SKRIPSI
PENGARUH ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA JANGKA MENENGAH PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA,Tbk CABANG PUTERI HIJAU MEDAN
O L E H
NAMA : ROSANI PURBA
NIM : 050503152
PROGRAM STRATA 1 AKUNTANSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI MEDAN
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Analisis Rasio
Keuangan Terhadap Pemberian Kredit Modal Kerja Jangka Menengah Pada PT Bank Rakyat
Indonesia, Tbk Cabang Puteri Hijau, Medan” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul
yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam
konteks penulisan skripsi untuk Program Reguler S-1 Departemen Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah
dinyatakan dengan jelas dan benar adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak
benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, 10 Januari 2011 Yang membuat pernyataan,
KATA PENGANTAR
Salam Sejahtera
Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas hikmat, kekuatan dan berkatNya, penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan pada Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi. Adapun skripsi ini berjudul “Pengaruh Analisis Rasio Keuangan Terhadap
Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja Jangka Menengah Pada PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk Cabang Puteri Hijau, Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan,
baik dari segi isi maupun cara penyajiannya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan
kemampuan yang penulis miliki. Namun demikian, penulis akan tetap berusaha memperbaiki
diri lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Penulis telah mendapat bantuan dan bimbingan baik berupa moril maupun materil
dari berbagai pihak dalam menyelesaikan skripsi ini, maka pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Kedua orangtuaku yang terkasih dan tercinta, Ayahanda R. Purba dan Ibunda M. Saragih
atas doa, kasih sayang, motivasi, dukungan moril dan materil buat penulis. Semoga
penulis selalu bisa memberikan yang terbaik untuk kalian berdua.
2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
3. Bapak Firman Syarief, SE, Ak, Msi dan Ibu Mutia Ismail, SE, Ak, MM, selaku Ketua
4 Ibu Dra. Nurzaimah, MM selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. M. Utama, MM dan Drs. Chairul Nazwar, selaku dosen pembanding/penguji
yang telah banyak memberikan kritik dan sarannya bagi penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah
membagikan ilmu selama masa perkuliahan.
7. Adikku yang tersayang : Eka Susiyanti Purba. Terimakasih buat doa, kebaikan dan
kesediaan adinda dalam membantu penyelesaian skripsi ini.
8. Pemimpin dan karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Puteri Hijau Medan,
terutama kepada Bapak Juni hutauruk selaku Kepala Supervisor Administrasi Kredit atas
kesempatan disela kesibukannya memberikan waktu yang sangat cukup bagi penulis
untuk melakukan riset ini.
9. Teman-teman di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara khususnya Jurusan
Akuntansi Stambuk 2005 yang tidak dapat dituliskan satu persatu, atas kebersamaan
dalam mengiringi perjalanan panjang menuju perjuangan dan kehidupan baru.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini menjadi bahan bacaaan yang bermanfaat bagi
pembaca.
Medan, 10 Januari 2011 Penulis
ABSTRAK
Rosani Purba (050503152), “Pengaruh Analisis Rasio Keuangan Dalam Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja Pada PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk Cabang Puteri Hijau, Medan”.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh analisis rasio keuangan debitur secara individu (parsial) terhadap pemberian kredit Pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Puteri Hijau Medan. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 sampel yang masih menerima pinjaman kredit modal kerja jangka menengah periode Januari 2006 sampai Januari 2008.
Pemberian kredit dalam hal ini diperoleh melalui perhitungan kebutuhan modal kerja dari debitur-debitur yang digunakan sebagai variabel dependen. Sedangkan analisis rasio keuangan debitur pada penelitian ini menggunakan analisis rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Pada rasio likuiditas parameternya adalah working capital to total asset ratio, current ratio, dan quick ratio. Rasio leverage parameternya adalah debt to equity ratio. Rasio aktivitas parameternya adalah account recevaible turn over. Rasio profitabilitas parameternya adalah net profit margin dan return on investment. Ketujuh parameter tersebut merupakan variable independen dalam penelitian ini.
Model analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh analisis rasio keuangan debitur terhadap pemberian kredit adalah model regresi berganda. Penulis menggunakan program SPSS amos 16.0 untuk menganalisis data. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji signifikansi parsial (uji t) dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya account receivable turn over yang berpengaruh terhadap pemberian kredit secara parsial, sedangkan working capital to total asset ratio, current ratio, debt to equity ratio, dan return on investment secara individu (parsial) tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit.
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyss and explain the influence of debtor financial analysis ratio in individual (partial) way to credit distribution in PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk Cabang Puteri Hijau, Medan. This research is done to 30 sample which still received middle term of working capital credit from Januari 2006 until Januari 2008.
The distribution credit in this case, through the calculation of debtor working capital needs, used as dependent variable. Debtor financial analysis ratio uses financial analysis ratio that is Liquidity Ratio, Leverage Ratio, Activity Ratio, and Profitability Ratio. In Liquidity ratio, the parameter are Working Capital To Total Asset Ratio, Current Ratio and Quick Ratio. Parameter of Leverage ratio is Debt to equity ratio. Parameter of Activity ratio is Account Raceivable Turn Over. Parameter of Profitability ratio are Net Profit Margin and Return On Investment. Those seventh parameter are independen variable.
Analysis model that is used to view the influence of debtor financial analysis ratio to credit distribution is Doubled Regression Model. Researcher uses amos 16.0 to analyss data. Hypothesis testing is done with partial signification test (uji t) from independen variable to dependen variable.
The result of this research show that only Account Recevaible Turn Over that has influence to credit distribution in partial method, but Working capital to total asset ratio, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return On Investment have no influence to credit distribution in partial way.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN... i
KATA PENGANTAR... ii
ABSTRAK... iv
ABSTRACT... v
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR LAMPIRAN... x
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah... 1
2. Batasan Masalah... 3
3. Perumusan Masalah... 4
4. Tujuan Penelitian... 4
5. Manfaat Penelitian... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan... 6
2. Analisis Laporan Keuangan... 9
3. Rasio Keuangan... 13
4. Jenis-jenis Rasio Keuangan... 14
5. Kredit... 19
8. Fungsi dan tujuan pemberian kredit... 25
9. Prosedur pemberian kredit... 26
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu... 30
C. Kerangka Konseptual... 31
D. Hipotesis Penelitian... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian... 33
B. Populasi dan Sampel Penelitian... 33
C. Jenis dan Sumber Data... 34
D. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel... 35
E. Metode Penganalisaan Data... 37
F. Jadwal dan Lokasi Penelitian... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk Cabang Puteri Hijau, Medan 1. Sejarah Ringkas Bank... 39
2. Jenis-Jenis Kredit Yang Disalurkan Oleh Bank... 42
3. Prosedur Pemberian Kredit Oleh Bank... 50
B. Analisis Hasil penelitian 1. Analisis Terhadap Laporan Keuangan Debitur... 61
2. Analisis Statistik Bank Rakyat Indonesia... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan... 86
B. Keterbatasan Penelitian... 87
C. Saran... 88
DAFTAR PUSTAKA... 89
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Tabel Halaman
Tabel 4.1 Dokumen Persyaratan Kredit... 51
Tabel 4.2 Rasio-Rasio Keuangan dan
Kebutuhan Modal Kerja Rata-rata... 64
Tabel 4.3 Working Capital To Total Asset Ratio,
Current Ratio, Quick Ratio,
Account Receivable Turn Over,
Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin
dan Return On Investment……… 66
Tabel 4.4 Model Summary………. 72
DAFTAR LAMPIRAN
No. LAMPIRAN JUDUL LAMPIRAN HALAMAN
Lampiran 1 Rasio-rasio keuangan dan kebutuhan
ABSTRAK
Rosani Purba (050503152), “Pengaruh Analisis Rasio Keuangan Dalam Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja Pada PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk Cabang Puteri Hijau, Medan”.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh analisis rasio keuangan debitur secara individu (parsial) terhadap pemberian kredit Pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Puteri Hijau Medan. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 sampel yang masih menerima pinjaman kredit modal kerja jangka menengah periode Januari 2006 sampai Januari 2008.
Pemberian kredit dalam hal ini diperoleh melalui perhitungan kebutuhan modal kerja dari debitur-debitur yang digunakan sebagai variabel dependen. Sedangkan analisis rasio keuangan debitur pada penelitian ini menggunakan analisis rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Pada rasio likuiditas parameternya adalah working capital to total asset ratio, current ratio, dan quick ratio. Rasio leverage parameternya adalah debt to equity ratio. Rasio aktivitas parameternya adalah account recevaible turn over. Rasio profitabilitas parameternya adalah net profit margin dan return on investment. Ketujuh parameter tersebut merupakan variable independen dalam penelitian ini.
Model analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh analisis rasio keuangan debitur terhadap pemberian kredit adalah model regresi berganda. Penulis menggunakan program SPSS amos 16.0 untuk menganalisis data. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji signifikansi parsial (uji t) dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya account receivable turn over yang berpengaruh terhadap pemberian kredit secara parsial, sedangkan working capital to total asset ratio, current ratio, debt to equity ratio, dan return on investment secara individu (parsial) tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit.
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyss and explain the influence of debtor financial analysis ratio in individual (partial) way to credit distribution in PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk Cabang Puteri Hijau, Medan. This research is done to 30 sample which still received middle term of working capital credit from Januari 2006 until Januari 2008.
The distribution credit in this case, through the calculation of debtor working capital needs, used as dependent variable. Debtor financial analysis ratio uses financial analysis ratio that is Liquidity Ratio, Leverage Ratio, Activity Ratio, and Profitability Ratio. In Liquidity ratio, the parameter are Working Capital To Total Asset Ratio, Current Ratio and Quick Ratio. Parameter of Leverage ratio is Debt to equity ratio. Parameter of Activity ratio is Account Raceivable Turn Over. Parameter of Profitability ratio are Net Profit Margin and Return On Investment. Those seventh parameter are independen variable.
Analysis model that is used to view the influence of debtor financial analysis ratio to credit distribution is Doubled Regression Model. Researcher uses amos 16.0 to analyss data. Hypothesis testing is done with partial signification test (uji t) from independen variable to dependen variable.
The result of this research show that only Account Recevaible Turn Over that has influence to credit distribution in partial method, but Working capital to total asset ratio, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return On Investment have no influence to credit distribution in partial way.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perbankan merupakan salah satu alat pertumbuhan ekonomi yang fungsinya tidak
dapat dipisahkan dari pembangunan di Indonesia.
Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, “Bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang
banyak.”
Dalam hal fungsinya sebagai salah satu badan penyedia dana dan pembiayaan pembangunan,
antara lain dilakukan melalui kegiatan penyaluran kredit dan investasi.
Kegiatan pemberian kredit ini membantu calon debitur mengatasi kekurangan modal
dalam mengelola bisnisnya. Pemberian kredit merupakan aktivitas paling pokok dari
perbankan sebagai akibat dari salah satu fungsi intermediasi bank, namun resikonya macet
juga besar akibat adanya masa yang memisahkan antara waktu pemberian kredit dan
pengembaliannya. Oleh sebab itulah, manajemen bank harus mengelolanya dengan prinsip
kehati-hatian (prudential banking). Sebagai aplikasinya, bank mengembangkan suatu proses
seleksi atas semua proposal permohonan kredit yang diterimanya.
Analisis laporan keuangan nasabah merupakan salah satu cara untuk mengetahui kelayakan
nasabah memperoleh kredit.
Analisis laporan keuangan adalah metode yang digunakan oleh manajemen bisnis perbankan
untuk menilai keadaan yang telah lalu, saat ini, dan proyeksi di waktu yang akan datang dan
Dengan melakukan analisis laporan keuangan, bank akan mengetahui posisi keuangan,
kinerja, dan perkembangan usaha debitur yang akan menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam membayar bunga dan pengembalian pokok pinjaman pada saat jatuh tempo. Salah satu
bentuk yang umum dalam analisis laporan keuangan adalah analisis rasio keuangan.
Menurut Harahap (2008:297), ”Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil
perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai
hubungan yang relevan dan signifikan.”
Dengan dilakukannya analisis rasio keuangan, kreditur dapat memperoleh pertimbangan yang
tepat dalam pemberian kredit dan dapat mengukur kemampuan debitur untuk membayar
hutang sehingga kredit bermasalah (non performing loan) dapat dihindari.
Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Bank Rakyat Indonesia
yang merupakan bank milik pemerintah dan berfungsi sebagai bank umum (bank komersial)
yang menghimpun dan menyalurkan kredit melalui program berbagai jenis kredit. Bank
Rakyat Indonesia menerapkan suatu proses seleksi untuk menyaring setiap proposal kredit
sebelum pengambilan keputusan pemberian kredit. Analisis dilakukan terhadap laporan
keuangan debitur yang terdiri dari Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan
Neraca. Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
Melihat banyaknya jenis kredit yang diberikan oleh Bank Rakyat Indonesia, maka penulis
membatasi ruang lingkup penulisan pada pemberian kredit modal kerja jangka menengah,
yaitu kredit yang memiliki jangka waktu antara 1-3 tahun dan biasanya digunakan untuk
keperluan modal kerja.
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di
salah satu cabang Bank Rakyat Indonesia, Tbk Cabang Puteri Hijau Medan, untuk
Keuangan Terhadap Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja Jangka
Menengah Pada Bank Rakyat Indonesia, Tbk Cabang Puteri Hijau Medan.
B. Batasan Masalah
Dalam menganalisis kondisi keuangan debitur, penulis menggunakan 2(dua) laporan
keuangan, yaitu Laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi 2 tahun terakhir. Dalam
pengujiannya, penelitian ini menggunakan rasio-rasio keuangan yang terdiri dari Rasio
Likuiditas berupa Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Rasio Aktivitas berupa Working
Capital Turn Over (WCTO), Account Receivable Turn Over (ARTO), Rasio Leverage berupa
Debt To Equity Ratio (DER), Rasio Profitabilitas berupa Net Profit Margin (NPM) dan
Return On Investment(ROI). Sedangkan pemberian kredit modal kerja jangka menengah yang
diberikan kepada kreditur digunakan sebagai variabel independen.
C. Perumusan Masalah
Sehubungan dengan uraian diatas, maka penulis mencoba merumuskan apa yang
menjadi permasalahan dalam penelitian ini, yakni sebagai berikut :
“Apakah Current Ratio, Quick Ratio, Working Capital Turn Over, Account Receivable Turn
Over, Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin dan Return On Investment berpengaruh
terhadap pemberian kredit modal kerja jangka menengah?”.
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini
adalah : Untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh signifikansi antara Current
Equity Ratio, Net Profit Margin dan Return On Investment terhadap pengambilan keputusan
pemberian kredit modal kerja jangka menengah.
Manfaat penelitian
Berdasarkan tujuan tersebut, maka manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat dalam memperluas wawasan dan pengetahuan
penulis tentang sistem perbankan di bidang analisis rasio keuangan dalam pengambilan
keputusan pemberian kredit modal kerja
2. Bagi Bank Rakyat Indonesia, Tbk penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan atau masukan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan pemberian
kredit.
3. Bagi peneliti berikutnya khususnya almamater Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan
Pada pengajuan kredit, bank tentu akan meminta laporan keuangan (financial
statement) perusahaan, baik untuk debitur perorangan maupun perusahaan.
Tujuannya adalah agar bank mengetahui kondisi keuangan, posisi dan kinerja
operasi perusahaan. Bank ingin mengetahui tingkat penjualan, laba, ekuitas,
sampai posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu secara menyeluruh.
Semua hal ini tercermin dalam laporan keuangan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002:2)
Laporan keuangan adalah Bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi Laporan Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Posisi Keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Ada lima laporan keuangan yang biasa digunakan untuk menggambarkan kondisi
keuangan dan kinerja perusahaan menurut Ridwan (2002:69) yaitu :
1) Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi (income statement) adalah laporan mengenai penghasilan
(revenue), biaya (expense), dan laba/rugi yang diperoleh suatu perusahaan
dalam periode tertentu.
2) Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal (statement of owner’s capital) adalah laporan yang
prive dan menghasilkan modal akhir yang akan dicantumkan dalam laporan
neraca.
3) Laporan Neraca
Laporan neraca (balance sheet) adalah laporan mengenai aktiva, hutang dan
modal dari perusahaan tertentu pada suatu periode tertentu.
4) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas (cash flow) adalah laporan yang menunjukkan aliran kas
dalam bentuk operasi, investasi dan pendanaan dalam perusahaan selama
periode tertentu.
5) Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan Atas Laporan Keuangan (notes to financial statement) adalah Laporan
mengenai perubahan-perubahan metode akuntansi yang digunakan dalam
tahun berjalan dibandingkan dengan periode sebelumnya.
b. Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang telah disusun oleh perusahaan berguna sebagai
media komunikasi finansial bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan
untuk pengambilan keputusan keuangan.
Menurut Accounting Principles Board Statement no 4, tujuan laporan keuangan
adalah:
1) Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil
operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan.
a) Memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi
dan kewajiban perusahaan bisnis.
b) Untuk dapat memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai
perubahan dalam sumber daya bersih dan aktivitas perusahaan bisnis yang
diarahkan untuk memperoleh laba.
c) Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk
mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan
d) Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai perubahan
dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban.
e) Untuk mengungkapkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan
pengguna laporan.
3) Tujuan kualitatif dari laporan keuangan adalah:
a) Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan
paling besar untuk memberikan bantuan kepada para pengguna dalam
keputusan ekonomi mereka.
b) Dapat dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut harus jelas,
tetapi para pengguna juga harus memahaminya.
c) Dapat diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh
pengukuran-pengukuran yang independen, dengan menggunakan
metode-metode pengukuran yang sama.
d) Netralitas, yang artinya informasi akuntansi ditujukan kepada kebutuhan
umum dari pengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari
e) Ketepatan waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal, untuk
menghindari adanya keterlambatan atau penundaan dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
f) Komparabilitas (daya banding), yang secara tidak langsung berarti
perbedaan-perbedaan yang terjadi seharusnya bukan diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan
perlakuan akuntansi keuangan yang diterapkan.
g) Kelengkapan, yang artinya adalah telah dilaporkannya seluruh informasi yang
secara wajar memenuhi persyaratan dari tujuan kualitatif lainnya.
2. Analisis Laporan Keuangan
a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Salah satu tugas penting manajemen perusahaan adalah menganalisis laporan
keuangan perusahaan. Bagi bisnis perbankan hasil analisis ini dapat dijadikan
parameter untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
kredit dan bunga pada saat kredit jatuh tempo.
Menurut Harahap (2008:190), pengertian Analisis Laporan Keuangan adalah :
Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengikuti kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat
b. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh
informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh
suatu perusahaan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang
Tujuan analisis laporan keuangan menurut Bernstein (1983: 103) adalah :
1. Screening
Analisis dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan dengan tujuan
untuk memilih kemungkinan investasi atau merger.
2. Forecasting
Analisis dilakukan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa yang
akan datang.
3. Diagnosis
Analisis dilakukan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang
terjadi baik dalam manajemen, operasi keuangan atau masalah lain.
4. Evaluasi
Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional, efisiensi, dll.
Menurut Harahap (2008:195), tujuan analisis laporan keuangan adalah :
1) Dapat memberikan informasi yang lebih luas dan lebih dalam daripada yang terdapat dalam laporan keuangan biasa.
2) Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (ekplisit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implisit). 3) Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
4) Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
5) Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat dilapangan seperti prediksi, peningkatan (rating).
6) Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan yaitu :
Prestasi perusahaan
Proyeksi keuangan perusahaan
Menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang
Melihat komposisi struktur keuangan dan arus dana.
7) Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
c. Teknik Analisis Laporan Keuangan
Banyak teknik yang dapat dilakukan untuk menganalisis laporan keuangan antara
lain : Analisis laporan keuangan perbandingan (comparatif), Analisis laporan
keuangan common size, Analisis tren, Analisis rasio keuangan, dll.
1) Analisis laporan keuangan perbandingan (comparatif), adalah metode dan teknik
analisis dengan membangdingkan laporan keuangan untuk 2 (dua) periode atau
lebih untuk satu perusahaan, dengan membandingkan :
- Data absolute atau jumlah-jumlah dalam rupiah
- Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
- Kenaikan atau penurunan dalam persentase
- Persentase dari total
Analisis dengan metode ini akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang
terjadi, dan perubahan mana yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
2) Analisis laporan keuangan common size, adalah suatu metode analisis untuk
mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total
aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan struktur biaya yang
terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualan. Analisis laporan keuangan common
size berguna dalam memahami pembentuk internal laporan keuangan.
Analisis common size menekankan pada 2 faktor yaitu :
Sumber pendanaan termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancar,
kewajiban tidak lancar, dan ekuitas.
Komposisi aktiva termasuk jumlah untuk masing- masing aktiva
3) Analisis trend, adalah suatu metode atau teknik análisis untuk mengetahui tendensi
daripada keadaan keuangan suatu perusahaan, apakah menunjukkan tendensi
tetap, naik dan bahkan turun.
4) Analisis rasio keuangan, adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan
dari pos-pos tententu dalam neraca dan laporan laba rugi secara individu atau
kombinasi dari kedua laporan tersebut.
3. Rasio Keuangan
Menurut Harahap (2008:36), “Analisis Rasio Keuangan adalah suatu metode analisis
untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca dan laporan laba rugi
secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut”.
4. Jenis-Jenis Rasio Keuangan
Secara umum, rasio keuangan dibagi menjadi 5 golongan :
RASIO LIKUIDITAS, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya tepat pada waktunya.
Rasio-rasio yang digunakan dalam mengukur tingkat likuiditas perusahaan adalah :
a. Current Ratio (CR)
CR = Current Asset x 100%
Current Liabilities
Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban
lancar. Semakin besar penbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar, semakin
lancar yang lebih aman adalah jika berada diatas 1 atau diatas 100%. Artinya aktiva
lancar harus jauh diatas jumlah hutang lancar.
b. Cash Ratio
Cash Ratio = Cash + Marketable Securities x 100%
Current Liabilities
Rasio ini mengukur jumlah yang diberikan oleh kas yang tersedia di perusahaan, di
bank serta surat-surat berharga untuk membayar kewajiban lancar. Semakin besar
komposisi pos tersebut berarti semakin likuid suatu perusahaan.
c. Quick Ratio (QR)
QR = Current Assets – Inventory x 100 %
Current Liabilities
Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan
memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir menjadi uang kas.
RASIO LEVERAGE, yaitu rasio yang menunjukkan sejauh mana aktiva perusahaan
dibiayai oleh hutang. Rasio ini juga menunjukkan kemampuan modal sendiri
perusahaan untuk membayar semua kewajiban.
Rasio yang paling banyak digunakan untuk menghitung rasio leverage perusahaan
DER = Total Debt x 100%
Total Equity
RASIO AKTIVITAS, yaitu rasio yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan
perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian
dan kegiatan lainnya.
Rasio-rasio yang umum digunakan adalah :
a. Working Capital Turn Over (WCTO)
WCTO = Net Sales x 1 kali
Current Assets - Current Liabilities
b. Total Assets Turn Over (TATO)
TATO = Net Sales x 1 kali
Total Assets
Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan
kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menghasilkan penjualan. Semakin
tinggi rasio ini semakin baik.
c. Fixed Asset Turn Over
Fixed Asset Turn Over = Net Sales x 1 kali
Fixed Assets
Rasio ini menunjukkan berapa kali nilai aktiva berputar bila diukur dari volume
penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Artinya kemampuan aktiva tetap
d. Account Receivable Turn Over (ARTO)
ARTO= Credit Sales : Account Receivable
Rasio ini menunjukkan berapa cepat penagihan piutang. Semakin besar hasil dari
rasio ini semakin baik sebab proses penagihan piutang dilakukan dengan cepat. Atau
dengan kata lain jumlah cepatnya perputaran piutang dalam 1 tahun.
e. Inventory Turn Over (ITO)
ITO = Cost Of Goods Sold : Inventory
Rasio ini menunjukkan berapa kali persediaan barang perusahaan berputar dalam
setahun.
f. Account Payable Turn Over
Account Payable Turn Over = Net Purchase : Account Payable
Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa kali utang dagang diputar per tahun
dan menunjukkan berapa kali perusahaan membayar utangnya kepada pemasok dalam
setahun.
RASIO PROFITABILITAS
Rasio profitabilitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba untuk para pemegang saham rasio ini dan menunjukkan tingkat
pendapatan mereka dalam investasi.
Rasio-rasio profitabilitas antara lain :
a. Gross Profit Margin
Rasio ini menunjukkan berapa persen keuntungan yang dicapai dengan menjual
produk. Rasio ini mengindikasikan 3 hal yaitu : efisiensi, harga jual dan pengendalian
persediaan.
b. Net Profit Margin
Net Profit Margin = (Net Income : Sales) x 100 %
Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh
dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.
c. Return On Investment (ROI)
ROI= (Net Income : Total Asset) x 100 %
Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh investasi yang
telah dilakukan atau menunjukkan berapa laba yang diperoleh atas setiap Rp. 1
investasi yang dilakukan.
d. Return On Equity (ROE)
ROE = (Net Income : Total Equity) x 100 %
Rasio ini mengukur besar pengembalian yang diperoleh pemilik bisnis untuk
mengukur keberhasilan bisnis dalam memperkaya pemegang saham.
5. Kredit
Menurut asal mulanya kredit berasal dari bahasa yunani, credere yang artinya adalah
kepercayaan. Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Pasal, 1 Ayat 1, “Kredit
adalah penyediaan utang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga,
imbalan atau pembagian hasil keuntungan.”
6. Unsur-Unsur Kredit
Ada 4 (empat) unsur- unsur kredit yaitu :
a. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikannya
akan diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
b. Waktu, yaitu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dan kontraprestasi yang
diterima di masa yang akan datang.
c. Degree of risk, yaitu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari jangka waktu
yang memisahkan antara pemberi prestasi dan kontraprestasi yang akan diterima di
kemudian hari.
d. Prestasi atau objek dari kredit tidak saja diberikan dalam bentuk uang tetapi juga dalam
bentuk barang atau jasa.
7. Jenis-Jenis Kredit
Secara umum jenis-jenis kredit yang disalurkan oleh bank dapat dilihat dari berbagai segi
antara lain:
Menurut Kegunaan
a. Kredit Investasi
Kredit Investasi yaitu kredit yang ditujukan untuk pembiayaan modal tetap, yaitu peralatan
produksi, gedung dan mesin-mesin atau untuk membiayai rehabilitasi dan ekspansi.
b. Kredit Modal Kerja
c. Kredit Profesi
Kredit Profesi yaitu kredit yang digunakan untuk kepentingan profesi nasabah.
Menurut Waktu
a. Kredit Jangka Pendek
Kredit Jangka Pendek yaitu kredit yang jangka waktu pengembaliannya maksimum 1 tahun.
b. Kredit Jangka Menengah
Kredit jangka menengah yaitu kredit yang jangka waktunya pengembaliannya antara 1-3
tahun.
c. Kredit Jangka Panjang
Kredit jangka panjang yaitu kredit yang jangka waktu pengembaliannya lebih dari 3 tahun.
Menurut Jaminan
a. Kredit Dengan jaminan
Kredit dengan jaminan yaitu kredit yang diberikan dengan suatu jaminan bahwa debitur dapat
melunasi hutangnya.
b. Kredit Tanpa Jaminan
Kredit tanpa jaminan yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu.
Menurut sektor yang dibiayai
Dari sektor yang dibiayai oleh bank, macam kredit adalah kredit perdangangan, kredit
pemborong, kredit perindustrian, kredit peternakan, kredit perhotelan, kredit pertanian, kredit
Menurut penggunaan dana
a. Kredit yang hanya digunakan satu kali disebut juga sebagai non revolving credit (kredit
tidak berputar). Begitu pokok pinjaman dilunasi, kredit tersebut tidak dapat dimanfaatkan
lagi.
b. Kredit yang pemakaian pokok pinjamannya dapat berubah-ubah
Pada saat yang dibutuhkan kredit dapat ditarik, dan setelah tidak dibutuhkan dapat dilunasi.
Pinjaman kredit ini disebut revolving credit (kredit berputar).
Menurut lembaga pemberi penerima kredit
a. Kredit Perbankan
Kredit Perbankan yaitu kredit yang diberikan oleh bank pemerintah atau swasta kepada dunia
usaha guna membiayai permodalan atau kredit kepada individu untuk membiayai kebutuhan
berupa barang dan jasa.
b. Kredit Likuiditas
Kredit Likuiditas yaitu kredit yang diberikan oleh bank sentral kepada bank-bank yang
beroperasi di Indonesia, yang kemudian digunakan sebagai dana untuk membiayai kegiatan
perkreditannya.
Menurut tujuan penggunaan
a. Kredit Konsumsi
Kredit Konsumsi yaitu kredit yang diberikan bank pemerintah atas swasta kepada
b. Kredit Produktif meliputi Kredit Investasi dan Kredit Eksploitasi
Kredit Investasi yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan penanaman modal tetap berupa
peralatan produksi, gedung, dan mesin-mesin atau untuk membiayai rehabilitasi dan
ekspansi.
Kredit Eksploitasi yaitu kredit yang ditujukan untuk pembiayaan kebutuhan dunia usaha akan
modal kerja yang berupa persediaan bahan baku, persediaan produk akhir, barang dalam
proses produksi serta piutang dengan jangka waktu yang singkat.
c. Perpaduan antara Kredit Konsumtif dan Kredit Produktif (semi konsumtif dan semi
produktif).
Menurut dokumen yang terkait
a. Kredit Ekspor
Kredit Ekspor yaitu bentuk kredit sebagai sumber pembiayaan dari usaha ekspor. Bisa dalam
bentuk kredit langsung atau tidak langsung, seperti pembiayaan kredit modal kerja jangka
pendek dan kredit investasi untuk jenis industri yang berorientasi ekspor.
b. Kredit Impor
Kredit Impor yaitu bentuk kredit sebagai sumber pembiayaan dari usaha impor.
Menurut segi besar kecilnya aktivitas kegiatan usaha
a. Kredit Kecil
Kredit Kecil yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang digolongkan sebagai
pengusaha kecil
b. Kredit Menengah
Kredit Menengah yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang assetnya lebih besar
c. Kredit Besar
Kredit Besar yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang assetnya lebih besar
daripada pengusaha menengah.
Menurut jumlah kreditur
a. Kredit dengan kreditur tunggal,
Kredit dengan kreditur tunggal yaitu kredit yang krediturnya hanya satu orang atau satu
badan hukum saja.
b. Kredit Sindikasi
Kredit Sindikasi yaitu kredit dimana pihak kreditur terdiri dari beberapa badan hukum
dimana biasanya satu diantara kreditur tersebut bertindak sebagai Lead Creditor.
Fungsi dan Tujuan Pemberian Kredit
Menurut Simorangkir (2000 : 102), fungsi kredit bagi masyarakat ialah :
1. Meningkatkan daya guna uang
2. Meningkatkan peredaran barang dan uang
3. Merupakan salah satu alat stabilitas ekonomi
4. Meningkatkan keinginan berusaha
5. Meningkatkan pemerataan income per kapita
6. Meningkatkan hubungan global
Sedangkan tujuan penyaluran kredit antara lain adalah untuk :
1. Memperoleh pendapatan bank dari bunga kredit
2. Menambah modal kerja perusahaan
8. Prosedur Pemberian Kredit
Prosedur pemberian kredit adalah : Tahapan-tahapan yang harus dilalui
sebelum kredit diputuskan untuk dikucurkan.
Menurut Jusuf (2005 : 13), ada 7 (tujuh) tahap proses kredit yang secara umum berlaku di
bank, yaitu :
1) Permohonan Kredit
Proses penyaluran kredit dimulai dengan permohonan kredit ke bank
yang biasanya berawal dari hasil perbincangan calon debitur dengan
pihak bank atau melalui pengajuan tertulis yang berisi informasi
perusahaan yang diberikan kepada bank. Pengajuan tertulis ini disebut
dengan Proposal Kredit. Begitu permohonan diterima lisan atau tulisan,
bank mulai bekerja melalui investigasi awal. Mereka mulai mencari tahu
tentang diri calon debitur ke berbagai sumber. Apabila segalanya menunjukkan sinyal
positing dan bagus, barulah mereka akan melangkah
ke tahap berikutnya. Akan tetapi, bila sebaliknya, maka bank akan menolak permohonan
kredit.
2) Pengumpulan Data Usaha dan Peninjauan Jaminan
Jika bank memilai bahwa permohonan kredit layak diproses lebih lanjut, bank akan
menghubungi pemohon kredit untuk mengadakan pertemuan. Calon debitur harus
memberikan keterangan yang jelas mengenai jaminan yang akan diberikan kepada pihak
bank. Misalnya kalau jaminan yang akan diberikan adalah tanah kosong, maka calon debitur
harus menunjukkan batas-batas tanah yang jelas. Penilaian jaminan umumnya dilakukan oleh
jasa penilai independen). Hasilnya dapat diberikan kepada pihak bank sebagai data
pembanding.
3) Analisis Kredit
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, Account Officer akan melakukan analisis
kredit.
Pada dasarnya, ada 2 golongan data yang dianalisis yaitu :
1. Analisis data kuantitatif, seperti menghitung kredit modal kerja yang dibutuhkan,
kemampuan membayar bunga, dan pokok pinjaman, analisis keuangan, dll
2. Analisis data kualitatif, misalnya cara calon debitur menghadapi persaingan, kemampuan
manajemen dalam mengelola bisnis, dll.
Menurut Kasmir, (2008 : 92), dalam dunia perbankan prinsip analisis kredit dengan
konsep 5C yaitu : character (watak), capacity (kapasitas), capital (modal), condition
(kondisi), dan collateral (jaminan).
4) Penyusunan Proposal Kredit
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, bank akan sampai pada kesimpulan
kelayakan proposal kredit. Account Officer akan menyusun proposal kredit untuk diajukan ke
pejabat kredit yang berwenang agar disetujui.
5) Pengumpulan Data Pelengkap
Apabila proposal kredit dinilai layak untuk dibiayai, bank tentu akan menyetujui
proposal tersebut. Calon debitur tersebut akan menerima pemberitahuan dari AO yang
yang dibutuhkan dalam rangkan realisasi permohonan kredit yang telah disetujui, seperti
dokumen jaminan yang asli, kelengkapan data calon debitur dan sebagainya.
6) Pengikatan Kredit dan Pengikatan Jaminan
Pada saat inilah hubungan perkreditan dimulai. Dengan menandatangani perjanjian
kredit dan jaminan, bank dan calon debitur menyepakati berbagai hak dan kewajiban yang
berkaitan dengan kredit yang akan diberikan bank.
Ada 2 perjanjian yang akan ditandatangani :
Perjanjian kredit yang berisi berbagai aspek yang berkaitan dengan kredit. Misalnya :
jumlah, mata uang, jangka waktu, persyaratan pemberian dana, pembayaran bunga dan
pokok, dan sebagainya.
Perjanjian jaminan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu kredit.
Misalnya, pemberian kekuasaan kepada bank untuk menjual mobil apabila terjadi kredit
bermasalah, pemasangan hak tanggungan untuk jaminan tanah/bangunan, pengalihan hak
tagih, dll.
7) Administrasi Pinjaman
Pekerjaan ini sepenuhnya ada di bank. Yang terjadi adalah bank akan mengusahakan
berbagai aspek yang berkaitan dengan pinjaman yang disalurkan. Misalnya : menyimpan
jaminan dan dokumennya ditempat yang aman dan tahan api, memasukkan data debitur ke
8) Pencairan Dana dan Pembukaan Fasilitas
Setelah semuanya selesai, maka dana dapat dicairkan sesuai dengan syarat yang
ditentukan dalam perjanjian kredit dan bank akan memberikan fasilitas yang dibutuhkan
debitur sesuai perjanjian.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa tinjauan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh rasio-rasio keuangan
terhadap pemberian kredit modal kerja antara lain :
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Penelitian Variabel Yang
Digunakan
Hasil
Anna Safitri
(2009)
Pengaruh Debt To Total
Asset Ratio, Quick Ratio,
Net Profit Margin dan
Return On Investment
Terhadap Penyaluran
Kredit Modal Kerja Pada
PT BNI (Persero)Tbk,
Medan
Variabel Independen :
Debt To Total Asset
Ratio, Quick Ratio,
Net Profit Margin, dan
Return On Investment
Variabel Dependen :
Penyaluran Kredit
Modal Kerja
Debt To Total Asset Ratio secara
simultan berpengaruh terhadap
pemberian kredit modal kerja.
Quick Ratio, Net Profit Margin
dan Return On Investment secara
simultan tidak berpengaruh
terhadap pemberian kredit modal
kerja.
Putri Puspita
Sari
(2009)
Pengaruh Debt To Equity
Ratio Dan Return On
Investment Terhadap
Pemberian Kredit Modal
Kerja Pada PT Bank
Mandiri, Tbk Cabang
Variabel Independen :
Debt To Equity Ratio
dan Return On Equity
Variabel Dependen :
Pemberian Kredit
Debt To Equity Ratio dan Return
On Equity secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap
pemberian kredit
negatif dan signifikan
berpengaruh terhadap keputusan
pemberian kredit
Variabel Return On Equity
secara parsial berpengaruh positif
dan tidak signifikan berpengaruh
terhadap pemberian kredit
Kredit Modal Kerja Pada
PT Bank Sumut Pusat
Variabel Independen :
Current Ratio,
Asset Turn over,
Return On Investment
dan Return On Equity
Variabel Dependen :
Pemberian Kredit
Modal Kerja
Asset Turn Over, dan Return On
Investment berpengaruh secara
parsial terhadap pemberian kredit
modal kerja
Current ratio dan Return On
Equity secara parsial tidak
berpengaruh terhadap pemberian
C. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan sintesis dari tinjauan teori dan peneliti terdahulu serta
alasan-alasan logis. Adapun kerangka konseptual dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Working Capital To Total Asset Ratio
(X1)
Current ratio
(X2)
Quick Ratio
(X3)
Net profit margin (X6)
Debt to equity ratio
(X5)
Account Receivable Turn Over (X4)
Pemberian Kredit Modal Kerja
(Y)
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap semua masalah yang diajukan,
berdasarkan kerangka konseptual yang dibuat. Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Working Capital To Total Asset Ratio, Current Ratio, Quick Ratio, Account Receivable Turn
Over, Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin dan Return On Investment secara parsial
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah desain kausal, yaitu untuk mengetahui
hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel laninnya atau bagaimana satu variabel
mempengaruhi variabel lainnya. (Umar, 2003:63)
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : Objek/subjek, yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2004:72)
Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang mengajukan permohonan
kredit modal kerja jangka menengah ke PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk Cabang Puteri Hijau,
Medan per Januari 2006 sampai dengan Januari 2008, dan terdapat 128 perusahaan yang
mengajukan permohonan pinjaman kredit modal kerja sepanjang periode tersebut.
Sampel adalah “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh popolasi
tersebut”.(Sugiyono 2004:73). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik
pengambilan sampel dengan cara “purposive sampling”, yaitu teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu.(Sugiyono,2004:78).
Beberapa kriteria atau pertimbangan yang diambil untuk dijadikan sampel yaitu :
1. Debitur yang diteliti adalah debitur yang menerima pinjaman Kredit Modal Kerja (KMK)
2. Debitur tersebut masih menerima pinjaman kredit modal kerja jangka menengah ke PT.
Bank Rakyat Indonesia, Tbk Cabang Puteri Hijau, Medan periode Januari 2006 sampai
Januari 2008.
Berdasarkan kriteria diatas, maka sampel yang memenuhi kriteria tersebut adalah 30
debitur.
C. Jenis Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari ;
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian, dalam hal
ini adalah PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk Cabang Puteri Hijau, Medan seperti melalui hasil
wawancara dengan pihak pimpinan perusahaan dan account officer yang menangani bagian
kredit untuk memberikan keterangan dan penjelasan mengenai analisis kredit.
2. Data Sekunder, yaitu data yang sudah diolah yang bersumber dari perusahaan yang
diteliti, buku-buku, literature, dan sumber kepustakaan lainnya yang mendukung pembahasan
yang dilakukan.
Dalam hal ini, data sekunder yang akan digunakan berupa :
d. Sejarah singkat perusahaan
e. Laporan keuangan debitur antara lain Laporan Neraca dan Laporan
Laba Rugi 2 tahun terakhir.
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Adapun definisi operasional variabel-variabel yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu :
1. Pemberian Kredit (Y)
Pemberian kredit dalam hal ini diukur dari besarnya kredit yang diberikan kepada debitur
2. Analisis Rasio Keuangan
Working Capital To Total asset ratio (X1) : Rasio ini Menunjukkan
hasil pengurangan penjualan bersih dengan hutang lancar dikalikan bilangan
konstanta 1.
WC/TA = (Net Sales – Current Liabilities) x 1
Current Ratio (X2) : Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi
kewajiban-kewajiban lancar.
Current Ratio (CR) = Current Assets : Current Liabilities
Quick Ratio (X3) : Rasio ini merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan.
QR) = (Current Assets – Inventory : Current Liabilities) x 100 %
Account Receivable Turn Over (X4) : Rasio ini menunjukkan berapa cepat penagihan
piutang.
ARTO = Credit Sales : Account Receivable
Debt to Equity Ratio (X5) : Rasio ini menunjukkan sejauh mana modal sendiri
menjamin seluruh hutang.
DER = Total Debt : Total Equity
Profit Margin Ratio (X6) : Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan
bersih yang diperoleh dari setiap penjualan.
PMR = (Net Income : Sales) x 100 %
Return On Investment (X7) : Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan penggunaaan seluruh aktiva perusahaan yang
dimiliki.
E. Metode Penganalisaan Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik
dengan menggunakan bantuan program SPSS Amos versi 16.
Menurut Imam Ghozali (2005:81), ”Untuk menganalisis besarnya hubungan dan pengaruh
depanden dengan lebih dari 1 variabel independen dikenal dengan analisis regresi berganda”.
Bentuk umum persamaan regresi untuk k varibel dapat dirumuskan sebagai berikut : Y= a +
b1x1 + b2x2 + b3x3 + …..+ bkxk
Maka bentuk persamaan regresi untuk 7 variabel independen adalah :
Y= a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 + b7x7
Dimana :
Y = Pemberian kredit/ kredit yang diberikan (KMK)
X1 = Working Capital To Total Asset Ratio (WC/TA)
X2 = Current Ratio (CR)
X3 = Quick Ratio (QR)
X4 = Account Receivable Turn Over (ARTO)
X5 = Debt to Equity Ratio (DER)
X6 = Net Profit Margin (NPM)
X7= Return On Invesment (ROI)
a = konstanta
b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7 = koefisien regresi
Model diatas mengisyaratkan jawaban akar hipotesis, namun pada regresi berganda : Y= a +
b1x1 + b2x2 + b3x3 + …..+ bkxk, mungkin secara bersama- sama pengaruh semua variabel
dari x1 sampai xk nyata. Namun demikian belum tentu secara individu atau secara parsial
Oleh sebab itu, penulis melakukan uji signifikansi parsial (Uji t ) dari masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen.
Uji t (uji signifikansi parsial) adalah untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh
atau tidak terhadap variabel tidak bebas.
F. Jadwal dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dimulai oleh penulis pada bulan Januari 2008 dengan lokasi objek
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk Cabang Puteri Hijau Medan
1. Sejarah Ringkas Bank
Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh
Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs
Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan
Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai
hari kelahiran BRI.
Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja. Pada periode setelah
kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan
bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi
perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk
sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949
dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui
PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang
merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij
(NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN
diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani
dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan
Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank
Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit
II bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok
Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral,
yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara
Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua
Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya
berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI
sebagai Bank Umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 dan
Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100% ditangan Pemerintah. PT. BRI
(Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil
sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada
golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK
pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 Milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar
pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466
Milyar.
Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini
Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari
1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang
(Dalam Negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York
Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6
2. Jenis-jenis kredit yang disalurkan oleh Bank Rakyat Indonesia
Jenis-jenis kredit yang diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk adalah sebagai
berikut :
A. Kredit Mikro
Kredit mikro terdiri dari hanya satu jenis kredit yaitu : Kupedes
Kupedes adalah suatu fasilitas kredit yang disediakan oleh BRI Unit (bukan oleh Kantor
Cabang BRI atau Bank lain), untuk mengembangkan atau meningkatkan usaha kecil yang
layak.
Sasaran Kupedes adalah :
Perorangan atau perusahaan yang usahanya dinilai layak yaitu :
Golongan masyarakat berpenghasilan tetap misalkan Pegawai Negeri Sipil dengan pangkat
lid kebawah dan bukat pejabat.
B. Kredit Ritel
Kredit ritel terdiri dari beberapa jenis kredit yaitu :
1) Kredit Agunan Kas
Bagi para pengusaha yang berminat menjaminkan surat-surat berharga untuk mencukupi
besaran plafon kredit yang diajukan, Bank Rakyat Indonesia menyediakan fasilitas Kredit
dengan Agunan Kas.
Persyaratan utama pengajuan kredit dengan agunan kas adalah Nasabah mempunyai
bentuk asli surat berharga berikut:
Setoran Kas (rekening simpanan di BRI) baik Rupiah ataupun Valas
Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito, dan jenis Simpanan Lainnya yang
diterbitkan BRI atau
Maksimal jangka waktu pengembalian pinjaman kredit adalah 3 (tiga) tahun.
2) Kredit Express
Kredit Express menjawab kebutuhan para professional khususnya dokter, notaris, akuntan
dan bidan, yang hendak memerlukan modal kerja atau investasi. Kredit Express ini juga
ditawarkan bagi para pengusaha yang menginginkan pembiayaan usaha produktif dengan
pola angsuran tetap tiap bulannya.
3) Kredit Investasi
Kredit Investasi merupakan solusi tepat bagi para pengusaha yang
membutuhkan pembiayaan investasi awal yang hendak dilakukan para nasabah UMKM.
Selain itu, BRI juga memberikan Kredit investasi refinancing.
Kredit Investasi refinancing merupakan solusi permasalahan pengusaha, yang
telah/sedang menjalankan pembiayaan investasi namun mengalami hambatan biaya untuk
menyelesaikan proyek investasi yang telah dijalankan. Dengan memenuhi persyaratan
umum untuk pengajuan kredit dan menyediakan dana sendiri (Sharing Dana Sendiri)
sebesar 35 % dari Total Biaya Project, para nasabah dapat mengajukan Kredit Investasi
Bank BRI.
4) Kredit Modal Kerja
Kredit Modal Kerja merupakan salah satu layanan BRI yang bertujuan untuk membiayai
tambahan modal kerja yaitu piutang dan tambahan persediaan. Seiring berkembangnya
usaha dan meningkatnya kebutuhan modal kerja para nasabah pengusaha, BRI bersedia
Skim plafond kredit menurun dengan jangka waktu maksimal 3 tahun
Skim plafond kredit tetap dengan jangka waktu maksimal 1 tahun.
Dalam pengajuan kredit modal kerja, para nasabah disyaratkan untuk menyediakan dana
sendiri minimum sebesar 30% dari total kebutuhan modal usaha.
Persyaratan umum :
a. Mempunyai usaha yang layak dibiayai, usaha minimal telah berjalan 2 tahun dengan
perolehan laba minimal 1 tahun terakhir.
b. Mengajukan surat permohonan kredit
c. Melampirkan dokumen identitas diri :
1) Copy KTP, Kartu Keluarga dan Akta Nikah
2) Pasfoto debitur
3) Melampirkan dokumen identitas usaha :
Copy NPWP, SIUP, SITU, TDP, Surat Ijin Gangguan / HO atau Perijinan
Lainnya.
Copy Akte Pendirian/ Perubahan Pendirian Usaha (Khusus usaha berbadan
hukum)
4) Agunan pokok (Usaha yang dibiayai) dan Agunan Tambahan (Fixed Asset)
5) Melampirkan copy rekening koran 3 bulan terakhir (bagi nasabah take over bank
lain)
6) Biaya administrasi, biaya provisi, biaya asuransi dan biaya notaris, sesuai
5) BRI Guna
Kredit BRIGuna merupakan salah satu pelayanan perbankan yang ditawarkan BRI
untuk mengatasi fenomena hidup para karyawan, yang mempunyai penghasilan tetap.
Nasabah dapat memanfaatkan fasilitas Kredit BRIGuna untuk memenuhi berbagai
keperluan apapun sesuai kebutuhan produktif maupun kebutuhan konsumtif Anda.
6) Kredit Waralaba
BRI juga memberikan fasilitas kredit waralaba dalam bentuk Modal Kerja dan juga
Investasi. Waralaba (franchise) adalah perikatan antara pemberi waralaba (franchisor) &
penerima waralaba (franchisee).
7) Kredit SPBU
Dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor, BRI menawarkan fasilitas Kredit
baik Investasi maupun Modal Kerja khusus SPBU. Debitur menyerahkan Rekening koran
selama 6 bulan terakhir dan SPBU yang bersangkutan telah diasuransikan.
8) Kredit Resi Gudang
Resi Gudang (Warehouse Receipt) yaitu : Dokumen/Surat bukti kepemilikan barang
yang disimpan di Gudang yang diterbitkan oleh Pengelola Gudang tertentu. Sistem Resi
Gudang (SRG) yaitu : Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan penerbitan, pengalihan,
penjaminan, dan penyelesaian transaksi Resi Gudang.
9) Kredit Talangan BBM
10)Kredit Batubara
Pembiayaan usaha batubara yang melingkupi :
Kegiatan eksploitasi (penggalian, pengolahan dan pemurnian, penyimpanan
dan/atau pengangkutan batubara)
Usaha jasa pertambangan, meliputi: perdagangan (trading), transportasi (trucking,
tongkang, mother vessel), pelabuhan muat.
C. Kredit Program
Kredit program terdiri dari :
Kredit Kepemilikan Rumah yaitu fasilitas kredit rumah yang ditujukan bagi karyawan
perusahaan, professional, pengusaha atau wiraswasta dengan jangka waktu kredit
maksimum 20 (dua puluh) tahun.
Kredit Pemilikan Kendaraan Bermotor yaitu fasilitas kredit yang diperuntukkan bagi
karyawan perusahaan, professional, pengusaha, untuk tujuan pembelian kendaraan
bermotor. Jangka waktu kredit maksimum 5 (lima) tahun, dibayar kembali secara
angsuran/lunas pada saat jatuh tempo.
D. Kredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP)
Kredit Investasi yang diberikan oleh Bank Rakyat Indonesia kepada petani langsung atau
melaui Perusahaan Mitra, dengan memperoleh subsidi bunga dari Pemerintah dalam rangka
mendukung Program Pengembangan Bahan Baku Bahan Bakar Nabati dan Program
Revitalisasi Perkebunan.
Program Pengembangan Tanaman Bahan Baku Bahan Bakar Nabati
Upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman penghasil bahan baku bahan bakar
E. Kredit Ketahanan Pangan dan Energi
Kredit ketahanan pangan dan energy adalah kredit investasi dan/atau modal kerja yang
diberikan dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Ketahanan Pangan dan Program
Pengembangan Tanaman Bahan Baku Bahan Bakar Nabati.
F. Kredit Usaha Rakyat
Kredit ini diperuntukkan bagi usaha Mikro, Kecil & Koperasi dengan plafond kredit dari
Rp. 5 juta sampai dengan 500 juta.
3. Prosedur Pemberian Kredit Oleh Bank Rakyat Indonesia
Kebijakan perkreditan Bank Rakyat Indonesia secara nasional sama dengan perbankan
lain di Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, hanya
berbeda dari strategi bank masing-masing.
Prosedur pemberian kredit di Bank Rakyat Indonesia adalah sebagai berikut :
A. Calon debitur yang telah mempunyai usaha sedang berjalan, dimana mengalami
kekurangan modal kerja dapat mengajukan permohonan kredit sebagai tambahan modal kerja
ke seluruh kantor Bank Rakyat Indonesia. Calon debitur mengajukan permohonan secara
tertulis, mengisi formulir yang disediakan bank, dan melampirkan data yang diperlukan, lalu
diserahkan ke Account Officer (AO).
Dalam pemberian kredit, debitur yang melakukan peminjaman kredit modal kerja 500 juta
disarankan untuk mengajukan pinjaman ke BRI kantor cabang pembantu. Sedangkan kredit
yang nominalnya 500 juta - 50 M dapat dilakukan di kantor cabang maupun kantor pusat
yang diputuskan oleh Pimpinan Cabang.
Kredit 500 juta – 2 M oleh Pimpinan Cabang (Pinca)
Kredit 2M- 3,5 M oleh Wakil Pimpinan Wilayah
Kredit 3,5 M- 5M oleh Pimpinan Wilayah
Kredit 5M – 50 M oleh Komite Kredit.
Calon debitur mengajukan permohonan secara tertulis, mengisi formulir yang disediakan
bank, dan melampirkan data yang diperlukan, lalu diserahkan kepada bagian ADK
(Administrasi kredit).
Data-data yang diserahkan ini yaitu :
Tabel 4.1
Dokumen Persyaratan Kredit
No Dokumen (fotocopy) Perorangan Perusahaan
1 Tanda pengenal (KTP, SIM, Passport,
WNI (ganti nama)
3 Kartu keluarga, aktenikah, polis
asuransi
-
4 SIUP/TDP
5 SPT & SSP, PBB
6 Anggaran dasar perseroan dan
perubahannya
-
7 Sertifikat tanah dan bangunan & IMB
8 Berita negara/SK menkeh -
9 Undang-undang gangguan (HO)/
AMDAL
10 Laporan appraisal (laporan penilaian
jaminan)
Permohonan kredit diatas 5 M
menggunakan jasa independen
appraisal (Penilai independen)
11 Surat kontrak kerja
12 Dokumen jaminan
13 Neraca dan Laba rugi 2 tahun terakhir
14 Proyeksi usaha/ rencana
15 Aktivitas rekening koran 3-6 bulan
terakhir baik di BRI maupun bank lain
Sumber : PT BRI, Tbk Cabang Puteri Hijau Medan
B. Administrasi kredit lalu memeriksa kelengkapan dan kebenaran dokumen-dokumen calon
debitur untuk diverifikasi.
Selanjutnya bagian Administrasi kredit menyerahkan dokumen yang telah diperiksa tersebut
ke bagian Account Officer (AO). Selanjutnya AO membuat appointment (janji) bertemu
dengan calon debitur untuk melihat kegiatan dan kelayakan usahanya. Survei dan analisis
kredit dilakukan melalui pendekatan prinsip- prinsip 5 (lima) C untuk kriteria calon debitur
yang layak menerima pinjaman kredit, yaitu :
Character (Karakter)
Analisis watak bertujuan untuk mendapatkan gambaran akan kemampuan membayar dari
pemohon. Untuk mendukung analisis watak ini, maka AO harus meneliti perilaku debitur dari
berbagai sumber informasi yg releven antara lain :
1. Reputasi bisnis/reputasi perusahaan
4. Riwayat hidup dan atau riwayat pernikahan
5. Gaya hidup
6. Tingkat kooperatif selama proses analisis dilakukan
7. Tingkat hubungan/kerjasama dengan BRI
8. Kecendrungan berbisnis selama ini
9. Budaya prusahaan
10.Legalitas usaha pemohon
11.Akte pendiri badan usaha beserta perubahannya
12.Informasi Bank (BI),rekan bisnis,pesaing dsb
13.Catatan intern BRI.
AO agar berhati hati dalam memproses pemberian kredit kepada debitur yang diragukan
kemauan membayar atau itikad baiknya.
Capacity (Kemampuan)
Analisis ini bertujuan mengukur tingkat kemampuan membayar debitur, dimana diteliti
mengenai kemampuan mengelola usahanya, pengetahuan di bidang usaha tersebut,
pendidikan, pengalaman serta kompetensi bisnis yang dimiliki calon debitur. Tingkat
kemampuan membayar diperoleh dari hasil usaha (pendapatan) objek yang akan dibiayai oleh
Bank Rakyat Indonesia. Tingkat kemampuan membayar dipengaruhi oleh aspek manajemen,
produksi, pemasaran, personalia dan keuangan.
Capital (Modal)
Tujuan analisis modal adalah mengukur kemampuan usaha debitur untuk mendukung
pembiayaan dengan modalnya sendiri (own share). Semakin besar kemampuan modal berarti
semakin besar porsi pembiayaan yang didukung oleh modal sendiri atau sebaliknya. Untuk