• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Konsep Diri Dan Kecemasan

Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

Medan

Arika Suci Hartati

Skripsi

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(2)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Judul : Konsep diri dan kecemasan wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

Peneliti : Arika Suci hartati

Nim : 071101063

Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Tahun Akademik : 2007/2008

Pembimbing Penguji

………. ……… Penguji I

(Mahnum Lailan. Nst, S.Kep, Ns) (Mahnum Lailan. Nst, S.Kep, Ns)

NIP. 132 299 796 NIP. 132 299 796

……… Penguji II (Erniyati, S.Kp, MNS)

NIP. 132 238 510

……… Penguji III (Anna Kasfi, S.Kep, Ns)

Program Studi Ilmu Keperawatan telah menyetujui skripsi ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan untuk Sarjana Keperawatan.

... ...

(Erniyati, S.Kp, MNS) Prof. Dr. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A (K)

NIP. 132 238 510 NIP. 140 105 363

(3)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Judul : Konsep diri dan kecemasan wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

Peneliti : Arika Suci hartati

Nim : 071101063

Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Tahun Akademik : 2007/2008

ABSTRAK

Kanker merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali, serta mengancam nyawa individu penderitanya. Perubahan citra tubuh akibat perubahan fisik yang menyertai pengobatan telah ditemukan menjadi respon psikologis yang amat menekan bagi penderita kanker payudara khususnya wanita. Kondisi ini telah membuat para wanita tersebut mengalami kecemasan dan cenderung mempengaruhi konsep dirinya yang pada akhirnya dapat mempengaruhi hubungan interpersonal dengan orang lain termasuk dengan pasangan hidup.

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi konsep diri dan kecemasan wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 33 orang. Pengambilan sampel menggunakan Metode non probability sampling jenis Purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang meliputi data demografi, kuesioner konsep diri dan kuesioner kecemasan.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar wanita penderita kanker payudara memiliki konsep diri negatif (87,9%), dan yang memiliki konsep diri positif hanya sebagian kecil (12,1%). Mayoritas wanita penderita kanker payudara mengalami kecemasan sedang (42,4%), dan sebagian lagi mereka menunjukkan kecemasan berat (30,3%) serta kecemasan ringan (27,3%).

Untuk itu petugas kesehatan diharapkan agar dapat meningkatkan peran sertanya dimasyarakat dalam memberikan informasi kesehatan berupa penyuluhan, khususnya mengenai penyakit kanker payudara dan memberikan motivasi kepada penderita sehingga mereka dapat mengambil keputusan dan mau mengikuti proses pengobatan. Serta dalam memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan secara holistik pada penderita kanker payudara dan cara pandangnya tidak semata-mata dari segi biopatologik saja, namun juga memandangnya dari segi psikologik penderita juga pengertian terhadap nilai payudara bagi wanita.

(4)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

UCAPAN TERIMA KASIH

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya yang tadak terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Konsep diri dan kecemasan wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan”, yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi Ilmu Keperawatan FK USU. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, sehingga dengan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran dan kritik diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.

(5)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Yang teristimewa buat kedua orang tuaku, Ayahanda Suratno, Sp dan Ibunda Nani Sudarti yang tidak pernah bosan mencurahkan perhatian serta doanya juga pengorbanan baik moril maupun meteril, yang kesemua itu tidak mampu ku ungkapkan dan ku lukiskan lewat kata dan lisanku, untuk setiap belaian sayang dan pengorbanan panjangmu, aku tahu untuk bahwa setiap langkah berbalut peluh engkau simpan sejuta pengharapan untuk kebahagiaanku, aku juga tahu hidup ini sangat singkat untuk berfikir kerdil, untuk itu aku ingin menjadi seseorang yang pantas engkau banggakan dan kebanggaan terbesarku adalah karena aku terlahir sebagai putrimu. Adik-adikku tersayang (Andi, Iqbal dan Novy) yang selalu senantiasa menghadiahkan keceriaan, dorongan serta semangat ketika aku menghadapi semua permasalahan dan yang menjadi alasan bagi ku untuk tetap semangat, terus maju dan berusaha. Tidak lupa terima kasih juga penulis ucapkan kepada staf perpustakaan PSIK FK USU (k’Irna dan Bunda), sahabat-sahabatku tersayang Elis, Ndra, Bety, K’wany, K’aini, K’lia, Eltri, nia juga semua sahabat di PSIK-B stambuk 2007 yang telah memberi semangat dan bantuan serta sama-sama berjuang di PSIK FK USU. Semoga persahabatan kita tetap abadi. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat nantinya demi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya keperawatan.

Medan, 24 Januari 2009

(6)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar persetujuan... i

Abstrak... ii

Ucapan terima kasih... iii

Daftar isi... v

Daftar skema... viii

Daftar tabel... ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 5

1.3 Pertanyaan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Praktek Keperawatan ... 6

1.4.2 Institusi Keperawatan ... 7

1.4.3 Penelitian Keperawatan ... 7

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN... 8

2.1 Konsep Kanker Payudara ... 8

2.1.1 Pengertian Kanker Payudara ... 8

2.1.2 Penyebab Kanker Payudara ... 8

2.1.3 Gejala Klinis Kanker Payudara ... 10

2.1.4 Tipe Kanker Payudara... 11

2.1.5 Pencegahan Kanker Payudara ... 13

2.1.6 Pengobatan Kanker Payudara ... 15

2.2Konsep Konsep Diri... 17

2.2.1 Pengertian Konsep diri ... 17

2.2.2 Komponen-Komponen Konsep Diri ... 18

2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri ... 20

(7)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

2.2.5 Karekteristik Konsep Diri yang Rendah ... 22

2.2.6 Konsep Diri Penderta Kanker Payudara ... 23

2.3 Konsep Kecemasan ... 25

2.3.1 Pengertian Kecemasan ... 25

2.3.2 Tanda-Tanda Umum Kecemasan ... 25

2.3.3 Tingkat Kecemasan ... 26

2.3.4 Kecemasan pada Penderita Kanker Payudara ... 28

BAB III KERANGKA PENELITIAN ... 30

3.1 Kerangka Konseptual ... 30

3.2 Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 32

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 33

4.1 Desain Penelitian ... 33

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

4.2.1 Populasi Penelitian ... 33

4.2.2 Sampel Penelitian... 33

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

4.4 Pertimbangan Etik Penelitian ... 34

4.5 Instrumen Penelitian ... 35

4.5.1 Kuesioner Data Demografi ... 35

4.5.2 Kuesioner Konsep Diri... 35

4.5.3 Kuesioner Kecemasan ... 36

4.6 Metode Pengumpulan Data ... 36

4.7 Validitas Instrumen ... 37

4.8 Uji Realibilitas ... 38

4.9 Analisa Data... 39

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 41

5.1 Hasil penelitian... 41

5.1.1 Karakteristik responden... 41

(8)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

5.1.2.1 Gambaran diri... 43

5.1.2.2 Ideal diri... 44

5.1.2.3 Harga diri... 44

5.1.2.4 Peran... 45

5.1.2.5 Identitas diri... 45

5.1.3 Kecemasan wanita penderita kanker payudara... 51

5.2 Pembahasan... 54

5.2.1 Konsep diri wanita penderita kanker payudara... 55

5.2.2 Kecemasan wanita penderita kanker payudara... 61

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 66

6.1 Kesimpulan... 66

6.2 Rekomendasi... 67

6.2.1 Praktek keperawatan... 67

6.2.2 Institusi Pendidikan keperawatan... 67

6.2.3 Penelitian keperawatan Selanjutnya... 67 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Formulir persetujuan menjadi responden penelitian 2. Instrumen penelitian

3. Uji reliabilitas kuesioner konsep diri dengan KR-20 4. Hasil uji reliabilitas kuesioner kecemasan

5. Hasil pengolahan data demografi responden 6. Hasil pengolahan data konsep diri responden 7. Hasil pengolahan data kecemasan responden 8. Surat izin penelitian dari PSIK FK USU

(9)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR SKEMA

Skema Halaman

(10)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Definisi operasional variabel penelitian………....……… 32 Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik wanita penderita kanker payudara di

Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2008 (N= 33)... 42 Tabel 5.2 Distribusi frekuensi konsep diri wanita penderita kanker payudara di

Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2008 (N= 33)... 43 Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentasi gambaran konsep diri di Poli Bedah

Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2008 (N= 33)... 46 Tabel 5.4 Distribusi frekuensi hasil penilaian jawaban pernyataan wanita

penderita kanker Payudara terhadap gambaran konsep diri (N=33)... 47 Tabel 5.5 Distribusi frekuensi kecemasan wanita penderita kanker payudara di

Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2008 (N= 33)... 51 Tabel 5.6 Distribusi frekuensi dan persentase pernyataan kecemasan pada wanita

penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2008

(11)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kanker merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali, serta mengancam nyawa individu penderitanya (Baradero, 2008). WHO menyebutkan, pada tahun 2004 angka kematian akibat kanker diperkirakan mencapai 7 juta orang, dua kali lebih banyak dari angka kematian yang disebabkan HIV/AIDS, bahkan UICC (Union Internationale Contre le Cancer) memperkirakan jumlah penderita kanker di negara berkembang pada tahun 2020 bisa mencapai 10 juta orang, dengan 16 kasus baru setiap tahunnya. Apalagi penyakit kanker bisa menyerang siapa saja, tidak mengenal kelas sosial ekonomi, jenis kelamin dan usia penderita. Angka kematian akibat penyakit kanker diperkirakan juga akan terus bertambah, karena kecenderungan pasien memulai pengobatan ketika penyakit kankernya sudah pada stadium lanjut (Luwina, 2006).

(12)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Amerika Serikat, dari 100 ribu wanita didapatkan 92 wanita menderita kanker payudara pertahun, dengan angka kematian 27 orang dari 100 ribu penderita, atau 18 % dari kematian yang dijumpai pada wanita (Soenardi, 2006).

Penyebab langsung kanker payudara hingga saat ini belum diketahui, namun hasil penelitian Simanjuntak dalam Hawari (2004) bahwa ternyata banyak faktor resiko yang menyebabkan terjadinya kanker payudara yang diantaranya yakni wanita yang berumur 25 tahun keatas, wanita tidak kawin, wanita yang memiliki anak pertama setelah usia 35 tahun, wanita yang mengalami menstruasi pertama pada usia kurang dari 12 tahun, pernah mengalami penyinaran/ radiasi, serta mengalami masa menopause yang terlambat lebih dari 55 tahun dan masih banyak faktor-faktor lain terkait dengan gaya hidup wanita tersebut.

Menurut Tjahjadi, (2003) Kanker payudara (Carcinoma mamae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Kanker payudara ini merupakan penyakit yang dapat dialami oleh wanita diseluruh dunia, dan tetap merupakan masalah yang dapat menimbulkan kesengsaraan dan kematian pada manusia.

(13)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

mempengaruhi hubungan interpersonal dengan orang lain dan termasuk dengan pasangan hidup.

Hawari, (2004) mengemukakan bahwa setiap organ tubuh mempunyai arti tersendiri (body image) bagi seseorang. Oleh karena itu dapat dimengerti bahwa wanita yang mengalami kelainan kanker pada payudaranya, merupakan pukulan mental bagi jiwanya. Bagi wanita payudara tidak hanya organ penyusuan bagi bayinya, namun merupakan organ daya tarik (attractiveness) bagi kaum pria. Sehingga setiap organ mempunyai arti psikologik tersendiri bagi masing-masing wanita. Oleh karena itu suatu tindakan operatif yang radikal, yang mengakibatkan hilangnya bagian tubuh, mempunyai nilai psikologik dan tidak dapat dihindarkan terjadi pula perubahan-perubahan terhadap “self concept” atau konsep diri.

Menurut Stuart & Sundeen (1992) konsep diri merupakan semua ide, pikiran kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain, termasuk persepsi individu akan sifat kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya. Konsep diri juga merupakan cara individu memandang dirinya secara utuh; fisikal, emosional, intelektual, sosial dan spiritual (Willian & Rawlin, 1986).

(14)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Herawati, (2005) mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa body image berubah hampir pada semua penderita kanker payudara dan jika perubahan ini tidak terintegrasi dengan konsep diri maka kualitas hidup akan menurun secara drastis dan dalam penelitian nya juga terungkap bahwa wanita yang mengalami kanker payudara akan mengalami gangguan body image yaitu merasa menjadi wanita yang kurang sempurna karena sebagai seorang ibu tidak bisa menyusui anaknya lagi serta merasa kekurangan secara fungsi, sehingga subjek mengalami kecemasan, ketakutan, depresi, berat badan subjek turun drastis.

Dampak kanker payudara dan pengobatannya terhadap aspek bio-psiko-sosio-spiritual yang telah diteliti oleh Nurachmah, pada penderita kanker payudara di dua rumah sakit besar di Jakarta menunjukkan bahwa penderita kanker payudara mengekspresikan ketidakberdayaan, merasa tidak sempurna, merasa malu dengan bentuk payudara, ketidak-bahagiaan, merasa tidak menarik lagi, perasaan kurang diterima oleh orang lain, merasa terisolasi, takut, berduka, berlama-lama ditempat tidur, ketidak-mampuan fungsional, gagal memenuhi kebutuhan keluarga, kurang tidur, sulit berkonsentrasi, kecemasan dan depresi (Nurachmah,1999).

(15)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

operasi pengangkatan payudara (mastektomi) menunjukkan ekspresi yang mencerminkan cemas dan depresi, sikap negativistik (penolakan) dan menyebabkan banyak kasus-kasus yang seharusnya mempunyai prognosis baik, menjadi sebaliknya (Hawari, 2004).

Menurut Tarwoto & Wartonah, (2003) banyak faktor yang menimbulkan stres dan cemas pada individu yakni lingkungan yang asing, kehilangan kemandirian sehingga mengalami kecenderungan dan memerlukan bantuan orang lain, berpisah dengan pasangan dan keluarga, masalah biaya, kurang informasi, ancaman akan penyakit yang lebih parah serta masalah pengobatan.

Dari data Medical Record Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, jumlah pasien yang berobat jalan di Poli Bedah bagian Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik selama tahun 2007 adalah sebanyak 235 orang, dimana yang berusia 25-44 tahun sebanyak 111 orang, yang berusia 45-64 tahun sebanyak 105 orang, dan yang berusia lebih dari 65 tahun sebanyak 44 orang. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada survey awal yang dilakukan terhadap 3 orang penderita kanker payudara yang dirawat inap dan keluarganya pada tanggal 28 April 2008, mereka menunjukkan respon merasa malu dengan bentuk payudara, ketidak-bahagiaan, merasa tidak menarik lagi, enggan berkomunikasi dengan orang lain, takut, merasa tidak berguna dan murung.

Berdasarkan uraian diatas peneliti merasa tertarik untuk meneliti konsep diri dan kecemasan wanita penderita kanker payudara yang dirawat di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

1.2 Tujuan Penelitian

(16)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

1.2.1 Konsep diri wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

1.2.2 Kecemasan wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

1.3 Pertanyaan Penelitian

1.3.1 Bagaimana gambaran konsep diri wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. 1.3.2 Bagaimana gambaran kecemasan wanita penderita kanker payudara di Poli

Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan memberikan kontribusi bagi pengembangan praktek keperawatan, institusi pendidikan, dan penelitian keperawatan.

1.4.1 Praktek Keperawatan

(17)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

diri yang positif serta memiliki kontrol dalam diri penderitanya, sehingga tidak lagi mengalami kecemasan.

1.4.2 Intitusi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa perawat dan dijadikan sebagai masukan bagi mahasiswa nantinya dalam menerapkan asuhan keperawatan bagi para penderita kanker payudara sehingga dapat lebih optimal serta lebih peka/ bertanggung jawab dalam meningkatkan konsep diri pada penderita kanker payudara.

1.4.3 Penelitian Keperawatan

(18)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam penelitian ini akan diuraikan tentang konsep-konsep yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu: Konsep kanker payudara, konsep diri, serta konsep kecemasan.

2.1 Kanker Payudara

2.1.1 Pengertian Kanker Payudara

Kanker Payudara (Carcinoma mammae) adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara, jaringan payudara tersebut terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu), saluran kelenjar (saluran air susu) dan jaringan penunjang payudara (Mardiana, 2007). Pertumbuhan kanker payudara dimulai dari epitel duktus ataupun lobulus duktus atau kelenjar di daerah lobulus dan melakukan invasi ke dalam stroma yang dikenal dengan nama karsinanoma invasive. Tumor yang meluas menuju fasia otot pektoralis ataupun daerah yang

manimbulkan perlengkapan dikategorikan tumor stadium lanjut (Tambunan, 1995).

Penyebaran kanker terjadi melalui pembuluh getah bening, deposit dan tumbuh dikelenjar aksila ataupun supraklavikula, kemudian melalui pembuluh darah kanker menyebar ke organ lain seperti paru, hati, tulang dan otak (Luwia, 2003).

2.1.2 Penyebab Kanker Payudara

(19)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Simanjuntak T.M (1977), yang telah melakukan penelitiannya di bagian bedah FKUI/RSCM periode 1971-1973, menemukan beberapa faktor resiko pada kanker payudara yang sudah diterima secara luas oleh kalangan pakar kanker (Onkologist) didunia yakni meliputi : (a) Wanita yang berumur lebih dari 25

(20)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

2.1.3 Gejala Klinis Kanker Payudara

Menurut Luwia, (2003) gejala kanker payudara pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan. Penderita merasa sehat, tidak nyeri dan tidak terganggu aktivitas sehari-hari. Satu-satunya gejala yang mungkin dirasakan pada stadium dini adalah adanya benjolan kecil dipayudara. Keluhan baru timbul bila penyakit sudah memasuki stadium lanjut, Keluhan yang dirasakan seperti : (a) Ada benjolan pada payudara bila diraba dengan tangan; (b) Bentuk dan ukuran payudara berubah, berbeda dari sebelumnya; (c) Luka pada payudara yang sudah lama, tidak sembuh dengan pengobatan; (d) Eksim pada puting susu dan sekitarnya yang sudah lama, tidak sembuh dengan pengobatan; (e) Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari puting susu atau keluar air susu pada wanita yang tidak sedang hamil atau tidak sedang menyusui; (f) Puting susu tertarik kedalam; (g) Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk (Peaud de orange).

Menurut Djindarbumi, (1982) dalam Ramli M, (2005) pembagian stadium PORTMANN yang disesuaikan dengan aplikasi klinik dibagi kedalam 4 stadium yaitu :

Stadium I : Tumor terbatas dalam payudara, bebas dari jaringan sekitarnya, tidak ada fiksasi/infiltrasi ke kulit dan jaringan yang dibawahnya (otot). Besar tumor 1-2 cm. kelenjar getah bening regional belum teraba.

(21)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Stadium III dibagi dalam :

Stadium IIIA : Tumor sudah meluas dalam payudara (5-10 cm) tapi masih bebas di jaringan sekitarnya, kelenjar getah bening aksila masih bebas satu sama lain.

Stadium IIIB (local advanced)

:Tumor sudah meluas dalam payudara (5-10 cm), fiksasi pada kulit atau dinding dada, kulit merah dan ada oedema (lebih dari 1/3 permukaan kulit payudara), ulserasi dan atau nodul satelit, kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain atau terhadap jaringan sekitarnya. Diameter lebih dari 2,5 cm, belum ada metastasis jauh. Stadium IV : Tumor seperti pada yang lain ( stadium I, II dan III ). Tetapi sudah

disertai dengan kelenjar getah bening aksila supra-klavikula dan metastasis jauh lainnya.

Secara garis besar pengobatan kanker payudara yang disepakati oleh ahli kanker di dunia (Sutjipto, 2001) adalah sebagai berikut:

Stadium I : Operasi kemoterapi (optional) Stadium II : Operasi kemoterapi (+ hormonal),

Stadium III : Kemoterapi operasi + radiasi (+ hormonal). Stadium IV : Kemoterapi radiasi (+hormonal).

2.1.4 Tipe Kanker Payudara

(22)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

(a). Karsinoma dukt al menginfiltrasi

Karsinoma ini adalah tipe histologis yang paling umum, merupakan 75%dari semua jenis kanker payudara. Prognosis tipe ini lebih buruk dibandingkan dengan tipe lainnya (Bonadonna, 1984).

(b). Karsinoma lobular menginfiltrasi.

Karsinoma lobular invasif adalah tipe kanker payudara yang tersering kedua. Walaupun tingkat kejadian menurut literatur anatara 1% dan 20%, tetapi jumlahnya sampai 15% dasemua kasus kanker payudara. Tipe ini biasanya terjadi pada suatu area penebalan yang tidak baik pada payudara bila dibandingkan dengan tipe duktal menginfiltrasi. Lebih umum multisentris dengan demikian dapat terjadi penebalan beberapa area pada salah satu atau kedua payudara.

(c). Karsinoma Medular

Karsinoma ini menempati sekitar 6% dari dari kanker payudara dan tumbuh dalam kapsul didalam duktus. Tipe tumor ini dapat menjadi besar tetapi meluas dengan lambat, sehingga prognosisnya sering kali lebih baik.

(d). Kanker Musinus

Karsinoma ini menempati sekitar 3% dari kanker payudara. Menghasilkan lendir pertumbuhannya lambat sehingga kanker ini juga mempunyai prognosis yang lebih baik dari lainnya (Smeltzer & Bare, 2001; Bonadonna, 1984)

(e). Kanker duktal-tubular

(23)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

(f). Karsinoma inflamatori

Karsinoma inflamatori adalah tipe kanker payudara yang sangat jarang terjadi (1% sampai 2%) dan menimbulkan gejala-gejala yang berbeda dari kanker payudara lainnya. Tumor setempat nyeri tekan dan sangat nyeri, payudara secara abnormal keras dan membesar. Kulit diatas tumor ini merah dan hitam. Sering terjadi edema dan retraksi puting susu.

(g). Penyakit Paget

Penyakit Paget adalah salah satu tipe kanker payudara yang juga jarang terjadi. Gejala yang timbul adalah rasa terbakar dan gatal pada payudara. Tumornya itu dapat duktal dan invasif. Massa tumor sering tidak dapat diraba dibawah puting tempat dimana penyakit ini timbul. Mammografi mungkin merupakan satu-satunya pemeriksaan diagnostik yang dapat mendeteksi tumor tersebut (Bonadonna, 1984)

(h). Karsinoma payudara In situ

Karsinoma payudara In situ payudara ini lebih sering dideteksi dengan meluasnya penggunaan sekrening mammografi. Penyakit ini ditandai oleh proliferasi sel-sel malignan didalam duktus dan lobulus, tanpa invasif kedalam jaringan sekitarnya. Terdapat karsinoma in situ yakni ; duktal dan lobular

2.1.5 Pencegahan Kanker payudara

(24)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

meningkatkan angka penyembuhan pasien kanker payudara adalah dengan mendeteksi secara dini keberadaan kanker payudara tersebut.

Adapun pencegahan penyakit kanker payudara menurut ( Tjahjadi, 2003; Tambunan, 1995 dan Moningkey, 2000) yakni terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier.

(25)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

dokter; (j) Wanita yang mempunyai resiko tinggi salah satu anggota keluarganya ada menderita kanker payudara, jangan menggunakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon seperti pil, suntikan dan susuk KB.

Pencegahan sekunder merupakan langkah yang dilakukan untuk mendeteksi secara dini kelainan yang ada pada payudara, sehingga apabila kanker ditemukan masih dalam stadium dini, maka pengobatan atau penanganan yang cepat dan tepat akan memberikan hasil yang lebih baik dan hidup lebih lama. Deteksi dini dapat dilakukan dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulan dan pemeriksaan mammografi sekali setahun terutama bagi wanita yang berusia 40 tahun keatas untuk mendapat panyakit kanker payudara meningkat pada umur tersebut.

Pencegahan tersier biasanya diarahkan pada wanita yang telah positif menderita kanker payudara. Penanganan yang tepat pada penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya dapat mengurangi kecacatan dan memperpanjang harapan hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa operasi, radioterapi, hormonal dan kemoterapi.

2.1.6 Pengobatan Kanker Payudara

Pengobatan kanker didasarkan atas tahap penyakit dan beberapa faktor lain. Wanita saat ini mempunyai lebih banyak pilihan dalam pengobatan kanker payudara biasanya meliputi :

a). Pembedahan

(26)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

kesehatan penderita secara umum, adapun pembedahan / operasi tersebut adalah sebagai berikut: (a) Lupektomi, mengangkut tumornya saja dan jaringan-jaringan yang terkena kanker; (b) Partial atau segmental mastektomi, mengangkat tumor sepanjang berbatasan atau sebagian saja beserta jaringan normal, kulit dan jaringan pengikat; (c) Total mastektomi, mengangkat seluruh jaringan buah dada; (d) Modifikasi mastektomisecara radikal, mengangkat seluruh jaringan buah dada, simpul kelenjar getah bening diketiak dan seluruh otot yang menutupi dada; (e) Mastektomi radikal, bagian-bagian yang diangkat seperti modifikasi mastektomi

secara radikal ditambah dengan jaringan sekitarnya. Metode ini jarang digunakan; (f) Pembedahan jaringan getah bening dibawah axilla, mengangkat kelenjar getah bening pada area axilla untuk kepentingan perawatan dan/atau pencegahan stadium selanjutnya.

Efek samping dari operasi ini adalah pembengkakan, kehilangan tenaga/ kekuatan, persendian kaku, mati rasa, atau perasaan gatal-gatal, pendarahan, infeksi, dan/ atau pembekuan darah (Bohme, 2001).

b). Terapi radiasi

Terapi radiasi dapat digunakan sebagai pengobatan primer untuk kanker payudara tahap 1 dan 2 yakni dilakukan dengan sinar-X dengan intensitas tinggi untuk membunuh sel kanker yang tidak terangkat saat pembedahan (Gale, 1999). c). Terapi Sistemik

(27)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

kiranya dipertimbangkan : (a) Resiko kambuhnya penyakit kanker payudara; (b) Keuntungan potensial dari pengobatan tersebut; (c) Resiko-resiko yang berhubungan dengan pengobatan; (d) Kemauan pasien untuk menerima pengaruh pengobatan yang berimbang dengan manfaat yang dirasakan.

d). Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan agen antineoplasma dan obat hormonal yang di gunakan pada tahap awal atau pun tahap lanjut penyakit (tidak dapat lagi dilakukan pembedahan). Obat kemoterpi bisa digunakan secara tunggal atau dikombinasikan. Salah satu diantaranya adalah Capecitabine, obat anti kanker oral yang diaktifasi oleh enzim yang ada pada sel kanker, sehingga hanya menyerang sel kanker saja.

Efek-efek samping yang mungkin timbul dari kemoterapi adalah rambut rontok, mual, diare, berat badan menurun, mulut kering dan mandul.

2.2 Konsep Diri

2.2.1 Pengetian konsep Diri

(28)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Menurut Potter, (2005) konsep diri memberikan kita kerangka acuan yang yang mempengaruhi manajemen kita terhadap situasi dan hubungan kita dengan orang lain. Ketidaksesuaian antara aspek tertentu dari kepribadian dan konsep diri dapat menjadi sumber stress atau konflik. Konsep diri dan persepsi tentang kesehatan sangat berkaitan erat satu sama lain. Klien yang mempunyai keyakinan tentang kesehatan yang baik akan dapat meningkatkan konsep diri.

2.2.2 Komponen-komponen Konsep Diri Konsep diri terdiri dari 5 komponen yakni : 2.2.2.1 Gambaran Diri (body image)

Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup perspsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk,

fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu yang secara berkesinambungan dikombinasi dengan pengalaman baru setiap individu (Stuart

& Sundeen, 1991).

Sejak lahir individu mengeksplorasi bagian tubuhnya, menerima reaksi dari tubuhnya, menerima stimulus dari orang lain, kemudian mulai memanipulasi lingkungan dan mulai sadar dirinya terpisah dari lingkungan. Gambaran diri (Body image) berhubungan erat dengan kepribadian. Cara individu memandang diri mempunyai dampak yang penting pada aspek psikologisnya, pandangan yang realistis terhadap dirinya menerima dan menyukai bagian tubuh akan memberi rasa cemas dan meningkatkan harga diri (Keliat, 1992).

2.2.2.2 Ideal Diri

(29)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

tipe orang yang akan diinginkan/ disukanya atau sejumlah aspirasi, tujuan, nilai yang ingin diraih. Ideal diri akan mewujudkan cita-cita atau pengharapan diri berdasarkan norma-norma sosial dimasyarakat tempat individu tersebut melahirkan penyesuain diri (Suliswati, 2005).

2.2.2.3 Harga Diri

Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh prilaku memenuhi ideal diri (Suliswati, 2005).

Menurut Alimul, (2006) harga diri dapat diperoleh melalui penghargaan dari diri sendiri maupun dari orang lain. Perkembangn harga diri juga ditentukan oleh perasaan diterima, dicintai, dihormati oleh orang lain, serta keberhasilan yang pernah dicapai individu dalam hidupnya. Jika individu sering gagal maka cenderung harga diri rendah.

2.2.2.4 Peran

Menurut Suliswati, (2005) Peran adalah serangkaian pola perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan oleh masyarakat dihubungkan dengan fungsi individu didalam kelompok sosialnya. Peran memberikan sarana untuk berperan serta dalam kehidupan sosial dan merupakan cara untuk menguji identitas dengan memvalidasi pada orang yang berarti.

(30)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

2.2.2.5 Identitas Diri

Identitas diri adalah penilaian indivudu tentang dirinya sebagai suatu kesatuan yang utuh. Identitas mencakup konsistensi seseorang sepanjang waktu dan dalam berbagai keadaan serta menyiratkan perbedaan atau keunikan dibandingkan dengan orang lain (Alimul, 2006).

Menurut Suliswati, (2005) Identitas diri merupakan sintesis dari semua konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh, tidak dipengaruhi oleh pencapaian tujuan, atribut/ jabatan dan peran.

Seseorang yang mempunyai perasaan identitas diri yang kuat akan yang mamandang dirinya berbeda dengan orang lain. Kemandirian timbul dari perasaan berharga (aspek mandiri), kemampuan dan penyesuaian diri (Keliat, 1992).

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsep diri

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri menurut Tarwonto & Wartonah, (2003) yaitu:

a) Tingkat perkembangan dan kematangan

Perkembangan anak seperti dukungan mental, perlakuan dan pertumbuhan anak akan mempengaruhi konsep dirinya.

b) Budaya

(31)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

kenyamanan dan perbaikan psikologis yang dapat mempengaruhi perkembangan konsep diri.

c). Sumber eksternal dan internal

Kekuatan dan perkembangan pada individu sangat berpengaruh terhadap

konsep diri. Pada sumber internal misalnya, orang yang humoris koping individunya lebih efektif. Sumber eksternal misalnya, dukungan dari masyarakat,

dan ekonomi yang kuat.

d). Pengalaman sukses dan gagal

Ada kecenderungan bahwa riwayat sukses akan meningkatkan konsep diri demikian juga sebaliknya.

e). Stresor

Stersor dalam kehidupan misalnya perkawinan, pekerjaan baru, ujian, dan ketakutan. Jika koping individu tidak adekuat maka akan menimbulkan depresi, menarik diri, dan kecemasan.

f). Usia, keadaan sakit dan trauma

Usia tua, keadaan sakit akan mempengaruhi persepsi dirinya. 2.2.4 Kriteria Kepribadian sehat

Kriteria kepribadian yang sehat menurut Tarwoto & Wartonah, (2003) yakni :

(a). Citra tubuh yang positif dan akurat

(32)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

(b). Ideal dan realitas

Individu mempunyai ideal diri yang realitas dan mempunyai tujuan hidup yang dapat dicapai.

(c). Konsep diri yang positif

Konsep diri yang positif menunjukan bahwa individu akan sesuai dalam hidupnya.

(d). Harga diri tinggi

Seseorang yang mempunyai harga diri tinggi akan memandang dirinya sebagai seseorang yang berarti dan bermanfaat. Ia memandang dirinya sama dengan apa yang dia inginkan.

(e). Kepuasan penampilan peran

Individu mempunyai kepribadian sehat akan dapat berhubungan dengan orang lain, secara intim dan mendapat kepuasan. Ia dapat mempercayai dan terbuka pada orang lain dan membina hubungan interdependen.

(f). Identitas jelas

Individu merasakan keunikan dirinya yang memberi arah kehidupan dalam mencapai tujuan.

2.2.5 Karakteristik konsep diri yang rendah

(33)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

seperti penggunaan obat-obatan, dan alkohol, menghindari kontak; dan kurang bertanggung jawab.

2.2.6 Konsep diri penderita kanker payudara

Menurut Keliat (1998), konsep diri penderita kanker pada umumnya yakni mereka akan merasa malu, menarik diri, kontrol diri yang kurang, takut, pasif, asing terhadap diri serta frustasi. Perilaku yang berhubungan dengan harga diri yang rendah dan identitas diri yang kabur pada penderita kanker yakni mengkritik diri sendiri, perasaan tidak mampu, rasa bersalah, mudah tersinggung, pesimis, gangguan berhubungan, menarik diri, kecemasan tinggi (hingga panik), ideal diri tidak realistis, tidak / kurang penerimaan terhadap diri serta hubungan intim terganggu.

(34)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

penderita kanker merasa memiliki kelemahan yang berdampak pada perasaan tidak memiliki kemampuan dalam melakukan sesuatu hal.

(35)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

2.3 Kecemasan

2.3.1 Pengertian Kecemasan

Menurut Hawari, (2004) Kecemasan adalah gangguan alam perasaan (afektif) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan. Kecemasan juga merupakan pengalaman dari lahir sampai mati oleh setiap orang yang meliputi ancaman terhadap tubuh, persepsi diri dan hubungan sosial (Stuart & Sundeen, 1998).

Kecemasan yang dialami bisa mengarah pada objek tertentu. Yang dimaksud dengan objek bisa berupa benda tetapi bisa juga berupa situasi. Ini biasanya mengarah pada phobia. Kecemasan juga bisa dialami meskipun objeknya tidak jelas atau tidak bisa dikenali. Jika individu tiba-tiba merasa cemas tetapi tidak begitu memahami apa yang dicemaskannya. Gejala kecemasan juga bisa beralih dari satu objek ke objek lainnya, ini yang menjadi penanda bahwa sebenarnya kecemasan terjadi karena adanya konflik dalam diri individu yang bersangkutan, bukan karena situasi riilnya (Siswanto, 2007).

2.3.2 Tanda-Tanda Umum Kecemasan

(36)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

dan tulang, pendengaran berdenging (tinitus), berdebar- berdebar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala dan lain sebagainya (Hawari, 2004).

2.3.3. Tingkat Kecemasan

Empat tingkat kecemasan untuk mengidentifikasi dan menggambarkan efek pada tiap individu yang dikemukakan oleh Stuart & Sundeen, (1998) dan Tarwoto, (2003).

2.3.3.1 Cemas ringan

Adanya berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyababkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya seperti melihat, mendengar dan gerakan menggenggam lebih kuat. Tingkat ini dapat memotivasi untuk belajar dan meningkatkan perkembangan serta kreativitas seseorang. Pada tingkat ini biasanya tanda dan gejala seperti sesekali bernafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, muka berkerut, bibir gemetar, jantung berdebar, gelisah, tidak dapat duduk dengan tenang, lebih banyak bicara dari biasanya dan tangan gemetar (Sundeen, 1998).

2.3.3.2 Cemas sedang

(37)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

gelisah, tidak mampu bersikap rileks, sukar tidur, banyak bicara disertai suara yang keras dan lebih cepat (Tarwoto, 2003).

2.3.3.3 Cemas berat

Cemas berat ini biasanya seseorang akan mengalami lapangan persepsi yang menyempit. Seseorang cenderung untuk memusatkan sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak memikirkan hal yang lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak bimbingan untuk memperhatikan keadakan. Tanda dan gejala yang muncul biasanya seperti berkeringat dan sakit kepala, penglihatan kabur, memainkan atau meremas jari, kecewa, tidak berdaya, tidak mampu menyelasaikan masalah, berbicara cepat dan perasaan ancaman meningkat (Tarwoto, 2003).

2.3.3.4 Panik

Tingkatan ini berhubungan dengan perasaan takut dan cemas. Pada tingkatan ini hal yang spesifik tidak lagi proporsional karena mengalami kehilangan kendali atau kontrol, tidak dapat melakukan hal-hal tertentu meskipun dengan bimbingan. Terjadi aktivitas motorik, menurunnya kemampuan dalam berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang dan kehilangan pemikiran yang rasional. Tanda dan gejalanya seperti perasaan jantung berdebar, penglihatan berkunang-kunang, sakit kepala, sulit bernafas, perasaan mau muntah, otot tubuh terasa tegang dan tidak mampu melakukan apa-apa (Sudeen, 1998).

2.3.4 Kecemasan pada penderita kanker payudara

(38)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

orang lain yakni hubungan dengan teman, suami, anak, keluarganya. Selanjutnya Puckett menambahkan bahwa ketidakpastian dari penyakit itu sendiri memperparah dampak tersebut. Ketidaktahuan tentang kanker payudara akan semakin meningkatkan emosionalitas penderita yang berkaitan dengan hubungannya dengan orang lain. Hal itu akan meningkatkan kecemasan dan mengubah segalanya dalam kehidupannya.

Keluhan lain seperti rasa sepi, rasa kesendirian, putus asa, rasa takut, cemas, waswas, rasa ingin dicintai, rasa ingin disayangi, rasa aman, kebutuhan spiritual, support mental, support sosial, serta sangat memerlukan dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitarnya yang dengan tulus hati mau mendengar, memberikan uluran kasih sayang dan perhatian sangat diperlukan oleh penderita kanker payudara khususnya penderita yang mendekati saat-saat terakhirnya (Heriady, 2008).

Unsur psikologis terkait dengan persepsi penderita tentang ancaman dan stres yang disebabkan oleh penyakit kanker itu sendiri, persepsi ini akan berbeda pada setiap individu. Ada tiga kategori stresor yang disebabkan oleh kanker, yakni: (a) Ancaman dari penyakit kanker itu sendiri; (b) Hilangnya bagian tubuh atau ancaman akan hilangnya bagian dari tubuhnya; dan (c) Frustasi dalam memenuhi dorongan biologis karena ketidak mampuan yang diakibatkan penyakit kanker, atau efek-efek samping dari pengobatan kanker (Baradero, 2007).

(39)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

(40)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Pada skema kerangka konseptual dapat dilihat bahwa sampel dalam penelitian

ini adalah wanita penderita kanker payudara dimana peneliti akan mengidentifikasi

konsep diri dan kecemasan wanita penderita kenker payudara di Poli Bedah

Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

(41)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

Skema 1 : Kerangka konseptual penelitian konsep diri dan kecemasan wanita

penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi RSUPH Adam

Malik Medan.

Faktor yang menimbulkan kecemasan :

1.Lingkungan yang asing

2.Hilang kemandirian; tergantung dengan orang lain

3.Berpisah dengan pasangan /keluarga 4.Masalah biaya

5.kurang informasi

(42)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

3.2 Definisi Operasional Variabel penelitian

Tabel 1. Definisi operasiaonal variabel penelitian

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1. Variabel diri, ideal diri, harga diri, peran dan identitas diri.

Kecemasan

(43)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Sesuai tujuan penelitian maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran konsep diri dan kecemasan wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian

4.2.1 Populasi Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah diperkirakan dari jumlah keseluruhan wanita yang menderita kanker payudara yang berobat ke Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada tahun 2007. Dari hasil survey awal yang telah dilakukan pada (17 November 2008), didapat laporan tentang jumlah populasi wanita penderita kanker payudara yang berobat jalan pada tahun 2007 adalah sebanyak 235 orang (Rekam Medik RSUPH Adam Malik, 2007).

4.2.2 Sampel Penelitian

(44)

sampling, yaitu sampel dipilih berdasarkan ciri dan kriteria dari populasi yang

sudah diketahui sebelumnya (Notoadmojo, 2002), yakni:

a). Wanita penderita kanker payudara dalam keadaan sadar atau tidak sedang dalam kondisi kesehatan yang lemah serta sehat kondisi mentalnya. b). Dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia secara baik.

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Adapun Rumah Sakit ini dipilih peneliti karena rumah sakit ini termasuk rumah sakit tipe A yang merupakan rumah sakit pusat rujukan yakni dari Propinsi NAD dan Propinsi Sumatera Utara, sehingga diperkirakan lokasi ini memiliki jumlah sampel yang memadai untuk bisa dilakukan penelitian, selain itu rumah sakit ini juga merupakan salah satu rumah sakit pendidikan bagi mahsiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Serta disamping itu juga pertimbangan efisiensi biaya penelitian dan waktu dimana lokasi penelitian ini dilakukan dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga memungkinkan untuk melakukan penelitian. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 November sampai dengan 6 Desember 2008.

4.4 Pertimbangan Etik

(45)

Lembar persetujuan (informed concent) ditandatangani berdasarkan keinginan objek penelitian. Peneliti akan menjelaskan tujuan, sifat, dan manfaat penelitian. Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti. Untuk menjaga kerahasiaan maka kuesioner yang diberikan akan diberi kode tertentu tanpa nama dan hanya peneliti yang mempunyai akses terhadap informasi tersebut (Nursalam, 2003).

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuesioner yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner terdiri dari 3 bagian yaitu data demografi yang berisi identitas wanita penderita kanker payudara, konsep diri yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka yakni berdasarkan Stuart & Sundeen (1991) dan Suliswati (2005) serta kuesioner kecemasan diadopsi dari Spielberger (1988).

4.5.1Kuesioner Data Demografi

Kuesioner data demografi responden meliputi umur, pendidikan, status perkawinan, agama, pekerjaan dan penghasilan keluarga. Data demografi responden tidak akan dianalisis hanya untuk mengetahui karakteristik responden. 4.5.2 Kuesioner Konsep Diri

(46)

negatif. Pernyataan tentang gambaran diri terdiri dari pernyataan positif (no 1-4) dan pernyataan negatif (no 5), pernyataan tentang ideal diri terdiri dari pernyataan positif (no 6-9) dan pernyataan negatif (no 10), pernyataan tentang harga diri terdiri dari pernyataan positif (no 11-14) dan pernyataan negatif (no 15), pernyataan tentang peran terdiri dari pernyataan positif (no 16-19) dan pernyataan negatif (no 20), serta pernyataan tentang identitas diri terdiri dari pernyataan positif (no 21-24) dan pernyataan negatif (no 25). Setiap pernyataan memiliki dua alternatif jawaban yakni ya dan tidak, bila pernyataan positif jawabannya (ya) diberi nilai 1 dan jika (tidak) diberi nilai 0, sebaliknya untuk pernyataan negatif jika jawabannya (ya) diberi nilai 0 dan jika jawabannya (tidak) diberi nilai 1. nilai tertinggi yang diperoleh adalah 25 dan terendah adalah 0.

4.5.3 Kuesioner Kecemasan

Kuesioner kecemasan merupakan kuesioner yang berisikan bagaimana gambaran kecemasan pasien wanita yang terdiagnosa menderita kanker payudara. kuesioner ini terdiri dari 20 pernyataan, yang meliputi sepuluh pernyataan positif dengan jawaban : 1= sama sekali tidak, 2= sedikit, 3= sedang, dan 4= sangat; serta sepuluh pernyataan negatif dengan jawaban 4= sama sekali tidak, 3= sedikit, 2= sedang, dan 1= sangat. Skala pengukuran yang digunakan adalah interval.

4.6Metode Pengumpulan Data

(47)

1) Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan (Program Studi ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara).

2) Mengirimkan permohonan izin pengambilan data yang diperoleh dari fakultas ke tempat penelitian (RSUP H. Adam Malik Medan).

3) Setelah mendapat persetujuan dari RSUPH. Adam Malik Medan, peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian.

4) Menjelaskan pada calon responden tentang tujuan, manfaat dan proses pengisian kuesioner.

5) Calon responden yang bersedia diminta untuk menandatangani Informed consent (surat persetujuan).

6) Peneliti melakukan wawancara terstruktur dengam menggunakan kuesioner terhadap responden. Selama wawancara responden diberi kesempatan untuk bertanya pada peneliti bila ada pertanyaan yang tidak difahami.

7) Selanjutnya data yang diperoleh dikumpulkan untuk dianalisa.

4.7 Validitas Instrumen

(48)

Instrumen kecemasan tidak dilakukan uji validitas oleh peneliti dikarenakan peneliti mengadopsi dari Spielberger (1988). Sementara untuk instrumen konsep diri dalam penelitian ini berbentuk kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka, oleh karena itu perlu dilakukan uji validitas. Uji validitas dilakukan dengan uji content validity oleh ahli keperawatan jiwa, dalam hal ini uji validitas dilakukan oleh ibu Jenny Marlindawani Purba, S.Kp, MNS selaku orang yang ahli mengenai keperawatan jiwa Program Studi Ilmu Keperawatan USU.

4.8 Uji Reliabilitas

Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas konsistensi internal karena memiliki kelebihan yaitu pemberian instrumen hanya satu kali dengan satu bentuk instrumen kepada satu subjek studi (Demsey & Dempsey, 2002). Uji reliabilitas ini bertujuan untuk mengukur kekuatan instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian berikutnya dalam lingkup yang sama. Instrumen atau alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil yang sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok subjek yang sama (Azwar, 2003). Uji reliabilitas dilakukan pada 10 orang responden di Breast Clinic RSUPH Adam Malik medan, untuk kuesioner konsep diri dengan alternatif jawaban ya dan tidak yang terdiri dari pernyataan positif (20 pernyataan) dan pernyataan negatif (5 pernyataan) dilakukan dengan menggunakan Rumus KR-20 (Kuder dan Ricardson 20) dengan

= 0,005, N=10 dan r product moment 0,632. Dari hasil perhitungan diperoleh

(49)

Untuk kuesioner kecemasan, uji reliabel menggunakan bantuan program SPSS dengan analisis Cronbach Alpha. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai alpha sebesar 0,840. Sesuatu instrumen dikatakan reliabel jika koefisiennya lebih dari 0,70 (Polit & Hungler, 1999). Dengan demikian maka instrumen kecemasan pada wanita penderita kanker payudara telah reliabel.

4.9Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data melalui beberapa tahap, dimulai dengan editing untuk memeriksa kelengkapan data, kemudian memberi kode (coding) untuk memudahkan melakukan tabulasi, selanjutnya memasukkan (entry) secara komputerisasi dan dilakukan pengolahan data.

Untuk penilaian terhadap konsep diri dalam penelitian ini akan dikategorikan sebagai konsep positif dan konsep diri negatif. Berdasarkan rumus statistika menurut Sudjana (2000), P = rentang / banyak kelas dimana P merupakan panjang kelas, dengan rentang (nilai tertinggi dikurang nilai terendah) sebesar 25 dan banyak kelas dibagi 2 kategori kelas, Maka didapat panjang kelas sebesar 12,5, namun dikarenakan peneliti kesulitan menghitung dalam bentuk desimal, sehingga peneliti membulatkan menjadi 13. Dengan demikian P=13 dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas interval pertama, maka konsep diri wanita penderita kanker payudara dikategorikan atas interval sebagai berikut :

0 -13 = Konsep diri positif 14-26 = Konsep diri negatif

(50)

kecemasan sedang, dan kecemasan berat. Untuk kategori kecemasan panik tidak diteliti oleh peneliti sebab pada tingkat panik pasien mengalami kehilangan kendali atau kontrol, tidak dapat melakukan hal-hal tertentu meskipun dengan bimbingan, menurunnya kemampuan dalam berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang dan kehilangan pemikiran yang rasional, sehingga tidak memungkinkan pasien untuk melakukan rawat jalan dan dijadikan responden penelitian. Dengan menggunakan rumus statistik menurut Sudjana (2000), diperoleh rentang kecemasan dengan jumlah skor tertinggi sebesar 80 dan skor terendah 20 sebagai batas kelas pertama banyak kelas. Jumlah skor tertinggi dibagi dalam 3 kategori kelas untuk tingkat kecemasan pada wanita penderita kanker payudara (kecemasan ringan, sedang dan berat.), sehingga diperoleh panjang kelas sebesar 20, dengan P=20 maka tingkat kecemasan pada wanita penderita kanker payudara dikategorikan atas kelas interval sebagai berikut :

20-40 : kecemasan ringan 41-60 : kecemasan sedang 61-80 : kecemasan berat

(51)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan tentang konsep diri dan kecemasan wanita penderita kenker payudara di Poli Bedah Onkologo Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai tanggal 17 November sampai dengan 6 Desember dengan jumlah responden sebanyak 33 orang wanita penderita kanker payudara.

5.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian disajikan meliputi karakteristik responden, konsep diri wanita penderita kanker payudara, dan kecemasan wanita penderita kenker payudara.

5.1.1 Karakteristik Responden

(52)

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Wanita Penderita Kanker Payudara di Poli Bedah Onkologi RSUPH. Adam Malik Medan tahun 2008 (N=33).

Karakteristik Responden ƒ %

Umur

5.1.2 Konsep diri wanita penderita kanker payudara

(53)

konsep diri positif, dan mayoritas 29 orang responden (87,9%) yang memiliki konsep diri negatif. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi konsep diri wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2008 (N=33).

No.

Konsep Diri Wanita

Penderita Kanker Payudara ƒ %

1. 2.

Positif Negatif

4 29

12,1 87,9

Konsep diri wanita penderita kanker payudara yang terdiri beberapa komponen yakni gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran dan identitas diri dapat jabarkan sebagai berikut :

5.1.2.1Gambaran diri

(54)

5.1.2.2Ideal diri

Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari keseluruhan responden (100%), 22 responden (66,7%) memiliki ideal diri yang tidak realitas. Analisa data yang menunjukkan ideal diri wanita penderita kanker payudara yang tidak realitas didukung oleh ungkapan responden yang menyatakan bahwa (33,3%) tidak ingin tampil cantik didepan orang yang disayangi (N=11), (12,1%) mengungkapkan kepasrahan tidak ingin menjadi wanita yang seutuhnya (N=4), (6,1%) tidak lagi berharap hubungan dengan orang yang mereka sayangi tetap harmonis dan bahagia (N=2), serta (30,3%) mengingkari akan kondisinya saat ini karena menginginkan bentuk payudaranya kembali normal seperti wanita yang lain (N=10). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.3.

5.1.2.3Harga diri

(55)

5.1.2.4Peran

Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari keseluruhan responden (100%), 25 responden (75,6%) tidak memiliki kepuasan dalam peran yang dijalankannya. Analisa data yang menunjukkan hal tersebut adalah (33,3%) tidak mampu melakukan pekerjaan dengan baik sehingga harus dibantu orang lain (N=11), (24,2%) tidak lagi mampu merawat keluarganya dengan baik (N=8), (54,5%) tidak mampu lagi melayani suaminya (N=18), (33,3%) tidak lagi mengikuti kegiatan-kegiatan sosial dimasyarakat (N=11), dan (45,5%) menyatakan bahwa sejak menderita kanker payudara mereka tidak mampu melayani suami dengan maksimal (N=15). Data tersebut dapat dilihat pada tabel 5.3.

5.1.2.5Identitas diri

(56)

Distribusi frekuensi dan persentase gambaran konsep diri wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dapat dilihat pada tabel 5.3

(57)

Hasil penelitian mengenai konsep diri dan persentasi gambaran konsep diri wanita penderita kanker payudara disajikan secara singkat pada tabel 5.3 dan tabel 5.4.

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi hasil penilaian jawaban pernyataan wanita penderita kanker payudara terhadap gambaran konsep diri (N=33).

Saya masih tetap menyenangi payudara saya setelah menderita kanker payudara.

Saya tidak khawatir bentuk payudara saya tidak indah lagi setelah menderita kanker payudara. Meskipun anggota tubuh saya (payudara) tidak sempurna lagi, namun saya masih dapat menjalankan fungsi saya sebagai wanita.

Saya sadar sejak menderita kanker payudara, ukuran payudara saya tidak normal lagi.

Daya tarik seksual saya sudah hilang setelah menderita kanker payudara.

IDEAL DIRI

Saya ingin selalu tampil cantik didepan orang yang saya sayangi.

(58)

Tabel 5.4 lanjutan

Saya selalu berusaha untuk memaksimalkan diri saya dalam menjalankan fungsi sebagai ibu didalam keluarga saya

Saya berharap hubungan saya dengan orang yang saya sayangi tetap harmonis dan bahagia setelah menderita kanker payudara.

Saya menginginkan bentuk payudara saya kembali normal seperti ibu-ibu yang lain pada umumnya.

HARGA DIRI

Meskipun saya menderita kanker payudara, suami saya tidak pernah mengacuhkan saya.

Keluarga saya tetap mau menerima dengan tulus meskipun kondisi saya seperti saat ini.

(59)

Tabel 5.4 lanjutan

Kanker payudara tidak menjadi penghalang saya dalam beraktifitas sehari-hari.

Saya malu jika orang lain mengetahui penyakit yang sedang saya alami saat ini.

PERAN

Sejak menderita kanker payudara, saya masih dapat melakukan pekerjaan dengan baik.

Meskipun saya menderita kanker payudara, saya masih mampu merawat keluarga saya dengan baik.

Saya masih dapat melayani suami saya meskipun dengan kondisi saya saat ini.

Sejak menderita kanker payudara, saya masih dapat melakukan kegiatan sosial dimasyarakat.

(60)

Tabel 5.4 lanjutan.

Kanker payudara membuat saya tetap menjadi wanita yang seutuhnya.

Sebagai seorang istri, saya berusaha untuk dapat membahagiakan suami saya.

Saya dapat menjadi ibu yang baik bagi anak- anak saya, walau pun saya menderita kanker payudara.

Kanker payudara tidak menghalangi saya untuk bergaul dengan orang-orang yang ada disekeliling saya.

Sebagai seorang wanita, saya minder karena bentuk payudara saya tidak indah seperti dulu

(61)

5.1.3 Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara

Dari hasil penelitian yang diperoleh diketahui bahwa respon kecemasan dari 33 orang responden wanita yang menderita kanker payudara dengan 3 kategori kecemasan yaitu ringan, sedang dan berat diperoleh data bahwa sebagian besar mereka mengalami kecemasan sedang yakni sebanyak 14 responden (42,4%), dan sebagian lagi mereka menunjukkan kecemasan berat yaitu sebanyak 10 responden (30,3%) serta kecemasan ringan hanya 9 responden (27,3%). Data tersebut dapat dilihat pada tabel 5.5 dibawah ini.

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi kecemasan wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2008 (N=33).

No.

Kecemasan Wanita Penderita

Kanker Payudara ƒ %

1. 2. 3.

Berat Sedang Ringan

10 14 9

30,3 42,4 27,3

(62)

penyakit tersebut, 13 responden (39,4%) menyatakan tidak sama sekali percaya diri, 7 responden (21,2%) menyatakan mereka merasa sangat gelisah dan bingung, 9 responden (27,3%) menyatakan sangat gugup, sedangkan hanya 2 responden (6,1%) yang melaporkan bahwa mereka merasa sangat tenang, aman, tentram dan senang, 5 responden (15,2%) menyatakan sangat nyaman, serta hanya 6 responden (18,2%) yang merasa sangat siap dan merasa bisa menerima kenyataan bahwa saat ini mereka mengalami penyakit kanker payudara. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 5.6 dibawah ini.

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pernyataan Kecemasan pada Wanita Penderita Kanker Payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2008 (N=33).

No Pernyataan

Tidak sama

(63)

Tabel 5.6 lanjutan

No Pernyataan

Tidak sama

sekali Sedikit Sedang Sangat Kecemasan ƒ % ƒ % ƒ % ƒ %

(64)

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, pembahasan dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang gambaran konsep diri dan kecemasan wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas penderita kanker payudara berusia 34-51 tahun sebanyak 23 responden (69,7%), hal ini bertentangan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Kardinah (2006) bahwa umumnya penderita kanker payudara berusia 48 tahun dan menurut laporan WHO pada tahun 2000 menunjukkan bahwa penderita kanker payudara juga diderita kebanyakan (78%) pada wanita usia diatas 50 tahun dan hanya 6% saja terjadi pada mereka yang berusia 40 tahun sementara sisanya terjadi pada usia diatas 30 tahun. Kecenderungan semakin cepat wanita menderita kanker payudara disebabkan oleh gaya hidup dan prilaku manusia yang banyak mengkonsumsi alkohol, rokok dan makanan tinggi lemak yang akan menyebabkan produksi hormon estrogen akan meningkat, serta faktor lingkungan yang menyebabkan zat karsinogenik seperti pestisida dan cairan pembersih mempunyai resiko yang tinggi untuk terjadinya kanker payudara. Pemberian obat hormonal perlu juga diwaspadai seperti pil dan sutik KB tidak danjurkan digunakan lebih dari 5 tahun dan wanita yang telah berusia lebih dari 35 tahun harus berhati-hati menggunakannya (Tjahjadi, 2003).

(65)

(Notoadmojo, 2003) tingkat pendidikan yang tinggi akan mempengaruhi pemahaman seseorang terhadap suatu pengetahuan dalam hal ini pengetahuan tentang kanker payudara itu sendiri. Soenardi (2006) berpendapat bahwa penderita yang faham akan tujuan pengobatan akan lebih mudah menerima dan melaksanakan semua tindakan pengobatan yang dianjurkan oleh petugas kesehatan karena setiap dari tujuan pengobatan yang diberikan kepada penderita kanker payudara adalah untuk mempercepat kesembuhan suatu penyakit itu sendiri. Pendidikan wanita penderita kanker payudara yang umumnya rendah yakni hanya Sekolah Dasar (SD) mempengaruhi pemahaman mereka akan gejala penyakit dan proses pengobatan, sehingga umumnya kasus yang ditemukan sudah pada stadium lanjut dan kekambuhan.

Konsep diri wanita penderita kanker payudara

(66)

menyendiri, serta respon penolakan terhadap kebenaran diagnosa terus terjadi. Bahkan membuat mereka jadi enggan berobat ke dokter. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Chris (2005) tentang konsep diri pada wanita penderita kanker payudara pasca tindakan operatif, dimana didapat bahwa wanita penderita kanker payudara menilai secara negatif penampilan fisiknya dan merasa tidak puas dengan kondisi fisiknya tersebut. Penderita kanker payudara akan menampilkan kesan yang negatif seperti rasa malu dan rendah diri terhadap orang lain, perasaan malu dan rendah diri yang dirasakan oleh penderita kanker payudara berhubungan dengan keadaan fisik yang dirasakan tidak sempurna lagi dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya.

a. Gambaran diri

Gambar

Tabel  5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Wanita Penderita Kanker Payudara
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi konsep diri wanita penderita kanker payudara di
Tabel 5.3  Distribusi frekuensi dan persentasi gambaran konsep diri di Poli bedah
Tabel 5.4 lanjutan
+7

Referensi

Dokumen terkait

dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi penderita kanker payudara rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan lokasi kanker yang tertinggi adalah pada

yang objektif, dengan desain cross sectional. Dalam hal ini, gambaran penelitian ini adalah prevalensi kanker payudara pada wanita di RSUP. Waktu dan Tempat Penelitian.

Penelitian Hubungan Berbagai Dukungan Sosial Dengan Tingkat Depresi Penderita Kanker Payudara Di Irna Bedah RSUD Dr.. Metodelogi Penelitian Kebidanan & Teknik Analisa

Kesejahteraan psikologis merupakan gambaran kesehatan psikologis individu dalam menerima kekuatan dan kelemahan diri apa adanya, memiliki tujuan hidup, dapat menjalin hubungan

2.6 Bagaimana gambaran penerimaan diri ( self acceptance ) pada klien dengan kasus kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik.

Sebagai informasi dan meningkatkan pengetahuan bagi perawat dalam memahami pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap tingkat kecemasan pada pasien kanker payudara di

Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan wanita berusia 20-54 tahun di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2013 tentang kanker payudara adalah

Populasi dan sampel penelitian adalah seluruh penderita kanker payudara yang dirawat inap di RSUP Haji Adam Malik tahun 2013 sebanyak 147 sampel (total sampling).. Tidak ada