• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA, MOTIVASI KERJA, PRESTASI BELAJAR DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KESIAPAN KERJA (Studi Empiris pada Mahasiswa Prodi Akuntansi Terakreditasi A di Yogyakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA, MOTIVASI KERJA, PRESTASI BELAJAR DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KESIAPAN KERJA (Studi Empiris pada Mahasiswa Prodi Akuntansi Terakreditasi A di Yogyakarta)"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)

PRESTASI BELAJAR DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KESIAPAN KERJA

(Studi Empiris pada Mahasiswa Prodi Akuntansi Terakreditasi A di Yogyakarta)

THE EFFECT OF WORKING PRACTICE EXPERIENCE, WORK MOTIVATION, ACADEMIC ACHIEVEMENT AND SPIRITUAL

INTELLIGENCE ON JOB READINESS

(Empirical Study on College Student of Accredited A Accounting Department in Yogyakarta)

Oleh: MUTIARA DEWI

20130420039

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

i

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA, MOTIVASI KERJA, PRESTASI BELAJAR DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP

KESIAPAN KERJA

(Studi Empiris pada Mahasiswa Prodi Akuntansi Terakreditasi A di Yogyakarta)

THE EFFECT OF WORKING PRACTICE EXPERIENCE, WORK MOTIVATION, ACADEMIC ACHIEVEMENT AND SPIRITUAL

INTELLIGENCE ON JOB READINESS

(Empirical Study on College Student of Accredited A Accounting Department in Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh: MUTIARA DEWI

20130420039

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(3)
(4)

v MOTTO

Working hard is important, but there is something that matters even more :

(5)

vi

PERSEMBAHAN

Credit to all member of my first support system, my source energy, my home: Pak

Kelik, Ibuk Sri, Mas Hiwa, Mbak Dena and Mas Kecil Albi. Thank you for the

unlimited support and everythings that you have did to me was the best gift for my

step.

Thank you Dita Nurwulansari, Ulfaturrahmah, Nur Laely Mubarokah, Danang

Yaqinuddin Haq and Anggraini Nur Prabowo who has been always accompany

me to struggling, hehe, you are mean so much to me, always keep in touch yea!

For my "yang terSAYANG" who has been make me realize what happen in our

society, thank you for every laugh and memories, i will always wait to gath with

us again.

For all my friends that i can’t mention one by one that always share everything about college and future.

(6)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

INTISARI ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Batasan Masalah Penelitian ... 6

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 6

D. Tujuan Penelitian... 7

E. Manfaat Penelitian... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... A. Landasan Teori ... 9

(7)

2. Pengalaman Praktik Kerja. ... 13

3. Motivasi Kerja. ... 14

4. Prestasi Belajar. ... 15

5. Kecerdasan Spiritual. ... 16

B. Hipotesis ... 16

C. Model Penelitian ... 21

BAB III METODE PENELITIAN... A. Obyek/Subyek Penelitian ... 22

B. Jenis Data ... 22

C. Teknik Pengambilan Sampel ... 22

D. Teknik Pengumpulan Data ... 23

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 24

F. Uji Kualitas Instrumen Data ... 28

G. Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian ... 33

B. Profil Responden ... 34

C. Uji Statistik Deskriptif ... 48

D. Uji Kualitas Instrumen Data ... 50

E. Uji Asumsi Klasik ... 54

F. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)... 57

(8)

xiii

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ...

A. Kesimpulan... 55

B. Implikasi ... 56

C. Saran ... 57

D. Keterbatasan Penelitian ... 58

(9)

xiv

DAFTAR TABEL

3. 1. Skor Alternatif Jawaban Responden ... 24

3. 2. Perhitungan Hasil Belajar ... 26

4. 1. Rincian Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner ... 33

4. 2. Profil Responden Keseluruhan dari Jenis Kelamin (N=120) ... 34

4. 3. Profil Responden per Universitas dari Jenis Kelamin (N=120) ... 34

4. 4. Profil Responden Keseluruhan dari Tahun Angkatan (N=120) ... 35

4. 5. Profil Responden per Universitas dari Tahun Angkatan (N=120) ... 36

4. 6. Profil Responden Keseluruhan dari Indeks Prestasi Kumulatif (N=120) ... 36

4. 7. Profil Responden per Universitas dari IPK (N=120) ... 37

4. 8. Profil Responden Keseluruhan dari Tempat Praktik Kerja (N=120) ... 38

4. 9. Profil Responden per Universitas dari Tempat Praktik Kerja (N=120) ... 40

4. 10. Profil Responden Keseluruhan dari Bagian Praktik Kerja (N=120) ... 42

4. 11. Profil Responden per Universitas dari Bagian Praktik Kerja (N=120) ... 46

4. 12. Profil Responden Keseluruhan dari Lama Praktik Kerja (N=120) ... 47

4. 13. Profil Responden per Universitas dari Lama Praktik Kerja (N=120) ... 48

4. 14. Uji Statistik Deskriptif ... 49

4.15. Hasil Uji Validitas Kesiapan Kerja ... 50

4.16. Hasil Uji Validitas Pengalaman Praktik Kerja ... 51

4.17. Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja ... 52

4.18. Hasil Uji Validitas Kecerdasan Spiritual ... 53

(10)

xv

4. 20. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 55

4. 21. Hasil Uji Multikolinieritas ... 56

4. 22. Hasil Uji Normalitas ... 57

4. 23. Hasil Uji Regresi Berganda ... 58

(11)

xvi

DAFTAR GAMBAR

(12)
(13)

vii

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja, Motivasi Kerja, Prestasi Belajar dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kesiapan Kerja pada Mahasiswa Prodi Akuntansi Terakreditasi A di Yogyakarta. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan membagikan 120 eksemplar kuesioner dengan kuesioner yang dapat diolah sebanyak 120 eksemplar kuesioner. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling

dengan menggunakan pendekatan purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah SPSS for Windows versi15.0.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pengalaman praktik kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja, motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja, prestasi belajar tidak berpengaruh terhadap kesiapan kerja dan kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja.

(14)

viii ABSTRACT

This study aims to analyze the Effect Of Work Practice Experience, Work

Motivation, Academic Achievement And Spiritual Intelligence on Job Readiness

(Empirical Study on College Student of Accredited A Accounting Department in

Yogyakarta). The research data in this study were obtained by distributing 120

questionnaires. The sample in this study used a non-probability sampling with

purposive sampling approach. The data were examined using SPSS for Windows

version 15.0.

Based on the analysis that has been done shows that the experience of

work practice experience have positive and significant effect on job readiness,

motivation have positive and significant effect on job readiness, academic

achievement have negative effect on job readiness and spiritual intelligence have

positive and significant effect on job readiness ,

Keywords: Work Readiness, Work Practice Experience, Work Motivation,

(15)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Human Development Indeks (HDI) tahun 2016 Indonesia berada di peringkat 111 dari 188 pada negara Asia dan Afrika. Walau Indonesia mengalami peningkatan setiap tahun namun saat ini peringkatnya masih berada dibawah rata-rata Negara Asia Timur dan Pasifik. Dengan peringkat tersebut, Indonesia masih berada pada level sedang. HDI digunakan dari hasil peringkat kualitas pengembangan sumber daya manusia.

Kualitas sumber daya manusia umumnya dikembangkan di dunia pendidikan. Sistem pendidikan Indonesia dibagi dalam beberapa jenjang.Salah satunya adalah jenjang perkuliahan strata 1. Jenjang perkuliahan ini adalah salah satu jenjang pendidikan yang berkontribusi penting dalam peningkatan sumber daya manusia, hal ini dikarenakan perkuliahan strata 1 umumnya digunakan sebagai salah satu pondasi persiapan untuk memasuki dunia kerja.

(16)

2

Seperti yang dikemukakan oleh Sofyan (1991), beberapa faktor yang memengaruhi kesiapan kerja adalah prestasi belajar, keadaan ekonomi orang tua, bimbingan karier dan sosial, motivasi dan pengalaman kerja. Sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Sirsa (2014) bahwa pengalaman langsung pada dunia kerja sangat dibutuhkan karena akan terbiasa dalam kehidupan yang sesungguhnya.

Simanjuntak (1993) menjelaskan jika pengetahuan yang didapat dari pendidikan formal bukan jaminan mendapatkan pekerjaan dan umumnya terdapat lowongan kerja tidak terisi dikarenakan oleh rendahnya kesiapan kerja atau keterampilan yang dimiliki kurang cocok bahkan kurang memenuhi permintaan dunia kerja. Sehingga, pengetahuan yang diperoleh belum cukup sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja, untuk itu diperlukan dorongan berupa motivasi kerja dan pengalaman nyata yang dapat diwujudkan melalui praktik kerja. Sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulistyarini (2012) yang mengemukakan bahwa semakin banyak pengalaman yang dimiliki maka akan semakin tinggi kesiapan kerja.

(17)

nilai IPK. Di Indonesia untuk setiap instansi memiliki standar minimum berbeda yang dapat dipengaruhi oleh kualifikasi jabatan atau lingkup instansi.

Kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang dimiliki mahasiswa sangat memengaruhi bagaimana suatu materi yang dipaparkan dapat dipahami dan diminati seperti yang dinyatakan oleh Trisnawati (2012) dan Zakiah (2013). Kecerdasan spiritual yang telah berkembang dengan baik (Zohar dan Marshall, 2007) antara lain memiliki fleksibilitas fisik dan pola pikir, tingkat kesadaran diri tinggi terhadap apa yang sedang terjadi saat ini, kualitas hidup kearah yang baik, ketidak inginan untuk menyebabkan kerugian dan dapat mengaitkan berbagai hal.

Terdapat sebuah hadist yang artinya, “Tidak baik orang yang

meninggalkan dunia untuk kepentingan akhirat saja atau meninggalkan

akhirat untuk kepentingan dunia, tetapi harus memperoleh

dua-duanya.Karena kehidupan dunia mengantarkanmu menuju akhirat. Oleh

karena itu jangan sekali-kali menjadi beban orang lain” (HR. Ibnu ‘Asakir).

(18)

4

Pada Al-Qur’an Surat Al Qashas ayat 77

Artinya, “Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) di akhirat dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu

dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah

berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka

bumi. Sesungguhnya Allah tidak suka orang-orang yang berbuat kerusakan”.

Potongan ayat tersebut bermakna sebagai seorang muslim, Allah telah mempersiapkan segalanya untuk kita mulai dari kebutuhan dunia hingga bekal di akhirat, untuk itu kita harus mensyukuri nikmat tersebut dengan cara berbuat baik dan tidak menimbulkan kerusakan.

(19)

berakhlak mulia, kondusif, pandai, kreatif, otonom dan menjadi warga negara yang demokratis namun bertanggung jawab.

Hal ini menunjukkaan bahwa untuk mencapai sistem pendidikan nasional yang baik tidak hanya diukur dari pengetahuan teori, namun juga penilaian dari segi spiritual. Dari keseluruhan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai sumber daya manusia lulusan perguruan tinggi yang berkualitas, diperlukan praktik kerja sesuai dengan bidang ilmu, motivasi kerja yang dipengaruhi oleh eksternal dan internal, prestasi belajar yang diwujudkan dalam IPK dan kecerdasan spiritual.

Penelitian ini merupakan kompilasi dari penelitian Pande (2012) dan Pranoto (2015). Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada objek penelitian dimana dalam penelitian ini adalah mahasiswa strata 1 pada prodi Akuntansi terakreditasi A yang masih berlaku sampai tahun 2017 pada perguruan tinggi di Yogyakarta yang telah atau sedang menjalani program praktik kerja dan perbedaan tahun penelitian dimana untuk peneltian ini peneliti melakukannya di tahun 2017.

Atas latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada program studi Akuntansi mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kesiapan kerja mahasiswa Akuntansi karena selain peneliti menempuh studi di jurusan tersebut juga karena peneliti ingin memberikan kontribusi yang nyata dalam hal sumbangsih di bidang penelitian.

(20)

6

PRAKTIK KERJA, MOTIVASI KERJA, PRESTASI BELAJAR DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KESIAPAN KERJA MAHASISWA AKUNTANSI”.

B. Batasan Masalah Penelitian

Dari penjabaran latar belakang tersebut, terdapat beragam faktor yang memengaruhi kesiapan kerja. Melihat banyaknya faktor yang memengaruhi kesiapan kerja, maka penelitian ini menetapkan faktor pengalaman praktik kerja, motivasi kerja, prestasi belajar dan kecerdasan spiritual mahasiswa jurusan Akuntansi.

Batasan pada penelitian ini terletak pada penelitian yang dilakukan pada mahasiswa program studi Akuntansi non-pendidikan terakreditasi A yang masih berlaku sampai tahun 2017 pada perguruan tinggi di Yogyakarta yang sedang atau sudah menempuh praktik kerja. Alasan menggunakan mahasiswa dengan syarat tersebut dikarenakan dengan adanya pengalaman langsung di dunia kerja akan memberikan gambaran yang jelas tentang keadaan nyata dalam dunia kerja.

C. Rumusan Masalah Penelitian

1. Apakah pengalaman praktik kerja berpengaruh terhadap kesiapan kerja

mahasiswa Akuntansi?

(21)

3. Apakah prestasi belajar berpengaruh terhadap kesiapan kerja mahasiswa Akuntansi?

4. Apakah kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap kesiapan kerja

mahasiswa Akuntansi?

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh pengalaman praktik kerja terhadap kesiapan kerja mahasiswa Akuntansi.

2. Mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kesiapan kerja mahasiswa Akuntansi.

3. Mengetahui pengaruh prestasi belajar terhadap kesiapan kerja mahasiswa Akuntansi.

4. Mengetahui pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kesiapan kerja

mahasiswa Akuntansi.

E. Manfaat Penelitian

1. Menambah kontribusi ilmu pengetahuan bagi mahasiswa, dosen, maupun peneliti tentang faktor-faktor yang memengaruhi kesiapan kerja mahasiswa Akuntansi.

2. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai faktor-faktor

(22)

8

3. Memberikan masukan mengenai tindakan apa saja yang dapat diambil untuk dapat meningkatkan kesiapan kerja mahasiswa.

4. Memberikan kesadaran kepada mahasiswa untuk dapat memiliki dan

(23)

9

TINJAUAN PUSTAKA

A. LandasanTeori 1. Kesiapan Kerja.

a. Pengertian Kesiapan.

Menurut kamus psikologi kesiapan adalah keadaan yang diwujudkan dalam tingkat perkembangan dari kematangan untuk melakukan sesuatu hal (Chalpin, 2006). Dijelaskan pula jika kesiapan termasuk kapabilitas untuk menempatkan diri saat akan melakukan suatu kegiatan. Sesuai dengan penjelasan Slameto (2010) bahwa kesiapan adalah keseluruhan keadaan yang membuat seseorang siap untuk memberi respon/jawaban dalam cara tertentu.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesiapan meliputi impian dan kapabilitas untuk melakukan suatu pekerjaan dan melakukan suatu kegiatan, yang mana bergantung pada tahap kematangan, pengalaman masa lalu dan keadaan fisik dan mental. b. Pengertian Kerja.

(24)

10

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka bisa disimpulkan jika kerja yakni kondisi kematangan mental yang ada di dalam diri sehingga mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu kegiatan atau perbuatan tertentu yang berkaitan dengan pekerjaan. Kesiapan kerja sangat perlu diperhatikan dalam suatu prosedur, karena jika terdapat kesiapan, maka hasilnya akan memenuhi bahkan melampaui target. c. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kesiapan Kerja.

Menurut Slameto (2010), terdapat 3 kondisi yaitu: (1) keadaan jasmani, mental dan emosional, (2) keperluan, motif dan maksud dan (3) kemahiran dan ilmu yang dimiliki. Disebutkan pula bahwa pengalaman dapat menimbulkan pengaruh positif terhadap kesiapan.

Menurut Kartini (1991), aspek yang memengaruhi adalah faktor dari dalam diri (intern) dan faktor dari luar diri (ekstern). Aspek dari dalam diri melingkupi kecerdasan, kapabilitas dan ketertarikan, dorongan, kesehatan, budi pekerti dan impian. Faktor dari luar melingkupi, latar belakang keluarga dan dunia kerja dan hubungan dengan orang lain.

Menurut Ketut (1993) aspek yang berdampak terhadap kesiapan kerja, diantaranya:

(1) Aspek Sosial, yang meliputi bimbingan dari orang tua, keadaan

teman sebaya, keadaan masyarakat sekitar dan lain-lain.

(25)

nilai, hasil prestasi, penggunaan waktu senggang, aspirasi dan pengetahuan sekolah, pengetahuan tentang dunia kerja, pengalaman kerja, kemampuan dan keterbatasan fisik, masalah dan keterbatasan pribadi.

d. Ciri-ciri Kesiapan Kerja.

Menurut Fitriyanto (2006) ciri-ciri orang yang telah mempunyai kesiapan kerja adalah:

(1) Memiliki pertimbangan logis dan objektif.

(2) Memiliki kapabilitas dan kehendak untuk bekerja sama dengan orang lain.

(3) Kapabilitas untuk menguasai diri. (4) Memiliki perilaku responsif.

(5) Memiliki keberanian untuk menerima beban individu.

(6) Memiliki kapabilitas untuk menyesuaikan dengan lingkungan dan kemajuan teknologi.

(7) Memiliki tekad untuk maju dan berupaya menyesuaikan kemajuan bidang keahlian.

Menurut Sofyan (1991) kesiapan kerja dipengaruhi oleh tiga hal yaitu:

(1) Tingkat kematangan

(26)

12

(2) Pengalaman sebelumnya

Merupakan pengetahuan yang didapat dari lingkungan. (3) Keadaan mental dan emosi yang serasi

Melingkupi situasi responsif, mempunyai pendapat yang logis dan obyektif, bertingkah dewasa dalam menghadapi kejadian sekitar, keinginan dan kapabilitas untuk bekerja sama dan keinginan untuk maju serta memajukan keahlian yang dimiliki.

e. Tujuan Kesiapan Kerja.

Menurut Slameto (2010), kesiapan bertujuan sebagai: (1) persiapan dalam mengambil keputusan, (2) sarana mengembangkan rasa percaya diri, (3) sarana menemukan makna diri, (4) sarana ketenangan bagi diri untuk mengenal kesempatan baik, (5) sarana mendapatkan ide atas apa yang seharusnya dikerjakan saat ini dan hubungannya dengan apa yang dapat dikerjakan seterusnya, (6) sarana menolong apa yang harus disediakan pada setiap level baru dalam hidup.

(27)

2. Pengalaman Praktik Kerja. a. Pengertian Pengalaman.

Menurut Chalpin (2006) pengalaman adalah ilmu atau kapabilitas yang diperoleh. Pengalaman adalah ilmu atau kapabilitas sebagai dampak dari aktivitas yang telah dilakukan. Predikat berpengalaman muncul ketika telah mepunyai tahap penguasaan ilmu dan kapabilitas yang relevan dan memadai sesuai dengan bidang keahlian.

Dapat disimpulkan bahwa pengalaman adalah tingkat kemampuan berdasarkan bidang yang digeluti yang dapat diukur dari jangka waktu belajar serta tingkat pemahaman dan kapabilitas yang dimiliki.

b. Pengertian Praktik Kerja

Menurut Hamalik (2008) pengalaman terbagi atas 2 hal yakni (1) pengalaman langsung yang didapat dari keikutsertaan langsung dan malakukan secara langsung dan (2) pengalaman pengganti yang didapat dari observasi langsung melalui gambar, grafis, kata, dan simbol.

(28)

14

c. Manfaat Praktik Kerja

Keuntungan praktik kerja bagi mahasiswa menurut Djojonegoro (1998), yaitu :

(1) Hasil yang didapat akan lebih bermakna, karena setelah lulus akan mempunyai bekal keahlian untuk terjun ke lapangan kerja.

(2) Rentang waktu untuk mencapai kemampuan profesional menjadi lebih pendek karena setelah lulus tidak membutuhkan latihan tambahan untuk mencapai tingkat kemahiran siap pakai.

(3) Kemahiran yang diperoleh dapat meningkatkan rasa percaya diri. Menurut Hamalik (2008) bagi peserta, praktik kerja memberikan manfaat sebagai berikut:

(1) Mempersiapkan peluang untuk melatih kemampuan yang actual

dalam rangka belajar mengaplikasikan teori atau konsep yang telah dipelajari.

(2) Menyampaikan pengalaman untuk memecahkan berbagai masalah. (3) Menjembatani untuk terjun ke bidang tugas yang relevan.

3. Motivasi Kerja.

Pada dasarnya, motivasi merupakan bagaimana cara mendorong seseorang agar mau melakukan sesuatu dengan menyampaikan semua kemahiran dan keterampilan yang dimiliki untuk merealisasikan tujuan tertentu.

(29)

Motivasi mendasari semua perilaku individu, di mana ada suatu perilaku yang memiliki motivasi tinggi dan rendah. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa motivasi memiliki fungsi yang memengaruhi perilaku inidividu.

Menurut Hamalik (2008) motivasi adalah alterasi energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan dan anggapan untuk mencapai maksud.

Jadi, motivasi memasuki dunia kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan yang menggerakkan dan memberikan arah terhadap tingkah laku/aktifitas seseorang untuk mencapai tujuan, yaitu memasuki dunia kerja.

4. Prestasi Belajar.

Menurut Poerwodaminto (2002), belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan angka nilai. Menurut Muhibbin (2006) prestasi adalah tingkat keberhasilan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Keberhasilan dapat dilambangkan dengan nilai angka. Berdasarkan prestasi, dapat diketahui tingkat penguasaan baik materi maupun pembelajaran dengan praktik yang telah dikuasai.

(30)

16

5. Kecerdasan Spiritual.

Menurut Bulo (2002) kecerdasan spiritual adalah kecerdasan

manusia yang digunakan untuk “berhubungan” dengan Tuhan. Potensi

kecerdasan spiritual setiap orang sangat besar dan tidak dibatasi oleh faktor keturunan, lingkungan atau faktor lainnya.

Dikatakan bahwa kecerdasan spiritual yang tinggi membuat seseorang lebih terbuka untuk menambah pengalaman. Memiliki kehidupan kita sendiri untuk melihat kemampuan pribadi (Agustian, 2001).

Kecerdasan spiritual menjadikan manusia benar-benar utuh secara intelektual, emosi dan spiritual, serta dapat menjembatani diri sendiri dan orang lain hal ini dikarenakan kecerdasan spiritul membuat manusia lebih mengerti tentang siapa dirinya, makna semua bagi dirinya, bagaimana ia dapat memberikan tempat pada dalam dirinya ataupun pada orang lain dan makna makna tersebut pada akhirnya hal itu akan mendidik dan membentuk pribadi yang memiliki budi pekerti yang baik, beretika utuh dan mempraktikan dalam kehidupan sehari hari baik sosial, keluarga, maupun untuk menghadapi masalah.

B. Hipotesis

1. Pengalaman Praktik Kerja Terhadap Kesiapan Kerja.

(31)

telah didapat (Fitriyanto, 2006). Praktik kerja meliputi penggunaan sarana prasarana baru, memperoleh keterampilan baru dalam bekerja, memikul tanggung jawab lebih, memiliki jaringan profesional, dan memecahkan masalah manajemen di lapangan.

Penelitian yang dilakukan oleh Sulistyarini (2012) menunjukkan bahwa praktik kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja, yang membuktikan bahwa semakin banyak pengalaman praktik kerja yang dimiliki maka akan semakin tinggi kesiapan kerja dan sebaliknya.

Penelitian yang dilakukan oleh Prasetiani (2013) menunjukkan bahwa pengalaman praktik kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja..

Penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2015) menunjukkan bahwa pengaruh positif praktik kerja terhadap kesiapan kerja.

Namun dalam penelitian yang dilakukan oleh Wye (2012) menyajikan bukti kemungkinan ketidakcocokan persyaratan pekerjaan dan harapan antara pengusaha dan mahasiswa. Ditemukan juga bahwa urutan pengaruh kesiapan kerja mahasiswa adalah kinerja universitas dan kesiapan kerja mahasiswa itu sendiri.

Dari uraian diatas dan penjelasan-penjelasan sebelumnya, maka peneliti dapat menurunkan hipotesis sebagai berikut :

(32)

18

2. Motivasi Kerja Terhadap Kesiapan Kerja.

Ketut (1993) menyatakan bahwa aspek yang mempengaruhi kesiapan kerja adalah motivasi untuk memasuki dunia kerja. Menurut Siagian (2004), motivasi sebagai dasar bagi seseorang untuk mempersiapakan memasuki berbagai lingkungan.

Motivasi kerja merupakan stimulus yang menggerakkan dan memberikan arah terhadap tingkah laku atau aktifitas seseorang untuk mencapai tujuan yaitu memasuki dunia kerja. Dengan adanya motivasi tersebut maka seseorang akan berupaya untuk maju dan berusaha agar dirinya memiliki kesempatan kerja. Adanya motivasi kerja dapat menstimulasi untuk mendapatkan harapan kerja sesuai dengan bidang keahlian.

Penelitian yang dilakukan oleh Sirsa (2014) menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja menduduki peringkat 2 setelah variabel praktek kerja lapangan.

Penelitian yang dilakukan oleh Pranoto (2015) menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pengujian motivasi memasuki dunia kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat motivasi memasuki dunia kerja maka semakin tinggi juga tingkat kesiapan kerja.

(33)

H2 : Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja.

3. Prestasi Belajar Terhadap Kesiapan Kerja.

Prestasi belajar merupakan hasil pengukuran dari suatu proses belajar selama waktu tertentu yang berupa pengetahuan (Sukmadinata, 2009). Prestasi belajar dapat diketahui dari hasil belajar yang tercantum dalam angka atau nilai sehingga dapat membawa dampak pada kepercayaan diri dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan cita-cita atau masa depannya. Dalam hal ini, pengetahuan yang dimiliki baik yang memiliki prestasi tinggi cenderung lebih mantap dan percaya diri untuk dapat mewujudkan cita-cita atau masa depannya, sedangkan siswa yang berprestasi rendah cenderung kurang percaya diri terhadap apa yang akan dilakukannya dalam hal ini berkaitan dengan kesiapan kerja (Slameto, 2010).

Penelitian yang dilakukan oleh Widyatmoko (2014) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan prestasi belajar terhadap kesiapan kerja.

Penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2015) menunjukkan bahwa siswa yang memiliki prestasi belajar yang tinggi maka menunjukkan bahwa siswa tersebut mempunyai tingkat kesiapan kerja yang tinggi pula.

(34)

20

Dari uraian diatas dan penjelasan-penjelasan sebelumnya, maka peneliti dapat menurunkan hipotesis sebagai berikut :

H3 : Prestasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja

4. Kecerdasan Spiritual Terhadap Kesiapan Kerja.

Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk memposisikan tingkah laku dalam sudut pandang yang lebih luas. (Zohar dan Marshall, 2007). Kecerdasan spiritual adalah dasar untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif.

Menurut Rachmi (2010) kecerdasan spiritual mampu menjadi dorongan dalam mencapai tujuan karena adalah dasar untuk mendorong berfungsinya IQ dan EQ.

Dalam penelitian Maheshwari (2015) menunjukkan bahwa kecerdasan spiritual meningkatkan kemampuan individu dan kualitas seperti kreativitas, kebijaksanaan dan kesadaran diri yang memengaruhi kesiapan mahasiswa untuk bekerja.

Penelitian Pande (2015) menjelaskan bahwa kecerdasan spiritual memiliki pengaruh yang negatif terhadap kinerja alumni. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Trisnawati (2012), didalam penelitiannya dihasilkan bahwa tinggi rendahnya kecerdasan spiritual tidak memengaruhi seorang alumni itu cepat atau lama mendapatkan pekerjaan.

(35)

spiritual dan perilaku belajar berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

Dari uraian diatas dan penjelasan-penjelasan sebelumnya, maka peneliti dapat menurunkan hipotesis sebagai berikut :

H4 : Kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja.

C. Model Penelitian

Tahap pertama penelitian adalah menguji pengaruh pengalaman praktik kerja terhadap kesiapan kerja. Tahap kedua yaitu untuk menguji pengaruh motivasi kerja terhadap kesiapan kerja. Tahap ketiga yaitu untuk menguji pengaruh prestasi belajar terhadap kesiapan kerja. Tahap keempat yaitu untuk menguji pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kesiapan kerja.

GAMBAR 2.1. Model Penelitian Pengalaman Praktik Kerja (+)

Motivasi Kerja (+)

Prestasi Belajar (+)

Kecerdasan Spiritual (+)

Kesiapan Kerja H1

H2

H3

(36)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subyek dan Obyek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Akuntansi pada perguruan tinggi di Yogyakarta. Sedangkan sampel pada penelitian ini yaitu mahasiswa pada program studi Akuntansi terakreditasi A yang berlaku sampai tahun 2017 dan sedang atau telah menempuh program praktik kerja.

B. Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah data primer, dimana data tersebut didapat dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus yang berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data dengan metode angket (kuesioner). Sejumlah pertanyaan diajukan dan kemudian koresponden diminta menjawab sesuai dengan keadaan dan pendapat mereka.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu non probability sampling dengan menggunakan pendekatan purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut:

(37)

2. Program studi akuntansi non-pendidikan akreditasi A yang masih berlaku sampai tahun 2017

a. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN b. Universitas Atmajaya Yogyakarta c. Universitas Gadjah Mada

d. Universitas Islam Indonesia

e. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta f. Universitas Sanata Dharma

g. Universitas Teknologi Yogyakarta

3. Mahasiswa akuntansi pada jenjang strata 1 dan sudah atau sedang

mengikuti program praktik kerja pada bidang terkait.

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner.

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang dipakai untuk mendapatkan informasi (Arikunto, 2010). Kuesioner ini terdiri atas beberapa pernyataan yang dapat memberikan informasi mengenai pengalaman praktik kerja, motivasi kerja, prestasi belajar, kecerdasan spiritual dan kesiapan kerja.

(38)

24

sampai sangat negative. Untuk keperluan analisis kuantitatif dan menghindari jawaban ragu-ragu dari responden, maka Skala Likert yang digunakan dimodifikasi sehingga menjadi empat alternatif jawaban saja sehingga responden tinggal melingkari pada kolom jawaban yang sudah tersedia. Skor setiap alternatif jawaban yang diberikan oleh responden pada pernyataan positif (+) dan pernyataan negatif (-) sebagai berikut:

Tabel 3.1.

Skor Alternatif Jawaban Responden Alternatif Jawaban Skor

Sangat Setuju/Selalu 4

Setuju/Sering 3

Tidak Setuju/Jarang 2

Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah 1 2. Dokumentasi.

Menurut Arikunto (2010) yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah suatu cara yang dipakai untuk mengumpulkan data melalui bukti tertulis. Dokumentasi yang digunakan yaitu data mahasiswa yang sudah atau sedang praktik kerja dan masih terdaftar sebagai mahasiswa aktif.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Variabel Independen.

(39)

2009). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Pengalaman Praktik Kerja (X1), Motivasi Kerja (X2), Prestasi Belajar (X3), dan Kecerdasan Spiritual (X4).

a. Pengalaman Praktik Kerja (X1).

Pengalaman praktik kerja adalah kapabilitas yang muncul setelah mengikuti praktik kerja selama jangka waktu tertentu. Pengalaman praktik kerja mahasiswa dapat memantapkan hasil belajarnya, membentuk sikap serta menghayati dan mengenali lingkungan kerja. Praktik kerja dapat diukur dengan indikator tentang: tempat praktik kerja, bagian dan jangka waktu dan kuesioner yang diadopsi dari Sari (2012).

b. Motivasi Kerja (X2).

Motivasi kerja adalah sesuatu yang memunculkan antusiasme untuk memasuki dunia kerja. Dapat berasal dari dalam diri sendiri maupun dari luar diri. Alat ukur yang adalah dengan menggunakan kuesioner yang diambil dari Pranoto (2015). Instrumen dalam penelitian ini dikembangkan menurut Sukmadinata (2009), yang diukur dari pendapat responden dengan indikator tentang:

(1) Desakan

(40)

26

(2) Motif

Berupa harapan terhadap masa depan dan usaha untuk menggapai cita-cita.

(3) Kebutuhan

Terdorong untuk memenuhi kebutuhannya sendiri secara mandiri. (4) Keinginan

Adanya keinginan untuk bekerja. c. Prestasi Belajar (X3).

Penilaian terhadap keberhasilan studi mahasiswa bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi. Penilaian dilakukan melalui ujian atau teknik pengambilan informasi lain. Penghitungan hasil belajar adalah seperti berikut:

Tabel 3.2.

Perhitungan Hasil Belajar

IPK Peringkat Huruf Nilai Keterangan

4 A 85-100 Sangat baik

3 B 75-84 Baik

2 C 60-74 Sedang

1 D 50-59 Buruk

0 E <50 Sangat buruk

Sumber: Wikipedia

d. Kecerdasan Spiritual (X4).

(41)

digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner yang diambil dari Pande (2012), yaitu:

(1) Prinsip Ketuhanan

Melingkupi kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. (2) Kepercayaan yang Teguh.

Melingkupi bagaimana tugas dapat dikerjakan dengan waktu dan hasil yang sejalan.

(3) Berjiwa Kepemimpinan

Melingkupi prinsip yang sanggup menjadikan pemimpin. (4) Berjiwa Pembelajar

Melingkupi dorongan untuk terus belajar. (5) Berorientasi Masa Depan

Melingkupi penyesuaian tujuan hidup dari jangka pendek, jangka hingga jangka panjang.

(6) Prinsip Keteraturan

Melingkupi membangun rencana atau tujuan dengan jelas. 2. Variabel Dependen.

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2009). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kesiapan Kerja (Y).

(42)

28

responden dengan indikator tentang: (1) Memiliki evaluasi yang logis dan objektif, (2) Memiliki kapabilitas dan keinginan untuk bekerja sama, (3) Dapat mengontrol diri/emosi, (4) Mempunyai tingkah laku kritis, (5) Memiliki keberanian untuk menerima tanggung jawab secara individual, (6) Memiliki kapabilitas untuk adaptasi dengan lingkungan/perkembangan zaman, (7) Memiliki keinginan dan kemauan untuk maju dan mengikuti perkembangan di segala bidang, (8) Mampu mengorganisasi kegiatan, (9) dan Mampu memecahkan masalah.

F. Uji Kualitas Instrumen Data

Pengujian instrumen yang dilakukan oleh peneliti ini digunakan untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas atas data yang digunakan untuk menguji penelitian ini. Uji validitas dan reliabilitas ini akan memudahkan peneliti untuk memastikan bahwa data yang digunakan pada nantinya dapat dianalisis. Uji kualitas data ini berpedoman pada teori yang dituliskan oleh Nazaruddin dan Basuki (2016), sebagai berikut:

1. Uji Validitas

(43)

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian dilakukan untuk mengetahui data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang tepat, akurat dan memiliki tingkat konsistensi tinggi. Sama seperti uji validitas, uji reliabilitas ini akan membantu peneliti untuk menghindari data yang tidak dapat dianalisis pada saat proses pengolahan data. Penelitian ini menggunakan koefisien Cronbach’s Alpha. Jika nilai koefisien alpha >0,60 maka instrumen penelitian tersebut reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik ini dilakukan karena merupakan salah satu syarat untuk melakukan uji regresi berganda, agar menunjukkan hubungan yang valid dan tidak bias. Uji asumsi klasik ini berpedoman pada teori yang dituliskan oleh Nazaruddin dan Basuki (2016), sebagai berikut:

a. Uji Multikoliniearitas.

(44)

30

toleransi dan VIF sudah memenuhi kriteria tersebut maka data yang digunakan dalam penelitian terhindar dari multikoliniearitas.

b. Uji Heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas merupakan uji asumsi klasik yang mempunyai tujuan untuk melihat apakah data yang akan diuji regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila data yang digunakan dalam uji regresi memiliki kesamaan atau varian maka data tersebut terkena heteroskedastisitas. Deteksi terhadap terjadinya heteroskedastisitas dapat dilihat melalui Uji Glejser. Apabila nilai signifikansi variabel independen dari hasil Uji Glejser lebih dari signifikansi α = 0,05 maka

dapat disimpulkan model regresi terbebas dari heteroskedastisitas. Dan sebaliknya apabila signifikansi variabel independen dari hasil Uji

Glejser kurang dari α = 0,05 maka dapat disimpulkan terjadi

heteroskedastisitas. c. Uji Normalitas.

Uji normalitas pada uji asumsi klasik ini memiliki tujuan untuk memastikan bahwa data yang digunakan untuk uji regresi merupakan data yang berdistribusi normal. Uji normalitas menggunakan uji One-Sample Kolmogorov Smirnov (KS) dengan melihat hasil Asymp.Sig (2-tailed). Asumsi bahwa data residual berdistribusi normal apabila nilai

(45)

G. Uji Hipotesis

Pendekatan ini berpedoman pada teori yang dituliskan oleh Nazaruddin dan Basuki (2016), sebagai berikut:

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi data sehingga mudah dipahami dan diintepretasikan. Statistik deskriptif berfungsi mempelajari tata cara pengumpulan, pencatatan, penyusunan dan penyajian tata penelitian dalam bentuk tabel frekuensi atau grafik dan selanjutnya dilakukan pengukuran nilai-ilai statistiknya. Pada umumnya memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian utama dan data demografi responden.

2. Regresi Linier Berganda

Penelitian ini menggunakan model rumus regresi berganda karena variabel dependen dipengaruhi oleh lebih dari satu variabel independen. Rumus regresi berganda pada penelitian ini adalah :

Y = α + β PPK + β MK + β PB + β KS + e Keterangan :

Y = Kesiapan Kerja

α = Konstanta

β = Koefisien regresi linier X PPK = Pengalaman Praktik Kerja MK = Motivasi Kerja

PB = Prestasi Belajar KS = Kecerdasan Spiritual

(46)

32

3. Uji Nilai t

Uji t adalah pengujian atas masing-masing variabel independen untuk melihat apakah secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependennya atau tidak dengan menggunakan level signifikan 0,05 (α=5%). Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis nya adalah apabila

(47)

33 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian

Kuesioner penelitian dikirimkan kepada mahasiswa jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara (STIE YKPN), Universitas Atmajaya Yogyakarta (UAJY), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY). Kuesioner yang disebarkan sebanyak 120 eksemplar. Diisi oleh angkatan 2012, 2013 dan 2014. Kuesioner yang diisi sebanyak 120 eksemplar.Dari tabel 4.1 terlihat bahwa respon ratesebesar 100%. Jumlah tersebut sudah memenuhi syarat untuk pengolahan data.

TABEL 4.1

Rincian Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner

Keterangan Jumlah Data

Jumlah kuesioner yang dikirimkan 120

Jumlah kuesioner yang tidak kembali/tidak sampai 0

Jumlah kuesioner yang diterima 120

Jumlah kuesioner yang tidak dapat digunakan 0

(48)

34

B. Profil Responden 1. Jenis Kelamin

Gambaran umum mengenai profil responden keseluruhan dari jenis kelamin menunjukkan sebanyak 31 responden adalah laki-laki (25,83%) dan 89 responden adalah perempuan (74,17%).

TABEL 4.2

Profil Responden Keseluruhan dari Jenis Kelamin (N=120)

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-laki 31 25,83

Perempuan 89 74,17

Sumber: Data primer yang diolah 2017

Gambaran umum mengenai profil responden per universitas dari jenis kelamin menunjukkan dari STIE YKPN sebanyak 2 responden dari adalah laki-laki dan 18 responden adalah perempuan, dari UAJY sebanyak 4 responden dari adalah laki-laki dan 16 responden adalah perempuan, dari UGM sebanyak 8 responden dari adalah laki-laki dan 12 responden adalah perempuan, dari UII sebanyak 6 responden dari adalah laki-laki dan 14 responden adalah perempuan, dari UMY sebanyak 8 responden dari adalah laki-laki dan 12 responden adalah perempuan dan dari UTY sebanyak 2 responden dari adalah laki-laki dan 18 responden adalah perempuan.

TABEL 4.3

Profil Responden per Universitas dari Jenis Kelamin (N=120) Jenis

(49)

2. Tahun Angkatan

Gambaran umum mengenai profil responden keseluruhan dari tahun angkatan menunjukkan sebanyak 7 responden adalah angkatan 2012 (5,83%), 102 responden adalah angkatan 2013 (85%) dan 11 responden adalah angkatan 2014 (9,17%).

TABEL 4.4

Profil Responden keseluruhan dari Tahun Angkatan (N=120)

Tahun Angkatan Jumlah Persentase (%)

2012 7 5,83

2013 102 85

2014 11 9,17

Sumber: Data primer yang diolah 2017

(50)

36

TABEL 4.5

Profil Responden per Universitas dari Tahun Angkatan (N=120) Tahun

Sumber: Data primer yang diolah 2017 3. Indeks Prestasi Kumulatif

Gambaran umum mengenai profil responden keseluruhan dari indeks prestasi kumulatif menunjukkan sebanyak 0 responden memiliki indeks prestasi kumulatif sebesar <2,50 (0,00%), 1 responden memiliki indeks prestasi kumulatif antara2,50-3,00 (0,83%), 28 responden memiliki indeks prestasi kumulatif antara3,00-3,50 (23,33%) dan 91 responden memiliki indeks prestasi kumulatif antara 3,50-4,00 (75,83%).

TABEL 4.6

Profil Responden Keseluruhan dari Indeks Prestasi Kumulatif (N=120) Indeks Prestasi Kumulatif Jumlah Persentase (%)

<2,50 0 0,00

2,50-3,00 1 0,83

3,00-3,50 28 23,33

3,50-4,00 91 75,83

Sumber: Data primer yang diolah 2017

(51)

prestasi kumulatif menunjukkan sebanyak 4 responden memiliki indeks prestasi kumulatif antara 3,00-3,50 dan 16 responden memiliki indeks prestasi kumulatif antara 3,50-4,00; dari UGM indeks prestasi kumulatif menunjukkan sebanyak 6 responden memiliki indeks prestasi kumulatif antara 3,00-3,50 dan 14 responden memiliki indeks prestasi kumulatif antara 3,50-4,00; dari UII indeks prestasi kumulatif menunjukkan sebanyak 4 responden memiliki indeks prestasi kumulatif antara 3,00-3,50 dan 16 responden memiliki indeks prestasi kumulatif antara 3,50-4,00; dari UMY indeks prestasi kumulatif menunjukkan sebanyak 1 responden memiliki indeks prestasi kumulatif antara 2,50-3,00, 5 responden memiliki indeks prestasi kumulatif antara 3,00-3,50 dan 14 responden memiliki indeks prestasi kumulatif antara 3,50-4,00 dan dari UTY indeks prestasi kumulatif menunjukkan sebanyak 4 responden memiliki indeks prestasi kumulatif antara 3,00-3,50 dan 16 responden memiliki indeks prestasi kumulatif antara 3,50-4,00

TABEL 4.7

Profil Responden per Universitas dari IPK (N=120) IPK

Jumlah

STIE YKPN UAJY UGM UII UMY UTY

<2,50 0 0 0 0 0 0

2,50-3,00 0 0 0 0 1 0

3,00-3,50 5 4 6 4 5 4

3,50-4,00 15 16 14 16 14 16

(52)

38

4. Tempat Praktik Kerja

Gambaran umum mengenai profil responden keseluruhan dari tempat praktik kerja menunjukkan sebanyak 56 responden melakukan praktik kerja di Bank (46,67%), 2 responden melakukan praktik kerja di Badan Keuangan dan Aset Daerah (1,67%), 9 responden melakukan praktik kerja di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (7,5%), 10 responden melakukan praktik kerja di Kantor Akuntan Publik (8,33%), 1 responden melakukan praktik kerja di Koperasi (0,83%), 33 responden melakukan praktik kerja di Kantor Pelayanan Pajak (27,5%), 1 responden melakukan praktik kerja di Percetakan (0,83%), 1 responden melakukan praktik kerja di PT. Perta Arun Gas Jakarta (0,83%), 5 responden melakukan praktik kerja di PT.First Asia Capital (4,17%) dan 2 responden melakukan praktik kerja di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (1,67%).

TABEL 4.8

Profil Responden Keseluruhan dari Tempat Praktik Kerja (N=120) Tempat Praktik Kerja Jumlah Persentase

(%)

Bank 56 46,67

Badan Keuangan dan Aset Daerah 2 1,67

Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan 9 7,5

Kantor Akuntan Publik 10 8,33

Koperasi 1 0,83

Kantor Pelayanan Pajak 33 27,5

Percetakan 1 0,83

(53)

Lanjutan Tabel 4.8.

Tempat Praktik Kerja Jumlah Persentase (%)

PT. First Asia Capital 5 4,17

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian 2 1,67 Sumber: Data primer yang diolah 2017

(54)

40

melakukan praktik kerja di Koperasi, 4 responden melakukan praktik kerja di Kantor Pelayanan Pajak, 1 responden melakukan praktik kerja di Percetakan, 5 responden melakukan praktik kerja di PT. First Asia Capital dan 2responden melakukan praktik kerja di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian; dari UTY sebanyak 12 responden melakukan praktik kerja di Bank, 3 responden melakukan praktik kerja di Kantor Akuntan Publik dan 5 responden melakukan praktik kerja di Kantor Pelayanan Pajak

TABEL 4.9

Profil Responden per Universitas dari Tempat Praktik Kerja (N=120)

Tempat Praktik Kerja

(55)

5. Bagian Praktik Kerja

(56)

42

(1,67%), 1 responden melakukan praktik kerja pada bagian Ekstensifikasi (0,83%), 7 responden melakukan praktik kerja pada bagian Auditor Junior (5,83%) dan 13 responden melakukan praktik kerja pada bagian Teller

(10,83%).

TABEL 4.10

Profil Responden Keseluruhan dari Bagian Praktik Kerja (N=120) Bagian Praktik Kerja Jumlah Persentase (%)

Administrasi 5 4,17

Audit Internal & Admininistrasi Kredit 1 0,83

Bagian umum 12 10,00

Customer Service 6 5,00

Finance 1 0,83

Funding Officer 12 10,00

Human Resource Development 6 5,00

Input SPT 1 0,83

Pendapatan dan Pelaporan Keuangan 1 0,83

Pendataan wajib pajak 1 0,83

Rolling ke setiap bidang 8 6,67

Sekretariat 2 1,67

(57)

Lanjutan Tabel 4.10.

Bagian Praktik Kerja Jumlah Persentase (%)

Staf Auditor Junior 7 5,83

Teller 13 10,83

Sumber: Data primer yang diolah 2017

(58)

44

pada bagian Staf Auditor Junior dan 2 responden melakukan praktik kerja pada bagian Teller; dari UGM 1 responden melakukan praktik kerja pada bagian Administrasi, 2 responden melakukan praktik kerja pada Bagian Umum, 1 responden melakukan praktik kerja pada bagian Customer Service, 2 responden melakukan praktik kerja pada bagian Funding Officer,

(59)

pada bagian Teller; dari UMY 1 responden melakukan praktik kerja pada bagian Administrasi, 1 responden melakukan praktik kerja pada bagian Audit Internal & Admininistrasi Kredit, 1 responden melakukan praktik kerja pada Bagian Umum, 1 responden melakukan praktik kerja pada bagian Customer Service, 1 responden melakukan praktik kerja pada bagian

Finance, 1 responden melakukan praktik kerja pada bagian Funding Officer, 1 responden melakukan praktik kerja pada bagian Human Resource Development, 1 responden melakukan praktik kerja pada bagian Input SPT, 2 responden melakukan praktik kerja pada bagian Keuangan, 3 responden melakukan praktik kerja pada bagian Marketing, 2 responden melakukan praktik kerja pada bagian Operasional, 1 responden melakukan praktik kerja pada bagian Pendataan Wajib Pajak, 1 responden melakukan praktik kerja pada bagian Sekretariat, 1 responden melakukan praktik kerja pada bagian Seksi Ekstensifikasi, 2 responden melakukan praktik kerja pada bagian Teller; dari UTY 1 responden melakukan praktik kerja pada bagian Administrasi, 2 responden melakukan praktik kerja pada Bagian Umum, 1responden melakukan praktik kerja pada bagian Customer Service, 2responden melakukan praktik kerja pada bagian Funding Officer,

(60)

46

TABEL 4.11

Profil Responden per Universitas dari Bagian Praktik Kerja (N=120)

(61)

Lanjutan Tabel 4.11.

Sumber: Data primer yang diolah 2017 6. Lama Praktik Kerja

Gambaran umum mengenai profil responden keseluruhan dari lama praktik kerja menunjukkan sebanyak 18 responden melakukan praktik kerja selama <1 bulan (15%), 99 responden melakukan praktik kerja selama 1-2 bulan (82,5%),3 responden melakukan praktik kerja selama 2-3 bulan (2,5%), dan 0 responden melakukan praktik kerja selama >3 bulan (0,00%).

TABEL 4.12

Profil Responden Keseluruhan dari Lama Praktik Kerja (N=120)

Lama Praktik Kerja Jumlah Persentase (%)

<1 bulan 18 15

1-2 bulan 99 82,5

2-3 bulan 3 2,5

>3 bulan 0 0,00

Sumber: Data primer yang diolah 2017

(62)

48

praktik kerja selama 1-2 bulan;dari UAJY sebanyak 2 responden melakukan praktik kerja selama <1 bulan, 17 responden melakukan praktik kerja selama 1-2 bulan dan 1 responden melakukan praktik kerja selama 2-3 bulan; dari UGM sebanyak 20 responden melakukan praktik kerja selama 1-2 bulan; UII sebanyak 11 responden melakukan praktik kerja selama <1 bulan dan 9 responden melakukan praktik kerja selama 1-2 bulan; UMY sebanyak 2 responden melakukan praktik kerja selama <1 bulan dan 18 responden melakukan praktik kerja selama 1-2 bulan dan dari UTY sebanyak 18 responden melakukan praktik kerja selama 1-2 bulan dan 2 responden melakukan praktik kerja selama 2-3 bulan

TABEL 4.13

Profil Responden per Universitas dari Lama Praktik Kerja (N=120) Lama Praktik

Sumber: Data primer yang diolah 2017 C. Uji Statistik Deskriptif

(63)

TABEL 4.14 Uji Statistik Deskriptif

Variabel N Minimum Range Maksimum Rata-rata

Standar Deviasi

KK 120 50 22 72 63,44 0,486

PPK 120 23 29 52 43,13 0,519

MK 120 29 9 38 34,10 0,206

PB 120 2 2 4 3,75 0,041

KS 120 31 13 44 37,91 0,273

Sumber: Data primer yang diolah 2017

(64)

50

D. Uji Kualitas Instrumen Data

Uji validitas dan reliabilitas ini akan memudahkan peneliti untuk memastikan bahwa data yang digunakan pada nantinya dapat dianalisis. Uji kualitas data ini berpedoman pada teori yang dituliskan oleh Nazaruddin dan Basuki (2016), sebagai berikut:

1. Uji Validitas.

Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat factor loading antara butir-butir pertanyaan dengan total skor jawaban. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis faktor. Berdasarkan pengujian dengan SPSS for Windows versi15.0 diperoleh hasil sebagai berikut:

TABEL 4.15

Hasil Uji Validitas Kesiapan Kerja

Item Faktor Loading Cut Off Keterangan

(65)

Lanjutan Tabel 4.15

Item Faktor Loading Cut Off Keterangan

KK14 0,415 0,25 Valid

KK15 0,679 0,25 Valid

KK16 0,420 0,25 Valid

KK17 0,625 0,25 Valid

KK18 0,595 0,25 Valid

Sumber: Data primer yang diolah 2017

Berdasarkan tabel 4.15 hasil uji validitas menunjukkan bahwa butir pertanyaan 1 sampai dengan 18 memiliki faktor loading >cut off, dengan demikian seluruh item dalam kuesioner yaitu variabel kesiapan kerja seluruhnya valid.

TABEL 4.16

Hasil Uji Validitas Pengalaman Praktik Kerja

Item Faktor Loading Cut Off Keterangan

PPK1 0,548 0,25 Valid

(66)

52

Berdasarkan tabel 4.16 hasil uji validitas menunjukkan bahwa butir pertanyaan 1 sampai dengan 13 memiliki faktor loading >cut off, dengan demikian seluruh item dalam kuesioner yaitu variabel pengalaman praktik kerja seluruhnya valid.

TABEL 4.17

Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja

Item Faktor Loading Cut Off Keterangan

MK1 0,426 0,25 Valid

MK2 0,310 0,25 Valid

MK3 0,446 0,25 Valid

MK4 0,266 0,25 Valid

MK5 0,420 0,25 Valid

MK6 0,427 0,25 Valid

MK7 0,579 0,25 Valid

MK8 0,580 0,25 Valid

MK9 0,450 0,25 Valid

MK10 0,474 0,25 Valid

Sumber: Data primer yang diolah 2017

(67)

TABEL 4.18

Hasil Uji Validitas Kecerdasan Spiritual

Item Faktor Loading Cut Off Keterangan

KS1 0,706 0,25 Valid

Sumber: Data primer yang diolah 2017

Berdasarkan tabel 4.18 hasil uji validitas menunjukkan bahwa butir pertanyaan 1 sampai dengan 11 memiliki faktor loading >cut off, dengan demikian seluruh item dalam kuesioner yaitu variabel kecerdasan spiritual seluruhnya valid.

2. Uji Reabilitas.

(68)

54

instrumen penelitian tersebut handal atau reliabel.Paparan hasil uji reliabilitas pada masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.19.

TABEL 4.19

Sumber: Data primer yang diolah 2017

Berdasarkan tabel 4.19 hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa variabel kesiapan kerja memiliki koefisien korelasi cronbach’s

alpha0,743, variabel pengalaman praktik kerja memiliki koefisien korelasi

cronbach’s alpha 0,756, variabel motivasi kerja memiliki koefisien

korelasi cronbach’s alpha 0,643, variabel kecerdasan spiritual memiliki koefisien korelasi cronbach’s alpha 0,727. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena nilai

cronbach’s alpha>60.

E. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Heteroskedastisitas.

(69)

dengan menggunakan Uji Glejser yang dilihat dari nilai signifikansi diatas tingkat kepercayaan 5% (0,05). Berikut hasil uji heteroskedastisitas:

TABEL 4.20

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Sig Standar Keterangan

PPK 0,927 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas MK 0,061 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas PB 0,447 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas KS 0,915 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: Data primer yang diolah 2017

Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui bahwa nilai sig pada masing-masing variabel independen lebih dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada masing-masing variabel independen tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Uji Multikolinearitas.

(70)

56

TABEL 4.21 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Nilai

Tolerance

Cut Off VIF Cut Off Keterangan

PPK 0,650 0,01 1,539 10 Bebas

Multikolinearitas

MK 0,855 0,01 1,169 10 Bebas

Multikolinearitas

PB 0,910 0,01 1,099 10 Bebas

Multikolinearitas

KS 0,763 0,01 1,311 10 Bebas

Multikolinearitas Sumber: Data primer yang diolah 2017

Berdasarkan tabel 4.21 dapat diketahui bahwa nilai tolerance pada masing-masing variabel independen lebih dari 0,01 dan nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada masing-masing variabel independen tidak terjadi multikolinearitas.

3. Uji Normalitas.

(71)

TABEL 4.22 Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data primer yang diolah 2017

Berdasarkan tabel 4.22 dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed)yaitu sebesar 0,068 > α (0,05), karena nilai sig lebih besar dari

alpha (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

F. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) 1. Uji Regresi Berganda.

Analisis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil regresi berganda dapat dilihat dari tabel 4.23:

(72)

58

TABEL 4.23 Hasil Uji Regresi Berganda

Sumber: Data primer yang diolah 2017

Tabel 4.23 menunjukkan besarnya nilai konstanta masing-masing variabel sehingga penelitian ini menghasilkan persamaan sebagai berikut: KK = 11.710 + 0,509PPK + 0,482MK - 0,335PB + 0,386KS

a. Konstanta sebesar 11.710 artinya apabila konstanta (nol) maka

kesiapan kerja mahasiswa akan naik sebesar 11.710.

b. Koefisien regresi pengalaman praktik kerja (PPK) sebesar 0,509. Jika pengalaman praktik kerja ditingkatkan 1 satuan maka dapat meningkatkan kesiapan kerja sebesar 0,509.

c. Koefisien regresi motivasi kerja (MK) sebesar 0,482. Jika motivasi kerja ditingkatkan 1 satuan maka dapat meningkatkan kesiapan kerja sebesar 0,482.

d. Koefisien regresi prestasi belajar (PB) sebesar -0,335. Jika prestasi

belajar ditingkatkan 1 satuan maka dapat meningkatkan kesiapan kerja sebesar -0,335.

Coefficientsa

11.710 6.190 1.892 .061

.509 .070 .542 7.285 .000

.482 .153 .204 3.153 .002

-.335 .738 -.028 -.453 .651

.386 .123 .216 3.148 .002

(73)

e. Koefisien regresi kecerdasan spiritual (KS) sebesar 0,386. Jika kecerdasan spiritual kerja ditingkatkan 1 satuan maka dapat meningkatkan kesiapan kerja sebesar 0,386.

2. Hasil Pengujian H .

Hipotesis pertama menyatakan bahwa “pengalaman praktik kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja”. Untuk membuktikan hipotesis pertama dapat dilihat pada Tabel 4.23. Hasil pengujian H pada tabel 4.23 menunjukkan bahwa koefisien regresi bernilai positif 0,509 dengan nilai sig(0,000)<∝ (0,05). Dari data tersebut diperoleh hasil bahwa nilai sig menunjukkan hasil yang signifikan dan koefisien regresi menunjukkan arah positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengalaman praktik kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja yang artinya hipotesis pertama terdukung.

3. Hasil Pengujian H .

(74)

60

4. Hasil Pengujian H .

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa “prestasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja”. Untuk membuktikan hipotesis pertama dapat dilihat pada Tabel 4.23. Hasil pengujian H pada Tabel 4.23 menunjukkan bahwa koefisien regresi bernilai negatif 0,335 dengan nilai sig (0,651)>∝ (0,05). Dari data tersebut diperoleh hasil bahwa nilai sig menunjukkan hasil yang tidak signifikan dan koefisien regresi menunjukkan arah negatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kesiapan kerja yang artinya hipotesis ketiga tidak terdukung.

5. Hasil Pengujian H .

Hipotesis keempat menyatakan bahwa “kecerdasan spiritual

(75)

6. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adj. � )

Pengujian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini, dilihat dari besarnya nilai koefisien determinasi (Adj. � ). Hasil uji koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

TABEL 4.24

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber: Data primer yang diolah 2017

Berdasarkan Tabel 4.18 menunjukkan bahwa besaran nilai koefisien determinasi sebesar 0,543 yang artinya bahwa 54,3% variabel kesiapan kerja mahasiswa dapat dijelaskan oleh variabel pengalaman praktik kerja, motivasi kerja, prestasi belajar dan kecerdasan spiritual.. Sedangkan sisanya 45,7% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

G. Pembahasan

1. Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja terhadap Kesiapan Kerja.

Hasil pengujian hipotesis diatas ditemukan bukti yang menunjukkan bahwa pengalaman praktik kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja. Praktik kerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam lembaga terkait yang memiliki cara khusus dalam pelaksanannya dan mempunyai maksud untuk menambah kemampuan

(76)

62

dalam mengaplikasikan teori yang telah didapat (Fitriyanto, 2006). Output

yang didapat dari pengalaman praktik kerja adalah pengalaman yang langsung dialami melalui partisipasi langsung serta melalui observasi secara langsung di dunia kerja. Pengalaman merupakan pengetahuan atau keterampilan yang sudah diketahui dandikuasai seseorang sebagai akibat perbuatan atau pekerjaan yang telahdilakukan sebelumnya selama jangka waktu tertentu(Fitriyanto, 2006). Jadi, seseorang barudapat dikatakan berpengalaman jika memiliki tingkat penguasaan danketerampilan yang banyak serta sesuai dengan bidang pekerjaannya. Ketika pengalaman kerja mahasiswa tinggi maka kesiapan kerja yang dimiliki juga akan baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sulistyarini (2012), Prasetiani (2013) dan Handayani (2015).

2. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kesiapan Kerja.

(77)

lingkungan baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat dan kebutuhan baik kebutuhan fisiologis dan penghormatan atas diri. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sulistyarini (2012) dan Pranoto (2015) berdasarkan hasil analisis data Motivasi Kerjaberpengaruh positif dan signifikan terhadap Kesiapan Kerja.

3. Pengaruh Prestasi Belajar terhadap Kesiapan Kerja.

(78)

64

4. PengaruhKecerdasan Spiritual terhadap Kesiapan Kerja.

(79)

65 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pengaruh pengalaman praktik kerja, motivasi kerja, prestasi belajar dan kecerdasan spiritual terhadap kesiapan kerja, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil pengujian pengalaman praktik kerja terhadap kesiapan kerja

dapat dikatakan hipotesis terdukung. Artinya, semakin banyak pengalaman kerja yang dimiliki mahasiswa maka akan meningkatkan kesiapan kerja begitu pula sebaliknya jika semakin sedikit pengalaman kerja yang dimiliki mahasiswa maka akan kesiapan kerja akan rendah.

2. Dari hasil pengujian motivasi kerja terhadap kesiapan kerja dapat dikatakan

hipotesis terdukung. Artinya, ada keinginan mahasiswa untuk bekerja setelah lulus yang berarti motivasi kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja.

3. Dari hasil pengujian prestasi belajar terhadap kesiapan kerja dapat dikatakan hipotesis tidak terdukung. Artinya, prestasi belajar memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap kesiapan kerja.

4. Dari hasil pengujian kecerdasan spiritual terhadap kesiapan kerja dapat

(80)

66

sebaliknya rendah tingkat kecerdasan spiritual yang dimiliki maka akan tingkat kesiapan kerja juga rendah.

B. Implikasi

Berbagai temuan dalam penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh penyelenggara pendidikan, akademisi maupun mahasiswa. Adapun implikasi dari penelitian ini dalam berbagai bidang adalah:

1. Dengan pengalaman praktik kerja yang berpengaruh terhadap kesiapan

kerja maka hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi penyelenggara pendidikan baik institusi maupun akademisi untuk membentuk sumber daya mahasiswa yang lebih berbobot.

2. Motivasi kerja, pengalaman praktik kerja dan kecerdasan spiritual yang berpengaruh positif dan signifikan dapat menjadi masukan bagi mahasiswa guna memperkaya diri dan menambah kualitas.

3. Telah teruji bahwa prestasi belajar tidak berpengaruh terhadap kesiapan

(81)

C. Saran

Saran bagi peneliti selanjutnya adalah:

1. Penelitian ini membahas tentang kesiapan kerja yang melibatkan empat

variabel independen, yaitu pengalaman praktik kerja, motivasi kerja, prestasi belajar dan kecerdasan spiritual. Bagi peneliti selanjutnya hendaknyamemperhatikan variabel lain yang dapat mempengaruhi kesiapan kerja,karena pengalaman praktik kerja, motivasi kerja, prestasi belajar dan kecerdasan spiritual hanya berpengaruh 54,3%. Beberapa variabel lain yang dapatmempengaruhi Kesiapan kerja diantaranya Informasi Dunia Kerja, Bimbingan Karier, Keterampilan dan sebagainya. 2. Metode pengambilan data sebaiknya dilengkapi dengan metode observasi

dan wawancara untuk mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh dari partisipan penelitian.

3. Jumlah sampel diperbanyak agar lebih mewakili populasi. Misalnya dengan menambah jumlah partisipan penelitian pada setiap universitas atau penambahan universitas sebagai populasi penelitian.

Gambar

GAMBAR 2.1.
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
TABEL 4.1 Rincian Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Emisi adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk dan/atau dimasukkannya ke dalam udara ambien yang mempunyai

Simbol-simbol atau lambang-lambang material, seperti pakaian seragam, ruang kantor dan lain-lain atribut fisik yang dapat diamati merupakan unsur penting budaya

Adapun hasil dari penelitian ini yaitu: (1) perbuatan yang dikualifikasikan sebagai penyalahgunaan dokumen angkutan hasil hutan kayu yang diterbitkan oleh pejabat

PROSES BERPIKIR SISWA BERDASARKAN TEORI BRUNER DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI KESEBANGUNAN DI KELAS IX-A MTs MIFTAHUL HUDA. BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN

Tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimalkan kemakmuran bagi pemegang sahamnya. Modal kerja merupakan bagian dari sumber daya yang dapat berdampak langsung

Dan itu karena Alkitab menunujukkan kepada kita Yesus Kristus, Pencipta kita dan Penebus, dan di dalam Dia kita telah diberikan janji perubahan hidup ajaib.” 23 Ada harapan,

Lingkungan kerja dan kepuasan kerja karyawan sangat berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas, selain itu juga berpengaruh dalam hal penyelesaian pekerjaan yang menjadi

Deskripsi data hasil penelitian dan pembahasan tentang Persepsi Guru TentangBudaya Sekolah pada SMA Negeri di Kabupaten Lima Puluh Kotadengan indikator kepercayaan memperoleh