• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DAN TIMBULNYA CARIES DENTIS PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DAN TIMBULNYA CARIES DENTIS PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketergantungan terhadap rokok sudah menjadi epidemi secara global yang

dapat menyebabkan kecacatan, penyakit, produktivitas menurun, dan kematian.

Namun demikian, kesadaran untuk berhenti mengkomsumsi rokok sangat sulit

dilakukan, karena banyak faktor yang mempengaruhinya (Gondodiputro, 2007).

Di Indonesia, sebesar 5% penduduk berumur 15 tahun ke atas merokok (tiap

hari dan kadang-kadang). Persentase merokok pada laki-laki konstan tinggi yaitu

63% pada tahun 2001, 2003, dan 2004; pada perempuan jauh lebih rendah namun

ada peningkatan dari 1,4% pada tahun 2001 menjadi 1,7% pada tahun 2003 dan

4,5% pada tahun 2004. Persentase merokok di pedesaan (37%) lebih tinggi

dibandig di perkotaan (32%). Persentase merokok terendah pada kelompok strata

ekonomi terendah (30%), sedangkan pada kelompok strata ekonomi yang lebih

tinggi berkisar antara 36-37% (Depkes RI, 2007).

Gaya hidup yang terlihat sebagai kebiasaan dan banyaknya merokok juga dapat

memperburuk kesehatan periodontium. Merokok akan merusak mikrosirkulasi

dalam gingiva sehingga secara kronis bagian dari jaringan gingiva yang

divaskularisasi oleh kapiler-kapiler akan kekurangan oxygen dan bahan-bahan

nutrisi yang diperlukan (Nurul, 2010).

Berbagai macam rokok dan intensitas kebiassaan merokok telah terbukti

mempunyai hubungan kuat dengan status jaringan gingiva, kerusakan jaringan

(2)

2

menderita periodontitis atau kerusakan jaringan periodontium sebanyak 2-7 kali

lebih besar daripada bukan perokok (Nurul, 2010).

Salah satu gangguan periodontium akibat merokok adalah caries dentis. Pada

manusia modern yang hidup dalam masyarakat industri yang sudah maju, caries

merupakan hal yang sudah biasa, tetapi frekuensi caries berbeda di tiap negeri dan

di antara individu itu sendiri (Kidd.and Joyston, 1992).

Caries pada umumnya dapat dicegah, akan tetapi pencegahan banyak

bergantung pada pasien, karena banyak upaya pencegahan memerlukan kerjasama

pasien yang aktif. Contohnya, menghindari kudapan manis, penggunaan fluoride

di rumah, pengendalian plak yang efektif, semuanya membutuhkan kerja sama

pasien yang baik (Kidd and Joyston, 1992).

Dari survei awal yang dilakukan oleh peneliti di SMK Muhammadiyah 1 Kota

Malang, sebagian besar siswa SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang merupakan

perokok aktif. Menurut beberapa siswa yang diwawancarai oleh peneliti, hal ini

terutama berhubungan dengan pergaulan antar teman, sehingga sebagian besar

siswa SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang mempunyai potensi untuk mengalami

caries dentis.

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis ingin mengetahui hubungan antara

merokok dengan terjadinya caries dentis pada siswa di SMK Muhammadiyah 1

Kota Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Adakah hubungan antara kebiasaan merokok dan timbulnya caries dentis pada

(3)

3

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dan timbulnya

caries dentis pada siswa SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui jumlah perokok aktif pada siswa di SMK Muhammadiyah

1 Kota Malang.

2. Mengetahui insiden caries dentis pada siswa SMK Muhammadiyah 1

Kota Malang.

3. Mengetahui faktor lain timbulnya caries dentis.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan tentang hubungan antara kebiasaan

merokok dan timbulnya caries dentis.

1.4.2 Bagi Masyarakat Terutama Orang Tua

Menambah informasi tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut,

sehingga mampu menambah kewaspadaan orang tua terhadap anaknya yang

perokok.

1.4.3 Bagi Para Remaja

Menambah pengetahuan dan wawasan tentang dampak rokok yang

(4)

4

1.4.4 Bagi Instansi

Memberikan informasi tentang hubungan antara merokok dan timbulnya

caries dentis pada remaja, sehingga diharapkan mampu meningkatkan

(5)

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DAN TIMBULNYA CARIES DENTIS PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1

KOTA MALANG

Oleh:

REZA ADITYAWAN PRAKOSO 08020046

(6)

HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DAN TIMBULNYA CARIES DENTIS PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1

KOTA MALANG

KARYA TULIS AKHIR Diajukan Kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh:

REZA ADITYAWAN PRAKOSO 08020046

(7)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

13 Maret 2012

Pembimbing I

dr. Nanang Mardiraharjo, Sp.THT-KL.

Pembimbing II

dr. Sari Yunita Sukmawati Noer.

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

(8)

Karya Tulis Akhir oleh Reza Adityawan Prakoso ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 13 Maret 2012.

Tim Penguji,

dr. Nanang Mardiraharjo, Sp.THT-KL. , Ketua

dr. Sari Yunita Sukmawati Noer. , Anggota

(9)

KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWR.WB.

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan karya tulis akhir yang berjudul “Hubungan Antara Kebiasaan Merokok dan Timbulnya Caries Dentis Pada Siswa SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang”.

Penulisan penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan penelitian ini, sangatlah tidak mudah. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. dr. Irma Suswati, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, dr. Meddy Setiawan, Sp.PD., selaku Pembantu Dekan I, dr. Fathiyah Safitri, M.Kes., selaku Pembantu Dekan II, dan dr. Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ., selaku Pembantu Dekan III yang telah membantu proses akademik selama ini.

2. dr. Nanang Mardiraharjo, Sp.THT-KL., selaku pembimbing I dan dr. Sari Yunita Sukmawati Noer, selaku pembimbing II atas bimbingan, pelajaran, dukungan, kesabaran, ketelitian dan saran yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

3. dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS., selaku penguji atas saran, kritik dan bimbingannya.

4. Ayahanda Eko Budianto, SH., M.Hum., dan Ibunda Lilik Pariyati, SH. yang telah memberikan dukungan material dan moral.

5. Kakak tercinta Faizal Bayu Irawan, ST., dan Yulia Ratna Untari, S.Farm., Apt., yang selalu memberikan teladan dan nasehat kepada saya.

(10)

7. Latifa Annur, S.Kg., yang telah banyak membantu dalam pengumpulan bahan dan pengetahuan dalam karya tulis ini.

8. Wahyu Tri Soenaryanti yang selalu memberikan semangat, perhatian, cinta dan kasih sayangnya kepada saya.

9. Sahabat terdekat saya Dananjaya, Van Satrio Wibowo, Madona Clara Yoshinta Djoka, S.Ked., Abdul Kadir Assegaf, Yoggie Andang Gunawan, M. Remo Lingga Armida, Faritz S. Putra, S.Ked ., Anisa Wahyuniarti, Chandra Ilyas Nampira, Dita Putri Adityasari, Indra Nurrahman, Lovi Krissadi, Cesro Maulana Sangka S.Ked., Alya Batami Primasari, Mia Puteri Rahayu, Delly Ainurrozy, Andika Bagus Wardana, Amd.Kep., Rheza Aditya Fajar Firmansyah, Satria Eka Wahyuni, Evelin Dwi Kartika Sari, Rindank Puspita Sari, Danu Bagus Tri Cahyono, Gerry Zaki Al Masbut, dan Desi Intan, Welly Dwi Ferari, Abu Hanifah, Rendra Pangki, Oong Yoga yang selalu menemani, memberikan masukan, dan mendukung saya selama ini.

10. Semua teman-teman FK UMM 2008, FKI United, FKI-ISMA, Velo Medica, SHOHOKU, serta Dosen, Staff dan Laboran FK UMM.

11. Serta semuanya yang belum disebutkan saya mengucapkan banyak terima kasih.

Karya tulis akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan hati, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga karya tulis akhir ini ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamualaikum WR.WB.

Malang, 13 Maret 2011

(11)

ABSTRAK

Adityawan, Reza. 2012. Hubungan Antara Kebiasaan Merokok dan Timbulnya Caries Dentis Pada Siswa SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang. Karya Tulis Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) dr. Nanang Mardiraharjo, Sp. THT-KL., (2) dr. Sari Yunita Sukmawati Noer.

Latar Belakang: Caries merupakan suatu penyakit pada gigi yang disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya ialah kebiasaan merokok. Nicotine pada rokok mengakibatkan penghambatan ganglion sehingga sekresi saliva yang merupakan faktor protektif bagi gigi akan terhambat. Selain itu merokok juga mengganggu mikrosirkulasi gigi dan mulut sehingga jaringan gingiva yang divaskularisasi oleh pembuluh darah akan kekurangan oxygen dan bahan nutrisi yang diperlukan. Tujuan: Untuk membuktikan adanya hubungan antara kebiasaan merokok dan timbulnya caries dentis.

Metode: Analytical observation dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan adalah siswa perokok dan non perokok yang kemudian dilakukan pemeriksaan caries, analisis data dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman.

Hasil Penelitian: Dari hasil penelitian telah didapatkan 126 responden dimana responden laki-laki sebanyak 108 responden (85,7%) dan responden perempuan sebanyak 18 responden (14,3%). Frekuensi konsumsi rokok paling banyak adalah 5-14 batang sebanyak 24 responden (19,0%) dimana 22 responden berstatus caries dan 2 responden lainnya berstatus non caries dengan DMF-T 66 dan >15 batang sebanyak 24 responden (19,0%) dimana 19 responden berstatus caries dan 5 responden lainnya berstatus non caries dengan DMF-T 105 sedangkan yang mengkonsumsi rokok 1-4 batang per hari sebanyak 18 responden (14,3%) dimana 8 responden berstatus caries dan 10 responden lainnya berstatus non caries dengan DMF-T 17. Adapun 60 responden (47,6%) lainnya merupakan non perokok dimana 38 responden berstatus caries dan 22 responden lainnya berstatus non caries dengan DMF-T 140. Hasil uji korelasi Rank Spearman menunjukkan nilai koefisien 0,266 dan nilai signifikansi 0,000 dengan nilai α 0.01 (p< α). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dan timbulnya caries dentis.

(12)

ABSTRACT

Adityawan, Reza. 2012. Correlation Between Smoking Habbit And The Incidence of Caries Dentis On The Students of SMK Muhammadiyah 1 Malang City. Finnal Essay, Medical Faculty Muhammadiyah University of Malang. Supervisor: (1) dr. Nanang Mardiraharjo, Sp. THT-KL., (2) dr. Sari Yunita Sukmawati Noer.

Backgrounds: Caries is a disease of the teeth caused by many things. One of them is smoking. Nicotine in cigarettes resulted in the ganglion inhibition so the secretion of saliva which is a protective factor for tooth will be hampered. In addition smoking is also disturbing microcirculation of teeth and mouth so the gingival tissue which is vascularised by the blood vessels will lack the oxygen and nutrients needed.

Objective: To prove the relation between smoking and the incidence of caries dentis.

Method: Analytical observation with cross-sectional approach. The samples used were student smokers and non smokers who follow the caries checkup, data analysis using the Spearman rank correlation test.

Research Results: From the research results have been obtained 126 respondents which 180 respondents are male (85.7%) and 18 respondents are female (14.3%). Frequency of 5-14 bars cigarette consumption is 24 respondents (19.0%) which 22 respondents belong to caries and two respondents are non- caries with DMF-T 66 and> 15 cigarettes are 24 respondents (19.0%) which 19 respondents belong to caries and 5 respondents are non-caries with DMF-T 105, while they are who taking smoking 1-4 cigarettes per day are 18 respondents (14.3%) which 8 respondents are caries and 10 respondents are non caries with DMF -T 17. The 60 respondents (47.6%) are non-smokers which 38 respondents are caries and 22 respondents belong to non- caries with DMF-T 140. Spearman rank correlation test results show the value of the coefficient is 0.266 and the significance value is 0.000 with α value 0.01 (p <α).

Conclusion: There is correlation between smoking habbit and the incidence of caries dentis.

(13)

viii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

LEMBAR PENGUJIAN iii

KATA PENGANTAR iv

ABSTRAK vi

ABSTRACT vii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR SINGKATAN xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Penelitian 3

1.3.1 Tujuan Umum 3

1.3.2 Tujuan Khusus 3

1.4 Manfaat Penelitian 3

1.4.1 Bagi Penulis 3

1.4.2 Bagi Masyarakat Terutama Orang Tua 3

1.4.3 Bagi Para Remaja 3

1.4.4 Bagi Instansi 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rokok 5

2.1.1 Definisi Rokok 5

2.1.2 Bahan-Bahan yang Terkandung Dalam Rokok 5

2.1.2.1 Nikotin 6

2.1.2.2 Tar 8

(14)

ix

2.2 Gigi 8

2.2.1 Definisi Gigi 8

2.2.2 Anatomi Gigi 8

2.2.3 Periode Perkembangan Gigi 11

2.2.4 Morfologi Gigi 15

2.3 Caries Dentis 17

2.3.1 Definisi Karies Gigi 17

2.3.2 Etio-patogenesis 18

2.3.3 Penggolongan Caries Dentis 22

2.3.4 Pengakuran Keaktifan Caries 23 2.3.5 Pencegahan Caries Dentis dengan Pengendalian Plak 24 2.4 Pengaruh Rokok Terhadap Gigi dan Mulut 25

2.4.1 Saliva 26

2.4.1.1 Karakteristik Saliva 26

2.4.1.2 Fungsi Saliva 27

2.4.1.3 Pengaturan Sekresi Saliva oleh Saraf 28 2.4.1.4 Penyebab Penurunan Produksi Saliva 30 2.4.1.5 Akibat Penurunan Produksi Saliva 32 2.4.2 Pengaruh Rokok Terhadap Saliva 33 2.4.2.1 Penghambatan Ganglion oleh Nikotin 33 2.4.2.2 Perusakan Mikrosirkulasi Gingiva 34

BAB 3 KERANGKA KONSEP 36

3.1 Kerangka Konsep 36

3.2 Hipotesis 38

BAB 4 METODE PENELITIAN 39

4.1 Jenis Penelitian 39

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 39

4.3 Populasi dan Sampel 39

4.3.1 Populasi 39

4.3.2 Sampel 39

4.4 Teknik Pengambilan Sampel 39

(15)

x

4.5.1 Kriteria Inklusi 39

4.5.2 Kriteria Eksklusi 39

4.6 Variabel Penelitian 40

4.6.1 Variabel Bebas 40

4.6.2 Variabel Penelitian 40

4.7 Definisi Operasional 40

4.8 Alat dan Bahan Penelitian 40

4.9 Alur Penelitian 41

4.10 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data 41

4.11 Analisis Data 42

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 43

5.1 Hasil Penelitian 43

5.1.1 Data Umum 43

5.1.1.1 Usia Sampel 43

5.1.1.2 Jenis Kelamin Sampel 44

5.1.1.3 Frekuensi Jenis Kelamin dan Kebiasaan Merokok 45 5.1.1.4 Frekuensi Jenis Kelamin dan Timbulnya Caries

Dentis 46

5.1.1.5 Merk Rokok Yang Dikonsumsi Sampel 47

5.1.1.6 Lamanya Merokok 48

5.1.1.7 Alasan Merokok 49

5.1.1.8 Pengawasan Orang Tua Sampel 50 5.1.1.9 Frekuensi Kunjungan ke Dokter Gigi dan

Timbulnya Caries Dentis 51 5.1.1.10 Frekuensi Menggosok Gigi Dengan Caries

Dentis 53

5.2 Analisis Data 54

BAB 6 PEMBAHASAN 61

BAB 7 KESIMPULAN dan SARAN 65

7.1 Kesimpulan 65

7.2 Saran 65

(16)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Bahan-Bahan yang Terkandung Dalam Rokok 6 Tabel 2.2 Penyebab Sistemik Penurunan Produksi Saliva 30 Tabel 2.3 Obat-Obatan yang Menghambat Produksi Saliva 32

Tabel 5.1 Usia Sampel 43

Tabel 5.2 Jenis Kelamin Sampel 44

Tabel 5.3 Frekuensi Jenis Kelamin dan Kebiasaan Merokok 45 Tabel 5.4 Frekuensi Jenis Kelamin dan Timbulnya Caries Dentis 46 Tabel 5.5 Merk Rokok Yang Dikonsumsi Sampel 47

Tabel 5.6 Lamanya Merokok 49

Tabel 5.7 Alasan Merokok 50

Tabel 5.8 Pengawasan Orang Tua Sampel 51

Tabel 5.9 Frekuensi Kunjungan ke Dokter Gigi dan Timbulnya Caries

Dentis 52

Tabel 5.10 Frekuensi Menggosok Gigi Dengan Caries Dentis 53 Tabel 5.11 Hubungan Antara Kebiasaan Merokok dan Timbulnya Caries

Dentis 54

Tabel 5.12 Tabulasi Silang Kebiasaan Merokok dan Timbulnya Caries

Dentis 55

Tabel 5.13 Tabulasi Silang Frekuensi Menggosok Gigi dan Timbulnya

Caries Dentis 57

Tabel 5.14 Tabulasi Silang Frekuensi Kunjungan ke Dokter Gigi dan

Timbulnya Caries Dentis 58

Tabel 5.15 Tabulasi Silang Lamanya Merokok dan Timbulnya Caries

(17)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Bagian Gigi Dilihat Secara Makroskopis 10 Gambar 2.2 Bagian Gigi Dilihat Secara Mikroskopis 11

Gambar 2.3 Caries Dentis 18

Gambar 2.4 Empat Lingkaran yang Menggambarkan Faktor Penyebab

Caries Dentis 19

Gambar 3.1 Kerangka Konsep 36

Gambar 4.1 Alur Penelitian 41 Gambar 5.1 Diagram Batang Usia Sampel 44 Gambar 5.2 Diagram Batang Jenis Kelamin Sampel 45 Gambar 5.3 Diagram Batang Frekuensi Jenis Kelamin dan Kebiasaan

Merokok 46

Gambar 5.4 Diagram Batang Frekuensi Jenis Kelamin dan Timbulnya

Caries Dentis 47

Gambar 5.5 Diagram Batang Merk Rokok Yang Dikonsumsi Sampel 48 Gambar 5.6 Diagram Batang Lamanya Sampel Merokok 49 Gambar 5.7 Diagram Batang Alasan Sampel Merokok 50 Gambar 5.8 Diagram Batang Pengawasan Orang Tua Sampel 51 Gambar 5.9 Diagram Batang Frekuensi Kunjungan ke Dokter Gigi dan

Timbulnya Caries Dentis 52 Gambar 5.10 Diagram Batang Frekuensi Menggosok Gigi Dengan Caries

Dentis 53

Gambar 5.11 Diagram Batang Hubungan Antara Kebiasaan Merokok dan Timbulnya Caries Dentis 55 Gambar 5.12 Diagram Batang Hubungan Antara Tingkat Kebiasaan

(18)

xiii

DAFTAR SINGKATAN

Ach : Acetylcholine Ca : Calcium Cd : Cadmium

CO : Carbon Monoxide

CTZ : Chemoreseptor Trigger Zone

Depkes. RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia DMF-T : Decayed, Missing, Filled - Teeth

EPSP : Excitatory Postsynaptic Potential GCF : Gingival Crevicular Fluid

Hb : Haemoglobin HC : Hydrocarbon HCN : Hydrogen Cyanide NN : Nicotinic Neuronal

OHI-S : Orah Hygiene Indeks Score

PAH : Polycyclic Aromatic Hydrocarbons Ph : Log Kadar H+

pKa : Konstanta Ionisasi Obat

PPRI : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia SIgA : Secretory Immunoglobulin A

SMK : Sekolah Menengah Kejuruan

(19)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Penjelasan Tujuan Penelitian 68

Lampiran 2 Informed Concent 70

Lampiran 3 Kuesioner 71

Lampiran 4 Dental Medical Record 74 Lampiran 5 Uji Validitas dan Reliabilitas 75 Lampiran 6 Tabulasi Silang 77

Lampiran 7 Data Primer 80

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Depkes R.I.. (2007). ‘Pedoman Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah’, Jakarta.

Gondodiputro S. (2007). ‘Bahaya Tembakau dan Bentuk – Bentuk Sediaan Tembakau’, FK UNPAD, Bandung.

Taylor, Palmer. (2008a). ‘Dasar Farmakologi Terapi Volume 1’, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Klaassen, Curtis D. (2008b). ‘Dasar Farmakologi Terapi Volume 2’, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Itjiningsih. (1995). ‘Anatomi Gigi’, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Johnson, GK. and Slach, NA. (2001). ‘Impact of tobacco use on periodontal status’, J Dent Educ, vol. 65, no. 4, pp. 313-21.

Kidd E.A.M. and Joyston S. (1992). ‘Dasar – Dasar Karies : Penyakit dan Penanggulangannya’, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Lie MA. et al. (2001). ‘Salivary cystatin activity and cystatin C in natural and experimental gingivitis in smokers and non-smokers’, J Clin Periodontol,

28, pp. 979–984.

Mycek M.J. et al. (2001), Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi 2’, Widya Medika, Jakarta.

Nurul D.M. (2010). ‘Peran Stres Terhadap Kesehatan Jaringan Periodonsium’, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Pendersen, G.W. (1996). ‘Buku Ajar Praktis Bedah Mulut’, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 2003, ‘Pengamanan

(21)

67

Poppy et al. (1998). ‘Kamus Saku Kedokteran Dorland’, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Setiawati, A. dan Gan. S. (2007). ‘Farmakologi dan Terapi Edisi 5’, FK UI, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

LAKIP Badan Pember dayaan Masyar akat Dan Pemer intahan Desa (BPMPD) Page 21 Dengan melihat prosentasi pengukuran kinerja kegiatan yang ada pada tabel diatas, maka

Perilaku Keagamaan yang Terbentuk Melalui Budaya Sekolah di SD Plus Nurul Hikmah Pamekasan dan MI. Sirojut Tholibin

The data were classified into adequate travel modes and the trip purposes were detected and classified as individuals home and significant locations need to be anonymised to protect

1) Tahap pembentukan, yaitu tahapan untuk membentuk kerumunan sejumlah individu menjadi satu kelompok yang siap mengembangkan dinamika kelompok dalam mencapai

Dalam metafisikanya ··Toisme berprinsip bahwa manusia harusmengatur diri sendiri dalam berhubungan dengan alam, bukan dalam mengatur dan memanipulasi a1am, tetapi berupa suatu mistik

Mengingat tingginya prevalensi kecacingan di SDN Juku Eja maka perlu dilakukan upaya-upaya pengendalian kecacingan seperti pembagian obat kecacingan massal secara

Ganti kerugian dan pemulihan lingkungan dilakukan dengan cara yaitu setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan perbuatan melanggar hukum berupa

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang