i
Analisis Persepsi Pekerja Terhadap Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Sebagai Upaya Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) Studi Pada Pekerja Bagian Teknik dan Permainan, Kolam dan Pangan, dan Service Center di Taman Rekreasi Sengkaling
Kota Malang
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
ACH. MASKUR
NIM: 201110420311202
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ANALISIS PERSEPSI PEKERJA TERHADAP FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) SEBAGAI UPAYA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA (K3) STUDI PADA PEKERJA BAGIAN TEKNIK DAN PERMAINAN, KOLAM DAN
PANGAN, DAN SERVICE CENTER DI TAMAN REKREASI SENGKALING
KOTA MALANG
SKRIPSI
Oleh :
ACH. MASKUR
NIM: 201110420311202
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ACH. MASKUR
NIM : 201110420311202
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi : ANALISIS PERSEPSI PEKERJA TERHADAP FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) SEBAGAI UPAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) STUDI DIPEKERJA BAGIAN TEKNIK DAN PERMAINAN, KOLAM DAN PANGAN, DAN SERVICE CENTER DI TAMAN REKREASI SENGKALING KOTA MALANG
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pihak orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 22 Mei 2015
Yang membuat pernyataan,
v
Puji syukur kepada Tuhan YME atas segala rakhmat dan hidayahnya yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran untuk ku dalam
mengerjakan skripsi ini.
Aku persembahkan cinta dan sayangku kepada Orang tua ku, kakaku dan adik ku yang telah menjadi motivasi dan inspirasi dan tiada henti memberikan dukungan do'anya buat aku. “Tanpa keluarga, manusia, sendiri
di dunia, gemetar dalam dingin.”
Terimakasih yang tak terhingga buat dosen-dosen ku, terutama
pembimbingku yang tak pernah lelah dan sabar memberikan bimbingan dan arahan kepada ku.
Terimakasihku juga ku persembahkan kepada para sahabatku yang senantiasa menjadi penyemangat dan menemani disetiap hariku. “Sahabat merupakan salah satu sumber kebahagiaan dikala kita merasa tidak bahagia.”
Teruntuk teman-teman angkatanku yang selalu membantu, berbagi keceriaan dan melewati setiap suka dan duka selama kuliah, terimakasih banyak.
"Tiada hari yang indah tanpa kalian semua"
Aku belajar, aku tegar, dan aku bersabar hingga aku berhasil. Terimakasih untuk Semua ^_^ ***
Salam Penulis
vi
KATA PENGANTAR
ميحرلا نمحرلا نمحرلا ه مسب
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpah-ruahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dengan pertolongan-Nya pula
kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal skripsi ini dengan judul “Analisis
Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Perilaku Kesadaran Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) Sebagai Upaya Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) pada
Pekerja Bagian Teknik dan Permainan, Kolam dan Pangan, dan Service Center di
Taman Rekreasi Sengkaling Kab. Malang”. Shalawat serta salam semoga senantiasa
tetap tercurah-limpahkan keharibaan junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Yang telah membimbing kita lewat tuntunan sunnahnya menuju kejalan yang lurus
dan diridloi-Nya. Amien.
Dengan terselesainya penulisan proposal skripsi ini, pada dasarnya tidak
terlepas dari partisipasi segenap pihak yang telah mendukung dan membantu kami.
Oleh karena itu, pantasnyalah kami haturkan banyak terimakasih kepada:
1. Ayah Moch. Syarif dan Umi Almh. Khozairoh tercinta yang telah mendidik
saya dengan kasih sayang, mendo’akan dengan tulus dan memberi semangat,
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini.
2. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Ketua Program Studi Ilmu
vii
4. Sri Sunaringsih Ika Wardojo, SKM., M.P.H. selaku pembimbing I yang telah
memberikan ilmu, bimbingan, dan arahan yang sangat bermanfaat bagi saya
dalam menyusun dan menyelesaikan proposal skripsi ini.
5. Reni Ilmiasih, M.Kep., Sp.Kep.An. selaku pembimbing II yang telah sabar
membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat dalam menyusun
proposal skripsi ini sehingga saya dapat menyelesaikan proposal skripsi ini.
6. Taman Rekreasi Sengkaling dan para staf-stafnya yang telah memberikan
idzin dan berpartisipasi dalam penelitian ini.
7. Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang terimakasih atas bantuannya
dalam proses pembuatan Proposal skripsi ini.
8. Rekan-rekan seperjuangan saya, terutama teman-teman PSIK Squad E
angkatan 2011 yang turun membantu dan memotivasi saya selama proses
pengerjaan skripsi ini.
Penulis hanya mampu mendoakan semoga amal kebaikannya mendapatkan
balasan dari Allah SWT. Dengan segala kekurangan, kelemahan dan keterbatasan
ilmu yang dimiliki, penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal skripsi ini jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, sudilah kiranya para pembaca, terutama Dosen
penguji untuk memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan proposal skripsi ini.
Akhirnya, keberadaan proposal skripsi ini diharapkan semakin menambah
informasi dan ilmu pengetahuan yang berguna untuk menambah wawasan, teori
vii
proses keselamatan dan kesehatan kerja, serta menjadikannya sebagai sebuah kultur
yang mendorong dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara tercinta.
Amien, Ya Robbal „alamin.
Malang, 28 Oktober 2015
xi DAFTAR ISI
Lembar Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Surat Pernyataan Keaslian Penelitian ... iv
Lembar Persembahan ... v
Kata Pengantar ... vi
Abstrak ... ix
Abstract ... x
Daftar Isi ... xi
Daftar Tabel ... xiv
Daftar Gambar ... xv
Daftar Lampiran ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.3.1 Tujuan Umum ... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
1.4.1 Manfaat Profesi Keperawatan... 7
1.4.2 Manfaat Bagi Penulis ... 7
1.4.3 Manfaat Bagi Taman Rekreasi Sengkaling ... 7
1.5 Keaslian Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12
2.1 Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 12
2.1.1 Keselamatan Kerja ... 12
2.1.2 Kecelakaan Kerja ... 13
2.1.3 Kesehatan Kerja ... 15
2.1.4 Penyakit Kerja ... 17
2.2 Alat Pelindung Diri (APD) ... 18
2.2.1 Alat Pelindung Kepala ... 19
2.2.2 Alat Pelindung Telinga ... 20
2.2.3 Alat Pelindung Muka dan Mata ... 21
2.2.4 Alat Pelindung Pernafasan ... 22
2.2.5 Alat Pelindung Tubuh ... 23
2.2.6 Alat Pelindung Tangan ... 24
2.2.7 Alat Pelindung Kaki ... 25
2.3 Faktor-faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terhadap Perilaku Penggunaan AD ... 26
2.3.1 Peraturan tentang Penggunaan APD ... 26
2.3.2 Pengawasan APD ... 27
3.3.3 Pelatihan (training) ... 29
3.3.4 Ketersediaan Fasilitas APD ... 31
xii
2.4.1 Pengertian Perilaku ... 32
2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku ... 34
2.5 Taman Rekreasi Sengkaling ... 35
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 38
3.1 Kerangka Konseptual ... 38
3.2 Hipotesis Penelitian ... 39
BAB IV METODE PENELITIAN ... 40
4.1 Desain Penelitian ... 40
4.2 Kerangka Penelitian ... 41
4.3 Populasi, Sampel, Sampling ... 42
4.3.1 Populasi ... 42
4.3.3 Sampling ... 42
4.4 Variabel Penelitian ... 42
4.5 Definisi Operasional ... 43
4.6 Tempat Penelitian ... 45
4.7 Waktu Penelitian ... 45
4.8 Instrumen Penelitian ... 45
4.8.1 Uji Validitas ... 47
4.8.2 Uji Reliabilitas ... 48
4.9 Prosedur Pengambilan Data ... 50
4.10 Analisa Data ... 51
4.10.1 Analisa Univariate ... 52
4.10.3 Analisa Multivariat ... 53
4.11 Etika Penelitian ... 54
BAB V HASIL PENELITIAN ... 57
5.1 Hasil Penelitian Berdasarkan Karakteristik Responden ... 57
5.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jelas Kelamin, Umur, Dan Pendidikan ... 57
5.2 Distribusi/Gambaran Faktor Eksternal ... 58
5.2.1 Faktor Peraturan ... 58
5.2.2 Faktor Pengawasan ... 59
5.2.3 Faktor Pelatihan ... 60
5.2.4 Faktor Fasilitas Alat Pelindung Diri ... 61
5.2.5 Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri ... 62
5.3 Analisa Data ... 62
5.3.1 Faktor Eksternal Terhadap Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) ... 63
BAB VI PEMBAHSAN ... 65
6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil Penelitian ... 65
6.1.1 Karakteristik Demografi Individu ... 65
6.2 Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) ... 67
6.2.1 Faktor Peraturan ... 67
6.2.2 Faktor Pengawasan ... 69
xiii
6.2.4 Faktor Ketersediaan Fasilitas Alat Pelindung Diri ... 72
6.2.5 Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri ... 73
6.3 Pengaruh Faktor Eksternal terhadap Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) ... 74
6.4 Keterbatasan Penelitian... 77
6.5 Implikasi Penelitian ... 78
6.5.1 Implikasi Bagi Keperawatan ... 78
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 80
7.1 Kesimpulan ... 80
7.2 Saran ... 81
DAFTAR PUSTAKA ... 83
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 44
Tabel 4.2 Kisi-kisi Kuesioner Faktor Eksternal ... 46
Tabel 4.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Perilaku Penggunaan APD ... 47
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jelas Kelamin, Umur, dan Pendidikan ... 57
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Peraturan ... 58
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Pengawasan ... 59
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Pelatihan ... 60
Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Fasilitas APD ... 61
Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Penggunaan APD ... 62
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden ... 1
Lampiran 2 Lembar Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden ... 2
Lampiran 3 Lembar Kuisioner Faktor Eksternal ... 5
Lampiran 4 Lembar Observasi Perilaku Penggunaan APD... 8
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas Faktor Eksternal ... 10
Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Perilaku Penggunaan APD ... 13
Lampiran 7 Hasil Uji Reliabilitas Faktor Eksternal ... 14
Lampiran 8 Hasil Uji Reliabilitas Perilaku Penggunaan APD ... 21
Lampiran 9 Hasil Analisa Data ... 23
Lampiran 10 Data Lembar Kuesioner Pada Pekerja Di TR. Sengkaling ... 25
Lampiran 11 Data Lembar Observasi Perilaku Penggunaan APD ... 30
Lampiran 12 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi ... 31
Lampiran 13 Surat Telah Melakukan Penelitian Di TR. Sengkaling ... 35
Lampiran 14 Dokumentasi Foto Pada Saat Hasil Penelitian... 36
83
DAFTAR PUSTAKA
Achadi. (2004). Keselamatan Kerja Bahan Kimia Industri. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Amalia, F. R., Soetjipto, B. E., Syihabudin, & Hermawan, A. (2013). Analisis Tingkat Kepatuhan Personal Dalam Mendukung Pencapaian Zero Accident Pada Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) (Studi Pada Pt. Molindo Inti Gas, Malang). Jurnal Manajemen 17 (2), 15-28.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Atmodiwirio, S. (2002). Manajemen Pelatihan. Jakarta: PT. Ardadizya Jaya.
Budianto. (2009). Panduan Praktis Etika Profesi Kedokteran. Jakarta: Sagung Seto.
Budiono, A. S. (2003). Bunga Rampai Higiene Perrusahaan Ergonomi Dan Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja (HIPERKES) cetakan pertama. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Chahaya , I. S. (2005). Perilaku Tentang Pemakaian Alat Pelindung Diri Serta Keluhan Kesehatan Petugas Penyapu Jalan di Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan.
Jurnal Kesehatan 10 (8), 167-173.
Daryanto. (2003). Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bengkel . Jakarta: PT Bina Adiaksara & PT. Rineka Cipta.
Dauly, F. A. (2010). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Buruh Konsturksi Di PT. (PERSERO) Proyek Tiffani Apartemen Kemang Jakarta Selatan. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 17 Desember 2010.
Dessler, G. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia : Buku 1. Jakarta: Indeks.
Efendi, F., & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori Dan Praktik Dalam
Keperawatan. Jakarta: Salimba Medika.
84
Hariandja. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia : Pengadaan, Pengembangan,
Pengkompensasian, Dan Peningkatan Produktifitas Pegawai. Jakarta: Grasindo.
Harrington, J. M., & Gill, F. S. (2005). Buku Saku Kesehatan Kerja : Cetakan Pertama. Jakarta: Egc.
Hastono, S. P., & Sabri, L. (2013). Statisktik Kesehatan . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Husni, L. (2005). Hukum Ketenagakerjaan : Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Iskandar, A. M. (2010). Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (PERMENAKER) Republik Indonesia Nomor Per.08/Men/Vii/2010 Tentang Alat Pelindung Diri . Jakarta: 6 Juli 2010.
Jeyaratman, J., & Koh, D. (2010). Buku Ajar Praktik Kedokteran Kerja. Jakarta: EGC.
Kochhar, S. K. (2008). Teaching of History. Jakarta: PT. Garasindo.
Kurniawidjaja, L. M. (2012). Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja : Edisi Pertama. Jakarta: Univesrsitas Indonesia Press.
Kusuma, I. J. (2010). Pelaksanaan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Karyawan Di PT. Bitratex Industries Semarang. Jurnal Kesehatan 24 (4), 40-65.
Linggasari (2008). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri di Departemen Engineering PT Indah Kiat Pulp & Paper TBK Tangerang
Tahun 2008. Skripsi. Universitas Indonesia Depok: 11 Juli 2008.
Lu, C., & Tsai C. (2008). The effects of safety climate on vessel accidents in the container shipping context. Accident Analysis and Prevention, (40), 594–601.
Mallapiang, F., & Nurfadhillah. (2013). Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Tenaga Kerja Wanita di PT. Maruki Internasional Indonesia. Jurnal Kesehatan, 1-111.
Mangkunegara, A. P. (2005). Evaluasi Kinerja. Bandung: Refika Aditama.
(2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
85
Neal, A. & Griffin, M. A. (2004). Safety climate and safety at work. Dalam the psychology of
workplace safety. In J. Barling & R.F. Michael (Eds.). Washington: American
Psychological Association.
Notoadmodjo, S. (2012). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
(2010). Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
(2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
(2005). Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
(2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Penerbit Rineka.
Prihatiningsih, & Sugiyanto. (2010). Pengaruh Iklim Keselamatan dan Pengalaman Personal Pengaruh Iklim Keselamatan dan Pengalaman Personal Pekerja konstruksi. Jurnal Psikologi, 37 (1) 82-93.
Putra, B. V., (2011). Analisis Kepatuhan Perilaku Pekerja Dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Pekerja Pengelasan Industri Informal di Jalan Raya Bogor-Dermaga, Kota Bogor
Tahun 2011. Skripsi. Universitas Indonesia. Depok: 24 Januari 2012
Ridley, J. (2003). Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Edisi III. Jakarta: Erlangga.
Rivai, V. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Ruhyandi, & Candra, E. (2008). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Kepatuhan Penggunaan APA pada Karyawan Bagian Press Shop di PT. Almasindo Ii Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Kesehatan 38 (1), 29-44.
Soemarwoto, O. (2004). Ekologi, Lingkungan Hidup Dan Pembangunan : Edisi 10. Jakarta: Djambatan.
(2003). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Jogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Statt, D. A. (2000). Using Psychology In Management Training. London: Routledge.
Strong, L. L., Tompson, B., Koepsell, T. D., & Meischke, H. (2008). Factors Associated With Pesticide Safety Practices in Farmworkers. Industrial Medicine, (51), 69-81.
86
Sucipto, C. D. (2014). Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Sugiono. (2013). Statistika Untuk Penenlitian. Bandung: Alfabeta.
(2012). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, W. V. (2014). Penelitian Keperawatan Dengan Spss. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Suma’mur, P. (2009). Higene Perusahaan dan Kesehata. Jakarta: Gunung Agung.
Sumarna, D. P., Naiem, M. F., & Russeng, S. (2013). Determinants of The Use of Personal Protective Equipment (PPE) of Employees Printing In Makassar City. Jurnal Kesehatan 21 (1), 1-15.
Wibowo. (2008). Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Wibowo, E. S., & Kurniawan, R. (2004). Pedoman Asesmen: Lingkungan, Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja. Jakarta: Literata Lintas Media.
Yoon, S. J., Lin, H. K., Chen, G., Yi, S., Choi, J., & Rui, Z. (2013). Effect Of Occupational Health And Safety Management System On Work Related Accident Rate And Differences Of Occupational Health And Safety Management System Awarenss Between Managers In South Korea's Construction Industry. Safety And Health At Work 4 (1), 201-109.
Zhou, Q., Fang, D., & Wang, X. (2008). A method to identify strategies for the improvement of human safety behavior by considering safety climate and personal experience. Safety Science, 46, 1406‐1419.
Zohar, D. (2003). Safety climate: conceptual and measurement issues. Dalam handbook of
occupational health psychology. In J. Quick & L. Tetrick (Eds.). New York, NY:
American Psychological Association.
Pamuji, B. (2008). Occupational Health & Safety (Alat Pelindung Diri) Dari: http//www.HIPERKES/WordPress.com. 11 Februari 2008.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempatan baik jasmani maupun rohani. Keselamatn
dan kesehatan kerja diharapkan dapat memberikan pekerjaan yang nyaman dan aman
bagi para pekerja. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh
pekerjanya tersebut, risiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaan
dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan
dengan merasa nyaman dan aman (Sucipto, 2014).
Perilaku para tenaga kerja dalam melindungi dirinya melalui alat pelindung
diri (APD) di tempat kerja masih perlu ditingkatkan untuk mengurangi jumlah risiko
terjadinya angka kecelakaan kerja yang semakin memprihatinkan. Penggunaan APD
dalam ketenagakerjaan sangat menjadi aspek utama yang harus di perhatikan oleh
perusahaan (Wibowo, 2008). Tingkat kepedulian dunia usaha terhadap keselamatan
dan kesehatan kerja masih rendah, padahal karyawan adalah aset penting perusahaan.
Program-program keselamatan kerja pun sering menempati prioritas terendah dan
terakhir bagi manajemen perusahaan. Keselamatan dan kesehatan kerja bukanlah
segala-galanya, namun tidak disadari bahwa tanpa keselamatan dan kesehatan kerja
segalanya tidak berarti apa-apa jika terjadi kecelakaan kerja berupa kematian yang
dialami oleh tenaga kerja (Budiono, 2003).
Estimasi International Organization mencatat sebesar 80-85% pekerja tidak
2
menyebabkan kecelakaan kerja. Indonesia termasuk perilaku penggunaan APD yang
rendah yaitu 90% di bandingkan negara-negara asia lainnya sehingga kecelakaan kerja
di Indonesia masih tergolong tinggi (Sumarna, Naiem, & Russeng, 2013)
Estimasi International Organization (ILO), mencatat sebanyak 1,1 juta pekerja
meninggal di dunia akibat kecelakaan kerja ataupun penyakit akibat kerja tiap
tahunnya. Sekitar 300.000 kematian terjadi dari 250 juta kecelakaan dan sisanya
adalah kematian karena penyakit akibat hubungan pekerjaan, dimana diperkirakan
terjadi 160 juta penyakit akibat hubungan pekerjaan baru setiap tahunnya. 80-85%
kecelakaan kerja tersebut diakibatkan kelalain atau kesadaran perilaku penggunaan
Alat Pelindung Diri (APD) yang masih rendah (Ruhyandi & Candra, 2008).
Kecelakaan kerja yang diakibatkan karena perilaku kesadaran penggunaan
APD yang tidak aman di Indonesia Pada tahun 2011, pemerintah mencatat 54.398
kasus. Angka tersebut masih relatif tinggi jika dibandingkan dari negara-negara lain
Aryono (2011 dalam Mallapiang, 2013). Di Indonesia, setiap tujuh detik terjadi satu
kasus kecelakaan kerja (Dauly, 2010). Jawa Timur menempati peringkat ketiga paling
banyak dalam jumlah kecelakaan kerja selama 2010-2011 dengan catatan sebanyak 26
ribu kasus. Kabupaten Malang mencatat pada tahun 2012 angka kecelakaan kerja
yang terjadi mencapai 215 kasus (Ritamtama 2013, dalam Amalia et. all, 2013).
Kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor utama yakni tindakan tidak
aman (unsafe action) seperti tingkah laku atau perbuatan yang akan menyebabkan
kecelakaan dan kondisi yang tidak aman (unsafe conditions) yaitu keadaan yang akan
menyebabkan kecelakaan (Budiono, 2003). Dua hal tersebut yang menjadi penyebab
kecelakaan kerja yaitu perilaku yang tidak aman dan kondisi lingkungan yang tidak
3
pernah terjadi sampai saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman antara
lain sembrono dan tidak hati–hati, tidak mematuhi peraturan, tidak mengikuti standar
prosedur kerja, rendahnya kesadaran untuk memakai Alat Pelindung Diri (APD)
(Daryanto, 2003).
Faktor-faktor tersebut masuk dalam kategori faktor eksternal meliputi
peraturan tentang penggunaan APD, faktor pelatihan, faktor pengawasan, dan faktor
ketersediaan APD (Notoadmodjo, 2009). Pengendalian bahaya dengan
menggunakan APD tidak akan maksimal jika peraturan tentang APD tidak
ditegakkan dan pekerjanya sendiri tidak menggunakan walaupun dari pihak
perusahaan telah menyediakan. Menurut salah satu penelitian yang dilakukan pada
pekerja industri informal hanya 50% pekerja yang berperilaku menggunakan APD
saat bekerja sedangkan 50% mempunyai perilaku tidak menggunakan APD saat
bekerja (Bambang, 2009). Perilaku pekerja terhadap penggunaan APD sangat
dipengaruhi oleh perilaku dari manajemen. Pengawas harus menjadi contoh yang
pertama dalam menggunakan APD. Program pelatihan dan pendidikan pada pekerja
dalam hal menggunakan dan merawat APD dengan benar sangat penting karena
untuk membantu meningkatkan pekerja memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang baik dalam kesehatan dan keselamatan kerja (Linggasari, 2008).
Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% dikarenakan sebab yang tidak
bisa dihindarkan (seperti bencana alam), selain itu 24% dikarenakan lingkungan atau
peralatan yang tidak memenuhi syarat dan 73% dikarenakan perilaku yang tidak aman
yaitu rendahnya perilaku penggunaan APD. Cara efektif untuk mencegah terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja adalah dengan menegakkan keempat faktor yang
4
perlu ditanamkan pada setiap tenaga kerja, karena perasaan tidak nyaman (risih,
panas, berat, terganggu) merupakan salah satu alasan mengapa seorang pekerja tidak
menggunakan APD. Pembinaan yang terus menerus dapat meningkatkan kesadaran
dan wawasan mereka. Salah satu cara yang efektif adalah melalui pelatihan.
Peningkatan pengetahuan dan wawasan akan menyadarkan tentang pentingnya
penggunaan APD, sehingga efektif dan benar dalam penggunaannya (Budiono,
2003).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada bulan Desember 2014 didapatkan
keterangan bahwa kecelakaan akibat kerja di Taman Rekreasi (TR) Sengkaling pernah
terjadi satu kali pada tahun 2013. Kecelakaan kerja disebabkan oleh perilaku yang
tidak aman, namun tidak menutup kemungkinan bahwa kecelakaan tersebut terjadi
karena faktor manusianya itu sendiri. Kurangnya perilaku karyawan dalam
menggunakan APD, meskipun APD telah disediakan oleh perusahaan, dan adanya
kelalaian yang dilakukan oleh karyawan (lelah, ngantuk dan lain-lain) dalam bekerja
(Data Kecelakaan Kerja, 2013). Faktor-faktor tersebut dapat dipengaruhi karena
karyawan kurang memahami pentingnya mematuhi peraturan penggunaan Alat
pelindung Diri, pengawasan APD, pelatihan safety, dan kelengkapan fasilitas APD itu
sendiri. Dengan demikian walaupun upaya pemakaian APD merupakan upaya
terakhir yang dapat dilakukan, namun hal itu dapat membantu mengurangi tingkat
kecelakaan kerja (Suardi, 2005).
Taman Rekreasi (TR) Sengkaling mempekerjakan sekitar 130 orang karyawan
yang bekerja dalam setiap harinya. TR Sengkaling mempunyai 6 bagian yang
tersetruktur di dalamnya diantranya, bagian marketing, finace dan accounting, kolam dan
5
peneliti hanya fokus pada 3 bagian saja yaitu bagian teknik & permainan, kolam &
pangan, dan service center yang berjumlah 21 orang. Bagian teknik dan permainan
berpotensi mengalami kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang berupa
kebisingan alat-alat permaian, tertabrak permainan pada saat pengoprasian,
kecelakaan akibat tidak tau pengorasiaannya. Kolam dan Pangan berpotensi
mengalami kecelakaan dan penyakit akibat kerja diantara; gangguan penyakit kulit dan
terpelset karena medannya yang licin. Bagian Servic Center berpotensi mengalami
kecelakaan dan penyakit akibat kerja meliputi jatuh dari ketinggian, tersengat aliran
listrik, kebisingan akibat peralatan mesin, dan tertimpa benda-benda berat. Penelitian
K3 tentang faktor eksternal yang meliputi faktor peraturan APD, pelatihan,
pengawasan, dan fasilitas APD dalam mempengaruhi perilaku penggunaan APD
belum pernah diteliti di tempat ini (Haryadi, 2014).
Dari data dan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
mengenai Analisis Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) Sebagai Upaya Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Pada
Pekerja bagian teknik & permainan, kolam & pangan, dan service center di Taman
Rekreasi Sengkaling Kota Malang.
1.2 Rumusan Masalah
Penggunaan alat pelindung diri merupakan salah satu upaya untuk
mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Hasil study pendahuluan dan
observasi yang dilakukan dilapangan masih banyak terdapat pekerja yang tidak
menggunakan APD dengan baik. Berhubungan dengan hal tersebut maka peneliti
ingin menganalisis faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku penggunaan alat
6
bagian teknik & permainan, kolam & pangan, dan service center di taman rekreasi
sengkaling Kota Malang.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis persepsi pekerja
terhadap faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku penggunaan alat pelindung
diri (APD) sebagai upaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) studi di pekerja
bagian teknik dan permainan, kolam dan pangan, dan service center di taman rekreasi
sengkaling kota Malang
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi faktor peraturan, faktor pelatihan, faktor pengawasan,
dan faktor fasilitas APD pada pekerja bagian bagian teknik & permainan,
kolam & pangan, dan service center di Taman Rekreasi Sengkaling Kota
Malang.
2. Mengidentifikasi perilaku penggunaan APD sebagai upaya keselamatan
dan kesehatan kerja pada pekerja bagian teknik & permainan, kolam &
pangan, dan service center di Taman Rekreasi Sengkaling Kota Malang
3. Menganalisis persepsi faktor eksternal yang paling mempengaruhi
terhadap perilaku penggunaan APD sebagai upaya keselamatan dan
kesehatan kerja pada pekerja bagian teknik & permainan, kolam &
7
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Profesi Keperawatan
Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi profesi
untuk meningkatkan pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja
khususnya mengenai alat pelindung diri.
1.4.2 Bagi Penulis
Dapat melihat kondisi yang sebenarnya dilapangan khususnya tentang faktor
eksternal yang mempengaruhi perilaku penggunaan alat pelindung diri (APD) sebagai
upaya keselamatan kesehatan kerja, serta dapat mengaplikasikan teori dan
pengalaman belajar yang telah didapatkan selama dibangku kuliah.
1.4.3 Bagi Taman Rekreasi Sengkaling
Dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan evaluasi mengenai faktor
eksternal yang mempengaruhi perilaku penggunaan APD pada pekerja bagian
perlengkapan, serta dapat melakukan upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja dengan melakukan evaluasi dan analisis mengenai kondisi kerja serta
uantuk pengambilan kebijakan terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
1.5 Keaslian Penelitian
1. Menurut Seok J. Yoon dkk, (2013) dengan judul: “Effect of Occupational
8
Yaitu untuk melihat pengaruh variable independen dan variable dependen,
dalam hal ini pengaruh OHSMS (Occupational Health and Safety Management
System) terhadap tingkat kecelakaan kerja. populasi penelitian dalam penelitian
ini adalah 72 sampel dari 36 tempat kerja. Dalam penelitian ini teknik yang
digunakan adalah wawancara dengan mengisi kuesioner. Pengolahan data
menggunakan program komputer, disajikan secara Pearson Chi-square test.
perbedaan dengan penelitian penulis adalah dalam penyajian analisa datanya
yang mana penulis menggunakan Regresi Logistic Ganda.
2. Penelitian Lukic, Margaryan, and Littlejohn (2010) dengan judul: “How
organisations learn from Safety incidents: a multifaceted Problem”
meneliti variabel K3 dan insiden di tempat kerja dengan menggunakan teknik
analisis critically analysed (analisis kritis) dan gaps identified (identifikasi
kesenjangan). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa semua (empat)
perspektif dalam pembelajaran kesehatan dan keselamatan di tempat kerja:
peserta belajar, proses pembelajaran (loop tunggal, pembelajaran ganda), jenis
kejadian dan hubungannya dengan belajar (kerangka kompleksitas Cynefin)
dan jenis pengetahuan (konseptual, prosedural, disposisional dan lokatif),
berperan penting dan dibutuhkan ketika membuat keputusan tentang
pendekatan pembelajaran yang tepat yang digunakan pada insiden yang
terjadi di organisasi. Perbedaan dengan tema yang penulias angkat adalah
pada variabel Independennya yang mana berfokus pada kesadarannya dalam
penggunaan APD, kalau pada jurnal tersebut berfokus pada insiden yang
9
3. Penelitian Arante (2011) dengan judul: “The Occupation Safety and
Health (OSH) Program of Construction Companies Contracted by educatiobal Institution” meneliti variabel tingkat pengetahuan, tingkat
kesadaran dan tingkat kepatuhan terhadap Program K3 dengan menggunakan
teknik analisis deskriptif korelasional. Hasil penelitian mengungkapkan
tingginya tingkat pengetahuan akan dikaitkan dengan ketaatan pelatihan
pemerintah dan peraturan tentang keselamatan melalui DOLE (Department of
Labor and Employment) bekerjasama dengan DPWH (Department of Public Works
and Highways), di lokasi konstruksi. Tingkat kepatuhan yang sangat tinggi oleh
responden insinyur menyiratkan bahwa ada komitmen kuat untuk mematuhi
apa yang diamanatkan dalam kerangka DOLE 13 tentang program K3
bahkan jika responden pekerja hanya dianggap untuk mematuhi aturan dan
perundang-undangan yang ditetapkan oleh program K3 perusahaan. Hasil ini
juga menguatkan bahwa tingkat kesadaran keselamatan merupakan faktor
yang sangat terkait dengan tingkat kepatuhan keselamatan. Perbedaan dengan
tema penelitian ini adalah pada variabel independennya yang mana dalam
penelitian tersebut berfokus pada kepatuhan pada pada perundang-undangan
yang telah ditetapkan oleh program K3 perusahaan tersebut, sedangkan
dalam penelitian ini berfokus pada perilaku penggunaan APD dalam K3.
4. Firda Rizki Amalia, Budi Eko Soetjipto, Syihabudhin, dan Agus Hermawan
(2013) dengan judul : “Analisis Tingkat Kepatuhan Personal dalam
Mendukung Pencapaian Zero Accident pada Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) (Studi Pada PT. Molindo Inti Gas, Malang)”
10
Pelanggaran Peraturan K3 tentang Penggunaan APD, dan Hambatan Dan
Tantangan dalam Pelaksanaan Peraturan K3. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif, dimana tujuannya untuk mendeskripsikan tingkat
kepatuhan personal dalam mendukung pencapaian zero accident pada
pelaksanaan peraturan K3 di PT. Molindo Inti Gas. Jenis penelitiannya
adalah studi kasus (case study). Hasil penelitian mengungkapkan tingginya
tingkat pengetahuan personal terhadap peraturan K3 akan dikaitkan dengan
kepatuhan personal dalam mendukung pancapain K3. Tingkat pengetahuan
yang sangat tinggi dari responden menyiratkan bahwa ada komitmen kuat
untuk memathui peraturan dalam pencapain program K3 oleh perusahaan.
Hasil ini juga mengungkapkan tingkat ketidak patuhan terhadap peraturan
menurun setelah ada sanksi-sanksi untuk pecapain program K3 dari
perusahaan. Perbedaan dengan tema penelitian ini adalah pada variabel
Independennya yang mana dalam penelitian tersebut berfokus pada
kepatuhan pada pada perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh
program K3 perusahaan tersebut, sedangkan dalam penelitian ini berfokus
pada kesadaran penggunaan APD dalam K3. Desain penelitian juga berbeda
yang mana penulis menggunakan Regresi Logistik Ganda.
5. Bambang Y, (2009) dengan judul: “Analisis Faktor perilaku pekerja las
dalam menggunakan APD di Industri Informal Tanggerang”.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan
observasional yakni cross sectional, yaitu untuk melihat hubungan antara variable
independen dengan variable dependen, dalam hal ini faktor-faktor yang
11
seluruh pekerja las Jalan Raya Kelapa Dua Tangerang pada bulan November
2009. Populasi pekerja las sebanyak 26 orang pekerja. Dalam penelitian ini
teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah non random
sampling dengan teknik total sampling. Teknik pengumpulan data melalui
wawancara dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan
program komputer, disajikan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat 50 % pekerja yang berperilaku menggunakan
APD dan 50 % pekerja yang berperilaku tidak menggunakan APD.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah teknik pengambilan
sampelnya yang mana penulis menggunakan total sampling.
6. Indra Chahaya S, (2006) dengan judul: “Perilaku Tentang Pemakaian Alat
Pelindung Diri Serta Keluhan Kesehatan Petugas Penyapu Jalan Di
Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan” . Penelitian ini termasuk jenis
penelitian survei yang bersifat deskriptif, yaitu untuk melihat pengaruh antara
variable independen dan variable dependen, dalam hal ini perilaku tentang
pemakain alat pelindung diri serta keluhan kesehatan. Populasi penelitian
adalah seluruh petugas penyapu jalan di jalan kota Medan. Populasi pekerja
penyapu jalan sebanyak 35 orang. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan
adalah wawancara dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data
menggunakan program komputer, disajikan secara distribusi frekuensi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 9,42% pekerja penyapu jalan raya tidak
menggunakan APD cukup baik diakibatkan tidak ada ketersediaan APD yang
lengkap dan memadai dari dinas kebersihan. perbedaan penelitian ini dengan