perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
APLIKASI STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK SEBAGAI ALAT PROMOSI PADA PERUSAHAAN
‘CV. KENCANA DIGITAL PRINTING’ SOLO
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat - Syarat Mencapai Sebutan
Ahli Madya Manajemen Pemasaran
Oleh:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan Judul :
Aplikasi Strategi Pengembangan Produk Sebagai Alat Promosi Pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir dengan Judul :
Aplikasi Strategi Pengembangan Produk Sebagai Alat Promosi Pada
Perusahaan ‘CV. Kencana Digital Printing’ Cabang Solo
Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir
Program Studi Diploma 3 Manajemen Pemasaran
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 15 September 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ku persembahkan Karya ini untuk:
Kedua Orang Tua Tercinta,
Kakak dan Adik-adikku tersayang,
Sahabat dan Teman-temanku tergila,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kehadiran Tuhan YME, dengan segala rahmat,
hidayah, dan innayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini dengan judul "Aplikasi Strategi Pengembangan Produk Sebagai
Alat Promosi Pada Perusahaan ‘CV. Kencana Digital Printing’ Cabang
Solo ". Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh sebutan
Ahli Madya manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Dengan berbagai kesulitan yang penulis hadapi dalam
penyusunan Tugas Akhir ini, namun berkat bantuan dari segala pihak, baik
secara moral maupun sepiritual, lahir maupun batin, dan langsung maupun
secara tidak langsung, sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir
ini.
Untuk itu, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis
ucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Harmadi, MM. selaku Ketua Program Studi Manajemen Pemasaran
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Siti Khoiriyah, SE, M.Si. selaku Pembimbing dalam penulisan Tugas Akhir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi, Khususnya Dosen yang telah
membekali ilmu pengetahuan kepada penulis.
5. Mamah & Abah yang selalu membimbing, menasehati, dan mendukung,
mendo'akan serta menyayangiku dengan segala ketulusan dan
keikhlasan hatinya.
6. Kakak dan Adik-adikku yang selalu memberikan perhatian dan dukungan
serta semangat.
7. Sahabat dan Teman-temanku (Dimas, Aconk, Mahendra, Bowo, Iwan,
Aris, dan Anak - Anak MP' 04), yang selalu menemaniku baik suka
maupun duka.
8. Pimpinan dan seluruh karyawan dan karyawati CV. Kencana Digital
Printing Cabang Solo yang telah banyak membantu dalam penulisan
Tugas Akhir.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan
Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari
berbagai pihak dengan hati terbuka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...i
ABSTRAK...ii
HALAMAN PERSETUJUAN...iii
HALAMAN PENGESAHAN...iv
MOTTO...v
PERSEMBAHAN...vii
KATA PENGANTAR...viii
DAFTAR ISI...ix
DAFTAR TABEL...xiii
DAFTAR GAMBAR...xiv
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1
B. Rumusan Masalah...4
C. Tujuan Penelitian...5
D. Manfaat Penelitian...5
E. Batasan Masalah...6
F. Kerangka Pemikiran...6
G. Metode Penelitian...8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Pengembangan Produk...14
C. Tahap-Tahap Pengembangan Produk...20
D. Daur Hidup Produk Baru...25
E. Komunikasi...26
F. Promosi...29
G. Periklanan...30
BAB III. PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian...35
1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan...35
2. Deskripsi Lokasi CV. Kencana Digital Printing Solo...36
3. Visi dan Misi...36
4. Struktur Organisasi ...37
B. Deskripsi Kerja...38
1. Deskripsi Kerja Per Bagian...38
2. Laporan Magang Kerja...40
C. Analisis Deskriptif...47
1. Analisis Deskriptif Identitas Responden...47
2. Analisis Deskriptif Mengenai Hasil Penelitian
Pengembangan Produk yang Dilakukan CV. Kencana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D. Pembahasan...58
BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan...60
B. Keterbatasan Penelitian...62
C. Saran...62
DAFTAR PUSTAKA...64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
3.1 Analisis Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...48
3.2 Analisis Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan...49
3.3 Analisis Responden Berdasarkan Jenis Pernah Tidaknya memesan
Flyer, Baliho, Pamflet, dsb...50
3.4 Analisis Responden Berdasarkan Jenis Pernah Tidaknya Melihat
Moving Lightbox...51
3.5 Analisis Responden Dari Atribut Awareness Tentang Brand
Perusahaan...53
3.6 Analisis Responden Terhadap Atribut Knowledge Tentang Brand
Perusahaan...55
3.7 Analisis Responden Terhadap Atribut Interest Pada Produk
Perusahaan...56
3.8 Analisis Responden Terhadap Atribut Action to Buy Terhadap Produk
Perusahaan...55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
2.1 Tahap-Tahap Pengembangan Produk...20
2.2 Daur Hidup Produk...25
3.1 Struktur Organisasi...27
3.2 Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin...48
3.3 Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan...50
3.4 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Pernah Tidaknya memesan Flyer, Baliho, Pamflet, dsb...51
3.5 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Pernah Tidaknya Melihat Moving Lightbox...52
3.6 Persentase Responden Dari Atribut Awareness Tentang Brand Perusahaan...53
3.7 Persentase Responden Terhadap Atribut Knowledge Tentang Brand Perusahaan...55
3.8 Persentase Responden Terhadap Atribut Interest Pada Produk Perusahaan...56
3.9 Analisis Responden Terhadap Atribut Knowledge Terhadap Produk Perusahaan...57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Aplikasi Strategi Pengembangan Produk Sebagai Alat Promosi Pada Perusahaan CV. Kencana Digital Printing
ABDUL KADIR F 3204001
Dunia marketing selalu memliliki kaitan erat dengan promosi. Namun seiring perkembangannya promosi dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melalui pengembangan produk. Inilah yang dilakukan oleh CV. Kencana Digital Printing. Perusahaan ini melakukan praktek promosi melalui produknya yang dibuat sedemikian rupa agar memiliki nilai lebih / value
dibanding produk yang lain. Karena produk ini belum pernah sebelumnya dibuat oleh perusahaan lain. Produk tersebut dinamakan Moving Lightbox, melalui produk ini diharapkan dapat menarik masyarakat yang melihat, sehingga aware bahwa ini adalah produk milik CV. Kencana Digital Printing.
Moving Lightbox adalah sebuah media iklan yang ditampilkan / didisplay
mengandung banyak iklan dalam satu media. Media ini berputar dan berganti iklan dalam durasi tertentu, dan dalam slide yang terakhir juga disertakan nama dan logo perusahaan CV. Kencana Digital Printing.
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pengembangan produk yang dilakukan oleh CV. Kencana Digital Printing, dan untuk mengetahui efektifitas promosi melalui pengembangan produk ini dalam membangun kesadaran konsumen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu dengan melakukan riset berupa survey terhadap masyarakat yang melihat iklan dari perusahaan CV. Kencana Digital Printing Solo di Solo Grand Mall. Metode pengumpulan data yaitu melalui wawancara / interview dan penyebaran kuisioner. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis deskriptif, yaitu pembahasan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai suatu objek yang diteliti melalui analisa mean, modus dan persentase. Pada penelitian ini dibahas hasil penelitian mengenai awareness,
knowledge, interest, dan action to buy masyarakat terhadap produk Moving Lightbox yang dipasang di Solo Grand Mall. Hal ini dilakukan untuk menganalisis efektifitas dari promosi yang dilakukan melalui pengembangan produk. Sehingga dapat ditentukan hal yang harus dilakukan oleh perusahaan CV. Kencana Digital Printing berdasarkan hasil penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemasaran merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan
industri ataupun bisnis. Dan pemasaran menjadi salah satu kunci
keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu, penerapan strategi
pemasaran yang tepat harus selalu dilakukan oleh perusahaan untuk
mendapatkan hasil yang diharapkan secara optimal.
Marketing mix memiliki empat bauran yang dapat menjadi salah satu
pedoman dan tujuan dalam melaksanakan pemasaran (4P). Keempat
Bauran (4P) tersebut adalah: Product, Price, Place, Promotion.
Masing-masing bauran mempunyai tujuan tersendiri dalam pemasaran (Kotler,
1993).
Salah satu dari empat bauran tersebut, yaitu promosi, merupakan aspek
yang dapat mempengaruhi secara langsung terhadap perkembangan
maupun daur hidup produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Promosi
dilakukan untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai produk,
memperkenalkan produk maupun mengajak konsumen untuk mengkonsumsi
produk. Perkembangan zaman dan kemajuan masyarakat yang semakin
pesat, menjadikan konsumen semakin peka dan cenderung menginginkan
segala sesuatu yang bisa didapat secara instan. Konsumen dihadapkan
kepada banyaknya pilihan produk yang dapat memenuhi baik keinginan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Menyikapi kecenderungan tersebut, perusahaan dituntut untuk lebih jeli
dalam memilih maupun menentukan pasar dan melakukan promosi atas
produk mereka. Perusahaan harus lebih kreatif dalam melakukan promosi,
menarik konsumen sekaligus mendapatkan laba.
Perkembangan industri advertising dewasa ini semakin meningkat,
dengan banyak munculnya perusahaan yang melayani digital printing pada
media iklan yang kecil hingga yang besar. Perusahaan jenis ini mulai
mengalami masa ‘booming’ sejak tahun 2000 lalu. Banyaknya jenis media
yang dikembangkan oleh banyak perusahaan, membuat ‘Kencana Digital
Printing’ Solo juga ingin mengembangkan suatu media iklan yang lain
daripada yang lain, yang dapat dimanfaatkan sebagai alat promosi
perusahaan.
Jika kita melihat dari sisi ekonomi, setiap perusahaan tentunya meraih
konsumen / pangsa pasar dengan strategi sendiri-sendiri. Di satu sisi ada
perusahaan yang menonjolkan dengan cara iklan, sponsorship, membagikan
flyer, dan lain-lain. Tetapi perusahaan yang akan dibahas berikut, mereka
meraih konsumen dengan menerapkan strategi pengembangan produk jenis
media iklan, sehingga konsumen tertarik untuk mencoba yang baru.
Pada umumnya, perusahaan lokal sejenis hanya meniru dari apa yang
sudah ada. Hal ini membuat perusahaan kurang memiliki nilai lebih di mata
konsumen. Dasar ini pula yang mendorong perusahaan untuk melakukan
penerapan strategi ini.
Sebenarnya media iklan yang baik pun juga ikut mempengaruhi efektif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id menciptakan citra di masyarakat tentang suatu hal yang khas atau image
yang ingin diciptakan perusahaan di benak konsumen. Namun satu hal yang
unik yaitu, perusahaan jenis ini pada umumnya tidak banyak melakukan
promosi langsung untuk produknya sendiri. Hampir di setiap produk media
iklannya (secara otomatis) label / nama perusahaan tertera di produk. Tentu
saja itu bukan merupakan suatu hal yang ditonjolkan dan menjadi metode
promosi andalan dan satu-satunya bagi perusahaan, namun sebagian besar
masyarakat periklanan sudah terbentuk untuk melihat nama perusahaan
dengan cara ini.
Selain itu bentuk-bentuk media iklan yang diciptakan di perusahaan ini
pun, kebanyakan belum pernah dipakai oleh perusahaan lain dalam
menciptakan media iklan. Karena hampir seluruh produk telah melalui proses
inovasi dan pengembangan, sehingga terlihat lebih menarik bahkan ada
beberapa yang fungsinya bertambah. Hal ini dapat menjadikan perusahaan
memiliki ciri khas, dan meningkatkan brand awareness dari perusahaan.
Sebagai contoh, produk yang sebelumnya hanya berupa flyer (ditempel
ditembok), dimodifikasi menjadi X-Banner (diberi penyanggah), sehingga
dapat diletakkan dengan menarik disetiap ujung ruangan. Kemudian terdapat
pula modifikasi tahap berikutnya, dari X-Banner, dimodifikasi jadi terdapat
tambahan highlight sinar laser di belakang layar, sehingga tampak lebih
menarik.
Contoh berikutnya adalah roll banner. Ini adalah inovasi yang terinspirasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
banner dapat memuat beberapa iklan, sehingga fungsinya bertambah dan
dapat dijadikan sebagai alat promosi.
Selain itu jaringan dan komunitas yang memberikan peranan penting
dalam perkembangan perusahaan CV. Kencana Digital Printing melalui
media iklan seperti baliho, billboard, dan sejenisnya, dirasa jauh lebih efektif
dalam memberikan kontribusi promosi terhadap perusahaan.
Berbagai macam inovasi media promosi yang diciptakan oleh perusahaan
CV. Kencana Digital Printing untuk menjadikannya sebagai alat promosi,
membuat penulis berminat untuk mengangkat metode ini sebagai bahan
untuk penulisan tugas akhir dengan judul :
APLIKASI STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK SEBAGAI ALAT PROMOSI PADA PERUSAHAAN ‘CV. KENCANA DIGITAL PRINTING’ SOLO.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana pengembangan produk yang dilakukan oleh perusahaan
CV. Kencana Digital Printing?
2. Seberapa efektif pengembangan produk yang dilakukan CV. Kencana
Digital Printing dalam membangun kesadaran konsumen?
C. Tujuan
Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis bertujuan untuk :
1. Mengetahui bagaimana pengembangan produk yang dilakukan oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2. Untuk mengetahui efektifitas pengembangan produk yang dilakukan
Kencana Digital Printing dalam membangun kesadaran konsumen.
D. Manfaat
Hasil penulisan diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak berikut :
1. Bagi Perusahaan Kencana Digital Printing.
Dapat memberikan masukan yang positif dalam pelaksanaan kegiatan
promosi serta sebagai media promosi tak langsung.
2. Bagi Peneliti.
Sebagai sarana bagi peneliti untuk menerapkan ilmu yang telah
didapat selama kuliah mengenai pemasaran, promosi, dan
pengembangan produk. Sekaligus memperoleh gambaran mengenai
penerapan dan aplikasi ilmu tersebut di lapangan.
3. Bagi Pihak Lain.
Sebagai referensi bagi pembaca maupun penulis yang akan membuat
tulisan sejenis.
E. Batasan Masalah
1. Obyek Penelitian.
Obyek penelitian adalah pengembangan produk yang dilakukan
Kencana Digital Printing dan keberhasilan perusahaan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2. Subyek Penelitian.
Subyek penelitian adalah konsumen / pelanggan Kencana Digital
Printing, dan pengunjung Solo Grand Mall.
3. Lokasi Penelitian.
Penelitian dilakukan di perusahaan CV. Kencana Digital Printing dan
di Solo Grand Mall.
F. Kerangka Pemikiran
Dalam persaingan yang semakin ketat, khususnya dalam dunia
advertising saat ini, yang menjadi faktor utama dalam hal ini adalah
promosi. Namun promosi langsung bukanlah merupakan satu-satunya
jalan. Promosi dapat pula dilakukan dengan cara memberi faktor
pembeda pada perusahaan.
Perusahaan ‘Kencana Digital Printing’ member faktor pembeda
juga dalam rangka membangun brand awareness konsumen, yang
ditempuh dengan jalan inovasi dan pengembangan produk. Promosi dan
pengembangan produk mempunyai keterkaitan yang erat, dengan
melibatkan indikator sebagai berikut:
1. Kesadaran konsumen / masyarakat akan produk.
2. Pengetahuan konsumen / masyarakat akan produk.
3. Konsumen / masyarakat suka dan yakin terhadap produk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Pengembangan produk yang dilakukan Kencana Digital Printing ini
dapat disebut sebagai alat promosi, sebab dapat menimbulkan brand
awareness pada konsumen mereka, serta diikuti dengan jumlah
pelanggan yang bertambah secara bertahap. Kotler dalam Kasali (2006)
mengatakan, promosi bisa diukur dari berbagai sebab, diantaranya
termasuk pengembangan produk yang menghasilkan income positif bagi
perusahaan. Hal ini merupakan bagian dari value exploration. Karena
masyarakat marketing selama ini hanya terfokus pada value delivery,
yang mana ini hanya merupakan bagian akhir. Philip Kotler menyatukan
antara value exploration dan value delivery, yang disebut sebagai holistic
marketing – marketing yang utuh – sebab kedua hal ini merupakan
sebuah strategi.
Perusahaan harus memastikan dan menilai, apakah cara
pengembangan produk ini sudah benar-benar efektif untuk dijadikan
sebagai alat promosi.
9 Pengenalan (sadar / membangun awareness).
9 Pengetahuan.
9 Suka.
9 Meyakini.
9 Membeli. Pengembangan
Produk (Moving
Lightbox)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Penulis menempuh beberapa cara untuk meneliti dan menilai,
yaitu dengan melakukan control melalui observasi langsung, memperoleh
informasi melalui wawancara dengan pihak terkait, dan meneliti brand
awareness yang diperoleh dari data-data kuisioner konsumen yang telah
diolah.
G. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu
dengan melakukan riset berupa survey terhadap para pelanggan
Kencana Digital Printing Solo yang pernah mendapatkan
pelayanannya.
2. Wilayah Penelitian.
Penelitian dilakukan pada Perusahaan CV. Kencana Digital Printing
dan di Solo Grand Mall.
3. Jenis dan Sumber Data. • Sumber Data Primer.
Data primer adalah informasi yang diperoleh peneliti secara
langsung di tempat penelitian atau suatu tempat yang menjadi
objek referensi. Seperti dari interview maupun observasi langsung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4. Teknik Pengumpulan Data.
Untuk mendapatkan data yang relevan dalam penulisan tugas akhir
penulis menggunakan teknik sebagai berikut :
i. Interview.
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara
secara langsung dengan pihak yang terkait.
ii. Penyebaran Kuisioner.
Metode pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuisioner
yang berisi tentang pertanyaan - pertanyaan yang diperlukan oleh
peneliti.
iii. Observasi.
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara
langsung tentang perhatian masyarakat terhadap obyek iklan yang
disajikan.
5. Populasi, Sampel, dan Sampling Methode
i. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen, pelanggan
CV. Kencana Digital Printing dan pengunjung Solo Grand Mall.
ii. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sampel yang digunakan sebanyak 100 responden. Hal ini
didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu:
• Sampel besar yang distribusinya normal adalah sampel yang
jumlahnya > 30 (Singarimbun dan Effendi, 1998 : 171). • Jumlah 100 sampel juga diperoleh dari perhitungan rumus:
: Jumlah sampel.
Z : Angka yang menunjukkan nilai varians dari mean.
E : Error.
(Djarwanto, 1998 : 154) • Nilai
α
(level of significancy) yang ditetapkan adalah sebesar0,05 sehingga diharapkan besarnya kesalahan tidak sampai
0,1 ; dari sini akan didapat perhitungan sebagai berikut:
Berdasarkan pada perhitungan, banyaknya sampel yang akan
diambil adalah 96,04. Untuk memudahkan perhitungan dan
mengurangi kemungkinan adanya kesalahan, maka jumlah sampel
yang diambil adalah 100 orang dan jumlah tersebut diperkirakan
sudah dapat mewakili populasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Menggunakan metode convenience random sampling, dimana
sampel yang dipilih secara acak dari konsumen / pelanggan dan
masyarakat, yang bertujuan untuk mempermudah dalam
memperoleh dan mengumpulkan data.
6. Teknik Analisis Data.
Metode Analisis Deskriptif Kualitatif.
Analisis deskriptif adalah bagian statistika mengenai pengumpulan
data, penyajian, penentuan nilai nilai statistika, pembuatan diagram
atau gambar mengenai suatu hal, disini data hanya disajikan dalam
bentuk yang lebih mudah dipahami atau dibaca. Dalam penelitian
ini penulis menggunakan:
1) Mean
Mean / rata-rata adalah jumlah dari semua data dibagi
dengan banyaknya data.
2) Modus
Modus adalah nilai yang paling banyak muncul, yaitu dengan
frekuensi terbesar.
3) Persentase
Persentase adalah bilangan yang membagi data menjadi
100 bagian.
Analisis ini disusun berdasarkan jawaban responden dari kuisioner
yang telah diajukan. Analisis deskriptif ini dijelaskan dalam bentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kesadaran (awarenees), pengetahuan (knowledge), suka
(likeness), dan membeli (buying) didasarkan pada skala likert 5
poin.
Sangat Tidak Setuju : 1 poin
Tidak Setuju : 2 poin
Tidak Tahu : 3 poin
Setuju : 4 poin
Sangat Setuju : 5 poin
Setiap pertanyaan disertai dengan alternatif jawaban yang harus
dipilih. Pengukuran yang digunakan untuk mengetahui rata-rata
jumlah responden yang memilih tiap-tiap alternatif jawaban yaitu
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Tujuan metode analisis deskriptif adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran, lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,
dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial
(Dharmestha, 1996).
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan
dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup, berkembang dan
mendapatkan laba. Pemasaran adalah fungsi dalam perusahaan yang
bertugas menetukan target pelanggan serta cara terbaik untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen.
Banyak definisi tentang pengertian pemasaran. Adapun dibawah
ini pendapat para tokoh tentang pemasaran yaitu:
1. Menurut American Marketing Association, pemasaran adalah
suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga,
promosi, dan sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan
organisasi (Lamb dkk, 2001)
2. Pemasaran meliputi perumusan jenis produk yang diinginkan oleh
konsumen, perhitungan berapa banyak kebutuhan akan produk
itu, bagaimana cara menyalurkan produk tersebut kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id terhadap produk tersebut yang cocok dengan kondisi
konsumennya, bagaimana cara promosi untuk
mengkomunikasikan produk tersebut kepada konsumen, serta
bagaimana mengatasi kondisi persaingan yang dihadapi
perusahaan (Gitosudarmo dalam Tjiptono, 1997).
Menurut beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kegiatan pemasaran diciptakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan
manusia yang kompleks dan luas dengan cara tertentu yang disebut
sebagai pertukaran.
Hal ini dapat diartikan bahwa untuk mendapatkan apa yang
mereka butuhkan masing-masing pihak saling memberikan sesuatu
untuk dipertukarkan. Perusahaan memberikan produk & market
menukarnya dengan uang atau barang senilai tertentu yang telah
disepakati bersama.
Produk yang telah dibeli tersebut akan dievaluasi apakah
memuaskan bagi konsumen yang bersangkutan atau tidak. Situasi ini
akan menentukan proses transaksi berikutnya. Dengan kata lain,
kontinuitas bisnis bergantung pada sisi consumer satisfaction.
2. Pengembangan Produk
Produk dalam makna yang sempit adalah sekumpulan atribut fisik
nyata (tangible) yang terakit dalam sebuah bentuk yang dapat
diidentifikasikan. Stanton (1991 : 222), memaparkan bahwa sebuah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id (intangible) di dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan,
prestige pabrik, prestige pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta
pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang
bisa memuaskan keinginannya.
Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Dharmestha dan Irawan
(2001 : 165), yaitu bahwa produk merupakan suatu sifat yang
kompleks baik yang dapat diraba maupun tidak dapat diraba,
termasuk bungkus, warna, harga, prestige perusahaan dan pengecer
yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau
kebutuhannya.
Pendapat diatas didukung oleh Tjiptono (2001 : 95), bahwa produk
merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar
sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang
bersangkutan.
Cristopher Lovelock dalam google article mendefinisikan
pengembangan produk baru dalam 6 kategori inovasi, yaitu:
a. Inovasi utama pengembangan produk yang ditujukan pasar baru.
Kategori ini sangat beresiko namun bila berhasil dapat
sangat memberikan keuntungan besar.
b. Bisnis Start-Up
Cara baru dan inovatif untuk mengetahui kebutuhan terkini
dari konsumen dan meningkatkan jangkauan pilihan yang tersedia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Memungkinkan penyedia jasa menggunakan customer base
sebaik-baiknya dan melakukan penjualan silang (cross-sell) produk
lain. Perubahan teknologi telah meningkatkan kesempatan untuk
inovasi dan kreativitas.
d. Perluasan Lini Produk (Product Line Extension).
Menawarkan jasa kepada konsumen dengan variasi yang
lebih luas dari pilihan dalam lini jasa yang sudah ada.
e. Perbaikan Produk (Product Improvement)
Memperbaiki tampilan (feature) dari produk yang sudah
ada.
f. Perubahan Gaya (Style)
Merupakan pengembangan elemen tangible dari produk
jasa.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk diperhatikan, dibeli atau dikonsumsikan; ke dalam pengertian
produk termasuk obyek-obyek fisik, jasa, tokoh-tokoh, tempat,
organisasi dan pikiran (idea). Konsep produk dapat dibedakan dalam:
produk formal (obyek fisik atau jasa yang ditawarkan ke pasar),
produk inti (manfaat yang dicari pembeli), dan produk menyeluruh
atau keseluruhan faedah yang diterima sesorang sewaktu membeli
produk formal (Radiosunu, 2001 : 100).
Menurut Irawan dan Wijaya (1997 : 84), tingkat suatu produk ada
tiga, sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id b. Wujud produk berupa mutu, model, ciri, kemasan, dan nama
merek.
c. Tambahan produk berupa pemasangan, penyerahan, kredit
garansi/jaminan, dan jasa pelayanan purna jual.
Modifikasi/pengembangan produk merupakan salah satu
strategi offensive yang dapat dilakukan perusahaan. Kotler (1996 :
476), berpendapat bahwa modifikasi produk yaitu memodifikasi atau
mengubah karakteristik produk sedemikian rupa sehingga mampu
mengajak konsumen baru dan semakin menarik konsumen yang saat
ini memakai merek perusahaan untuk mengkonsumir lebih banyak
atau menciptakan pemakaian yang lebih sering.
Menurut Tjiptono (2001 : 286), ada beberapa cara atau
alternatif yang dapat digunakan untuk melansir kembali produk
(product relaunching), yaitu:
a. Strategi perbaikan mutu, bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan produk. Strategi ini efektif jika mutu produk memang
masih bisa ditingkatkan, konsumen peka terhadap mutu produk,
dan konsumen percaya bahwa mutu yang lebih tinggi akan
memberikan manfaat yang lebih tinggi.
b. Strategi perbaikan ciri (feature improvement), bertujuan untuk
menambahkan ciri-ciri baru pada produk, memperluas
kemungkinan penggunaan dan kemudahan (convenience)
pemakaian produk. Kebaikan dari strategi ini adalah meningkatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tertentu, member publisitas cuma-cuma bagi perusahaan,
mendorong antusiasme pada wiraniaga dan distributor, serta
perubahan tersebut dapat dilakukan dengan fleksibel tanpa
tambahan biaya. Pendapat serupa dikemukakan pula oleh
Radiosunu (2001 : 141), yaitu bahwa beberapa keuntungan yang
dapat diperoleh dari strategi feature improvement antara lain
sebagai alat bersaing yang sangat fleksibel karena dapat
disesuaikan, atau ditiadakan dengan cepat, dan acapkali dapat
dibuat optional (produk dapat dibeli dengan atau tanpa tambahan
feature-feature tertentu), merupakan cara yang paling efisien untuk
membangun image progresifitas suatu perusahaan, dan ciri atau
feature fungsional menimbulkan gairah pada pihak angkatan
penjualan dan distributor. Namun kelemahan terbesar dari ciri-ciri
khas baru ialah mudah ditiru (dibajak). Apabila tidak ada manfaat
yang permanen, yaitu perusahaan akan dikenal sebagai yang
pertama, maka strategi perbaikan penampilan tidak akan banyak
manfaatnya.
c. Strategi perbaikan model (style), bertujuan untuk menambah daya
tarik estetika produk. Keuntungan dari strategi ini adalah
terciptanya identitas yang khas di pasar serta kesetiaan konsumen
pada merek. Namun strategi ini juga mempunyai masalah selain
keuntungan diatas, yaitu sulit mengetahui keompok orang yang
menyukai model baru dan biasanya model baru menghilangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Komersialisasi 3. Tahap-Tahap Pengembangan Produk
Menurut Gitosudarmo (2002) langkah-langkah
pengembangan produk digambarkan skema sebagai berikut:
Gambar 2.1
Tahap-tahap Pengembangan Produk Sumber : Gitosudarmo, 2002
1. Penciptaan Ide atau Gagasan
Penciptaan atau pencarian ide atau gagasan tidak boleh
dilakukan asal-asalan akan tetapi hendaknya dilakukan secara
sistematis atau terencana. Jadi manajemen harus hati-hati
menetapkan strategi pengembangan produk baru, kita harus dapat
menyebutkan dengan jelas pasar dan produk yang hendak dipilih
dan harus mengetahui dengan jelas pasar dan produk yang
hendak dipilih dan harus mengetahui dengan jelas apa yang akan
dicapai perusahaan dengan produk baru tersebut.
Untuk menghasilkan produk baru juga perlu adanya
usaha-usaha relatif yang harus dikorbankan untuk pengembangan produk
yang asli, memodifikasi produk yang telah ada dan apabila perlu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Sumber-sumber gagasan produk baru harus selalu digali dan
sumber utamanya adalah sebagai berikut:
Sumber Intern, bisa berasal dari ilmuwan, rekayasa karyawan
bagian manufacturing.
Pelanggan, diperoleh dengan riset konsumen.
Pesaing, bisa dengan cara membeli produk pesaing yang
sejenis atau mempelajari iklan-iklan pesaing.
Penyalur dan pensuplai.
Sumber lain, seperti majalah dagang, pameran dagang,
konsultan produk, biro iklan dan lain-lain.
2. Penyaringan Ide atau Gagasan
Tujuannya adalah untuk mengetahui dan menyingkirkan
gagasan yang kurang baik atau kurang menguntungkan.
3. Pengembangan Konsep Produk
Terlebih dahulu harus diketahui tentang apa yang disebut
dengan gagasan produk, konsep produk, dan citra produk.
Gagasan Produk adalah gagasan akan kemungkinan adanya
suatu produk yang oleh perusahaan dilihatnya sendiri untuk
ditawarkan ke pasar.
Konsep Produk adalah suatu versi gagasan yang terinci dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Citra Produk adalah gambaran khas yang dilihat oleh
konsumen dari suatu produk actual atau produk potensial.
Berdasarkan dari pengertian diatas dapatlah disimpulkan bahwa
sebenarnya yang dibeli konsumen adalah konsep produknya
bukan gagasan produk tersebut.
4. Pengujian Konsep Produk
Tahap pengujian produk dapat diikuti dengan gambar
teknisnya sehingga akan semakin kongkret dan akan semakin
memperbesar keandalan pengujian konsep produk itu. Pengujian
ini sebaiknya dilengkapi pula dengan menanyakan kepada
konsumen tentang tanggapannya terhadap produk baru. Dari
tanggapan konsumen ini dapat digunakan sebagai alat bantu
perusahaan dalam menentukan konsep produk yang paling
memiliki daya tarik terbesar.
5. Pengembangan Strategi Pemasaran
Pernyataan strategi penmasaran terdiri dari 3 bagian, yaitu:
Menjelaskan tentang: ukuran, struktur, perilaku pasar-sasaran,
penentuan posisi produk yang direncanakan, penjualan,
pangsa pasar dan laba yang ingin dicapai pada tahun pertama.
Menjelaskan tentang harga, strategi distribusi, dan anggaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Menjelaskan tentang penjualan dan sasaran laba dalam jangka
panjang dan strategi marketing mix yang direncanakan dalam
waktu yang ditetapkan.
6. Analisis Bisnis
Manajemen harus menelaalah hal-hal yang berkaitan
dengan biaya, penjualan dan proyeksi laba dalam analisis bisnis
ini. Untuk menentukan apakah mereka berhasil mencapai sasaran
perusahaan.
7. Pengembangan Prototipe
Prototipe yang baik memiliki beberapa kriteria seperti yang
tersebut dibawah ini:
a. Konsumen memandanganya sebagai penjelmaan atribut pokok
yang dijelaskan di dalam pernyataan konsep produk.
b. Dapat bekerja secara aman pada kondisi dan pemakaian
normal.
c. Dapat diproduksi dengan biaya produksi yang dianggarkan.
Prototipe hendaknya mencakup karakteristik fungsional dan
karakteristik psikologis yang diinginkan.
8. Pengujian Pasar
Tahap dimana produk dan pemasaran diintroduksikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pengujian pasar untuk setiap produk tdaklah sama., sedangkan
untuk modifikasi dan produk tiruan pesaingyang berhasil tidaklah
perlu adanya pengujian pasar.
9. Komersialisasi
3 keputusan untuk melakukan komersialisasi:
a. Pengaturan waktu (Timing).
b. Penentuan tempat.
c. Penentuan calon sasaran pembeli.
4. Daur Hidup Produk Baru
Daur hidup produk merupakan suatu siklus kehidupan produk
dari tahap perkenalan (introduction), pertumbuhan (growth),
kedewasaan (maturity), dan penurunan (decline).
Daur hidup produk dapat digambarkan dibawah ini:
1 2 3 4
Penjualan
Time
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tahap 1 Perkenalan
“Tahap dimana produk diluncurkan secara penuh ke pasar”
¾ Tingginya tingkat kegagalan, kecilnya persaingan, modifikasi
produk secara sering, dan keterbatasan distribusi melambangkan
tahap perkenalan pada daur hidup produk.
¾ Biaya periklanan dan pemasaran tinggi karena berfungsi untuk
membidik konsumen mengenalkan manfaat produk.
¾ Strategi promosi difokuskan pada pengembangan kesadaran
produk dan menyampaikan kepada konsumen tentang manfaat
potensial dari kategori produk.
Tahap 2 Pertumbuhan
“Tahap ketika penjualan bertumpu pada kecepatan yang
meningkat, banyak pesaing memasuki pasar dan perusahaan besar
mungkin mulai mengambil alih sejumlah perusahaan kecil yang
merupakan pelopor dan keuntungan adalah sehat”
¾ Keuntungan meningkat dengan cepat.
¾ Distribusi menjadi kunci utama keberhasilan.
Tahap 3 Kedewasaan
“Tahap dimana periode selama penjualan meningkat dengan
kecepatan yang menurun”
¾ Pelayanan dan perbaikan berperanan lebih penting untuk
membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tahap 4 Penurunan
“Tahap ketika produk mengalami penurunan dalam penjualan
secara berkepanjangan”
¾ Kecepatan penurunan terjadi karena perubahan selera konsumen
secara cepat.
¾ Keusangan produk, sehingga perusahaan harus mulai mengganti
produk tersebut.
5. Komunikasi
Pemasar boleh menanamkan sesuatu ke benak konsumen,
mengubah sikap konsumen, atau membuat konsumen melakukan
suatu tindakan tertentu. Bahkan terdapat pula model-model tingkat
respon konsumen yang berbeda-beda. Model AIDA menunjukkan
ketika pembeli melewati tingkat perhatian (Attention), tertarik
(Interest), ingin (Desire), tindakan (Action) (Kotler, 1993). Sedangkan
model hirarki-efek menunjukkan ketika pembeli melewati tingkat
kesadaran, memahami, menyukai, memilih, memastikan, dan
membeli. Berikut ini akan diuraikan pendapat kotler (1993) mengenai
model hirarki-efek dan melihat keenam tingkat kesiapan pembeli.
1) Kesadaran
Bila sebagian khalayak sasaran tidak menyadari adanya obyek itu,
tugas komunikator adalah menanamkan kesadaran itu, mungkin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sederhana dengan mengulang-ulang nama. Menanamkan kesadaran
memang membutuhkan waktu.
2) Mengetahui
Khalayak sasaran mungkin telah mengenal produk atau perusahaan,
tetapi mereka tidak tahu banyak. Perusahaan perlu mengkaji
beberapa khalayak sasaran yang mengetahui sedikit, cukup banyak,
dan banyak mengenai perusahaan. Dan perusahaan dapat
menanamkan pengetahuan itu mengenai produknya sebagai
komunikasi langsung.
3) Menyukai
Bila khalayak sasaran telah mengetahui obyeknya, bagaimana
mereka memandang obyek tersebut? Seandainya banyak dari mereka
tidak menyukai perusahaan, seorang komunikator harus menemukan
sebab-sebab dan membuat kampanye komunikasi untuk
menanamkan perasaan suka itu. Bilamana pandangan tak suka
senang terebut dikarenakan oleh keadaan perusahaan yang
benar-benar tidak memadai, maka kampanye tersebut tidak akan berhasil.
Yang diaharapkan adalah memperbaiki perusahaan terlebih dahulu,
kemudian baru mengkomunikasikan kualitasnya. Hubungan
masyarakat yang baik menghendaki “karya yang baik diikuti dengan
kata-kata yang baik”.
4) Preferensi
Khalayak sasaran mungkin mengenal produk tersebut, tetapi tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id konsumen. Komunikator bisa menyanjung kualitas produk yang
ditawarkan, nilai, prestasinya, dan ciri-ciri lainnya. Komunikator bisa
mengecek keberhasilan kampanye itu dengan mengukur kembali
preferensi khalayak setelah kampanye.
5) Keyakinan
Khalayak sasaran mungkin memilih suatu produk, tetapi tidak
mempunyai keyakinan untuk membeli produk itu. Beberapa konsumen
mungkin memilih produk perusahaan, namun tidak bisa memastikan
apakah mereka ingin membeli produk tersebut. Tugas komunikator
adalah menanamkan keyakinan bahwa membeli produk tersebut
merupakan tindakan yang tepat.
6) Pembelian
Beberapa anggota khalayak sasaran mungkin mempunyai keyakinan,
tetapi tidak begitu tergerak untuk membeli. Mungkin mereka
menunggu informasi tambahan, rencanan tindakan lebih lanjut, dan
sebagainya. Komunikator harus menggiring konsumen ini untuk
mengambil langkah terakhir. Salah satu cara untuk mendorong
pembelian adalah dengan cara menawarkan produk tersebut dengan
harga yang lebih rendah, adanya premi, kesempatan unsur mencoba
produk ini, dan lain-lain.
6. Promosi.
“Promosi adalah komunikasi dari pemasar yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi mereka atau
memperoleh suatu respon (Lamb dkk, 2001)”.
Adapun tujuan dari promosi menurut Dharmestha (1996) adalah
sebagai berikut :
a. Memodifikasi tingkah laku.
Dalam hal ini promosi dilakukan untuk merubah tingkah laku,
pendapatan, dan memperkuat tingkah laku yang ada.
b. Memberitahu.
Kegiatan promosi dapat dilakukan untuk memberitahu pasar yang
dituju tentang penawaran perusahaan.
c. Membujuk.
Kegiatan promosi dilakukan untuk melakukan bujukan ke arah
proses pembelian.
d. Mengingatkan.
Promosi dilakukan untuk mengingatkan, terutama dilakukan untuk
mempertahankan merk produk di benak konsumen (positioning).
“Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi ini pada
umumnya ada empat, yaitu periklanan, personal selling,
promosi penjualan dan publisitas dan hubungan masyarakat
(Dharmestha dan Sukotjo, 2000)”.
7. Periklanan.
“Periklanan terdiri dari semua kegiatan yang terlibat dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id seseorang tertentu), disuarakan (oral) atau visual, dan dibiayai secara
terbuka untuk suatu produk, jasa, atau ide (Stanton, 1993)”.
a) Tujuan Periklanan
Dharmestha dan Sukotjo (2000) menjelaskan tentang tujuan
periklanan yang terutama adalah menjual atau meningkatkan
penjualan barang dan jasa. Adapun tujuan-tujuan lain dari periklanan
adalah :
Mendukung program personal selling dan program promosi
yang lain.
Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh salesman
dalam jangka waktu tertentu.
Mengadakan hubungan dengan para penyalur, misalnya
dengan mencantumkan nama dan alamatnya.
Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru.
b) Fungsi - Fungsi Periklanan
Dharmestha (1996) menyebutkan fungsi-fungsi periklanan sebagai
berikut :
Memberikan informasi.
Periklanan dapat menambah nilai pada suatu barang dengan
memberikan informasi kepada konsumen. Iklan dapat
memberikan informasi lebih banyak daripada lainnya, baik
tentang barangnya, harganya, ataupun informasi lain yang
mempunyai kegunaan bagi konsumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Sering, periklanan tidak hanya bersifat memberitahu saja, tetapi
juga bersifat membujuk terutama kepada pembeli-pembeli
potensial, dengan menyatakan bahwa suatu produk adalah lebih
baik daripada produk yang lain.
Menciptakan kesan (image).
Dengan sebuah iklan, orang akan mempunyai suatu kesan
tertentu tentang apa yang diiklankan. Dalam hal ini, pemasang
iklan selalu berusaha untuk menciptakan iklan yang
sebaik-baiknya, misalnya dengan menggunakan warna, ilustrasi,
bentuk, dan layout yang menarik. Kadang-kadang pembelian
sebuah barang tidak dilakukan secara rasional atau
memperhatikan nilai ekonomisnya, tetapi lebih terdorong untuk
mempertahankan atau meningkatkan gengsi. Dari segi lain,
periklanan juga dapat menciptakan kesan pada masyarakat
untuk melakukan pembelian secara rasional dan ekonomis.
Memuaskan kenginan.
Periklanan meupakan suatu alat yang bisa dipakai untuk
mencapai tujuan, dan tujuan itu sendiri berupa pertukaran yang
saling menguntungkan. Penjual menggunakan periklanan untuk
melayani orang lain, masyarakat, dan mereka sendiri.
Periklanan merupakan alat komunikasi.
Periklanan adalah suatu alat untuk membukan komunikasi dua
arah antara penjual dan pembeli, sehingga keinginan mereka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id komunikasi dapat menunjukkan cara-cara untuk mengadakan
pertukaran yang saling memuaskan.
c) Macam - Macam Periklanan
Dharmestha dan Sukotjo (2000) membagi periklanan menjadi dua
jenis, yaitu:
Periklanan barang (Product advertising).
Periklanan barang ini dilakukan dengan menyatakan kepada
pasar tentang produk yang ditawarkan.
Periklanan kelembagaan (Institusional advertising).
Periklanan kelembagaan dilakukan untuk menimbulkan rasa
simpati terhadap penjual dan ditujukan untuk menciptakan
goodwill kepada perusahaan. Jadi periklanan ini lebih
menitik-beratkan pada nama penjual atau perusahaan.
d) Media Periklanan
Stanton (1993) menyebutkan salah satu kategori dari media
periklanan yang didefinisikan yaitu:
Papan reklame.
Papan reklame merupakan media iklan yang fleksibel dan
murah. Oleh karena itu dapat mencapai hampir semua
penduduk, cara ini cocok sekali untuk produk konsumen yang
banyak dipakai, yang memerlukan keterangan penjualan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dan pengaruhnya terasa karena ukuran yang besar dan
berwarna. Keluwesan ada dalam hal liputan geografis, juga
dalam intensitas liputan pasar di daerah itu. Cara ini dapat
menimbulkan peredaran terbuang, kecuali jika produk yang
diiklankan merupakan barang konsumsi yang digunakan luas.
Sekalipun biaya pencapaian calon pelanggan rendah, biaya
total kampanye reklame secara nasional lumayan tinggi. Pula
khalayak mulai banyak mengkritik pemasangan papan-papan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Perusahaan Kencana Group memiliki beberapa anak
perusahaan. Salah satunya adalah Kencana Digital Printing.
Pada mula berdirinya branch office di Solo bulan Oktober 2004,
Kencana bergabung dengan PT. Tecma Mitratama Advertindo
dalam rangka mengakomodir cetak periklanan dari perusahaan
Suzuki dengan nama Citra Visual. Pada awal berdirinya, kantor
beralamat di jalan Gatot Subroto No. 271, yang mana kantor ini
berfungsi sebagai showroom dan marketing office.
Awalnya seluruh kegiatan produksi dilakukan di kantor
pusat Kecana Group, Semarang. Namun pada bulan Maret
2005, Kencana Solo branch mulai merambah ke bagian
produksi. Organisasi kantor diperkokoh dan menghasilkan
penambahan tenaga kerja dibeberapa bagian. Yaitu 3 orang
bagian produksi, 2 orang dibagian admin, customer service 1
orang, marketing 2 orang (untuk door to door marketing), serta
1 orang officeboy. Namun kebanyakan dari tenaga kerja ini
merupakan orang-orang lapangan dari perusahaan Tecma.
Akhir tahun 2005 CV. Kencana Digital Printing mencoba
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pelanggan atas nama Citra Visual akan tetap dipegang oleh
CV. Kencana Digital Printing. Keyakinan Kencana Digital
Printing ingin membuat usaha sendiri, diperkuat dengan
menempati kantor baru di daerah barat kota Solo, tepatnya di
Jl. Adi Sucipto 126 pada Januari 2006.
2. Deskripsi Lokasi CV. Kencana Digital Printing Solo
Kantor CV. Kencana Digital Printing awalnya bertempat
di Jalan Gatot Subroto No. 271, namun karena tuntutan
keadaan dan strategi perusahaan untuk mengambil segmen
pasar dari daerah barat kota Solo, maka saat ini kantor berada
di jalan Adi Sucipto 126 Solo.
Tuntutan keadaan yang dimaksud adalah perusahaan
sejenis sudah banyak berada di daerah Selatan dan Timur
Solo, diantaranya Sinar Solo dan Mata Production (anak
cabang perusahaan Netra).
3. Visi dan Misi
Visi Kencana Digital Printing
Berkembang untuk menjadi yang terbaik dan bermanfaat bagi
semua.
Misi Kencana Digital Printing
• Memberikan pelayanan dan kualitas prima bagi pelanggan.
• One-stop-solution dalam industri grafika-advertising.
4. Struktur Organisasi
a. Struktur Organisasi CV. Kencana Digital Printing Solo
Sumber: CV. Kencana Digital Printing
Head of Marketing Office
Head of Outdoor Production
Struktur Organisasi CV. Kencana Digital Printing
Solo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Diskripsi Kerja
1. Head of Marketing Office : Ibu Verawati. Deskripsi kerja:
Pimpinan Cabang bertanggung jawab dan bertugas untuk
memimpin, mengawasi, mengatur, mengkoordinasi,
menentukan kebijakan perusahaan serta menempatkan
pegawai perusahaan sesuai dengan bidangnya.
2. Marketing :
1. Ibu Dewi Mawarda VR.
2. Ibu Santa.
3. Bapak Risan Widhi S.
4. Bapak Yanuar.
Deskripsi kerja:
Bertugas untuk memasarkan produk-produk Kencana Digital
Printing secara door-to-door, menjelaskan keunggulan
produk pada konsumen agar memakai produk Kencana
Digital Printing.
3. Creative Design : Bapak Bimo.
Deskripsi kerja:
Bertugas untuk mendesign seluruh order, bagi konsumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. Pimpinan Produksi : Bapak Agung. Deskripsi kerja:
Menerima hasil design untuk dicetak, mengkoordinir
karyawan di bagian produksi, memeriksa produk hingga
proses packing dan memastikan seluruh produk dikerjakan
sesuai urutan dengan baik.
5. Admin Production : Bapak Wahyu Deskripsi kerja:
Membuat laporan harian mengenai produksi, memastikan
persediaan stock bahan-bahan kebutuhan cetak dari mulai
kertas (bahan indoor/outdoor), tinta, dan lain-lain.
6. PPIC / Customer Service : Ibu Fio.
Deskripsi kerja:
Bertugas memberi layanan kepada pelanggan yang
bertempat di depan untuk secara langsung berhadapan
dengan para pelanggan, serta melayani pelanggan secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7. Kepala Distribusi/Officeboy : Bapak Usman. Deskripsi kerja:
Bertugas membantu membersihkan area kantor,
menyediakan minuman bagi seluruh karyawan, serta
membantu proses packing dan logistik barang-barang.
B. Laporan Magang Kerja 1. Latar Belakang
Dunia kerja saat ini sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat, yang diikuti dengan batas kualifikasi tenaga kerja
yang semakin tinggi. Hal ini ditandai dengan tuntutan memiliki
hasil yang baik pada bangku pendidikan, dan banyak pula
perusahaan yang menuntut telah melalui pengalaman kerja.
Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan
yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam rangka penyelesaian
studi di program Diploma III dengan menerjunkan mahasiswa
secara langsung ke dunia kerja.
Mahasiswa tak hanya dituntut sekedar mengikuti
kegiatannya, namun diharapkan juga turut aktif dalam mencari
solusi pada permasalahan yang dihadapi. Sasaran dari kegiatan
magang kerja antara lain Usaha Kecil dan Menengah, Koperasi,
Instansi Pemerintah atau Swasta dan Kelompok Masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Tujuan
Tujuan dari kegiatan magang kerja antara lain :
a. Mahasiswa dapat melihat secara langsung tentang bagaimana
penerapan dari berbagai teori yang telah dipelajari dalam
perkuliahan.
b. Mempermudah penulis dalam mengidentifikasi masalah yang
dibahas dalam penulisan tugas akhir.
c. Mempermudah dalam akses data pada instansi terkait untuk
keperluan penulisan tugas akhir.
3. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan magang kerja
adalah:
a. Memperoleh pengalaman kerja di berbagai posisi.
b. Mempelajari mengatasi masalah dalam lingkugan kerja, jika
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
c. Mengetahui hal-hal yang harus dihindari dan harus dilakukan
selama melaksanakan kerja.
4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang Kerja
Jangka Waktu : Tanggal 6 Februari - 5 Mei 2007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Laporan Kegiatan magang kerja • Jam Kerja
Kegiatan magang kerja di Kencana Digital Printing Solo
dilaksanakan setiap 6 hari dalam seminggu dengan rincian
waktu sebagai berikut :
Senin - Jum’at : Pukul 08.00 – 16.00
Sabtu : Pukul 08.00 – 14.00
Istirahat Siang : Pukul 12.00 – 13.00
• Rincian Kegiatan Magang Kerja
Masa magang kerja berlangsung selama 3 bulan pada
bagian (divisi) yang berganti-ganti di Perusahaan Kencana
Digital Printing Solo. Kegiatan yang dilakukan antara lain
sebagai berikut :
1) Perkenalan dengan staf serta perkenalan dengan
lingkungan perusahaan dan tugas-tugasnya.
2) Penempatan di bagian customer service.
Bagian Customer Service mengenalkan mahasiswa
pada jenis-jenis produk dan harganya untuk bahan
menjelaskan pada konsumen. Selain itu mahasiswa juga
dilatih untuk menerima beberapa client baru, baik yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dari customer, maupun dari kantor pusat juga bagian dari
tugas yang harus dipenuhi.
3) Membantu menyusun Sales Order.
Sales Order berisi mengenai pesanan dari client,
yang disertai dengan spesifikasi produk yang dipesan.
Bagi client, Sales Order bukan hanya sebagai tanda bukti
pembayaran, melainkan juga untuk mengambil pesanan
jika sudah jadi. Mahasiswa diharapkan dapat menulis form
Sales Order untuk order yang masuk. Karena ini juga
akan digunakan sebagai referensi dalam laporan
keuangan.
Minggu Kedua hingga selesai :
4) Memperdalam pengetahuan dalam kegiatan marketing.
Mahasiswa diberikan penjelasan-penjelasan
mengenai proses memperoleh client oleh bagian
marketing. Pertama menentukan target market yang dituju
sesuai kehendak perusahaan, jika target market sudah
ditetapkan maka harus ditentukan siapa saja yang masuk
dalam kategori tersebut.
Cari informasi yang bisa diperoleh mengenai client,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang dikunjungi lebih banyak ke perusahaan, dikarenakan
mengejar target penjualan dalam jumlah besar.
5) Membantu kegiatan marketing.
Mahasiswa diajak untuk menerapkan cara
memperoleh client. Dengan cara mencari calon customer
selain yang sudah ditarget oleh perusahaan dan dapat
diprospek sebagai client.
Calon customer dihubungi melalui telepon, dan
bagian marketing mengunjungi client untuk menjelaskan
dan menawarkan produk-produk dari perusahaan.
6) Membantu kegiatan pengadaan komputer.
Jumlah client mengalami peningkatan yang cukup
signifikan, seringkali perusahaan tidak dapat menerima
pesanan karena kapasitas produksi sudah full.
Perusahaan berencana untuk menambah jumlah tenaga
kerja dibagian creative design agar tidak terjadi overload
order.
Untuk memenuhi hal tersebut, perlu juga ditambah
jumlah komputer. Mahasiswa ikut membantu dalam
pemilihan spesifikasi komputer yang sesuai, merakitnya,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7) Membantu kegiatan creative design.
Mahasiswa juga ikut serta dalam mendesign
produk permintaan konsumen, dalam rangka
mempercepat masuknya produk ke bagian produksi.
Selain itu, kegiatan creative design juga meliputi
controlling design, menyimpan data di bagian yang sudah
ditetapkan, dan konfirmasi ke client jika ada yang harus
direvisi / diperbaiki sebelum masuk ke bagian produksi.
8) Mempelajari proses produksi.
Penjelasan lengkap mengenai urutan dari mulai
design dibuat sampai dengan masuk dalam ruang
produksi, dijelaskan pada mahasiswa oleh kepala
produksi. Setelah creative design menyelesaikan
tugasnya, kepala produksi harus kembali memastikan
bahwa design ini sudah siap cetak.
Kemudian bahan untuk kebutuhan print disiapkan,
dibantu oleh beberapa orang dibagian produksi, maka
design siap untuk diprint.
9) Membantu kegiatan cetak dibagian produksi.
Dibagian produksi terdapat 2 komputer yang
masing-masing memiliki mesin cetak. Mahasiswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Untuk warna-warna yang tidak biasa, harus diproof
terlebih dahulu untuk memastikan semuanya sudah
sesuai dengan yang terlihat di komputer.
Setelah itu baru mulai proses mencetak yang dapat
menempuh kecepatan rata-rata kurang lebih 10 menit per
meter (kecepatan cetak bervariasi sesuai dengan lebar
bahan).
10) Membantu proses packing.
Produk-produk yang sudah jadi harus ditunggu
hingga kering tinta hasil cetakannya. Jika permintaan
harus diberi ‘mata ayam’ maka sembari menunggu kering
harus diberi ‘mata ayam’ untuk mempercepat proses
pengerjaan. Setelah jadi produk dipack dengan plastik,
dan sebagian produk dikirim langsung ke pelanggan oleh
officeboy bagi yang telah melakukan perjanjian
sebelumnya.
11) Mengirimkan design produk ke pusat Semarang.
Untuk produk tertentu yang hanya dapat dikerjakan
di pusat, setelah design diterima / dikerjakan oleh creative
design kemudian dikirim via email ke kantor pusat di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Beberapa client yang mengorder jenis produk
tertentu atau bahan yang berkualitas tinggi, hanya bisa
dikerjakan di kantor pusat. Setelah beberapa hari
pengerjaan (tergantung jenis produk), baru dikirim kembali
ke kantor Solo untuk diserahkan pada konsumen.
12) Mencari bahan untuk design iklan.
Bagi konsumen yang menginginkan designnya
dibuat oleh pihak Kencana, (untuk design tertentu)
creative design perlu mencari gambar-gambar referensi
untuk design iklan yang dicari melalui internet. Mahasiswa
membantu proses tersebut atas arahan dari creative
design.
13) Membantu proses backup database.
Beberapa kali client mengulang order produk yang
pernah dipesan sebelumnya, namun seringkali pesanan
tersebut sudah terlalu lama sehingga dianggap sudah
tidak diperlukan lagi. Namun terkadang data tersebut
masih ada di komputer, hanya saja kurang tersusun rapi
sehingga mempersulit creative design dalam mencarinya.
Oleh sebab itu design produk milik client yang telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bentuk CD. Sehingga jika sekali waktu client ingin
mencetak ulang produknya, maka masih terdapat
cadangan data.
C. Analisis Deskriptif
1. Analisis deskripsi identitas responden
Pada penelitian ini yang dijadikan sampel adalah
pengunjung Solo Grand Mall. Jumlah responden yang diteliti
sebesar 100 orang dari sekian banyak pengunjung Solo
Grand Mall. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh
deskripsi mengenai karakteristik dari responden sebagai
berikut:
a) Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.
Karakteristik ini dimaksudkan untuk
mengetahui mayoritas jenis kelamin pengunjung Solo
Grand Mall.
Tabel 3.2
Analisis Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Jumlah Persentase
Pria 59 59%
Wanita 41 41%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
persentase 59%, diikuti wanita dengan jumlah
persentase sebesar 41%. Perbandingan tersebut
digambarkan dalam diagram batang dibawah ini.
Gambar 3.3
Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin
b) Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan.
Karakteristik ini dimaksudkan untuk
mengetahui jenis perkerjaan responden.
Tabel 3.3
Analisis Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase
Swasta 16 16%
Wiraswasta 37 37%
PNS 10 10%
Lain-Lain 37 37%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2008
Tabel 3.3 menggambarkan jenis pekerjaan dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hal yang sama juga terjadi dari responden yang
memilih lain-lain (yang terdiri dari mahasiswa dan
pengangguran) yaitu dengan persentase 37%.
Diikuti responden yang bekerja sebagai pekerja
swasta dengan jumlah persentase sebesar 16%.
Responden yang terdiri dari PNS memiliki jumlah
terkecil yaitu 10%. Gambar dibawah ini memperjelas
keterangan diatas
Gambar 3.4
Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan
c) Karakteristik responden berdasarkan pernah atau
tidaknya memesan flyer, baliho, pamflet, dsb.
Karakteristik ini dimaksudkan untuk
mengetahui pernah atau tidaknya pengunjung Solo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 3.4
Analisis Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Memesan Flyer, Baliho, Pamflet, dsb
Jenis kelamin Jumlah Persentase
Ya 46 46%
Tidak 54 54%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2008
Pengunjung Solo Grand Mall mayoritas belum pernah
melakukan pemesanan flyer, baliho, pamflet, dsb
dengan jumlah persentase 54%, diikuti dengan yang
pernah memesan dengan jumlah persentase sebesar
46%. Hal ini ditunjukkan dari tabel 3.4 dan diperjelas
dengan gambar 3.4.
Gambar 3.4
Persentase Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Memesan Flyer, Baliho, Pamflet, dsb d) Karakteristik responden berdasarkan pernah atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Karakteristik ini dimaksudkan untuk
mengetahui pernah atau tidaknya pengunjung Solo
Grand Mall (Responden) melihat Moving Lightbox.
Tabel 3.5
Analisis Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Melihat Moving Lightbox
Jenis kelamin Jumlah Persentase
Ya 63 63%
Tidak 37 37%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2008
Moving Lightbox cukup populer di kalangan
pengunjung Solo Grand Mall, tabel 3.5 menunjukkan
bahwa pengunjung Solo Grand Mall mayoritas sudah
pernah melihat Moving Lightbox dengan jumlah
persentase 63%, diikuti dengan yang belum pernah
melihat dengan jumlah persentase sebesar 37%.
Untuk memperlihatkan lebih jelas, keterangan diatas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Persentase Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Melihat Moving Lightbox
2. Analisis deskriptif mengenai hasil penelitian pengem-bangan produk yang dilakukan CV. Kencana Digital Prin-ting dalam membangun kesadaran konsumen.
Pada bagian ini akan diuraikan bagaimana tanggapan atau
pernyataan pengunjung Solo Grand Mall mengenai produk
yang dilakukan Kencana Digital Printing dalam membangun
kesadaran konsumen. Tanggapan ini nantinya akan
dikelompokkan berdasarkan skala Likert 5 poin yang akan
dianalisis dan ditampilkan dalam bentuk tabel. Adapun 5
skala Likert itu adalah:
a. Sangat Tidak Setuju
b. Tidak Setuju
c. Tidak Tahu
d. Setuju
e. Sangat Setuju
Pemberian skor ini pada setiap pertanyaan nantinya akan
digunakan untuk mengetahui jumlah pernyataan atau
tanggapan pelanggan terhadap obyek yang diteliti agar
dapat digunakan untuk menentukan penilaian konsumen
terhadap sistem promosi perusahaan.
i. Atribut Awareness Tentang Brand Perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dimulai dari pengetahuan/awareness tentang nama dan
jenis perusahaan,
Tabel 3.6
Analisis Responden Dari Atribut
Awareness Tentang Brand Perusahaan
Atribut Jawaban x Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2008
Dari seluruh responden, 57% menilai tidak tahu
existensi CV. Kencana Digital Printing, dan 43% menyadari
bahwa perusahaan ini merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang advertising.
73% responden tidak mengetahui bahwa salah satu
produk yang dihasilkan adalah roll banner, dan mereka baru
mengetahui nama Perusahaan dari melihatnya di Moving
Lightbox pada saat penelitian dilakukan. Keterangan diatas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 3.6
Prosentase Responden Terhadap Atribut Awareness Tentang Brand Perusahaan
ii. Atribut Knowledge Tentang Produk Perusahaan
Tabel 3.7
Analisis Responden Dari Atribut
Knowledge Tentang Produk Perusahaan
Atribut Jawaban x
Pertanyaan No.
4 5
f f.x % f f.x %
Knowledge Tentang
Produk Perusa-haan
Sangat Tidak Setuju 1 2 2 2% 2 1 2% Tidak Setuju 2 2 4 2% 5 6 5% Tidak Tahu 3 65 195 65% 83 114 83%
Setuju 4 17 68 17% 8 128 8% Sangat Setuju 5 14 70 14% 2 35 2% Jumlah 100 339 100% 100 284 100%