• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pengembangan Bisnis Family Doorsmeer Di Jalan Sisingamangaraja Pematang Siantar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Strategi Pengembangan Bisnis Family Doorsmeer Di Jalan Sisingamangaraja Pematang Siantar"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS FAMILY

DOORSMEER DI JALAN SISINGAMANGARAJA

PEMATANG SIANTAR

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh

DIKI FEBRIANTO MARBUN 100907116

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh:

Nama : DIKI FEBRIANTO MARBUN

NIM : 100907116

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Judul : Strategi Pengembangan Bisnis Family Doorsmeer Di Jalan Sisingamangaraja Pematang Siantar

Medan, Juli 2014

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Drs. Posma Lumbanraja, M.Si

NIDN : 0101116402 NIP: 195908161986111001 Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(3)

DAFTAR ISI

1.2 Penelitian Terdahulu ... ... 4

1.3 BatasanMasalah... ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... ... 7

1.7 Sistematika Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian Jasa ... ... 9

2.2 Pengertian Strategi ... ... 10

2.3 Tipe-tipe Strategi ... ... 11

2.4 Manajemen Strategi ... ... 12

2.5 Formulasi Strategi ... ... 14

2.5.1 Menentukan Visi dan Misi ... ... 14

2.5.2 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal ... 16

2.5.3 Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)... 22

2.5.4 Menentukan Strategi Alternatif………... 23

2.6 Analisis Matriks Strenght Weakness Opportunity Threat... 27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian ... ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Usaha ... 37

4.1.1 Sejarah Umum Penelitian ... 37

4.1.2 Visi dan Misi Family Doorsmeer ... 38

4.1.3 Struktur Organisasi Usaha Family Doorsmeer ... 39

4.1.4 Aspek Peralatan dan Perlengkapan pada Usaha Family Doorsmeer ... 40

4.2 Penyajian Data ... 42

(4)

4.4 Hasil Wawancara ... 47

4.4.1 Informan Kunci ... 47

4.4.2 Informan Utama ... 50

4.5 Analisis dan Pembahasan ... 53

4.5.1 Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang , Ancaman ... 53

4.5.2 Strategi Usaha Family Doorsmeer dalam Pengembangan Usahanya ... 61

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 63

5.2 Saran ... 64

(5)
(6)

DAFTAR TABEL

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur dan terima kasih penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala cinta kasih, pertolongan, kemurahan dan penyertaanNya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus penulis penuhi untuk dapat menyelesaikan studi di Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar sarjana (S1) Administrasi Bisnis. Adapun judul dari skripsi ini adalah : Strategi Pengembangan Bisnis Family Doorsmeer Di Jalan Sisingamangaraja Pematang Siantar.

Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa dukungan dari banyak pihak. Pada kesempatan ini dengan rasa hormat dan penuh ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada kedua orang tua penulis, ayahanda K.Marbun dan ibunda D. Pasaribu atas kasih dan cinta serta semangat yang telah diberikan serta, perhatian yang sangat besar untuk saya. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dan kepada semua pihak yang menjadi bagian penting selama penulis menjalankan perkuliahan di Ilmu Administrasi Bisnis USU, yaitu :

1. Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU dan kepada Sekretaris Program Studi, Bapak Arifin Nasution, S.Sos, M.SP.

(9)

4. Seluruh dosen - dosen dan Staf Pengajar di Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU. Terimakasih atas kebaikan dan kesungguhan Bapak/ Ibu dalam mengajari penulis.

5. Kepada pemilik usaha Family Doorsmeer yang telah banyak membantu penulis.

6. Kepada keluarga Besar Ilmu Administrasi Bisnis 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013. Teman- teman yang menemani penulis menimba ilmu pengetahuan : Frans Kristanto Siahaan S.Ab, Christian Simanjuntak S.Ab, Reni Melisa Sianipar S,Ab, Ricky Malber Silaloho, S.Ab, Prayudha Panggabean, M. Iqbal, Halomoan Lumban Tobing, Teddy Salomo Purba, Ucok Hermanto Sirait, Hendarto Napitu, Mentari Silalahi S,Ab, Yosef Haratua S, dan yang lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 7. Keluarga Besar Marbun yang telah mendukung dan bersama- sama dengan

penulis selama ini.

8. Pihak - pihak yang membantu penulis dalam suka mau pun duka namun tidak bisa penulis ucapkan satu persatu.

Penulis dengan segala kerendahan hati menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan, kemampuan, wawasan serta bahan- bahan yang penulis dapatkan. Oleh karena itu penulis mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna menyempurnakan karya ini.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya.

(10)

Strategi Pengembangan Bisnis Family Doorsmeer di Jalan

Sisingamangaraja Pematangsiantar

ABSTRAK

Populasi kendaraan yang banyak dan semakin tingginya minat konsumen menggunakan kendaraan mendorong layanan jasa atau juga layanan penunjang perbaikan kendaraan perlahan- lahan muncul dan berkembang. Hadirnya pelayanan jasa seperti doorsmeer atau usaha pencucian kendaraan dapat membantu membersihkan kendaraan dan memberikan keuntungan bagi pemilik usaha tersebut. Family Doorsmeer adalah salah satu jenis usaha yang berada di Jalan Sisingamangaraja NH Pematangsiantar yang bergerak di bidang jasa pencucian kendaraan. Family Doorsmeer membutuhkan strategi yang tepat untuk menjalankan dan mengawasi usahanya.

Analisis SWOT yang dilakukan membuat Family Doorsmeer lebih mudah mengawasi dan melakukan kontrol untuk mengevaluasi strategi yang diadopsi. Studi ini mencari faktor internal dan eksternal pada Family Doorsmeer yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam suatu formulasi yang digunakan untuk pengembangan kegiatan bisnis usaha Family Doorsmeer. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan melakukan kegiatan wawancara dan observasi di lapangan. Determinasi strategi pada Family Doorsmeer menggunakan faktor internal dan eksternal analisis SWOT.

Family Doorsmeer memiliki beberapa kekuatan antara lain : lokasi usaha yang strategis, pelayanan yang berkualitas, sumber bahan baku yang mudah didapat. Adapun kelemahan yang dimiliki oleh Family Doorsmeer antara lain adalah tidak memiliki hidrolik, tidak adanya promosi dan tidak adanya genset apabila terjadi pemadaman listrik.

Selain kekuatan dan kelemahan, Family Doorsmeer juga memiliki beberapa peluang dan ancaman. Adapun peluang yang dimiliki oleh Family Doorsmeer adalah tersedianya Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan peluang meningkatnya jumlah kendaraan. Sedangkan ancaman yang dimiliki oleh Family Doorsmeer adalah banyaknya pesaing baru dan munculnya mesin- mesin canggih pengganti alat doorsmeer biasa atau konvensional.

(11)

The Business Development strategy of Family Doorsmeer in

Sisingamangaraja Pematangsiantar

ABSTRACT

The population of vehicles are numerous and increasing the interest of consumers using vehicles encourage service or also service supporting the improvement of land vehicles perlahan- muncul and developing world.The advent of the services as doorsmeer service or business of laundering vehicles can help clean vehicles and give an advantage to the owner ' s business.Family doorsmeer is one of the types of businesses that are on the sisingamangaraja nh pematangsiantar that moves in the field of services laundering vehicles.Family doorsmeer need an appropriate strategy to run and supervises the effort.

The SWOT analysis is done to make it easier for Family Doorsmeer supervise and control to evaluate the strategies adopted. These studies look for internal and external factors on Family Doorsmeer i.e. strengths, weaknesses, opportunities and threats in a formulation that is used for the development of business activities of Family Doorsmeer. Research methods a descriptive qualitative approach uses. Data collection techniques by conducting interviews and observations in the field. The determination of the strategy on Family Doorsmeer using internal and external factors of SWOT analysis.

Family Doorsmeer has some powers, among others: a strategic business location, a quality service, the source of the raw materials that are easy to come by. As for the weakness that is owned by the Family Doorsmeer include has no hydraulics, no promotion and absence of generator in case of power outages.

In addition, the strengths and weaknesses of Family Doorsmeer also have some opportunities and threats. As for the opportunities that are owned by the Family Doorsmeer is the availability of the people's business credit (KUR) and opportunities the growing number of vehicles. While the threat that belongs to the Family Doorsmeer is the number of new competitors and the emergence of sophisticated machinery replacement doorsmeer regular or conventional tools.

(12)

Strategi Pengembangan Bisnis Family Doorsmeer di Jalan

Sisingamangaraja Pematangsiantar

ABSTRAK

Populasi kendaraan yang banyak dan semakin tingginya minat konsumen menggunakan kendaraan mendorong layanan jasa atau juga layanan penunjang perbaikan kendaraan perlahan- lahan muncul dan berkembang. Hadirnya pelayanan jasa seperti doorsmeer atau usaha pencucian kendaraan dapat membantu membersihkan kendaraan dan memberikan keuntungan bagi pemilik usaha tersebut. Family Doorsmeer adalah salah satu jenis usaha yang berada di Jalan Sisingamangaraja NH Pematangsiantar yang bergerak di bidang jasa pencucian kendaraan. Family Doorsmeer membutuhkan strategi yang tepat untuk menjalankan dan mengawasi usahanya.

Analisis SWOT yang dilakukan membuat Family Doorsmeer lebih mudah mengawasi dan melakukan kontrol untuk mengevaluasi strategi yang diadopsi. Studi ini mencari faktor internal dan eksternal pada Family Doorsmeer yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam suatu formulasi yang digunakan untuk pengembangan kegiatan bisnis usaha Family Doorsmeer. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan melakukan kegiatan wawancara dan observasi di lapangan. Determinasi strategi pada Family Doorsmeer menggunakan faktor internal dan eksternal analisis SWOT.

Family Doorsmeer memiliki beberapa kekuatan antara lain : lokasi usaha yang strategis, pelayanan yang berkualitas, sumber bahan baku yang mudah didapat. Adapun kelemahan yang dimiliki oleh Family Doorsmeer antara lain adalah tidak memiliki hidrolik, tidak adanya promosi dan tidak adanya genset apabila terjadi pemadaman listrik.

Selain kekuatan dan kelemahan, Family Doorsmeer juga memiliki beberapa peluang dan ancaman. Adapun peluang yang dimiliki oleh Family Doorsmeer adalah tersedianya Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan peluang meningkatnya jumlah kendaraan. Sedangkan ancaman yang dimiliki oleh Family Doorsmeer adalah banyaknya pesaing baru dan munculnya mesin- mesin canggih pengganti alat doorsmeer biasa atau konvensional.

(13)

The Business Development strategy of Family Doorsmeer in

Sisingamangaraja Pematangsiantar

ABSTRACT

The population of vehicles are numerous and increasing the interest of consumers using vehicles encourage service or also service supporting the improvement of land vehicles perlahan- muncul and developing world.The advent of the services as doorsmeer service or business of laundering vehicles can help clean vehicles and give an advantage to the owner ' s business.Family doorsmeer is one of the types of businesses that are on the sisingamangaraja nh pematangsiantar that moves in the field of services laundering vehicles.Family doorsmeer need an appropriate strategy to run and supervises the effort.

The SWOT analysis is done to make it easier for Family Doorsmeer supervise and control to evaluate the strategies adopted. These studies look for internal and external factors on Family Doorsmeer i.e. strengths, weaknesses, opportunities and threats in a formulation that is used for the development of business activities of Family Doorsmeer. Research methods a descriptive qualitative approach uses. Data collection techniques by conducting interviews and observations in the field. The determination of the strategy on Family Doorsmeer using internal and external factors of SWOT analysis.

Family Doorsmeer has some powers, among others: a strategic business location, a quality service, the source of the raw materials that are easy to come by. As for the weakness that is owned by the Family Doorsmeer include has no hydraulics, no promotion and absence of generator in case of power outages.

In addition, the strengths and weaknesses of Family Doorsmeer also have some opportunities and threats. As for the opportunities that are owned by the Family Doorsmeer is the availability of the people's business credit (KUR) and opportunities the growing number of vehicles. While the threat that belongs to the Family Doorsmeer is the number of new competitors and the emergence of sophisticated machinery replacement doorsmeer regular or conventional tools.

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada zaman modern ini, tingkat mobilitas masyarakat Indonesia sangat tinggi untuk memiliki alat transportasi. Alat transportasi dapat dikatakan sebagai kebutuhan primer bagi golongan masyarakat tertentu. Alat transportasi merupakan suatu media yang digerakkan oleh manusia ataupun mesin dan digunakan manusia untuk berpindah- pindah dari suatu tempat ke tempat lain dengan efektif dan efisien. Alat transportasi dapat disebut juga dengan kendaraan. Beberapa jenis alat transportasi yaitu sepeda, sepeda motor, becak, mobil, truk, bus dan alat transportasi lainnya. Belum terpenuhinya keinginan masyarakat, minimnya kebersihan dan kelayakan alat transportasi umum menjadi alasan masyarakat indonesia kurang antusias menggunakan alat transportasi umum. Permasalahan alat transportasi umum diatas menjadi tugas penting pemerintah dalam mencari solusi dan membuat kebijakan yang tepat. Dampak yang muncul dari kondisi diatas mendorong masyarakat menggunakan alat transportasi pribadi sebagai pengganti alat transportasi umum. Keunggulan alat transportasi pribadi adalah lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan alat transportasi umum serta mampu menjangkau berbagai tempat yang diinginkan penggunanya.

(15)

membuat orang menjadi lebih mudah untuk mendapatkan kendaraan yang diinginkan. Saat ini, banyak orang di desa maupun di kota mampu membeli kendaraan. Kebutuhan merawat alat transportasi semakin meningkat seiring dengan semakin banyak jumlah kendaraan yang ada. Kondisi di atas membuat peluang bisnis yang berhubungan dengan kendaraan bermotor cukup terbuka lebar dan sangat menjanjikan. Prasarana pendukung alat transportasi diantaranya bengkel dan doorsmeer. Sangat baik merencanakan sebuah usaha yang memiliki prospek bagus kedepannya seperti usaha doorsmeer. Doorsmeer merupakan jasa yang bergerak di bidang pencucian kendaraan dengan mengutamakan pelayanan dan ketentuan yang ada. Biasanya masyarakat menggunakan jasa doorsmeer untuk membersihkan kendaraan agar tetap bersih dan indah. Beberapa usaha

doorsmeer melayani penyucian kendaraan roda dua, kendaraan roda empat,

kendaraan roda enam dan kendaraan lainnya. Beberapa alasan yang menyebabkan masyarakat menggunakan jasa doorsmeer ialah praktis, cepat, terjamin kebersihannya, rapi cara kerjanya dan bagus hasil kerjanya dibandingkan dengan mencuci kendaraan sendiri.

(16)

Sisingamangaraja Kelurahan Nagahuta Kec. Siantar Simarimbun Pematangsiantar.

Family Doorsmeer merupakan suatu usaha yang melayani jasa penyucian kendaraan roda dua (sepeda motor) dan kendaraan roda empat seperti mobil pribadi, mobil barang, angkutan umum, dan kendaraan roda empat lainnya. Munculnya Family Doorsmeer ini berawal dari pemikiran pemilik usaha untuk merencanakan dan membuat suatu usaha sebagai sumber pemasukan sehari-hari. Hal ini juga dipengaruhi oleh usaha-usaha sejenis yang ada disekitar doorsmeer ini, sehingga pemilik usaha mempelajari dan mencoba untuk mengembangkan usaha ini agar lebih sukses dibandingkan dengan usaha sejenis didaerah tersebut.

(17)

kelemahan, peluang dan tantangan yang ada pada Family Doorsmeer menjadi strategi yang baik untuk menghadapi persaingan bisnis. Menurut Rangkuti (2013:19) SWOT merupakan identifikasi beberapa faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Jadi, peneliti ingin mengidentifikasi terlebih dahulu masalah internal dan eksternal di dalam usaha doorsmeer ini.

1.2PenelitianTerdahulu

Tabel 1.1

Hasil Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Tahun Hasil Penelitian

Boediarti Strategi Pengembangan Usaha Kue D’Wonk di Jakarta Pusat

2011 Berdasarkan matriks SWOT menunjukkan bahwa kekuatan utama industri adalah kekuatan berupa kualitas dan mutu dan peluang yang di Jalan Karya Jaya Kelurahan Pangkalan Mashur Kecamatan Medan Johor

2012 Hasil penelitian

(18)

Rizky Maisyarah Strategi Pengembangan Bisnis dengan Analisis SWOT pada Lumpia Leker Medan

2013 Hasil penelitian menunjukkan bahwa lumpia leker telah menerapkan SWOT dengan baik

Sidik Ikhsan Analisis SWOT untuk Merumuskan Strategi Pengembangan Komoditas Karet di Kabupaten Pulau Pisau Kalimantan Tengah

2011 Hasil menunjukkan bahwa komoditas karet memiliki posisi strategis untuk berkembang

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk membahas lebih lanjut dan menuangkannya dalam sebuah judul: “Strategi Pengembangan Bisnis

Family Doorsmeer di Jalan Sisingamangaraja Pematangsiantar”.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah digunakan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Objek penelitian adalah usaha Family Doorsmeer Jalan Sisingamangaraja Pematangsiantar.

2. Penelitian ini berfokus pada upaya dalam mengembangkan usaha bisnis doorsmeer tersebut.

(19)

4. Data yang diambil adalah data Bulan Februari 2014 sampai dengan Mei 2014.

5. Hal- hal yang dianalisis meliputi strength, weakness, opportunity, threats

1.4 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang ada, maka perumusan masalah penelitian pada usaha Family Doorsmeer ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan, kelemahan usaha Family Doorsmeer Jalan Sisingamangaraja Pematangsiantar saat ini ?

2. Bagaimana upaya dan strategi yang tepat dalam mengembangkan usaha Family Doorsmeer tersebut?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis faktor- faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi Family Doorsmeer Jalan Sisingamangaraja Pematangsiantar.

(20)

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran dan menambah wawasan untuk mengetahui upaya pengembangan usaha bisnis khususnya usaha doorsmeer.

b. Bagi Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi, referensi, perbandingan untuk peneliti selanjutnya atau kegiatan lain yang berkaitan dengan bisnis.

c. Bagi Pemilik Usaha

Menjadi bahan referensi untuk pengembangan usaha Family Doorsmeer Jalan Sisingamangaraja Pematangsiantar.

1.7 SistematikaPenelitian

Untuk memberikan gambaran pembahasan yang lebih jelas dalam penyusunan skripsi ini, maka penulisan skripsi nantinya akan dibagi dalam lima bagian yaitu :

BAB I : Pendahuluan

Bab ini terdiri dari latar belakang, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

(21)

Bab ini berisikan kajian pustaka yang relevan mengenai penelitian seperti analisis SWOT dan strategi pengembangan usaha.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini berisikan data tentang metode penelitian, waktu dan lokasi penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan yang dianalisis beserta pembahasannya.

BAB V : Penutup

(22)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Pengertian Jasa

Menurut Kotler dan Keller (2006), jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak lain yang secara

intangible dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apa pun. Produksinya

bisa terkait dan bisa juga tidak terkait pada suatu produk fisik. Dalam ilmu ekonomi, jasa adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang- barang milik,tetapi tidak memiliki transfer kepemilikan. Bisa dikatakan bahwa jasa adalah setiap tindakan atau aktivitas bukan benda, yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible, dimana konsumen terlibat secara aktif dalam proses produksi dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Menurut Payne (2001: 9), empat karakteristik yang paling sering dijumpai dalam jasa adalah :

1. Tidak berwujud. Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud. Artinya, jasa tidak dapat dilihat, dirasakan/dicicipi, atau disentuh, seperti yang dapat dirasakan dari suatu barang.

(23)

manusia (karyawan dan konsumen) dengan segala perbedaan harapan dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut.

3. Tidak dapat dipisahkan. Jasa umumnya dihasilkan dan konsumsi pada saat yang bersamaan, dengan partisipasi konsumen dalam proses tersebut. 4. Tidak tahan lama. Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Jasa

tidak bisa disimpan, dijual kembali pada orang lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa, di mana konsumen membeli jasa tersebut.

2.2 Pengertian Strategi

Strategi berasal dari bahasa Yunani Kuno yang berarti “seni berperang”. Suatu strategi mempunyai dasar- dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi, pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan (Lawrence R. Jauch, 1998 : 12). Strategi juga merupakan sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir (sasaran), disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

(24)

selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan”.

Fokus pada strategi merupakan salah satu kunci keberhasilan bisnis. Perusahaan yang berhasil dalam menerapkan kunci ini adalah perusahaan yang memfokuskan semua perhatiannya untuk melayani kebutuhan pelanggan yang tidak disediakan oleh pesaing. Strategi ini berarti bahwa perusahaan memilih target pasar tertentu dan fokus untuk melayani target pasar yang telah dipilihnya. Fokus bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan selalu berusaha mencari cara yang sulit untuk ditiru pesaing sehingga bersaing dengan seefektif mungkin.

2.3 Tipe – Tipe Strategi

Menurut Rangkuti (2013) strategi dapat dikelompokkan kedalam tiga kelompok yaitu strategi manajemen, startegi investasi, dan strategi bisnis. Strategi manjemen ini adalah strategi yang dilakukan langsung oleh divisi manajemen dengan berorientasi pada pengembangan strategi secara lebih luas atau makro. Misalnya adalah , strategi pengembangan produk, strategi penetapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan dan sebagainya.

(25)

strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi investasi, dan sebagainya.

Strategi bisnis sering juga disebut dengan strategi bisnis fungsional karena strategi ini beriorentasi pada fungsi- fungsi kegiatan manajemen, misalnya :strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi- strategi yang berhubungan dengan keuangan.

2.4 Manajemen Strategi

Menurut Wahyudi, manajemen strategi adalah suatu seni dan ilmu dari pembuatan (formulating), penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa datang (Wahyudi, 1995 : 17).

Menurut Wahyudi dalam Winardi (1995 : 17), manajemen strategi memiliki manfaat atau keuntungan sebagai berikut :

1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.

2. Membantuorganisasi beradaptasi pada perubahan- perubahan yang terjadi. 3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif.

4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.

5. Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di masa yang akan datang.

(26)

7. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.

8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.

Tujuan manajemen strategi adalah untuk mempertahankan atau mencapai suatu keunggulan dibandingkan dengan pihak pesaing. Hal ini juga memungkinkan perusahaan membuat cara baru pada waktunya untuk mengambil keuntungan dari peluang baru dalam lingkungan dan mengurangi resikonya karena telah mengantisipasinya terlebih dahulu.

Tahapan- tahapan dalam manajemen strategi merupakan bagian- bagian yang berinteraksi dari sebuah sistem keseluruhan dengan sebuah proses berkelanjutan. Adapun tahapan dalam manajemen strategi yaitu:

1. Mengidentifikasi tujuan dasar atau misi organisasi yang bersangkutan. 2. Nilai- nilai pribadi para penyusun strategi.

3. Mendeterminasi tujuan- tujuan keorganisasian spesifik dan sasaran-sasaran.

4. Mengidentifikasi kekuatan- kekuatan keorganisasian dan kelemahan-kelemahannya.

5. Identifikasi peluang- peluang strategi dan ancaman- ancaman. 6. Mengidentifikasi alternatif- alternatif strategi.

7. Membandingkan alternatif strategi. 8. Keputusan strategi.

(27)

10. Tujuan evaluasi strategi dan kontrol (pengawasan) bersifat kritikal bagi setiap rencana.

Manajemen Strategi memiliki tiga macam elemen utama, yaitu :

1. Tahapan analisis strategi (strategic analyze), dimana penyusun strategi berupaya untuk memahami posisi strategi organisasi yang bersangkutan. 2. Pilihan strategi (strategic choice), berhubungan dengan perumusan

berbagai macam arah tindakan, evaluasi dan pilihan antara mereka.

3. Implementasi strategi (strategic implementation), berhubungan dengan merencanakan bagaimana pilihan strategi dapat dilakukan.

2.5 Formulasi Strategi

Formulasi strategi merupakan pemilihan segala kegiatan atau aktivitas yang memiliki kaitan dengan pencapaian tujuan. Terdapat beberapa tahapan dalam formulasi strategi yaitu menentukan visi dan misi, analisis lingkungan internal, analisis lingkungan eksternal, dan menentukan strategi alternatif.

2.5.1 Menentukan Visi dan Misi

(28)

: 23). Visi tersebut biasanya singkat kalimatnya dan praktis agar perusahaan lebih mudah menjalankannya.

Misi adalah penjabaran dari visi agar visi lebih mudah dipahami oleh seluruh staf perusahaan. Misi merupakan sebuah deskripsi alasan bagi eksistensi suatu organisasi, yang mencerminkan tujuan fundamentanya (Winardi 1997 : 117). Dalam hal ini, misi merupakan prinsip yang mengarahkan proses perumusan tujuan dan strategi perusahaan ataupun organisasi.

Banyak perusahaan menetapkan landasan dasar keberadaannya melalui pernyataan misi perusahaan. Misi tersebut sering dipandang sebagai mata rantai antara melakukan fungsi sosial dan tujuan yang khas dari organisasi itu. Jadi, misi ini dapat dipergunakan sebagai legitimasi adanya keberadaan suatu organisasi ataupun perusahaan. Jika misi perusahaan dilakukan dengan efektif maka akan menjadi suatu hal yang dapat menunjukkan citra dan ciri khas perusahaan tersebut.

(29)

2.5.2 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

Menurut Situmorang (2008), Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam organisasi tersebut dan secara normal memiliki implikasi yang langsung dan khusus pada perusahaan. Cakupan dari analisis lingkungan internal yaitu :

1. Sumber Daya (Resources)

Sumber daya manusia bersifat khusus sehingga yang dibutuhkan perusahaan dari sumber daya ini hanyalah kemampuan (skill), pemikiran ataupun ilmu pengetahuan yang ada serta keterampilan.

2. Kapabilitas (Capability)

Merupakan bagian- bagian sumber daya yang memaparkan tugas dan kegiatan organisasi secara integratif.

3. Kompetisi Inti (Core Competence)

Kumpulan keterampilan dan teknologi yang memungkinkan suatu perusahaan menyediakan manfaat khusus bagi konsumen dan pelanggan. Aspek internal perusahaan meliputi aspek pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek sumber daya manusia, aspek manajemen, aspek sistem informasi dan aspek keuangan.

(30)

perkembangan teknologi, situasi persaingan bisnis, serta lingkungan hidup lainnya (kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan).

Lingkungan eksternal menurut Situmorang (2008) terdiri dari : 1. Lingkungan Umum

Merupakan suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor- faktor tersebut pada dasarnya di luar dan terlepas dari operasi perusahaan. Faktor- faktor tersebut diantaranya faktor ekonomi, faktor sosial, faktor politik dan hukum, faktor teknologi, faktor demografi.

2. Lingkungan Industri

Lingkungan industri adalah klasifikasi dari lingkungan eksternal yang memiliki output berupa komponen- komponen secara normal dengan adanya implikasi yang lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan.

Selanjutnya Hitt (2001:50) mendeskripsikan mengenai lingkungan eksternal dan lingkungan internal sebagai berikut :

1. Lingkungan Eksternal perusahaan dibagi dalam tiga wilayah utama, yaitu :

A. Lingkungan Umum

(31)

perusahaan-perusahaanyang ada di dalamnya (Hitt, 2001 : 50). Elemen-elemen tersebutdikelompokkan ke dalam enam segmen lingkungan, yaitu:

a. Segmen Demografis, berkaitan dengan ukuran populasi, struktur usia,distribusi geografis, bauran etnis, dan distribusi pendapatan. b. Segmen Ekonomi, merujuk ke hakikat dan arah ekonomi di mana

suatuperusahaan bersaing atau akan bersaing.

c. Segmen Politik/Hukum, suatu arena di mana organisasi dan kelompok- kelompok yang berkepentingan bersaing untuk sumber daya yang diinginkan, dan terdapat pengawasan terhadap badan-badan hukum dan undang- undang yang mengatur interaksi di antara bangsa- bangsa.

d. Segmen Sosiokultural, berkaitan dengan sikap- sikap dan nilai cultural suatu masyarakat.

e. Segmen Teknologi, meliputi institusi- institusi dan aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam menciptakan pengetahuan baru dan menerjemahkan pengetahuan itu ke output, produk, dan materi-materi baru.

(32)

B. Lingkungan Industri

Lingkungan Industri adalah serangkaian faktor- faktor ancaman dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di antara para pesaing yang secara langsung mempengaruhi perusahaan dan tindakan dan tanggapan kompetitifnya. Secara keseluruhan, interaksi di antara lima faktor ini menempatkan suatu posisi dalam suatu industri, di mana perusahaan dapat secara menguntungkan mempengaruhi faktor- faktor itu, atau di mana perusahaan itu dapat dengan sukses mempertahankan diri dari pengaruh- pengaruh mereka. Semakin besar kapasitas perusahaan untuk lebih mempengaruhi lingkungan industri, semakin besar kemungkinan perusahaan untuk menghasilkan laba di atas rata- rata (Hitt, 2001 : 50-52).

C. Lingkungan Pesaing

Lingkungan Pesaing memusatkan perhatiannya pada setiap perusahaan yang bersaing secara langsung dengan sebuah perusahaan. Analisis pesaing dilakukan dengan penuh semangat oleh perusahaan- perusahaan yang bersaing dalam sebuah industri dengan hanya sedikit perusahaan yang memiliki kapabilitas yang relatif seimbang (Hitt, 2001 : 83).

2. Lingkungan Internal

(33)

A. Sumber Daya

Sumber daya adalah input- input dalam proses produksi perusahaan,seperti misalnya peralatan modal, keahlian pegawai individual, hak paten, keuangan, dan manajer yang berpengalaman (Hitt, 2001 : 23). Sumber daya dapat berwujud, sementara sebagian sumber daya lainnya tidak berwujud :

a. Sumber daya berwujud (tangible assets) adalah aktiva- aktiva yang dapat dilihat dan dapat diukur (Hitt, 2001 : 110). Sumber daya berwujud terdiri atas empat jenis, yaitu :

1. Sumber daya Keuangan, yaitu kapasitas perusahaan untuk meminjam dan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan dana internal.

2. Sumber daya Organisasi, yaitu struktur pelaporan formal perusahaan dan perencanaan formalnya, sistem control dan sistem koordinasi.

3. Sumber daya Fisik, yaitu kecanggihan, lokasi pabrik, peralatan perusahaan dan akses ke bahan mentah.

4. Sumber daya Teknologi, yaitu persediaan teknologi, seperti hak paten, hak cipta, merek dagang dan rahasia dagang.

(34)

terakumulasi sepanjang waktu (Hitt, 2001 : 111). Sumber daya tidak berwujud terdiri atas tiga jenis, yaitu :

1. Sumber daya Manusia, yaitu ilmu pengetahuan, kepercayaan, kapabilitas manajerial dan rutin organisasi.

2. Sumber daya Inovasi, yaitu gagasan, kapabilitas saintifik dan kapasitas untuk melakukan inovasi.

3. Sumber daya Reputasi, yaitu reputasi dengan para pelanggan, nama merek, persepsi terhadap kualitas, daya tahan, reliabilitas produk dan reputasi dengan para supplier.

B. Kapabilitas

Kapabilitas adalah kapasitas perusahaan untuk menggunakan sumberdaya yang diintegrasikan dengan tujuan untuk mencapai tujuan akhir yang diinginkan (Hitt, 2001 : 112). Perusahaan harus menciptakan dan mengeksploitasi peluang- peluang eksternal dan mengembangkan keunggulan dengan daya tahan yang baik ketika digunakan dengan wawasan dan ketangkasan. Dengan kapabilitas suatu perusahaan mampu menciptakan dan mengeksploitasi peluang- peluang eksternal dan keunggulan tersebut.

C. Kompetensi Inti

(35)

merefleksikan kepribadiannya. Tidak semua sumber daya dan kapabilitas perusahaan adalah aktiva- aktiva strategis, yaitu aktiva- aktiva yang memiliki nilai kompetitif dan berpotensi untuk menjadi sumber keunggulan kompetitif. Sebagian sumber daya dan kapabilitas mungkin tidak kompeten, karena mewakili area- area kompetitif perusahaan yang lemah dibandingkan dengan para pesaingnya sehingga dapat menghambat atau mencegah pengembangan kompetensi inti perusahaan.

2.5.3 Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang dikutip dari

1. Pengertian UMKM

a. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang- undang ini.

(36)

c. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang- undang ini.

2. Kriteria

No Uraian Kriteria

Aset Omset

1 Usaha Mikro Max 50 Jt Max 300 Jt

2 Usaha Kecil > 50 Jt – 500 Jt > 300 Jt – 2,5 M 3 Usaha Menengah > 500 Jt – 10 M >2,5 M – 50 M

2.5.4 Menentukan Strategi Alternatif

Ada 7 jenis Strategi Alternatif menurut Situmorang (2008) yaitu : 1. Strategi Integrasi

a. Integrasi ke depan, yaitu strategi yang arahnya untuk mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan kendali pada distributor atau pengecer. b. Integrasi ke belakang, yaitu strategi yang berusaha merujuk pada

(37)

c. Integrasi horizontal, yaitu integrasi yang mengutamakan strategi dalam mencari kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas perusahaan pesaing.

2. Strategi Intensif

a. Penetrasi pasar, merupakan upaya untuk meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang sudah tersedia sebelumnya di pasar baik dalam memberikan promosi maupun menambah iklan atau publisitas. b. Pengembangan pasar, merupakan proses pengenalan produk maupun

jasa yang telah ada sebelumnya menuju wilayah yang baru dan belum terjangkau.

c. Pengembangan produk, yaitu upaya meningkatkan penjualan dengan membuat inovasi atau mengubah produk ataupun jasa yang telah ada. 3. Strategi Diversivikasi

a. Diversivikasi konsentrik, ialah mengangkat jumlah produk atau jasa yang telah dimodifikasi dan memiliki keterkaitan secara luas, dengan kata lain strategi melebarkan sayap usaha dengan inovasi yang baru. b. Diversivikasi horizontal, merupakan upaya menambah produk atau

jasa yang baru dengan tidak memiliki kaitan kepada pelanggan.

(38)

4. Strategi Defensif

a. Usaha patungan, merupakan upaya yang dilakukan jika ada beberapa perusahaan membentuk mitra usaha untuk membuat suatu peluang. b. Penghematan/penciutan, terjadi jika organisasi berupaya untuk

melakukan penghematan biaya untuk mengangkat penjualannya dan mendapatkan laba untuk memperkuat kompetisi khas mendasar dari organisasi.

c. Divestasi, merupakan peningkatan modal untuk investasi strategi selanjutnya.

d. Likuidasi, menjual seluruh aset peusahaan agar tidak terjadi kerugian yang lebih besar pada perusahaan sehingga kemungkinan besar operasi perusahaan berhenti.

e. Strategi kombinasi, organisasi mengusahakan kombinasi dari berbagai strategi yang ada secara simultan dan membawa resiko yang besar jika dilakukan terlalu jauh.

5. Strategi Adaptif

a. Strategi Protektor, merupakan suatu usaha peeusahaan dalam membuat inovasi dan penemuan baru serta membentuk peluang pasar yang baru. b. Strategi Penganalisis, adalah upaya menganalisa ide baru yang

dilakukan perusahaan sebelum memasuki suatu bisnis.

(39)

6. Merger dan Leverage Buyout

a. Akusisi dan merger, merupakan cara yang dilakukan perusahaan untuk melakukan strategi. Akusisi terjadi jika perusahaan besar membeli perusahaan yang lebih kecil dan merger terjadi jika dua perusahaan yang hampir sama bersatu membentuk suatu perusahaan.

b. Leverage buyout, membuat korporasi menjadi milik perseorangan

akibat dari pembelian saham keseluruhan untuk menghindari pengambilalihan paksa dan penjualan saham dilakukan untuk menambah modal usaha.

7. Strategi Michael Porter

a. Strategi keunggulan biaya, strategi yang dilakukan dalam gabungan diferensiasi dengan upaya efisiensi segala bentuk biaya yang ada di perusahaan. Resiko strategi ini adalah kemungkinan pesaing untuk meniru strategi ini

b. Strategi diferensiasi, strategi dengan tingkat pembedaan dan tidak menjamin keunggulan bersaing, dikatakan sukses jika fleksibilitas produk yang lebih besar dan biaya yang lebih rendah.

(40)

2.6 Analisis Matriks Strength Weakness Opportunity Threats

SWOT singkatan dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan),

Opportunity (peluang), Threats (tantangan). Analisis SWOT berisi evaluasi faktor

internal berupa kekuatan dan kelemahannya dan faktor eksternal berupa peluang dan tantangan. Strategi yang dipilih harus sesuai dan cocok dengan kapabilitas internal perusahaan dengan situasi eksternalnya.

a. Strengths (Kekuatan)

Yang dimaksud dengan kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan termasuk satuan-satuan bisnis di dalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komperatif oleh unit usaha di pasaran. Dikatakan demikian karena satuan bisnis memiliki sumber keterampilan, produk andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari para pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah dan direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan.

b. Weaknesses (Kelemahan)

(41)

sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminatioleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai.

c. Opportunities (peluang)

Merupakan situasi utama yang mendukung didalam lingkungan perusahaan, dan Opportunities berasal dari satu sumber. Yang dapat memberikan gambaran mengenai Opportunities adalah identifikasi segmen pasar sebelumnya, perubahan atau keadaaan yang teratur, perubahan teknologi dan perbaikan hubungan dengan pembeli atau penjual.

d. Threats (Ancaman)

Merupakan kebalikan pengertian peluang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor- faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di masa depan. Memahami pokok-pokok peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan akan sangat membantu para manager mengidentifikasi pilihan yang realistis dari antar strategi yang tersedia. landasan kedua dalam analisis SWOT dengan mengidentifikasi Strengths (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan).

(42)

apa yang akan digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam mewujudkan misi dan visinya. Hasil dari analisis SWOT ini akan memetakan posisi perusahaan terhadap lingkungannya dan menyediakan pilihan strategi umum yang sesuai, serta dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran- sasaran organisasi selama 3-5 tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari para stakeholder (Situmorang 2008 : 253).

Apabila eksternal dan internal telah dirangkum maka akan dipetakanlah hasil analisis matriks posisi perusahaan dengan cara berikut :

a. Sumbu horizontal (x) menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan sumbu vertikal (y) menunjukkan peluang dan ancaman.

b. Posisi perusahaan ditentukan dengan analisis sebagai berikut

c. Kalau peluang lebih besar daripada ancaman makanilai y>0 dan sebaliknya ancaman lebih besar dari pada peluang maka nilai y <0.

(43)

Diagram 2.1 Analisis SWOT

KuadranIII : Kuadran I : Strategi turn –around Strategi Agresif

KuadranIV : Kuadran II : Strategi defensif Strategi Diversifikasi

Sumber: Situmorang (2008:265)

Kuadran I

1. Merupakan posisi yang sangat menguntungkan

2. Perusahaan mempunyai kekuatan dan peluang sehingga ia dapat memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal

Kuadran II

1. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan mempunyai keunggulan sumber daya

2. Perusahaan- perusahaan pada posisi seperti ini dapat menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang jangka panjang

3. Dilakukan melalui penggunaan strategi diversifikasi produk atau pasar.

Eksternal Faktor (EVE)

(44)

Kuadran III

Perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar tetapi sumber dayanya lemah. Karena itu tidak dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal fokus strategi perusahaan pada posisi seperti ini ialah meminimalkan kendala- kendala internal perusahaan.

Kuadran IV

1. Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan

(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan metode analisis kualitatif. Menurut Juliandi (2013) penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan secara mendalam untuk memahami suatu fenomena atau permasalahan tertentu. Sedangkan, penelitian dengan metode deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu variabel secara mandiri.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada usaha Family Doorsmeer di Jalan Sisingamangaraja Kelurahan Nagahuta Kecamatan Siantar Simarimbun Pematangsiantar. Usaha Family Doorsmeer ini berada tepat pada arus atau jalur lintas Sumatera menuju Parapat.

3.3 Jenis dan Sumber Data

(46)

3.2 Informan Penelitian

Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Adapun yang menjadi informan kunci dari penelitian ini adalah pemilik serta yang bertanggung jawab dalam proses operasional di usaha ini yaitu Bapak K. Marbun.

Informan utama merupakan mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Maka dari itu, informan utama dari penelitian ini merupakan konsumen dari Usaha Family Doorsmeer. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 3 orang informan utama untuk mengetahui pendapat mereka tentang usaha ini, dan mendapat gambaran dari keterangan atau data- data yang diberikan untuk membantu permasalahan yang dihadapi.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan peneliti adalah teknik pengumpulan data yang dibagi berdasarkan jenis datanya, yaitu :

1. Pengumpulan Data Primer

Yaitu peneliti turun langsung ke lapangan (data diambil oleh peneliti sendiri) untuk mendapatkan informasi serta fakta yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Data primer, merupakan data yang dikumpulkan melalui :

(47)

yaitu pelanggan untuk mendapatkan informasi seputar usaha Family Doorsmeer.

b. Pengamatan atau Observasi merupakan suatu kegiatan melihat kondisi secara langsung terhadap objek yang diteliti. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di usaha Family Doorsmeer untuk mendapatkan informasi tentang permasalahan yang akan diteliti.

2. Pengumpulan Data Sekunder yaitu pengumpulan data dengan mengumpulkan data dari pihak lain. Data sekunder,antara lain :

a. Dokumentasi, dengan menyelidiki rekaman- rekaman data yang telah berlalu, seperti arsip– arsip usaha Family Doorsmeer.

b. Penelitian kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dari karya ilmiah, jurnal, buku serta sumber lainnya yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

3.5 Teknis Analisis Data

(48)

3.5.1 Matriks SWOT

Matriks SWOT menurut Rangkuti adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor- faktor strategis perusahaan. Matriks ini dengan jelas menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan. Hasil analisis dengan menggunakan matriks SWOT menghasilkan empat set aternatif strategi, yaitu : strategi SO, strategi ST, strategi WO, strategi WT. Adapun penjeleasan mengenai empat set kemungkinan alternatif strategis, yaitu :

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar- besarnya.

b. Strategi ST

Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

d. Strategi WT

(49)
(50)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Usaha

4.1.1 Sejarah Umum Penelitian

Usaha Family Doorsmeer terletak di Jalan Sisingamangaraja Pematang Siantar, dimana tempat ini berada dijalan lintas Sumatera yang menuju Parapat. Usaha Family Doorsmeer ini memiliki luas 120 m2 dengan panjang 10 meter dan lebar 12 meter. Usaha ini berada tepat di sebelah rumah sang pemilik usaha yaitu Bapak K. Marbun. Usaha ini tepatnya berdiri sekitar bulan januari 2011. Usaha ini berdiri dikarenakan adanya keinginan dari pemilik usaha untuk memiliki suatu usaha yang menghasilkan pemasukan tambahan untuk mengisi kesibukan dihari tua setelah pensiun dari profesinya selama ini yaitu sebagai TNI (Tentara Nasional Indonesia) yang modal untuk memulai usaha tersebut diambil dari tabungan Bapak K. Marbun itu sendiri.

(51)

berkaitan dengan usaha tersebut mudah untuk diperoleh dan digunakan. Air menjadi kebutuhan utama, dan kebutuhan utama ini tidaklah sulit untuk diperoleh oleh pemilik usaha di daerah Siantar. Selain air yang diperlukan oleh usaha ini adalah pekerja, dimana pekerja pada usaha doorsmeer ini tidaklah harus memiliki tingkat pendidikan yang tinggi seperti lulusan dari universitas atau sederajat namun seseorang yang tidak memiliki pendidikan pun dapat bekerja disini asalkan memiliki keahlian atau keterampilan dasar untuk bekerja.

Usaha ini bergerak dalam jasa pelayanan. Usaha ini menunjukkan bahwa kualitas kebersihan yang diberikan lebih baik dibanding pesaingnya, yang menjadikan usaha ini memiliki keunggulan di mata pelanggan. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang selalu meningkat maka usaha ini juga selalu meningkatkan kualitas pelayanan dan tenaga kerjanya. Awalnya usaha ini hanya dijalankan oleh pemilik itu sendiri namun saat ini pemilik sudah mempekerjakan 4 orang anggota. Usaha ini mulai dibuka pada pukul 10.00 s/d 22.00 WIB. Kegiatan umum yang biasa dilakukan pada usaha Family Doorsmeer ini adalah membersihkan kendaraan.

4.1.2 Visi dan Misi Family Doorsmeer

(52)

bersaing dengan usaha jasa doorsmeer hidrolik lainnya sehingga dapat memuaskan dan mempertahankan pelanggan.

Misi adalah langkah- langkah yang harus dilakukan untuk mewujudkan visi dari suatu perusahaan atau organisasi. Pada usaha Family Doorsmeer langkah- langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Dapat melakukan usaha jasa cuci dengan baik dan memberikan manfaat yang besar.

2. Dapat memasarkan usaha jasa cuci ini dengan baik.

3. Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya.

4.1.3 Struktur Organisasi Usaha Family Doorsmeer

Struktur organisasi adalah suatu susunan pembagian kerja berdasarkan jabatan dan tugas. Pada usaha jasa Family Doorsmeer, jabatan tertinggi adalah pemilik usaha sebagai kepala. Adapun struktur organisasi pada usaha Family Doorsmeer adalah sebagai berikut :

Diagram 4.1 Struktur Organisasi

Sumber : Penelitian 2014

Pemilik

Karyawan

Karyawan

Karyawan

Karyawan

(53)

Berdasarkan struktur organisasi di atas diketahui bahwa pemilik usaha Family Doorsmeer yaitu Bapak K. Marbun adalah sebagai kepala dan membawahi seluruh karyawan. Dalam keseharian kerja, kasir bertugas untuk mengurus dan mengontrol semua yang ada pada kegiatan usaha doorsmeer ini dan karyawan sebagai pekerja yang menangani semua kendaraan yang datang untuk dicuci dan dibersihkan.

Deskripsi tugas pemilik hanyalah sebagai pemilik usaha dan pengawas, akan tetapi tidak terlibat langsung pada proses kegiatan transaksi dan tugas- tugas yang ada pada Family Doorsmeer. Pada jabatan kedua setelah pemilik diisi oleh kasir, dimana kasir ini sendiri adalah anak dari pemilik usaha Family Doorsmeer yang bernama Dhoan Marbun bertugas untuk mengawasi kegiatan sehari- hari dan melakukan transaksi antara pelanggan dengan Family Doorsmeer. Dan terakhir adalah karyawan yang berjumlah empat orang dimana karyawan ini bertugas mencuci dan membersihkan setiap kendaraan.

4.1.4 Aspek Peralatan dan Perlengkapan pada Usaha Family

Doorsmeer

(54)

Adapun peralatan dan perlengakapan yang digunakan pada usaha jasa Family Doorsmeer adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Peralatan dan Perlengkapan pada Usaha Jasa Family Doorsmeer

No Peralatan dan

Perlengkapan

Kegunaan Alat

1 Kompresor Sebagai penyemprot air

2 Selang Pencuci Saluran penyemprot air

3 Kain Lap Sebagai alat membersihkan dan mengeringkan air

4 Sabun/ Shampo Untuk mencuci kendaraan

5 Silicon Mengkilapkan ban kendaraan

6 Sikat Untuk membersihkan kotoran pada

kendaraan

7 Kanebo Untuk mengeringkan kendaraan yang

basah

8 Kuas Kecil dan Besar Untuk membersihkan debu atau kotoran yang ada pada kendaraan

9 Kain Bol Kain atau handuk yang digunakan untuk mencuci kendaraan

(55)

11 Ember Digunakan untuk wadah penyimpanan air dan sabun untuk mencuci kendaraan

12 Gun Untuk mengatur besar kecilnya semprotan air

13 Kit Untuk mengkilatkan body kendaraan

14 Solar dan oli Solar untuk bahan bakar kompresor dan oli sebagai pelumas mesin

15 Sanyo / Pompa air Alat yang digunakan untuk menyedot air tanah ke bak penampungan air

16 Salju Untuk mengembangkan busa

17 Rabin Untuk menyamarkan goresan pada body

kendaraan

18 Spons Untuk membersihkan kotoran, melap dan menggosok mobil

4.2 Penyajian Data

4.2.1 Data Informan Penelitian

(56)

Tabel 4.2 Identitas Informan Penelitian

No Nama Usia

(Tahun)

Jenis

Kelamin

Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1 K. Marbun 61 Tahun Laki-

laki

SMEA Pensiun TNI Pemilik

usaha Family

S1 Wiraswasta Kasir Family

(57)

Penjelasan Informan Penelitian :

Penelitian menetapkan informan wawancara sebanyak sembilan orang yang seluruhnya berjenis kelamin laki-laki. Sumber penelitian utama adalah pemilik usaha yang berjumlah satu orang, kasir yang berjumlah satu orang dan pekerja di Family Doorsmeer yang berjumlah empat orang dan informan dari luar yang berjumlah sebanyak tiga orang sebagai pelanggan.

Terdapat informan yang berusia 61 tahun berjumlah satu orang, informan yang berusia 30- 40an tahun berjumlah dua orang, dan yang terakhir informan yang berusia belasan sampai 20-an tahun berjumlah enam orang. Informan penelitian ini berasal dari tamatan sarjana strata satu berjumlah dua orang, tamatan dari sekolah menengah umum berjumlah dua orang, yang tamat dari sekolah menengah kejuruan berjumlah tiga orang, dan tamatan sekolah menengah pertama dan sekolah dasar berjumlah masing-masing satu orang.

(58)

Family Doorsmeer dan pada pelanggan akan mewawancarai mengenai alasan- alasan mencuci kendaraan di Family Doorsmeer.

4.3 Hasil Observasi

Doorsmeer family yang berada di daerah Pematang Siantar berlokasi di Jalan besar Sisingamangaraja, dimana Family Doorsmeer ini sendiri berada di lingkungan pemukiman masyarakat yang membelakangi ladang pertanian masyarakat yang tinggal di daerah tersebut. Di depan lokasi doorsmeer ini terdapat rumah makan khas minang yang dibatasi oleh jalan besar menuju Parapat, sedangkan sebelah kiri doorsmeer ini terdapat rumah yang didiami langsung oleh pemilik usaha Family Doorsmeer dan sebelah kanan dari lokasi penelitian ini adalah ladang jagung.

(59)

Pada pagi hari sampai jam 13.00 WIB , dua karyawan lagi menyusul membantu proses pengerjaan di Family Doorsmeer, sehingga karyawan yang bekerja sampai jam 21.00 berjumlah empat orang. Pada Family Doorsmeer ini tidak menggunakan sistem shift atau pergantian karyawan karena penggajian atau upah diberikan berdasarkan berapa banyak kendaraan yang ia tangani pada hari itu, sehingga karyawan yang berada di Family Doorsmeer ini adalah karyawan dengan gaji harian. Oleh karena itu, pada pengerjaan kendaraan masing- masing karyawan membagi tugas dengan sendirinya tanpa di aba- abakan oleh kasir atau pemilik Family Doorsmeer.

(60)

4.4 Hasil Wawancara

4.4.1 Informan Kunci

Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Adapun yang menjadi informan kunci dari penelitian ini adalah pemilik serta yang bertanggung jawab dalam proses operasional di usaha ini yaitu Bapak K. Marbun.

Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dihadapi oleh usaha ini, maka peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang terkait dengan aspek internal usaha yang diringkas sebagai berikut :

Peneliti mengajukan pertanyaan seputar hal apa saja yang telah dilakukan selama ini untuk mempromosikan usaha ini kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui tentang keberadaan dari usaha ini?

“ Bicara soal promosi, kami masih kurang dalam memperkenalkan

usaha kami ini. Untuk memperkenalkan usaha ini kepada masyarakat

kami hanya mengandalkan papan nama besar yang tertera diluar toko ini

sehingga masyarakat yang lewat dapat melihat papan nama tersebut.

Paling umtuk promosi kami juga mengandalkan kekuatan mulut ke mulut

dari pelanggan kami. Banyak pelanggan setia kami yang tidak hanya

sekali membeli produk disini, dan menyampaikannya ke teman atau

(61)

yaitu memberikan potongan harga pada saat menjelang hari besar. Kalau

untuk promosi, usaha kami belum melakukan promosi yang

besar-besaran, dan kalau dibilang usaha ini masih kalah dalam melakukan

promosi daripada pesaing lainnya. Untuk itu mungkin kedepannya kami

akan melakukan promosi seperti menyebarkan selebaran atau memuat

iklan di surat kabar , dengan cara yang seperti itu kami beharap semakin

banyak konsumen yang tertarik kesini dan membeli di toko kami ini.” .”

(Bapak K. Marbun. Pemilik Usaha. Siantar 15 April 2014 Pukul 10.00) Mengapa anda tertarik membuka usaha bisnis doorsmeer?

“ Bisnis doorsmeer ini didirikan untuk menambah penghasilan

sehari-hari dan sebagai investasi jangka panjang.” (Bapak K. Marbun.

Pemilik Usaha. Siantar 15 April 2014 Pukul 10.00)

Selain jasa penyucian kendaraan, jenis pelayanan apa lagi yang dapat ditawarkan?

“Terkadang doorsmeer ini melayani pencucian ambal atau tikar

dan melayani pencucian kolong mobil dan mesin mobil.” (Bapak K.

Marbun. Pemilik Usaha. Siantar 15 April 2014 Pukul 10.00)

Pada pemilihan lokasi peneliti bertanya mengenai apa alasan memilih lokasi di Pematangsiantar?

“Karena usaha doorsmeer ini bersebelahan dengan dengan rumah

kediaman saya.” (Bapak K. Marbun. Pemilik Usaha. Siantar 15 April

(62)

Untuk mengetahui mengenai kekuatan dari bisnis doorsmeer yang pemilik bangun, peneliti bertanya mengenai apakah kekuatan dari bisnis doorsmeer yang anda bangun?

“ Pelayanan pencucian kendaraan ini cukup bersih dan lokasinya

cukup strategis dimana usaha ini terletak dipinggir jalan lintas sumatera.”

(Bapak K. Marbun. Pemilik Usaha. Siantar 15 April 2014 Pukul 10.00) Peneliti juga menanyakan apakah ada kelemahan dari usaha d oorsmeer ini?

“ Kelemahan usaha ini yaitu tidak adanya minuman dan makanan

ataupun rokok yang bisa dijual bisa dijual untuk pelanggan karena tidak

muatnya lokasi untuk memperdagangkannya, belum memakai hidrolik

juga menjadi kelemahan usaha ini.” (Bapak K. Marbun. Pemilik Usaha.

Siantar 15 April 2014 Pukul 10.00)

Apakah menurut anda bisnis doorsmeer ini memiliki peluang yang baik?

“Karena usaha ini berdiri didaerah kota pematang siantar, maka

peluang usaha ini cukup besar seiring bertambahnya populasi

kendaraan.” (Bapak K. Marbun. Pemilik Usaha. Siantar 15 April 2014

Pukul 10.00)

Peneliti juga menanyakan apa ancaman yang kemungkinan timbul dari bisnis doorsmeer ini?

“Ancaman yang ada disekitar doorsmeer ini antara lain pesaing

(63)

beberapa doorsmeer yang memiliki hidrolik.” (Bapak K. Marbun. Pemilik

Usaha. Siantar 15 April 2014 Pukul 10.00)

Apakah ada strategi khusus yang anda gunakan untuk pengembangan usaha ini?

“Ada, salah satu strategi yang saya miliki yaitu kami menyediakan

tempat tunggu pelanggan dan lokasi doorsmeer ini sengaja dirancang.

Dekat dengan jalan dan tidak memiliki gerbang sehingga kendaraan

bebas masuk dan keluar dari lokasi usaha ini.” (Bapak K. Marbun.

Pemilik Usaha. Siantar 15 April 2014 Pukul 10.00).

4.4.2 Informan Utama

Informan utama merupakan mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial dalam lingkungan yang peneliti teliti. Maka dari itu, informan utama dari penelitian ini merupakan konsumen dari Family Doorsmeer dimana peneliti menggunakan dua orang konsumen yang memberikan informasi yang dibutuhkan dalam proses penelitian sebagai informan utama.

(64)

Melalui pertanyaan-pertanyaan diatas konsumen yang peneliti wawancara menjelaskan sebagai berikut :

1) Turnip (25 Tahun)

“Saya sudah sering mencuci mobil disini, karena menurut saya

pelayanannya bagus dan saya juga mengenal para pekerjanya. Untuk soal

kualitas, doorsmeer ini hasil cuciannya bagus makanya saya tidak jera

kesini. Selain saya disini diperlakukan seperti keluarga diajak

ngomong-ngomong jadi saya merasa lebih santai dan bersahabat. Untuk pelayanan

saya rasa baguslah, pas datang langsung disambut dengan baik dan

dibantu. Sebelumnya saya juga pernah mencuci ditempat lain, seperti di

Anugrah doorsmeer yang didepan kantor KUA. Kalau disana, pekerjanya

tidak terlalu bersahabat, jadi kesannya saya dan mereka cuma sebatas

transaksi pencucian saja. Kalau untuk promosi, saya tidak terlalu tahu

promosi apa saja yang telah dilakukan usaha ini karena saya tidak pernah

melihat promosi tersebut sebelumnya.” (Turnip, Konsumen. Siantar, 20

April 2014. Pukul 16.00)

(65)

mengetahui apa-apa karena Family Doorsmeer tidak melakukan kegiatan tersebut secara terbuka melainkan dari mulut ke mulut.

2) Agung (18 Tahun)

“ saya adalah salah satu teman dari yang bekerja ditempat ini, dan saya tau tempat ini juga dari mereka. Saya menjadi pelanggan ditempat ini sih baru sekitaran tiga bulan ini, karena kereta saya juga baru berusia tiga bulan ini. Menurut saya pribadi, terlepas karena teman saya bekerja disini, pelayanannya bagus ya, nyucinya juga bersih jadi kita puas dan berani nunjukin ke teman-teman lain. Saya pernah sesekali nyuci di doorsmeer dekat rumah saya, tapi kadang hasilnya ga sebagus yang disini, jadinya lebih sering kesini. kalau dinilai dari harganya sih hampir sama dengan tempat lain, dari segi pelayanannya lebih bagus menurut saya, dan kalau promosi saya nggak pernah tahu.” (Agung. Konsumen. Siantar, 19 April 2014. Pukul 14.30)

(66)

4.5 Analisis dan Pembahasan

4.5.1 Analisi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman

Analisis SWOT adalah kondisi internal dan eksternal yang dirancang untuk digunakan sebagai dasar untuk merancang dan program kerja suatu usaha.

a. Identifikasi Kekuatan

(67)

Pada Family Doorsmeer pemilik menggunakan modal sendiri sebagai dana awal pembangunan dan jalannya usaha. Dengan modal yang dikumpulkan oleh pemilik sendiri memberikan suatu kekuatan lebih pada usaha ini karena tidak menghasruskan usaha ini membayar pinjaman kepada pihak bank maupun pihak-pihak lain dan membuat laba pemilik berkurang. Melalui modal pribadi diawal tersebutlah pemilik melakukan perputaran modal dan mengestimasi penyusutan dan pengeluaran.

b. Identifikasi Kelemahan

(68)

Doorsmeer ini kepada masyarakat banyak. Selain hal-hal diatas kelemahan terakhir yang peneliti teliti adalah tidak adanya genset pada usaha Family Doorsmeer apabila terjadi pemadaman lampu dari pihak PLN. Bila terjadi pemadaman maka usaha family ini akan terhenti sementara dan akan terganggu operasinya.

c. Identifikasi Peluang

(69)

d. Identifikasi Ancaman

(70)

Tabel 4.3

Faktor Internal dan Eksternal

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (S)

1) Lokasi yang strategis

2) Bahan baku mudah didapat

3) Kualitas pelayanan yang baik

4) Memiliki modal pribadi

Kelemahan (W)

1) Tidak memiliki hidrolik

2) tidak memiliki warung

3) tidak memiliki genset

4) tidak memiliki

1) Dengan meningkatnya jumlah kendaraan akan memberikan keuntungan pada usaha Family Doorsmeer yang berda dilokasi yang strategis 2) Dengan memanfaatkan

kredit usaha rakyat dengan mengandalkan bahan baku dan pelayanan yang baik maka usaha bapak K. Marbun dapat berkembang

Strategi WO

(71)

Ancaman

1) Dengan meningkatkan pelayanan dan

memanfaatkan bahan baku yang mudah didapat maka usaha ini dapat

meningkatkan kualitasnya yang membuat usaha

Family Doorsmeer ini dapat bersaing dengan usaha sekitar meskipun usaha tersebut menggunakan mesin yang lebih modern

Strategi WT

Berdasarkan Matriks SWOT yang telah dianalisis maka peneliti mengetahui potensi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang menghasilkan strategi baru untuk menyikapi kelemahan usaha dan ancamannya dan memperkuat kekuatan dan peluang yang ada. Adapun strategi yang tercipta dari analisi diatas adalah :

(72)

Doorsmeer apabila meningkatkan atau mengembangkan usaha yang dimilikinya. Strategi SO yang kedua adalah memanfaatkan kredit usaha yang diberikan oleh pemerintahan untuk pembangunan jangka panjang dan pendek pada usaha doorsmeer tersebut, dengan kredit yang ada pemilik dapat memperbaiki dan menambah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menunjang segala sesuatu yang diperlukan agar usaha doorsmeer ini lebih unggul dibanding pesaing-pesaingnya. Seraya mengembangkan usaha, doorsmeer ini juga tetap memperthankan kualitas pelayanannya yang sudah diakui oleh pelanggan-pelanggannya.

(73)

c) Strategi ST adalah strategi yang mengandalkan kekuatan untuk mencegah terjadinya ancaman ataupun meminimalisir ancaman. Pada strategi ST ini peneliti menyarankan peningkatan pelayanan dan pemanfaatan bahan baku yang mudah diperoleh serta kualitas pelayanan yang telah diakui untuk dapat lebih unggul dari pesaingnya meskipun pesaing tersebut menggunkan mesin yang lebih canggih namun usaha bapak K. Marbun ini tetap dapat bersaing seraya meningkatkan dan mengembangkan usahanya menjadi lebih baik.

(74)

4.5.2 Strategi Usaha Family Doorsmeer dalam Pengembangan

Usahanya

Strategi yang ingin dilakukan Bapk k. Marbun adalah mengandalkan perputaran modal dan KUR untuk membangun usaha tambahan yang dapatmenambah kepuasan pelanggan sehubungan dengan perawatan kendaraan motor mereka. Pada saat ini bapak K. marbun telah menyisihkan beberapa pendapatan dari hasil usaha untuk membeli alat-alat untuk kendaraan agar nantinya doorsmeer ini akan dapat menerima perbaikan kendaraan (Bengkel) dan perawatan mobil yang lebih detail seperti salon mobil. Hal ini dapat dilakukan pemilik dengan memanfaatkan aset tanah yang masih luas kesebelah kiri lokasi penelitian.

Berdasarkan analisis yang peneliti lakukan maka Pak K. Marbun memiliki rencana strategis jangka pendek adalah :

a) Membangun bisnis yang bermodalkan dari minim dulu sperti tambal ban dan bengkel untuk meningkatkan keuntungan yang lebih banyak

b) Mempertahankan kualitas pelayanan

(75)

Dan rencana strategis jangka panjang Family Doorsmeer adalah sebagai berikut :

a) Memanfaatkan aset yang ada untuk terus melakukan pengembangan yang saling berkesinambungan

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 4.2  Identitas Informan Penelitian
Tabel  4.3 Faktor Internal dan Eksternal

Referensi

Dokumen terkait

Apabila pada evaluasi awal atau berkala dijumpai respon-respon yang tidak memadai, pertimbangkan: trauma yang sedang berlangsung, gejala inti yang berhubungan dengan PTSD

seperti ada yang mengetuk, sebuah lampau demikian kenang tak terusir ke segala tiada o, mengapa waktu tak habiskan segala mimpimu ah, engkau yang menelusuri jejak pada puisi

Selama dua kali penggunaan video sebagai media pembelajaran Bahasa Inggris, peserta mengatakan bahwa siswa menjadi lebih tertarik untuk belajar karena video yang

 juga dapa dapat meli t melibatk batka an pera n perawatan l watan lok oka as si fi i fis sik ik fi file, le, juga juga membe memberik rikan a an ak ks ses es k ke da e data

Based on the result of analysis, the researcher concludes that using Blended Learning Model was effective to improve reading comprehension at the second grade students’ of SMA YAPIP

Menurut Slameto(2003:54)”faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan

Bapak dan Ibu dosen pengajar yang telah memberikan bimbingan dan ilmunya selama menempuh perkuliahan di Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pendekatan sosiologis yang kemudian akan dibandingkan dengan tingkat kekeringan