TUGAS AKHIR
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS
AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI USU
Oleh :
KRISNHOE REVINA R 072102049
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KATA PENGANTAR
Dengan segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir ini, sebagai salah satu syarat untuk memenuhi syarat untuk menyelesaikan
pendidikan pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis banyak menerima bantuan,
bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah penulis
mengucapkan terimakasih:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, Msi, Ak, selaku Ketua Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Iskandar Muda, SE, MSi, Ak selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
sekaligus Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan, dan koreksi dalam proses
penyelesaian tugas akhir, sehingga penulisan tugas akhir ini dapat
terselesaikan dengan baik.
4. Bapak M. Simba Sembiring, SE, M.Si selaku Kasubbag Bagian Perlengkapan
5. untuk melakukan penelitian dan meluangkan waktu untuk memberikan
penjelasan terhadap data yang dibutuhkan.
6. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda H. Krisnhoe Bayoe S
dan Ibunda Nuni Sulistiyah yang telah memberikan segalanya kepada ananda
dari kasih sayang, perhatian, pengorbanan serta dorongan semangat sehingga
penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
Semoga Allah SWT yang dapat membalas semua kebaikan yang penulis
dapatkan baik pada waktu mengalami kesulitan maupun rintangan berupa amal
dan pahala di akhirat kelak. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir
ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan-perbaikan dimasa
yang akan datang.
Medan, Maret 2010
Penulis
Krisnhoe Revina R
DAFTAR ISI
1. Tujuan Penelitian ... 3
2. Manfaat Penelitian ... 4
D. Sistematika Penelitian ... 4
1. Jadwal Penelitian ... 4
2. Rencana Isi ... 5
BAB II. PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU... 7
A. Sejarah Singkat ... 7
B. Visi dan Misi ... 9
C. Tujuan ... 10
D. Struktur Organisasi... 10
E. Job Description ... 17
F. Jaringan Usaha / Kegiatan ... 22
G. Kinerja Usaha Terkini ... 23
H. Rencana Kegiatan ... 23
BAB III. TOPIK PENELITIAN ... 25
A. Pengertian Sistem Internal Control Aktiva Tetap...25
B. Penggolongan Aktiva Tetap ... 30
E. Penggantian Aktiva Tetap ... 40
BAB IV. PENUTUP ... 42
A. Kesimpulan ... 42
B. Saran ... 43
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai berbagai kegiatan
tertentu dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi, yang pada umumnya
bertujuan untuk menghasilkan laba yang optimal agar dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya, memajukan serta mengembangkan usahanya ke tingkat
yang lebih tinggi, untuk itu setiap perusahaan harus membuat keputusan bisnis
yang baik. Keputusan bisnis tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
pengendalian internal untuk mengarahkan operasi perusahaan, melindungi aktiva,
dan mencegah penyalahgunaan sistem perusahaan yang telah di bentuk oleh
perusahaan. Setiap perusahaan, baik perusahaan industri, perusahaan jasa, maupun
perusahaan dagang pada umumnya membutuhkan faktor - faktor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa yang akan dijual kepada konsumen. Faktor-faktor
produksi ini dikelola perusahaan untuk mencapai tujuan peruusahaan tersebut.
Salah satu faktor produksi ini adalah aktiva tetap.
Aktiva tetap adalah harta berwujud (tangible asset) yang memiliki masa
manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, bernilai material, dan digunakan untuk
kegiatan operasi normal perusahaan. Aktiva tetap merupakan salah satu harta /
yang dimiliki setiap perusahaan yang mendapat perhatian secara khusus. Semua
aktiva tetap milik perusahaan memerlukan biaya perawatan dan pemeliharan agar
dapat digunakan sesuai dengan rencana. Aktiva tetap sangat berpengaruh tehadap
efektivitas kegiatan operasional yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Oleh karena itu, diperlukan pengendalian dan pengawasan internal yang begitu
besar terhadap aktiva tetap.
Pengendalian internal merupakan bagian dari masing-masing sistem yang
dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional perusahaan
atau organsasi tertentu untuk mengamankan kekayaan, memelihara kecermatan,
dan sampai seberapa jauh dapat dipercayanya data akuntansi. Aktiva tetap juga
merupakan investasi jangka panjang perusahaan dengan jumlah yang cukup
besar. Untuk itu aktiva tetap yang ada pada perusahaan harus benar-benar
diperhatikan yaitu dengan melakukan pengendalian dan pengawasan yang baik
terhadap aktiva tetap. Dengan adanya pengendalian maka perusahaan dapat
mengikhtisarkan seluruh aktiva tetap yang dimilikinya yang dapat memberikan
keuntungan yang cukup besar bagi perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan tidak
melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap aktiva tetap perusahaan maka
akan mengalami kerugian bagi perusahaan tersebut.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara bergerak di bidang jasa
yang memiliki bermacam-macam aktiva tetap. Aktiva tetap yang terdapat pada
Fakultas Ekonomi USU berjumlah 4.073 buah yang berupa kendaraan, komputer
dan peralatan lainnya yang harganya relatif tinggi serta memiliki peranan yang
sangat penting pada Fakultas Ekonomi USU untuk memberikan pelayanan kepada
seluruh civitas ekonomi, sehingga diperlukan adanya sistem pengendalian intern
Berdasarkan uraian diatas terlihat jelas begitu besar peran sistem
pengendalian internal atas aktiva tetap bagi suatu perusahaan, maka penulis
tertarik untuk mengambil judul dalam tugas akhir yang berjudul “Sistem
Pengendalian Internal atas Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah “Apakah
Sistem Pengendalian Internal atas Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi USU
telah diterapkan secara efektif ?”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan utama peneliti melakukan penelitian pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara adalah :
1. Bagi penulis, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
Program Diploma III,
2. Untuk mengetahui sejauh mana Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
melakukan sistem pengendalian intern atas aktiva tetap,
3. Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai cara efektif dalam
4. Untuk mengetahui bagaimana penggantian aktiva tetap yang dilakukan Fakultas
Ekonomi USU.
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan masukan kepada peneliti agar dapat mempelajari secara
langsung
mengenai sistem pengendalian intern atas aktiva tetap dan dapat menambah
ilmu pengetahuan peneliti, serta dapat mengaplikasikan teori-teori yang didapat
dari pekuliahan dengan sebenarnya,
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi peneliti lain yang nantinya
dapat bermanfaat sebagai referensi bagi rekan- rekan mahasiswa untuk
menambah ilmu pengetahuannya dan juga dapat bermanfaat bagi rekan-rekan
mahasiswa junior dalam membuat paper dalam penelitiannya ditahun-tahun
mendatang yang berkaitan dengan sistem pengendalian internal atas aktiva
tetap,
3. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara dalam menentukan kebijakan sistem pengendalian intern aktiva
tetap pada masa yang akan datang dari beberapa literature yang diuraikan
D. Sistematika Penelitian 1. Jadwal Penelitian
Jadwal penulisan dilaksanakan setelah penulis menyelesaikan magang di
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penelitian dilakukan pada
Fakultas Ekonomi USU Jl. T.M Hanafiah Kampus USU Medan. Jadwal penulisan
terdiri dari berbagai kegiatan yang dimulai dari persiapan untuk melaksanakan
penelitian, pelaksanaan bimbingan untuk pengolahan data, pelaporan bimbingan
untuk penulisan tugas akhir, dan penyempurnaan tugas akhir. Jadwal penulisan
yang dilakukan penulis dijelaskan pada tabel 1.1 di bawah ini.
Tabel 1.1 Jadwal Survei dan Penulisan Laporan Tugas Akhir
NO KEGIATAN Januari Februari Maret
III IV I II III IV I 1. Pengajuan Judul
2. Pengajuan Dosen Pembimbing
3. Pengumpulan Data
4. Pengolahan dan Analisis Data
5. Penyusunan Tugas Akhir
6. Bimbingan dan Penyempurnaan Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling
berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas
akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan
sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun
sebagai berikut:
• BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai
latar belakang masalah, permasalahan, tujuan dan
manfaat penelitian dan rencana penulisan.
• BAB II : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai
sejarah ringkas, struktur organisasi dan personalia,
job description, jaringan usaha kegiatan, kinerja
usaha terkini, serta rencana kegiatan Fakultas
• BAB III : TOPIK PENELITIAN
Pada bab ini, penulis akan meguraikan mengenai
pengertian sistem pengendalian internal atas
aktiva tetap, penggolongan aktiva tetap yang
terdapat pada Fakultas Ekonomi USU, cara
perolehan aktiva tetap, metode penyusunan aktiva
tetap, penggantian aktiva tetap dan sistem
pengendalian internal aktiva tetap pada Fakultas
Ekonomi USU.
• BAB IV : PENUTUP
Sebagaimana akhir dari tugas ini, maka penulis
akan mengambil kesimpulan dari penelitian yang
dilakukan pada Fakultas Ekonomi USU dan
beberapa saran yang mungkin akan bermanfaat
BAB II
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU
Fakultas Ekonomi USU mempunyai ciri khas tersendiri di dalam
kelahirannya. Ciri khas itu dapat ditandai dengan sejarah lahirnya di luar kota
Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakuftas Ekonomi lahir dan
didirikan tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syiah Kuala) Kutaraja (Banda
Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar.
Yayasan USU sendiri pada waktu itu berada di kota Medan, Namun
Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap memakai nama
dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa pada waktu
itu tehnik operasional pendidikan berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian
administrasinya tetap berada dibawah Presiden USU (istilah untuk nama pimpinan
pada waktu itu).
Berhubungan Fakultas Ekonomi USU yang berkedudukan di Kutaraja
(sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari USU dan bergabung dengan
Universitas Syiah Kuala, maka Fakultas Ekonomi USU didirikan di Medan dan
memperoleh status Negeri dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi
dan Ilmu Pengetahuan R.I No. 64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi
yang diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan kedalam
lingkungan USU tanggal 24 Nopember 1961 yang berlaku surat terhitung mulai
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. No.
0535/0/1983, tanggal 08 Desember 1983, Keputusan Dirjen. Pendidikan Tinggi
No. 131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul dengan Surat Keputusan No.
23/DIKTI/Kep/1987, No. 25/DIKTI/Kep/1987 dan No. 26/DIKTI/Kep/1987,
Fakultas Ekonomi USU mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu
Program Pendidikan Strata -1 Program Pendidikan D-III.
Program Pendidikan Strata -1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu :
a. Departemen Ekonomi Pembangunan
b. Departemen Manajemen
c. Departemen Akuntansi
Sedangkan Program Diploma –III terdiri dari :
a. Jurusan Kesekretariatan
b. Jurusan Keuangan
c. Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima
a. Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas
Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar
dalam persaingan global.
b. Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai
berikut:
a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam
bidang ilmu ekonomi, Manajemen dan Akuntansi yang berorientasi pasar.
b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan dengan pemberdayaan
peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.
c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan
pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber
pendanaan fakultas dalam status PT. BHMN.
d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku
pelanggan (customer) dan stakeholders lainnya.
e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah
serta organisasi profesional dan lembaga lain yang bertaraf nasional dan
c. Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah:
a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta
menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional maupun internasional.
b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian
dan pengabdian pada masyarakat dan responsif terhadap
perkembangan/perubahan.
B. Struktur Organisasi dan Personalia
Struktur Organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas
wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya
hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Demi tercapainya tujuan umum suatu perusahaan diperlukan suatu wadah
untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan perusahaan tersebut.
Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi
dalam perusahaan.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan
dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan
melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat
Suatu perusahaan terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan
perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan
serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal,
melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara dapat dilihat pada lampiran 1.
• Pimpinan Universitas
Rektor : Prof. Chairuddin P. Lubis DTM&, SpA(K)
Pembantu Rektor I : Prof. Dr.Ir. Sumono, MS
Pembantu Rektor II : Prof. Dr. Subhilhar, MA, Ph.D
Pembantu Rektor III : dr. Linda T. Maas, MPH
Pembantu Rektor IV : Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M.Eng
Pembantu Rektor V : Ir. Isman Nuriadi
• Pimpinan Fakultas Ekonomi
Dekan : Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc
Pudek I : Drs. Arifin Hamzah, MM, Ak
Pudek II : Fahmi N. Nasution SE, MAcc, Ak
Pudek III : Drs. Ami Dilham, MSi
• Dewan Pertimbangan Fakultas
Ketua : Drs Erwin Abubakar, MBA, Ak
• Anggota
Prof. Bachtiar Hassan Miraza
Prof. Moenaf Hamid Regar, MSAc
Prof. Dr. Amrin Fauzi
Prof. Dr. Arnita Zainuddin, MSi
Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak
Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi
Prof. Dr Azhar Maksum, SE, MEc.Ac
Prof. Dr. Syaad Afifuddin Sembiring, MEc
Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MA
Prof. Dr. lic.rer.reg Sirojuzilam, SE
Prof. Dr. Rismayani, MSi
Prof. Dr. Ramli, MS
Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec
Drs. Arifin Hamzah, MM, Ak
Fahmi Natigor Nasution SE, MAcc, Ak
Drs. Ami Dilham, MSi
Wahyu Ario Pratomo,SE, Mec
• Departemen
Ekonomi Pembangunan
Manajemen
Ketua : Prof. Dr. Ritha F. Dalimunte, SE, MSi
Sekretaris : Dra. Nisrul Irawati, MBA
Akuntansi
Pl. Ketua : Drs. Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak
Sekretaris : Dra. Mutia Ismail, MSi, Ak
• Program Diploma
Keuangan
Ketua : Prof. Dr. Paham Ginting, MP
Sekretaris : Syafrizal Helmi Situmorang, SE, MSi
Akuntansi
Ketua : Drs. Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak
Sekretaris : Iskandar Muda, SE, MSi, Ak
Kesekretariatan
Ketua : Dr. Endang Sulistiana, MSi
Sekretaris : Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA
• Bagian Tata Usaha
Kep. Bag. Tata Usaha : Sofia Anita, SE
Kasub. Personalia : Kamariah, SE
Kasub. Keuangan : Eka Juliani, SE
Kasub. Perlengkapan : M.Simba Sembiring, SE, MSi
Kasub. Akademik : Fepty Aniar, SE
C. Job Description
Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit pada bagian Tata Usaha
Fakultas Ekonomi USU yang terdiri dari :
1. Bagian Tata Usaha
Fungsi dari bagian Tata Usaha antara lain :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas.
b. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan dibidang
ketatausahaan akademik, administrasi umum dan keuangan,
kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.
c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dibidang akademik,
administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni,
kepegawaian dan perlengkapan.
d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan,
kepegawaian, keuangan dan kearsipan.
e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi dilingkungan
fakultas.
f. Melaksanakan administrasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian/
pelayanan kepada masyarakat.
g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas.
h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan dilingkungan fakultas.
j. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan
dengan kegiatan fakultas.
k. Menyusun laporan kerja Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan
Fakultas.
2. Sub Bagian Akademik
Fungsi dari bagian Akademik antara lain :
a. Menyusun Rencana Kerja dan anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.
b. Mengumpukan dan mengolah data dibidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian/ pelayanan kepada masyarakat.
c. Melakukan administrasi akademik.
d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan sarana akademik.
e. Menghimpun dan mengklasifikasi data pencapaian target kurikulum.
f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah dilingkungan fakultas.
g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/ pelayanan pada
masyarakat di lingkungan fakultas.
h. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan Bagian.
3. Sub Bagian Umum dan Keuangan
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
b. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan .
c. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan dilingkungan fakultas.
d. Melakukan urusan penerimaan tamu Pimpinan, rapat dinas dan pertemuan
ilmiah dilingkungan fakultas.
e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.
f. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembukuan, pengeluaran dan
pertanggungjawaban keuangan.
g. Melakukan pembayaran gaji, honorarium, lembur, vakansi, perjalanan
dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang
telah diteliti kebenarannya.
h. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.
i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.
j. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan Bagian.
4. Sub Bagian Kepegawaian
Fungsi dari bagian Kepegawaian antara lain :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
b. Menyusun konsep juklak/ juknis dibidang kepegawaian.
d. Melaksanakan urusan mutasi pegawai.
e. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.
f. Memproses penetapan angka kredit jabatan fungsional, usul kenaikan
jabatan/ pangkat, surat keputusan mengajar, pengangkatan guru besar
Tetap/ Tidak Tetap/ Emiritus, ijin dan cuti.
g. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai.
h. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional.
i. Memproses pelanggaran disiplin pegawai.
j. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan Bagian.
5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni
Fungsi dari bagian Kemahasiswaan dan Alumni anatara lain :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
b. Mengumpulkan dan mengolah data dibidang kemahasiswaan dan alumni.
c. Melakukan administrasi kemahasiswaan.
d. Melakukan urusan pemberian izin/ rekomendasi kegiatan kemahasiswaan.
e. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa berprestasi.
f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas.
g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir, dan layanan
kesejahteraan mahasiswa.
i. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni.
j. Melakukan penyajian informasi dibidang kemahasiswaan dan alumni.
k. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan bagian.
6. Sub Bagian Perlengkapan
Fungsi dari bagian Perlengkapan antara lain :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
b. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan.
c. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan
perlengkapan.
d. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan
dan perlengkapan.
e. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan
lingkungan.
f. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.
g. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan Bagian.
D. Jaringan Usaha / Kegiatan
Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan
pembinaan civitas akademika. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak
berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada
umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada
pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian –
penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, serta melakukan kegiatan
sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu; penyelenggaraan pendidikan, pengadaan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
Dengan demikian, diharapkan lulusan – lulusan dari Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik
dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.
E. Kinerja Usaha Terkini
Setiap instansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan
sesuai dengan tujuan instansi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga
pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar
tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat tewujud. Tidak mudah dalam
mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan
loyalitas dalam bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan
perusahaan adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran
terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian – penelitian ilmiah
khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan
masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar –
seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak
dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya.
Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat
menghasilkan Sumber Daya Manurua (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas
yang baik.
Kegiatan – kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan fakultas, seperti
perayaan hari – hari besar keagaaan (misalnya: Natal, Paskah, Idul Fitri, Isr’a
Mi’raj, dll) sehingga para civitas akademika selalu memiliki nilai – nilai dan
norma – norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara
lain adalah sebagai berikut:
1. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap / ganjil.
2. Perkuliahan semester genap / ganjil.
3. Ujian mid semester / ujian semester genap / ganjil.
BAB III
TOPIK PENELITIAN
A.Sistem Pengendalian Internal Aktiva Tetap
Menurut Romney dan Steinbart (2006) sistem adalah rangkaian dari dua
atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan. Sistem hampir selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil,
yang masing-masing melakukan fungsi khusus untuk dan mendukung bagi sistem
yang lebih besar, tempat meraka berada.
Menurut Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara pengendalian
internal adalah pengawasan terhadap kegiatan/ aktivitas yang ada dalam suatu
wilayah kerja apakah sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan
peraturan-peraturan yang berlaku dalam wilayah kerja tersebut.
Menurut Warren, Reeve, Fees (2005) pengendalian internal adalah
kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan
bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa perundang-undangan serta
peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya.
Menurut Romney dan Steinbart (2006) pengendalian internal adalah rencana
organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan
informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya
organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
Dari uraian diatas, maka peneliti menyimpulkan pengertian pengendalian
(2006) adalah rencana dan kebijakan yang dipergunakan untuk melindungi
aktiva dari penyalahgunaan, memberikan informasi yang akurat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan peraturan yang ada.
Menurut Kieso (2007) pengendalian internal mencakup rencana organisasi
serta metode-metode terkait dan pengukuran yang diadopsi perusahaan untuk:
1. “Melindungi aset” dari pencurian, perampokan dan penyalahgunaan oleh
karyawan,
2. Meningkatkan keakuratan dan kebenaran pencatatan akuntansi. Hal ini dapat
dilakukan dengan menurunkan resiko kesalahan (kesalahan yang tidak
disengaja) dan tidak keteraturan (kesalahan yang disengaja dan
kesalahpahaman) dalam proses akuntansinya.
Pengertian aktiva tetap menurut Fakultas Ekonomi USU adalah harta
berwujud yang dimiliki perusahaan ataupun fakultas yang memiliki masa manfaat
lebih dari satu tahun dan tidak untuk dijual kembali yang memiliki manfaat bagi
suatu organisasi atau departemen tersebut.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007) “Aktiva tetap adalah aktiva
berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih
dahulu yang digunakan dalam proses produksi, tidak dimaksudkan untuk dijual
kembali dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai manfaat lebih
dari satu tahun”.
Supomo (2001) aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki dan digunakan
untuk beroperasi dan memiliki masa manfaat dimasa yang akan datang lebih dari
S.R (2005) aktiva tetap adalah aktiva berwujud (tangible fixed assets) yang masa
manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki
tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, serta nilainya
cukup besar.
Menurut Harahap (2004) aktiva tetap adalah aktiva yang menjadi milik
perusahaan yang dipergunkan secara terus-menerus dalam kegiatan perusahaan,
baik da lam penjualan barang, penjualan aktiva lain atau pembelian aktiva lainnya
yang bukan untuk dijual. Dan menurut Simamora (2000) aktiva tetap adalah
aktiva-aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan
dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Sistem pengendalian internal meliputi evaluasi (menilai) atas pelaksanaan
pekerjaan dengan cara membandingkan realisasi dengan rencana, dan melakukan
tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (jika ada penyimpangan yang
merugikan). Misalnya meliputi persetujuan, pemisahan antara fungsi operasional
penyimpangan dan pencataan, serta pengawasan fisik atas kekayaan. Hal ini
dimaksudkan untuk menjamin kebenaran data akuntansi, mengamankan harta
kekayaan dan catatan pembukuannya, dalam upaya menggalakkan efisiensi usaha,
serta mondorong ditaatinya kebijakan pimpinan yang telah digariskan.
Sistem pengendalian internal atas aktiva tetap meliputi penjagaan dan
pencatatan akuntansi aktiva tetap yang memadai yang dimiliki organisasi untuk
tetap meliputi :
1. Memberikan tanggung jawab kepada seseorang atas aktiva tetap tersebut,
2. Memisahkan tugas antara orang yang menjaga dengan orang yang melakukan
pencatatan aktiva tetap tersebut,
3. Memiliki asuransi aktiva tetap terhadap kejadian–kejadian tertentu seperti
kebakaran, pencurian, dan lain-lain,
4. Melakukan pembinaan kepada orang-orang yang menggunakan aktiva tetap
tersebut agar mereka dapat secra benar mengoperasikan aktiva tetap tersebut,
5. Adanya program pemeliharaan dan perbaikan yang teratur,
6. Melindungi aktiva tetap dari hujan, panas, dan sebagainya,
7. Mempertinggi keamanan di wilayah tersebut,misalnya orang-orang yang tidak
berhubungan tidak diperbolehkan masuk ke daerah tersebut.
B. Penggolongan Aktiva Tetap
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menggolongkan aktiva
tetap ke dalam 4 golongan yaitu :
1. Machineries
Terdiri dari :
a. Overhead projector,
b. LCD projector / infocus,
d. Sepeda motor,
e. Mesin ketik,
f. Mesin fotocopy,
g. Mesin penghisap debu,
h. Camera digital,
i. Generator.
2. Tools and equiptment
Terdiri dari :
a. Alat pemotong kertas,
b. Lemari es,
c. AC (Window,Split),
d. Kipas angin,
e. Televisi,
f. Dispenser,
g. Printer,
h. Pesawat telepon,
i. Tabung pemadam api,
j. Microphone.
3. Furniture and fixture
Terdiri dari :
a. Filling kabinet besi,
b. Brandkas,
d. White board,
e. Meja kerja besi / metal,
f. Meja kerja kayu,
g. Kursi besi / metal,
h. Kursi kayu,
i. Meja komputer,
j. Meja ketik,
k. Meja telepon,
l. Karpet,
m. PC unit,
n. CPU,
o. Keyboard,
p. Lemari penyimpanan,
q. Lemari besi / metal,
r. Lemari kayu,
s. Rak kayu,
t. Cermin besar,
u. Jam elektronik,
v. Laptop,
w. Scanner.
5. Installation
Terdiri dari :
b. Kabel elektronik,
c. Kabel komputer.
Menurut Warren, Reeve, dan Fees (2005) aktiva tetap dapat digolongkan
sebagai berikut :
1. Tanah,
2. Bangunan,
3. Pengembangan tanah,
4. Mesin dan peralatan,
5. Kendaraan.
Aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan digolongkan kedalam
dua kategori yaitu aktiva berwujud dan aktiva tidak bewujud. Penggolongan
semacam ini dikemukakan oleh Stice & Skousen (2005) adalah sebagai berikut:
1. Aktiva tetap yang berwujud (tangible fixed assets)
Aktiva tetap berwujud merupakan aktiva berwujud yang bersifat jangka
panjang dalam aktivitas operasi perusahaan, didalamnya meliputi ; tanah,
bangunan, dan peralatan.
2. Aktiva tetap tidak berwujud (intangible fixed assets)
Aktiva tetap tidak berwujud merupakan aktiva (tidak termasuk keuangan)
yang tidak memiliki bentuk fisik. Harta tak berwujud termasuk pos-pos seperti
hak cipta, paten, goodwill, dan perjanjian monopoli.
Menurut Mulyadi (2001) penggolongan aktiva tetap berbagi kedalam
1. Lahan yaitu bidang tanah terhampar yang merupakan tempat bangunan berdir
maupun yang masih kosong. Dalam akuntansi apabila ada lahan yang
didirikan bangunan diatasnya harus dipisahkan pencatatannya dari lahan itu
sendiri,
2. Gedung yaitu bangunan yang berdiri diatas bumi, baik diatas lahan maupun
air. Pencatatanya harus terpisah dari lahan yang menjadi lokasi gedung itu,
3. Mesin, mesin termasuk peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang
bersangkutan, sedangkan kendaraan, terdiri dari semua jenis kendaraan
seperti alat pengangkutan, truk, mobil, kendaraan roda dua, dan lain-lain,
4. Perabot, terdiri dari perabot kantor, perabot laboratorium yang merupakan isi
dari suatu bangunan,
5. Peralatan (inventaris), peralatan yang merupakan alat-alat besar yang
digunakan dalam perusahaan, seperti: peralatan kantor, peralatan
laboratorium, peralatan gudang, dan lain-lain,
6. Prasarana, perusahaan di Indonesia pada umumnya mengklasifikasikan sarana
seperti : jalan, jembatan, dan lain-lain.
Menurut Nordiawan, Putra dan Rahmawati (2007), klasifikasi aktiva tetap
antara lain :
1. Tanah, termasuk di antaranya tanah yang diperoleh dengan maksud untuk
2. Peralatan dan mesin, termasuk diantaranya mesin-mesin dan kendaraan
bermotor,alat elektronik, dan seluruh inventaris kantor, dan peralatan lainnya
yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan
dan dalam kondisi siap pakai.
3. Gedung dan bangunan, mencakup seluruh gedung dan bangunan yang diperoleh
dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam
kondisi siap pakai.
4. Jalan, irigasi, dan jaringan, mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun
oleh pemerintah serta dimilki dan/atau dikuasai oleh pemerintah dan dalam
kondisi siap pakai.
5. Aset tetap lainnya, mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam kelompok aset tetap tersebut, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk
kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai.
6. Konstruksi dalam pengerjaan, mencakup aset tetap yang sedang dalam proses
pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai seluruhnya.
C. Cara Perolehan Aktiva Tetap
Suatu aktiva tetap mempunyai harga perolehan yang meliputi seluruh
jumlah biaya yang dikeluarkan atau hutang yang timbul untuk memperoleh aktiva
tersebut. Biaya perolehan dicatat sebesar harga perolehannya yaitu harga beli
aktiva tersebut ditambah biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut
dapat digunakan oleh perusahaan . Ikatan Akuntan Indonesia, (2007) berpendapat
1. Harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak
boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan-potongan
lainnya.
2. Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset
ke lokasi dan kondisi yangg diinginkan agar aset tetap digunakan sesuai
dengan keinginan dan maksud manajemen.
3. Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi
lokasi aset.
Contoh biaya yang dapat diretribusikan secara langsung adalah :
a. Beban persiapan manfaat,
b. Beban penyusutan awal, biaya simpan dan bongkar merek,
c. Beban pemasangan,
d. Beban profesional, seperti arsitek dan insinyur
Dalam menjalankan aktivitasnya suatu perusahaaan dapat memperoleh
aktiva tetap dengan beberapa cara, antara lain :
1. Pembelian Tunai
Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku-buku
dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan termasuk harga faktur dan
semua biaya yang dikeluarkan agar aktiva tetap tersebut siap untuk dipakai
dan semua biaya-biaya di atas dikapitalisasi sebagai harga perolehan aktiva
tetap.
Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga
perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga yang dalam kontrak
pembelian dapat menyebutkan bahwa pembelian akan dilakukan dalam
beberapa kali angsuran ditambah dengan pembayaran bunga.
3. Pembelian dengan surat-surat berharga
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara dibeli dengan saham atau obligasi
perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang
digunakan sebagai penukar. Apabila harga pasar saham atau obligasi itu tidak
diketahui, harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva
tersebut.
4. Penukaran dengan aktiva tetap yang lain
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara tukar menukar, atau sering disebut
“tukar tambah”, dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva
baru, baik seluruhnya atau sebagian serta kekurangannya dibayar tunai. Dalam
hal ini, prinsip harga perolehan tetap harus digunakan, yaitu aktiva baru
dikapitalisasikan dengan jumlah sebesar harga pasar aktiva lama ditambah
uang yang dibayarkan atau dikapitalisasikan sebesar harga pasar aktiva baru
yang diterima. Dalam hal pertukaran ini akan dipisahkan menjadi dua yaitu
pertukaran aktiva yang tidak sejenis dan pertukaran aktiva tetap yang sejenis.
5. Aktiva tetap yang dihadiahkan.
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara dihadiahkan / donasi, pencatatannya
dilakukan dengan mencatat sebesar harga pasar yang wajar atau berdasarkan
6. Aktiva yang dibangun sendiri
Dalam memperoleh suatu aktiva terkadang dilakukan dengan cara dibangun
sendiri. Hal ini dikarenakan biaya perolehannya akan lebih rendah, selain itu
kualitas aktiva tetap akan lebih baik. Biaya perolehan aktiva tetap meliputi
seluruh biaya-biaya pembuatannya termasuk bahan baku, tenaga kerja, dan
biaya overhead langsung maupun tidak langsung yang merupakan biaya-biaya
diluar biaya operasional perusahaan sehari-hari.
D. Metode Penyusutan Aktiva Tetap
Menurut Fakultas Ekonomi USU penyusutan adalah alokasi biaya-biaya
tetap berwujud ke dalam beban selama periode tertentu. Menurut Kieso (2007)
penyusutan adalah alokasi biaya dari aset tetap menjadi beban selama masa
manfaatnya berdasarkan cara yang sistematis dan rasional.
Menurut Warren, Reeve, dan Fess (2005) penyusutan merupakan alokasi
dari penurunan nilai dari suatu aktiva tetap akibat berlalunya waktu/ digunakan
dalam operasi perusahaan. Faktor-faktor yang meneyebabkan penurunan
kemampuan aktiva tetap antara lain :
1. Penyusutan fisik (phisical depreciation)
penyusutan ini terjadi akibat kerusakan dan keusangan ketika digunakan
karena pengaruh cuaca,
penyusutan ini terjadi jika aktiva tetap yang dimaksud tidak lagi mampu
menyediakan manfaat seperti yang diharapkan.
Menurut Kieso (2007) faktor-faktor yang akan mempengaruhi penetapan
beban penyusutan yaitu : harga perolehan, masa manfaat, nilai sisa. Sedangkan
menurut Menurut Warren, Reeve dan Fees (2005) menyatakan ada tiga faktor
yang mempengaruhinya, antara lain :
1. Harga Perolehan (acquisition cost)
merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap perhitungan biaya
penyusutan,
2. Nilai Residu (residual atau salvage value)
merupakan taksiran nilai atau potensi arus kas masuk apabila aktiva tetap
tersebut dijual pada saat penarikan/penghentian (retirement) aktiva tetap. Nilai
residu tidak selalu ada, ada kalanya suatu aktiva tetap tidak memiliki nilai
residu karena aktiva tetap tersebut tidak dijual pada masa penarikannya,
3. Umur Ekonomis Aktiva Tetap (economical life time) terdiri dari:
a. Umur Fisik yaitu umur yang dikaitkan dengan kondisi fisik suatu aktiva
tetap. Suatu aktiva tetap dikatakan masih memiliki umur fisik apabila secara
fisik aktiva tetap tersebut masih dalam kondisi baik (walaupun mungkin
sudah menurun fungsinya),
b. Umur Fungsional yaitu umur yang dikaitkan dengan kontribusi aktiva tetap
tersebut dalam penggunaanya. Suatu aktiva tetap memiliki umur fungsional
Metode penyusutan yang diterapkan oleh Fakultas Ekonomi USU
didasarkan pada PSAP No.7, yaitu metode penyusutan yang digunakan atas aktiva
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) antara lain metode garis lurus, metode saldo
menurun , dan metode unit produksi. Namun pada umumnya cara yang digunakan
pemerintah adalah metode garis lurus, karena dinggap lebih sederhana, mudah
diterapkan, dan sering digunakan secara luas oleh berbagai instansi. Metode garis
lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang
umur manfaat suatu aktiva tetap. Alasan pemerintah melakukan pencatatannya
dengan metode ini ditetapkan dalam undang-undang yaitu Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) No.24 Tahun 2005 yang mengatur tentang pencatatan
pelaporan keuangan akuntansi di tingkat pemerintahan.
Pelaporan unit aktiva tetap dilakukan oleh Departemen Keuangan RI
dengan sistematika sebagai berikut :
Gambar 3.1 Sistematika Pelaporan Unit Aktiva Tetap Menteri Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara
Diknas
Dikti
USU
Menurut Warren, Reeve dan Fess (2005) metode penyusutan
diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Metode Garis Lurus (straight line method)
Metode ini menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap
tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap. Metode garis lurus sangat
sederhana dan digunakan secara luas. Metode ini menciptakan transfer biaya
yang wajar ke beban periodik jika pemanfaatan aktiva dan pendapatan yang
terkait dengan pemakaian sama dari periode ke periode.
Contoh :
Biaya perolehan suzuki pichup adalah sebesar Rp.10.000.000, nilai
residunya adalah Rp. 2.000.000 dan masa pemakainnya 4 tahun. Penyusutan
untuk aktiva mobil tersebut dihitung sebagai berikut :
Diketahui : C : Rp. 10.000.000
S : Rp. 2.000.000
n : 4 tahun
Penyelesaian :
D = (C- S) × r
D = ( 10.000.000 – 2.000.000 ) × 25 % = Rp. 2.000.000
Jurnal :
Beban Penyusutan 2.000.000
Akumulasi Penyusutan 2.000.000
b. Metode Saldo Menurun (declining-balance method)
Metode ini menghasilkan beban periodik yang terus menurun sepanjang
estimasi umur manfaat aktiva. Untuk penerapan metode ini, tarif penyusutan
garis lurus tahunan terlebih dahulu harus digandakan.
Contoh :
Sebuah aktiva tetap dengan harga Rp. 1.000.000,- nilai residu ditaksir
Rp.100.000,- sedang penggunaannya ditaksir 5 tahun. Beban penyusutan per
tahun adalah :
Diketahui : C : Rp.1.000.000
S : Rp. 100.000
n : 5 tahun
Penyelesaian :
r = 0,368
Setelah besar tingkat penyusutan ditetapkan untuk periode, maka
Tabel 3.1 Daftar Penyusutan Menurut Metode Saldo Menurun
Tahun Nilai Buku
Sumber : Henry Simamora,2000,Hal 310
Jurnal :
Tahun 1 : Beban Penyusutan 368.000
Akumulasi Penyusutan 368.000
Tahun 2 : Beban Penyusutan 232.576
Akumulasi Penyusutan 232.576
Tahun 3 : Beban Penyusutan 146.988
Tahun 4 : Beban Penyusutan 92.896
Akumulasi Penyusutan 92.896
Tahun 5 : Beban Penyusutan 59.540
Akumulasi Penyusutan 59.540
c. Metode Unit Produksi (unit of production method)
Metode ini menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama bagi setiap
unit yang diproduksi atau setiap unit kapasitas yang digunakan oleh aktiva.
Untuk menerapkan metode ini umur manfaat aktiva diekspresikan dalam istilah
unit kapasitas produktif seperti jam atau mil.
Contoh :
Biaya perolehan mesin fotocopi adalah Rp. 4.000.000 dan nilai residunya
adalah Rp. 200.000. Masa manfaat mesin fotocopi ini diperkirakan selama
2.375 jam operasi. Maka beban penyusutan untuk 1 unit jam operasi :
Diketahui : Biaya perolehan : Rp. 4.000.000
Nilai residu : Rp. 200.000
Taksiran unit produksi : 2375 jam
Penyelesaian :
Apabila mesin fotocopi tersebut beroperasi selama 800 jam selama tahun ini,
maka beban penyusutan tahun ini adalah :
Jurnal :
Beban Penyusutan 1.280
Akumulasi Penyusutan 1.280
E. Penggantian Aktiva Tetap
Berdasarkan Instruksi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) No.1-MBUMN / 2002 / tanggal 29 Januari 2002 tentang Pedoman
Kebijakan Pelepasan Aktiva Tetap BUMN, penggantian aktiva tetap pada
Fakultas Ekonomi USU tidak dapat dibuang, dijual, ataupun ditukar dengan aktiva
lain, karena aktiva tetap merupakan milik pemerintah yang tidak boleh
dihilangkan meskipun aktiva tersebut telah usang, rusak, maupun tidak fungsional
lagi. Tidak terdapat pemisahan aset-aset pada Fakultas Ekonomi USU antara unit
kerja lainnya. Pencatatan pelaporan dipusatkan di Biro Rektor. Penghapusan
aktiva tetap dilakukan atas persetujuan dari Menteri Keuangan.
Menurut Peraturan Menteri Negara BUMN No.1-BUMN/2002/29 Januari
2002 tentang pedoman kebijakan pelepasan aktiva tetap BUMN yaitu :
1. Pelaksanaan pelepasan aktiva tetap yang tidak bermanfaat lagi bagi
perusahaan, dapat dilakukan dengan prosedur lelang melalui Kantor Lelang
Negara.
2. Untuk mendapatkan calon pembeli yang lebih banyak serta untuk
maka diperlukan jasa Balai Lelang Swasta dalam rangka melaksanakan tugas
pra lelang tersebut.
3. Harga penjualan ditetapkan berdasarkan harga pasar , sedangkan penentuan
harga dasar untuk pelelangan ditetapkan oleh tim yang dibentuk oleh Direksi
terdiri dari wakil perusahaan dengan mengikutsertakan instansi terkait, Kantor
Kementrian BUMN dengan jumlah keanggotaan sebanyak 8 (delapan) orang,
4. Pelepasan aktiva tetap berupa rumah dan kendaraan bermotor dapat dilepas
tanpa melalui prosedur lelang.
5. Pembayaran pelepasan aktiva tetap adalah dengan cara tunai.
6. Pengecualian lainnya terhadap tata cara penjuala melalui lelang disebut pada
butir (1) diatas dapat diajukan kepada Menteri atas dasar pertimbangan
penyebaran aktiva dan nilai aktiva yang tidak signifikan.
Menurut Kieso (2007) cara penggantian aktiva tetap terbagi atas tiga yaitu:
1. Dengan cara dibuang
Dibuang dalam hal ini berarti aktiva dinonaktifkan sebab aktiva tetap
tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam menjalankan
kegiatan operasional perusahaan serta tidak memiliki nilai residu atau nilai
pasar,
2. Dengan cara dijual
Penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan secara
3. Dengan cara ditukar dengan aktiva lain
Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan yang baru yang sama
penggunaannya. Jika nilai tukar aktiva lebih besar dari pada nilai buku, maka
diperoleh keuntungan.
F. Sistem Pengendalian Internal atas Aktiva Tetap Pada FE USU
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara melakukan pengendalian
intern atas aktiva tetapnya sebagai berikut :
1. Pengendalian melalui persetujuan (authorization control)
Pemberian persetujuan atas pemakaian aktiva tetap biasanya dilakukan dengan
persetujuan Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi USU.
2. Pengendalian terhadap gerak-gerik fisik
Jika terdapat aktiva yang rusak maupun telah usang sehingga habis
manfaatnya atau tidak dapat dipakai lagi , maka Fakultas Ekonomi USU
melakukan sejumlah prosedur– prosedur atau peraturan-peraturan yang
dilakukan sehubungan untuk melindungi aktiva tetapnya. Misalnya, terdapat
aktiva yang telah rusak, maka akan dilaporkan kepada Bagian Perlengkapan
Fakultas Ekonomi USU untuk perlakuan tindak lanjut atas aktiva tersebut.
Namun biasanya aktiva yang dapat diperbaiki akan direparasi terlebih dahulu
oleh teknisi.
Aktiva tidak diberikan nomor urut, melainkan diberi cap Fakultas Ekonomi
Unversitas Sumatera Utara agar pengendalian intern baik dokumen maupun
aktiva dapat berjalan efektif.
4. Prosedur atas pengendalian intern
Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi USU melakukan bimbingan ataupun
lokakarya bagi seluruh staf-staf berupa prosedur-prosedur dan
pelatihan-pelatihan tentang cara pengoperasian aktiva tetap. Fakultas mengembangkan
dan menerapkan sistem kepemimpinan yang bersifat kolegial yang pada
prinsipnya berorientasi pada kebersamaan. Setiap rencana kegiatan dan
pelaksanaan program fakultas selalu dibangun melalui pembahasan pada
rapat-rapat departemen, sehingga proses akuntabilitas atas pengelolaan dan
koordinasi pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik .
5. Pemeriksaan secara fisik atas kekayaan perusahaan
Fakultas melakukan perhitungan fisik secara berkala dengan melihat langsung
kekayaan fakultas dengan membandingkan aktiva yang duhitung dengan
catatan yang bersangkutan sebagai pengendalian dasar untuk mengetahui
kebenaran kelengkapan dan ketepatan. Pemeriksaan biasanya dilakukan
setahun sekali pada akhir periode.
6. Perlakuan terhadap aktiva tetap yang tidak terpakai
Aktiva tetap yang tidak dipakai/digunakan oleh Fakultas Ekonomi USU, tidak
dapat dibuang, dijual, ataupun ditukar dengan aktiva lain, karena aktiva tetap
merupakan milik pemerintah yang tidak boleh dihilangkan meskipun aktiva
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap Pengendalian Internal atas Aktiva Tetap
pada Fakultas Ekonomi USU, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Sistem pengendalian internal yang dilakukan pada Fakultas Ekonomi USU
telah dilaksanakan dengan baik, dimana aktiva yang keluar dan masuk harus
melaui izin Pembantu Dekan II mengembangkan dan menerapkan sistem
kepemimpinan yang bersifat kolegial yang pada prinsipnya berorientasi pada
kebersamaan. Setiap rencana kegiatan dan pelaksanaan program fakultas
selalu dibangun melalui pembahasan pada rapat-rapat fakultas, sehingga
proses akuntabilitas pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik.
2. Metode penyusutan yang dilakukan atas aktiva tetap Fakultas Ekonomi USU
didasarkan pada PSAP No.7 yaitu metode penyusutan yang digunakan atas
aktiva Badan Usaha Milik Negara (BUMN) antara lain metode garis lurus,
metode saldo menurun , dan metode unit produksi. Namun pada umumnya
cara yang digunakan pemerintah adalah metode garis lurus.
3. Penggantian aktiva tetap yang dilakukan Fakultas Ekonomi USU didasarkan
pada Instruksi Menteri Negara BUMN No.1-BUMN/2002/ 29 Januari 2002
tentang Pedoman Kebijakan Pelepasan Aktiva Tetap BUMN yaitu aktiva tetap
4. aktiva tetap merupakan milik pemerintah yang tidak boleh dihilangkan
meskipun aktiva tersebut telah usang, rusak, maupun tidak fungsional lagi.
B. Saran
Untuk menambah manfaat penulisan tugas akhir ini, maka peneliti mencoba
memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki antara lain :
1. Sebaiknya pengendalian internal terhadap aktiva tetap pada fakultas harus
lebih ditingkatkan, misalnya dengan membentuk penggunaan daftar
pengendalian atas aktiva tetap dan pengelompokan atau pengendalian jumlah
aktiva fakultas secara rinci,
2. Fakultas Ekonomi USU tidak menjelaskan secara rinci mengenai metode
penyusutan yang digunakan oleh fakultas. Dalam hal ini fakultas hanya
melandaskan perhitungan berdasarkan ketetapan pemerintah, seharusnya
fakultas membuat perhitungan sendiri atas aktiva tetap yang dimiliki, sehingga
fakultas memliliki estimasi sendiri atas aktiva tetapnya,
3. Fakultas secara umum telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan
yang lazim terhadap sistem akuntansi aktiva tetapnya, dan hendaknya terus
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia . 2007 . Standar Akuntansi Keuangan . Edisi 2007. Penerbit : Salemba Empat . Jakarta .
Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Akuntansi Aktiva Tetap. Edisi Ketiga, Jakarta : Penerbit PT. Raja Grafindo .
Mulyadi . 2001 . Sistem Akuntansi . Edisi 1 . Cetakan Tiga . Penerbit : Salemba Empat .Jakarta .
Nordiawan Deddi, Iswahyudi Sandi Putra, Maulidah Rahmawati .2007.
Akuntansi Pemerintahan. Edisi 1 . Penerbit : Salemba Empat. Jakarta.
Romney B.Marshall, Paul Jhon Steinbart . 2006 . Sistem Informasi Akuntansi . Buku Satu . Edisi 9 . Penerbit : Salemba Empat . Jakarta.
Soemarso, SR. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar.Buku 1.Edisi Kelima.Penerbit : Salemba Empat. Jakarta.
Simamora, Henry, 2000, Akuntansi (Basis Pengambilan Keputusan
Bisnis).Penerbit : Salemba Empat. Jakarta
Stice, Eral K, James D Stice, K Fred Skousen . 2005 . Intermediate Accounting
. Buku Dua . Edisi 15 . Penerbit : Salemba Empat . Jakarta.
Warren, James M. Reeve, Philip E.Fess . 2005 . Pengantar Akuntansi . Buku 1. Edisi 21 . Penerbit : Salemba Empat . Jakarta .
Weygandt J Jerry, Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel . 2007 . Pengantar
Akuntansi .Edisi Tujuh . Buku Satu . diterjemahkan oleh Ali Akbar