SERI5
M-EMO
BUKU PINTAR POSBINDU rTM
RESPON CEPAT PTM DAN
CEDERA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
MEMO
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENOERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN lINGKUNGAN
TIM
PENYUSUN
Pengarah:
Direktur Pengendalian PTM
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI
Dr. Ekowati Rahajeng, SKM, M .Kes
Titi Sari Renowati, SKM, MScPH
dr. Prima Yosephine, MKM
dr. Niken Wastu Palupi, MKM
dr. Lily Banonah Rivai, M .Epid
drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH
dr. Aries Hamzah
dr. Sylviana Andinisari, M.sc
dr. Sedya Dwisangka
dr. Esti Widiastuti, M.scPH
dr. Chita Septiawati, MKM
dr. Hj. Farina Andayani, M.Sc
dr. Tiara Pakasi,M
Setyadi, ST, MKes
dr. Sorta, M .Sc
Lili Lusiana, SKM
dr. Rainy Fathiyah
dr. Prihandriyo Sri Hijranti
dr.Tristiyenny P, M .Kes
Rindu Rachmiati, SKM
Punto Dewo, M .Kes
Dr. Nunik Kusumawardhani, SKM, M.Sc.PH
dr. Ernanti Wahyurini, M .Sc,
Ismoyowati, SKM, M.Kes
Bu ku Pintar Posbindu PTM Se d 5 Re sp on Cep at PTM dan Cedera
KATA
PENGANTAR
Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi ancaman serius kesehatan masyarakat karena menambah beban ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Dari 100 penderita PTM sebanyak 70 orang tidak menyadari dirinya mengidap PTM, sehingga terlambat dalam mendapatkan penangananyang mengakibatkan terjadinya komplikasi, kecacatan bahkan kematian .
Kejadian PTM dapat dicegah melalui pengendalian faktor risiko PTM. Faktor risiko PTM ini meliputi merokok, kurang aktifitas fisik, diet tidak seimbang, dan konsumsi minuman beralkohol. Pengendalian faktor risiko PTM dapat dilakukan oleh masyarakatsendiri melalui kegiatan Posbindu
PTM dengan biaya yang terjangkau.
n::llarY) rY)on\lolonrtrtar·:.I/..,n D" ... h; .... ri" nTf\JI ...
'9--I '9--I '9--I I U I , U I I I U':>U,IIUU r IIVI, fJtLU pelaksana Posbindu PTM harus meningkatkan pengetahuan tentang PTM dan ketrampilan dalam melakukan monitoring dan deteksi dini faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya melalui Buku Pintar Posbindu PTM.Buku Pintar ini terdiri dari 6 seri, yaitu :
Buku Pintar seri 1 : Penyelenggaraan Posbindu PTM Buku Pintar seri 2 : Penyakit Tidak Menular dan Faktor
Risiko
Buku Pintar seri 3 : Pengukuran Faktor Risiko PTM Buku Pintar seri 4 : Upaya Pengendalian Faktor Risiko
PTM
Buku Pintar seri 5 : Respon Cepat PTM dan Cedera Buku Pintar seri 6 : Penyakit Kanker
Buku Pintar seri 5, diharapkan dapat menjadi acuan bagi petugas pelaksana Posbindu PTM dalam menghadapi kondisi kegawatdaruratan PTM dan cedera serta dapat memberikan tindakan secara sederhana sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.
Akhirnya saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah terlibat dalam proses penyusunan buku ini, sehingga buku ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku ini tentunya belum sempurna dan masih akan mengalami perbaikan sesuai dengan perkembangan yang ada.
Jakarta, November 2014
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular
WHO, 2011 Global Status Report on Non Communicable Diseases 2010. Geneve,Switzerland: WHO.
WHO, 2013. Global Status Report on Road Safety 2013. Geneve,Switzerland: WHO.
WHO, 2013. Mental Health Action Plan 2013-2020. Geneve,Switzerland: WHO.
DAFTAR
lSI
DAFTAR
PUSTAKA
Bloom, D.E, Cafiero, E.T, Jane-Llopis, E., Abrahams-Geseel, S., Bloom, L.R., Fathima, S., Freighl, AB., Gaziano, 1, Mowafi, M., Pandya, A, Prether, K., Rosenberg, L., Seligman, B., Stein, AZ., & Weinstein,
C
2011. The Global Economic Burden of Noncommunicable Diseases. Geneve: World Economic Forum,.Kementerian Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, 2011. Buku PaketPelatihan Petugas pelaksana Kesehatan dan Tokoh Masyarakat dalamPengembangan Desa Siaga (Untuk Petugas pelaksana). Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, 2011. Panduan peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga.Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, 2011. Rencana Operasional Promosi Kesehatan Dalam Pengendalian PTM Tahun 2010-2014. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI, 2011. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI, 2011. Revitalisasi Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta.
Perkeni, 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta.
Rahajeng, Ekowati, 2007. Kegiatan Posbindu PTM . Jakarta.
WHO, 2003. The Protocol For The WHO Study on The Effectiveness of Community Based Programmes For NCDPrevention and Control (COMPASS). Geneve, Switzerland: WHO.
Buku Pintar Posbind u PTM Seri 5 Respon C epat PT M dan Ce dera
KATA PENGANTAR DAFTAR lSI
I.
PENDAHULUANLatar Belakang Tujuan
II. APA ITU RESPON CEPAT GAWAT DARURAT PENYAKIT TIDAK MENULAR
III .BAGAIMANA PERTOLONGAN PERTAMA PADA KORBAN TIDAK SADAR
IV. PERTOLONGAN PERTAMA CEDERA
Cedera Tenggelam
V. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KEGAWAT DARURATAN PTM
Sesak nafas
Penurunan Kesadaran Sakit Dada
Perdarahan
Perdarahan Hidung (Mimisan)
Perdarahan didalam telinga atau sekitar mata Tersedak
Tersedak pada orang dewasa Tersedak Pada Anak-Anak Tersedak Pada Bayi
Alergi Keracunan
DAFTAR PUSTAKA TIM PENYUSUN
Buku Pintar Posbindu PTM Seri 5 Respon Cepat PTM dan Cedera
Latar Belakang
Keadaan gawat darurat pada penderita PTM seperti
serangan jantung dan stroke, penurunan dan peningkatan
kadar gula darah yang cepat berakibat penurunan kesadaran,
serangan sesak napas pada pasien penyakit paru yang
menahun, maupun cedera akibat kecelakaan memerlukan
pertolongan pertama.
Masyarakat awam dan petugas
pelaksanaposbindu PTM dapat dilatih untuk melakukan
pertolongan pertama pada gawat darurat PTM. Masyarakat
dan petugas pelaksana posbindu PTM diharapkan memiliki
pengetahuan untuk mengenali kondisi kegawatdaruratan
serta kemampuan melakukan rujukan ,sebagai bentuk
pemberdayaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap
situasi yang menuntut respon cepat dalam mencegah
kecacatan dan kematian lebih dini akibat PTM.
Keracunan
Pertolongan Pertama pada korban keracunan
1. Perhatikan napas dan denyut nadi korban, bila tidak ada
napas atau tidak ada denyut jantung maka lakukan BHD
2. Bila korban tidak sadar ada napas, ada denyut nadi,
baringkan korban
3. Jangan menaruh bantal atau apapun di bawah kepala
korban
4. Bila muntah : miringkan tubuh korban (miringkan ke kiri)
5. Jaga agar korban tetap hangat
6. Kumpulkan obat yang dikonsumsi korban dan identifikasi
produk mana saja yang mencurigakan (obat-obatan,
kotak, wadah, bahan-bahan berzat kimia)
7. Bila perilaku korban menjadi Agresif :
•
Biarkan si korban beristirahat dan pindahkan ke
daerah yang lebih aman
• Singkirkan benda-benda berbahaya yang ada di
sekitarnya
• Berikan air putih yang dicampur dengan gula kepada
si korban .
b Bila alergi disebabkan gigitan serangga maka :
a. Periksa adakah bekas gigitan serangga di kulit? Jika ada, bersihkan perlahan
b. Kompres bekas gigitan serangga
c Bila alergi akibat sengatan dalam air maka: a. Siram dengan banyak air
b. Singkirkan benda atau duri yang menempel di kulit d Bila alergi akibat ulat bulu maka:
a. Bersihkanlah permukaan kulit yang terpapar ulat bulu dari bulu ulat dan lainnya) dengan bilasan air bersih yang mengalir
b. Berikan lotion yang mengandung calomine untuk memberikan reaksi mendinginkan permukaan kulit guna meringankan gejala gatal-gatal
c. Tenangkan penderita, reaksi berlebihan (cemas, stress) hanya akan membuat reaksi kian parah 6. Jika penderita menunjukan reaksi alergi lebih kuat,
(kesulitan bernafas, terdapat bengkak dalam ukuran lebih dari kewajaran) bawa segera ke fasilitas pelayanan kesehatan
Tujuan
1. Tujuan umum :
Setelah membaca buku inidiharapkan mampu melaksanakan Respon Cepat PTM dan Pengendalian Cedera di Masyarakat.
2. Tujuan khusus:
1. Mampu menjelaskan dan memahami Respon Cepat PTM dan Pengendalian Cedera di Masyarakat. 2. Mampu melaksanakan Respon Cepat PTM dan
Pengendalian Cedera di Masyarakat
• Gawat darurat adalah keadaan yang mengancam jiwa yang memerlukan pertolongan secara cepat tepat, dan cermat yang mana bila tidak ditolong maka akan menyebabkan kematian atau mengalami kecacatan
• Respon Cepat Penyakit Tidak Menular adalah
memberikan pertolongan pertama kepada pasien kasus kegawatdaruratan penyakit tidak menular dengan cepat dan tepat sebelum pasien/korban dibawa ke tempat rujukan (dokter/puskesmas/rumah sakit)
Buku Pintar Posbindu PT M Serl 5 Respon C epat PTM dan Ceder a
Alergi
Adalah reaksi tubuh akibat bahan allergen (pemicu alergi) yang digunakan /dikonsumsi oleh penderita.
Jenis Reaksi Alergi:
1. Reaksi Lokal : Kemerahan dan bengkak pad a kulit
2. Reaksi Ringan : gatal, mata berair, hidung tersumbat, kemerahan pada kulit
3. Reaksi Sedang : Gatal-gatal, nyeri perut, mual dan muntah, bersin dan sesak
4. Reaksi Berat : Syok
Pertolongan Pertama pada penderita Alergi
1. Perhatikan napas penderita ada sesak atau tidak, bila sulit bernapas posisikan penderita pad a posisi yang nyaman bagi penderita
2. Bila tidak ada napas dan tidak ada denyut nadi maka lakukan Bantuan Hidup Dasar
3. Jangan berikan apapun melalui mulut korban kecuali obat
4. Longgarkan pakaian bila terlalu ketat
5. Tanyakan riwayat alergi penderita
a Bila alergi disebabkan sengatan maka:
a. Hindari area yang tersengat
b. Penderita jangan banyak bergerak
c. Perlambat aliran darah didaerah yang tersengat, bila memungkinkan
c.
Tersedak pad a Bayilangkah-langkah Pertama yang
Kondisi Korban Pertolongan
Pertolongan dapat dilakukan Pertama
Biarkan korban batuk, responsive,
Bisa bersuara atau
terus bersuara atau kesulitan bernapas batuk
Tenangkan dan damping korban
Posisikan bayi menelungkup dis-Lakukan "Back
Bila si korban
re-Blows" sponsif, tapi
kesuli-alah satu lengan
tan bernafas, bicara penolong dengan
atau batuk menopang
rah-ang dan wajah bayi . Si penopang dapat mengambil posisi duduk atau berlutut
Miringkan bayi se-hingga kepalanya sedikit turun Dengan tangan yang lain, tepuk punggung bayi di antara bahu se-banyak lima kali.
Bila benda asing termuntahkan dan si bayi sudah mulai bernafas normal kembali, henti-kan tepuhenti-kan Bila benda asing tidak ditemu-kan , terapditemu-kan prosedur "Chest Thrust"
Buku Pintar Posblndu PTM Seri 5 Respon Cepa t PTM dan Cedera
1. Yakinkan penolong dan korban aman dari bahaya di sekitarnya
2. Pastikan tidak ada korban yang lain
[image:10.841.34.393.20.544.2]3. Nilai respon korban dengan cara memanggil "Bapak/ Ibu" & goyangkan bahunya.
Gambar memukul bahu korban dengan lembut
3.a Bila korban tidak merespon maka penolong berteriak memanggil bantuan. Segera hubungi nomor darurat am bulan gawat darurat (No. telp.118) atau kepolisian (No. telp 112) sebutkan lokasi korban, nomor telepon yang bisa dihubungi, peristiwa yang terjadi misalnya kecelakaan, serangan jantung, dll), jumlah korban,
jumlah ambulan dan peralatan yang dibutuhkan
Pasien tidak sadar
"JANGAN DIBERI BANTAL"
Algoritma Pertolongan Pertama pada Korban Tidak sadar
Memanggil korban dengan "Bapak atau
ibu" & goyangkan bahunya.
Hubungi Ambulans atau Polisi
lihat hidung dan mulut korban. Buka mulut korban "Chin
Lift". Bila ada sumbatan & dapat
diambil, segera ambil
Cek Napas: lihat. Dengat. Rasa Cek Nadi: Perhatikan
jakun di leher, letakkan 2 jari penolong pada jakun lalu tarik 2 em
ke arah kanan atau kiri & rasakan denyut
nadi
TIDAK $ADAR ]
TIDA : ADA
RES )ON ADA RESPON
TERIAK MINTA UAmN
BAN rUAN
--
...
r
KORBAN PADA POSISI MANTAP(RECOVER
CEK SALURAN NAPAS (HIDUNG
& MULUl1
CEK NAPAS & NADI KORBAN
TIDAKADA NAPAS& DENYUTNADI
LAKUKAN BHD 30 X KOMPRESI 2X BANTUAN
NAFAS
NAFAS & NADI NORMAL
LETAKKAN KORBAN PADA POSISI MANTAP
(RECOVER)
d.
e.
f.
Tekan
cepat, beri an dorongan ke atas.
Berikan 5 dorongan, lalu keriksa mulut
orban . Bila terdapat benda asing, keluarkan
berhati-hati-g.
h.
lah aE,ar benda terse ut tidak tertelan kembali. Bila tidak
terdapat benda asing, ulangi 5 dorongan lagi, dan periksa kembali mulut korban.
Ulangi prosedur Abdominal thrust sampai ditemukan benda asing atau korban bernafas kembali Anak Tidak sadar a. b.
Buka dan bersihkan
mulut korban, bila sumbatan dapat diambil, segera ambil, lanjutkan dengan BHD Bila tidak dapat mengambil sumbatan, segera lakukan BHD
Langkah-Langkah yang dapat dilakukan
Kondisi Korban Pertolongan Pertama
Pertolongan Pertama
•
Bisa bersuara
I
I
Biarkan korban
a. Kepalkan 1
atau batuk,
•
pergelangan
reSpOnSiVe,
terus bersuara atau
tangan dan
kesulitan ber
batuk
Tenangkan dan
letakkan sisi
napas
•
damping korban
jempol
.
Tidak
diantara pusar
responSive,
dan tulang dada
tidak
korban
bersuara,
b. Tumpuk
tidak batuk,
pergelangan
Anak sadar
tangan dengan
dan bisa
tangan lainya
berdiri
dan berikan
dorongan
di atas perut
korban
c.
Ulangi prosedur
abdominal
thrust sampai
ditemukan
benda asing
atau korban
bernafas
kembali.
• Tidak
Lakukan "Abdominal
a. Lebarkan kedua
bersuara,
Thrust"
kaki korban
tidak batuk
b. Letakan satu
Anak sadar
pergelangan
tapi tidak
tangan di area
bisa berdiri :
perut, di bagian
tengah dan sisi
atas pusar
korban
c.Letakan
pergelangan
tangan lainnya
persis diatas
pusar korban
3.b Bila korban memberikan respon maka letakkan korban
pada tempat yang aman pada posisi m antap (recovery)
4. Lanjutkan dengan Bantuan Hidup Dasar (BH D)
Kapan Bantuan Hidup Dasar dimulai
?
• Bila tidak ada respon
• Bila tidak ada Napas,
4.a Bagaimana cara mengecek pernapasan
?
1. Lihat apakah ada gerakan naik-turun pada dada korban, perhatikan 5-10 detik
2. Dengar apakah ada suara napas
3. Rasakan apakah ada hembusan napas dari hi dung
Gambal' mendeng arkan nafas korban
4.b Bila Tidak ada Napas, CEK MULUT Korban dengan cara CHIN LIFT (Iihat gambar dibawah ini)
Gambar "CH IN LIFT"
[image:12.842.46.395.33.502.2]Pastikan tidak ada sumbatan di rongga mulut korban,
bila terlihat sumbatan yang dapat diambil maka segera
ambil sumbatan tersebut dengan menggunakan tangan
penolong.
Gambar Cara mengambil sumbatan di mulut
[image:13.842.24.371.218.565.2]4.c Bila ada Napas, Letakkan korban pada posisi
MANTAPGambar Posisi Mantap (Recovery)
5. Cek Denyut Nadi korban dengan eara:
Letakkan 2 jari tangan penolong pada jakun korban dan
geser 2 em ke arah kanan atau kiri dan raba serta rasakan
denyutan nadi
Gambar Pos isi tangan penolong untuk meraba denyut nadi
Buku Pintar Posbind u PTM Seri 5 Respo n Cepat PTM dan Cedera
Berdiri di belakang besar atau
Korban hamil
I
Lakukan " Chestthrust" korban dan rangkul
memiliki
Kepalkan 1 pergelangan obesitas
tangan dan tumpuk dengan tangan yang lain, dan letakkan di antara tulang dada .
Berikan 5 dorongan ke dalam . Bila terdapat benda asing, keluarkan . Bila tidak terdapat benda asing, ulangi 5 dorongan lagi, dan periksa kembali mulut korban.
b. 'rersedak pad a Anak-anak
Aigoritma Pertolongan Pertama pada Anak-anak Tersedak
Anak Tersedak
Nilai Kondisi Anak
Responsif, Tidak bersuara dan
Tidak responsif,
bersuara dan
Tidak batuk batuk
Sadar:
Buka dan bersihkan Pukul punggung anak untuk batuk dan
mulut korban (Pada bayi) lakukan mengeluarkan
Lakukan BHD "Chest Thrust" 5 kali
Tidak sadar: Dorong anak
sumber Pada anak > 1 tahun, sumbatan lakukan "Abdominal
Thrust" 5 kali
Kondisi Pertolongan Langkah-Langkah
korban Pertama yang dapat Pertolongan Pertama
dilakukan
Bila tidak terdapat benda asin g, ulangi 5 dorongan lagi, dan periksa kembali mulut korban.
Ulangi prosedur abdominal thrust sampai ditemukan benda asing atau
korban bernafas kembali
Berdiri di belakang Dapat Berdiri
I
"Lakukan Heimlichkorban dan rangkul Manuver "
S.a Bila Tidak ada denyut nadi, segera lakukan resusitasi
jantung - paru dimulai kompresi dada 30 kali dan bila
memungkinkan berikan bantuan napas buatan sebanyak 2 kali
Langkah - langkah Resusitasi Jantung Paru
• Letakkan korban pada alas keras, berlutut disisi korban
• Tentukan lokasi, 2 jari diatas bagian bawah tulang dada
Kepalkan 1 pergelangan tangan dan letakkan sisi jempol di antara pusar
dan tulang dada .
Tumpuk pergelangan tangan dengan tangan lainnya dan berikan dorongan di atas perut.
Ulang i prosedur abdominal thrust sampai ditemukan
1
Gambar posisi tang an penclong untuk kompresi dada
[image:14.843.46.401.23.569.2]• Letakan satu telapak tangan yang satu di lokasi yang telah ditentukan (Ii hat gambar di bawah ini)
Gambar satu tangan diatas dada benda asing atau
korban bernafas kemba li.
Buku Pintar Posbindu PTM Seri 5 Respon Cepat PT M dan Cedera
[image:14.843.55.397.286.565.2]• Kunei jari tangan anda untuk meyakinkan tidak
adanya tekanan pada tulang rusuk disekitarnya.
• Jangan lakukan penekanan di daerah perut atau
di ujung bawah tulang dada
• Posiskan diri anda tegak lurus tepat diatas dada
korban, dengan tangan anda lurus menekan ke
tulang dada sedalam 4 - 5 em.
Gambar Posisi Kompresi dada,
Tangan penolong tegak lurus dengan dada korban
• Antara penekanan, tekanan harus benar-benar
di angkat bebas tanpa mengangkat tangan anda
dari permukaan dada korban
[image:15.841.51.378.7.586.2]2
Gambar arah kompresi dada
Buku Pintar Posbindu PTM Seri 5 Respon Cepat PTM dan Cedera
Perdarahan didalam telinga atau sekitar
mata
1. Bila keluar darah dari lubang telinga, jangan mem
bersihkan/meneuei bekuan darah bawa ke rumah
sakit.
2. Kompres dingin bila ada perdarahan pada mata
Tersedak
a.Tersedak pada orang dewasa
Kondisi Pertolongan Langkah-Langkah
korban Pertama yang dapat Pertolongan Pertama
dilakukan
Tidak dapat "Lakukan Abdominal Baringkan
Berdiri Thrust" korban,penolong
berlutut dan lebarkan kedua kaki penolong
Letakkan satu
pergelangan tangan di area perut, di bagian tengah dan di sisi atas pusar.
Letakkan pergelangan tangan lainnya persis di atas pusar.
Tekan dengan cepat, berikan dorongan ke atas .
Berikan 5 dorongan, lalu periksa mulut korban.
Bila terdapat benda asing, keluarkan.
Berhati-hatilah agar benda tersebut tidak tertelan kembali.
[image:15.841.55.378.281.566.2]d. Ganti kain penekan bila sudah basah dengan darah, lanjutkan penekanan dengan kain bersih dan kering.
e. Gunakan perban untuk diikatkan pada kain penutup luka, tali perban jangan terlalu kencang untuk menghindari aliran darah arteri terhenti.
f.
Usahakan luka pada posisi di atas organ jantung.g. Bila perdarahan belum berhenti atau masih keluar, segera bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat
Pendarahan
posisi diatas jantung Tekan luka dengan kain/ perban
Perdarahan hidung (mimisan)
1. Penderita duduk dengan kepala sedikit menunduk Tekan/jepit hidung dengan ibu jari dan telunjuk selama 1-2 menit.
2. Bila tidak ada perubahan sumbat lubang hidung dengan gulungan kasa steril selama 1 jam. Secara tradisional, gulungan daun sirih yang sudah dicuci bersih dengan air matang, dapat digunakan sebagai tampon.
Buku Pintar Posbindu PTM Seri 5 Respon Cepat PTM dan Cedera
[image:16.841.44.400.26.542.2]• Setelah 30x penekanan dilanjutkan dengan 2x napas buatan
Gambar Bantuan Napas buatan menggunakan barrier
6. Bila ada denyut nadi dan ada napas, letakkan korban pada posisi MANTAP
Gambar Cara meletakkan korban pada posisi mantap
Kapan Resusitasi jantung-paru dihentikan?
• Bila korban BERNAPAS Normal.
• Bila datang Bantuan Medis
• Anda Kelelahan
• Bila korban dinyatakan meninggal oleh Dokter
Cedera
Gambar Kecelakaan kendaraan
Hal - hal yang perlu diperhatikan ketika menemukan korban cedera:
1. Jangan panik
2. Cari bantuan, minta orang lain untuk memanggil petugas kesehatan / ambulan sementara anda melakukan pertolongan.
[image:17.841.20.373.18.498.2]3. Jangan pindahkan pasien kecuali terdapat bahaya segera akan terjadinya cidera lebih lanjut. Jika pasien harus dipindah : jangan bengkokkan atau putar kepala atau tulang belakang pasien, gunakan penyangga leher
Gambar Evakuasi korban cedera tulang belakangMenggunakan penyangga leher
Buku Pintar Posb ind u PTM Seri 5 Respon Cepat PTM dan C edera
Gambar orang sakit dada
Perdarahan
Perdarahan adalah keluarnya darah akibat robeknya atau rusaknya pembuluh darah. Perdarahan dapat terjadi pada luka akibat benda tajam, trauma, kecelakaan, atau akibat penyakit tertentu seperti stroke, tumor.
Tindakan yang dapat dilakukan untuk pertolongan pertama pada perdarahan yaitu :
a. Letakkan kain tebal yang bersih atau steril seperti saputangan, langsung pada area yang terluka.
b. Kemudian tekan perla han dengan telapak tangan. Apabila tidak ada kain, gunakan tangan atau jari untuk menekan.
c.
Teruskan menekan dengan tekanan konstan (tetap).Gambar Cara menghentikan perdarahan
[image:17.841.15.361.244.492.2]Penurunan Kesadaran
Penurunan kesadaran adalah keadaan di mana
seseorang tidak sadar, tidak mampu memberikan respon
yang normal terhadap rangsangan atau stimulus.
Tindakan
dapat dilakukan untuk pertolongan
pertama antara lain :
a. Amankan korban dari tempat yang berbahaya
b. Cek respon korban
c.
Penderita pingsan tetapi pernapasan normal tanpa
ced-era tulang befakang, baringkan dalam posisi Mantap.
d. Segera hubungi dokter atau rujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat
Sakit Dada
Sakit dada adalah ketidaknyamanan di dada yang
terjadi karena suplai oksigen darah berkurang. Sa kit dada
merupakan gejala dari penyakit jantung, penyakit paru
(asma, PPOK), tumor, maupun trauma.
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan sebagai
berikut:
a. Tenangkan korban
b. Longgarkan pakaian yang menempel ketat pada tubuh
korban.
c.
Segera hubungi dokter atau rujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat.
Buku Pintar Posbindu PT M Seri 5 Respon Cepat PT M dan Cedel<l
Berikan Pertolongan Pertama
Bila Anda mengetahui
bahwa korban membutuhkan pertolongan secepatnya,
penting bagi Anda untuk mengetahui keadaan sirkulasi
saluran pernapasan :
a. Saluran pernapasan korbanjangan sampai terhalang
b. Bila
korban tidaksadar, lakukan Bantuan Hidup
dasar
[image:18.841.50.406.22.587.2]c.
Periksa adanya perdarahan hebat. Bila ada hentikan
perdarahan
Gambar Cara menghentikan perdarahan
d. Bila menduga ada cidera tulang belakang
Pertolongan Pertama yang dilakukan Tanda-Tanda Cedera Tulang Belakang
Ada riwayat Trauma kepala Jangan gerakkan korban
Terdapat cedera atau memar '" Jangan biarkan korban mencoba pada kulit kepala bergerak
Korban tidak sadar Pertahankan kepala, leher, dan
Setengah lumpuh tulang belakang pada satu garis Sa kit kepala
memberat.
be rat atau makin I • Jika perdarahan dari hidung atau telinga: jangan coba stop perdarahan .
Jika muntah: miringkan pasien, namun jaga agar kepala, leher, dan tulang belakang tetap dalam satu garis
Jika menggunakan helm: jangan dilepas (kecuali bila
helm menghalangi pemberian pernapasan buatan atau pijat jantung)
e. Bila terjadi kecelakaan mesin :
• Segera matikan mesin bila memungkinkan
• Jika terjebak di mesin: jangan coba untuk memindahkan
• Pastikan ada orang yang menemani korban.
• Monitor kondisi korban, lakukan bantuan hidup dasar
f.
Pada cedera Mata• Posisikan pasien dud uk atau setengah duduk, korban jangan banyak bergerak
• Bila mata terkena zat kimia, alirkan air pada mata yang sakit terus-menerus (minimal 10-15 menit)
• Usahakan aliran air tidak mengenai mata yang tidak sakit
• Jangan cabut benda yang tertancap pada mata
• Berikan kompres dingin, pada mata bengkak
Buku Pintar Posbindu PTM Seri 5 Respon Cepat PTM dan Cedera
Sesak Napas
Bila menemukan seseorang yang mengalami serangan sesak napas, segera lakukan hal-hal berikut :
a. Bawa korban ke ruang terbuka agar mendapatkan udara yang cukup.
b. Longgarkan pakaian yang menempel ketat pada tubuh korban.
[image:19.841.44.363.39.363.2]c. Segera rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Gambar Orang sesak napas
Korban tidak bernafas :
• Lakukan BHD
• Baringkan korban secara terlentang, miringkan kepalanya, taruh bantal dibawah bahu korban, kendurkan pakaian
• Jaga suhu korban tetap hangat
• Jangan memindahkan pasien
Macam-macam luka Pertolongan Pertama yang dapat dilakukan
Luka Memar • Kompres dingin / es supaya
lebih cepat menghentikan perdarahan
Luka Iris dan Luka serut Cucilah luka di air yang
mengalir (di bawah kran air) dan keringkan dengan kertas tissue yang bersih
Ambil kotoran, pecahan
kaca, atau pertikel lain di dalam luka dengan pengait yang bersih
Hentikan perdarahan Oleskan cairan antiseptik seperti betadin
Luka Bakar Luka bakar karena api:
Celupkan luka bakar ke air dingin selama 20 - 30 menit.
Gulungkan luka bakar
dengan kain basah. Jika luka bakar terdapat di kepala, wajah, dan leher, gunakan handuk basah.
Jangan mencabut baju atau kain yang melekat pada luka
Luka bakar karena bahan kimia:
Hindari kontak dengan bahan kimia. Berhati hati sewaktu melepas barang-barang yang terkontaminasi.
Luka bakar karena listrik: Jika masih kontak dengan sumber listrik, maka:
a. Jangan menyentuh si korban (Ii hat pemutusan aliran listrik)
b. Pindahkan korban ke tempat yang lebih aman
c.
Lakukan BHD bila diperlukanLuka Tusuk dan Luka Tembak
I·
Jangan dekati korban atau tempat kejadian perkara sebelum benar-benar aman Jangan sentuh senjata apa pun.Jangan pindahkan korban.
Jika terdapat pisau/objek yang tertusuk ataupun tertanam, jangan dicabut!
Jika terdapat organ dalam terlihat, tutup dengan kain atau hand uk bersih.
TENGGELAM
Pertolongan Pertama pada korban tenggelam bila:
a. Korban masih di air
• Bila tidak bisa berenang, jangan meloncat ke da-lam air
• Bila korban dekat dengan tepi sungai Lemparkan ban/karet atau tali kearah korban
• Bila korban jauh dari tepian sungai dan tidak sadarkan diri gunakan perahu untuk menolong korban,bila mampu berenang, ikatkan tali diping-gang dan ujungnya di pediping-gang oleh rekan lain di tepian sungai
b. Korban sudah tidak di air (sudah di darat)
Berikan tekanan di perut agar air dapat dimuntahkan. Prosedur ini tidak boleh lebih dari 30 detik
Bila korban sadarkan diri :
• Keluarkan benda asing dari hidung atau mulut
• Baringkan korban secara telentang, miringkan kepalanya
• Amankan korban
Bila korban tidak sadarkan diri, nafas lemah :
• Buka jalan nafas dengan mengeluarkan lumpur atau tanah dari hidung atau mulutnya
• Tempelkan jari ketenggorokan korban, tekan ba-gian dada dan perut untuk mengeluarkan air Lakukan BHD bila
diperlukan
Luka bakar karena bahan kimia:
H indari kontak bahan kimia. hati sewaktu barang-barang terkontaminasi .
dengan Berhati melepas yang
Luka bakar karena listrik: Jika masih kontak dengan sumber listrik, maka:
a. Jangan menyentuh si korban (Iihat pemutusan aliran listri k)
b. Pindahkan korban ke tempat yang lebih aman
c.
Lakukan BHD biladiperlukan
Luka Tusuk dan Luka Tembak
I·
Jangan dekati karban atau tempat kejadian perkara sebelum benar-benar aman Jangan sentuh senjata apa pun.Jangan pindahkan karban.
Jika terdapat pisau/objek
yang tertusuk ataupun
tertanam, jangan dicabut!
Jika terdapat organ dalam terlihat, tutup dengan kain atau handuk bersih.
Lakukan BHD bila diperlukan
TENGGELAM
Pertolongan Pertama pada korban tenggelam bila:
a. Korban masih di air
• Bila tidak bisa berenang, jangan meloncat ke da-lam air
• Bila korban dekat dengan tepi sungai
Lemparkan
ban/karet
atau tali kearah korban• Bila korban jauh dari tepian sungai dan tidak sadarkan diri gunakan perahu untuk menolong korban,bila mampu berenang, ikatkan tali diping-gang dan ujungnya di pediping-gang oleh rekan lain di tepian sungai
b. Korban sudah tidak di air (sudah di darat)
Berikan tekanan di perut agar air dapat dimuntahkan. Prosedur ini tidak boleh lebih dari 30 detik
Bila korban sadarkan diri
:
• Keluarkan benda asing dari hidung atau mulut
• Baringkan korban secara telentang, miringkan kepalanya
• Amankan korban
.'
Bila korban tidak sadarkan diri, nafas lemah
:
• Buka jalan nafas dengan mengeluarkan lumpur atau tanah dari hidung atau mulutnya
• Tempelkan jari ketenggorokan korban, tekan ba-gian dada dan perut untuk mengeluarkan air
Korban tidak berna f as :
• Lakukan BH D
• Baringkan karban secara terlentang, miringka n
kepalanya, taruh banta I dibawah bahu karban,
kendurkan pakaian
• Jaga suhu karban tetap hangat
• Jangan memindahkan pasien
Macam-macam Luka
Lu ka Memar
Luka Iris dan Luka serut
Luka Bakar
Pertolongan Pertama yang dapat dilakuka n
• Kompres d ingin / es supaya lebih cepat menghentikan perdarahan
Cucilah luka di air yang mengalir (di bawah kran air) dan ke ringkan dengan kertas tissue yang bersih Ambil kotoran, pecahan kaca , atau pertikel lain di dalam luka dengan pengait yang bersih
Hentikan perdarahan Oleskan cairan antiseptik seperti betadin
Luka bakar karena api:
Celupkan luka bakar ke air dingin selama 20 - 30 menit.
Gulungkan luka bakar
dengan kain basah . Jika luka bakar terdapat di kepala , wajah, dan leher, gunakan handuk basah .
Jangan mencabut baju atau kain yang melekat pada luka
e. Bila terjadi kecelakaan mesin :
• Segera matikan mesin bila memungkinkan
• Jika terjebak di mesin: jangan coba untuk memindahkan
• Pastikan ada orang yang menemani korban.
• Monitor kondisi korban, lakukan bantuan hidup dasar
f. Pada cedera Mata
• Posisikan pasien duduk atau setengah duduk, korban jangan banyak bergerak
• Bila mata terkena zat kimia, alirkan air pada mata yang sakit terus-menerus (minimal 10-15 men it)
• Usahakan aliran air tidak mengenai mata yang tidak sakit
• Jangan cabut benda yang tertancap pada mata
• Berikan kompres dingin, pada mata bengkak
•
Sesak Napas
Bila menemukan seseorang yang mengalami serangan sesak napas, segera lakukan hal-hal berikut :
a. Bawa korban ke ruang terbuka agar mendapatkan udara yang cukup.
b. Longgarkan pakaian yang menempel ketat pada tubuh korban.
[image:24.841.143.314.309.497.2]c.
Segera rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.Gambar Orang sesak napa s
Penurunan Kesadaran
Penurunan kesadaran adalah keadaan di mana
seseorang tidak sadar, tidak mampu memberikan respon
yang normal terhadap rangsangan atau stimulus.
Tindakan yang dapat dilakukan untuk pertolongan
pertama antara lain:
a. Amankan korban dari tempat yang berbahaya
b. Cek respon korban
c. Penderita pingsan tetapi pernapasan normal tanpa
ced-era tulang bced-erakang, baringkan dalam posisi Mantap.
d. Segera hubungi dokter atau rujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat
Sakit Dada
Sakit dada adalah ketidaknyamanan di dada yang
terjadi karena suplai oksigen darah berkurang. Sakit dada
merupakan gejala dari penyakit jantung, penyakit paru
(asma, PPOK), tumor, maupun trauma .
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan sebagai
berikut:
a. Tenangkan korban
b. Longgarkan pakaian yang menempel ketat pada tubuh
korban .
c. Segera hubungi dokter atau rujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat.
Buku Pintar Posbindu PTM Seri 5 Respon Cepat PTM dan C edera
Berikan Pertolongan Pertama
Bila Anda mengetahui
bahwa korban membutuhkan pertolongan secepatnya,
penting bagi Anda untuk mengetahui keadaan sirkulasi
saluran pernapasan :
a. Saluran pernapasan korbanjangan sampai terhalang
b. Bila
korban tidak sadar,lakukan Bantuan Hidup
dasar
c. Periksa adanya perdarahan hebat. Bila ada hentikan
perdarahan
Gam bar Cara menghent ikan pe rdarahan
d. Bila menduga ada cidera tulang belakang
Tanda- Tanda Cedera Tulang Belakang Pertolongan Pertama yang dilakukan Ada riwayat Trauma kepala Jangan gerakkan korban
Terdapat cedera atau memar 1 0 Jangan biarkan korban mencoba
pada kulit kepala bergerak
Pertahankan kepala, Ie her, dan tulang belakang pada satu garis Korban tidak sadar
Setengah lumpuh •
Jika perdarahan dari hidung Sakit kepala berat atau makin I 0
atau telinga : jangan coba stop memberat.
perdaraha n.
Jika muntah: miringkan pasien, namun jaga agar kepala, leher, dan tulang belakang tetap dalam satu garis
Jika menggunakan helm: jangan dilepa s (kecuali bila helm mengha langi pemberian pernapasan buatan atau pijat jantung)
Cedera
!:=iiI
Gambar Kecelakaan kendaraan
Hal- hal yang perlu diperhatikan ketika menemukan korban cedera:
1. Jangan panik
2. Cari bantuan, minta orang lain untuk memanggil petugas
kesehatan / ambulan sementara anda melakukan
pertolongan.
3. Jangan pindahkan pasien kecuali terdapat bahaya segera akan terjadinya cidera lebih lanjut. Jika pasien harus dipindah : jangan bengkokkan atau putar kepala atau tulang belakang pasien, gunakan penyangga leher
Gambar Evakuasi korban cedera tulang belakangMenggunakan penyangga leher
Buku Pintar Posblndu PTM Sen 5 Respon Ce pat PTM dan Ced era
Gambar orang sakit dada
Perdarahan
Perdarahan adalah keluarnya darah akibat robeknya
atau rusaknya pembuluh darah. Perdarahan dapat
terjadi pada luka akibat benda tajam, trauma, kecelakaan, atau akibat penyakit tertentu seperti stroke, tumor.
Tindakan yang dapat dilakukan untuk pertolongan pertama pada perdarahan yaitu :
a. Letakkan kain tebal yang bersih atau steril seperti saputangan, langsung pada area yang terluka.
b. Kemudian tekan perlahan dengan telapak tangan. Apabila tidak ada kain, gunakan tangan atau jari untuk menekan.
[image:26.841.144.313.466.564.2]c.
Teruskan menekan dengan tekanan konstan (tetap).Gambar Cara menghentikan perdarahan
d. Ganti kain penekan bila sudah basah dengan darah, lanjutkan penekanan dengan kain bersih dan kering.
e. Gunakan perban untukdiikatkan pada kain penutup luka, tali perban jangan terlalu kencang untuk menghindari aliran darah arteri terhenti.
f.
Usahakan luka pada posisi di atas organ jantung.g. Bila perdarahan belum berhenti atau masih keluar, segera bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat
Pendarahan
posisi diatas jantung Tekan luka dengan kain/ perban
Perdarahan hidung (mimisan)
1. Penderita duduk dengan kepala sedikit menunduk Tekan/jepit hidung dengan ibu jari dan telunjuk selama 1-2 menit.
2. Bila tidak ada perubahan sumbat lubang hidung dengan gulungan kasa steril selama 1 jam. Secara tradisional, gulungan daun sirih yang sudah dicuci bersih dengan air matang, dapat digunakan sebagai tampon.
Buku Pintar Posbindu PTM Seri 5 Respon Cepat PTM dan Cedera
• Setelah 30x penekanan dilanjutkan dengan 2x napas buatan
Gambar Bantuan Napas buatan menggunakan barrier
[image:27.841.17.372.12.551.2]6. Bila ada denyut nadi dan ada napas, letakkan korban pada posisi MANTAP
Gambar Cara meletakkan korban pada posisi mantap
Kapan Resusitasi jantung-paru dihentikan?
• Bila korban BERNAPAS Normal.
• Bila datang Bantuan Medis
• Anda Kelelahan
• Bila korban dinyatakan meninggal oleh Dokter
• Kunei jari tangan anda untuk meyakinkan tidak
adanya tekanan pada tulang rusuk disekitarnya.
• Jangan lakukan penekanan di daerah perut atau
di ujung bawah tulang dada
• Posiskan diri anda tegak lurus tepat diatas dada
korban, dengan tangan anda lurus menekan ke
tulang dada sedalam 4 - 5 em.
Gambar Posisi Kompresi dada,
Tangan penolong tegak lurus dengan dada korban
• Antara penekanan, tekanan harus benar-benar
di angkat bebas tanpa mengangkat tangan anda
dari permukaan dada korban
[image:28.841.52.405.24.583.2]5
Gambar arah kompresi dada
Bu ku Pintar' Posbindu PTM Seri 5 Respon Cepat PTM dan Cedera
Perdarahan didalam telinga atau sekitar
mata
1. Bila keluar darah dari lubang telinga, jangan mem
bersihkan/meneuei bekuan darah bawa ke rumah
sakit.
2. Kompres dingin bila ada perdarahan pada mata
Tersedak
a.Tersedak pada orang dewasa
Pertolongan korban
Kondisi
Pertama yang dapat dilakukan
"Lakukan Abdominal Berdiri
Tidak dapat
Thrust"
Buku Pintar Posbindu PTM Seri 5 Respon Cepat PTM dan Cedera
Langkah-Langkah Pertolongan Pertama
Baringkan
korban,penolong berlutut dan lebarkan kedua kaki penolong
Letakkan satu
pergelangan tangan di area perut, di bagian tengah dan di sisi atas pusar.
Letakkan pergelangan tangan lainnya persis di atas pusar.
Tekan dengan cepat, berikan dorongan ke atas.
Berikan 5 dorongan, lalu periksa mulut korban.
Bila terdapat benda asing, keluarkan.
Kondisi Pertolongan Langkah-Langkah korban Pertama yang dapat Pertolongan Pertama
dilakukan
Bila tidak terdapat benda asing, ulangi 5 dorongan lagi, dan periksa kembali mulut korban.
Ulangi prosedur abdominal thrust sampai ditemukan benda asing atau
korban bernafas kembali
Dapat Berdiri
I
"Lakukan Heimlich Berdiri di belakangManuver" korban dan rangkul
S.a Bila Tidak ada denyut nadi, segera lakukan resusitasi jantung-paru dimulai kompresi dada 30 kali dan bila memungkinkan berikan bantuan napas buatan sebanyak 2 kali
Langkah- langkah Resusitasi Jantung Paru
• Letakkan korban pada alas keras, berlutut disisi korban
• Tentukan lokasi, 2 jari diatas bagian bawah tulang dada
Kepalkan 1 pergelangan tangan dan letakkan sisi jempol di antara pusar
dan tulang dada.
Tumpuk pergelangan tangan dengan tangan lainnya dan berikan dorongan di atas perut.
Ulangi prosedur abdominal thrust sampai ditemukan
I ,
Gambar pasisi tangan penalang untuk kampresi dada
• Letakan satu telapak tangan yang satu di lokasi yang telah ditentukan (Ii hat gambar di bawah ini)
[image:29.841.15.358.17.574.2]benda asing atau korban bernafas kembali.
Gambar satu tangan diatas dada
• Letakan telapak tangan lainnya diatas tangan yang pertama
Y'
I
Pastikan tidak ada sumbatan di rongga mulut korban,
bila terllhat sumbatan yang dapat diambii maka segera
ambil sumbatan tersebut dengan menggunakan tangan
penolong.
Gambar Cara mengambil sumbatan di mulut
[image:30.841.49.402.27.558.2] [image:30.841.47.403.298.562.2]4.c Bila ada Napas, Letakkan korban pada posisi
MANTAPGambar Posisi Mantap (Recovery)
5. Cek Denyut Nadi korban dengan cara:
Letakkan 2 jari tangan penolong pada jakun korban dan
geser 2 cm ke arah kanan atau kiri dan raba serta rasakan
denyutan nadi
Gambar Posisi tangan penolong untuk meraba denyut nadi
Buku Pintar Posbind u PT M Seri 5 Respon Cepat PTM dan Cedera
Berdiri di belakang besar atau
Korban hamil
I
Lakukan " Chestkorban dan rangl<ul memiliki
thrust"
Kepalkan 1 pergelangan
obesitas t angan dan tu m puk
dengan tangan yang lain, dan letakkan di antara tulang dada.
Berikan 5 dorongan ke dalam. Bila terdapat benda asing, keluarkan . Bila tidak terdapat benda asing, ulangi 5 dorongan lagi, dan periksa kembali mulut korban.
b. Tersedak pada Anak-anak
Algoritma Pertolongan Pertama pada Anak-anak Tersedak
Anak Tersedak
Nilai Kondisi Anak
Responsif, Tidak bersuara dan
Tidak responsif,
bersuara dan Tidak batuk batuk
Sadar:
Buka dan bersihkan untuk batuk dan Tidak sadar: Dorong anak
Pukul punggung anak
mulut korban (Pada bayi) lakukan mengeluarkan Lakukan BHD "Chest Thrust" 5 kali sumber
Pada anak > 1 tahun, sumbatan lakukan "Abdominal
Thrust" 5 kali
Kondisi Korban Pertolongan Pertama Langkah-Langkah
yang dapat dilakukan Pertolongan
Pertama
• Bisa bersuara I • Biarkan korban a. Kepalkan 1
atau batuk, terus bersuara atau pergelangan responSive, batuk tangan dan kesulitan ber I . Tenangkan dan letakkan sisi
napas damping korban jempol
Tidak diantara pusar responSive, dan tulang dada tidak korban
bersuara, b. Tumpuk tidak batuk, pergelangan Anak sadar tangan dengan dan bisa tangan lainya berdiri dan berikan
dorongan di atas perut korban
c.
Ulangi prosedur abdominal thrust sampai ditemukan benda asing atau korban bernafas kembali.• Tidak Lakukan "Abdominal a. Lebarkan kedua bersuara, Thrust" kaki korban tidak batuk b. Letakan satu Anak sadar pergelangan tapi tidak tangan dl area bisa berdiri : perut, di bagian
tengah dan sisi atas pusar korban
c.
Letakan pergelangan tangan lainnya persis diatas pusar korban3.b Bila karban memberikan respan maka letakkan karban pada tempat yang aman pada pasisi mantap (recovery)
4. Lanjutkan dengan Bantuan Hidup Dasar (BHD)
Kapan Bantuan Hidup Dasar dimulai
?
• Bila tidak ada respan
• Bila tidak ada Napas,
4.a Bagaimana cara mengecek pernapasan
?
1. Lihat apakah ada gerakan naik-turun pada dada karban, perhatikan 5-10 detik
2. Dengar apakah ada suara napas
3. Rasakan apakah ada hembusan napas dari hidung
Gambar mendengarkan nafas korban
4.b Bila Tidak ada Napas, CEK MULUT Karban dengan cara CHIN LIFT (Iihat gambar dibawah ini)
Gambar "CHIN LIFT"
[image:31.841.10.361.26.531.2]Algoritma Pertolongan Pertama pada Korban Tidak sadar
KORBAN TIDAK SADAR
Memanggil korban dengan "Bapak atau ibu" & goyangkan
bahunya.
Hubungi Ambulans atau Polisi
Lihat hidung dan mulut korban. Buka mulut korban "Chin
Lift". Bila ada sumbatan & dapat
diambil. segera ambil
Cek Napas: Lihat, Dengat. Rasa Cek Nadi: Perhatikan
jakun di leher. letakkan 2 jari penolong pada jakun lalu tarik 2 em
ke arah kanan atau kiri & rasakan denyut
nadi
TIDAK ADA RESPON
TERIAK MINTA BANTUAN
CEK SALURAN NAPAS (HIDUNG
& MULUT)
r-ADA RESPON ...
LETAKKAN KORBAN PADA POSISI MANTAP
(RECOVER
CEK NAPAS & NADI KORBAN
TlDAK ADA NAPAS & DENYUT NADI
LAKUKAN BHD 30 X KOMPRESI 2X BANTUAN
NAFAS
NAFAS & NADI NORMAL
LETAKKAN KORBAN PADA POSISI MANTAP
(RECOVER) d. e. f. g. h.
Cepal . Der IKdrl
dorongan ke atas.
Berikan 5 dorongan. lalu keriksa mulut
orban . Bila terdapat benda asing. keluarkan berhatihati -lah ar,ar benda terse ut tidak tertelan kembali . Bila tidak
terdapat benda asing, ulangi 5 dorongan lagi, dan periksa kembali mulut korban.
Ulangi prosedur Abdominal thrust sampai ditemukan benda asing atau korban bernafas kembali
Anak Tidak a. Buka dan
sadar
b.
bersihkan
mulut karban, bila sumbatan dapat diambil. segera ambil, lanjutkan dengan BHD Bila tidak dapat mengambil sumbatan. segera
L
-lakukan BHD
I
c.
Tersedak pada BayiKondisi Korban Pertolongan Langkah-Langkah Pertama yang Pertolongan dapat dilakukan Pertama
Bisa bersuara atau Biarkan korban
batuk, responsive, terus bersuara atau
kesulitan bernapas batuk
Tenangkan dan damping korban
Posisikan bayi menelungkup dis-Bila si korban re- Lakukan "Back
sponsif, tapi kesuli- Blows "
alah satu lengan
tan bernafas, bicara penolong dengan
atau batuk menopang rah
-ang dan wajah ba yi. Si penopang dapat mengambil posisi duduk atau berlutut
Miringkan bayi se-hingga kepalan ya sedikit turun
Dengantangan yang lain, tepuk punggung bayi di antara bahu se-banyak lima kali .
Bila benda asing termuntahkan dan si bayi sudah mulai bernafas normal kembali, henti-kan tepuhenti-kan
Bila benda asing tidak ditemu-kan, terapkan prosedur "Chest Thrust"
Buku Pintar Posbindu PTM Sen 5 Respon Cepat PTM dan Cedera
1. Yakinkan penolong dan korban aman dari bahaya di
sekitarnya
2. Pastikan tidak ada korban yang lain
3. Nilai respon korban dengan cara memanggil "Bapak/
Ibu" & goyangkan bahunya.
Gambar mem ukul bahu korban dengan lembut
3.a Bila korban tidak merespon maka penolong berteriak
memanggil bantuan . Segera hubungi nomor darurat ambulan gawat darurat (No. telp.118) atau kepolisian (No. telp 112) sebutkan lokasi korban, nomor telepon yang bisa dihubungi, peristiwa yang terjadi misalnya
kecelakaan, serangan jantung, dll), jumlah korban,
jumlah ambulan dan peralatan yang dibutuhkan
Pasien tidak sadar
"JANGAN DIBERI BANTAL"
[image:33.841.23.368.30.554.2]• Gawat darurat adalah keadaan yang mengancam jiwa yang memerlukan pertolongan secara cepat, tepat, dan cermat yang mana bila tidak ditolong maka akan menyebabkan kematian atau mengalami kecacatan
• Respon Cepat Penyakit Tidak Menular adalah
memberikan pertolongan pertama kepada pasien kasus kegawatdaruratan penyakit tidak menular dengan cepat dan tepat sebelum pasien/korban dibawa ke tempat rujukan (dokter/puskesmas/rumah sakit)
Alergi
Adalah reaksi tubuh akibat bahan allergen (pemicu alergi) yang digunakan /dikonsumsi oleh penderita.
Jenis Reaksi Alergi:
1. Reaksi Lokal : Kemerahan dan bengkak pada kulit
2. Reaksi Ringan : gatal, mata berair, hidung tersumbat, kemerahan pada kulit
3. Reaksi Sedang : Gatal-gatal, nyeri perut, mual dan muntah, bersin dan sesak
4. Reaksi Berat : Syok
Pertolongan Pertama pada penderita Alergi
1. Perhatikan napas penderita ada sesak atau tidak, bila sulit bernapas posisikan penderita pada posisi yang nyaman bagi penderita
2. Bila tidak ada napas dan tidak ada denyut nadi maka lakukan Bantuan Hidup Dasar
3. Jangan berikan apapun melalui mulut korban kecuali obat
4. Longgarkan pakaian bila terlalu ketat
5. Tanyakan riwayat alergi penderita
a Bila alergi disebabkan sengatan maka:
a. Hindari area yang tersengat
b. Penderita jangan banyak bergerak
c. Perlambat aliran darah didaerah yang tersengat,
bila memungkinkan
b Bila alergi disebabkan gigitan serangga maka:
a. Periksa adakah bekas gigitan serangga di kulit?
J
ika ada, bersihkan perlahanb. Kompres bekas gigitan serangga
c Bila alergi akibat sengatan dalam air maka:
a. Siram dengan banyak air
b. Singkirkan benda atau duri yang menempel di kulit
d Bila alergi akibat ulat bulu maka:
a. Bersihkanlah permukaan kulit yang terpapar ulat bulu dari bulu ulat dan lainnya) dengan bilasan air bersih yang mengalir
b. Berikan lotion yang mengandung calomine untuk memberikan reaksi mendinginkan permukaan kulit guna meringankan gejala gatal-gatal
c. Tenangkan penderita, reaksi berlebihan (cemas, stress) hanya akan membuat reaksi kian parah
6. Jika penderita menunjukan reaksi alergi lebih kuat, (kesulitan bernafas, terdapat bengkak dalam ukuran lebih dari kewajaran) bawa segera kefasilitas pelayanan kesehatan
Tujuan
1. Tujuan umum :
Setelah membaca buku inidiharapkan mampu melaksanakan Respon Cepat PTM dan Pengendalian Cedera di Masyarakat.
2. Tujuan khusus:
1. Mampu menjelaskan dan memahami ResponCepat PTM dan Pengendalian Cedera di Masyarakat.
2. Mampu melaksanakan Respon Cepat PTM dan Pengendalian Cedera di Masyarakat
Latar Belakang
Keadaan gawat darurat pada penderita PTM seperti serangan jantung dan stroke, penurunan dan peningkatan kadar gula darah yang cepat berakibat penurunan kesadaran, serangan sesak napas pada pasien penyakit paru yang menahun, maupun cedera akibat kecelakaan memerlukan
pertolongan pertama . Masyarakat awam dan petugas
pelaksanaposbindu PTM dapat dilatih untuk melakukan pertolongan pertama pada gawat darurat PTM. Masyarakat dan petugas pelaksana posbindu PTM diharapkan memiliki pengetahuan untuk mengenali kondisi kegawatdaruratan serta kemampuan melakukan rujukan ,sebagai bentuk pemberdayaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap situasi yang menuntut respon cepat dalam mencegah kecacatan dan kematian lebih dini akibat PTM.
Buku Pintar Posbindu PTM Seri 5 Respo n Cepat PTM dan Cedera
Keracunan
Pertolongan Pertama pada korban keracunan
1. Perhatikan napas dan denyut nadi korban, bila tidak ada napas atau tidak ada denyutjantung maka lakukan BHD
2. Bila korban tidak sadar ada napas, ada denyut nadi, baringkan korban
3. Jangan menaruh bantal atau apapun di bawah kepala korban
4. Bila muntah : miringkan tubuh korban (miringkan ke kiri)
5. Jaga agar korban tetap hangat
6. Kumpulkan obatyang dikonsumsi korban dan identifikasi produk mana saja yang mencurigakan (obat-obatan, kotak, wadah, bahan-bahan berzat kimia)
7. Bila perilaku korban menjadi Agresif :
• Biarkan si korban beristirahat dan pindahkan ke daerah yang lebih aman
• Singkirkan benda - benda berbahaya yang ada di sekitarnya
• Berikan air putih yang dicampur dengan gula kepada si korban .
DAFTAR lSI
Bloom, D.E, Cafiero, E.T, Jane-Llopis, E., Abrahams- Geseel, S., Bloom, L.R., Fathima, S., Freighl, A.B., Gaziano,
T.,
Mowafi, M ., Pandya, A., Prether, K., Rosenberg, L., Seligman, B., Stein, A.Z., & Weinstein, C, 2011. The GlobalEconomic Burden of Noncommunicable Diseases.
Geneve: World Economic Forum,.
Kementerian Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan , 2011. Buku PaketPelatihan Petugas pelaksana Kesehatan dan Tokoh Masyarakat dalamPengembangan Desa Siaga (Untuk Petugas pelaksana). Jakarta .
Kementerian Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan , 2011. Panduan peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga.Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, 2011. Rencana Operasional Promosi Kesehatan Dalam Pengendalian PTM Tahun 2010-2014. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI, 2011. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu . Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI, 2011. Revitalisasi Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta.
Perkeni , 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta.
Rahajeng, Ekowati, 2007 . Kegiatan Posbindu PTM .
Jakarta.
WHO, 2003. The Protocol For The WHO Study on The Effectiveness of Community Based Programmes For
NCDPrevention and Control (COMPASS). Geneve,
Switzerland : WHO.
Buku Pintar Posbindu PTM Seri 5 Respo n Cepat PT M dan Cedera
KATA PENGANTAR
DAFTAR lSI
I.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Tujuan
II. APA ITU RESPON CEPAT GAWAT DARURAT
PENYAKIT TIDAK MENULAR
III.BAGAIMANA PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KORBAN TIDAK
SADARIV. PERTOLONGAN PERTAMA CEDERA
Cedera Tenggelam
V. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KEGAWAT
DARURATAN PTM
Sesak na f as
Penurunan Kesadaran Sakit Dada
Perdarahan
Perdarahan Hidung (Mimisan)
Perdarahan didalam telinga atau sekitar mata Tersedak
Tersedak pada orang dewasa Tersedak Pada Anak-Anak Tersedak Pada Bayi
Alergi Keracunan
DAFTAR PUSTAKA
TIM PENYUSUN
Buku Pintar Posbindu PTM Ser i 5 Respon Cepat PTM dan Cedera
I
Buku Pintar seri 5, diharapkan dapat menjadi acuan bagi petugas pelaksana Posbindu PTM dalam menghadapikondisi kegawatdaruratan PTM dan cedera serta dapat
memberikan tindakan secara sederhana sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.
Akhirnya saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah terlibat dalam proses penyusunan buku ini, sehingga buku ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku ini tentunya belum sempurna dan masih akan mengalami perbaikan sesuai dengan perkembangan yang ada.
Jakarta, November 2014
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular
WHO, 2011 Global Status Report on Non Communicable Diseases 2010. Geneve,Switzeriand: \N HO.
WHO, 2013. Global Status Report on Road Safety 2013. Geneve,Switzerland: WHO.
WHO, 2013. Mental Health Action Plan 2013-2020 . Geneve,Switzerland: WHO.
TIM
PENYUSUN
Pengarah:
Direktur Pengendalian PTM
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI
Dr. Ekowati Rahajeng, SKM, M.Kes
Titi Sari Renowati, SKM , MSePH
dr. Prima Yosephine, MKM
dr. Niken Wastu Palupi, MKM
dr. Lily Banonah Rivai, M.Epid
drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH
dr. Aries Hamzah
dr. Sylviana Andinisari, M.Se
dr. Sedya Dwisangka
dr. Esti Widiastuti, M.sePH
dr. Chita Septiawati, MKM
dr. Hj. Farina Andayani, M.Se
dr. Tiara Pakasi,M
Setyadi, ST, MKes
dr. Sorta, M.se
Lili Lusiana, SKM
dr. Rainy Fathiyah
dr. Prihandriyo Sri Hijranti
dr.Tristiyenny P, M.Kes Rindu Raehmiati, SKM
Punto Dewo, M.Kes
Dr. Nunik Kusumawardhani, SKM, M.sc.PH
dr. Ernanti Wahyurini, M.Se,
Ismoyowati, SKM, M.Kes
Buku Pinta r Pos blndu PTM Serl 5 Res pon C epat PTM dan Cede ra
Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi ancaman serius kesehatan masyarakat karena menambah beban ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Dari 100 penderita PTM sebanyak 70 orang tidak menyadari dirinya mengidap PTM, sehingga terlambat dalam mendapatkan penangananyang mengakibatkan terjadinya komplikasi, kecacatan bahkan kematian.
Kejadian PTM dapat dicegah melalui pengendalian faktor risiko PTM. Faktor risiko PTM ini meliputi merokok, kurang aktifitas fisik, diet tidak seimbang, dan konsumsi minuman beralkohol. Pengendalian faktor risiko PTM dapat dilakukan oleh masyarakatsendiri melalui kegiatan Posbindu PTM dengan biaya yang terjangkau .
Dalam menyelenggarakan Posbindu PTM, petugas pelaksana Posbindu PTM harus meningkatkan pengetahuan tentang PTM dan ketrampilan dalam melakukan monitoring dan deteksi dini faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya melalui Buku Pintar Posbindu PTM.
Buku Pintar ini terdiri dari 6 seri, yaitu:
Buku Pintar seri 1 : Penyelenggaraan Posbindu PTM
Buku Pintar seri 2 : Penyakit Tidak Menular dan Faktor Risiko
Buku Pintar seri 3 : Pengukuran Faktor Risiko PTM
Buku Pintar seri 4 : Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM
Buku Pintar seri 5 : Respon Cepat PTM dan Cedera
Buku Pintar seri 6 : Penyakit Kanker
MEMO