SKRIPSI
”COMPUTER SELF-EFFICACY (CSE) MAHASISWA
AKUNTANSI DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI
INFORMASI : STUDI EMPIRIS PADA PERGURUAN TINGGI
NEGERI DI MEDAN”.
OLEH
REFFY OKDIWISNA
090522039
PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Lembar Pernyataan
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan
sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “ Computer Self Efficacy (CSE)
Mahasioswa Akuntansi Dalam Penggunaan Teknologi Informasi : Studi Empiris
Pada Perguruan Tinggi Negeri di Medan” adalah benar hasil karya tulis saya
sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban
akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau
lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin,
dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam
skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, 28 Juni 2012
ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat dewasa ini,
menimbulkan dampak posi-tif dan dampak negatif. Turban, dkk (2002)
menggolongkan dampak teknologi informasi digolongkan menjadi tiga bagian
yakni , dampak bagi organisasi, dampak bagi individu dan dan dampak sosial.
Dampak bagi organisasi, teknologi informasi membawa sejumlah
perubahan seperti struktur hirarki organisasi menjadi semakin melebar/flat,
kewenangan yang cenderung terdesentralisasi, perubahan struktur kekuasaan yang
cenderung terdistribusi; perubahan dalam job content, dan perubahan manajemen sumber daya manusia dalam organisasi, serta membantu manajer dalam
pembuatan keputusan.
Dampak sistem informasi bagi individu dalam berbagai cara. Sebagian individu
mungkin merasakan banyak manfaat, namun sebagian individu merasa
perkembangan teknologi informasi tidak bermanfaat. Beberapa dampak negatif
yang ditimbulkan antara lain ketidakpuasan kerja; dehumanisasi dan dampak
psikologi; information anxiety dan dampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
Dampak perkembangan teknologi informasi pada masyarakat/sosial antara lain
semakin banyak kesempatan yang tersedia bagi para penyandang cacat,
peningkatan kualitas hidup manusia, adanya masyarakat maya/virtual society, semakin meningkatnya digital divide, privasi dan kebebasan berbicara secara lebih melalui internet.
Menurut Rustiana (2004) computer anxiety merupakan salah satu dampak negatif yang perlu mendapat perhatian serius bagi para peneliti. Dari hasil risetnya pada
mahasiswa kelas sistem informasi manajemen strata S1, Rustiana menemukan
bahwa computer anxiety masih dirasakan bagi para end user dalam level yang moderat. Ini sesuai dengan pendapat Noked (dalam McPherson, 1996) yang
menyatakan computer anxiety menjelang akhir abad 20 merupakan salah satu kondisi yang secara luas mempengaruhi orang dalam berinteraksi dengan
pada abad 21 computer anxiety pengguna cenderung semakin kecil seiring dengan pertumbuhan pengguna komputer dan generasi muda yang semakin banyak
menerima dan berinteraksi dengan teknologi baru ini.
Abstract
In the digital era, one of negatif impact is computer anxiety. But, one of the future trend in information technology is the increase end user capabilities to use and interact with the computer. In the other words there will be a decrease in computer anxiety and an increase in capabilities to use the computer. Capabilities to use the computeris as well as a proxy in computer self efficacy. The purpose of the studi is to investigate the effect about of computer anxiety on computer self efficacy end users computing. Questionaire has distributed to 149 management information system as a respondent. Data was analysed by dimple regression and the result supported the hipotesis. Implication of the study is to improve the computer learning to process of computer of the student.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjat kepada Allah Swt karena atas ridhonya skripsi
ini dapat diselesaikan. Skripsi ini berjudul “ Computer Self Efficacy (CSE)
Mahasioswa Akuntansi Dalam Penggunaan Teknologi Informasi : Studi Empiris
Pada Perguruan Tinggi Negeri di Medan”. Penulis telah banyak menerima
bimbingan, saran dan motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan
skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu
kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting, MAFIS, AK, CPA selaku Ketua Departemen
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, MSi, Ak selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang juga selaku Dosen
Pembimbing yang telah memberikan banyak sekali masukan dan saran bagi
penyelesaian skripsi ini .
6. Bapak Rustam, MSi, Ak selaku Dosen Pembaca yang telah memberikan saran
bagi skripsi ini.
7. Orang tua penulis, Suami, keluarga, dan teman terdekat atas semangat dan
8. Teman-teman S1 Ekstensi Akuntansi Stambuk 2009 yang telah memberikan
semangat dan saran selama penulisan skripsi ini.
Medan, 28 Juni 2012
Penulis
DAFTAR ISI
2.2Pengertian Computer self efficacy ... 10
2.3Penelitian Terdahulu ... 13
2.4Kerangka Konseptual ... 16
2.5Hipotesis Penelitian ... 17
BAB III : METODE PENELITIAN ... 18
3.1Tempat dan Waktu Penelitian ... 18
3.2Jenis Penelitian ... 18
3.2.1 Populasi dan Sampel ... 18
3.3Variabel dan definisi Operasional ... 19
3.3.1 Variabel Penelitian ... 19
3.3.2 Definisi Opersional ... 19
3.4Teknik Analisa Data ... 20
3.4.1 Uji Kualitas Data ... 20
3.4.3 Jadwal Penelitian ... 22
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 23
4.1Gambaran Umum Perusahaan ... 23
4.2Hasil Penelitian ... 23
4.2.1 Uji Kualitas Data ... 26
4.2.1.1Uji Validitas ... 26
4.2.1.2Uji Reabilitas ... 28
4.2.2 Gambaran Computer Self Efficacy ... 29
4.2.3 Korelasi Antar Variabel ... 41
4.2.4 Uji Hipotesis ... 44
4.2.4.1 Hipotesis 1 ... 44
4.2.4.2 Hipotesis 2 ... 46
4.2.4.3 Hipotesis 3 ... 48
4.2.4.4 Hipotesis 4 ... 49
4.3Hasil Pembahasan ... 51
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 57
5.1Kesimpulan ... 57
5.2Saran ... 58
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Hal
Tabel 1 Penelitian Terdahulu ... 14
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 22
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Universitas ... 24
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 24
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk ... 25
4.5 Item- Total Statistics ... 26
Reability Statistics ... 28
Data Mahasiswa USU Stambuk 2008 ... 30
Data Mahasiswa USU Stambuk 2009 ... 33
Data Mahasiswa UNIMED Stambuk 2008 ... 36
Data Mahasiswa UNIMED Stambuk 2009 ... 39
Correlation 1 ... 41
Correlation 2 ... 42
Correlation 3 ... 43
Correlation 4 ... 43
Group Statistics Hipotesis 1 ... 44
Group Statistics Hipotesis 2 ... 46
Group Statistics Hipotesis 3 ... 48
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat dewasa ini,
menimbulkan dampak posi-tif dan dampak negatif. Turban, dkk (2002)
menggolongkan dampak teknologi informasi digolongkan menjadi tiga bagian
yakni , dampak bagi organisasi, dampak bagi individu dan dan dampak sosial.
Dampak bagi organisasi, teknologi informasi membawa sejumlah
perubahan seperti struktur hirarki organisasi menjadi semakin melebar/flat,
kewenangan yang cenderung terdesentralisasi, perubahan struktur kekuasaan yang
cenderung terdistribusi; perubahan dalam job content, dan perubahan manajemen sumber daya manusia dalam organisasi, serta membantu manajer dalam
pembuatan keputusan.
Dampak sistem informasi bagi individu dalam berbagai cara. Sebagian individu
mungkin merasakan banyak manfaat, namun sebagian individu merasa
perkembangan teknologi informasi tidak bermanfaat. Beberapa dampak negatif
yang ditimbulkan antara lain ketidakpuasan kerja; dehumanisasi dan dampak
psikologi; information anxiety dan dampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
Dampak perkembangan teknologi informasi pada masyarakat/sosial antara lain
semakin banyak kesempatan yang tersedia bagi para penyandang cacat,
peningkatan kualitas hidup manusia, adanya masyarakat maya/virtual society, semakin meningkatnya digital divide, privasi dan kebebasan berbicara secara lebih melalui internet.
Menurut Rustiana (2004) computer anxiety merupakan salah satu dampak negatif yang perlu mendapat perhatian serius bagi para peneliti. Dari hasil risetnya pada
mahasiswa kelas sistem informasi manajemen strata S1, Rustiana menemukan
bahwa computer anxiety masih dirasakan bagi para end user dalam level yang moderat. Ini sesuai dengan pendapat Noked (dalam McPherson, 1996) yang
menyatakan computer anxiety menjelang akhir abad 20 merupakan salah satu kondisi yang secara luas mempengaruhi orang dalam berinteraksi dengan
pada abad 21 computer anxiety pengguna cenderung semakin kecil seiring dengan pertumbuhan pengguna komputer dan generasi muda yang semakin banyak
menerima dan berinteraksi dengan teknologi baru ini.
Abstract
In the digital era, one of negatif impact is computer anxiety. But, one of the future trend in information technology is the increase end user capabilities to use and interact with the computer. In the other words there will be a decrease in computer anxiety and an increase in capabilities to use the computer. Capabilities to use the computeris as well as a proxy in computer self efficacy. The purpose of the studi is to investigate the effect about of computer anxiety on computer self efficacy end users computing. Questionaire has distributed to 149 management information system as a respondent. Data was analysed by dimple regression and the result supported the hipotesis. Implication of the study is to improve the computer learning to process of computer of the student.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR PELAKANG
Konsep Computer Self Efficacy (CSE) dipandang sebagai salah satu variabel
yang penting untuk studi perilaku individual dalam bidang teknologi informasi
(Agarwal et al. 2000). CSE didefenisikan oleh Compeau dan Higgins (1995)
sebagai penilaian kemampuan dan keahlian komputer seserang dalam melakuakn
tugas-tugas yang berhubungan dengan teknologi informasi. Menurut Compeau
dan Higgins studi tentang CSE ini penting dalam rangka untuk menentukan
perlaku individu dan kinerja dalam penggunaan teknologi informasi.
Banyak Kantor Akuntan Publik (KAP) sekarang ini mengharapkan lulusan
akuntansi mempunyai pengetahuan yang baik tentang sistem akuntansi dan
mempunyai keahlian khusus dalam bidang teknologi informasi, misalnya
kemampuan dalam menggunakan micro-based tools secara umum, software
aplikasi dan penggunaan teknologi tersebut dipandang sebagai suatu bentuk nilai
plus (Stone et al.1996).
Bagi seorang auditor, konsultasi jasa teknologi alam aplikasi, analis sistem,
manajemen informasi dan konsultasi bisnis kompeten merupakan jenis-jenis jasa
non atestasi yang dapat diberikan auditor pada kliennya. Keahlian ini harus
dimiliki auditor, terutama dalam menghadapi era persaingan global dalam abad
digital. Sehingga dengan mempelajari CSE, akuntan dapat membantu mencari
Penelitian tentang CSE telah banyak dilakukan baik oleh peneliti dalam
negeri, mislnya Wijaya (2003); Indriantoro (2000); Rifa dan Gudono (1998)
maupun oleh peneliti luar negeri, misalnya Igbaria dan Livari (1995); Agarwal et
al. (2000). Telah ada Konsensus umum antara peneliti dengan praktisi bahwa CSE
mempunyai hubungan positif dengan kinerja dalam pelatihan software (Gist et al.
1989) dalam sheng (2003), perceived ease of use sistem komputer (Venkatesh
2000) dan kemampuan mengadaptasi teknologi komputer baru (Burkhart dan
Brass 1989) dalam Sheng (2003). Semua ini berdampak secara positif untuk
kesuksesan penerapan sistem informasi.
Penelitian dengan menggunakan variabel computer self efficacy juga telah
diterapkan dalam dunia pendidikan antara lain oleh Havelka (2003) dan Wijaya
(2003). Menurut Rosen dan Maguire (1990) dalam stone et al (1996), CSE
merupakan salah satu prediktor yang penting bagi mahasiswa untuk mau
mempelajari dan menggunakan sistem akuntansi dipersiapkan untuk menjadi
akuntan yang punya kompetensi antara lain dalam bidang teknologi informasi
yang memadai dan merupakan core dimension dari pendidikan akuntansi dasar
sehingga dapat mendukung tugas-tugasnya sebagai seorang calon akuntan.
Mahasiswa akuntansi perguruan tinggi negeri sebagai calon akuntan harus
mengamati setiap perkembangan teknologi informasi karena akuntan merupakan
satu profesi yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi
tersebut. Terlebih lagi, mahasiswa akuntansi perguruan tinggi negeri lebih
diminati oleh banyak perusahaan karena diyakini memiliki kualitas yang lebih
ini cenderung menjadi pedoman pembelajaran yang dimiliki oleh perguruan tinggi
lainnya. Namun, belum tentu keberadaaan perguruan tinggi negeri di suatu kota
membuat kualitas pembelajaran menjadi sama. Perbedaan kualitas pembelajaran
khususnya tentang teknologi informasi (dalam hal ini untuk mata kuliah aplikasi
komputer) tersebut dapat diukur dengan indikator computer self efficacy.
Hasil pengukuran CSE dapat menggambarkan kualitas mahasiswa akuntansi
dalam kemampuannya menggunakan komputer/sistem informasi /teknologi
informasi. CSE diyakini dapat membantu mencari strategi yang tepat dalam
penggunaan dan pengembangan teknologi informasi di perusahaan maupun di
perguruan tinggi sehingga dapat meningkatkan kualitas pegawai dan mahasiswa
sehingga akhirnya dapat meningkatkan daya saing.
Oleh karena melihat pentingnya CSE bagi mahasiswa akuntansi dan
mengikuti saran dari penelitian terdahulu untuk lebih memperluas pengambilan
sampel, maka penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul
“Computer Self-Efficacy (CSE) Mahasiswa Akuntansi Dalam Pengguaan
Teknologi Informasi : Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Negeri di Medan”.
Peneliti terdahulu (Rustiana, 2004) melakukan penelitian dengan orientasi
penelitian tinjauan perspektif gender dengan sampel yang diambil hanya
mahasiswa akuntansi semester empat yang sedang mengambil mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya Yogyakarta.
Penulis mencoba melakukan penelitian tentang CSE kembali namun dengan
tinjauan yang lebih luas yaitu angkatan yang akan diuji pada mahasiswa akuntansi
serta antar stambuk 2008 dan 2009 pda setiap universitas. Alasannya, peneliti
ingin melihat apakah kedua mata kuliah tersebut telah mempengaruhi kemampuan
mahasiswanya dalam penggunaan komputer.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, ada
beberapa identifikasi masalah yang dapat dikemukakan terkait dengan penelitian
ini. Maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam
penggunaan teknologi informasi antar stambuk pada perguruan tinggi negeri
di Medan?
2. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam
penggunaan teknologi informasi berdasarkan gender antar stambuk?
3. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam
penggunaan teknologi informasi berdasarkan gender antar Universitas?
4. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam
penggunaan teknologi informasi untuk setiap stambuk pada Universitas
Negeri Medan?
5. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam
penggunaan teknologi informasi untuk setiap stambuk pada Universitas
6. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam
perguruan teknologi informasi pada kedua perguruan tinggi negeri di
Medan?
Berdasarkan identifikasi masalah yang cukup luas, Maka penelitian ini
dibatasi pada computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam penggunaan
teknologi informasi untuk stambuk 2008 dan 2009 pada perguruan tinggi negeri di
Medan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi USU
dengan mahasiswa akuntansi UNIMED untuk stambuk 2008?
2. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi USU
dengan Mahasiswa akuntansi UNIMED untuk tahun 2009?
3. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi
Mahasiswa akuntansi UNIMED stambuk 2008 dengan stambuk 2009?
4. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi
Mahasiswa akuntansi USU stambuk 2008 dengan stambuk 2009?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mencari bukti empiris perbedaan computer self efficacy mahasiswa
akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi pada USU dan UNIMED
2. Untuk mencari bukti empiris perbedaan computer self efficacy mahasiswa
akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi pada USU dan UNIMED
utnuk stambuk 2009.
3. Untuk mencari bukti empiris perbedaan computer self efficacy mahasiswa
akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi stambuk 2008 dengan
stambuk 2009 pada Universitas Negeri medan.
4. Untuk mencari bukti empiris perbedaan computer self efficacy mahasiswa
akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi stambuk 2008 dengan
stambuk 2009 pada Universitas Sumatera Utara.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Menambah pengetahuan penulis tentang konsep dan kegunaan dari
computer self efficacy dalam karir sebagai akuntan. Sebagai bahan
pertimbangan oleh pihak Universitas Negeri di Medan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran khususnya dalam bidang aplikasi
komputer lanjutan dan sistem informasi akuntansi.
2. Secara teoritis, diharapkan memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang Sistem Informasi Akuntansi dan aplikasi komputer.
3. Hasl Penelitian ini diharapkan menjadi acuan dan tambahan informasi bagi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TEORI KOGNITIF SOSIAL
Teori kognitif sosial ini dicetuskan oleh pakar psikologi perilaku ternama,
Bandura. Teori ini didasarkan pada premis bahwa ada tiga variabel yang saling
mempengaruhi yang lebih dikenal sebagai triadic reciprocall. Ketiga variabel
tersebut adalah lingkungan, perilaku dan orang seperti tampak pada gambar 1 di
bawah ini.
Gambar 2.1
Triadic Reciprocality atau Reciprocal Determinism
Orang (individu)
Lingkungan Perilaku
(Sumber : Compeau dan Higgins 1995)
Gambar 1 menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut saling
mempengaruhi satu dengan yang lain. Individu memilih lingkungan dan
lingkungan mempengaruhinya. Selanjutnya perilaku yang ada dalam situasi ini
dipengaruhi oleh lingkungan atau karakterisktik situasional yang juga dipengaruhi
Teori kognitif sosial oleh Bandura dalam compeau dan Higgins (1995)
dalam Rustiana (2004) dikembangkan dalam dua set ekspektasi kekuatan kognitif
utama yang menjadi pedoman/guide perilaku. Pada set pertama, ekspektasi
dihubungkan dengan outcome lebih bernilai apabila dibandingkan dengan
individu yang tidak mampu memahami konsekuensi yang menguntungkan.
Kedua, ekspektasi yang disebut sebagai self efficacy yang merupakan kepercayaan
individu mengenai kemampuan untuk membentuk suatu perilaku tertentu.
Adapun defenisi self efficacy menurut Bandura (1986) dalam Campeau dan
Higgins (1995) adalah
“People’s judgmentsof their capabilities to organize and execute courses of
action required to attain designated types of performances. It is concerned
not with the skills one has but with judgements of what one can do with
whatever skills one possesses.”
Definisi tersebut menunjukan bahwa, karakteristik kunci dari konstrak self
efficacy yaitu: komponen skill (keahlian) dan ability (kemampuan) dalam hal
mengorganisir dan melaksanakan suatu tindakan. Dalam konteks komputer, CSE
menggambarkan persepsi individu tentang kemampuannya menggunakan
komputer untuk menyelesaikan tugas-tugas seperti menggunakan paket-paket
software untuk analisis data, menulis surat mail merge dengan menggunakan
word processor yang lebih dari keahlian sederhana seperti memformat disketatau
booting ulang komputer.
Istilah self efficacy merupakan suatu konstrak penting dalam psikologi yang
(1995) yang dikaitkan dengan variabel-variabel lain. Misalnya, untuk
mempengaruhi keputusan perihal perilaku seperti yang dilakukan oleh Betz dan
Hackett (1981), tanggapan emosional (termasuk stress dan anxiety) dalam
membentuk perilaku Stumpf et al (1987), serta pencapaian kinerja aktualindividu
yang dihubungkan dengan perilaku Locke et al (1984); Wood dan Bandura
(1989).
Dalam riset bidang sistem informasi, banyak peneliti (Compeau dan
Higgins, 1995; Stone et al. 1996; Wijaya 2003) yang telah menguji variabel self
efficacy yang dihubungkan dengan berbagai perilaku komputer.
2.2 PENGERTIAN COMPUTER SELF EFFICACY
Menurut Compeau dan Higgins (1995) CSE didefinisikan sebagai
judgement kapabilitas seseorang untuk menggunakan komputer/sistem
informasi/teknologi informasi. Didasarkan pada teori kognitif sosial yang
dikembangkan oleh Bandura, self efficacy dapat didefinisikan sebagai
kepercayaan seseorang yang mempunyai kemampuan untuk melakukan perilaku
tertentu. Bandura menyatakan bahwa self efficacy yang dirasakan seseorang
memainkan peran penting dalam mempengaruhi motivasi dan perilaku. Hal ini
bukan merupakan penilaian pada masa lalu seseorang dalam menggunakan
komputer, tetapi menyangkut penilaian yang akan dilakukan pada masa depan.
Hasil riset Compeau dan Higgins (1995) menunjukkan, bahwa ada tiga faktor
yang dapat mempengaruhi CSE, Yaitu: (1) dorongan dari pihak lain, (2) pihak lain
Dorongan dari pihak lain mengacu pada kelompok dan menggunakan
persuasi verbal. Pada factor kedua, seseorang dapat meningkatkan CSEnya karena
mengobservasi dan meniru model perilaku. Ini merupakan cara yang ampuh untuk
mengakuisisi perilaku sebagai model pembelajaran. Sedangkan factor terakhir
yaitu adanya dukungan ini dapat berupa ketersediaan dari pihak organisasi untuk
membantu individu yang membutuhkan peningkatan kemampuan dan juga
persepsi kemampuan diri.
Compeau dan Higgins juga menjelaskan ada tiga dimensi CSE, yaitu: (1)
magnitude, (2) strength, (3) generazability. Dimensi magnitude mengacu pada
tingkat kemampuan yang diharapkan dalam pengunaan computer. Individu yang
mempunyai magnitude CSE yang tinggi diharapkan mampu menyelesaikan
tugas-tugas komputasi yang lebih kompleks dibandingkan dengan individu yang
mempunyai level magnitude CSE yang rendah karena kurangnya dukungan
maupun bantuan. Dimensi ini juga menjelaskan, bahwa tingginya magnitude CSE
seseorang terkait dengan level yang dibutuhkan untuk memahami suatu tugas.
Pada individu yang memiliki level magnitude tinggi mampu menyelesaikan
tugas-tugasnya dengan rendahnya dukungan dan bantuan dari oarng lain, dibandingkan
dengan level magnitude CSE yang rendah. Pada dimensi kedua yakni strength,ini
mengacu pada level keyakinan tentang penilaian atau kepercayaan individu unutk
mampu menyelesaikan tugas-tugas komputasinya dengan baik. Dimensi terkahir
adalah generazability yang mengacu pada tingkat penilaian user yang terbatas
pada domain khusus aktifitas. Dalam konteks komputer, domain ini
yang mempunyai level generazability CSE yang tinggi diharapkan dapat secara
kompeten mengunakan paket-paket software dan sistem komputer yang berbeda.
Sebaliknya tingkat generazability CSE yang rendah menunjukksn kemampuan
individu dalam mengakses paket-paket software dan system computer secara
terbatas.
Maracas et al. (1998) dan Agarwal et al. (2000) dalam Rustiana
(2004) membagi CSE dalam dua jenis, yaitu general CSE dan specific CSE.
Kedua jenis ini dikontruksikan berhubungan dengan perbedaan tugas-tugas
computer. Secara general CSE didefenisikan sebagai penilaian keahlian individu
dalam menggunakan berbagai aplikasi computer. Sedangkan spesifik CSE adalah
kemampuan spesifik dalam domain komputasi umum.
Ada empat sumber informasi self efficacy menurut Bandura seperti
yang dikutip oleh Compeau dan Higgins (1995), yaitu : (1) guided mastery,(2)
behavior modeling,(3) social persuasion dan physiological states .Sumber
informasi terkuat adalah gude master yang merupakan pengalaman kesuksesan
nyata dalam kaitannya dengan perlaku. Interwaksi yang berhasil antara individu
dengan komputer menyebabkan individu mengembangkan self efficacy-nya lebih
tinggi. Dengan demikian praktik langsung merupakan komponen penting dalam
pelatihan sehingga individu membangun kepercayaan diri sesuai dengan
kemampuannya. Sumber informasi self efficacy kedua adalah permodelan
perilaku/behavior modeling, yang meliputi pengamatan terhadap orang lain dalam
membentuk perilaku sebagai proses pembelajaran. Compeau dan Higgins (1995)
dapat meningkatkan persepsi self efficacy dan kinerja dalam konteks pelatihan.
Sumber yang ketiga adalah pendekatan persuasive dapat juga mempengaruhi self
efficacy. Jaminan ulang bagi user yang punya kemampuan tentang teknologi dan
menggunakannya dengan sukses dapat membantu para user untuk membangun
kepercayaan. Sumber informasi self efficacy yang terkahir adalah physiological
states, yang menunjukkan perasaan kecemasan/anxiety yang berdampak negative
terhadap self efficacy. Bandura (1986) menyatakan bahwa individu yang
mempunyai perasaan anxiety yang tinggi menunjukkan kurangnya kemampuan
diri. Jadi jika individu merasa cemas/anxiety dalam penggunaan computer, maka
ia memiliki alasan untuk merasa cemas sehingga menunjukkan self efficacy yang
rendah. Berdasarkan penelitian Webster et al. (1990) dalam Compeau dan Higgins
(1995) menemukan hasil, bahwa Computer anxiety dalam proses pelatihan dapat
dikurangi dengan mendorong user untuk berperilaku yang menyenangkan.
2.3 PENELITIAN TERDAHULU
Ada beberpaa penelitian terdahulu yang menjadi pedoman dalam penelitian
ini. Namun, penelitan-penelitian ini bukan untuk menjadi pembanding dalam
menjawab hipotesis tetapi penelitian-penelitian ini akan menjadi acuan pengguran
CSE untuk objek yang akan di teliti.
Tabel 1 Penelitian Terdahulu
C.A Higgins development of
measure and initial
test
Efficacy also provided
enchanced insight
may be a practical
perpektif gender
CSE didefenisikan sebagai penilaian kemampuan seseorang untuk
Higgins 1995). Konsep ini dipandang penting disebabkan pesatnya perkembangan
teknologi informasi yang harus diimbangi dengan kemampuan para pengguna
(Users). Mahasiswa akuntansi perguruan tinggi negeri sebagai calon akuntan
harus mengamati setiap perkembangan teknologi karena akuntan merupakan satu
profesi yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi tersebut.
Terlebih lagi, mahasiswa akuntansi perguruan tinggi negeri lebih diminati oleh
banyak perusahaan karena diyakini memiliki kualitas yang lebih dapat dipercaya.
Kualitas pembelajaran yang dimiliki oleh perguruan tinggi lainnya. Namun, belum
tentu keberadaan perguruan tinggi negeri di satu kota lantas membuat kualitas
pembelajran menjadi sama.
Perbedaan kualitas pembelajaran khususnya tentang teknologi informasi
tersebut dapat diukur dengan indikator computer self-efficacy. Hasil pengukuran
CSE dapat menggambarkan kualitas mahasiswa akuntansi dalam kemampuannya
menggunakan computer/system informasi/teknologi informasi. CSE diyakini
dapat membantu para akuntan perusahaan maupun akuntan pendidik untuk
membantu mencari strategi yang tepat dalam penggunaan danpengembangan
teknologi informasi di perusahaan maupun di perguruan tinggi sehingga akhirnya
dapat meningkatkan daya saing.
2.5 HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis yang akan diuji
H1 : Ada perbedaan computer self efficacy pada mahasiswa akuntansi stambuk USU dengan mahasiswa akuntansi UNIMED untuk stambuk 2008
H2 : Ada perbedaan computer self efficacy pada mahasiswa akuntansi stambuk USU dengan mahasiswa akuntansi UNIMED untuk stambuk 2009
H3 : Ada perbedaan computer self efficacy pada mahasiswa akuntansi UNIMED stambuk 2008 dengan stambuk 2009
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada lingkungan mahasiswa-mahasiswi S1 jurusan
akuntansi Perguruan Tinggi Negeri di Medan yaitu USU dan UNIMED.
Penelitian ini mulai dilakukan pada 20 Desember 2011 sampai dengan 28
Desember 2011
3.2 JENIS PENELITIAN 3.2.1 Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S1
akuntansi regular stambuk regular stambuk 2007 dan stambuk 2008 Universitas
Sumatera Utara (USU) dan Universitas Negeri Medan (UNIMED)
Sampel
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode probability Sampling dengan
cara Simple Random Sampling, yaitu seluruh elemen dalam populasi
diperhitungkan dan setiap elemen mempunyai kesempatan yang sama untuk
terpilih sebagai subyek. Data sampel yang diperlukan diambil dari mahasiswa S1
akuntansi regular stambuk 2007 dan 2008 yang telah mengambil/mendapatkan
Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan
teknik pengumpulan data menggunakan Metode Angket dan Wawancara. Angket
yang dibagikan terdiri dari dua bagian. Bagian yang pertama berisi 34 item
pertanyaan CSE dan bagian kedua berisi 16 pertanyaan yang digunakan sebagai
informasi pendukung.
3.3 Variabel dan Definisi Operasional 3.3.1 Variabel Penelitian
Pada penelitian ini hanya terdapat satu variable yaitu Computer Self
Efficacy. Ada 34 item pertanyaan yang digunakan unutk mengukur level
Computer Self Efficacy untuk mengetahui kemampuan user dalam menggunakan
responden tentang item-item kuesioner.
1. Angka 1 berarti sangat tidak setuju
2. Angka 2 berarti tidak setuju
3. Angka 3 berarti ragu-ragu
4. Angka 4 berarti setuju
5. Angka 5 berarti sangat setuju
3.3.2 Definisi Operasional Computer Self Efficacy
Computer Self Efficacy didefenisikan sebagai kemampuan pengguna
aplikasi computer, system operasi, penangan file dan perangkat keras,
penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard. Ada 3 dimensi Computer
magnitude mengacu pada tingkat kemampuan yang diharapkan dalam penggunaan
computer. Dimensi strength mengacu pada level keyakinan tentang penilaian atau
kepercayaan individu untuk mampu menyelesaiakan tugas-tugas komputasinya
dengan baik. Dimensi generazability mengacu pada tingkat penilaian users yang
terbatas pada domain khusus aktifitas.
3.4 Teknik Analisa Data 3.4.1 Uji Kualitas Data
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk memastikan bahwa masing-masing item dalam
instrument penelitian mampu mengukur variabel yang ditetapkan dalam penelitian
ini. Sebuah instrument dikatakan valid, jika instrument tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. (sugiyono,2005:109). Uji validitas
dilakukan dengan corrected item-total correlation dengan kriteria jika r hitung ≥ r
table (uji dua sisi dengan sig 0.05) maka instrument penelitian dapat dikatakan
valid.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas berarti ketepatan atau konsistensi suatu ukuran dan alat ukur.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas konsistensi
internal. Instrument dikatakan reliable atau cukup atau cukup andal jika memiliki
cronbach alpha yang menunjukkan nilai > 0.5
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji perbedan rata-rata
dengan pengujian dua sampel tidak berhubungan (independent Sample T-Test)
dengan rumus :
X1 –X2
t =
(n1-1)S1 2
+ (n2-1)S2 2
n1 + n2- 2
Namun, sebelum dilakukan Uji T test sebelumnya dilakukan uji kesamaan
varian (homogenitas) dengan F test (levene’s Test), artinya jika varian sama maka
Uji T menggunkan Equal Varians Assumed (diasumsikan varian berbeda). Criteria
pengujian uji F adalah jika P value > 0,05 varian adalah sama jika P value < 0,05
varian adalah berbeda.
1 n1
3.4.3 Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian November
2011
Desember
2011
Januari
2012
Februari
2012
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan Proposal
Skripsi
Bimbingan Proposal
Skripsi
Seminar Proposal
Skripsi
Bimbingan dan
Penulisan Skripsi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 GAMBARAN UMUM RESPONDEN
Data yang diperlukan untuk penelitian ini dikumpulkan dengan
mengirimkan kuesioner pada sejumlah mahasiswa akuntansi program S1 regular
stambuk 2008 dan stambuk 2009 Universitas Sumatera Utara dan mahasiswa
akuntansi program S1 regular stambuk 2008 dan 2009 Universitas Negri Medan.
Adapun komposisi responden dari tiap-tiap universitas dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. USU = 40 responden
2. UNIMED = 40 responden
Jumlah 80 responden
4.2 HASIL PENELITIAN
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Universitas
Dari hasil penelitian yang diambil sebagai objek penelitian oleh penelitian
dari jurusan akuntansi dua universitas negeri yang ada di Medan
TABEL 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Universitas
Nama Universitas Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
UNIMED 40 50
Total 80 100
Berdasarkan Tabel 4.1, dapat diketahui bahwa dari 80 responden, 40
merupakan mahasiswa akuntansi USU dengan persentase sebesar 50 % dan 40
merupakan mahasiswa akuntansi UNIMED dengan persentase 50%. Dengan
demikian tidak terdapat perbedaan jumlah antara mahasiswa akuntansi USU
dengan mahasiswa akuntansi UNIMED tidak begitu besar.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin TABEL 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
Laki-laki 30 37.5
Perempuan 50 62.5
Total 80 100
Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner), 2012
Berdasarkan Tabel 4.2, dapat diketahui bahwa dari 80 responden, 30 orang
berjenis kelamin laki-laki dengan persentase sebesar 37.5% dan 50 orang berjenis
kelamin perempuan dengan persentase 62.5%. dengan demikian diketahui bahwa
jumlah responden perempuan lebih besar dibandingkan dengan jumlah responden
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk TABEL 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk
Universitas Stamuk Jumlah (Orang) Persentase (%)
USU 2008 20 25
2009 20 25
UNIMED 2008 20 25
2009 20 25
Total 80 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner), 2012
Berdasarkan Tabel 4.2, dapat diketahui bahwa dari 80 responden, 40
responden USU yang terdiri dari 20 atau 25% merupakan stambuk 2008 dan 20
atau 25% merupakan stambuk 2009. Responden UNIMED berjumlah 40 orang
terdiri dari 20 orang atau 25% merupakan stambuk 2008 dan 20 orang atau 25%
merupakan stambuk 2009.
4.2.1 Uji Kualitas Data 4.2.1.1 Uji Validitas
Untuk menguji validitas setiap butir maka sekor-skor yang ada poada butir
yang dimaksud berkorelasi dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X
dan skor total dipandang sebagai nilai Y. Dengan diperolehnya indeks validitas
setiap butir dapat diketahui dengan pasti butir-butir manakah yang tidak
memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengingkapkan sesuatu yang akan
Uji validitas dilakukan pada 30 orang mahasiswa akuntansi di USU yang
merupakan responden di luar responden sampel tersebut. Uji validitas pada n = 30
maka diperoleh hasil validitas sebesar 0.361.
4.5 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Pertanyaan No 21 125.0667 302.616 .592 .957 Valid
Pertanyaan No 22 125.4000 298.938 .723 .956 Valid
Pertanyaan No 23 125.7000 299.803 .511 .958 Valid
Pertanyaan No 24 125.1000 296.714 .684 .956 Valid
Pertanyaan No 25 125.0000 295.241 .753 .956 Valid
Pertanyaan No 26 125.5333 305.223 .648 .957 Valid
Pertanyaan No 27 125.1667 300.420 .665 .956 Valid
Pertanyaan No 28 125.0000 295.931 .729 .956 Valid
Pertanyaan No 29 125.3333 299.678 .713 .956 Valid
Pertanyaan No 30 125.3333 305.885 .601 .957 Valid
Pertanyaan No 31 125.2667 302.823 .720 .956 Valid
Pertanyaan No 32 125.6000 305.903 .508 .957 Valid
Pertanyaan No 33 125.4000 308.800 .437 .958 Valid
Pertanyaan No 34 125.6667 298.299 .694 .956 Valid
4.2.1.2 Uji Reliabilitas
Setelah diuji keabsahaannya, item-item dalam penelitian ini harus diuji
keadandalannya. Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah
kuesioner dapat memberikan ukuran yang konsisten atau tidak. Instrumen
(kuesioner) yang andal erarti mampu mengungkapkan data yang dapat dipercaya.
Untuk uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan pengukuran one shot atau
pengukuran sekali saja. Nilai cronbach alpha menunjukkan nilai > 0.6 yang
mengisyaratkan bahwa data yang dikumpulkan dengan menggunakan instrument
tersebut reliabel. Hasil perhitungan dapat digambarkan sebagai berikut:
Cronbach's Alpha N of Items
.958 34
Nilai cronbach alpha menunjukkan nilai 0.958 > 0.6 yang mengisyaratkan
bahwa data yang dikumpulkan dengan menggunakan instrument tersebut reliabel
4.2.2 Gambaran Computer Self Eficacy untuk Setiap Stambuk pada Setiap Universitas
CSE didefenisikan sebagai kemampuan pengguna aplikasi komputer, sistem
operasi, penanganan file dan perangkat keras, penyimpanan data dan penggunaan
tombol keyboard (Indriantoro dalam Rustiana 2004). Untuk mengukur
kemampuan-kemampuan tersebut ada 34 iem pertanyaan yang digunakan yang
terbagi ke dalam tiga bagian:
1. Untuk mengukur tingkat kemampuan mahasiswa dalam penyimpanan data dan
penggunaan tombol keyboard, dilihat dari item pertanyaan nomor 1-13.
2. Untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam penanganan file dan perangkat
keras dilihat dari item pertanyaan nomor 14-25
3. Untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam penanganan aplikasi komputer
dan sistem operasi dilihat dari item pertanyaan nomor 26-34.
Dilihat dari kuesioner yang telahberhasil dikumpulkan baik dari USU
maupun UNIMED gambaran computer self efficacy dari kedua universitas
tersebut dikelompokkan untuk setiap stambuk sehingga perbedaan kemampuan
1. Universitas Sumatera Utara (USU)
a. Stambuk 2008
Berikut ini adalah data dari 20 responden mahasiswa akuntansi USU
stambuk 2008 yang telah mengisi kuesioner:
NO SS S R TS STS Jlh
Responden
Nilai Rata-rata
Kategori Keterangan Tingkatan
17 12 8 0 0 0 20 72 3.60 Rendah penanganan
Kategori-kategori pada tabel diperoleh dengan mambandingkan rata-rata
setiap item perytanyaan dengan jumlah rata-rata seluruh item pertanyaan. Jika
dan jika rata-rata setiap item pertanyaan < 4.01 maka termsuk ke dalam kategori
rendah.
Dari tabel dapat disimpulkan bahwa computer self effficacy mahasiswa
akuntansu stambuk 2008 USU tinggi. Kemampuan mahasiswa akuntansi stambuk
2008 pada tingkat penyimpanana data dan penggunaan tombol keyboard serta
kemampuan dalam penanganan file dan perangkat keras tergolong tinggi.
Sedangkan untuk tingkat kemampuan dalam penanganan aplikasi komputer dan
sistem operasi masih sangat minim. Hal tersebut dibuktikan dengan kemampuan
menjawab kuesioner pada tingkat kemampuan dalam penanganan file dan
perangkat keras. Dari 12 pertanyaan yang diajukan 9 pertanyaan (pertanyaan no
1,4,5,6,7,9, 10,dan 11 dengan skor antara 81-85) yang berkategorikan tinggi.
Begitu juga halnya dengan kemampuan mahasiswa dalam menjawab kuesioner
pada tingkat kemampuan dalam penanganan file dan perangkat keras kuesioner.
Dari 12 pertanyaan yang diajukan ada 6 pertanyaan (pertanyaan no 15, 16, 18, 19,
22 dan 24 dengan skor antara 84-85) yang berkatogarikan tinggi. Sedangkan untuk
tingkat kemampuan penanganan aplikasi komputer dan sistem operasi dari hanya
sekitar 5 pertanyaan yang bernilai tinggi yaitu pada item pertanyaan nomor
25,26,32,33 dan 34 yaitu dengan skor antara 82-86 namun tergolong berkategori
sedang sebab item pernyataan lainnya bernilai di bawah rata-rata.
b. Stambuk 2009
Berikut ini adalah data dari 20 responden mahasiswa akuntansi USU
NO SS S R TS STS Jlh
Responden
Nilai Rata-rata
Kategori Keterangan Tingkatan
21 15 5 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi kuesioner
Kategori-kategori pada tabel diperoleh dengan mambandingkan rata-rata
setiap item perytanyaan dengan jumlah rata-rata seluruh item pertanyaan. Jika
rata-rata setiap item pertanyaan > 3.94 maka termasuk ke dalam kategori tinggi
dan jika rata-rata setiap item pertanyaan < 3.94 maka termsuk ke dalam kategori
rendah.
Dari tabel dapat disimpulkan bahwa computer self effficacy mahasiswa
stambuk 2008 ini sudah baik untuk tingkatan kemampuan dalam penanganan file
dan perangkat keras kuesioner. Sedangkan untuk tingkatkemampuan dalam
penyimnpanan data dan penggunaan tombol keyboard masih tergolong rendah.
Sedangkan untuk tingkat kemampuan dalam penanganan aplikasi komputer dan
sistem operasi sudah cukup baik. Dari 12 pertanyaan yang diajukan mengenai
kemampuan menjawab kuesioner pada tingkat kemampuan dalam penanganan file
dan perangkat keras 5 pertanyaan diantaranya pertanyaan no 16,17,18, 21 dan 22
memiliki skor antara 81-85 yang berkategorikan tinggi. Sedangkan untuk
pertanyaan mengenai kemampuan mahasiswa dalam penyimpanan data dan
penggunaan tombol keyboard dari 12 pertanyaan hanya 5 pertanyaan yang
memiliki skor tinggi antara 83-86 yaitu pada pertanyaan nomor 2,6,8,9, dan 10
namun dikategrikan rendah sebab skor pertnyaan lainnya di bawah nilai rata-rata.
Pada pertanyyan mengenai tingkat kemampuan dalam penggunaan aplikasi
komputer dan sistem informasi dari 12 pertanyaan 5 pertnayaan bernilai tinggi
antara 81-86 yaitu pada pertanyaan nomor 24,26,27,28, dan 33 namun
dikategorikan sedang sebab nilai lainnya di bawah rata-rata namun masih bernilai
tinggi.
2. Universitas Negeri Medan (UNIMED)
a. Stambuk 2008
Berikut ini adalah data dari 20 responden mahasiswa akuntansi UNIMED
stambuk 2008 yang telah mengisi kuesioner:
NO SS S R TS STS Jlh
Responden
Nilai Rata-rata
23 0 17 3 0 0 20 83 4.15 Tinggi
Kategori-kategori pada tabel diperoleh dengan mambandingkan rata-rata
setiap item perytanyaan dengan jumlah rata-rata seluruh item pertanyaan. Jika
rata-rata setiap item pertanyaan > 3.84 maka termasuk ke dalam kategori tinggi
dan jika rata-rata setiap item pertanyaan < 3.84 maka termsuk ke dalam kategori
rendah.
Dari tabel dapat disimpulkan bahwa computer self effficacy mahasiswa
akuntansu stambuk 2008 UNIMED masih rendah. Kemampuan mahasiswa
akuntansi stambuk 2008 ini masih pada tingkat penanganan file dan perangkat
tombol keyboard dan kemampuan dalam penanganan aplikasi komputer dan
sistem operasi masih sangat minim. Terbukti dari pada pertanyyan mengenai
kemampuan mahasiswa dalam penyimpanan data dan penggunaan tombol
keyboard dimana dari 12 pertanyaan terdapat hanya 5 pertanyaan yang bernilai
skor tinggi yaitu pertanyaan nomor 1, 3, 6, 9, dan 11 sedangkan pertanyaan lain
bernilai di bawah rata-rata.sedangkan untuk pertanyaan mengenai tingkat
kemampuan dalam pengggunaan aplikasi komputer dan sistem operasi dari 10
pertanyaan hanya 5 pertanyaan yang memiliki skor tinggi yaitu pada pertanyaan
nomor 25, 29, 32 dan 34 sedangkan pertanyaan lainnya bernilai di awah rata-rata.
b. Stambuk 2009
Berikut ini adalah data dari 20 responden mahasiswa akuntansi UNIMED
stambuk 2009 yang telah mengisi kuesioner:
NO SS S R TS STS Jlh
Responden
Nilai Rata-rata
Kategori Keterangan Tingkatan
31 0 13 7 0 0 20 73 3.65 Rendah komputer
dan sistem
operasi
32 0 8 12 0 0 20 68 3.40 Rendah
33 5 15 0 0 0 20 85 4.25 Rendah
34 0 7 13 0 0 20 73 3.65 Rendah
TOTAL 3.88
Sumber: data diolah
Kategori-kategori pada tabel diperoleh dengan mambandingkan rata-rata
setiap item perytanyaan dengan jumlah rata-rata seluruh item pertanyaan. Jika
rata-rata setiap item pertanyaan > 3.88 maka termasuk ke dalam kategori tinggi
dan jika rata-rata setiap item pertanyaan < 3.88 maka termsuk ke dalam kategori
rendah.
Dari tabel dapat disimpulkan bahwa computer self effficacy mahasiswa
akuntansi stambuk 2009 UNIMED masih rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan
kemampuan dalam penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard. Dari 12
pertanyaan yang diajukan 6 pertanyaan (pertanyaan no 4,5,6,8,9, dan10). Bernilai
tringgi Tingkat kemampuan mahasiswa dalam penanganan file dan perangkat
keras juga rendah, terbukti dari 12 pertanyaan yang diajukan, 5 pertanyaan
memiliki skor tinggi yaitu pada pertanyaan nomor 14, 17, 19, 23 dan 24. Begitu
juga halnya dengan kemampuan mahasiswa dalam menjawab kuesioner pada
tingkat kemampuan dalam penggunaan aplikasi komputer dan sistem operasi. Dari
10 pertanyaan yang diajukan hanya 5 pertanyaan (pertanyaan no25, 27, 28, 29 dan
mahasiswa stambuk 2009 UNIMED tergolong paling rendah diantara seluruh
sampel.
4.2.3 Korelasi Antar Variabel
Korelasi antar variabel dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antar
variabel pada setiap hipotesis. Untuk hipotesis pertama, korelasi antar stambuk
2008 USU dan stambuk 2008 UNIMED dapat dilihat sebagai berikut:
Correlations 1
usu 08 unimed 08
usu 08 Pearson Correlation 1 .773**
Sig. (2-tailed) .000
N 20 20
unimed 08 Pearson Correlation .773** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pada tabel 10 dapat dilihat bahwa stambuk 2008 USU berkorelasi dengan
stambuk 2008 UNIMED dengan tingkat signifikasi p <0.05 (2 sisi).
Untuk hipothesis kedua, korelasi antar stambuk 2009 USU dan stambuk
2009 UNIMED dapat dilihat sebagai berikut:
Correlations 2
usu 09 unimed 09
Sig. (2-tailed) .000
N 20 20
unimed 09 Pearson Correlation .829** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pada tabel 11 dapat dilihat bahwa satmbuk 2009 USU erkorelasi dengan
stambuk 2009 UNIMED denfgan tingkat signifikasi p < 0.05 (2 sisi).
Untuk hipothesis ketiga, korelasi antar stambuk 2008 USU dan stambuk
2009 USU dapat dilihat sebagai berikut:
Correlations 3
usu 08 usu 09
usu 08 Pearson Correlation 1 .984**
Sig. (2-tailed) .000
N 20 20
usu 09 Pearson Correlation .984** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pada tabel 12 dapat dilihat bahwa stambuk 2008 USU dan stambuk 2009
USU berkorelasi dengan tingkat signifikasi p<0.05 (2 sisi)
Untuk hipothesis keempat, korelasi antar stambuk 2008 UNIMED dengan
Correlations 4
unimed 08 unimed 09
unimed 08 Pearson Correlation 1 .980**
Sig. (2-tailed) .000
N 20 20
unimed 09 Pearson Correlation .980** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pada tabel 13 dapat dilihat bahwa stambuk 2008 UNIMED dan stambuk
2009 UNIMED berkorelasi dengan tingkat signifikasi p<0.05 (2 sisi)
4.2.4 Uji Hipotesis 4.2.4.1. Hipotesis 1
Pada hipothesis 1 dinyatakan ada perbedaan CSE mahasiswa akuntansi
USU dan UNIMED untuk stambuk 2008. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat
sebagai berikut:
F Sig. T df
nilai Equal variances
assumed
.284 .774 5.131 38 .002 15.850 3.745 2.293 11.407
Equal variances
not assumed
5.131 37.873 .002 15.850 3.745 2.292 11.408
Berdasarkan hasil uji F (levene’s test) diperoleh bahwa nilai P value ( 0.774
> 0.05). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian Mahasiswa
USU dan UNIMED untuk stambuk 2008 adalah sama). Dengan ini penggunaan
uji t menggunakan equal variance assumed ( diasumsikan kedua varian sama).
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikasi alpha= 5%.
Tingkat signifikasi dalam hal ini berarti kita mengambil resiko salah dalam
mengambil keputusan untuk menoilak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya
5%. Dari tabel di atas didapat nilai t hitung (equal variancer assumed) adalah
5.131 . Tabel distribusi t dicari dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 40-2 = 38
diperoleh t tabel sebesar 2.024. Oleh karen nila t hitung > t tabel (5.131 > 2.024)
dan P value ( 0.02 < 0.05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan
Computer Self Eficacy (CFE) mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi
informasi antara stambuk 2008 USU dengan stambuk 2008 UNIMED.
Perbedaan rata-rata (mean different) sebesar 15.850 (136.45 - 130.60), dan
4.2.4.2. Hipotesis 2
Pada hipothesis 1 dinyatakan ada perbedaan CSE mahasiswa akuntansi
USU dan UNIMED untuk stambuk 2009. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat
sebagai berikut:
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
nilai Equal variances
assumed
.012 .914 4.723 38 .003 12.150 5.976 3.874 18.174
Equal variances
not assumed
4.723 37.648 .003 12.150 5.976 3.876 18.176
Berdasarkan hasil uji F (levene’s test) diperoleh bahwa nilai P value (0.914
> 0.05). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian Mahasiswa
USU dan UNIMED untuk stambuk 2009 adalah sama). Dengan ini penggunaan
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikasi alpha= 5%.
Tingkat signifikasi dalam hal ini berarti kita mengambil resiko salah dalam
mengambil keputusan untuk menoilak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya
5%. Dari tabel di atas didapat nilai t hitung (equal variancer assumed) adalah
4.723 . tabel distribusi t dicari dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 40 – 2 = 38
diperoleh t tabel sebesar 2.024. Oleh karen nila t hitung > t tabel (4.723 > 2.024)
dan P value (0.003 < 0.05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan
Computer Self Eficacy (CFE) mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi
informasi antara stambuk 2009 USU dengan stambuk 2009 UNIMED.
Perbedaan rata-rata (mean different) sebesar 12.150 (134.10 – 131.95), dan
perbedaan berkisar antara 3.874 sampai 18.174.
4.2.4.3. Hipotesis 3
Pada hipotesis 1 dinyatakan ada perbedaan CSE mahasiswa akuntansi
USU untuk stambuk 2008 dan stambuk 2009. Hasil pengujian hipotesis dapat
dilihat sebagai berikut:
Group Statistics
USU
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
nilai USU '08 20 136.45 8.426 1.884
USU '09 20 134.10 8.944 2.000
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Berdasarkan hasil uji F (levene’s test) diperoleh bahwa nilai P value (0.594
> 0.05). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian Mahasiswa
USU untuk stambuk 2008 dan stambuk 2009 adalah sama). Dengan ini
penggunaan uji t menggunakan equal variance assumed (diasumsikan kedua
varian sama).
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikasi alpha= 5%.
Tingkat signifikasi dalam hal ini berarti kita mengambil resiko salah dalam
mengambil keputusan untuk menoilak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya
5%. Dari tabel di atas didapat nilai t hitung (equal variancer assumed) adalah
5.855 . tabel distribusi t dicari dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 40 – 2 = 38
diperoleh t tabel sebesar 2.024. Oleh karen nila t hitung > t tabel (5.855 > 2.204)
Computer Self Eficacy (CFE) mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi
informasi antara stambuk 2008 USU dengan stambuk 2009 USU.
Perbedaan rata-rata (mean different) sebesar 12.350 (136.45 – 134.10), dan
perbedaan berkisar antara 3.212 sampai 20.912.
4.2.4.4. Hipotesis 4
Pada hipotesis 1 dinyatakan ada perbedaan CSE mahasiswa akuntansi
UNIMED untuk stambuk 2008 dan stambuk 2009. Hasil pengujian hipotesis dapat
dilihat sebagai berikut:
Variances t-test for Equality of Means
Berdasarkan hasil uji F (levene’s test) diperoleh bahwa nilai P value (0.776
> 0.05). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian Mahasiswa
UNIMED untuk stambuk 2008 dan stambuk 2009 adalah sama). Dengan ini
penggunaan uji t menggunakan equal variance assumed ( diasumsikan kedua
varian sama).
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikasi alpha= 5%.
Tingkat signifikasi dalam hal ini berarti kita mengambil resiko salah dalam
mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya
5%.
Dari tabel di atas didapat nilai t hitung (equal variance assumed) adalah
4.454 . tabel distribusi t dicari dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 40 – 2 = 38
diperoleh t tabel sebesar 2.024. Oleh karen nila t hitung > t tabel (4.454 > 2.024)
dan P value (0.003 < 0.05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan
Computer Self Eficacy (CFE) mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi
informasi antara stambuk 2008 UNIMED dengan stambuk 2009 UNIMED.
Perbedaan rata-rata (mean different) sebesar 11.350 (130.60 – 131.95), dan
perbedaan berkisar antara 2.369 sampai 24.669.
4.3 Hasil Pembahasan
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang
bersumber dari jawaban responden. Responden penelitian ini adalah mahasiswa
akuntansi stambuk 2008 da 2009 yang berasal dari USU dan UNIMED. Juimlah
semuayaitu 40 kuesioner dari USU dengan keterangan 20 kuesioner untuk
stambuk 2008 dan 20 kuesioner untuk stambuk 2009, dan 40 kuesioner dari
UNIMED dimana 20 kuesioner untuk stambuk 2008 dan 20 kuesioner untuk
stambuk 2009.
Pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan
reliabilitas terhadap data yang terkumpul (diolah). Dari hasil pengujian validitas
ditemukan bahwa pada output tabel pengolahan SPSS, nilai r hitung berada pada
nilai yang lebih besar dibanding nilai r kritisnya, sehingga disimpulkan bahwa
data adalah valid.
Demikian halnya dengan reliabilitasnya, nilai cronbach alpha nya adalah
lebih basar dari 0.6 sehingga data disimpulkan reliabel.
Dalam penelitian ini dilakukan juga uji hipotesis 1 (ada perbedaan CSE
antara mahasiswa akuntansi USU dengan mahasiswa akuntansi UNIMED untuk
stambuk 2008) diuji dengan uji beda rata-rata dua sampel tidak berhubungan
(Independent Sampel T Test). Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t-hitung
> nilai t-tabel (5.313 > 2.024) dan P value (0.002 < 0.05), sehingga Hipotesis
adalah diterima.
Hipotesis 2 (ada perbedaan CSE antara mahasiswa akuntansi USU dengan
mahasiswa akuntansi UNIMED untuk stambuk 2009) diuji dengan uji beda
rata-rata dua sampel tidak berhubungan (Independent Sampel T Test). Hasil pengujian
menunjukkan bahwa nilai t-hitung > nilai t-tabel (4.723 > 2.024) dan P value
Hipotesis 3 (ada perbedaan CSE antara mahasiswa akuntansi USU untuk
stambuk 2008 denga stambuk 2009) diuji dengan uji beda rata-rata dua sampel
tidak berhubungan (Independent Sampel T Test). Hasil pengujian menunjukkan
bahwa nilai t-hitung > nilai t-tabel (5.855 > 2.024) dan P value (0.002 < 0.05),
sehingga Hipotesis adalah diterima.
Hipotesis 4 (ada perbedaan CSE antara mahasiswa akuntansi UNIMED
untuk stambuk 2008 denga stambuk 2009) diuji dengan uji beda rata-rata dua
sampel tidak berhubungan (Independent Sampel T Test). Hasil pengujian
menunjukkan bahwa nilai t-hitung > nilai t-tabel (4.454 > 2.024) dan P value
(0.003 < 0.05), sehingga Hipotesis adalah diterima.
Hasil penelitian ini didukung beberapa fakta di lapangan diambil bersama
pada saat penyebaran kuesioner berlangsung. Sebelum penelitian ini dilakukan,
ada beberapa dugaan penyebab terjadinya perbedaan CSE baik antar stambuk
pada kedua universitas maupun antar stambuk pada masing-masing universitas.
Dugaan-dugaan tersebut lalu dibuat menjadi draft pertanyaan yang akan dijawab
oleh responden bersamaan dengan kuesioner. Dari 16 pertanyaan yang menurut
peneliti dapat memberikan informasi tambahan tenatang adanya peredaan
computrer self efficacy dan dari 16 pertanyaan tersebut terdapat lima dugaan yang
dapat menyebabkan perbedaan CSE antar stambuk untuk setiap universitas
maupun untuk masing-masing universitas. Dengan dugaan-dugaan tersebut antara
lain:
1. Adanya mahasiswa yang telah melakukan kursus komputer baik di luar
Dari hasil penelitian diketahui bahwa mahasiswa akuntansi baik USU maupun
UNIMED melakukan kursus komputer dan kebanyakan di lakukan di luar
unioversitas.
2. Adanya mahasiswa yang menyukai hal- hal yang berkaitan dengan komputer.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa mahasiswa akuntansi di USU maupun
UNIMED memiliki minat dan menyukai hal- hal yang berkaitan dengan
komputer, hal ini dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang melakukan
kursus komputer di luar universitas dan mahasiswa USU diketahui lebih banyak
dibandingkan mahasiswa UNIMED.
3. Adanya perbedaan penempatan mata kuliah aplikasi komputer dari jumlah
SKS yang diberikan.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa USU menempatkan mata kuliah aplikasi
komputer pada smester 4 dengan bobot SKS 2, sedangkan UNIMED membagi
mata kuliah tersebut pada 3 smester, smester 3 untuk penmgantar aplikasi
komputer dengan bobot SKS 2, smester 4 untuk aplikasi komputer dengan bobot
SKS 2 dan smester 5 untuk aplikasi komputer lanjutan dengan bobot SKS 3.
4. Adanya perbedaan metode pengajaran dosen
Dari hasil penelitian diketahui bahwa metode pengajaran dosen untuk mata
kuliah aplikasi komputer di USU menggunakan CD tutorial, handbook dan juga
diktat. Dosen benar-benar memimbing mahasiswa untuk setiap pertemuan, namun
demikian mahasiswa akuntansi USU juga memiliki kemauan yang besar untuk
belajar dengan mandiri. Untuk UNIUMED, metode pengajaran dosen untuk mata
lebih menanamkan kemandirian belajar untuk dapat menguasai CD tutorial yang
telah diberikan.
5. Adanya perbedaan latar pendidikan dosen
Dari hasil penelitian diketahui bahwa latar belakang pendidikan dosen
pengajar untuk mata kuliah aplikasi komputer USU berasal dari fakultas ilmu
komputer sehingga dosen tersebut lebih menguasai materi aplikasi komputer
karena memang merupakan bidangnya. Sedangkan latar belakang pendidikan
dosen pengajar untuk mata kuliah aplikasi komputer UNIMED berasal dari
fakultas ekonomi.
6. Adanya perbedaan minat mahasiswa dalam memahami dan mendalami
teknologi informasi
Dari hasil penelitian diketahui bahwa mahasiswa akuntansi USU lebih
memiliki minat yang besar untuk memahami dan mendalmi teknologi informasi
diandingkan mahasiswa UNIMED.
Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil CSE USU lebih
besar dari pada UNIMED. Hal ini disebabkan karena besarnya minat belajar
mahsiswa USU dalam memahami dan mendalami mata kuliah terutama aplikasi
komputer dibandingkan mahasiswa UNIMED. Selain itu mahasiswa USU lebih
banyak diberikan tugas- tugas yang pengerjaannya dilakukan dengan mengunakan
komputer sehingga mahsiswa akhirnya mampu menggunakan komputer dengan
baik.
Perbedaan CSE antara stambuk 2008 dengan stambuk 2009 di USU
karena tidak ada perbedaan dalam hal metode pengajaran dan kualitas dosen di
USU.
Perbedaan CSE antar stambuk 2008 dengan stambuk 2009 di UNIMED juga
disebakan perbedaan minat mahasiswa dalam memahami dan mendalami
teknologi informasi . Mahasiswa stambuk 2008 lebih banyak yang menyelesaikan
kursus komputer di luar universitas dari pada mahasiswa stambuk 2009.
Perbedaan CSE ini jika dikaitkan dengan teori computer self efficacy maka
penelitian ini mengarah pada pembuktian dimensi CSE yaitu magnitude. Dimensi
magnitude merupakan dimensi yang mengacu pada tingkat kemampuan yang
diharapkan dalam penggunaan komputer yang dipenagruhi oleh tiga faktor yaitu
dorongan dari pihak lain, pihak lain sebagai pengguna dan dukungan (Compeau
dan Higgins, 1995).
Mahasiswa akuntansi USU stambuk 2009 juga memilki magnitude CSE
yang tinggi jika diandingkan dengan mahsiswa akuntansi UNIMED stambuk
2009. Hal ini juga disebabkan kutangnya dorongan dan dukungan dari dosen.
Hasil gambaran CSE untuk stambuk 2008 dan 2009 USU serta UNIMED
menunjukkan kemampuan mahasiswa masih terbatas pada tingkat penyimpanan
data dan penggunaan tombol keyboard. Sedangkan stambuk 2008 USU
menunjukkan kemampuan mahasiswa berada pada tingkat penyimpanan data dan
penggunaan tombol keyboard serta kemampuan dalam penanganan file dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis deta yang dikumpulkan, maka kesimpulan yang
dapat ditarik dari penelitian ini adalah:
1. Ada perbedaan CSE antara mahasiswa akuntansi stambuk 2008 USU
dengan mahasiswa akuntansi stambuk 2008 UNIMED adalah tidak dapat
ditolak (hipotesis ini diterima). Perbedaan rata-rata (mean difference)
sebesar 15.850, dan perbedaan berkisar antara 2.293 sampai 11.407. mean
untuk grup data USU sebesar 136.45 sedangkan UNIMED sebesar 130.60.
2. Ada peredaan CSE antara mahasiswa stambuk 2009 USU dengan stambuk
2009 UNIMED adalah tidak dapat ditolak (hipotesis ini diterima).
Perbedaan rata-rata (mean difference sebesar 12.150, dan pebedaan
berkisar antara 3.874 sampai 18.174. medan untuk group data 2009 USU
sebesar 134.10 dan mean untuk group data UNIMED sebesar 131.95.
3. Ada peredaan CSE antara mahasiswa akuntansi USU stambuk 2008
dengan mahasiswa akuntansi stambuk 2009 adalah tidak dapat ditolak
(hipotesis diterima). Perbedaan rata-rata (mean difference) sebesar 12.350
dan perbedaan berkisar antara 3.212 sampai 20.912. mean untuk group
data stambuk 2008 USU sebesar 136.45 dan men untuk group data