UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN
AKUNTANSI AKTIVA TETAP
PADA PT. TRAKINDO UTAMA
SUMATERA AREA
SKRIPSI MINOR
Diajukan Oleh :
NOVIANA SASMITA
052102145
AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI SDIPLOMA III MEDAN
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI MINOR
NAMA : NOVIANA SASMITA
NIM : 052102145
JURUSAN : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT.TRAKINDO UTAMA SUMATERA AREA
Tanggal : 31 Mei 2008 Pembimbing/Penanggung Jawab
( Drs. Rasdianto, M.Si, Ak ) NIP : 130 936 278
Tanggal : 02 Juni 2008 Ketua Program Studi D III Akuntansi
( Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak ) NIP : 131 568 370
Tanggal : 02 Juni 2008 Dekan
LEMBAR PERSEMBAHAN
“……Dan sesungguhnya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan”.
(QS.AL – Mujadallah : 11)
“Pelajarilah olehmu akan ilmu, sebab mempelajari ilmu akan memberi rasa takut kepada Allah SWT, menuntutnya merupakan ibadah, mengulang-ulangnya merupakan tasbih, membahasnya merupakan
jihad, mengajarkannya kepada orang lain yang belum mengetahui merupakan sedekah dan menyerahkannya kepada ahlinya merupakn
pendekatan diri kepada Allah SWT”. (HR. Ibnu Abdul)
“Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk maksud mencari ilmu pengetahuan, maka Allah SWT akan memudhkan untuknya jalan ke
syurga”. (Al – Hadist)
Dengan rasa syukur kepada Allah SWT, Ananda
persembahkan laporan tugas akhir ini sebagai ungkapan rasa
cinta dan bakti Ananda yang paling mendalam kepada:
Serta kepada seluruh keluarga besar yang telah banyak
memberikan dukungannya, baik moril maupun materil.
Ayah dan Bunda, terima kasih atas doa dan segala
pengorbanan yang telah diberikan kepada Ananda selama ini.
Insya Allah apa yang telah Ananda peroleh mendapatkan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat ALLAH SWT, atas segala berkah, rahmat, dan hidayah yang telah
diberikan-Nya kepada penulis sehingga akhirnya skripsi minor ini dengan judul
“Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area”, dapat
terselesaikan dengan baik.
Skripsi minor ini dibuat dengan tujuan guna memenuhi salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Akuntansi pada Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan skripsi minor ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, penulis tidak
menutup diri atas segala kritik dan saran yang diberikan dari berbagai pihak yang
sifatnya membangun, guna kesempurnaan skripsi minor ini di masa yang akan
datang.
Di samping itu, dalam penyelesaian skripsi minor ini penulis juga banyak
menerima bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Baik itu yang bersifat
material maupun spritual. Maka dari itu, pada kesempatan ini izinkanlah penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi Diploma
3. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing penulis, yang telah
banyak meluangkan waktunya dalam membimbing dan memberikan
masukan-masukan yang bermanfaat bagi penulis.
4. Bapak Muhammad Simba Sembiring, SE selaku Kasubag Pendidikan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Seluruh staff dan pegawai PT. Trakindo Utama yang telah banyak membantu
penulis dalam memberikan data-data dan informasi yang dibutuhkan, terutama
kepada : Pak Fikri selaku Manajer Bagian Keuangan, Pak Maslyzon, Bu Ike, Pak
Zul, Pak Chandra, Pak Nanda, serta Pak Dimas.
6. Teristimewa buat kedua orang tua tercinta, Ayahanda Sujarno dan Ibunda:
Bainal Umiati yang telah banyak mencurahkan kasih sayang dan cintanya kepada
penulis selama ini. Terima kasih atas segala doa dan bantuan yang diberikan.
Mudah-mudahan skripsi minor ini menjadi suatu awal yang dapat penulis berikan
untuk membahagiakan ayah dan ibu. Serta kepada orang tua angkat penulis (Elok
dan Pak Arfan) yang juga banyak memberikan bantuan baik material maupun
spritual.
7. Kepada Bapak Prof. DR. Ramli, SE, MS beserta keluarga yang ikut berperan
membantu penulis dalam memberikan motivasi, semangat serta
masukan-masukan untuk menghadapi situasi dan keadaan di lingkungan kampus.
8. Untuk para sahabat penulis, Emy, Tika, Rina T dan Riza yang telah memberikan
semangat dan perhatiannya, serta menemani penulis selama masa perkuliahan.
Dan khusus untuk sahabat terbaik penulis, Faulia Syafrina yang telah setia
Terima kasih untuk semua kebaikannya. Semoga persahabatan kita bisa bertahan
selamanya.
9. Buat Willy (temannya Faulia), yang telah ikut berperan memberikan bantuan
materialnya kepada penulis. Terima kasih atas printnya.
10.Teman-teman seperjuangan angkatan 2005, grup A, B dan khususnya anak-anak
grup C yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu. Terima kasih atas
dukungan dan dorongannya selama ini.
Serta kepada semua pihak yang lain, yang telah membantu penulis secara
langsung ataupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi minor ini.
Akhir kata penulis berharap, semoga skripsi minor ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis sendiri pada khususnya.
Penulis
Noviana Sasmita
NIM. 052102145
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
BAB I : PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4
D. Metode Penelitian ... 5
BAB II : PT. TRAKINDO UTAMA SUMATERA AREA A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 7
B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 9
C. Jenis-jenis dan Pengklasifikasian Aktiva Tetap ... 23
D. Penentuan Harga Perolehan Aktiva Tetap ... 24
E. Metode Penyusutan Aktiva Tetap ... 30
F. Pengeluaran yang Berhubungan dengan Pemakaian Aktiva Tetap ... 32
G. Pelepasan dan Penghapusan Aktiva Tetap ... 34
H. Penyajian Aktiva Tetap Dalam Neraca Perusahaan ... 37
A. Pengklasifikasian Aktiva Tetap ... 40
B. Penentuan Harga Perolehan Aktiva Tetap ... 43
C. Metode Penyusutan Aktiva Tetap ... 49
D. Pengeluaran yang Berhubungan dengan
Pemakaian Aktiva Tetap ... 53
E. Pelepasan dan Penghapusan Aktiva Tetap ... 56
F. Penyajian Aktiva Tetap Dalam
Neraca Perusahaan ... 58
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 61
B. Saran... 63
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Setiap perusahaan baik itu perusahan dagang, perusahaan jasa maupun
perusahaan industri tentu memiliki sejumlah aktiva tetap. Dimana aktiva tetap
tersebut digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, disamping
aktiva-aktiva lainnya. Aktiva tetap merupakan salah satu perkiraan yang tercantum di
dalam neraca perusahaan setelah aktiva lancar (kas, piutang usaha, persediaan, beban
dibayar dimuka, dan lain-lain).
Aktiva tetap adalah harta atau asset perusahaan yang digunakan dalam operasi
perusahaan dan tidak dimasudkan untuk dijual, dan dalam rangka kegiatan normal
perusahaan serta mempunyai masa manfaat ekonomis lebih dari 1 (satu) tahun.
Pengadaan suatu aktiva tetap tentunya disesuaikan dengan jenis dan kebutuhan
perusahaan. Contoh aktiva tetap yang biasanya dimiliki setiap perusahaan seperti,
tanah, gedung/bangunan, kendaraan, mesin dan peralatan. Aktiva tetap yang terdapat
di perusahaan ini dapat digunakan berulang-ulang dalam proses kegiatan operasional,
selama masa taksiran ekonomis aktiva tersebut.
Pada umumnya jumlah modal yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh
aktiva tetap relatif cukup besar. Selain itu, diperlukan juga biaya perawatan dn
pemeliharaan agar aktiva tetap tersebut dapat digunakan sesuai dengan rencana
perusahaan. Oleh karena itu dalam pengelolaan aktiva tetap dibutuhkan suatu
penilaian yang dapat dilihat dari sudut akuntansi, sehingga modal yang dikeluarkan
Pengeluaran biaya untuk pemeliharaan dan perawatan aktiva tetap tersebut,
diantaranya dapat menambah masa manfaat aktiva tetap itu sendiri, meningkatkan
kapasitas, dan meningkatkan kualitas produksi.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengelola aktiva tetap pada manajemen
perusahaan, seperti kesalahan dalam penaksiran masa ekonomis, kesalahan
pembebanan penyusutan aktiva tetap, dan pemeliharaannya yang tidak benar, maka
akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan yang bersangkutan. Untuk itu
manajemen perusahaan perlu membuat suatu penerapan akuntansi aktiva tetap yang
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Standar Akuntansi Keuangan ini juga bertujuan agar informasi tentang aktiva tetap
yang disajikan dalam laporan keuangan (neraca) dapat dipercaya oleh pihak internal
maupun eksternal perusahaan, serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, manajemen perusahaan juga harus menetapkan suatu kebijakan
tertentu mengenai aktiva tetap yang dimilikinya. Kebijakan-kebijakan akuntansi
tersebut yang ditetapkan suatu perusahaan meliputi: harga pokok perolehan,
pencatatan metode penyusutan, dan pembebanan biaya yang terjadi selama masa
manfaat ekonomis aktiva tetap tersebut. Penilaian yang tepat serta pengawasan yang
memadai terhadap aktiva tetap akan mewujudkan kegiatan operasional yang sesuai
dengan tujuan perusahaan.
PT. TRAKINDO UTAMA SUMATERA AREA merupakan suatu
perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang jual-beli alat berat, seperti traktor
dan berbagai jenis suku cadangnya. Sebagai perusahaan besar, PT. TRAKINDO
UTAMA SUMATERA AREA sudah tentu memiliki bermacam-macam aktiva tetap
inventaris kantor lainnya. Dengan banyaknya aktiva tetap yang dimiliki oleh
perusahaan ini, maka manajemen perusahaan melakukan suatu penerapan akuntansi
aktiva tetap yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Dalam skripsi minor ini, penulis merasa tertarik untuk lebih mengetahui dan
memahami tentang akuntansi aktiva tetap yang diterapkan dalam suatu perusahaan,
mengingat peranan aktiva tetap sangat penting bagi kegiatan operasional dalam
rangka mencapai tujuan perusahaan. Untuk itu penulis melakukan suatu penelitian
secara langsung pada PT. TRAKINDO UTAMA SUMATERA AREA, dengan
meminta data-data dan informasi yang dibutuhkan sehubungan dengan aktiva tetap.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis memilih judul “AKUNTANSI AKTIVA
TETAP PADA PT. TRAKINDO UTAMA SUMATERA AREA”.
B. Perumusan Masalah
Aktiva tetap memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan opersional
perusahaan, seperti tanah, kendaraan, gedung, mesin-mesin dan peralatan. Dimana
aktiva –aktiva tetap ini dibutuhkan untuk melakukan proses produksi, pendistribusian
atau pemasaran produk, dan lain sebagainya. Sehubungan dengan itu, maka penulis
mencoba merumuskan masalah yang berkaitan dengan perlakuan akuntansi terhadap
aktiva tetap, yaitu:
“Apakah penerapan akuntansi aktiva tetap yang dilakukan oleh PT. Trakindo
Utama Sumatera Area telah sesuai dan mengikuti SAK (Standar Akuntansi
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Melengkapi tugas dan memenuhi syarat guna menyelesaikan pendidikan
Program Diploma III Akuntansi pada Fakultas Ekonomi – Universitas
Sumatera Utara.
b. Mempelajari dan menilai sistem akuntansi aktiva tetap yang ada pada
perusahaan.
c. Mengetahui metode yang digunakan perusahaan dalam menghitung
penyusutan, perolehan dan nilai buku aktiva tetap.
2. Manfaat Penelitian
a). Bagi Penulis
Dapat mengetahui bagaimana penerapan akuntansi aktiva tetap dalam
perusahaan, khususnya pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area sekaligus
menambah pengetahuan dan wawasan, serta sebagai bahan pertimbangan
mengenai materi pembahasan ini yang sebelumnya telah diterima
diperkuliahan.
b). Bagi Perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan untuk menciptakan penerapan akuntansi
aktiva tetap yang baik dalam perusahaan, melihat dimana kekurangan
perusahaan dalam menerapkan sistem akuntansi aktiva tetap ini, serta
dapat juga menentukan kebijakan akuntansi pada masa yang akan datang,
D. Metode Penelitian
Untuk memperoleh sejumlah data dan informasi yang dibutuhkan dalam
penyusunan skripsi minor ini, penulis melakukan serangkaian penelitian yang
ditujukan langsung pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area. Beberapa metode
penelitian yang digunakan, terdiri dari :
1). Sumber Data
a. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung oleh penulis dari hasil riset (survey) dan
wawancara dengan pegawai atau pihak yang berwenang yang berhubungan
dengan objek penelitian, yaitu PT. Trakindo Utama Sumatera Area.
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh penulis dari sumber lain yang mendukung data primer
dalam proses pemelitian, seperti laporan keuangan. Dari laporan keuangan
tersebut dapat dilihat bagaimana cara penyajian perkiraan aktiva tetap di
neraca serta daftar penyusutannya.
2). Metode Pengumpulan Data
(a). Penelitian Kepustakaan (Library Reseach)
Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan melalui
sumber-sumber kepustakaan dan melakukan pembahasan dari kumpulan buku bacaan,
(b).Penelitian Lapangan (Field Reseach)
Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan untuk memperoleh
data-data dan informasi sebagai bahan analisa penulis, dengan mendatangi
langsung objek penelitian (PT. Trakindo Utama Sumatera Area). Adapun cara
yang dilakukan, antara lain :
Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap
hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.
Wawancara (Interview), yaitu mengadakan tanya jawab langsung
dengan pegawai atau pihak berwenang yang berhubungan dengan objek
penelitian, untuk memperoleh data dan informasi yang sesuai dengan
BAB II
PT. TRAKINDO UTAMA SUMATERA AREA
A. Sejarah Singkat Perusahaan
PT.TRAKINDO UTAMA pertama kali didirikan pada tanggal 23 Desember
1970 oleh A.H.K Hamami. Perusahaan ini pada awalnya bergerak khusus di bidang
perdagangan. Namun sekarang, perusahaan ini sudah berkembang menjadi
perusahaan yang juga bergerak di bidang jasa.
Sebagai perusahaan dagang, PT.Trakindo Utama menawarkan berbagai
rangkaian produk lengkap alat-alat berat dengan merek “Caterpillar” yang dikenal
luas diseluruh dunia sebagai yang paling tangguh, paling kuat dan paling handal
untuk kebutuhan industri pertambangan, kehutanan, kontruksi, kelautan serta migas.
Contohnya : Track-type Tractor, Wheel Dozer, Backhoe Loader, dll. Selain alat-alat
berat tersebut, PT.Trakindo Utama juga menawarkan mesin-mesin Caterpillar yang
digunakan untuk mesin kendaraan darat dan laut, alat kontruksi dan pengembangan,
industri maupun pembangkit tenaga listrik untuk berbagai keperluan. Dari berbagai
produk yang dijelaskan di atas, masih banyak lagi produk-produk lain yang
ditawarkan oleh PT.Trakindo Utama, seperti rangkaian lengkap suku cadang asli
produk Caterpillar, maupun yang Non-Caterpillar.
Sejalan dengan perkembangan yang terjadi, PT.Trakindo Utama tidak hanya
menawarkan berbagai produk berkualitas, namun juga memberikan pelayanan jasa
berupa services (misalnya service perbaikan mesin) dan rental dengan nama “CAT®
PT. Trakindo Utama memiliki kantor pusat di Jakarta. Dari kantor pusat
inilah PT. Trakindo Utama beroperasi melayani pelanggan yang tersebar di seluruh
Indonesia.
Di bawah ini, penulis akan mejelaskan mengenai sejarah perkembangan
PT.Trakindo Utama dari tahun ke tahun :
1970 : - A.H.K.Hamami mendirikan PT.Trakindo Utama pada tanggal 23
Desember.
1971 : - Trakindo resmi menjadi agen tunggal Caterpillar di indonesia pada
tanggal 13 April.
1977 : - Trakindo mendirikan anak perusahaan PT.Sanggar Sarana Baja, untuk
memberikan layanan perancangan dan fabrikasi untuk pasar industri
peralatan berat.
1982 : - PT.Natra Raya berdiri sebagai perusahaan patungan antara Caterpillar
Inc. dan Trakindo yang bergerak di bidang manufaktur dan perakitan
alat berat Caterpillar.
1992 : - Trakindo mendirikan anak perusahaan, PT.Sumberdaya Sewatama, yamg memberikan solusi genset terpadu untuk berbagai kebuthan.
1993 : - Divisi Mining Trakindo dibentuk untuk mendukung industri pertambangan Indonesia dengan layanan dan peralatan kelas dunia.
1995 : - Trakindo mendirikan anak perusahaan, PT.Chandra Sakti Utama Leasing, untuk memberikan layanan pembiayaan pembelian peralatan
berat Caterpillar.
1997 : - Trakindo mendirikan anak perusahaan, PT.Cipta Kridatama, untuk
memberikan layanan kontractor dan sewa bagi industri pertambangan.
- Trakindo mendirikan anak perusahaan, PT.Cipta Krida Bahari, untuk
memberikan jasa layanan logistik.
1998 : - Trakindo resmi menjadi agen produk Baldwin Dan Olympian.
1999 : - Trakindo mendirikan anak perusahaan, PT.Mitra Solusi Telematika,
yang memberikan fasilitas dan layanan manajemen tekhnologi
informasi, termasuk pusat data recovery bisnis dan informasi.
2000 : - PT.Tiara Marga Trakindo berdiri pada tanggal 16 Agustus sebagai
perusahaan induk Grup Trakindo.
- Trakindo resmi menjadi agen produk Sykes Pumps.
2001 : - CAT Rental Store pertama dibuka.
B. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme
formal dengan nama organisasi dikelola. Struktur organisasi ini menunjukkan
kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara
fungsi-fungsi, bagian-bagian, atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan
kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu
organisasi/perusahaan.
PT. Trakindo Utama menerapkan organisasi berbasis – wilayah, yang
mencakup divisi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Indonesia Timur, serta menangani
lebih dari 50 kantor cabang. Selain itu, diterapkan juga Divisi Mining dan Power
System agar mampu memberikan layanan komprehensif yang fokus pada pelanggan
Srtuktur organisasi PT. Trakindo Utama Sumatera Area, terlalu kompleks
untuk disajikan secara verbal. Untuk itu manajer perusahaan perlu menggambarkan
suatu bagan organisasi (Organization Chart) untuk menunjukkan struktur
organisasinya. Bagan organisasi tersebut memperlihatkan susunan fungsi-fungsi,
departemen-departemen atau posisi-posisi organisasi dan menunjukkan bagaimana
hubungan diantaranya.
Satuan-satuan yang terpisah dalam PT. Trakindo Utama Sumatera Area,
biasanya digambarkan dalam bentuk kotak-kotak, dimana dihubungkan satu dengan
yang lainnya dengan garis yang menunjukkan rantai perintah dan jalur komunikasi
formal.
Bagan organisasi ini menggambarkan 5 (lima) aspek utama suatu struktur
organisasi, yaitu:
Pembagian kerja,
Manajer dan bawahan atau rantai perintah,
Tipe pekerjaan yagn dilaksanakan,
Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan, dan
Tingkatan manajemen.
Berikut ini merupakan bagan organisasi (Organization Chart) pada PT.
Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing posisi pekerjaan
berdasarkan struktur organisasi di atas, adalah sebagai berikut :
1. Accounting Supervisor
Mengkoordinir, memantau dan mengevaluasi laporan keuangan yang
meliputi seluruh transaksi dan pembiayaan. Seperti : biaya-biaya pemasaran,
suku cadang, modal servis, harta kekayaan, dan lain-lain.
Mempersiapkan, menganlisa dan mendistribusikan performance keuangan
(penjualan, SRE, OHD) termasuk berbagai ragam penjelasan antara
perbadaan anggaran dan kenyataannya.
Mengatur, mengawasi dan mengevaluasi anggaran perencanaan biaya,
termasuk analisa dan evaluasi biaya per departemen.
Memantau semua batas-batas waktu piutang pelanggan dan memantau
kelancaran pembayaran oleh pelanggan dan meminta bantuan pihak
pemasaran untuk melakukan tindakan yang diperlukan.
Bertindak secara sendiri untuk berkomunikasi dan melapor kepada manajer
keuangan sumatera area/divisi pengawasan keuangan atas terjadinya
penyimpangan/penyalahgunaan yang tidak sesuai dengan prosedur
perusahaan dan ketentuan yang berlaku pada suatu cabang dengan atau tanpa
persetujuan/sepengetahuan manajer cabang tersebut.
2. Parts Distribution Analyst
Mengumpulkan berbagai jenis data yang dibutuhkan untuk menganalisa
aktivitas (kegiatan) produk bagian “Parts” atau suku cadang (Pengoperasian,
Menganalisa data, mengenal dan mengembangkan hasil koreksi atau sebagai
alternatif tindakan antisipasi untuk kemajuan perusahaan.
Mempersiapkan rekomendasi atas aktivitas Parts berdasarkan implementasi
dan analisa data serta mendistribusikan laporan mengenai jumlah produk
yang dibutuhkan.
Mengawasi aktivitas produk bagian suku cadang, mengevaluasi
pemenuhannya untuk prosedur-prosedur dan rekomendasikan yang diberikan.
Menganalisa jenis-jenis PRA reguler, menjalin hubungan dengan departemen
lain sebagai daftar final, menjalankan selangkah-demi selangkah kontrol
akhir dari proses PRA tersebut.
Mempersiapkan dan menyampaikan kepada kantor-kantor cabang: Analisa
BO, Persediaan produk yang hampir habis, Kegiatan Rekapitulasi, Persediaan
produk yang telah habis, Proteksi persediaan, Persediaan yang bernilai tinggi,
dan sebagainya.
3. Personnel Coordinator
Meninjau, mengawasi dan mensosialisasikan segala bentuk kompensasi dan
peraturan-peraturan yang disesuaikan dengan peraturan pemerintah dan biaya
hidup setempat ke semua karyawan, termasuk laporan gaji bulanan, fasilitas,
biaya-biaya tambahan dan administrasi atas pemberian-pemberian hadiah.
Mengawasi semua bentuk administrasi perorangan, termasuk penerimaan
karyawan-karyawati baru, pemindahan karyawan, pemberhentian karyawan,
4. Human Resources Specialist
Memantau dan mengawasi penerimaan, penyeleksian, pembagian tugas dan
pemrosesan penempatan karyawan secara efektif.
Melengkapi, mendistribusikan dan memperbaharui gambaran posisi untuk
setiap jabatan-jabatan pekerjaan.
Merencanakan, mensosilisasikan dan mengatur persiapan PMD individu serta
mengumpulkannya untuk mengembangkan kompetensi dan penampilan
individu yang berkaitan dengan informasi.
Merencanakan, mengatur, menjalankan dan mengawasi proses pembelajaran
(TNA, pelaksanaan program pembelajaran, mengatur keefektifan pelatihan
dan alat-alat pelatihan).
Membantu dan mendidik kantor cabang untuk mengadakan penilaian
kemampuan.
5. Technical Support Engineer
Mengidentifikasi, menganalisis dan menginvestigasi masalah produk dan
keputusan-keputusan manajemen peralatan (keputusan tentang perawatan,
aplikasi dan pengoperasiaanya)
Memantau pengoperasian peralatan, memberi masukan pada keputusan dan
kesulitan yang dihadapi, berhubungan dengan bagian teknik.
Mengambil tindakan yang benar yang berkaitan dengan bagian teknik,
berdasarkan tuntutan dari kantor pusat ke perusahaan industri Caterpillar.
Menganalisis kerusakan peralatan-peralatan, mengidentifikasi penyebab
utama dari kegagalan peralatan dan menyiapkan laporan analisa kegagalan
6. Instructor
Mengadakan dan menyusun pelatihan khususnya di Sumatera Area untuk
bagian mekanik, berdasarkan daftar dan anggaran kantor cabang,
mempersiapkan bahan pokok pelatihan mengumpulkan beberapa informasi
yang berhubungan denga kebutuhan pelatihan dari APD bersih, rekan kerja,
dan sebagainya. Menghimpun dan mengepalai kesusastraan serta alat-alat
yang digunakan selama masa pelatihan.
Memberikan pelatihan, meyakinkan dan membuat para peserta pelatihan
mengerti tentang pokok-pokok pelatihan; Mereview, menganalisa dan
menggunakan modul serta alat-alat pelatihan yang nantinya dipakai oleh
peserta pelatihan.
Mengajar secara perorangan, menjelaskan, menginformasikan, dan
mengawasi para peserta pelatihan dengan kekurangan pokok-pokok pelatihan
yang dapat dimengerti sejak proses pengajaran dan pembelajaran dilakukan;
menganalisis kemajuan ketrampilan peserta pelatihan selama masa pelatihan.
Mereview, menganalisis dan memodifikasi metode pengajaran dan
pembelajaran yang diadakan dalam rangka menciptakan pelatihan yang
cocok/ sesuai dengan kebuthan pelatihan, membuat laporan tentang para
peserta, serta menyusun jadwal pelatihan selanjutnya.
7. Service Analyst
Menganalisa, memperbaharui data ke dalam sistem yang disebut sebagai
DBS (misalnya : ketentuan harga, surat perintah kerja, pelaksanaan kerja, dan
8. Application Engineer
Menentukan penseleksian perlengkapan/peralatan berdasarkan aplikasi
kebutuhan konsumen, menyelesaikan tugas atau belajar memproduksi,
menganalisa biaya/simulasi investasi.
Menentukan susunan unit berdasarkan kebutuhan konsumen secara spesifik,
melakukan rangkaian aplikasi yang diharuskan, termasuk memilih alat
tambahan atau perlengkapan dari kedua jenis produk, baik produk Caterpillar
(CAT) atau yang bukan produka Caterpillar (Non – CAT), serta menambah
biaya asosiasinya.
Mengumpulkan data kemungkinan dari penjual (salesman) dan
sumber-sumber lainnya, menindak lanjuti status data, dan menciptakan laporan
proyek “Engine” (prospect report).
9. Used Parts Coordinator
Menetukan kondisi pasar dan laporan penjualan suku cadang bekas untuk
mendapatkan rekomendasi dan perencanaan kerja yang akan dicapai, guna
meningkatkan kinerja.
Mennetukan kebutuhan pelanggan dan bekerja sama dengan para pemasok
internal maupun eksternal untuk pengembangan produk yang sesuai dengan
pasar.
Mengatur bentuk promosi untuk menarik perhatian masyarakat guna
meningkatkan pengetahuan dealership regional secara menyeluruh.
Menjawab pertanyaan-pertanyaan staff dan pelanggan tentang suku cadang
Bekerja sama dengan manajer produk untuk pengembangan dan penetapan
program pemasaran untuk kebutuhan pelanggan.
Memberikan latihan kepada staff-staff daerah mengenai produk suku cadang
dan keuntungannya dan juga program pemasaran suku cadang serta
contoh-contoh mengenai nilai jual produk tersebut.
Membuat laporan bulanan ke manajemen, menyiapkan dan memproses
tagihan keuangan ke pemasok bila diperlukan.
10. Product Support Champion
Memantau penjualan suku cadang yang mencapai target yang ditentukan di
cabang-cabang dibawah pengawasan area sumatera, menganalisa dan
membuat perbandingan sesuai anggaran, menindaklanjuti kasus yang muncul
dan bermasalah serta memberikan solusi atas kasus tersebut.
Memeriksa dan menganalisa data-data berdasarakan Laporan Inspeksi CTS
dari para salesman, meminta pengesahan dari cabang untuk perencanaan
anggaran biaya dan meneruskannya ke kantor pusat.
Menindaklanjuti laju penjualan suku cadang yang sudah dianggarakan
persediaannnya.
Meneliti, menindaklanjuti serta mengesahkan dana insentif yang diajukan
oleh para salesman sebelum dikirim ke pusat.
Memberikan/menyediakan layanan tanya jawab dengan para staff dan
pelanggan di cabang-cabang tentang suku cadang suatu produk dan cara
penggunaannya.
Memberikan pelatihan/seminar mengenai suku cadang produk bila
11. Marketing Champion
Menyususn laporan PSSR (laporan pemeriksaan, laporan panggilan) dari
kantor-kantor cabang setiap hari atau bulan, meringkas dan mengirimkan
laporan tersebut ke Manager Pendukung Pemasaran Produk, sebelum
memutuskan tanggal untuk proses tuntuntan PSSR.
Memperbaharui dan memelihara mesin dan populasi mesin (MEP) dalam
sistem DBS. Membenarkan dan mengeshkan data DBS yang telah
diperbaharui.
Mempersiapkan laporan bulanan PSSR, menunjukkan kembali bagian-bagian
dari laporan tersebut dan membuat target penjualan service dan juga
menargetkan laporan bulanan PSSR dalam mengadakan CTS dan Laporan
Perbandingan, serta menyerahkannya ke bagian PSM Area.
Meringkas laporan PSSR (laporan pemeriksaan, perbandingan, laporan
panggilan) dari kantor-kantor cabang, menganalisa dan mengirimkan laporan
tersebut ke CEG. Ikut serta dalam pengembangan program “Inisiatif Proses
Ketersediaan Suku Cadang” (PAPI).
12. Customer Supporting Agreement (CSA) Supervisor
Mengadakan penelitian lapangan dan mengumpulkan data-data kebutuhan
pemakai, menganalisa, mengidentifikasi dan merumuskan kebutuhan
pemakai pada perbaikan jumlah unit dan menjaga pelayanan,
mengidentifikasi ketersediaan sumber-sumber penghasilan dan
mengartikannya ke dalam perjanjian kerjasama.
Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan perjanjian tersebut dalam kontrak
periodik, mengidentifikasi beberapa masalah yang terjadi, dan memberikan
masukan atau saran berupa tindakan perbaikan dalam mengantisipasi masalah
tersebut.
Menciptakan dan memelihara hubungan dengan konsumen yang sudah ada
mengenai barang dagangan , menempatkan kebutuhan konsumen berdasarkan
perjanjian yang ada dalam kontrak, dan meyakinkan konsumen terhadap
kontrak yang disetujui.
Menempatkan masukan baru/komplain/kebutuhan konsumen berdasarkan
pelaksanaan kontrak perjanjian, menganalisa dan menindak lanjuti masukan
tersebut menurut kebutuhan konsumen.
13. Customer Supporting Agreement (CSA) Engineer
Memeriksa kondisi peralatan pelanggan, estimasi biaya pelanggan untuk
penilaian harga yang diajukan.
Mempersiapkan rencana pekerjaan secara berkala, memantau pelaksanaan
pekerjaan dan harga yang dibebankan atas pekerjaan tersebut baik di
lapangan maupun di bengkel.
Mengkoordinasi dengan bagian-bagian internal maupun eksternal untuk
contoh implementasi tes dalam mengidentifikasi kerusakan peralatan.
Mempersiapkan suku cadang yang akan digunakan dan memastikan
tersedianya suku cadang yang diperlukan tersebut.
Mengkoordinasi pekerjaan untuk tekhnisi berdasarkan tingkatan posisi
mereka serta menentukan jumlah tekhnisi yang dibutuhkan untuk tiap-tiap
Mengesahkan tampilan laporan bulanan, laporan-laporan metric (MA,
MTTR, MTBF, Top 10 problem) dan laporan-laporan bulanan CSA serta
membuat rekomendasi atas laporan tersebut sebagai informasi untuk masa
depan.
Memantau dan memberikan rekomendasi sehubungan dengan aktivoitas
operasi unit, menganalisis unit data yang bergerak di area kehutanan serta
menganalisi unit data dari VIMS (analisa dan laporan optimalisasi produk
Fleet).
14. Marketing Analyst
Mendapatkan informasi untuk suatu nama proyek, pemilik, biaya yang
dibutuhkan, tempat dimana unit/machine itu berada, penilaian harga, nama
orang yang akan dihubungi dari berbagai sumber dan instruksi, meneruskan
informasi tersebut ke area dan cabang yang bersangkutan, memantau
pelaksanaan pekerjaan tersebut hingga selesai dan menyiapkan laporan
bulanan.
Mengumpulkan data dari DBS, HO (Machine Sales Administration) dan TU
Biz, TTR, ETAPR (Engine Transaction Analysis Product Report) dan MRS,
mereview dan menganalisis data tsb, membuat dan menyusun laporan
penjualan yang hilang, laporan tampilan reps, memperbaharui control panel,
memperbaharui BSC pemasaran dan mengirimkannya ke cabang-cabang.
Mengumpulkan, membuat dan menganalisis forecast (invoice forecast), data
dari cabang-cabang dan mengirimkannya ke HO.
Memperoleh informasi penjualan yang hilang dari TTR, surat-surat pis,
15. Secretary to General Manager
Mengidentifikasi kebutuhan personalia; mengarahkan dan menasehati
seorang bawahan; mengidentifikasi dan mengusulkan program
pengembangan seorang bawahan berdasarkan kemampuan yang dibutuhkan.
Mengumpulkan dan memperbaharui GM dan merencanakan pelaksanaan
manajemen fungsional; menyususn atau mempersiapkan tempat rapat (surat
kabar yang terbit dua kali seminggu, surat kabar yang kuartalan, dan
anggaran rapat), termasuk pemesanan sewa hotel, GL dan mengawasi faktur;
menyusun atau mempersiapkan tiket untuk perjalanan bisnis karyawan,
penginapan, dan lain-lain, yang mana akan disedialkan oleh bagian kantor
personalia (Area Personal Office).
Mempersiapkan uang muka dari perjalanan yang dilakukan (Travel Advance
Request / TAR), dan voucher biaya tagihan (Expense Claim Voucher / EVC),
untuk General Manager.
Mengevaluasi dan memonitor kondisi perlatan dan perlengkapan kantor,
memberikan masukan atau komentar mengenai perbaikan atau usaha dalam
memperoleh peralatan dan perlengkapan tersebut, meyediaankan kebutuhan
alat-alat tulis kantor di setiap departemen termasuk menyediakan PR dan
mengawasi PO, serta mengadakan kertersediaannya pengobatan di area
perkantoran.
Mempersiapkan laporan harian dan bulanan untuk General Manager, seperti
laporan GMC, laporan perbaikan BC, laporan statistik, MRS, laporan berkala
16. Sales Administration Coordinator
Memegang bagian administrasi penjualan produk terbaik/utama (seperti,
pesanan pembelian, slip yang bersifat rutin, permohonan kredit konsumen),
memeriksa kelengkapan dokumen serta mengirimkan dokumen-dokumen
tersebut ke Kantor Pusat (HO). Membuat daftar ikhtisar mengenai status
pengiriman produk terbaik setiap bulan dan mengirimkannya juga ke HO.
Mengadakan daftar laporan yang berhubungan penjualan produk terbaik
untuk Manajemen Penjualan.
Mengarsipkan dokumen penjualan, seperti Berita Acara Serah Terima
(BAST), kuitansi Asli, pesanan pembelian, slip rutin, dan sebagainya, serta
dokumen yang behubungan dengan konsumen secara sistematis dan dalam
pesanan menurut abjad.
Mengadakan ID konsumen sebagai permintaan dari Operasional Penjualan
pada kantor cabang ke dalam DBS, berdasarkan identitas dan identifikasi
pajak konsumen (NPWP).
Menerima segala keluhan (komplain) dari konsumen internal atau eksternal
C. Jenis – jenis dan Pengklasifikasian Aktiva Tetap
PT. TRAKINDO UTAMA mendefinisikan aktiva tetapnya sebagai aktiva
(asset) yang mempunyai bentuk fisik, dapat memberikan suatu manfaat ekonomis
untuk perusahaan selama periode ke depan (lebih dari 1 tahun), dan yang mana dapat
dilakukan pengukurannya dengan mudah. Dalam perusahaan baik itu perusahaan
jasa, dagang atau industri, tidak semua memiliki jenis dan pengklasifikasian aktiva
tetap yang sama. Hal ini tergantung dari kebutuhan serta kebijakan yang telah
ditetapkan pada masing-masing perusahaan. Perusahaan ini mengklasifikasikan
aktiva tetap berdasarkan jenisnya. Adapun aktiva tetap yang digunakan oleh PT.
Trakindo Utama dikategorikan sebagai berikut :
Aktiva Tetap yang Disewa; yaitu aktiva yang menurut hukum dimiliki dan
dioperasikan oleh PT. Tiara Marga Trakindo (“TMT”) dan juga diopersikan
oleh PT. Trakindo Utama dibawah suatu perjanjian sewa-menyewa. Yang
artinya PT. Trakindo Utama menyewa jenis aktiva tetap ini dari PT. Tiara
Marga Trakindo, seperti gedung, kenderaan, komputer, dan lain-lain.
Aktiva Tetap yang Bukan Disewa (Milik Pribadi); yaitu aktiva yang menurut
hukum dimiliki dan diopersikan oleh PT. Trakindo Utama. Jenis aktiva ini
seperti, peralatan kantor, printer, furniture (perabot), dan lain-lain.
Di bawah ini merupakan Daftar Pengklasifikasian Aktiva Tetap pada PT.
Trakindo Sumatera Area, sebagaimana untuk lebih lengkapnya mengenai jenis-jenis
DAFTAR PENGKLASIFIKASIAN AKTIVA TETAP PT. TRAKINDO UTAMA SUMATERA AREA
Asset
LSEBLDG 01 LEASED ASSET-BUILDING
LSEOFEQ 02 LEASED ASSET-OFFICE EQUIPMENT
LSEOFFUR 03 LEASED ASSET-OFFICE FURNITURE
LSERFENG 04 LEASED ASSET-RENTAL FLEET ENGINE
LSERFMAC 05 LEASED ASSET-RENTAL FLEET MACHINE
LSHBUILD 06 LEASEDHOLD-OFFICE BUILDING
LSHHOUSE 07 LEASEDHOLD HOUSE
OWNCOMP 08 OWN COMPUTER / PRINTER
OWNGDEQ 09 OWN WAREHOUSE EQUIPMENT
OWNOFEQ 10 OWN OFFICE EQUIPMENT
OWNOFFUR 11 OWN OFFICE FURNITURE
OWNTCEQ 12 OWN TRANING CENTER EQUIPMENT
OWNTOOL 13 OWN TOOLS
OWNWSEQ 14 OWN WORKSHOP EQUIPMENT
SOSLABEQ 15 SOS LAB EQUIPMENT
REVALUATION 16 REVALUATION FIXED ASSET
17 OWN LOW VALUE ASSET
Khusus untuk kategori aktiva tetap OWN LOVAS, PT. Trakindo Utama
membuat suatu kebijakan tersendiri mengenai harga perolehan aktiva tetap ini.
Kebijakan tersebut seperti tercantum dalam Standart Operation Procedur (SOP)
Aktiva Tetap yang dijadikan sebagai Kebijakan Kapitalisasi (Capitalization Policy).
Adapun isi dari kebijakan tersebut adalah “Aktiva tetap yang diperoleh setiap
bulannya dengan harga kurang dari Rp. 10.000.000,- dicatat sebagai Aktiva Bernilai
Rendah (Low Value Asset), dan diubah ke perkiraan OHD 043A”. Jenis-jenis aktiva
tetap ini dapat dilihat secara lengkap pada lampiran II.
D. Penentuan Harga Perolehan Aktiva Tetap
Sebagian besar perolehan aktiva tetap pada PT. Trakindo Utama dilakukan
juga dilakukan dengan cara menyewanya dan hasil transfer antar kantor cabang atau
departemen. Oleh karena PT. Trakindo Utama Sumatera Area merupakan PT.
Trakindo Utama yang mencakup seluruh kantor cabang yang ada di area Sumatera
(Medan, Padang, Pekan Baru, Jambi, Palembang, dan Bandar Lampung), maka
semua perolehan aktiva tetap pada masing-masing kantor cabang tersebut akan
tercatat pada pembukuan perusahaan ini. Begitu juga dengan pencatatan penyusutan
dan penghapusan aktiva tetap pada masing-masing kantor cabang.
Harga perolehan menurut PT. Trakindo Utama merupakan harga pembelian
aktiva tetap ditambah dengan semua biaya yang wajib dikeluarkan sampai aktiva
tersebut siap digunakan dalam operasi normal perusahaan, serta dapat dicatat sebagai
bagian dari aktiva tetap. Biaya-biaya perolehan aktiva tetap tersebut, meliputi :
- Biaya pembelian atau biaya sewa aktiva tetap
- Biaya pemasangan
- Biaya pengangkutan
- Bea cukai dan pajak lain-lain
- VAT
- Ongkos resmi atau ongkos bayaran lainnya
Berdasarkan kebijakan kapitalisasi yang ditetapkan PT. Trakindo Utama
mengenai harga perolehan aktiva tetap meliputi beberapa kategori, yaitu :
a) Harga perolehan aktiva tetap yang kurang dari Rp. 3.000.000,- merupakan beban
/ biaya dan diubah ke dalam perkiraan OHD 043A.
b) Harga perolehan aktiva tetap antara Rp. 3.000.000 – Rp. 9.999.999,- dicatat
sebagai Low Value Asset (Aktiva Bernilai Rendah), dan merupakan kategori
c) Aktiva yang harga perolehannya lebih dari Rp. 10.000.000,- dikapiltalisasi
sebagai aktiva tetap, jika umur ekonomis aktiva tersebut lebih dari satu tahun.
PT. Trakindo Utama dalam melakukan seluruh pencatatan akuntansi yang
berhubungan dengan kegiatan operasionalnya menggunakan sistem komputerisasi
yang telah dirancang secara khusus, dan setiap proses akuntansi yang terjadi tersebut
dilakukan melalui fungsi-fungsi yang berbeda dalam komputer. Hal ini dilakukan
untuk memudahkan perusahaan dalam pencatatan transaksi akuntansi yang terjadi,
sekaligus untuk menciptakan pembukuan yang transparan di berbagai kantor cabang,
termasuk PT. Trakindo Utama Sumatera Area. Khusus untuk memperoleh aktiva
tetapnya, perusahaan ini menggunakan Sistem Aktiva Tetap UFC 2000 yang
dilakukan melalui sub-modul / fungsi UFC 2030. Dokumen-dokumen yang
diperlukan untuk memungkinkan pemprosesan transaksi ini ke dalam sistem, antara
lain: Faktur pemasok, Faktur pajak, Daftar Pesanan pembelian Lokal (Local
Purchase Order / LPO), dan IT Permintaan Alat (IT Device Request / IDR) serta
Daftar Permintaan Pengeluaran Modal (Capital Expenditure Request / CER).
Seperti perusahaan-perusahaan lainnya, manajemen perusahaan ini telah
menetapkan nomor-nomor khusus sebagai kode akun yang biasa digunakan dalam
pencatatan transaksi akuntansi ke dalam ayat jurnal. Setiap akun tersebut memiliki
nomor kode yang berbeda-beda. Adapun sebagian kecil nomor-nomor kode akun
yang sering digunakan pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area sehubungan dengan
Code Number Akun Name
1000 Cash = Kas
1200 Account Receivable = Piutang Usaha
1900 Fixed Asset = Aktiva Tetap
1950 Accumulated Depreciation = Akumulasi Penyusutan
2000 Account Payable = Hutang Usaha
2100 Tax Payable = Hutang Pajak
4075 Revenue-Used-Machine = Pendapatan Penjualan Mesin
7000 8000
Depreciation Expense Income Summary
= Beban Penyusutan = Ikhtisar Laba Rugi
Untuk dapat mengetahui perlakuan akuntansi terhadap perolehan aktiva tetap
pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area, dibawah ini ada beberapa contoh ilustrasi
beserta pencatatan ayat jurnalnya :
1. Pembelian Aktiva Tetap
Berdasarkan sifat barang dan jasa yang diperoleh, proses pembeliaan aktiva tetap
perusahaan ini digolongkan seperti, pembelian mobil, dana atau anggaran
pembelian aktiva yang bukan disewa, pembelian komputer, dan laini-lain.
Adapun pihak-pihak yang berkaitan dalam proses pembelian suatu aktiva tetap,
antara lain: User’s Superior, Bagian Finance, GOM / Supp. SVC Mgr. Kepala
cabang atau departemen, General Manager, FIN / ADM Director, dan
Procurement Departemen PT. Trakindo Utama (departemen bagian pengadaan
aktiva tetap pada kantor pusat PT. Trakindo Utama di Jakarta).
Sebagai contoh:
Pada saat melakukan pembelian dengan pihak supplier, faktur pemasok yang diakui
sebelumnya diproses dalam modul FA dengan menggunakan UFC 2000, fungsi UFC
(Dr). 1900.LOC.FA Category. DEPT.CODE xxx
(Cr). 2000.V99FA.APOTH xxx
Ketika PT. Trakindo Utama melakukan pembayaran kepada supplier (dengan istilah
Dummy Vendor), maka:
(Dr). 2000.V99FA.APOTH xxx
(Cr). 2000.Vendor ID.APOTH xxx
Bayar ke kas:
(Dr). 2000.Vendor ID.APOTH xxx
(Cr). 1000.LOC.B99Man2 xxx
2. Pentransferan Aktiva Tetap
Transfer aktiva tetap pada PT. Trakindo Utama dapat dilakukan antar kantor
cabang atau antar departemen dalam satu kantor cabang. Transfer aktiva tetap
terdiri dari :
a) Transfer aktiva tetap yang terjadi antar golongan perusahaan anak
(subsidiaries), harga perolehan yang dikapitalisasi untuk transfer aktiva
tetap ini sama halnya seperti ketika penjualan aktiva tetap. Dalam
pentrasferan aktiva tetap, perusahaan akan mencatat rugi atau laba terhadap
selisih antara nilai buku dengan nilai transfer.
b) Transfer internal antar departemen, divisi atau kantor cabang yang ada, atau
dengan pihak yang telah diberi kuasa oleh PT. Trakindo Utama. Dalam hal
Sebagai contoh :
1. Mentransfer kategori aktiva tetap “OWNTOOL” dari departemen Service
Indirect (HG) ke depertemen Parts Operation (HY) dalam satu kantor cabang
yang sama.
Ayat jurnal untuk harga perolehan aktiva tetap:
(Dr). 1900.LOC1.OWNTOOL.HY xxx
(Cr). 1900.LOC2.OWNTOOL.HG xxx
Ayat jurnal untuk beban penyusutan:
(Dr). 1950.LOC1.OWNTOOL.HY xxx
(Cr). 1950.LOC2.OWNTOOL.HG xxx
2. Mentransfer kategori aktiva tetap yang sama dari kantor cabang dan departemen
yang berbeda (Deprt. Service Indirect / HG Cab. Medan ke Deprt. Parts
Operaion / HY Cab. Pekan Baru).
Maka jurnalnya akan tercatat secara otomatis dalam sistem komputer:
Ayat jurnal untuk harga perolehan aktiva tetap:
(Dr). 1900.YG.31.OWNTOOL.HY xxx
(Cr). 1900.YF.34.OWNTOOL.HG xxx
Ayat jurnal untuk beban penyusutan:
(Dr). 1950.YF.34.OWNTOOL.HY xxx
(Cr). 1950.YG.31.OWNTOOL.HG xxx
Selain beberapa contoh pencatatan transaksi akuntansi di atas, pada PT.
Trakindo Utama ada lagi transaksi lain yang berhubungan dengan perolehan aktiva
tetap. Pencatatan ini merupakan Amandemen Aktiva Tetap, yaitu koreksi yang
Contoh:
Harga perolehan pertama kali aktiva tetap sebesar Rp. 15.000.000,-, karena beberapa
alasan yang ada ternyata harga perolehan tersebut salah. Harga yang sebenarnya
adalah Rp. 16.000.000,-. Ada selisih sebesar Rp. 1.000.000,- yang harus diproses
dalam amandemen aktiva tetap. Maka ayat jurnalnya:
(Dr). 1900.LOC.FA Category.DEPT.CODE Rp. 1.000.000
(Cr). 2000.V99FA.APOTH Rp. 1.000.000
E. Metode Penyusutan Aktiva Tetap
PT. Trakindo Utama Sumatera Area melakukan perhitungan terhadap seluruh
aktiva tetapnya, kecuali tanah atau hak atas tanah. Pada umumnya metode
penyusutan yang digunakan perusahaan ini adalah Metode Garis Lurus (Straight Line
Method). Penyusutan aktiva tetap pada perusahaan ini dihitung setiap bulan, serta
pencatatannya dilakukan secara terpusat dan otomatis oleh “CS Finance”.
Umur ekonomis aktiva tetap untuk periode tertentu diharapkan dapat
memberikan kebaikan dan keuntungan kepada perusahaan. Biaya perbaikan dan
pemeliharaan dalam meningkatkan umur ekomonis aktiva tetap dihitung untuk
memprediksi seberapa besar nilai sisa (residu) dari hasil pemakaian aktiva tetap
tersebut. Pada PT. Trakindo Utama nilai sisa aktiva tetap dinilai nihil. Direktur
Keuangan (Finance Director) PT. Trakindo Utama akan menyetujui semua
perubahan yang terjadi sehubungan dengan taksiran umur ekonomis aktiva tetap.
Perhitungan aktiva tetap dengan menggunakan metode garis lurus didasarkan
Umur ekonomis / manfaat suatu aktiva tetap akan mengalami penurunan
nilai secara proporsional untuk setiap periode akuntansinya.
Biaya refisi dan pemeliharaan aktiva tetap setiap periode jumlahnya relatif
sama.
Penggunaan aktiva tetap dari tahun ke tahun relatif tetap.
Menurut PT. Trakindo Utama, berakhirnya penyusutan (penurunan nilai)
aktiva tetap baik berdasarkan jenis atau kelompoknya, apabila:
1. Penyusutan aktiva tetap dihentikan atau ditinggalkan secara permanen.
2. Penyusutan aktiva tetap yang disusutkan secara penuh.
Sebagai contoh:
Kategori aktiva tetap “GODOWN” (peralatan gudang) disusutkan dengan harga
perolehan sebesar Rp. 1.200.000, umur ekonomis 5 tahun. Aktiva tetap tersebut
disusutkan setiap bulannya, dengan menggunakan metode garis lurus.
Perhitungan beban penyusutan aktiva tetap GODOWN adalah:
Beban penyusutan / tahun =
5
Beban penyusutan / bulan =
12
Maka pencatatan ayat jurnalnya:
(Dr). 7000.YF.34.OHD 045A.HY Rp. 200.000
(Cr). 1950.YF.34.OWNGDEQ.HY Rp. 200.000
Untuk tujuan akuntansi perpajakan, jenis dan kelompok aktiva tetap yang
disusutkan mengikuti peraturan perpajakan yang berlaku. Tabel di bawah ini
menggambarkan tentang umur ekonomis aktiva tetap yang diklasifikasikan untuk
Asset
OWNOFFUR OWN OFFICE
FURNITURE
OWNLOVAS LOW VALUE
ASSETS
- 4 (Gol. II)
Daftar penyusutan aktiva tetap pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area
untuk masing-masing klasifikasi aktiva tetap yang ada, secara lengkap dapat dilihat
pada lampiran III skripsi minor ini.
F. Pengeluaran yang Berhubungan dengan Pemakaian Aktiva Tetap
ekonomisnya. Sering sukar membedakan pengeluaran yang menambah manfaat
aktiva tersebut untuk waktu lebih dari satu periode akuntansi dengan pengeluara
yang hanya memberikan manfaat dalam periode dimana pengeluaran itu terjadi.
Pengeluaran untuk menambah aktiva tetap merupakan pengeluaran modal.
Sedangkan pengeluran untuk pemeliharaan dan perbaikan aktiva tetap yang sifatnya
berulang harus diklasifikasikan sebagai pengeluaran pendapatan.
Sehubungan dengan kapitalisasi biaya-biaya tambahan dalam rangka
mempersiapkan dan menempatkan suatu aktiva tetap hingga siap untuk digunakan,
PT. Trakindo Utama melakukan pencatatan terhadap biaya tersebut dalam sistem
komputerisasi melalui fungsi UFC 2010 “Browse Asset”. Biaya-biaya tambahan ini
dimasukkan ke dalam kategori aktiva tetap REVALUTION FIXED ASSET, dan
disebut sebagai biaya “leased improvement.
Berdasarkan kebijakan kapitalisasi yang ditetapkan pada PT. Trakindo
Utama, biaya-biaya tambahan yang dikeluarkan tersebut merupakan hasil dari:
- Suatu perbaikan atau kemajuan aktiva tetap, yang mana pengeluaran tersebut
diharapkan untuk meningkatkan sekurang-kurangnya 25% kasitas aktiva tetap
yang ada sebelumnya.
- Suatu pembaharuan atau retonasi aktiva tetap, yang mana pengeluaran tersebut
diharapkan untuk memperpanjang masa penyusutan semula dari masing-masing
jenis atau kelompok aktiva tetap sekurang-kurangnya 25%, tetapi tidak lebih dari
satu tahun.
Adapun pengelompokan biaya-biaya tambahan yang dikeluarkan selama atau
a). Biaya yang dikapitalisir
Menurut PT. Trakindo Utama, suatu biaya yang dikeluarkan agar dapat
dikategorikan sebagai biaya yang dikapitalisir, apabila:
Pengeluaran yang dimaksud nilainya sama atau lebih dari Rp. 10.000.000.
Mempunyai sisa masa manfaat atau jangka waktu sewa yang lebih dari
satu tahun.
Biaya yang dikeluarkan dapat meningkatkan provitabilitas suatu aktiva
tetap. Contohnya: biaya perluasan bangunan, biaya penambahan mesin,
dan lain-lain.
b). Biaya untuk pemeliharaan dan perawatan aktiva tetap.
Apabila biaya-biaya yang dikeluarkan selama masa pemakain aktiva tetap tidak
memenuhi syarat sebagai biaya yang dikapitalisir, maka biaya tersebut
dikategorikan perusahaan ini sebagai biaya pada saat terjadinya yang ditentukan
apabila:
Biaya tambahan yang dimaksud nilainya kurang dari Rp. 10.000.000.
Mempunyai sisa masa manfaat atau jangka waktu sewa yang kurang dari
satu tahun.
Contohnya seperti: biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin, biaya
pembongkaran, biaya pembersihan mesin, dan lain-lain.
G. Pelepasan dan Penghapusan Aktiva Tetap
Aktiva tetap yang tidak bermanfaat lagi dalam kegiatan operasional
perusahaan, mungkin akan dihancurkan, dijual atau ditukar tambah dengan aktiva
aktiva tetap pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area, dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu :
a). Penjualan Aktiva Tetap
Semua aktiva yang mengalami penyusutan baik berdasarkan jenis atau
kelompok dijual secara tunai, serta melalui pertimbangan lainnya yang diuraikan
dalam hal moneter. Selisih antara hasil penjualan aktiva tetap dengan nilai buku
bersih diakui sebagai laba atau rugi. Penjualan atas tanah dicatat dengan cara yang
sama, kecuali tidak adanya akumulasi penyusutan. Sebagai contoh pencatatan
penjualan aktiva tetap pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area, adalah:
1. Kategori aktiva tetap yang dijual dari departemen service, yaitu OWNWSEQ
dengan ketentuan: - Acquisition Cost = Rp. 30.000.000
- Accumulated Depreciation = Rp. 18.000.000
- Selling Cost = Rp. 15.000.000
- Gain of Sold Fixed Asset = Rp. 3.000.000
Maka jurnal secara otomatis akan tercatat dalam sistem komputer:
(Dr). 1950.YF34.OWNTOOL.HA Rp. 18.000.000 (Accumulated Depr.)
(Cr). 1900.YF34.OWNTOOL.HA Rp. 12.000.000 (Fix Asset)
(Dr). 8000.YF34.FIN 02 Rp. 30.000.000 (Gain or Loss Fixed Asset)
Pada saat penerimaan kas (laba) dari penjualan aktiva tetap:
(Dr). Cash / Bank Rp. 15.000.000
(Cr). 8000.YF34.FIN 02 Rp. 15.000.000 (Gain or Loss Fixed Asset)
2. Kategori aktiva tetap FLEETMAC yang termasuk Rental Distribution
Departement (Kantor Pusat), dijual dari kantor cabang Banjarmasin dengan
- Acquisition Cost = Rp. 300.000.000
- Accumulated Depreciation = Rp. 180.000.000
- Selling Cost = Rp. 150.000.000
- Gain of Sold Fixed Asset = Rp. 30.000.000
Maka ayat jurnal akan tercatat secara otomatis oleh komputer:
(Dr). 1950.XZ52.FLEETMAC.LC Rp. 180.000.000 (Accumulated Depr.)
(Cr). 1900.XZ52.FLEETMAC.LC Rp. 300.000.000 (Fixed Asset)
(Dr). 8000.XZ52.FIN 02 Rp. 120.000.000 (Gain or Fixed Asset)
Selain itu ayat jurnal yang tercatat, adalah:
(Dr). 1200.CUT ID in Banjarmasin Rp. 165.000.000 (Account Receivable)
(Cr). 4075.TF34 Rp. 150.000.000 (Renenue-Used Machine)
(Cr). 2100.ZZ02.VATOUTNW Rp. 16.500.000 (VAT / PPN 10%)
(Dr). 4075.XZ52 Rp. 150.000.000 (Revenue-Used Machine)
(Cr). 8000.XZ52.FIN 02 Rp. 150.000.000 (Gain of Fixed Asset)
Pada saat diterima pembayaran atas penjualan aktiva tetap, maka ayat jurnalnya:
(Dr). Cash / Bank Rp. 165.000.000
(Cr). 1200.CUT ID in Banjarmasin Rp. 165.000.000 (Account Receivable)
b). Penyumbangan Aktiva Tetap
Aktiva tetap yang disumbangkan, pencatatannya hampir sama dengan
pelepasan aktiva tetap dengan cara dijual, akan tetapi dengan cara ini tidak ada
pengakuan laba (pendapatan). Serta apabila terjadi rugi dicatat sebagai suatu
pemberian sikap toleransi. Manajer perpajakan akan diberitahukan tentang nilai
Contoh ayat jurnalnya:
(Dr). 7500.LOC.OHD096.JA xxx
(Cr). 1900.LOC.FA Category.DEPT.CODE xxx
c). Penghapusan Aktiva Tetap Sepenuhnya.
Dalam hal ini dilakukan pada saat aktiva tetap telah ditinggalkan secara
permanen dari penggunaan dan manfaatnya. Dengan kata lain aktiva tetap tersebut
sudah lama tidak ada.
Contoh:
Kategori aktiva tetap yang dihapus adalah OWNTOOL dari departemen service
(HA), dengan ketentuan: - Acquisition Cost = Rp. 15.000.000
- Accumulated Depreciation = Rp. 14.000.000
Maka ayat jurnalnya:
(Dr). 1950.YF34.OWNTOOL.HA Rp. 14.000.000 (Accumulated Depr.)
(Cr). 1900.YF34.OWNTOOL.HA Rp. 15.000.000 (Fixed Asset)
(Dr). 8000.YF34.FIN 02 Rp. 1.000.000 (Loss of Fixed Asset)
H. Penyajian Aktiva Tetap dalam Neraca Perusahaan
Agar penyajian laporan keuangan suatu perusahaan dapat dinilai wajar, maka
laporan tersebut harus dapat menggambarkan posisi atau keadaan keuangan secara
wajar pula, tidak menyesatkan dan tidak menimbulkan kekeliruan apabila dibaca
oleh pengguna laporan keuangan. Dalam hal ini meliputi bentuk dan isi laporan
keuangan seperti; penggunaan istilah, rincian yang dibuat, nama perkiraan,
penggolongan aktiva, dan dasar-dasar yang digunakan dalam menghasilkan jumlah
Besarnya jumlah penyusutan untuk satu periode akuntansi, sebaiknya
dilaporkan secara terpisah dalam perhitungan rugi-laba atau diungkapkan dengan
cara lain. Pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area, penyajian laporan keuangan
berdasarkan atas analisa rasio. Uraian umum mengenai metode atau beberapa metode
yang digunakan dalam menghitung penyusutan aktiva tetapnya, dilampirkan juga
dalam laporan keuangan, tetapi untuk tujuan audit saja. Sedangkan laporan keuangan
yang ditujukan untuk manajemen perushaan, uraian umum mengenai metode
penyusutan aktiva tetap maupun catatan atas laporan keuangan lainnya tidak
dilampirkan dalam laporan keuangan tersebut.
Saldo setiap kelompok aktiva tetap yang mengalami penyusutan diungkapkan
dalam laporan keuangan (neraca) perusahaan tidak bersama-sama dengan akumulasi
penyusutan dari setiap kelompok aktiva tetap tersebut. Dengan kata lain, saldo setiap
kelompok aktiva tetap pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area yang tercantum
dalam neraca merupakan nilai bersih atau jumlah total dari masing-masing kelompok
aktiva tetap, tanpa adanya penyajian akumulasi penyusutan di dalam neraca tersebut.
Penyajian aktiva tetap dalam laporan keuangan (neraca) PT. Trakindo Utama
Sumatera Area, dicatat dalam bentuk laporan (memanjang ke bawah). Saldo
perkiraan setiap kelompok aktiva tetap disajikan dalam satu judul aktiva, yaitu
dengan nama “Fixed Capital”. Pencatatan fixed capital ini dilakukan setelah atau
Contoh penyajiaan aktiva tetap dalam neraca PT. Trakindo Utama Sumatera Area:
Balance Sheet
Working Capital xxx
Fixed Capital :
Tangible – Owned - Land & Building xxx
- Constr. In Progress xxx
- Plant & Equipment xxx
- Rental Fleet xxx
- Motor Vehicles xxx
- Computers xxx
- Other xxx
xxx
Tangible – Leased - Land & Building xxx
- Plant & Equipment xxx
- Rental Fleet xxx
- Other xxx
xxx
Sub Total xxx
Goodwill / Patent & Right xxx
Investments: - Assoc. Co xxx
BAB III
ANALISA DAN EVALUASI
Sebagaimana yang telah disajikan dalam Bab II sebelumnya mengenai
akuntansi aktiva tetap yang telah diterapkan pada PT.Trakindo Utama Sumatera
Area. Maka dalam Bab ini, penulis juga akan menguraikan beberapa teori yang
berhubungan dengan akuntansi aktiva tetap. Hal tersebut penulis lakukan guna
mengadakan suatu analisa komparatif sekaligus evaluasi, sebagai hasil dari kedua
bab materi pembahasan.
A. Pengklasifikasian Aktiva Tetap
Secara umum aktiva tetap yang dimiliki oleh setiap perusahaan hanya
dibedakan berdasarkan sifatnya, yaitu aktiva tetap berwujud (tangiable fixed assets),
dan aktiva tetap yang tidak berwujud (intangiable fixed assets). Dalam PSAK No. 16
tentang Aktiva Tetap paragraf 37, menyatakan bahwa:
“Suatu kelompok aset tetap adalah pengelompokkan yang memiliki sifat dan kegunaan yang serupa dalam opersi normal entitas/perusahaan”. Contoh dari kelompok aset yang terpisah, antara lain:
(a). tanah
(b). tanah dan bangunan (c). mesin
(d). kapal
(e). pesawat udara (f). kendaraan bermotor (g). perabotan, dan (h). peralatan kantor
(Ikatan Akuntan Indonesia; 2007; Hal. 16.7)
Aktiva tetap yang dimaksud dalam hal ini adalah aktiva tetap dalam arti yang
untuk selanjutnya penulisan paper ini adalah terbatas untuk membahas aktiva tetap
berwujud saja, tidak termasuk aktiva tetap tak berwujud.
PT. Trakindo Utama Sumatera Area mengklasifikasikan aktiva tetap
berdasarkan jenisnya. Aktiva tetap yang digunakan dalam kegiatan operasional
perusahaan ini dikategorikan menjadi dua kelompok, yaitu: (1). Aktiva tetap yang
disewa (rated assets), misalnya tanah, bangunan / gedung, kendaraan, komputer,dan
(2). Aktiva tetap yang tidak disewa atau menjadi hak milik pribadi (non – rated
assets), misalnya peralatan kantor, mesin-mesin, peralatan gudang, perabotan kantor,
dan sebagainya.
Selain dua kelompok kategori tersebut, PT. Trakindo Utama Sumatera Area
juga pengklasifikasikan aktiva tetapnya dalam kategori “OWN LOVAS”.
Pengkasifikasian ini berdasarkan pada kebijakan kapitalisasi perusahaan, yang telah
menetapkan bahwa sustu aktiva yang diperoleh dengan harga kurang dari Rp.
10.000.000, akan tercatat sebagai Aset yang Bernilai Rendah (Low Value Asset).
Maka dalam hal ini harga perolehan suatu aktiva tetap juga menentukan dalam
mengklasifikasikan jenis dan kelompok aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.
Pengklasifikasian aktiva tetap berdasarkan jenisnya, dapat dibedakan antara
lain:
1. Tanah dan Hak atas Tanah
Tanah (land) merupakan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dan biasanya
digunakan sebagai tempat bangunana untuk lokasi pabrik atau kantor, serta dapat
juga sebagai tanah pertanian, perkebunan, dan sebagainya. Tanah memiliki masa
manfaat yang tidak terbatas, untuk itu tidak mengalami penyusutan. Hak atas
tersebut pada penggunaannya. Hak atas tanah memiliki masa manfaat yang
terbatas, sehingga dapat disusutkan.
2. Pengembangan Tanah
Pengembangan tanah (land improvement) merupakan tambahan struktural yang
dilakukan di atas tanah, seperti jalur kendaraan, tempat parkir, pemagaran, dan
saluran air bawah tanah. Pengembangan tanah ini berdasarkan akuntansinya lebih
dikenal sebagai perbaikan tanah dan memiliki masa manfaat yang terbatas. Oleh
karena itu, maka biaya perolehan perbaikan tanah ini dapat disusutkan selama
masa manfaatnya.
3. Bangunan / Gedung
Bangunan (building) merupakan fasilitas yang digunakan untuk kegiatan
operasional perusahaan, seperti toko, kantor, pabrik, gudang, perumahan dan
lain-lain. Bangunan atau gedung memiliki masa manfaat yang terbatas, sehingga
mengalami penyusutan.
4. Mesin (machines)
Termasuk perlatan-peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang bersangkutan
dan dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan.
Contohnya; mesin foto copy, mesin potong, mesin-mesin pabrik sebagai alat
memproduksi barang jadi, dan lain-lain.
5. Peralatan
Peralatan (equipments) mencakup aset yang digunakan dalam kegaiatan
operasional, seperti tempat penitipan di toko, furnitur kantor, mesin pabrik, alat
6. Kendaraan
Kendaraan (vehicles) merupakan semua jenis kendaraan, seperti alat
pengangkutan, truk, grader, traktor, mobil, sepeda motor, dan lain-lain yang
dimiliki oleh perusahaan serta digunakan dalam kegiatan opersional, baik untuk
angkutan karyawan maupun angkutan barang.
Dengan banyaknya pengklasifikasian aktiva tetap pada PT.Trakindo Utama
Sumatera Area yang dapat dilihat dengan jelas pada bab II sebelumnya serta
lampiran yang ada, secara teoritis hal tersebut dapat dibenarkan dan sesuai dengan
SAK (Standar Akuntansi Keuangan). Disamping itu, pengklasifikasian ini juga
mengingat bahwasanya PT.Trakindo Utama Sumatera Area merupakan PT. Trakindo
Utama yang mencakup seluruh kantor cabang atau divisi-divisi yang ada di area
Sumatera (Medan, Padang, Pekan Baru, Bandar Lampung, Palembang, Banda Aceh,
dan sebagainya). Untuk itu, seluruh jenis aktiva tetap yang ada pada kantor-kantor
cabang atau divisi tersebut yang proses pencatatan akuntansinya menjadi tanggung
jawab perusahaan ini.
B. Penentuan Harga Perolehan Aktiva Tetap
Pencatatan suatu aktiva tetap pada awalnya sebesar biaya atau harga
perolehannya. Harga perolehan aktiva tetap mencakup segala pengeluaran yang perlu
dikeluarkan oleh perusahaan, mulai aktiva itu dibeli sampai aktiva tersebut siap
untuk dipakai dalam kegiatan normal perusahaan. Di lain pihak, biaya yang berkaitan
dengan pembelian aktiva tidak boleh dimasukkan dalam akun aktiva itu, sejauh biaya
Pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area, biaya-biaya perolehan aktiva
tetapnya meliputi: biaya pembelian atau sewa aktiva tetap, biaya pemasangan, biaya
pengangkutan, bea cukai dan pajak lain-lain, VAT, serta ongkos resmi dan bayaran
lainnya. Penetapan biaya-biaya ini telah mengikuti pedoman dalam SAK, mengenai
biaya perolehan aktiva tetap tersebut.
Menurut buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) pada paragraf 16, biaya
perolehan aktiva tetap meliputi:
(a) harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan –potongan lain;
(b) biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen;
(c) estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul karena aset tersebut diperoleh atau karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan. (Ikatan Akuntan Indonesia; 2007; Hal. 16.4)
Beberapa cara perolehan aktiva tetap, antara lain:
1) Pembelian Tunai
Sebagian besar aktiva tetap pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area,
diperoleh dengan cara pembelian tunai, maka akun aktiva tetap yang bersangkutan
dicatata ke dalam ayat jurnal sebesar harga pembelian, ditambah dengan biaya-biaya
lain yang dikeluarkan sehubungan dengan pembelian aktiva tersebut. Hal ini sesuai
dengan SAK, pada paragraf 15 tentang aktiva tetap, yaitu: “Suatu aset tetap yang
memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan”.(Ikatan Akuntan Indonesia; 2007 ; Hal. 16.4)
Pada umumnya, contoh ayat jurnal yang dicatat dari pembelian aktiva tetap secara
Tanah xxx
Kas xxx
Jika dalam pembelian aktiva tetap ada potongan harga (discount), maka
potongan tersebut dikurangi dari harga belinya, dan jika potongan tersebut tidak
dimanfaatkan oleh perusahaan, maka harus dicatat sebagai kerugian yang disebut
discount loss.
2) Pembelian dengan cara kontrak jangka panjang (angsuran)
Perolehan aktiva tetap dengan kontrak jangka panjang / angsuran untuk
beberapa jangka waktu tertentu, maka harga perolehnanya dihitung tergantung pada
kontrak jual belinya. Dalam pembelian dengan cara ini, menimbulkan beban bunga
yang merupakan selisih antara harga beli tunainya denganharga beli secara angsuran.
Bunga yang dikenakan selama angsuran, baik yang secara jelas dinyatakan maupun
yang tidak dinyatakan tersendiri, pada dasarnya harus dikeluarkan dari harga
perolehannya dan dibebankan sebagai biaya bunga.
Pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area, sistem pembelian aktiva tetap
dengan cara kontrak jangka panjang bukan merupakan bentuk angsuran. Akan tetapi,
merupakan sewa guna aktiva tetap. Perusahaan ini telah terikat suatu perjanjian
sewa-menyewa untuk beberapa tahun kedepan dengan pihak PT. Tiara Marga
Trakindo. Sistem pencatatan aktiva tetap yang disewa dalam perusahaan ini
dilakukan sama seperti pencatatan pada umunya, yaitu dengan mendebit akun Beban
Sewa dan mengkredit akun Kas, sebesar biaya sewa per tahunnya.