• Tidak ada hasil yang ditemukan

Psikologi Pendidikan Observasi Motivasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Psikologi Pendidikan Observasi Motivasi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi belajar pada siswa SMA kelas III menjelang Ujian Nasional serta faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar.

LANDASAN TEORI A. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif (Sardiman, 2005).

Dalyono (2005) memaparkan bahwa motivasi adalah daya penggerak atau pendorong pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar.

Menurut Purwanto (2007) motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive). Tujuan adalah yang membatasi atau menentukan tingkah laku organisme itu. Pendapat lain, juga mengatakan bahwa motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan dengan pencapaian yang maksimal (Soeharto dkk, 2003).

Dengan demikian, motivasi dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan untuk terjadinya percepatan dalam mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran secara khusus.

2. Pengertian Belajar

Belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya respon utama, dengan sarat bahwa perubahan atau munculnya tingkah laku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya perubahan sementara oleh suatu hal (Nasution, dkk 1992).

Belajar adalah suatu proses yamg ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan dalam diri seseorang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilan dan

(2)

kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu (Sudjana, 2002).

Djamarah (1991) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu aktifitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Sedangkan, menurut Slameto (2003) belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat sesuatu yang ingin diketahui dari bahan yang dipelajari, sehingga adanya perubahan dalam diri seseorang baik itu pengetahuan, keterampilan, maupun sikap dan tingkah lakunya.

3. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan komponen yang sangat penting dalam melakukan suatu kegiatan, karena dapat memberikan dorongan dan mengarahkan prilaku seseorang. Dengan kata lain motivasi merupakan syarat mutlak untuk belajar dan mempengaruhi aktivitas yang dipilih, serta intensitas keterlibatan siswa dalam suatu aktivitas (Gage & Berliner, 1992).

Winkel (1996) mengemukakan bahwa motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan.

Menurut Sardiman (1986) motivasi belajar ialah faktor psikis yang bersifat non intelektual dan peranannya yang psikis, yaitu menumbuhkan gairah, merasa senang, semangat dalam belajar, yang pada gilirannya dapat meningkatkan perolehan belajar.

Sedangkan menurut Dimyati dan Modjiono (2002) motivasi belajar adalah kekuatan mental yang mendorong aktivitas belajar. Dan Djamarah (2002) menyatakan bahwa motivasi belajar adalah sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar.

(3)

4. Aspek-aspek Motivasi Belajar

Menurut Frandsen (dalam Suryabrata, 2002), ada beberapa aspek yang memotivasi belajar seseorang, yaitu:

a. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.

Sifat ingin tahu mendorong seseorang untuk belajar, sehingga setelah mereka mengetahui segala hal yang sebelumnya tidak diketahui, maka akan menimbulkan kepuasan tersenditi pada dirinya.

b. Adanya sifat kreatif.

Manusia terus menciptakan sesuatu yang baru karena adanya dorongan untuk lebih maju dan lebih baik dalam kehidupannya.

c. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati.

Jika seseorang mendapatkan hasil yang baik dalam belajar, maka orang-orang disekelilingnya akan memberikan penghargaan. Berupa pujian, hadiah, dan bentuk-bentuk rasa sampai yang lain.

d. Adanya keinginan untuk memperbaiki kesalahan.

Suatu kegagalan dapat menjadikan seseorang merasa kecewa dan depresi atau sebaliknya dapat menimbulkan motivasi baru agar berusaha lebih baik lagi. Usaha untuk mencapai lebih baik tersebut dapat diwujudkan dengan kerja sama dengan orang lain (kooperasi) ataupun bersaing dengan orang lain (kompetisi).

e. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman.

Bilamana seseorang menguasai pelajaran dengan baik, maka seseorang tidak akan merasa khawatir bila mengahadapi ujian karena merasa yakin akan menghadapinya dengan baik. Hal ini secara otomatis dapat menimbulkan rasa aman dalam dirinya.

f. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir belajar.

Suatu perbuatan yang dilakukan dengan baik pasti akan mendapatkan ganjaran yang baik pula, sebaliknya bila dilakukan dengan kurang sungguh-sungguh, maka hasilnya pun kurang baik dan bahkan mendapat hukuman.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Gage & Berliner (1992) menyatakan bahwa motivasi belajar berkaitan dengan faktor-faktor internal, seperti faktor-faktor personal dan faktor-faktor lingkungan.

(4)

b. Faktor lingkungan mencakup tingkat sekolah dan situasi lingkungan untuk belajar. Faktor lingkungan ini mempengaruhi dorongan prilaku.

Apabila faktor personal dan faktor lingkungan bekerja dengan baik dalam diri seseorang untuk mengarahkan prilaku mencapai tujuan yang sama, maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut memiliki motivasi yang tinggi.

B. Ujian Nasional 1. Pengertian Ujian Nasional

Ujian merupakan pemeriksaan atau menguji murid dalam bidang tertentu, bisa juga sebagai menguji mutu kemampuan seseorang melalui tes. Banyak murid yang memperlihatkan rasa kecemasan dalam menghadapi ujian. Dan ciri-cirinya berkeringat, kurang konsentrasi, tidak bisa membaca soal dengan baik. (Pramono, 2000).

Dalam menghadapi ujian, murid biasanya terlebih dahulu mempelajari bahan ujian, sehingga murid dapat mengerjakan ujian. melihat jadwal dan tempat diselenggarakannya ujian agar murid lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian. Dampak sebelum ujian perasaan murid gelisah, takut, cemas yang dapat membuat murid tidak fokus dalam mengerjakan ujian (Wiramihardja, 2005).

2. Ketentuan Mengikuti Ujian Akhir

Menurut Wirakartakumsuma (2011) ada beberapa ketentuan untuk mengikuti Ujian Nasional, antara lain:

a. Syarat-syarat peserta Ujian Nasional

1. Peserta didik yang belajar pada tahun berakhir di satuan pendidikan berhak mengikuti UN

2. Peserta didik memiliki rapor semester satu tahun terakhir khusus peserta didik SMK yang telah menyelesaikan proses pembelajaran untuk mata pelajaran yang diujikan secara nasional dapat mengikuti UN

3. Peserta didik yang memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara

4. Peserta UN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti UN di satuan pendidikannya

(5)

6. Peserta UN yang belum lulus UN Sekolah dan telah mengikuti UN Paket B/Wusta, program Paket C, dan program Paket C Kejuruan, serta dinyatakan lulus, dilarang mengikuti UN Sekolah

b. Hal yang harus dipersiapkan dalam menghadapi Ujian Nasional 1. Menjaga kesehatan

2. Mengikuti program pembelajaran di sekolah dengan baik 3. Mempersiapkan diri dengan banyak berlatih dengan soal

4. Membuat jadwal belajar mulai sekarang dan fokuslah pada satu hal 5. Belajar kelompok, bahas soal saling bantu

6. Menciptakan suasan belajar yang menyenangkan 7. Berdoa dan minta doa restu dari kedua orang tua 8. Jangan lupa saran sebelum mengerjakan soal

9. Memanfaatkan moment sesaat sebelum ujian untuk mereview materi ujian 10. Mengumpulkan referensi materi ujian

c. Materi Ujian Nasional

1. Untuk SMA Program IPA: bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, fisika, kimia, biologi.

2. Untuk SMA Program IPS: bahasa Indonesia, bahasa Ingrris, matematika, ekonomi, sosiologi, geografi.

3. Untuk SMA Program Bahasa: bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, sastra Indonesia, antropologi.

d. Penyelenggara Ujian Nasional 1. Penyelenggara UN tingkat pusat 2. Penyelenggara UN tingkat provinsi 3. Penyelenggara UN kabupaten/kota

(6)

PEDOMAN OBSERVASI

Alamat : Perumahan Cimanggu Permai. Blok C.19. RT 01/08. Bogor Barat II. Pelaksanaan Observasi

Hari, Tanggal : Jum’at - Sabtu, 22 - 23 November 2014 Waktu : 18.00 - 06.40 WIB

Tempat : Rumah subjek III. Observasi Terhadap Subjek

A. Gambaran penampilan B. Tingkah laku

C. Setting tempat pada saat observasi IV. Hal-hal yang Diamati

A. Ciri-ciri Disiplin Kerja Subjek

No

1. Sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki 2. Sifat kreatif Subjek mahir dalam

(7)

menggambar meningkat dari waktu ke

Referensi

Dokumen terkait

Analisis regresi logistik ganda dilakukan dengan memperhitungkan variabel usia, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, dan lama menggunakan MDI sehingga didapatkan hasil

Penelitian yang dilakukan oleh Rahadyan Probo Tranggono (2008) dengan judul pengaruh komitmen organisasional dan profesional terhadap kepuasan kerja auditor dengan

Selain pelayanan yang terjadi di dalam toko pada saat konsumen berkunjung, bentuk pelayanan lain yang lebih khusus dapat menjadi pilihan bagi pengelola toko

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Bank Pundi Indonesia Tbk tahun 2006-2011 yang terdiri dari laporan laba

Dengan demikian berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang kemudian hasilnya akan dituangkan dalam bentuk

Pengukuran kinerja perusahaan dengan metode balanced scorecard pada perspektif finansial menunjukkan perusahaan telah dapat mencapai target keuangannya di dalam tahap bisnis

Setelah mikrokontroller menerima input dari sensor maka akan langsung diolah sesuai dengan program yang sudah ada di dalam mikrokontroler tersebut, kemudian

Sesuai dengan Schiffman & Kanuk (2008, p.547) yang menyatakan bahwa keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif, artinya dengan