• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Ekonomi Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Ekonomi Indonesia"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH DAN

SISTEM EKONOMI INDONESIA

(2)

kondisi fisik (termasuk iklim)

Lokasi geografi

Jumlah dan kualitas SDM

Jumlah dan Kualitas SDA

Kondisi awal ekonomi, sosial dan budaya

Sistem politik

Peran pemerintah

perkembangan teknologi

kondisi perekonomian dan politik dunia

keamanan global

FAKTOR INTERNAL (DOMESTIK)

(3)

Kondisi perekonomian negara-negara

berkembang (LDCs) tidak dapat dipisahkan dari :

 sistem perekonomian atau orientasi

pembangunan ekonomi yang diterapkan

Pembangunan infrastruktur fisik dan sosial (seperti pendidikan dan kesehatan) yang dilakukan

Tingkat pembangunan yang telah dicapai pada masa lampau yakni pada zaman penjajahan

(4)
(5)
(6)

(1) PEMERINTAHAN ORLA

(1945

1965)

• Banyak kondisi politik dan keamanan yang tidak stabil mempengaruhi kondisi

perekonomian:

– Tekanan dari Belanda masih ada

– Pemberontakan di daerah-daerah marak

(7)

Ilustrasi buruknya perekonomian masa

Orde Lama :

1951 – 1958 Sempat mengalami pertumbuhan rata-rata 7%

1958 – 1966 Pertumbuhan turun drastis rata-rata 1,9%

1965 – 1966 Mengalami stagflansi

1955 – 1965 -Jumlah pendapatan rata-rata 151 juta rupiah - Jumlah pengeluaran rata-rata 359 juta rupiah

1955 Defisit anggaran 14%

(8)

Dinamika Perekonomian Indonesia

(1945

1965) :

• Dari perkembangan Politiknya masa ini dibagi-bagi 3 (tiga) periode (Dumairy: 1996)

– Periode 1945 – 1950

– Periode 1950 – 1959 : Demokrasi terpimpin / liberal

(9)

Periode 1945 - 1950

Demokrasi Parlementer /

Liberal

Demokrasi Terpimpin

Struktur ekonomi masih peninggalan zaman

kolonialisasi

Masa peralihan struktur ekonomi: nasionalisasi perusahan-perusahan Belanda

Perubahan struktur

ekonomi semakin dekat dengan pemikiran

(10)

• Konsentrasi ekonomi pemerintahan ditujukan

pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan

• 1966 – 1970, upaya-upaya pemulihan stabilitas

ekonomi, sosial dan politik terutama rehabilitasi

ekonomi

• 1969, Repelita I (Rencana Pembangunan lima

tahun pertama) tujuan utama: membuat

Indonesia menjadi swasembada.

Dampak awal cukup mengagumkan, laju pertumbuhan ekonomi rata-rata 7% an (1969 – 1990)

(11)

• 1980-an :

– Perubahan sistem perekonomian dari sentralisasi (1970-an) menjadi desentralisasi

– Sektor swasta semakin besar – PMA berdatangan

• Pada tingkat mikro: Pembangunan tidak terlalu berhasil

(12)

PERBEDAAN ORLA & ORBA:

ORLA

(1945 – 1965)

ORBA (1966 – 1996) Orientasi Kebijakan

Ekonomi

Kebijakan ekonomi tertutup orientasi sosialis/ komunis

Ekonomi terbuka orientasi kapitalis

Kemauan Politik (Political will)

Kondisi baru merdeka, emosi nasionalisme sangat tinggi, keinginan terlihat lebih unggul dimata bangsa asing, sehingga proyek mercu suar sangat marak

Kemauan politik kuat untuk membangun ekonomi dan membuka ruang yang besar bagi modal asing

Stabilitas Politik & Ekonomi

(13)

ORLA

(1945 – 1965)

ORBA (1966 – 1996)

Sumber Daya Manusia

Kualitas SDM yang baik sangat terbatas

Lebih baik dengan meningkatnya

presentasi masyarakat yang sekolah

Kondisi Politik Dunia

Situasi dunia yang baru selesai Perang Dunia II berpengaruh negatif

(14)

• Pada tahun 1997 terjadi krisis nilai tukar Baht terhadap Dollar di Thailand. Peristiwa ini kemudian menyeret

situasi krisis keuangan Asia termasuk krisis yang melanda keuangan Indonesia.

• Indonesia kemudian meminta bantuan IMF, namun situasi semakin buruk dengan melemahnya nilai

rupiah.

• Krisis di Indonesia kemudian meluas kepada masalah tidak hanya moneter, tapi juga politik dan keamanan. Krisis ini berujung dengan berakhirnya rezim Orba

sebagai tuntutan reformasi.

(15)

• 1999 : Abdurahman Wahid (Gus Dur) terpilih sebagai presiden

• Diawal kepemimpinannya kepercayaan investor mulai membaik

• 2000, kondisi mulai stabil, dilihat dari:

– laju pertumbuhan hampir 5 % – Laju inflansi rendah

– Suku Bunga Bank Indonesia (SBI) rendah

(16)

• Gejolak politik dalam negeri meningkat:

– Pertentangan dengan elit politik

– Hubungan dengan IMF memburuk

– Kabinet tidak menunjukkan kinerja yang optimal

– Dituding tidak adanya sense of crisis

• 2001, indikator ekonomi memburuk:

– IHSG : memperlihatkan tren negatif (merosot 300 poin)

– Kurs Rupiah Rp 2000  menjadi Rp 7.000, bahkan tahun 2001 mencapai Rp 10.000

– Cadangan devisa menurun dari US$ 29 Milyar menjadi 28,87 Milyar US$

(17)
(18)

DEFINISI :

(19)

• Kyoko Sheridan (1998) : Sistem Ekonomi adalah cara manusia melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan kepuasan pribadinya.

(20)

ELEMEN-ELEMEN PENTING DARI

SISTEM EKONOMI

1. Lembaga-lembaga /pranata-pranata ekonomi 2. Sumber daya ekonomi

3. Faktor-faktor produksi 4. Lingkungan ekonomi

5. Organisasi dan manajemen

(21)

Pertimbangan-pertimbangan memilih

sistem ekonomi, dipengaruhi oleh :

• Menurut SANUSI :

1) Sumber sejarah/kultur/tradisi, cita-cita, keinginan dan sikap masyarakat.

2) SDA termasuk iklim

3) Filsafat yang dimiliki dan dibela oleh sebagian besar masyarakat

4) Teorisasi yang dilakukan oleh masyarakat pada masa lalu dan sekarang mengenai tujuan/ sasaran yang dipilih

(22)

• Menurut LEMHANAS : 1) Falsafah dan ideologinya

2) Akumulasi ilmu pengetahuan yang dimiliki masyarakat

3) Karakteristik demografinya

4) Nilai-nilai moral dan adat masyarakat 5) Nilai estetika, norma serta kebudayaan

masyarakatnya.

6) Sistem hukum nasional 7) Sistem politik

(23)
(24)

Sistem

ekonomi yang

umum di dunia

KAPITALIS

SOSIALIS

(25)

Adalah suatu sistem dimana

kekayaan yang produktif terutama dimiliki secara pribadi dan produksi

(26)

Asas-asas yang menjadi ciri sistem

ekonomi kapitalis :

1) Hak milik pribadi

2) Kebebasan berusaha dan kebebasan memilih

3) Motif kepentingan diri sendiri 4) Persaingan

(27)

Adalah kebalikan dari kapitalis, dimana pasar justru dikendalikan melalui perencanaan berpusat. Adanya berbagai distorsi dalam mekanisme pasar, menut aktifyebabkan tidak mungkin bekerja secara efesien: oleh karena itu

(28)

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Sosialis/

Sistem Pasar Sosial

1) Ada kebebasan individu sekaligus kebijaksanaan perlindungan usaha.

2) Prinsip-prinsip kemerataan sosial menjadi tekad warga negara

3) Kebijaksanaan siklus bisnis dan kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi

4) Kebijaksanaan pertumbuhan menciptakan kerangka hukum dan prasarana (sosial) yang terkait dengan pembangunan

5) Kebijaksanaan strktural

(29)

Adalah sistem ekonomi yang mengandung beberapa elemen dari sistem kapitalis dan

ekonomi sosialis, dimana kekuasaan serta kebebasan berjalan secara bersamaan

(30)

SISTEM EKONOMI PANCASILA:

RELEVANSI PLATFORM EKONOMI PANCASILA MENUJU PENGUATAN

PERAN EKONOMI RAKYAT

Oleh: Dewi Triwahyuni

(31)

A. Landasan Sistem Ekonomi

Indonesia

Pancasila sebagai ideologi nasional membawa keharusan untuk dijadikan dasar atau

(32)

Maka sistem ekonomi Indonesia adalah

sistem ekonomi yang berorientasi kepada:

1. Ketuhanan YME, yaitu berlakunya etika dan moral agama, bukan Materialism.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, yaitu tidak mengenal pemerasan atau eksploitasi,

3. Persatuan Indonesia, yaitu berlakunya kebersamaan, asas

kekeluargaan, sosionalisme, dan sosio-demokrasi dalam ekonomi, 4. Kerakyatan, yakni mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat dan

hajat hidup orang banyak,

(33)
(34)

Ekonomi Pancasila sebagai Sistem Ekonomi

yang berplatform (Prof. Mubyarto: 1981):

Moral agama

Moral kemerataan sosial

Moral nasionalisme ekonomi

Moral kerakyatan

(35)

Masih relevankah platform Pancasila

dengan kondisi sosial-ekonomi saat ini?

Relevansi tersebut dapat dideteksi melalui

3 (tiga) konteks, yaitu:

1. Cita-cita ideal pendiri bangsa

2. Praktek ekonomi rakyat

3. Praktek ekonomi aktual (berwatak liberal,

(36)

Platform Pertama: Moral Agama

Artinya pembangunan ekonomi harus

(37)

Platform Kedua: Kemerataan Sosial

Yaitu kehendak kuat warga

masyarakat untuk mewujudkan

kemerataan sosial, tidak membiarkan

ketimpangan ekonomi dan

(38)

Platform Ketiga: Nasionalisme

ekonomi

Bahwa dalam era globalisasi makin jelas

adanya urgensi terwujudnya perekonomian nasional yang tangguh, kuat dan mandiri. Sesuai dengan konsep founding fathers (Soekarno dan Hatta) politik-ekonomi

(39)

Platform Keempat: Demokrasi ekonomi

berdasar kerakyatan dan kekeluargaan

Bahwa seharusnya koperasi dan usaha-usaha kooperatif menjiwai perilaku ekonomi

perorangan dan masyarakat. Sementara kenyataan di lapangan, upaya penegakan demokrasi ekonomi dihadapkan dengan

upaya-upaya untuk memperjuangkan pasar bebas, yang menjadi senjata penganut

(40)

Platform Kelima: Keadilan Sosial

Keseimbangan yang harmonis, efesien

dan adil antara perencanaan nasional

dengan desentralisasi ekonomi dan

otonomi yang luas, bebas dan

bertanggung jawab menuju perwujudan

keadilan sosial bagi seluruh rakyat

(41)
(42)

Sesuai dengan platform yang kelima dari sistem ekonomi Pancasila: Keadilan Sosial, maka moral pembangunan berdasarkan platform kelima ini haruslah menyangkut hal berikut ini:

1. Peningkatan partisipasi dan emansipasi rakyat laki-laki dan perempuan serta otonomi daerah 2. Penyegaran nasionalisme ekonomi melawan

ketidakadilan

3. Pendekatan pembangunan berkelanjutan

4. Pencegahan kecenderungan disintegrasi nasional 5. Pengkajian ulang pendidikan dan pengajaran

ilmu-ilmu sosial di universitas

(43)

Untuk mensukseskan paradigma pembangunan diatas, dapat dilakukan beberapa strategi

kebijakan sebagai berikut:

1. Ketetapan hati, yaitu menciptakan pembangunan dengan

ketetapan hati bahwa pembangunan ini dilakukan dari rakyat untuk rakyat sehingga hasilnya harus dapat dirasakan oleh semua golongan masyarakat tanpa terkecuali.

2. Penghentian Kemiskinan, yaitu kesadaran bahwa kemiskinan merupakan hal yang paling penting sebagai masalah sosial ekonomi yang harus diselesaikan. Kemiskinan dapat

(44)

3. Menghapus Pengangguran. pengangguran terkadang juga muncul sebagai akibat tidak teratasinya masalah kemiskinan dengan baik. Sehingga jumlah orang yang tidak memiliki pekerjaan atau

penggangguran terus bertambah banyak. Salah satu upaya yang

bisa dilakukan adalah menciptakan kegiatan-kegiatan ekonomi yang padat karya sehingga mampu menyerab tenaga kerja. Selain itu, meningkatkan pendidikan masyarakat juga dapat memperkecil tingkat pengangguran karena sumber daya manusia Indonesia memiliki pendidikan yang lebih baik sekaligus meningkatkan keterampilan.

4. Revitalisasi Perbankan. Masalah yang paling berat dihadapi

Indonesia disaat krisi moneter tahun 1998 yang lalu adalah masalah buruknya kinerja perbankan di Indonesia. Tidak sedikit jumlah Bank di Indonesia yang pailit dan merugikan Negara dengan

meninggalkan setumpuk hutang yang tentu saja nilainya tidak

sedikit. Buruknya kinerja perbankan di Indonesia, selain akibat tidak tersedianya sistem yang mampu mengawasi kedisiplinan para

(45)

5. Kebijakan pertanian yang memihak petani. Globalisasi

menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini. Globalisasi merupakan proses yang tidak mungkin dapat dihindari, tetapi wajib untuk dihadapi. Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat rentan terhadap gelombang globalisasi. Sehingga sudah menjadi keharusan pemerintah mempersiapkan perangkat kebijakan yang berpihak pada petani, tidak justru

kebalikannya berpihak kepada para pemilik modal yang hanya mengejar keuntungan bagi kelompoknya saja.

6. Hubungan keuangan pusat dan daerah. Otonomi daerah diharapkan menjadi solusi untuk membuat pembangunan Negara Indonesia menjadi lebih merata. Sehingga prinsip keadilan sosial semakin terlaksana. Dengan otonomi

(46)

7. Pengelolaan perdagangan bebas. Perdagangan bebas, sebagai salah satu bentuk globalisasi

ekonomi semakin di depan mata. Yang harus

dilakukan adalah mempersiapkan Sumber daya Manusia (SDM) agar lebih mampu bersaing

dengan SDM luar negeri. Peningkatan mutu

produk lokal juga harus dilakukan untuk

menangkal maraknya produk luar. Serta

(47)

KEADILAN SOSIAL

KEADILAN ANTAR WILAYAH (DAERAH)

(48)
(49)

3 MISI UTAMA OTONOMI DAERAH:

1. Menciptakan efesiensi dan efektifitas

pengelolaan SDD;

2. Meningkatkan Pelayanan Umum dan kesejahteraan masyarakat;

3. Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi

masyarakat untuk ikut serta (berpartisipasi)

(50)

SISTEM ANGGARAN PUBLIK :

1. Desentralisasi dan devolved management

2. Berorientasi pada input, output dan outcome (value for money)

3. Utuh dan komprehensif dengan perencanaan jangka panjang

4. Berdasarkan sasaran dan target kinerja 5. Lintas departemen

6. Zero-base budgeting, planning programming, budgeting system

7. Sistimatik dan rasional

(51)

PRINSIP-PRINSIP KEUANGAN DAERAH:

1. Akuntabilitas

2. Value for money

3. Kejujuran dalam mengelola keuangan publik (probity)

(52)

GLOBALISASI

Meningkatkan daya saing melalui peningkatan efesiensi dan produktivitas

STRUCTURAL ADJUSTMENT :

Yaitu perubahan/penyesuaian struktural untuk memperkuat kedudukan dan peran ekonomi rakyat dalam perekonomian nasional

Meningkatkan persaingan antar negara dalam suatu sistem ekonomi internasional (baik dalam kerangka AFTA, APEC dan WTO)

konsekuensi

Dihadapi dengan:

(53)

STRUCTURAL ADJUSTMENT

Ekonomi Tradisional yang Subsistem  menjadi Ekonomi Modern yang berorientasi pada

pasar.

1. Pengalokasian Sumber Daya 2. Penguatan Kelembagaan

3. Penguatan Teknologi 4. Pembangunan SDM

(54)
(55)

Sesuai dengan UU No.2 Tahun 1999 dan

UU No.25 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah dan Perimbangan

Keuangan Daerah antara pemerintah

Pusat dan Daerah, maka perlu dilakukan

(56)

Reformasi Anggaran Meliputi Proses:

1. Penyusunan

2. Pengesahan

3. Pelaksanaan

(57)

BUDGETING REFORM

TRADITIONAL BUDGET

(58)

Anggaran Tradisional, Karakteristik

Umumnya, antara lain:

1. Sentralisasi

2. Berorientasi pada input

3. Tidak terkait dengan perencanaan jangka panjang

4. Line-item dan incrementalism

5. Batasan (rigid) departemen yang kaku

6. Menggunakan aturan klasik: vote accounting

(59)
(60)

1. Teori ini didasarkan pada dikotomi antara apa yang disebut

modern dan tradisional. Modern merupakan simbol dari

kemajuan, pemikiran yang rasional, cara kerja yang efesien, dst.

2. Teori modernisasi juga didasarkan pada faktor-faktor

non-material sebagai penyebab kemiskinan, khususnya dunia ide dan atau alam pemikiran.

3. Teori modernisasi biasanya bersifat a-historis. Hukum-hukumnya sering diaggap berlaku secara universal, dan dapat diberlakukan tanpa memperhatikan faktor waktu ataupun faktor tempat.

(61)

1. Mordenisasi merupakan proses bertahap

2. Modenisasi juga dapat dikatakan sebagai proses homogenisasi 3. Mordenisasi kadang mewujud dalam bentuk lahirnya, sebagai

proses Eropanisasi atau Amerikanisasi ata yang lebih dikenal dengan istilah bahwa modernisasi sama dengan barat.

4. Mordenisasi juga dilihat sebagai proses yang tidak bergerak mundur. 5. Modernisasi merupakan perubahan progresif

(62)
(63)

Negara yang memproduksi hasil pertanian

Negara yang memproduksi barang industri

Negara2 miskin Negara2 kaya

Terjadi hubungan dagang Result = Saling diuntungkan

Negara2 pertanian

Semakin tertinggal

Negara2 Industri

(64)

Menghadapi kenyataan diatas, ada

dua kelompok teori :

1. Teori-teori yang menjelaskan bahwa

kemiskinan itu terutama disebabkan oleh

(65)

2. Teori-teori yang lebih banyak

mempersoalkan faktor-faktor eksternal

sebagai penyebab terjadinya kemiskinan di negara-negara tertentu. Kemiskinan

terutama dilihat sebagai akibat dari

(66)
(67)

TEORI HARROD – DOMAR (Tabungan & Investasi)

Masalah keterbelakangan adalah masalah

kekurangan modal. Kalau ada modal, dan modal itu diinvestasikan, hasilnya adalah pembangunan

(68)

TEORI MAX WEBER (ETIKA PROTESTAN)

Teori Weber mempersoalkan masalah manusia yang dibentuk oleh nilai-nilai budaya disekitarnya,

terutama nilai-nilai agama. Etika Protestan yang

dikemukakan Weber adalah cara bekerja yang keras dan sungguh-sungguh, lepas dari imbalannya,

(69)

TEORI DAVID McCLELLAND (DORONGAN BERPRESTASI ATAU

N-ACH)

McClelland terkenal dengan konsepnya: the eed

for a hieve e t (kebutuhan atau dorongan untuk berprestasi) dan disingkat n-ach. Ia mengatakan, jika dalam suatu masyarakat ada yang banyak memiliki n-ach yang tinggi, dapat diharapkan masyarakat

(70)

TEORI W.W. ROSTOW (Lima tahap Pembangunan)

Rostow membagi proses pembangunan ini menjadi lima tahap:

1. Masyarakat tradisional

2. Prakondisi untuk lepas landas 3. Lepas landas

4. Begerak ke kedewasaan

(71)

Rostow melihat perlunya kelompok wiraswastawan : yaitu orang-orang yang berani melakukan tindakan pembaruan-pembaruan meskipun tndakan tersebut ada resikonya. Kondisi sosial yang melahirkan para wiraswastawan ini :

1. Adanya elit baru dalam masyarakat yang merasa diingkari haknya.

(72)

TEORI BERT F. HOSELITZ (Faktor-faktor Non ekonomi)

Hoselitz menyebut faktor non ekonomi ini sebagai

faktor lingkungan yang ianggap penting dalam proses pembangunan bagi Hoselitz, pembangunan

membutuhkan pemasokan dari beberapa unsur: 1. Pemasokan modal besar dan perbankan

(73)
(74)

Pengembangan :

• Hasil kajian baru teori modernisasi

menghindari untuk memperlakukan nilai-nilai tradisional dan modern sebagai dua perangkat sistem nilai yang bertolak belakang. Tetapi

saling mendukung.

• Teori baru modernisasi lebih mempertanyakan berbagai kemungkinan dan sebab mengapa seperangkat pranata sosial yang sama

(75)

• Kajian baru teori modernisasi tidak lagi

menjadikan barat sebagai satu2nya model.

• Teori baru modernisasi ini lebih memberikan perhatian pada faktor eksternal (lingkungan internasional) dibanding pada masa

(76)

Tokoh-tokoh :

• Wong Siu-Lun

• Wiston Davis

(77)

Teori Mordenisasi Klasik Teori Mordenisasi Baru

Persamaan

keprihatinan Negara Berkembang sama Tingkat analisa Nasional sama Variabel Pokok Faktor internal : nilai-nilai budaya-pranata

sosial

sama

Konsep pokok Tradisional dan Modern sama Implikasi Kebijakan Modernisasi memberikan manfaat positif sama

Perbedaan

Tradisi Sebagai penghalang pembangunan Faktor positif pembangunan Metode Kajian Abstrak dan Konstruksi Tipologi Studi kasus & analisa sejarah Arah Pembangunan Garis lurus & menggunakan USA sebagai

model

Berarah dan bermodel banyak

(78)
(79)

Berdasarkan perkembangannya, maka Teori

(80)

SEJARAH LAHIRNYA

Jika Teori Modernisasi cenderung menjadikan

negara2 maju/industri sebagai model

pembangunan, sebaliknya teori dependensia mewakili suara negara-negara pinggiran untuk menentang hegemoni, politik, budaya dan

intelektual dari negara maju.

Teori ini lebih merupakan jawaban atas kegagalan

program Komisi Ekonomi Perserikatan

(81)

Teori Modernisasi: Bahwa kesalahan terletak pada

keterlambatan negara2 melakukan modernisasi

Teori Struktural

MENOLAK

Teori Struktural beranggapan bahwa kemiskinan yan terdapat

di negara2 dunia ketiga yg mengkhususkan diri pada produksi pertanian adalah akibat dari struktur perekonomian dunia

yang eksploitatif negara yg kuat kepada negara yang lemah, sehingga surplus negara2 dunia ketiga beralih ke negara industri

maju Lahirnya

(82)

Teori ketergantungan memiliki dua induk:

Teori-teori tentang Imperialisme dan Kolonialisme

• Nuasannya pada pedekatan ekonomi liberal

• Tokoh terkemuka Paul Presbisch

Studi-studi empiris tentang pembangunan di negara-negara pinggirian

• Kental pengaruh pemikiran-pemikiran Marxis

(83)

• Menurut Prebisch adanya pembagian kerja secara internasional membuat negara-negara di dunia melakukan spesialisasi produksinya sehingga terciptalah dua kelompok: negara pusat (industri) dan negara pinggiran

(pertanian)

• Nilai tukar barang industri dengan barang pertanian menyebabkan defisit yang makin lama makin besar pada neraca perdagangan negara pertanian.

PAUL PRESBISCH :

(84)

• Defisit anggaran tersebut dijelaskan dari beberapa hal:

– Hukum Engles : bahwa pendapatan yang

meningkat menyebabkan prosentase konsumsi makanan terhdap pendapatan justru menurun. – Negara-negara industri sering melakukan proteksi

terhadap hasil pertanian mereka sendiri, sehingga sulit bagi negara pertanian untuk mengekspornya kesana.

– Kebutuhan akan bahan mentah bisa dikurangi

sebagai akibat dari adanya penemuan-penemuan teknologi baru yang bisa membuat bahan-bahan mentah sintetis. Hal ini semakin memperkecil

(85)

Perdebatan tentang Imperialisme dan

Kolonialisme:

1. Kelompok teori yang menekankan idealisme manusia dan keiinginanya untuk

menyebarkan ajran Tuhan.

• TEORI GOD

2. Kelompok teori yang menekankan kehausan manusia terhadap kekuasaan, untuk

kebesaran pribadi maupun kebesaran masyarakat dan negaranya.

(86)

3. Kelompok teori yang menekankan pada

keserakahan manusia, yang selalu berusaha mencari tambahan kekayaan, yang dikuasai oleh kepentingan umum.

• TEORI GOLD

Ketiga hal tersebut yang mendorong manusia untuk melakukan kolonialisme dan

(87)

Elemen Perbandingan

Teori Modernisasi Klasik Teori Dependensi Klasik

PERSAMAAN

Fokus Perhatian (keprihatinan) Pembangunan dunia ketiga sama

Metode Sangat abstrak

perumusan model-model

Sama Sama

Dwi–Kutub struktur teori Tradisional dan Modern (maju) Sentral (metropolis) dan pinggiran (satelit)

PERBEDAAN

Warisan teoritis Teori evolusi dan Fungsionalisme Program KEPBAL dan Marxis ortodoks

Sebab keterbelakangan Faktor dalam Faktor luar

Hubungan Internasional Saling menguntungkan Merugikan negara dunia ketiga

Masa depan dunia ketiga Optimis Pesimis

Kebijaksanaan pembangunan (Pemecahan masalah)

Lebih mendekatkan keterkaitan dengan negara maju

(88)

TEORI MODERNISASI

Sebuah pendekatan dalam

mempelajari pembangunan di

negara berkembang

(89)

SEJARAH LAHIRNYA

 Munculnya Amerika Serikat (AS) sebagai kekuatan dominan dunia pasca PD II.

 Pada saat yang hampir bersamaan, Uni Soviet mencoba memperluas pengaruh politiknya di dunia sehingga

mendorong AS untuk mengimbangi hal tersebut dengan pengaruhnya di dunia.

(90)
(91)

TEORI EVOLUSI

Pada garis besarnya teori evolusi menggambarkan perkembangan masyarakat sebagai berikut :

 teori evolusi menganggap bahwa perubahan sosial merupakan gerakan searah seperti garis lurus. Masyarakat berkembang dari

masyarakat primitif menuju masyarakat maju. Sehingga masa depan masyarakat dunia sudah dapat diramal yaitu melewati masa yang relatif panjang, dunia akan menjadi masyarakat

(92)

Teori evolusi membaurkan antara pandangan subjektifnya tentang nilai dan tujuan akhir

perubahan sosial. Perubahan menuju bentuk masyarakat modern, merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu bentuk masyarakat modern merupakan bentuk

masyarakat yang dicita-citakan yang

mengandung semua unsur yang disebut dengan

(93)

TEORI FUNGSIONALISME

Dipelopori oleh Talcot Parsons, yang melihat masyarakat tidak ubahnya seperti organ tubuh manusia, dan oleh

karena itu masyarakat manusia dapat juga dipelajari seperti mempelajari tubuh manusia:

Seperti halnya sstruktur tubuh manusia yang memiliki berbagai hubungan satu sama lain, maka masyarakat juga memiliki kelembagaan yang saling terkait dan bergantung

satu sama lain. Parsons menggunakan konsep “sistem”

(94)

Karena setiap bagian tubuh manusia memiliki fungsi yang jelas dan khas (specific) maka

demikian pula halnya dengan setiap bentuk kelembagaan dalam masyarakat. Parson

menggunakan istilah “fungsi pokok”.

Analogi tubuh manusia inii juga yang

melahirkan konsep “keseimbangan dinamis

-stasioner”. Jika ada salah satu bagian tubuh

(95)

KONTROVERSI

PENANAMAN MODAL ASING (PMA)

& UTANG LUAR NEGERI (ULN)

(96)

1997

INDONESIA KRISIS EKONOMI

Kondisi krisis diperburuk oleh praktek-praktek ekonomi yang tidak sesuai /tidak mengindahkan tata krama keadilan, seperti:

• Operasi perbankan yang sangat buruk • nepotisme merajalela

• Utang swasta tidak transparan • Korupsi melalui monopoli

• Spekulasi modal asing yang tinggi, dst.

PILIHAN SOLUSI : UTANG LUAR NEGERI (ULN)

PENANAMAN MODAL ASING (PMA)

(97)

KONDISI MAKRO EKONOMI INDONESIA

• Pasca 1997 (krisis ekonomi), kondisi makroekonomi Indonesia mengalami perbaikan, indikatornya adalah:

– Penguatan kestabilan rupiah (mata uang nasional terhadap dolar)

TAHUN KISARAN / LEVEL

2003 Rp 10.000 / US dollar 2004 - 2005 Rp 8.500 / US dollar

(98)

– Angka inflansi menurun :

• 2002 : 10,5%

• 2003 : 5,06%

– Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) bisa ditekan dari 10,5% menjadi 8,34%

(99)

• Selain ini kondisi makro ekonomi juga dipengaruhi oleh isu-isu atau masalah-masalah :

1) Pembesaran korupsi dan malpraktek perbankan

2) Masalah pengangguran

 Sampai 2003, ada 40 juta orang (40%) dari angkatan kerja di Indonesia yang

menganggur.

(100)
(101)

Arus modal Asing /keuangan Internasional Negara umumnya dalam dua bentuk :

PENANAMAN MODAL ASING (PMA), Yang dilakukan oleh swasta/ private foreign investment

Bantuan Pembangunan Resmi Pemerintah dan

(102)

PENANAMAN MODAL ASING (PMA), Private foreign investment, Contoh :

• Foreign Direct Investment

• Deposito Asing pada Bank-bank Komersial nasional (Foreign Deposits/FD)

• Pinjaman Utang baik swasta/pemerintah

(103)

Bantuan Pembangunan Resmi Pemerintah dan swasta / Public Development Assistance

• Contohnya bisa berbentuk bantuan atau pinjaman luar negeri (foreign Aid) baik

(104)

PERBANDINGAN

PMA / FDI :

 Biasanya menggunakan dana-dana investasi

langsung untuk

menjalankan kegiatan bisnis

 Meningkatkan lapangan pekerjaan

 Tingkat resiko paling kecil.

PDA / FA :

 Dikhawatirkan terjadi kebocoran dalam

penggunaan dana pinjaman tersbut

(105)
(106)

MENDUKUNG

(PMA memberikan sumbangan Positif) :

MENENTANG

(PMA menberikan sumbangan negatif) :

Memenuhi kebutuhan tabungan (modal), devisa, pendapatan, dan keahlian manajemen.

PMA justru memperlebar kesenjangan

PMA berperan mengisi kekurangan sumber daya antara tingkat investasi yang ditargetkan dengan jumlah tabungan domestik yang dapat dimobilisasikan.

Terjadinya berbagai bentuk persaingan yang tidak sehat diantara pihak

multinasional dengan pemerintah

Mengisi kesenjangan antara target jumlah devisa yang dibutuhkan dan hasil-hasil aktual devisa dari ekspor dan bantuan luar negeri.

Dalam jangka panjang, PMA justru mengurangi devisa karena adanya impor besar-besaran atas barang-barang setengah jadi dan barang-barang modal dari perusahan multinasional tersebut, ditambah dengan

(107)

MENDUKUNG

(PMA memberikan sumbangan Positif) :

MENENTANG

(PMA menberikan sumbangan negatif) :

Mengisi kesenjangan antara target penerima pajak pemerintah dan jumlah pajak aktual yang dapat dikumpulkan

Prakteknya adalah, pajak yang didapat sangat kecil dibandingkan dengan

keuntungan yang didapat, akibat adanya fasilitas pemerintah terhadap investor asing tersebut.

Mengisi kebutuhan manajemen, teknologi, keterampilan atau skill.

(108)

PMA dalam hal ini diwakilkan oleh perusahaan-perusahaan multinasional (MNC), pada kenyataannya sepak terjangnya di Indonesia memunculkan banyak keberatan yang dapat dirangkum sebagai berikut (Todaro: 2006:166)

1) Implikasi positif yang diberikan bagi proses

pembangunan pada kenyataanya tidak merata

2) Perusahaan multinasional umumnya menghasilkan

barang/jasa yang sebenarnya tidak sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan penduduk di negara berkembang.

3) Sumber daya domestik milik negara berkembang

(109)

4) Perusahaan Multinasional (kekuatan modal) sering mempengaruhi, menyuap, manipulasi berbagai

kebijakan pemerintah di negara-negara berkembang.

5) Perusahaan Multinasional berpotensi besar merusak perekonomian dengan cara menekan timbulnya semangat wirausahawan lokal.

(110)
(111)

Utang Luar Negeri (ULN) :

Adalah semua pinjaman konsensional dan

bantuan pemerintah dalam bentuk uang atau barang yang secara umum ditujukan untuk

mengalihkan sumber-sumber dari negara-negara kaya ke negara-negara dunia ketiga, dengan tujuan utamanya pembangunan dan atau

(112)

AKUMULASI ULN INDONESIA :

• 60 % ULN adalah utang sektor publik, dengan komposisi sebagai berikut:

– 52% : utang pemerintah

– 3,24% : Utang Bank Pemerintah – 4.13% : Utang BUMN

(113)

Pengaruh ULN terhadap Kondisi

Sosial-politik Negara :

1. Tingkat utang pemerintah yang tinggi, dapat meningkatkan resiko pelarian modal (capital flight)

2. Tingkat utang pemerintah yang didanai oleh ULN bisa menurunkan pengaruh secara

politis (bergaining position) negara di

(114)

Aspek-aspek Kritis yang menyebabkan ULN memiliki implikasi serius terhadap Negara berkembang :

1. ULN datang dalam bentuk barang atau teknologi sehingga tidak fleksibel karena

hanya bisa dipakai untuk program-program tertentu saja

(115)

3. Biasanya ULN diikuti kesepakatan untuk

menyertakan konsultan asing, yang tentu saja biayanya mahal jika dibandingkan dengan

konsultan lokal

4. Biasanya disertai dengan kesepakatan-kesepakatan berbagai kebijakan seperti

(116)
(117)
(118)

Kemiskinan sangat identik dengan

beberapa variabel berikut ini:

Kepemilikan modalKepemilikan lahanSumber daya

manusia

Kekurangan gizi

PendidikanPelayanan

kesehatan

 Perndapatan perkapita

(119)

Parameter Kemiskinan :

 W. SCOTT (1979) : Kemiskinan diukur dari

pendapatan rata-rata perkepala (income percapita)

 A. SEN (1977) : Melihat dari kebutuhan dasar (basic needs)

WORLD BANK : Mengukur kemiskinan dengan

mematok minimal pengeluaran US$ 1 per hari. Jika dibawah itu termasuk kategori kemiskinan absolut.

 UNDP (United Nations Developed Program) : mengukur kemiskinan dengan melihat Indeks

(120)

UNDP kemiskinan manusia harus diukur dalam satuan hilangnya tiga hal utama (three Key Deprivations), yaitu :

1) Kehidupan

(lebih dari 30% penduduk negara-negara berkembang tidak mungkin hidup lebih dari 40 tahun

2) Pendidikan Dasar

(dilihat dari presentasi tingkat penduduk dewasa yang buta huruf ,dan seterusnya)

1) Ketetapan Ekonomi

(121)

Sudut Pandang mengukur

Kemiskinan:

 SAYOGO (1997) : melihat atau mengukur kemiskinan dari tingkat konsumsi beras perkapita pertahun:

 Jika konsumsi dibawah 420 kg untuk kota = miskin

 Jika Konsumsi dibawah 320 kg untuk pedesaan = miskin

Biro Pusat Statistik (BPS) :

(122)

Entang Sastraatmadja (2003):

Kemiskinan dilihat dari

tingkat Pendapatan :

Kemiskinan ABSOLUT :

Yaitu kemiskinan karena

pendapatannya dibawah jumlah minimum UMR

Kemiskinan RELATIF :

(123)

Kemiskinan dilihat atau diukur dari berdasarkan pola waktu (sastraatmadja; 2003) :

1. PERSISTENT POVERTY, yakni kemiskinan yang kronis

atau terjadi secara turun temurun.

2. CYCLICAL POVERTY, yaitu kemiskinan yang terjadi karena mengikuti siklus ekonomi secara keseluruhan.

3. SEASONAL POVERTY, yaitu kemiskinan musiman yang terjadi berdasarkan masa-masa tertentu, misalnya masa panceklik bagi petani, dst.

4. ACCIDENT POVERTY, yaitu kemiskinan yang tercipta

karena adanya bencana alam, konflik & kekerasan atau dampak dari suatu kebijakan tertentu yang

(124)

KARAKTERISTIK EKONOMI PENDUDUK

MISKIN :

1. Ada generalisasi (anggapan sederhana), bahwasanya penduduk miskin umumnya bertempat tinggal

didaerah pedesaan, dengan mata pencaharian pokok di bidang pertanian dan kegiatanlainnya yang

berhubungan dengan sektor ekonomi trasional tersebut.

2. Bahwasanya kemiskinan itu banyak diderita oleh kaum wanita beserta anak-anak.

3. (a)kondisi minor yang diderita etnis minoritas (b) tingginya tingkat kemiskinan dalam kelompok

(125)

MASALAH KEMISKINAN DI

INDONESIA

Fenomena yang sering terjadi Dalam pembangunan di Negara berkembang Tingkat Pengangguran di kota dan desa besar

Ketimpangan distribusi Pendapatan antara

Kaum kaya dan miskin

Ketimpangan regional M

enciptakan

Gap

y

ang

(126)

KONDISI PEMBANGUNAN DI

INDONESIA

 Semakin Timur, pembangunan semakin tidak merata, sehingga ketimpangan pembangunan sangat kerasa

 Upaya-upaya pengentasan kemiskinan tidak selalu membuahkan hasil, misalnya:

 Untuk mengelola ekonomi, pemerintah pernah mengeluarkan kebijakan growth with distribution of wealth , yaitu suatu

upaya mengatur ekonomi melalui manajemen sentralistik. Akibatnya daerah atau wilayah kehilangan keberdayaannya.

padahal sekita tahun 1980-an, Indonesia dikenal dengan sebutan macan asia karena berhasil

(127)

KEBIJAKAN PENGURANGAN

KEMISKINAN

 Secara teori, semakin banyak program kemiskinan (penanggulangan) maka jumlah kemiskinan dapat ditekan serendah mungkin.

 Oleh karena itu secara operasional, pemerintah Indonesia menyalurkan dana:

DAU (Dana Alokasi Umum)  DAK (Dana Alokasi Khusus)

 Dana Sektoral

 Dana UKM (Unit Kegiatan Masyarakat)

(128)

 Salah satu penyebab kegagalan penanggulangan

kemiskinan, adalah pemerintah belum mempunyai peta masalah serta potensi yang ada di setiap

(129)

Program-program Pengentasan

Kemiskinan yang Telah dilakukan:

 IDT (Inpres Desa Tertinggal), dengan tujuan untuk menciptakan kesetaraan desa dan menciptakan

lapangan pekerjaan.

 INPRES Kesehatan, bertujuan memberikan pelayanan kesehatan yang murah dan mudah untuk penduduk pedesaan.

INPRES Pendidikan, yaitu layanan pendidikan gratis

untuk tingkat SD sampai SMP

KUT (Kredit Usaha Tani), memudahkan petani untuk

(130)

 KCK (Kredit Candak Kulak), memberikan kemudahan masyarakat mendapatkan modal diluar sektor

pertanian.

Pemberantasan Pajak untuk hasil pertanian  Subsidi atas pupuk dan obat-obatan

(131)
(132)

Hal-hal atau isu sentral yang harus menjadi fokus perhatian bagi upaya penanggulangan kemiskinan :

 Upaya penganggulangan kemiskinan harus bersifat local spesific

 Upaya penanggulangan kemiskinan di era otonomi daerah harus diikuti dengan :

a) Kebijakan land reform melalui aturan daerah

b) Terciptanya demokrasi ekonomi rakyat dengan pengembangan sistem ekonomi kerakyatan

c) Terbentuknya lembaga keuangan mikro untuk membiayai ekonomi rakyat

(133)

 Upaya penanggulangan kemiskinan harus dilakukan dengan pendekatan pembangunan ekonomi rumah tangga,

 Harus merupakan program pembangunan yang produktif dan memberikan sumbangan terhadap peningkatan pendapatan masyarakat

 Penanganan kemiskinan harus menyentuh dua area sasaran aksi:

Meningkatkan pendapatan masyarakat miskin

 Meningkatkan pelayanan masyarakat

Penanggulangan kemiskinan => dari masyarakat

(134)

 Untuk memenuhi demokratisasi dan desentralisasi, maka upaya-upaya tidak boleh lepas dari :

 Good governance

 Pembagian pran yang jelas antara pusat – daerah

 Patnership pemerintah-swasta-civil society

 Upaya pemberdayaan masyarakat yang bertumpu pada kekuatan ekonomi

 Era otonomi menuntut strategi penanggulangan :

 Sederhana

 Open menu

 Partisipasi menyeluruh, melibatkan multistake holder.

 Keterbukaan informasi

(135)

 Operasional penanggulangan kemiskinan harus dilaksanakan dengan menerapkan:

a) Koordinasi

b) Katalisasi

c) Mediasi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan, status bekerja, dan pendapatan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap usia kawin pertama wanita di Kecamatan

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA ACEH Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi 6,4 SR di Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Pidie dan Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh Pengadaan dan Pemasangan

Perkembangan perkebunan kelapa sawit di Propinsi Riau sangat berperan dalam kesejahteraan masyarakatnya, karena profibilitas kelapa sawit yang tinggi, dari tahun

cinerea pada buah strawberry yang berasal dari pasar Pancur Batu terjadi 18 hari setelah inkubasi pada PDA sedangkan pada buah strawberry impor (Amerika Serikat) yang

Intellectual capital (modal intelektual) adalah asset tidak berwujud berupa sumber daya informasi serta pengetahuan yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan bersaing

media digital daripada radio amatir, situasi ini harus dihadapi ORARI, tentunya melalui program yang dapat mendorong munculnya karya maupun gagasan terobosan inovatif, kreatif

Pengamatan pertumbuhan dilakukan setiap hari dengan cara mengambil sampel langsung dari bak pemeliharaan dengan menggunakan beaker glass, kemudian diarahkan ke