TUGAS AKHIR
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
OLEH :
EKA NOFITA 102102036
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : EKA NOFITA
NIM : 102102036
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
Tanggal……… Dosen Pembimbing Tugas Akhir
(Dra. Mutia Ismail MM, Ak) NIP. 19680501 199502 2 001
Tanggal……… Ketua Prodi Diploma III Akuntansi
(Drs. Rustam, M.Si, Ak) NIP . 131 127 370
Tanggal……… Dekan Fakultas Ekonomi USU
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS
NAMA : EKA NOFITA
NIM : 102102036
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Medan, Juli 2013
(
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat dan hidayahNya. Salawat beriring salam disampaikan kepada
Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
Tugas Akhir ini. Penyusunan Tugas Akhir ini adalah merupakan
kewajiban dan persyaratan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Muda Ekonomi pada Fakultas Ekonomi
Sumatera Utara. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis memilih
judul “Sistem infomasi akuntansi aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara”
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan
pengucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak prof.Dr.Azhar Maksum.M.Ec,Ac.Ak selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs.Rustam,M.Si,Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekunomi Universitas Sumatera Utara.
3. I b u D r a . M u t i a I s m a i l M M , A k selaku Dosen Pembimbing
yang telah bersusah payah dan bersedia meluangkan waktunya
untuk membimbing penulis hingga Tugas Akhir ini dapat
diselesaikan.
Utara yang telah banyak membantu penulis dalam memperoleh data.
5. Teristimewa Ayahanda dan Ibunda tercinta Khairuddin Hasibuan dan
Nurhaidah Munthe yang telah membimbing dan mendoakan
penulis sehingga mampu menyelesaikan pendidikan pada
Fakultas Ekonomi Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas
Sumatera Utara. I Love You.
6. Kepada abangku tersayang bonar, bang iwan, dan Adik ku tersayang ,
kak Irma yang telah memberikan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Kepada teman teman terbaik ku, Maisam, Rahma, Indah, Raya, Lia,
Eva, Yossi, Ria dan Ayu. Kalian semua tidak akan pernah terlupakan.
8. Kepada teman teman magang, yaitu, maisam, Ifan, rico, lidia yang
telah memberikan ide dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Teman-teman Akuntansi 2010 grup A yang tidak dapat dapat
disebutkan satu persatu, penulis menyampaikan banyak terima kasih
karena telah banyak memberikan ide dan semangat, dorongan dalam
penyelesaian tugas akhir ini.
10. Buat semua pihak yang membantu penulis dalam penyusunan Tugas
Akhir ini.
Semoga Allah SWT dapat membalas semua kebaikan yang telah
diberikan kepada penulis. Penulis tidak dapat membalasnya, hanya kepada
Allah SWT penulis memohon agar memberikan balasan yang berlipat
Akhirnya penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun, dimana akan menjadi bahan
pertimbangan yang berharga bagi penulis untuk perbaikan pada masa yang
akan datang.
Medan, Juli 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ....iv
DAFTAR GAMBAR ....vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...1B. Rumusan Masalah ... 4
C. Maksud dan Tujuan Penelitian...5
D. Rencana Penulisan ...5
1. Jadwal Survey/Observasi...5
2 . Rencana isi...6
BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi usu...9
B. Jaringan Kegiatan...12
C. Kinerja Kegiatan Terkini...13
D. Rencana Kegiatan ...14
E. Struktur Organisasi...14
BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI USU
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi...20
B. Aktiva Tetap ...26
1. Pengertian Aktiva Tetap...26
2. Klasifikasi Aktiva Tetap...28
3. Penilaian Aktiva Tetap...29
4. Cara-Cara Perolehan Aktiva Tetap...31
C. Penyusutan Aktiva Tetap...40
1. Pengertian Penyusutan...40
2. Faktor-Faktor Dalam Menentukan Penyusutan...41
3. Metode Penyusutan...42
BAB IV : PENUTUP A. Kesimpulan ...46
B. Saran………....47
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap organisasi memiliki sasaran yang akan dicapai, baik yang bersifat jangka
pendek maupun jangka panjang, yaitu memperoleh laba dan menaikkan nilai
perusahaan. Perusahaan tidak akan dapat mencapai sasaran tersebut tanpa adanya
aktiva (Asset) yang dapat menjamin kelancaran operasional rutin perusahaan,
terutama aktiva tetap (Fixed Asset). Aktiva tetap merupakan asset perusahaan yang
sangat penting, tanpa adanya aktiva tetap mustahil perusahaan dapat menjalankan
kegiatan operasional perusahaan.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2011: 2), aktiva tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain atau untuk tujuan
administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu
priode.
Aktiva tetap (fixed asset) merupakan aktiva jangka panjang / aktiva yang relatif
permanen. Aktiva tetap ini memiliki proporsi yang signifikan dengan jumlah total
aktiva yang ada. Aktiva berumur panjang yang ditahan untuk dijual tidak
diklasaifikasikan di aktiva tetap, namun seharusnya dissajikan di Neraca pada bagian
investasi.
Penanganan aktiva tetap bertujuan untuk memperoleh efisiensi dan
memperoleh manfaat yang maksimum sesuai dengan jangka waktu
pemakaiannya, serta untuk menghindari ketidakwajaran pelaporan biaya dalam satu
periode akuntansi.
Aktiva tetap berdasarkan wujudnya digolongkan kepada dua kelompok yaitu :
1. Aktiva tetap berwujud (tangible asset)
2. Aktiva tetap tidak berwujud (intangible asset)
Untuk mengendalikan aktiva tetap tersebut diperlukan peranan Sistem
Informasi Akuntansi guna meningkatkan efektivitas pengendalian intern aktiva
tetap milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Aktiva tetap juga sangat
erat kaitannya dengan umur ekonomis dari aktiva tersebut sehingga perusahaan
perlu menerapkan suatu system informasi akuntansi aktiva tetap untuk dapat
mengestimasikan secara lebih akurat umur ekonomis aktiva tetap tersebut. Hal
ini sangat penting karena dengan estimasi umur ekonomis yang akurat,
perusahaan dapat mentaksir masa penggunaan aktiva tetap tersebut secara lebih
efektif.
Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang
saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai satu tujuan. Sistem Informasi
Akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang
dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi.
Sistem Informasi Akuntansi terdiri lima komponen-kompenen yaitu:
1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan
melaksanakan berbagai fungsi.
dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan
data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.
3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.
5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer peralatan
pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan.
Kelima komponen ini secara bersama-sama memungkinkan SIA memenuhi
tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu:
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas
yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang
dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang
terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen,
para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat
meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi.
2. Mengubah data menjadi Informasi yang berguna bagi pihak
manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas
perencanaan,pelaksanaan dan pengawasaan.
3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga
aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, termasuk data
organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat di
butuhkan akurat dan handal.
Dari uraian diatas penulis menyadari penting nya peranan Sistem Informasi
Ekonomi Sumatera Utara. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas masalah ini
dengan judul “ Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara”.
B. Rumusan Masalah
Didalam ilmu akuntansi, pembahasan masalah sistem informasi akuntasi
aktiva tetap sangat luas , sehinga penulis membatasi permasalahan yang akan di
bahas dalam tugas akhir ini. Dalam kesempatan ini penulis hanya akan membahas
tentang aktiva tetap berwujud (tangible asset). Mengingat bahwa sangat
pentingnya peranan aktiva tetap berwujud dalam mendukung proses dan
pelaksanaan perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara maka
aktiva tetap harus mendapat perhatian secara khusus untuk menghindari terjadinya
penyelewengan.
Sesuai dengan dengan judul Tugas Akhir ini,maka masalahnya adalah :
1. Apa saja Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara?
2. Apakah Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap pada Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah sesuai dengan prinsip cepat,
aman dan mudah?
3. Bagaiman penerapan pengelolaan Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Sistem informasi akuntansi yang digunakan oleh Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan sejauh mana sistem
informasi yang akuntansi tersebut diterapkan.
2. Untuk mengetahui sejauh mana penglolaan Aktiva Tetap yang
diterapkan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Untuk mengetahui tingkat perubahan investasi Aktiva Tetap
pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Manfaat penelitian.
Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memperoleh manfaat sebagai berikut :
1. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang sistem
informasi akuntansi yang digunakan oleh Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara, sejauh mana Sistem Informasi
Akuntansi tersebut diterapkan.
2. Dapat digunakan penulis-penulis lainnya sebagai pembanding
untuk melakukan tugas akhir pada waktu yang akan datang.
D. Rencana Penulisan
1. Jadwal Survey/Observasi
Utara Jl. T. M. Hanafiah, SH Kampus USU Medan. Untuk lebih jelasnya
jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada tabel 1.1 di bawah ini.
T a b e l 1 . 1
Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir
NO Kegiatan
Juni 2013 Juli 2013
Minggu Minggu
I II III IV I II III IV
1 Persiapan Tugas Akhir
2 Pelaksanaan Tugas Akhir
3 Pelaporan Tugas Akhir
2. Rencana isi
Tugas akhir ini akan di bagi 4 bab yang setiap bab nya terdiri dari
beberapa sub bagian.
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
dan sistematika penulisan tugas akhir yang terdiri dari jadwal
BAB II : PROFIL FAKULTAS EKONOMI
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat
perusahaan, struktur organisasi dan personalia, job description,
jaringan usaha / kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana
kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.
BAB III : TOPIK PENELITIAN
Dalam bab ini penulis menguraikan tetang teori-teori yang
mendukung penyusunan tugas akhir ini, sehingga penulis
dapat membandingkan antara teori dengan metode
penyusutan yang digunakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara Medan.
BAB IV : PENUTUP
Merupakan bagian akhir dari penyusunan tugas akhir yang terdiri
dari kesimpulan-kesimpulan serta saran-saran yang dihasilkan dari
penelitian ini. Dilengkapi dengan daftar pustaka sebagai referensi
BAB II
PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU
A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi USU
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di luar kota Medan atau
di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan
tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syiah Kuala) kota Kutaraja (Banda Aceh),
dan sebagai Dekan pada waktu itu adalah Dr. Teuku Iskandar.
Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota
Medan. Namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap
memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. ini menunjukkan
bahwa pada waktu itu tehnik operasional pendidikan berada di Kutaraja,
sedangkan penyelesaian administrasinya tetap berada dibawah Presiden
Universitas Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).
Berhubungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang
berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari
Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiahkuala, maka
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara didirikan di Medan dan
memperoleh status negeri dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan
Ilmu Pengetahuan RI No. 64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang
lingkung-an Universitas Sumatera Utara tlingkung-anggal 24 November 1961 ylingkung-ang berlaku surat
terhitung mulai 01 Oktober 1961.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No
0535/0/1983, tanggal 08 Desember 1983, Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi
No. 131/DIKTI/Kep/1987, No. 25/DIKTI/Kep/1987, dan No. 26/DIKTI/Kep/1987
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program
Pendidikan, yaitu Program Pendidikan Strata -1 dan Program Pendidikan Diploma
III.
Program Pendidikan Strata -1 meliputi 3 (tiga) departemen, yaitu :
a. Departemen Ekonomi Pembangunan
b. Departemen Manajemen
c. Departemen Akuntansi
Sedangkan Program Diploma III terdiri dari :
a. Jurusan Kesekretariatan
b. Jurusan Keuangan
c. Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima
1. Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah menjadi salah satu
Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi
kebutuhan pasar dalam persaingan global.
2. Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam
bidang ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang berorientasi pasar.
b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan
peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.
c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan
pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber
pendanaan fakultas dalam
status PT. BHMN.
d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku
pelanggan (customer) dan stakeholder lainnya.
e. Meningkatkan jaringan dan kerja sama dengan institusi swasta dan pemerintah
serta organisasi profesional dan lembaga lain yang bertaraf nasional dan
3. Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai
berikut :
a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing dan
menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional maupun internasional.
b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian
dan pengabdian pada masyarakat dan responsif terhadap perkembangan dan
perubahan.
B. Jaringan Usaha / Kegiatan
Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan
mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian dan pelayanan masyarakat
dan pembinaan civitas akademika. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Medan merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit
(tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada
umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan lebih berorientasi
pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan
penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, serta melakukan kegiatan
sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan
Tinggi yaitu penyelenggaraan pendidikan, pengadaan penelitian, dan pengabdian
Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang
baik dan mampu bersaing dilapangan kerja nantinya.
C. Kinerja Kegiatan Terkini
Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan
sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu
juga pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan, fakultas terus
berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak
mudah dalam mewujudakan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang
tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja
yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan
adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap
mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya
bidang ilmiah yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta
melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar-seminar kepada
masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri,
kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus
melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.
Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan fakultas, seperti
Mi’raj, dll) sehingga para civitas akademika selalu memiliki nilai-nilai dan
norma-norma keagamaan dalam menjalankan hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
D. Rencana Kegiatan
Rencana Kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan
antara lain adalah sebagai berikut :
a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap / ganjil
b. Perkuliahan semester genap / ganjil
c. Ujian mid semester/ujian semester genap/ganjil
d. Wisuda mahasiswa
E. Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas
wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya
hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Demi tercapainya tujuan umum suatu perusahaan diperlukan suatu wadah
untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan perusahaan tersebut.
Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Suatu perusahaan terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan
serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal,
melalui saluran tunggal. Struktur organisasi Fakultas Ekonomi Universitas
Gambar I
Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi USU
PIMPINAN FAKULTAS EKONOMI USU
Dekan : Prof.Dr.Azhar Maksum,M.Ec,Ac,Ak
Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasution,SE,M.Acc.Ak
Pembantu Dekan II : Drs.Arifin Hamzah, MM, Ak
Pembantu Dekan III : Ami Dilham, SE, M.Si
DEWAN PERTIMBANGAN FAKULTAS EKONOMI
Ketua : Dr. Murni Daulay, M.Si
Sekretaris : Dr. Muslich Lufti, MBA
Anggota : Prof. Dr. Azhar maksum, M.Ec, Ac, Ak
Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak
Drs. Arifin Lubis, M.M, Ak
Ami Dilham, SE, M.Si
Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS
Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si
Prof. Dr. Paham Ginting, MS
Prof. Dr. Rismayani, M.Si
Prof. Dr. Ramli, MS
Prof. Dr. Sya’ad Afifuddin, S, SE, M.Ec
Prof. Dr. Lic, rer, reg, Siroruzilam, SE
Prof. Erlina, M.Si, Ph.D, Ak
Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, M.Si
Wahyu Aryo Pratomo, SE, M.Ec
Dr. Isfenti Sadalia, ME
Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si
Irsad, SE, M.Sos.Sc, PhD
Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak
Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec.Ac
3. DEPARTEMEN
a. Ekonomi Pembangunan
Ketua : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec
Sekretaris : Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si
b. Manajemen
Ketua : Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME
Sekretaris : Dra. Marhayanie, M.Si
c. Akuntansi
Ketua : Dr. Syafruddin Ginting S.,MAFIS, Ak
Sekretaris : Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak
4. PROGRAM STUDI S-1 a. Ekonomi Pembangunan
Ketua : Irsad Lubis,SE, M.Soc. PhD
Sekretaris : Paidi Hidayat, SE. M.Si
b. Manajemen
Ketua : Dr.Endang Sulistiya Rini, SE. M.Si
c. Akutansi
Ketua : Drs. Firman Syarif, M.Si. Ak.
Sekretaris : Mutia Ismail, SE, MM, Ak.
5. PROGRAM DIPLOMA a. Keuangan
Ketua : Dr. Yeni Absah , SE, M.Si
Sekretaris : Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si.
b. Akuntansi
Ketua : Drs. Rustam, M.Si, Ak.
Sekretaris : Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak.
c. Kesekretariatan
Ketua : Dr. Beby Karina F. Sembiring, SE, MM.
Sekretaris : Magdalena LL Sibarani, SE, M.Si
6. PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI Ketua : Narumondang B. Siregar, MM, Ak Sekretaris : Drs. Abikusno Dharsuky, MM, Ak
7. BAGIAN TATA USAHA
Kep. Bag. Tata Usaha : Ridwan Saleh, SH, CN.
Kasub. Personalia : Maslan, SE, M.Si
Kasub. Keuangan : Ahmad Faizul, SE, M.Si
Kasub. Perlengkapan : Sodali, SE
Kasub. Akademik : Dra.Cut Nilawati
F. Job Description
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menyusun suatu struktur organisasi
dengan menguraikan beberapa tugas tiap-tiap bagian.
1. Dekan dan Pembantu Dekan
Dekan adalah pimpinan fakultas yang memimpin penyelenggaraan pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga
administrasi, dan administrasi bertanggungjawab kepada Rektor. Pembantu Dekan
bertugas membantu setiap kegiatan Dekan. Apabila Dekan berhalangan untuk hadir,
maka Dekan menunjuk salah satu Pembantu Dekan bertindak sebagai pelaksana harian
Dekan.
2. Bagian Tata Usaha
Tugas bagian tata usaha adalah :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT fakultas.
b. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan dibidang
ketatausahaan akademik, administrasi umum dan keuangan,
kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.
c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dibidang akademik,
administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni,
kepegawaian dan perlengkapan.
d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan,
e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi dilingkungan
fakultas.
f. Melaksanakan administrasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian dan
pelayanan kepada masyarakat.
g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas.
h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan
fakultas.
i. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi.
j. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan
dengan kegiatan fakultas.
k. Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan fakultas.
Tugas sub bagian akademik adalah : 2.1. Sub Bagian Akademik
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.
b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang pendidikan, penelitian,
dan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat.
c. Melakukan administrasi akademik.
d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan sarana akademik.
e. Menghimpun dan mengklasifikasi data pencapaian target kurikulum.
g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian dan pelayanan pada
masyarakat di lingkungan fakultas.
h. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan laporan Bagian.
Tugas sub bagian umum dan keuangan adalah : 2.2. Sub Bagian Umum dan Keuangan
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.
b. Mengumpulkan dan mengelolah data ketatausahaan dan
kerumahtanggaan.
c. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas.
d. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas, dan
pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.
e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.
f. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembukuan, pengeluaran dan
pertanggungjawaban keuangan.
g. Melakukan pembayaran gaji, honorarium, lembur, vakansi, perjalanan
dinas, pekerjaan borongan, dan pembelian serta pengeluaran lainnya
yang telah diteliti kebenarannya.
h. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.
i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.
Tugas sub bagian kepegawaian adalah : 2.3. Sub Bagian Kepegawaian
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.
b. Menyusun konsep juklak / juknis di bidang kepegawaian.
c. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai.
d. Melaksanakan urusan mutasi pegawai.
e. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.
f. Memproses penetapan angka kredit jabatan fungsional, usul kenaikan
jabatan/pangkat, surat keputusan mengajar, pengangkatan guru besar
tetap/tidak tetap/emiritus, izin dan cuti.
g. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai.
h. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional.
i. Memproses pelanggaran disiplin pegawai.
j. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan bagian.
Tugas sub bagian kemahasiswaan dan alumni adalah : 2.4. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
b. Mengumpulkan dan mengolah data dibidang kemahasiswaan dan
alumni.
c. Melakukan administrasi kemahasiswaan.
d. Melakukan urusan pemberian izin dan rekomendasi kegiatan
kemahasiswaan.
e. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa berprestasi.
f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat
universitas.
g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir, dan layanan
kesejahteraan mahasiswa.
h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan
kemahasiswaan.
i. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni.
j. Melakukan penyajian informasi dibidang kemahasiswaan dan alumni.
k. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan bagian.
Tugas sub bagian perlengkapan adalah : 2.5. Sub Bagian Perlengkapan
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.
c. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan
perlengkapan.
d. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat dibidang
kerumahtanggaan dan perlengkapan.
e. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan, dan keamanan
lingkungan.
f. Melakukan urusan pengelolahan barang perlengkapan.
g. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan
BAB III
TOPIK PENELITIAN
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap dan Akuntansi
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang
terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2001: 5). Akuntansi adalah bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi atau
mengkomunikasikan kondisi bisnis hasil usahanya pada suatu waktu atau pada
suatu periode tertentu (Harahap, 2002 : 47)
Sisem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai catatan, peralatan,
termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tentang
pelaksanaannya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain
untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan
manajemen.
Sistem Informasi Akuntansi juga berperan sebagai pengaman harta
kekayaan perusahaan. Apabila dikaitkan pengertiannya sebagai suatu sistem,
sistem akan terdiri dari rangkaian input, proses, dan output. Menurut definisi, data
adalah bahan baku informasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa informasi
akuntansi disusun berdasarkan input yang berupa data akuntansi.
Menurut Baridwan (2000 : 271) aktiva tetap berwujud adalah aktiva- aktiva yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam jangka waktu yang
A. Deskripsi Aktiva Tetap
1. Transaksi yang mengubah aktiva tetap
Berikut ini adalah transaksi yang mengubah aktiva tetap pada Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Namun sebelum itu penulis ingin
menguraikan aktiva tetap yang dimiliki oleh Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara Medan, antara lain:
a. Bangunan gedung dan gudang
b. Peralatan kantor dan mesin
c. Komputer
d. Kendaraan
e. Aktiva tetap lainnya.
Transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap terdiri dari 3 kelonpok
yaitu:
1. transaksi yang mengubah rekening aktiva tetap
2. transaksi yang mengubah rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap
yang bersangkutan
3. transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan
aktiva tetap
Jenis transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap terdiri dari
transaksi perolehan (pembelian, pembayaran, sumbangan), pengeluaran modal,
revaluasi, pertukaran, penghentian pemaakaian, dan penjualan. Jenis transaksi
yang mengubah akumulasi depresiasi aktiva tetap terdiri dari depresiasi,
rekening biaya reparasi adalah konsumsi berbagai sumber daya antara lain bahan
dan suku cadang; SDM, energi, peralatan dan sumber daya lain untuk kegiatan
reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.
1. Transaksi perolehan
Aktiva tetap diperoleh melalui berbagai cara antara lain pembelian,
pembangunan, dan sumbangan. Transaksi perolehan dicatat dalam register bukan
kas keluar dengan jurnal sebagai berikut;
Gedung xxx
Bukti kas keluar yang akan dibayar xxx
2. Transaksi pengeluaran modal
Transaksi pengeluaran modal adalah transaksi yang bersangkutan dengan
aktiva tetap yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun, maka pada saat
terjadinya pengeluaran modal tersebut dicatat sebagai tambahan harga pokok
aktiva tetap yang bersangkutan dan didepresiasikan dalam tahun-tahun yang
menikmati manfaat pengeluaran modal tersebut. Transaksi pengeluaran modal
(capital expenditure) dicatat dalam register bukti kas keluar, untuk pembayaran
aktiva tetap berupa gedung diatas jurnal sebagai berikut.
Gedung xxx
Bukti kas keluar yang akan dibayar xxx
3. Transaksi depresiasi aktiva tetap
Secara periodik, harga pokok aktiva tetap dialokasikan kedalam periode
akuntansi yang menikmati jasa yang dihasilkan oleh aktiva tetap. Alokasi ini
B. Transaksi penghentian pemakaian aktiva tetap
Jika berdasarkan pertimbangan teknis dan ekonomis suatu aktiva tetap
tidak lagi layak untuk diteruskan pemakaiannya, manajemen dapat memutuskan
untuk menghentikan pemakaian aktiva tetap yang bersangkutan. Karena aktiva
tetap memiliki rekening akumulasi depresiasi, yang merupakan rekening penilaian
(valuation accumulation), maka penghentian pemakaian aktiva tetap dicatat dalam
rekening aktiva tetap dan rekening akumulasi deprersiasi aktiva tetap yang
bersangkutan. Jika nilai jurnal aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya berbeda
dari nilai buku aktiva tetap pada saat dihentikan pemakaiannya, penghentian
pemakaian aktiva tetap menimbulkan laba/rugi. Transaksi penghentian aktiva
tetap, dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut:
C. Transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap
Dalam masa pemanfaatan aktiva tetap perusahaan melakukan
pemeliharaan dan reparasi aktiva untuk menjaga dan mempertahankan kondisi
aktiva tetap agar layak beroperasi. Berdasarkan kebijakan akuntansi yang
dirumuskan oleh manajemen perusahaan, pengeluaran untuk reparasi aktiva tetap
digolongkan kedalam 2 golongan, yaitu pengeluaran modal dan pengeluara
pendapatan. Biaya reperasi yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun
diperlakukan sebagai pengeluaran modal, sehingga pengeluaran tersebut disajikan
Akumulasi depresiasi xxx
Rugi penghitungan pemakaian aktiva tetap xxx
sebagai biaya yang mengurangi pendapatan penjualan dalam tahun terjadinya.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan mengeluarkan biaya
reperasi dan perbaikan yang bermanfaat untuk lebih dari satu tahun sehingga
transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap yang merupakan pengeluaran
modal dicatat dalam register bukti kas keluar dengan jurnal sebagai beriktut:
Biaya reperasi dan pemeliharaan kendaraan xxx
Bukti kas keluar yang akan dibayar xxx
B. Aktiva Tetap
1. Pengertian aktiva tetap
Aktiva tetap merupakan salah satu komponen aktiva yang berperan
penting dalam kegiatan usaha perusahaan. Aktiva tetap biasanya menyangkut
jumlah dana yang sangat besar dan untuk beberapa perusahaan tertentu jumlah
aktiva tetap adalah yang terbesar dibandingkan jenis aktiva lainnya Aktiva tetap
memiliki pengertian yang berbeda-beda tetapi pada prinsipnya pengertian aktiva
tetap ini memiliki makna dan tujuan yang sama. Ada beberapa defenisi aktiva
tetap yang diungkapkan oleh para ahli, seperti defenisi aktiva tetap menurut
Mulyadi (2001 : 591) menyebutkan bahwa aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud , memiliki manfaat ekonomis lebih dari satu
tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusaaan,
bukan untuk dijual kembali. Skousen ( 2008 : 17), menyebutkan bahwa aktiva tetap mempunyai karakteristik sebagai berikut :
jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif
b. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode
Pengertian aktiva tetap dalam akuntansi yaitu semua aktiva berwujud yang
dimiliki dan digunakan oleh perusahaan untuk membantu operasi perusahaan
dalam menghasilkan barang dan jasa. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi Keuangan (2011 : 1) dikemukakan defenisi aktiva tetap adalah sebagai berikut :
“Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimiliki untuk dalam
produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepadalam
pihak lain atau untuk tujuan administratif dan diharapkan digunakan
selama lebih dari satu priode”. Kieso, Weygandt dan Warfield (2001 : 500)
mengemukakan:
“Property, plant, and equipment are properties of durable nature used in
the regular operation of the business”. Sesuai dengan definisi yang telah
dikemukakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) diatas tentang aktiva tetap,
maka definisi aktiva tetap menurut Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara Medan telah disesuaikan dengan standar akuntansi keuangan.
Dari definisi aktiva tetap di atas dinyatakan bahwa aktiva tetap tersebut
mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, digunakan dalam
bentuk operasi perusahaan, dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan
normal perusahaan. Aktiva tetap mempunyai usia yang terbatas kecuali tanah, dan
aktiva tetap bersifat non moneter dalam artian masa manfaatnya diterima dari
sejumlah uang tertentu.
2. Klasifikasi aktiva tetap
Sudut Disusutkan atau Tidak
Dapat dikelompokkan dalam berbagai sudut antara lain:
1. Sudut Substansi
a. Aktiva berwujud (tangible assets) seperti tanah, gedung, mesin, dan
lain-lain.
b. Aktiva tidak berwujud (intangible assets) seperti hak cipta, hak
paten,franchise, dan lain lain.
a. Aktiva tetap yang dapat disusutkan (depreciated plant assets)
seperti gedung, mesin, peralatan, dan lain-lain. Aktiva tetap yang
tidak dapat disusutkan (undepreciated plant assets) seperti tanah.
2. Berdasarkan Jenis
Aktiva tetap berdasarkan jenis seperti tanah, bangunan,
gedung, mesin, kenderaan, inventaris.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan memiliki aktiva
tetap yang bermacam-macam jenisnya. Adapun daftar aktiva tetap yang
dimiliki oleh Fakultas Ekonomi USU adalah sebagai berikut :
a. Tanah
b. Bangunan
c. Mesin
d. Kenderaan
f. Komputer
g. Peralatan kantor lainnya
Dari daftar aktiva tetap diatas terdapat sebagian aktiva yang tidak
produktif lagi. Aktiva yang tidak produktif tersebut akan dikeluarkan dari daftar
aktiva bila telah dijual atau disingkirkan.
3. Penilaian aktiva tetap
Aktiva tetap dicatat sebesar harga perolehannya yaitu jumlah uang yang
dikeluarkan atau utang yang timbul untuk memperoleh aktiva tetap sampai dengan
aktiva tersebut siap untuk digunakan. Jika aktiva tetap diperoleh dari pertukaran,
hibah, atau donasi dan aktiva tetap sitaan maka harga pasar atau nilai transfer
aktiva pada saat diserahkan dipakai sebagai ukuran harga perolehan aktiva yang
diterima. Adakalanya suatu aktiva tetap yang diperoleh dalam mata uang
asing, maka harga perolehan aktiva ditetapkan berdasarkan nilai tukar, yaitu
1. Nilai tukar masukan (exchange input value)
2. Nilai tukar keluaran (exchange output value)
Kedua nilai tukar dapat berupa nilai tukar masa lalu (past), sekarang
(present), maupun yang akan datang (future).
Tujuan penilaian aktiva tetap adalah untuk menetapkan jumlah yang akan
datang dibebankan sebagai biaya. Bila aktiva tetap didasarkan pada nilai tukar
keluaran akan menyesatkan para pemakai laporan keuangan. Penilaian aktiva
1. Historical Cost
Nilai tukar yang digunakan adalah nilai pasar pada saat perolehan. Historical
cost terdiri dari :
a. Historical cost to the firm adalah seluruh pengeluaran yang
diperlukan untuk memperoleh dan menggunakan asset dalam
keadaan yang diinginkan.
b. Prudent cost adalah pengeluaran yang ditetapkan oleh
manajemen yang kompeten untuk memperoleh aktiva.
c. Original cost adalah cost yang pertama kali dikeluarkan oleh
perusahaan yang mula-mula menggunakan asset. Sedangkan nilai
dari aktiva yang second hand adalah nilai menurut cost yang
digunakan oleh perusahaan yang pertama kali membeli.
2. Current Input Value
Nilai tukar yang didasarkan pada nilai pasar apabila aktiva tetap
tersebut diperoleh sekarang. Current input value terdiri dari :
a. Current replacement cost adalah jumlah untuk memperoleh aktiva
baru yang sama melalui pembelian di pasar yang berlaku.
b. Appraisal value adalah suatu metode yang memperkirakan current
cost atau current value dengan cara yang sistematis.
Penelitian dengan appraisal value ini dinilai dengan cukup objektif
karena yang mengadakan adalah perusahaan lain yang independen.
c. Fair value, disini cost adalah jumlah yang diperlukan untuk
4. Cara-cara perolehan aktiva tetap
Untuk memperoleh suatu aktiva tetap dapat ditempuh beberapa
cara, antara lain :
a. Perolehan dengan pembelian tunai (Acquisition by purchase for cash)
b. Perolehan dengan pembelian angsuran (Acquisition by purchase on
long term contract)
c. Perolehan dengan pertukaran (Acquisition by exchange)
d. Perolehan dengan Surat Berharga (Acquisition by issued for securities)
e. Perolehan dengan Membangun Sendiri (Acquisition by self contruction)
f. Perolehan aktiva dari hadiah / donasi / sumbangan (Acquisition by
donation)
g. Perolehan dengan cara sewa guna usaha (Acquisition by leasing)
a. Perolehan dengan pembelian tunai (Acquisition by purchase for cash)
Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat sebesar
uang yang dikeluarkan. Jumlah uang yang dikeluarkan untuk
memperoleh aktiva tetap termasuk harga faktur dan sewa biaya yang
dikeluarkan berhubungan dengan pembelian atau persiapan
penggunaannya. Perolehan beberapa aktiva dibeli secara bersamaan dengan
suatu jumlah total pembayaran, tanpa dibuat penilaian harga
masing-masing, maka perlu ditentukan besar nilai masing-masing aktiva yang
b. Perolehan dengan pembelian angsuran (Acquisition by purchase on
long term contract)
Apabila aktiva tetap diperoleh dengan pembelian secara angsuran
maka nilai aktiva dicatat sebesar harga pembeliannya tidak termasuk
unsur bunga yang dicatat sebagai beban bunga selama masa angsuran.
c. Perolehan dengan pertukaran (Acquisition by exchange)
Untuk aktiva yang diperoleh melalui pertukaran menurut Ikatan
Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 16.6)
adalah : Suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam pertukaran sebagian
untuk suatu aktiva tetap yang tidak serupa atau aktiva lain. Biaya dari
pos semacam itu diukur pada nilai wajar aktiva yang dilepaskan atau
yang diperoleh, yang mana yang lebih andal, ekuivalen dengan nilai
wajar aktiva yang dilepaskan setelah disesuaikan dengan jumlah setiap
kas atau setara kas yang ditransfer.
Perolehan aktiva tetap melalui pertukaran dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu :
1. Pertukaran aktiva tetap yang sejenis (similar assets / special case)
yaitu pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama
seperti pertukaran mesin lama dengan mesin baru. Dalam
hubungannya dengan aktiva sejenis, laba yang timbul
ditangguhkan (mengurangi harga perolehan aktiva baru). Namun
dalam pertukaran mengalami kerugian maka kerugian tersebut
2. Pertukaran aktiva tetap tidak sejenis (dissimilar assets / general
case) yaitu pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya
tidak sama seperti pertukaran mesin dengan gedung.
Dalam pertukaran barang yang sifatnya general case, nilai
barang baru yang diperoleh (asset aquired) dicatat berdasarkan nilai
pasar barang yang dikorbankan (asset given up) ditambah
pembayaran boot atau dikurangi penerimaan boot. Bila harga pasar
dari asset given up tidak diketahui maka value dari asset yang lama dari
fair value dari asset given up atau asset equired merupakan gain atau
loss. Haryono (2004 : 16.7), menyatakan bahwa, “aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan harus dicatat sebesar harga taksiran
atau harga pasar yang layak dengan mengkreditkan akun modal donasi”.
d. perolehan dengan cara sewa guna usaha (Acquisition by leasing)
Dalam standar akuntansi keuangan (2004 : 30.1), menyatakan bahwa Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam
bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan suatu
perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih (optie) bagi perusa
haan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan
atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang
telah disepakati bersama. Pencatatan perolehan aktiva tetap dengan
leasing tergantung dari jenis leasing yang digunakan oleh perusahaan.
1. Capital lease
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ini, dicatat sebagai aktiva tetap
dalam kelompok tersendiri dan juga harus disusutkan. Kewajiban
leasingnya pun disajikan terpisah dari kewajiban lainnya.
2. Operating lease
Bila perusahaan memilih cara ini maka pencatatan angsuran tidak
menjadi bagian aktiva melainkan dicatat sebagai beban sewa aktiva
tetap dan aktiva yang bersangkutan tidak disusutkan.
Adapun cara yang digunakan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara Medan dalam memperoleh aktiva tetap yaitu dengan cara
membeli secara tunai, melalui hibah, sumbangan, bantuan-bantuan, dan
dari APBN. Perolehan aktiva tetap dengan cara pembelian tunai akan
dicatat ke dalam buku besar harian terlebih dahulu sebagai harga
perolehannya.
5. Pengeluaran selama penggunaan aktiva tetap
Selama menggunakan aktiva tetap untuk kegiatan usahanya,
perusahaan sering kali mengadakan pengeluaran- pengeluaran yang
berhubungan dengan penggunaan aktiva tetap tersebut. Pengeluaran
-pengeluaran tersebut biasanya ditujukan untuk :
1. Mempertahankan kesinambungan kerja
2. Menambah masa manfaat (umur ekonomis)
3. Meningkatkan kapasitas dan efisiensi
tetap dibagi dalam dua kategori yaitu :
a. Pengeluaran Modal
Ikatan Akuntan Indonesia (2002 : 162) menyatakan
“penggunaan setelah perolehan awal suatu aktiva tetap yang
memperpanjang masa manfaat atau kemungkinan besar memberi
manfaat ekonomi dimasa yang akan datang dalam bentuk
peningkatan kapasitas, mutu, produksi, atau peningkatan,
standar kinerja, harus ditambahkan pada jumlah tercatat
aktiva yang bersangkutan”. Sedangkan Skousen (2004 : 449)
menyatakan “jika pengeluaran dihapuskan akan memberi
sumbangan terhadap upaya mendatangkan pendapat lebih dari satu
tahun fiskal, maka pengeluaran tersebut disebut pengeluaran modal”.
b. Pengeluaran Biaya
Ikatan Akuntan Indonesia (2004 : 104) mengemukakan bahwa: Pengeluaran untuk perbaikan atau perawatan aktiva tetap untuk menjaga
manfaat perekonomian pada masa yang akan datang yang dapat diharapkan
perusahaan untuk mempertahankan standar kinerja semula suatu aktiva,
biasanya diakui sebagai beban saat terjadi. Contoh, biaya pengeluaran dan
reparasi (servicing) atau turun mesin (over houling) pabrik dan peralatan
biasanya merupakan beban, karena memelihara dan meningkatkan standar
kinerja semula. Untuk dapat membedakan pengertian diatas, ada beberapa
1. Segi keuntungan
Pengeluaran dianggap sebagai :
a. Modal, jika pengeluaran itu memberikan keuntungan selama
lebih dari satu tahun dalam arti pengeluaran dapat
menambah kegunaan aktiva tersebut.
b. Pendapatan, jika manfaatnya hanya dalam tahun yang
bersangkutan.
2. Segi kebiasaan
Pengeluaran dianggap sebagai :
a. Pendapatan, jika pengeluaran terjadi sifatnya lazim dan rutin
dikeluarkan dalam periode tertentu.
b. Modal, jika pengeluaran itu sifatnya tidak lazim.
3. Segi jumlah
Pengeluaran dianggap sebagai :
a. Modal, jika pengeluaran itu jumlahnya relatif besar dan sangat
penting.
b. Pendapatan, jika pengeluaran itu relatif kecil.
Selama pemakaian aktiva tetap, Fakultas Ekonomi USU harus
mengeluarkan sejumlah uang untuk mencegah menurunnya kapasitas
operasi, biasanya hal ini disebabkan karena adanya proses penuaan,
kerusakan yang umumnya aktiva tetap yang dioperasikan secara
terus menerus dan lain sebagainya.
Ekonomi USU adalah berupa :
a. Biaya reparasi dan pemeliharaan
Biaya reperasi adalah biaya yang ditujukan untuk reparasi
ringan dan biasanya dalam jumlah kecil. Sedangkan biaya
pemeliharaan adalah biaya yang dimaksudkan untuk menjaga aktiva
tetap agar selalu dalam kondisi yang baik seperti misalnya
penggantian oli, pengecetan, dan lain-lain. Biaya reparasi dan
pemeliharaan ini umumnya hanya dijumpai dalam periode tahun
buku yang berjalan, maka dengan demikian dicatat sebagai beban
(pengeluaran hasil revenue expendetur) dan beban ini sering terjadi.
b. Biaya penggantian
Biaya penggantian menyangkut pembongkaran dari bagian atau
komponen aktiva tetap dan pemasangan komponen atau suku cadang
pengganti sejenis yang sama sekali baru. Sebagai contoh, penggantian
pondasi mesin dengan pondasi yang baru, atau penggantian atap
bangunan dengan atap yang baru.
Oleh karena menyangkut penempatan unit atau komponen
aktiva yang baru dan pembongkaran unit atau komponen aktiva yang
lama, maka akuntansi untuk pengeluaran modal berupa penggantian
dapat dipilih salah satu di antara tiga metode berikut ini, sesuai dengan
keadaan yang melingkupinya.
1. Dikapitalisasi dan dicatat dalam rekening tersendiri secara terpisah
biaya penggantian dan mencatatnya ke dalam rekening
pembukuan tersendiri secara terpisah dari rekening aktiva tetap
terkait adalah karena adanya unit-unit atau komponen yang
ditambahkan dan mempunyai masa manfaat yang berbeda dari
taksiran sisa umur ekonomis aktiva terkait.
2. Dibebankan atau dikurangkan dari saldo rekening akumulasi
depresiasi aktiva tetap terkait. Metode akuntansi ini lazimnya
dipilih apabila pengeluaran atau biaya yang terjadi sebagian besar
digunakan untuk mengganti komponen- komponen tertentu dari
suatu aktiva tetap, sehingga menambah umur atau sisa manfaat
aktiva terkait.
3. Substitution approach. Secara teoritis, Substitution approach
merupakan metode akuntansi yang paling rasional, khususnya
apabila pengeluaran atau biaya yang terjadi menyangkut
penggantian komponen aktiva tetap dan nilai buku komponen lama
dapat ditelusuri.
6. Penghentian penggunaan aktiva tetap
Aktiva tetap bisa dihentikan penggunaannya dengan cara dijual,
ditukarkan ataupun dibuang. Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari
pemakaian, maka semua akun yang berhubungan dengan aktiva tersebut
dihapuskan. Apabila aktiva tersebut dijual maka selisih harga jual
dengan nilai buku dicatat sebagai keuntungan atau kerugian.
Indonesia (IAI) (2002 : 16.12), yaitu “keuntungan atau kerugian
yang timbul dari penghentian atau pelepasan suatu aktiva tetap diakui
sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi”.
Proses penghentian penggunaan aktiva tetap dapat terjadi dalam
berbagai kondisi sebagai berikut :
1. Asset retirement by sale
Hasil penjualan aktiva tetap dapat diterima dalam bentuk kas atau
piutang. Bila harga jual lebih tinggi dibanding dengan nilai
buku aktiva yang bersangkutan berarti ada keuntungan, sedangkan
jika harga jual lebih rendah dari nilai buku berarti ada kerugian.
2. Asset retirement by exchange for other nonmonetary assets
Sering kali perusahaan melakukan penghentian penggunaan
aktiva tetap melalui pertukaran dengan aktiva tetap nonmoneter
lainnya, maka aktiva tersebut dicatat sebesar nilai wajarnya atau
nilai pasar aktiva yang diterima. Jika harga perolehan aktiva baru
lebih tinggi dari book value aktiva lama maka diperoleh
keuntungan dan sebaliknya.
3. Retirement by involuntary conversion
Penghentian penggunaan aktiva tetap karena konversi terpaksa
dapat terjadi kerusakan berat akibat terjadinya peristiwa-peristiwa
seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, dan sebagainya.
Suatu aktiva yang dihentikan dari operasi normal
maupun dibesituakan karena tidak produktif lagi, dan selalu diikuti
penghapusan harga perolehan. Fakultas Ekonomi USU dalam
melakukan pencatatan atas penghentian penggunaan aktiva tetap dari
operasi perusahaan telah membuat kebijaksanaan terhadap perhitungan
aktiva tetapnya yaitu dengan cara memperhitungkan biaya penyusutan
aktiva tetap mulai dari awal periode akuntansi yang bersangkutan
sampai dengan aktiva tetap tersebut dihentikan penggunaannya dari
operasi normal perusahaan.
C. Penyusutan Aktiva Tetap 1. Pengertian penyusutan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002 : 17.1), definisi penyusutan adalah “alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan
sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode
akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak
langsung”. Menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2001 : 550) :
“Depreciation is defined as the accounting process of allocating the
cost of tangible assets to expense in a systematic and rational manner to
those periods expected to benefit from the use of the asset”
Dengan kata lain penyusutan adalah pengalokasian harga
perolehan secara rasional kepada periode-periode dimana akiva
tersebut dinikmati manfaatnya. Sedangkan pengertian penyusutan
Standar Akuntansi Keuangan. Adapun besarnya rupiah beban depresiasi
hal ini akan tergantung kepada harga perolehan/pokok aktiva tetap,
taksiran umur ekonomis, taksiran nilai sisa, (residual value) dan
metode penyusutan yang digunakan.
Pembebanan penyusutan merupakan suatu pengakuan terhadap
penurunan nilai ekonomis suatu aktiva tetap. Perbedaan pengakuan
penyusutan sebagai beban (expense) pada umumnya merupakan
beban yang tidak melibatkan pengeluaran kas (non cash expense).
Pengorbanan sumber ekonomis atau kas terjadi pada saat perolehan
aktiva tetap dan jumlah inilah yang dialokasikan sebagai beban
penyusutan selama umur ekonomis aktiva tetap yang bersangkutan.
2. Faktor – Faktor dalam Menentukan Penyusutan
a. Harga perolehan (cost), yaitu uang yang dikeluarkan
atau hutang yang timbul dan biaya-biaya lain yang
terjadi dalam perolehan aktiva sampai dengan aktiva siap
untuk digunakan.
b. Nilai sisa (salvage value), yaitu jumlah yang diterima
bila aktiva itu dijual, ditukarkan atau cara-cara lain
untuk aktiva tersebut sudah tidak dapat dipergunakan
lagi dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi pada saat
penjualan atau pertukaran.
c. Taksiran umur kegunaan (usefull life), yaitu kegunaan
pemeliharaan dan kebijaksanaan yang dianut dalam
penyusutan. Taksiran masa manfaat ini biasa dinyatakan
dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi atau
satuan jam kerjanya.
3. Metode Penyusutan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 17.3), menyatakan bahwa : Jumlah yang dapat disusutkan dialokasikan ke setiap periode
akuntansi selama masa manfaat aktiva dengan berbagai
metode yang sistematis. Metode manapun yang dipilih,
konsistensi dalam penggunaannya adalah perlu, tanpa
memandang tingkat profitabilitas perusahaan dan pertimbangan
perpajakan, agar dapat menyediakan daya banding hasil operasi
perusahaan dari periode ke periode.
Aktiva tetap berwujud dapat disusutkan dalam beberapa
metode, oleh karena itu pemilihan metode penyusutan yang akan
dipakai terhadap suatu aktiva berwujud harus dipertimbangkan dengan
baik. Metode penyusutan yang dipilih dan dianggap tepat untuk jenis
aktiva tertentu, belum dapat dipastikan akan tepat untuk diterapkan
pada jenis aktiva lain karena perbedaan sifat dan pola
penggunaan aktiva tersebut.
melakukan perhitungan beban penyusutan periodik antara lain :
A. Metode berdasarkan faktor waktu
1. Penyusutan garis lurus (straight line method)
2. Penyusutan pembebanan menurun (dipercepat) (reducing charge
method)
a. Metode jumlah angka tahun (sum of years digit method)
b. Metode saldo menurun (decilining balance method)
c. Metode saldo menurun ganda (double decilining balance
method)
B. Metode berdasarka faktor penggunaan/ berdasarkan kegiatan/
pembebanan variabel
1. Metode jam pemakaian/ unit jam jasa (service hours method)
2. Metode output produksi/ jumlah unit produk (productive output
method)
C. Metode depresiasi khusus
1. Metode berdasarkan tarif kelompok atau tarif komposit
penyusutan kelompok (group and composite method)
2. Metode anuitas (annuity method)
3. Metode penggantian dan penempatan (replacement and location
method)
4. Sistem persediaan (inventory system)
Agar pembebanan penyusutan dialokasikan secara efesien akan
yang dipilih sesuai dengan manfaat keekonomian dari aktiva tetap
tersebut. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan sampai
saat ini belum dapat menghitung sendiri besarnya penyusutan dari aktiva
tetap yang ada. Hal ini disebabkan karena sampai saat ini yang berhak
untuk menentukan besarnya penyusutan aktiva tetap FE USU adalah
Badan Pembendaharaan Negara Republik Indonesia.
4. Penggantian aktiva tetap
Terbagi atas tiga yaitu:
1. Dibuang.
Dalam hal ini lebih dimaksudkan dengan dinonaktifkan. Hal ini
dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk
digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta
tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar.
2. Dijual.
penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan
secara tunai maupun secara kredit.
3. Ditukar dengan aktiva lain.
dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan yang baru, yang
sama penggunaannya. Jika nilai tukar lebih besar dari pada nilai
buku, maka diperoeh keuntungan. Pada Fakultas Ekonomi USU aktiva
tetap yang sudah tidak bermanfaat lagi maka akan digudangkan dan
5. Penyajian aktiva tetap dalam neraca
Aktiva tetap merupakan bagian dari aktiva yang disajikan
dalam daftar neraca. Prinsip akuntansi mengklasifikasikan aktiva dalam
neraca menurut ukuran likuiditasnya. Pengklasifikasian ini tidak mutlak
tergantung pada jenis perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan
pengungkapan atau penyajian aktiva tetap dalam neraca adalah :
1. Aktiva tetap dinyatakan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan
aktiva tetap dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Akan
tetapi apabila manfaat ekonomis aktiva tetap tidak lagi sebesar nilai
bukunya maka aktiva tetap harus dinyatakan sebesar jumlah yang
sepadan dengan nilai manfaat ekonominya yang tersisa
2. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi masih mempunyai nilai
yang cukup material haruslah disajikan sebagai aktiva lain-lain
berdasarkan nilai realisasinya.
3. Pemakaian istilah cadangan penyusutan harus dihindarkan
sebab istilah tersebut berarti adanya dana yang disisihkan untuk
tujuan tersebut, sebaliknya digunakan yang lebih menggambarkan
alokasi biaya aktiva tetap sampai periode tertentu.
4. Jenis aktiva tetap yang disusutkan dan aktiva tetap yang tidak
disusutkan harus dipisahkan dalam neraca.
5. Aktiva tetap yang disusutkan harus dilaporkan berdasarkan nilai
cost. Jika dilaporkan dengan dasar penilaian diluar cost, maka harus
BAB IV PENUTUP
Dalam bab terakhir ini penulis mencoba mengemukakan beberapa
kesimpulan yang didasarkan pada uraian bab-bab sebelumnya dan kemudian
dengan pemberian saran-saran yang mungkin dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk tujuan perbaikan dan kamajuan di masa yang akan datang
khususnya pada pengelola aktiva tetap.
A. Kesimpulan
Setelah penulis membahas secara teoritis dan kemudian membandingkan
dengan hasil penelitian yang dilakukan pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara Medan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai
berikut :
1. Aktiva Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain
tanah, gedung, kenderaan, komputer, mesin fotokopi, mesin genset,air
conditioner, mesin penghancur kertas dan peralatan lainnya.
2. Sistem informasi akuntansi aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara telah sesuai dengan prisip cepat, aman, dan
mudah, hal ini dikarena kan dalam pelaksanaan sistem informasi
akuntansi aktiva tetap telah sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan.
3. Sistem informasi pengelolaan aktiva tetap bertujuan untuk proses
dapat dilakukan dengan penerapan perhitungan, pengelolaan data,
pengadaan, penyusutan dan pengendalian aktiva tetap.
4. Dalam membuat harga perolehan perusahaan menjumlahkan harga
yang diberikan penjual (harga faktur) dengan seluruh biaya-biaya yang
dikeluarkan sampai aktiva tersebut siap untuk dipergunakan dan
menjumlahkan harga yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut siap
untuk digunakan.
5. Harga perolehan aktiva tetap diakui sebesar harga perolehannya
(the acquisition cost). Maka harga perolehan dapat dirumuskan dengan
nilai beli + pengeluaran yang timbul dari proses pembelian hingga
aktiva tersebut siap operasi.
B. Saran
Untuk mengakhiri penulisan skripsi ini, penulis mencoba
mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Universitas Sumatera Utara Medan diharapkan memberikan
kewenangan kepada setiap Fakultas untuk membuat sendiri secara
rinci pembukuan khusunya pencatatan tentang akiva tetap.
2. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan diharapkan
dapat menyusun sendiri besarnya penyusutan aktiva tetap untuk
menentukan alokasi biaya terhadap penggunaan aktiva tetap tersebut.
3. Diberlakukannya kebijakan management menyangkut penggunaan aktiva