FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN
MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH : AMRULLAH NIM : 7133220005
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
ABSTRAK
Amrullah, 7133220005. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Modal
Kerja pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015. Skripsi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2017.
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana perusahaan mengelola modal kerja secara tepat dengan memahami faktor-faktor penentu modal kerja, agar perusahaan terhindar dari resiko kebangkrutan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh leverage, operating cash flow, profitabilitas, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, fluktuasi penjualan, umur perusahaan, dan cash conversion cycle terhadap kebutuhan modal kerja secara individual.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 132 perusahaan. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 80 perusahaan pada tahun 2015. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang diunduh dari www.idx.co.id. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan cash conversion cycle berpengaruh signifikan terhadap kebutuhan modal kerja dengan signifikansi dibawah 5%. Hasil ini menunjukkan bahwa hutang perusahaan, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan cash conversion cycle, merupakan faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam menentukan kebijakan-kebijakan pengelolaan modal kerja yang tepat. Berkaitan dengan pecking order
theory, perusahaan sebaiknya tidak menggunakan hutang yang terlalu tinggi apabila
masih memiliki keuntungan berupa laba, asset, maupun aliran kas yang tinggi, yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
v
ABSTRACT
Amrullah, 7133220005. Factors Affecting Working Capital Requirements on Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange in 2015. Thesis, Department of Accounting, Faculty of Economics, University of Medan, 2017.
The problem in this research is how the company manages their working capital properly with understanding the determinants of working capital for the company to avoid the risk of bankruptcy. This study aimed to examine the effect of leverage, operating cash flow, profitability, sales growth, company size, sales fluctuations, the age of the company, and cash conversion cycle to the working capital requirements individually.
The population in this study are all manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange asmany as 132 companies. The sampling method using purposive sumpling and obtained 80 companies as samples in 2015. The data used in this research is secondary data in the form of financial statements that are downloaded from www.idx.co.id. Data analysis technique used is multiple linear regression.
The results showed that leverage, profitability, company size, and the cash conversion cycle significantly influence working capital requirements. These results indicate that the debts of the company, profitability, company size, and the cash conversion cycle, are all factors that must be considered by the company in determining the policies of proper management of working capital with under 5% significant. In connection with the pecking order theory, companies should not use too high debt if they have an advantage in the form of income, asset, and a high cash flow, which can be used to invested in working capital.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa penulis rasakan, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kebutuhan Modal Kerja Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015”.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari tidak dapat berjalan
sendiri tanpa bantuan dan dorongan baik materil maupun moril dari berbagai
pihak, dengan rasa hormat penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya untuk kedua orang tua penulis yang sangat penulis sayangi (Bapak
Samsul dan Ibu Amnah) dan adik penulis (Fariz dan Fadly) yang dengan penuh
kasih sayang dan pengorbanan baik secara do’a, moril, materiil dan selalu
memberi semangat baik dalam keadaan apapun, beribu ucapan terima kasih pun
tidak akan pernah sanggup apalagi menutupi apapun yang telah kalian beri dan
kalian korbankan selama ini.
Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang
vii
4. Bapak Drs. La Ane, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan
Keuangan, dan sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan
bimbingan dan arahan serta semangat kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini.
5. Bapak Dr. Nasirwan, S.E., M.Si., Ak., CA., selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Universitas Negeri Medan dan selaku dosen penguji yang telah
memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Dr. Azizul Kholis, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Universitas Negeri Medan
7. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si., Ak., CA., selaku dosen penguji yang
telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
8. Bapak OK Sofyan Hidayat, S.E., M.Si.,Ak., CA., selaku dosen penguji
yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
9. Seluruh dosen Jurusan Akuntasi, yang telah membimbing saya selama
masa perkuliahan, terimakasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini.
10.Bang Ricky yang telah banyak membantu dalam segala urusan
administrasi.
11.Sahabat setiaku Desy Wulandari yang telah meluangkan banyak waktunya
untuk membantu dan member semangat dalam perkuliahan maupun dalam
penyelesaian skripsi ini.
12.Teman-teman satu pembimbing skripsi, Cristin, Devindo, Diki, dan
Rifdah, terima kasih telah saling membantu dan saling mengingat kan
viii
13.Teman-teman seperjuangan, Januar, Puji, Rahmat, Aswan, Naek, Etikat,
Michael, Ade, Ayudini, Ezy, dan lainnya di Jurusan Akuntansi kelas A
2013 yang telah membantu dan memberi semangat selama masa
perkuliahan.
14.Seluruh teman-teman Generasi Baru Indonesia Sumatera Utara
(GenBI-Sumut), Taufik, Billy, Trisnawan, Samuel, Rosa, Mita, dan yang lainnya.
15.Dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang
telah membantu penulis selama penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu dengan segala kerendahan hati penulis menerima
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan skripsi ini. Akhirnya
penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi dunia pendidikan
terutama bagi penulis.
Medan, Maret 2017 Penulis
ix
DAFTAR ISI
Hal.
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ...ii
SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS ...iii
ABSTRAK ...iv
ABSTRACT ...v
KATA PENGANTAR ...vi
DAFTAR ISI ...ix
DAFTAR TABEL ...xiv
DAFTAR GAMBAR ...xv
DAFTAR LAMPIRAN ...xvi
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Identifikasi Masalah ...8
1.3 Batasan Masalah...9
1.4 Rumusan Masalah ...9
1.5 Tujuan Penelitian ...10
1.6 Manfaat Penelitian ...11
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...13
2.1 KerangkaTeoritis ...13
2.1.1 Pecking Order Theory ...13
x
2.1.2.1 Pengertian Modal Kerja ...15
2.1.2.2 Konsep Modal Kerja ...16
2.1.2.3 Manajemen Modal Kerja ...17
2.1.2.4 Komponen Pengelolaan Modal Kerja ...18
2.1.2.5 Jenis-jenis Modal Kerja ...22
2.1.2.6 Sumber-Sumber Modal Kerja ...23
2.1.2.7 Kebijakan Modal Kerja ...24
2.1.2.8 Menghitung Modal Kerja ...25
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Modal Kerja ...26
2.1.3.1 Leverage ...26
2.1.3.2 Operating Cash Flow ...28
2.1.3.3 Profitabilitas ...30
2.1.3.4 Pertumbuhan Penjualan ...32
2.1.3.5 Ukuran Perusahaan ...33
2.1.3.6 Fluktuasi Penjualan ...35
2.1.3.7 Umur Perusahaan ...36
2.1.3.8 Cash Conversion Cycle ...37
2.2 Penelitian Terdahulu ...39
2.3 Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen ...50
2.3.1 Pengaruh Leverage Terhadap Kebutuhan Modal Kerja ...50
2.3.2 Pengaruh Operating Cash Flow Terhadap Kebutuhan Modal Kerja. ...51
xi 2.3.4 Pengaruh Pertumbuhan Penjualan
Terhadap Kebutuhan Modal Kerja ...52
2.3.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kebutuhan Modal Kerja ...52
2.3.6 Pengaruh Fluktuasi Penjualan Terhadap Kebutuhan Modal Kerja ...53
2.3.7 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Kebutuhan Modal Kerja ...53
2.3.8 Pengaruh Cash Conversion Cycle Terhadap Kebutuhan Modal Kerja ...54
2.4 Kerangka Berpikir ...54
2.5 Hipotesis ...55
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...57
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ...57
3.2 Populasi dan Sampel ...57
3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ...58
3.3.1 Variabel Penelitian ...58
3.3.2 Defenisi Operasional ...59
3.3.2.1 Kebutuhan Modal Kerja ...59
3.3.2.2 Leverage ...59
3.3.2.3 Operating Cash Flow ...60
3.3.2.4 Profitabilitas ...60
3.3.2.5 Pertumbuhan Penjualan ...60
3.3.2.6 Ukuran Perusahaan ...61
3.3.2.7 Fluktuasi Penjualan ...61
xii
3.3.2.9 Cash Conversion Cycle ...62
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...63
3.5 Teknik Analisis Data ...63
3.5.1 Uji Asumsi Klasik ...64
3.5.1.1 Uji Normalitas ...64
3.5.1.2 Uji Multikolinearitas ...65
3.5.1.3 Uji Heteroskedastisitas...65
3.5.2 Analisis Regresi Linier Berganda ...66
3.5.3 Pengujian Hipotesis ...67
3.5.3.1 Uji Statistik F (Uji Signifikansi Simultan) ...67
3.5.3.2 Uji Statistik t (Uji Signifikan Parameter Individual) ...67
3.5.3.3 Koefisien Determinasi ...68
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...69
4.1 Hasil Penelitian ...69
4.1.1 Populasi dan Sampel ...69
4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian ...72
4.1.2.1 Kebutuhan Modal Kerja ...72
4.1.2.2 Leverage ...72
4.1.2.3 Operating Cash Flow ...73
4.1.2.4 Profitabilitas ...73
4.1.2.5 Pertumbuhan Penjualan ...73
4.1.2.6 Ukuran Perusahaan ...73
xiii
4.1.2.8 Umur Perusahaan ...74
4.1.2.9 Cash Conversion Cycle ...74
4.1.3 Hasil Pengujian Data ...74
4.1.3.1 Uji Asumsi Klasik ...74
4.1.3.1.1 Uji Normalitas ...74
4.1.3.1.2 Uji Multikolinearitas...76
4.1.3.1.3 Uji Heteroskedastisitas ...77
4.1.3.2 Statistik Deskriptif ...78
4.1.3.3 Analisis Regresi Linear Berganda ...82
4.1.3.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ...84
4.1.3.4.1 Uji Statistik F (Uji Signifikansi Simultan) ...84
4.1.3.4.2 Uji Statistik t (Uji Signifikansi Parameter Individual) ...85
4.1.3.4.3 Koefisien Determinasi (R2) ...87
4.2 Pembahasan Penelitian ...88
4.2.1 Pengaruh Leverage Terhadap Kebutuhan Modal Kerja ...88
4.2.2 Pengaruh Operating Cash Flow Terhadap Kebutuhan Modal Kerja. ...89
4.2.3 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebutuhan Modal Kerja ...90
4.2.4 Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Kebutuhan Modal Kerja ...91
4.2.5 Pengaruh Ukuran PerusahaanTerhadap Kebutuhan Modal Kerja ...92
4.2.6 Pengaruh Fluktuasi PenjualanTerhadap Kebutuhan Modal Kerja ...93
xiv 4.2.8 Pengaruh Cash Conversion Cycle
Terhadap Kebutuhan Modal Kerja ...95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...97
5.1 Kesimpulan ...97
5.2 Saran ...99
DAFTAR PUSTAKA ...101
xv
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...45
Tabel 4.1 Kriteria Pengambilan Sampel ...69
Tabel 4.2 Daftar Nama Perusahaan Manufaktur yang Menjadi Sampel Penelitian ...70
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Kolmogorof-Smirnov ...75
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ...77
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif ...79
Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi ...82
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik F ...84
Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik t ...85
Tabel 4.9 Ringkasan UjiStatistik t ...86
xvi
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ...55
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram ...75
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas P-Plot Residual...76
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
LAMPIRAN A Tabulasi Data...104
A.1 Perhitungan Kebutuhan Modal Kerja (WCR) 2015 ...105
A.2 Perhitungan Leverage 2015 ...107
A.3 Perhitungan Operating Cash Flow (OCF) 2015 ...110
A.4 Perhitungan Profitabilitas (NPM) 2015 ...112
A.5 Perhitungan Pertumbuhan Penjualan 2015 ...115
A.6 Perhitungan Ukuran Perusahaan 2015 ...117
A.7 Perhitungan FluktuasiPenjualan 2015 ...120
A.8 Perhitungan Umur Perusahaan 2015 ...124
A.9 Perhitungan Cash Conversion Cycle 2015 ...125
LAMPIRAN B Hasil Output SPSS ...131
B.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif dan Uji Asumsi Klasik ...131
B.2 Hasil Uji Hipotesis ...135
LAMPIRAN C Berkas Administratif ...136
C.1 Surat Pengajuan Judul ...137
C.2 Nota Tugas ...138
C.3 Surat Pengambilan Data ...139
1
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dalam perkembangan dunia usaha, sering kali dihadapkan pada persaingan
yang rumit antar perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin
banyak. Hal tersebut membuat perusahaan-perusahaan berusaha menciptakan
strategis kompetitif yang lebih unggul dari pada para pesaingnya. Perusahaan
yang mampu menciptakan keunggulan akan mampu bertahan, sedangkan
perusahaan yang tidak mampu bersaing akan mengalami kemunduran bahkan
kebangkrutan. Perusahaan tidak lagi hanya memfokuskan pada tujuan mereka
memaksimalkan laba saja, melainkan perusahaan juga harus memerhatikan
pengelolaan kebutuhan financial dan operasional yang akan mempengaruhi
pencapaian profit perusahaan.
“Perusahaan biasanya hanya berfokus pada kebijakan keuangan jangka
panjang saja, contohnya: investasi, struktur modal, dividen, dll” (Megarifera,
2013). Padahal pengelolaan keuangan jangka pendek merupakan faktor terpenting
dalam operasional perusahaan. Pengelolaan keuangan jangka pendek dapat
disebut juga pengelolaan modal kerja. Menurut Bringham & Houston (2011:258),
manajer keuangan mendedikasikan 60% dari waktu yang dimiliki untuk
mengelola dan menentukan kebijakan modal kerja. Pengelolaan modal kerja
penting karena melibatkan likuiditas dan solvensi dari perusahaan.
Menurut Kasmir (2010:300), “modal kerja adalah investasi yang
2
surat–surat berharga, piutang, persediaan, dan aktiva lancar lainnya”. Modal kerja
merupakan dana yang tersedia dalam perusahaan yang dapat digunakan untuk
membiayai kegiatan operasional perusahaan sehari-hari, misalnya untuk
membayar upah buruh, gaji pegawai, persekot pembelian bahan mentah dan
kegiatan-kegiatan perusahaan lainnya yang harus dipenuhi dalam jangka waktu
yang pendek (kurang dari satu tahun). Modal kerja juga dapat menunjukkan
tingkat keamanan atau margin of safety para kreditur terutama kreditur jangka
pendek.
Menurut Deloof (2003), pengelolaan modal kerja yang efektif adalah
prinsip dasar dari keseluruhan strategi perusahaan untuk menciptakan nilai bagi
pemegang saham, untuk itu sebaiknya perusahaan menjaga tingkat optimal modal
kerja untuk memaksimalkan nilai perusahaan mereka. Namun, masalah yang
cukup penting dalam pengelolaan modal kerja adalah menentukan besar modal
kerja yang optimal (Van Horne dan Wachowicz,2012:251). Jumlah modal kerja
dalam suatu perusahan harus cukup untuk membiayai operasi perusahaan
sehari-hari sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan dan kegagalan
akibat ketidakcukupan dalam modal kerja. Adanya modal kerja yang cukup
memungkinkan perusahaan untuk melakukan aktivitasnya dengan baik. Akan
tetapi, modal kerja yang terlalu berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak
produktif yang menunjukan inefisiensi perusahaan dalam mengelola modal kerja,
dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya
3
Kurangnya kemampuan manajemen dalam merencanakan dan mengatur
komponen-komponen modal kerja dapat menyebabkan insolvency ataupun
ketidakmampuan perusahaan menyediakan likuiditas jangka panjang, dan
bankcrupty (Gill, 2011). Seperti yang telah dialami oleh PT. United Coal
Indonesia yang digugat pailit pada tahun 2014 akibat tidak mampu membayar
hutang-hutangnya yang telah jatuh tempo dan juga tidak mampu membayar gaji
karyawannya selama tiga bulan yang nilainya mencapai satu milyar rupiah
(Wicaksono, 13 Oktober 2014). Kasus yang serupa juga dialami oleh PT.
Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas. Berdasarkan laporan keuangan
perusahaan tersebut pada tahun 2012, aset lancar tercatat lebih kecil dari jumlah
hutang lancarnya yaitu Rp. 174.304.356.538,- dan Rp. 205.119.015.588,-.
Akhirnya, perusahaan ini dinyatakan pailit pada tahun 2013 dan dikeluarkan dari
Bursa Efek Indonesia disebabkan oleh kegagalannya dalam melakukan
pembayaran utang dan bunga tepat pada waktunya (Pratama, 20 Mei 2015). Dari
dua fenomena diatas membuktikan bahwa pengelolaan modal kerja yang tidak
efektif dapat mengganggu kelangsungan atau eksistensi perusahaan. Oleh sebab
itu, penting bagi perusahaan untuk berusaha meminimalkan resiko dan
meningkatkan kinerja secara keseluruhan dengan memahami fungsi dan
faktor-faktor penentu modal kerja untuk merumuskan strategi pengelolaan modal kerja
yang efektif.
Beberapa penelitian terdahulu mencoba mengidentifikasi dan
menghubungkan berbagai macam faktor yang mempengaruhi kebutuhan modal
4
suatu perusahaan dapat dipengaruhi oleh leverage. “Leverage dapat menunjukkan
besarnya jumlah utang yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan
usahanya jika dibandingkan dengan modal sendiri” (Kasmir, 2011:113).
Pembiayaan dengan utang mempunyai beban yang besifat tetap.Dengan leverage
yang tinggi, perusahaan seharusnya lebih memperhatikan efisiensi modal kerja
untuk menghindari resiko yang besar. Perusahaan dengan tingkat hutang yang
lebih tinggi menunjukkan kebutuhan modal kerja yang rendah. Hal ini sejalan
dengan penelitian Azeem dan Marsap (2015) yang menunjukkan leverage
berpengaruh terhadap kebutuhan modal kerja. Namun, hasil penelitian yang
dilakukan Karina (2012) menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh
terhadap kebutuhan modal kerja.
Faktor berikutnya yaitu Operating Cash Flow. Operating cash flow adalah
laba sebelum pengeluaran/pemasukan bunga (earning before interest) ditambah
dengan depresiasi dikurangi pajak, yang menentukan kas yang dihasilkan dari
kegiatan operasi (Ross, Westerfield, Jaffe and Jordan (2007:32). Perusahaan
dengan arus kas operasi yang lebih besar cenderung memiliki modal kerja yang
besar, karena faktanya bahwa perusahaan-perusahaan ini memiliki lebih banyak
sumber internal untuk membiayai modal kerja dan karenanya akan meningkatkan
aktiva lancar (Marobhe, 2015). Akan tetapi hasil penelitian yang dilakukan oleh
Abbadi dan Abbadi (2012) menunjukkan adanya pengaruh negatif antara
operating cash flow terhadap kebutuhan modal kerja. Sedangkan penelitian
Karina (2012) menunjukkan bahwa operating cash flow tidak berpengaruh
5
Penelitian mengenai pengaruh profitabilitas terhadap kebutuhan modal
kerja juga menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Profitabilitas menggambarkan
kinerja suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Perusahaan dengan
profitabilitas yang tinggi dapat menjaga kebutuhan modal kerja yang tinggi tanpa
masalah apapun (Onaolapo dan Kajola, 2015). Hal ini sesuai dengan Pecking
Order Theory yang menyatakan keputusan pendanaan mengikuti suatu hirarki
dimana pendanaan internal lebih didahulukan daripada pendanaan eksternal, yang
mengindikasikan bahwa perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan
menginvestasikan keuntungannya ke dalam modal kerja. Namun, hasil penelitian
Megarifera (2013) menunjukan pengaruh yang negative dan tidak signifikan
antara profitabilitas dan modal kerja. Sedangkan dalam penelitian Karina (2012),
tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan antara profitabilitas dan
kebutuhan modal kerja.
Dalam pengelolaan modal kerja, pertumbuhan penjualan memiliki
peranan yang penting. “Dengan mengetahui seberapa besar pertumbuhan
penjualan, perusahaan dapat memprediksi seberapa besar profit yang akan
didapatkan” (Megarifera, 2013). Sebagai antisipasi pertumbuhan penjualan
dimasa depan, perusahaan akan meningkatkan investasi pada persediaan yang
menyebabkan tingginya kebutuhan modal kerja (Manoori dan Muhammad, 2012).
Namun, penelitian Gill (2011) menunjukkan hubungan negatif antara
pertumbuhan perusahaan dengan kebutuhan modal kerja yang mengindikasikan
perusahaan yang sedang tumbuh lebih sensitif terhadap akumulasi modal kerja
6
Azeem dan Marsap (2015) dan Karina (2012), tidak ditemukan adanya pengaruh
antara pertumbuhan penjualan dan modal kerja.
Investasi dalam modal kerja dapat ditentukan oleh ukuran perusahaan.
Abbadi dan abbadi (2012) menjelaskan bahwa ukuran perusahaan (firm size)
merupakan skala besar kecilnya suatu perusahaan yang ditandai dengan jumlah
total asetperusahaan tersebut. Perusahaan besar akan memerlukan investasi besar
dalam working capital karena besarnya tingkat penjualan mereka. Hal ini sesuai
dengan penelitian Onaolapo dan Kajola (2015) yang menunjukkan pengaruh
positif signifikan antara size dan working capital. Namun, dalam penelitian
Kuncoro dan Rahayu (2015) serta Karina (2012) tidak ditemukan pengaruh antara
ukuran perusahaan dan kebutuhan modal kerja.
Kebutuhan modal kerja juga dipengaruhi oleh tingkat fluktuasi
penjualan.Karina (2012) menyatakan bahwa “semakin tinggi fluktuasi penjualan
maka perusahaan akan menerapkan pengelolaan modal kerja yang lebih efisien
karena tingginya risiko yang dihadapi”. Hal ini didukung penelitian Wasiuzzaman
dan Arumugam (2013) yang menyatakan bahwa fluktuasi penjualan
menunjukkan risiko operasional. Fluktuasi penjualan yang lebih besar,
menyebabkan manajer bereaksi dengan menjadi lebih agresif dalam pengelolaan
modal kerja mereka, maka akan mengurangi investasi dalam siklus modal kerja.
Umur perusahaan juga dapat menentukan besar atau kecilnya kebutuhan
modal kerja. Perusahaan dengan usia yang lebih tua pastinya memiliki
pengalaman yang lebih banyak dibandingkan perusahaan muda. Dengan
7
risiko terhadap alternatif-alternatif baru dalam upaya optimalisasi modal kerja,
seperti, melakukan aggressive approach, dan kebijakan berisiko lainnya.
Perusahaan dengan pengalaman yang lebih panjang juga akan mengetahui
karakteristik konsumen dengan lebih baik sehingga memudahkan dalam
pengambilan keputusan dalam kebijakan piutang (Scherr,1989) dalam (Karina,
2012). Disisi lain, perusahaan dengan usia yang muda, akan membutuhkan
investasi pada modal kerja yang tinggi agar dapat mempertahankan pertumbuhan
penjualan (Wasiuzzaman dan Arumugam, 2013). Namun, dalam penelitian Karina
(2012), umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap kebutuhan modal kerja.
Kebutuhan modal kerja juga dapat dipengaruhi oleh cash conversion cycle.
Menurut Sjahrial (2012:139) “cash conversion cycle adalah sejumlah waktu
dimana uang kas perusahaan terikat antara pembayaran untuk input produksi dan
penerimaan atas pembayaran dari penjualan barang”. Menurut Abbadi dan Abbadi
(2012), semakin panjang cash conversion cycle, semakin besar investasi pada
aktiva lancar, dan mengakibatkan semakin besar kebutuhan untuk pembiayaan
aktiva lancar. Hal ini sejalan dengan penelitian Kuncoro dan Rahayu (2015) yang
menyatakan bahwa cash conversion cycleberpengaruh terhadap kebutuhan modal
kerja.
Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Azeem
dan Marsap (2015) yang menguji pengaruh operating cycle, operating cash flow,
GDP, ROA, leverage, sales growth dan size terhadap working capital
requirement. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Operating cycle, operating
8
sedangkan GDP dan sales growth tidak berpengaruh terhadap WCR. Hasil
penelitian tersebut tidak konsisten dengan beberapa penelitian sebelumnya yang
sejenis, sehingga masih terdapat research gap mengenai faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kebutuhan modal kerja.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Azeem dan Marsap (2015)
yaitu peneliti menambahkan variabel umur perusahaan, fluktuasi penjualan, dan
cash conversion cycle sebagai pengganti dari variabel operating cycle. Penelitian
ini juga tidak menggunakan variabel GDP karena penelitian ini hanya berfokus
pada faktor internal perusahaan yang mempengaruhi kebutuhan modal kerja. Pada
penelitian ini,industri manufaktur digunakan sebagai objek penelitian karena
industri manufaktur membutuhkan modal kerja yang relatif besar karena dalam
kegiatan memproduksi barang membutuhkan investasi bahan baku, barang
setengah jadi dan barang jadi untuk menjamin kelancaran penjualan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin melakukan
penelitian dengan judul ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Modal Kerja pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2015”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini yaitu:
9
2. Apakah pengelolaan modal kerja yang tidak efektif dan efisien dapat
berdampak buruk bagi perusahaan?
3. Apakah leverage, operating cash flow, profitabilitas, pertumbuhan
penjualan, ukuran perusahaan, fluktuasi penjualan, umur perusahaan dan
cash conversion cycle dapat mempengaruhi kebutuhan modal kerja
perusahaan?
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu luas maka perlu adanya pembatasan
terhadap masalah, maka dalam penelitian ini digunakan pembatasan masalah
sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya terbatas pada pengujian mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kebutuhan modal kerja yang dibatasi pada delapan faktor
yaitu leverage, operating cash flow, profitabilitas, pertumbuhan penjualan,
ukuran perusahaan, fluktuasi penjualan, umur perusahaan, dan cash
conversion cycle.
2. Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan tahun 2015.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Apakah leverage berpengaruh terhadap kebutuhan modal kerja pada
10
2. Apakah operating cash flow berpengaruh terhadap kebutuhan modal kerja
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015?
3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap kebutuhan modal kerja pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015?
4. Apakah pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap kebutuhan modal
kerja pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015?
5. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kebutuhan modal kerja
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015?
6. Apakah fluktuasi penjualan berpengaruh terhadap kebutuhan modal kerja
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015?
7. Apakah umur perusahaan berpengaruh terhadap kebutuhan modal kerja
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015?
8. Apakah cash conversion cycle berpengaruh terhadap kebutuhan modal
kerja pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu:
1. Untuk menguji pengaruh leverage terhadap kebutuhan modal kerja pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015.
2. Untuk menguji pengaruh operating cash flow terhadap kebutuhan modal
kerjapada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015.
3. Untuk menguji pengaruh profitabilitas terhadap kebutuhan modal kerja
11
4. Untuk menguji pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap kebutuhan
modal kerja pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
2015.
5. Untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebutuhan modal
kerja pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015.
6. Untuk menguji pengaruh fluktuasi penjualan terhadap kebutuhan modal
kerja pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015.
7. Untuk menguji pengaruh umur perusahaan terhadap kebutuhan modal
kerja pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015.
8. Untuk menguji pengaruh cash conversion cycle terhadap kebutuhan modal
kerja pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memberikan manfaat bagi berbagai pihak, yang di antaranya
adalah :
1. Bagi Peneliti dan Akademisi
Penelitian ini sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan
bahwasanya modal kerja dipengaruhi oleh leverage, profitabilitas, ukuran
perusahaan, dan cash conversion cycle. Hasil ini dapat menjadi tambahan
referensi bagi peneliti selanjutnya, untuk menguji kembali mengenai
pengaruh keempat variabel tersebut dan variabel lain yang mampu
berdampak terhadap kebutuhan modal kerja pada kondisi ataupun jenis
12
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini memberikan informasi kepada manajemen perusahaan
bahwa apabila perusahaan ingin mengelola modal kerja dengan baik,
perusahaan harus memperhatikan hutang, laba, nilai keseluruhan asset
yang dimiliki dan siklus konversi kas perusahaan. Efisiensi modal kerja
harus dilakukan perusahaan ketika hutang perusahaan tinggi agar tidak
menambah resiko perusahaan. Perusahaan juga harus memanfaatkan
besarnya modal kerja dari laba perusahaan dengan efektif agar tidak ada
dana yang tak terpakai. Nilai asset yang tinggi pun dapat dimanfaatkan
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang besar. Dan yag
terakhir, perusahaan harus memperoleh kas secepat mungkin dari hasil
kegiatan operasi perusahaan agar terciptanya pengelolaan modal kerja
yang efisien.
3. Bagi Investor
Hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan
investasi di pasar modal, karena berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa kondisi leverage perusahaan, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan
cash conversion cycle yang dapat mempengaruhi modal kerja perusahaan.
Sehingga dengan memperhatikan kondisi tersebut, investor dapat
memperkirakan besarnya modal kerja perusahaan yang akan berdampak
97
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat
diambil dari penelitian ini adalah :
1. Leverage berpengaruh signifikan terhadap kebutuhan modal kerja.
Berdasarkan pecking order theory, perusahaaan akan menambah dana dari
hutang ketika kekurangan dana dari internal, sehingga perusahaan harus
melakukan efisiensi modal kerja untuk menghindari resiko yang tinggi akibat
hutang yang tinggi.
2. Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebutuhan modal kerja, yang
berarti perusahaan mampu memenuhi kebutuhan modal kerja dari keuntungan
yang didapat. Hal ini mendukung pecking order theory yang menandaka
nkeuntungan perusahaan akan diinvestasikan pada modal kerja sehingga
modal kerja semakin besar.
3. Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kebutuhan modal kerja,
hal ini menandakan perusahaan besar akan membutuhkan modal kerja yang
besar untuk mendukung aktivitas operasinya. Sesuai pecking order theory,
kebutuhan dana yang besar dapat diperoleh dari dalam maupun luar
98
4. Cash conversion cycle berpengaruh signifikan terhadap kebutuhan modal
kerja, hal ini menandakan semakin cepat waktu yang dibutuhkan dalam siklus
konversi kas, maka akan semakin kecil dana yang terikat pada komponen
modal kerja. Ketika perusahaan mendapatkan kas dengan cepat, hal ini akan
meningakatkan keuntungan perusahaan, dan berdasarkan pecking order
theory, keuntungan tersebut dapat diinvestasikan kembali untuk memenuhi
kebutuhan dana perusahaan, dan hal tersebut lebih meguntungkan perusahaan
daripada perusahaan harus menggunakan hutang.
5. Variabel operating cash flow, pertumbuhan penjualan, fluktuasi penjualan dan
umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kebutuhan modal
kerja yang berarti secara individual variabel-variabel tersebut tidak perlu
dipertimbangkan oleh perusahaan dalam menentukan kebijakan pengelolaan
modal kerja yang tepat. Hal tersebut tidak mendukung pecking oeder theory.
Karena keuntungan yang didapatkan perusahaan dari arus kas operasi,
pertumbuhan penjualan, fluktuasi penjualan, dan pengalaman perusahaan
yang tecermin dari umur perusahaan, tidak mampu dimanfaatkan oleh
99
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti memberikan
saran bagi peneliti selanjutnya, bagi perusahaan, dan bagi para investor yang
dijelaskan sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat menguji pada jenis perusahaan lain dan menemukan
faktor lain yang mampu memberikan dampak yang signifikan terhadap
kebutuhan modal kerja perusahaan, sehingga dapat memberikan informasi
yang lebih variatif yang berguna bagi perusahaan dan para investor.
2. Bagi Perusahaan
Peneliti menyarankan perusahaan untuk memperhatikan hutang perusahaan,
profitabilitas, ukuran perusahaan, dan cash conversion cycle, sehingga
perusahaan dapat menerapkan strategi pengelolaan modal kerja yang efektif
dan efisien bagi perusahaan. Karena keberhasilan ataupun kegagalan dalamm
engelola modal kerjaakan berdampak pada nilai perusahaan dan
keberlangsungan hidup perusahaan. Bagi perusahaan disarankan untuk tidak
menggunakan hutang terlalu tinggi apabila masih bias menggunakan dana dari
internal perusahaaan. Perusahaan juga disarankan untuk tidak terlalu banyak
mengikat dana pada komponen modal kerja, karena hal tersebut dapat
100
3. Bagi Investor
Peneliti menyarankan investor untuk dapat mempertimbangkan hutang
perusahaan, profitabilitas, jumlah asset perusahaan dan nilai cash conversion
cycle, dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal, sehingga
investor dapat memperkirakan besarnya modal modal kerja perusahaan yang
pada akhirnya akan berdampak pada nilai perusahaan dan nilai pemegang
101
DAFTAR PUSTAKA
Abbadi, Suleiman M and Rasha T. Abbadi. 2013. The Determinants of Working
Capital Requirements in Palestinian Industrial Corporations. International
Journal of Economics and Finance. Vol. 5, No. 1.
Arifin, Agus Zainul dan Prayogo Indrayang. 2015. Dampak Kebijakan Modal
Kerja, Leverage, dan Aset Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012.
Jurnal Ekonomi. Volume XX, No. 01: 20-35.
Azeem, Muhammad Mehtab and Akin Marsap. 2015. Determinants Factors and
Working Capital Requirement. International Journal of Economics and
Finance. Vol. 7, No.2.
Bringham, E.F. & Houston, J.F. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.
Deloof, M. (2003). Does Working Capital Management Affect Profitability of
Bergian Firm?. Journal of Business & Accounting, 30(3&4), 573-588.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
21. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gill, Armajit. 2011. Factors That Influence Working Capital Requirements in
Canada. Journal of Economic and Finance. Vol. 1(3) pp. 30-40.
Halim, Abdul, dan Sarwoko. 1999. Manajemen Keuangan (Dasar-Dasar
Pembelanjaan Perusahaan). Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Ekonomika
dan Bisnis.
Harahap, Sofyan Safri. 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : Rajagrafindo Persada.
Husnan, Suad. 1996. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan
Jangka Panjang). Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Ekonomika dan
Bisnis.
Karina, Adisti Dwi. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap
Kebutuhan Modal Kerja. Tesis. Universitas Indonesia.
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta : Kencana.
Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajagrafindo Persada.
Keown Artur J, John D. Martin, J. Wiliam Petty, and David F. Scott Jr. 2010.
102 Kuncoro, Seno Teguh dan Catur Rahayu M. 2015. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kebutuhan Working Capital Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen. Vol. 2,
No. 1.
Manoori, Ebrahim and Joriah Mohammad. 2012. Determinants of Working
Capital Management : Case of Singapore Firms. Journal of Finance and
Accounting. Vol. 3, No.11.
Marobhe, Mutaju Isaack. 2015. Determinants of Firms’ Working Capital Panel
Evidence from Listed East African Manufacturing Companies. Journal of
Bussiness and Social Science. Vol. 6, No. 12.
Megarifera, Livia Nadya. 2013. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Operating Cycle, Leverage, Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Jumlah Modal Kerja. Skripsi. Universitas Diponegoro.
Naruli, Akhmad. 2011. Pecking Order Theory. (Online) http://www.google.com. (11 November 2016).
Onaolapo, Adekunle A and Sunday O Kajola. 2015. What Are The Determinants
of Working Capital Requirements of Nigerian Firms ?. Journal of Finance
and Accounting. Vol. 6, No. 6.
Pratama, Anzas Rustamaji. 2015. Memprediksi Kebangkrutan. (Online) http://tatakelola.co (16 Desember 2016).
Ross, Westerfield, Jaffe, and Jordan. 2007. Core Principles and Applications of
Corporate Finance. New York : McGraw-Hill.
Ross, Thompson, Christensen, Westerfield, and Jordan. 2004. Fundamentals of
Corporate Finance. Australia : McGraw-Hill.
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Sartono, R. Agus. 2012. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Sjahrial, Dermawan. 2012. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta : Mitra Wacana Media.
Steven dan Lina. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang
Perusahaan Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 13, No. 3,
103 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil, Menengah dan Besar.
Van Horne, James C., dan John M. Wachowicz Jr. 2012. Prinsip-Prinsip
Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.
Wasiuzzaman, Shaista and Veeri Chettiar Arumugam. 2013. Determinants of
Working Capital Investment : A Study of Malaysian Public Listed Firms.
Australasian Accounting, Bussiness and Finance Journal. Vol. 7, No. 2.