software DBMS-nya.

Selain itu, pangkalan data bisa dihubungkan dengan program aplikasi sehingga

memudahkan penggunaan dalam mengakses informasi. Misalnya program aplikasi

untuk kasir yang terhubung dengan pangkalan data. Pengguna cukup menggunakan

fasilitas pencarian ataupun laporan yang tersedia pada program aplikasi untuk

(22)

Dalam pangkalan data, informasi yang diperoleh dari kumpulan data bisa

berupa keseluruhan data, sebagian data, data dengan filter tertentu, data yang terurut, ataupun data summary.

Sebagai contoh sederhana ketika kita ingin mencatat data alamat dan telepon

dari kolega kita. Sebagian orang akan menggunakan buku alamat. Metode pencatatan

dilakukan dengan menuliskan data setelah catatan terakhir. Ketika kita menginginkan

informasi alamat seseorang, kita akan kesulitan mencari karena informasi yang tersaji

tidak terurut.

Ada juga orang yang mencatat dengan mengelompokkan nama berdasarkan

abjad. Hal ini akan lebih mempermudah pencarian karena kita tidak perlu membaca

keseluruhan data, tetapi cukup dalam satu kelompok saja. Tapi masalah baru muncul

ketika jumlah data untuk sekelompok data abjad tertentu terlalu banyak sedangkan

kelompok abjad yang lain masih terlalu sedikit. Dalam metode ini, ada banyak ruang

yang tidak terpakai jika kita memberikan ruang yang sama untuk setiap kelompok.

Dalam hal pencarian, kesulitan akan kita temui ketika informasi yang ingin kita cari

dengan kata kunci sebagai namanya.

Pangkalan data bisa memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan

tersebut diatas.

c. Multiple User

Pangkalan data memungkinkan penggunaan data bersama-sama oleh banyak

pengguna pada saat yang bersamaan atau pada saat yang berbeda. Dengan meletakkan

pangkalan data pada bagian server yang bisa diakses dari banyak client, kita sudah menyediakan akses ke semua pengguna dari komputer client ke sumber informasi yaitu pangkalan data. Tentu saja pengaksesan oleh pengguna-pengguna ini

disesuaikan dengan hak aksesnya. Misalnya sebuah perguruan tinggi memiliki data

(23)

mehasiswa, Bagian Keuangan akan diijinkan mengakses data pembayaran mahasiswa,

sementara mahasiswa hanya bisa melihat status akademik/keuangan yang

berhubungan dengan dirinya saja. Hal ini sangat dimungkinkan dengan penyimpanan

data dalam pangkalan data.

2.2.4 Manfaat Pangkalan Data

Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dengan menggunakan pangkalan data.

Manfaat pangkalan data di antaranya adalah:

a. Kecepatan dan kemudahan (speed)

Dengan menggunakan pangkalan data pengambilan informasi dapat dilakukan dengan

cepat dan mudah. Pangkalan data memiliki kemampuan dalam mengelompokkan,

mengurutkan bahkan perhitungan dengan matematika. Dengan perancangan yang

benar, maka penyajian informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

b. Kebersamaan pemakai

Sebuah pangkalan data dapat digunakan oleh banyak user dan banyak aplikasi. Untuk data-data yang diperlukan oleh banyak bagian/orang, tidak perlu dilakukan pencatatan

di masing-masing bagian, tetapi cukup dengan satu pangkalan data untuk dipakai

bersama. Misalkan data mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi, dibutuhkan oleh

banyak bagian, diantaranya: bagian akademik, bagian keuangan, bagian

kemahasiswaan, dan perpustakaan. Tidak harus semua bagian ini memiliki catatan

data mahasiswa. Data cukup disediakan oleh sebuah pangkalan data dan semua bagian

bisa mengakses data tersebut sesuai dengan keperluannya.

c. Pemusatan kontrol data

Karena cukup dengan satu pangkalan data untuk banyak keperluan, pengontrolan

(24)

alamat mahasiswa misalnya, maka tidak perlu kita mengubah semua data di

masing-masing bagian tetapi cukup hanya di satu pangkalan data.

d. Efisiensi ruang penyimpanan (space)

Dengan pemakaian bersama, kita tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan di

berbagai tempat, tetapi cukup satu saja sehingga ini akan menghemat ruang

penyimpanan yang dimiliki oleh sebuah organisasi. Dengan teknik perancangan

pangkalan data yang benar, kita akan dapat menyederhanakan penyimpanan sehingga

tidak semua data harus disimpan.

e. Keakuratan (Accuracy)

Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, hubungan antar

data, dan lain-lain, dapat menekan ketidakakuratan dalam pemasukan/penyimpanan

data.

f. Ketersediaan (Availability)

Dengan pangkalan data kita dapat mem-backup data, memilah-milah data mana yang masih diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan ke tempat lain. Hal ini

mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu membutuhkan

media penyimpanan yang semakin besar.

g. Kelengkapan (Completeness)

Pangkalan data akan melengkapi informasi yang kita butuhkan dalam pengolahan

data. Data-data akan diolah dalam sebuah pangkalan data untuk menghasilkan

(25)

h. Keamanan (Security)

Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna. Pengguna

diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan kepentingan dan posisinya.

Pangkalan data bisa diberikan password untuk membatasi orang yang mengaksesnya.

i. Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi

Pengunaan pangkalan data merupakan bagian dari perkembangan teknologi. Dengan

adanya pangkalan data pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan kemampuan dari

DBMS, sehingga pembuat aplikasi tidak perlu mengurusi penyimpanan data, tetapi

cukup mengatur interface untuk pengguna.

j. Pemakaian secara langsung

Pangkalan data memiliki fasilitas untuk melihat datanya secara langsung dengan tool

yang disediakan oleh DBMS. Untuk melihat data, langsung ke tabel ataupun dengan

menggunakan query. Biasanya yang menggunakan fasilitas ini adalah user yang sudah ahli, atau database administrator.

k. Kebebasan data

Jika sebuah program telah selesai dibuat, dan ternyata ada perubahan isi/struktur data.

Maka dengan pangkalan data, perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level DBMS

tanpa harus membongkar kembali program aplikasinya.

l. User view

Pangkalan data menyediakan pandangan yang berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna.

Misalnya kita memiliki data-data dari perusahaan yang bergerak di bidang retail. Data yang ada berupa data barang, penjualan, dan pembelian. Ada beberapa jenis pengguna

(26)

pelanggan, kasir, bagian gudang, bagian akuntansi, dan juga manajer. Tidak semua

data boleh diakses oleh semua pengguna. Misalnya kasir, dia hanya berhak untuk

melihat informasi nama barang dan harga jualnya. Sementara itu dia berhak untuk

memasukkan data penjualan. Berbeda dengan pelanggan yang hanya boleh melihat

data keberadaan barang dan harga jual tetapi tidak berhak memasukkan atau merubah

data. Sementara itu bagian akuntansi berhak melihat harga beli dan harga jual dari

setiap barang, bahkan berhak melihat keuntungan dari tiap-tiap barang untuk

menganalisis data akuntansinya. Pangkalan data mampu memberikan layanan

organisasi seperti ini.

2.2.5Operasi Dasar Pangkalan Data

Beberapa operasi dasar pangkalan data, yaitu:

a. Pembuatan pangkalan data

b. Penghapusan pangkalan data

c. Pembuatan file/tabel

d. Penghapusan file/tabel

e. Pengubahan tabel

f. Penambahan/pengisian

g. Pengambilan data

h. penghapusan data

2.3 Konsep Dasar Sistem Pangkalan Data

2.3.1 Sistem

Sistem adalah sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan

tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan

untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu.

(27)

speedometer, lampu, dan lain-lain. Komponen-komponen tersebut diatas memiliki

tujuan yang sama, yaitu untuk membuat kendaraan tersebut bisa dikendarai dengan

nyaman dan aman.

Contoh lain yaitu sistem perguruan tinggi, yang terdiri dari dosen, mahasiswa,

kurikulum, dan lain-lain. Sistem ini bertujuan untuk menghasilkan

mahasiswa-mahasiswa yang memiliki kemampuan di bidang ilmunya.

2.3.2 Sistem Pangkalan Data

Sistem pangkalan data merupakan perpaduan antara pangkalan data dan DataBase Management System (DBMS). Komponen-komponen sistem pangkalan data meliputi:

1. Perangkat Keras (Hardware) sebagai pendukung operasi pengolahan data.

Perangkat keras komputer adalah semua bagian fisik komputer. Contoh dari

perangkat keras komputer yaitu: mouse, keyboard, monitor, CPU, memori, dan

lain-lain.

2. Sistem Operasi (Operating System) atau perangkat lunak untuk mengelola pangkalan data.

Sistem operasi merupakan suatu software sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen hardware serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan

browser web. Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sementara

software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, scheduling task, dan antar-muka user. Dengan demikian masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan

(28)

Contoh dari sistem operasi yang ada sekarang ini, yaitu DOS, Windows, Linux,

Macintosh, dan lain-lain.

3. Pangkalan Data (Database) sebagai inti dari sistem pangkalan data.

Pangkalan data merupakan kumpulan dari beberapa tabel yang saling berhubungan

untuk membentuk suatu kesatuan data. Sistem pangkalan data terdiri dari beberapa

pangkalan data yang membentuk suatu sistem, dimana pangkalan data-pangkalan

data tersebut saling berhubungan untuk melakukan pengolahan data yang baik.

4. DataBase Management System (DBMS).

DBMS adalah software yang menangani semua akses ke pangkalan data. Secara konsep apa yang terjadi adalah sebagai berikut:

a. User melakukan pengaksesan pangkalan data untuk informasi yang diperlukannya menggunakan suatu bahasa manipulasi data, biasanya disebut

SQL.

b. DBMS menerima request dari user dan menganalisa request tersebut.

c. DBMS memeriksa skema eksternal user, pemetaan eksternal/konseptual, skema konseptual, pemetaan konseptual/internal, dan struktur penyimpanan.

d. DBMS mengeksekusi operasi-operasi yang diperlukan untuk memenuhi

permintaan user.

Contoh dari DBMS ini yaitu antara lain Microsoft SQL Server, Oracle, MySQL,

Interbase, Paradox, Microsoft Excel, Microsoft Access, dan lain-lain.

5. Pemakai (user)

Pemakai merupakan orang atau sistem yang akan mengakses dan merubah isi

(29)

a. Programmer Aplikasi: orang yang mengkodekan aplikasi dengan bahasa

pemrograman.

b. User Mahir: orang yang mampu menggunakan pangkalan data secara langsung dengan menggunakan DBMS.

c. User Umum/End User: orang yang memakai pangkalan data dengan menggunakan perantara program aplikasi. Misalnya seorang kasir

memasukkan data penjualan ke dalam pangkalan data dengan menggunakan

aplikasi kasir.

d. User Khusus: bisa berupa sistem lain

6. Aplikasi Lain

Aplikasi lain merupakan software yang dibuat untuk memberikan interface

kepada user sehingga lebih mudah dan terkontrol dalam m`ngakses pangkalan data. Aplikasi lain ini merupakan komponen tambahan dalam sistem pangkalan

data yang sifatnya opsional.

2.3.3 Atribut Validitas Sistem Pangkalan Data

Beberapa atribut validitas sistem pangkalan data, adalah sebagai berikut:

1. Keamanan Data (Data Security)

Keamanan data merupakan atribut yang paling penting dari sebuah sistem

pangkalan data, karena akan berpengaruh pada kepercayaan terhadap data. Data

yang dapat dipercaya adalah data yang sudah dipastikan aman (valid) melalui

analisis, pemeriksaan kesalahan dan percobaan, sedangkan data yang masih

diragukan keamanannya akan tidak dipercaya oleh user maupun programmer, hal ini karena data tersebut kemungkinanan salah, sehingga informasi yang diterima

(30)

2. Efektifitas Pengolahan Data

Efektifitas pengolahan data merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung

kinerja pengolahan data. Efektifitas pengolahan data dapat dilihat ari tingkat

kemampuan pengolahan datanya dan seberapa baik hasil yang dicapai. Semakin

tinggi efektifitas pengolahan data, maka semakin tinggi kualitas pangolahan data

yang dihasilkan dan semakin handal pengolahan data tersebut.

3. Efisiensi Data

Efisiensi pengolahan data sangat penting dari sebuah sistem pangkalan data untuk

mendukung pengolahan data yang besar. Dengan efisiensi yang baik pengolahan

data yang besar dapat dilakukan dengan cepat. Semakin besar efisiensi pengolahan

data, maka semakin besar data yang dapat diolah.

2.4 Extensible Markup Language (XML)

2.4.1 Pengertian XML

XML merupakan penyederhanaan subset SGML (Standard Generalized Markup Language). SGML distandarisasi pada 1986, berdasar pada Generalized Markup Language yang dikembangkan oleh IBM pada 1969. XML disederhanakan untuk penggunaan pada web dan sebagai format pertukaran data. Penyederhanaan tersebut tidak mengurangi ekstensibilitas XML, tetapi membuatnya lebih mudah bagi siapapun

untuk menulis XML yang valid. Juga penyederhanaan tersebut membuat parser lebih mudah dan cepat memeriksa dokumen well-formed dan valid. Spesifikasi XML merupakan rekomendasi yang sudah diterima dari W3C (World Wide Web Consortium). Sebagai suatu teknologi, XML memiliki posisi yang unik dengan dukungan semua “pemain” dalam industri komputer.

(31)

sebuah dokumen yang mengikuti aturan markup ini. Kita bisa membedakan antara mahasiswa yang berbeda bisa ditampilkan sebagai tabel HTML. Di dalam XML kita

bisa menentukan sendiri atribut untuk tag sehingga untuk contoh di atas bisa dikodekan dalam XML sebagai:

<DATA>

<DATA1>Isi Data1</DATA1>

<DATA2> Isi Data2</DATA2>

<DATA3> Isi Data3</DATA3>

</DATA>

Dengan menghindari tag pemformatan pada data, tetapi menandai datanya sendiri dengan <DATA>, kita membuatnya lebih mudah bagi client untuk mencari data yang diinginkan.

Dalam contoh diatas, nampak bagaimana pencarian yang lebih bermakna bisa

diterapkan dalam data XML, dan hasilnya bisa ditampilkan berbeda, tergantung dari

perangkat tujuan. Perhatikan pemroses XML bisa berada pada server dan/atau client. Mempergunakan tag XML untuk menentukan apa arti dari data mempergunakan domain data yang alami adalah motivasi utama dari penemuan dan kegunaan XML.

Untuk menggunakan program XML, hanyalah diperlukan browser Internet Explorer versi 5 ke atas (yang mendukung XML) pada sistem operasi Microsoft

Windows 9x/ME/NT/XP/2000. Dapat juga digunakan browser lain, dengan lebih dahulu memerikasa spesifikasi dukungannya terhadap XML, dan juga terhadap XSL.

Selain itu juga diperlukan tool editor, misalnya Notepad, Wordpad, dan lain-lain.

2.4.2 Stuktur Dasar XML

XML dapat mengandung dua bagian yang berupa:

(32)

Maka XML membuat pertukaran data menjadi lebih mudah. Contohnya pada

penerapan EDI (Electronic Data Interchange). Terdapat banyak cara menampilkan data tersebut, seperti: CSS, binding, DOM, XSL.

Prinsip dasar XML:

1. Pemisahan data dengan tampilan.

2. Adanya kebebasan membuat tag (extensible), artinya user bisa mendefenisikan

tag sendiri. Tidak seperti pada HTML dimana tag sudah ditentukan, kalau tidak maka browser tidak akan membacanya. Contoh di mana user mendefenisikan tag

sendiri sesuai dengan kepeluannya adalah WML (WAP Markup Language), CML

(Chemical Markup Language) untuk rumus kimia, dan MathML untuk lingkungan matematika. Ketiganya merupakan XML yang dibuat untuk suatu domain aplikasi.

3. Pencarian (Searching) lebih tepat.

2.4.2.1 Aturan Markup

Perhatikan fitur tag dalam contoh berikut:

1. Pada XML, symbol “<” dan “>” dipergunakan untuk membedakan markup (nama

tag) dan data (content). Tag-tag akan muncul berpasangan dan membentuk suatu elemen.

2. Adanya start tag dan end tag, dimana satu-satunya perbedaan antara keduanya adalah end tag memasukkan karakter ekstra, yaitu garis miring (/). Perbedaan lain tidak semua tag HTML mengharuskan end tag, sedangkan dalam XML semua tag

(33)

tag itu sendiri. XML mempunyai aturan khusus berkaitan dengan hal tersebut, yang disebut empty tag.

3. Tag-tag dalam XML bersifat case sensitive, artinya adanya perbedaan terhadap huruf kapital dengan huruf kecil.

Contoh:

<DATA> Nilai data </data>

Dari contoh diatas tag </data> yang referensi ke tag <DATA> tidak akan dikenali

sebagai hal yang sama. Sehingga program akan mengalami kesalahan.

2.4.2.2 Dokumen XML yang Well Formed

Secara umum, dokumen yang mempunyai jumlah start-tag dan end-tag yang seimbang disebut dengan well-formed document. Well formed artinya memenuhi aturan penulisan tag. Berdasarkan spesifikasi XML, well-formed document harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Dokumen dapat diturunkan dari aturan produksi dengan label document pada spesifikasi. Hal ini berarti dokumen dapat memiliki satu atau lebih elemen. Di

antara elemen-elemen tersebut terdapat, ada tepat satu elemen yang disebut root

atau document element. Untuk seluruh elemen, jika start-tag nya ada di dalam sebuah elemen, maka end-tag nya harus berada pada elemen yang sama.

b. Dokumen memenuhi seluruh batasan well-formedness yang dinyatakan pada spesifikasi.

(34)

Seperti halnya HTML, XML berdasarkan pada elemen terkecil yang disebut tag. Syarat pertama tag-tag tersebut harus berpasangan, dan tidak boleh overlapping. Contoh:

<a> <b> </b> </a>

Sedangkan contoh berikut bukanlah dokumen yang well-formed: <a> <b> </a> </b>

Syarat kedua adalah adanya elemen puncak dokumen (root elemen). Contoh dokumen berikut tidak well-formed karena tidak adanya satu elemen puncak:

<a> </a> <b> </b>

Tetapi contoh berikut adalah well-formed: <a> </a>

atau:

<c> <a> </a> <b> </b> </c>

2.4.2.3 DTD dan Validasi XML

Di dalam XML dimungkinkan juga penggunaan DTD (Document Type Defenition) untuk menjaga validitas dari dokumen XML yang dibuat. Mengingat data yang akan

kita konversikan berasal dari pangkalan data, penggunaan DTD di dalam dokumen

XML juga akan sangat menguntungkan karena kita dapat menjaga konsistensi dan

integritas data, baik dari struktur maupun tipe data yang digunakan.

Tahapan berikutnya dari well-formed adalah valid. Dokumen XML yang valid adalah yang memenuhi aturan DTD. Dengan demikian dokumen XML yang valid

adalah dokumen XML yang sudah well-formed dan memenuhi aturan DTD. DTD adalah suatu aturan yang mendefinisikan bagaimana seharusnya struktur isi suatu

dokumen XML. Jika sebelumnya kita bebas menentukan isi dari dokumen XML,

maka disini isi dokumen harus sesuai dengan struktur dari dokumen. Analog dengan

(35)

a. Document Type Definition (DTD)

b. XML-Data Reduced Language (XDR) biasa disebut format schema Microsoft. c. XML Schema Definition (XSD) biasa disebut format schema W3C.

Berikut adalah kerangka sebuah XML yang memuat aturan DTD:

<?xml version=”1.0” encoding=”UTF-8” standalone=”yes” ?>

<!DOCTYPE elemen_puncak [

<!ELEMENT elemen_puncak (elemen_cabang) >

<!ELEMENT elemen_cabang (data1, data2) >

<!ELEMENT data1 (#PCDATA) >

<!ELEMENT data2 (#PCDATA) >

]>

<elemen_puncak >

<elemen_cabang >

<data1> Isi data1 </data1>

<data2> Isi data2 </data2>

</elemen_cabang >

</elemen_puncak >

Dari dokumen ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. standalone ”yes”, artinya definisi DTD berada secara internal dalam dokumen

XML.

b. Elemen puncak (DOCTYPE) adalah <elemen_puncak>, suatu dokumen XML

hanya boleh memiliki tepat satu DOCTYPE.

c. <elemen_puncak> memuat satu elemen <elemen_cabang>.

d. <elemen_cabang> memuat satu elemen <data1> dan satu elemen <data2>.

e. Elemen <data1> berisi data.

f. Elemen <data2> berisi data.

(36)

Dari dokumen XML diatas dapat dilihat bahwa dokumen tersebut sudah well-formed dan memenuhi aturan DTD yang dibuat. Jadi, dokumen tersebut dapat dikatakan valid.

Dokumen XML diatas adalah dokumen XML yang menggunakan internal

DTD, selain menggunakan internal DTD. DTD sebenarnya tidak harus muncul di

dalam dokumen valid yang ditentukan; sekalipun demikian, jika ia tidak muncul,

maka harus ada pointer untuk hal tersebut, dengan kata lain kita dapat mereferensikan suatu DTD ke file XML (Simpson, 1999). DTD ini disebut dengan Eksternal DTD.

Eksternal DTD artinya DTD diletakkan pada file terpisah dari dokumen XML. Ini

berguna bila DTD tersebut akan dipergunakan atau diacu oleh sejumlah dokumen

XML.

2.4.3 Kegunaan XML

Kegunaan dan keuntungan penggunaan XML sangat luas, diantaranya sebagai berikut:

1. XML sederhana, lintas platform, dan extensible untuk mark up data. Seperti HTML, XML ada di web sebagai format web utama. Client akan mengakses data XML semudah mereka mengaksesnya dengan HTML saat ini.

2. Perdagangan dan industri software akan menggunakan XML karena keuntungan pada penggunaannya. Pada saat ini terdapat banyak cara yang propietary untuk mengakses database, katalog, cuaca, dan data saham. Bila data yang sama

disajikan sebagai XML, search engine dan agent bisa menampilkannya pada user

sesuai yang diminatinya. XML juga bisa melakukan tampilan customized sesuai perangkat yang ada pada user, apakah berupa browser atau ponsel.

3. Tidak seperti HTML, pemeriksaan built-in pada XML memungkinkan user

mempercayai data. Pemeriksaan validitas membuat XML sesuai untuk transaksi,

(37)

4. Pada akhirnya, XML menyelesaikan baik permasalahan teknis maupun strategis

dari pemrograman aplikasi. Pada sisi teknis, programmer dapat dengan mudah

mengkode pada DOM, antarmuka untuk akses struktur dan isi dari dokumen

XML. Terbebas dari keharusan menulis parser, programmer bisa berkonsentrasi pada kemampuan dan nilai tambah untuk domain aplikasi. Suatu format data

terbuka seperti XML memungkinkan aplikasi berdasar pada kumpulan feature, daripada format yang rahasia dan propietary.

2.4.4 Konsep XML dalam Konversi Data Antar Sistem Pangkalan Data

Untuk pertama kali XML akan melakukan koneksi terhadap sebuah sistem pangkalan

data, dimana sistem pangkalan data tersebut berada dalam platform Windows. Kita dapat mengambil contoh sistem pangkalan data Microsoft Excel dan MySQL.

Koneksi dilakukan dengan menggunakan sebuah aplikasi konversi data dari sistem

pangkalan data ke file XML. Selanjutnya sebuah file pangkalan data yang berisi

tabel-tabel di-import ke dalam sistem XML. File dari pangkalan data tersebut dikonversi ke format XML, dimana setiap tabel akan diubah menjadi sebuah program XML, dengan

cara bahwa setiap baris (record) dari sebuah tabel, diubah menjadi sebuah tag dalam file XML. Contoh berikut sebuah tabel bernama product yang tersimpan dalam

database Acer, berisi data sebagai berikut:

Tabel 2.4 Product

Id_product Product_name Total

AC0010 NB Acer 2428 NW01 217

AC0211 NB Acer 4202 WLCi 310

AC0105 NB Acer 2434 4.155

AC2011 NB Acer 3012 WTMi 512

Isi tabel diatas akan diubah ke dalam bentuk tag dalam XML, sebagai berikut:

<Acer>

<Product>

<Id_product> AC0010</Id_product>

(38)

<Total>217</Total>

</Product>

<Product>

<Id_product> AC0211</Id_product>

<Product_name> NB Acer 4202 WLCi </Product_name>

<Total>310</Total>

</Product>

<Product>

<Id_product> AC0105</Id_product>

<Product_name> NB Acer 2434</Product_name>

<Total>4.155</Total>

</Product>

<Product>

<Id_product> AC2011</Id_product>

<Product_name> NB Acer 3012 WTMi </Product_name>

<Total>512</Total>

</Product>

</Acer>

data dalam bentuk tag diatas akan disimpan dengan format XML. Di dalam XML data tersebut juga dapat dilakukan manipulasi, seperti penambahan data, penghapusan

data, dan pengubahan data atau pengubahan struktur data.

Selanjutnya dengan format XML, XML akan melakukan pembacaan file

dengan parser, artinya file XML akan diuraikan berdasarkan beberapa pasang tag

yang merupakan penyusun file tersebut, dimana setiap pasang tag terdiri dari start-tag

(‘<’) dan end-tag (‘>’), dengan demikian pembacaan dilakukan terhadap pasangan-pasangan tag tersebut satu per satu. Hal ini akan memudahkan kita dalam melakukan pencarian data sesuai dengan tag-tag yang ada di dalam format XML. XML kemudian akan melakukan koneksi kembali ke sebuah sistem pangkalan data untuk menuliskan

(39)

akan menyimpan data sesuai dengan formatnya. Berikut ini algoritma dari konsep

diatas:

Algoritma Konversi Data Antar Sistem Pangkalan Data Menggunakan XML

connect(database)

{File XML melakukan koneksi terhadap sebuah sistem pangkalan data yang merupakan tempat darimana file database diambil}

read(file database) file_database ß tables

tables ß table1, table2, …………, tablen tables ß records

records ß record1, record2, ………...., recordn tags ß tag1, tag2, ………..., tagn

read(records) records ß record1 tags ß tag1

while (records ≤ recordn and tags ≤ tagn) convert(records) ß tags

tags ß tags + 1

records ß records + 1

endwhile {records > recordn and tags > tagn} write(tag1,tag2, …………, tagn)

while (tags ≤ tagn and records ≤ recordn) convert(tags) ß records

records ß records + 1 tags ß tags + 1

endwhile {tags > tagn and records > recordn} write(record1, record2, …………, recordn)

tables ß record1+record2+…………+recordn file_database ß tables

{Sebuah file pangkalan data yang merupakan hasil konversi data dari suatu sistem pangkalan data dan file tersebut tersimpan di sistem pangkalan data yang baru dengan format sistem pangkalan data itu sendiri}

Database yang digunakan dalam analisis konversi data ini adalah database

mahasiswa Departemen Ilmu Komputer USU, yang menggunakan sistem pangkalan

(40)

secara LAN (Local Area Network) dengan komputer yang lain, sehingga dapat dilakukan transfer data ke komputer lain untuk pertukaran data. Oleh sebab itu, proses

konversi data dilakukan terhadap dua buah komputer, yang menggunakan sistem

pangkalan data yang berbeda. Database yang merupakan hasil dari konversi data tersebut akan tersimpan dalam format sistem pangkalan data MySQL. Berikut ini

adalah diagram konsep pertukaran data tersebut.

Sistem pangkalan data Ms Excel

Sistem pangkalan data MySQL

Gambar 2.1 Proses pertukaran data antar sistem pangkalan data Ms Excel dan

sistem pangkalan data MySQL pada Departemen Ilmu Komputer

USU menggunakan XML.

Data Mahasiswa Departemen Ilmu

Komputer USU

XML Converter

File XML Data Mahasiswa Departemen Ilmu

Komputer USU konversi

XML Converter Data Mahasiswa

Departemen Ilmu Komputer USU

Transfer data melalui jaringan

(41)

BAB 3

ANALISIS SISTEM

3.1 Analisis Data pada Sistem Pangkalan Data Micosoft Excel

Ms Excel merupakan sebuah sistem pangkalan data sederhana yang cukup handal

menangani pengolahan data. Kehandalan sistem pangkalan data ini dalam mengolah

data, dapat dilihat dari kemampuannya dalam menjaga validitas data, serta efektifitas

dan efisiensinya ketika kita melakukan manajemen data .

3.1.1 Analisis Validitas Data

Analisis validitas data terhadap sistem pangkalan data Ms Excel dalam menangani

pengolahan data, dilakukan penulis terhadap:

a. Struktur tabel

Dari Struktur tabel, yang perlu dianalisis disini adalah penggunaan kalimat-kalimat di

luar tabel, seperti judul tabel, keterangan tabel, dan sebagainya. Walaupun

penggunaan kalimat-kalimat diluar tabel adalah valid pada sistem pangkalan data,

namun hal tersebut dapat menimbulkan kesalahan dan ketidakvalidan data ketika kita

mengkonversi data tersebut, karena kalimat-kalimat tersebut juga akan ikut

dikonversikan dan dibaca sebagai nilai data dari tabel. Tabel yang valid untuk

dikonversi pada sistem pangkalan data Ms Excel adalah tabel yang tidak

(42)

Tabel yang tidak valid Tabel yang valid

”Keterangan tabel”

”Keterangan tabel”

Gambar 3.1 Struktur tabel yang valid dan tidak valid untuk dikonversikan.

Tabel yang tidak valid sudah pasti tidak konsisten setelah dikonversikan.

Kasus ini dapat dilihat ketika kita mengkonversi file databaru mahasiswa 2003.xls

(lihat pada lampiran A.1), dimana hasilnya akan menjadi tidak valid (lihat pada

lampiran C.1). Hal ini terjadi karena nama-nama kolom dari file ini berubah.

Perubahan ini terjadi karena keterangan tabel pada baris pertama pada sistem

pangkalan data Ms Excel dibaca menjadi nama-nama kolom oleh aplikasi konversi

data.

Sedangkan untuk file databaru mahasiswa 2003(2).xls (lihat pada lampiran

A.2), ketika kita konversikan hasilnya akan tetap valid (lihat pada lampiran C.2). Hal

ini karena nama-nama kolomnya tidak ada mengalami perubahan. Jadi, dari

permasalahan ini dapat diketahui bahwa penyebab kesalahan data adalah penggunaan

kalimat di luar tabel pada sistem pangkalan data Ms Excel.

b. Tipe data

Tidak adanya deklarasi tipe data untuk setiap kolom (field), karena tipe data sebuah kolom ditentukan oleh nilai-nilai data (isi) kolomnya. Hal ini akan mengakibatkan

peluang kemungkinan data tidak akurat dan tidak konsisten sangat besar, karena

A B

(43)

kolom yang kemungkinan berbeda tipe datanya dari data tersebut, sehingga terjadi

kesalahan data, namun bagi sistem pangkalan data Ms Excel, hal ini tidak akan ada

masalah, artinya tidak akan ada pesan kesalahan atau peringatan dari sistemnya

sehingga mungkin saja kita tidak tahu kesalahan itu. Akan tetapi akibat dari kesalahan

ini, kemungkinan data akan berubah atau hilang setelah dikonversikan. Perhatikan

gambar 3.2 berikut ini.

bertipe

real

bertipe karakter data hilang

Gambar 3.2 Memasukkan nilai data yang tipe datanya tidak sesuai dengan

tipe data kolomnya.

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa nilai data dari empat baris pertama

menentukan tipe data dari kolom tersebut, yaitu bertipe data integer. Sedangkan nilai

data dari dua baris selanjutnya, tipe datanya berbeda dengan tipe data kolomnya,

setelah dikonversikan tipe data tersebut berubah. Dengan demikian data menjadi tidak

konsisten dan tidak valid lagi. Untuk pembahasan lebih lanjut terhadap kasus ini dapat

dilihat pada subbab 4.1.2.

Gambar 3.3 berikut ini menunjukkan proses analisis validitas data pada sistem

pangkalan data Ms Excel yang dilakukan penulis. Field1 (bertipe integer)

13 35 4 24 2.50 karakter

(44)

Sistem pangkalan data

Ms Excel File XML

Gambar 3.3 Analisis validitas data pada sistem pangkalan data

Ms Excel.

Dengan demikian persyaratan sebuah tabel sistem pangkalan data Ms Excel yang akan

dikonversikan adalah:

1. Tidak menggunakan kalimat di luar tabel seperti judul tabel dan kalimat-kalimat

keterangan lainnya. Jadi, pastikan bahwa semua data yang ada adalah isi atau nilai

dari tabelnya.

2. Tipe data kolomnya harus ditetapkan terlebih dahulu, yaitu dengan cara

memastikan bahwa semua data pada suatu kolom mempunyai tipe data yang sama.

3.1.2 Analisis Efektifitas dan Efisiensi Data

Analisis efektifitas dan efisiensi data yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

1. Pembuatan tabel pada sistem pangkalan data Ms Excel dilakukan secara otomatis

dengan menentukan nama kolomnya pada baris pertama, lalu kita masukkan

nilai-nilai data untuk setiap kolomnya. Jadi, tanpa ada suatu statement (perintah), yang harus dihafal dan diperiksa kebenarannya.

2. Desain tabel juga dapat dilakukan dengan mudah, tanpa menggunakan statement. Desain tabel seperti menentukan lebar dan tinggi sebuah kolom, baris, dan cell, menentukan jenis, warna, dan besarnya font, dan sebagainya dapat dilakukan

- Data menggunakan kalimat di luar tabel

- Data berisi nilai yang tipe datanya berbeda dengan tipe data kolomnya

(45)

secara langsung dan cepat. Hal ini tidak akan mengganggu isi dari tabelnya.

Dengan demikian sebuah tabel akan terlihat lebih jelas. Perhatikan gambar 3.4

berikut ini.

menentukan jenis font

drag pembatas ini untuk menentukan besar font

memperlebar kolom dan cell menentukan warna font

drag pembatas ini untuk memasukkan nilai data menentukan memperlebar barisdan cell nama kolom

Gambar 3.4 Pembuatan dan pengeditan tabel pada sistem pangkalan data

Ms Excel.

3. Menampilkan data berdasarkan kriteria tertentu dapat dilakukan melalui perintah

list pada menu bar Data. Jadi, kita dapat melihat keberadaan data serta memeriksa kebenaran data dengan mudah. Perhatikan gambar 3.5 berikut ini.

Gambar 3.5 Perintah list untuk menampilkan data.

4. Modifikasi struktur tabel, seperti penambahan kolom, penghapusan kolom,

(46)

dilakukan dengan mudah dan cepat. Hal ini karena kita dapat melakukannya

secara langsung terhadap tabel tersebut dengan menggunakan pointer dan menu-menu format yang tersedia. Jadi, tanpa menggunakan perintah atau statement

tertentu.

5. Pemasukan data (input data) dilakukan secara manual. Hal ini sungguh akan melelahkan dan menghabiskan waktu yang lama untuk data yang begitu besar.

Jadi, penanganan input datanya kurang efektif dan kurang efisien.

3.2 Analisis Konversi Data dari Sistem Pangkalan Data Ms Excel ke File XML

Konversi data dari sistem pangkalan data Ms Excel ke file XML disini, menggunakan

Aioob XML Database Converter. Dengan demikian, analisis konversi data yang

dilakukan, menggunakan aplikasi konversi ini. Untuk pertama kali, dengan aplikasi

konversi ini, kita akan membuka file sistem pangkalan data Ms Excel melalui fitur

Open Database Connection (ODBC) dan kita akan analisis hal-hal yang terjadi.

3.2.1 Analisis Validitas Data

Analisis ini dilakukan terhadap tiga file sistem pangkalan data Ms Excel yang akan

dikonversikan ke file XML, diantaranya:

3.2.1.1 File databaru mahasiswa 2003.xls

File ini dapat dilihat pada lampiran A.1. File ini akan dibaca oleh Aioob XML

Database Converter, hasilnya dapat dilihat pada lampiran C.1. Dari hasil pembacaan

(47)

a. Struktur tabel

Baris pertama kolom pertama file databaru mahasiswa 2003.xls adalah kalimat

”Tabel1: NEM Mahasiswa Baru Tahun Ajaran 2003/2004”, setelah dibaca oleh Aioob

XML Database Converter, kalimat ”Tabel1: NEM Mahasiswa Baru Tahun Ajaran

2003/2004” ditentukan menjadi nama kolom pertama tabel tersebut pada Aioob XML

Database Converter. Dengan demikian, nama kolom tabel tersebut tidak konsisten lagi

pada aplikasi ini. Sedangkan, baris pertama kolom kedua, ketiga, dan seterusnya file

databaru mahasiswa 2003.xls adalah kosong (tidak bernilai) setelah dibaca oleh Aioob

XML Database Converter, data kosong tersebut ditentukan sebagai nama kolom,

dengan nama F2 (field kedua), F3 (field ketiga), dan seterusnya. Perhatikan gambar

3.6 berikut ini.

Data pada Sistem Pangkalan Data Ms Excel

Tabel 1: NEM Mahasiswa Baru Tahun Ajaran 2003/2004

No NIM NAMA Tempat/tgl Lahir Anak Dari Asal Sekolah Propinsi NEM

Dibaca oleh

Aioob XML Database Converter

Tabel 1: NEM Mahasiswa Baru

Tahun Ajaran 2003/2004 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 NIM NAMA Tempat/Tgl

Lahir

Anak

Dari

Asal

Sekolah

Propinsi

Gambar 3.6 Kesalahan pembacaan tabel oleh aplikasi konversi data.

Hasil pembacaan oleh Aioob XML Database Converter diatas jelas salah dan

tidak konsisten, hal ini karena file databaru mahasiswa 2003.xls, nama-nama

kolomnya adalah No, NIM, NAMA, Tempat/tgl Lahir, Anak Dari, Asal Sekolah,

(48)

Converter, nama-nama kolom file tersebut berubah menjadi Tabel1: NEM Mahasiswa

Baru Tahun Ajaran 2003/2004, F2, F3, F4, F5, F6, F7 dan F8. Jadi, tabel dari File

databaru mahasiswa 2003.xls pada Aioob XML Database Converter tidak valid.

Kesalahan yang terjadi disini kesalahan pembacaan nama-nama kolom, dimana yang

dibaca menjadi nama-nama kolom oleh aplikasi konversi datanya adalah kalimat di

luar tabel. Perhatikan gambar 3.7 berikut ini.

Sistem pangkalan data

Ms Excel Aioob XML Database Converter

Gambar 3.7 Penyebab kesalahan pembacaan data oleh Aioob XML Database

Converter.

b. Nilai Data

Nilai-nilai data yang kosong (tidak bernilai) dari tabel file databaru mahasiswa

2003.xls (lihat pada lampiran A.1) akan tetap kosong pada Aioob XML Database

Converter (lihat pada lampiran C.1). Namun, data pada baris keempat pada Aioob

XML Database Converter pada kolom Tabel1: NEM Mahasiswa Baru Tahun Ajaran

2003/2004 dan F8 seharusnya berisi data ”No” dan ”NEM” seperti pada sistem

pangkalan data Ms Excel, namun data tersebut kosong (tidak bernilai). Perhatikan

gambar 3.8 berikut ini.

Data menggunakan kalimat diluar tabel

Pembacaan nama-nama kolom

(49)

Data pada Sistem Pangkalan Data Ms Excel

dibaca oleh

Aioob XML Database Converter

data tidak bernilai, data tidak bernilai, seharusnya bernilai No seharusnya bernilai NEM

Gambar 3.8 Hilangnya data setelah dibaca oleh Aioob XML Database Converter.

Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa data yang menjadi kosong (tidak

bernilai) pada aplikasi konversi data terjadi karena data “No” dan “NEM” bertipe data

karakter, sedangkan tipe data kedua kolomnya adalah numerik. Dengan demikian data

tersebut tidak dapat dibaca oleh kolomnya.

3.2.1.2 File databaru mahasiswa 2003(2).xls

File ini dapat dilihat pada lampiran A.2. Melihat kesalahan dari file sebelumnya, file

databaru mahasiswa 2003(2).xls ini merupakan perbaikan dari file databaru

mahasiswa 2003.xls, dimana judul tabelnya dihilangkan, sehingga data-data yang ada

merupakan isi dari tabel tersebut. File ini akan dibaca oleh Aioob XML Database

Converter, hasilnya dapat dilihat pada lampiran C.2.

Hasil pembacaan tabel tersebut sudah lebih konsisten. Hal ini karena baris

(record) yang menjadi baris nama-nama kolom pada sistem pangkalan data Ms Excel dibaca oleh Aioob XML Database Converter juga sebagai baris nama-nama kolom.

(50)

a. Nilai Data

Dari hasil pembacaan data file ini (lihat pada lampiran C.2) dapat dilihat bahwa data

tersebut berbeda dengan data asalnya pada sistem pangkalan data Ms Excel (lihat pada

lampiran A.2). Hal ini dapat kita perhatikan pada kolom NEM. Ketidaksesuaiannya

adalah pada sistem pangkalan data Ms Excel, kolom NEM bertipe data real

menggunakan tanda koma (,) sebagai tanda pemisah bilangan bulat dan pecahannya,

dengan pembulatan dua digit dibelakang tanda koma. Ini bukan merupakan aturan

dalam bahasa Inggris. Sedangkan pada Aioob XML Database Converter, kolom NEM

tetap bertipe data real namun menggunakan tanda titik (.) sebagai tanda pemisah bilangan bulat dan pecahannya dan banyaknya angka dibelakang koma dibiarkan

sampai 15 digit. Dengan demikian pembacaan data tidak valid. Gambar berikut ini

merupakan proses pembacaan data yang dilakukan oleh Aioob XML Database

Converter terhadap kolom NEM.

Data pada Sistem Pangkalan Data Ms Excel Aioob XML Database Converter

NEM NEM

72,83 dibaca 72.829999999999996

Gambar 3.9 Kesalahan pembacaan data bilangan real.

Dari gambar 3.9 diatas dapat dilihat bahwa data yang dibaca mengalami

perubahan. Hal ini terjadi karena penggunaan tanda koma sebagai pemisah bilangan

bulat dan pecahannya sehingga pembacaan data berubah dan menjadi tidak konsisten

dan tidak valid. Seharusnya aplikasi konversi data ini membaca data tetap pada

keadaan awalnya, tanpa adanya perubahan walaupun dengan maksud untuk

memperinci data. Karena dengan adanya perubahan data, walaupun begitu kecil, akan

membuat seluruh data tidak valid lagi dan akhirnya data tidak dapat dipercaya lagi

(51)

Data pada Sistem pangkalan data

Ms Excel Aioob XML Database Converter

baca

Gambar 3.10 Penyebab kesalahan konversi data bilangan real.

b. Tipe Data

Penggunaan tipe data juga sangat penting untuk diperhatikan dalam konversi data.

Harus dipastikan bahwa tipe data setiap field (kolom) tidak berubah setelah dikonversikan. Dari file databaru mahasiswa 2003(2).xls diatas, tipe datanya tetap

konsisten. Perhatikan gambar 3.11 berikut.

Data pada sistem pangkalan data Ms Excel

integer karakter karakter karakter karakter karakter karakter real

dibaca oleh

Aioob XML Database Converter

integer karakter karakter karakter karakter karakter karakter real

Gambar 3.11 Pembacaan tipe data oleh Aioob XML Database Converter.

Data bilangan real

menggunakan tanda koma sebagai pemisah angka

bilangan bulat dengan pecahannya

Gambar

Gambar 2.1 Proses pertukaran data antar sistem pangkalan data Ms Excel dan
Tabel 1: NEM Mahasiswa Baru Tahun Ajaran 2003/2004
Gambar 3.7 Penyebab kesalahan pembacaan data oleh Aioob XML Database
Gambar 3.10 Penyebab kesalahan konversi data bilangan real.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Meski tampak berada di pihak Anti-realisme mutlak karena tidak mempercayai realitas sebagai Wujud yang mandiri terhadap dirinya, mereka tetap mengandaikan sesuatu yang telah

Pengacuan anaforis adalah salah satu kohesi gramatikal yang berupa satuan lingual tertentu yang mengacu pada satuan lingual lain yang mendahuluinya, atau mengacu anteseden di

Semua sarana dan prasarana tersebut adalah untuk mendukung aktivitas Kantor Perwakilan, untuk itu kami atas nama Keluarga Besar BPK-RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat

Adapun yang dimaksud dengan media massa dalam penelitian ini adalah bahwa setiap Program News Dakwah disiarkan dalam sebuah media yang terlembaga, pesan yang ditujukan untuk

Kepala bagian dan seluruh jajaran staf bagian Ilmu Kedokteran Forensik (IKF) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang telah mengijinkan kami mengerjakan dan bimbingan

Dilihat bahwa ada dua perusahaan mengalami penurunan kondisi keuangan dengan melihat bahwa pada tahun 2012 sebanyak 40% berada dalam keadaan grey area , 40%

3 Variasi model produk -5,126 tidak puas 2 Ketersediaan ukuran produk saat dibutuhkan 2,221 puas 8 Kualitas dari bahan yang digunakan -0,892 puas 4 Kualitas pengeleman terhadap

Dalam penelitian ini terlihat bahwa klorofil a pada daun hijau dari tanaman terinfeksi yang diberi perlakuan pupuk daun jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman