• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK SEBAGAI ALAT PROMOSI PADA PERUSAHAAN ‘CV. KENCANA DIGITAL PRINTING’ SOLO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "APLIKASI STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK SEBAGAI ALAT PROMOSI PADA PERUSAHAAN ‘CV. KENCANA DIGITAL PRINTING’ SOLO"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

APLIKASI STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK SEBAGAI ALAT PROMOSI PADA PERUSAHAAN

‘CV. KENCANA DIGITAL PRINTING’ SOLO

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat - Syarat Mencapai Sebutan

Ahli Madya Manajemen Pemasaran

Oleh:

(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir dengan Judul :

Aplikasi Strategi Pengembangan Produk Sebagai Alat Promosi Pada

(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir dengan Judul :

Aplikasi Strategi Pengembangan Produk Sebagai Alat Promosi Pada

Perusahaan ‘CV. Kencana Digital Printing’ Cabang Solo

Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir

Program Studi Diploma 3 Manajemen Pemasaran

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 15 September 2008

(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

HALAMAN PERSEMBAHAN

Ku persembahkan Karya ini untuk:

™ Kedua Orang Tua Tercinta,

™ Kakak dan Adik-adikku tersayang,

™ Sahabat dan Teman-temanku tergila,

(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kehadiran Tuhan YME, dengan segala rahmat,

hidayah, dan innayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas

Akhir ini dengan judul "Aplikasi Strategi Pengembangan Produk Sebagai

Alat Promosi Pada Perusahaan ‘CV. Kencana Digital Printing’ Cabang

Solo ". Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh sebutan

Ahli Madya manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta. Dengan berbagai kesulitan yang penulis hadapi dalam

penyusunan Tugas Akhir ini, namun berkat bantuan dari segala pihak, baik

secara moral maupun sepiritual, lahir maupun batin, dan langsung maupun

secara tidak langsung, sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir

ini.

Untuk itu, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis

ucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Harmadi, MM. selaku Ketua Program Studi Manajemen Pemasaran

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Siti Khoiriyah, SE, M.Si. selaku Pembimbing dalam penulisan Tugas Akhir

(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi, Khususnya Dosen yang telah

membekali ilmu pengetahuan kepada penulis.

5. Mamah & Abah yang selalu membimbing, menasehati, dan mendukung,

mendo'akan serta menyayangiku dengan segala ketulusan dan

keikhlasan hatinya.

6. Kakak dan Adik-adikku yang selalu memberikan perhatian dan dukungan

serta semangat.

7. Sahabat dan Teman-temanku (Dimas, Aconk, Mahendra, Bowo, Iwan,

Aris, dan Anak - Anak MP' 04), yang selalu menemaniku baik suka

maupun duka.

8. Pimpinan dan seluruh karyawan dan karyawati CV. Kencana Digital

Printing Cabang Solo yang telah banyak membantu dalam penulisan

Tugas Akhir.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan

Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh

sebab itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari

berbagai pihak dengan hati terbuka.

(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

ABSTRAK...ii

HALAMAN PERSETUJUAN...iii

HALAMAN PENGESAHAN...iv

MOTTO...v

PERSEMBAHAN...vii

KATA PENGANTAR...viii

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR TABEL...xiii

DAFTAR GAMBAR...xiv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah...4

C. Tujuan Penelitian...5

D. Manfaat Penelitian...5

E. Batasan Masalah...6

F. Kerangka Pemikiran...6

G. Metode Penelitian...8

(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

B. Pengembangan Produk...14

C. Tahap-Tahap Pengembangan Produk...20

D. Daur Hidup Produk Baru...25

E. Komunikasi...26

F. Promosi...29

G. Periklanan...30

BAB III. PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian...35

1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan...35

2. Deskripsi Lokasi CV. Kencana Digital Printing Solo...36

3. Visi dan Misi...36

4. Struktur Organisasi ...37

B. Deskripsi Kerja...38

1. Deskripsi Kerja Per Bagian...38

2. Laporan Magang Kerja...40

C. Analisis Deskriptif...47

1. Analisis Deskriptif Identitas Responden...47

2. Analisis Deskriptif Mengenai Hasil Penelitian

Pengembangan Produk yang Dilakukan CV. Kencana

(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

D. Pembahasan...58

BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan...60

B. Keterbatasan Penelitian...62

C. Saran...62

DAFTAR PUSTAKA...64

(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

3.1 Analisis Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...48

3.2 Analisis Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan...49

3.3 Analisis Responden Berdasarkan Jenis Pernah Tidaknya memesan

Flyer, Baliho, Pamflet, dsb...50

3.4 Analisis Responden Berdasarkan Jenis Pernah Tidaknya Melihat

Moving Lightbox...51

3.5 Analisis Responden Dari Atribut Awareness Tentang Brand

Perusahaan...53

3.6 Analisis Responden Terhadap Atribut Knowledge Tentang Brand

Perusahaan...55

3.7 Analisis Responden Terhadap Atribut Interest Pada Produk

Perusahaan...56

3.8 Analisis Responden Terhadap Atribut Action to Buy Terhadap Produk

Perusahaan...55

(12)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1 Tahap-Tahap Pengembangan Produk...20

2.2 Daur Hidup Produk...25

3.1 Struktur Organisasi...27

3.2 Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin...48

3.3 Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan...50

3.4 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Pernah Tidaknya memesan Flyer, Baliho, Pamflet, dsb...51

3.5 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Pernah Tidaknya Melihat Moving Lightbox...52

3.6 Persentase Responden Dari Atribut Awareness Tentang Brand Perusahaan...53

3.7 Persentase Responden Terhadap Atribut Knowledge Tentang Brand Perusahaan...55

3.8 Persentase Responden Terhadap Atribut Interest Pada Produk Perusahaan...56

3.9 Analisis Responden Terhadap Atribut Knowledge Terhadap Produk Perusahaan...57

(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Aplikasi Strategi Pengembangan Produk Sebagai Alat Promosi Pada Perusahaan CV. Kencana Digital Printing

ABDUL KADIR F 3204001

Dunia marketing selalu memliliki kaitan erat dengan promosi. Namun seiring perkembangannya promosi dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melalui pengembangan produk. Inilah yang dilakukan oleh CV. Kencana Digital Printing. Perusahaan ini melakukan praktek promosi melalui produknya yang dibuat sedemikian rupa agar memiliki nilai lebih / value

dibanding produk yang lain. Karena produk ini belum pernah sebelumnya dibuat oleh perusahaan lain. Produk tersebut dinamakan Moving Lightbox, melalui produk ini diharapkan dapat menarik masyarakat yang melihat, sehingga aware bahwa ini adalah produk milik CV. Kencana Digital Printing.

Moving Lightbox adalah sebuah media iklan yang ditampilkan / didisplay

mengandung banyak iklan dalam satu media. Media ini berputar dan berganti iklan dalam durasi tertentu, dan dalam slide yang terakhir juga disertakan nama dan logo perusahaan CV. Kencana Digital Printing.

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pengembangan produk yang dilakukan oleh CV. Kencana Digital Printing, dan untuk mengetahui efektifitas promosi melalui pengembangan produk ini dalam membangun kesadaran konsumen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu dengan melakukan riset berupa survey terhadap masyarakat yang melihat iklan dari perusahaan CV. Kencana Digital Printing Solo di Solo Grand Mall. Metode pengumpulan data yaitu melalui wawancara / interview dan penyebaran kuisioner. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis deskriptif, yaitu pembahasan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai suatu objek yang diteliti melalui analisa mean, modus dan persentase. Pada penelitian ini dibahas hasil penelitian mengenai awareness,

knowledge, interest, dan action to buy masyarakat terhadap produk Moving Lightbox yang dipasang di Solo Grand Mall. Hal ini dilakukan untuk menganalisis efektifitas dari promosi yang dilakukan melalui pengembangan produk. Sehingga dapat ditentukan hal yang harus dilakukan oleh perusahaan CV. Kencana Digital Printing berdasarkan hasil penelitian ini.

(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemasaran merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan

industri ataupun bisnis. Dan pemasaran menjadi salah satu kunci

keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu, penerapan strategi

pemasaran yang tepat harus selalu dilakukan oleh perusahaan untuk

mendapatkan hasil yang diharapkan secara optimal.

Marketing mix memiliki empat bauran yang dapat menjadi salah satu

pedoman dan tujuan dalam melaksanakan pemasaran (4P). Keempat

Bauran (4P) tersebut adalah: Product, Price, Place, Promotion.

Masing-masing bauran mempunyai tujuan tersendiri dalam pemasaran (Kotler,

1993).

Salah satu dari empat bauran tersebut, yaitu promosi, merupakan aspek

yang dapat mempengaruhi secara langsung terhadap perkembangan

maupun daur hidup produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Promosi

dilakukan untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai produk,

memperkenalkan produk maupun mengajak konsumen untuk mengkonsumsi

produk. Perkembangan zaman dan kemajuan masyarakat yang semakin

pesat, menjadikan konsumen semakin peka dan cenderung menginginkan

segala sesuatu yang bisa didapat secara instan. Konsumen dihadapkan

kepada banyaknya pilihan produk yang dapat memenuhi baik keinginan

(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Menyikapi kecenderungan tersebut, perusahaan dituntut untuk lebih jeli

dalam memilih maupun menentukan pasar dan melakukan promosi atas

produk mereka. Perusahaan harus lebih kreatif dalam melakukan promosi,

menarik konsumen sekaligus mendapatkan laba.

Perkembangan industri advertising dewasa ini semakin meningkat,

dengan banyak munculnya perusahaan yang melayani digital printing pada

media iklan yang kecil hingga yang besar. Perusahaan jenis ini mulai

mengalami masa ‘booming’ sejak tahun 2000 lalu. Banyaknya jenis media

yang dikembangkan oleh banyak perusahaan, membuat ‘Kencana Digital

Printing’ Solo juga ingin mengembangkan suatu media iklan yang lain

daripada yang lain, yang dapat dimanfaatkan sebagai alat promosi

perusahaan.

Jika kita melihat dari sisi ekonomi, setiap perusahaan tentunya meraih

konsumen / pangsa pasar dengan strategi sendiri-sendiri. Di satu sisi ada

perusahaan yang menonjolkan dengan cara iklan, sponsorship, membagikan

flyer, dan lain-lain. Tetapi perusahaan yang akan dibahas berikut, mereka

meraih konsumen dengan menerapkan strategi pengembangan produk jenis

media iklan, sehingga konsumen tertarik untuk mencoba yang baru.

Pada umumnya, perusahaan lokal sejenis hanya meniru dari apa yang

sudah ada. Hal ini membuat perusahaan kurang memiliki nilai lebih di mata

konsumen. Dasar ini pula yang mendorong perusahaan untuk melakukan

penerapan strategi ini.

Sebenarnya media iklan yang baik pun juga ikut mempengaruhi efektif

(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id menciptakan citra di masyarakat tentang suatu hal yang khas atau image

yang ingin diciptakan perusahaan di benak konsumen. Namun satu hal yang

unik yaitu, perusahaan jenis ini pada umumnya tidak banyak melakukan

promosi langsung untuk produknya sendiri. Hampir di setiap produk media

iklannya (secara otomatis) label / nama perusahaan tertera di produk. Tentu

saja itu bukan merupakan suatu hal yang ditonjolkan dan menjadi metode

promosi andalan dan satu-satunya bagi perusahaan, namun sebagian besar

masyarakat periklanan sudah terbentuk untuk melihat nama perusahaan

dengan cara ini.

Selain itu bentuk-bentuk media iklan yang diciptakan di perusahaan ini

pun, kebanyakan belum pernah dipakai oleh perusahaan lain dalam

menciptakan media iklan. Karena hampir seluruh produk telah melalui proses

inovasi dan pengembangan, sehingga terlihat lebih menarik bahkan ada

beberapa yang fungsinya bertambah. Hal ini dapat menjadikan perusahaan

memiliki ciri khas, dan meningkatkan brand awareness dari perusahaan.

Sebagai contoh, produk yang sebelumnya hanya berupa flyer (ditempel

ditembok), dimodifikasi menjadi X-Banner (diberi penyanggah), sehingga

dapat diletakkan dengan menarik disetiap ujung ruangan. Kemudian terdapat

pula modifikasi tahap berikutnya, dari X-Banner, dimodifikasi jadi terdapat

tambahan highlight sinar laser di belakang layar, sehingga tampak lebih

menarik.

Contoh berikutnya adalah roll banner. Ini adalah inovasi yang terinspirasi

(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

banner dapat memuat beberapa iklan, sehingga fungsinya bertambah dan

dapat dijadikan sebagai alat promosi.

Selain itu jaringan dan komunitas yang memberikan peranan penting

dalam perkembangan perusahaan CV. Kencana Digital Printing melalui

media iklan seperti baliho, billboard, dan sejenisnya, dirasa jauh lebih efektif

dalam memberikan kontribusi promosi terhadap perusahaan.

Berbagai macam inovasi media promosi yang diciptakan oleh perusahaan

CV. Kencana Digital Printing untuk menjadikannya sebagai alat promosi,

membuat penulis berminat untuk mengangkat metode ini sebagai bahan

untuk penulisan tugas akhir dengan judul :

APLIKASI STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK SEBAGAI ALAT PROMOSI PADA PERUSAHAAN ‘CV. KENCANA DIGITAL PRINTING’ SOLO.

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana pengembangan produk yang dilakukan oleh perusahaan

CV. Kencana Digital Printing?

2. Seberapa efektif pengembangan produk yang dilakukan CV. Kencana

Digital Printing dalam membangun kesadaran konsumen?

C. Tujuan

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis bertujuan untuk :

1. Mengetahui bagaimana pengembangan produk yang dilakukan oleh

(18)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2. Untuk mengetahui efektifitas pengembangan produk yang dilakukan

Kencana Digital Printing dalam membangun kesadaran konsumen.

D. Manfaat

Hasil penulisan diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak berikut :

1. Bagi Perusahaan Kencana Digital Printing.

Dapat memberikan masukan yang positif dalam pelaksanaan kegiatan

promosi serta sebagai media promosi tak langsung.

2. Bagi Peneliti.

Sebagai sarana bagi peneliti untuk menerapkan ilmu yang telah

didapat selama kuliah mengenai pemasaran, promosi, dan

pengembangan produk. Sekaligus memperoleh gambaran mengenai

penerapan dan aplikasi ilmu tersebut di lapangan.

3. Bagi Pihak Lain.

Sebagai referensi bagi pembaca maupun penulis yang akan membuat

tulisan sejenis.

E. Batasan Masalah

1. Obyek Penelitian.

Obyek penelitian adalah pengembangan produk yang dilakukan

Kencana Digital Printing dan keberhasilan perusahaan dalam

(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2. Subyek Penelitian.

Subyek penelitian adalah konsumen / pelanggan Kencana Digital

Printing, dan pengunjung Solo Grand Mall.

3. Lokasi Penelitian.

Penelitian dilakukan di perusahaan CV. Kencana Digital Printing dan

di Solo Grand Mall.

F. Kerangka Pemikiran

Dalam persaingan yang semakin ketat, khususnya dalam dunia

advertising saat ini, yang menjadi faktor utama dalam hal ini adalah

promosi. Namun promosi langsung bukanlah merupakan satu-satunya

jalan. Promosi dapat pula dilakukan dengan cara memberi faktor

pembeda pada perusahaan.

Perusahaan ‘Kencana Digital Printing’ member faktor pembeda

juga dalam rangka membangun brand awareness konsumen, yang

ditempuh dengan jalan inovasi dan pengembangan produk. Promosi dan

pengembangan produk mempunyai keterkaitan yang erat, dengan

melibatkan indikator sebagai berikut:

1. Kesadaran konsumen / masyarakat akan produk.

2. Pengetahuan konsumen / masyarakat akan produk.

3. Konsumen / masyarakat suka dan yakin terhadap produk.

(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Pengembangan produk yang dilakukan Kencana Digital Printing ini

dapat disebut sebagai alat promosi, sebab dapat menimbulkan brand

awareness pada konsumen mereka, serta diikuti dengan jumlah

pelanggan yang bertambah secara bertahap. Kotler dalam Kasali (2006)

mengatakan, promosi bisa diukur dari berbagai sebab, diantaranya

termasuk pengembangan produk yang menghasilkan income positif bagi

perusahaan. Hal ini merupakan bagian dari value exploration. Karena

masyarakat marketing selama ini hanya terfokus pada value delivery,

yang mana ini hanya merupakan bagian akhir. Philip Kotler menyatukan

antara value exploration dan value delivery, yang disebut sebagai holistic

marketingmarketing yang utuh – sebab kedua hal ini merupakan

sebuah strategi.

Perusahaan harus memastikan dan menilai, apakah cara

pengembangan produk ini sudah benar-benar efektif untuk dijadikan

sebagai alat promosi.

9 Pengenalan (sadar / membangun awareness).

9 Pengetahuan.

9 Suka.

9 Meyakini.

9 Membeli. Pengembangan

Produk (Moving

Lightbox)

(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Penulis menempuh beberapa cara untuk meneliti dan menilai,

yaitu dengan melakukan control melalui observasi langsung, memperoleh

informasi melalui wawancara dengan pihak terkait, dan meneliti brand

awareness yang diperoleh dari data-data kuisioner konsumen yang telah

diolah.

G. Metode Penelitian

1. Desain Penelitian.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu

dengan melakukan riset berupa survey terhadap para pelanggan

Kencana Digital Printing Solo yang pernah mendapatkan

pelayanannya.

2. Wilayah Penelitian.

Penelitian dilakukan pada Perusahaan CV. Kencana Digital Printing

dan di Solo Grand Mall.

3. Jenis dan Sumber Data. • Sumber Data Primer.

Data primer adalah informasi yang diperoleh peneliti secara

langsung di tempat penelitian atau suatu tempat yang menjadi

objek referensi. Seperti dari interview maupun observasi langsung

(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4. Teknik Pengumpulan Data.

Untuk mendapatkan data yang relevan dalam penulisan tugas akhir

penulis menggunakan teknik sebagai berikut :

i. Interview.

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara

secara langsung dengan pihak yang terkait.

ii. Penyebaran Kuisioner.

Metode pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuisioner

yang berisi tentang pertanyaan - pertanyaan yang diperlukan oleh

peneliti.

iii. Observasi.

Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara

langsung tentang perhatian masyarakat terhadap obyek iklan yang

disajikan.

5. Populasi, Sampel, dan Sampling Methode

i. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen, pelanggan

CV. Kencana Digital Printing dan pengunjung Solo Grand Mall.

ii. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sampel yang digunakan sebanyak 100 responden. Hal ini

didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu:

• Sampel besar yang distribusinya normal adalah sampel yang

jumlahnya > 30 (Singarimbun dan Effendi, 1998 : 171). • Jumlah 100 sampel juga diperoleh dari perhitungan rumus:

: Jumlah sampel.

Z : Angka yang menunjukkan nilai varians dari mean.

E : Error.

(Djarwanto, 1998 : 154) • Nilai

α

(level of significancy) yang ditetapkan adalah sebesar

0,05 sehingga diharapkan besarnya kesalahan tidak sampai

0,1 ; dari sini akan didapat perhitungan sebagai berikut:

Berdasarkan pada perhitungan, banyaknya sampel yang akan

diambil adalah 96,04. Untuk memudahkan perhitungan dan

mengurangi kemungkinan adanya kesalahan, maka jumlah sampel

yang diambil adalah 100 orang dan jumlah tersebut diperkirakan

sudah dapat mewakili populasi.

(24)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Menggunakan metode convenience random sampling, dimana

sampel yang dipilih secara acak dari konsumen / pelanggan dan

masyarakat, yang bertujuan untuk mempermudah dalam

memperoleh dan mengumpulkan data.

6. Teknik Analisis Data.

ƒ Metode Analisis Deskriptif Kualitatif.

Analisis deskriptif adalah bagian statistika mengenai pengumpulan

data, penyajian, penentuan nilai nilai statistika, pembuatan diagram

atau gambar mengenai suatu hal, disini data hanya disajikan dalam

bentuk yang lebih mudah dipahami atau dibaca. Dalam penelitian

ini penulis menggunakan:

1) Mean

Mean / rata-rata adalah jumlah dari semua data dibagi

dengan banyaknya data.

2) Modus

Modus adalah nilai yang paling banyak muncul, yaitu dengan

frekuensi terbesar.

3) Persentase

Persentase adalah bilangan yang membagi data menjadi

100 bagian.

Analisis ini disusun berdasarkan jawaban responden dari kuisioner

yang telah diajukan. Analisis deskriptif ini dijelaskan dalam bentuk

(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kesadaran (awarenees), pengetahuan (knowledge), suka

(likeness), dan membeli (buying) didasarkan pada skala likert 5

poin.

Sangat Tidak Setuju : 1 poin

Tidak Setuju : 2 poin

Tidak Tahu : 3 poin

Setuju : 4 poin

Sangat Setuju : 5 poin

Setiap pertanyaan disertai dengan alternatif jawaban yang harus

dipilih. Pengukuran yang digunakan untuk mengetahui rata-rata

jumlah responden yang memilih tiap-tiap alternatif jawaban yaitu

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Tujuan metode analisis deskriptif adalah untuk membuat deskripsi,

gambaran, lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang

(26)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang

ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,

dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan

kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial

(Dharmestha, 1996).

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan

dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup, berkembang dan

mendapatkan laba. Pemasaran adalah fungsi dalam perusahaan yang

bertugas menetukan target pelanggan serta cara terbaik untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen.

Banyak definisi tentang pengertian pemasaran. Adapun dibawah

ini pendapat para tokoh tentang pemasaran yaitu:

1. Menurut American Marketing Association, pemasaran adalah

suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga,

promosi, dan sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan

pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan

organisasi (Lamb dkk, 2001)

2. Pemasaran meliputi perumusan jenis produk yang diinginkan oleh

konsumen, perhitungan berapa banyak kebutuhan akan produk

itu, bagaimana cara menyalurkan produk tersebut kepada

(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id terhadap produk tersebut yang cocok dengan kondisi

konsumennya, bagaimana cara promosi untuk

mengkomunikasikan produk tersebut kepada konsumen, serta

bagaimana mengatasi kondisi persaingan yang dihadapi

perusahaan (Gitosudarmo dalam Tjiptono, 1997).

Menurut beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

kegiatan pemasaran diciptakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan

manusia yang kompleks dan luas dengan cara tertentu yang disebut

sebagai pertukaran.

Hal ini dapat diartikan bahwa untuk mendapatkan apa yang

mereka butuhkan masing-masing pihak saling memberikan sesuatu

untuk dipertukarkan. Perusahaan memberikan produk & market

menukarnya dengan uang atau barang senilai tertentu yang telah

disepakati bersama.

Produk yang telah dibeli tersebut akan dievaluasi apakah

memuaskan bagi konsumen yang bersangkutan atau tidak. Situasi ini

akan menentukan proses transaksi berikutnya. Dengan kata lain,

kontinuitas bisnis bergantung pada sisi consumer satisfaction.

2. Pengembangan Produk

Produk dalam makna yang sempit adalah sekumpulan atribut fisik

nyata (tangible) yang terakit dalam sebuah bentuk yang dapat

diidentifikasikan. Stanton (1991 : 222), memaparkan bahwa sebuah

(28)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id (intangible) di dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan,

prestige pabrik, prestige pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta

pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang

bisa memuaskan keinginannya.

Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Dharmestha dan Irawan

(2001 : 165), yaitu bahwa produk merupakan suatu sifat yang

kompleks baik yang dapat diraba maupun tidak dapat diraba,

termasuk bungkus, warna, harga, prestige perusahaan dan pengecer

yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau

kebutuhannya.

Pendapat diatas didukung oleh Tjiptono (2001 : 95), bahwa produk

merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk

diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar

sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang

bersangkutan.

Cristopher Lovelock dalam google article mendefinisikan

pengembangan produk baru dalam 6 kategori inovasi, yaitu:

a. Inovasi utama pengembangan produk yang ditujukan pasar baru.

Kategori ini sangat beresiko namun bila berhasil dapat

sangat memberikan keuntungan besar.

b. Bisnis Start-Up

Cara baru dan inovatif untuk mengetahui kebutuhan terkini

dari konsumen dan meningkatkan jangkauan pilihan yang tersedia.

(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Memungkinkan penyedia jasa menggunakan customer base

sebaik-baiknya dan melakukan penjualan silang (cross-sell) produk

lain. Perubahan teknologi telah meningkatkan kesempatan untuk

inovasi dan kreativitas.

d. Perluasan Lini Produk (Product Line Extension).

Menawarkan jasa kepada konsumen dengan variasi yang

lebih luas dari pilihan dalam lini jasa yang sudah ada.

e. Perbaikan Produk (Product Improvement)

Memperbaiki tampilan (feature) dari produk yang sudah

ada.

f. Perubahan Gaya (Style)

Merupakan pengembangan elemen tangible dari produk

jasa.

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar

untuk diperhatikan, dibeli atau dikonsumsikan; ke dalam pengertian

produk termasuk obyek-obyek fisik, jasa, tokoh-tokoh, tempat,

organisasi dan pikiran (idea). Konsep produk dapat dibedakan dalam:

produk formal (obyek fisik atau jasa yang ditawarkan ke pasar),

produk inti (manfaat yang dicari pembeli), dan produk menyeluruh

atau keseluruhan faedah yang diterima sesorang sewaktu membeli

produk formal (Radiosunu, 2001 : 100).

Menurut Irawan dan Wijaya (1997 : 84), tingkat suatu produk ada

tiga, sebagai berikut:

(30)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id b. Wujud produk berupa mutu, model, ciri, kemasan, dan nama

merek.

c. Tambahan produk berupa pemasangan, penyerahan, kredit

garansi/jaminan, dan jasa pelayanan purna jual.

Modifikasi/pengembangan produk merupakan salah satu

strategi offensive yang dapat dilakukan perusahaan. Kotler (1996 :

476), berpendapat bahwa modifikasi produk yaitu memodifikasi atau

mengubah karakteristik produk sedemikian rupa sehingga mampu

mengajak konsumen baru dan semakin menarik konsumen yang saat

ini memakai merek perusahaan untuk mengkonsumir lebih banyak

atau menciptakan pemakaian yang lebih sering.

Menurut Tjiptono (2001 : 286), ada beberapa cara atau

alternatif yang dapat digunakan untuk melansir kembali produk

(product relaunching), yaitu:

a. Strategi perbaikan mutu, bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan produk. Strategi ini efektif jika mutu produk memang

masih bisa ditingkatkan, konsumen peka terhadap mutu produk,

dan konsumen percaya bahwa mutu yang lebih tinggi akan

memberikan manfaat yang lebih tinggi.

b. Strategi perbaikan ciri (feature improvement), bertujuan untuk

menambahkan ciri-ciri baru pada produk, memperluas

kemungkinan penggunaan dan kemudahan (convenience)

pemakaian produk. Kebaikan dari strategi ini adalah meningkatkan

(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tertentu, member publisitas cuma-cuma bagi perusahaan,

mendorong antusiasme pada wiraniaga dan distributor, serta

perubahan tersebut dapat dilakukan dengan fleksibel tanpa

tambahan biaya. Pendapat serupa dikemukakan pula oleh

Radiosunu (2001 : 141), yaitu bahwa beberapa keuntungan yang

dapat diperoleh dari strategi feature improvement antara lain

sebagai alat bersaing yang sangat fleksibel karena dapat

disesuaikan, atau ditiadakan dengan cepat, dan acapkali dapat

dibuat optional (produk dapat dibeli dengan atau tanpa tambahan

feature-feature tertentu), merupakan cara yang paling efisien untuk

membangun image progresifitas suatu perusahaan, dan ciri atau

feature fungsional menimbulkan gairah pada pihak angkatan

penjualan dan distributor. Namun kelemahan terbesar dari ciri-ciri

khas baru ialah mudah ditiru (dibajak). Apabila tidak ada manfaat

yang permanen, yaitu perusahaan akan dikenal sebagai yang

pertama, maka strategi perbaikan penampilan tidak akan banyak

manfaatnya.

c. Strategi perbaikan model (style), bertujuan untuk menambah daya

tarik estetika produk. Keuntungan dari strategi ini adalah

terciptanya identitas yang khas di pasar serta kesetiaan konsumen

pada merek. Namun strategi ini juga mempunyai masalah selain

keuntungan diatas, yaitu sulit mengetahui keompok orang yang

menyukai model baru dan biasanya model baru menghilangkan

(32)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Komersialisasi 3. Tahap-Tahap Pengembangan Produk

Menurut Gitosudarmo (2002) langkah-langkah

pengembangan produk digambarkan skema sebagai berikut:

Gambar 2.1

Tahap-tahap Pengembangan Produk Sumber : Gitosudarmo, 2002

1. Penciptaan Ide atau Gagasan

Penciptaan atau pencarian ide atau gagasan tidak boleh

dilakukan asal-asalan akan tetapi hendaknya dilakukan secara

sistematis atau terencana. Jadi manajemen harus hati-hati

menetapkan strategi pengembangan produk baru, kita harus dapat

menyebutkan dengan jelas pasar dan produk yang hendak dipilih

dan harus mengetahui dengan jelas pasar dan produk yang

hendak dipilih dan harus mengetahui dengan jelas apa yang akan

dicapai perusahaan dengan produk baru tersebut.

Untuk menghasilkan produk baru juga perlu adanya

usaha-usaha relatif yang harus dikorbankan untuk pengembangan produk

yang asli, memodifikasi produk yang telah ada dan apabila perlu

(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Sumber-sumber gagasan produk baru harus selalu digali dan

sumber utamanya adalah sebagai berikut:

ƒ Sumber Intern, bisa berasal dari ilmuwan, rekayasa karyawan

bagian manufacturing.

ƒ Pelanggan, diperoleh dengan riset konsumen.

ƒ Pesaing, bisa dengan cara membeli produk pesaing yang

sejenis atau mempelajari iklan-iklan pesaing.

ƒ Penyalur dan pensuplai.

ƒ Sumber lain, seperti majalah dagang, pameran dagang,

konsultan produk, biro iklan dan lain-lain.

2. Penyaringan Ide atau Gagasan

Tujuannya adalah untuk mengetahui dan menyingkirkan

gagasan yang kurang baik atau kurang menguntungkan.

3. Pengembangan Konsep Produk

Terlebih dahulu harus diketahui tentang apa yang disebut

dengan gagasan produk, konsep produk, dan citra produk.

ƒ Gagasan Produk adalah gagasan akan kemungkinan adanya

suatu produk yang oleh perusahaan dilihatnya sendiri untuk

ditawarkan ke pasar.

ƒ Konsep Produk adalah suatu versi gagasan yang terinci dan

(34)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ƒ Citra Produk adalah gambaran khas yang dilihat oleh

konsumen dari suatu produk actual atau produk potensial.

Berdasarkan dari pengertian diatas dapatlah disimpulkan bahwa

sebenarnya yang dibeli konsumen adalah konsep produknya

bukan gagasan produk tersebut.

4. Pengujian Konsep Produk

Tahap pengujian produk dapat diikuti dengan gambar

teknisnya sehingga akan semakin kongkret dan akan semakin

memperbesar keandalan pengujian konsep produk itu. Pengujian

ini sebaiknya dilengkapi pula dengan menanyakan kepada

konsumen tentang tanggapannya terhadap produk baru. Dari

tanggapan konsumen ini dapat digunakan sebagai alat bantu

perusahaan dalam menentukan konsep produk yang paling

memiliki daya tarik terbesar.

5. Pengembangan Strategi Pemasaran

Pernyataan strategi penmasaran terdiri dari 3 bagian, yaitu:

ƒ Menjelaskan tentang: ukuran, struktur, perilaku pasar-sasaran,

penentuan posisi produk yang direncanakan, penjualan,

pangsa pasar dan laba yang ingin dicapai pada tahun pertama.

ƒ Menjelaskan tentang harga, strategi distribusi, dan anggaran

(35)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ƒ Menjelaskan tentang penjualan dan sasaran laba dalam jangka

panjang dan strategi marketing mix yang direncanakan dalam

waktu yang ditetapkan.

6. Analisis Bisnis

Manajemen harus menelaalah hal-hal yang berkaitan

dengan biaya, penjualan dan proyeksi laba dalam analisis bisnis

ini. Untuk menentukan apakah mereka berhasil mencapai sasaran

perusahaan.

7. Pengembangan Prototipe

Prototipe yang baik memiliki beberapa kriteria seperti yang

tersebut dibawah ini:

a. Konsumen memandanganya sebagai penjelmaan atribut pokok

yang dijelaskan di dalam pernyataan konsep produk.

b. Dapat bekerja secara aman pada kondisi dan pemakaian

normal.

c. Dapat diproduksi dengan biaya produksi yang dianggarkan.

Prototipe hendaknya mencakup karakteristik fungsional dan

karakteristik psikologis yang diinginkan.

8. Pengujian Pasar

Tahap dimana produk dan pemasaran diintroduksikan

(36)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pengujian pasar untuk setiap produk tdaklah sama., sedangkan

untuk modifikasi dan produk tiruan pesaingyang berhasil tidaklah

perlu adanya pengujian pasar.

9. Komersialisasi

3 keputusan untuk melakukan komersialisasi:

a. Pengaturan waktu (Timing).

b. Penentuan tempat.

c. Penentuan calon sasaran pembeli.

4. Daur Hidup Produk Baru

Daur hidup produk merupakan suatu siklus kehidupan produk

dari tahap perkenalan (introduction), pertumbuhan (growth),

kedewasaan (maturity), dan penurunan (decline).

Daur hidup produk dapat digambarkan dibawah ini:

1 2 3 4

Penjualan

Time

(37)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tahap 1 Perkenalan

“Tahap dimana produk diluncurkan secara penuh ke pasar”

¾ Tingginya tingkat kegagalan, kecilnya persaingan, modifikasi

produk secara sering, dan keterbatasan distribusi melambangkan

tahap perkenalan pada daur hidup produk.

¾ Biaya periklanan dan pemasaran tinggi karena berfungsi untuk

membidik konsumen mengenalkan manfaat produk.

¾ Strategi promosi difokuskan pada pengembangan kesadaran

produk dan menyampaikan kepada konsumen tentang manfaat

potensial dari kategori produk.

Tahap 2 Pertumbuhan

“Tahap ketika penjualan bertumpu pada kecepatan yang

meningkat, banyak pesaing memasuki pasar dan perusahaan besar

mungkin mulai mengambil alih sejumlah perusahaan kecil yang

merupakan pelopor dan keuntungan adalah sehat”

¾ Keuntungan meningkat dengan cepat.

¾ Distribusi menjadi kunci utama keberhasilan.

Tahap 3 Kedewasaan

“Tahap dimana periode selama penjualan meningkat dengan

kecepatan yang menurun”

¾ Pelayanan dan perbaikan berperanan lebih penting untuk

membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing.

(38)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tahap 4 Penurunan

“Tahap ketika produk mengalami penurunan dalam penjualan

secara berkepanjangan”

¾ Kecepatan penurunan terjadi karena perubahan selera konsumen

secara cepat.

¾ Keusangan produk, sehingga perusahaan harus mulai mengganti

produk tersebut.

5. Komunikasi

Pemasar boleh menanamkan sesuatu ke benak konsumen,

mengubah sikap konsumen, atau membuat konsumen melakukan

suatu tindakan tertentu. Bahkan terdapat pula model-model tingkat

respon konsumen yang berbeda-beda. Model AIDA menunjukkan

ketika pembeli melewati tingkat perhatian (Attention), tertarik

(Interest), ingin (Desire), tindakan (Action) (Kotler, 1993). Sedangkan

model hirarki-efek menunjukkan ketika pembeli melewati tingkat

kesadaran, memahami, menyukai, memilih, memastikan, dan

membeli. Berikut ini akan diuraikan pendapat kotler (1993) mengenai

model hirarki-efek dan melihat keenam tingkat kesiapan pembeli.

1) Kesadaran

Bila sebagian khalayak sasaran tidak menyadari adanya obyek itu,

tugas komunikator adalah menanamkan kesadaran itu, mungkin

(39)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sederhana dengan mengulang-ulang nama. Menanamkan kesadaran

memang membutuhkan waktu.

2) Mengetahui

Khalayak sasaran mungkin telah mengenal produk atau perusahaan,

tetapi mereka tidak tahu banyak. Perusahaan perlu mengkaji

beberapa khalayak sasaran yang mengetahui sedikit, cukup banyak,

dan banyak mengenai perusahaan. Dan perusahaan dapat

menanamkan pengetahuan itu mengenai produknya sebagai

komunikasi langsung.

3) Menyukai

Bila khalayak sasaran telah mengetahui obyeknya, bagaimana

mereka memandang obyek tersebut? Seandainya banyak dari mereka

tidak menyukai perusahaan, seorang komunikator harus menemukan

sebab-sebab dan membuat kampanye komunikasi untuk

menanamkan perasaan suka itu. Bilamana pandangan tak suka

senang terebut dikarenakan oleh keadaan perusahaan yang

benar-benar tidak memadai, maka kampanye tersebut tidak akan berhasil.

Yang diaharapkan adalah memperbaiki perusahaan terlebih dahulu,

kemudian baru mengkomunikasikan kualitasnya. Hubungan

masyarakat yang baik menghendaki “karya yang baik diikuti dengan

kata-kata yang baik”.

4) Preferensi

Khalayak sasaran mungkin mengenal produk tersebut, tetapi tidak

(40)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id konsumen. Komunikator bisa menyanjung kualitas produk yang

ditawarkan, nilai, prestasinya, dan ciri-ciri lainnya. Komunikator bisa

mengecek keberhasilan kampanye itu dengan mengukur kembali

preferensi khalayak setelah kampanye.

5) Keyakinan

Khalayak sasaran mungkin memilih suatu produk, tetapi tidak

mempunyai keyakinan untuk membeli produk itu. Beberapa konsumen

mungkin memilih produk perusahaan, namun tidak bisa memastikan

apakah mereka ingin membeli produk tersebut. Tugas komunikator

adalah menanamkan keyakinan bahwa membeli produk tersebut

merupakan tindakan yang tepat.

6) Pembelian

Beberapa anggota khalayak sasaran mungkin mempunyai keyakinan,

tetapi tidak begitu tergerak untuk membeli. Mungkin mereka

menunggu informasi tambahan, rencanan tindakan lebih lanjut, dan

sebagainya. Komunikator harus menggiring konsumen ini untuk

mengambil langkah terakhir. Salah satu cara untuk mendorong

pembelian adalah dengan cara menawarkan produk tersebut dengan

harga yang lebih rendah, adanya premi, kesempatan unsur mencoba

produk ini, dan lain-lain.

6. Promosi.

“Promosi adalah komunikasi dari pemasar yang

(41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi mereka atau

memperoleh suatu respon (Lamb dkk, 2001)”.

Adapun tujuan dari promosi menurut Dharmestha (1996) adalah

sebagai berikut :

a. Memodifikasi tingkah laku.

Dalam hal ini promosi dilakukan untuk merubah tingkah laku,

pendapatan, dan memperkuat tingkah laku yang ada.

b. Memberitahu.

Kegiatan promosi dapat dilakukan untuk memberitahu pasar yang

dituju tentang penawaran perusahaan.

c. Membujuk.

Kegiatan promosi dilakukan untuk melakukan bujukan ke arah

proses pembelian.

d. Mengingatkan.

Promosi dilakukan untuk mengingatkan, terutama dilakukan untuk

mempertahankan merk produk di benak konsumen (positioning).

“Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi ini pada

umumnya ada empat, yaitu periklanan, personal selling,

promosi penjualan dan publisitas dan hubungan masyarakat

(Dharmestha dan Sukotjo, 2000)”.

7. Periklanan.

“Periklanan terdiri dari semua kegiatan yang terlibat dalam

(42)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id seseorang tertentu), disuarakan (oral) atau visual, dan dibiayai secara

terbuka untuk suatu produk, jasa, atau ide (Stanton, 1993)”.

a) Tujuan Periklanan

Dharmestha dan Sukotjo (2000) menjelaskan tentang tujuan

periklanan yang terutama adalah menjual atau meningkatkan

penjualan barang dan jasa. Adapun tujuan-tujuan lain dari periklanan

adalah :

ƒ Mendukung program personal selling dan program promosi

yang lain.

ƒ Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh salesman

dalam jangka waktu tertentu.

ƒ Mengadakan hubungan dengan para penyalur, misalnya

dengan mencantumkan nama dan alamatnya.

Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru.

b) Fungsi - Fungsi Periklanan

Dharmestha (1996) menyebutkan fungsi-fungsi periklanan sebagai

berikut :

ƒ Memberikan informasi.

Periklanan dapat menambah nilai pada suatu barang dengan

memberikan informasi kepada konsumen. Iklan dapat

memberikan informasi lebih banyak daripada lainnya, baik

tentang barangnya, harganya, ataupun informasi lain yang

mempunyai kegunaan bagi konsumen.

(43)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Sering, periklanan tidak hanya bersifat memberitahu saja, tetapi

juga bersifat membujuk terutama kepada pembeli-pembeli

potensial, dengan menyatakan bahwa suatu produk adalah lebih

baik daripada produk yang lain.

ƒ Menciptakan kesan (image).

Dengan sebuah iklan, orang akan mempunyai suatu kesan

tertentu tentang apa yang diiklankan. Dalam hal ini, pemasang

iklan selalu berusaha untuk menciptakan iklan yang

sebaik-baiknya, misalnya dengan menggunakan warna, ilustrasi,

bentuk, dan layout yang menarik. Kadang-kadang pembelian

sebuah barang tidak dilakukan secara rasional atau

memperhatikan nilai ekonomisnya, tetapi lebih terdorong untuk

mempertahankan atau meningkatkan gengsi. Dari segi lain,

periklanan juga dapat menciptakan kesan pada masyarakat

untuk melakukan pembelian secara rasional dan ekonomis.

ƒ Memuaskan kenginan.

Periklanan meupakan suatu alat yang bisa dipakai untuk

mencapai tujuan, dan tujuan itu sendiri berupa pertukaran yang

saling menguntungkan. Penjual menggunakan periklanan untuk

melayani orang lain, masyarakat, dan mereka sendiri.

ƒ Periklanan merupakan alat komunikasi.

Periklanan adalah suatu alat untuk membukan komunikasi dua

arah antara penjual dan pembeli, sehingga keinginan mereka

(44)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id komunikasi dapat menunjukkan cara-cara untuk mengadakan

pertukaran yang saling memuaskan.

c) Macam - Macam Periklanan

Dharmestha dan Sukotjo (2000) membagi periklanan menjadi dua

jenis, yaitu:

ƒ Periklanan barang (Product advertising).

Periklanan barang ini dilakukan dengan menyatakan kepada

pasar tentang produk yang ditawarkan.

ƒ Periklanan kelembagaan (Institusional advertising).

Periklanan kelembagaan dilakukan untuk menimbulkan rasa

simpati terhadap penjual dan ditujukan untuk menciptakan

goodwill kepada perusahaan. Jadi periklanan ini lebih

menitik-beratkan pada nama penjual atau perusahaan.

d) Media Periklanan

Stanton (1993) menyebutkan salah satu kategori dari media

periklanan yang didefinisikan yaitu:

ƒ Papan reklame.

Papan reklame merupakan media iklan yang fleksibel dan

murah. Oleh karena itu dapat mencapai hampir semua

penduduk, cara ini cocok sekali untuk produk konsumen yang

banyak dipakai, yang memerlukan keterangan penjualan

(45)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dan pengaruhnya terasa karena ukuran yang besar dan

berwarna. Keluwesan ada dalam hal liputan geografis, juga

dalam intensitas liputan pasar di daerah itu. Cara ini dapat

menimbulkan peredaran terbuang, kecuali jika produk yang

diiklankan merupakan barang konsumsi yang digunakan luas.

Sekalipun biaya pencapaian calon pelanggan rendah, biaya

total kampanye reklame secara nasional lumayan tinggi. Pula

khalayak mulai banyak mengkritik pemasangan papan-papan

(46)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Perusahaan Kencana Group memiliki beberapa anak

perusahaan. Salah satunya adalah Kencana Digital Printing.

Pada mula berdirinya branch office di Solo bulan Oktober 2004,

Kencana bergabung dengan PT. Tecma Mitratama Advertindo

dalam rangka mengakomodir cetak periklanan dari perusahaan

Suzuki dengan nama Citra Visual. Pada awal berdirinya, kantor

beralamat di jalan Gatot Subroto No. 271, yang mana kantor ini

berfungsi sebagai showroom dan marketing office.

Awalnya seluruh kegiatan produksi dilakukan di kantor

pusat Kecana Group, Semarang. Namun pada bulan Maret

2005, Kencana Solo branch mulai merambah ke bagian

produksi. Organisasi kantor diperkokoh dan menghasilkan

penambahan tenaga kerja dibeberapa bagian. Yaitu 3 orang

bagian produksi, 2 orang dibagian admin, customer service 1

orang, marketing 2 orang (untuk door to door marketing), serta

1 orang officeboy. Namun kebanyakan dari tenaga kerja ini

merupakan orang-orang lapangan dari perusahaan Tecma.

Akhir tahun 2005 CV. Kencana Digital Printing mencoba

(47)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pelanggan atas nama Citra Visual akan tetap dipegang oleh

CV. Kencana Digital Printing. Keyakinan Kencana Digital

Printing ingin membuat usaha sendiri, diperkuat dengan

menempati kantor baru di daerah barat kota Solo, tepatnya di

Jl. Adi Sucipto 126 pada Januari 2006.

2. Deskripsi Lokasi CV. Kencana Digital Printing Solo

Kantor CV. Kencana Digital Printing awalnya bertempat

di Jalan Gatot Subroto No. 271, namun karena tuntutan

keadaan dan strategi perusahaan untuk mengambil segmen

pasar dari daerah barat kota Solo, maka saat ini kantor berada

di jalan Adi Sucipto 126 Solo.

Tuntutan keadaan yang dimaksud adalah perusahaan

sejenis sudah banyak berada di daerah Selatan dan Timur

Solo, diantaranya Sinar Solo dan Mata Production (anak

cabang perusahaan Netra).

3. Visi dan Misi

Visi Kencana Digital Printing

Berkembang untuk menjadi yang terbaik dan bermanfaat bagi

semua.

Misi Kencana Digital Printing

• Memberikan pelayanan dan kualitas prima bagi pelanggan.

One-stop-solution dalam industri grafika-advertising.

(48)

4. Struktur Organisasi

a. Struktur Organisasi CV. Kencana Digital Printing Solo

Sumber: CV. Kencana Digital Printing

Head of Marketing Office

Head of Outdoor Production

Struktur Organisasi CV. Kencana Digital Printing

Solo

(49)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Diskripsi Kerja

1. Head of Marketing Office : Ibu Verawati. Deskripsi kerja:

Pimpinan Cabang bertanggung jawab dan bertugas untuk

memimpin, mengawasi, mengatur, mengkoordinasi,

menentukan kebijakan perusahaan serta menempatkan

pegawai perusahaan sesuai dengan bidangnya.

2. Marketing :

1. Ibu Dewi Mawarda VR.

2. Ibu Santa.

3. Bapak Risan Widhi S.

4. Bapak Yanuar.

Deskripsi kerja:

Bertugas untuk memasarkan produk-produk Kencana Digital

Printing secara door-to-door, menjelaskan keunggulan

produk pada konsumen agar memakai produk Kencana

Digital Printing.

3. Creative Design : Bapak Bimo.

Deskripsi kerja:

Bertugas untuk mendesign seluruh order, bagi konsumen

(50)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Pimpinan Produksi : Bapak Agung. Deskripsi kerja:

Menerima hasil design untuk dicetak, mengkoordinir

karyawan di bagian produksi, memeriksa produk hingga

proses packing dan memastikan seluruh produk dikerjakan

sesuai urutan dengan baik.

5. Admin Production : Bapak Wahyu Deskripsi kerja:

Membuat laporan harian mengenai produksi, memastikan

persediaan stock bahan-bahan kebutuhan cetak dari mulai

kertas (bahan indoor/outdoor), tinta, dan lain-lain.

6. PPIC / Customer Service : Ibu Fio.

Deskripsi kerja:

Bertugas memberi layanan kepada pelanggan yang

bertempat di depan untuk secara langsung berhadapan

dengan para pelanggan, serta melayani pelanggan secara

(51)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

7. Kepala Distribusi/Officeboy : Bapak Usman. Deskripsi kerja:

Bertugas membantu membersihkan area kantor,

menyediakan minuman bagi seluruh karyawan, serta

membantu proses packing dan logistik barang-barang.

B. Laporan Magang Kerja 1. Latar Belakang

Dunia kerja saat ini sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat, yang diikuti dengan batas kualifikasi tenaga kerja

yang semakin tinggi. Hal ini ditandai dengan tuntutan memiliki

hasil yang baik pada bangku pendidikan, dan banyak pula

perusahaan yang menuntut telah melalui pengalaman kerja.

Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan

yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam rangka penyelesaian

studi di program Diploma III dengan menerjunkan mahasiswa

secara langsung ke dunia kerja.

Mahasiswa tak hanya dituntut sekedar mengikuti

kegiatannya, namun diharapkan juga turut aktif dalam mencari

solusi pada permasalahan yang dihadapi. Sasaran dari kegiatan

magang kerja antara lain Usaha Kecil dan Menengah, Koperasi,

Instansi Pemerintah atau Swasta dan Kelompok Masyarakat

(52)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Tujuan

Tujuan dari kegiatan magang kerja antara lain :

a. Mahasiswa dapat melihat secara langsung tentang bagaimana

penerapan dari berbagai teori yang telah dipelajari dalam

perkuliahan.

b. Mempermudah penulis dalam mengidentifikasi masalah yang

dibahas dalam penulisan tugas akhir.

c. Mempermudah dalam akses data pada instansi terkait untuk

keperluan penulisan tugas akhir.

3. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan magang kerja

adalah:

a. Memperoleh pengalaman kerja di berbagai posisi.

b. Mempelajari mengatasi masalah dalam lingkugan kerja, jika

terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

c. Mengetahui hal-hal yang harus dihindari dan harus dilakukan

selama melaksanakan kerja.

4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang Kerja

Jangka Waktu : Tanggal 6 Februari - 5 Mei 2007

(53)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5. Laporan Kegiatan magang kerja Jam Kerja

Kegiatan magang kerja di Kencana Digital Printing Solo

dilaksanakan setiap 6 hari dalam seminggu dengan rincian

waktu sebagai berikut :

Senin - Jum’at : Pukul 08.00 – 16.00

Sabtu : Pukul 08.00 – 14.00

Istirahat Siang : Pukul 12.00 – 13.00

Rincian Kegiatan Magang Kerja

Masa magang kerja berlangsung selama 3 bulan pada

bagian (divisi) yang berganti-ganti di Perusahaan Kencana

Digital Printing Solo. Kegiatan yang dilakukan antara lain

sebagai berikut :

1) Perkenalan dengan staf serta perkenalan dengan

lingkungan perusahaan dan tugas-tugasnya.

2) Penempatan di bagian customer service.

Bagian Customer Service mengenalkan mahasiswa

pada jenis-jenis produk dan harganya untuk bahan

menjelaskan pada konsumen. Selain itu mahasiswa juga

dilatih untuk menerima beberapa client baru, baik yang

(54)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dari customer, maupun dari kantor pusat juga bagian dari

tugas yang harus dipenuhi.

3) Membantu menyusun Sales Order.

Sales Order berisi mengenai pesanan dari client,

yang disertai dengan spesifikasi produk yang dipesan.

Bagi client, Sales Order bukan hanya sebagai tanda bukti

pembayaran, melainkan juga untuk mengambil pesanan

jika sudah jadi. Mahasiswa diharapkan dapat menulis form

Sales Order untuk order yang masuk. Karena ini juga

akan digunakan sebagai referensi dalam laporan

keuangan.

Minggu Kedua hingga selesai :

4) Memperdalam pengetahuan dalam kegiatan marketing.

Mahasiswa diberikan penjelasan-penjelasan

mengenai proses memperoleh client oleh bagian

marketing. Pertama menentukan target market yang dituju

sesuai kehendak perusahaan, jika target market sudah

ditetapkan maka harus ditentukan siapa saja yang masuk

dalam kategori tersebut.

Cari informasi yang bisa diperoleh mengenai client,

(55)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

yang dikunjungi lebih banyak ke perusahaan, dikarenakan

mengejar target penjualan dalam jumlah besar.

5) Membantu kegiatan marketing.

Mahasiswa diajak untuk menerapkan cara

memperoleh client. Dengan cara mencari calon customer

selain yang sudah ditarget oleh perusahaan dan dapat

diprospek sebagai client.

Calon customer dihubungi melalui telepon, dan

bagian marketing mengunjungi client untuk menjelaskan

dan menawarkan produk-produk dari perusahaan.

6) Membantu kegiatan pengadaan komputer.

Jumlah client mengalami peningkatan yang cukup

signifikan, seringkali perusahaan tidak dapat menerima

pesanan karena kapasitas produksi sudah full.

Perusahaan berencana untuk menambah jumlah tenaga

kerja dibagian creative design agar tidak terjadi overload

order.

Untuk memenuhi hal tersebut, perlu juga ditambah

jumlah komputer. Mahasiswa ikut membantu dalam

pemilihan spesifikasi komputer yang sesuai, merakitnya,

(56)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

7) Membantu kegiatan creative design.

Mahasiswa juga ikut serta dalam mendesign

produk permintaan konsumen, dalam rangka

mempercepat masuknya produk ke bagian produksi.

Selain itu, kegiatan creative design juga meliputi

controlling design, menyimpan data di bagian yang sudah

ditetapkan, dan konfirmasi ke client jika ada yang harus

direvisi / diperbaiki sebelum masuk ke bagian produksi.

8) Mempelajari proses produksi.

Penjelasan lengkap mengenai urutan dari mulai

design dibuat sampai dengan masuk dalam ruang

produksi, dijelaskan pada mahasiswa oleh kepala

produksi. Setelah creative design menyelesaikan

tugasnya, kepala produksi harus kembali memastikan

bahwa design ini sudah siap cetak.

Kemudian bahan untuk kebutuhan print disiapkan,

dibantu oleh beberapa orang dibagian produksi, maka

design siap untuk diprint.

9) Membantu kegiatan cetak dibagian produksi.

Dibagian produksi terdapat 2 komputer yang

masing-masing memiliki mesin cetak. Mahasiswa

(57)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Untuk warna-warna yang tidak biasa, harus diproof

terlebih dahulu untuk memastikan semuanya sudah

sesuai dengan yang terlihat di komputer.

Setelah itu baru mulai proses mencetak yang dapat

menempuh kecepatan rata-rata kurang lebih 10 menit per

meter (kecepatan cetak bervariasi sesuai dengan lebar

bahan).

10) Membantu proses packing.

Produk-produk yang sudah jadi harus ditunggu

hingga kering tinta hasil cetakannya. Jika permintaan

harus diberi ‘mata ayam’ maka sembari menunggu kering

harus diberi ‘mata ayam’ untuk mempercepat proses

pengerjaan. Setelah jadi produk dipack dengan plastik,

dan sebagian produk dikirim langsung ke pelanggan oleh

officeboy bagi yang telah melakukan perjanjian

sebelumnya.

11) Mengirimkan design produk ke pusat Semarang.

Untuk produk tertentu yang hanya dapat dikerjakan

di pusat, setelah design diterima / dikerjakan oleh creative

design kemudian dikirim via email ke kantor pusat di

(58)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Beberapa client yang mengorder jenis produk

tertentu atau bahan yang berkualitas tinggi, hanya bisa

dikerjakan di kantor pusat. Setelah beberapa hari

pengerjaan (tergantung jenis produk), baru dikirim kembali

ke kantor Solo untuk diserahkan pada konsumen.

12) Mencari bahan untuk design iklan.

Bagi konsumen yang menginginkan designnya

dibuat oleh pihak Kencana, (untuk design tertentu)

creative design perlu mencari gambar-gambar referensi

untuk design iklan yang dicari melalui internet. Mahasiswa

membantu proses tersebut atas arahan dari creative

design.

13) Membantu proses backup database.

Beberapa kali client mengulang order produk yang

pernah dipesan sebelumnya, namun seringkali pesanan

tersebut sudah terlalu lama sehingga dianggap sudah

tidak diperlukan lagi. Namun terkadang data tersebut

masih ada di komputer, hanya saja kurang tersusun rapi

sehingga mempersulit creative design dalam mencarinya.

Oleh sebab itu design produk milik client yang telah

(59)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

bentuk CD. Sehingga jika sekali waktu client ingin

mencetak ulang produknya, maka masih terdapat

cadangan data.

C. Analisis Deskriptif

1. Analisis deskripsi identitas responden

Pada penelitian ini yang dijadikan sampel adalah

pengunjung Solo Grand Mall. Jumlah responden yang diteliti

sebesar 100 orang dari sekian banyak pengunjung Solo

Grand Mall. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh

deskripsi mengenai karakteristik dari responden sebagai

berikut:

a) Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.

Karakteristik ini dimaksudkan untuk

mengetahui mayoritas jenis kelamin pengunjung Solo

Grand Mall.

Tabel 3.2

Analisis Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Jumlah Persentase

Pria 59 59%

Wanita 41 41%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2008

(60)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

persentase 59%, diikuti wanita dengan jumlah

persentase sebesar 41%. Perbandingan tersebut

digambarkan dalam diagram batang dibawah ini.

Gambar 3.3

Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin

b) Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan.

Karakteristik ini dimaksudkan untuk

mengetahui jenis perkerjaan responden.

Tabel 3.3

Analisis Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase

Swasta 16 16%

Wiraswasta 37 37%

PNS 10 10%

Lain-Lain 37 37%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2008

Tabel 3.3 menggambarkan jenis pekerjaan dari

(61)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Hal yang sama juga terjadi dari responden yang

memilih lain-lain (yang terdiri dari mahasiswa dan

pengangguran) yaitu dengan persentase 37%.

Diikuti responden yang bekerja sebagai pekerja

swasta dengan jumlah persentase sebesar 16%.

Responden yang terdiri dari PNS memiliki jumlah

terkecil yaitu 10%. Gambar dibawah ini memperjelas

keterangan diatas

Gambar 3.4

Persentase Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan

c) Karakteristik responden berdasarkan pernah atau

tidaknya memesan flyer, baliho, pamflet, dsb.

Karakteristik ini dimaksudkan untuk

mengetahui pernah atau tidaknya pengunjung Solo

(62)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 3.4

Analisis Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Memesan Flyer, Baliho, Pamflet, dsb

Jenis kelamin Jumlah Persentase

Ya 46 46%

Tidak 54 54%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2008

Pengunjung Solo Grand Mall mayoritas belum pernah

melakukan pemesanan flyer, baliho, pamflet, dsb

dengan jumlah persentase 54%, diikuti dengan yang

pernah memesan dengan jumlah persentase sebesar

46%. Hal ini ditunjukkan dari tabel 3.4 dan diperjelas

dengan gambar 3.4.

Gambar 3.4

Persentase Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Memesan Flyer, Baliho, Pamflet, dsb d) Karakteristik responden berdasarkan pernah atau

(63)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Karakteristik ini dimaksudkan untuk

mengetahui pernah atau tidaknya pengunjung Solo

Grand Mall (Responden) melihat Moving Lightbox.

Tabel 3.5

Analisis Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Melihat Moving Lightbox

Jenis kelamin Jumlah Persentase

Ya 63 63%

Tidak 37 37%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2008

Moving Lightbox cukup populer di kalangan

pengunjung Solo Grand Mall, tabel 3.5 menunjukkan

bahwa pengunjung Solo Grand Mall mayoritas sudah

pernah melihat Moving Lightbox dengan jumlah

persentase 63%, diikuti dengan yang belum pernah

melihat dengan jumlah persentase sebesar 37%.

Untuk memperlihatkan lebih jelas, keterangan diatas

(64)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Persentase Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Melihat Moving Lightbox

2. Analisis deskriptif mengenai hasil penelitian pengem-bangan produk yang dilakukan CV. Kencana Digital Prin-ting dalam membangun kesadaran konsumen.

Pada bagian ini akan diuraikan bagaimana tanggapan atau

pernyataan pengunjung Solo Grand Mall mengenai produk

yang dilakukan Kencana Digital Printing dalam membangun

kesadaran konsumen. Tanggapan ini nantinya akan

dikelompokkan berdasarkan skala Likert 5 poin yang akan

dianalisis dan ditampilkan dalam bentuk tabel. Adapun 5

skala Likert itu adalah:

a. Sangat Tidak Setuju

b. Tidak Setuju

c. Tidak Tahu

d. Setuju

e. Sangat Setuju

Pemberian skor ini pada setiap pertanyaan nantinya akan

digunakan untuk mengetahui jumlah pernyataan atau

tanggapan pelanggan terhadap obyek yang diteliti agar

dapat digunakan untuk menentukan penilaian konsumen

terhadap sistem promosi perusahaan.

i. Atribut Awareness Tentang Brand Perusahaan

(65)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dimulai dari pengetahuan/awareness tentang nama dan

jenis perusahaan,

Tabel 3.6

Analisis Responden Dari Atribut

Awareness Tentang Brand Perusahaan

Atribut Jawaban x Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2008

Dari seluruh responden, 57% menilai tidak tahu

existensi CV. Kencana Digital Printing, dan 43% menyadari

bahwa perusahaan ini merupakan perusahaan yang

bergerak dibidang advertising.

73% responden tidak mengetahui bahwa salah satu

produk yang dihasilkan adalah roll banner, dan mereka baru

mengetahui nama Perusahaan dari melihatnya di Moving

Lightbox pada saat penelitian dilakukan. Keterangan diatas

(66)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 3.6

Prosentase Responden Terhadap Atribut Awareness Tentang Brand Perusahaan

ii. Atribut Knowledge Tentang Produk Perusahaan

Tabel 3.7

Analisis Responden Dari Atribut

Knowledge Tentang Produk Perusahaan

Atribut Jawaban x

Pertanyaan No.

4 5

f f.x % f f.x %

Knowledge Tentang

Produk Perusa-haan

Sangat Tidak Setuju 1 2 2 2% 2 1 2% Tidak Setuju 2 2 4 2% 5 6 5% Tidak Tahu 3 65 195 65% 83 114 83%

Setuju 4 17 68 17% 8 128 8% Sangat Setuju 5 14 70 14% 2 35 2% Jumlah 100 339 100% 100 284 100%

Gambar

TABEL
GAMBAR
  Gambar 2.1
tabel. Pemberian skor untuk pertanyaan pada kuisioner tentang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengemudi kendaraan yang menyebabkan kematian pada kecelakaan lalu lintas memiliki kewajiban seperti yang terdapat dalam Pasal 235 ayat (1) Undang-undang Nomor 22

dibutuhkan dalam proses pelaksanaan konseling itu sendiri. Dengan adanya kesepahaman ini, diharapkan proses penyelesaian permasalahan konseli cepat di selesaikan. Untuk

Sedangkan ciri seks primer pada remaja putri adalah mendapat menstruasi pertama( menarche ). Menstruasi adalah hal yang normal dialami wanita. datangnya

Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata nilai kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol sehingga secara umum kemampuan komunikasi matematis siswa yang diberikan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dan analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Sistem kontrol penyalaan lampu ruang berdasarkan pendeteksian ada

Como se puede apreciar, el argumento de Yanes (2004), que bien podría repre- sentar la opinión de otros teóricos respecto al tema, no posee una validez sustenta- ble como

 Mengetahui tentang definisi daya, energi dan hubungan antara tegangan, arus, hambatan dan waktu Kuliah, mimbar Papan tulis, OHP Latihan soal : Menghitung arus,

Sektor perkayuan skala kecil yang menjadi bahan analisis dalam tulisan ini adalah hutan rakyat dan industri pengolahan kayu skala kecil. Unit usaha pengelolaan hutan rakyat yang