• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Tinggi Dan Sejarah Perkembangan Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pendidikan Tinggi Dan Sejarah Perkembangan Universitas Sumatera Utara"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Pendidikan Tinggi Dan Sejarah Perkembangan

Universitas Sumatera Utara

Chairuddin P.Lubis

Universitas Sumatera Utara

1. Pendahuluan

1.1.Asal Usul Perguruan Tinggi

Hasting Rashdall dalam “The Universities of Europe in the Middle Ages” berpendapat bahwa universitas merupakan gejala khas abad pertengahan, dan kuranglah tepat jika dikatakan bahwa sekolah-sekolah di Athena, Roma, Alexandria dapat disebut lembaga perguruan tinggi. Ia berpendapat ialah suatu lembaga pendidikan baru dapat disebut perguruan tinggi jika lembaga itu dapat berfungsi sebagai organisasi pendidikan yang teratur rapi, menyelenggarakan ujian, guru-gurunya memiliki izin mengajar dan sebagainya. Lembaga pendidikan pada abad ke-12 dan 13 lah yang memenuhi hal-hal itu.

Walaupun lembaga pendidikan di Athena, misalnya mengajarkan hukum, retorika, dan filsafat secara teratur, pelajaran itu tidak dilakukan oleh lembaga formal dan permanen. Ia berkesimpulan bahwa cikal bakal universitas di Eropa barat adalah Paris dan Bologna, bukan Athana atau Alexandria. Walaupun diakui dalam arti khusus pendapat Rashdall mengandung kebenaran, tidak demikian halnya jika dilihat dari sudut tradisi intelektual dan edukasional.

Pendapat ini tidak sepenuhnya dapat diterima, dan beberapa penulis seperti Werner Jaeger berkesimpulan sebaliknya. Menurut Jaeger, kaum Sofis dapat dipandang sebagai peletak dasar ilmu pendidikan. Kaum sofis menyumbangkan setidak-tidaknya dua hal penting. Pertama, metode dialetik dan teknik berargumentasi yang kemudian melalui Aristoteles dikembangkan menjadi alat logika dan struktur penalaran silogistik yang memuncak pada abad pertengahan. Kedua, pendapat bahwa hukum saja tidak cukup; orang perlu berimajinasi, dan imajinasi itu dirumuskan dengan kata-kata.

Inilah yang kemudian berkembang menjadi retorika. Karena seorang retorisi harus siap menangkis berbagai pertanyaan yang all round seorang generalis, atau seorang yang disebut polymath. Walaupun kaum sofis, disatu pihak dituduh sebagai orang yang gemar mempermainkan kata-kata atau bersilat lidah, namun dipihak lain jasa mereka dalam hal matematika, kritik sastra, dan penguasaan bahasa tidak perlu diragukan. Bahkan gema pengaruh mereka terdengar sampai abad ke-15 dan 16.

1.2.Akademi dan Universitas

Akademi

(2)

dimana Plato menghabiskan sisa hidupnya (427-347). Disanalah Plato mengajar murid-muridnya dalam bentuk dialog sambil berjalan-jalan.

Nama akademi kemudian dijadikan sebagai sebutan bagi Sekolah Filsafat yang berkembang di Athena selama lebih kurang sembilan abad. Akademi pertama yang dibentuk untuk mengembangkan filsafat, ilmu pengetahuan, kesusasteraan dan kesenia adalah museum alexandria yang didirikan pada awal abad ke-3 SM oleh raja pertama dinasti Ptolomeus. Di akademi tersebut berhimpun para ilmuan Yunani dan Timur, dan disana berbagai ilmu hukum dan ilmu pengetahuan yang dikenal dewasa ini dipelajari dan diajarkan.

Akademi juga berarti akademi ilmu pengetahuan. Akademi dalam arti ini tersebar diseluruh pelosok dunia. Akademi di Perancis berkembang pada abad ke-16 dan 17. akademi ini pada umumnya bergerak dibidang ilmu pengetahuan dan seni, istimewa puisi, seni lukis, musik dan filsafat moral. Di inggris, prakarsa untuk mendirikan akademi ilmu pengetahuan dopelopori oleh Edmund Bolton. Di Jerman, Academia Naturae Curiosi yang kemudian bernama Academia Caesaraea Leopoldina didirikan pada tahun 1652 oleh J.L.Bausch seorang dokter dari Leipzig; dan di Amerika Serikat, Benyamin Franklin (1706-1790) mempunyai pengaruh besar atas perkembangan akademi di negara tersebut.

Dari hal diatas dapat dikatakan bahwa:

1) Akademi merupakan bentuk lembaga ilmiah tertua.

2) Didirikan untuk memajukan Filsafat, Ilmu pengetahuan, Kesenian dan Kesusasteraan 3) Akademi lebih sebagai perhimpunan para ilmuan dan seniman daripada sebagai

lembaga pendidikan formal.

Universitas

Apakah yang mendorong lahirnya Universitas? Untuk menjawab pertanyaan tersebut perlu dipelajari bukan hanya organisasi, tetapi juga bidang studi Universitas. Pada abad ke-6 sekolah-sekolah yang mengajarkan penyembahan berhala (secular pagan schools) di seluruh kekaisaran Romawi dihapuskan. Pada abad ke-12 sekolah-sekolah yang dikelola oleh gereja dan biara yang menggantikan secular pagan school berkembang dengan amat pesat. Tetapi sekolah yang dikelola oleh gereja dan biara yang disebut Kathedral and Monastic Schools itu terutama mengajarkan pengetahuan, keterampilan dan liturgi yang perlu dikuasai oleh para pendeta dan rahib saja, dan tidak atau kurang memperhatikan bidang studi lain yang diperlukan oleh masyarakat umum.

Untuk mengisi kekosongan ini didirikan studia. Studium besar pertama Salerno sejak abad ke-9 terkenal sebagai sekolah kedokteran, sedangkan studium di bologna pada abad ke-12 khusus di bidang hukum. Bila ditarik kesimpulan istilah universitas berasal dari bahasa latin universitas. Kata ini berkaitan dengan kata totalitas, universe bahkan guild

(3)

1.3.Bagaimana di Indonesia?

Sepanjang dapat ditelusuri, akademi merupakan bentuk perguruan tinggi yang tertua di Indoneia. Universitas Gadjah Mada, misalnya bermula antara lain pada Akademi Ilmu Politik (AIP) yang didirikan di Yogyakarta pada tahun 1947. Akademi menawarkan gelar sarjana Muda dan dimaksudkan sebagai lembaga pendidikan tenaga-tenaga calon pegawai di berbagai departemen pemerintahan. Sejak tahun 1982 program pendidikan tinggi di Indonesia di bagi dua:

1) Program gelar untuk memberikan pengalaman belajar menuju suatu keahlian akademik dalam suatu bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

2) Program non-gelar untuk memberikan pengalaman belajar menuju pembentukan keahlian profesional dalam suatu bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Dalam hubungan itu, akademi hanya dibenarkan menawarkan program diploma sampai diploma III, dan tidak lagi mengelola program gelar.

1.4. Perguruan Tinggi di Indonesia

Perguruan tinggi tertua di Indonesia adalah sekolah kedokteran. Sekolah ini berasal dari latihan juru cacar pada tahun 1811. sekolah ini lalu disusul oleh sekolah Ahli Kesehatan pada tahun 1851; lulusannya setelah dua tahun belajar disebut dokter jawa. Pada tahun1875 gelar itu di ubah menjadi Ahli Kesehatan Bumi Putera. Pada tahun 1902 sekolah itu di reorganisasi dan masa belajarnya ditambah (STOVIA). Gelarnya diubah menjadidokter bumi putera. Pada tahun 1913 nama sekolah tersebut diubah lagi menjadi Nederlandsch-Indische Arteen Scholl (NIAS) dan gelarnya disebut Indisch Arts. Masa belajarnya 7 tahun diatas MULO. Tahun 1927 NIAS yang berkedudukan di Jakarta (Batavia) dijadikan Sekolah Tinggi Kedokteran(STK).

Sementara itu pada tahun 1910 didirikan perkumpulan Universitas di Indonesia yang bertujuan mendirikan perguruan tinggi di Indonesia. Maka disamping STK didirikan sekolah tinggi teknik (STT) di Bandung dengan lama pendidikan 5 tahun. Sekolah hukum yang didirikan pada tahun 1924 ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Hukum Lima Tahun.

(4)

2. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Universitas Sumatera

Utara

2.1. Masa Persiapan

Sebelum sampai pada data persiapan pembentukan Fakultas Kedokteran USI di alam Republik Indonesia ada baiknya untuk mencatat data sejarah pemikiran kearah itu dimasa sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Maksud untuk mendirikan Perguruan tinggi Kedokteran di Medan ini telah menjadi bahan pembicaraan dikalangan masyarakat, di Medan Khususnya dan di Sumatera Utara umumnya, demikian dr. Ahmad Sofian pernah menulis. Diantaranya dr. Pirngadi, dr. Tengku Mansoer, dr. M. Amir dan beberapa orang lagi yang telah bekerja kejurusan ini, tetapi maksud dan hasrat itu tidak disetujui oleh Pemerintah Belanda dahulu, yang menganggap satu perguruan Tinggi Kedokteran yang telah didirikan oleh Pemerintah Belanda di Jakarta telah cukup buat Indonesia.

Sewaktu perang dunia II berkecamuk di Eropah dan pemerintah Belanda telah mengungsi ke Inggris, ada juga maksud pemerintah untuk merubah NIAS (Nederlandsch Indischa Artsen School) di Surabaya menjadi Perguruan tinggi Kedokteran yang ke-2 di Indonesia, tetapi maksud itu tidak dapat lagi diwujudkan, karena pada waktu itu Indonesia telah diduduki oleh Jepang. Dizaman pendudukan jepang beberapa orang terkemuka di kota Medan, seperti dr. Pirngadi, dr. T. Mansoer dan yang lain-lain telah mulai membuat rancangan Perguruan Tinggi Kedokteran sekali lagi, tetapi juga maksud ini tidak dapat dilanjutkan.

Pada tahun 1946 didalam pergolakan masa sesudah diproklamirkan kemerdekaan kita maksud ini dikemukakan lagi. Sewaktu Mr.Teuku Moh. Hasan menjadi Gubernur Propinsi Sumatera telah pula diangkat dr, Mohd. Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua dari sebuah panitia yang diberikan tugas menyelidiki kemungkinan sebuah perguruan tinggi di Sumatera. Dari panitia ini diharapkan anjuran tentang fakultas-fakultas apa yang akan didirikan dan ditempat-tempat mana fakultas itu akan ditempatkan.

Yang telah diajukan ialah mendirikan sebuah Fakultas Kedokteran dan untuk menetapkan di mana fakultas Kedokteran itu akan didirikan, dikirimlah dr. Mohd. Djamil ke Pematang Siantar untuk berembuk dangan beberapa pemuka masyarakat dan dokter-dokter didaerah Sumatera Utara pada waktu itu. Pada waktu itu amat besar kemungkinan untuk mendirikan Perguruan tinggi Kedokteran di kota Medan, tetapi malang, hal ini tidak dapat dilaksanakan berhubung dengan clash pertama ditahun 1947.

(5)

perguruan tinggi. Setelah rencana ini dimajukan, maka diadakanlah suatu sidang yang diketuai oleh Inspektur Kesehatan Negara Sumatera Timur. Yang hadir waktu itu ialah Dokter pemimpin Rumah Sakit Kota, pemimpin Laboratorium Patologik, Ketua Persatuan Dokter Indonesia, Pemimpin Rumah Sakit paru-paru (Dr. Gerlach) dan beberapa orang lagi. Maka diambillah keputusan untuk menjadikan rumah sakit kota itu menjadi Rumah Sakit Umum yang diurus langsung oleh Pemerintah Negara Sumatera Timur.

Dalam pada itu pergolakan politik di Indonesia sangat cepat jalannya dan pada tanggal 17 agustus 1950 semua negara Bahagian dari RIS lenyap dan berdirilah Negara Republik Indonesia Negara kesatuan yang kedua. Rumah Sakit Umum dijalan serdang (jalan Prof. H. M. Yamin, SH) Medan diurus oleh Pemerintah Pusat Kementrian Kesehatan di Jakarta.

Di Sumatera Utara ditempatkan Gubernur Sarimin dan tak lama sesudah itu ditempatkan Abdoel Hakim sebagai Gubernur Propinsi Sumatera Utara. Rupanya maksud mendirikan Fakultas Kedokteran belum dilupakan begitu saja. Dari beberapa kalangan masyarakat Sumatera Utara termasuk diantaranya dr. T. Mansoer, telah dimajukan saran kepada Gubernur dan juga nota telah dimajukan oleh Dokter Pemimpin Rumah Sakit Umum Medan dalam triwulan ke 4 tahun 1951, dan hal-hal ini merupakan suatu pendorong kepada Gubernur untuk mengambil inisiatif untuk menganjurkan kepada rakyat diseluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah Universitas di daerah ini. Fakultas manakah yang akan didirikan terlebih dahulu, akan diserahkan kepada panitia yang segera akan dibentuk. Tanpa menunggu reaksi dari masyarakat dan tanpa menunggu lagi berapa hasil pemungutan sumbangan dari rakyat, oleh Gubernur dengan surat keputusannya tanggal 31 desember 1991 No.94/XII/PSU dibentuklah sebuah panitia persiapan mendirikan perguruan tinggi yang berkedudukan di kota Medan.

Dalam Panitia itu duduk:

1). Sebagai ketua merangkap anggota dr. R. Soemarsono, Lepala Jawatan Kesehatan Rakyat Propinsi Sumatera Utara .

2). Sebagai anggota-anggotanya:

a. dr. Ahmad Sofian, Dokter Pemimpin Rumah Sakit Umum di Medan.

b. Ir. Danunagoro, Kepala Jawatan Pekerjaan Umum dan Tenaga Propinsi SU Medan.

c. Mr. Djaidin Purba, Walikota Medan.

3). Sebagai Sekretaris Panitia ialah Tengku Oesman Fachroeddin, pegawai pada kantor Gubernur Sumatera Utara.

(6)

1). Maksud untuk mendirikan sebuah Universitas di Sumatera Utara dapat diwujudkan secara berangsur-angsur.

2). Di Medan dapat didirikan sebuah Fakultas Kedokteran mengingat faktor-faktor yang berikut:

a. Bahan pelajaran berupa orang sakit cukup banyaknya dan ragamnya dijumpai di daerah ini.

b. Di Medan ada laboratarium Patologik yang dapat dipergunakan untuk permulaan pelajaran biokimia, patologi, bakteriologi dan sebagainya.

c. Dosen-dosen untuk berbagai ilmu kecuali untuk ilmu preklinik, dapat di datangkan atau diusahakan.

d. Sekolah SMA cukup banyak di Sumatera Utara.

e. Perhatian murid keluaran SMA bagian B (sekarang IPA) cukup memuaskan untuk melanjutkan pelajaran kejurusan ilmu kedokteran dan obat-obatan. Perhatikan beberapa banyak setiap tahun pemuda tamatan SMA yang membanjiri Fakultas Kedokteran di Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya.

f. Tanah yang cukup luas akan dapat diperoleh dari pihak kotapraja Medan.

g. Alat-alat yang perlu untuk Fakultas Kedokteran dapat segera dipesan, berkat seluruh sumbangan dari masyarakat Sumatera Utara.

h. Uang untuk keperluan Fakultas itu dapat diikhtiarkan lebih lanjut sehingga gedung-gedung yang perlu dapat didirikan dengan segera

3). Fakultas Kedokteran yang dimaksud dapat dimulai dengan segera pada permulaan tahun ajaran 1952-1953, apabila:

a. Gedung yang diperlukan telah ada atau dapat dipergunakan gedung yang segera dapat dikosongkan.

b. Dosen-dosen untuk Fisika, Kimia, Zoologi, Botani dan Parasitologi diperdapat dan apabila perlu kuliah-kuliah buat sementara dapat diberikan dalam bahasa asing. Pada waktu itu dari kalangan bangsa asing yang dianggap mampu untuk memberikan pelajaran-pelajaran tersebut pada perguruan tinggi, yang terbanyak adalah bangsa Belanda.

c. Serentak dengan pembukaan Fakultas Kedokteran, harus diadakan perluasan Rumah Sakit Umum di jalan Serdang Medan, sehingga kapasitasnya mencapai paling-sedikit sebanyak 1000 tempat tidur. Jika hal ini tidak dapat dilaksanakan secepat mungkin harus didirikan sebuah rumah sakit Universitas dibagian kota yang akan ditentukan kelak.

d. Dapat dijamin perumahan untuk dosen-dosen serta pembantunya.

Harus diusahakan pula untuk menterjemahkan kuliah-kuliah kedalam bahasa Indonesia untuk membantu mahasiswa dalam pelajarannya. Juga dianjurkan mengadakan kursus aplikasi Bahasa Inggris untuk mahasiswa ditahun pertama, dan mengadakan kursus bahasa Indonesia untuk dosen-dosen asing. Panitia itu juga telah mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi, supaya dalam tahun 1952 itu juga dapat didirikan fakultas tersebut. Sesudah anjuran panitia diterima dengan baik, maka diambillah keputusan untuk mendirikan terlebih dahulu sebuah yayasan yang bermaksud:

1) Mengadakan perguruan tinggi tempat mendidik untuk memperoleh ilmu pengetahuan buat memegang jabatan-jabatan dikemudian hari.

(7)

3) Mengumpulkan dan mengawasi keuangan untuk menutup ongkos-ongkos yang bakal diperlukan.

2.2. Yayasan Universitas Sumatera Utara

Yayasan itu didirikan pada tanggal 4 juni 1952 dihadapan Notaris Soetan Pane Paroehoem di Medan dan diberi nama YAYASAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, yang berkedudukan di Medan.

Yayasan tersebut diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai oleh Gubernur Propinsi Sumatera Utara. Telah diambil keputusan untuk mendirikan sebuah Fakultas Kedokteran dan yayasan telah mengutus dr. Ahmad Sofian ke Kementrian PP dan K untuk memperbincangkan segala sesuatunya dengan Mentri pada waktu itu, prof. Bahder Djohan.

Kementrian PP dan K menaruh simpati yang sangat besar akan maksud yayasan dan minat Gubernur Sumatera Utara itu dan menjanjikan bantuan yang dapat dan mungkin diberikan oleh Pemerintah. Pemerintah menganggap maksud yayasan itu sebagai suatu experimen yang besar yang terlalu banyak kesulitan dan resikonya tetapi sungguhpun begitu berjanji akan menyokong usaha tersebut.

Juga telah diadakan pembicaraan yang luas dengan Menteri Kesehatan dr. Leimena dan Sekretaris Jenderalnya dr. Pirngadi. Kementrian Kesehatan berjanji akan menyokong usaha yayasan itu dengan memperhatikan keperluan Fakultas Kedokteran seperti menempatkan tenaga yang akan dapat membantu memberikan kuliah dan lain-lain. Juga Kementerian Kesehatan tidak keberatan beberapa dokter pada Rumah Sakit Umum di Medan memberikan bantuannya. Sepulangnya utusan, Dewan Pimpinan Yayasan USU telah bertambah tegas pendiriannya untuk mendirikan Fakultas Kedokteran. Pada tanggal 30 juni 1952 Dewan Pimpinan Yayasan USU telah mengangkat dr. Ahmad Sofian sebagai presiden kurator yang diberi tugas mempersiapkan pendirian Fakultas Kedokteran. Juga telah diputuskan untuk membuka Fakultas Kedokteran tersebut pada hari Proklamasi 17 agustus 1952. setelah berembuk dengan Kepala Polisi Propinsi Sumatera Utara Komisaris Besar Darwin Karim, maka telah diputuskan untuk mengosongkan bangunan yang terletak dibelakang gedung SMA Negeri Jalan Seram yang pada waktu itu masih dipergunakan sebagai asrama polisi. Bangunan ini sebelum perang dunia II dipergunakan, sebagai tempat sekolah ”Neutrale School”

Berkat bantuan dari Deli Tabaksmaatschappij (Deli Mij) diperdapatlah Ir. Althuisiue sebagai dosen dalam mata kuliah kimia, dan J.C. Van Der Meer Mohr dari Senembah Mij sebagai dosen dalam Biologi dan Parasitologi umum. Pada mulanya telah diminta Ir. R Van Der Waal untuk mengajar Botani yang kemudian digantikan oleh Ir. Tan Hong Tong. Kemudian dalam bulan november 1952 Drs. C.H. D. Steinmetz diangkat sebagai dosen dalam mata kuliah Fisika dan drh. Sahar Kepala Jawatan Kehewanan Propinsi Sumatera Utara ditunjuk sebagai dosen zoologi.

(8)

dapat didirikan secepat itu. Maklumlah pada waktu itu belum ada suatu alat pun yang dipesan ke luar negeri dan pengosongan oleh polisi belum lagi terjadi. Untunglah pada permulaan bulan Agustus 1952 satu bahagian telah dapat dikosongkan, sehingga dapat dipersiapkan untuk menerima tamu-tamu yang akan datang. Dalam pada itu juga ruangan yang akan dipergunakan untuk pelajaran telah kosong dan dapat diperbaiki dan dibangun sedemikian rupa, sehingga dapat dipergunakan untuk tahun pertama Fakultas Kedokteran.

Murid-murid lulusan SMA dari berbagai tempat telah pula memasukkan namanya, tetapi kebanyakan dari mereka itu tidak memenuhi syarat yang ditentukan oleh Kementrian PP dan K. hanya 26 orang yang dapat diterima diantaranya 3 orang wanita. Dalam pada itu Yayasan USU telah menunjuk Sdr. Alim gelar Soetan Maharaja Besar di Jakarta sebagai Wakil Yayasan dengan maksud melancarkan hubungan antara Fakultas Kedokteran Yayasan USU di Medan dengan kementrian-kementrian di Jakarta, (terutama Kementrian PP dan K serta Kementrian Kesehatan) dan Fakultas-fakultas yang di jawa. Beliau telah mewakili Fakultas Kedokteran Medan pada upacara-upacara penting diberbagai-bagai Fakultas di Indonesia.

Setelah berembuk dengan kementrian PP dan K dan Kementrian Kesehatan ditetapkanlah oleh yayasan pembukaan Fakultas Kedokteran pada tanggal 20 aguatus 1952, dan beberapa Menteri diharapkan dapat datang ke Medan untuk menghadiri upacara pembukaan itu.

Pada tanggal 16 agustus 1952 dr. Ahmad Sofian diberhentikan sebagai presiden kurator dan digantikan oleh walikota Medan pada waktu itu Sdr. A.M. Djalaluddin. Sebagai Wakil Presiden kurator diangkat dr. Wasidin dan sebagai anggota adalah Mr. Moh. Joesoef, L Ghien Giam, Tan Boen Djien, M. Gani, Arsil dan Dekan Fakultas. Sebagai sekretaris Dewan Kurator bertindak Ny. Mr. Ani Abas Manopo.

Sejalan dengan tindakan ini, Dewan Pimpinan telah menentukan Dewan Fakultas yang terdiri dari:

1. dr. Ahmad Sofian sebagai Dekan 2. dr. M. Iidrem sebagai Sekretaris.

3. dr. Maas, dan dr. T. Mansoer sebagai anggota.

2.3. Pembukaan Fakultas Kedokteran USU

Tibalah saatnya sekarang peresmian pembukaan Fakultas Kedokteran pada tanggal 20 agustus 1952, bertempat di Aula Fakultas Kedokteran di Jalan Seram. Upacara ini dihadiri 5 orang Menteri RI, yaitu:

1. menteri Dalam Negeri Mr. Moh. Roem 2. Menteri PP dan K Prof. Bahder Djohan 3. Menteri Kesehatan, dr. Leimena

4. Menteri Sosial, Anwar Tjokroaminoto 5. Menteri Pertanian, Moh. Sarjan

(9)

2.4. Badan-badan pertama Fakultas Kedokteran USU

1). Dewan pimpinan yayasan USU

Ketua : Gubernur Prop. Sum. Utara, Abdul Hakim Wakil Ketua : dr. T. Mansoer, Ahli bedah

Sekretaris : Insp. Kesehatan dari Jawatan Kesehatan Rakyat Prop. Sum. Utara Bendahara : dr. Soemarsono

Anggota : Kepala Pekerjaan Umum Prop. Sumut, Ir. R.S. Danunagoro Insp. Djaw. Kehewanan Prop. Sum. Utara, drh. Sahar

drg. Oh Tjie Lien

Akuntan Anwar Abubakar

Madong Lubis

Wakil Ikatan Dokter Indonesia dr. Maas., ahli penyakit mata Wakil Dewan Ekonomi Indonesia J. Pohan

Wakil Persatuan Dokter Gigi, drg. Barlan

Notaris Soetan Pane Pareohoem

2). Dewan Kurator USU

Presiden-Kurator : A.M. Djaluddin, Walikota Kota Besar Medan Wakil Presiden Kurator : Mr. M. Joesoef, Pengacara

Anggota-anggota : 1. dr. M. Wasidin

2. Mr. Ny. A. Abas Manopo (sekretaris)

3. Drs. Lie Ghien Ghiam, Apotheker

4. Tan Boen Djin, Dir. Seng Hap & Tan Tong Ho 5. M. Ganie, Dir. Firma M. Ganie

6. Arsil, arsitek

3). Dewan Guru USU

1. dr. Ahmad Sofian, ahli penyakit dalam -Dekan Fakultas

2. dr. Iidrem, ahli penyakit jiwa -Sekretaris Fakultas 3. dr. Maas, ahli penyakit mata -Guru Besar

4. dr. T. Mansoer, ahli bedah -Guru Besar

5. Ir. F. Althuisius -Lektor kimia

6. drh. Sahar -Lektor Zoologi

7. Drs. Lie Hong Tjiang, Apotheker -Lektor kimia 8. Drs. J.C. v/d Meer Mohr -Lektor Parasitologi 9. Drs. C.H.D. Steinmetz -Lektor Fisika

10. Ir. Tan Hong Tong -Lektor Botani

11. Mr. Mahadi -Ditugaskan mengajar Bahasa Latin

(10)

2.5. Pendirian Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat

Dewan Pimpinan Yayasan Universitet Sumatera Utara yang didirikan pada tanggal 4 juni 1952 oleh:

1). Abdul Hakim, saat itu Gubernur Propinsi Sumatera Utara di Medan; 2). Dr. T. Mansoer, Chirurg di Medan;

3). Dr. Sumarsono, Inspektur Kesehatan Rakyat Propinsi Sumatera Utara pada waktu itu; dipaksa oleh keadaan untuk menerima sejumlah mahasiswa secara kolektif pada bulan Januari 1954. Ketika itu, Yayasan Universitet Sumatera Utara baru mempunyai satu fakultas saja yakni fakultas Kedokteran. Dengan penerimaan mahasiswa-mahasiswa tersebut, Yayasan Universitas Sumatera Utara berusaha membentuk satu Fakultas Hukum.

Pada bulan Januari 1954, dengan cara berlainan dari biasa, yayasan Universitet Sumatera Utara mendirikan Fakultet Hukum dan Pengetahuan Masyarakat di bawah panji-panji Yayasan Universitet Sumatera Utara.

Hal tersebut disebabkan beberapa peristiwa di luar lingkungan Universitet Sumatera Utara yang timbul beberapa bulan sebelumnya yaitu menampung sejumlah mahasiswa yang secara kolektif meninggalkan Perguruan Tinggi Islam Indonesia dan telah memajukan permohonan agar mereka dapat melanjutkan pelajarannya dibawah naungan Universitet Sumatera Utara. Pada waktu itu, keputusan yang akan diambil oleh Dewan Pimpinan Yayasan Universitet Sumatera Utara adalah sulit sekali, karena tidak menginginkan hubungan baik dengan Perguruan tinggi Islam Indonesia, menjadi memburuk. Perguruan Tinggi Islam Indonesia kemudian ditukar namanya menjadi Universitas Islam Sumatera Utara.

Didorong perasaan tanggungjawab terhadap masyarakat diadakanlah penampungan pada masa itu bagi delapan mahasiswa, yang sudah mendapat tingkat ujian persiapan. Setelah diadakan penyaringan dengan teliti, diterima lagi sebagai mahasiswa untuk pertama, sebanyak 37 orang.

Setelah Fakultet Hukum dan Pengetahuan Masyarakat dengan resmi dibuka pada tanggal 12 Januari 1954, diterima pula 10 orang mahasiswa baru. sejalan dengan itu, sebagai usaha penampungan dengan catatan hanya untuk satu kali ini saja lagi, sehubungan dengan peristiwa yang disebut di atas tadi, diterima lagi 34 orang sebagai pendengar. Setelah menempuh ujian tambahan guna memenuhi peraturan sebagaimana tersebut dalam surat Keputusan Menteri PP dan K tanggal 5 september 1954 nomor: 12356/BPT, maka diterima 9 orang mahasiswa dari 21 orang yang meminta ujian tambahan. Dengan demikian, Fakultet Hukum dan Pengetahuan Masyarakat didalam tahun akademi 1953-1954 mempunyai:

64 orang mahasiswa, dengan perincian

59 mahasiswa dan 5 mahasiswi, ditambah 34 orang pendengar.

(11)

Dalam rangka penegerian fakultas yang bernaung dibawah Yayasan Universitet Sumatera Utara, beberapa nama yang turut berusaha kearah itu dari Fakultet Hukum dan Pengetahuan Masyarakat USU adalah:

1). Prof. Mr. T. Dzulkarnain

2). Prof. Mr. Ny. Ani Abbas Manopo 3). Prof. Mr. Mahadi

4). Mr. Tagor Ginagan Harahap 5). Prof. Mr. Mohd. Jusuf 6). T. Jafizham SH.

Nama-nama mereka, belakangan turut pula menjadi Anggota Panitia yang bertugas mempersiapkan pembentukan Universita 9 negeri Medan (Propinsi Sumatera Utara) yang dibentuk dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan RI nomor 34175/S tertanggal 29 maret 1957.

Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat USU secara resmi diserahkan oleh Yayasan Universitas Sumatera Utara kepada pemerintah pada tanggal 1 september 1955, sehingga sejak tanggal tersebut, Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat USU yang tadinya bersatu swasta, berubah menjadi Fakultas yang berstatus negeri.

KUTIPAN daftar Surat Putusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia

JAKARTA, 14 JULI 1955

MENTERI PENDIDIKAN, PENGAJARAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang:

a. bahwa adalah selaras dengan rangka pembangunan dalam lapangan pendidikan dan pengajaran tinggi, apabila di Medan dibuka fakultas Kedokteran danFakultasHukum/Pengetahuan Masyarakat,

b. bahwa pembukaan-pembukaan fakultas-fakultas yang dimaksud diatas dapat diselenggarakan berhubung dengan penyerahan fakultas kedokteran dan fakultas hukum pa bahwa adalah partikelir oleh Yayasan Universitet Sumatera Utara kepada pemerintah c.q. kementerian P.P. dan K.;

Mengingat:

1. Hooge Onderwijs-Ordonantie 1946 (Staatsblad 1947 nr. 47),

(12)

Mengingat pula:

a. Penyerahan fakultas-fakultas yang dimaksud diatas, yang dilaksanakan pada tanggal 9-7-1955,

b. Kesediaan Pemerintah Daerah dan masyarakat didaerah Sumatera Utara untuk membantu penyelenggaraan fakultas-fakultas tersebut diatas;

c. Surat-surat Dewan Pimpinan Yayasan Universitet Sumatera Utara, diantaranya tanggal 13-6-1955 nr. 121/J/II/55;

Memutuskan:

Menetapkan hal-hal sebagai berikut:

I. Membuka, mulai tanggal 1 september 1955 1. Fakultas Kedokteran,

2. Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, di kota Medan (Sumatera Utara).

II. Fakultas-fakultas tersebut pada 1 diatas diselenggarakan menurut peraturan-peraturan dan konpensi-konpensi yang berlaku untuk pendidikan dan pengajaran tinggi pada umumnya dan untuk fakultas negeri yang sejenis pada khususnya.

III.Biaya penyelenggaraan untuk fakultas-fakultas tersebut diatas dibebankan pada anggaran belanja kementerian P.P.dan K., ialah untuk tahun 1955 pada pasal anggaran 10.3.12 dan untuk waktu-waktu selanjutnya pada pasal anggaran yang selaras dengan itu.

MENTERI PENDIDIKAN, PENGAJARAN DAN KEBUDAYAAN,

d.t.o

(Mr. MUHAMMAD YAMIN)

Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Negeri USU Medan Cabang Padangsidempuan.

(13)

dinegerikan menjadi cabang Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Negeri USU Medan Padangsidempuan.

2.6 Penyerahan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara kepada pemerintah Republik Indonesia.

Setelah diresmikan FK-USU dan FH_USU pada 20 Agustus 1952 dan 12 januari 1954 kemudian dibina dan diasuh oleh Yayasan USU, maka kedua Fakultas tersebut pada satu ketika dianggap telah masak untuk diserahkan kepada Pemerintah RI guna memperoleh status negeri. Berhubung dengan itu, maka diadakanlah surat menyurat dengan pihak kementerian P dan K. pada mulanya Kementerian P dan K hanya bersedia mengambil alih satu Fakultas saja, yaitu FK-USU. Hal ini ternyata dari salinan telegram di bawah ini:

BDMDN 30

BB76 – S DJAKARTA 2240 45/41 29 1630 – S

PRES UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DJL SERAM 1 MEDAN – 36319/DPTA NASKAH KESEDIAAN PENJERAHAN FAKULTAS FAKULTAS USU SUDAH DITERIMA TTK KPPK MEMUTUSKAN HANJA AKAN MENGOPER FAK KEDOKTERAN DAHULU TTK NASKAH

JANG TELAH DIROBAH SEPERLUNJA NANTI AKAN DIKIRIMKAN KEMBALI KEPADA USU UNTUK DISETUDJUI TTHBS.

Kemudian ternyata bahwa pemerintah meninjau kembali keputusannya dan menyatakan persetujuan mengambil-alih kedua fakultas, seperti terlihat pada salinan telegram berikut:

BBDMDN50

DB1 53 S DJAKARTA 2172 40/36 7 1704 = S =

PRES UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DJL SERAM I MEDAN = 384 34/BETA SETELAH DITINDJAU KEMBALI PUTUSAN SEBAGAI DIMAKSUD KAWAT N = 36319/DPTA TGL 29 DJUNI 1955 KMA

KPPK BERSEDIA MENGOPER SEKALIGUS KEDUA FAKULTAS TERSEBUT NASKAH PENGOPERAN YANG DIADJUKAN USU TTHBS= SDPPK +

Diterima di Medan Dikawatkan ke : 147 Nr.

Lokal : ………….8 / 7 / 1955 10.54 waktu jawa……./………../ 19………..

Waktu Jawa Oleh : Oleh

E 1954 – 225-22x15 Cm 630.000-65 ST..1914..

Naskah berkenaan dengan penyerahan kedua fakultas tersebut kepada pemerintah oleh Yayasan bertanggal 1 september 1955, ditandatangani oleh kedua belah pihak, dari P dan K oleh sekretaris Jenderal, M. Hutasoit dan dari pihak yayasan oleh:

(14)

c. Ny. Mr. A. Abas Manopo, sekretaris.

d. Agus Salim dan Ampilas Tobing, Bendahara.

Naskah tersebut lengkapnya berbunyi sebagai berikut:

OLEH JAJASAN UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

JANG MENYERAHKAN :

1. FAKULTAS KEDOKTERAN

PADA 20 AGUSTUS 1952

2. FAKULTAS HUKUM DAN PENGETAHUAN

MASYARAKAT PADA 12 DJANUARI 1954

KEDUANYA DISERAHKAN KEOADA

PEMERINTAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA PADA 1 SEPTEMBER 1955

Batu prasasti digedung jalan Seram yang merupakan peringatan penyerahan FK-USU dan FH-USU kepada pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 1 september 1955.

NASKAH KESEDIAAAN MENYERAHKAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN FAKULTAS HUKUM DAN PENGETAHUAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KEPADA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Kami yang bertanda tangan di bawah ini, bertindak untuk dan atas nama DEWAN PIMPINAN YAYASAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA di Medan, berdasarkan pasal 6 dan 7 anggaran dasar Yayasan Universitas Sumatera Utara dan putusan rapat Dewan Pimpinan Yayasan pada tanggal 9 juni 1955

1. Mr. S. M. Amin 2. dokter Maas

3. Ny. Mr.A.Abas Manopo 4. Agus Salim/Ampilas Tobing Menyatakan bersedia untuk menyerahkan

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN FAKULTAS HUKUM DAN PENGETAHUAN MASYARAKAT Universitas Sumatera Utara kepada Pemerintah dengan syarat-syarat sebagai berikut

1. Tentang harta-benda.

Harta benda milik Universitas Sumatera Utara seperti tercantum dibawah ini semuanya diserahkan keoada Pemerintah

a. Bidang-bidang tanah. b. Alat-alat pelajaran. c. Perpustakaan.

d. Alat perkakas rumah, sekolah dan kantor. e. Asrama mahasiswa.

f. Mobil merk pontiac.

(15)

Tentang keuangan tidak diadakan penyerahan, sehingga Pemerintah tidak mengoper pula utang-piutang Universitas Sumatera Utara.

2. Tentang pengajaran

Pada naskah ini dilampirkan nama-nama pengajar yang

a. bersedia menjadi pegawai Kementerian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan, dan b. tidak bersedia menjadi pegawai Kementrian tersebut.

3. Tentang mahasiswa

Semua mahasiswa Universitet Sumatera Utara diterima menjadi mahasiswa biasa Fakultas Negeri, kecuali yang tidak memenuhi syarat-syarat penerimaan menurut pasal 11 dan 13 Peraturan Pemerintah No. 2356/B.P.T.

4. Tentang pegawai

Pegawai Universitas Sumatera Utara yang, setelah diadakan pengoperan, bersedia bekerja terus pada Universitas tersebut, dapat diangkat sebagai pegawai negeri menurut peraturan yang berlaku.

Mengetahui dan menyetujui Medan, tgl. 1 september 1955

Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Sekrataris DEWAN PIMPINAN YAYASAN UNIVERSITAS Jenderal, SUMATERA UTARA Pengurus Harian, (t.d.t. M. Hutasoit) 1. Ketua

(t.d.t.o. Mr.S.M. AMIN) 2. Wakil Ketua

(t.d.t.o Agus Satan/ Ampilas Tobing), 3. Sekretaris

(t.d.t.o Ny. A. Abas Manopo)

PIAGAM

Untuk memenuhi hasrat masyarakat di Sumatera Utara guna

mempertinggi kecerdasan Bangsa Indonesia dalam arti kata yang

seluas-luasnya didalam berbagai-bagai ilmu pengetahuan maka pada hari ini, rabu,

tanggal 20 november tahun 1957, kami meresmikan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Di

MEDAN

Presiden Republik Indonesia

Ttd

(Dr. Ir. Soekarno)

Menteri Pendidikan,

Pengajaran dan

Kebudayaan,

Ttd

(16)

2.7. Pendirian Fakultas-Fakultas lainnya

TANGGAL PERISTIWA

04/07/52 Yayasan USU di bentuk

20/08/52 Fakultas Kedokteran diresmikan

12/01/5 Fakultas Hukum didirikan (dengan nama Fakultas Hukum

dan Pengetahuan Masyarakat)

20/10/56 Fakultas Pertanian dan Keguruan & Ilmu Pendidikan didirikan 20/11/57 USU diresmikan sebagai Universitas Negeri

01/09/58 Fakultas Pertanian diresmikan 01.09/59 Fakultas Teknik dibuka

01/09/59 Fakultas Ekonomi berdiri di Kuta Radja (Banda Aceh)

17/10/60 Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan berdiri di Kutaradja 19/10/61 Fakultas Kedokteran Gigi dibuka

1961 Fakultas Ekonomi di Banda Aceh masuk Universitas Syiah Kuala 24/11/61 Fakultas Ekonomi diresmikan di Medan

1964 Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan memisahkan diri dari USU 25/08/65 Fakultas Sastra & FMIPA diresmikan

18/03/75 Fakultas Ekonomi membuka Pendidikan Ahli Administrasi

Perusahaan (PAAP)

01/07/80 FISIP dibuka dan sementara dicangkokkan di Fakultas Hukum 01/09/82 FISIP resmi sebagai Fakultas

21/08/83 FMIPA membuka Pendidikan Ahli Kimia Analisis (PAKA) 06/04/85 Program Magister Agronomi dibuka bekerjasama dengan IPB

Bogor

1987 Program Magister Ilmu Tanah dan Magister Pengolahan

Sumberdaya Alam dibuka

27/10/92 Pengesahan 4 program studi Pasca Sarjana (S2) USU secara mandiri

21/10/93 Fakultas Kesehatan Masyarakat didirikan

20/04/99 Politeknik USU menjadi Politeknik Negeri Medan

2.8. Fakultas dan Program Studi

Universitas Sumatera Utara terdiri dari 10 fakultas dan satu program pasca sarjana, menawarkan 105 jenis program dalam semua jenjang pendidikan tinggi termasuk

program doktor (S-3), magister (S-2), sarjana (S-1), diploma IV (D-IV), diploma III (D-III) dan diploma I (D-1), serta program pendidikan profesi dokter

spesialis, dokter, notaris, dan apotheker.

(17)

PROGRAM PASCASARJANA

Program Strata-2

S-2 Ilmu Pengembangan wilayah dan Pedesaan

S-2 Ilmu Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan S-2 Ilmu Tanah

S-2 Agronomi S-2 Ilmu Hukum S-2 Ilmu Kimia (1995) S-2 Ilmu Biomedik (1996)

S-2 Manajemen (konsentrasi Akuntansi, teknologi dan Agrobisnis) (1996) S-2 Linguistik (1997)

S-2 Ilmu Kesehatan Kerja (1999) S-2 Kenotariatan (2000)

Program Strata-3

S-3 Ilmu Kedokteran (1996) S-3 Ilmu Hukum (1996)

FAKULTAS KDOKTERAN

Program Strata-1 S-1 Kedokteran S-1 Psikologi (1999) S-1 Ilmu keperawatan (1999)

Program pendidikan dokter spesialis-1 Sp-1 Ilmu Penyakit Dalam

Sp-1 Ilmu Kesehatan Anak

Sp-1 Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan Sp-1 Ilmu Bedah

Sp-1 Ilmu Penyakit Mata Sp-1 Ilmu Penyakit THT

Sp-1 Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Sp-1 Ilmu Penyakit Jiwa

Sp-1 Ilmu Penyakit Syaraf Sp-1 Ilmu Penyakit Paru

Sp-1 Ilmu Kehakiman Kedokteran Sp-1 Ilmu Patalogi Anatomi

Sp-1 Ilmu Patologi Klinik

Program Diploma

(18)

FAKULTAS HUKUM

Program strata-1 S-1 Ilmu Hukum

Program Profesi Notariat

FAKULTAS PERTANIAN

Program strata-1

S-1 Pemulihan Tanaman S-1 teknik Pertanian

S-1 Penyuluhan dan komunikasi Pertanian S-1 Budi Daya Pertanian (Agronomi) S-1 Ilmu Tanah

S-1 Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan

S-1 Sosial Ekonomi dan Pertanian (Agrobisnis) S-1 Teknologi Hasil Pertanian

S-1 Produksi Ternak S-1 Budidaya Hutan (1999) S-1 Manajemen Hutan (1999)

FAKULTAS TEKNIK

Program Strata-1 S-1 Teknik Sipil S-1 Teknik Mesin S-1 Teknik Elektro S-1 Teknik Industri S-1 Teknik Kimia S-1 Teknik Arsitektur

Program Diploma

D-IV Teknologi Kimia Industri (1999) D-IV Teknologi Mekanik Industri (1999) D-IV Teknologi Instrumen Pabrik (1999) D-IV Teknik dan Manajemen Pabrik (1999)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

Program Strata-1

(19)

FAKULTAS EKONOMI

Program strata-1 S-1 Akuntansi S-1 Manajemen

S-1 Ekonomi & Studi Pembangunan S-1 Akuntansi Kelas Ekstensi

Program Diploma D-III Keuangan D-III Akuntansi D-III Kesekretariatan

FAKULTAS SASTRA

Program Strata-1

S-1 Bahasa dan Sastra Indonesia S-1 Bahasa dan Sastra Melayu S-1 Bahasa dan Sastra Batak S-1 Bahasa dan Sastra Inggris S-1 Bahasa dan Sastra Arab S-1 Ilmu Sejarah

S-1 Etnomusikologi

Program Diploma D-III Bahasa Inggris D-III Bahasa Jepang D-III Perpustakaan D-III Pariwisata

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (MIPA)

Program Strata-1 S-1 Matematika S-1 Fisika S-1 Kimia S-1 Farmasi S-1 Biologi

Program Diploma D-III Kimia Analisis D-III Fisika Instrumentasi D-III Biologi

D-III Statistik D-III Komputer

(20)

D-III Analisis Farmasi (1995)

Program Profesi Apoteker

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP)

Program Strata-1

S-1 Ilmu Administrasi Negara S-1 Ilmu Komunikasi S-1 Ilmu kesejahteraan Sosial S-1 Sosiologi

S-1 Antropologi Sosial

Program Diploma D-III Perpajakan

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

Program Strata-1

S-1 Kesehatan Masyarakat

TABEL : PERKEMBANGAN LAMA STUDI > 5TAHUN MAHASISWA PROGRAM SARJANA

Periode: Okt. –Sep. 1996/97- 1998/1999

No. FAKULTAS 1996/97 1997/98 1998/99

1. KEDOKTERAN 46.9% 25.2% 13.7%

2. HUKUM 76.2% 51.7% 31.3%

3. PERTANIAN 66.8% 39.2% 29.8%

4. TEKNIK 96.3% 91.5% 83.0%

5. EKONOMI 71.1% 53.2% 24.7%

6. KEDOKTERAN GIGI 100% 79.7% 73.2%

7. SASTRA 55.0% 54.8% 35.8%

8. MIPA 88.5% 74.2% 69.4%

9. ISIP 44.0% 36.3% 31.6%

10 KES. MASYARAKAT 14.5% 15.7% 9.4%

(21)

Prosen

tase

Tahun Akademik

TABEL

JUMLAH DOSEN USU

BERDASARKAN STRATA PENDIDIKAN Per 1 Februari 2000

STRATA PENDIDIKAN PERSENTASE S2 + S3 NO. FAKULTAS JUMLAH

DOSEN

S1 S2+SP1 S3+SP2 JLH. %

1. KEDOKTERAN 247 50 132 65 197 79,75

2. HUKUM 134 86 44 4 48 35,82

3. PERTANIAN 186 68 100 18 118 63,44

4. TEKNIK 244 124 95 24 119 48,77

5. EKONOMI 142 66 73 3 76 52,52

6. KEDOK. GIGI 83 41 34 8 42 50,60

7. M. I. P. A 262 86 150 26 176 67,18

8. SASTRA 185 106 72 7 79 42,70

9. I. S. I. P 106 46 54 6 60 56,60

10. KESEHATAN MASYARAKAT

55 9 44 2 46 83,64

(22)

TABEL

JUMLAH DOSEN USU YANG SEDANG MENGIKUTI PENDIDIKAN PASCASARJANA

Per 1 Februari 2000

NO. FAKULTAS S2 % S3

1 KEDOKTERAN 13 5,26 9

2 HUKUM 38 28,36 16

3 PERTANIAN 22 11,83 22

4 TEKNIK 18 7,38 17

5 EKONOMI 9 6,34 17

6 KEDOKTERAN GIGI 15 18,7 4

7 M. I. P. A 23 8,78 17

8 SASTRA 23 12,43 10

9 I. S. I. P 21 19,81 11

10 KESEHATAN MASYARAKAT 8 10,91 3

11 P.S. KEHUTAN 8 - 4

12 P.S. PSIKOLOGI 7 - 1

TOTAL 203 - 131

TABEL

PERKEMBANGAN JENJANG PENDIDIKAN DOSEN USU 1998 – 2000

DAN PROYEKSI TAHUN 2002

JUMLAH DALAM PERSEN NO. FAKULTAS JUMLAH

(ORANG)

1997 1998 1999 2000 (MARET)

2002 (PROYEKSI)

1. KEDOKTERAN 247 82,7 83,10 81,39 79,79 85,02

2. HUKUM 134 28,00 31,91 35,25 35,82 64,18

3. PERTANIAN 186 50,00 60,10 59,68 63,44 75,27

4. TEKNIK 244 37,00 40,89 45,31 49,18 56,15

5. EKONOMI 142 36,1 43,24 44,44 53,52 59,86

6. KEDOK. GIGI 83 41,3 43,90 45,12 50,60 68,67

7. M. I. P. A 262 51,6 63,95 64,34 67,18 75,95

8. SASTRA 185 28,3 37,09 36,02 42,70 55,14

9. I. S. I. P 106 33,3 45,79 49,07 56,60 76,42

10. KESEHATAN MASYARAKAT

55 53,6 74,07 83,33 83,4 94,55

(23)

Tahun

Prosen

tase

LEMBARAN NEGARA No. 105 TAHUN 1957 PERATURAN PEMERINTAH No. 48 TAHUN 1957

Tentang

PENDIRIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DI MEDAN

Menimbang:

a. bahwa hasrat pembangunan data lapangan pendidikan dan pengajaran tinggi di Sumatera Utara adalah sangat besar;

b. bahwa beberapa fakultas dan perguruan tinggi negeri yang pada dewasa ini telah ada di Medan, merupakan cukup dasar bagi pendirian suatu Universitas;

c. bahwa guna kelancaran perkembangan perguruan tinggi di Sumatera Utara, fakultas-fakultas dan perguruan tinggi negeri yang telah ada yang akan didirikan perlu digabungkan dalam suatu Universitas negeri yang bertempat-kedudukan di Medan.

Mengingat:

a. Undang-undang sementara Republik Indonesia, pasal 30, 40, 41 ayat 1 dan pasal 98 (Lembaran Negara 1950 No. 56);

(24)

c. Ordonansi Pengajaran Tinggi tahun 1946 (Staatsblad 1947 No. 47), yang telah berulang-ulang diubah dan ditambah, terakhir dengan ordonansi termuat dalam staatsblad 1949 No. 389

d Undang-undang darurat No. 7 tahun 1950 (Lembaran Negara 1950 No.9) tentang perguruan tinggi;

e. Undang-undang No. 10 tahun 1955 (Lembaran Negara 1955 No. 44) tentang nama universitas dan Fakultas;

f. Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 1950 (Republik Indonesia dulu) tentang Universitas Gajah Mada, yang telah berulang-ulang diubah dan ditambah, terakhir dengan peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1957 (Lembaran Negara 1957 No. 43);

g. Surat-surat keputusan Menteri Pendidikan , pangajaran dan Kebudayaan

1. tanggal 14 juli 1955 No. 42665/Kab tentang pendirian Fakults Kedokteran dan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Medan;

2. tanggal 6 juli 1956 No. 40719/S tentang Peraturan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru di Medan; 3. tanggal 22 agustuus 1957 No. 85254/S tentang pendirian Perguruan tinggi Pendidikan Guru di diMedan.

Mendengar: Dewan Menteri pada tanggal 8 oktober 1957

Menetapkan:

PERATURAN PEMERINTAH TANTANG PENDIRIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DI MEDAN.

Pasal 1

Di Medan didirikan suatu Universitas bernama,” UNIVERSITAS SUMATERA UTARA” yang terdiri atas

a. Fakultas Kedokteran;

b. Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat;

c. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebagai penjelmaan daripada perguruan tinggi Pendidikan Guru;

A, b, dan c ketiganya di Medan;

d. fakultas-fakultas lain, yang jenis dan tempat ditentukan oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan, selanjutnya disebut Menteri.

Pasal 2

1) Presiden Universitas menyelengggarakan Organisasi Universitas’ Sumatera Utara menurut garis-garis yang ditentukan oleh menteri dalam batas-batas peratura dan adat-kebiasaan yang berlaku bagi universitas negeri.

2) Sebelum ada Presiden, pekerjaan sehari-hari Presiden Universitas dilakukan oleh panitia Persiapan Universitas Sumatera Utara, teriri atas beberapa anggota yang diangkat o0leh menteri.

Pasal 3

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada hari diundangkan dan berlaku surut sampai 1 september 1957.

(25)

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 30 Oktober 1957.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

d.t.o.

Diundangkan SOEKARNO

Pada tanggal 9 nopember 1957

MENTERI PENDIDIKAN, PENGAJARAN MENTERI KEHAKIMAN, DAN KEBUDAYAAN,

d.t.o. d.t.o.

MAENGKOM PRIJONO

PENJELASAN

PERATURAN PEMERINTAH NO. 48 TAHUN 1957 Tentang

PENDIRIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DI MEDAN

Hasrat masyarakat Sumatera Utara akan pendidikan dan pengajaran tinggi adalah sungguh besar. Hal ini ternyata dari beberapa fakultas dan perguruan tinggi partikelir yang semula didirikan oleh “Yayasan Universitet Sumatera Utara”, dan yang kemudian oleh pengurus berturut-turut diserahkan kepada Pemerintah untuk, dijadikan fakultas dan perguruan tinggi negeri.

Fakultas Kedokteran, begitu pula Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, yang oleh “Yayasan Universitet Sumatera Utara” pada tanggal 9 juli 1955 diserahkan kepada Pemerintah, dengan surat keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan, selanjutnya disebut Menteri tanggal 14 juli 1955 No. 42665/Kab kedua perguruan itu terhitung 1 september 1955 dijadikan fakultas negeri.

(26)

Kata “fakultas” dalam nama Fakultas Kedokteran dan Fakultas Hukum dan pengetahuan Masyarakat, sedangkan ketika kedua perguruan itu dijadikan fakultas negeri belum ada universitas, menggambarkan hasrat pemerintah dan dorongan masyarakat untuk dalam waktu yang pendek mendirikan suatu universitas negeri.

Dengan demikin Universitas Sumatera Utara pada permulaan berdirinya meliputi fakultas, ialah:

1. Fakultas Kedokteran;

2. Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat; 3. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Sebelum ada Presiden, pekerjaan sehari-hari Presiden Universitas dilakukan oleh Panitia Persiapan Universitas Sumatera Utara, terdiri atas beberapa anggota yang diangkat oleh Menteri dengan surat keputusan tanggal 29 maret 1957 No. 34175/S.

Gambar

TABEL : PERKEMBANGAN LAMA STUDI > 5TAHUN MAHASISWA PROGRAM SARJANA Periode: Okt. –Sep
TABEL JUMLAH DOSEN USU
TABEL PERKEMBANGAN JENJANG PENDIDIKAN DOSEN USU

Referensi

Dokumen terkait

Referal system (Sistem rujukan)... Tujuan, Peranan dan Fungsi Rumah Sakit... Fasilitas dan Kegiatan Rumah Sakit... TINJAUAN PENYAKIT STROKE B.1. Hakekat Penyakit Stroke...

Metabolic-responsive microbial biomass, indicated by the quotient between substrate-induced respiration and fumigation– extraction obtained biomass values, and carbon

 Tenaga teknis yang ditawarkan tidak dilengkapi dengan data-data pendukungnya, sesuai yang disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan (LDP).. GIRI ANOM GUGUR,

Tugas pokok Sekretaris Perusahaan antara lain bertang- gung jawab terhadap berbagai fungsi yang berhubungan dengan kepatuhan dan pengungkapan informasi yang lengkap dan tepat

dapa, neoBajukstr R4(u, k.pada pcncnlur. dap4 E.DgajukD RsftNikcpda zcigad

Alternatif pemecahan masalah pada Perumahan Mutiara Depok adalah bagian administrasi keuangan harus dibuatkan suatu program pengelolaan aplikasi administrasi penjualan tunai

[r]

Setiap Pemegang saham public DVLA yang secara tegas memberikan suara tidak setuju atas rencana Penggabungan Usaha pada saat RUPSLB DVLA dan bermaksud untuk menjual saham