File System
File System
F
File Sile Sysystem tem adalaadalah h metometode ude untntuk menyimpan uk menyimpan ddaan n mengmengatur file-atur file-file dfile dan dan daata yangta yang tersimpan di dalamnya untuk membuatnya mudah ditemukan dan diakses. File System tersimpan di dalamnya untuk membuatnya mudah ditemukan dan diakses. File System dapat menggunakan media penyimpan data seperti HardDisk atau CD Rom. File System dapat menggunakan media penyimpan data seperti HardDisk atau CD Rom. File System juga
juga dapadapat melit melibatkbatkaan peran perawatan lwatan lokokaassi fii fissik ik fifile, le, juga juga membememberikrikan aan akksses es kke dae data ta pada pada filfilee server dengan berlaku sebagai klien untuk protokol jaringan (mis. NFSatau SMB klien), atau server dengan berlaku sebagai klien untuk protokol jaringan (mis. NFSatau SMB klien), atau dapat juga berlaku sebagai file system virtual dan hanya ada sebagai metode akses untuk dapat juga berlaku sebagai file system virtual dan hanya ada sebagai metode akses untuk data virtual.
data virtual.
Lebih umum lagi, file system merupakan database khusus untuk penyimpanan, Lebih umum lagi, file system merupakan database khusus untuk penyimpanan, pengelolaan, manipulasi dan pengambilan data.
pengelolaan, manipulasi dan pengambilan data.
1. Aspek-aspek file system
1. Aspek-aspek file system
KKebebanyakanyakan file San file Sysystem mentem menggggununakakan median media penyimpa penyimpan mendan mendasasar yaar yang ng menmenawawarkaarkann akses ke suatu array dengan blok ukuran tertentu yang dinamakan sector, umumnya akses ke suatu array dengan blok ukuran tertentu yang dinamakan sector, umumnya den
dengan gan ukurukuran pan pangangkakat t 2 (512 2 (512 bytes abytes atau tau 1,2, atau 4 K1,2, atau 4 KiBiB). S). Sofoftwtw are Fare File Sile Sysystem btem bertuertugasgas menata sektor-sektor tersebut menjadi file dan direktori, serta mengatur sektor mana milik menata sektor-sektor tersebut menjadi file dan direktori, serta mengatur sektor mana milik file mana dan sektor mana yang belum terpakai. Kebanyakan file system mengalamatkan file mana dan sektor mana yang belum terpakai. Kebanyakan file system mengalamatkan data dalam unit dengan ukuran tertentu yang disebut cluster atau blok yang mengandung data dalam unit dengan ukuran tertentu yang disebut cluster atau blok yang mengandung s
sejumejumlah lah disk sdisk sector ector (bias(biasanya antanya antara 1-64). Clara 1-64). Cluster atau uster atau blblok ini ok ini adalah adalah sspace dpace disisk terkk terkecilecil ya
yang ng dapat ddapat dialokaialokassikaikan n ununtuk menyimptuk menyimpan file.an file.
Bagimanapun, file system bisa jadi tidak perlu menggunakan media penyimpan sama Bagimanapun, file system bisa jadi tidak perlu menggunakan media penyimpan sama sekali. File System dapat dipakai untuk menata dan mewakili akses ke setiap data, apakah sekali. File System dapat dipakai untuk menata dan mewakili akses ke setiap data, apakah data itu disimpan atau dibuat secara dinamis.
data itu disimpan atau dibuat secara dinamis.
1.1 Nama File
1.1 Nama File
Tidak peduli apakah file System memiliki media penyimpan atau tidak, file system umumnya Tidak peduli apakah file System memiliki media penyimpan atau tidak, file system umumnya memiliki direktori yang menyesuaikan antara nama file dan file, biasanya dengan
memiliki direktori yang menyesuaikan antara nama file dan file, biasanya dengan menghubungkan nama file dan suatu index dalam file.
menghubungkan nama file dan suatu index dalam file.
1.2 Metadata
1.2 Metadata
Informasi lain yang disimpan biasanya berhubungan dengan tiap file yang ada dalam file Informasi lain yang disimpan biasanya berhubungan dengan tiap file yang ada dalam file s
sysystem. Ptem. Panjang anjang data yang data yang dikadikandndunung g dalam sdalam sebuah ebuah file dapat file dapat disdisimpan impan ssebagai nebagai nomoomorr blo
blok yk yang ang disdisediakediakan uan untuntuk fk file ataile atau u ssebagai hitebagai hitunungan gan byte. Wakbyte. Waktu tu di di mana file terakmana file terakhhir kair kalili dimodifikasi dapat disimpan sebagai timestamp dari file. Beberapa file system juga
dimodifikasi dapat disimpan sebagai timestamp dari file. Beberapa file system juga menyimpan
menyimpan wwakaktu tu pembupembuataatan n file, waktu terakfile, waktu terakhir hir kakali dli diakiaksseses, dan w, dan w akaktu tu di mdi mana metaana meta data dari file diubah. Informasi lain termasuk juga tipe media file (blok, karakter, soket, data dari file diubah. Informasi lain termasuk juga tipe media file (blok, karakter, soket, s
sububdiredirektori), Usktori), User-Ier-ID D pempemilik dan ilik dan GrouGroup-ID, sp-ID, serterta sa settietting ng accaccesess s permipermissssionion--nya (read nya (read ononly,ly, executeble, dll).
executeble, dll). Atrib
Atribut ut ssebaranebarang dg dapat dapat dilekailekatkan padtkan pada file sa file sysystem ttem tiningkat lanjugkat lanju t, st, seperteperti Xi XFFSS, ex, ext2t2// ext3,ext3, beberapa versi UFSdan HFS+ menggunakan atribut file diperluas. Fitur ini diterapkan pada beberapa versi UFSdan HFS+ menggunakan atribut file diperluas. Fitur ini diterapkan pada kernel Linux, FreeBSD dan MacOSX, serta membolehkan metadata untuk dihubungkan kernel Linux, FreeBSD dan MacOSX, serta membolehkan metadata untuk dihubungkan den
dengan file pgan file pada levada level file sel file sysystem. Mistem. Misalnya ialnya info nfo tenttentang ang pembupembuat dat dokumen, pengokumen, pengkodeakodeann karakter dari dokumen plain-text, atau checksum.
1.3 File system hirarkis
File System hirarkis merupakan minat riset awal dari Dennis Ritchie. Implementasi sebelumnya terbatas pada beberapa level, terutama IBM, bahkan pada database awal mereka seperti IMS. Setelah suksesnya Unix, Ritchie memperluas konsep file system ini ke dalam setiap objek dalam pengembangan Sistem Operasi berikutnya yang
dikembangkannya, seperti Plan 9 dan Inferno.
1.4 Fasilitas
File System tradisional menawarkan fasilitas untuk membuat, memindah dan menghapus file dan direktrori. File System tradisional masih kekurangan fasilitas untuk membuat link tambahan ke direktrori, merubah link parent, dan membuat link bidireksional ke file. File system tradisional juga menawarkan fasilitas untuk memotong, menambah catatan, membuat, memindah, menghapus dan modifikasi file di tempat. Mereka tidak menawarkan fasilitas untuk menambah di awal atau untuk meghapus dari bagian awal file, membiarkan penyisipan tunggal sembarang ke file atau penghapusan dari file. Operasi yang disediakan sangat asimetris dan kekurangan manfaat dalam konteks yang tidak diharapkan. Misalnya, pipe interproses dalam Unix harus dilakukan di luar file system karena konspe pipe tidak menawarkan pemotongan dari awal file.
1.5 Keamanan akses
Akses aman ke dalam operasi file system dasar dapat didasarkan pada skema Access
Control List atau Capability. Hasil riset menunjukkan bahwa ACL sulit mengamankan secara patut. File System komersial masih menggunakan Access Control List.
2. Tipe-tipe File System
Tipe-tipe File System dapat diklasifikaskan ke dalam disk file system, file system jaringan dan file system untuk tujuan khusus.
2.1 File system Disk
Sebuah file system disk adalah file system yang didesain untuk menyimpan data pada sebuah media penyimpan data, umumnya disk drive baik yang langsung atau tidak
langsung terhubung ke komputer. Contoh File System Disk misalnya FAT (FAT 12, FAT 16, FAT 320), NTFS, HFS, HFS+, ext2, ext3, ISO 9660, ODS-5 dan UDF. Beberapa File System Disk ada yang termasuk file system journaling atau file system versioning.
2.2 File System Flash
Sebuah file system Flash adalah file system yang didesain untuk menyimpan data pada media flash memory. Hal ini menjadi lazim ketika jumlah perangkat mobile semakin banyak dan kapasitas memory flash yang semakin besar.
Block device layer dapat mensimulasikan sebuah disk drive agar file system disk dapat digunakan pada flash memory, tapi hal ini kurang optimal untuk beberapa alasan
Menghapus blok. Blok Flash memory harus dihapus sebelum dapat ditulis. Waktu
yang dibutuhkan untuk menghapus sebuah blok bisa jadi signifikan, dan hal ini juga bermanfaat untuk menghapus blok yang tidak dipakai saat media dalam
keadaan idle.
Random Access. file system Disk ditingkatkan untuk mencegah pencarian disk, Flash
memory tidak membebankan proses pencarian sama sekali
Level pemakaian: media memori flash cenderung mudah rusak ketika satu blok
tunggal di-overwrite secara berulang; file system flash didesian untuk me-write secara merata
2.3 File System Database
Konsep baru untuk manajemen file adalah konsep file system berbasis database. Sebagai perbaikan bagi Manajemen terstruktur hirarkis, file diidentifikasi oleh karakteristiknya, seperti tipe file, topik, pembuat atau metadata yang sama.
2.4 File System Transaksional
Setiap operasi disk dapat melibatkan perubahan ke sejumlah file dan struktur disk yang berbeda. Dalam banyak kasus, perubahan ini berhubungan. Hali in iberarti bahwa operasi ini dieksekusi pada waktu yang sama. Ambil contoh ketika sebuah Bank mengirimkan uang ke Bank lain secara elektronik. Komputer Bank akan ‘mengirim’ perintah transfer ke Bank lain dan meng-update record-nya untuk menunjukkan bahw a telah terjadi transaksi. Jika untuk beberapa alasan terjadi crash antar komputer sebelum komputer berhasil
mengupdate record-nya sendiri, maka tidak akan ada tidak akan ada record transfer tapi Bank akan kehilangan uangnya.
Pemrosesan transaksi memperkenalkan jaminan bahwa pada tiap point ketika transaksi berlangsung, sebuah transaksi dapat disudahi secara tuntas atau diulang sepenuhnya. Hal
ini berarti jika terjadi crash atau kegagalan power, setelah recovery, kondisi yang disimpan akan tetap.
File System journaling adalah salah satu teknik yang digunakan untuk mengenalkan konsistensi level-transaksi ke dalam struktur file system.
2.5 File System Jaringan
File System Network adalah file system yang bertindak sebagai klien untuk protokol akses file jarak jauh, memberikan akses ke file pada sebuah server. Contoh dari File system netw ork ini adalah klien protokol NFS, AFS, SMB, dan klien FTP dan WebDAV
2.6 File System untuk Tujuan khusus
File System untuk tujuan khusus adalah file system yang tidak termasuk disk file system atau file system Jaringan. Termasuk dalam kategori ini adalah sistem di mana file ditata secara dinamis oleh software, ditujukan untuk tujuan tertentu seperti untuk komunikasi antar proses komputer atau space file sementara.
File system untuk tujuan khusus sangat banyak dipakai oleh OSyang berpusat pada file seperti UNIX. Contoh file system ini adalah file system procfs (/ proc) yang dipakai oleh beberapa varian Unix, yang memberikan akses ke informasi mengenai proses dan fitur-fitur dari OS
2.7 File System Journaling
File system journaling adalah file system yang mencatat perubahan ke dalam jurnal
(biasanya berupa log sirkuolar dalam area tertentu) sebelum melakukan perubahan ke file system. File system seperti ini memiliki kemungkinan yang lebih kecil mengalami kerusakan saat terjadi power failure atau system crash.
Meng-update file system untuk menunjukkan perubahan ke file dan direktori biasanya membutuhkan banyak operasi write yang terpisah. Sebagai contoh, operasi delete dalam file system Sistem Unix melibatkan dua proses:
1. menghilangkan entri direktori
2. menandai inode dan space file sebagai space yang kosong
Jika terjadi crash antara proses 1 dan 2, akan akan inode yang rusak. Di sisi lain, jika hanya proses 2 yang dijalankan pertama kali sebelum crash maka file yang belum dihapus akan ditandai sebagai kosong dan mungkin akan ditumpuk dengan file lain.
Dalam file system non-journaling, mencari dan memperbaiki kerusakan ini akam
membutuhkan penelusuran menyeluruh pada struktur datanya. Hal ini akan memakan waktu lama jika file system tersebut besar dan jika bandwidth I/ O kecil.
File system journaling menjaga jurnal perubahan yang akan dibuat, setiap w aktu. Ketika terjadi crash, pemulihan dapat dilakukan dengan simple dengan mengulang perubahan dari jurnal ini hingga file system kembali konsisten.
3. Beberapa File system yang pernah dikembangkan
Berikut ini adalah beberapa file system yang terkenal yang pernah dikembangkan. File system-file system berikut terutama dikembangkan untuk Sistem Operasi Windows dan Unix atau Linux. Namun, ada juga file system yang dapat berjalan baik di Linux maupun di Windows.
3.1 FAT
FAT merupakan File System yang digunakan dalam Sistem Operasi Windows.
Nama FAT berasal dari penggunaan tabel yang memusatkan informasi tentang area mana milik file yang kosong atau mungkin tidak dipakai, dan di mana setiap file yang disimpan dalam disk. Untuk membatasi ukuran tabel, space disk dialokasikan ke file dalam grup-grup sektor hardware yang bersebelahan, disebut cluster.
Ketika disk drive berkembang, jumlah maksimum cluster pun meningkat dan begitu juga jumlah bit yang mengidentifikasikan bahwa cluster telah berkembang. Versi
pengembangan dari format file system FAT dinamai sesuai dengan jumlah bit tabel elemennya, yaitu: FAT12, FAT16 dan FAT32.
3.2 NTFS
NTFSmerupakan file system stand ar untuk Windows NT termasuk w indow s 200, XP, Server 2003, Windows Server 2008 dan Wondows Vista. NTFSmenggantikan file system FAT sebagai file system yang dipakai untuk Sistem Operasi Window s.
Versi rilis NTFSada beberapa, sebagai berikut:
v1.0 with NT 3.1, dirilis pertengahan-1993 v1.1 with NT 3.5 dirilis 1994
v1.2 (pertengahan -1995) and NT 4 (pertengahan -1996) v3.0 dari Windows 2000
v3.1 dari Windows XP (2001), Windows Server 2003 (2003), Window s Vista
(pertengahan -2005) dan Window s Server 2008
Dalam NTFS, semua file data – nama file, tangal pembuatan, ijin akses dan isi – disimpan dalam metadata dalam Master File Table (MFT). NTFSmengijinkan setiap urutan 16-bit nilai utuk encoding nama (nama file, nama stream, nama index, dll)
Master File table meng andung metadata tentang setiap file, direktori dan metafile dalam suatu volume dengan partisi NTFS. Metadata itu termasuk nama filem lokasim ukuran dan ijinnya. Strukturnya mendu kung algoritma yang memperkecil disk fragmentation.
3.3 ext2
Ext2 atau second extended file system adalah file system untuk kernel Linux. Meskipun bukan termasuk file system journaling, tapi penerusnya yaitu ext3 menyediakan fitur journaling dan hampir sepenuhnya kompatibel dengan ext2.
File system pertama yang dipakai dalam Sistem Operasi Linux adalah Minix FSyang hampir bebas sepenuhnya dari bug, namun menggunakan offset 16-bit dan ukuran maksimum hanya 64 MB. Nama file juga terbatas hanya 14 karakter. Untuk mengatasi hal ini, dibuatlah file system baru yang dimulai dengan penambahan layer file system virtual pada kernel Linux.
File system ext dirilis pada April 1992 sebagai file system pertama yang menggunakan VFS API dan dimasukkan dalam Linux 0.96c. File system ext menyelesaikan dua masalah utama dalam Minix FS(ukuran partisi max dan panjang nama file), dan membolehkan partisi hingga 2GB dan nama file hingga 255 karakter. Namun masih ada masalah: belum ada dukungan untuk akses terpisah, modifikasi inode dan timestamp modifikasi data.
Ext2 didesain dengan tujuan bahw a file system ini akan dapat dikembangakan lagi, dengan sisa space yang masih banyak pada struktur datanya untuk dipakai dalam versi mendatang. Fitur seperti POSIX ACL dan atribut diperluas diimplementasikan pertama kali pada ext2 karena mudah diperluas dan internalnya sangat dimengerti.
Dalam Kernel Linux hingga 2.6, batasan dalam driver blok berarti bahwa file system ext2 memiliki ukuran file maksimum 2 TiB. Kernel Linux yang lebi baru membolehkan ukuran file yang lebih besar, namun sistem 32-bit hanya membatasi hingga ukuran file 2 TiB. Ext2 masih direkomendasikan sebagai file system journaling pada Flash Drive USB bootable dan media solid-state lainnya. Ext2 melakukan operasi write yang lebih sedikit dibading ext3 karena ext2 tidak perlu melakukan write ke journal. Faktor utama yang mempengaruhi usia flash Drive adalah siklus hapus, dan juga siklus write, hal inilah yang menyebabkan
pemakaian ext2 membuat usia media flash drive lebih panjang.
Space dalam ext2 dibagi dalam blok-blok dan ditata dalam grup-grup blok, sama dnegan grup silinder dalam File System Unix. Hal ini dilakukan untuk mengurangi fragmentasi external dan mengurangi pencarian disk saat me-read data yang besar.
Tiap grup blok berisi superblok, bitmap grup blok, bitmap inode diikuti oleh data blok aktual.
Superblok mengandung informasi penting yang krusial untuk proses booting Sistem Operasi, namun copy back up juga dibuat pada setiap grup blok dari tiap blok dalam fiel system. Hanya copy pertama yang ada pada blok pertama file system yang dipakai dalam proses booting.
Deskriptor blok menyimpan nilai bitmap blok, bitmap inode dan table inode awal untuk tiap grup blok yang nantinya semuanya akan disimpan dalam tabel grup deskriptor.
Contoh struktur inode ext2:
Kapasitas teoritis maksimum dalam Linuxx[2] Ukuran blok: 1 KiB 2 KiB 4 KiB 8 KiB
Ukuran file max:16 GiB 256 GiB 2 TiB 64 TiB
Kapasitas max: 2 TiB 8 TiB 16 TiB 32 TiB
Alasan untuk pembatasan file system ext2 adalah format file data dan kernel OS. Biasanya faktor-faktor ini ditentukan ketika file system itu dibuat. File system bergantung pada ukuran blok dan rasio jumlah blok dan inode. Ukuran blok 8 KiB hanya mungkin dalam arsitektur alpha.
Juga ada program userspace yang tidak dapat menangani file dengan ukuran yang lebih besar dari 2 GB
Batasan direktori sub level sekitar 32768. Jika jumlah file dalam direktori melebihi 10000 hingga 15000 file, user biasanya akan diperingatkan bahwa operasi tersebut akan bertahan dalam waktu lama. Batas teoritis jumlah file dalam suatu direktori adalah 1.3 x 1020 meskipun hal ini tidak relevan untuk situasi praktis
3.4 ext3
Ext3 atau third extended file system adalah file system journaling yang umum digunakan dalam Sistem Operasi Linux. Ext3 merupakan pengembangan versi journaling dari file system ext2 yang hampir kompatibel secara keseluruhan dengan ext2. Adanya fitur
journaling inilah yang membuatnya lebih dibanding ext2 yang membuatnya lebih reliable dan menghilagkan keperluan untuk mengecek file system setelah shutdown yang tidak semestinya.
Meskipun kecepatannya tidak lebih baik daripada file system Linux lainnya seperti JFS, ReiserFSdan XFS, tapi ext3 memiliki manfaat yang signifikan yaitu membolehkan upgrade di tempat dari file system ext2 tanpa harus mem-back up dan me-restore data yang berarti mengurangi konsumsi daya CPU. Ext3 juga diangap lebih aman dibanding file system Linux lainnya karena kederhanaannya dan juga uji cobanya yang luas.
File system ext3 menambahkan fitur-fitur ini dibanding pendahulunya: - File system journaling
- Penambahan file system secara online - Indeks htree untuk direktori yang lebih luas Tanpa ini, file system ext3 akan sama saja dengan ext2.
Ada 3 level journaling yang tersedia dalam implementasi ext3 pada Sistem Linux:
Journal (resiko terendah)
Metadata dan isi file disimpan dalam jurnal sebelum dikerjakan ke file system utama.
Ordered (resiko menengah)
Hanya metadata yang disimpan dalam jurnal, isi file tidak disimpan tapi dijamin bahwa bahwa isi file disimpan ke disk sebelum metadata yang bersesuaian ditandai untuk di-commit dalam jurnal.
Writeback (resiko tertinggi)
Hanya metadata yang disimpan dalam jurnal, isi file tidak. Isi file mungkin di-write
sebelum atau sesudah jurnal di-update. Akibatnya, file dimodifikasi tepat sebelum crash dapat terjadi.
Ukuran
BLok Ukuran file Max
Ukuran file system Max
1KiB 16GiB <2TiB
2KiB 256GiB <4TiB
4KiB 2TiB <8TiB
4. File system and Sistem Operasi
Hampir semua OSjuga menyediakan file system, karena file system adalah bagian integral dari semua OS. Tugas nyata dari OSmicrocomputer generasi awal hanyalah berupa
manajemen file. Beberapa OSmasa kini memiliki komponen terpisah untuk menangani file system yang dulunya disebut Disk Operating System (DOS) ini. Dalam beberapa
mikrokomputer, DOSdiload secara terpisah dari bagian OSyang lain.
Karena itulah, diperlukan interface antara user dan file system yang disediakan oleh software dalam Sistem Operasi. Interface ini dapat berupa textual seprti Unix Shell atau grafis seperti file brow ser. Jika berupa grafis, seringkali digunakan metafora seperti folder, isi dokumen, file dan direktori folder.
4.1 File system flat
Dalam sebuah file system flat, tidak ada subdirektori – semua file disimpan pada level media yang sama (root), misal hard disk, floppy disk, dll. Sistem ini menjadi tidak efisien ketika
jumlah file bertambah banyak, dan karenanya sulit bagi user untuk mengorganisir data ke dalam grup-grup.
4.2 File system dalam platform Sistem Operasi Unix-like
Sistem Operasi Unix-like membuat file system virtual, yang membuat semua file pada semua media tampak berada pada susatu hirarki tunggal. Hal ini berarti, dalam sistem tersebut, ada satu direktori / root, dan setiap file yang ada pada sistem diletakkan di bawah direktori tersebut.. Lebih jauh lagi, direktori / root tidak harus berada dalam suatu media fisik. Dirsktori tersebut bisa jadi tidak ada di Hard Drive bahkan mungkin tidak berada di komputer Anda. OSUnix-Like dapat menggunakan sumber daya dari jaringan sebagai direktori / root-nya. Sistem Unix-like memberikan nama kepada tiap media, tapi hal ini bukanlah cara
bagaimana file dalam media tersebut diakses. Untuk mendapatkan akses ke file di media lain, Anda pertama kali harus memberitahu OSdi direktori mana file tersebut akan tampil. Proses ini disebut dengan mounting sebuah file system. Sebagai contoh, untuk mengakses file pada CD-ROM, user harus memberitahu OS“ambil file system dari CD-ROM ini dan tampilkan pada direktori ini dan ini”. Direktori yang diberikan ke OSdisebut sebagai mount-point, yang bisa berupa, misalnya /media. Direktori / media ada pada kebanyakan Sistem Unix dan ditujukan khusus untuk dipakai sebagai mount point untuk media removable seperti CD, DVD, dan floppy disk. Umumnya, hanya administrator atau penggun a root dapat melakukan aksi mounting file system ini.
OSUnix-like seringkali sudah memiliki software dan tools yang menangani proses mounting dan menyediakan fung si baru. Strategi ini disebut dengan “auto-mounting”, seperti yang tercermin dalam tujuannya.
1. Dalam banyak situasi, file system selain root diharuskan tersedia segera setelah OS telah boot. Karena itu, semua Sistem Unix-like menyediakan fasilitas untuk me-mount file system pada saat booting. Administrator menyebut file system ini
2. Dalam beberapa situasi, tidak perlu me-mount beberapa file system pada saat boot, meskipun mungkin dibutuhkan setelahnya. Ada
3. Media removable telah menjadi hal yang umm dengan platform mikrokomputer. Removable media ini mengijinkan program dan data untuk ditransfer antar mesin
tanpa koneksi fisik. Misalnya USB flash drive, CD-RM, dan DVD. Hal ini menyebabkan dikembangkannya perangkat untuk mendeteksi keberadaan suatu medium dan ketersediaan mount-point serta me-mount media tersebut tanpa intervensi dari user. 4. Sistem Unix-like yang lebih maju juga telah men genalkan konsep yang disebut
supermounting. Contohnya, sebuah floppy disk yang telah di-supermount dapat dicopot secara fisik dari sistem. Dalam keadaan normal, disk harus sudah di-sinkronkan dan kemudian di-unmount sebelum dicopot. Sinkronisasi yang
diperlukan sudah terjadi, disk yang berbeda dapat disisipkan ke dalam drive. Sistem secara otomatis mengetahui bahwa disk telah dirubah dan mengupdate isi mount point untuk mengindikasikan medium baru. Fungsi serupa ditemukan pada mesin Windows standar.
5. Inovasi serupa yang dipilih oleh beberapa pengguna adalah menggunakan autofs, sistem yang tidak membutuhkan perintah mount manual. Perbedaannya dengan supermount adalah media di-mount secara transparan ketika permintaan ke file system dibuat. Cara ini sesuai untuk file system pada server jaringan.
4.2.1 File system dalam platform Linux
Linux mendukung banyak file system yang berbeda, tapi pilihan yang umum untuk sistem di antaranya adalah keluarga ext* (seperti ext2 dan ext3), XFS, JFSdan ReiserFS
4.2.2 File system dalam platform Mac OSX
MacOSX menggunakan file system HFSPlus yang merupakan turunan dari Mac OSklasik yaitu. HFSplus adalah file system yang kaya metadata dan case preserve. Karena Mac OSX memiliki root milik Unix, aturan Unix juga ditambahkan dalam HFSPlus. Versi terbaru dari HFSplus menambahkan journaling untuk mencegah kerusakan pada struktur file system dan mengenalkan sejumlah optimasi dalam hal algoritma alokasi dalam usaha untuk memecah file secara otomatis tanpa membutuhkan defragmenter luar.
Nama file dapat mencapai 255 karakter. HFSPlus menggunakan pengkodean Unicode untuk menyimpan nama file. Dalam Mac OSX, tipe file dapat diambil dari type code yang disimpan dalam metadata atau n ama file.
HFSPlus memiliki tiga macam link: Hard Link seperti pada Unix, Link simbolis Unix, dan alias. Alias didesain untuk menangani link ke file asli meski file tersebut telah dipindah ataupun diubah namanya. Alias ini tidak diinterpretasikan dalam file system, tapi pada kode File Manager pada userland.
Mac OSX juga mendukung penggunaan File System UFSyang merupakan turunan dari File System Unix BSD.
4.3 File system dalam platform Microsoft Windows
Microsoft Windows menggunakan file system FAT dan NTFS
File System FAT (File Allocation Table) yang didukung oleh semua versi Microsoft Windows merupakan evolusi file system yang digunakan dalam MSDOS. Selama bertahun-tahun, banyak fitur telah ditambahkan dalam pengembangannya, yang terinspirasi dari fitur serupa yang ada pada file system yang dipakai pada Unix.
Versi lama dari file system FAT (FAT12 dan FAT16) memiliki keterbatasan dalam
memberikan nama file, batasan dalam hal jumlah entri dalam direktori root dalam file
system dan batasan jumlah maksimum partisi. Secara spesifik, FAT12 dan FAT16 membatasi nama file hanya sampai 8 karakter dan 3 karakter untuk perluasan. VFAT yang merupakan perluasan dari FAT12 dan FAT16 mulai diperkenalkan pada Windows NT dan berikutnya dimasukkan dalam Windows 95, yang mengijinkan nama file yang panjang.
NTFSyang diperkenalkan bersama dengan Wndow s NT mengijinkan kontrol berbasis Access Control List. NTFSjuga mendukung Hard link, aliran file jamak, indexing atribut, pengecekan kuota, kompresi dan menyediakan mount point untuk file system lainn ya. Tidak seperti Sistem Operasi lainnya, Window s menerapkan abstraksi berupa drive letter pada level user untuk membedakan sebuah disk atau partisi dari yang lain. Sebagai contoh, path C:\ Window s menunjukkan direktori Windows pada partisi yang ditunjukkan oleh label huruf C. Drive dalam jaringan juga dapat di-map menjadi drive letter.
4.3.1 Proses pengambilan data
Sistem Operasi memanggil IFS(Installable File System) manager. IFSkemudian memangg il FSD (File System Driver) yang sebenarnya untuk membuka file yang diminta dari beberapa pilihan FSD yang bekerja untuk File System yang berbeda –NTFS, VFAT, CDFS(untuk drive optikal) dan network drive. FSD kemudian mendapatkan info lokasi kluster pertama dari file pada disk dari FAT, VFAT atau MFT (Master File Table). MFT inilah yang yang memetakan semua file pada disk dan merekan jejak di mana file disimpan.
Sumber:
Wikipedia, http:/ / wikipedia.org
Disclaimer
Makalah tentang File System ini kami susun sebagai tugas Mata Kuliah Sistem Operasi pada Semester Gasal 2008-2009 di Jurusan Teknik Elektro ITSSurabaya. Dosen pengampu yang bertanggung jawab untuk Semester ini adalah Bpk Surya Sumpeno. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan2 sekalian yang ingin belajar tentang file system.