• Tidak ada hasil yang ditemukan

Computer Self Efficacy (CSE) Mahasioswa Akuntansi Dalam Penggunaan Teknologi Informasi : Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Negeri di Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Computer Self Efficacy (CSE) Mahasioswa Akuntansi Dalam Penggunaan Teknologi Informasi : Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Negeri di Medan"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

”COMPUTER SELF-EFFICACY (CSE) MAHASISWA

AKUNTANSI DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI

INFORMASI : STUDI EMPIRIS PADA PERGURUAN TINGGI

NEGERI DI MEDAN”.

OLEH

REFFY OKDIWISNA

090522039

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

Lembar Pernyataan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan

sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “ Computer Self Efficacy (CSE)

Mahasioswa Akuntansi Dalam Penggunaan Teknologi Informasi : Studi Empiris

Pada Perguruan Tinggi Negeri di Medan” adalah benar hasil karya tulis saya

sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban

akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau

lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin,

dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika

penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam

skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 28 Juni 2012

(3)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat dewasa ini,

menimbulkan dampak posi-tif dan dampak negatif. Turban, dkk (2002)

menggolongkan dampak teknologi informasi digolongkan menjadi tiga bagian

yakni , dampak bagi organisasi, dampak bagi individu dan dan dampak sosial.

Dampak bagi organisasi, teknologi informasi membawa sejumlah

perubahan seperti struktur hirarki organisasi menjadi semakin melebar/flat,

kewenangan yang cenderung terdesentralisasi, perubahan struktur kekuasaan yang

cenderung terdistribusi; perubahan dalam job content, dan perubahan manajemen sumber daya manusia dalam organisasi, serta membantu manajer dalam

pembuatan keputusan.

Dampak sistem informasi bagi individu dalam berbagai cara. Sebagian individu

mungkin merasakan banyak manfaat, namun sebagian individu merasa

perkembangan teknologi informasi tidak bermanfaat. Beberapa dampak negatif

yang ditimbulkan antara lain ketidakpuasan kerja; dehumanisasi dan dampak

psikologi; information anxiety dan dampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.

Dampak perkembangan teknologi informasi pada masyarakat/sosial antara lain

semakin banyak kesempatan yang tersedia bagi para penyandang cacat,

peningkatan kualitas hidup manusia, adanya masyarakat maya/virtual society, semakin meningkatnya digital divide, privasi dan kebebasan berbicara secara lebih melalui internet.

Menurut Rustiana (2004) computer anxiety merupakan salah satu dampak negatif yang perlu mendapat perhatian serius bagi para peneliti. Dari hasil risetnya pada

mahasiswa kelas sistem informasi manajemen strata S1, Rustiana menemukan

bahwa computer anxiety masih dirasakan bagi para end user dalam level yang moderat. Ini sesuai dengan pendapat Noked (dalam McPherson, 1996) yang

menyatakan computer anxiety menjelang akhir abad 20 merupakan salah satu kondisi yang secara luas mempengaruhi orang dalam berinteraksi dengan

(4)

pada abad 21 computer anxiety pengguna cenderung semakin kecil seiring dengan pertumbuhan pengguna komputer dan generasi muda yang semakin banyak

menerima dan berinteraksi dengan teknologi baru ini.

(5)

Abstract

In the digital era, one of negatif impact is computer anxiety. But, one of the future trend in information technology is the increase end user capabilities to use and interact with the computer. In the other words there will be a decrease in computer anxiety and an increase in capabilities to use the computer. Capabilities to use the computeris as well as a proxy in computer self efficacy. The purpose of the studi is to investigate the effect about of computer anxiety on computer self efficacy end users computing. Questionaire has distributed to 149 management information system as a respondent. Data was analysed by dimple regression and the result supported the hipotesis. Implication of the study is to improve the computer learning to process of computer of the student.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjat kepada Allah Swt karena atas ridhonya skripsi

ini dapat diselesaikan. Skripsi ini berjudul “ Computer Self Efficacy (CSE)

Mahasioswa Akuntansi Dalam Penggunaan Teknologi Informasi : Studi Empiris

Pada Perguruan Tinggi Negeri di Medan”. Penulis telah banyak menerima

bimbingan, saran dan motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan

skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima

kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu

kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting, MAFIS, AK, CPA selaku Ketua Departemen

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, MSi, Ak selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang juga selaku Dosen

Pembimbing yang telah memberikan banyak sekali masukan dan saran bagi

penyelesaian skripsi ini .

6. Bapak Rustam, MSi, Ak selaku Dosen Pembaca yang telah memberikan saran

bagi skripsi ini.

7. Orang tua penulis, Suami, keluarga, dan teman terdekat atas semangat dan

(7)

8. Teman-teman S1 Ekstensi Akuntansi Stambuk 2009 yang telah memberikan

semangat dan saran selama penulisan skripsi ini.

Medan, 28 Juni 2012

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

2.2Pengertian Computer self efficacy ... 10

2.3Penelitian Terdahulu ... 13

2.4Kerangka Konseptual ... 16

2.5Hipotesis Penelitian ... 17

BAB III : METODE PENELITIAN ... 18

3.1Tempat dan Waktu Penelitian ... 18

3.2Jenis Penelitian ... 18

3.2.1 Populasi dan Sampel ... 18

3.3Variabel dan definisi Operasional ... 19

3.3.1 Variabel Penelitian ... 19

3.3.2 Definisi Opersional ... 19

3.4Teknik Analisa Data ... 20

3.4.1 Uji Kualitas Data ... 20

(9)

3.4.3 Jadwal Penelitian ... 22

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 23

4.1Gambaran Umum Perusahaan ... 23

4.2Hasil Penelitian ... 23

4.2.1 Uji Kualitas Data ... 26

4.2.1.1Uji Validitas ... 26

4.2.1.2Uji Reabilitas ... 28

4.2.2 Gambaran Computer Self Efficacy ... 29

4.2.3 Korelasi Antar Variabel ... 41

4.2.4 Uji Hipotesis ... 44

4.2.4.1 Hipotesis 1 ... 44

4.2.4.2 Hipotesis 2 ... 46

4.2.4.3 Hipotesis 3 ... 48

4.2.4.4 Hipotesis 4 ... 49

4.3Hasil Pembahasan ... 51

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

5.1Kesimpulan ... 57

5.2Saran ... 58

(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Hal

Tabel 1 Penelitian Terdahulu ... 14

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 22

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Universitas ... 24

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 24

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk ... 25

4.5 Item- Total Statistics ... 26

Reability Statistics ... 28

Data Mahasiswa USU Stambuk 2008 ... 30

Data Mahasiswa USU Stambuk 2009 ... 33

Data Mahasiswa UNIMED Stambuk 2008 ... 36

Data Mahasiswa UNIMED Stambuk 2009 ... 39

Correlation 1 ... 41

Correlation 2 ... 42

Correlation 3 ... 43

Correlation 4 ... 43

Group Statistics Hipotesis 1 ... 44

Group Statistics Hipotesis 2 ... 46

Group Statistics Hipotesis 3 ... 48

(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

(12)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat dewasa ini,

menimbulkan dampak posi-tif dan dampak negatif. Turban, dkk (2002)

menggolongkan dampak teknologi informasi digolongkan menjadi tiga bagian

yakni , dampak bagi organisasi, dampak bagi individu dan dan dampak sosial.

Dampak bagi organisasi, teknologi informasi membawa sejumlah

perubahan seperti struktur hirarki organisasi menjadi semakin melebar/flat,

kewenangan yang cenderung terdesentralisasi, perubahan struktur kekuasaan yang

cenderung terdistribusi; perubahan dalam job content, dan perubahan manajemen sumber daya manusia dalam organisasi, serta membantu manajer dalam

pembuatan keputusan.

Dampak sistem informasi bagi individu dalam berbagai cara. Sebagian individu

mungkin merasakan banyak manfaat, namun sebagian individu merasa

perkembangan teknologi informasi tidak bermanfaat. Beberapa dampak negatif

yang ditimbulkan antara lain ketidakpuasan kerja; dehumanisasi dan dampak

psikologi; information anxiety dan dampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.

Dampak perkembangan teknologi informasi pada masyarakat/sosial antara lain

semakin banyak kesempatan yang tersedia bagi para penyandang cacat,

peningkatan kualitas hidup manusia, adanya masyarakat maya/virtual society, semakin meningkatnya digital divide, privasi dan kebebasan berbicara secara lebih melalui internet.

Menurut Rustiana (2004) computer anxiety merupakan salah satu dampak negatif yang perlu mendapat perhatian serius bagi para peneliti. Dari hasil risetnya pada

mahasiswa kelas sistem informasi manajemen strata S1, Rustiana menemukan

bahwa computer anxiety masih dirasakan bagi para end user dalam level yang moderat. Ini sesuai dengan pendapat Noked (dalam McPherson, 1996) yang

menyatakan computer anxiety menjelang akhir abad 20 merupakan salah satu kondisi yang secara luas mempengaruhi orang dalam berinteraksi dengan

(13)

pada abad 21 computer anxiety pengguna cenderung semakin kecil seiring dengan pertumbuhan pengguna komputer dan generasi muda yang semakin banyak

menerima dan berinteraksi dengan teknologi baru ini.

(14)

Abstract

In the digital era, one of negatif impact is computer anxiety. But, one of the future trend in information technology is the increase end user capabilities to use and interact with the computer. In the other words there will be a decrease in computer anxiety and an increase in capabilities to use the computer. Capabilities to use the computeris as well as a proxy in computer self efficacy. The purpose of the studi is to investigate the effect about of computer anxiety on computer self efficacy end users computing. Questionaire has distributed to 149 management information system as a respondent. Data was analysed by dimple regression and the result supported the hipotesis. Implication of the study is to improve the computer learning to process of computer of the student.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR PELAKANG

Konsep Computer Self Efficacy (CSE) dipandang sebagai salah satu variabel

yang penting untuk studi perilaku individual dalam bidang teknologi informasi

(Agarwal et al. 2000). CSE didefenisikan oleh Compeau dan Higgins (1995)

sebagai penilaian kemampuan dan keahlian komputer seserang dalam melakuakn

tugas-tugas yang berhubungan dengan teknologi informasi. Menurut Compeau

dan Higgins studi tentang CSE ini penting dalam rangka untuk menentukan

perlaku individu dan kinerja dalam penggunaan teknologi informasi.

Banyak Kantor Akuntan Publik (KAP) sekarang ini mengharapkan lulusan

akuntansi mempunyai pengetahuan yang baik tentang sistem akuntansi dan

mempunyai keahlian khusus dalam bidang teknologi informasi, misalnya

kemampuan dalam menggunakan micro-based tools secara umum, software

aplikasi dan penggunaan teknologi tersebut dipandang sebagai suatu bentuk nilai

plus (Stone et al.1996).

Bagi seorang auditor, konsultasi jasa teknologi alam aplikasi, analis sistem,

manajemen informasi dan konsultasi bisnis kompeten merupakan jenis-jenis jasa

non atestasi yang dapat diberikan auditor pada kliennya. Keahlian ini harus

dimiliki auditor, terutama dalam menghadapi era persaingan global dalam abad

digital. Sehingga dengan mempelajari CSE, akuntan dapat membantu mencari

(16)

Penelitian tentang CSE telah banyak dilakukan baik oleh peneliti dalam

negeri, mislnya Wijaya (2003); Indriantoro (2000); Rifa dan Gudono (1998)

maupun oleh peneliti luar negeri, misalnya Igbaria dan Livari (1995); Agarwal et

al. (2000). Telah ada Konsensus umum antara peneliti dengan praktisi bahwa CSE

mempunyai hubungan positif dengan kinerja dalam pelatihan software (Gist et al.

1989) dalam sheng (2003), perceived ease of use sistem komputer (Venkatesh

2000) dan kemampuan mengadaptasi teknologi komputer baru (Burkhart dan

Brass 1989) dalam Sheng (2003). Semua ini berdampak secara positif untuk

kesuksesan penerapan sistem informasi.

Penelitian dengan menggunakan variabel computer self efficacy juga telah

diterapkan dalam dunia pendidikan antara lain oleh Havelka (2003) dan Wijaya

(2003). Menurut Rosen dan Maguire (1990) dalam stone et al (1996), CSE

merupakan salah satu prediktor yang penting bagi mahasiswa untuk mau

mempelajari dan menggunakan sistem akuntansi dipersiapkan untuk menjadi

akuntan yang punya kompetensi antara lain dalam bidang teknologi informasi

yang memadai dan merupakan core dimension dari pendidikan akuntansi dasar

sehingga dapat mendukung tugas-tugasnya sebagai seorang calon akuntan.

Mahasiswa akuntansi perguruan tinggi negeri sebagai calon akuntan harus

mengamati setiap perkembangan teknologi informasi karena akuntan merupakan

satu profesi yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi

tersebut. Terlebih lagi, mahasiswa akuntansi perguruan tinggi negeri lebih

diminati oleh banyak perusahaan karena diyakini memiliki kualitas yang lebih

(17)

ini cenderung menjadi pedoman pembelajaran yang dimiliki oleh perguruan tinggi

lainnya. Namun, belum tentu keberadaaan perguruan tinggi negeri di suatu kota

membuat kualitas pembelajaran menjadi sama. Perbedaan kualitas pembelajaran

khususnya tentang teknologi informasi (dalam hal ini untuk mata kuliah aplikasi

komputer) tersebut dapat diukur dengan indikator computer self efficacy.

Hasil pengukuran CSE dapat menggambarkan kualitas mahasiswa akuntansi

dalam kemampuannya menggunakan komputer/sistem informasi /teknologi

informasi. CSE diyakini dapat membantu mencari strategi yang tepat dalam

penggunaan dan pengembangan teknologi informasi di perusahaan maupun di

perguruan tinggi sehingga dapat meningkatkan kualitas pegawai dan mahasiswa

sehingga akhirnya dapat meningkatkan daya saing.

Oleh karena melihat pentingnya CSE bagi mahasiswa akuntansi dan

mengikuti saran dari penelitian terdahulu untuk lebih memperluas pengambilan

sampel, maka penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul

“Computer Self-Efficacy (CSE) Mahasiswa Akuntansi Dalam Pengguaan

Teknologi Informasi : Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Negeri di Medan”.

Peneliti terdahulu (Rustiana, 2004) melakukan penelitian dengan orientasi

penelitian tinjauan perspektif gender dengan sampel yang diambil hanya

mahasiswa akuntansi semester empat yang sedang mengambil mata kuliah Sistem

Informasi Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya Yogyakarta.

Penulis mencoba melakukan penelitian tentang CSE kembali namun dengan

tinjauan yang lebih luas yaitu angkatan yang akan diuji pada mahasiswa akuntansi

(18)

serta antar stambuk 2008 dan 2009 pda setiap universitas. Alasannya, peneliti

ingin melihat apakah kedua mata kuliah tersebut telah mempengaruhi kemampuan

mahasiswanya dalam penggunaan komputer.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, ada

beberapa identifikasi masalah yang dapat dikemukakan terkait dengan penelitian

ini. Maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam

penggunaan teknologi informasi antar stambuk pada perguruan tinggi negeri

di Medan?

2. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam

penggunaan teknologi informasi berdasarkan gender antar stambuk?

3. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam

penggunaan teknologi informasi berdasarkan gender antar Universitas?

4. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam

penggunaan teknologi informasi untuk setiap stambuk pada Universitas

Negeri Medan?

5. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam

penggunaan teknologi informasi untuk setiap stambuk pada Universitas

(19)

6. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam

perguruan teknologi informasi pada kedua perguruan tinggi negeri di

Medan?

Berdasarkan identifikasi masalah yang cukup luas, Maka penelitian ini

dibatasi pada computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam penggunaan

teknologi informasi untuk stambuk 2008 dan 2009 pada perguruan tinggi negeri di

Medan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi USU

dengan mahasiswa akuntansi UNIMED untuk stambuk 2008?

2. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi USU

dengan Mahasiswa akuntansi UNIMED untuk tahun 2009?

3. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi

Mahasiswa akuntansi UNIMED stambuk 2008 dengan stambuk 2009?

4. Apakah ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi

Mahasiswa akuntansi USU stambuk 2008 dengan stambuk 2009?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mencari bukti empiris perbedaan computer self efficacy mahasiswa

akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi pada USU dan UNIMED

(20)

2. Untuk mencari bukti empiris perbedaan computer self efficacy mahasiswa

akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi pada USU dan UNIMED

utnuk stambuk 2009.

3. Untuk mencari bukti empiris perbedaan computer self efficacy mahasiswa

akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi stambuk 2008 dengan

stambuk 2009 pada Universitas Negeri medan.

4. Untuk mencari bukti empiris perbedaan computer self efficacy mahasiswa

akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi stambuk 2008 dengan

stambuk 2009 pada Universitas Sumatera Utara.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Menambah pengetahuan penulis tentang konsep dan kegunaan dari

computer self efficacy dalam karir sebagai akuntan. Sebagai bahan

pertimbangan oleh pihak Universitas Negeri di Medan untuk

meningkatkan mutu pembelajaran khususnya dalam bidang aplikasi

komputer lanjutan dan sistem informasi akuntansi.

2. Secara teoritis, diharapkan memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu

pengetahuan di bidang Sistem Informasi Akuntansi dan aplikasi komputer.

3. Hasl Penelitian ini diharapkan menjadi acuan dan tambahan informasi bagi

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TEORI KOGNITIF SOSIAL

Teori kognitif sosial ini dicetuskan oleh pakar psikologi perilaku ternama,

Bandura. Teori ini didasarkan pada premis bahwa ada tiga variabel yang saling

mempengaruhi yang lebih dikenal sebagai triadic reciprocall. Ketiga variabel

tersebut adalah lingkungan, perilaku dan orang seperti tampak pada gambar 1 di

bawah ini.

Gambar 2.1

Triadic Reciprocality atau Reciprocal Determinism

Orang (individu)

Lingkungan Perilaku

(Sumber : Compeau dan Higgins 1995)

Gambar 1 menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut saling

mempengaruhi satu dengan yang lain. Individu memilih lingkungan dan

lingkungan mempengaruhinya. Selanjutnya perilaku yang ada dalam situasi ini

dipengaruhi oleh lingkungan atau karakterisktik situasional yang juga dipengaruhi

(22)

Teori kognitif sosial oleh Bandura dalam compeau dan Higgins (1995)

dalam Rustiana (2004) dikembangkan dalam dua set ekspektasi kekuatan kognitif

utama yang menjadi pedoman/guide perilaku. Pada set pertama, ekspektasi

dihubungkan dengan outcome lebih bernilai apabila dibandingkan dengan

individu yang tidak mampu memahami konsekuensi yang menguntungkan.

Kedua, ekspektasi yang disebut sebagai self efficacy yang merupakan kepercayaan

individu mengenai kemampuan untuk membentuk suatu perilaku tertentu.

Adapun defenisi self efficacy menurut Bandura (1986) dalam Campeau dan

Higgins (1995) adalah

“People’s judgmentsof their capabilities to organize and execute courses of

action required to attain designated types of performances. It is concerned

not with the skills one has but with judgements of what one can do with

whatever skills one possesses.”

Definisi tersebut menunjukan bahwa, karakteristik kunci dari konstrak self

efficacy yaitu: komponen skill (keahlian) dan ability (kemampuan) dalam hal

mengorganisir dan melaksanakan suatu tindakan. Dalam konteks komputer, CSE

menggambarkan persepsi individu tentang kemampuannya menggunakan

komputer untuk menyelesaikan tugas-tugas seperti menggunakan paket-paket

software untuk analisis data, menulis surat mail merge dengan menggunakan

word processor yang lebih dari keahlian sederhana seperti memformat disketatau

booting ulang komputer.

Istilah self efficacy merupakan suatu konstrak penting dalam psikologi yang

(23)

(1995) yang dikaitkan dengan variabel-variabel lain. Misalnya, untuk

mempengaruhi keputusan perihal perilaku seperti yang dilakukan oleh Betz dan

Hackett (1981), tanggapan emosional (termasuk stress dan anxiety) dalam

membentuk perilaku Stumpf et al (1987), serta pencapaian kinerja aktualindividu

yang dihubungkan dengan perilaku Locke et al (1984); Wood dan Bandura

(1989).

Dalam riset bidang sistem informasi, banyak peneliti (Compeau dan

Higgins, 1995; Stone et al. 1996; Wijaya 2003) yang telah menguji variabel self

efficacy yang dihubungkan dengan berbagai perilaku komputer.

2.2 PENGERTIAN COMPUTER SELF EFFICACY

Menurut Compeau dan Higgins (1995) CSE didefinisikan sebagai

judgement kapabilitas seseorang untuk menggunakan komputer/sistem

informasi/teknologi informasi. Didasarkan pada teori kognitif sosial yang

dikembangkan oleh Bandura, self efficacy dapat didefinisikan sebagai

kepercayaan seseorang yang mempunyai kemampuan untuk melakukan perilaku

tertentu. Bandura menyatakan bahwa self efficacy yang dirasakan seseorang

memainkan peran penting dalam mempengaruhi motivasi dan perilaku. Hal ini

bukan merupakan penilaian pada masa lalu seseorang dalam menggunakan

komputer, tetapi menyangkut penilaian yang akan dilakukan pada masa depan.

Hasil riset Compeau dan Higgins (1995) menunjukkan, bahwa ada tiga faktor

yang dapat mempengaruhi CSE, Yaitu: (1) dorongan dari pihak lain, (2) pihak lain

(24)

Dorongan dari pihak lain mengacu pada kelompok dan menggunakan

persuasi verbal. Pada factor kedua, seseorang dapat meningkatkan CSEnya karena

mengobservasi dan meniru model perilaku. Ini merupakan cara yang ampuh untuk

mengakuisisi perilaku sebagai model pembelajaran. Sedangkan factor terakhir

yaitu adanya dukungan ini dapat berupa ketersediaan dari pihak organisasi untuk

membantu individu yang membutuhkan peningkatan kemampuan dan juga

persepsi kemampuan diri.

Compeau dan Higgins juga menjelaskan ada tiga dimensi CSE, yaitu: (1)

magnitude, (2) strength, (3) generazability. Dimensi magnitude mengacu pada

tingkat kemampuan yang diharapkan dalam pengunaan computer. Individu yang

mempunyai magnitude CSE yang tinggi diharapkan mampu menyelesaikan

tugas-tugas komputasi yang lebih kompleks dibandingkan dengan individu yang

mempunyai level magnitude CSE yang rendah karena kurangnya dukungan

maupun bantuan. Dimensi ini juga menjelaskan, bahwa tingginya magnitude CSE

seseorang terkait dengan level yang dibutuhkan untuk memahami suatu tugas.

Pada individu yang memiliki level magnitude tinggi mampu menyelesaikan

tugas-tugasnya dengan rendahnya dukungan dan bantuan dari oarng lain, dibandingkan

dengan level magnitude CSE yang rendah. Pada dimensi kedua yakni strength,ini

mengacu pada level keyakinan tentang penilaian atau kepercayaan individu unutk

mampu menyelesaikan tugas-tugas komputasinya dengan baik. Dimensi terkahir

adalah generazability yang mengacu pada tingkat penilaian user yang terbatas

pada domain khusus aktifitas. Dalam konteks komputer, domain ini

(25)

yang mempunyai level generazability CSE yang tinggi diharapkan dapat secara

kompeten mengunakan paket-paket software dan sistem komputer yang berbeda.

Sebaliknya tingkat generazability CSE yang rendah menunjukksn kemampuan

individu dalam mengakses paket-paket software dan system computer secara

terbatas.

Maracas et al. (1998) dan Agarwal et al. (2000) dalam Rustiana

(2004) membagi CSE dalam dua jenis, yaitu general CSE dan specific CSE.

Kedua jenis ini dikontruksikan berhubungan dengan perbedaan tugas-tugas

computer. Secara general CSE didefenisikan sebagai penilaian keahlian individu

dalam menggunakan berbagai aplikasi computer. Sedangkan spesifik CSE adalah

kemampuan spesifik dalam domain komputasi umum.

Ada empat sumber informasi self efficacy menurut Bandura seperti

yang dikutip oleh Compeau dan Higgins (1995), yaitu : (1) guided mastery,(2)

behavior modeling,(3) social persuasion dan physiological states .Sumber

informasi terkuat adalah gude master yang merupakan pengalaman kesuksesan

nyata dalam kaitannya dengan perlaku. Interwaksi yang berhasil antara individu

dengan komputer menyebabkan individu mengembangkan self efficacy-nya lebih

tinggi. Dengan demikian praktik langsung merupakan komponen penting dalam

pelatihan sehingga individu membangun kepercayaan diri sesuai dengan

kemampuannya. Sumber informasi self efficacy kedua adalah permodelan

perilaku/behavior modeling, yang meliputi pengamatan terhadap orang lain dalam

membentuk perilaku sebagai proses pembelajaran. Compeau dan Higgins (1995)

(26)

dapat meningkatkan persepsi self efficacy dan kinerja dalam konteks pelatihan.

Sumber yang ketiga adalah pendekatan persuasive dapat juga mempengaruhi self

efficacy. Jaminan ulang bagi user yang punya kemampuan tentang teknologi dan

menggunakannya dengan sukses dapat membantu para user untuk membangun

kepercayaan. Sumber informasi self efficacy yang terkahir adalah physiological

states, yang menunjukkan perasaan kecemasan/anxiety yang berdampak negative

terhadap self efficacy. Bandura (1986) menyatakan bahwa individu yang

mempunyai perasaan anxiety yang tinggi menunjukkan kurangnya kemampuan

diri. Jadi jika individu merasa cemas/anxiety dalam penggunaan computer, maka

ia memiliki alasan untuk merasa cemas sehingga menunjukkan self efficacy yang

rendah. Berdasarkan penelitian Webster et al. (1990) dalam Compeau dan Higgins

(1995) menemukan hasil, bahwa Computer anxiety dalam proses pelatihan dapat

dikurangi dengan mendorong user untuk berperilaku yang menyenangkan.

2.3 PENELITIAN TERDAHULU

Ada beberpaa penelitian terdahulu yang menjadi pedoman dalam penelitian

ini. Namun, penelitan-penelitian ini bukan untuk menjadi pembanding dalam

menjawab hipotesis tetapi penelitian-penelitian ini akan menjadi acuan pengguran

CSE untuk objek yang akan di teliti.

Tabel 1 Penelitian Terdahulu

(27)

C.A Higgins development of

measure and initial

test

Efficacy also provided

enchanced insight

may be a practical

(28)

perpektif gender

CSE didefenisikan sebagai penilaian kemampuan seseorang untuk

(29)

Higgins 1995). Konsep ini dipandang penting disebabkan pesatnya perkembangan

teknologi informasi yang harus diimbangi dengan kemampuan para pengguna

(Users). Mahasiswa akuntansi perguruan tinggi negeri sebagai calon akuntan

harus mengamati setiap perkembangan teknologi karena akuntan merupakan satu

profesi yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi tersebut.

Terlebih lagi, mahasiswa akuntansi perguruan tinggi negeri lebih diminati oleh

banyak perusahaan karena diyakini memiliki kualitas yang lebih dapat dipercaya.

Kualitas pembelajaran yang dimiliki oleh perguruan tinggi lainnya. Namun, belum

tentu keberadaan perguruan tinggi negeri di satu kota lantas membuat kualitas

pembelajran menjadi sama.

Perbedaan kualitas pembelajaran khususnya tentang teknologi informasi

tersebut dapat diukur dengan indikator computer self-efficacy. Hasil pengukuran

CSE dapat menggambarkan kualitas mahasiswa akuntansi dalam kemampuannya

menggunakan computer/system informasi/teknologi informasi. CSE diyakini

dapat membantu para akuntan perusahaan maupun akuntan pendidik untuk

membantu mencari strategi yang tepat dalam penggunaan danpengembangan

teknologi informasi di perusahaan maupun di perguruan tinggi sehingga akhirnya

dapat meningkatkan daya saing.

2.5 HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis yang akan diuji

(30)

H1 : Ada perbedaan computer self efficacy pada mahasiswa akuntansi stambuk USU dengan mahasiswa akuntansi UNIMED untuk stambuk 2008

H2 : Ada perbedaan computer self efficacy pada mahasiswa akuntansi stambuk USU dengan mahasiswa akuntansi UNIMED untuk stambuk 2009

H3 : Ada perbedaan computer self efficacy pada mahasiswa akuntansi UNIMED stambuk 2008 dengan stambuk 2009

(31)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada lingkungan mahasiswa-mahasiswi S1 jurusan

akuntansi Perguruan Tinggi Negeri di Medan yaitu USU dan UNIMED.

Penelitian ini mulai dilakukan pada 20 Desember 2011 sampai dengan 28

Desember 2011

3.2 JENIS PENELITIAN 3.2.1 Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S1

akuntansi regular stambuk regular stambuk 2007 dan stambuk 2008 Universitas

Sumatera Utara (USU) dan Universitas Negeri Medan (UNIMED)

Sampel

Pemilihan sampel dilakukan dengan metode probability Sampling dengan

cara Simple Random Sampling, yaitu seluruh elemen dalam populasi

diperhitungkan dan setiap elemen mempunyai kesempatan yang sama untuk

terpilih sebagai subyek. Data sampel yang diperlukan diambil dari mahasiswa S1

akuntansi regular stambuk 2007 dan 2008 yang telah mengambil/mendapatkan

(32)

Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan

teknik pengumpulan data menggunakan Metode Angket dan Wawancara. Angket

yang dibagikan terdiri dari dua bagian. Bagian yang pertama berisi 34 item

pertanyaan CSE dan bagian kedua berisi 16 pertanyaan yang digunakan sebagai

informasi pendukung.

3.3 Variabel dan Definisi Operasional 3.3.1 Variabel Penelitian

Pada penelitian ini hanya terdapat satu variable yaitu Computer Self

Efficacy. Ada 34 item pertanyaan yang digunakan unutk mengukur level

Computer Self Efficacy untuk mengetahui kemampuan user dalam menggunakan

responden tentang item-item kuesioner.

1. Angka 1 berarti sangat tidak setuju

2. Angka 2 berarti tidak setuju

3. Angka 3 berarti ragu-ragu

4. Angka 4 berarti setuju

5. Angka 5 berarti sangat setuju

3.3.2 Definisi Operasional Computer Self Efficacy

Computer Self Efficacy didefenisikan sebagai kemampuan pengguna

aplikasi computer, system operasi, penangan file dan perangkat keras,

penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard. Ada 3 dimensi Computer

(33)

magnitude mengacu pada tingkat kemampuan yang diharapkan dalam penggunaan

computer. Dimensi strength mengacu pada level keyakinan tentang penilaian atau

kepercayaan individu untuk mampu menyelesaiakan tugas-tugas komputasinya

dengan baik. Dimensi generazability mengacu pada tingkat penilaian users yang

terbatas pada domain khusus aktifitas.

3.4 Teknik Analisa Data 3.4.1 Uji Kualitas Data

Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk memastikan bahwa masing-masing item dalam

instrument penelitian mampu mengukur variabel yang ditetapkan dalam penelitian

ini. Sebuah instrument dikatakan valid, jika instrument tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. (sugiyono,2005:109). Uji validitas

dilakukan dengan corrected item-total correlation dengan kriteria jika r hitung ≥ r

table (uji dua sisi dengan sig 0.05) maka instrument penelitian dapat dikatakan

valid.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas berarti ketepatan atau konsistensi suatu ukuran dan alat ukur.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas konsistensi

internal. Instrument dikatakan reliable atau cukup atau cukup andal jika memiliki

cronbach alpha yang menunjukkan nilai > 0.5

(34)

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji perbedan rata-rata

dengan pengujian dua sampel tidak berhubungan (independent Sample T-Test)

dengan rumus :

X1 –X2

t =

(n1-1)S1 2

+ (n2-1)S2 2

n1 + n2- 2

Namun, sebelum dilakukan Uji T test sebelumnya dilakukan uji kesamaan

varian (homogenitas) dengan F test (levene’s Test), artinya jika varian sama maka

Uji T menggunkan Equal Varians Assumed (diasumsikan varian berbeda). Criteria

pengujian uji F adalah jika P value > 0,05 varian adalah sama jika P value < 0,05

varian adalah berbeda.

1 n1

(35)

3.4.3 Jadwal Penelitian

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian November

2011

Desember

2011

Januari

2012

Februari

2012

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan Proposal

Skripsi

Bimbingan Proposal

Skripsi

Seminar Proposal

Skripsi

Bimbingan dan

Penulisan Skripsi

(36)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

Data yang diperlukan untuk penelitian ini dikumpulkan dengan

mengirimkan kuesioner pada sejumlah mahasiswa akuntansi program S1 regular

stambuk 2008 dan stambuk 2009 Universitas Sumatera Utara dan mahasiswa

akuntansi program S1 regular stambuk 2008 dan 2009 Universitas Negri Medan.

Adapun komposisi responden dari tiap-tiap universitas dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. USU = 40 responden

2. UNIMED = 40 responden

Jumlah 80 responden

4.2 HASIL PENELITIAN

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Universitas

Dari hasil penelitian yang diambil sebagai objek penelitian oleh penelitian

dari jurusan akuntansi dua universitas negeri yang ada di Medan

TABEL 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Universitas

Nama Universitas Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

(37)

UNIMED 40 50

Total 80 100

Berdasarkan Tabel 4.1, dapat diketahui bahwa dari 80 responden, 40

merupakan mahasiswa akuntansi USU dengan persentase sebesar 50 % dan 40

merupakan mahasiswa akuntansi UNIMED dengan persentase 50%. Dengan

demikian tidak terdapat perbedaan jumlah antara mahasiswa akuntansi USU

dengan mahasiswa akuntansi UNIMED tidak begitu besar.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin TABEL 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

Laki-laki 30 37.5

Perempuan 50 62.5

Total 80 100

Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner), 2012

Berdasarkan Tabel 4.2, dapat diketahui bahwa dari 80 responden, 30 orang

berjenis kelamin laki-laki dengan persentase sebesar 37.5% dan 50 orang berjenis

kelamin perempuan dengan persentase 62.5%. dengan demikian diketahui bahwa

jumlah responden perempuan lebih besar dibandingkan dengan jumlah responden

(38)

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk TABEL 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk

Universitas Stamuk Jumlah (Orang) Persentase (%)

USU 2008 20 25

2009 20 25

UNIMED 2008 20 25

2009 20 25

Total 80 100%

Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner), 2012

Berdasarkan Tabel 4.2, dapat diketahui bahwa dari 80 responden, 40

responden USU yang terdiri dari 20 atau 25% merupakan stambuk 2008 dan 20

atau 25% merupakan stambuk 2009. Responden UNIMED berjumlah 40 orang

terdiri dari 20 orang atau 25% merupakan stambuk 2008 dan 20 orang atau 25%

merupakan stambuk 2009.

4.2.1 Uji Kualitas Data 4.2.1.1 Uji Validitas

Untuk menguji validitas setiap butir maka sekor-skor yang ada poada butir

yang dimaksud berkorelasi dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X

dan skor total dipandang sebagai nilai Y. Dengan diperolehnya indeks validitas

setiap butir dapat diketahui dengan pasti butir-butir manakah yang tidak

memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengingkapkan sesuatu yang akan

(39)

Uji validitas dilakukan pada 30 orang mahasiswa akuntansi di USU yang

merupakan responden di luar responden sampel tersebut. Uji validitas pada n = 30

maka diperoleh hasil validitas sebesar 0.361.

4.5 Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

(40)

Pertanyaan No 21 125.0667 302.616 .592 .957 Valid

Pertanyaan No 22 125.4000 298.938 .723 .956 Valid

Pertanyaan No 23 125.7000 299.803 .511 .958 Valid

Pertanyaan No 24 125.1000 296.714 .684 .956 Valid

Pertanyaan No 25 125.0000 295.241 .753 .956 Valid

Pertanyaan No 26 125.5333 305.223 .648 .957 Valid

Pertanyaan No 27 125.1667 300.420 .665 .956 Valid

Pertanyaan No 28 125.0000 295.931 .729 .956 Valid

Pertanyaan No 29 125.3333 299.678 .713 .956 Valid

Pertanyaan No 30 125.3333 305.885 .601 .957 Valid

Pertanyaan No 31 125.2667 302.823 .720 .956 Valid

Pertanyaan No 32 125.6000 305.903 .508 .957 Valid

Pertanyaan No 33 125.4000 308.800 .437 .958 Valid

Pertanyaan No 34 125.6667 298.299 .694 .956 Valid

4.2.1.2 Uji Reliabilitas

Setelah diuji keabsahaannya, item-item dalam penelitian ini harus diuji

keadandalannya. Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah

kuesioner dapat memberikan ukuran yang konsisten atau tidak. Instrumen

(kuesioner) yang andal erarti mampu mengungkapkan data yang dapat dipercaya.

Untuk uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan pengukuran one shot atau

pengukuran sekali saja. Nilai cronbach alpha menunjukkan nilai > 0.6 yang

mengisyaratkan bahwa data yang dikumpulkan dengan menggunakan instrument

tersebut reliabel. Hasil perhitungan dapat digambarkan sebagai berikut:

(41)

Cronbach's Alpha N of Items

.958 34

Nilai cronbach alpha menunjukkan nilai 0.958 > 0.6 yang mengisyaratkan

bahwa data yang dikumpulkan dengan menggunakan instrument tersebut reliabel

4.2.2 Gambaran Computer Self Eficacy untuk Setiap Stambuk pada Setiap Universitas

CSE didefenisikan sebagai kemampuan pengguna aplikasi komputer, sistem

operasi, penanganan file dan perangkat keras, penyimpanan data dan penggunaan

tombol keyboard (Indriantoro dalam Rustiana 2004). Untuk mengukur

kemampuan-kemampuan tersebut ada 34 iem pertanyaan yang digunakan yang

terbagi ke dalam tiga bagian:

1. Untuk mengukur tingkat kemampuan mahasiswa dalam penyimpanan data dan

penggunaan tombol keyboard, dilihat dari item pertanyaan nomor 1-13.

2. Untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam penanganan file dan perangkat

keras dilihat dari item pertanyaan nomor 14-25

3. Untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam penanganan aplikasi komputer

dan sistem operasi dilihat dari item pertanyaan nomor 26-34.

Dilihat dari kuesioner yang telahberhasil dikumpulkan baik dari USU

maupun UNIMED gambaran computer self efficacy dari kedua universitas

tersebut dikelompokkan untuk setiap stambuk sehingga perbedaan kemampuan

(42)

1. Universitas Sumatera Utara (USU)

a. Stambuk 2008

Berikut ini adalah data dari 20 responden mahasiswa akuntansi USU

stambuk 2008 yang telah mengisi kuesioner:

NO SS S R TS STS Jlh

Responden

Nilai Rata-rata

Kategori Keterangan Tingkatan

(43)

17 12 8 0 0 0 20 72 3.60 Rendah penanganan

Kategori-kategori pada tabel diperoleh dengan mambandingkan rata-rata

setiap item perytanyaan dengan jumlah rata-rata seluruh item pertanyaan. Jika

(44)

dan jika rata-rata setiap item pertanyaan < 4.01 maka termsuk ke dalam kategori

rendah.

Dari tabel dapat disimpulkan bahwa computer self effficacy mahasiswa

akuntansu stambuk 2008 USU tinggi. Kemampuan mahasiswa akuntansi stambuk

2008 pada tingkat penyimpanana data dan penggunaan tombol keyboard serta

kemampuan dalam penanganan file dan perangkat keras tergolong tinggi.

Sedangkan untuk tingkat kemampuan dalam penanganan aplikasi komputer dan

sistem operasi masih sangat minim. Hal tersebut dibuktikan dengan kemampuan

menjawab kuesioner pada tingkat kemampuan dalam penanganan file dan

perangkat keras. Dari 12 pertanyaan yang diajukan 9 pertanyaan (pertanyaan no

1,4,5,6,7,9, 10,dan 11 dengan skor antara 81-85) yang berkategorikan tinggi.

Begitu juga halnya dengan kemampuan mahasiswa dalam menjawab kuesioner

pada tingkat kemampuan dalam penanganan file dan perangkat keras kuesioner.

Dari 12 pertanyaan yang diajukan ada 6 pertanyaan (pertanyaan no 15, 16, 18, 19,

22 dan 24 dengan skor antara 84-85) yang berkatogarikan tinggi. Sedangkan untuk

tingkat kemampuan penanganan aplikasi komputer dan sistem operasi dari hanya

sekitar 5 pertanyaan yang bernilai tinggi yaitu pada item pertanyaan nomor

25,26,32,33 dan 34 yaitu dengan skor antara 82-86 namun tergolong berkategori

sedang sebab item pernyataan lainnya bernilai di bawah rata-rata.

b. Stambuk 2009

Berikut ini adalah data dari 20 responden mahasiswa akuntansi USU

(45)

NO SS S R TS STS Jlh

Responden

Nilai Rata-rata

Kategori Keterangan Tingkatan

(46)

21 15 5 0 0 0 20 85 4.25 Tinggi kuesioner

Kategori-kategori pada tabel diperoleh dengan mambandingkan rata-rata

setiap item perytanyaan dengan jumlah rata-rata seluruh item pertanyaan. Jika

rata-rata setiap item pertanyaan > 3.94 maka termasuk ke dalam kategori tinggi

dan jika rata-rata setiap item pertanyaan < 3.94 maka termsuk ke dalam kategori

rendah.

Dari tabel dapat disimpulkan bahwa computer self effficacy mahasiswa

(47)

stambuk 2008 ini sudah baik untuk tingkatan kemampuan dalam penanganan file

dan perangkat keras kuesioner. Sedangkan untuk tingkatkemampuan dalam

penyimnpanan data dan penggunaan tombol keyboard masih tergolong rendah.

Sedangkan untuk tingkat kemampuan dalam penanganan aplikasi komputer dan

sistem operasi sudah cukup baik. Dari 12 pertanyaan yang diajukan mengenai

kemampuan menjawab kuesioner pada tingkat kemampuan dalam penanganan file

dan perangkat keras 5 pertanyaan diantaranya pertanyaan no 16,17,18, 21 dan 22

memiliki skor antara 81-85 yang berkategorikan tinggi. Sedangkan untuk

pertanyaan mengenai kemampuan mahasiswa dalam penyimpanan data dan

penggunaan tombol keyboard dari 12 pertanyaan hanya 5 pertanyaan yang

memiliki skor tinggi antara 83-86 yaitu pada pertanyaan nomor 2,6,8,9, dan 10

namun dikategrikan rendah sebab skor pertnyaan lainnya di bawah nilai rata-rata.

Pada pertanyyan mengenai tingkat kemampuan dalam penggunaan aplikasi

komputer dan sistem informasi dari 12 pertanyaan 5 pertnayaan bernilai tinggi

antara 81-86 yaitu pada pertanyaan nomor 24,26,27,28, dan 33 namun

dikategorikan sedang sebab nilai lainnya di bawah rata-rata namun masih bernilai

tinggi.

2. Universitas Negeri Medan (UNIMED)

a. Stambuk 2008

Berikut ini adalah data dari 20 responden mahasiswa akuntansi UNIMED

stambuk 2008 yang telah mengisi kuesioner:

NO SS S R TS STS Jlh

Responden

Nilai Rata-rata

(48)
(49)

23 0 17 3 0 0 20 83 4.15 Tinggi

Kategori-kategori pada tabel diperoleh dengan mambandingkan rata-rata

setiap item perytanyaan dengan jumlah rata-rata seluruh item pertanyaan. Jika

rata-rata setiap item pertanyaan > 3.84 maka termasuk ke dalam kategori tinggi

dan jika rata-rata setiap item pertanyaan < 3.84 maka termsuk ke dalam kategori

rendah.

Dari tabel dapat disimpulkan bahwa computer self effficacy mahasiswa

akuntansu stambuk 2008 UNIMED masih rendah. Kemampuan mahasiswa

akuntansi stambuk 2008 ini masih pada tingkat penanganan file dan perangkat

(50)

tombol keyboard dan kemampuan dalam penanganan aplikasi komputer dan

sistem operasi masih sangat minim. Terbukti dari pada pertanyyan mengenai

kemampuan mahasiswa dalam penyimpanan data dan penggunaan tombol

keyboard dimana dari 12 pertanyaan terdapat hanya 5 pertanyaan yang bernilai

skor tinggi yaitu pertanyaan nomor 1, 3, 6, 9, dan 11 sedangkan pertanyaan lain

bernilai di bawah rata-rata.sedangkan untuk pertanyaan mengenai tingkat

kemampuan dalam pengggunaan aplikasi komputer dan sistem operasi dari 10

pertanyaan hanya 5 pertanyaan yang memiliki skor tinggi yaitu pada pertanyaan

nomor 25, 29, 32 dan 34 sedangkan pertanyaan lainnya bernilai di awah rata-rata.

b. Stambuk 2009

Berikut ini adalah data dari 20 responden mahasiswa akuntansi UNIMED

stambuk 2009 yang telah mengisi kuesioner:

NO SS S R TS STS Jlh

Responden

Nilai Rata-rata

Kategori Keterangan Tingkatan

(51)
(52)

31 0 13 7 0 0 20 73 3.65 Rendah komputer

dan sistem

operasi

32 0 8 12 0 0 20 68 3.40 Rendah

33 5 15 0 0 0 20 85 4.25 Rendah

34 0 7 13 0 0 20 73 3.65 Rendah

TOTAL 3.88

Sumber: data diolah

Kategori-kategori pada tabel diperoleh dengan mambandingkan rata-rata

setiap item perytanyaan dengan jumlah rata-rata seluruh item pertanyaan. Jika

rata-rata setiap item pertanyaan > 3.88 maka termasuk ke dalam kategori tinggi

dan jika rata-rata setiap item pertanyaan < 3.88 maka termsuk ke dalam kategori

rendah.

Dari tabel dapat disimpulkan bahwa computer self effficacy mahasiswa

akuntansi stambuk 2009 UNIMED masih rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan

kemampuan dalam penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard. Dari 12

pertanyaan yang diajukan 6 pertanyaan (pertanyaan no 4,5,6,8,9, dan10). Bernilai

tringgi Tingkat kemampuan mahasiswa dalam penanganan file dan perangkat

keras juga rendah, terbukti dari 12 pertanyaan yang diajukan, 5 pertanyaan

memiliki skor tinggi yaitu pada pertanyaan nomor 14, 17, 19, 23 dan 24. Begitu

juga halnya dengan kemampuan mahasiswa dalam menjawab kuesioner pada

tingkat kemampuan dalam penggunaan aplikasi komputer dan sistem operasi. Dari

10 pertanyaan yang diajukan hanya 5 pertanyaan (pertanyaan no25, 27, 28, 29 dan

(53)

mahasiswa stambuk 2009 UNIMED tergolong paling rendah diantara seluruh

sampel.

4.2.3 Korelasi Antar Variabel

Korelasi antar variabel dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antar

variabel pada setiap hipotesis. Untuk hipotesis pertama, korelasi antar stambuk

2008 USU dan stambuk 2008 UNIMED dapat dilihat sebagai berikut:

Correlations 1

usu 08 unimed 08

usu 08 Pearson Correlation 1 .773**

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

unimed 08 Pearson Correlation .773** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Pada tabel 10 dapat dilihat bahwa stambuk 2008 USU berkorelasi dengan

stambuk 2008 UNIMED dengan tingkat signifikasi p <0.05 (2 sisi).

Untuk hipothesis kedua, korelasi antar stambuk 2009 USU dan stambuk

2009 UNIMED dapat dilihat sebagai berikut:

Correlations 2

usu 09 unimed 09

(54)

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

unimed 09 Pearson Correlation .829** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Pada tabel 11 dapat dilihat bahwa satmbuk 2009 USU erkorelasi dengan

stambuk 2009 UNIMED denfgan tingkat signifikasi p < 0.05 (2 sisi).

Untuk hipothesis ketiga, korelasi antar stambuk 2008 USU dan stambuk

2009 USU dapat dilihat sebagai berikut:

Correlations 3

usu 08 usu 09

usu 08 Pearson Correlation 1 .984**

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

usu 09 Pearson Correlation .984** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Pada tabel 12 dapat dilihat bahwa stambuk 2008 USU dan stambuk 2009

USU berkorelasi dengan tingkat signifikasi p<0.05 (2 sisi)

Untuk hipothesis keempat, korelasi antar stambuk 2008 UNIMED dengan

(55)

Correlations 4

unimed 08 unimed 09

unimed 08 Pearson Correlation 1 .980**

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

unimed 09 Pearson Correlation .980** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Pada tabel 13 dapat dilihat bahwa stambuk 2008 UNIMED dan stambuk

2009 UNIMED berkorelasi dengan tingkat signifikasi p<0.05 (2 sisi)

4.2.4 Uji Hipotesis 4.2.4.1. Hipotesis 1

Pada hipothesis 1 dinyatakan ada perbedaan CSE mahasiswa akuntansi

USU dan UNIMED untuk stambuk 2008. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat

sebagai berikut:

(56)

F Sig. T df

nilai Equal variances

assumed

.284 .774 5.131 38 .002 15.850 3.745 2.293 11.407

Equal variances

not assumed

5.131 37.873 .002 15.850 3.745 2.292 11.408

Berdasarkan hasil uji F (levene’s test) diperoleh bahwa nilai P value ( 0.774

> 0.05). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian Mahasiswa

USU dan UNIMED untuk stambuk 2008 adalah sama). Dengan ini penggunaan

uji t menggunakan equal variance assumed ( diasumsikan kedua varian sama).

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikasi alpha= 5%.

Tingkat signifikasi dalam hal ini berarti kita mengambil resiko salah dalam

mengambil keputusan untuk menoilak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya

5%. Dari tabel di atas didapat nilai t hitung (equal variancer assumed) adalah

5.131 . Tabel distribusi t dicari dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 40-2 = 38

diperoleh t tabel sebesar 2.024. Oleh karen nila t hitung > t tabel (5.131 > 2.024)

dan P value ( 0.02 < 0.05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan

Computer Self Eficacy (CFE) mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi

informasi antara stambuk 2008 USU dengan stambuk 2008 UNIMED.

Perbedaan rata-rata (mean different) sebesar 15.850 (136.45 - 130.60), dan

(57)

4.2.4.2. Hipotesis 2

Pada hipothesis 1 dinyatakan ada perbedaan CSE mahasiswa akuntansi

USU dan UNIMED untuk stambuk 2009. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat

sebagai berikut:

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

nilai Equal variances

assumed

.012 .914 4.723 38 .003 12.150 5.976 3.874 18.174

Equal variances

not assumed

4.723 37.648 .003 12.150 5.976 3.876 18.176

Berdasarkan hasil uji F (levene’s test) diperoleh bahwa nilai P value (0.914

> 0.05). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian Mahasiswa

USU dan UNIMED untuk stambuk 2009 adalah sama). Dengan ini penggunaan

(58)

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikasi alpha= 5%.

Tingkat signifikasi dalam hal ini berarti kita mengambil resiko salah dalam

mengambil keputusan untuk menoilak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya

5%. Dari tabel di atas didapat nilai t hitung (equal variancer assumed) adalah

4.723 . tabel distribusi t dicari dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 40 – 2 = 38

diperoleh t tabel sebesar 2.024. Oleh karen nila t hitung > t tabel (4.723 > 2.024)

dan P value (0.003 < 0.05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan

Computer Self Eficacy (CFE) mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi

informasi antara stambuk 2009 USU dengan stambuk 2009 UNIMED.

Perbedaan rata-rata (mean different) sebesar 12.150 (134.10 – 131.95), dan

perbedaan berkisar antara 3.874 sampai 18.174.

4.2.4.3. Hipotesis 3

Pada hipotesis 1 dinyatakan ada perbedaan CSE mahasiswa akuntansi

USU untuk stambuk 2008 dan stambuk 2009. Hasil pengujian hipotesis dapat

dilihat sebagai berikut:

Group Statistics

USU

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

nilai USU '08 20 136.45 8.426 1.884

USU '09 20 134.10 8.944 2.000

(59)

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Berdasarkan hasil uji F (levene’s test) diperoleh bahwa nilai P value (0.594

> 0.05). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian Mahasiswa

USU untuk stambuk 2008 dan stambuk 2009 adalah sama). Dengan ini

penggunaan uji t menggunakan equal variance assumed (diasumsikan kedua

varian sama).

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikasi alpha= 5%.

Tingkat signifikasi dalam hal ini berarti kita mengambil resiko salah dalam

mengambil keputusan untuk menoilak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya

5%. Dari tabel di atas didapat nilai t hitung (equal variancer assumed) adalah

5.855 . tabel distribusi t dicari dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 40 – 2 = 38

diperoleh t tabel sebesar 2.024. Oleh karen nila t hitung > t tabel (5.855 > 2.204)

(60)

Computer Self Eficacy (CFE) mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi

informasi antara stambuk 2008 USU dengan stambuk 2009 USU.

Perbedaan rata-rata (mean different) sebesar 12.350 (136.45 – 134.10), dan

perbedaan berkisar antara 3.212 sampai 20.912.

4.2.4.4. Hipotesis 4

Pada hipotesis 1 dinyatakan ada perbedaan CSE mahasiswa akuntansi

UNIMED untuk stambuk 2008 dan stambuk 2009. Hasil pengujian hipotesis dapat

dilihat sebagai berikut:

Variances t-test for Equality of Means

(61)

Berdasarkan hasil uji F (levene’s test) diperoleh bahwa nilai P value (0.776

> 0.05). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian Mahasiswa

UNIMED untuk stambuk 2008 dan stambuk 2009 adalah sama). Dengan ini

penggunaan uji t menggunakan equal variance assumed ( diasumsikan kedua

varian sama).

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikasi alpha= 5%.

Tingkat signifikasi dalam hal ini berarti kita mengambil resiko salah dalam

mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya

5%.

Dari tabel di atas didapat nilai t hitung (equal variance assumed) adalah

4.454 . tabel distribusi t dicari dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 40 – 2 = 38

diperoleh t tabel sebesar 2.024. Oleh karen nila t hitung > t tabel (4.454 > 2.024)

dan P value (0.003 < 0.05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan

Computer Self Eficacy (CFE) mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi

informasi antara stambuk 2008 UNIMED dengan stambuk 2009 UNIMED.

Perbedaan rata-rata (mean different) sebesar 11.350 (130.60 – 131.95), dan

perbedaan berkisar antara 2.369 sampai 24.669.

4.3 Hasil Pembahasan

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang

bersumber dari jawaban responden. Responden penelitian ini adalah mahasiswa

akuntansi stambuk 2008 da 2009 yang berasal dari USU dan UNIMED. Juimlah

(62)

semuayaitu 40 kuesioner dari USU dengan keterangan 20 kuesioner untuk

stambuk 2008 dan 20 kuesioner untuk stambuk 2009, dan 40 kuesioner dari

UNIMED dimana 20 kuesioner untuk stambuk 2008 dan 20 kuesioner untuk

stambuk 2009.

Pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan

reliabilitas terhadap data yang terkumpul (diolah). Dari hasil pengujian validitas

ditemukan bahwa pada output tabel pengolahan SPSS, nilai r hitung berada pada

nilai yang lebih besar dibanding nilai r kritisnya, sehingga disimpulkan bahwa

data adalah valid.

Demikian halnya dengan reliabilitasnya, nilai cronbach alpha nya adalah

lebih basar dari 0.6 sehingga data disimpulkan reliabel.

Dalam penelitian ini dilakukan juga uji hipotesis 1 (ada perbedaan CSE

antara mahasiswa akuntansi USU dengan mahasiswa akuntansi UNIMED untuk

stambuk 2008) diuji dengan uji beda rata-rata dua sampel tidak berhubungan

(Independent Sampel T Test). Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t-hitung

> nilai t-tabel (5.313 > 2.024) dan P value (0.002 < 0.05), sehingga Hipotesis

adalah diterima.

Hipotesis 2 (ada perbedaan CSE antara mahasiswa akuntansi USU dengan

mahasiswa akuntansi UNIMED untuk stambuk 2009) diuji dengan uji beda

rata-rata dua sampel tidak berhubungan (Independent Sampel T Test). Hasil pengujian

menunjukkan bahwa nilai t-hitung > nilai t-tabel (4.723 > 2.024) dan P value

(63)

Hipotesis 3 (ada perbedaan CSE antara mahasiswa akuntansi USU untuk

stambuk 2008 denga stambuk 2009) diuji dengan uji beda rata-rata dua sampel

tidak berhubungan (Independent Sampel T Test). Hasil pengujian menunjukkan

bahwa nilai t-hitung > nilai t-tabel (5.855 > 2.024) dan P value (0.002 < 0.05),

sehingga Hipotesis adalah diterima.

Hipotesis 4 (ada perbedaan CSE antara mahasiswa akuntansi UNIMED

untuk stambuk 2008 denga stambuk 2009) diuji dengan uji beda rata-rata dua

sampel tidak berhubungan (Independent Sampel T Test). Hasil pengujian

menunjukkan bahwa nilai t-hitung > nilai t-tabel (4.454 > 2.024) dan P value

(0.003 < 0.05), sehingga Hipotesis adalah diterima.

Hasil penelitian ini didukung beberapa fakta di lapangan diambil bersama

pada saat penyebaran kuesioner berlangsung. Sebelum penelitian ini dilakukan,

ada beberapa dugaan penyebab terjadinya perbedaan CSE baik antar stambuk

pada kedua universitas maupun antar stambuk pada masing-masing universitas.

Dugaan-dugaan tersebut lalu dibuat menjadi draft pertanyaan yang akan dijawab

oleh responden bersamaan dengan kuesioner. Dari 16 pertanyaan yang menurut

peneliti dapat memberikan informasi tambahan tenatang adanya peredaan

computrer self efficacy dan dari 16 pertanyaan tersebut terdapat lima dugaan yang

dapat menyebabkan perbedaan CSE antar stambuk untuk setiap universitas

maupun untuk masing-masing universitas. Dengan dugaan-dugaan tersebut antara

lain:

1. Adanya mahasiswa yang telah melakukan kursus komputer baik di luar

(64)

Dari hasil penelitian diketahui bahwa mahasiswa akuntansi baik USU maupun

UNIMED melakukan kursus komputer dan kebanyakan di lakukan di luar

unioversitas.

2. Adanya mahasiswa yang menyukai hal- hal yang berkaitan dengan komputer.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa mahasiswa akuntansi di USU maupun

UNIMED memiliki minat dan menyukai hal- hal yang berkaitan dengan

komputer, hal ini dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang melakukan

kursus komputer di luar universitas dan mahasiswa USU diketahui lebih banyak

dibandingkan mahasiswa UNIMED.

3. Adanya perbedaan penempatan mata kuliah aplikasi komputer dari jumlah

SKS yang diberikan.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa USU menempatkan mata kuliah aplikasi

komputer pada smester 4 dengan bobot SKS 2, sedangkan UNIMED membagi

mata kuliah tersebut pada 3 smester, smester 3 untuk penmgantar aplikasi

komputer dengan bobot SKS 2, smester 4 untuk aplikasi komputer dengan bobot

SKS 2 dan smester 5 untuk aplikasi komputer lanjutan dengan bobot SKS 3.

4. Adanya perbedaan metode pengajaran dosen

Dari hasil penelitian diketahui bahwa metode pengajaran dosen untuk mata

kuliah aplikasi komputer di USU menggunakan CD tutorial, handbook dan juga

diktat. Dosen benar-benar memimbing mahasiswa untuk setiap pertemuan, namun

demikian mahasiswa akuntansi USU juga memiliki kemauan yang besar untuk

belajar dengan mandiri. Untuk UNIUMED, metode pengajaran dosen untuk mata

(65)

lebih menanamkan kemandirian belajar untuk dapat menguasai CD tutorial yang

telah diberikan.

5. Adanya perbedaan latar pendidikan dosen

Dari hasil penelitian diketahui bahwa latar belakang pendidikan dosen

pengajar untuk mata kuliah aplikasi komputer USU berasal dari fakultas ilmu

komputer sehingga dosen tersebut lebih menguasai materi aplikasi komputer

karena memang merupakan bidangnya. Sedangkan latar belakang pendidikan

dosen pengajar untuk mata kuliah aplikasi komputer UNIMED berasal dari

fakultas ekonomi.

6. Adanya perbedaan minat mahasiswa dalam memahami dan mendalami

teknologi informasi

Dari hasil penelitian diketahui bahwa mahasiswa akuntansi USU lebih

memiliki minat yang besar untuk memahami dan mendalmi teknologi informasi

diandingkan mahasiswa UNIMED.

Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil CSE USU lebih

besar dari pada UNIMED. Hal ini disebabkan karena besarnya minat belajar

mahsiswa USU dalam memahami dan mendalami mata kuliah terutama aplikasi

komputer dibandingkan mahasiswa UNIMED. Selain itu mahasiswa USU lebih

banyak diberikan tugas- tugas yang pengerjaannya dilakukan dengan mengunakan

komputer sehingga mahsiswa akhirnya mampu menggunakan komputer dengan

baik.

Perbedaan CSE antara stambuk 2008 dengan stambuk 2009 di USU

(66)

karena tidak ada perbedaan dalam hal metode pengajaran dan kualitas dosen di

USU.

Perbedaan CSE antar stambuk 2008 dengan stambuk 2009 di UNIMED juga

disebakan perbedaan minat mahasiswa dalam memahami dan mendalami

teknologi informasi . Mahasiswa stambuk 2008 lebih banyak yang menyelesaikan

kursus komputer di luar universitas dari pada mahasiswa stambuk 2009.

Perbedaan CSE ini jika dikaitkan dengan teori computer self efficacy maka

penelitian ini mengarah pada pembuktian dimensi CSE yaitu magnitude. Dimensi

magnitude merupakan dimensi yang mengacu pada tingkat kemampuan yang

diharapkan dalam penggunaan komputer yang dipenagruhi oleh tiga faktor yaitu

dorongan dari pihak lain, pihak lain sebagai pengguna dan dukungan (Compeau

dan Higgins, 1995).

Mahasiswa akuntansi USU stambuk 2009 juga memilki magnitude CSE

yang tinggi jika diandingkan dengan mahsiswa akuntansi UNIMED stambuk

2009. Hal ini juga disebabkan kutangnya dorongan dan dukungan dari dosen.

Hasil gambaran CSE untuk stambuk 2008 dan 2009 USU serta UNIMED

menunjukkan kemampuan mahasiswa masih terbatas pada tingkat penyimpanan

data dan penggunaan tombol keyboard. Sedangkan stambuk 2008 USU

menunjukkan kemampuan mahasiswa berada pada tingkat penyimpanan data dan

penggunaan tombol keyboard serta kemampuan dalam penanganan file dan

(67)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis deta yang dikumpulkan, maka kesimpulan yang

dapat ditarik dari penelitian ini adalah:

1. Ada perbedaan CSE antara mahasiswa akuntansi stambuk 2008 USU

dengan mahasiswa akuntansi stambuk 2008 UNIMED adalah tidak dapat

ditolak (hipotesis ini diterima). Perbedaan rata-rata (mean difference)

sebesar 15.850, dan perbedaan berkisar antara 2.293 sampai 11.407. mean

untuk grup data USU sebesar 136.45 sedangkan UNIMED sebesar 130.60.

2. Ada peredaan CSE antara mahasiswa stambuk 2009 USU dengan stambuk

2009 UNIMED adalah tidak dapat ditolak (hipotesis ini diterima).

Perbedaan rata-rata (mean difference sebesar 12.150, dan pebedaan

berkisar antara 3.874 sampai 18.174. medan untuk group data 2009 USU

sebesar 134.10 dan mean untuk group data UNIMED sebesar 131.95.

3. Ada peredaan CSE antara mahasiswa akuntansi USU stambuk 2008

dengan mahasiswa akuntansi stambuk 2009 adalah tidak dapat ditolak

(hipotesis diterima). Perbedaan rata-rata (mean difference) sebesar 12.350

dan perbedaan berkisar antara 3.212 sampai 20.912. mean untuk group

data stambuk 2008 USU sebesar 136.45 dan men untuk group data

Gambar

Tabel 1 Penelitian Terdahulu  ..................................................................
Gambar 2.1 Triadic Reciprocality atau Reciprocal Determinism
Tabel 1 Penelitian Terdahulu
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil ujian Ebiz dari tahun 2006-2008 dapat diketahui kemampuan penggunaan komputer antara mahasiswa laki-laki dengan mahasiswa perempuan menunjukkan nilai rata-rata

menyatakan computer anxiety mempunyai pengaruh positif secara parsial terhadap keahlian mahasiswa dalam menggunakan internet sedangkan self efficacy menunjukkan tidak

Hasil analisis data penelitian pada 85 subyek Mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata Semarang membuktikan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara

Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa tertarik dan termotivasi untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh computer self-efficacy terhadap computer anxiety

Berdasarkan uraian di atas, bisa dikatakan bahwa persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi manfaat, serta computer self efficacy merupakan faktor yang dapat mempengaruhi

Berdasarkan hasil ujian Ebiz dari tahun 2006-2008 dapat diketahui kemampuan penggunaan komputer antara mahasiswa laki-laki dengan mahasiswa perempuan menunjukkan nilai rata-rata

Berdasarkan uraian di atas, bisa dikatakan bahwa persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi manfaat, serta computer self efficacy merupakan faktor yang dapat

│ 230 PENGARUH SELF-EFFICACY, RELIGIUSITAS DAN INTERNAL LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN PROKRASTINASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI